Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Kedaulatan Rakyat
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-03-11
Halaman: 25

Konten


Color Rendition Chart Terputus NEGARA (KR) - matif Banjarnegara - Pekalongan, ter- s akibat tanah ber- sakan jalan terjadi enumping RT 02/07 mbong Kecamatan Desa Kalibombong gatakan tanah ber- di sejak sekitar se- akhir. "Sampai hari masih terus berge- inya curah hujan mengakibatkan s total," kata Wanti, 3). BPBD Banjarnegara an, mengatakan su- zukan survei lokasi sar untuk mengam- darurat agar jalan at dilalui kendaraan Untuk sementara, m roda empat harus melalui Karang- "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 16 Jalan alternatif itu teran- cam tak dapat dilalui karena separuh badan jalan ambles dan sangat membahayakan pengguna jalan. Warga setem- pat menjaga dan mengatur kendaraan yang tetap nekat melintas. Komisi III DPRD Ban- jarnegara dipimpin Arif Budi Waluyo, Kamis (9/3) meninjau lokasi. "Kami berharap, Dinas PU bisa secepatnya melaku- kan perbaikan, mengingat ruas jalan tersebut sangat vi- tal bagi warga, bahkan men- jadi jalur utama Banjar- negara-Pekalongan," kata Arif. Kepala Dinas PU Kabupaten Banjarnegara Tatag Rochyadi, melalui Kabid Bina Marga, Argo mengatakan perbaikan akan di- lakukan secepatnya. "Survei sudah kami lakukan. Namun untuk pelaksanaannya, tetap harus melalui prosedur," katanya. (Mad)-c L DUNIA an di Malaysia arga almarhum Su- i. Diperoleh infor- - yang bersangkutan h 30 tahun bermukim alaysia. hkan dikabarkan al- num memiliki rumah rakan. Sehingga bu- masuk kategori TKI rakan yang dikirim lui PJTKI. arena itulah, kami ti- bisa menguruskan -haknya sebagai TKI," kata Sutiknyo. Sedang informasi dari keluarga almarhum di Cilacap, selama ini komu- nikasi dengan almarhum lancar. Terakhir korban pulang ke Cilacap pada tahun 2004. Mengenai penyebab meninggalnya Suwarni, pihak keluarga masih menunggu pen- jelasan dari pihak-pihak terkait. NAMANYA DISEBUT DI DAKWAAN Gubernur Jateng Mengaku Terganggu BANYUMAS (KR) - Namanya disebut dalam dakwaan sus e-KTP, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar anowo mengaku terganggu. Meski begitu, Ganjar anowo lebih memilih untuk bekerja, dan belum akan engambil langkah hukum berkaitan penyebutan nama Terganggunya banyak orang yang menanyakan dan su- h saya jelaskan semuanya. Saya sama sekali tidak ada itannya dengan persoalan tersebut," kata Ganjar di sela- la mengikuti Fun Bike Jateng Gayeng di Alun-alun arwokerto, Jumat (10/3). Menurut Ganjar Pranowo, penjelasan serupa juga sudah sampaikan saat diperiksa di Komisi Pemberantasan orupsi (KPK). Bahkan ada seseorang yang dikonfrontasi engannya, menjelaskan dirinya tidak terkait. Saat itu enyidik KPK telah menanyakan kepada orang itu. Ganjar Pranowo mengaku tidak kaget dengan penyebu- an namanya dalam persidangan. Karena jauh sebelum- ya, nama dirinya juga disebut-sebut. Meski demikian, anjar Pranowo lebih bersikap mencermati terlebih dahu- kelanjutan persidangan kasus yang kini menjadi perha- an publik. 