Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bernas
Tipe: Koran
Tanggal: 1992-10-16
Halaman: 06

Konten


Color Rendition Chart 2cm 6. JUMAT PON. 16 OKTOBER 1992 BERNAS Dibawa ke Dewan Kesenian se-Indonesia III Laesan, Kesenian Khas Pati (2-Habis) PASUGATAN Rumit, Prosedur Perizinan Pertunjukan Mbah Pardi dan Empat Bidadari Bun 07.00: Berita Pagi (TVRI Pusat) 07.30: Film The Greatest Adventures of the Bible 05.30 Kuliah Subuh 06.00: Selamat Pagi Indone- sia 06.45: Info 08.05 Pendidikan SLTP 08.30: Pendidikan SLTA 09.00 Bingkai Musik Pop Indonesia TRI 14.30: Film Seri Captain Planet 15.00 Cerdas Cermat SD SD Srandakan, Bantul SD Rejowinangun III Yogya SD Babarsari Sleman 15.30: Musik 16.30: Berita Daerah 17.00: Berita Nusantara 17.30 Lembar Sastra Budaya Dialog Budaya Bersama Farouk 12.00: Film Wild Rose 13.00 Film The 18.00: Opera Tiga Jaman 18.30: Seputar Indonesia Tamala mengaku, belakangan sering ketiban sial. Beberapa bulan lalu ia mengalami kece- lakaan seusai show di Palem- bang, yang membuat tulang rusuknya retak. Belum lama ini, di tengah tur di 30 kota di Jawa Timur, untuk mempro- mosikan albumnya terbaru Rambut, ia kembali harus masuk rumah sakit. Kali itu sakit maag-nya kambuh. Selama di rumah sakit, memang masih ada jadwal syuting untuk TVRI, juga un- tuk pertunjukan promosi al- bum. Untuk tidak menggangu Flying Doctors 14.00 Film Sesame Street 15.00 Film SWAT 16.00 Film Beverly Hills 90210 Film Unggulan Sepekan When Hell Was in Session 17.00 Film Dog House 1730 Film The Adventures of Black 00.35: Film Another World 01.35 Berita Terakhir (TVRI) Stallion 09.30: Sinetron Seri Kedasih 10.10: Surat Anda 10.15 Info Sehat 11.00 Kosa Budaya Warok Satrio Ponorogo 1130: Universitas Terbuka Perkembangan Konsep Pema- SERI saran Pelajaran Bahasa Inggris How to Say Good Bye arkan musik disko lewat paket yang diberi judul Unisi DJ Live on the Air. Dalam acara ini, sejumlah Disc Jockey (DJ) kon- dang Yogyakarta akan beratrak- si lewat radio pada gelombang FM 104,75 tersebut. Acara akan diudarakan pada pukul 18.00- 19.00 WIB. 12.00 12.35: Pendidikan SLTP LESEHAN Evie Tamala Belum Dikasih Jodoh PENYANYI dangdut asal Tasikmalaya, Jawa Barat, Evie (Siaran Ulangan) 13.00 Pendidikan SLTP (Siaran Ulangan) Menurut Djatmiko, Purel Radio Unisi, dalam jumpa pers di kantornya, Kamis siang, un- tuk Yogyakarta, paket semacam itu merupakan paket pertama yang pernah disiarkan radio. Dikatakan, paket itu akan didukung oleh 20 DJ kenamaan Yogyakarta, yang tergabung HT, Seminto dan Suwadji 1735 Azan Maghrib 18.00: Negeri Tercinta Nusantara Provinsi NTT 18.15: Sebaiknya Anda Tahu Persiapan Calon Penerbang 18.30 Pelajaran Bahasa Arab 19.00: Berita Nasional 19.30: Siaran Pedesaan 20.00 Film Seri The Equalizer 21.00 Dunia dalam Berita MASS DEMANG 21.30 Gita Remaja 22.30: Berita Terakhir 23.40 Film Cerita Kansas kegiatan, penyanyi yang per- nah memperoleh penghargaan Evie Tamala Golden Record lewat album Dokter Cinta itu mengambil keputus- an untuk kabur dari rumah sakit. "Semuannya jadi beres, meski akhirnya harus masuk rumah sakit lagi, selesai syuting," tutur Evie, ketika ditemui di TVRI Pusat Jakarta, Senin (12/10). 19.00: Berita Nasional (TVRI Pusat) 19.30 Film Growing Pains Episode The Truck Stops Here Film MacGyver Apa yang Dapat ubantu? 20.00 21.00: Dunia dalam Berita (TVRI Pusat) Apa yang dilakukan itu, kata Evie, agar bisa tetap konsisten pada karier. "Bagaimana, ya, rasanya nggak enak meninggalkan pekerjaan yang sudah dijadwalkan. Jadi sepanjang saya mampu melakukan, meski dalam keadaan sakit sekalipun, tetap saya lakukan," kilahnya. 28 Meskipun demikian, bagi anak-anak muda di kademang- an itu, khususnya di padukuhan induk, sikap Atiharsi merupakan sikap yang aneh. Meskipun di Bagi Evie, pekerjaan, termasuk tugas untuk pentas, harus dihadapi dengan serius. "Saya hanya berpikir tentang hari kemarin, hari ini dan esok. Kemarin harus jadi pelajaran, hari ini saya berusaha untuk berbuat baik, agar tidak tersandung. Sementara hari esok, saya harus berpikir tentang masa depan. Tiga hal itu mungkin yang menuntut saya untuk disiplin," tuturnya. 