Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1995-02-01
Halaman: 04

Konten


Rabu, 1 Pebruari 1995. Penerbit : Pemimpin Umum/Pendiri : : Wakil Pemimpin Umum Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemred/Penjab - I Wakil Pemred/Penjab - 11 Pemimpin Perusahaan Sekretaris Redaksi Redaktur Anggota Redaksi Terbit Tarip Iklan Alamat Telepon Perwakilan Jakarta Perwakilan Banda Aceh SIUPP Dicetak Oleh : : : : : : : analisa Yayasan SIKAP PRESS. Harta Susanto. Supandi Kusuma. H. Soffyan. H. Narmin Suti. H. Ali Soekardi. Joeli Salim. H. War Djamil. H. Amir Siregar, H. Kaharudin, Paulus M. Cukrono, H. Bahari Effendy, H. Naswan Effendi, Usman Alie, H. War Djamil, Mulyadi Franseda, Asril Rais, H. Ismail Lubis, H. Basyir Ahzar, H. Azmi Majid (foto). H. Marzuki Markiman, M. Hatta Lubis, Mac. Reyadi MS, Budiman Tanjat, Buoy Harjo, Umar Said, A. Rivai Siregar, Hasan Basri Ns, Timbul O. Simarmata, Johan Jambak, Ismugiman, Idris Pasaribu, Agus Salim, Rismansyah Siregar, M. Sulaiman, Ali Sati Nasution, Michael Ronny, Samil Chandra, M. Nur, Hermansyah SE. Tata Usaha: 554711 (3 saluran)/513554. Frans Tandun, Jln. K.H. Hasyim Ashari. No. 43-A Jak. Pusat Tel. 3446609/3844339/3453912 Fax.: (021)- 363388. H. Harun Keuchik Leumiek Jalan Tgk. Cik Ditiro 106 Tel. (0651) - 23839. Fax: (0651) 23839. : SK. Menpen No. 023/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1985. Tanggal 24 Desember 1985. P.T. KUMANGO Medan (Isi di luar tanggung jawab pencetak). Seminggu 7 kali. Rp. 3.500,- per mm/kolom (umum). Rp. 2.500,- per mm/kolom (keluarga). Jalan Jend, A. Yani No. 35- 43 Medan. Kotak Pos: 1481. Telex No. : 51326 ANALIS IA. Fax: (061)- 514031, Telegram: ANALISA MDN. Redaksi: 556655 (2 saluran)/511256 Tajukrencana Puasa Ramadhan HARI ini tanggal 1 Februari 1995 bertepatan dengan tang- gal 1 Ramadhan 1415 H. Artinya bulan suci Ramadhan tanpa disadari telah tiba kembali. Bulan yang dimuliakan oleh umat Islam, justru pada bulan Ramadhan ini umat Islam kembali melaksanakan ibadah puasa. Meskipun boleh dikatakan, bah- wa puasa Ramadhan sudah merupakan suatu yang rutin setiap tahun bagi umat Islam, namun puasa Ramadhan jelas memili- ki keistimewaan dan kekhususan, serta mengandung makna yang mendalam yang tidak dimiliki pada bulan-bulan lainnya. Ramadhan adalah bulan yang suci bagi umat Islam yang keha- dirannya senantiasa dinantikan sepanjang tahun. Bulan suci Ramadhan selain merupakan bulan untuk me- laksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh, juga jika di- kaitkan dengan kehidupan sehari-hari jelas merupakan "bulan instropeksi" diri. Ramadhan merupakan kesempatan emas un- tuk melakukan pengendalian diri, pengekangan nafsu, dan pe- rang melawan godaan yang selalu membuat manusia jatuh terbentur. Perang melawan hawa nafsu merupakan "perang terbesar" dari semua perang yang pernah terjadi. Seperti yang diungkap- kan dalam sejarah, ketika Nabi Muhammad SAW baru kemba- li dari perang Badr pada bulan Ramadhan tahun 2 H (tahun permulaan puasa Ramadhan), Rasulullah mengemukakan, bah- wa saat itu umat Islam baru kembali dari jihad kecil menuju ke jihad besar. Yang dimaksud jihat besar adalah "jihadun naf- si", atau jihad melawan hawa nafsu. Justru hawa nafsu inilah yang sulit untuk ditaklukkan jika sedang berkobar. Manusia mudah saja tersungkur tanpa sadar. Maka pada bulan Ramadhan inilah saat yang paling baik dan tepat untuk mengalahkannya. Bahkan ini pulalah momentum yang paling tepat untuk melakukan otokritik, melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya. Juga momentum yang paling sesuai un- tuk merenungkan kembali, apakah yang telah kita lakukan se- lama ini sudah benar atau belum. Jika sudah benar perguna- kan kesempatan Ramadhan untuk berbuat lebih benar lagi. Jika belum benar, inilah saat-saat terbaik untuk memperbaikinya sekaligus dengan mencari ridho Allah. Jika setiap muslimin sudah menyadari akan hakikat dan makna puasa Ramadhan ini, maka dengan mudah akan me nangkap makna yang terkandung di dalamnya dengan kehi- dupan sehari-hari. Artinya, dalam menunaikan ibadah puasa dimaksud, yaitu dalam merasakan lapar dan haus tentu menim- bulkan kesadaran yang tinggi, bahwa dalam kehidupan nyata sehari-hari masih banyak anggota masyarakat yang merasakan lapar haus bukan hanya sebulan. Tetapi dapat dikatakan sepanjang tahun, yaitu anggota masyarakat yang masih tergo- long tertinggal kesejahteraan hidupnya karena kemiskinan, dll. Hal ini seharusnya menyadarkan kita, bahwa PR kita masih ba- ugnyak yang harus diselesaikan, antara lain menolong saudara- saudara kita yang masih tertinggal kehidupannya. Jadi jelas bahwa dengan datangnya bulan suci Ramadhan, banyak kesempatan