Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2002-01-01
Halaman: 04

Konten


4cm WASPADA DEMI KEBENARAN DAN KEADILAN Harian Umum Nasional WASPADA Terbit sejak 11 Januari 1947 Pendiri: H. MOHAMMAD SAID (17 Agustus 1905 - 26 April 1995) Hj. ANI IDRUS (25 November 1918 - 9 Januari 1999) Pemimpin Umum: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab: H. Prabudi P. Said Wakil Pemimpin Umum/Wapemred: H. Teruna Jasa Said Pemimpin Perusahaan: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA Redaktur Pelaksana Azwir Thahir, Sofyan Harahap Dewan Pelaksana Redaksi : T. Junaidi, Hendra DS. Edward Thahir, Muhammad Joni, Sumaharja Ritonga, Nurhalim Tanjung. Akmal AZ, Rudhy Faliskan Alamat Kantor Pusat, Penerbit, Redaksi, Tata Usaha/Periklanan Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No. 1 Medan 20151 Tel. (061) 4150858 (3 saluran). Faks: (061) 4510025 e-mail :waspada@indosat.net.id Kantor Biro redaksi/Perwakilan Periklanan : (1) Bumi Warta Jaya, Jalan Kebon Sirih Timur Dalam No. 3 Tel. (021) 322216 Faks. (021) 3140817 Jakarta Pusat (2) Perwakilan Waspada Jalan Ratu Syafiatuddin No. 21-C Tel.(0651) 22385 Banda Aceh 23122 (3) Jalan Listrik No.11 Lhokseumawe Tel. (0645) 44206 Harga iklan tiap mm kolom Rp. 7.000 ukuran 42 mm. Penerbit PT Penerbitan Harian Waspada Komisaris Utama: Tribuana Said Direktur Utama: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA SIUUP: 065/SK/MENPEN/SIUUP/A.7/1985 tanggal 25 Februari 1988 ISSN 0215-3017 Percetakan: Percetakan Web PT Prakarsa Abadi Press, Jalan Letjen. Suprapto/Brigjen Katamso No. 1 Medan 20151 Tel.612681 Isi di luar tanggungjawab pencetak Tajuk Rencana Optimis Menyongsong 2002 M emang sepatutnya kita optimis mengha- dapi tahun 2002, meskipun banyak yang pesimis kondisi bangsa ini akan membaik meli- hat situasi dan kondisinya saat ini sangat berat. Mengapa kita harus optimis? Tidak lain agar permasalahannya tidak semakin parah. Kalau belum apa-apa kita sudah pesimis sulit bagi bangsa berpenduduk 210 juta jiwa ini bisa bangkit dari keterpurukannya. Memang, situasinya belum banyak yang berubah, terutama penegakan hukum yang le- mah sekali, sehingga terjadi pelecehan hukum di mana-mana. Agenda reformasi memberantas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) misalnya, hanya di mulut saja namun tidak mampu di- terapkan dengan tegas. Padahal, kita sudah sepakat bahwa penyebab kehancuran bangsa ini di bidang ekonomi khususnya akibat tidak tegaknya hukum. Lantas, mengapa tidak juga bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya? Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan yang sulit dijawab, sesulit memecahkan kesuraman permasalahan bangsa ini karena kian kompleks. Rasanya kurang adil, kalau pagi-lagi sekali kita sudah menghujat Presiden Megawati. Me- ngapa? Tidak lain karena usia pemerintahan baru menggantikan Presiden Gus Dur itu baru seumur jagung. Di sinilah kita bisa optimis de- ngan harapan, gaya kepemimpinan Ibu Mega tidak keterusan seperti sekarang ini, lambat merespon permasalahan, kurang tegas dalam bertindak dan acapkali meniupkan isu dan wa- cana untuk melihat respon masyarakat luas. Justru itu kita jangan cepat memvonis kepe- mimpinan Ibu Mega gagal. Tunggu sampai setahun dulu. Kalau masih tetap tidak berubah berarti memang dia tidak mampu dan perlu dievaluasi untuk tindak lanjut seterusnya, apa kah bakal dilengserkan seperti presiden penda hulunya, atau cukup dikepung dengan pressure' oleh kelompok penekan dari LSM, wartawan, legislatif dan pakar-pakar. Namun, kalau ada yang pesimis pun itu boleh-boleh saja. Masalahnya kita melihat Tou Mega bukan orang baru. Dia sudah dua tahun mendampingi Presiden Gus Dur sehingga sepa- tutnya dia sudah belajar banyak, dan saat suksesi terjadi empat bulan lalu seharusnya dia langsung bisa start untuk melakukan pembenahan di segala bidang, terutama penegakan hukumnya. Ya, selama kepemimpinan Gus Dur-Mega- wati sejak Oktober 1999 hingga Agustus 2001 masyarakat lebih banyak dibuat kecewa. Sebab, pihak eksekutif lebih banyak bertengkar, merasa Sepanjang tahun lalu persoalan penindasan sosial-ekonomi, politik dan pelanggaran hak-hak asasi serta kekuatan yang dilakukan oleh pihak pihak berkuasa, penguasa adidaya, serta lembaga- lembaga dan badan-badan internasional, pada hakekatnya merupakan bentuk baru dari praktek imperialisme dan kolonialisme yang dilancarkan terhadap masyarakat Dunia Ketiga. Apa yang terjadi di Palestina, Bosnia-Herze- govina dan Kosovo, Chechnya, Filipina Selatan, Somalia, Irak, Libya dan terakhir di Afganistan, benar-benar merupakan aksi penindasan yang dilakukan oleh para didaya Barat serta penguasa yang bertujuan memusnahkan masyarakat dan kehidupan Islam. Ketidak-adilan global terhadap Muslim di seluruh dunia adalah merupakan hasil rekayasa dan aplikasi dari pihak adidaya Barat bahwa Islam identik dengan bentuk-bentuk kekerasan, radikalisme, fundamentalis dan terorisme inter- nasional. Berbagai bentuk kekerasan dan pelanggaran justru dihadapkan kepada Muslim dan pejuang pejuang Islam di Palestina dan Afghanmistan serta Filipina Selatan. Semua aksi kekerasan dan penumpasan terhadap Muslim itu senantiasa di- kaitkan dengan "peperangan menumpas terorisme internasional" yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Sepanjang akhir tahun lalu dengan dalih untuk mengejar Osama bin Laden, AS dengan gencar melakukan pemboman dan membunuhi warga sipil Afghanistan serta memporak-porandakan berbagai sarana bangunan, mesjid, rumah sakit, sekolah, jalan-jalan. Hanya dengan bekal mandat dari Dewan Ke- amanan PBB, AS dan Inggeris bersama sekutu- sekutunya dan faksi-faksi Afghanistan anti Taliban telah menghancurkan kehidupan di Afghanistan, khususnya meruntuhkan kekuasaan Taliban. paling hebat, paling benar, alergi dikritik pers, bukannya memikirkan bagaimana memperbaiki sistem ekonomi yang amburadul, ancaman disin- tegrasi