Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Kedaulatan Rakyat
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-03-13
Halaman: 11

Konten


4cm Color Rendition Chart SENIN PAHING, 13 MARET 2017 (14 JUMADILAKIR 1950) A KR-Agussutata Seorang pegawai memperhatikan mebeler ruang kelas di SDN Trisik, menggunakan 'dingklik' angkringan. Menurut Kepala Desa (Ka- des) Glagah Agus Parmana, pengurugan lahan relokasi memang sudah berlangsung dua bulan, tapi belum sesuai harapan karena pekerjaan baru mencapai sepertiga dari seluruh luas lahan. TEMON (KR)- Proses relokasi bagi warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang akan menempati tanah kas desa (TKD) masih menghadapi sejumlah masalah. Hingga saat ini Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X ternyata belum menerbitkan izin peng- gunaan TKD untuk lokasi relokasi. Sementara itu pengurugan lahan relokasi juga masih ada kendala. "Jumlah truk pengangkut terus berkurang lantaran up- ah sopir turun," katanya kepada Wakil Ketua Komisi ADPRD DIY Sukarman ber- sama Sekretaris Hery Su- mardiyanta dan anggota Nu- nung Ida Mundarsih, Ren- dradi Suprihandoko serta Endang saat kunjungan di Balai Desa Palihan, Jumat (10/3). PERALIHAN TANAH KAS DESA KE WARGA Belum Ada Izin Gubernur Diungkapkan, pengurugan telah diikuti dengan permo- honan dari PT Angkasa Pura (AP) I untuk pengosongan la- han. Tapi surat tersebut ti- dak diteruskan ke masyara- kat, karena memang lokasi belum siap. "Kecuali WTT (Wahana Tri Tunggal), semua warga Gla- gah mengambil relokasi. Ka- rena lahan relokasi belum DAMPAK PEMBANGUNAN BANDARA SDN 3 Glagah 'Kehilangan' 7 Siswa TEMON (KR)-SDN 3 Glagah diperkirakan akan kehilangan tujuh siswa karena pindah sekolah mengikuti orangtua akibat dampak pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA). Gedung SD yang memiliki siswa terbanyak di Desa Glagah tersebut harus ikut direlokasi. Beberapa guru SDN 3 Glagah mengungkapkan jumlah siswa kelas 1 sampai kelas VI sebanyak 120 siswa yang sebagian besar tempat tinggal orangtuanya harus pindah karena terkena pemba- ngunan bandara. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kulonprogo bersama pengurus komite sekolah dan para orangtua siswa meng- adakan pertemuan di SDN 3 Glagah. Pertemuan untuk pen- dataan siswa menjelang para orangtua persiapan pindah tempat tinggal ke relokasi. "Dalam surat pernyataan yang diisi para orangtua dan wali murid, sebanyak 7 siswa akan pindah sekolah ke luar daerah karena mengikuti orangtua," kata Marsodah, salah seorang guru SDN 3 Glagah. Penyelenggara SDN 3 Glagah menyatakan gedung sekolah ter- masuk yang harus pindah ke relokasi di Desa Glagah karena ber- ada di kawasan pembangunan bandara. Rencana kepindahan tersebut tidak sampai mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Dasar (Dikdas) Temon, Siti Mangunah ditemui terpisah menjelaskan SDN 3 Glagah dan TK Melati 2 di Desa Glagah harus pindah karena terkena pemba- ngunan bandara. KULONPROGO Menurutnya, Dinas Dikpora sudah mengajukan surat pindah relokasi ke Pemkab Kulonprogo. Kebutuhan tanah untuk memba- ngun kembali gedung SD di relokasi, seluas kurang lebih 3.000 meter persegi. "Belum tahu perkembangan terakhir dari surat Dinas Dikpora ke Pemkab yang ditembuskan ke UPTD PAUD dan Dikdas Temon," ujar Siti Mangunah. Selain SDN 3 Glagah, katanya SDN 1 Glagah diperkirakan juga harus pindah karena terkena rencana pelebaran Jalan Jalur Selatan-Selatan (JJLSS). Gedung SD berjarak sekitar satu kilome- ter ke timur dari SDN 3 Glagah. "Halaman gedung SD terkena pelebaran sekitar enam meter dari jalan sekarang. Gedung tidak dapat digeser ke belakang karena sudah tanah warga," jelasnya. (Ras)-f An MILAD KE-36 UMY Pengobatan Gratis dan Bagi Sembako SAMIGALUH (KR) Panitia Milad ke-36 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerja sama dengan Pengurus Daerah Keluarga