Tipe: Koran
Tanggal: 2001-05-10
Halaman: 04
Konten
4cm WASPADA DEMI KEBENARAN DAN KEADILAN Harian Umum Nasional WASPADA Terbit di Medan sejak 11 Januari 1947 Pendiri: H. MOHAMMAD SAID (17 Agustus 1905- 26 April 1995) Hj. ANI IDRUS (25 November 1918- 9 Januari 1999) mpin Umum: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA, MM Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab: H. Prabudi Said Wakil Pemimpin Umum/Wapemred: H. Teruna Jasa Said Pemimpin Perusahaan: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA,MM Redaktur Pelaksana Azwir Thahir, Sofyan Harahap Dewan Pelaksana Redaksi : T. Junaidi, Hendra DS, Edward Thahir, Muhammad Joni, Sumaharja Ritonga, Nurhalim Tanjung. Akmal AZ. Rudhy Faliskan. Alamat Kantor Pusat, Penerbit, Redaksi, Tata Usaha/Periklanan Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No. 1, Medan 201511 Tel. (061) 4150858 (3 saluran), Faks: (061) 4510025 e-mail :waspada@waspada.co.id :www.waspada.co.id website: Kantor Biro redaksi/Perwakilan Periklanan : (1) Bumi Warta Jaya, Jalan Kebon Sirih Timur Dalam No. 3, Jakarta 10340. Tel. (021) 322216 Faks. (021) 3140817 (2) Perwakilan Waspada Jalan Ratu Syafiatuddin No. 21-C, Banda Aceh 23122. Tel. (0651) 22385 (3) Jalan Listrik No. 11, Lhokseumawe. Tel. (0645) 44208 Harga iklan tiap mm kolom Rp. 6.000 ukuran 42 mm. Penerbit PT Penerbitan Harian Waspada Komisaris Utama: Tribuana Said Direktur Utama dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA SIUUP: 065/SK/MENPEN/SIUUP/A.7/1985 tanggal 25 Februari 1988 ISSN 0215-3017 Percetakan: Percetakan Web PT Prakarsa Abadi Press, Jalan Letjen. Suprapto/Brigjen Katamso No. 1, Medan 20151, Tel. 6612681 Isi di luar tanggungjawab pencetak Tajuk Rencana Mencari Solusi Politik tengah selalu disusul 'nada Djadi-jadi di tanah air, tergeraknya Wakil sumbang dari orang-orang di lingkungan para elite politik tersebut, sehingga paduan suara jadi kehilangan harmoninya. Presiden Megawati Soekarnoputri, enam menteri dan Jaksa Agung Marzuki Darusman (tim tujuh) bertemu Presiden Gus Dur untuk membahas per- kembangan situasi politik mutakhir dan kemung- kinan solusi politik yang konstruktif, patut disambut positif. Hal itu bisa dipahami, karena elite politik bagian dari suatu struktur yang berorientasi pada kepen- tingan dan kekuasaan, sehingga muatan konflik yang ekstrim sering muncul, bahkan cenderung menjadi konflik laten. Sudah beberapa kali usaha perukunan dilakukan, terakhir di Kraton Yogya yang diprakarsai Sri Sultan, dan membuahkan Deklarasi Yogyakarta. Pada saat kebuntuan dan terputusnya komu- nikasi politik antarelite yang bertikai, kini muncul gagasan-gagasan baru untuk mencairkan kembali kebekuan yang terjadi. Walaupun terkesan semuanya sudah terlambat, sebagai upaya mencari solusi terbaik, istilah terlambat itu harus dienyahkan demi menemukan titik temu yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi problematika yang dihadapi bangsa ini. Kita tentunya berharap pertemuan itu bisa mem- buka kesadaran baru bagi Gus Dur, yang keras kepala dan barangkali bisa pula menggugah para elite politik lainnya untuk melakukan kompromi, konsensus dan rekonsiliasi, yang pada gilirannya akan tercipta kondisi keamanan yang lebih baik. Solusi politik itu memang amat mendesak diwujud- kan di tengah gejolak politik yang terkesan tak terkendali ini. Apalagi sekarang ini sudah muncul kecende- rungan para elite politik yang suka menggabungkan cara-cara konfrontasi sekaligus rekonsiliasi. Jika solusi itu ditemukan, akan membawa situasi yang lebih kondusif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga rakyat lebih tenang dalam mengarungi kehidupan sehari-hari. Untuk itu, yang pertama harus dilakukan adalah melakukan kompromi politik. Tapi seandainya para elite politik tak kompromi atau rekonsiliasi, jangan harap sulusi politik bisa ditemukan. Maka apa yang selama ini hanya menja- di hipotesa, bisa menjadi kenyataan, yakni akan terjadinya benturan antarmassa pendukung para elite politik yang bisa memungkinkan terjadinya pertumpahan darah, kalau tak dikatakan perang saudara. bagi masyarakat khususnya masyarakat kecil. Sayangnya, peredarannya di pasaran belakangan ini agak seret, bahkan langka. Keadaan ini tentunya cukup menyulitkan konsumen. Apalagi selain langka, harganya juga melonjak. Namun demikian, semuanya terpulang kembali kepada kesadaran para elite politik. Jika kompromi atau rekonsiliasi untuk menemukan solusi politik tersebut sebatas jargon politik masih mereka laku- kan, padahal arus massa semakin mudah bergolak, maka pihak lain yang punya kekuatan, dengan caranya sendiri bisa turun tangan dengan meng- atasnamakan demi bangsa dan negara. Dengan kata lain, solusi politik di atas kertas " sangat berbahaya bagi bangsa dan negara. * Minyak Tanah vital minyak tanah di dan masyarakat resah, Pertamina baru melakukan operasi pasar. Sementara Pertamina mengaku, jatah minyak ke tiap distributor tetap stabil. Lantas, di mana sesungguhnya minyak tanah itu lenyap? Untuk menjawab ini terpaksa kita juga berspekulasi. Ada yang menuduh ini akibat ulah agen dan distributor tertentu menjualnya ke SPBU untuk dicampur (oplos). Maklum harganya lebih menggiurkan, apalagi bila diselundupkan ke luar negeri. Ada pula yang menyebut konsumen menstok minyak melebihi kebutuhan sehingga terjadi rush. Yang paling dicurigai adalah para spekulan yang sengaja menimbun minyak tanah. Setelah dicampur (oplos) dengan solar dan diselundupkan ke luar negeri dengan harga cukup tinggi. Dan itu memang sudah terbukti ketika beberapa waktu yang lalu demikian maraknya usaha penyelundupan BBM ke luar negeri. Kelangkaan minyak tanah sekarang ini, kemungkinan kuat juga terjadi semacam itu. Ini semua bisa mulus terjadi karena maraknya praktik KKN dengan oknum-oknum terkait, baik aparat keamanan, oknum dalam Pertamina dan petugas Bea dan Cukai. Bahkan kelangkaan minyak tanah tersebut tak hanya terjadi di seputar Kodya Medan, melainkan beberapa daerah tingkat II di Sumut mengalami hal serupa, seperti di Labuhan Batu dan Deli Serdang. Di Labuhan Batu misalnya, harga minyak tanah "mencekik leher, mencapai Rp 1.100 per liter. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan Pertamina hanya Rp 490 per liter. Tetapi sangat disayangkan, deklarasi yang ditandatangani para elite politik itu mulanya mem- besarkan hati karena menunjukkan gejala rekon- siliasi, namun akhirnya tak bermakna apa-apa, karena setelah itu para elite politik saling memojok- kan dan berseteru lagi. Sebenarnya untuk menemukan solusi politik di tengah situasi memanas saat ini tidaklah mudah merealisir harapan tersebut. Karena menggapai konsensus, kompromi dan rekonsiliasi, sudah berka- li-kali diupayakan. Namun karena setiap kali para elite politik menunjukkan gelagat sebagai "paduan Hantu Spekulan Mengapa kelangkaan minyak tanah yang banyak digunakan masyarakat kecil atau golongan ekonomi lemah itu bisa terjadi? Beberapa kalangan kemudian mengait-ngaitkan hal ini dengan tindakan spekulatif yang dilakukan pihak pengusaha dan oknum-oknum tertentu yang ingin mencari keuntungan besar, sehingga mempermainkan harga di pasaran. Hantu ekonomi saat ini salah satunya memang para spekulan. Para spekulan umumnya menyandarkan diri pada kondisi yang serba tak menentu. Mereka tidak membangun suatu perencanaan dan hitungan-hitungan rasional untuk memperoleh keuntungan sebagaimana lazimnya dalam manajemen bisnis modern. Tak aneh kalau mereka ini kerap dicaci-maki oleh para ekonom dan praktisi ekonomi yang ingin berusaha secara legal dan halal. Kini Wapres dan tim tujuh, mungkin sesuai dengan gagasan Gus Dur yang memang sudah terpojok dan terancam kedudukannya akan berupa- ya menemukan solusi politik terbaik untuk menye- lamatkan posisinya. Maksud tersebut jelas baik, dan di tengah skeptisme masyarakat, kita pantas berharap apa yang akan diupayakan Wapres dan tim tujuh bisa menemukan solusi terbaik yang akan memuaskan semua pihak. George Soros, seorang dedengkot spekulan pernah dianggap sebagai "hantu spekulan di Asia Tenggara, ketika sejumlah mata uang di sejumlah negara terguncang. Konon dengan uang dan nett working-nya yang luas, Soros bisa mendikte pasar uang sehingga mata uang bath, ringgit, peso dan rupiah kelenger seperti yang kita alami sekarang ini. Rupiah bahkan sempat menyentuh angka psikologis Rp 17.000 per dolar AS. Sejarah pal- ing kelam dalam dunia monter kita. Kalau hal itu nantinya benar-benar terjadi, diperlukan konsistensi agar tak sekadar solusi politik di atas kertas atau jargon politik semata, tanpa memberi sumbangan bagi ketenangan semua pihak, terutama ketenangan pada seluruh rakyat. Tapi perlu kita garisbawahi bahwa dunia politik bagai laut tak bertepi. Terbentur dalam satu masalah, beralih ke masalah lain sehingga setiap keputusan politik yang final adalah sebuah keniscayaan. Konon pula solusi politik yang bisa memuaskan semua pihak, sungguh sangat musyikil. Ada dua sebab yang menjadikan BBM sebagai kancah spekulasi. Pertama, harga ekonomi berbeda dengan harga yang berlaku di pasar. Harga BBM yang berlaku di pasar selama ini termasuk penghitungan subsidi atau penerimaan dalam bentuk laba BBM yang didasarkan pada perhitungan biaya akuntansi yang mengandung subsidi atau infesiensi Pertamina. Kedua, perhitungan akutansi dalam biaya pokok BBM tidak merefleksikan perhitungan harga yang sesungguhnya, dalam hal ini Pertamina Unit Pengilangan sebagai business equility. Pemerintah menanggung subsidi penjualan BBM melalui biaya bahan mentah dan harga penjualan final. Sementara pengilangan Pertamina tidak lebih merupakan tukang giling yang akan mendapatkan ongkos giling yang sama, terlepas dari tingkat efisiensi yang diperoleh. Kini, muncul spekulan-spekulan baru. Bukan hanya dalam jual-beli valuta asing (valas), tetapi juga komoditi lain semisal bahan bakar minyak (BBM) khususnya minyak tanah. Komoditi strategis tersebut tiba-tiba lenyap dari pasaran. Konsumen minyak tanah yang umumnya golongan masyarakat kecil kini mengeluh karena barang yang dicarinya tak ada di pasaran. Tampaknya, dalam batas tertentu, iklim sosial ekonomi kita justru yang mendidik masyarakat menjadi spekulan. Berbagai kebijakan yang tumpang tindih ditambah ketidakbecusan, kerusakan moral di kalangan birokrasi menyuburkan aksi spekulasi. Seperti dalam kasus BBM minyak tanah yang langka belakangan ini, para spekulan tak peduli Secara berantai, sejumlah pengercer juga pada barang, apakah termasuk komoditi strategis mengeluh pasokan yang diterima dari distributor, atau bukan. Yang penting dapat untung besar dalam cenderung menurun. Celakanya pihak yang waktu sekejab. Jadi, secara esensial, bibit-bibit berkompeten untuk itu, dalam hal ini Pertamina spekulan sengaja ditumbuhkan oleh iklim sosial selalu terlambat mengantisipasi keadaan. Setelah kita. * SUDUT BATUAH *Kalangan DPR dikabarkan yakin, Jaksa Agung Marzuki Darusman tidak punya nyali untuk memeriksa Gus Dur dalam kasus Buloggate - Mungkin takut kualat melawan orang tua, he...he...he *Hari pertama uji coba perubahan arus lalulintas pada enam dari tujuh ruas jalan dalam kota Medan dikabarkan membuat bingung pengemudi - Lebih bingung lagi pengalihan tidak membawa perubahan, he...he...he *Adik kandung Gus Dur, KH Sholahuddin Wahid mengharapkan Megawati Soekarnoputri bersikap lebih tegas mendukung Gus Dur atau tidak agar kondisi bisa diperbaiki - Ambil sikap sendiri aja kenapa sich, he...he...he wak doel Menyambut Hari-hari Megawati Oleh Zainul Aryadi Kolumnis dianggap telah memenuhi prinsip-prin- sip konstitusi seperti keluarnya Memo- randum I dan II serta kemungkinan pe- laksanaan Sidang Istimewa MPR dalam waktu dekat ini, juga tidak terlepas dari tudingan tidak konstitusional sebagai- mana yang dipahami Gus Dur dan para pendukungnya. Dengan