Tipe: Koran
Tanggal: 2005-07-24
Halaman: 07
Konten
RAN MINGGU WASPADA naik haji belukar a mengaum nu nu uhmu nba Liri ah nurani bu sendiri s dibela nepesona sama n gundul kembali sama a enyesatkan mburu libakar n dalam pementasan tember mendatang. lu Ulu) dengan an seorang pemain dengan menghadirkan musik oleh pemain k dalam satu pentas, ternatif pengembangan Pentas semacam ini mah dihadirkan a. musik sama dengan kehadiran main. Suasana yang ih direperesentasikan an bunyi-bunyian ute, clarinet, sulim, clarinet. Kemudian sikan dengan alat ek seperti violin, biola, a bass, serta alat musik gitar akustik, gitar a dan alat musik ndang, cowbell, triangle, an piano. ipta monolog ini meli- teater dengan menon- Isafah dan agama. bentuk musik klasik ratapan (Andung). ponggol Ulu menjadi n yang berhadapan rnya. Kehidupan yang nflik serta perjuangan m keluarga merupakan ah masyarakatnya, uat dan tidak memiliki Dijakan dan keputusan. ponis wanita, alumni rsitas HKBP am ilmu komposisi Beberapa kali antara lain konser dan Festival Gamelan ta. Pernah belajar si Ramon P Santos, PH.D. sebuah gagasan kreatif pera monolog yang akan alam satu pentas. Edi Siswanto KMS MASUK SERIKAT PENERBIT SURATKABAR KORAN SEKOLAH SIARAN MINGGU WASPADA Remaja Medan Antusias Jadi Bintang Radio belakang beragam. Ada yang ikut karena bakat alam (otodidak) tidak sedikit berlatar belakang pendidikan vokal. Nah, ada juga anak band, tapi di kelompok itu dia bukan vokalis, melainkan sang guitaris. Hebohnya, dia berhasil menyabet juara. Seperti apa komentar para pemenang yang sempat kuatir gagal. Baca yuk hasil bincang-bincang Remaja Minggu Waspada dengan dua pemenang. BIAR kata suara emasnya bakal santer di radio tapi enggak kelihatan wajahnya, ternyata kaum remaja Medan, antusias mengikuti ajang lomba bintang radio di RRI Medan. Sekilas geliat para peserta tidak seperti audisi calon bintang umumnya yang dipublikasikan di televisi, semisal AFI, KDI, Indone- sian Idol dan lainnya. Hal itu dibuktikan dengan jumlah peserta untuk lomba itu sebanyak 80 orang. Tapi para peserta mengaku senang dengan ajang lomba ini. Apalagi panitia pelaksana lomba orang Medan sendiri, biasanya ajang lomba seperti itu didominasi oleh entertaiment dari Jakarta. Pesertapun, memiliki latar Di rumahnya Jalan Amaliun Simpang Cemara Medan, ia selalu melatih kemampuan vokalnya. Berbekal kemampuan otodidak dan dorongan semangat dari orang MOS Di SMA Harapan 3 Medan MENGAWALI tahun ajaran baru, yang sebelumnya libur semeseter 2 minggu membuat suasana hening kembali riuh bagi seluruh sekolah, setelah masuknya siswa/i baru. Chairuna Berhasil lolos sebagai pemenang pertama, tentu membuat Chairuna merasa senang. Pasalnya, selama mengikuti perlombaan secara marathon 14 Juli lalu, Chairuna memang kelihatan sangat lelah. Tapi ia berupaya semaksimal mungkin tampil menjadi yang terbaik. Masuknya siswa/i baru ini ditandai dengan program MOS (masa orientasi siswa) yang digelar OSIS SMA dan OSIS SMP Harapan 3 Medan. MOS yang mereka tawarkan kepada adik-adik kelasnya diwujudkan lewat pengenalan organisasi sekolah, silaturrahmi, tata krama sekolah dan pemberian motivasi belajar.. MOS yang digelar selama tiga hari dan