bangsa, sementara kehidupan rakyat sema- kin memprihatinkan sehingga jumlah pengang- guran meningkat drastis. Kemudian dari Barat pula muncul seruan dan tawaran bantuan untuk membantu pemba- ngunan kembali Afghanistan. Itulah sebabnya sejumlah tokoh Afghanistan (yang menyadari ke- ganasan dan kelihaian Barat dalam mengadu domba rakyat Afghanistan untuk kemudian mengu- asai Afghanistan yang memiliki kekayaan sumber daya alam: minyak dan gas bumi serta galian tambang lain yang penting seperti uranium!), langsung menghimbau negara-negara Islam untuk berinisiatif lebih dini membantu pembangunan Kiranya momentum pergantian tahun ini menjadi ajang koreksi bagi kita semua, termasuk para elite politik di negeri ini. Hanya orang-orang yang mau introspeksi diri saja yang bisa maju dan bermanfaat bagi lingkungan bangsanya. Kalau tidak mau, jelas sangat membahayakan kelangsungan reformasi. Hal ini sangat disesalkan sekali. Tantangan Global Tahun Baru 2002 H ari ini 1 Januari masyarakat dunia mema- suki awal Tahun Baru 2002 dengan berba- gai permasalahan global yang ditinggalkan tahun 2001 kemarin. Kita masih ingat bagaimana mengenaskan- nya kecelakaan kereta api sepanjang tahun 2001. Lebih 100 orang tewas. Itu bisa terjadi karena pimpinan di jajaran kereta api tidak mau intros- peksi diri. Mereka menganggap dirinya sudah benar, lantas bisa begitu saja memvonis human error'menyalahkan masinis, padahal besar ke- mungkinan karena kesalahan manajemennya. nghusus kepada anesota DPR yanajemenya kiranya tidak hanya gencar dalam urusan lengser- melengserkan presiden dengan latar belakang politis, tetapi juga diharapkan menampung aspi- rasi rakyat kebanyakan yang hidupnya kian sulit. Apalagi kalau harga BBM bahan bakar minyak) dinaikkan bulan Januari 2002 ini, maka semakin semaputlah kehidupan rakyat karena kenaikan BBM, listrik akan diikuti kenaikan di semua bidang usaha dan jasa. Tahun 2002 merupakan tahun penuh tanta- ngan, disebut juga tahun kuda. Kuda identik dengan ketahanan fisik dan staminannya sehing- ga kita pun harus kuat berlari kencang. Artinya, kita perlu berpacu dengan waktu. Apalagi sebentar lagi sudah masuk era perdagangan bebas, AFTA, sehingga perlu mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin agar tidak terjungkal dan tercecer di belakang. Tak pelak lagi, masalah manusia (SDM) men- jadi sangat penting dan kita harus mencurahkan perhatian ekstra pada sektor pendidikan ini agar mampu menghasilkan SDM yang siap pakai. Bukan SDM yang siap merusak alam, SDM yang pintarnya merusak hukum dengan cara melaku- kan megakorupsi dll, SDM yang semakin mem- buat situasi semakin gonjang-ganjing sehingga memacu tingkat krisis. Pada lajur ini kami mengucapkan Selamat Tahun Baru 2002. Mari kita jalani tahun 2002 ini dengan penuh optimistis, meskipun terasa berat (sekali). + telah dikuasai oleh Barat dengan terbentuknya pemerintahan boneka, pemerintahan transisi yang dipimpin oleh Hamid Karzai yang merupakan per- panjangan tangan dari penguasa Washington. Tantangan global yang harus "dituntaskan" oleh Barat dengan "pimpinan" adidaya AS, adalah proses perdamaian Timur Tengah. Israel yang ter nyata terus melakukan pelanggaran dan bertindak sebagai teroris sejati di Palestina, justru akhir tahun lalu telah menepikan sosok Yasser Arafat Presiden otorita Palestina yang dianggapnya bukan mitra lagi bagi Israel. Cita-cita Palestina untuk memproklamirkan Palestina yang tertunda terus sejak perjanjian Washington 1993, jgua masih menjadi tanda tanya: apakah tahun 2002 ini bisa terwujud perdamaian hakiki di Timur Tengah dengan topik paling pokok: 1) Palestina merdeka sebagai negara berdaulat dengan ibukota Yerussalem Timur (Al Quds); 2) Dikembalikannya semua bagian wilayah yang didu- duki Israel sejak 1967 seperti Golan kepada Suriah dan Libanon Selatan. Kita masih akan melihat apakah AS yang meme- gang kendali dan mendominasi Dewan Keamanan PBB, akan senantiasa konsisten untuk tetap mem- bantu dan memihak kepada kepentingan dan keun- tungan Israel belaka. Jika demikian halnya, maka AS benar-benar merupakan penegah yang paling zalim dan tidak adil. Pada sisi lain, AS/Barat yang mendominasi badan keuangan dunia seperti Dana Moneter Inter- nasional (IMF), Bank Dunia serta lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan regional, terus melancarkan aksi-aksi serta rekayasa dan kebijakan yang pada hakekatnya merugikan perekonomian negara-negara Dunia Ketiga. Liberalisasi perdagangan dunia yang dilan- carkan melalui wadah WTO (World Trade Organi- zation), Organisasi Perdagangan Dunia itu, sampai sekali tidak menguntungkan negara-negara ber- akhir tahun lalu kemarin, masih terbukti sama kembang yang selama tiga tahun terakhir ini terkena menyangkut bidang keamanan dan perdamaian, krisis moneter yang berkepanjangan. Apakah itu serta sosial ekonomi serta perang menumpas ketidak adilan, kesemuanyaitu masih akan kita pantau sepanjang tahun 2002 ini.- BATUAH Kondisi banjir melanda di sejumlah daerah Tingkat-II di Sumatera Utara hingga Minggu (30/12) dikabarkan kondisinya makin parah Teringat awak lagu Ebiet G Ade: Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu bangga dengan dosa-dosa... Anggota DPR-RI DR Sutradara Ginting menyebutkan,tahun 2002 memerlukan kewaspadaan karena Indonesia akan mengalami masa rawan polit ik -Saran awak sering-seringlah menyanyikan lagu Indonesia Tanah Air Beta... SELASA 1 JANUARI 2002 4 Menyoal Fungsi Intermediasi Perbankan (Refleksi Tentang Perbankan Memasuki Tahun 2002) membiayai beban bunga itu, pemerintah harus menerbitkan obligasi yang pada akhirnya jelas menjadi beban rakyat, karena pembayaran bunga SBI tersebut menjadi beban berat APBN. Jadi, ujung- ujungnya rakyat juga yang dikorbankan dan semakin menderita dalam krisis yang berkepanjangan. Inilah akibatnya, bila kita masih membandal menerapkan sistem ekonomi kapitalis. cuaca ekonomi yang sakit dan