Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2001-05-10
Halaman: 05

Konten


IS, 10 MEI 2001 ati matkan kepadanya justru ketika ah dengan rela mengundurkan i jabatannya dan tidak berkuasa mimpin negeri ini. Celakanya, edikit pula para penghujatnya u orang-orang yang dulu pemah ung di bawah "ketiak" keluarga a untuk mengamankan berbagai ingan ketika Pak Harto masih sa. Tapi begitulah, kekuasaan ng tidak abadi. Untuk itu, tidak mabuk" hanya karena berkuasa kadar dekat dengan penguasa. alaupun pada saatnya nanti Gus rus berhenti dari jabatannya se seorang presiden, hal ini tidak ipandang sebagai sebuah keadaan memalukan. Bangsa ini harus dididik untuk pandai-pandai erbaiki sikap terutama dalam dang keberadaan seseorang yang berjasa untuk bangsa dan nega- ika proses hukum terpaksa harus ntuh keterlibatan seorang mantan en, maka hal itu tidak harus me- ngi rasa hormat kita terhadap hannya. aka hari-hari Megawati Soekar- yang sudah semakin dekat untuk di orang pertama di negeri ini hari-hari penentuan yang penuh berbagai tantangan. Inilah saat- tika pergolakan politik dan per- angan demokrasi harus berha- dengan dilema konstitusi yang egera ditembus demi menyela- rakyat, bangsa dan negara dari Curannya. Untuk itu, kekuatan -kuasaan mesti dimanfaatkan ar-besarnya bagi kepentingan banyak. Wallahu'alam. sia Inc litekan sekecil-kecilnya karena memberi manfaat optimal bagi a, bahkan anggaran tersebut pun ati masyarakat dalam persentase angat kecil dengan dalih keter- anggaran pembangunan, Dalam masyarakat lagi-lagi menjadi liti penderita yang sangat kom- leh karenanya, dalam substansi i segitiga tersebut, manfaat finan- ontribusi perusahaan sebagian anya dapat dinikmati oleh abadi- gara. Jadi, penutupan Exxon Mo- mkaitan tersebut hanya berdam- adap menurunnya tingkat penda- paratur pemerintahan dan secara ustru merugikan pemerintah pu- karta. Sedangkan sebagian besar rakat Aceh, beroperasi atau tidak rasinya perusahaan tersebut tetap kondisi krisis multidimensi. erbeda halnya apabila penyeleng- gara dapat berlaku konsekuen ap peraturan-peraturan yang telah kan dalam proses implementa- orelasi segitiga antara masyarakat. ntah daerah dan pemerintah pusat membawa dampak yang sangat ntungkan terhadap pengembang- nomi masyarakat. Jika komitmen ut selama operasi Exxon Mobil Dat dijalankan untuk kepentingan rakat dengan tidak mengenyam- n profil perusahaan maka penu- Exxon Mobil Oil akan berdampak luas terhadap keruntuhan sendi- ekonomi masyarakat Aceh. leh karena insekuensi terhadap keberadaan perusahaan di tengah rakat maka dalam menghadapi salahan yang sedang berlangsung ut, maka jalan terbaik bagi ma- kat Aceh adalah kembali pada i unggulannya yakni pengem- sektor agraris dan marítim, serta gangan yang dapat memberi kepada kesejahteraan hidupnya an bathin, dengan manajemen ebih profesional tentunya. aq 11 erbeda dengan harga barang yang maik seiring dolar AS yang tak mencapai target, kurs belum tentu selesaikan dalam waktu singkat. akyat tak bisa menunggu terlalu untuk menunggu semua selesai. palagi gejala pengkultusan indivi- ah mulai terlihat lagi. Layaknya g yang benar-benar suci dan harus mati-matian. Itulah yang terjadi n kondisi politik. Lalu tentang Siapa yang mau menyatakan embela rupiah sampai titik daerah abisan. Egois memang pemerin- saat ini. "Berperang" hanya untuk amankan posisi. Kalau Gus Dur a mundur bulan ini, tunggu sajalah au Agustus nanti. Penutup ntuk menstabilkan nilai rupiah, erpulang kepada pemerintahan berlaku sekarang. Tapi jangan harap kalau asumsi kurs dalam 2001 versi revisi (Rp 9.600) bisa ai. Selain karena orang sudah mengamankan dananya dengan kar rupiah menjadi dolar AS, laman yang lalu-lalu juga menun- kalau target kurs "made in" IMF mah tercapai. Buktikan saja. i lain pihak, dipengaruhi lagi ketidakmampuan lembaga atau du untuk menyelesaikan perten- elite. Kalau memang sudah tidak Qu, sebaiknya Gus Dur mundur arena melemahnya rupiah meru- "pembusukan terhadap pe- tah yang berkuasa. Kalau tidak engamankan rupiah, pengalaman arto bisa terulang. alaman folio matematika dan ilmu pe- ahuan alam antara 4 dan Hangkan mata ajaran lain mencapai angka 6 (Tempo, esember 2000). eneliti lain juga mengung- an bahwa hasil Ebtanas 1999, nilai rata-rata untuk Negeri yakni 5,75 dan ta 5,22, sedangkan untuk negeri 3,99 dan swasta, Anehnya, ternyata 97 hing persen lulus. Lebih meng- an lagi, ada propinsi dengan ta Ebtanas hampir 4.000 g dengan rata-rata NEM tetapi tingkat kelulusannya capai 100 persen. Dengan nilai rata-rata de- an rendahnya, ternyata =didik masih dapat terus njutkan pendidikannya ke ng yang lebih tinggi. Hasil elas, sumber daya manusia mesia begitu rendah akibat pendidikan yang sangat memuaskan itu. Adakah peduli? Adi Santosa Medan KAMIS, 10 MEI 2001 April, 1.500 Pengendara Sepeda Motor Ditindak BANDAACEH (Waspada): Kapolres Aceh Besar menegaskan, se- dikitnya 1.500 pengendara sepeda motor indisiplin ditindak