berakhir, Rabu (20/7), diikuti 60 siswa baru dari SMA dan 82 siswa dari SMP. Momen ini tidak Gelar Diskusi Dengan Pusat Iptek Utara Lebah Madu Sumatera saja dimanfaatkan bagi kakak senioren untuk menggembleng para adik-adik yang baru, tetapi mereka ciptakan sebagai ajang menempah dan pengkaderan agar lebih optimis mempertajam prestasi dan memajukan almamater mereka. Waksek SMA Harapan 3 Medan Abdul Jalil, SPd yang ditemui berujar, kegiatan ini lebih menitikberatkan pada disiplin dan sopan santun. Tidak saja dalam berpakaian, bertuturkata dan bertingkah laku tapi juga menanamkan rasa memiliki akan sekolah ini, karena maju mundurnya sekolah ini tergantung kepada singkronisasi antara guru dan siswa, ujarnya di sela-sela kesibukannya. MOS yang dikomandoi OSIS SMW/Dede Peserta MOS SMA Harapan 3, antusias mendengarkan tentor dari Pusat Iptek Lebah Madu Sumatera Utara, Rabu (20/7) Cerpen Remaja tuanya, ia pun berharap sukses di bidang tarik suara. Susahnya Berpisah Sampai kering tenggorokan Adit berusaha meyakinkan Tari, tapi gadis itu tetap bertahan dengan prasangkanya. Bahwa Adit berusaha menodai kepercayaanya. Padahal, jelas-jelas gambar hidup yang dipergokinya kemarin sore di wartelnya Astri hanyalah suatu kebetualan belaka. Saat mengikuti babak final dalam perlombaan itu, Chairuna merasa kuatir juga. Soalnya rata-rata peserta memiliki kemampuan yang baik. Tampil dengan lagu wajib, Cobalah Untuk Setia tembang anyar milik Krisdayanti dan lagu pilihan Nada-nada Cinta, tembang apiknya Rossa. Tapi nasib berkata lain, akhinya, Chairuna lolos sebagai pemenang dan berhak menyandang gelar juara pertama. Sejak ini, dia bakal mondar-mandir ke RRI Medan guna melatih vokalnya, sebab dia bakal diboyong ke Bali untuk lomba SMA Harapan 3 dan dibantu prangkat-prangkat eskul lainnya seperti, Pramuka, Paskas Harapan dan PMR. Acara diisi dengan segudang kegiatan meliputi; pengenalan lingkungan sekolah, organisasi sekolah, silaturrahmi dengan guru-guru, diskusi dengan Pusat Iptek Lebah Madu Sumatera Utara, dan menggelar beragam games seperti; menyusun bangku, meniup balon, game buaya, tebak gaya, masukan paku ke botol, dan trompah. Para siswa dilengkapi beragam atribut seperti bad nama, topi, bola kaki plastik yang dibelah dua dan bekal makan siang yang menunya berbeda-beda. Untuk hari pertama nasi, telur ayam kampung 2 buah, sambal teri dan kacang, sayur daun ubi tumbuk. Rabu, (20/7) menunya, nasi, sayur bayam rebus hanya pakai bawang 1 siung, ikan asin 2 ekor/plus tempe 1. Yang menarik dari MOS ini adalah sesi diskusi dengan Pusat Iptek Lebah Madu Sumatera Utara. Para peserta MOS begitu antusias mendengarkan tentor memaparkan bagaimana lebah lebah menyerap madu dari setangkai bunga, membedakan madu asli dan palsu, terbentuknya madu di dalam tubuh lebah, dan beternak lebah madu itu sendiri. Menurut salah seorang siswa, walaupun MOS ini melelahkan tapi asyik juga sih..! Mereka mendapat wejangan berupa nasihat-nasihat yang memotivasi agar selalu giat belajar dan mengenal lingkungan sekolah. Kegiatan ini juga membangun Ukhuwah Islamiyah antara siswa dan bersilaturrahmi kepada kakak kelas dan mereka sebagai adik kelas, sehingga tidak ada jarak dan jurang