Tipe: Koran
Tanggal: 2017-01-26
Halaman: 12
Konten
Color Rendition Chart 4cm KAMIS LEGI, 26 JANUARI 2017 (27 BAKDAMULUD 1950) TAJUK RENCANA Segera Operasi Pasar Cabai MEMASUKI pekan keempat cabai. Januari 2017, harga komoditas ca- bai, terutama cabai rawit merah, ma- sih bertengger di angka Rp 100.000 lebih. Bila angka ini tak juga turun, pemerintah daerah semestinya se- gera menggelar operasi pasar (OP). Namun hingga saat ini belum ada satu daerah pun baik kabupaten maupun kota yang mengajukan per- mohonan OP ke Pemda DIY atau in- stansi terkait. Semula pemerintah mengesam- pingkan kemungkinan spekulan ber- main dalam bisnis komoditas non- beras ini. Namun, setelah sekitar se- bulan harga cabai tak juga turun, dugaan bermainnya spekulan tak bisa diabaikan. Spekulan akan ber- main di tengah ketidakpastian harga. Selama ini kita menyebut naiknya harga cabai lantaran pengaruh cua- ca ekstrem, namun belum ada penelitian mendalam terkait hal itu. Kita berharap pemerintah daerah kabupaten/kota bertindak cepat un- tuk mengantisipasi makin melam- bungnya harga cabai. Untuk saat ini (jangka pendek), operasi pasar adalah pilihan yang paling realistis. Namun karena aliran kas Pemda DIY belum ada untuk bulan ini, diperkirakan bulan depan baru bisa digelar operasi pasar. Pemerintah daerah kabupaten/ko- ta tak perlu gengsi atau sungkan un- tuk mengajukan permohonan opera- si pasar ke Pemda DIY atau Dispe- rindagkop DIY. Sebab, langkah ini demi menstabilkan harga cabai di pasaran. Sembari melakukan opera- si pasar, perbaikan tata niaga cabai harus dilakukan. Janganlah buru-bu- ru menyalahkan cuaca yang diang- gap tidak bersahabat dengan petani SMP Muhammadiyah 3 Depok (SMP Mugadeta) akan menggelar rangkaian lomba dalam Festival Kesenian Mugadeta (FKM) pada Sabtu, 28 Januari 2017. Kegiatan lomba dalam FKM ini adalah Lomba Solo Vokal, Lomba Tari Kreasi Baru, Lomba Fashion Show Busana Muslim, dan Lomba Menggambar Poster. Keseluruhan lomba ditujukan untuk siswa SD/MI wilayah DIY. Informasi dan pendaftaran lom- Cuaca bukan dilawan, melainkan diantisipasi. Toh tidak semua daerah gagal panen cabai. Apalagi di DIY, ketersediaan cabai selama ini men- cukupi. Lantas, mengapa harga tetap tinggi dan fluktuatif? Kita mengingatkan pemerintah untuk terus melakukan pengawasan dis- tribusi barang. Sebab, sangat di- mungkinkan mahalnya harga cabai justru akibat distribusi yang se- mrawut dan tak terkontrol. Pikiran Pembaca Pikiran Pembaca terbuka bagi siapa saja. Naskah dikirim ke kantor Redaksi Kedaulatan Rakyat, Jalan Margo Utomo (P Mangkubumi) 40-42 Yogyakarta 55232 Fax (0274) 563125 Telp (0274) 585685 (Hunting) atau melalui email pikiranpembaca@gmail.com. Naskah dilengkapi fotokopi atau scan identitas din berikut nomor telepon yang bisa dihubungi. Isi tanggung jawab penulis. Pengawasan dilakukan mulai level bawah, yakni petani. Para petani bi- asanya lebih suka berhubungan de- ngan tengkulak karena dianggap lebih praktis dan simpel dalam pem- bayaran. Akibatnya, harga di tingkat petani justru sangat rendah, yakni di kisaran Rp 25 ribu per kg. Se- lanjutnya para tengkulak ini melem- par barang ke pedagang besar de- ngan harga relatif tinggi hingga