4cm Meski namanya sempat disebut-sebut dan mengaku ter- anggu, namun Ganjar Pranowo belum akan mengambil angkah hukum terhadap penyebutan namanya, lantaran masih terlalu dini. "Belum....belum berpikir untuk menem- uh jalur hukum terkait penyebutan nama sama dalam merkara itu," ujar Ganjar Pranowo. (Dri)-c mlah Tokoh ada yang menilai apa yang celah dilakukannya berha- sil, semata-mata karena dukungan dari semua kom- ponen masyarakat. Pada kesempatan itu ju- ga digelar sarasehan ber- tema 'Peran Pers dan Upaya Pencegahan Korupsi SAR (Mak)-c di Daerah dengan meng- hadirkan narasumber Zae- nur Rohman peneliti dari Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT) Fakultas Hukum UGM Yogyakarta, serta Gunawan Permadi Wakil Ketua PWI Jawa Tengah. (Suk)-c VAN PERINGATAN KABUPS on the pregn zan PWI Kebumen Award 2017. KEBE P KR-Sukmawan SABTU KLIWON, 11 MARET 2017 (12 JUMADILAKIR 1950) Teror 'Ketuk Pintu' Resahkan Warga untuk menggelar mujahadah bersama. "Sudah hampir sepekan ini tidak ada lapor- an warga yang pintu rumah- nya diketuk. Namun kami masih penasaran, siapa yang telah melakukannya. Jika memang perbuatan orang iseng, harus dihentikan," terang Muryadi. SLEMAN (KR) - Ketenangan warga Sambirejo Wedomartani Ngemplak Sleman, satu bulan ter- akhir ini terusik. Mereka resah dengan adanya teror ketuk pintu' di sejumlah rumah warga. Meskipun dalam pekan ini ketuk pintu mulai mereda, namun warga tetap waspada. Ketua RT 04 Dusun Sam- birejo, Muryadi menjelaskan, ketuk pintu mulai terjadi se- jak Februari. Awalnya pintu rumah seorang warga dike- tuk secara misterius, pada malam hari. Saat pintu dibu- ka, tidak ada orang yang me- ngetuknya. Peristiwa yang sama kembali terjadi pada malam berikutnya di rumah warga yang lain. "Ketuk pin- tu terjadi malam hari dan ra- ta-rata di bawah pukul 23.00," terang Muryadi dite- mui KR di rumahnya. Ia mengatakan, pintu rumahnya juga menjadi sa- saran. Peristiwa terjadi saat ia tidak sedang berada di rumah. Ny Muryadi men- ceritakan, karena di rumah hanya ada ia dan kedua anaknya, dirinya tidak be- rani membukakan pintu. "Saya ketakutan, apalagi KR-Saifullah Nur Ichwan Kapolsek menunjukkan barang bukti dan tersangka. YOGYA (KR) - Reskrim Polsek Gondomanan berhasil me- ringkus seorang pengecer judi online, Lm alias Hogi (54) warga Sewon serta dua pengepul Sp (43) warga Kraton dan Ww (48) warga Gedongtengen. Modusnya pesan lewat SMS dan diu- mumkan lewat online. Sekarang ini petugas masih memburu bandarnya berinisial At. Kapolsek Gondomanan Kompol Riyanto, Jumat (10/3) meng- ungkapkan, pada 4 Maret 2017, petugas mendapatkan infor- masi dugaan judi di wilayah Gondomanan. Pada saat menye- lidikan, petugas mencurigai tersangka Hogi yang berada di de- pan sebuah gereja Jalan Beskalan dan dilakukan penangkapan. "Begitu digeledah, petugas menemukan SMS di HP tersangka yang berisi rekapan pesanan judi Hongkong. Selain itu juga ditemukan uang Rp 150.000 yang diduga penjual judi online, " ungkapnya. Berdasarkan pengakuannya, hasil penjualan judi disetorkan ke seorang pengepul. Atas dasar itu, petugas melakukan penangkapan terhadap tersangka Sp. Petugas kembali mene- mukan rekapan judi dan uang Rp 250.000. Tak hanya itu, ter- sangka Sp kembali setor ke pengepul di wilayah Gedongtengen yakni Ww. "Tiga tersangka ini perannya sebagai pengecer dan pengepul. Dari pengakuan mereka, bandar judi online ini adalah At yang sekarang menjadi buronan," katanya. Dikatakan, omzet judi ini setiap harinya sekitar Rp 1-2 juta. Para tersangka hanya melayani pembeli yang sudah dikenal. Untuk mengetahui togel yang dibeli keluar atau tidak, dapat (Sni)-g dilihat secara online. Pengepul Judi 'Online' Diringkus Menolak Bertanggung Jawab, Kerabat Dibunuh MAGELANG (KR)- Enggan bertanggung jawab, AF (51) warga di wilayah Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang, diduga membunuh Sumiyati (40) warga Windusari. Saat itu Sumiyati sedang mengandung 