demikian, lang- kah Megawati menuju jabatan presiden tidak terlepas dari kontroversi pema- haman mengenai konstitusional atau tidaknya jalan yang ditempuh. S ejarah hidup Megawati Soe- karnoputri sebagai seorang wakil presiden dalam waktu dekat ini mungkin akan segera berubah. Sudah hampir dapat dipastikan, putri pahlawan proklamator Bung Kamo itu akan segera menduduki jabatan Presiden RI ke 5 menggantikan KH Abdurrahman "Gus Dur Wahid yang sudah tidak layak lagi untuk dipertahankan. Bagi Megawati, kehidupannya sebagai seorang politisi mungkin dapat dinilai terlalu lurus karena sangat ketat berpegang pada prinsip-prinsip konsti- tusionalitas terutama yang berkaitan dengan keterlibatannya pada persoalan- persoalan politik dan ketatanegaraan pada umumnya. Sikap diam dan me- nunggu yang sering dipertunjukkannya dalam setiap menghadapi gejolak politik di tanah air, melahirkan pula berbagai asumsi tentang tidak tanggapnya Ketua Umum PDI Perjuangan ini terhadap persoalan-persoalan yang berkembang. Sebagai seorang pemimpin partai pemenang pemilu, Megawati seharus- nya memang menjadi tokoh utama yang sangat layak untuk dipilih presiden pada Sidang Umum MPR 1999 Talu. Tapi karena faktor rivalitas politik masih membuka peluang demikian besar untuk berlangsungnya berbagai manuver di sekitar terpilihnya seorang presiden, maka menang pemilu tidak menjamin kemenangan pada pemilihan untuk menjadi orang pertama di republik ini. Meskipun Gus Dur akhirnya ber- anajemen Exxon Mobil Oil M Indonesia Inc sejak beberap waktu lalu menghentikan operasional perusahaan sampai dengan kondisi keamanan di sekitar wilayah operasi perusahaan terjamin kondusif, khusus- nya di kawasan operasi wilayah Kabu- paten Aceh Utara. Sejak pertama kali kehadiran proyek vital ini (dulu Becthel) dirasakan telah banyak mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat di bumi Iskandar Muda baik dari sisi ekonomi, politik maupun sosial budaya masyarakat secara langsung maupun tidak langsung, dalam manfaat positif maupun negatif. Disadari atau tidak, pada awal kehadiran proyek vital tersebut membe- rikan dampak yang sangat monumental bagi kelangsungan hidup masyarakat dan memberi pengaruh cukup besar bagi jalinan keharmonisan hubungan antara pemerintah pusat dengan elemen masyarakat di daerah Aceh khususnya. Berikutnya proyek vital ini juga meru- pakan salah satu faktor penyebab situasi inkondusif di propinsi paling barat Indonesia ini. Pada dasarnya keterkaitan antara situasi keamanan daerah dan mesin produksi dolar ini dapat dikaitkan secara langsung melalui penalaran yang ra- sional. Di satu sisi kehadiran proyek vital secara nyata telah mengangkat nama Propinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai sumber modal untuk pelestarian kehidupan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini sejalan dengan kebijaksana- an pemerintah pusat dalam pengaturan sektor pembangunan yang berlandaskan prinsip-prinsip pemerataan dan keadilan ekonomi sentralistik yang diterapkan. Sementara di sisi lain, pihak pemodal dalam hal ini Propinsi Daerah Istimewa Aceh menjadi propinsi tertinggal dalam Oleh Tarmidinsyah Abubakar, SE Direktur Pusat Kajian Dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat Aceh hasil menjadi presiden dan Megawati kemudian tampil menjadi wakil presiden setelah mengalahkan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz, namun tidak ada tanda- tanda bahwa Megawati sakit hati, apalagi ingin menggusur Gus Dur dari jabatan- nya. Perkembangan berikutnya yang membuat nama Megawati kembali men- cuat untuk menjadi presiden justru kare- na ketidakmampuan Gus Dur mengen- dalikan roda pemerintahan dan lembaga kepresidenan mengalami degradasi yang amat dahsyat menyusul terjadinya ber- bagai skandal, sikap dan pernyataan kontroversial yang semakin memperpa- rah keadaan. Kebijakan itu terpaksa dilakukan untuk menjinakkan dana liar dalam bentuk rupiah yang biasanya digunakan spekulan untuk menggempur rupiah. Sampai saat ini memang tidak ada niat BI sebagai otoritas moneter untuk me- ngubah sistem kurs yang berlaku. Se- karang ceritanya percaya pasar atau pakar? Kalau percaya pakar yang cen- derung menginginkan kurs tetap tentu saja sangat sulit untuk melawan kemam- puan pasar. Jika pada hari-hari belakangan ini terutama setelah keluarnya Memoran- dum II DPR, barisan pendukung Mega- wati dari PDI Perjuangan dan Megawati sendiri tampak mulai aktif memprakarsai percepatan suksesi kepemimpinan na- sional. Hal itu dapat dipandang sebagai sebuah langkah penyelamatan negara ketika situasi sudah semakin genting. Gagasan untuk mempertemukan para pimpinan partai politik yang rencananya akan berlangsung Jumat besok (11/5) di Istana Batu Tulis Bogor, secara nyata telah menunjukkan bagaimana sikap Megawati dan PDI Perjuangan pada umumnya. Ekonom, penganut mekanisme pasar, cenderung untuk tetap memper- tahankan floating exchange rate. Tanpa harus memperpanjang perdebatan me- ngenai sistem kurs yang mau dipakai baik BI dan pemerintah dihadapkan pada "perang besar "menahan jatuhnya ru- piah. Intervensi yang dilakukan BI, bank pemerintah dan BPPN ternyata tidak cukup efektif menggiring rupiah ke target kurs. Memahami hal itu, sesungguhnya yang diperlukan saat ini adalah persiapan untuk menyongsong Indonesia baru, yaitu sebuah Indonesia dengan komu- 1. Kapan dan bilamana ter- bentuknya DPD Imatapsel ? 2. Siapa yang memilih saudara- saudara dan di mana pemilih- annya? 