aparat kepolisian yang selama ini giat melakukan penegakan hukum di bidang ketertiban berlalu lintas, khususnya di kota Banda Aceh dan Aceh Besar. "Alhamdulillah, kesadaran masyarakat dalam mematuhi aturan berlalulintas mulai tampak," jelas Kapolres melalui Kasat Lantas Polres Aceh Besar Senior Inspektur Sutarno, kepada Waspada, Rabu (9/5) siang di ruang kerjanya, di Banda Aceh. Ini terbukti, kata dia, sejak operasi penindaka yang dilakukan pihaknya, 85 % dari pengedara sepeda motor yang diperiksa petugas sudah melengkapi diri dengan surat-surat kendaraannya serta helm pengaman, yang sudah menjadi kewajiban bagi setiap pengendara sepeda motor, tidak hanya Indonesia tetap juga internasional. Dia menyebutkan, operasi kepolisian bidang lalu lintas di kawasan kota Banda Aceh, dilakukan secara bertahan sejak dari sosialisasi, pembinaan dan yang terakhir adalah penindakan seperti yang berlangsung sekarang ini, dalam mewujudkan ibukota propinsi Aceh itu sebagai kawasan tertib berlalu lintas. "Kami optimis, semua elemen masyarakat mendukung tekad kepolisian dalam mewujudkan hal itu," cetusnya. Menanggapi pertanyaan Waspada, tentang masih adanya pengendara yang tidak mematuhi traffic light, seperti yang sering terjadi di Simpang Beurawe dan Keudah, Sutarno menyebutkan, hal itu tidak seluruhnya bisa disalahkan pengendara kendaraan. Karenanya, ujarnya, ada traffic light yang ditempatkan tidak pada tempatnya, sehingga arus lalu lintas di tempat itu sering mengalami kemacetan. "Contohnya, ya di kedua persimpangan tadi," ungkapnya. Begitupun, tambah Sutarno, selaku aparat keamanan yang bertanggungjawab mengenai kelancaran berlalu lintas, pihaknya senantiasa akan memperhatikan hal itu, sehingga tidak sampai menimbulkan kerawanan dalam berlalu lintas. (b26) Kehadiran TNI-AL Di Aceh Untuk Ciptakan Situasi Aman BANDAACEH (Waspada): Kehadiran TNI-AL melakukan penga- walan di wilayah laut Aceh, merupakan upaya menciptakan situasi aman dan tertib sipil serta tegaknya hukum sesuai harapan mas- yarakat di kawasan pantai Aceh Utara dan Aceh Timur. Mengapa? Selama ini masyarakat sudah sangat resah dengan merajalelanya aksi perampokan, pengancaman dan pemerasan terhadap pengusaha serta perampasan hasil tangkapan ikan nelayan oleh GSB/GAM yang menyaru sebagai nelayan tradisional. Demikian disampaikan Kasatgaspen OCM II-2001, AKBP Drs Sad Harun, kepada Waspada di Banda Aceh, Selasa (8/5). "Jadi, tidak benar kehadiran patroli TNI-AL membuat trauma masyarakat. Tapi yang trauma adalah kelompok GSB, karena masyarakat telah terpayungi," katanya. Kenyataan yang terjadi saat ini, sebut Sad Harun, justru dengan hadirnya kapal TNI-AL di perairan Aceh Timur dan Aceh Utara, masyarakat merasa lega dan jauh dari tindakan kriminal dari kelompok GSB, karena kehadiran TNI-AL telah menutupi peluang mereka untuk melakukan tindakan kriminal terhadap masyarakat. Karenanya, tambah dia, pihak GSB mulai mencari kambing hitam dengan memprovokasi masyarakat lewat media. "Namun, itu pun tidak didengar lagi, karena masyarakat sudah muak dengan omong kosong kelompok GSB yang hanya menuai haba mangat," ujar Sad Harun yang banyak mengenal tentang Aceh. Menyitir pernyataan juru bicara GAM Wilayah Peureulak, Ishak Daud, bahwa masyarakat Aceh Timur sulit mencari nafkah dan trauma, Sad Harun dengan tegas mengatakan bahwa pernyataan itu tidak benar sama sekali. 1520 "Jelasnya, yang merasa trauma dan mulai susah mencari makan adalah kelompok GSB. Sebab, sudah ada nelayan di Aceh Timur yang berani melawan dan menyerahkan mereka ke aparat keamanan," ungkap Kasatgaspen OCM-II ini. Tanggungjawab Berat Lebih lanjut dikatakan, dalam upaya menegakkan hukum dan pemulihan keamanan di Aceh saat ini, Polri dan TNI memikul tanggungjawab yang berat menertibkan secara hukum kelompok sipil bersenjata. Karena hukum di Aceh ini sudah menjadi hukum rimba, sebagaimana dipraktikkan kelompok GSB. Sad Harun juga mengatakan bahwa anggota TNI/Polri tidak semudah itu melepaskan tembakan, kecuali dalam upaya membela diri dan untuk mengantisipasi serangan atau penyanggongan kelompok GSB. (b06) BATEE ILIEK (Waspada): Panglima Perang AGAM Wilayah Batee Iliek Tgk Darwis Djeunieb, menegaskan jika mau sukses dan tepat sasaran dalam menertibkan anak buah di lapangan dari tindakan pungutan liar yang cukup meresahkan masyarakat, Dansatgas OCM II Sad Harunantyo, turunlah sesekali ke lapangan, jangan hanya menerima laporan saja dari anak buahnya. Dalam kunjungannya itu, bila perlu seluruh prajurit GAM akan kita kerahkan untuk memberikan perlindungan, karena kunjungan petinggi Polri di Aceh itu, demi untuk menertibkan anak buahnya. yang sudah nekad melakukan pungli (pungutan liar) yang kini cukup meresahkan masyarakať, khususnya di wilayah Meudeelat Batee Iliek, ujar Tgk Darwis Djeunieb dalam siaran persnya yang diterima redaksi Hr Waspada baru-baru ini. Setelah turun menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri terhadap