21.30 Informasi RCTI 21.35 Aneka Dialog 2235 Dunia nyanyi, kata Evie, akan terus digumuli sejauh masih mampu dan dikehendaki publik. Lain soal jika masyarakat sudah tidak menyukai lagu-lagunya. Juga lain soal, jika sampai kini ia belum mempunyai calon pendamping. "Barangkali Tuhan belum memberikan saya jodoh. Buat saya yang penting jalani dulu apa yang ada," katanya. (agy) Radio Unisi Gelar "Unisi DJ Live on the Air" Yogya, Bernas Radio Unisi yang bermarkas di Jalan Pasar Kembang, Yogya- karta, mulai Sabtu (17/10) ma- lam secara khusus akan menyi- dkm Sementara itu Saputra dari DJ Crew Yogyakarta mengatakan, bagi DJ dengan tidak adanya massa yang secara langsung terlibat dengan kreativitasnya dalam paket tersebut tidak men- jadi masalah. Malah lebih enak. "Khususnya untuk mengenal- kan lagu-lagu baru. Soalnya, selama ini acuan lagu di disko- tek umumnya diambil dari ra- dio. Jadi kalau lagunya belum ngetrend para pengunjung dis- kotek biasanya tidak bisa mene- rima lagu baru," kata Saputra. DJ senior Chicha Siswadi dalam Persatuan DJ Crew Yog- kepada Bernas mengatakan, yakarta di bawah pimpinan Saputra. Para DJ itu antara lain Chicha Siswadi, Vanda Verano, Yudhi, Harry dan Bayu. Dalam paket perdana, edisi Sabtu, akan 'turun' Harry (Rainbow Disco- theque), Chicha Siswadi (Papi- llon Viedotheque) dan Yudhi (Partha DJ School). dalam acara itu para DJ tidak akan sekadar menyambung nyambung lagu. Tetapi juga menyajikan teknik-teknik DJ secara detil. "Tapi tak berarti DJ lainnya tidak ada. Dalam setiap kali mengudara, sedikitnya kita menyiapkan lima DJ," imbuh Djatmiko. Acara itu diadakan, kata Djatmiko, dengan latar pemikiran bahwa musik disko gardu itu, anak-anak muda yang S.H.MINTARDJA: sedang meronda tidak lagi me- mbicarakan gadis itu, tetapi di hari-hari berikutnya, nama itu masih juga disebut-sebut. disukai hampir oleh seluruh kalangan, khususnya kalangan muda. "Tentu saja, setelah kami juga melihat bagaimana animo pengunjung di diskotek yang ada di Yogya selama ini," tandas Djatmiko. Di antara teknik-teknik itu Chicha dan Saputra menyebut istilah double beat, double up dan lain sebagainya. Lewat teknik-teknik ini akan dapat dirasakan oleh pendengar ba- gaimana nikmatnya kecepatan menyambung atau memindah lagu tanpa mengurangi keasyik- an bergoyang. (gea) Apalagi ketika Atiharsi mulai berkenalan dengan anak-anak muda di padukuhan induk itu. Maka sikapnya yang berbeda dengan gadis kebanyakan itu semakin menjadi bahan pembi- caraan. Tetapi seperti sebelumnya, Atiharti tidak terlalu lama bera- da di rumah kakeknya. Pada ha- ri yang telah disepakati, maka Panuntun telah datang menjem- putnya. Tetapi tidak seperti saat-saat Atiharsi meninggalkan rumah kakeknya, Ragapati hari itu ti- dak berada di rumah Atiharsi. Ragapati sudah mengatakan ke- pada Atiharsi, bahwa ada tugas penting yang tidak dapat diti- nggalkannya. "Aku tidak akan segera me- ngunjungi kakek lagi, Mas De- mang," berkata Atiharsi. "Meskipun tidak segera, teta- pi bukankah kau masih akan Yogya, Bernas Kepala Taman Budaya Yog- yakarta (TBY) Drs Suprapto me- ngatakan, TBY dan Dewan Ke- senian Yogyakarta (DKY) meni- lai prosedur pengurusan izin pertunjukan di Daerah Istimewa Yogyakarta, kelewat rumit kare- na harus melewati banyak meja. Untuk itu, TBY dan DKY sepa- kat untuk mengusulkan masalah tersebut sebagai topik bahasan dalam Musyawarah Dewan Ke- senian se-Indonesia (MDKI) III. Sementara itu Ketua Umum Panitia MDKI III Dr Salim Said mengimbau agar pemerintah dan DPR di masa mendatang memikirkan urusan pemba- ngunan di bidang kebudayaan, khususnya kesenian. Drs Suprapto dan Dr Salim Said secara terpisah mengatakan hal itu kepada Bernas, Kamis (15/10) sehubungan rencana pelaksanaan MDKI III di Ujung- pandang, pada 31 Oktober sam- pai 3 November mendatang. Ditemui di ruang kerjanya, Drs Suprapto, mengatakan, un- tuk mendapatkan izin pertun- jukan, di wilayah Sleman saja misalnya, penyelenggara harus melewati delapan sampai sem- bilan meja pada instansi yang kompoten untuk urusan itu. Kondisi ini tak klop lagi dengan iklim keterbukaan sekarang. Ba- nyaknya pihak yang turut andil dalam menentukan izin pertun- jukan menimbulkan kesan seo- lah-olah seniman masih dicuri- gai terus. "Mbok iya, dalam si- tuasi keterbukaan sekarang ini, seniman jangan lagi dicurigai," katanya. - Disederhanakan Dengan demikian, menurut Suprapto, ada baiknya jika pro- sedur pengurusan izin itu diper- pendek atau disederhanakan. Sehingga, tidak harus melewati instansi yang tidak berkepen- Yogya, Bernas Sanggar Sastra Jawa Yogya- karta (SSJY) pada tanggal 18 Oktober pukul 09.30 menyele- nggarakan diskusi sastra Jawa dengan menghadirkan pembica- ra Suparta Broto, di Sekretariat Sanggar, Jalan I Dewa Nyoman Oka 34 Yogyakarta. Menurut Sekretaris SSJY, Drs Dhanu Priyo Prabowo, di kan- tornya, Rabu (14/10), selain dis- kusi bertopik sastra Jawa juga akan diadakan diskusi geguritan yang dimuat dalam majalah ber- bahasa Jawa Pagagan Majalah diterbitkan oleh SSJY sebagai wadah kreativitas para anggota- nya. Acara-acara diskusi tersebut, lanjut Dhanu, merupakan acara rutin sanggar. Salah satu tujuan- nya antara lain untuk merang- sang kreativitas para anggota- nya. Menurut Chanu, diskusi itu merupakan kegiatan yang kese- puluh SSJY yang berdiri pada tahun 1991 dan diketuai oleh Drs Sri Widati. Materi diskusi yang diadakan SSJY beraneka ragam, khusus- nya membahas permasalahan