Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2001-05-10
Halaman: 02

Konten


4cm WASPADA Bupati Madina Gugat Tom Pimpin Rombongan Temui Ketua Umum DPP PDI-Perjuangan Rp 1, 2 Triliun MEDAN (Waspada): Bupati Mandailing Natal (Madina) Amru Helmy Daulay, SH, melalui kuasa hukumnya Syafaruddin Hasi- buan, SH, Benhard Mangunsong, SH, dan Ir BM Girsang, SH, meng- gugat SKHRN sebagai tergugat I dan wartawannya Adnan Bu- yung Lubis tergugat II, sebesar Rp 1,2 Triliun melalui PN Medan. Di dalam gugatan disebutkan, pada saat sedang giat-giatnya me- lakukan pembangunan di kabu- paten termuda di Sumut yakni Madina, tau-tau muncul berita di SKH RN terbitan bulan Februa- ri 2001 yang isinya mencemarkan nama baik penggugat secara pri- badi maupun sebagai Bupati KDH Tk II Madina melalui berita, "Bu- pati Madina Diminta Muntahkan Dana Proyek Fiktif." Berita itu juga dinilai tidak sesuai dengan makna pasal 15 ayat 1 UU No 40 Tahun 1999 ten- tang Pers sehingga menyebabkan tergugat I dan II melakukan per- buatan melawan hukum (on recht matige daad) dan mengakibatkan kerugian material terhadap peng- gugat sebesar Rp 2 Miliar serta kerugian immateril Rp 1 Triliun. Supaya gugatan tidak hampa penggugat memohon kepada ma- jelis hakim meletakkan sita ja- minan (Conservatoir Beslag) atas harta milik tergugat I dan II yang bergerak maupun tidak bergerak. Juga memerintahkan tergugat I dan II meminta maaf kepada penggugat di dalam tiga surat ka- bar terbitan Medan dengan ukur- an 4 kolom x 15 cm sebanyak tiga butkan banyak ditemukan kejang- galan dan penyelewengan di tubuh Pemkab Madina. Misalnya penye- lewengan dana pengembangan jalan kabupaten TA 1999/2000 se- panjang 5 Km padahal sebenarnya 4 Km. Dan, disebut dana sebesar Rp 500 juta masuk ke kantong bu- pati. Begitu pula pembangunan jembatan fiktif di Kecamatan Mua- ra Batanggadis dari dana APBD 2000 senilai Rp 81 juta lebih dise- but song, SH, Syafaruddin Hasibuan, kali berturut-turut dan dilaksa: tujuh Menurut Benhard Mangun- hari terhitung putusan provisio- Drs T.Achmad Thala'a Berita tersebut ujar Benhard Mangunsong, SH, kepada Waspa- da Rabu (9/5), tanpa melakukan cek dan ricek. Di dalam berita dise- MEDAN (Waspada): Kemis- kinan yang membaluti kaum ne- layan tradisional di Indonesia, ujar seorang pemerhati masalah nela- yan tradisional, sudah multi di- mensial, sehingga perlu keserius- an untuk mengentaskannya. Drs T.Achmad Thala'a, pemer hati masalah nelayan tradisional tersebut mengatakan kepada Was- pada di Medan, Rabu(9/5) setelah beberapa hari lalu berbicara ma- salah nelayan tradisional dalam satu seminar yang diselenggara- kan kalangan LSM di Perbaungan Deliserdang. Dalam seminar ter- sebut Thala'a mengantarkan ma- kalah bertajuk," Nelayan dan per- masalahannya. Menurut Thala'a, alumni Fisi- pol UISU tersebut, multidimensial kemiskinan kaum nelayan tra- disional meliputi kekurangan mo- dal, SDM (Sumber Daya Manu- sia), lingkingan serta tantangan yang cukup berat dari pemodal- pemodal kuat.Akibatnya, ujar Thala'a, pengentasan kemiskinan terhadap mereka tidak bisa hanya dilakukan sektor per sektor tetapi harus dilakukan secara global atau menyeluruh. Untuk itulah, lanjutnya, diper- lukan poltical will dari pemerintah sehingga kaum nelayan tradisio- nal di Indonesia, khususnya Su- matera Utara tidak menjadi beban bagi bangsa di tengah maraknya Sumber Waspada di kepolisian mengatakan, para preman yang tertangkap oleh anggota polisi di jajaran Polsekta-Polsekta, selan- jutnya memboyong para preman tersebut ke Mapoltabes Jalan H. Mohammad Said Medan. Sedang- kan barang bukti yang berhasil disita uang tunai ratusan ribu ru- piah, senjata tajam, beberapa lem- bar kwintansi dan lainnya. Menurut sumber, dalam dua hari OP, hanya dua Polsekta di jajaran hukum Poltabes Medan yang tidak mampu menciduk pre- man, yakni Polsekta Pancurbatu dan Kutalimbaru. SH, dan Ir BM Girsang, SH, se- mestinya sebelum memuat berita tersebut tergugat I (Pemred) dan tergugat II melakukan cek dan ricek meneliti kebenaran berita yang akan dimuat sesuai Kode Etik Wartawan Indonesia butir "3" yang menegaskan, "Wartawan Indonesia menghormati azas pra- duga tak bersalah, tidak mencam- pur fakta dan opini, berimbang dan neliti kebenaran in- formasi, serta tidak melakukan plagiat." Sedangkan, Kapuskodal Ops Poltabes Medan Komisaris Polisi Mereka datang ke Mapoltabes Medan dengan membawa arma- danya yang diparkir secara tertib di Jalan Parada Harahap samping kantor PWI Sumut. Menurut salah seorang supir MPU kepada Waspada, mereka datang ke Mapoltabes Medan tan- pa suruhan pihak lain, tetapi kare na mereka sudah tidak tahan te- rus-terusan menjadi objek Pungli (pungutan liar) yang dilakukan preman. Multidimensial, Kemiskinan 7 Lainnya Terus Dikejar T. TINGGI (Waspada): Petu- gas Reserse Polres Deliserdang berhasil Nelayan Tradisional Indonesia sangka pelaku pencurian disertai tempat persembunyiannya, sedang tujuh lainnya masih terus dikejar, na- mun semua