tingkah laku anak buahnya itu kemudian perlu ditertibkan segera, namun jika Dansatgas Operasi Cinta Meunasah-II (Dansatgas OCM-II) Sad Harunantyo juga tidak mampu merobah perilaku anak buahnya dan masih tetap meresahkan warga masyarakat, maka GAM tetap tidak senang dan akan mengambil tindakan, tegas Tgk Darwis Djeunieb. Kata dia, betapa sengsaranya masyarakat akibat truk-truk pengangkutan Sembako dari Medan dan Aceh, sampai saat ini belum berani beroperasi akibat pungli sepanjang jalan dilakukan aparat RI sebagaimana pengakuan para supir truk itu, yang dimuat berbagai mass media. Lebih parah lagi, begitu truk tidak berjalan lagi, aparat RI nekad turun ke kampung-kampung dengan berjalan kaki, kejadian ini hampir terjadi setiap hari mulai dari Bireuen sampai ke Samalanga, di mana warga banyak berkumpul dan ada sepeda motor langsung dihambur-hamburkan peluru, pemilik sepeda motor lari menyelamat- kan dengan meninggalkan sepeda motornya, sehingga dengan mudah diambil. Kepada anak-anak dan wanita-wanita yang tidak lari dipesankan siapa yang merasakan dirinya pemilik sepeda motor supaya diambil di markasnya dengan membawa bukti surat-surat yang lengkap, ujar Tgk Darwis Djeunieb. Seperti yang terjadi dalam penyisiran di Simpang Tambu Kecamatan Samalanga, Senin (7/5) oleh pasukan RI yang bermarkas di Cot Betee Geuleungku, mereka memasuki desa Tambue, Meunasah Asan, Peuneuleut, Teupin Jalo, sampai ke desa Ulee Kareueng, ujar Tgk Darwis Djeunieb. Ketika aparat RI itu memasuki Simpang Tambu, langsung melepaskan tembakan ke udara dengan menghambur-hamburkan peluru, masyarakat yang takut mendengar suara letusan senjata api langsung lari untuk menyelamatkan diri ke berbagai arah dengan meninggalkan sepeda motornya. Menurut Tgk Darwis Djeunieb, dalam penyisiran itu tujuh unit sepeda motor milik warga masyarakat langsung diangkut ke markas mereka di Cot Batee Geulungku, Kecamatan Pandrah, Kab Bireuen, juga pada anak-anak dan wanita dipesankan supaya pemiliknya membawa surat-surat untuk mengambil sepeda motornya, ujarnya. Pengalaman masyarakat Kecamatan Pandarah dan Jeunieb, yang sepeda motornya diambil, ketika mereka membawa surat-surat lengkap, ternyata juga harus membawa uang tebusan antara Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta sesuai dengan jenis dan tahun produksi sepeda motor, ujar Panglima Perang AGAM itu. (tim) Daerah Istimewa Aceh Rumah Anggota Polisi Matangkuli Dibakar sam pada pukul 17:00 terjadi pe- mutusan aliran telepon di sejumlah desa, meliputi Desa Meucat, Blang Dalam, Blang Teungoh, Blang Tu- nong dan Tikeum. LHOKSEUMAWE (Waspada): Rusli, guru SD Negeri 10 Lhokseu- mawe, Kecamatan Banda Sakti, Aceh Utara, Selasa (8/5) kehilangan dompet yang berisikan uang tunai Rp 720 ribu beserta sejumlah surat surat berharga lainnya. Menurut pengakuan korban yang datang melaporkan kejadian itu ke kantor Koordinator Hr Waspada Lhokseumawe kemarin, dompet berwarna coklat dimasukkan dalam kantong celana belakang, saat dia menumpang bus umum dari Bireuen menuju Lhokseumawe, sekitar pukul 09.30. Pihaknya baru mengetahui dompet tersebut tidak ada lagi, ketika turun dari bus di terminal lama Lhokseumawe, ketika kembali ke bus ternyata dompetnya tidak jatuh dalam bus mini tersebut, ujarnya Selain uang tunai, ujarnya Surat Keputusan (SK) kenaikan pang- katnya III/b asli, berikut Kartu Tanda Penduduk (KTP) ikut raib di dalam dompet tersebut. LHOKSEUMAWE (Waspada): Ge rakan Separatis Bersenjata (GSB) me- lakukan aksi pembakaran rumah, Sela sa (8/5). Kali ini, rumah seorang ang- gota Polsek Matangkuli jadi sasaran. Kapolres Aceh Utara Ajun Komi- saris Besar Polisi Drs Wanto Soemar- Rusli sangat mengharapkan, siapa saja yang menemukan dompet itu supaya dapat mengembalikannya ke sekolah dasar negeri No 10 Lhokseumawe, Dinas P dan K Aceh Utara, Kantor Koordinator Waspada Lhokseumawe atau ke alamatnya di Desa Matang Reuleut Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen. Saya tidak akan menuntut dan akan saya berikan sedaqah sesuai dengan kemampuan, bila uang sudah hilang saya juga akan menerima surat-surat berharga tersebut, ujarnya. (cat/bll) MEDAN (Waspada): PT Asean Aceh Fertilizer (AAF) menderita kerugian 16 juta dolar Amerika plus Rp30 mi- liar selama dua bulan Exxon Mobil Oil berhenti berpro- duksi sejak 9 Maret 2001 lalu. Zaenal Soedjais Presdir PT. AAF didampingi sekretaris peru- sahaan Ir Amrul dan Ka.Humas Badruddin, SE mengungkapkan hal itu kepada Waspada di sela- sela acara 'Seminar Sehari Peran Dan Prospek Profesi Akuntan Di Masa Kini Dan Mendatang' di Hotel Bila Mau Turun Ke Lapangan, Seluruh Prajurit GAM Namun, entah mengapa hingga kini dana tersebut belum Siap Beri Perlindungan Kepada Kasatgaspen OCM diserahkan, sehingga wargapun BANDA ACEH (Waspada): Peristiwa banjir kembali melan- da daerah Ujong Tanoh, Kecama- tan Manggeng, Aceh Selatan akhir April lalu, setelah peristiwa serupa pernah terjadi akhir No- vember 