yang terbuka bagi setiap umat Islam. Se- lain kesempatan untuk melaksanakan ibadah, juga kesempat- an untuk mawas diri, sekaligus melakukan perbaikan-perbaikan, serta amal-amal yang nyata yang berguna untuk sesamanya. Se- mangat kebersamaan inilah yang harus kita bangkitkan, saling menghayati dan menghormati dan menghargai. Dalam men- gamalkan dan memunaikan ibadah puasa tentu sangat berpe- ran semangat beribadah yang tinggi serta semangat keberaga- maan umumnya, sehingga betul-betul iman umat Islam itu ku- kuh dan dominan dalam berperan dalam kehidupan nyata sehari-hari. Akhirnya disampaikan, selamat melaksanakan ibadah Pua- sa Ramadhan. Ketentuan-ketentuan Baru Bank Indonesia SERANGKAIAN skandal tentang pimpinan bank, membengkaknya kredit macet, serbuan deposan, "default" pembayaran kembali uang nasabah dan gulung tikar sejumlah bank swasta nasional dalam beberapa tahun belakangan ini menggaris-bawahi kenyataan bahwa sudah saatnya dilakukan pembenahan struktural yang lebih terarah, pengawasan lebih ketat dan aturan main yang lebih transparen dalam sistem perbankan nasional, kalau perbankan nasional ingin bersaing dengan bank-bank asing dan mendapat lebih besar kepercayaan dari masyarakat. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia tentang kriteria bagi pengangkatan pesero mayoritas dan pimpinan bank beserta ketentuan-ketentuan pelaksanaan lainnya yang diumumkan kemarin, meski dilihat sedikit terlambat, diharapkan dapat melenyapkan secara bertahap mal-praktek dan "mis-management" di sementara lembaga keuangan nasional yang dipimpin oleh tenaga tidak profesional, sehingga menempatkan uang negara dan masyarakat pada posisi penuh risiko. Di organisasi-organisasi umum lainnya yang menyangkut kepentingan masyarakat banyak, orang-orang tercela, di dunia mana saja, tidak dibenarkan menjadi "decision-maker", pimpinan pengurus atau pesero utama, apalagi di lembaga keuangan, di mana kepercayaan dan pengelolaan yang paling esensial dan paling diutamakan. SK Direksi BI tersebut dilihat sebagai "pedang yang bermata dua", satu ditujukan kepada pembenahan pengelola bank agar lebih berkiprah pada manusia yang profesional dan berintegritas, dan yang lain pada penyempurnaan aturan main dan peningkatan pengawasan terhadap operasi perbankan, terutama di bidang pemberian kredit. Ketentuan penyampaian rencana penghimpunan kredit serta penyalurannya, pengembangan produk-produk baru perbankan, rencana ekspansi, kebijakan manajemen, dan proyeksi neraca bank, tidak lain daripada suatu prosedur administratif, agar segala rencana bank dapat di-preview dan dievaluasi bank sentral untuk pengesahan atau koreksi sebelum pelaksanaan. Kredit macet barangkali dapat terhindar, kalau bank lebih hati-hati dan mematuhi ketentuan-ketentuan yang digariskan BI, antara lain 3L (legal lending limit) dan LDR (loan to debt ratio). Dengan adanya ketentuan pertukaran informasi tentang debitur antar bank, maka risiko kredit macet atau pemberian kredit kepada nasabah yang tidak bonafide kiranya dapat diperkecil. Hanya tidak jelas, apakah dalam ketentuan pelaksanaan itu ada dipertegas tanggung jawab bank dan jaminan bank atas keutuhan uang deposito masyarakat dan tenggang waktu yang spesifik bagi penyelesaian kewajiban bank yang menjadi "insolvant" atau gulung tikar. Demikian juga tentang penyampaian recana neraca dan laporan keuangan, apakah dibenarkan praktek "off balance sheet", bila bank bersangkutan menderita kerugian terlalu besar seperti dalam perdagangan valuta asing, dan bagaimana suatu kegagalan bank, terutama yang telah "go public" lebih transparen bagi masyarakat. Ketentuan-ketentuan baru BI dan juklak pasal 49 UU Perbankan yang akan dikeluarkan diharapkan dapat berfungsi sebagai peringatan lebih dini bagi para pemilik, pengelola dan pejabat bank bahwa segala tindak-tanduk di luar ketentuan dan UU perbankan membawa risiko dan sanksi. Ketentuan-ketentuan baru ini sekali-kali tidak bertentangan dengan deregulasi, melainkan merupakan suatu "safe guide" agar perbankan kita beroperasi atas dasar dan prinsip perbankan yang lebih solid dan lebih bijaksana, dan pada akhirnya menjadi lembaga keuangan yang lebih andal di mata masyarakat.