identitasnya telah di- ketahui. "Diharapkan dalam wak- tu dekat para tersangka berhasil dibekuk," kata Kasatserse Polres Deliserdang AKP Raden Yossep Wihastono, Sik, kepada wartawan di kantornya Jln. Pahlawan No. 12 Tebingtinggi, Rabu (9/5). Menurut Kasatserse yang didampingi Kanit Resum Iptu Pol. Subroto, para tersangka semua- nya penduduk Kampung Keling, Kelurahan Tambangan, Kecamat- an Padanghilir, Kota Tebingtinggi, yakni D, 21, H, 23, Sis, 20, B, 23, Wi, 24,Adan N. Sedang tersangka yang berhasil ditangkap dari tem- pat persembunyiannya di kawas- an perkebunan Gunungpamela adala AT alias Totok, 21, warga Lingkungan I Kelurahan Tanjung- marulak (Kampung Keling), Keca- matan Rambutan. eksploitasi sumber daya kelautan saat ini. MEDAN (Waspada): Hingga Drs Saidal Mursalin didampingi hari kedua OP (Operasi Preman), Kasat Serse Kom Pol Drs Martinus Rabu (9/5) pihak kepolisian di ja- Sitompul, MSi, yang dikonfirmasi jaran Poltabes Medan telah ber- Waspada seputar tertangkapnya hasil menggulung 100 orang pre- para preman itu, membenarkan. man diduga terlibat kasus tindak kejahatan. "Yang mengerikan lagi, mere- ka minta uang Rp 500 sampai Rp 1000, dan kalau tidak diberikan, para supir akan dipukul," kata supir tersebut. Menurut Thala'a, dengan di-- bentuknya Departemen Kelautan dan Perikanan oleh pemerintah, sebenarnya kita telah melihat iti- kad baik dari pemerintah untuk memberdayakan kaum nelayan tradisional atau masyarakat pesi- sir. Apalagi pasar ekspor hasil laut terutama ikan saat ini sedang booming. Tetapi, kata Thala'a, hingga saat ini kaum nelayan tra- disional masih tetap terpinggirkan. "Ketiadaan modal dan keti- dakmampuan SDM merupakan ancaman yang sangat berat bagi mereka, sehingga pemodal-pemo- dal kuat melecehkan kemiskinan nelayan tradisional," lanjut Tha- la'a. Menyinggung masalah sejenis pukat harimau yang masih menja- rah lahan nelayan tradisional, khususnya di Sumatera Utara, Thala'a berpendapat,untuk peng- hapusannya tergantung niat baik aparat yang menjalankan hukum. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Mardiana Sianturi, SH dalam dak- waan dan tuntutannya mengemu- kakan, terdakwa RAS, 19 Januari 2001 bersama seorang anaknya hendak membeli es di Swalayan Gloria Jalan Gatot Subroto Medan. Namun, persis di depan pintu lemari es (kulkas) di swalayan ter- sebut seorang lelaki yang kemu- dian diketahui bernama Manga- pur Simanjuntak bersandar sam- bil merentangkan tangannya. RAS, melihat gelagat tidak baik dari lelaki itu, lalu menda- tanginya dan menepiskan tangan yang terentang itu, tetapi Siman- "Kalau memang ada oknum- oknum yang melindungi pukat- pukat itu menjarah lahan nelayan tradisional,berarti mereka meng- hianati hukum dan menghianati bangsanya sendiri. Semua itu, ter- letak di dalam hati, apalagi nela- yan tradisional tidak kuasa mela- wan hukum, "ujar Thala'a.(m06) pukul 22:00, sejumlah pemuda memasuki rumah R dengan mem- buka paksa pintu depan. Kede- lapan pemuda tadi dalam keadaan Hari Kedua OP, Sudah teler, menurut warga setempat hanya 100 Preman Digulung Tak Tahan Dipungli Preman Simalingkar, Puluhan Supir MPU Rahayu Ke Mapoltabes MEDAN (Waspada): Puluhan supir MPU Rahayu 43 dan 44, Ra- bu (9/5) mendatangi Mapoltabes Jalan HM Said Medan, minta per lindungan hukum karena setiap hari menjadi objek Pungli dari para preman Perumnas Sima- lingkar. Kanit Res/Intel Polsekta Deli- tua Inspektur Polisi II (Ipda) B. Butar-butar, SH, yang mendapat laporan dari para supir MPU terse- but, segera turun ke TKP bersama anggotanya. Dalam waktu singkat polisi berhasil meringkus tiga Pungli tersebut, preman yang diduga terlibat kasus Kasat Serse Poltabes Medan tompul, MSi, didampingi Kapol- Komisaris Polisi Drs Martinus Si- sekta Delitua Inspektur Polisi I (Iptu) Drs Joko Susilo kepada Was- pada, membenarkan adanya Pungli tersebut. Menurut dia, tiga lelaki sudah diamankan bersama barang bukti berupa uang. Keterangan lain mengatakan, maraknya aksi pungli yang dilaku- kan preman telah ada satu unit MPU dirusak preman di kawasan Jalan Padangbulan. Dan kasus- nya sudah ditangani pihak berwa- jib. (m31) Menurutnya, OP dilakukan secara rutin sesuai instruksi Ka- poltabes Medan Komisaris Besar Polisi Drs Badrodin Haiti agar ma- syarakat Medan tidak resah lagi. Matinus Sitompul, MSi, me- ngatakan, hari pertama OP, pihak- nya berhasil menggulung 84 orang dan hari kedua 16 orang, termasuk tiga orang lelaki yang diamankan Polsekta Delitua karena terlibat kasus pengompasan/pemerasan terhadap supir MPU Rahaya 43 dan 44. Ketiga lelaki itu saat ini berada di Mapoltabes Medan. Kata Sitompul, kepada warga yang dirugikan diimbau untuk membuat pengaduan ke polisi agar para preman dapat ditindak sesuai hukum. (m31) Petinju Nasional Dituntut Hukuman 5 Tahun Penjara MEDAN (Waspada): RAS,28, penduduk Jalan Gatot Subroto Medan, yang selama ini dikenal sebagai petinju nasional, dituntut Jaksa Penuntut Umum dengan hukum lima tahun penjara dalam sidang di