2001. Akibatnya, empat rumah warga desa tersebut ha- nyut, dan merusak sepuluh rumah lainnya. PT AAF Rugi AS$ 16 Juta Bencana alam yang diperki- rakan disebabkan faktor alam menurut koordinator Solidaritas Gerakan Anti Korupsi (SoRAK) Aceh itu sebenarnya tidak perlu terjadi jika Pemda setempat se- rius menangani pemindahan dari lokasi yang rentan di- warga landa bencana alam banjir. "Lambatnya upaya pemin- dahan masyarakat dari lokasi ter- hidupan warga setempat," ujar sebut telah menyengsarakan ke- Akhiruddin Mahyuddin SE Ak, kepada Waspada, Selasa (8/5) siang, di Banda Aceh. Padahal, jelasnya, untuk me- mindahkan rumah warga dari lo- kasi yang sering dilanda banjir itu, telah disediakan dana dari crash program sebesar Rp 10 juta per unit, seperti tercantum dalam alokasi bantuan kemanusiaan dan rehabilitasi prasarana dan sarana akibat bencana alam ban- jir di Kabupaten Aceh. untuk kedua kalinya, sebut Akhiruddin. Ia juga mengatakan, dalam daftar yang sama, Desa Ujong Ta- noh juga mendapat bantuan dana sebesar Rp 50 juta untuk penga- daan dua buah rakit, yang salah di SH, didampingi Perwira Penghu- bung Penerangan Ajun Komisaris Polisi Abdi Darmawan kepada Was- pada mengatakan, aksi pembakaran itu dilakukan GSB. Kata Kapolres, rumah yang diba- kar itu milik Brigka M Nasir anggota Aksi pemutusan saluran itu ber- awal pada Sabtu (5/5) lalu yang dila- Selama Produksi ExxonMobil Terhenti Hal semacam itu sebagai in- dikasi petani bersangkutan selalu mencari lahan tanpa membutuh- kan pengolahan, pemupukan, dan perawatan intensif. Dengan kata lain, berindah dari satu la- han ke areal baru. Sistem perta- nian seperti itu akan mengganggu ekosistem. Garuda Plaza Medan, Rabu (9/5). Kerugian tersebut diderita karena PT.AAF juga tidak dapat berproduksi karena bahan dasar migas yang selama ini dibeli dari ExxonMobil Oil tidak lagi didapat. "Kerugian kehilangan ke- sempatan menjual selama dua bulan ini sebesar 16 juta dolar, be- lum lagi perusahaan harus me- ngeluarkan biaya rutin sebesar Rp15 miliar setiap bulannya," tandas Zaenal yang juga Ketua Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) ini. Diterangkan, PT.AAF sepe- Banjir Kembali Landa Desa Ujong Tanoh, Mogok Sopir Medan-Aceh Makin Meluas SORAK Tuntut Tanggungjawab Pemda Kebiasaan petani tersebut menjadi tandatangan bagi jawa- tan terkait. Karena bagaimana- pun, tingkat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) itu sendiri sangat rendah. Memang di peda- laman Propinsi Daerah Istimewa Aceh, termasuk pedalaman Ka- bupaten Pidie, para penyuluh per tanian dianggap hanya pintar di atas kertas. Tidak tahu praktek di lapangan. Masyarakat petani malah merasa lebih-pintar dari seorang sarjana pertanian. satunya telah diselesaikan pem- buatannya 30 Maret lalu. Hal itu sebagaimana banyak dialami petugas pendamping pro- gram Inpres Desa Tertinggal (IDT). Sejak tahun anggaran 1994/1995 telah digulirkan dana Rp 20 juta per desa tertinggal untuk meningkatkan taraf hidup rakyat. Proyek berjalan selama tiga tahun fiskal. Selanjutnya de- sa bersangkutan memiliki dana Rp 60 juta. Dana yang sangat be- sar itu dikembangkan demi ke- makmuran rakyat desa. "Kami sudah pengalaman sejak dahulu (nenek moyang), se- mentara sarjana pertanian itu hanya duduk di bangku dan di Namun hingga sekarang pro- yek IDT masih belum memberi- kan buah kesejahteraan bagi ba- nyak penerima. Bahkan meresah- kan, karena sejak tahun pertama digulirkan dana dan proyek terse- but mengalami kendala, banyak usaha para pesertanya yang ga- Guru SD Kena Copet Di Dalam Bus gedung mewah," demikian petani gal total, terutama para peternak. kalau ada itu penyakit memberi penyuluhan ke desa pe- berjangkit di Pidie. Dompetnya Minta Dikembalikan dalaman. Benar kalau sekadar Penerima malah bingung mencangkul, menanam bibit lalu untuk mengembalikan modal da- tumbuhan berkembang baik, sar yang sifatnya bergulir itu. Ka- lagi bumi Aceh tanahnya terkenal dana tahun berikutnya, penerima gampang saja. Negara kita, apa- rena mengharapkan memperoleh cukup subur ibaratnya kolam terpaksa menggunakan uang susu. Tongkat saja ditanam, kata- dari usaha lain atau berutang pa- nya, bisa tumbuh subur dan da orang lain dan setelah dana menghasilkan. tahun kedua diterima uang dari pinjaman orang lain akan dikem- balikan. Mereka tidak paham seka- rang keadaannya sudah berbeda. Kesuburan tanah berkurang drastis. Cuaca berubah. Sistem pengolahan zaman dahulu tidak bisa lagi diterapkan saat ini, ke- cuali mencari lahan hutan dite- bang dan digunakan untuk tiga sampai lima periode panen (produksi). Hingga sekarang sebagian besar petani terutama di desa-de- sa pedalaman belum mau mene- rima teori yang diberikan para sarjana dan ahli pertanian. Pa- Namun, belakangan diketa- hui bahwa dana tersebut yang di- serahkan kepada masyarakat se- tempat hanya 10 juta saja, se- dangkan sisanya Rp 40 juta, hing- ga kini belum diterima dan tidak diketahui keberadaannya. Koordinator