* ANALISA Indonesia Peringkat 25 di Dunia, Perlu Mewaspadai Utang Luar Negeri STATE 2000, A Model For Managing Foreign Affair", meru pakan salah satu dokumen yang disusun oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), di bawah pemerintahan Presider. Bill Clinton. Dokumen tersebut berdasarkan susunan authentik mengenai urutan peringkat negara-negara di dunia, menurut analisa AS. Di dalam dokumen itu terdapat tidak kurang dari 30 negara, yang masing-masing memiliki pering kat sesuai dengan apa yang telah dibuat oleh pemerintah AS. Dari mulai Jerman yang menduduki pe ringkat pertama, sampai kepada Peru pada peringkat ke 30. Sedangkan INDONESIA men duduki peringkat ke 25, yang diapit Korea Selatan di peringkat 24 dan Turki pada peringkat ke 26. Australia yang selama ini tidak asing lagi dan bukan menjadi rahasia dunia, dijadikan oleh AS sebagai sekutu utama, ternyata hanyalah di tempatkan pada pe ringkat ke 17, setelah Afrika Selatan pada peringkat ke 16. Maka tidak heran apabila John Howard sebagai juru bicara oposisi Federal Australia, menge cam keras terhadap pemerintahan Presiden Clinton, mengapa Australia ditempatkan pada urutan yang demikian jauhnya. Dan adalam suatu keterangan persnya John Howard memperta nyakan, sejauh mana kerjasama dan hubungan Australia Amerika Serikat, yang telah ter- pupuk demikian baiknya selama ini. Pagi pemerintah AS yang kini di bawah kepemimpinan Bill Clin- ton, sejak dilantik 20 Januari 1993 itu, sudah tentu mempunyai per timbangan-pertimbangan tersen- diri terhadap Australia. Di sinilah menunjukkan, bahwa tidak selamanya komitmen dan ke mitraan itu kekal, apalagi jika salah satu pihak selalu didasari dengan ingin saling menguasai ataupun beranggapan unggul satu sama lain. PENGAKUAN BANK DUNIA Indonesia yang termasuk seba gai negara Asia-Pasifik dan merupakan negara terbesar di Asia Tenggara, justru pula sebagai Ketua GNB, sudah dikenal oleh seluruh dunia tanpa kecuali AS. "Dalam menjalankan pemerin tahannya sejak Januari 1993, Clinton baru menyadari bahwa politik luar negeri merupakan instrumen yang tidak dapat di nomorduakan dan dia juga melihat bahwa pilar politik luar negerinya yang berdasarkan eko nomi pasar, hak asasi manusia, lingkungan hidup dan demokra tisasi adalah kurang realistis". "Clinton tampaknya pada mulanya selalu ingin mengako modir oponi publiknya, misalnya dengan memperhatikan keinginan beberapa LSM yang anti Indo nesia sehingga muncul ancaman pencabutan Sistem Preferensi Umum (GSP), isu perburuhan, dan hak asasi manusia (HAM) terhadap Indonesia. Tapi Clinton menemui kenyataan, bahwa ia tidak bisa mengabaikan peran In- donesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara. Jelas mempunyai beberapa kepentingan ekonomi dengan Indonesia". SALAHSATU suratkabar di luar Sumbar yang mengekspose terobosan Kolonel Pol. Drs. Nana S.Permana (kini Kapolda Sumut, sebelum itu Kapolda Sumbar) adalah Harian Analisa terbitan 16 Oktober 1994. Tanpa ragu dan ber geming, Kolonel ini menyatakan perang terhadap maksiat di ja- jaran wilayah Polda Sumbar. Bahkan tak urung, ada span- duk yang dengan jelas menulis kan besar-besar secara rinci ten- tang definisi kemaksiatan dimak sud, berupa antara lain minuman keras, judi, prostitusi. Sebagai supporter, tidak ketinggalan pula beberapa kantor Polres maupun Polsek ikut menggelar spanduk di tempat mereka. GEBRAKAN Nana tidak sen- diri. Bukan saja aparat Muspida seperti Gubernur Sumbar Drs. Hasan Basri Durin, Ketua DPRD, Kajati, Dandim ikut mensupport, tapi lebih dari itu, secara geografis strategis kekuatan adat budaya maupun citra Sumbar dalam eta lase supremasi agama tidak me mungkinkan yang namanya Mak siat bisa berkembang hidup di provinsi yang bergelar "Serambi Mekkah" tersebut. Orang Sumbar sangat fanatis mengklaim ranah Minangkabau adalah teritorial yang berfondasi "Adat bersendi Syarak, dan Syarak bersendi Kitabullah, maka paralel dengan tuntunan Kitabul lah, apapun yang namanya Mak siat haram membumi di Sumbar. Adat menentangnya. Ninikma mak menentangnya. Maka, an- dainya Kapolda Sumbar Kolonel Nana S. Permana sekonyong- konyong menentangnya pula, sudah dapat ditebak, gebrakan demikian itu akan mendapatkan response positif yang mobilitas dari segenap pemuka adat, pemu ka agama maupun pemuka buda ya di ranah Minangkabau. Ar- tinya, terobosan Nana berada di jalur jalan tol!. Oleh Firman M politik luar negeri dan pene rangan Hankam. Tidak dapat disangkal bahwa AS mempunyai beberapa kepen tingan terhadap Indonesia, apalagi setelah Bill Clinton turut hadir di dalam Sidang APEC di Indonesia beberapa waktu lalu. Dapat mendengar dan melihat sendiri bagaimana sebenarnya In- donesia itu. Sayangnya, terobosan Nana baru saja mulai dan sama sekali belum menampakkan hasil kong kret. Maklum, Nana dilantik sebagai Kapolda Sumbar pun Justru tidak perlu dikhawatir kan mengenai HAM yang ada di Indonesia. Pancasila dan UUD 1945 sebagai suatu jaminan, tidak saja pelaksanaan HAM bagi rak yatnya, tetapi juga menghargai HAM di negara-negara lain, Di sisi lain kuatnya posisi In- donesia karena ditunjuknya In- donesia sebagai Anggota Tidak Tetap PBB. Mengenai perekonomian