PN Medan, Rabu (9/5). RAS dipersalahkan karena meninju Mangapur Simanjuntak di Swalayan Gloria hingga korban juntak menantang dan mengger- tak, sehingga timbul perkelahian antara RAS dan Simanjuntak. Dalam perkelahian itu Ma- ngapur Simanjuntak tertinju ba- gian kepala dan perutnya, dan akhirnya terduduk lemas. Me- ngetahui korbannya 'KO', RAS sambil menggendong anaknya pergi meninggalkan korban. Salah seorang anggota Satpam swalayan yang mengetahui peristiwa itu se gera mendatangi Simanjuntak dan menyarankan agar segera ber- obat ke rumah sakit. tewas. MEDAN (Waspada): Seba- nyak 12 dari 16 fungsionaris dan anggota DPC PDI Perjuangan Me- dan, Rabu(9/5) bertolak ke Jakarta untuk menemui Ketua umum DPP PDI Perjuangan guna mela- kukan klarifikasi, menyusul peme- catan dan peringatan keras yang mereka terima. OK Azhari, seorang fungsio- naris dan anggota FPDI Perjuang- an DPRD Medan memberitahu Waspada melalui HP dari Jakarta, Rabu (9/5), keberangkatan mereka langsung dipimpin Ketau DPC PDI Perjuangan Medan Tom Adlin Hajar setelah sehari sebelumnya melakukan pertemuan tertutup. Menerima saran tersebut, Si- manjuntak segera ke rumah sakit dengan mengendarai sepedamo- tornya. Tidak lama di rumah sakit, akhirnya Simanjuntak meninggal dunia. Turut dalam rombongan, se- lain mereka yang mendapat per- ingatan keras juga yang telah dipe- cat DPP sebagai kader, yakni JD Sialoho, S.Sos dan Billem Saragih yang juga anggota DPRD Medan. Menurut OK Azhari, keda- tangan mereka ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Ibu Setelah penyampaian tuntut- an Jaksa, Hakim K. Sianturi, SH selaku Ketua Majelis Hakim me- nyatakan, sidang ditunda Senin (14/5) guna mendengarkan Nota Pembelaan penasehat/kuasa hu- kum terdakwa RAS.(m34). Keterangan diperoleh Waspa- da, kasus yang sempat menghe- bohkan warga di sekitar TKP ter- sebut diduga keras bermotif pencu- rian biasa oleh sekelompok pemu- da tanggung yang sedang mabuk- mabukan terhadap keluarga R, Purba warga kota Tebingtinggi. penjaga kebun sawit milik marga Malam itu, Senin (30/4) sekira Megawati Soekarnoputri guna menjelaskan duduk masalah sebe- narnya. Karena selama ini ada komunikasi DPC PDI Perjuangan Medan yang tersumbat ke DPP. Tersumbatnya komunikasi itu terbukti bagi mereka yang dija- tuhkan sanksi baik pemecatan maupun peringatan keras tidak pernah diminta penjelasan baik oleh DPP apalagi DPD PDI Per- juangan Sumut. Polres DS Tangkap Seorang Pelaku DPR... Seharusnya sebelum menja- tuhkan sanksi, DPP terlebih da- hulu mengundang dan meminta penjelasan duduk masalah sebe- narnya. Lagi pula, tutur OK Az- hari, SK DPP tersebut terbit pada Januari 2001, namun baru dimun- culkan sekarang menyusul akan dilaksanakannya Konpercab. OKAzhari dan rekan-rekan LHOKSEUMAWE (Waspa- da): Pasukan TNI dari Batalyon Infantri (Yonif) 411, Rabu (9/5) se- kitar pukul 11:00 dihadang kelom- pok Gerombolan Separatis Bersen- jata (GSB) di kawasan Bukit Rata, Kecamatan Blang Mangat, Aceh Utara. menilai, apa yang terjadi terhadap 16 fungsionaris dan anggota PDI Perjuangan Medan merupakan kebijakan jahat DPD PDI Per- juangan Sumut. "Mereka sengaja ingin mengorbankan kami agar Insiden itu terjadi ketika pa- sukan yang mempergunakan truk reo militer pulang dari mengambil logistik di Puentuet. Setibanya di kawasan kampus Politeknik dengan Kampus Akademi Pera- wat (Akpre) Pemda, truk tersebut dihadang dengan GLM dan senjata laras panjang lainnya oleh GSB, ujar Kapolres Aceh utara, AKBP Drs. Wanto Soemardi, SH didampingi Perwira Penghu- bungnya AKP Abdi Darmawan, SH. ALBERDINA Garcia, 71, wanita turunan Spanyol yang bersuami Anwar Nasution, kini dalam kondisi tubuh sakit- anaknya Rooswanita di kota Stanweel, sakitan. Sekarang ia tinggal bersama Inggeris. Pencurian Disertai Pemerkosaan anda percaya, kata Gus Dur keti- Presiden Abdurrahman Wahid un- kok ka dari Graha, di Ja- karta, Rabu (9/5) untuk kembali ke Istana Merdeka. tuk tidak mengeluarkan dekrit pembubaran parlemen, karena pemberlakukan dekrit itu justru akan memperburuk keadaan bangsa dan negara. Selama beberapa hari terakhir beredar isu presiden Gus Dur akan mengeluarkan dekrit untuk membubarkan DPR terutama se- telah DPR mengeluarkan memo- randum I dan II kepada Gus Dur. Sementara itu kepada presi- den juga ditanyakan apakah diri- nya akan mengeluarkan Keppres baru untuk menambah kewenang- an kepada Wapres Megawati un- tuk menyelenggarakan pemerin- tahan sehari-hari. celana dalam. Niat mereka karena ingin mendapatkan tambul untuk kawan minum tuak, sehingga me- mutuskan menyatroni rumah R dekat lokasi mereka mengadakan pesta fly di kawasan tangkahan pasir Sungai Padang. Kedelapan pemuda tadi seba- hagian masuk ke dalam rumah, sedang lainnya menggerayangi ayam korban yang berada di da- lam kandang di emperan rumah. Mendengar suara berisik yang berasal dari kandang ayam, R be- serta isterinya H Br S terbangun dan segera keluar dari dalam ka- mar untuk mengetahui situasi. Begitu membuka pintu