SoRAK itu juga menyebutkan, dana bantuan modal usaha untuk nyak-nyak, khususnya yang dikelola sejum- lah koperasi di kota Banda Aceh, disinyalir banyak tidak sesuai de- ngan prosedur dan kriteria yanga sudah disepakati, sehingga dana yang tidak seberapa itu pun jatuh kepada orang yang tidak berhak dan layak. Anehnya, ungkap Akhirud- din, Satkorlak Aceh yang ber- tanggungjawab terhadap penge- lolaan dana crash program di ti- ngkat provinsi itu, juga menun- juk Lembaga Swadaya Masyara- kat tertentu, seperti Yayasan Pe- duli Anak Bangsa sebagai pelak- sana kegiatan di bidang keseha- tan yang indikator dan param- eter penunjukannya tidak jelas. Berkaitan dengan hal itu, Akhiruddin mengaku telah mengirimkan surat kepada ketua Satkorlak, untuk meminta penje- lasan, namun hingga kini pihak- nya belum memperoleh keterang- an apapun dari lembaga tersebut. Sementara, ketua Satkorlak Aceh Ir Azwar Abubakar yang Waspada konfirmasi tentang hal itu, masih berada di Jakarta dan baru akan kembali ke Banda Aceh, Rabu (9/5). Sedangkan,, pimpinan proyek Satkorlak Ir Ruslan Abdul Gani Dipl SE yang berkali-kali dihubungi ke kan- tornya, tidak di tempat. (b26) Petani Berpindah-pindah SISTEM pertanian ladang dahal setiap periode panen, mere- berpindah-pindah yang selama ka sudah mulai diancam kelapa- ini masih menjadi kebiasaan dan ran karena volume produksi pa- tradisi bagi banyak petani di nen, mereka sudah mulai dian- Daerah Istimewa Aceh, terutama cam kelaparan karena valume di kawasan pedalaman, akan berdampak buruk bagi keutuhan produksi merosot tajam dari tahun ke tahun. hutan lindung. Untuk mengenda- likan ladang berpindah-pindah itu kiranya perlu diupayakan suatu sistem pengendalian dalam mencegah terjadinya hutan gundul Polsek Matangkuli. Aksi pembaka- ran itu terjadi pada pukul 19:30. Mo- dus operandi pembakaran tersebut, kata dia, dengan melemparkan bom rakitan ke dalam rumah. Tentang kerugian belum diketahui, ujarnya. Sementara itu di Kecamatan Ni- Namun sejauh itu mereka masih mengatakan nasib tidak berpihak, cuaca tidak mendu- kung. Bahkan walaupun keada- an itu telah berlangsung lama, be- lum juga ada keinginan mencari penyebab dan mengatasinya. Yang penting bagi mereka, kalau setiap pagi subuh rajin pergi ke ladang dan kembali menjelang malam. Allah pasti kasihan. Itu prinsip pertanian lama. nuhnya bergantung kepada ber- operasinya ExxonMobil, jika pe- rusahaan tersebut berhenti ber- produksi maka mereka juga tidak dapat berproduksi. Tidak bisa dipungkiri dan disangkal, ada di antara peserta proyek IDT tersebut mampu mengangkat perekonomian itu, bagi mereka yang sungguh-sung- guh berusaha. Ada yang sudah dapat mengembangkan usaha- nya dari sewa tempat dan pinjam modal usaha orang lain, kini su- dah punya tempat usaha dan mo- dal sendiri, bahkan sudah ada "Produk migas yang dihasil- kan ExxonMobil merupakan bahan dasar bagi beroperasinya perusahaan kami, dan tanpa itu maka perusahaan tidak dapat berproduksi," jelas Zaenal. Ditambahkan, tidak hanya PT.AAF tapi praktis seluruh in- dustri hilir semuanya terhenti produksinya karena sebagai in- yang dapat mengganti rumah da- ri atap rumbia dan dinding tepas LANGSA (Waspada): Aksi mogok jalan mobil angkutan ba- rang dari Medan (Sumatera Uta- ra) ke Aceh dan sebaliknya yang dimulai sejak 27 April lalu hingga kini belum berakhir. Bahkan me- masuki hari ke 13, Rabu (9/5) aksi mogok tersebut makin meluas karena sekarang diikuti mobil angkutan penumpang umum. Ketua Dewan Pimpinan Ca- bang Organda Kabupaten Aceh Timur Tgk Abu Bakar Ali ketika Waspada hubungi di kantornya, Rabu (9/5) untuk konfirmasi ma- salah mogok para sopir itu tidak berhasil karena yang bersangku- tan sedang berada di Banda Aceh. Namun salah seorang staf- nya membenarkan, bahwa mo- gok para sopir mobil angkutan barang sekarang sudah meluas dengan diikuti para sopir ang- kutan penumpang umum. "Hari ini tidak ada satu pun mobil trayek jarak jauh yang me- ngadakan perjalanan," kata dia baik mobil angkutan barang maupun mobil angkutan pe- numpang. Mengenai kapan aksi mogok jalan sopir itu akan berakhir, staf Organda Aceh Timur itu tidak da- pat memastikan. "Saya tidak ta- hu, mungkin kalau ada pak Ke- tua bisa menjelaskan," kata dia. Sementara satu hari sebe- lumnya, Ketua DPD Organda Provinsi Aceh Kamaruddin THB mengatakan, aksi mogok para sopir akan terus dilakukan sebe- lum ada jaminan keamanan serta tidak ada lagi punguntan liar (pungli) pada ruas jalan di antara kedua provinsi itu. Menanggapi aksi mogok para sopir tersebut, Koordinator PB HAM dan Koalisi NGO HAM dustri hulu, ExxonMobil sangat mempengaruhi kelanjutan industri lainnya di Aceh. Meskipun tidak berproduksi, namun para karyawan tetap PT.AAF yang berjumlah 785 or- ang ditambah 715 tenaga labo- latorium masih terus bekerja memelihara peralatan. Menurut Zaenal, pihaknya tidak bisa mencari bahan peng- ganti yang dibeli dari pihak luar negeri karena selain situasi tidak