8 bu- lan. Pembunuhan bukannya dilakukan di wilayah yang ada di kawasan kaki Gunung Sumbing Magelang ini, tetapi justru di- lakukan di wilayah Desa Muneng Warangan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang. Magelang AKP Santoso, Kapolres Magelang menambahkan, beberapa barang bukti sudah diamankan di Polres Magelang. Di antaranya berupa cangkul, pakaian korban maupun lain- nya. Kapolres Magelang menambahkan perkara ini masih dalam proses pengembang- an, khususnya berkaitan dengan motif dugaan aksi pembunuhan. Sembunyi di Toko, Modus Pencuri YOGYA (KR)- Seorang juru parkir (jukir), Wl alias Ndowo (51) warga Jetis diduga menggasak uang Rp 9 juta di toko mesin di Jalan Kyai Mojo. Modusnya, tersangka membantu memasukkan barang kemudian sembunyi di dalam sebelum toko tutup. Kapolsek Jetis Kompol Hariyanto, Jumat (10/3) mengung- kapkan, tersangka menjadi jukir di toko tersebut. Pada 4 Maret 2017, tersangka pura-pura membantu memasukkan barang dagangan ke dalam toko. Selesai membantu mema- sukkan barang, tersangka bukannya keluar dari toko namun malah bersembunyi di dalam gudang. 1421 "Pada malam harinya sekitar pukul 22.00, tersangka keluar dari gudang dan mematikan listrik toko. Setelah itu tersangka mencongkel pintu ruangan dan menggasak uang sekitar Rp 9 juta yang disimpan di dalam laci," ungkapnya. Selesai beraksi, tersangka naik tangga dan menjebol. Kemudian tersangka loncat dari atas hingga kakinya tergelin- cir. Begitu toko buka, pemilik toko Slamet Sudarsono, menda- pati pintu ruangan dicongkel dan uang sudah hilang. "Korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jetis. Petugas langsung melakukan olah TKP dan memeriksa rekaman CCTV di toko tersebut. Dalam rekaman itu, tersang- ka terlihat sembunyi di gudang," terangnya. Atas dasar itu, petugas melakukan penangkapan terhadap tersangka pada 7 Maret 2017 di rumahnya. Awalnya tersang- ka berbelit dan tidak mengakui. Namun begitu ditunjukkan bukti-bukti, akhirnya tersangka mengakui perbuatannya. "Tersangka mengaku mengambil uang milik korban hanya Rp 2,3 juta. Uang itu digunakan tersangka untuk membayar utang. Sedangkan sisanya tinggal Rp 200.000. Untuk memper- tanggungjawabkan perbuatannya, tersangka mendekam di (Sni)-o tahanan," ujarnya. HUKUM BUKIT PIMENOREY Karya SH Mintardja malam itu suami tidak se- dang di rumah. Memang ke- tuk pintu rata-rata terjadi saat para suami tidak sedang berada di rumah," terangnya. Dikatakan, ketuk pintu di- lakukan berkali-kali dengan suara yang keras. Bahkan se- belumnya, pintu rumahnya itu juga terdengar digesek- gesek. "Karena takut, pintu tidak saya buka. Kemudian saya menelepon suami me- ngabarkan kejadian itu," terang Ny Muryadi. Dengan banyaknya rumah warga yang diketuk, ronda malam mulai ditingkatkan. Tak hanya itu, warga juga mengundang seorang kyai Sedangkan Partinah war- ga RT 04 mengungkapkan, meskipun tidak mengalami langsung, namun dirinya merasa penasaran atas keja- dian yang dialami para tetangganya. "Wardi, sauda- ra saya tak hanya diketuk- ketuk pintu rumahnya. Tapi malah sampai diithik-ithik. BANTUL (KR)- Tindakan seorang kakek Pd, terhadap Mawar (11, nama samaran) be- nar-benar menyulut amarah. Kakek 75 tahun warga Puluhan Desa Argomulyo Sedayu Bantul itu, mencoba mencabuli siswi SD tetangganya itu. Tindakan bejatnya kakek renta itu ketahuan seorang warga. Kini sang kakek harus meringkuk di sel tahanan Polsek Sedayu. Peristiwa itu terjadi Rabu, 8 Maret 2017 sekitar pukul 12.00. Kapolsek Sedayu