ka- mar, disergap para penjahat dan menyanderanya. Lalu penjahat mengikat Rjuga isterinya, sedang anak-anaknya yang terbangun DS, 17 dan Bambang, 15 juga di- bungkam kawanan penjahat. Setelah berhasil membuat korban tidak berdaya, beberapa pemuda berupaya menjahili anak R dan salah seorang kawanan penjahat ingin memperkosanya. Melihat anaknya DS akan di- kerjain penjahat tadi, ibunya de- ngan nada memelas pada salah seorang pemuda untuk tidak mengganggu. Dihadapan suami- nya, HS memohon supaya dirinya saja yang diperkosa, jangan anak gadisnya. sebut, salah seorang penjahat me- Mendengar permintaan ter- larang temannya untuk tidak memperkosa DS. Selanjutnya tiga pemuda mengarahkan niatnya pada isteri R dan dengan paksa secara bergilir dihadapan suami dan Pasukan TNI Yon 411 Dihadang Di Bukit Rata kabupaten miskin. Mendapat serangan dadakan itu, aparat langsung membalas serangan sehingga terjadi kontak tembak selama 20 menit, kemu- dian kelompok Gerombolan Sepa- ratis Bersenjata itu melarikan diri ke arah selatan (perkampungan penduduk), ujarnya. Walaupun aparat TNI menge jar namun tidak berhasil ditang- kap, karena mereka lari ke arah belukar. Tidak ada korban jiwa dari pihak aparat keamanan, na- mun di pihak GSB tidak diketahui, ujarnya. dapat menguasai Konfercab," te- gas OK Azhari. Lepas Secara terpisah Prof Dr M.Sol- ly Lubis, SH mengatakan, anggota PDI-Perjuangan y sudah di- pecat dari partainya, maka lepas haknya sama sekali dari partainya dan tidak boleh lagi mewakili par- tainya di lembaga manapun. Kalau seorang anggota partai sudah dipecat dari partainya ber- arti dia lepas sama sekali dan orang tersebut tidak lagi memiliki hak untuk duduk di partai atau di lembaga pemerintahan mewa- kili partainya," tandas ahli hukum tata negara dari Universitas Su- matera Utara ini. Ditambahkan, kalau Ketua Umum partai sudah mengeluar- kan surat keputusan pemecatan berarti sudah melalui suatu proses panjang yang sudah dipertim- bangkan jauh sebelumnya. Dan jika ditinjau dari sudut partai, tidak ada lagi tedeng aling-aling dan anggota tersebut tidak lagi Sementara itu beberapa ma- hasiswa yang berada di kampus itu turut diperiksa, demikian juga masyarakat yang ada di sekitar tempat kejadian juga ikut diperik- sa aparat, ujar beberapa mahasis- wa kepada Waspada. (tim) Meskipun dalam sakit-sakitan ia masih teringat terhadap anak bungsu- nya, yang diberi nama Nurdewi saat melahirkan di RS Umum Medan tahun 1963 yang sampai sekarang tidak tahu kemana berada. (lanjutan dari hal 1) SAKIT-SAKITAN. Istri almarhum Anwar Nasution, Alberdina Garcia saat masih di Medan tahun 1995. Ia hidup bersama anaknya Derita Hewith di Deli Tua. Kini ia di kota Stanweel Inggeris, ikut anakinya Rita dan dalam kondisi sakit-sakitan. Saat menjelang hari tuanya atau sebelum mati, ia ingin bisa bertemu dengan anaknya yang "hilang" tahun 1963 di Medan. Presiden... (lanjutan dari hal 1) Moeljohardjo hanya mengatakan, khusus mengenai kasus Bulog- gate, tim penyelidik menyimpul- kan uang yayasan dapat dikatego- rikan sebagai uang negara, sehing- ga bisa disidik dengan mengguna- kan UU Nomor 3 Tahun 1971 ten- Wapres... (lanjutan dari hal 1) yang terkena bencana alam dan Di antara kabupaten yang mendapat hibah adalah Aceh Uta- ra, Banggai Kepulauan, Kebumen, Ternate, Maluku Tenggara, Sang- gau, dan Puncak Jaya. Acara tersebut juga dihadiri Mendiknas Yahya Muhaimin dan Australia... (lanjutan dari hal 1) diperintah untuk mengecilkan jumlah korban dalam peristiwa tersebut. punya hak apa-apa dari partainya. Lain halnya, lanjut Solly, jika statusnya masih direcal maka ke-, anggotaannya masih tetap di par- tai namun posisinya di DPRD di- ganti dengan anggota partai yang lain. "Tidak perlu," kata Gus Dur. Pada tahun 2000 Gus Dur te- lah mengeluarkan Keppres nomor 121 yang isinya mengenai pelim- pahan penyelenggaraan pemerin- tahan sehari-hari kepada Wapres Megawati. Para wartawan juga mena- nyakan apakah Gus Dur akan me- ngajukan cuti sakit sebagaimana banyak disarankan oleh masyara- kat misalnya oleh Dewan Pertim- bangan Agung (DPA. kat. "Ngak...," jawab Gus Dur sing- Pada hari Selasa (8/5) Ketua "Akibatnya, kedua-duanya (DPR dan Presiden) terpuruk, DPAAhmad Tirtosudiro menjelas- sedang kita membutuhkan kedua- kan saran DPA kepada Gus Dur agar ia mengambil cuti sakit sehingga pemerintahan sehari- hari dilaksanakan oleh Wapres Megawati. duanya untuk membangun bang- sa ini," katanya, sambil menam- bahkan pengeluaran dekrit itu menghancurkan demokrasi. tang Tindak Pidana Korupsi. Dia menyebutkan ada dua pe- tinggi Badan Urusan Logistik (Bu log) yang diduga kuat terlibat dalam penyimpangan penggu- naan dana Yayasan Bina Sejahtera Warga (Yanatera) Bulog, sehingga bisa ditingkatkan kepada penyi- dikan. Dubes Belanda untuk Indonesia Baron S van Heemstra. Dubes Belanda mengatakan, hibah tersebut adalah bagian dari Program Peningkatan Mutu Pen- didikan dari Belanda untuk seko- lah-sekolah di Indonesia. Sebagai