In- donesia, Bank Dunia pun menga kui umumnya terus memperlihat kan angka-angka yang menguat sejak tahun 1992 dengan pertum buhan GDP non-migas yang diper kirakan 7,7 persen dan perkiraan GDP keseluruhan sebesar 6,1 persen. Ba Dunia juga menyebutkan, bahwa ekspor non-migas In- donesia terus tumbuh hingga lebih dari 20 persen, melampaui per tumbuhan perdagangan dunia. Bersamaan dengan itu tingkat suku bunga global yang rendah serta harga minyak yang tinggi, telah memberikan sumbangan per baikan yang berarti terhadap ke adaan perekonomian Indonesia. Lewis T Preston selaku Presiden Bank Dunia, sewaktu bertemu Pre siden Soeharto di Jakarta pada bulan Maret 1994 lalu, menge mukakan: -Bank Dunia akan tetap beker- jasama secara erat dengan In- donesia, untuk memimpin suatu pertemuan khusus yang membica rakan dengan donatur-donatur lainnya, mengenai usaha pening katan bantuan apakah yang diper lukan oleh Pemerintah Indonesia untuk melanjutkan program pem bangunannya. Rekor Indonesia dalam mengelola perekonomian- nya yang sehat patut dicontoh di dalam peminjaman dana luar negeri. Demikian antara lain Pre siden Bank Dunia Lewis T. Preston. MEWASPADAI UTANG LUAR NEGERI Menjelang tanggal 17 Agustus 1994, HUT Proklamasi Kemerde kaan RI yang ke 49, Presiden Soeharto dalam pidato kenega raannya pada Rapat Paripurna DPR-RI masa persidangan per- tama di Gedung MPR/DPR Sena yan, Jakarta antara lain menge mukakan: "Bangsa Indonesia telah berhasil mengubah struktur eko nominya secara mendasar dan Pembangunan Jangka Panjang Pertama telah berhasil meletak- kan landasan kuat untuk tahap tinggal landas. Peran sektor industri dalam produksi nasional meningkat 9,2 persen tahun 1969 menjadi 22,3 persen tahun 1993. Sektor industri menjadi penggerak utama pertum buhan itu dengan angka selama Pembangunan Jangka Panjang Pertama, rata-rata 12,4 persen per tahun. Demikian pendapat Theo Sam- buaga selaku Wakil Komisi I DPR RI yang membawahi masalah Selamat Bertugas di Sumut, Pak Nana Permana Artinya, di Sumbar masih ada Musro (ini bahasa urang-awak menyebutkan pub), masih ada hotel yang boleh dipakai untuk "ranjang siang-ranjang malam", Pada waktu itu, tidak sedikit masih banyak berkeliaran WTS pula spanduk membentang di ja kelas taxi-girl dan call-girl serta lan-jalan yang isinya mendukung play-girl, kemudian juga tidak pernyataan "Perang Terhadap sulit membeli minuman keras Maksiat" dari Kapolda Sumbar. merek apa saja, asalkan ada hepeng. Dalam Pelita V sasaran pertum buhan sektor industri adalah 8,5 persen per tahun, dan bangsa In donesia berhasil mencapai rata- rata 10,2 persen per tahun". Demikian antara lain Presiden Oleh: Bezet belum setahun. Jadi, belum bisa diambil evaluasi realistik, apakah kebijaksanaan Nana memerangi kemaksiatan secara frontal di Sumbar, berhasil atau tidak. Soal judi, jangan ditanya lagi. Sebab, hidup ini pun hakikinya adalah judi. Bak kata Ian Fle ming "Berjudi Dengan Nasib" pada serial 007 James Bond-nya. Namun terlepas dari itu, keberanian Kolonel Nana memver balitaskan pemberantasan kemak siatan, pantas diberi acungan jem- pol. Setidak-tidaknya, memang itulah substansial tugas yang diemban hamba hukum: polisi. Polisi tidak mungkin ber- sahabat dengan maksiat, mustahil berkawan akrab dengan kriminali tas, mana mungkin berteman dengan kejahatan. Andainya ada yang mentolerir maksiat, krimina litas, kejahatan atau menggelima nginya dan melakukannya, maka mereka sudah barang tentu ok num. Bukan polisinya.! Bahkan, KUHP juga tidak mentolerir Minuman Keras, Judi, Prostitusi.! Soeharto. Sedangkan pada tanggal 5 Januari 1995 di depan sidang pari purna DPR, ketika menyampai kan keterangan pemerintah ten tang RAPBN 1995-1996. Presiden mengingatkan : PADA tanggal 23/1/1995 Kolonel Nana S.Permana dilantik Kapolri Jenderal Polisi Drs. Banurusman menjadi Kapolda Sumut. Artinya, kecuali bahwa hal-hal demikian terbilang mutasi yang wajar belaka, Kolonel Nana mendapatkan iklim baru. Dari wilayah Polda yang pa ling aman kejahatan mau pun kecelakaan lalulintasnya secara nasional, ke wilayah Polda yang (menurut keterangan Kapolri) menempati peringkat empat dalam bidang kerawanan Kamtib- mas serta peringkat lima dalam kecelakaan lalin. Bahkan, menu rut wawancara pers Pangdam I/ BB Mayjen TNI Arie J.Kumaat "Metode Menurunkan Tindak Kriminalitas di Sumut Berbeda dengan Jakarta," yang kalau dikerasi malah makin melawan. Untuk mengatasinya tentu ada "Kita harus selalu waspada dalam menghadapi masalah utang luar negeri. Pembangunan me merlukan dana investasi yang tidak sedikit dan tidak dapat seluruhnya dibiayai oleh sumber dana dalam negeri. Karena itu, kita mengupayakan agar sumber dana pembiayaan dari