sastra Jawa maupun persoalan yang berkaitan dengan kebuda- yaan Jawa, misalnya novel atau cerita bersambung, cerkak, te- ater maupun pewayangan. "A- nggota SSJY hingga kini sekitar 75 orang dari mahasiswa, pela- jar, kritikus, maupun seniman dari berbagai bidang," katanya. Suparta Broto yang akan ber- bicara dalam acara itu, menurut Dhanu, merupakan seorang pe- ngarang senior dalam sastra Ja- wa. (yul) Sanggar Sastra Jawa SMKI Pentaskan Dua Lakon Yogyakarta Adakan Diskusi Sastra lu. Staf Public Affairs Kedutaan Besar Kanada, Helena Fariana, di kantornya, kemarin, mengata- kan, dalam konser tersebut Bo- ris akan memainkan beberapa nomor lagu para komponis be- sar seperti WA Mozart, F Cho- pin, dan F Schubert. Boris, kata Fariana, lahir di Novosibirsk, Rusia. Ia belajar pi- ano kepada Regina Herowitz, saudara Vladimir, serta bebera- tingan secara langsung. Instansi seperti Kantor Sospol dan Tripi- ka di tingkat kecamatan, sebaik- nya cukup ditempuh dengan pemberitahuan dari tembusan permohonan izin kepada Polres saja. mengunjunginya?" "Tentu," jawab Atiharsi sambil tersenyum. "Aku akan mengunjungimu kelak jika kau datang lagi." "Seharusnya sekali-sekali Mas Demang datang ke kedaiku. Mas Demang akan dapat meli- hat bukan saja kedai itu. Tetapi lingkungan kami yang mengun- tungkan. Sendang yang ramai dan hutan perburuan." "Pada kesempatan lain, aku akan datang, Atiharsi." Sebenarnyalah ketika Panun- tun kemudian menjemput Ati- harsi, ia tidak melihat lagi Raga- pati. Dengan demikian, maka jantungnya tidak lagi merasa berdetak semakin cepat seperti suara kentongan dalam irama ti- tir. "Syukur-syukur kalau reko- mendasi dari instansi yang lang- sung mengurusi kesenian seper- ti Depdikbud, mendapat keku- atan lebih besar," tegasnya. Untuk agenda TBY, lanjut- nya, memang ada kemudahan dari pihak yang berwajib, cukup dengan pemberitahuan saja ten- tang pokok acara pementasan. Namun demikian, adalakanya TBY juga menghadapi sedikit hambatan. Kondisi semacam ini akan dibawa dalam pertemuan di Ujungpandang. "Misi kami untuk membahas itu adalah untuk memperoleh kejelasan tentang penyederha- naan prosedur izin itu. Jadi, bu- kan berarti penyelenggaraan pertunjukan kesenian tidak per- lu izin sama sekali," katanya. Karena itu, maka wajah Pa- nuntun tampak cerah ketika ia kemudian berjalan bersama Atiharsi meninggalkan rumah kakeknya. Dalam forum MDKI III itu Suprapto juga mengharapkan, akan diperoleh penjelasan dari Kapolri, mengenai izin pertun- jukan komersial yang diseleng- garakan oleh perorangan atau kelompok di luar misi kebuda- yaan, dengan melibatkan artis dari mancanegara. Tetapi bagi nenek Atiharsi, kegelisahan itu masih saja men- cengkam jantungnya. Rasa-rasa- nya ia masih belum rela mele- Urusi kesenian Sementara itu Ketua Umum Panitia MDKI III Dr Salim Said mengimbau kepada pemerintah dan DPR, agar sektor kebudaya- an, terutama kesenian mulai in- tensif diurusi. "Pembangunan Jangka Pan- jang Tahap I (PJPT I) beberapa bulan ini akan kita selesaikan. Pada masa ini konsentrasi keli- hatannya diberikan kepada pembangunan fisik dan ekono- mi. Sudah tiba saatnya pemerin- tah memperhatikan pemba- Yogya, Bernas Secara berturut-turut dua la- kon drama akan dipentaskan di Arena Terbuka Sekolah Mene- ngah Karawitan Indonesia (SMKI), Jl PG Madukismo, Bu- gisan, Yogyakarta. Lakon Bara Ramoda karya Suharno akan di- gelar Jumat (16/10) malam ini, mulai pukul 19.30 WIB. Dan la- kon Mas Karjo karya Jupriadi, akan digelar Sabtu (17/10) ma- lam. Menurut Ketua Panitia Per- tunjukan Nina Handaeni, yang didampingi Suharno dan Jupria- di, di lokasi pentas, Kamis, pe- mentasan itu merupakan ujian semester gasal untuk siswa tingkat IV Jurusan Teater SMKI. Dijelaskan oleh Nina, karena pentas itu merupakan bagian dari ujian praktek, maka tiap unsur pertunjukan akan dinilai oleh guru pembimbing. "Baik dari segi keaktoran, penyutrada- raan, artistik, kemampuan indi- vidu, sampai pada manajemen penyelengaraan secara keselu- ruhan," kata Nina yang ikut ber- main sebagai tokoh sentral da- lam Mas Karjo. Jakarta, Bernas pa pianis terkenal lainnya seper- Pianis asal Kanada, Boris Za- ti Jacoob Zak dan Eugene Mali- rankin, Jumat (16/10) malam ini nin di Konvervatorium Negara akan tampil di Gedung Keseni- Kharkov dan di Moskwa. la an Jakarta (GKJ), Jakarta. Pe- memperoleh penghargaan da- nampilan Boris dalam rangka lam Lomba Piano Ukraina dan memeriahkan Jakarta Internatio- berhak tampil bersama dua or- nal Festival of The Performing kes terbaik Rusia. Ia juga per- Arts (JIFPA) 1992 yang telah nah berlangsung sejak September la- sital piano tunggal di beberapa bermain dalam konser re- negara bekas Uni Soviet. Pergelaran dua malam itu ju- ga akan menjadi ukuran sejauh mana para siswa telah mampu menyerap