memungkinkan harganya juga terlalu mahal. Masalah lain gagalnya pro- gram atau proyek IDT, karena pe- nentuan desa penerima dana IDT bukan berdasarkan penduduk miskin, tetapi tergantung keteriso- liran desa. Padahal secara umum masyarakat di desa itu banyak lebih kaya dibanding di desa bia- sa. Tanah jauh lebih subur di desa terpencil karena umumnya areal hutan belum begitu lama diusa- hai serta penggunaan lahan per- tanian belum begitu terbatas. Sementara ada kalangan or- ang mampu (kaya) di desa ter tinggal itu juga berupa memper- oleh bagian dana IDT sama de- ngan orang lain. alasan mereka, karena uang pemerintah itu ha- rus dibagi rata alias harus adil. Kamikan juga anak atau warga negara yang harus mendapat per- lakuan yang sama. Kalau orang lain mendapatkan jatah uang ter- sebut, kenapa kami tidak, cetus para orang kaya yang sangat me- nginginkan uang IDT yang me- rupakan hak orang miskin tersebut. Aceh Timur Muhammad Yusuf Puteh meminta agar pemerintah segera mencari jalan keluar. Pasokan Sembako Terancam Sejumlah truk barang di Ka- bupaten Pidie masih mogok mela- kukan perjalanan dari Aceh ke Medan dan sebaliknya, karena alasan kambuhnya aksi pungu- tan liar (pungli) plus ancaman terhadap sopir di hampir sepan- jang jalan lintas Sumatera yang dilakukan oknum tertentu di pos- pos tertentu pula. Akibat kemiskinan, maupun karena kemalasan dan kerenda- han pengetahuan dalam bertani modern, banyak warga mencari Beberapa sopir truk yang sempat dihubungi Waspada seca- ra terpisah di kota Sigli, Pidie Rabu (9/5) mengatakan, mereka belum berani menjalankan akti- vitasnya di perjalanan masih ra- wan pungli dan ancaman yang tampaknya belum ada pihak yang mempu menghalanginya. Bahkan yang sangat lucu lagi, kata beberapa sopir truk ter- sebut, ketika persoalan tersebut disampaikan kepada pihak ata- san yang turut bermain dengan pungli, terjadi polemik saling membantah bahwa pihaknya ti- dak terlibat dalam aksi pungli, kata para sopir truk tanpa me- nyebutkan identitasnya pihak yang dimaksudkan itu. "Kami terpaksa menghen- tikan aktivitas menyusul aksi pungli semakin marak di sepan- jang jalur lintas jalan Sumatera Banda Aceh-Medan, terutama kawasan pantai timur. Praktik kejahatan itu biasanya mulai ber- langsung sejak pukul 23.30 hing- ga 06.00 setiap malamnya. "Kami mengharapkan Kapolda Aceh da- pat menuntaskan praktek kejaha- tan tersebut yang merugikan mas- yarakat Aceh," ujar seorang sopir. Aksi pungli yang sama juga .WASPADA Halaman 5 kukan seorang anggota GSB berna- ma Nasruddin. Nasruddin diketahui membawa HT beserta 120 butir amu- nisi AK-47. Tindakan itu sangat meru- gikan masyarakat Aceh, dan menjadi- kan Aceh mundur sepuluh tahun ke belakang," ujar Abdi Darmawan. (tim) Mengatasi Keadaan demikian itu disa- dari pemerintah. Namun, ke- mampuan mengatasi terbatas. Pemerintah daerha tidak mampu berbuat banyak mengatasi peng- usaha HGU dan penebangan liar, karena mendapat surat keramat dari beberapa pejabat tinggi di pusat (Jakarta) semasa pemerin- tahan Orde Baru. Begitu juga tradisi pertanian ladang berpindah-pindah yang hingga kini masih saja dipraktek- kan sejumlah warga sangat sulit sekali untuk diatasi karena ala- san untuk menyambung hidup sanak keluarga. Mendengar ala- san itu petugas pun mundur dan membiarkan petani mengusahai ladang berpindah tersebut hingga bertahun-tahun bahkan puluhan tahun. Diuraikan, PT.AAF merupa- kan perusahaan patungan nega- ra-negara Asean yaitu Indonesia (60% sa-ham), Malaysia (13%), Fhilipina (13%), Thailand (13%), dan Singapura (1%). Produksi utama perusahaan ini adalah pupuk urea khusus ekspor. Tampaknya upaya mengatasi pertanian berpindah harus di- upayakan atau diterapkan mela- lui penyuluhan dari segala bi- "Kami mengharapkan mu- dah-mudahan saja ExxonMobil Oil dapat beroperasi kembali se- hingga semua perusahaan yang ikut terhenti produksinya dapat kembali beroperasi seperti semula," katanya.(m45) Perlu pernah terjadi pada penghujung Januari 2001 lalu sehingga mem- buat ratusan sopir truk Banda Aceh-Medan terpaksa mogok. Kala itu permintaan yang secara sukarela Rp 2.000 sampai Rp 5.000 tidak terlalu dipersoalkan. ALBAYAN Tantangan Hidup Situasi seperti ini merupakan tantangan yang terbaik untuk menguji iman seseorang. Salah satu karunia Allah bagi manusia dalam hidup ini adalah ketika manusia banyak tantangan. Suasana yang penuh tantangan membuat hidup kita lebih menarik, lebih memompa kesungguhan, dan lebih banyak membuka peluang untuk berbuat. Demikian pula dengan persaingan yang kita alami. Selaik kita menyatakan tidak mampu hidup dalam sergapan persaingan, maka kita tidak akan pernah bisa memompa kemampuan secara maksimal. Allah berfirman "Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. "(QS Alam Nasyrah 6-7). Dikendalikan Untuk Cegah Hutan Gundul menjadi rumah kayu beratap seng. lahan yang kelihatan masih subur dan lebih gampang diolah walaupun jaraknya puluhan kilo- meter dari