Alumni Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Pengda KAUMY) DIY mengada- kan bakti sosial (baksos) berupa pengobatan gratis dan bagi- bagi sembako kepada 200 warga miskin yang dipusatkan di SD Muhammadiyah Munggang Wetan Desa Sidoharjo Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo, Minggu (12/3). Menurut Wakil Ketua Panitia Milad, Bambang Wahyu Nugroho, baksos merupakan kegiatan awal Milad ke-36 UMY. Pengobatan gratis melibatkan dokter dan tenaga medis dari mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan serta se- jumlah mahasiswa tergabung dalam Fisipol Society Empowerment (Fismo) Club. Kegiatan mendapat dukungan penuh Badan Pembina Harian UMY, Badan Pengelola Infaq UMY dan Pimpinan Cabang Aisyiyah Pengasih dan KAUMY Pengda DIY. Selain di Samigaluh, baksos serupa dan operasi bibir sumb- ing gratis juga akan diadakan di sekitar kampus UMY. "Milad merupakan rangkaian kegiatan sebagai ungkapan rasa syukur UMY telah berkiprah selama 36 tahun dan bisa tumbuh dan berkembang menjadi kampus terakreditasi "A" berslogan Unggul dan Islami. (Rul)-f siap kami mempertahankan warga agar tidak pindah du- lu. Lha mau pindah ke mana kalau di tempat yang baru belum siap," jelasnya. Warga Miskin Kades Palihan, Kalisa mengharapkan proses relo- kasi di atas TKD dan Paku Alaman Ground berjalan bersama. Apalagi yang akan : menempati PAG merupakan warga miskin. Mereka harus mendapatkan prioritas. "Ka- lau relokasi tidak bareng akan jadi repot," tuturnya. BELUM PENUHI SPM PENDIDIKAN Siswa Gunakan 'Dingklik' Angkringan GALUR (KR) - Keleng- kapan sarana dan prasarana sebagian SD di Kulonprogo, belum mampu memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan. Selain ruangan sekolah belum lengkap, masih ada kursi tempat duduk siswa di ru- ang kelas menggunakan dingklik angkringan. Kepala SDN Trisik, Pur- wanto mengakui kelengkap- an sarana dan prasarana di sekolahnya, termasuk belum dapat memenuhi persyarat- an SPM pendidikan. Ter- utama untuk mebeler kursi tempat duduk untuk siswa, masih menggunakan bela- han satu potong kayu. Dalam pertemuan terung- kap, pelepasan TKD ternyata belum bisa dilaksanakan. Lantaran belum ada izin gu- bernur. Pemdes takut apa yang dilakukan akan me- nyalahi hak dan regulasi. "Jangan sampai pemba- ngunan selesai tapi hak atas tanah masih mengambang. Itu akan menjadi masalah dikemudian hari," terangnya. Staf Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Yuliah, mengaku telah menerima surat Bupati Kulonprogo ten- tang permohonan penggu- naan TKD untuk relokasi warga terdampak bandara. Tapi dalam perkembangan- nya, ada perubahan jumlah dan lokasi sehingga terpaksa diusulkan revisi. Sampai sekarang permohonan belum TEMON (KR) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo dan perusahaan pemra- karsa pembangunan New Yogyakarta Interna- tional Airport (NYIA) masih terus membahas masalah ganti rugi atau relokasi fasilitas umum (fasum) seperti Puskesmas Temon II dan SD Glagah serta fasilitas jalan kabupaten yang ter- dampak bandara. Dengan demikian nasib ganti rugi terhadap fasum dan fasos hingga saat ini masih nggantung atau belum ada kepastian. "Sampai sekarang belum ada pembicaraan fi- nal masalah ganti rugi fasum dan fasos. Pertemuan-pertemuan sebelumnya belum membuahkan hasil yang pasti," tegas Asisten Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam Setda Kulonprogo Triyono SIP MSi, Minggu (12/3). Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Asset, Drs Rudiyatno. "Ya masalah tersebut memang belum selesai, Selasa (14/3) baru akan dibahas dengan koordinator Sekretaris Wakil Presiden Satu kursi untuk tempat duduk dua siswa dengan ukuran sama panjang meja belajar di kelas. Mirip de- ngan dingklik yang digu- nakan pedagang di warung angkringan. "Masih terdapat sekitar 30 persen, di kelas menggu- nakan kursi panjang," jelas Purwanto. TEMON (KR)- Kepala Desa (Kades) Janten Kecamatan Temon, Fahrudin menanyakan sia- pa pihak yang paling bertnggung jawab terha- dap perbaikan jalan lingkungan di wilayahnya yang saat ini mengalami kerusakan akibat se- ring dilintasi armada pengangkut material tanah urug untuk lahan relokasi. Sebagian tempat duduk sudah menggunakan satu kursi satu siswa tetapi ukur- an kursi untuk orang de- wasa. Kursi tersebut di- pasangkan dengan meja tempat belajar untuk ukur- an siswa. Siswa yang duduk di kursi lebih tinggi dengan siswa sekitar yang duduk di PEMKAB-ANGKASA PURA AKUI Ganti Rugi Fasum Fasos Belum Jelas "Wilayah kami memang tidak terdampak langsung pembangunan bandara, tapi menjadi salah satu lokasi relokasi bagi warga terdampak. Ada 54 kepala keluarga yang akan di relokasi di Janten. Permasalahannya sejak ada kegiatan pengurugan lahan relokasi jalan lingkungan dan bukan jalan desa yang selama ini dilintasi truk mengalami kerusakan. Siapa yang akan mem- perbaikinya nanti," katanya, Minggu (12/3). Sementara itu Kades Kebonrejo, Slamet mengungkapkan Tanah Kas Desa (TKD) setem- pat yang menjadi lokasi relokasi berada di sela- tan balai desa dan berbatasan dengan SMA 1 Temon. Seiring adanya kegiatan pengurugan la- han telah menyebabkan pagar balai desa seting- gi 120 meter terancam roboh, kondisi pagar tersebut sekarang sudah miring dan disangga bambu. Kondisi serupa juga terpadi pada pagar SMA 1 Temon. "Kami memang telah me- ngembalikan permohonan TANAH KAS DESA JADI RELOKASI Jalan Rusak, Kades Kehilangan Pelungguh n KR-Asrul Sani Pimpinan dan anggota Komisi A DPRD DIY meninjau lahan relokasi warga ter- dampak bandara di Desa Janten. diajukan kembali dan belum diketahui pihak mana yang berhak mengajukan permo- honan. di Jakarta," jelasnya. Terhambatnya pemberian ganti rugi fasos dan fasum tersebut lantaran masih ada perbedaan persepsi tentang pengertian jalan diberi ganti rugi atau tidak. Karena menurut aturan Men- dagri jalan merupakan asset yang harus dicatat sebagai kekayaan daerah dan masuk dalam ner- aca daerah. Sementara menurut Badan Pertanahan Nasional (BPN) tidak perlu menda- pat ganti rugi bila untuk fasilitas umum. Persoalan lain yang masih dibahas adalah jalan jalan di lokasi relokasi siapa yang harus membangun. Humas PT Angkasa Pura (AP) I Didik Catur membenarkan ganti rugi fasum dan fasos me- mang belum selesai pembicaraannya. Namun demikian khusus untuk merelokasi Puskesmas serta SD Glagah, pihaknya siap melakukan. "Kalau belum ada tanahnya ya tentu kami siap mencarikan tanahnya juga. Tapi soal tanah pe- merintah memang belum tuntas pembahasan- nya," katanya. (Wid/Rul)-f "Pertanyaan kami kerusakan pagar tersebut menjadi tanggung jawab siapa? Apakah pihak kontraktor atau Pemkab Kulonprogo. Kami menanyakan masalah ini karena sampai sekarang belum ada kejelasan," tuturnya. Dijelaskan, jalan lingkungan yang menjadi jalur utama dumptruck keluar masuk lokasi re- lokasi semula tidak selebar sekarang. Peme- rintah Desa (Pemdes) Janten telah mengklari- fikasi tentang nasib pagar balai desa dan SMA 1 Temon. Tapi hingga saat ini belum ada titik te- mu. "Mumpung pengurugan belum selesai maka kami minta kejelasan siapa yang harus bertang- gung jawab terhadap aset desa kami," tegasnya. Sedangkan Kades Palihan, Kalisa mengaku sejak proses pembebasan lahan bandara No- vember 2016 silam, pihaknya sudah tidak lagi menggarap tanah kas desa. Dengan habisnya TKD untuk bandara dan ja- di lahan relokasi telah menyebabkan kades ke- hilangan tanah bengkok dan pelungguh. Sampai sekarang belum ada kepastian kapan kompensasi akan diberikan oleh PT Angkasa Pura (AP) I. Termasuk hak perangkat desa atas lahan juga belum ada dasar hokum yang kuat. (Rul)-f September, Pameran Kesempatan Kerja Mini WATES (KR) - Setelah sukses menyeleng- garakan pameran kesempatan kerja atau Kulonprogo Job Fair 2017, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kulonprogo