seorang yang masih aktif, Kapten Plunkett tidak me- nyadari tuduhannya itu mengan- dung resiko terhadap karier mili- ternya, tapi dia akan tetap meng- ungkapkan kebenaran, katanya. ney Morning Herald sehari sebe- Plunkett diwawancarai Syd- lum wawancaranya dengan SBS yang akan disebarluaskan melalui Menyinggung rencana bebe- rapa anggota partai yang akan melakukan klarifikasi kepada pimpinan pusat partai di Jakarta, Solly menilai hal itu merupakan pekerjaan berat. Karena, katanya, jika pimpin- an cabang di daerah mana sang anggota berada sudah 'seirama' dengan keputusan pemecatan yang dikeluarkan pimpinan pusat, maka tidak ada lagi celah untuk pembelaan diri. Dalam kisah panjang Garcia, ia begitu dikenal warga Medan di tahun 60-sampai 70-an, sebagai wanita yang setia mendampingi suaminya Anwar Nasution, walau suaminya ini sudah tidak waras. Lebih jauh dijelaskan, kalau anggota yang dipecat ini ingin melakukan pembelaan, hal itu dapat dilakukan di arena Kongres partainya. Menurut lazimnya se- tiap kongres digelar, masalah pe- mecatan akan menjadi agen- da.(m33/m45) Wartawan Minta Uang Kepada Wiranto Dan Endriartono Sutarto mengatakan, Feisal Tanjung Diamankan Polda Metro Jaya TNI Sarankan Gus Dur Sementara itu Kasad Jenderal "Kalau beliau (Presiden) ingin melakukannya, kita (TNI) sudah katakan, keadaan bangsa sudah seperti saat ini (multi krisis), se- hingga jangan lagi ditambah de- ngan beban yang lebih besar. Kita minta beliau (Presiden) bisa mem- pertimbangkan secara bijak untuk tidak melakukannya (mengeluar- kan dekrit pembubaran parle- men)," kata Kasad menanggapi pertanyaan wartawan, di Jakarta, Rabu (9/5). "Kita sarankan betul agar dia tidak melakukan itu. Kita (TNI) tidak punya hak menolak, tetapi menyarankan betul agar dia tidak memberlakukannya," tegas Ka- sad. Dikatakannya, jika Presiden mengeluarkan dekrit, maka DPR kemungkinan besar akan meno- laknya. Akibatnya, akan mendo- rong penurunan simpati kepada Presiden. "Pendidikan adalah salah satu pilar penting dalam upaya pengu- rangan kemiskinan dan merupa- kan investasi berharga bagi suatu bangsa," katanya. sebuah program Rabu malam (9/ 5). Dalam kaitan itu, Menlu Dow- ner menegaskan, tuduhan itu sa- ma sekali tidak berdasarkan, dan merupakan suatu kebohongan belaka. "Saya tidak pernah mende- ngar hal itu sama sekali. Saya ti- dak pernah mengetahui ada ba- gian dari pemerintah Australia yang menolak untuk memberikan jiwa manusia," kata Downer seba- informasi guna menyelamatkan gaimana dikutip ABC News On- lines. Selama tinggal di Indonesia sudah tiga orang anaknya hilang atau mening- gal dunia. Kecuali, Nurdewi yang masih misteri, dua orang lagi meninggal kare- na sakit. Ironisnya sakit dan meninggal dunia tanpa sempat mendapat perto- longan dokter karena tidak punya biaya, bahkan satu orang diantaranya me- ninggal karena kelaparan. Anak yang pertama bernama Siti Aisyah meninggal usia dua bulan, kelahiran 1955 dan dikuburkan di Pa- dang Bulan, dekat Jalan Sawi. Selan- jutnya lelaki dinamakan Jantra kela- hiran 1960, meninggal saat berusia dua tahun. Jantra inilah yang dikabarkan meninggal akibat kelaparan. Yang ter- akhir si Bungsu Nurdewi, hilang atau ditinggalkan di RS Umum Medan. Menjadi pertanyaan apakah ia sudah meninggal dunia, atau sudah diadopsi orang yang sengaja dirahasiakan. Satu keinginan dia, menurut Rooswanita adalah bagaimana bisa Ketika melhirkan di RS Umum Medan (sekarang RS Pimgadi), Alber- dina tidak punya biaya persalinan, sehingga ia pulang ke rumah tompang- annya di Padang Bulan Medan, tanpa bertemu dengan anaknya yang lahir membawa Nurdewi. "Anak harus ting- di RS Umum 1963. Tapi di mana anak gal di rumah sakit, karena tidak ada itu? Hanya dokter, bidan, perawat atau biaya persalinan," begitu kata Anwar orang-orang terlibat dalam persalinan Nasution, kepada anaknya Rooswita, ibu saya 1963 itulah yang mengetahui. yang bertanya kemana adiknya yang "Saya masih percaya tentu ada baru lahir itu. orang yang berbaik hati, ingin menga- barkan di mana adik saya itu," ucap Rooswita, dalam surat yang dikirimnya dari Inggeris Kepada Pemimpin Umum Harian Waspada dr. Hajjah Rayati Syafrin. Sekarang, Alberdina Garcia, ikut anaknya Rooswita di Inggeris. "Dia menjadi ibu yang kaku. Sulit diajak bicara dan pelupa," ucap Rooswanita. Sehari-hari Alberdina Garcia, lebih suka menyendiri dan tidak mau bergaul kepada siapapun dan paling-paling membantu di dapur. Rooswanita mengemukakan ibu- nya hanya ingin bertemu dan bukan. bermaksud mengambil si anak yang sekarang sudah berusia 38 tahun. "Jika ia sudah senang tinggal bersama orang tua pengasuh atau suaminya, kami tentu ikut bahagia, "ungkap Rooswita, dalam sarat yang dikirimnya kepada Waspada di Medan. Waspada/Mohammad Faisal MEMASAK: Ratusan warga petani Labuhan Batu menginap di ruang lobbi DPRD Sumut menuntut masalah penyelesaian berbagai kasus tanah yang tak kunjung selesai. Mereka telah menginap dua malam di gedung Dewan dan menurut rencana anggota