tingginya suku bunga saat itu. Tetapi, hal itu ber- beda kontras dengan Bank Muamalat, yang malah semakin gencar mengucur- kan kreditnya. Kebijakan Bank Muama- yang demikian, dikarenakan nasabah (debitur) tidak dibebani bunga. Debitur hanya dibebani bagi hasil, yang jumlah- nya tidak ditetapkan sebagaimana pada sistem bunga. Pada tahun 1999 BMI menyalurkan pembiayaan Rp 392 mil- yar, dan pada tahun 1999, ketika krisis mulai berlangsung. BMI mengucurkan pembiayaan Rp 527 milyar dengan LDR tetap tinggi, mencapai 9 persen dan NPL jauh di bawah 5 persen. Suku bunga Sertifikat Bank Indone- sia (SBI) saat ini mencapai 17 persen lebih. Sedangkan suku bunga deposito cuma 12 persen. Dengan demikian, de- ngan ongkang-ongkang saja dan tanpa menanggung risiko, perbankan meraup keuntungan yang cukup besar. Wak Doel Oleh Agustianto dan Azhari Akmal Tarigan Ketua dan Sekretaris Program D3 Manajemen Bank & Keuangan Syariah IAIN-SU perbankan. Pada awal era pemerintahan Mega- wati-Hamzah Haz, memang terjadi penurunan suku bunga. Skala permin- taan agregat mulai merambah naik. Pe- laku bisnis sektor riil merespon hal ini sebagai peluang usaha yang prospektif. Namun, pihak perbankan masih lebih suka memilih SBI yang tanpa risiko. Akibatnya fungsi intermediasi perban- kan tetap terganggu. Jika bank-bank masih kesulitan menjalankan fungsinya sebagai interme- diasi sumber dana, maka kebutuhan sektor riil tak terpenuhi dan akibatnya pertumbuhan ekonomi tetap lesu. Kega- galan pemulihan fungsi intermediasi perbankan, menyebabkan krisis tahap lan- jutan yang barangkali bisa lebih parah lagi. T idak sedikit pengamat perban- kan memprediksikan bahwa pada tahun 2002, kondisi perbankan nasional masih menghadapi cuaca per- ekonomian yang buruk, yang ditandai dengan masih lumpuhnya fungsi in- ter-mediasi perbankan. Tulisan ini ingin menelaah dan menyoal macetnya fungsi intermediasi perbankan selama ini dan memberikan sebuah solusi pemecahan- nya untuk pemulihan ekonomi Indonesia di masa depan. Financial Intermediary Perbankan adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai finan- cial intermediary yakni lembaga peran- 'tara keuangan antara dua pihak, yaitu pihak yang memiliki dana (deposan) dan pihak yang membutuhkan dana. Dengan demikian, sektor perbankan memiliki potensi strategis dalam me- nunjang perekonomian nasional. Namun, hingga kini perbankan na- sional kesulitan menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi. Padahal dunia usaha sektor riil, justru sangat membutuhkan kucuran kredit dari per- bankan dengan tingkat bunga yang kom- petitif. Kunci pemulihan sektor riil terse- but, terletak pada efektivitas pemulihan perbankan. Bila fungsi intermediasi per- bankan berjalan dengan baik, maka bis- nis sektor riil akan bangkit, karena men- dapat suntikan darah baru untuk beraktivitas. Ketika krisis memuncak pada tahun 1998-1999, perbankan tak dapat menya- lurkan kredit. Pelaku sektor riil pun eng- gan menerima kucuran kredit, karena suku bunga yang tinggi, tak sebanding dengan tingkat keuntungan (return of investment). Pada saat itu, hampir seluruh Bunga SBI Beban Rakyat bank mengalami negative spread yang Selanjutnya Bank Indonesia terpak- mengakibatkan dilikuidasinya sejumlah sa membayar bunga SBI tersebut. Untuk kembali Afghanistan. Mereka menyadari bahwa segala bantuan dan program perbaikan dari Barat/AS adalah bantuan bersyarat dari yang membahayakan Islam. AS telah terbukti menghancurkan rumah-rumah sakit, mesjid dan perumahan penduduk dan sekarang bersedia membangun dengan prasyarat. Alternatif Penanggulangan Banjir ngunan, maupun struktur lapisan permu- terdiri sedia membangun dengan prasyarat. de facto Pencegahan kerusakan ling kaan tanah yang biasanya terkai dari Oleh Misdaruddin Pulungan SAg Pegawai Pengadilan Agama Gunungsitoli ajian ini mengetengahkan suatu dari pemikiran dasar, bahwa pelaksanaan reformasi di segala bidang menuju Indo- nesia baru tidak akan berhasil baik jika tidak disertai dengan pembenahan yang menyeluruh terhadap moralitas bangsa. Indonesia pada saat ini adalah Indo- nesia yang sedang bergumul dengan berbagai persoal baik yang bersifat kultural maupun bersifat struktural. Krisis kebangsaan dan kerusakan sosial yang terjelma secara faktual dan menjadi feno- mena umum dalam kehidupan komunal bangsa kita. Tidak disangsikan lagi dise- babkan karena terjadinya krisis moralitas, baik di masyarakat awam maupun di elite politik. LDR Masih Rendah Lumpuhnya fungsi intermediasi perbankan pada tahun 2001 ini, terlihat dari LDR perbankan nasional. Saat ini LDR (Loan Deposit Rasio = perbandi- ngan kredit yang disalurkan dengan dana pihak ketiga) sekitar 30-35 persen. De- ngan demikian, sekitar 65-70 persen dana masyarakat tidak disalurkan kepada rakyat yang membutuhkan modal, tapi lebih banyak menganggur di Bank Indo- nesia melalui SBI. Jadi, lembaga per- bankan lebih banyak menunggu bunga SBI tersebut. Inilah realita ekonomi yang amat menyedihkan dan menyakitkan. Sebab seharusnya, dana pihak ketiga itu disalurkan kembali untuk rakyat sehingga kegiatan bisnis dan sektor riil dapat ditingkatkan dan pertumbuhan ekonomi rakyat menjadi signifikan. benaknya sangat tergugah serta meng- inginkan kehidupan harmonis itu yang memiliki sifat tenggang rasa sesama manusia. Sumur-sumur resapan air inilah yang akan membantu percepatan pe- ngiriman air di permukaan tanah ke ba- wah tanah, yang sekaligus akan men- jadikannya air tanah yang sangat diper- lukan bagi memperkuat daya dukung tanah. Rupanya kehidupan aman dan da- mai yang telah dirintis para leluhur dan pejuang kita telah pun kandas dan ter- cabik-cabik seperti kapas ditiup angin. Padahal sejarah perjuangan bangsa In- donesia pun untuk merebut tiket kemer- dekaan dibayar mahal dengan nyawa serta siksaan dan paksaan papar penjajah yang telah banyak menguras harta ke- kayaan negara kita ini. Perjuangan yang panjang terus