ilmu di bidang teater yang selama ini dipelajari. Menurut Nina, kendati tiap siswa mendapat peran sendiri- sendiri, akan tetapi tanggung ja- wab sukses dan tidaknya pe- mentasan itu menjadi tanggung jawab seluruh siswa Tingkat IV, yang tahn ini jumlahnya 17 orang. Mengingat keterbatasan jum- lah siswa tigkat IV itu pula, tu- tur Nina, pergelaran kali ini juga diperkuat oleh beberapa siswa dari tingkat I, II, dan III. Sebab, Pianis Boris Zarankin akan Tampil di JIFPA '92 Di kalangan pengamat musik, lanjut Fariana, Boris dikenal se- bagai pianis yang parlente dan punya kecepatan dan kemam- puan yang memukau. Boris juga pernah mengikuti beberapa fes- tival musik, antara lain di Festi- val Banff dan Victoria Internati- onal. Saat ini Boris bergabung dengan The Royal Conservatory, Toronto, Kanada. "Sejak tahun 1979 ia menetap di negara Kanada, dan menjadi warga negara Kanada," ujar Fariana. Menurut Fariana, Boris sering diundang untuk tampil bersama orkes-orkes kenamaan dan mengadakan pergelaran di be- berapa negara seperti Amerika Serikat dan Eropa. Pada 1990, ia kembali ke negeri leluhurnya untuk mengadakan konser. paskan Atiharsi itu pergi sendiri bersama seorang anak muda yang bukan sanak dan bukan pula kadang. "Hatimu rasa-rasanya sudah membeku, Limaran," berkata ibunya di sore hari setelah Ati- harsi meninggalkan rumah itu. Limaran justru tersenyum. Ka- tanya, "Sudah berapa kali aku minta ibu jangan gelisah karena Atiharsi. Ibu justru harus ber- bangga bahwa ibu mempunyai seorang cucu yang mandiri." "Apakah kau tidak pernah membayangkan, jika terjadi se- suatu dengan anakmu itu?" "Apa yang terjadi? Ibu, tidak akan terjadi apa-apa. Atiharsi dapat menjaga dirinya sendiri." "Kau masih saja tidak beru- bah, Limaran." "Apa yang tidak berubah?" "Sejak kecil kau tidak mudah untuk mendengar pendapat orang lain." ngunan kebudayaan, khususnya kesenian," ujar Salim Said, yang juga Ketua Dewan Kesenian Ja- karta itu, dalam pertemuan pers di Ruang Galeri Cipta Taman Is- mail Marzuki (TIM), Jakarta, ke- marin siang. Berdasarkan pemikiran itu, hasil forum MDKI akan dapat disumbangkan kepada DPR. "Kami berharap, butir-butir hasil pertemuan antar-Dewan Keseni- an se-Indonesia nanti dapat di- sumbangkan kepada Sidang Umum MPR yang selanjutnya ditampung dalam Garis-garis Besar Haluan Negara yang akan datang," tandasnya. Pada bagian lain Salim Said mengatakan, untuk pertama ka- linya dalam MDKI III tersebut Taman Budaya yang tersebar di berbagai provinsi diikutserta- kan. "Ini fenomena baru. Sebab Taman Budaya ini merupakan aparat pemerintah dalam melak- sanakan kegiatan kesenian. Se- dangkan Dewan Kesenian itu suatu badan yang anggota-ang- gotanya dipilih oleh masyarakat seniman sendiri dan dikukuh- kan oleh kepala daerah masing- masing," ungkapnya. Limaran tertawa. Katanya, "Apakah aku bukan anak penu- rut?" Para pembicara MDKI III menurut rencana akan dibuka oleh Menko Kesra Soepardjo Roestam. Sebagai pembicara antara lain akan tampil Menteri Dalam Negeri Rudini, Menteri Sekretaris Nega- ra Moerdiono, Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Emil Salim, Gubernur Iri- an Jaya Barnabas Suaebu, Ketua PBNU Abdurrahman Wahid, dan budayawan Umar Kayam. Salim mengatakan, biaya pe- nyelenggaraan forum itu terhi- tung pas-pasan, yakni Rp 100 juta rupiah, Separuhnya ditang- gung oleh panitia pusat dan separuhnya lagi panitia pelaksa- na. (lyn/ptg) Pembicaraan itu terputus. Se- orang perempuan yang bertu- untuk pementasan Bara Ramo- da saja diperlukan 28 pemain. Kisah lakon Sementara itu, penulis naskah dan sutradara Bara Ramoda, Suharno mengatakan, lakon yang didasarkan pada ide cerita tentang nafsu angkara dan ke- curangan seorang pemimpin itu, dituangkan dalam alur cerita berseting kehidupan sebuah su- ku primitif dari negeri antah be- rantah. "Karena itu, saya banyak menyerap unsur tarian dari su- ku-suku primitf, baik Dayak, Iri- an, maupun corak tarian dari daerah Amazone," katanya. Bara Ramoda, kata Suharno, bercerita tentang semangat se- orang bernama Ramoda dalam menelanjangi kecurangan pe- mimpin sukunya, Ismora, yang licik dan sedikit kurang waras. Dalam memerintah sukunya, Is- mora tak segan-segan menga- yau orang yang dianggapnya ti- dak taat. Untuk menutupi kecurang- annya itu, Ismora menghasut sukunya dengan menuduh Ra- moda sebagai pangkal mala pe- taka. Ramoda dibantu oleh Iga- da, ayahnya dan kekasihnya, Sapora, anak Ismora, berhasil meyakinkan warga Sabani bah- wa Ismora merupakan pemim- pin yang curang. Sedangkan lakon Mas Karjo, menurut Jupriadi, yang menulis naskah merangkap sutradara, berkisah tentang sosok warta- wan yang bermaksud mengor- bitkan primadona tobong men- jadi artis, sekaligus ingin mema- nen kenikmatan darinya. "Lakon ini juga bermaksud