sam- pai di pasaran harga sudah tidak ma- suk akal. Festival Kesenian Mugadeta MAJELIS Jejak Wali Jogja kem- bali akan mengadakan rangkaian kegiatan Wisata Religi Ziarah Waliyulloh. Kesempatan awal 2017 ini berencana ke wilayah Jawa Tengah meliputi Makam Gunung- pring Muntilan Magelang, Sunan Muria Colo Kudus, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga Kadilangu, Raden Fatah Demak, Masjid Agung De- mak, Masjid Agung Jawa Tengah. Karena itu, pemerintah atau in- stansi terkait harus benar-benar mengawasi mata rantai distribusi cabai, sehingga bila menemukan ke- janggalan bisa diatasi segera. Duga- an bahwa petani mengirim hasil pa- nen cabai ke wilayah lain juga harus ditelusuri. Sebab, bila barang makin langka lantaran dikirim ke luar dae- rah, dipastikan harga akan naik. Ini sejalan dengan prinsip ekonomi, yakni semakin langka ketersediaan barang, harga akan melambung. Menekan konsumsi nampaknya juga tak realistis, mengingat tinggi- nya permintaan cabai untuk warung. rumah makan maupun restoran di DIY. Jadi, segeralah digelar operasi pasar-c Terkadang seseorang merasa- kan kekecewaan karena cita-cita yang tertunda, atau kegagalan da- lam usaha. Hal ini perlu menda- patkan respons yang adaptif, se- hingga seseorang tak akan lama- lama terpuruk dalam kesedihan. Manusia memiliki kemampuan untuk menemukan makna dalam hidup (the meaning of life), bahkan dalam kondisi 'menderita' sekali- pun. Sebenarnya makna hidup ter- dapat dalam kehidupan itu sen- diri, baik dalam kondisi kehidupan senang ataupun susah. Setiap orang memiliki kebe- basan untuk mengambil sikap ter- hadap semua peristiwa yang me- ba dapat langsung datang ke SMP Muhammadiyah 3 Depok, Jalan Rajawali 10, Demangan Baru, Depok Sleman atau dapat pula di- akses di website www.smpmu- gadeta.sch.id. Peserta dapat meng- hubungi (0274) 560135 atau pani- tia pelaksana kegiatan FKM 2017 Ibu Mustika (085729387647).-c Wisata Religi Ziarah Auliya Ary Gunawan SPd Kesiswaan dan Humas SMP Muhammadiyah 3 Depok. HP: 085725607671. Rencananya akan dilaksanakan pada Jumat hingga Sabtu, 10-11 Februari 2017. Kegiatan ini terbu- ka untuk masyarakat DIY dan seki- tarnya. Untuk informasi lebih lan- jut dapat menghubungi Kang Imam, HP: 08562550428.-c Imam Prayitno Majelis Jejak Wali Jogja Prawirodirjan, Gondomanan, Yogya. Menemukan Makna dalam Hidup HIDUP ibarat perjalanan men- nimpanya. Saat keadaan tak daki gunung, sehingga seseorang mungkin dapat diubah, maka harus menyiapkan betul bekal satu-satunya jalan yang dapat yang hendak dibawa dalam perja- ditempuh yaitu mengubah sikap lanan. Persiapan yang matang atas keadaan itu agar kita tidak akan memudahkan seseorang da- hanyut dalam kesedihan. Sikap lam mencapai puncak. yang kita ambil mampu mem- berikan kebaikan pada diri sendiri dan orang lain, sesuai dengan nor- ma-norma dalam masyarakat. Begitu pula dengan kehidupan, seseorang perlu menyiapkan bekal berupa ilmu pengetahuan dan soft skill dalam menghadapi tantang- an hidup. Sebab dalam hidup ini tak semuanya berjalan indah se- suai harapan kita. Inti dari setiap perjuangan hi- dup adalah mengusahakan agar kehidupan selalu berarti bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan agama. Penting bagi seseorang un- tuk melibatkan diri dalam kegiat- an yang bermakna, sehingga akan menikmati kebahagiaan sebagai efek sampingnya. Dengan demi- kian dapat dipahami bahwa keba- hagiaan adalah hadiah dari usaha seseorang menjalankan kegiatan- kegiatan bermakna. Hasrat untuk hidup bermakna (the will to meaning) adalah moti- vasi terbesar setiap manusia, dan mendambakan diri kita menjadi seseorang pribadi yang berharga dan berarti. -e Shinta Putri Megawati SPsi Pusat Psikologi Terapan Metamorfosa. OPINI Mengiris (Sejarah) Lombok AMBEL adalah kultur Indonesia. De- mikian celoteh' Umar Kayam dalam kolom ringan berkepala Kapok Lom- bok' yang terpacak di Kedaulatan Rak- yat (10/10/1996) silam. Kayam mengajak pem- baca menengok beberapa jenak: di bagian ma- na di kepulauan kita ini yang tidak kenal sam- bel? Semuanya kenal. Sambel trasi, sambel go- reng, sambel jlantah, sambel penjit alias sambel mangga muda, sambel tomat, dan entah sam- bel apa lagi. Bila belum ada sambel di an- tara hidangan di atas meja makan, maka sajian itu dinyatakan belumlah komplit. Yang lumrah menyajikan menu secara komplit di rumah tangga adalah kaum pe- rempuan yang berpeluh di pawon. Akan tetapi, mereka akhir-akhir ini disambangi kegelisahan. Meroketnya harga lombok di pasar tradisional memang mengganggu pi- kiran mereka. Tanpa kecuali, bakul soto, penjual bakso, pedagang lotis, dan pengu- saha warung aneka sambal ikut sambat ngaluara (mengeluh dan merintih). Bagai- mana tidak, harga cabai rawit di pasar tra- disional tembus mencapai angka Rp 120.- 000 perkilogram. Bahkan, di luar Jawa melonjak sampai Rp 200.000 perkilogram. Sepotong pertanyaan yang belum ter- jawab, sejak kapan masyarakat Indonesia bersemuka dan gandrung kapilangu (cinta mendalam) dengan cabai? Sejarah Kuliner Atlas sejarah kuliner Nusantara diben- tangkan, tersurat cabya/cabai jawa sudah ter- sebutkan dalam beberapa teks dari sumber prasasti abad X. Merujuk riset terbaru Fadly Rahman (2016), tumbuhan ini tidak sama de- ngan genus cabai (chili) dari Amerika Selatan yang dibawa iring dan dikenalkan oleh orang- orang Spanyol dan Portugis di abad XVI. Bahan dari luar negeri ini berbeda dengan sambel pe- cel yang terbuat dari kacang dan dipahami se- bagai saos lokal. Sepucuk fakta tersebut melu- kiskan sensasi sambal bukan berarti acap pedas, atau identik berbahan genus cabai dari Amerika Selatan. Tersurat pula keterangan menarik, yakni adanya nama 'sambel jahe'. Jika genus cabai dari Amerika Selatan belum terbudidayakan ELASI antaretnis di Yogya, khusus- nya antara etnis keturunan Tiong- hoa dengan etnis lain relatif damai dan harmonis. Bahkan dalam seja- rah Kasultanan pada masa kekuasaan Sultan Hamengku Buwono II, Bupati Kota Yogya dija- bat oleh seorang keturunan Tionghoa bernama Raden Tumenggung Setjadiningrat yang mem- punyai nama asli Tan Jing Sing. Kebudayaan Tionghoa dan tradisi Imlek di Yogya tidak pernah pupus. Tidak pernah ada kerusuhan anti-China di Yogya (Imam Sub- khan, 2007). Diskriminasi pada era Orde Baru yang dilegitimasi dengan terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) No 14 Tahun 1967 yang mem- bekukan semua kebudayaan, adat-istiadat, dan