berestafet dari generasi ke generasi dilakukan para leluhur kita untuk memperjuangkan anak cucu kelak di suatu masa anak cucu mereka akan merasakan kehidupan yang layak dan damai yang akan sejajar dengan negara lain. SR ini akan mempercepat pengiri- man air tergenang ke dalam tanah, karena konsep ini akan mengabaikan tertutup- nya permukaan tanah akibat pemba- Oleh Awaluddin Thayab Staf Pengajar Fak. Teknik USU (Bagian II- Penutup) Keinginan yang tulus itu sering mendapat tantangan dan hambatan, kare- na banyak negara lain yang tidak meng- inginkan negara kita aman. Mereka lebih menginginkan negara kita rusuh, kacau, perang saudara, diadudomba yang pada gilirannya nanti negara kita akan berce- rai-berai, seperti negara Uni Soviet da- hulu. Sekarang banyak daerah yang telah memisahkan diri dari Rusia dan mem- buat negara-negara sendiri. Hal semacam itu pun hampir kita Penjelasan Berita Menanggapi berita di Harian Waas- pada, Minggu 23 Desember 2001, perlu dijelaskan sebagai berikut: 1. Desa Pematang NA IX-X, adalah salah satu desa tertinggal di Labuhanbatu dan sekarang kami merasa bersyukur, karena walaupun jalan masih darurat sudah bisa dilalui Moralitas Bangsa dan Peran Sosial Agama alami. Bagaimana sakitnya perasaan saudara-saudara kita di Timor Timur yang pro integrasi yang sampai sekarang mereka merasa hatinya tersayat dan kehidupan terlunta-lunta. Dan tidak cu- dan himbauan belaka, tetapi harus ada suatu kemauan politik yang diikuti oleh upaya sistematis dan sinergis dari sege- nap komponen bangsa. Dalam hal ini pemerintahlah yang memiliki andil yang besar serta wewenang dan otoritas untuk merencanakan strategis pembangunan bangsa yang bermoral dan beradab. kup sampai di situ saja; cobaan bertubi- tubi menimpa kita disebabkan pengaruh dari luar yang mencampuri soal intern kita. dari pada memperbaikinya kembali. Karena mengembalikan keadaan kawa- san tadah hujan seperti keadaan sedia kala adalah mustahil dilakukan dalam seketika. Apalagi dengan pola pikir dan perilaku manusia masih seperti sekarang ini. Sementara memperbaiki kembali drainase yang dibuat oleh proyek MUDP yang lalu, sudah sangat sulit dilakukan. Selain memerlukan biaya yang sangat besar, juga akan mengakibatkan di mana- mana muncul lubang-lubang galian pada badan jalan yang pada gilirannya akan semakin menambah kemacatan lalu lin- tas di kota Medan. Untuk itu alternatif yang boleh dipi- kirkan untuk dilaksanakan adalah dengan membuat sumur-sumur resapan (SR) khususnya di daerah-daerah rawan ban- jir. (Sumur Resapan Teknologi Alternatif Atasi Banjir, Ir Awaluddin Thayab MSc, Data ini diperlukan karena dapat Waspada 9/11 2001). SR ini dibuat pula dihitung waktu yang diperlukan di sepanjang pinggiran badan jalan sesuai bagi penyusutan genangan air jika debit dengan kebutuhan dengan memperhi- air hujan turun lebih besar dari kecepa- tungkan rata-rata debit air tergenang taan penyerapan oleh aquifer kawasan ketika hujan turun, kemampuan resapan SR. masing-masing SR dan kemungkinan Porositas efektif merupakan perban- terjadinya pencemaran Aquifer. Disain dingan volume pori-pori yang berhubu- SR ini disesuaikan dengan keadaan ngan antar batuan terhadap volume geologi dan hidrogeologi masing-ma- sing daerah. seluruh batuan yang dihitung dalam persen (%). Sedangkan Permeabilitas merupakan kemampuan batuan melu- luskan air karena mempunyai pori-pori saling berhubungan. Lapisan ini dikenal dengan Aquifer. (permeabilitas dan porositasnya kecil). SR akan langsung mengirim air ter- genang kelapisan air tanah permukaan. Lapisan air tanah permukaan ini akan dengan cepat menyerap air kiriman ter- sebut. Untuk mendapatkan hasil SR yang maksimal, jika data lithologi kota Medan belum dimiliki, perlu dilakukan sur- vey pendahuluan Bor Inti (core drilling) dan sampling dengan menggunakan metode Oger. Sehingga didapati gam- baran akurat keadaan/posisi lithologi tanah daerah sasaran SR. Faktor Poro- sitas (efektif) dan Permeabilitas kawasan aquifer daerah sasaran SR menjadi sa- ngat penting untuk menentukan apakah kawasan tersebut cukup potensial se- bagai kawasan SR sesuai dengan tingkat curah hujan (debit air) ketika hujan lebat terjadi. Sebagai media penghantar air dari permukaan tanah ke lapisan air tanah digunakan Gravel Pack/batu krikil jenis kuarsa yang memiliki permeabiltas dan porositas yang besar. Disain SR ini tidak akan merusak dan mengganggu keadaan permukaan tanah disekitarnya. Orientasi Salah Kaprah Saat ini banyak lembaga perbankan lebih berorientasi mengejar dana masya- rakat dengan berbagai cara, bukan men- cari jalan agar dana yang terhimpun bisa disalurkan untuk menunjang per- ekonomian yang belum pulih. Untuk menghimpun dana itu, ada perbankan yang memancing-kalau tidak ingin mengatakan mengelabui-masyarakat dengan hadiah super mewah yang diiklan- kan secara gencar melalui media massa. Maksudnya, dengan goyang kaki dan ongkang-ongkang saja, lembaga perbankan bisa membuat hadiah su- per mewah. Padahal dana hadiah ini mereka dapatkan dari selisih bunga SBI dengan dana pihak ketiga, yang selisih- nya mencapai lebih 5 persen. Bayang- kan, jika dana pihak ketiga terhimpun Rp 10 trilyun saja, berarti mereka meraup keuntungan lebih Rp 500 milyar setahun. Dana besar ini sudah lebih dari cukup untuk biaya hadiah dan iklan super me- wah di TV maupun media cetak. kendaraan roda dua dan roda empat, kini PT PLN sedang memasang jaringan listrik masuk Desa Pematang, 2. Berdasarkan surat Ka. PT PLN Cabang Rantauprapat No. 314/152/ RAP/2001, tanggal 11 Ok-tober 2001, ditujukan kepada Bupati KDH Labuhan- batu, tembusan antara lain kepada Kepala Desa Pematang (foto copy ter- lampir), menjelaskan pada poin 3, PT PLN tidak ada memberikan ganti rugi, poin 4 PT PLN akan memindahkan jaringan listrik ke daerah/desa lain. Irian Jaya, Maluku dan Aceh ingin melepaskan diri dari NKRI dan mem- buat negara merdeka. Dan berapa banyak warga