pemisah. *cdj Astri hanya mempersilahkan Adit ngobrol dengan dirinya, lalu sejenak mereka terlibat canda yang membuat mereka tergelak bareng. "Kamu jangan asal nuduh dong.. "Gimana nggak asal nuduh, sudah jelas mataku melihat kamu duduk dekat banget, di dalam ruangan yang tertutup lagi, siapa yang bisa menjamin kalau kalian hanya sekedar ngobrol di sana, mungkin kalau aku nggak singgah ke wartel untuk membeli voucher, kamu tidak akan pernah beranjak dari tempat dudukmu itu." "Itu cuma anggapanmu. Prasangka yang tak mendasar. Kami hanya kebetulan bertemu Tar.." "Pertemuan dua hati yang masih mendekap perasaan yang pernah subur di suatu masa yang tak terlupakan? Siapapun tau siapa itu Aditya Mohammad dan Astri Gautama.. "Ah, lagi-lagi kamu keliru "Adit menghempaskan napasnya." Tari berjalan gegas tanpa memperdulikan keluhan Adit. "Tar.." "Aku bosan dengar suaramu!" Tapi cowok manis tapi sableng itu cukup kuat mencekal lengan Tari. "Lepaskan!" "Nggak, sampai kamu mau ngedengerin aku dengan serius." "Lepaskan!" "Harus dengan gimana ngeyakinin kamu?" "Nggak ada yang perlu diyakinin. It's all over. Kalau kamu memang mau balikan sama Astri ya silahkan!" "Siapa juga yang mau balikan ?" "Lho, apa ini juga bagian dari tipu dayamu?" "Tar, dengerin.." "Nggak ! Aku nggak mau dengerin apa-apa! Aku mau pulang. Aku mau bobo sambil ngedengrin lagu. Itu lebih asik ketimbang dengerin segala dalihmu yang nggak masuk akal!" "Oke, kalau itu maumu, silahkan saja! Aku memang nggak berhak ngehalangi janjimu dengan Adam." "Apa kamu bilang?" "Kamu pikir aku bego, Remaja senang bisa nyabet juara. Selama ini dia sering melantunkan suara emasnya, jika ada perhelatan di lingkungan ia tinggal. Biar begitu, dia mencoba tampil dalam pemilihan ini. Hasilnya, ia lolos dari 80 peserta. Mengusung lagu wajib milik MOS Di SMAN-9 Medan Tidak Lagi Menakutkan BELAKANGAN ini, yang namanya MOS (Masa Orientasi Siswa) dijadikan ajang perkenalan siswa baru dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. serupa tingkat nasional. Dewa, Fadil mendapat nilai tertinggi dari nimonasi lainnya. Mhammad Menang di ajang ini bagi pemain Fadil band Instal ini belum membuatnya Pemenang puas. Dia berencana ikut juara III Putera ini merasa perlombaan serupa di tahun mendatang. Untuk itu dia terus mempersiapkan diri dengan olah vokal, meski di bandnya ia bukan vokalis melainkan gitaris. Tetapi, sebagian siswa baru ada yang beranggapan MOS ini ajang balas dendam kakak-kakak kelas kepada adik-adik kelasnya. Sehingga MOS ini menjadi momok bagi siswa baru. Nyatanya, di sebagian sekolah menengah atas (SMA) saat MOS bukan saja melatih mental dan emosional melainkan juga spiritual nya pun ikut dilatih oleh kakak-kakak kelas. Dengan begitu siswa baru bukan hanya mengenal peraturan- peraturan sekolah serta kewajibannya melainkan juga siswa baru harus tahu arti saling menghormati kepada yang lebih tua. Demikian Robby Chandra Sasmita, IPA2, Ketua OSIS SMAN-9 Medan. Dia menambahkan, Kepala SMAN-9 Medan Sofyan SPd, juga sudah mengingatkan, bahwa saat melatih mental para siswa baru jangan dijadikan ajang balas dendam melainkan harus menanamkan saling sayang menyayangi, hormati menghormati dan tingkatkan