menggambarkan tentang keter- gantungan manusia pada sosok- sosok penunjang kehidupan nya," ujar Jupriadi. (ptg) Dikatakan juga, nanti malam Boris akan membawakan bebe- rapa nomor karya Mozart, anta- ra lain Variations on "Ah, Vous dirais je Maman" KV 265, So- nata in minor KV 457, dan kar- ya F Chopin, Etudes Opus 25, No 1 in A flat major, No 2 in F minor, No 3 in F major. Dari F Schubert, ia menampilkan Mo- ment Musical Opus 94 No 2, Impromptu Opus 90 No 2. (lyn) buh gemuk memasuki halaman rumah Nyi Limaran. "Yu Genuk," desis Nyi Limar- an. Sejenak kemudian maka Nyi Limaran itu telah duduk di pri- nggitan menemui perempuan gemuk yang disebutnya Yu Ge- nuk itu. Yang pertama-tama dikatakan oleh Yu Genuk adalah keluhan- keluhan yang pedih. Suaminya tidak pernah memberinya naf- kah. Sementara itu, keluarganya hidup dalam kesulitan. "Anakku enamn orang, Nyi. Mereka hampir kelaparan. Aku tidak tahu, apa yang akan mere- ka makan besok. Sementara itu, aku harus membayar utangku. Sebenarnya utang suamiku." Nyi Limaran menarik nafas dalam-dalam. "Aku takut, Nyi. Jika utang itu tidak dibayar selambat-lambat- nya malain nanti, suamiku akau dapat menjadi korban. Jika su- amiku mati, aku tidak akan da- pat bertahan hidup lebih lama lagi meskipun suamiku bukan Widodari ya ngger, nek sore reneya/Sari Lengkung diladena- na/Dilengkung diladenana/Ge- nduk sempot lembehane... BERKALI-KALI sepotong lirik itu ditembangkan Mbah Pardi dalam pertunjukan laesan. Tem- bang ini untuk memanggil em- pat bidadari, bernama Nawang- wulan, Nawangsari, Nawangsasi dan Nawangsih. Sebelumnya, kemenyan dibakar dan Mbah Pardi masuk ke dalam kurungan ayam yang tertutup rapat oleh kain. Sebagaimana sintren, selama dalam adegan itu sejumlah pe- nari bergerak mengeliling ku- rungan. Dan selama Mbah Pardi dalam kurungan itu diam saja, maka keadaan trance dengan datangnya empat penari terse- but belum terjadi. Ketika kurungan bergerak- gerak, para penari tahu Mbah Pardi telah menjadi laesan. Em- pat bidadari dan seorang tua berjanggut putih telah datang. Pemimpin tarian, disebut bador, selanjutnya akan membuka ku- rungan. "Kalau mbah jenggot- nya, sampai sekarang tak mau menyebutkan namanya. Tapi anehnya, sejak saya berusia 12 tahun, pertama kali menjadi la- esan hingga kini, bidadari terse- but tak menjadi tua, tetap cantik dan muda," kata Mbah Pardi (75), didampingi istrinya, Mbah Sainah (68), di rumahnya, di Desa Bajomulyo, Kecamatan Ju- wana, Pati, Senin (18/9) silam. Menurut Mbah Pardi, visiun atau penampakan empat bida- dari yang menjadi lantaran ke suasana trance itu hanya ber- langsung sekejap saja. Dan ke- mampuan untuk mendapatkan visiun ini tak dimiliki oleh seti- ap orang. Hanya laesan yang bi- sa. Dan, tak setiap orang bisa menjadi laesan. Mbah Pardi mewarisi 'kema- hiran' itu dari nenek moyang- nya. Dari ayahnya nama, Pa- ridi. Diawali oleh Sarjono, ke Yijiman, terus ke Panggok dan Paridi, ia diwarisi oleh 'nasib' la- esan itu. ... PERTUNJUKAN laesan biasa- TBY Adakan Festival Folksong '92 Yogya, Bernas Taman Budaya Yogyakarta (TBY) mengadakan Festival Folksong '92 yang dibuka untuk kategori peserta umum, pelajar, dan mahasiswa. Berbeda dari lomba-lomba sejenis sebelum- nya, festival kali ini lebih mene- kankan unsur orisinalitas dalam penggarapan lagu rakyat. Menurut Ketua Panitia Festi- val Folksong'92, M Dimyati, di kediamannya, Rabu, festival akan dilaksanakan 30 Novem- ber dan 1 Desember menda- tang. Dikatakan, panitia lebih me- nekankan pada misi pelestarian dalam penggarapan lagu yang dilombakan. Dengan demikian, sebuah lagu tidak boleh hanya diambil liriknya saja, sementara keutuhan aransemennya diabai- kan. "Minimal, aransemen lagu aslinya harus dinyanyikan seca- ra utuh satu kali, dalam penam- pilan lomba," kata Dimyati yang juga Kepala Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta ini. Unsur pelestarian dalam fes- tival itu, lanjut Dimyati, menjadi sangat penting sebagai upaya mempertahankan keutuhan la- gu-lagu rakyat secara keseluruh an agar tetap dikenal oleh gene- rasi muda. "Saya kira festival folksong ini sangat efektif untuk misi pelestarian. Agar tidak ter- jadi lagi penggarapan lagu yang hanya mengutamakan unsur kreativitas tanpa mengindahkan segi pelestarian itu," tandasnya. Dimyati berharap, ketentuan yang diterapkan dalam festival dapat dibakukan sebagai batas- an penggarapan lagu rakyat. Menurut Dimyati, festival di- buka untuk tiga kategori pe- serta, yakni kelompok umum, pelajar, dan mahasiswa. Setiap lagu garapan yang ditampilkan maksimal empat menit, dengan kewajiban membuat aransemen utuh. Jumlah anggota grup mak- simal 10 orang. "Selain itu, panitia melarang digunakannya peralatan musik elektronik dalam lomba ini," im- buhnya. Peserta yang berminat dapat