3. Kalau memang ada DPD di mana DPD-nya? 4. Dan banyak lagi, yang mungkin sau- dara akan bingung dan malu untuk menjawabnya? Sungguh disayangkan me- mang, saudara-saudara mampu merekayasa adanya DPD Ima- tapsel Medan dengan bantuan berbagai aspek pembangunan daerah- nya, bahkan masyarakatnya menjadi objek penindasan oleh penguasa Ja- karta dengan masa penindasan yang tidak pernah bertepi. Mencermati realita kehidupan ma- syarakat Aceh dan eksistensi potensi sumber daya alam (natural resources) yang dikandung bumi Aceh adalah dua hal yang saling bertabrakan (paradoks). Keseimbangan antara kedua sisi tersebut tidak pernah berjalan secara sinergis dalam proses implementasi manaje- menisasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karenanya, penutupan Exxon Mobil Oil Indonesia Inc bagi sebagian besar masyarakat Aceh bukanlah me- rupakan permasalahan yang terlalu fatal untuk proses kehidupan ekonomi masya- rakat di Aceh, kecuali sebagian kecil kelompok masyarakat yang menggan- tungkan hidup secara langsung pada manajemen perusahaan tersebut. Dan itupun terbatas pada golongan kontraktor kecil dan para supir khususnya sebagai posisi yang lebih didominasi masyarakat pribumi. Oleh Armin Rahmansyah Nst, SE Jadi, menurut penulis, tidaklah lebih baik mempertahankan kehidupan eko- nomi 7 persen masyarakat yang bergan- tung dengan perusahaan tersebut, semen- tara membawa kemudharatan bagi 93 persen masyarakat lainnya yang dapat hidup tanpa operasional Exxon Mobil Oil. Dengan demikian, bagi segenap masyarakat Aceh dari sisi ekonomi tidak memberi dampak yang berarti sebagai akibat ditutupnya perusahaan raksasa tersebut. P Pemerhati Masalah Ekonomi emerintah dan Bank Indone- sia (BI) sepertinya sudah panik menjaga rupiah agar tidak ter- perosok sampai Rp 15.000 atau Rp 20.000 per dolar AS. Itu ditandai dengan kesepakatan BI dan pemerintah untuk terus melaksanakan kebijakan uang ketat. Tujuannya tentu saja untuk me- nahan jatuhnya rupiah. Indikasi itu ter- lihat dari tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang mendekati 16 persen (batas psikologis). Kini suku bunga sudah berada di posisi 15,93 persen. Dampak Penutupan Exxon Mobil Oil Indonesia Inc saat ini, tetapi justru saat itu masyarakat Aceh dapat hidup dalam kemakmuran melebihi kemakmuran wilayah mana- pun. Untuk itu, kembali ke masa lalu dari satu sisi dalam arti positif, bukanlah merupakan suatu kemunduran (set back), tetapi justru sebagai langkah awal untuk revolusi ekonomi masyarakat Aceh kembali kepada kejayaannya. Sikap Apatisme Seandainya semua elemen masya- rakat dapat menyadari bahwa kehadiran proyek vital sebesar Exxon Mobil Oil dengan korelasi pola manajemen negara yang tidak memberi manfaat optimal bagi masyarakat dan daerah, maka pro- yek raksasa tersebut merupakan sumber pengamatiran profesionalitas masyarakat dalam sektor agraris dan maritim yang diyakini sebagai sektor keunggulan kom- peratif sesuai dengan kompetensi ekono- mi daerah dan masyarakat. Hal ini cukup beralasan mengingat kehadiran proyek industrialis telah men- jadikan konsentrasi masyarakat buyar dan mengambang untuk konsentrasi dalam pengembangan profesionalis diri dalam sektor agraris dan maritim seba- gaimana masyarakat tani di beberapa negara yang unggul di sektor tersebut. Alhasil masyarakat yang bergerak dalam sektor agraris dan maritim menjadi ma- syarakat yang lemah di bidangnya dalam berbagai aspek khususnya dalam kualitas sumber daya manusia (human resour- ces). Merujuk pada kejayaan Aceh masa lalu, di mana sumber perekonomian masyarakat digerakkan melalui sektor agraris dan maritim secara konsentratif tanpa didukung proyek-proyek indus- trialis sebagaimana keberadaan Aceh Mengungkap kembali nama George Soros, fund manager pemilik quantum fund, ada orang dekatnya yang disebut Jim Rogers. Dia berpendapat kurs mata uang suatu negara merupakan indikator utama kesehatan perekono- miannya. Kalau kesehatannya turun mata uangnya mengalami tekanan. De- mikian sebaliknya, sehingga pasar punya peran besar dalam menyimpulkan opini terhadap suatu negara. Angka Revisi Apa yang berlaku di pasar terhadap rupiah beberapa hari terakhir merupakan konsekuensi keadaan Indonesia yang sangat tidak stabil. Selama ini banyak anggapan kalau kondisi politik menjadi hal paling krusial dalam menjaga nilai rupiah. Tingkat keamanan yang makin rawan di ibukota membuat rupiah hanya dalam satu hari saja bisa melemah sam- pai 600 poin. nitas masyarakat yang mampu meng- hadapi tantangan perubahan seberat apapun yang harus diselesaikan. Tan- tangan demikian kompleks, terutama ketika peta kekuatan politik nasional telah mengalami pergeseran. Maka, nuansa baru dinamika politik pasti akan mewarnai perjalanan sejarah pada hari- hari ketika Megawati Soekarnoputri tampil menjadi orang pertama di negeri ini. Pendukung Gus Dur yang mem- bentuk pasukan berani mati membuat kondisi pasar uang semaput. Media cetak dan elektronik menyiarkan kemampuan pasukan berani mati itu tahan terhadap bacokan juga sanggup digempur sampai kirkan efek yang timbul terhadap pen- 10 orang. Sedikitpun hal itu tidak memi- deritaan rakyat banyak. Harga bahan pokok terus melambung, apalagi dikuat- kan oleh kenaikan harga bahan bakar untuk industri sebesar 50 persen, Bukan itu saja, defisit anggaran yang belum jelas penyelesaiannya mem- buat pasar skeptis. Negara bisa bangkrut. Sehingga IMF dan RI merasa perlu Tugas Utama Dengan asumsi bahwa Gus Dur dalam waktu dekat akan segera berhenti atau diberhentikan dari jabatannya se- bagai seorang presiden, maka tugas uta- ma Megawati dalam mengisi hari-ha- rinya sebagai orang pertama di republik ini adalah memperbaiki situasi dan kon- disi negara yang sudah hampir berada di ambang kehancurannya. Dalam arti yang sesungguhnya, negeri ini memang perlu segera diselamatkan. Lihat saja, kehidupan ekonomi na- sional sudah semakin terpuruk, dunia politik tidak lagi mengenal batas-batas kepatutan, basis pemahaman dan apli- kasi ideologi sudah semakin kabur, sta- bilitas keamanan dalam negeri juga se- nantiasa terancam pertikaian dan pertum- pahan darah. Begitu juga dengan berba- gai proses disintergasi bangsa yang semakin mengancam keutuhan wilayah Republik Indonesia. Seharusnya saudara-saudara lebih bijak, arif dan mengerti da- lam pembentukan DPD suatu or- ganisasi. Jangan