kreatifitas layaknya anak yang terdidik. Panitia MOS mengkoordinir setiap kegiatan yang dilakukan adik kelas. Selain itu kita juga ditantang untuk dapat memberikan yang terbaik pada mereka agar dapat menempah mental, emosional serta spiritualnya, ujar Robby. So bagaimana cara melatih mental mereka? Menurut Nisa Anggraini, IPA- 1, Sekretaris OSIS SMAN-9 Medan, berkaitan dengan menempah mental, kami memberikan permainan yang membuat rasa tanggungjawab terhadap diri sendiri, sedangkan emosional, dipancing bagaimana dia menyikapi emosinya saat kita hukum, sedang spiritual, kita menyarankan setelah masuk waktu shalat mereka harus mengerjakan ibadah bagi muslim sedangkan umat kristiani mereka lakukan menurut cara mereka sendiri. "Momok? Tidak tuh, soalnya banyak adik-adik kelas yang mengatakan MOS ini sungguh asik, karena banyak permainan melatih mental mengundang canda dan tawa," ujar Nisa kembali. "Saat MOS, biasanya para kakak kelas ataupun panitia memberi masukan tentang ekskul di sekolah. Sehingga, nantinya mereka bisa memilih yang cocok untuk mengembangkan bakat dan kreatifitasnya di sekolah. Seperti OSIS, Paskibra, Pramuka, Teater, PMR, ESE (English School Education), PA (Pengajian Agama) dan lainnya. **czah Ari Laso 'Hampa' dan lagu pilihan 'Cukup Siti Nurbaya' tembang anyar Drs. A.B.Ch. Manalu, M.Pd kamu pikir aku nggak tau, kamu pikir aku buta, hari itu aku memang salah membaca buku harian- mu tanpa sengaja, tapi dari situlah aku tau segalanya, kamu pernah clubbing di kapal sepu- lang liburan dari Jawa dengan cowok itukan, trus setelah itu beberapa minggu kamu lihat cinta lokasi dengan dia, dan sampai sekarang kamu masih sering mengundang ia untuk berkunjung ke rumahmu sementara aku sedang tidak ada. Nggak usah mangkir segalanya sudah jelas!" "Fitnah!" SMW/Hamzah Panitia MOS SMAN-9 sedang melatih mental para adik kelasnya. "Fitnahkah kalau aku ngeliat dengan mata kepala sendiri, setiap aku kerja Part time, mobil siapa yang suka nangkring di depan rumahmu, masa setelah bertamu seenaknya saja dia mencium kening nona rumah yang dikunjunginya. Pria yang tak tau sopan." "Dia..." "Senang menang, tapi ingin lebih hebat lagi. Soalnya, cita-cita sejak kecil memang jadi penyanyi," papar Fadil yang ikut lomba didukung oleh grup bandnya seperti Teguh (vokalis), Taufik (bass), Ardi Bule' (dram) dart Heru (keyboard). PEPATAH "di mana ada kemauan, di situ ada jalan" adalah ungkapan pas bagi Amrin Siagian yang berhasil menjuarai Audisi Seni se - Sumatera Utara. Siswa kelas II SMA Negeri 5 Padangsidimpuan yang ditemui wartawan akhir pekan lalu ini menuturkan pengalamannya mengikuti Audisi Seni se- Sumatera Utara pada 3-8 Juli, di Balai Latihan Kerja Jalan Gatot Subroto Km 7,8 Medan. Menurutnya, Audisi Seni (Lomba Kreativitas Anak) adalah ajang bagi generasi muda untuk saling berpacu dan berprestasi. Diikuti 125 orang peserta se - Sumatera Utara, persaingan cukup ketat. Namun, berkat semangat dan dukungan keluarga, Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan Kota serta teman-teman dan pihak sekolah, semua tahapan bisa dilaluinya dengan baik. Putra sulung dari 5 bersaudara pasangan Abdullah Siagian, dan Ernawati ini mengaku, "Persiapan