luar negeri sebagai pelengkap. Yang harus di waspadai adalah utang sektor swasta yang sering sekali perkem- bangannya sukar diperkirakan, Kita menganut sistem devisa bebas, dan dalam ekonomi dunia yang makin terbuka, maka aliran modal akan makin deras. Pinjam an komersil kalangan swasta pada umumnya mengandung persyarat an suku bunga dan masa pe ngembalian yang berat". Apa yang diingatkan oleh Kepala Negara sangat beralasan dan wajar sekali, pembangunan memerlukan pengadaan dana yang tidak sedikit jumlahnya dan bantuan luar negeri masih di perkirakan melalui bunga lunak dan tidak terlalu mengikat. Seperti untuk tahun anggaran 1993-1994 CGI (Consultative Group on Indonesia) meminjam kan 5,1 milyar dollar US atau sekitar Rp. 10,5 triliun. Di mana alokasi penggunaannya lebih ber variasi dan praktis mencakup dari seluruh aspek pembangunan ekonomi dan sosial. Dan bantuan dari Bank Dunia mencakup nilai sekitar 1.600 juta US dollar, diperuntukkan mem biayai pembangunan-pembangun an terpadu seperti daerah rawa, pusat konservasi keragaman hayati, proyek listrik pedesaan, proyek pengembangan daerah per kotaan, proyek pengembangan ke trampilan, rehabilitasi bendungan dan jaringan irigasi serta pe ningkatan jalan-jalan kabupaten. Sementara tu dari Bank Pem bangunan Asia (ADB) disediakan dana sebesar 700 juta US dollar, untuk membantu membiayai ke giatan dunia usaha 200 juta US dollar, proyek telkom 195 juta US dollar, dan peningkatan per luasan jalan serta pengembangan dua buah bandara sebesar 700 juta US dollar. TANGGUNG JAWAB BERSAMA Sedangkan pihak Australia mengalokasikan 140 juta dollar Australia untuk kegiatan pemba ngunan di Indonesia dalam dekade 1994-1995. Meliputi bidang pendidikan, kesehatan, pedesaan, transportasi, energi dan lingkungan hidup. Dalam hal ini Menlu Australia, Senator Gareth Evans mengemu kakan melalui program bantuan tersebut Australia akan tetap mempertahankan fokus perhatian negaranya pada Kawasan Timur Indonesia. Sejumlah kegiatan sedang di lakukan di Timor Timur. Semen- tara itu suatu proyek pemba ngunan pedesaan akan dimulai tahun 1995 ini di Bobonaro. Selain daripada bantuan 140 juta dollar tersebut, kini sedang dibahas ren- cana pengadaan pinjaman lunak senilai 150 juta dollar untuk pem- bangunan infrastruktur. Di samping itu Komisi APBN DPR RI dalam rapat Paripurna Perkara maksiat, buat provinsi Sumut bukanlah hal baru. Soal Minuman Keras, Judi dan Prosti tusi, di Sumut telah menjadi per- soalan rutinitas. Bahkan terkesan, kalau pun nanti ada razia judi, minuman keras dan prostitusi, aktifitas itu hanya berkapasitas "sekadar mengingatkan di situ ada penegak hukum"!. Bahkan, niat untuk memenja rakan penjudi, pemabuk dan pelacur lebih elok diurungkan sa- ja. Lantaran, bilik-bilik penjara jelas tidak mampu menampung mereka.! Banyak masjid, gereja dan biara di Sumut. Namun tak perlu terkejut, kalau pun ternyata banyak pula warung tempat mabuk, kedai tem- pat berjudi, lokasi-lokasi tempat praktek WTS yang disebut lokali sasi. Andainya di Sumbar para supir berdisiplin tinggi, mereka takut sekali kalau sampai kende raannya terlibat kecelakaan lalu lintas, bahkan takut sekali jika pak polisi memperhatikan mere ka, di Sumut kondisinya sudah barang tentu beda. Dewan di Jakarta pada 11 Januari 1995, mendesak kepada pemerin- tah agar supaya segera mengeva luasi proyek-proyek yang dibiayai bantuan luar negeri, khususnya yang kondisinya tidak lancar atau macet. **** Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPR/MPR Sutedjo (F ABRI), Komisi juga mengim bau agar pemerintah memper cepat penyelesaian utang luar negeri yang bersukubunga tinggi. Di sisi lain Komisi APBN itu menekankan pula agar dampak inflasi sebagai akibat ekspansi ke uangan, yang direncanakan pada akhir Maret 1996 sebesar Rp. 55.504 milyar, diwaspadai sejak dini. Demikian pula tentang jumlah likuiditas perekonomian (M2) yang akan mencapai sekitar Rp. 216.433 milyar, serta jumlah kredit perbankan yang akan mencapai Rp. 224.174 milyar. Apa yang diingatkan oleh Kepala Negara mengenai pin- jaman luar negeri tersebut perlu benar-benar diwaspadai, demiki an juga apa yang menjadi pem bicaraan dan harapan dari KOMISI APBN DPR RI. Semua pinjaman sudah tentu dimanfaatkan demi kelancaran pembangunan di tanahair, yang kepentingannya bukan untuk se golongan tetapi dapat dirasakan oleh seluruh rakyat sebagai kepen- tingan bersama, kepentingan na sional. metode tehniknya (Analisa 24/1) Halaman 1). Lebih rumit lagi, provinsi Sumut adalah provinsi heterogeni tas. Mustahil untuk mengasum- sikannya sebagai provinsi yang didominasi kalangan adat, aga ma, budaya sebagaimana halnya dengan provinsi Sumbar. Sebagai