saudara meng- anggap bahwa mahasiswa-maha- siswa asal Tapsel itu bodoh semua. Untuk itu kami pesankan dan beri nasehat agar saudara-saudara yang membentuk DPD Imatapsel Medan sadar, karena legitimasi yang saudara-saudara buat tidak ada. Dan mahasiswa-mahasiswa asal Tapsel menganggap bahwa DPD Imatapsel Medan yang ada sekarang adalah DPD Imatapsel Semua masalah itu harus dihadapi dan diselesaikan dengan menghimpun seluruh kekuatan yang merupakan po- tensi bangsa untuk melepaskan rakyat dari penderitaan panjang akibat perti- kaian politik yang selama ini terjadi. Untuk itu, langkah-langkah percepatan Sehingga bila kita cermati secara seksama maka masyarakat agraris Aceh lebih didominasi oleh "buruh tani" yang bergerak sebatas penyelenggaraan pro- duksi dan hanya sebagian kecil masya- rakat Aceh yang dapat dikategorikan sebagai petani yang memiliki kemam- puan dalam pengelolaan usaha taninya secara kompleks serta dapat dikualifika- sikan sebagai "petani yang sesungguh- nya". Sejak manajemen Exxon Mobil Oil menyatakan operasi perusahaan ditu- tup, fenomena di tengah masyarakat Banyak kalangan yang menyesal kan elite politik yang selalu bertikai sehingga lembaga donor juga enggan untuk menyalurkan bantuannya. Terus terang saja, Indonesia sudah sangat sulit untuk beranjak dari ketergantungan utang/bantuan luar negeri. Itu sedikit ulasan tentang ekonomi yang seyogya- nya berperan terhadap melemahnya nilai rupiah. Di lantai bursa sebenarnya sama saja. Investor saham sudah sangat enggan melakukan transaksi sehingga banyak emiten yang tak dapat memaksi- malkan keuntungan. Kejatuhan rupiah menjadi satu pemicu negatif di pasar modal. Kalau rupiah sudah melemah biasanya indeks juga akan mengalami koreksi (penurunan). Bagi perusahaan yang listing (ter- catat) di bursa melemahnya rupiah mem- persulit mereka melunasi utang dalam bentuk dolar AS. Biasanya ketika rupiah melemah ada saja korporat dalam negeri yang memburu dolar AS untuk meme- nuhi kewajiban luar negerinya. Atau melakukan hedging untuk membayar utang jangka panjang. Kalaupun tiba- tiba transaksi ramai di bursa bukan ka- rena ada yang berani mengambil posisi long, tapi hanya untuk spekulasi. Saham yang diperdagangkan biasanya second liner (lapis kedua). Beranjak dari kondisi itu sampai sekarang pemerintah belum penyelesaian perlu segera ditempuh. Suasana ketidakpastian politik akibat problema konstitusi yang menyangkut pemberhentian presiden, hendaknya tidak dibiarkan terlalu lama berlangsung. Kepada Wakil Presiden Megawati memang tidak perlu disarankan untuk segera mengambil langkah-langkah spektakuler agar mendesak Gus Dur turun dari jabatannya. Tapi kepada para pendukung Gus Dur terutama yang ber- ada di jajaran kabinet perlu diingatkan agar segera menempuh langkah-langkah kongkret untuk menyelamatkan rakyat, bangsa dan negara ini dari penderitaan panjang yang mungkin akan terjadi. Kalau saja pertikaian presiden dengan legislatif terus berlanjut dan keluarnya memorandum sampai pelak- sanaan Sidang Istimewa MPR masih tetap dianggap tidak konstitusional oleh presiden dan para pendukungnya, maka dapat diperkirakan situasi politik akan segera memuncak semakin panas. Harga yang harus dibayar untuk sebuah ambisi mempertahankan kekuasaan akan terlalu besar jika rakyat, bangsa dan negara ini dijadikan sebagai taruhannya. Gus Dur barangkali tidak akan per- nah mau mundur dari jabatannya mes- kipun dia tahu di bawah kepemimpin- annya negeri ini semakin porak poranda. Begitu juga Megawati, meskipun dia memahami betapa rakyat, bangsa dan negara ini sangat membutuhkan kete- gasan sikapnya untuk menyelamatkan keadaan, tapi dia juga sangat berat jika harus didorong untuk memaksa Gus Dur turun melalui cara-cara yang menu- rutnya tidak konstitusional. Sedangkan melalui jalan yang dapat justru lebih menunjukkan sikap apatisme tanpa respon dan reaksi sosial sebagai- mana masyarakat menanggapi hal penting lainnya yang berkaitan dengan hajat hidup. Sesungguhnya realita terse- but merupakan barometer (tolak ukur) pengaruh masyarakat secara umum terhadap penutupan perusahaan Exxon Mobil Oil. Selanjutnya yang menjadi materi perbincangan masyarakat bahwa penutupan operasi perusahaan raksasa tersebut sebagai moment yang tepat untuk kembali kepada sektor unggulan daerah dan proses pengembangannya. Sesuai dengan mekanisme penataan keuangan negara, maka secara objektif harus diakui bahwa manajemenisasi negara mengisyaratkan secara jelas korelasi antara perusahaan negara de- ngan daerah dan masyarakat, apalagi masyarakat daerah di mana perusahaan tersebut berlokasi. Hubungan tersebut tetap berdasarkan ketentuan yang diatur oleh negara. Anggota Dewan Pertimbangan Imatapsel USU Difritua S S.Sos Pada prinsipnya seluruh elemen masyarakat Aceh menyadari sepenuh- nya bahwa kehadiran proyek vital se- kaliber Exxon Mobil Oil merupakan sumber kontribusi yang cukup potensial bagi peningkatan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBD) yang selanjut- nya dana kontribusi kepada daerah terse- .but dimanfaatkan oleh unsur pimpinan daerah untuk pembangunan yang bertu- juan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lahir dan bathin sebagaimana tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bangsa di muka bumi ini. Target Kurs Baru Versi IMF untuk merevisi anggaran dalam asumsi makro. Terutama inflasi, kurs rupiah, harga minyak dan SBI (semuanya sudah direview tim IMF dan RI). Revisi juga mengutak-atik berbagai pengeluaran pemerintah. Kurs rupiah yang dulunya dipatok Rp 7.800 sekarang sudah di level Rp 9.600 per dolar AS. Berdasarkan komitmen ini maka pemerintah berkewajiban melayani masyarakat secara kolektif dalam proses pencapaian tujuan hidupnya sesuai de- ngan prinsip-prinsip keadilan dan peme- rataan. Dengan demikian pemerintah dalam proses perancangan pemba- ngunan daerah perlu mengedepankan partisipasi masyarakat