rumah. Sekaligus me- reka akan membuat rumah atau gubuk di sana dan pulang ke ru- mah di kampung sekali se- minggu. dang, seperti pertanian, perkope- rasian dan kelompok tani. Tapi, memang harus diakui, berbuat dan menerapkan peraturan da- lam situasi dan kondisi yang tidak menentu di Aceh sekarang ini terasa sangat sulit sekali. Di Kabupaten Pidie dua tahun yang lalu pernah direnca- nakan pembentukan kelompok tani guna mengelola pembukuan perkebunan kelapa sawit di daerah pegunungan. Beberapa pengusaha besar sudah melaku- kan pertemuan dengan calon pe- tani kelapa sawit dan pemerintah daerah kabupaten (Pemko) Pidie waktu itu pun sudah menunjuk- kan respon ke arah itu. Namun, tiba-tiba rencana baik itu terhenti. Entah kenapa, mungkin juga di- karenakan kondisi dan situasi Aceh semakin memburuk se- hingga tidak ada yang berani ke Gubernur Prihatin Melihat Krisis gunung. Orang-orang yang hidup tanpa tantangan tidak akan memiliki tingkat kesungguhan yang memadai dalam berharap memohon pertolongan-Nya, begitupun, tak semua orang bisa menghadapi tantangan. Banyak juga orang menderita, stres, tegang, takut, was-was, bingung, cemas dan sebagainya. Mengapa demikian? Karena pikirannya hanya lari ke dalam kemampuan dirinya atau kepada orang lain yang dipandang mampu menolong menyelesaikan masalah. Padahal siapapun yang terlalu sibuk mengandalkan kemampuan diri atau makhluk lain, maka hidupnya akan dicekam rasa was-was, takut dan gelisah. Segala tantangan, kesulitan, dan persaingan hidup ini, kapan dan dimana pun seharusnya dilarikan kepada Allah SWT. Tapi sangat berbeda dan sangat memberatkan apa yang terjadi kali ini, kutipan pungli Komisi D DPRD Banda Aceh yang ditetapkan mencapai Rp Dukung Gebrakan Kota Bersih 100.000 Rp 200.000 truk lewat atau tergantung mua- tan barang dalam truk. Hitung- hitung secara keseluruhan total pengeluaran uang sampai Me- dan-Banda Aceh dan sebaliknya mencapai Rp 500.000 setiap kali jalan, jelas seorang sopir yang enggan disebutkan namanya. Bentuk pertolongan Allah itu sendiri hanya Dia Yang Maha Tahu. Sehingga tidak mesti sesuai dengan apa yang kita inginkan dan rencanakan. Mungkin pertolongan itu berupa kesanggupan untuk semakin mengenal kemampuan diri yang sebenarnya. Bisa juga pertolongan itu berupa dorongan yang kuat dalam diri, sehingga kita menjadi orang yang senantiasa termotivasi untuk maju. Kemudian Allah juga menggerakkan orang-orang yang memiliki potensi dan keahlian untuk datang membantu. Apa yang sulit di dunia ini kalau Allah sendiri yang ikut memprogramkan segala rencana kita? Kalau Allah sudah mengeluarkan pertolongan-Nya, maka tak akan ada lagi aral melintang yang dapat menghadang dan menghambat laju perjalanan kita. Zulkifli Tetapi juga harus kita sadari warga berpindah-pindah bertani dan tidak menghiraukan anjuran pemerintah, bukan karena ban- del, tapi terpaksa. Adalah tang- gungjawab kita bersama berpikir tentang apa yang harus mereka kerjakan. Rusli Ismail BANDA ACEH (Waspada): Ketua Komisi D DPRD Banda Aceh Muntasir Hamid mendu- kung sepenuhnya gebrakan Pem- ko Banda Aceh dalam "meme- rangi" sampah menuju kota Beriman. Dikatakan, di samping pe- ngeluaran uang pungli yang begi- tu banyak, terjadi lagi ancaman dan bahkan ada di antara sopir yang mendapat perlakuan kasar seperti penganiayaan karena menolak menyetor uang seba- nyak yang diminta. Karena tidak sanggup bayar, pengusaha angkutan barang Me- dan-Banda Aceh menolak mengi- rim barang ke Aceh. Dampaknya pasokan sembako semakin ter- ancam dan harganya pun mulai bergerak naik antara Rp 500 kota, tapi kita harapkan menjadi sampai Rp 1.000/kg. suatu budaya bagi masyarakat di kelurahan dan desa dalam kota Banda Aceh," ujarnya seraya menjelaskan dukungan dari mas- yarakat sangat menentukan da- Sebelumnya Kasatgaspen OCM-II AKBP Drs Sad Haru- nantyo mengatakan tidak yakin pungli itu berjalan mulus, karena aparat telah dilatih dengan tata krama dan dukungan untuk ope- rasi. Bahkan Harun sampai me- ngatakan, apakah sopir menge- tahui bahwa aparat itu asli atau tidak. Bisa jadi pungli itu dila- kukan anggota GAM yang me- makai pakaian brimob. (b18/b21) "Gebrakan Kadis Kebersihan dan Pertamanan harus kita du- kung, apalagi dewan melihat ki- Muntasir Hamid, Selasa (8/5) nerjanya sudah cukup baik," kata kepada Waspada di Banda Aceh. Tidak hanya dewan, kata Muntasir, segenap warga kota dan kelurahan di Banda Aceh bi- sa menunjukkan partisipasi aktif dalam menumbuhkan hidup ber- sih di lingkungan masing-masing. "Upaya kebersihan tidak ha- nya dilakukan di sudut-sudut Kadolog Aceh Bantah Salurkan Beras Eks LN "Tidak benar, ada beras eks dang Lambaro, atau disalurkan luar negeri yang disimpan di gu- melalui operasi pasar kecama- tan," kata Fikry HI, kepada Was- pada, Rabu (9/5), di ruang kerjanya. Ia menyebutkan, untuk mengantisipasi masuknya beras eks luar negeri ke Aceh, Dolog bahkan mewajibkan kepada pi- hak kontraktor pengadaan beras, yang intinya apabila