DPRD Sumut akan menerima aspirasi mereka ini hari Kamis (10/5). Kelihatan para petani itu sedang melakukan kegiatan masak-memasak. Alasan Ayahnya Baru Meninggal Dunia JAKARTA (Antara): Sai, se- orang oknum wartawan Ibukota, yang meminta uang kepada Jen- deral (Purn) Wiranto dan Jenderal (Purn) Feisal Tanjung Rabu (9/ 5) akhirnya diserahkan ke Polda Metro Jaya setelah diinterograsi di Bagian Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR/MPR. Demi suaminya tercinta, Alberdina Garcia yang jelita ini rela lebih 10 tahun dibawa keliling Medan, hidup mengemis dan menjadi peminta-minta bersama anaknya yang masih bocah Rooswanita dan Derita Hewith. la baru berhenti mengemis, setelah suaminya Anwar nasution tewas ditabrak mobil 1984 Karena ketiadaan biaya waktu "Jikapun adik saya itu sudah me- Persalinan 1963, menyebabkan Garcia ninggal, sudilah ada yang memberitahu pulang tanpa membawa anaknya. dimana kuburannya, agar kami bisa nyebut, anak tidak bisa di bawa pulang Anwar Nasution, waktu itu hanya me- menziarahi," tutur Rooswanita, lagi. karena ketiadaan biaya. Nurani dokter Di Medan, anggota DPRD Tingkat garcia sudah sangat panjang. la menjadi Medan Dr Mansiah Lubis dan Hidup dalam penderitaan bagi ISU Drs. HM. Hanif Ray, pegawai BPN terlunta-lunta setelah kematian suami, N ti Sai (bukan Har seperti dibe- ritakan sebelumnya) ditangkap oleh puluhan wartawan dan apa- rat kepolisian di Gedung DPR/ MPR setelah meminta uang ke- pada Wiranto dan Feisal Tanjung saat kedua mantan petinggi mili- ter itu menghadiri pangilan Pan- sus Trisakti DPR. Ketika rapat Pansus itu se- dang rehat untuk makan siang, Sai langsung mendekat ke deretan meja para jenderal sambil menyo dorkan daftar sumbangan dengan alasan bahwa orang tuanya baru meninggal dunia. Saat itu, oknum wartawan itu memperkenalkan diri bekerja di SBY... (lanjutan dari hal 1) HAM Baharudin Lopa, Mendagri Surjadi Soedirja, Menlu Alwi Shi- hab, Jaksa Agung Marzuki Darus- man, Panglima TNI Laksamana Widodo AS, dan mantan Menlu Ali Alatas. "Siapa orangnya (yang menja- bat presiden dan wakil presiden), tidak akan ada masalah bagi NU sepanjang hal itu untuk kemas- lahatan umat," kata Ali. Nurdewi Masih Hidup Atau Sudah Meninggal ? Tentang kerelaan sebagian besar unsur NU jika Gus Dur Transportasi... (lanjutan dari hal 1) Sampai bus jurusan Aceh-Medan melakukan mo- gok, tidak diketahui, karena baik agen maupun supir tidak berhasil dijumpai di terminal bus Lhokseu- mawe kemarin. Menggugah Nurani Dokter, Bidan Persalinan Alberdina Garcia Malaikan aksi ma Apa motif dari bus itu melaku- kan aksi mogok, juga tidak diketa- hui. Namun isu yang berkembang di terminal Lhokseumawe, para pengusaha dan awak bus menggu- dangkan busnya karena ikut soli- daritas terhadap pengusaha dan supir truk yang telah melakukan aksi mogok sejak dua minggu lalu. Panglima... (lanjutan dari hal 1) dengan menyatakan sudah mela- kukan pemanggilan dua kali ter- hadap Jafar Umar Thalib yang disebutkan dalam surat penang- kapan padahal belum pernah ada pemanggilan sama sekali. Selain itu, Panglima Laskar Jihad diperlakukan seperti buron- an saat ditangkap di Surabaya, Juanda, dengan dikepung seperti terlebih di depan umum Bandara orang yang dicari-cari. "Hal itu merupakan penghi- naan dan pelanggaran HAM, ka- tanya. Menurut Ali Alatas, banyak hal yang dibicarakan dalam rapat itu, namun dia tidak bersedia me- ngungkapkan tentang hal-hal yang menjadi fokus pembicaraan Pembagian... (lanjutan dari hal 1) pengenalan tentang pembangun- an di berbagai sektor, atas undang- an Departemen Luar Negeri AS. Dalam kunjungannya, Ali ber- diskusi dengan sejumlah masya- rakat Indonesia di New York, di- pandu oleh Konsul Jenderal RI di New York, I.G. Ngurah Swetja dan Wakil Tetap RI di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Makmur Widodo. Menurut Kakak kandung ang- gota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) Ali Masykur Moesa itu, banyak di antara para kyai di NU sebenarnya akan merasa lega jika Gus Dur mundur dari jabatan presiden karena hal itu akan melepaskan Gus Dur dari semua permasalahan politik yang saat ini menimpa dirinya. bersama anaknya Derita Hewith. Suatu hal yang paling menyakitkan dirasanya, saat ia bersama anaknya menggelandang di suatu emperan di Medan. Waktu itu, mereka tidak bersama Anwar Nasdution yang masuk penjara karena memukul seseorang. Anaknya Derita masih sempat melihat ibunya diserang oleh gelandangan yang tidak diketahui dari mana datangnya, tiba- tiba melempar ibunya dari jarak dekat. "Mata mamie yang kanan terkena lemparan batu. Kelopak matanya pecah, dan menyebabkan kebutaan, "ungkap yang ditulis Waspada cukup menarik dan pantas jika diangkat dalam sinetron di televisi. Bahkan dokter ahli bedah Prof Dr. H.Buchari Kasim dan dr. H. Bachtiar Panjaitan melambangkan Alberdina Garcia sebagai istri yang setia dan ta- bah, begitu juga terhadap anaknya Rooswanita dan Derita Hewith, sebagai anak-anak yang banyak