agar tidak me- nimbulkan kerancuan pembangunan. Program pemerintah seyogyanya diskala prioritaskan proyek-proyek yang ber- Ketakutan preman di kawas- an itu ternyata bukan hanya menghindari dari incaran petugas tetapi malahan papan nama/plang salah satu OKP di lapangan Mer- deka dicopot mereka. Kami pe- menunjukkan upaya konsolidasi agar situasi kondusif bisa tercapai. Penyele saian satu masalah hanya digantikan oleh masalah besar lainnya. Kondisi itu juga yang disebut Men- ko Perekonomian Rizal Ramli sebagai virtual economic. Ekonomi yang dida- sarkan pada ekspektasi dan analisis. Begitupun tidak bisa terselesaikan. Upa- ya untuk mempertahankan kekuasaan yang dilakukan oleh pendukung setia Presiden Gus Dur benar-benar meron- tokkan rupiah dan bursa saham. Kejatuhan presiden tak terhindarkan kalau ternyata rupiah tak dapat dikenda- likan. Apalagi Gus Dur seperti "menga- mini" saja tindakan pendukungnya. Semua pakar dan lembaga donor sudah mencoba memberi resep-resep mujarab terhadap pemulihan ekonomi Indonesia namun tak satu yang dapat menjadi pengobat. Ekonomi Indonesia, hanya jalan di tempat tanpa arah. Mengamankan Daerah Kalau hal seperti itu terus berkelan- jutan di tingkat pusat tentu berdampak ke daerah. Pertengkaran elite di pusat, rupiah anjlok, harga barang naik tentu mengimbas ke daerah. Sekarang sudah ada otonomi daerah sebagai modal untuk melepaskan ketergantungan terhadap pusat. Perlu upaya agar melemahnya nilai rupiah tidak memberatkan orang daerah. Tiap hari mereka (elite) berteng- kar di Jakarta, kita yang di daerah ikut- ikutan kena getahnya. Surat Pembaca Sekali lagi, memang perlu untuk mengamankan ekonomi daerah dari pertentangan di tingkat pusat. Sudah terlalu bosan melihat hilangnya sense of crisis pemerintah pusat terhadap orang di daerah. Ini memang langkah paling dagang kaki lima di seputar kantor pos sempat merasa sedikit tente- ram oleh keadaan itu. Tetapi pera- saan demikian rupanya tidak ber- langsung lamakarena tepat 11 Februari 2001, OKP itu berani mendirikan papan nama/plangnya lagi dan kali ini bukan di lapangan Merdeka tetapi malahan di pinggir Preman Peras Pedagang Kaki Lima bundaran air mancur Jl Pos de- ngan Jl Balai Kota. Memperbaiki Sikap Yang bisa diajukan di sini sebagai sebuah alternatif untuk menembus kon- troversi pemahaman mengenai konsti- tusi dan kesadaran akan perlunya segera pergantian presiden dari Gus Dur kepada MegawatĂ adalah menyangkut pada penyikapan terhadap seorang mantan presiden. Artinya, seluruh komponen bangsa ini perlu diingatkan agar mampu menempatkan seorang mantan presiden itu pada posisi terhormat yang selayak nya bagi seorang yang pernah mengabdi untuk kepentingan bangsanya. Gus Dur tetap bersikeras dan tidak mau mundur meskipun realitas kekuatan politik sudah tidak menghendakinya, mungkin karena trauma menyaksikan pengalaman para pendahulunya. Bung Karno yang nota bene ayah kandung Megawati merasakan betapa hinanya dan cercaan ditujukan kepadanya ketika dia sudah tidak berkuasa lagi. Padahal ketika masih berkuasa, tidak sedikit para "penjilat" yang memanfaatkan kekua- saannya sehingga membuat Bung Kamo menjadi terlena. Begitu juga dengan Pak Harto. Hi- naan, caci-maki bahkan sumpah serapah Ketakutan ini berujud setelah tindakannya itu (mendirikan plangnya kembali), preman mulai wujud manfaat sosial (social benefit) bukannya proyek yang mengutamakan manfaat keuangan (financial benefit) bagi sekelompok masyarakat saja. Tidak Memberdayakan Masyarakat Merujuk pada mekanisme tersebut maka dana kontribusi perusahaan Exxon Mobil Oil perlu diperioritaskan untuk program yang dapat memberi manfaat sosial lebih besar kepada masyarakat Aceh. Selanjutnya fasilitas-fasilitas ter- sebut akan menjadi alat bagi proses pe- ngembangan sosial masyarakat di da- erah, sehingga keberadaan sebuah per- usahaan dapat memberi manfaat yang optimal untuk kehidupan masyarakat di wilayah perusahaan beroperasi. Jika kebijaksanaan semacam ini dapat ditempuh maka permasalahan jurang pemisah (gap) dapat diatasi secara efektif dan gejala kecemburuan sosial secara praktis dapat diatasi pula berikut- nya perusahaan dapat menjalankan seluruh aktivitasnya dengan lebih leluasa Bukankah hal ini yang diharapkan? Sangat disayangkan realita selama keberadaan Exxon Mobil Oil menunjuk- kan hubungan koordinatif dengan peme- rintah dan masyarakat tidak juga men- cerminkan kelandasan pemberdayaan masyarakat sehingga jurang pemisah semakin lebar, kecemburuan sosial se- makin meluas. Maka dapat disimpulkan apa yang terjadi berikutnya. Di sisi lain peranan dan fungsi kan- tor pemerintah daerah dan instansinya hanya memanfaatkan dana hajat hidup orang banyak dari Exxon Mobil untuk kepentingan sebagian kecil masyarakat yang menggantungkan hidupnya dalam gedung tersebut dengan lebel "abdi negara bersama kolega-koleganya. Ekses tingkah laku merekalah yang telah melahirkan timbulnya proyek-proyek kebutuhan masyarakat dengan kualitas yang tidak dapat dipertanggungja- wabkan. Sementara itu, pos anggaran untuk pemberdayaan masyarakat diupayakan baik daripada harus menunggu semua yang di pusat selesai. Tiap daerah punya potensi. Kepala daerah perlu menggali potensi ekonomi agar bisa maju. Terutama mengupayakan pengurangan tingkat ketergantungan terhadap barang impor. Kemudian da- erah juga bisa menerapkan strategi industri yang fokus pada pertanian kalau memang daerahnya punya potensi pertanian tinggi. Menunggu dan me- nunggu, tentu membosankan. Rakyat di daerah tentu tak bisa menyelesaikan persoalan di tingkat elite sehingga hanya bisa menunggu. Kalau hal seperti ini yang harus terjadi, mele- mahnya rupiah tetap mengimbas daerah. Tapi ada juga alasan-alasan yang tidak masuk akal ketika rupiah melemah, har- ga kebutuhan pokok juga ikut naik. Apa- lagi pada Mei ini semua harga barang diperkirakan bakal naik. Urusan kurs sebenarnya adalah urusan