menuju audisi hanya saat penjaringan tingkat kabupaten/ kota. Namun, darah seni yang turun dari ayah jadi modal utama, ujar Amrin. Untuk menghadapi Audisi Seni Tingkat Nasional Amrin mengaku akan terus berlatih serius. Karena di samping berkeinginan mengharumkan nama Kota Padangsidimpuan di tingkat nasional, dia juga ingin terus berprestasi dan berkarir di jenjang lebih tinggi, ungkap Amrin yang bercita-cita melanjutkan studi di Universitas Negeri Medan Jurusan Seni. Kadis Pendidikan Kota Padangsidimpuan Drs. Ahmad Husni Nasution, melalui Kasubdis Dikmenum Drs Nelfizar, MM menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan Amrin Siagian. Mudah-mudahan meraih juara I se-Sumatera Utara, harap Nelfizar. **a25 "Ya aku tau maunya. Dan aku juga tahu pula apa yang tersimpan di hatimu. Adam itu bukan anak kolong. Dan dipandang dari sudut manapun, dipandang beribu-ribu kali pun, cewek-cewek nggak bakalan bosan. Malah, ehm, tambah kesengsem.. "Adit.., kamu nuduh tanpa perasaan." "Memang begitu kenyataannya, kan?" "Kamu memang bener-bener ngerendahin aku.. Tiba-tiba suara Tari berubah jadi serak, "Aku nggak akan maafin ini!" **h04 Foto-foto Anum "Aku juga nggak akan maafin segala tuduhan yang nggak berdasarkan kepadaku." "Kamu lain." teman. "Lain gimana ada gadis lain di dalam hidupku, dan cowok lain dalam hidupmu, apa bedanya?" "Kamu....kamu benar-benar yakin antara aku dan Adam ada apa-apanya?" "100% Yakin! Bukti nyata ada, apalagi?" "Tapi kami nggak ada apa-apa. Cuma sekedar "Who Believes it?" "Adit.." Adit tersenyum sinis. "Bahkan dengan dalih rapuhmu itu, kamu sebenarnya sedang nyembunyiin penghianatan yang kamu buat. Tapi sori nona Tari.., don't ever do that to Adit !" Tari akhirnya benar-benar menangis. Dipacunya langkahnya lebih gegas sembari membawa suara sesenggukan. Latar taman yang basah karena hujan rintik, dan bertambah deras ketika sampai di tepi jalan membuat tubuh Tari basah sebahagian. www SEBUAH acara yang apik guna memupuk kreativitas, bakat, minat Amrin Siagian Juara I Audisi Seni Sumut bagi anak-anak Medan khususnya para remaja kembali digelar. Acara yang dalam Trend Modifikasi Motor dan Expo 2005' ini, digelar di pelataran parkir Plaza Milenium Medan. Sekian menit lewat, sampai kemudian sayup-sayup terdengar tangisan. Adit melirik dengan ekor matanya. "Udah, kok nangis?" "Aku kecewa, rupanya kamu nggak sayang sama aku, seenaknya aja nyuruh aku pacaran dengan orang yang nggak aku cintai." "Kamu pikir aku gimana.., emangnya bisa balikan pacaran dengan orang yang sudah tidak ada tempat dihatiku?" "Oh" Tari tengadah, "Mengapa semua ini 24 JULI 2005 MINGGU terjadi?" "Ya mengapa?" Lalu bisu kembali. Tari mencoba memandang Adit dari samping, seraut wajah yang senantiasa dia rindukan terpeta sempurna didalam matanya. Menimbulkan debaran-debaran khusus dalam dadanya. Wajah ini lah yang tiap malam mengisi mimpi indah- nya, menimbulkan letup-letup rindu di pem- buluh nadinya, sanggupkah ia berpisah darinya. "Aku tau sekarang." Bisik Tari dengan hela desahan nafas yang panjang. Adit menoleh, "Apa?" "Aku terlalu mencintaimu, aku takut kehilanganmu. Serta merta Adit merebut jemari gadis yang ada di sampingnya. "Kupikir pun juga begitu berarti perasaan kita sama. "Lalu dengan serentak mereka berkata, "Maukah kamu meralat segala sesuatu yang tadi kamu ucapkan?" Dan keduanya sama-sama mengangguk dan Tari dengan segera menenggelamkan kepalanya dalam-dalam ke bahu bidang Adit, mereka berdua sama-sama memikirkan betapa susahnya mereka kalau sampai berpisah. Hm....... Sungguh indahnya sebuah kasih sayang! 