agama khas Tionghoa di tanah air, tidak me- mudarkan apalagi memadamkan kultur Tiong- hoa di Yogya. Meski pada era itu gebyar Imlek tidak membahana, namun eksistensi, kiprah, dan karya kelompok etnis Tionghoa tumbuh pesat di Yogya. Apalagi pascaterbitnya Kepu- tusan Presiden (Keppres) No 6 Tahun 2000 pa- da era Gus Dur, Imlek dan kultur Tionghoa berkembang lebih leluasa lagi. Berbeda Heri Priyatmoko sebelum abad XVI, asumsi kuatnya bahan pemedas lainnya masih tertuju pada jahe. Pasalnya, jahe memiliki sifat rasa pedas dan hangat. Pemanfaatan jahe sendiri sudah di- pakai sejak silam di telatah China dan India yang kemudian menyebar ke berbagai kawas- an Asia. Pada mulanya, jahe cuma digunakan Imlek di Jakarta berbeda dengan Imlek di Yogya. Imlek di Jakarta mengingatkan kita akan sejarah pedih masyarakat keturunan et- nis Tionghoa yang penah menjadi korban keru- suhan dan kekerasan menjelang Reformasi 1998. Sejarah pedih yang sama juga dirasakan di berbagai daerah lain di Nusantara. Konflik antara kelompok etnis Tionghoa dengan kelom- pok-kelompok etnis lain pun sering terjadi. Adapun Imlek di Yogya merepresentasikan eksistensi dan pertumbuhan budaya yang ter- ayomi. Di tengah politik Orde Baru yang dis- kriminatif, Keistimewaan Yogya menjadi pa- yung bagi kelompok etnis dan sub-kultur Tionghoa di Yogya. Hal itu menunjukkan ke- sebagai obat, lantas dipakai sebagai campuran minuman, makanan, dan bumbu masak. Sedari dulu orang Indonesia memahami bah- wa budidaya lombok menghendaki tanah yang subur dan tidak bagus di tempat yang banyak airnya. Mereka mengenal dua jenis lombok, yakni lombok besar yang galibnya setelah kira- kira umur 6 bulan mati, dan lombok kecil (cabai rawit) yang bila dipelihara sebaik mungkin da- pat hidup hingga setahun lebih dan bakal mem- beri hasil. Masyarakat petani Jawa umumnya undhuh (memetik-memanen) lombok dari pekarangan atau tegalan untuk dimasak mau- pun dijual di pasar. Percikan informasi perihal cabai tersebut da- pat disimak dalam Serat Centhini yang digarap Imlek Istimewa Haryadi Baskoro mampuan 'akomodatif-adaptif-asimilatif kera- jaan-kerajaan Jawa dalam menjaga harmoni multikultural dalam masyarakat. Kerajaan Jawa (projo kejawen), khususnya dua kerajaan di Yogya (Kasultanan dan Paku- alaman) dan dua lainnya di Surakarta (Kasuna- nan dan Mangkunegaran) punya kearifan un- tuk senantiasa merangkul dan mengangkat rak- yat apa pun latar belakang budayanya. Rustopo dalam buku Menjadi Jawa: Orang-orang Tionghoa dan Kebudayaan Jawa di Surakarta (1895-1998) menunjukkan banyaknya orang Tionghoa di Solo yang merasa bangga, merasa memiliki, dan kemudian sangat terlibat dalam pengembangan seni dan budaya Jawa. Banyak orang Tionghoa di Surakarta sangat aktif menjadi pelopor dan pekerja seni wayang orang panggung. Antara lain Gan Kam, Koo Kiong Hie (Theo Hidayat), Tio Gwat Bwee (Sri Rejeki), Koo Giok Lian (Nora KD), Tan Gwan Hien (Hindarto), Liem Siok Nio (Niniek Pratiwi), dan Liem Tan Swie (Wiwiek Widodo). Ada ju- ga Tjan Tjoe dan Kho Djien Tiong yang menggerakkan pertunjukan rakyat 'Srimulat'. Orang Solo juga mengenal Go Tik Swan, seorang tokoh kebudayaan Jawa yang memberi banyak kontribusi dalam