berkorban un- tuk kedua orang tua. Menurut dr. Buchari Kasim cerita nyata tentang keluarga Anwar Nasution, Derita alias Rita yang ditemui di rumah- nya Jalan Deli Tua Gg. Pahlawan. "Tuntutan mundur terhadap Gus Dur saat ini sebenarnya se- kyai NU pada saat Gus Dur ditun- suatu yang ditakutkan oleh para juk sebagai presiden. Jadi sebenar- nya tidak akan ada masalah jika tulisan di Waspada tentang bayi Nurdewi dan pengelaman hidup Anwar Nasution menyatakan rasa haru dan simpatiknya. "Saya masih melihat Anwar Na- sution istri dan anaknya menggelandang di tahun 1969. Mereka keliling kota Medan, sehingga dikenal oleh warga," ucap Prof. Buchari Kasim. Persoalan bagaimana, agar Al- berdina Garcia dapat menemukan anak- nya masih hidup atau sudah meninggal, kini tergantung dari nurani para orang- orang yang pernah terlibat persalinan di RS Umum tahun 1963. "Sebagai seorang ibu, saya mera- sakan duka Alberdina Garcia, "ucap Ny. Latifah Hanum yang bersuami dr. Boengky atau (Irsan Nasution). Nurani yang dimaksud, menurut Latifah Hanum berupa kesediaan nara sumber para dokter, bidan dan perawat atau siapa saja masyarakat yang mau memberi informasi kemana berada. Apakah dipungut seseorang, atau sudah meninggal dunia? itu "Mungkin informasi itu disampai- kan lewat Harian Waspada. Semoga Allah SWT mengetuk hati nara sumber, dan membuat rasa bahagia ibu Alber- dina Garcia, yang kini sudah tua dan sakit-sakitan," ucap Latifah Hanum. Terhadap nara sumber atau masya- rakat yang mengetahui tentang bayi Nurdewi yang lahir 1963, Waspada menunggu di nomor HP 0811609752 atau telepon 4150858. harian sore Suara Pembaruan Jakarta dan telah mendapat sum- bangan Rp 1 juta dari Wakil Ketua MPR Matori Abdul Djalil. Men- dengar alasan yang disampaikan, Wiranto segera mengambil dom- pet di kantong. Aksi meminta uang itu dila- kukan di hadapan puluhan warta- wan lain termasuk fotografer yang sedang mengabadikan suasana, antara lain memotret Wiranto dan Feisal Tanjung. Saat Wiranto sedang membu- ka dompet dan menghitung uang yang akan diberikan kepada ok- num tersebut, beberapa wartawan dan forografer yang ada di bela- kang Sai melemparkan gulungan kertas di atas meja Wiranto. Wiranto terkejut dan segera mengalihkan mata ke arah warta- wan dan fotografer yang melem- parkan gulungan kertas dan men- dapatkan kode tangan dengan maksud agar Wiranto tidak mem- beri uang. Akhirnya Wiranto mem- rapat tersebut. Menurut sumber Waspada di RS umum Medan, orang yang aktif di bagian kebidanan 1963 tercatat nama- nama: Prof. Dr. M. Yusuf Hanafiah, Prof. dr. Herbert Hutabarat, Dr. Erjan Albar, Bidan Sundari Siregar dan sebagainya. Ahmad Mulyadi. "Menko Polsoskam akan memberikan keterangan," kata Alwi Shihab. Ketika ditanyakan apakah rencana dekrit pembubaran parle- men juga dibicarakan dalam parle- men itu, dia mengatakan hal itu tidak dibicarakan. Meski wartawan telah me- nunggu, namun Susilo Bambang Yudhoyono ternyata tidak bersedia memberikan keterangan. Gus Dur mundur," katanya. Tentang akan adanya perla- wanan dari massa NU terhadap mundurnya Gus Dur itu, menurut Ali, hal itu hanya akan dilakukan oleh sebagian orang NU yang ber- ada di bawah kendali para kyai yang tergolong keras. "Tapi saya yakin para kyai se- puh akan bisa meredam emosi itu dan tidak akan ada masalah be- sar," kata Ali. Kemaslahatan umat Ditanya apakah NU juga bisa menerima jika jabatan Wakil Pre- siden tidak diberikan kepada orang NU, seperti KH Muzadi yang selama ini banyak dibicarakan, Ali menegaskan kem- bali bahwa hal tersebut juga tidak akan menimbulkan masalah. Zainuddin mengatakan, pe- nangkapan dan penahanan terha- dap kliennya direkayasa demi ke- pentingan politik sebab seminggu sebelum ditangkap Kapolri minta Jafar Umar minta menemuinya bagaimana menghadapi pasukan berani mati, namun nyatanya dia malah ditangkap. KAMIS 10 MEI 2001 2 Jenguk Sementara itu Sekitar 300 orang anggota Laskar Jihad Ah- lusunah Waljamaah diizinkan menjenguk Panglima Laskar Ji- had Jafar Umar Thalib yang se- dang ditahan di Korps Serse Ma- bes Polri, Jakarta, Rabu (9/5). Dari pantuan hingga pukul 11:00 sudah 50 orang anggota Las- kar Jihad yang diizinkan masuk untuk bertemu panglima mereka. Sementara 100 anggota laskar lainnya menunggu giliran, yang saat ini berada di Korserse Mabes Polri. Ketua Forum Komunikasi batalkan niat dan memasukkan dompet ke kantong sambil berkata "makan dululah. Sai kemudian mengalihkan " sasaran ke Jenderal Feisal Tan- jung yang ada di sebelah Wiranto dengan maksud yang sama. Feisal juga sudah berniat mengambil dompet di kantongnya, tetapi tam- pak kaki Wiranto menyenggol kaki Feisal sehingga tokoh militer ini pun membatalkan niatnya. Merasa aksinya diganggu, Sai kemudian menengok ke arah pu- luhan wartawan dan fotografer di belakangnya kemudian buru- buru meninggalkan ruang Pansus Trisakti. Dia kemudian lari dari Lantai III menuju lantai dasar gedung itu dan diburu puluhan wartawan lainnya. Sejumlah polisi juga ikut berlari