Muslim di Timor Timur yang diadudomba dengan non muslim yang sengaja dibuat berbau SARA, agar negara internasional merespon bahwa negara kita banyak membuat pelang- garan HAM. Dengan berkedok HAM itulah negara pengacau menggembos- gembosi internasional dan sudah barang tentu menjadilah masalah internasional bak gayung bersambut. Bukti historis pengucuran kredit Mereka berupaya menguras seba- Bank Muamalat, terlihat pada saat In- nyak-banyaknya dana masyarakat tanpa donesia mengalami puncak krisis di memperdulikan seberapa banyak dana tahun 1998-1999. Ketika pemerintah masyarakat itu disalurkan kepada masya- lewat Bank Indonesia membuat kebi- rakat untuk meningkatkan ekonomi rak-jakan uang ketat, sehingga hampir selu- yat yang sedang dilanda krisis. Perilaku ruh bank mengetatkan kredit, karena Hal semacam itu pulalah yang akan dibuat di Irian Jaya, Maluku dan Aceh seperti peristiwa Poso dan Sampit (ber- bau SARA). Semua itu tidak terlepas dari rapuhnya rasa kebangsaan, tipisnya keimanan dan memudarnya moral kita, lari dari ajaran agama, berlomba-lomba mencari kekayaan dan menginjak ram- bu-rambu norma kehidupan. membeli SBI juga dilakukan oleh bank asing, sehingga sektor riil tidak juga segera bangkit, karena bank asing juga ikut membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dampak negatif perilaku perbankan ,menimbulkan macetnya yang demi pertumbuhan ekonomi masyarakat, se- bab uang masyarakat lebih banyak me- ngganggur dan tidur (sekitar 70 persen), karena lembaga perbankan hanya meng- harapkan bunga SBI yang lebih tinggi dari deposito tadi. Tingginya bunga SBI dari bunga deposito, seharusnya tidak terjadi, sebab bila hal ini terus berlang- sung, maka lembaga perbankan akan lebih banyak menidurkan uang rakyat dan menghambat pertumbuhan sektor riil. Sekarang ini banyak di negara kita yang menumpuk-numpukkan harta de- ngan cara yang tidak sehat, baik pejabat maupun wiraswasta sehingga kita tidak perlu heran banyaknya pejabat yang korup menjadi jutawan, wiraswasta menjadi konglomerat dan si miskin men- Realita Bank Syari'ah Realita stagnan dan lumpuhnya pe- ran intermedjasi perbankan konvensio- nal, tidak terjadi pada perbankan sistem syari'ah. Walaupun jumlah dana yang dapat dihimpun oleh Bank Syari'ah ma- sih relatif kecil, yaitu sebesar Rp 1.03 trilyun, namun pembiayaan yang diku- curkan relatif besar, yakni Rp 1,28 tril- yun. Artinya dana pihak ketiga yang disimpan di Bank Syari'ah tidak ada yang menganggur. Akhir-akhir ini disinyalir bahwa moralitas bangsa kita semakin hari sema- kin menipis, karena derasnya arus glo- balisasi dan reformasi di tengah-tengah krisis ekonomi yang berkepanjangan ini. Yang sampai sekarang belum ada titik terang dari hasil usaha team ekonomi Kabinet Gotong Royong Presiden Me- gawati Soekarnoputri. Padahal bangsa Indonesia sejak da- hulu adalah negara yang mempunyai martabat tinggi, etika, sopan santun dan ramah-tamah sebagai bias dari bangsa yang agamis dan Pancasilais. Sehingga banyak negara lain yang iri dan dalam Kota Medan Akan Tenggelam Disain Sumur Resapan Konsep dan disain SR dibuat de- ngan dua tipe SR Mono Fungsi; Hanya berfungsi sebagai sumur-sumur resapan yang akan mengirim air tergenang de- ngan cepat ke dalam tanah yang seka- ligus menjadikannya air tanah. SR Dwi Fungsi, selain berfungsi sebagai laluan air ke dalam tanah, juga sekaligus dapat berfungsi sebagai: Hi- drant bagi Dinas Pemadam Kebakaran, sumber air bagi Dinas Kebersihan dan Dinas Pertamanan Pemko Medan. Disain SR tipe dua dapat mengunakan screen tipe Wire Wound jenis Low Car- bon Steel dengan diameter 3 a 4 inc. Slot bukaan (opening slot) berdasarkan analisis besar butiran (grain size) lapisan aquifer kawasan SR. Biaya yang diperlukan per SR juga tidak terlalu mahal. Agar pembangunan SR ini tidak menjadi semerawutan, ter- laksana dengan tepat, teratur, tertib dan terencana baik, sebaiknya dikerjakan dalam bentuk proyek Pemko Medan. Karena tidak semua daerah mengandung lapisan aquifer yang potensial dalam menyerap air hujan yang dikirim dari atas permukaan tanah serta memper- hitungkan kemungkinan pencemaran Aquifer (bakteri E-coli dll). Dengan demikian, peran interme- diasi Bank Syari'ah sangat signifikan, tidak saja pada saat ini, tetapi juga pada masa-masa krisis memuncak pada tahun 1998-1999. Saat ini LDR Bank Muama- lat 90-95 persen. Jadi fungsi intermedia- sinya cukup hebat. Bahkan, pada masa krisis pun, Bank Muamalat tetap berpe- ran secara signifikan sebagai lembaga intermediasi yang cukup bermanfaat bagi peningkatan ekonomi rakyat yang sedang dilanda krisis. Untuk mendukung pembiayaan konsep SR ini, dapat diminta partisipasi warga kota, khususnya di daerah-daerah yang padat pembangunan, di mana per- mukaan tanah yang terbuka sudah se- makin sedikit. Pemko Medan dapat me- ngeluarkan PERDA untuk ini. Artinya sebagai konsekuensi warga kota yang melakukan pembangunan yang melang- gar rasio peruntukan tanpa kawasan resapan air, maka mereka wajib mem- buat SR pola 1 ini. Sedangkan SR pola 2 menjadi kewajiban Pemko Medan Sedangkan drainase sistem saluran, untuk mengatasi persoalan elevasi/ke- miringan dasar darinase yang masih mungkin diperbaiki dapat dilakukan sistem elevasi bertingkat menggunakan instalasi pompa (kedua wacana ini telah disampaikan dalam bentuk desain awal kepada yang bersangkutan). jadi konglomerat. Kalau pejabat dan pengusaha sudah kaya raya muncullah rasa sombong, angkuh, merasa hebat dan kuat maka muncullah Fir'aun di mana-mana. Se- hingga tidak heran untuk merebut sebuah kursi jabatan banyak cara yang ditempuh dengan kekerasan yang bermodalkan uang tadi. Maka sí konglomerat pun bak gayung bersambut buntutnya tim- bullah kerusuhan di mana-mana. Ketika ditemukan berbagai peris- tiwa kerusuhan, penggunaan kekerasan, membudayanya sikap menang sendiri dan main hakim sendiri di masyarakat, menipisnya rasa malu dan sebagainya, mengindikasikan