perbatikan, permuseuman, pe- ngembangan keris (tosan aji), dan pelestarian patung-patung pur- bakala. KR-JOKO SANTOSO Egaliter Dalam Keistimewaan Yogya ma- sa kini, relasi antara kerajaan di Yogya dengan kelompok etnis Tionghoa tentunya bukanlah relasi tahun 1814-1823 oleh pujangga Yasadipura II, Ranggasutrasna, dan Sastradipura ini. Kabar perjalanan Seh Amongraga, Jamil, serta Jamal di dukuh Cadhuk memergoki berbagai macam tumbuhan sedang berbuah. Warga setempat menanam di antaranya lombok, terong, jewa- wut, kacang kara, dan kecipir. Selain lombok, beberapa jenis tumbuhan yang disebutkan ini hingga sekarang masih dapat kita temukan. Demikian pula cerita petualangan Mas Cebo- lang bareng keempat santrinya yang berhenti di daerah Tembayat. Mereka mampir ke rumah Pangeran Tembayat dan disodori ru- pa-rupa sambal seperti sambel jahe, sambel kunci, dan sambel lombok abang-ijo. Berkat adanya ekosistem pekarangan, warga termu- dahkan untuk menjamu sang tamu dengan aneka sambal tanpa harus playon kecontalan (lari terbirit-birit) ke pasar berbelanja lombok. Dipermainkan Tengkulak "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 12 Selain membuktikan betapa eratnya per- talian masyarakat Indonesia dengan sambal, roncean kisah historis ini cukup menun- jukkan sudah sedari lama lombok telah ber- hasil menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, harap maklum jika melambungnya harga lombok bikin masyarakat resah serta ibu-ibu kelimpungan. Sebab itulah, lembaga plat merah kudu punya ketegasan dan intervensi kuat dalam kebijakan budidaya lombok sampai tahap penjualannya di pasar, dari hulu hingga hilir. Jangan sampai harga lombok dipermainkan oleh tengkulak yang tega menari di atas pedasnya harga cabai, sedangkan petani cabai tak meraup keuntungan. Tidak elegan pula pe- merintah menuding iklim sebagai biang kerok. Lebih-lebih mengimbau ibu-ibu tak nyambel untuk sementara waktu.-c Heri Priyatmoko MA, Dosen Prodi Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Maksimum 600 Kata PARA pengirim naskah Opini KR harap memba- tasi panjang naskah maksimum 4.000 karakter atau setara sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat dan nomor telepon. Naskah harap dikirim ke alamat email opinikr@gmail.com patron-klien yang feodalistik. Relasinya lebih bersifat simbiosis mutualistik yang egaliter. Lebih dari itu, Yogya Istimewa adalah sebuah jejaring multikulturalisme yang di dalamnya bersinergi banyak kelompok sosial, budaya, dan keagamaan. Imlek di Yogya adalah bagian dari kebhin- nekaan etnisitas yang sama-sama mendapat- kan pengayoman dalam Keistimewaan Yogya. Karena itu kelompok etnis Tionghoa tidak per- lu ragu untuk sepenuhnya mendukung Keisti- mewaan Yogya. Dennys Lombard dalam buku Nusa Jawa: Silang Budaya, Jaringan Asia' (2000) menulis bahwa sebenarnya telah terjadi keharmonisan dan proses saling bertukar bu- daya antara etnis Tionghoa dengan masyara- kat Jawa. Kaum penjajahlah yang merusak ke- harmonisan itu dengan memecah masyarakat Indonesia dalam kelas-kelas sosial secara diskriminatif. -c Pojok KR Dr Haryadi Baskoro, pakar Keistimewaan Yogya. Tak perlu khawatir masuknya tenaga kerja asing. - Tapi tak