Bantul, Kompol Moch Nawawi SPd MSi, Jumat (10/3) mengungkap- kan, tindakan amoral yang dilakukan Pd, ter- bongkar berkat kejelian seorang warga. Merujuk keterangan saksi saksi Mursidi (38) yang juga tetangga korban, awalnya Mawar yang asyik bermain, tiba-tiba didatangi ter- sangka. Setelah itu korban dibujuk agar mau masuk ke dalam sebuah rumah. Di dalam rumah kosong itu, tersangka melakukan tin- dakan tidak senonoh. Awalnya saksi tidak curiga pada saat keduanya masuk ke dalam TEMANGGUNG (KR)- Petualangan dukun palsu pengganda uang, Ap (31) war- ga Desa Kandangan Keca- matan Kandangan berakhir di penjara. Ia ditangkap Polsek Kandangan dengan sangkaan penipuan berupa penggandaan uang pada kor- ban Saryanto warga Kendal. Kasubag Humas Polres Temanggung AKP Henny Widiyanti Kamis (9/3) menga- takan, pada akhir Februari lalu tersangka datang ke se- orang tukang pijat urut, yang masih tetangga desa. Saat dipijat itulah, Ap iseng-iseng bercerita dapat menggan- dakan uang hingga miliaran Warga melintas di Dusun Sambirejo. Hal ini dibenarkan Kapolres Magelang AKBP Hindarsono SH SIK MHum, Kamis (9/3). Kepada petugas, AF mengatakan kalau aksi pembunuhan dilakukan dengan cara memukulkan batu beberapa kali ke arah kepala perempuan yang masih ada hubungan keluarga dengannya tersebut. Setelah Sumi- yati meninggal, AF pergi ke rumah salah satu warga untuk meminjam cangkul. Dengan cangkul inilah, ia mencangkul tanah pada la- han tebing sebuah aliran sungai. Dalam lubang galian yang tidak terlalu dalam terse- but, mayat Sumiyati kemudian dikubur lengkap dengan pakaian yang masih dike- nakan oleh korban saat itu. Didampingi Kasubbag Humas Polres Bocah SD Dicabuli Kakek Renta Meski yang melakukan ithik-ithik tidak tampak, na- mun Wardi melakukan per- lawanan," begitu Partinah mengisahkan. Berbagai dugaan pun Secara terpisah Kaur Bin Ops Sat Reskrim Polres Magelang Iptu M Tohir kepada KR di ruang kerjanya, mengatakan pembunuhan di- lakukan oleh AF sekitar 10 bulan lalu. Setelah membunuh, AF tidak diketahui kemana perginya, dan beberapa hari lalu ia kembali ke Windusari kemudian ditangkap dan ditahan di Polres Magelang. "HEM," geram salah seorang dari mereka, "Apabila kami juga pergi ke sana, maka kalian akan leluasa berbuat sekehendakmu di sini. Itulah pertanda bahwa nasibmu memang sedang malang. Kalian mengira bahwa kami pun dipang- gil pula ke sana. Ketahuilah, bahwa kami bertu- gas di sini berlima bergiliran pada keadaan biasa. Tiga dari kawan-kawan kami telah pergi ke ban- jar desa. Tetapi kami berdua tetap berada di sini. Agaknya nasib kalian yang terlampau jelek." Wajah kedua orang itu tiba-tiba menjadi tegang ketika mereka mendengar Agung Sedayu itu jus- tru tertawa. Katanya, "Marilah masuk. Kita lebih baik berbicara dengan baik." Sejenak kedua orang itu terbungkam. Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa Agung Sedayu akan berbuat demikian. Anak muda itu sama sekali tidak menjadi cemas dan takut. LUSTRAN JOKO SANTOSO Bahkan ia tertawa dan mempersilahkannya ma- suk. rupiah. Berselang hari, tukang pijat tersebut datang bersama Saryanto (36) warga Dusun Karangjati Desa Boja Kecamatan Boja Kendal, yang merupakan saudaranya. Saryanto mengaku tertarik untuk menggandakan uang, maka itu diserahkanlah uang Rp 17 juta dengan harapan bisa berlipat hingga menjadi Rp 1 miliar. Agus mau menggandakan uang dengan persyaratan, Saryanto membawa ke- menyan, lilin, kardus, kain mori dan bunga kantil warna putih, kuning dan merah un- tuk