kedapatan menyimpan dan memperjual- belikan beras tersebut, akan dico- ret sebagai rekanan Dolog. "Dengan ketentuan beras ter- sebut dikembalikan, dengan cata- tan biaya survey dan ongkos ang- lam mewujudkan kota Beriman. Dikatakannya upaya meme- rangi sampah tersebut perlu di- sosialisasikan kepada masyara- kat. Paling tidak persoalan klasik ini akan menggugah warga un- tuk mencintai hidup bersih, tan- dasnya. BANDA ACEH (Waspada): kut menjadi tanggung jawab pi- Kepala Depot Logistik Aceh hak kontraktor, tegas Kadolog membantah pihaknya menyim- Aceh. pan dan menyalurkan beras eks luar negeri seperti disinyalir Ya- yasan Lembaga Bantuan Perta- nian Indonesia (YLBPI) Aceh. Seperti diberitakan Waspada, Sabtu (5/5) lalu, Dolog Aceh disi nyalir menampung beras eks luar negeri terutama di gudang Lam- baro, Aceh Besar untuk pengada- an Desember 2000 yang kemudi- an disalurkan melalui operasi pa- sar kecamatan Maret-April ta- hun ini. Dia menyatakan salut kepa- da gebrakan Kadis Kebersihan dan Pertamanan kota Banda Aceh, karena dalam waktu tidak begitu lama mampu memerangi sampah. Gebrakan sejuta tong sampah menjadi langkah awal menggugah warga untuk selalu membuang sampah pada tem- patnya, cetus Muntasir. "Kondisi ini sungguh mem- prihatinkan, terlebih saat ini ma- syarakat kita sedang menggalak- kan pelaksanaan syari'at Islam," ungkap gubernur dalam sambu- tan tertulisnya dibacakan Asisten I Setda Aceh Tanthawi Ishak, SH, ketika membuka Penyuluhan dan Penanggulangan Kenakalan Remaja serta Penyalahgunaan NAPZA, Rabu (9/5), di Banda Aceh. Namun ia, mengharapkan gebrakan yang sedang dijalankan ini tidak terputus di tengah jalan, "Karena itu kita tetap melak- sanakan fungsi pengawasan agar masalah kebersihan akan terus menjadi perhatian serius Pemko Banda Aceh," demikian Muntasir Hamid. (b27/b07) Menruut dia, hal ini merupa- kan dampak negatif dari berbagai perubahan mendasar akibat glo- balisasi, terutama kemajuan pe- sat di bidang teknologi, informa- tika dan telekomunikasi. Dalam upaya mengurangi dan mengatasi dampak negatif globalisasi tersebut, Abdullah Pu- teh mengatakan tidak ada jalan Waspada/Rusli Ismail Sebagian hutan tebang baru yang dilakukan secara serampangan untuk membuka ladang baru pleh lain kecuali meningkatkan kua- petani berpindah-pindah. litas moral serta mempertebal Ketika Waspada menanya- kan tentang permasalahan yang dihadapi Dolog sekarang ini, Fik- ry HI menyatakan, masalah per- syaratan kualitas menjadi hal yang perlu mendapat perhatian dari pihaknya. "Memang, ini tera- sa berat bagi kontraktor pengada- an, sehingga banyak terjadi peno- lakan setelah dilakukan survey," ujarnya. Moral Kalangan Generasi Muda BANDA ACEH (Waspada): Gubernur Ir. H. Abdullah Puteh, M.Si menyatakan keprihatinan yang mendalam melihat kondisi moral di kalangan generasi muda di Aceh, khususnya para remaja dan pelajar, yang dirasakan su- dah mulai mengalami krisis. Krisis moral di kalangan re- maja di Aceh ini, menurut Guber- nur, dapat dilihat dengan mulai munculnya siswi-siswi yang ber- profesi ganda penggunaaan nar- koba, maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja dan seba- gainya. Begitupun, kata dia, Dolog Aceh tetap berpihak kepada peta- ni dan tetap menjaga kualitas ga- bah, agar pengalaman "beras bu- suk seperti yang terjadi bebera- pa waktu lalu tak terulang lagi. Sedangkan mengenai stok beras di gudang Dolog, di tengah situasi Aceh seperti sekarang ini, Ka Dolog menjamin masih bisa bertahan untuk masa tiga bulan ke depan, di samping pada bulan ini dan bulan-bulan yang akan datang, pihaknya juga akan me- lakukan pembelian di masing- masing wilayah kerja sub Dolog. "Kalau masalah stok, saya pi- kir tak perlu dikhawatirkan ka- rena produksi beras Aceh tiap tahun kan surplus," tambahnya. (b26) keimanan terhadap Allah SWT. Begitu pun, gubernur menga- ku ummat Islam saat ini masih tertinggal hampir di segala bi- dang kehidupan, meski umum- nya memiliki kekayaan SDA yang luar biasa. "Karenanya, pa- ra generasi muda harus mampu memanfaatkan dan memberda- yakan dirinya untuk dapat ber- saing secara kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," tegasnya. Melalui kesempatan ini, or- ang nomor satu di Aceh itu juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bahu memba- hu membangun sebuah persepsi yang sama untuk menggiring daerah ini meraih masa depan yang lebih baik dan konstruktif. Sementara Kadispora Aceh yang diwakili KTU Drs. Mansur- din Bangsoe, BBA melaporkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan pelajar dan pemuda desa tentang pentingnya iman dan taqwa sebagai sumber pe- nangkal narkoba. Penyuluhan ini diikuti seki- tar 50 peserta yang terdiri dari para pelajar dan pemuda desa da- lam wilayah Kota Banda Aceh, dan berlangsung selama dua hari penuh. "Selain mendapatkan teo- ri, para peserta juga diwajibkan melakukan diskusi dan tanya jawab," jelas Mansurdin. (b06) Color Rendition Chart 2cm