boleh lengah. Yogya butuh lahan pemakaman baru. - Manfaatkan lahan tak produktif. *** Harga cabai rawit kian melejit. - Tindak tegas spekulan. Berabe SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) No. 127/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1986 tanggal 4 Desember 1990. Anggota SPS. ISSN: 0852-6486. Penerbit: PT-BP Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, Terbit Perdana: Tanggal 27 September 1945. Perintis: H Samawi (1913-1984) M Wonohito (1912-1984). Alamat Kantor Utama dan Redaksi: Jalan Margo Utomo (P Mangkubumi) 40-42 Yogyakarta, 65232. Fax (0274)-563125, Telp (0274)-565685 (Hunting) Alamat Percetakan: Jalan Raya Yogya-Solo Km 11 Sleman Yogyakarta 55573, Telp (0274)-496549 dan (0274)-496449. Isi di luar tanggungjawab percetakan Alamat Homepage: http://www.kr.co.id dan www.krjogja.com. Alamat e-mail: naskahkr@gmail.com. Radio: KR Radio 107.2 FM. Bank: Bank BNI-Rek: 003.044.0854 Cabang Yogyakarta. Xedaulatan Rakyat Pemimpin Umum: dr Gun Nugroho Samawi. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Drs Octo Lampito MPd. Wakil Pemimpin Redaksi: Drs H Ahmad Luthfie MA. Ronny Sugiantoro SPd, SE, MM. Redaktur Pelaksana: Primaswolo Sudjono SPt, Joko Budhiarto, Mussahada. Manajer Litbang Diklat Redaksi: Wismoko Poernomo, Manajer Produksi Redaksi: Ngabdul Wakid, Redaktur: Drs Sihono HT, H Soeparno S Adhy, Drs Widyo Suprayogi, Dra Esti Susilarti MPd, Yon Haryono Hadi, Dra Hj Fadmi Sustiwi, Dra Prabandari, Isnawan, Benny Kusumawan, Drs Hudono SH, Drs Swasto Dayanto, Husein Effendi SSI, Hanik Atfiati, MN Hassan, Herry Sugito, Drs Jayadi K Kastari, Sutopo Sgh, M Arief Budiarto, Subchan Mustafa, Sulistyo Sutopo, Drs Hasto Sutadi, Eko Boediantoro, Muhammad Fauzi SSos, Drs Mukti Haryadi, Retno Wulandari SSos, H Chaidir, M Sobirin, Linggar Sumukti, Agung Purwandono, Riyana Ekawati SIKom, Wahyu Priyanti SH, Ardhi Wahdan SPdi, Fotografer: Effy Widjono Putro, Franz Boedi Sukarnanto, Surya Adi Lesmana, Bambang Nurcahya. Grafis: Joko Santoso SSn, Bagus Wijanarko. Sekretaris Redaksi: Dra Hj Supriyatin. Pemimpin Perusahaan: Fajar Kusumawardhani SE. Kepala TU Langganan: Purwanto Hening Widodo BSc, Telp (0274)- 565685 (Hunting) Manajer Iklan: Agung Susilo SE, Telp (0274)-565685 (Hunting) Fax: (0274) 555660. E-mail: iklan@kr.co.id, iklankryk23@yahoo.com, iklankryk13@gmail.com. Penerus: Dr H Soemadi M Wonohito SH (1985-2008) Penasihat: Drs HM Idham Samawi. Komisaris Utama: Drs HM Romli. Direktur Utama: dr Gun Nugroho Samawi. Direktur Pemasaran: Fajar Kusumawardhani SE. Direktur Keuangan: Imam Satriadi SH. Direktur Umum: M Wirmon Samawi SE MIB. Direktur Produksi: Baskoro Jati Prabowo SSos Langganan per bulan termasuk 'Kedaulatan Rakyat Minggu.. Rp 65.000,00, Iklan Umum/Display...Rp 27.500,00/mm klm, Iklan Keluarga...Rp 12.000,00/mm klm, Iklan Baris Cilik (min. 3 baris, maks. 10 baris). Rp 12.000,00/baris, Iklan Satu Kolom (min. 30 mm. maks. 100 mm) Rp 12.000,00 /mm klm, Iklan Khusus Ukuran 1 kim x 45 mm Rp 210.000,00, (Wisuda lulus studi D1 sd S1, Pernikahan, Ulang Tahun) Iklan Warna: Full Colour Rp 51.000,00/mm klm (min. 600 mm klm), Iklan Kuping (2 klm x 40 mm) 500% dari tarif Iklan Halaman 1: 300 % dari