ritual. Ritual dilak- Hasil informasi dari AF ini, tim Sat Reskrim Polres Magelang melakukan pengecekan ke Muneng Warangan Pakis untuk mengetahui secara pasti keberadaan lokasi mayat Sumiyati dimakamkan. Rabu (8/3) lalu di Muneng Warangan Pakis Magelang juga di- laksanakan bedah mayat oleh tim kedokteran Forensik Biddokes Polda Jateng di Muneng Warangan Pakis Magelang. (Tha)-g muncul dari warga. Yang sempat hangat menjadi pem- bicaraan adalah kemungkin- an kejadian itu berhubungan dengan adanya pihak terten- tu yang sedang mencoba il- sanakan di kamar rumah Saryanto, yang dilanjutkan dengan ngamen di tempat- tempat yang terdapat banyak BINMAS RT 05 RW 47 rumah. Tetapi di luar dugaan, saksi yang berada se- kitar tempat itu mendengar teriakan korban. Karena merasa curiga, saksi bergegas masuk rumah untuk mengecek peristiwa yang terja- di. Begitu sampai di dalam rumah, saksi terkejut melihat perbuatan tersangka mem- perlakukan bocah polos itu. Setelah tindakan bejatnya ketahuan, tersangka dan korban keluar rumah. Peristiwa itu oleh saksi dila- porkan kepada orangtua korban dan Polsek Sedayu. Moch Nawawi SPd MSi menjelaskan, sete- lah mendapatkan laporan adanya kasus itu, petugas mendatangi TKP. Bahkan tersangka langsung ditangkap siang itu juga, sementara korban dibawa korban ke Puskesmas Sedayu 1 Visum Et Repertum sebagai bahan penyeli- dikan. Tersangka dijerat Pasal 82 ayat 1 UU RI No 35 Tahun 2014, tentang Perubahan Atas UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. (Roy)-c DUKUN PENGGANDA UANG BERAKSI Rp 17 Juta Ditukar Kotak Kosong Diintai Seminggu, Pengguna Sabu Dibekuk WONOSARI (KR) - Sat Narkoba Polres Gunungkidul mengamankan IR (56) warga Magelang, Jawa Tengah. Tersangka yang tinggal di Purbosari, Wonosari ditangkap karena mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu. Dalam penangkapan, tersangka tidak melakukan perlawanan. Sejumlah barang bukti berupa sabu-sabu 0,3 gram, hand- phone, alumunium dan sedotan juga ikut disita. i Petugas melakukan pengintaian selama kurang lebih satu minggu. Hingga akhirnya tersangka berhasil ditangkap beser- ta barang bukti,i kata Kaur Binops Satres Narkoba Polres Gunungkidul Iptu Enny Nur Widiastuti didampingi Kanit Narkoba Ipda Agus Supriyanta saat gelar perkara di Mapolres, Kamis (9/3). Kasubag Humas Polres Gunungkidul Iptu Ngadino menambahkan, barang bukti narkoba tersebut diper- oleh dari seseorang di Yogyakarta. Sementara itu, Satuan Reserse Narkoba Polres Banyumas, Rabu (8/3) dini hari meringkus Hff (3) pengedar sabu di depan rumahnya. Pelaku yang diketahui warga Desa Pasir Wetan, Karanglewas, Banyumas, dibekuk setelah polisi mendapat in- formasi, Hff akan menjual sabu. Kasubag Humas Polres Banyumas, AKP Sukiyah mengata- kan, barang bukti yang disita berupa 2 paket sabu seberat 0,36 gram, yang dimasukkan ke dalam kantong plastik transparan. Barang bukti itu oleh pelaku sebelumnya disim- pan di halaman belakang rumahnya. (Ded/Bmp/Dri)-c Dirampok, WNI Tewas di Malaysia uang, seperti di SPBU dan de- pan perbankan. CILACAP (KR) - Suwarni (66) warga Jalan Serayu Kelurahan Donan Kecamatan Cilacap Tengah, Cilacap yang se- lama ini bermukim di Malaysia, diantar pulang dalam keadaan sudah meninggal, Kamis (9/3) dini hari. Diduga Suwarni menja- di korban perampokan yang terjadi pada Jumat pekan lalu. Suswanti anak nomor 3 almarhum Suwarni ini mengatakan, sebelumnya pihak keluarga di Cilacap sudah mendapatkan in- formasi dari Malaysia, jika ibunya mengalami naas ketika hen- dak ke pasar, Jumat Subuh. Karena anggota keluarganya ada yang di Malaysia, sehingga segala sesuatunya diserahkan kepa- da mereka. Sedang keluarga di Cilacap hanya menunggu kepu- langan jenazahnya. "Jenazah ibu sudah dimakamkan di Donan, Cilacap, Kamis pagi," katanya, kemarin. Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Perindustrian Cilacap Kosasih melalui Kabid Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Sutiknyo mengatakan, pihaknya sudah menemui keluarga almarhumah Suwarni. Diperoleh informasi, yang ber- sangkutan sudah 30 tahun bermukim di Malaysia. Bahkan di- kabarkan almarhumah memiliki rumah kontrakan. Sehingga bukan masuk kategori TKI kontrakan yang dikirim melalui PJTKI." Sehingga kami tidak bisa menguruskan hak-hak seba- gai TKI," katanya. Sedang informasi dari keluarga almarhumah di Cilacap, selama ini komunikasi dengan almarhum lancar. Terakhir korban pulang ke Cilacap pada tahun 2004. (Mak)-e Kemenyan dan lilin yang dikalungi bunga kantil, di- Karena kedua orang itu tidak segera menjawab, maka Agung Sedayu itu berkata pula, "Marilah, kalau memang kau tidak akan pergi ke banjar itu. Apakah perlunya kita bertengkar?" "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 17 Tersangka pengganda uang berikut barang bukti. Sesaat kemudian kedua orang itu pun menyadari keadaannya. Wajah mereka yang tegang menjadi semakin tegang, Dengan gemetar salah seorang dari mereka berkata, "Jangan men- coba mempengaruhi sikapku. Aku bukan anak- anak. Seandainya gadis itu yang mempersilahkan aku, maka aku pun tidak akan melepaskan ni- atku untuk menangkap kalian. Ayo, menyerahlah sebelum kami bertindak." KR-Wahyu Priyanti "Apakah kalian berdua mampu berbuat demikian? Kami bertiga di sini, sedang kalian hanya berdua." "Setan alas!" bentak yang lain. "Takaran kami adalah sepuluh orang seperti kalian." "Tetapi yang ada di sini hanyalah kami bertiga. Apakah kami harus mencari tujuh orang kawan mu gaib. Partinah mengang- gap dugaan itu mengemuka karena hingga kini pun war- ga belum menemukan jawa- ban pasti atas serentetan ke- (Ayu)-c jadian itu. KR-Zaini Arrosyid nyalakan di kamar dan tidak boleh padam. Sementara kor- ban bersama tersangka mengamen di depan bank atau SPBU. "Nanti uang akan pindah secara gaib dari kan- tor bank atau SPBU ke dalam kardus di dalam kamar," katanya. Saryanto sadar menjadi korban penipuan setelah di- tunggu beberapa hari, ternya- ta kardus masih tetap kosong. Ia pun buru-buru lapor pada polisi. Uang telah habis untuk biaya hidup dan membayar utang. "Tersangka dijerat de- ngan pasal 378 dengan anca- 4 tahun penjara," katanya. (Osy)-o man lagi buat melayani kalian?" Kedua orang itu pun menjadi semakin marah. Mereka merasakan kata-kata Agung Sedayu itu sebagai suatu penghinaan. Karena itu maka salah seorang dari mereka berkata, "Tak akan ada ke- sempatan lagi. Kalian telah menghina kami. Karena itu, maka kalian akan kami bunuh tanpa persoalan lagi. Tanpa harus dihadapkan kepada Ki Tambak Wedi atau siapa pun." Agung Sedayu tidak menjawab. Ia melihat ke- dua orang itu menjadi sangat marah. Karena itu maka ia pun harus berhati-hati. Ia belum tahu, sampai di mana kemampuan keduanya. Tetapi ia yakin bahwa kedua orang itu pasti tidak akan se- tangkas Sidanti atau Alap-alap Jalatunda. Dengan pedang teracung ke depan kedua orang itu bersama-sama melangkahi tlundak pintu ma- suk ke dalam gubug itu pula. Wajah mereka men- jadi merah karena kemarahan yang telah memu- ncak. (Bersambung)-e לכש