ekspor-impor. Kalau harga sem- bako juga naik gara-gara dolar AS, hanya bagian dari sikap latah. Kebutuhan pokok diimpor maka beralasan harganya naik akibat fluktuasi dolar AS. Tetapi itulah Indonesia, pedagang bisa saja mengatasnamakan dolar AS penyebab kenaikan harga. Semua komponen me- mang terkait untuk perdangangan. Sama seperti ketika pejabat me- ngatasnamakan rakyat untuk mengambil keuntungan pribadi. Perlunya daerah mengamankan diri dari gejolak kurs memang mutlak. Apalagi menurut pe- ngakuan BI yang tidak bisa lagi me- ngamankannya. BI menyatakan hanya bisa mengurangi tekanan fluktuasi antara rupiah dengan dolar AS, tapi untuk me- nyelesaikan penyebab gejolak itu tidak Tulisan harus ditandatangani dan disertai fotokopi KTP atau tanda pengenal lainnya. Benar dan objektif. Maksimum 1 folio, 2 spasi/Artikel maksimum 5 halaman folio DPD Imatapsel saudara-saudara sendiri yang Sumut siluman atau gadungan. Medan Siluman? mungkin untuk kepentingan pri- badi atau kepentingan tertentu atau mungkin juga pantang top. Sungguh ironis, dan suatu yang sangat menggelikan sekali- gus memalukan. Kami tahu bah- wa saudara-saudara telah paham betul tentang organisasi, namun Sehubungan dengan pem- beritaan di media massa dan konfrensi pers yang diadakan DPD Imatapsel Medan, timbul pertanyaan dan keheranan ka- mi, khususnya Dewan Pertim- bangan Imatapsel USU Medan. Untuk itu perlu kami perta- nyakan kepada saudara-sau- dara yang duduk di pengurus DPD Imatapsel Medan antara lain : rekayasa dan buatan saudara-sau- dara ini adalah permainan anak kecil yang sekali lagi sangat meng- gelikan. Sekitar Januari 2001, Kanit VC Poltabes Medan dan seorang anggota Sat Lantas telah dihajar oleh preman di seputar Kantor Pos Medan hingga kedua petugas keamanan itu babak belur dan terpaksa di rawat di rumah sakit. Akibatnya peristiwa itu beberapa preman yang sering memeras dan mangkal di kawasan Jl Pos dan Ketenteraman kami pedagang kaki lima kali ini kembali terusik karena bukan hanya papan nama/ plang loreng itu membuat peda- gang resah, tetapi kenyataan itu membuktikan bahwa preman yang telah melakukan tindak pi- dana kiranya tidak takut dengan hukum dan peraturan. Mereka seolah menentang wibawa hu- Jl Balai Kota Medan menghilang kuum. Mereka tidak takut mendi- Ebtanas, Masihkah Relevan? dan kabur karena takut ditangkap petugas. rikan papan nama/pang OKP-nya di badan jalan yang membuat wa- jah indahnya bundaran kantor pos menjadi seram dan mena- kutkan. KAMIS, 10 MEI 2001 dialamatkan kepadanya justru ketika dia sudah dengan rela mengundurkan diri dari jabatannya dan tidak berkuasa lagi memimpin negeri ini. Celakanya, tidak sedikit pula para penghujatnya itu justru orang-orang yang dulu pemah berlindung di bawah "ketiak" keluarga Cendana untuk mengamankan berbagai kepentingan ketika Pak Harto masih berkuasa. Tapi begitulah, kekuasaan memang tidak abadi. Untuk itu, tidak perlu "mabuk" hanya karena berkuasa atau sekadar dekat dengan penguasa. Kalaupun pada saatnya nanti Gus Dur harus berhenti dari jabatannya se- bagai seorang presiden, hal ini tidak harus dipandang sebagai sebuah keadaan yang memalukan. Bangsa ini harus segera dididik untuk pandai-pandai memperbaiki sikap terutama dalam memandang keberadaan seseorang yang pernah berjasa untuk bangsa dan nega- ranya. Jika proses hukum terpaksa harus menyentuh keterlibatan seorang mantan presiden, maka hal itu tidak harus me- ngurangi rasa hormat kita terhadap ketokohannya. dakan pemberantasan preman tanpa melihat latar belakang OKP yang menjadi persekutuannya. Maka hari-hari Megawati Soekar- noputri yang sudah semakin dekat untuk menjadi orang pertama di negeri ini adalah hari-hari penentuan yang penuh dengan berbagai tantangan. Inilah saat- nya ketika pergolakan politik dan per- kembangan demokrasi harus berha- dapan dengan dilema konstitusi yang harus segera ditembus demi menyela- matkan rakyat, bangsa dan negara dari kehancurannya. Untuk itu, kekuatan dan kekuasaan mesti dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat banyak. Wallahu'alam. Nama dan alamat ada pada redaksi Ebtanas (Evaluasi Belajar Ta- SLTP akan dilaksanakan akhir hap Akhir Nasional) SMU dan Mei dan awal Juni 2001 menda- tang. Menurut suatu penelitian, selama 20 tahun, rata-rata Nilai Ebtanas Murni (NEM) siswa SLTP dan SMU untuk mata pela- untuk ditekan sekecil-kecilnya karena tidak memberi manfaat optimal bagi mereka, bahkan anggaran tersebut pun dinikmati masyarakat dalam persentase yang sangat kecil dengan dalih keter- batasan anggaran pembangunan, Dalam hal ini masyarakat lagi-lagi menjadi komoditi penderita yang sangat kom- pleks. Oleh karenanya, dalam substansi korelasi segitiga tersebut, manfaat finan- cial kontribusi perusahaan sebagian besar hanya dapat dinikmati oleh abadi- abdi negara. Jadi, penutupan Exxon Mo- bil dalam kaitan tersebut hanya berdam- pak terhadap menurunnya tingkat penda- patan aparatur pemerintahan dan secara global justru merugikan pemerintah pu- sat di Jakarta. Sedangkan sebagian besar masyarakat Aceh, beroperasi atau tidak beroperasinya perusahaan tersebut tetap dalam kondisi krisis multidimensi. Berbeda halnya apabila penyeleng- gara negara dapat berlaku konsekuen terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dalam proses implementa- sinya korelasi segitiga antara masyarakat. Pemerintah daerah dan pemerintah pusat akan membawa dampak yang sangat menguntungkan terhadap pengembang- an ekonomi masyarakat. Jika komitmen tersebut selama operasi Exxon Mobil Oil dapat dijalankan untuk kepentingan masyarakat dengan tidak mengenyam- pingkan profil perusahaan maka penu- tupan Exxon Mobil Oil akan berdampak sangat luas terhadap keruntuhan sendi- sendi ekonomi masyarakat Aceh. Oleh karena insekuensi terhadap tujuan keberadaan perusahaan di tengah masyarakat maka dalam menghadapi permasalahan yang sedang berlangsung tersebut, maka jalan