tarif (min. 2 klm x 30 mm, maks. 2 klm x 150 mm). Iklan Halaman Terakhir: 200% dari tarif. Tarif iklan tersebut belum termasuk PPN 10% Perwakilan dan Biro: Jakarta: Jalan Utan Kayu No. 104B, Jakarta Timur 13120, Telp (021) 8563602/Fax (021) 8500529. Kuasa Direksi: Ir Ita Indirani. Wakil Kepala Perwakilan: Hariyadi Tata Raharja. Wartawan: H Imong Dewanto (Kepala Biro), H Ishaq Zubaedi Raqib, Syaifullah Hadmar, Muchlis Ibrahim, Alfons Suhadi, Rini Suryati, Ida Lumongga Ritonga Semarang: Jalan Lampersari No.62, Semarang, Telp (024) 8315792, 8448622. Kepala Perwakilan: Budiono Isman, Kepala Biro: Isdiyanto Isman SIP, Wakil Kepala Biro: Sukaryono BA Surakarta: Jalan Bhayangkara No. 13, Surakarta 57141, Telp/Fax (0271) 718015. KepalaPerwakilan: Dra Hermin Lestari, Kepala Biro: Qomarul Hadi. Banyumas: Jalan Prof Moh Yamin No 5, Purwokerto, Telp (0281) 622244/Fax (0281) 621797. Kepala Perwakilan: Ach Pujiyanto SPd, Kepala Biro: Edhi Romadhon Klaten : Jalan Pandanaran Ruko No 2-3, Bendogantungan Klaten, Telp (0272) 322756. Kepala Perwakilan: Drs Guno Indarjo, Kepala Biro: Sri Warsiti. Magelang: Jalan Achmad Yani No 133, Magelang, Telp (0293) 363552, 362502. Kepala Perwakilan: Sumiyarsih, Kepala Biro: Drs M Thoha. Purworejo: Jalan Veteran Blok A Kav. 6, Purworejo Plaza, Telp/Fax (0275) 321848. Kepala Perwakilan: Suprapto SPd, Kepala Biro: Gunarwan. Kulonprogo: Jalan Veteran No 16, Wates, Telp (0274) 774738. Kepala Perwakilan: Suyatno, Kepala Biro: R Agussutata Gunungkidul: Jalan Sri Tanjung No 4 Purwosari, Wonosari, Telp (0274) 393562, 394707. Kepala Perwakilan: Subardi, Kepala Biro: Y Agus Waluyo Wartawan KR tidak menerima imbalan terkait dengan pemberitaan - Wartawan KR dilengkapi kartu pers/surat tugas KAMIS LEGI, 26 JANUARI 2017 (27 BAKDAMULUD 1950) SELINTAS INTERNASIONAL Flu Burung Renggut 9 Jiwa BEIJING: Badan Kesehatan Dunia (WHO) meminta China memperbaiki penanggulangan wabah Afian Influenza (flu bu- rung) yang telah merenggut sedikitnya 9 jiwa selama Januari ini. Media melaporkan, korban tewas tersebut tersebar di tiga provin- si di China. Mereka adalah warga Provinsi Hunan, Henan dan Guangdong. Korban terbaru merupakan dua pekerja restoran di Henan yang meninggal pada Selasa (24/1). Kasus flu burung ter- jadi di China sejak Maret 2013. Data WHO menyebutkan ada 1.000 orang yang terserang flu burung dan 38,5 persen di antara mereka tewas. Flu burung yang mewabah di China diketahui dari strain virus H7N9. Dirjen WHO Margaret Chan mengatakan pi- haknya menyediakan vaksin 350 juta dosis untuk mengantisipasi terjadinya wabah flu burung. Proses Pemakzulan Park Dipercepat SEOUL: Hakim agung Korea Selatan Pak Han-chul meminta rekan-rekannya bertindak cepat dalam memutuskan kasus pe- makzulan terhadap Presiden Park Geun-Hye, Rabu (25/1). Pesan tersebut disampaikan Pak kepada tujuh hakim agung anggota Mahkamah Konstitusi yang masih menjabat. Mereka menangani kasus pemakzulan Park sejak Maret lalu. Presiden Park masih me- nunggu keputusan Mahkamah Konstitusi untuk menentukan dirinya dimakzulkan atau tetap bertahan sebagai presiden. Hakim Pak Han-chul sendiri akan pensiun mulai pekan depan. Untuk da- pat mengesahkan pemakzulan Park, maka