mengikuti pengejaran war- tawan untuk mengantisipasi tin- dakan kekerasan. Polisi dan wartawan mene- mukan oknum itu ketika bersem- bunyi di kamar kecil Poliklinik Gedung Nusantara. Saat itu Sai ditangkap dan diintrograsi di ruang Pamdal lalu diperiksa di ruang Pemberitaan sebelum akhirnya diserahkan ke Polda Me tro Jaya. . Wartawan lain terkejut kare- na Sai bisa menunjukkan identitas resmi peliputan DPR yang dike- luarkan Setjen DPR. Dalam iden- titas itu, dia bekerja untuk harian Surya Pos. mundur, Ali menjelaskan, kerela- an itu muncul karena banyak para pengurus NU dan kyai senior NU merasa tidak "nyaman" ketika Gus Dur ditunjuk sebagai Presiden RI ke-4 pada Sidang Umum MPR 1999. Perasaan tidak "nyaman" itu terjadi karena Gus Dur diangkat sebagai presiden dalam situasi yang tidak menguntungkan bagi Gus Dur sendiri yaitu, kondisi eko- nomi yang parah, situasi politik yang memanas serta kecilnya per- olehan kursi PKB di DPR yang membuat PKB tidak dapat ber- buat banyak untuk mendukung kebijakan-kebijakan Gus Dur da- lam pemerintahan. Tentang bentuk kompromi po- litik seperti apa yang diinginkan NU,Ali mengatakan, pada dasar- nya NU tidak mengharapkan ba- nyak dari dunia perpolitikan nasio- nal, namun satu hal yang diharap- kan NU adalah adanya komitmen para politikus dari berbagai partai untuk menomorsatukan kepen- tingan rakyat banyak. Kapolres Aceh Utara Ajun Ko- misaris Besar Polisi (AKBP) Drs. Wanto Soemardi didampingi Per- wira Penghubung Penerangan AKP Abdi Darmawan, SH menga- takan, aksi mogok bus itu adalah ancaman dari Gerakan Separatis Bersenjata (GSB), ujarnya. Tujuan mereka untuk menge- ruhkan suasana, kemudian me- nyata sebaliknya ada bus dari ju- ngambil hati masyarakat, tapi ter- rusan Lhoksukon membawa anak sekolah dan masyarakat dilempar dengan batu di kawasan Land- ing, Lhoksukon, akibatnya masya- rakat tambah marah, ujar Kapol- res. (tim) Laskar Jihad, Ayip Syaifuddin yang berada dalam giliran perta- ma yang diperbolehkan masuk, menyatakan, dirinya sudah berte- mu dengan panglima. Menurut dia, pada pertemuan tersebut Panglima Laskar Jihad menyatakan terima kasih kepada para anggotanya dan menegaskan tetap akan melakukan langkah hukum. Namun hal itu diserahkan kepada pengacara untuk mena- nganinya. Pada kesempatan itu, Pangli- ma Jafar Umar Thalib juga meni- tipkan pesan kepada para pengi- kutnya agar jangan sampai men- cegah kemungkaran dengan cara kemungkaran. Dia juga meminta untuk tetap merapatkan barisan di kalangan Laskar Jihad. Sekitar jam 14:00 petugas sempat mengamankan potongan besi saat melakukan pemeriksaan kepada para pembesuk. Sebanyak 26 potongan besi dan satu rompi anti peluru ditemukan petugas, Menurut sopir mobil rom- bongan, Gitari, mobil Carry AD 7786 LA yang dibawa itu adalah terdapat banyak potongan besi milik bengkel, sehingga masih di mobil itu, dan besi-besi tersebut bukan dimaksudkan untuk men- celakakan siapapun. Sianturi menyatakan panglima Kadispenum Kombes Timbul telah bertemu dengan anggotanya dan memberikan wejangan dan arahan pada para pengikutnya. Selain itu panglima juga me- ngucapkan terima kasih atas kun- jungan para anggota.(chas/antara) P Tar MEDAN (Wa melalui surat N 8 Mei 2001 mer eksekusi tana Patumbak. Dalam petikan S datangani Wakil Ket Imam Sukarno,SHI Pengadilan Negeri (F kam, yang diterim Rabu (9/5) disebutka penangguhan diamb ya aksi unjukrasa se ga Desa Mariendal-I Medan, Selasa (8/5 Penangguhan ter kan hingga tercapai tang kebenaran lap Hakim PN Lubukpal nangani perkara ta dan laporan dari w objek perkara, tegas PT Sumut.. Laporan warga asal dari surat war riendal tertanggal dan 8 Mei 2001 serta Hukum Yayasan U sitas Pembangunan Indonesia), Hasugian 17 April 2001 yang m nya rekasaya atas ka Karena tanah terseb lam penanganan Ti bab itu Ketua PN L menangguhkan p eksekusi. Eksekus: Atas surat PT Su belum dilaksanakan Terbukti, eksekusi lahan seluas 454 Ha but masih berlanju Eksekusi terseb kan surat eksekusil Nomor 04/EKS/2001 2000/PN.LP,Tanggal Eksekusi lanjutan Ja Color Rendition Chart Perusahaan Jam Berangkat dari Garuda Indor 07.30 09.20 09.50 12.30 13.00 13.20 13.45 15.30 17.20 Mandala Air L Jakarta Jakarta Jakarta 10.00 14.30 17.15 Jakarta Banda Aceh Jakarta Jakarta Jakarta Batam Singapura Jakarta Jakarta Merpati Air Li 07.00 Padang Bat Pontianak Bayu Indones 09.00 Penang Jakarta 12.15 10.10 13.00 14.20 17.35 Malaysia Air L Penang Kuala Lump Penang Kuala Lump 191 Silk Air 09.55 20.10 AWAIR 13.00 Pelangi Air 10.20 Ipoh Singapura Singapura TRO JL. B. KATAMSO NO. 3 ING JL. MERDEKAN Nama KA Jakarta Sri Bulan Utama F Sri Bilah Utama Dolok Martimbang P Dolok Martimbang Dolok Martimbang P Dolok Martimbang Sri Bilah Sri Bilah Sri Bilah Sri Bilah Lancang Kuning Putri Hijau Putri Hijau Lancang Kuning KDR Sri Langkat KDR Sri Langkat KDR Sri Langkat KDR Sri Langkat Sri Bilah E hih Lancang Kuning Sri Bilah R T A M P B B B Lipur Masyar ARUM STIM KESENIAN tari Bina Kencana dibc Stage PRSU XXX bar