kota ketiga setelah Jakarta dan Surabaya, ibukota Sumut Medan sudah barang tentu mengakomo dasikan aneka problim dengan kemajemukan kemusykilannya mau pun dilematiknya. Lebih-lebih lagi, selama ini provinsi Sumut amat dikenal sebagai "batu ujian" sekaligus "batu loncatan" karir, jabatan dan profesionalisasi seseorang. Berkembang pameo, jika sukses di Sumut berarti seseorang itu ber- promosi sukses di peta nasional. Entah betul entah tidak, wallahu' Kedua, sikap menolak lewat alam. Doa. Ini sikap kalangan santri, kiai serta Ulama. Ketiga, perilaku menolak lewat Khotbah dan Tulisan. Ini sikap juru Dakwah, yang dalam petuah-petuah mereka senantiasa bicara ikhwal kemungkaran dan neraka. Justru hal itu sudah sewajarnya pula menjadi tanggung jawab ber- sama. BEBERAPA waktu lalu di la- pangan Benteng telah diselengga- rakan suatu parade menarik yang kemudian dikenal dengan sebutan Gebyar Helmisasi. Acara ini yang tiada lain bertujuan untuk le bih memasyarakatkan pemakaian helm khususnya bagi pengendara sepeda motor, bisa dikatakan cu- kup menarik perhatian masyara- kat kota Medan dan sekitarnya, kalaulah tak boleh dibilang cukup sukses. Hal ini terbukti dengan di- ikuti sekitar 5 ribu lebih peserta baik dari masyarakat umum mau- pun dari instansi terkait. Dari parade tersebut, ada sa- tu pelajaran yang pantas dipetik yakni pada dasarnya para pengen- dara khususnya dan masyarakat luas pada umumnya telah mening- kat kesadarannya betapa penting- nya pemakaian helm secara benar dengan menggunakan helm yang standar demi keselamatan bagi para pengendara sepeda motor itu sendiri. TAK BERBEKAS Tetapi kegiatan yang baru sa- ja berselang itu serta seharusnya bisa dijadikan sebagai suatu gerak an kesadaran hukum dan tertib la- lu lintas yang amat momental yang cukup bergema di kalangan masyarakat luas, namun kenya- taannya, paling tidak yang penu- lis amati beberapa hari terakhir ini, nampaknya sudah mulai lun- tur dan berkesan hampir tidak berbekas sama sekali. • WIWID-95. Refleksi Pemakaian Helm Senin siang, di simpang Jalan Gatot Subroto-Sei Sikambing se- lama kurang lebih 1 (satu) jam, tercatat tidak kurang 65 kenda- raan sepeda motor yang lewat. Berdasarkan pengamatan penulis, 42 pengendara diantaranya tidak menalikan sabuk dagu helm. Ada wa. AKAN tetapi, ketika pertama kalinya seseorang mendaftar jadi polisi, tentu tekadnya sudah bulat dan niatnya telah kental : dia siap menjadi hamba hukum, siap me ngayomi masyarakat, siap mene gakkan kebenaran dan siap meme rangi kejahatan dan kemaksiatan. Apa pun konsekuensinya, dia pun siap untuk tidak kendor sema ngat.! Lain halnya, kalau seseorang itu masuk polisi hanya sekedar buat cari kerja dan cari gaji per bulan lalu cari uang pensiun! Mereka tak punya idealisme! Tatkala pada suatu kali, Kapolda Sumbar Kolonel Nana S.Permana bertatapmuka dengan para tokoh adat, agama, budaya di Gedung Bagindo Azis Khan Padang, ada tokoh yang nyeletuk: Sesuai dengan bunyi Hadits Rasulullah SAW, memerangi kemaksiatan dapat dilakukan dengan empat cara. Pertama, sikap antipati dalam hati. Ini sikap orang yang tak berpendirian, atau lemah Iman. Kalau maksiat tadi memberinya untung, bolehlah. Kalau tak memberi untung, patut diberan tas. Nah, lalu bagaimana kalau polisi memerangi maksiat hanya dengan berdo'a saja? Apakah mungkin, dan patut. ? *** Dari Redaksi Pameo "Ini Medan, Bung" atau pameo "Sumut akronim dari Semua Urusan Musti Uang Tu nai" kendati amat menyinggung dari kenyataan, apaboleh buat. perasaan, tapi sukar mengikisnya mana. telah mentradisi bahkan menjadi Suka atau tidak suka, pameo itu fenomena.! PARA penyumbang tulis- an/artikel dimintakan perhati- annya sebagai berikut : 1.Panjang tulisan/artikel mini mal empat dan maksimal tujuh halaman/folio dike tik dengan spasi rangkap dan tidak timbal balik. 2.Bukan tindasan, serta bu kan fotokopi 3. Tidak atau belum dikirim kan ke media massa lain nya. 4.Pada akhir/ujung tulisan se butkan identitas, profesi pe nulis serta alumnus dari KALAU KAMU SEJAK DULU KAYA, MUNGKIN KITA TIDAK SUSAH BEGINI, YAK PAK? 5.Sertakan alamat terbaru yang jelas, dan jangan lupa sertakan fotokopi KTP yang masih berlaku. Oleh; Kuncara Yuniadi 5 pengendara memakai helm pro- yek, sedangkan 15 diantara pe- ngendara yang lewat berbonce- ngan dua orang. Semua pengen- dara dan pemboncengnya mema- kai helm. Jadi, seluruh helm yang dipa- kai ada sebanyak 95 buah. Dari jumlah total helm yang dipakai ini, ada 42 helm (44,2 persen) me- nutup setengah kepala, 30 helm (31,6 persen) menutup kepala dan muka, serta sisanya 23 helm (24,2 persen) menutup kepala dan leher. Dari 42 pengendara sepeda motor yang tidak menalikan helm nya, terdapat 20 helm (47,6 