bahwa moralitas bangsa dan peran sosial agama menga- lami kemerosotan di tengah-tengah proses reformasi kebebasan dan keterbu- kaan ini. Padahal, wacana publik tentang reformasi sejatinya bermuara pada gaga- san dan keinginan tentang pembentukan masyarakat madani (civil society) yang taat hukum, berperadaban modern, mak- mur, adil dan bermoral tinggi. Moralitas atau dalam wacana ke- Islam-an disebut akhlak mulia adalah nilai-nilai luhur yang membimbing sese- orang atau suatu komunitas dalam ber- perilaku. Menurut para ahli, moralitas bukan sekadar pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah. Lebih dari itu, moralitas menuntut kesadaran dan pengamalan yang konsisten. Agama adalah sumber nilai yang universal dan bersifat abadi bagi mora- Surat Pembaca Tulisan harus ditandatangani dan disertai fotokopi KTP atau tanda pengenal lainnya. Benar dan objektif. Maksimum 1 folio, Banjir Sampah Persoalan lain yang tak kalah berat sebagai persoalan kota Medan bahkan sangat mendesak adalah masalah sam- pah kota. Ketidakmampuan PD Keber- sihan menanggulangi pengangkutan sampah dari TPS menuju TPA menga- kibatkan akhir-akhir ini terjadi penum- pukan sampah di mana-mana. Adanya rencana pembelian lahan-lahan untuk TPS di tengah kota oleh Pemko Medan jelas bukan kebijaksanaan yang tepat. Bahkan akan menimbulkan masalah baru. Warga di sekitar TPS tentu akan keberatan, dan akan menimbulkan penimbunan sampah di tengah-tengah kota dalam waktu relatif lama, atau di- biarkan begitu saja. Akan tetapi sampah- sampah yang menumpuk di TPA pun tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Beberapa metode bisa dipikirkan, di antaranya: Composting (Pengkom- posan), Sanitary Land Fill (penimbunan bertingkat) serta pembakaran dengan menggunakan Incinerator (temperatur tinggi). Konsep Incinerator ini didisain masing-masing untuk kegunaan sampah umum (satu dapur) dan sampah me- ngandung bahan berbahaya dan beracun B3 (sistem bertingkat dua dapur). Sam- pah yang akan dibakar terlebih dahulu dipisahkan terhadap bahan-bahan yang dapat didaur ulang dan sampah yang mengandung B3. Abu dari hasil pembakaran yang dihasilkan Incinerator dapat dijadikan pupuk dengan mencampurkan tinja ru- mah tangga. Sehingga sambil menyelam minum air, teratasi pencemaran akibat pembuangan tinja ke sungai. Akan tetapi biaya pembuatan Incinerator ini cukup besar. Oleh karena itu Composting ataupun Sanitary Land Fill bisa dipikir- kan tentunya dengan memperhatikan topografi dan lokasi TPA. Guna mengantisipasi permasalah sampah ini perlu segera dibenahi ma- najemen PD Kebersihan, sistem trans- portasi angkutan sampah dan penye- diaan TPA yang memadai. Rencana Pemko Medan merubah PD Kebersihan menjadi Dinas Kebersihan mengkin Perhatian Pemerintah Berdasarkan fakta kinerja Bank Syari'ah (dalam hal ini Bank Muamalat) yang telah menunjukan fungsi interme- diasinya secara signifikan, dan telah terbukti berpihak kepada rakyat kecil di saat krisis berlangsung serta sistemnya yang lebih adil, maka pemerintah mesti- nya memberikan ekstra perhatian kepada perbankan syari'ah yang baru tumbuh itu. " Namun, sayangnya, kenyataan menunjukan sebaliknya. Pemerintah hanya memberikan ASI (air susu ibu) berupa BLBI dan rekap dalam jumlah ratusan trilyun untuk mengobati bank konvensional yang tak kunjung bisa bangkit. Inilah keanehan yang harus diperbaiki di masa depan (hendaknya diperbaiki mulai tahun 2002 ini). Masa anak nakal saja yang dibantu, sementara anak yang baik dan banyak manfaatnya bagi rakyat, ditelantarkan. Jadi, dalam upaya pengembangan perbankan di Indonesia pemrintah masih berlaku amat tidak adil. Dana BLBI dalam jumlah ratusan trilyun enak saja dibagikan kepada belasan konglomerat yang pada akhirnya menimbulkan ma- salah. Bahkan baru-baru ini pemerintah enak saja menyuntikan dana segar men- capai Rp 2 trilyun kepada BII. Sementara suntikan vitamin kepada 3. Sebagian besar penduduk Desa pasan" tetapi sebagai "konglomerat" Tanjung Medan dan seluruh Desa Pema- di Dusun Sukadame, tidak rela tana- tang menyambut gembira pemasangan man karetnya lebih kurang 50 pokok- jaringan listrik tersebut dan merelakan bukan ratusan batang, seperti yang tanaman karet, sawit, durian, petai, cem- diberitakan-ditebang tanpa ganti rugi, pedak, langsat dan lain-lain sepanjang sebesar Rp 4.100.000. jaringan 10 KM, untuk ditebang tanpa ganti rugi. 4. Tetapi sangat disayangkan, salah seorang penduduk Dusun Sukadame- Desa Tanjung Medan, keluarga dekat Muhammad Rambe dan S Ritonga, bernama Hj MR yang hidup bukan "pas- 5. Ancaman PT PLN yang akan memindahkan jaringan listrik dari Desa Pematang, pendekatan kepada Hj MR yang sudah beberapa kali dilakukan, bahkan menghubungi putranya tetapi tidak berhasil, maka penduduk Pd Nabi- dang, Siriaria, Nopompar-Desa Pema- litas kemanusiaan. Oleh karenanya aga- ma harus terlibat dalam main stream dinamika sosial, modernisasi dan refor- masi, sehingga ajaran dan spirit agama menjadi landasan yang kokoh bagi te- gaknya moralitas dalam kehidupan ma- syarakat. Ada tiga hal dasar yang dapat dija- dikan pusat perhatian dalam rangka upa- ya merevitalisasi dan membangun mora- litas bangsa yang religius. 1. Keluarga. Peran keluarga sangat penting dan paling dominan dalam pro- ses awal pembudayaan kesadaran moral dalam kehidupan manusia. Seperti dike- tahui, manusia senantiasa hidup berkem- bang dari satu lingkungan ke lingkungan yang lebih luas, yang satu sama lain saling berhubungan. Keluarga berperan besar dalam menanamkan dan mengem- bangkan kualitas manusia sebagai makh- luk sosial dan sekaligus makhluk moral. Ibu bapak dalam keluarga bertanggung- jawab terhadap perilaku anak-anaknya dalam memasuki masyarakat. 2. Media Informasi. Media infor- masi, terutama media massa memiliki peran yang strategis dalam mempe- ngaruhi trend perubahan dan pergeseran nilai-nilai moral dai tengah masyarakat. Secara jujur kita akui, saat ini media informasi belum memberikan dukungan yang kondusif terhadap pembinaan moralitas bangsa yang religius. 