mendaftar di sekretariat panitia, kantor TBY. Pertemuan teknis dan penjelasan rinci tentang persyaratan lomba akan dilaksa- nakan pada 16 November men- datang. (ptg) seorang suami yang baik. Aku tidak tahu, apa yang akan terja- di dengan anak-anakku." "Apa yang dapat kubantu, Yu?" bertanya Nyi Limaran. Yu Genuk itu mengusap ma- tanya yang basah. Katanya, "Ma- af Nyi. Sebenarnya aku tidak sampai hati untuk mengatakan- nya. Aku tahu, bahwa Nyi Li- maran adalah seorang janda. Se- harusnya aku malu, karena aku adalah seorang perempuan yang bersuami. Tetapi apa bo- leh buat." Nyi Limaran termangu-mangu sejenak. Katanya kemudian, "Baiklah, Nyi. Aku akan mem- bantu sejauh dapat aku laku-. kan." "Terima kasih, Nyi. Terima kasih," Yu Genuk itu mengang- guk dalam-dalam, seakan-akan mencium lantai. Diusapnya ma- tanya yang basah. Sementara itu, ia pun berkata pula, "Yang Maha Agung akan membalas kebaikan Nyi Limaran." "Tetapi aku minta, jika Yu Genuk sudah mempunyai uang, Mbah Pardi Bernas/yul nya didukung oleh 15 sampai itu laesan akan mempertunjuk- 20 penari, dengan pelaku utama, kan 'kekebalan tubuhnya. Keris ditusukkan ke perut, paha atau organ tubuh lain. Atraksi ini pun diiringi tetembangan dan tetabuhan. "Dengan tiupan di telinga kiri oleh bador yang memberi perintah melalui bisik- an, maka saya akan dapat mela- kukan gerak-gerak seperti yang diinginkan bador," kata Mbah Pardi. Mbak Pardi. Dulu, para penari itu seratus persen laki-laki. Kini, karena perkembangan zaman, dipergunakan pula para pemain wanita cantik. Wanita cantik ini khusus untuk adegan tari. Komposisi penari laesan ter- diri dari laesan - oleh Mbah Pardi sendiri -- bador, pengiring instrumen, vokalis dan pelaku atraksi. "Kalau dulu iringannya hanya dua bambu yang ber- fungsi sebagai kendang dan se- buah guci sebagai gong. Namun kini sudah seperti seperangkat gamelan pada umumnya," kata Mbah Pardi. Juga tumbuh di Desa Peca- ngakan, Kecamatan Batangan dan Desa Pakir, Kecamatan Ta- yu, Pati, tembang dalam laesan menggunakan bahasa-bahasa sehari-hari yang sederhana. Dalam usia 75 tahun, Mbah Pardi kini mengaku tak begitu kuat lagi untuk menjadi laesan. "Sekarang saya capek sekali, apalagi kalau ditanggap sampai tempat yang jauh-jauh. Untung ada keponakan saya, Salim (17) yang bisa menggantikan kedu- dukan saya," kata Mbah Pardi. Mbah Pardi menyebut Salim sebagai penerus profesinya. Bu- kan karena Salim kemenakan- nya. Tetapi ia pun telah me- mperoleh wangsit melalui mim- pinya. "Karena saya tak punya anak, saya pikir pasti laesan akan mati kalau saya mati. Teta- pi dengan adanya wangsit yang memberi petunjuk bahwa Salim yang akan menggantikan saya menjadi laesan, saya menjadi te- nang. Mimpi yang sama juga di- alami oleh Salim. Seingat saya berulang-ulang, untuk tetabuhan gending kuno yang Nangiso...nangiso, antara lain dalam mimpi itu ada kuda kepang ditembangkan li- tak pernah terdengar sebelum- rik, Thet thiyet thet glung, dan nya," katanya. lain-lain. la dapat berperilaku seperti kuda, lengkap dengan makan padi dan kaca, menjadi monyet yang bisa menumbuk padi atau menanak nasi dan lain sebagai nya, sebagaimana dibisikkan oleh bador. Untuk menangis, cukup dengan ditembangkan nya syair, Pardi, sebelum dimasukkan ke Tangan laesan, kata Mbah dengan dalam kurungan, diikat kuat. Ini untuk menunjukkan kepada pe- nonton bahwa laesan tak bisa melakukan sendiri, dan perlu Andai pun Salim kelak tak bi- bantuan empat bidadari. Dalam sa menggantikan posisinya dan laesan 'modern' pada atraksi ini Adegan penutup -- sering kali laesan mati, Mbah Pardi tetap disisipkan tari-tarian untuk lebih laesan juga butuh istirahat dan optimis zaman akan melahirkan menghidupkan suasana. Nanti- makan - laesan kembali dima- kesenian lain, apa pun bentuk- nya, setibanya para bidadari, sukkan ke dalam kurungan de- nya. "Saya sempat mikir, kalau ikatan tangan laesan terlepas ngan iringan tembang yang ber- laesan sudah mati, pasti ada pe- dengan sendirinya. lirik seruan agar para bidadari ngganti hiburan lainnya yang le- Sekeluarnya dari kurungan pulang ke alamnya. Secara ke- bih menarik," katanya. (yul) BEGAWAN Yogisrawa me- merintahkan agar dua murid- nya, Rama dan Laksamana, mengikuti sayembara mengang- kat gendewa sakti Dewa Syiwa di Negeri Mantili. Di tengah perjalanan, keduanya dihadang Brahi akala, yang menguji kesaktian Rama untuk menum- bangkan 40 batang pohon kela- pa dengan menggunakan sebu- ah anak panah. Jika berhasil, Brahmanakala akan memberi- kan pusaka saktinya, Guwawija- ya. Kisah itu merupakan pembu- ka tari Guwawijaya karya Ba- gong Kussudiardja, yang dipen- taskan di Gedung Purna Budaya Yogyakarta, Kamis (14/10) ma- lam. Pergelaran merupakan salah satu sarana memperingati hari ulang tahun Bagong ke-64 sekaligus hari