per- sen) menutup setengah kepala. Ada 15 diantaranya (35,7 persen) menutup kepala dan muka, se- dang 7 helm lebihnya (16,7 persen) menutup kepala dan leher. Gambaran semacam ini tidak jauh berbeda dengan fenomena yang ditemui di simpang jalan Pe- muda, Jalan Thamrin, Jalan Asia, Jalan Bandung dan sekitarnya bahwa banyak para pengendara dan pembonceng sepeda motor yang tidak menalikan sabuk da- gu helm dan terkesan asal' nem- pel di kepala'. Bahkan di jalan- jalan yang jauh dari keramaian kota dan jauh dari pengawasan polisi tak jarang kita jumpai pe- ngendara sepeda motor ngebut melaju dengan kencangnya tanpa menggunakan helm. Jelaslah, bahwa banyak para pengendara sepeda motor yang memakai helm dengan cara yang masih sangat menyedihkan itu tentu saja bukan karena lantaran timbulnya kesadaran yang tinggi terhadap keselamatan jiwanya di jalan raya, tetapi hanya karena ta- kut bila ada pengawasan atau ra- zia polisi. Dengan kata lain, anjuran pe- makaian helm yang sebenarnya di tujukan semata-mata untuk ke- pentingan masyarakat itu sendiri, ternyata belum dibarengi dengan disiplin pribadi yang mestinya tumbuh dari kesadaran yang da- lam dari hati sanubari (faktor in- ternal) tetapi akan muncul bila ada faktor rangsangan dari luar (stimulan eksternal). Itulah sebabnya mengapa di sekitar kompleks-kompleks peru- mahan, pabrik-pabrik, daerah perkampungan sering dijumpai pelanggaran pemakaian helm atau pemakaian helm yang tidak semes tinya seperti helm hanya dican telkan di stang (tempat pengemu- di) kendaraan bermotor, ditenteng di sebelah tangan dan sebagainya. Belum lagi kendala yang ma- sih melilit terhadap pentingnya pemakaian helm khususnya helm standar adalah masih adanya ang gapan yang beredar di masyarakat karena merasa jalan lengang, dan lalu lintas tidak padat sehingga merasa aman, dan tak perlu eks tra hati-hati. TAPI, KALAU AKU KAYA, AKU PASTI TIDAK AKAN MELAMAR- MU,BU...! s Padahal faktor-faktor ini tidak akan bisa berbuat banyak apabi- la kita senantiasa mengingat bah- wa sumber kecelakaan lalu lintas bisa timbul baik dari kelengahan diri sendiri dan menimpa orang lain, maupun akibat diawali dari pelanggaran pengendara lain se- kaligus menimpa diri kita atau bahkan kecelakaan diakibatkan oleh keteledoran kedua belah pi hak. sebab masalah yang mereka hadapi bukan hanya dari segi kesehatan, tapi juga masalah yang ada hubungannya dengan kejiwaan sudah jelas. Bila ini terjadi maka sungguh tragis apabila pengendara korban kecelakaan lalu lintas tidak me- makai helm pengaman atau memi lih memakai helm plastik yang mudah pecah karena alasan lebih ringan, ringan di kepala dan har- ganya murah. Cara memakainya pun seperti topi, tanpa tali hanya sekedar sebagai penutup kepala. Padahal cara pemakaian seperti ini, helm akan mudah 'terbang' hanya karena tertiup angin ken cang..! Untuk itu rubrik "Konsultasi Psikologi" itu rasanya bisa memberikan jalan keluar bagi seseorang yang punya masalah. Buktinya rubrik ini telah banyak memberikan jalan keluar bagi seseorang yang dilanda masalah. Untuk itu saya ingin sedikit bertanya mengenai kea- daan rubrik ini mengapa tiba-tiba Data di Mabes Polri mencatat bahwa rata-rata setiap tahun kor- ban tewas kecelakaan lalu lintas sebanyak 10.000 orang. Dan 85 persen kecelakaan itu disebabkan faktor manusia yang sebelumnya didahului adanya pelanggaran la- lu lintas. Yang paling menyedih- kan pada umumnya mereka (ba- ca: korban luka berat atau me- ninggal) tergolong dalam usia pro duktif. Kematian akibat kecelakaan lalu lintas disebabkan pengenda- ra sepeda motor roda dua yang tak memakai helm mencapai 25 persen, sedang sisanya memakai helm. Sedangkan cedera akibat kecelakaan sepeda motor menca- pai 80 persen benturan keras ba- gian kepalanya. Pemakai helm te- tapi mengalami kematian kecela- kaan akibat cara memakainya tak sempurna tercatat sebanyak 25 persen. Keadaan terakhir tersebut ditemui pada pengendara sepeda motor yang tak menalikan sabuk dagu helm dan tewas dengan helm terpental jauh dan tak mengalami kerusakan apapun. TRAUMA CAPITALIS edukatif, dirancang dan dibuat Fungsi helm secara filosofis-sih sedemikian rupa guna melindungi dari benturan benda keras di ke- pala (trauma capitalis) yang sering terjadi dalam suatu kecelakaan la- lu lintas dan menjadi penyebab utama kematian akibat kecela- kaan kendaraan bermotor terse but. Dari data-data tersebut di atas, maka secara asumtif dapat dita- rik suatu kesimpulan Pertama, belum ada kesadar an yang cukup tinggi dari pe- ngendara sepeda motor akan peng gunaan helm yang benar demi ke- selamatan dirinya maupun pem boncengnya. Kedua, disiplin dipatuhinya aturan dan peraturan pemakaian SEBAGAI