3. Kebijaksanaan Pemerintah. Memperbaiki moralitas bangsa bukan masalah satu atau dua hari, dan tidak dapat diselesaikan dengan fatwa agama bisa membenahi manajemen pengelo- laan sampah di Kota Medan. Menjadi sangat tidak efisien jika para lurah di kota Medan (khususnya diinti kota) akhir-akhir ini harus berubah fungsi menjadi mandor sampah di TPS- TPS dan setiap malamnya harus ber- gumul dengan sampah. Akibatnya fungsi Lurah sebagai unjung tombak terdepan Pemko Medan di dalam melayani dan me- ngayomi masyarakat menjadi tidak optimal. Persoalan Sampah kota harus dipi- kirkan secara serius. Kita tentu tidak menginginkan kasus keributan yang timbul pada kasus TPA Bantargebang Jakarta wujud di daerah ini. Pemko Me- dan juga harus bisa menarik pelajaran dari kericuhan masalah persampahan DKI Jakarta yang terjadi baru-baru ini, di mana beberapa daerah jiran DKI Ja- karta seperti Tanggerang, Bogor dan Bekasi secara tegas menolak dijadikan TPA bagi sampah Jakarta (Republika, 12 Desember 2001). Padahal baik TPA Namobintang mahupun rencana TPA baru Talun Kenas berada di daerah Deli Serdang. Sehingga kasus di atas sangat mungkin terjadi. Pada sisi lain, rencana TPA Talun Kenas (DS) jika ditinjau dari segi pence- maran lingkungan, sulit di katakan me- menuhi syarat. Ini di sebabkan di dekat rencana lokasi TPA tersebut terdapat sungai Bekabu yang merupakan anak sungai dari Sei Belumai. Kita semua tahu di bagian hilimnya terdapat instalasi pengolahan air PDAM Tirtanadi Medan. Sehingga sangat memungkinkan terja- dinya pencemaran terhadap air bersih untuk kota Medan. Medan lokasi TPA ini, dari segi persyaratan dan teknis juga berat diatasi dengan Sanitary Land Fill sekalipun. Oleh karena itu sebaiknya Pemko Medan memikirkan optimalisasi peng- gunaan TPA Namobintang dan Terjun dengan pembehanan baik pada sistem manejemen pengelolaan, maupun sistem tranportasi angkutan sampah menuju TPA. Belajar dari kasus selama ini, ba- nyak sekali waktu terbuang di mana truk-truk sampah harus antrian untuk Bank Muamalat misalnya, sepeserpun tidak diberikan. Mestinya pemerintah pada saat yang sama juga memberikan perhatian serupa berupa bank yang baru tumbuh. Hal ini dimaksudkan untuk menggenjot kinerja perbankan bagi hasil yang masih embrional tadi sebab kedu- dukan Bank Syari'ah dan bank konven- sional sejajar dan diakui pemerintah sebagaimana tercantum dalam Undang- Undang No 10/1998 dan UU No 23/1999. Anch, sekaligus tidak adil sikap pemerintah yang tidak memperhatikan Bank Syari'ah terutama Bank Muama- lat. Seharusnya, Bank Syari'ah ini diberi suntikan vitamin, agar masyarakat me- rasakan manfaatnya lebih banyak lagi. Sebab Bank Syari'ah jelas lebih mengu- tamakan pengucuran dana untuk rakyat, daripada disimpan di Bank Indonesia lewat SBI. (Perlu dimaklumi bahwa LDR Bank Syari'ah saat ini sekitar 90 persen). Sementara bank-bank konven- sional rata-rata memiliki LDR yang cukup memprihatinkan (sekitar 30-25 persen). Tindakan ini telah dilaporkan Hj MR ke Polres Labuhanbatu, tetapi selu- ruh penduduk Desa Pematang bertekad akan hadir di Polres apabila salah seo- rang ditahan oleh Polres karena pene- bangan tersebut. Sementara itu harus diakui bahwa kepercayaan masyarakat terhadap per- bankan nasional masih rendah, bahkan ketidakpercayaan itu juga berlaku terha- dap bank yang masuk dalam program rekapitalisasi. Ironisnya, mereka yang sudah direkap dengan dana rakyat, ter- nyata masih sakit. Sekaitan dengan itu, maka tidak salah bila dikatakan bahwa bank-bank sakit yang saat ini menerima kucuran dana rekapitalisasi trliyunan rupiah, merupakan bank yang terlalu dimanja- kan. Kita berharap di tahun-tahun depan sikap memanjakan yang bernuansa ke- tidakadilan ini tidak terjadi lagi di masa depan. 6. Apa yang diberitakan bahwa hampir terjadi bentrokan di lokasi pada 21 Desember 2001, sama sekali tidak Terakhir, penulis ingin menyam- paikan, kembangkanlah Bank Syari'ah, niscaya manfaatnya dan maslahatnya akan semakin besar bagi rakyat banyak, dan pemulihan ekonomi nasional sema- kin cepat terwujud. Dalam konteks kehidupan ber- negara, pemerintah sebagai pemegang kekuasaan publik senantiasa dituntut perannya untuk memberikan fasilitas peran sosial agama sesuai dengan tujuan kehadiran agama dalam kehidupan ma- nusia. Sehingga dengan demikian aga- ma tidak hanya berperan dalam wilayah privat, sebab peran agama justru sangat dibutuhkan dalam wilayah publik. Adalah kewajiban kita bersama un- tuk menata kembali masa depan yang baik dan damai, belajar dari kesalahan- kesalahan yang telah lalu kita tidak boleh pasrah menangisi nasib, kita harus beru- saha sekuat tenaga agar cobaan yang berkepanjangan ini, segera sirna dari negara yang kita cintai ini. Agama telah memberikan patokan kepada kita, bahwa tanpa ada usaha dari kita untuk merubah nasib kita, maka senantiasalah keadaan kita seperti itu juga. Apabila kita mau bersatu untuk menghadapi semua tantangan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri hal itu tidak akan terjadi, dan jadilah negara kita ini bermartabat kembali di mata internasional. Dan kita pun merasa bangga dan puas berwarga negara yang namanya Indonesia. dapat masuk-keluar kelokasi TPA karena sistem pengaturan jalan masuk dan ke- luar yang tidak ditata dengan baik. Namun melihat SDM, sikap mental serta begitu kacaunya manajemen pe- ngelolaan sampah oleh PD Kebersihan akhir-akhir ini, kita tidak bisa berharap banyak meskipun PD Kebersihan nan- tinya telah berobah menjadi Dinas Ke- bersihan. Bukankah Shakespeare pernah menggatakan: "Apalah arti sebuah nama". Selama pembenahan perilaku dan sikap mental aparat yang terimplemen- tasi dalam pola sikap serta pola tindak selama ini belum berubah, maka sulit bagi Walikota Abdillah untuk mengada- kan perbaikan dengan segera tanpa me- rubah sistem dan personal secara ekstrim. Mungkin sudah saatnya Pemko Medan perlu melakukan "Teorientasi pola pikir dengan menswastanisasikan saja masalah penanganan sampah kota sebagaimana yang dilakukan Malaysia, jiran terdekat. Syaratnya Walikota Me- dan harus mampu mengawasi bahwa pembiayaan yang dikeluarkan Pemko Medan, 100 persen sampai ke tangan pihak swasta pengelola sampah tersebut. Dan di dalam menentukan pihak swasta selaku pengelola sampah harus benar- benar bebas KKN. Faktor profesio- ralisme dan meritokrasi harus menjadi pertimbangan utama. 