jadi Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PS- BK) ke-14. Selain Guwawijaya, Bagong juga menampilkan kar- ya terbarunya, Komposisi cep. Semula, banyak orang men- duga, Guwawijaya yang berda- sarkan epos besar Ramayana karya Walmiki itu merupakan sebuah pemberontakan Bagong terhadap kemapanan tradisi. Namun ternyata, dalam karya tari yang pernah juga digelar dalam Singapore Festival Arts 1992 itu, Bagong justru kembali ke tradisi. "Saya sama sekali tidak men- duga sebelumnya. Saya baru kali ini melihat Guwawijaya. Kalau semula saya duga ada pemberontakan yang dilakukan Bagong, ternyata Bagong justru kembali ke tradisi. Minimal akar tradisi itu masih sangat kuat," kata pengamat tari Bambang Pudjasworo yang ditemui Ber- nas seusai pementasan. Pijakan tradisi itu terlihat dari gerak yang dipilih Bagong serta pola lantai yang digunakannya. Meskipun tentu saja bukan pure tradisi. Banyak pengembangan yang telah dilakukan Bagong. Pergelaran Tari Bagong Kussudiardja Penyerahan Diri dan Refleksi Bagong Salah satu pengembangan yang paling tampak nyata pada tari berdurasi sekitar 45 menit itu adalah penggunaan simbol- simbol. Nyaris setiap penari bersifat multifungsi. Tidak ha- nya memerankan seorang tokoh saja, melainkan berganti-ganti tokoh. Mereka juga bisa menjadi aku berharap Nyi Genuk me- ngembalikannya." TEGAK DdEeFfGg Mm Nn TtUu Zz!? "Tentu, Nyi. Panen menda- tang, aku akan mengembalikan. Aku sudah terbiasa ikut menuai padi di mana-mana. Kadang-ka- dang aku baru pulang setelah sepekan dengan membawa ha- sil yang cukup." "Tentu hasil Yu Genuk itu belum cukup." "Aku dapat menjual sebagian hasil panen sawahku sendiri." Nyi Limaran mengangguk- angguk. Katanya, "Baiklah, Yu. Tetapi aku berharap kesu- ngguhan janji Yu Genuk." "Aku bersumpah, Nyi." "Sudah tentu kau tidak perlu bersumpah," Nyi Limaran itu pun tersenyum. Sejenak kemudian, maka Yu Genuk pun telah minta diri. Sambil berkali-kali mengangguk hormat, Yu Genuk mengucap- kan terima kasih yang tidak ber- keputusan. Sepeninggal Yu Genuk, maka ibu Nyi Limaran pun telah me- nemuinya lagi. Nyi Limaran1 yang sudah tahu, apa yang akan simbol anak panah yang dilon- tarkan Rama untuk menum- bangkan 40 batang pohon kela- pa. Bisa menjadi setting tempat busur milik Dewa Syiwa yang disayembarakan. Dengan kata lain, Bagong ingin mengemukakan bahwa ekspresi pun cukup mampu menampilkan sebuah karakter tokoh. Tidak selamanya harus mengandalkan kostum dan make up. Sebab, keduanya memang hanya sebatas penun- jang saja. Nyatanya, ketika berganti tokoh yang harus diperankan- nya, penari tidak harus meng- ganti kostum. Toh bisa tetap kelihatan tokoh yang tengah diperankannya itu. "Hanya saja, mengapa untuk tokoh kera dan beberapa raksa- sa harus mengandalkan topeng untuk menampilkan karakter- nya. Padahal, karakter lain su- dah ditampilkan lewat simbol- simbol," tutur Bambang. SEMENTARA itu, dalam Kom- posisi Tancep, Bagong mencoba memasrahkan diri kepada Sang Penguasa Alam. Memasuki usia- nya yang sudah tidak bisa digo- longkan muda lagi, Bagong mencoba mengoreksi segenap perilakunya selama ini. Pada pembukaan tari, seperti- nya Bagong hanya bermain- main dengan komposisi saja. Tidak seorang pun penari diper- "Sudah berapa kali aku mem- peringatkanmu, Limaran," ber- seluruhan pertunjukan ini ber- langsung antara dua sampai tiga jam. Dulu, pertunjukan dikhu suskan untuk malam hari ketika terang bulan. Kini bisa di siang hari, meramaikan acara seremo- nial. kata ibunya, "kau jangan terlalu mudah untuk memberikan pin- jaman. Sudah berapa orang yang datang meminjam uang kepadamu. Nah, katakan, bera- pa orang pula yang telah me- ngembalikannya. Atau katakan, yang telah mencicilnya." Limaran menarik nafas da- lam-dalam. Katanya, "Mereka meminjam uang tidak terlalu ba- nyak, Ibu. Jika keadaan tidak benar-benar mendesak, mereka tidak akan melakukannya." "Belum tentu. Mereka men- dengar dari kanan-kiri, bahwa begitu mudahnya mendapatkan uang dengan sekadar berusaha membuat wajah bersedih." "Ah, Ibu." "Kau harus belajar dari peng- alamanmu itu Limaran." *** DULU penampilan laesan se- cara ngligo atau tanpa baju, dan tanpa rias. Kini, agar lebih a- traktif kostum dan tata rias di- pergunakan. Properti meliputi kurungan ayam, kain penutup kurungan, dupa, kemenyan ma- du, arang dan sabut kelapa, ke- ris, tali dari sabut kelapa, guci dari sabut kelapa, alu, pecut, kuda kepang, sarung, air, padi dan lain-lain. "Tetapi bukankah kita belum dapat meyakini bahwa mereka tidak akan membayar kembali? Bukankah mereka belum terlalu lama meminjam uang dari aku?" bolehkan keluar dari titik sen- tral. Kendati harus mengubah posisi, namun tetap berada pada titik itu. "Komposisi Tancep" karya Bagong Kussudiardja dikatakan oleh ibunya, hanya tersenyum-senyum