7 "Pak Raden" Yang Disayangi Siswa KABI KOMUNITAS MINAT BACA INDONESIA SOSOK tinggi besar dan berkumis tebal melintang ala Pak Raden ini sekilas terlihat sebagai guru yang kejam dan berwatak keras. Tapi penilaian itu seketika berubah ketika kita telah bertegur sapa atau berbincang-bincang dengannya. Karena selain murah senyum, ramah, baik hati, Drs. A.B Ch Manalu, M.Pd yang menjabat Kepala SMA Swasta Kartika 1-1 Medan Jl. S Sparman ini juga suka bercanda. Lebih dari 20 tahun kiprahnya di dunia pendidikan dan menjadi kepala sekolah ternyata tidak membuatnya lelah untuk terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang dia pimpin. Dan ternyata guru yang akrab disapa muridnya Pak Manalu ini adalah kepala sekolah yang disayangi murid-muridnya, baik siswa cewek maupun siswa cowok. Dra. Kartini guru BP sekolah Kartika I-1 kepada Waspada sempat bercerita tentang kepribadian Pak Manalu ini. Kartini mengatakan beliau merupakan sosok kepala sekolah yang arif. "Pak Manalu itu orangnya tidak pernah, marah baik kepada siswa terlebih lagi kepada guru. Kepada kami para guru, beliau itu tidak pernah memerintah sehari-harinya, beliau hanya memantau kami. Kami masing-masing guru telah dibagi tugas dalam rapat, jadi dalam kesehariannya Pak Manalu tidak perlu lagi memberi perintah," jelas Kartini. Kartini juga bilang kalau Pak Manalu itu tidak pernah menghukum siswanya, kalau memang sudah kelewat paling memanggil orang tua siswa tersebut. "Beliau itu kalau memberi nasehat kepada siswa tidak pernah secara langsung memojokkan siswa. Misalnya saja, ada siswa yang memakai seragam sekolah tidak layak atau memamerkan aurat, beliau paling cuma bilang "Baju kamu bagus ya? Baju baru ya, beli di mana?" Selain itu kalau ada siswa yang memakai sepatu bukan warna hitam Pak Manalu menegurnya bukan dengan nada marah tetapi dia paling bilang "Sepatu kamu bagus, sepatu hari raya dipakai ya?" Nah, ternyata cara itu cukup ampuh dan membuat siswa sadar akan kesalahannya, esoknya siswa tersebut pasti akan merubah penampilan lebih baik lagi," tambah Kartini. Menurut Kartini mungkin hal tersebut yang membuat Pak Manalu tidak pernah dibenci para siswa sekaligus jadi guru paling favorit karena tidak pernah memojokkan siswa di depan teman-teman atau orang banyak dengan kesalahan yang telah dilakukan. Hal ini juga dibenarkan beberapa siswa yang sempat SMW wawancarai, seperti kata Neni, Mico, Herman dan lainnya. Mereka mengaku kalau Pak Manalu itu orangnya tidak pernah marah. "Pak Manalu itu meski penampilannya seram tapi baik banget lho, kita itu dibuat segan bukan takut," cetus Neni. Nah, itu menurut para siswa dan guru di sekolah tersebut, sekarang bagaimana menurut Pak Manalu sendiri? "Wah kalau saya disuruh menceritakan kebaikan saya sendiri rasanya kurang etis," ungkap Pak Manalu merendah. "Tapi