2 spasi/Artikel maksimum 5 halaman folio, tang, kehabisan kesabaran dan secara benar dan itu merupakan provokasi beramai-ramai lebih kurang 70 orang serentak bertindak menebang karet Hj Desa Pematang dan Desa Tanjung untuk mengadu domba penduduk antar MR. Medan. Mungkin saja dengan swastanisasi tersebut persoalan ego dan gengsi antara Pemko Medan dengan Pemkab Deli Serdang selama ini maupun persoalan dengan masyarakat setempat bisa di atasi. Pihak swasta biasanya selalu punya kiat tersendiri untuk mengatasinya? Dengan perhitungan yang cermat, Pemko Medan dapat menghindari biaya tinggi yang harus dikeluarkan guna membayar pihak swasta tersebut. Mas- alahnya sebahagian sampah kota yang bisa didaur ulang dapat diperhitungkan harga jualnya untuk dikompensasikan kepada pihak swasta pengelola TPA yang ditunjuk. Bukankah staf Pemko Medan selalu study banding ke Ma- laysia ? untuk tidak dikatakan sekedar jalan-jalan? 7. Kami sangat merasa yakin dan bahagia, apabila Harian Waspada yang kami cintai ini, berkenan memuat penjelasan kami sekaligus membantah berita tersebut. A/n Masyarakat Pematang Abd Aziz Munthe Wartawan Daerah: BIRO JAKARTA: Hermanto, H Rahmatsyah Lubis, H Ramadhan Usman, Hasriwal. BIRO SUMUT: Langkat: H Ibnu Kasir, Asrirais, Chairil Rusli; Binjai: Riswan Rika, Nazelian Tanjung, D.Serdang: HM Husni Siregar, Perdinan S, Dairi: Leston Sinaga, Tebingtinggi: Dhani E Elison, Muhammad Idris, Pematangsiantar: Yan MS Sinaga, Edoard Sinaga, Mulia Siregar, Tg. Balai: Aldyn Matova, Tarutung: Parlindungan Hutasoit, Tapsel: Syarifuddin Nasution, Balyan Kadir Nasution, Iskandar Hasibuan, Mohot Lubis, Kisaran: Abu Bakar Nasution, Nurkarim Nehe, Umaruddin Yasin Amin, Labuhanbatu: Nazran Nazier, Neirul Nizam, Agus Diansyah Hasibuan, Indra Muhery S, Armansyah Abdi, Sibolga: Zulfan Nasution BIRO ACEH: Banda Aceh: Adnan NS, Aldin NL, H Miswar Sulaiman, Zafrullah, T Mansursyah, Muhammad Zairin, T Ardiansyah, Aceh Besar: Iskandarsyah, Pidie: Samsuar, Bireuen: Samsul Rizal Jibro, Masykur Tom Randista, HAR Djuli, Mawardi Sulaiman, Aceh Tengah: Bahtiar Gayo, Aceh Utara: Bustami Saleh, M Jakfar Achmad, Jamali Sulaiman, Fakhrurrazzi Araly, Idrus Jeumpa, Arafat Nur, Muhammad Nasir Age, Aceh Timur: Syahrul Karim, Ibnu Sa'dan, Agusni AH, Kualasimpang: Muhammad Hanafiah, Aceh Barat: Rusli Idham, Hasaruddin, Aceh Selatan: Zamzami Surya, Aceh Singkil: Tarmizi Ripan, Aceh Tenggara: Mahadi Pinem, Blangkejeren: Buniyamin, Sabang: TZakaria Al Bahri. Semua wartawan Harian Waspada dibekali tanda pengenal. Color Rendition Chart Lubla KM mi Pela Rugi A LHOKSEUM Kabupaten Aceh U atas kerusakan ber arus lsitrik dalam) Akibat tidak n elektronik milik ma komputer, televisi, terhentinya aktivita besar akibat rusakny "Sudah sewaja: PT PLN yang sela aturan, sehingga p rugi," tandas Ket Wasapda, Senin (3 Atas berbagai punya respon dan para pelanggan mit perusahaan pelaya Suplai arus listm mulai tampak norr masih sering terjac Dinas Salurkan M MEULABOH Penanaman Modal bantuan modal usa Sekretaris Dae menyebutkan selan sepeda motor, daga bakar dan sejenis pengembangan pe berusaha dengan m Mulai tahun in akan diperhatikan sehingga selama in diharapkan bisa me katanya. Pemberian bant kelompok dan peng manajemennya ha masyarakat akan dengan cara mod berhenti.(b22) Ang d Meningga 1 LHOKSEUMA (Peltu) Said Usman. selagi duduk-dudul Waspada yang setempat menyaks Usman secara men Jenazah sempa pengambilan visum Bujang Salim, Kru Kapolres bersama S Polisi di Banda Ace Said Ali Usman meninggalkan seor DPRD Kewena BANDA ACEH Nomor 18 tahun 20 Aceh sebagai Provin DPRD Tk I mengan Perumusan dimaks yang lebih tinggi ya Demikian salal dilaksanakan Faku hukum berdasarkan Jumat (28/12) lalu d Dalam rekome komprehensif dan r dengan sifatnya itu yang pemecahannya dengan hukum m pembinaan ketramp Diharapkan pe dilakukan secara ter berangsur-angsur. U DPR RI asal Aceh aga hambatan yuridis d terdapat dalam peru Selain itu, semi merekomendasikan semua lapisan mas dibarengi dengan la mantap, pembinaar (sejarah kemanusiaa SAMA Bantu Bi: BANDAACEH (V mendesak Pemprov M Yayasan Peduli Anal pengobatan M Sabil Y tan Syamtalira Bayu, A Dalam emailnya Farza mengungkapka dari pohon kelapa tahr tidak berdaya diruma "Dari hari ke hari ang tua saya hanya m miskin," ujar Sabil y dirinya pernah beroba dibantu relawan PMI DOM. Sabil sempat m tapi tidak ada peruba tidak mengalami perul Kamal Farza menirul Pera Penyusun BANDA ACEH perempuan dalam p dirasakan sangat men- di Nanggroe Aceh Dar "Hal ini dapat dili tak ada perempuan yan institusi yang mengha ujar Siti Wildaniar S perempuan dalam ram ruang seminar Fakult. Menurutnya, ak penyusunan rancanga luas bila telah disahka "Pertanyaan yang mur ini dalam jangka pa mendapat tempat seca gender agar tuntutan S Fakultas Hukum Uns Menyoroti rancang Fuad Mardhatilah UY kembali. Ia melihat sec kepentingan kaum per dalam perancangan Perusahaan F SABANG (Waspad Fishery Indonesia men Sejak Presiden Soh wati Sukarnoputri bel Sabang Fishery Indone Investor dari Taiwa modalnya di Indonesia l PMA sebanyak 500 j dilaksanakan secara ber bandara Maimun Sale keperluan ekspor ikan prossing ikan dan budid pariwisata. Sebagian besar re Pemprov NAD dan Per Jakarta yang sangat memberikan izin. Sejal ketentuan dan birokra memenuhi semua pers realitas sampai saat ini Shing.(b09)