saja. "Saya memang ingin mem- buktikan bahwa titik itu tidak berarti mati. Titik bisa berkem- bang. Tidak hanya dalam seni rupa, tetapi juga dalam seni pertunjukan," kata Bagong, dalam jumpa pers di PSBK, Rabu (7/10) silam. Konsep itu dibuktikan Ba- gong. Nyaris dari awal, delapan penari Komposisi Tancep tidak pernah melepaskan diri dari titik yang telah ditentukan Ba- menjemukan. gong. Nyatanya, tidak ada kesan Kalaupun sempat beberapa saat komposisi itu pecah, hanya bu, sebagai properti utama lantaran untuk mengambil bam- karya koreografi itu. Dengan bambu itulah, simbolisasi 'ma- sampaikan. nunggaling kawula gusti di- Dengan bambu yang mencu- at ke atas, sepertinya Bagong ingin menyampaikan kepasrah- annya. Menyerahkan diri secara total. Simbolisasi pengakuan dosa dan kepasrahan Bagong itu juga disampaikan lewat seorang pe- nari yang memanjat bambu itu dan berusaha melemaskan diri. Keluwesan itu merupakan sim- bolisasi kepasrahan yang di- maksudkan Bagong itu. (ndo) Bemas/dys "Kau memang orang aneh, Li- maran." "Apa yang aneh, ibu?" "Kau adalah seorang perem- puan yang berbeda dengan pe- dapat mengatakan apa saja me- rempuan-perempuan lain. Kau nurut pendapatmu tanpa dike- kang oleh keseganan." "Ah, tentu tidak, Ibu. Aku ju- ga masih berusaha mengendali- kan diri dan bertenggang-rasa." "Mungkin. Tetapi kau sudah lebih banyak mengatakan apa yang kau pikirkan. Apalagi anakmu Atiharsi. Ia mengucap- kan apa saja yang dipikirkannya. tanpa kendali." "Maksud, Ibu?" "Seharusnya kau dapat juga menolak orang-orang yang da- tang meminjam uang kepadamu itu. Seharusnya kau lebih mu- dah mengatakan tidak daripada orang lain." Nyi Limaran menarik nafas dalam-dalam. Katanya, "Sudah- lah, Ibu. Ibu tidak usah terlalu menghiraukannya. Pada saatnya nanti, mereka tentu akan mem- bayarnya." (Bersambung) A 4cm LUAR Australia Memperbesa CANBERRA Australia m pesawat pembom F-111 bu menjaga kemampuan temp kawasan Asia-Pasifik. Demiki Australia Robert Ray di Can parlemen Ray menyatakan, bertolak ke AS untuk men namun ia tidak merinci harga Australia pertama kali me angkatan udaranya tahun pesawat F-111. Pesawat-pesa skuadron tempur yang dimi akan menjamin bahwa kami yang unggul, dan bisa memeg kata Ray. Korsel-Vietnam Segera SEOUL- Korea Selatan hubungan diplomatik penuh dikemukakan sekretaris pers joon, di Seoul, Kamis. Korea di Hanoi Agustus lalu. Menun tim akan dikirim untuk mer Korsel, dan hal yang sama secepatnya membuka kedut Perang Vietnam, Korea Sela untuk membantu Pemerintah tah Komunis Vietnam Utara Selatan-Vietnam semakin r memenangkan perang dan Meski belum memiliki hubun memiliki hubungan dagang mengisyaratkan untuk memp (Rtr/ndi) ANTAR KURDI- Seorang pejuang k melindungi kawan-kawannya di bukit i melawan gerilyawan Kurdi PKK dari Jepang akan beli pesa TOKYO-Jepang akan me diperlengkapi dengan perala tahun depan. Hal ini diungl Miyashita Kamis kemarin. akan menangguhkan pemb membeli pesawat Airborn (AWACS) tersebut. Dua ta rencananya untuk membeli sebenarnya telah dimasukkan hun yang berakhir tahun 1995 karena pembuat pesawat ters dari 270 juta dolar AS menjac rupiah lebih. Pesawat-pesa canggih dalam mendeteksi di dan kapal-kapal lawan dari pesawat-pesawat dan kapal (Rtr/ddt) butique BERHADIAH Satu kaos PADINI setiap pembelian celana PADINI YOGYA DEPT. STORE JI. Malioboro 39 Telp. 4920 Yogyakart cuci karpet Terima Cuci Karpet/Gordyn/Pakaian Wis clean. Cukup Telp. 72191, ambil + an GITA BENARA JL Kemitbumen 7 Yogyaka elektronik IC langka, Part yang sulit? Hubungi Bayangkara 69 / Jlagran Yogyakarta Reparasi: Organ, Alat-a Musik & Laboratorium, Computer, Aud Alat-alat Ukur Elektronik, dll. X-RAY Ham Shop (ob PUSAT PERBELANJAAN amatir radic Jin. Patangpuluhan 11 Telp. 2280 Buka Pk. 13.00-17.30 WI Podomoro JL. Malioboro 34 Telp. 63414 Yogyakan SEDIA: Lemari Es, Mesin Cuci, Video TV, AC, SEGA, NINTENDO furniture BULAN DISCOUNT Telah Di Buka Meubel Exclusive Khusus Product2 Sofa & Bed Set (DUC LAKER ASISQO Jl. Kaliurang Km. 7/12 Telp. 5981 Yk kursus LINGUA INTERNATIONAL FOR A BETTER TOMORROW NOT JUST AN ENGLISH SCHOOL, IT'S YOUR SECOND HOME. DISCOUNT & NICE T-SHIRT FOR OCTOBER 26, 1992 CLASSES Information & Enrollment: Jl. Prof.Dr.Sarjito 24 Yogyakarta Skl. Musik ANIMA JI. Panjaitan 29 Y Telp. 77050, Paket Pra-ISI: Teori Musi Solfes, Praktek Instr, Cap. Selecta, Pake umum: Klasik, Ligth Musik, An Kepelatihan Marching Band. Hub. HEN Gm gajah mada lets LETS Language & Emploiment Training Service NATIVE SPEAKER MODUL UP TO DATE, STAF PENGAJAR LULUSAN UGM PRAKTEK KE OBYEK WISATA WE MAKE YOU PROFFESIONAL Jl. Kol. Sugiyono 2 (Jokteng Wetan) Yogyakarta ENGLISH CONVERSATION 1-2 Bin. Intensi ENGLISH CONVERSATION II-2 Bln. Intensi TOUR GUIDE ENGLISH 2 Bln Intensi GAJAH MADA LETS TRANSLATION