terbaik bagi ma- syarakat Aceh adalah kembali pada profesi unggulannya yakni pengem- bangan sektor agraris dan maritim, serta perdagangan yang dapat memberi garansi kepada kesejahteraan hidupnya lahir dan bathin, dengan manajemen yang lebih profesional tentunya. memeras pedagang kaki lima yang jaran matematika dan ilmu pe- setiap hari harus memberikan Rp ngetahuan alam antara 4 dan 1.000 hingga Rp 2.000 untuk setiap 5, sedangkan mata ajaran lain pedagang. Tersebutlah ketua ran- tidak mencapai angka 6 (Tempo, tingnya bermarga Sinaga yang selalu melakukan pungli kemu- 24 Desember 2000). dian mengusir pedagang kaki lima marga Simanjuntak karena tidak mau memberikan uang. Akibat- nya, ia tidak dapat berjualan lagi di kawasan kantor pos Medan. Kami para pedagang kaki lima sangat merespon dan mendukung rencana Poldasu melakukan tin- bisa. Berbeda dengan harga barang yang terus naik seiring dolar AS yang tak pernah mencapai target, kurs belum tentu bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Perut rakyat tak bisa menunggu terlalu lama untuk menunggu semua selesai. Apalagi gejala pengkultusan indivi- du sudah mulai terlihat lagi. Layaknya seorang yang benar-benar suci dan harus dibela mati-matian. Itulah yang terjadi dengan kondisi politik. Lalu tentang rupiah. Siapa yang mau menyatakan akan membela rupiah sampai titik daerah penghabisan. Egois memang pemerin- tahan saat ini. "Berperang" hanya untuk mengamankan posisi. Kalau Gus Dur tak bisa mundur bulan ini, tunggu sajalah Juli atau Agustus nanti. Penutup Untuk menstabilkan nilai rupiah, tetap terpulang kepada pemerintahan yang berlaku sekarang. Tapi jangan mengharap kalau asumsi kurs dalam APBN 2001 versi revisi (Rp 9.600) bisa tercapai. Selain karena orang sudah mulai mengamankan dananya dengan menukar rupiah menjadi dolar AS, pengalaman yang lalu-lalu juga menun- jukkan kalau target kurs "made in" IMF tak pernah tercapai. Buktikan saja. Di lain pihak, dipengaruhi lagi dengan ketidakmampuan lembaga atau individu untuk menyelesaikan perten- tangan elite. Kalau memang sudah tidak mampu, sebaiknya Gus Dur mundur saja. Karena melemahnya rupiah meru- pakan "pembusukan" terhadap pe- merintah yang berkuasa. Kalau tidak bisa mengamankan rupiah, pengalaman Soeharto bisa terulang. Peneliti lain juga mengung- kapkan bahwa hasil Ebtanas 1998/1999, nilai rata-rata untuk SLTP Negeri yakni 5,75 dan swasta 5,22, sedangkan untuk SMU negeri 3,99 dan swasta, 3,19. Anehnya, ternyata 97 hing- ga 99 persen lulus. Lebih meng- gelikan lagi, ada propinsi dengan peserta Ebtanas hampir 4.000 orang dengan rata-rata NEM 1,56, tetapi tingkat kelulusannya mencapai 100 persen. Dengan nilai rata-rata de- mikian rendahnya, ternyata melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Hasil nya jelas, sumber daya manusia Indonesia begitu rendah akibat dari pendidikan yang sangat tidak memuaskan itu. Adakah yang peduli? 501 Adi Santosa Medan Color Rendition Chart TTMI April, Sepeda BANDAACEH dikitnya 1.500 peng kepolisian yang selan ketertiban berlalu lint "Alhamdulillah. berlalulintas mulai Polres Aceh Besar S (9/5) siang di ruang Ini terbukti, ka pihaknya, 85 % dari sudah melengkapi pengaman, yang su sepeda motor, tidak Dia menyebutka kota Banda Aceh, d pembinaan dan ya berlangsung sekara itu sebagai kawasan "Kami optimis, kepolisian dalam m Menanggapi p pengendara yang t terjadi di Simpang E itu tidak seluruhny Karenanya, ujan tempatnya, sehingg kemacetan. "Contoh Begitupun, tam bertanggungjawab senantiasa akan m menimbulkan kera Kehad Untuk C BANDAACEH walan di wilayah la aman dan tertib si yarakat di kawasan Mengapa? Sela merajalelanya aks terhadap pengusaha oleh GSB/GAM yan Demikian disan Sad Harun, kepada benar kehadiran pa yang trauma adala terpayungi," katany Kenyataan yang hadirnya kapal TN masyarakat meras kelompok GSB, kar mereka untuk mela Karenanya, tam dengan memprovok tidak didengar lagi, kosong kelompok G Harun yang banyak Menyitir pernya Daud, bahwa masy trauma, Sad Harun itu tidak benar sama 1520 "Jelasnya, yang adalah kelompok GS berani melawan dar ungkap Kasatgasper Lebih lanjut dik pemulihan keaman tanggungjawab yang bersenjata. Karena sebagaimana diprak Sad Harun juga semudah itu melepa diri dan untuk me kelompok GSB. (b0e Bila Mau Turun Siap Beri Perlin BATEE ILIEK (W Iliek Tgk Darwis Dje sasaran dalam mene pungutan liar yang cu II Sad Harunantyo, menerima laporan sa Dalam kunjunga kita kerahkan untuk petinggi Polri di Acel yang sudah nekad me meresahkan masyara Iliek, ujar Tgk Darwis redaksi Hr Waspada Setelah turun m terhadap tingkah lak segera, namun jika Da OCM-II) Sad Harunanty dan masih tetap meres senang dan akan menga Kata dia, betapa pengangkutan Semba berani beroperasi akib sebagaimana pengak mass media. Lebih parah lagi, turun ke kampung-k hampir terjadi setiap di mana warga banya dihambur-hamburkar kan dengan meningga diambil. Kepada anak-anak siapa yang merasakan di markasnya dengan: Tgk Darwis Djeunieb. Seperti yang ter Kecamatan Samalang di Cot Betee Geuleung Asan, Peuneuleut, Teu Tgk Darwis Djeunieb. ika aparat RI melepaskan tembakan peluru, masyarakat ya langsung lari untuk m meninggalkan sepeda Menurut Tgk Dar sepeda motor milik wa mereka di Cot Batee G juga pada anak-anak membawa surat-surat Pengalaman masya sepeda motornya dia lengkap, ternyata juga ribu sampai Rp 1 juta s motor, ujar Panglima F Guru SD Ke Dompetnye LHOKSEUMAWE mawe, Kecamatan Ban dompet yang berisikan surat berharga lainnya Menurut pengakua itu ke kantor Koordir dompet berwarna coklat saat dia menumpang bu sekitar pukul 09.30. Pihaknya baru men turun dari bus di term bus ternyata dompetnya Selain uang tunai, u katnya III/b asli, beriku dalam dompet tersebut. Rusli sangat mengh itu supaya dapat meng Lhokseumawe, Dinas Waspada Lhokseumaw Kecamatan Peudada, K dan akan saya berikan s sudah hilang saya juga a ujarnya. (cat/b11)