salah seorang pem- baca setia harian "Analisa", saya pernah tertarik dengan rubrik "Konsultasi Psikologi" yang per- nah terbit setiap hari Minggu di ruang "Keluarga" beberapa tahun yang lalu. Namun sayang, sampai saat ini rubrik tersebut tak pernah ada lagi. Padahal menurut hemat pem- Pantai Ujungblang baca rubrik semacam ini sangat berguna untuk setiap pembaca Kurang Terawat Mohon jawaban dari redaksi !. SU IE SS Jalan Brigjen Katamso Km 6 Gang Surya Baru 53 Medan REDAKSI: Pengasuhnya telah hijrah keluar kota Medan, dan disibuki oleh tugasnya sehari-hari. 00000 Halaman 4 Rubrik "Konsultasi hilang dari harian "Analisa". Keempat, versi menolak mak Biasanya mereka bukan sekedar berlibur dan bersantai, tetapi juga melakukan kegiatan Tentu ada sebab-sebabnya. Atau pengasuhnya sudah hijrah siat secara tindakan langsung. Psikologi", di mana atau pindah ke suatu tempat yang olahraga. Bahkan berbagai Jelas, ini mahaberat dan luarbiasa istime Dia olahraga atau seni beladiri banyak melakukan latihan di pantai yang terkenal tersebut. PANTAI Ujungblang di Lhokseumawe, Aceh Utara, sudah terkenal indah sebagai ob- jek wisata. Banyak anggota masyarakat yang mengun- junginya, terutama pada hari libur, misalnya hari Sabtu dan Minggu. helm yang baik dan benar masih dalam taraf takut secara hukum (juridis) seperti takut kena tilang polisi atau melakukan tindakan- tindakan lain guna menghindar dari tindakan preventif (bimbi- ngan atau pengarahan) maupun represif dari petugas yang berwa jib. Surat Pembaca Cantumkan nama dan alamat yang jelas, tandatangani, dan sertakan fotokopi KTP yang masih berlaku Bahkan kaum wisatawan baik domestik mmaupun mancanegara ramai juga mengunjungi pantai tersebut. Khusus pada hari besar seperti tahun baru, dan sebagainya pengunjung bertam- bah banyak. - Mereka belum terpanggil hati nuraninya secara medis bahwa otak manusia merupakan salah satu organ tubuh yang sangat vi- tal bagi kelangsungan dan keseim- bangan hidup manusia yang sa- ngat peka dari berbagai benturan. Oleh karena itu perlu dijaga dan dilindungi keamanannya. Bukan- kah ini juga merupakan salah sa- tu wujud dari rasa syukur kita ke- pada Sang Pencipta bukan ? Dan ketiga, persyaratan kewa- jiban memakai helm bagi penge- mudi dan penumpang kendaraan bermotor roda dua atau kenda- raan bermotor roda empat atau le- bih yang tidak dilengkapi dengan rumah-rumah seperti telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (pasal 70) ma- dianggap sebagai beban hing ga menomorduakan aspek tu juan utamanya yakni guna melin- dungi kepentingan dan keselamat an para pemakainya. TIDAK 100% Memang disadari bahwa pe- makaian helm memang tidak se- lalu 100 persen menjamin pengen- dara kendaraan bermotor akan terhindar dari kemungkinan kece- lakaan lalu lintas. Lebih dari itu juga diinsyafi, pemakaian helm belum bisa dipastikan bakal me- nyelamatkan nyawa para pengen- dara yang terlibat kecelakaan la- lu lintas. Penulis juga haqul yakin bah- wa siapapun juga bakal tak bera- ni menjamin bahwa helm merupa kan satu-satunya dewa penyelamat di jalan raya. Bukan saja diperlu- kan helm berkualitas tahan ben- turan dan cara memakainya benar, untuk mencegah dari akibat fatal kecelakaan lalu lintas juga dibu- tuhkan kendaraan laik pakai, ke- mahiran, ketrampilan, keandalan dan kondisi fisik prima pengemu- di serta sadar hukum dan tertib lalu lintas dengan ciri mau mema- tuhi semua peraturan lalu lintas secara ikhlas. Bila ini bisa, maka diharapkan tak akan terdengar dan tak akan pernah terdengar lagi bahwa ber- kendaraan di jalan raya bagaikan terjun ke kancah peperangan se- kaligus merupakan 'arena pembu- nuhan' terbesar sepanjang sejarah peradaban manusia modern. De- ngan demikian para pengguna akan merasakan betapa nikmat- nya memanfaatkan hasil pemba- ngunan teknologi transportasi dan rancang bangun jalan raya abad modernisasi dewasa ini. *** Penulis adalah pemerhati masalah kriminalitas, kamtibmas, dan so- sial kemasyarakatan. Hanya saja yang sedikit mem- prihatinkan dan perlu mendapat perhatian, terutama sekali para pengelola pantai hiburan ini, pan- tai ini kurang terawat dengan baik. Begitu pula mengenai keber- sihannya masih terasa kurang terjaga. Alangkah baiknya, jika pantai yang selalu ramai dikunjungi ini ditata dengan baik, agar menjadi lebih indah, menarik, dan bersih. Juga para pengunjung umumnya diharapkan perhatiannya, agar menjaga kebersihan semaksimal mungkin. Jika pantai Ujungblang ini sudah terawat dan ditata, dan ter- jaga kebersihannya, tentu pengunjungnya akan lebih banyak. Dan ini tentu akan lebih menguntungkan Pemda setempat. BUDIMAN MS Jalan Kenari Banda Masen Lg. III, Mesjid Uteun Bayi Aceh Utara 00000