saya mau bilang bahwa dalam memberikan nasehat kepada siswa itu kita harus sesuaikan dengan jiwa remajanya. Memberi teguran tidak perlu kasar atau kaku. Kita harus fleksibel, beri mereka rasa ketenangan dan damai ketika diberi nasihat atau teguran, hal ini bisa dilakukan dengan cara sindiran atau sedikit bercanda. Cara kasar tidak lantas membuat mereka menjadi baik, dan dikhawatirkan malah membuat mereka tertekan," kata Manalu lagi. Beliau menganggap para siswa seperti anak kandung sendiri. Dan dalam memberi nasehat kita harus manusiawi jangan buat mereka merasa terpojok. Kita harus ingat masa-masa kita muda dulu, kan kita tidak mau kalau dinasehati dengan dibentak-bentak, dipojok-pojokkan. Begitu juga dengan mereka yang ingin diperlakukan dengan halus dan manusiawi. "Saya juga tidak mau jadi seorang guru yang ditakuti oleh siswa, tapi cukup hanya disegani," ungkap Manalu mengakhiri perbincangan kepada SMW. Memupuk Kreativitas Lewat Trend Modifikasi Motor Dan Expo 2005 ** Dediriono Jimmy, panitia, menyebutkan acara yang dipersembahkan radio Sweet FM, Motor Plus, dan beberapa sponsor lainnya ini berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat s/d Minggu. Pada hari pertama, Jumat (22/7), digelar festival band, perlombaan modifikasi motor, dan gladi resik bagi peserta pemilihan model Suzuki satria yang dilaksanakan Sabtu (23/7) dan pemilihan model cilik (Minggu 24/7). Khusus lomba modifikasi motor, para peserta sudah mempersiapkan motor-motor mereka yang sudah dimodifikasi. untuk dipamerkan guna diberi penilaian. "Penilaian dilakukan para penonton yang memilih motor modifikasi paling bagus," ujar Jimmy. Menurut Jimmy, modifikasi motor ini bertujuan untuk memupuk kreativitas, mempererat hubungan, dan melatih kerjasama antar sesama peserta. Sementara Pemilihan model cilik dan model Suzuki satria bertujuan meningkatkan minat dan bakat peserta di bidang modeling dan mempererat persahabatan antar sesama model. Sedang festival band bertujuan mempromosikan band-band anak-anak Medan kepada masyarakat. KONNO Para peserta modifikasi motor akan mendapatkan sertifikat Trend Modifikasi Motor yang pertama di Medan untuk kalangan umum. Seluruh pemenang mendapatkan uang tunai, tropy, dan bingkisan. "Khusus pemenang pemilihan model Suzuki satria, mereka akan dikontrak di semua kantor-kantor Suzuki di Medan," tambah Jimmy. SORM Sementara itu, Rafif, peserta modifikasi motor, mengaku sangat senang bisa mengikuti acara sebagus itu, sebab dia bisa memamerkan bahkan memperlombakan hasil karya modifikasi motornya kepada masyarakat, khususnya pecinta motor modifikasi. "Acara ini membantu remaja menyalurkan kreativitas," ujar remaja yang baru tamat SMA ini. Begitu pula Marini, 15, peserta pemilihan model Suzuki satria, siswi SMA Al Ulum. "Bagiku acara ini sangat memotivasi untuk meningkatkan bakatku sekaligus menambah pengalaman di dunia modeling," ujar Marini tersenyum dan berharap bisa menjadi pemenang dalam pemilihan model Suzuki satria tersebut. (csgt) SMW/sugiarto Salah seorang peserta modifikasi motor, sedang memperlihatkan motor yang telah dimodifikasinya, di pelataran parkir Plaza Milenium, Medan, Jumat (22/7). Color Rendition Chart 2cm