keputusan itu harus didukung sedikitnya dua pertiga hakim agung Mahkamah Konstitusi. Saat ini ada tujuh hakim agung dan untuk memakzulkan Park kebijakan itu harus didukung enam hakim agung. Trump Undang Modi ke AS WASHINGTON: Presiden Amerika Serikat Donald Trump me- nelepon Perdana Menteri India Narendra Modi, Rabu (25/1). Pada kesempatan itu Trump mengundang Modi ke AS. Kedua pemimpin membahas kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi dan pertahanan. Trump memandang India sebagai mitra sejati untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang melanda dunia. AS Hidupkan Proyek Pipa Minyak Kanada WASHINGTON: Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump ingin menghidupkan kembali proyek pembangunan jaringan pipa minyak dengan Kanada, Rabu (25/1). Pembangunan pipa tersebut akan mengalirkan minyak dari Kanada ke kilang-kilang minyak AS di Gulf Coast. Jaringan pipa itu melintasi North Dakota. Di era Presiden Barack Obama, proyek yang dikenal sebagai Keystone XL Pipeline tersebut di- tangguhkan pelaksanaannya, karena dianggap mengancam ke- selamatan lingkungan. Obama membekukan izin bagi TransCanada untuk membangun pipa minyak sepanjang 1.900 kilometer yang menghubungkan Alberta dengan Nebraska. Keputusan pembangunan pipa minyak itu diprotes oleh Jade Begay dari the Indigenous Environmental Network. Kelompok Standing Rock Sioux yang beranggotakan suku pribumi Amerika juga menentang kebijakan ini. (AP/Bro)-k PANGGU I LUNA MAYA Batal Libur ke Ar KECINTAAN pada dunia akting membu- at Luna Maya harus membatalkan tiket berlibur ke Amerika pada Desember tahun lalu. Ia memilih untuk syuting film terbaru- nya, Filosofi Kopi: Ben & Jody', bersama dengan Chicco Jerikho, Rio Dewanto, dan Nadine Alexandra. "Setelah ditawarin peran seba- gai Tara oleh Chicco (Jerikho), saya langsung membatalkan ti- ket liburan ke Amerika, jadi se- perti libur itu mitos," ujarnya kepada KR di Punika Deli Royal Ambarrukmo. Yogyakarta, Selasa (24/1). Luna bertemu dengan Chicco beserta rom- bongan saat per- jalanan ke Jepang. Chicco lantas me- nawarkan Luna un- tuk terlibat dalam pembuatan film yang disutradarai Angga Dwimas Sasongko terse- MESKI personel grup Ambisi bersolo karier saat tampil pada HUT I Legends of Jogja (LOJ) di Bambino's Casa de Cafe, Jalan Gajahmada, Yogyakarta, 17 Januari lalu, ketegaran dalam ngerock te- tap prima. Anky pada vokal, Cipto pada bas, dan Rudy pa- da drum, tetap menunjukkan gaya pemanggungan musik cadas seperti tahun 1970-an. Tampilnya Livy, putri Anky, dan rekannya sebagai backing FILOSOFI K Ben but. Luna mem Meskipun begit Bangsal 13' itu. ngan keputusa adalah bagian da "Jujur, saya s akting lagi kegiatan o tersenyum. Perempu but mema usal Luna Maya Rock Grup Ambisi Tet vocal pun membuat pemang- gungan Ambisi lebih renyah. Keikutsertaan pemain kibor Naryo yang malam itu meni- up flute membuat lagu 'Ruby Tuesday-nya The Rolling Stones yang dilantunkan Anky terasa lebih sedap. Grup band Ambisi menggugah nostalgia. Meski tanpa Memet, gitaris yang ada di luar Jawa sehing- ga menggunakan kibor untuk bas dan melodi, para personel Ambisi mempersiapkan pada awal pemunculan dengan KR-Wismoko Pomomo