pada tahun ini juga berencana menyelenggarakan kegiatan serupa sekitar September. Penyelenggaraan pameran, Jumat-Sabtu (10-11/3) di Hall Kampus UNY Wates, menda- pat sambutan masyarakat luas. Jumlah pe- ngunjung mencapai ribuan orang, meliputi kursi panjang. Menurutnya, penyeleng- gara sekolah sedang meng- usulkan ada meja dan kursi yang memenuhi persyaratan SPM ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dik- pora) Kulonprogo. Sekolah juga belum memiliki ruang UKS karena sekolah tidak memiliki ruangan kosong. Kepala Bidang Pembinaan SD, Dikpora Kulonprogo, Suharyono dan Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana, Yulianto yang dikonfirmasi mengakui be- lum semua sarana pra- sarana pendidikan sekolah SD, memenuhi syarat SPM. "Tidak dapat menyam- para pencari kerja dan siswa kelas XII SMA/SMK. "Pengunjung hari terakhir lebih banyak diban- dingkan hari pertama," ujar Susilo, Panitia Ku- lonprogo Job Fair 2017, Sabtu (11/3). Menurutnya, melihat antusias masyarakat dan pencari kerja cukup tinggi, Dinas Na- kertrans Kulonprogo di tahun ini sekitar September, akan kembali menyelenggarakan pa- meran kesempatan kerja. (Ras)-f "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 6 agar dilengkapi," ujarnya. Wakil Ketua Komisi A. Sukarman menjelaskan, pi- haknya telah tiga kali kun- jungan lapangan untuk meli- hat dan menyerap aspirasi paikan berapa jumlahnya SD yang sarana prasa- rananya belum lengkap dan belum memenuhi SPM pen- didikan. Namun, melihat ke- nyataan di lapangan me- mang masih ada," ujar Suharyono. Yulianto menjelaskan pe- merintah melalui Dikpora akan berupaya sarana pra- sarana dapat memenuhi SPM pendidikan. Penye- lenggara sekolah dapat membuat usulan untuk ke- lengkapan sarana prasarana pendidikan. "Banyak sekolah, kemung- kinan untuk realisasinya harus menunggu antrean," ujarnya. (Ras)-f masyarakat terdampak ban- dara. Harapannya ketika nanti muncul masalah, bisa diselesaikan secepatnya. "Be- nang kusut harus diurai," je- lasnya. (Rul)-f Dinamika Binangun Pengelolaan Kebun Teh, DRD Studi Referensi WATES (KR)- Dalam upaya mencari tahu terkait pengelolaan kebun teh dan pengembangan agrowisata, Dewan Riset Daerah (DRD) Kulonprogo melakukan studi referensi ke Perkebunan Teh di Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Ka- ranganyar Jawa Tengah. Rombongan Tim DRD terdiri Bambang Suwignyo PhD, Slamet Widiyanto MSc dan Drs H Kasdiyono, beserta perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Dinas Pertanian dan Pangan, diterima Dwi Koranto selaku manajer PT Rumpun Sari Kemuning I, perusahaan yang mengolah teh dari perke- bunan di Desa Kemuning Dikatakan Ketua DRD Kulonprogo Bambang Suwignyo PhD, kunjungan ini untuk mendapatkan informasi pengelolaan kebun teh dan pengembangan agrowisata di wilayah itu. "Hasil studi re- ferensi diharapkan dapat diterapkan untuk pengembangan pro- duksi teh sekaligus pengembangan agrowisata Pedukuhan Nglinggo Pagerharjo dan Pedukuhan Tritis Ngargosari Sami- galuh," kata Bambang, Minggu (12/3). (Wid)-f Topografi Wilayah, Kendala Pelayanan Perpustakaan WATES (KR)-Topografi wilayah Kulonprogo yang terdiri ping- giran pantai sampai dengan pegunungan menjadi salah satu kendala untuk dijangkau dalam pelayanan perpustakaan. Meski demikian Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah tetap menjang- kau semaksimal mungkin dengan layanan perpustakaan keliling. Hal itu dikatakan Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kulonprogo Drs H Harminto MM. "Penambahan armada mobil keliling yang dioperasikan sejak awal 2016 diharapkan dapat menambah lokasi/pengunjung dan peminjam bahan pustaka." katanya, Minggu (12/3). Jumlah kunjungan perpustakaan pada tahun 2016 sebanyak 113.316 pengunjung, terealisasi 111,6 persen dari target. Sedangkan jumlah populasi yang harus dilayani sebanyak 333.305. 1 "Memang terjadi penurunan pengunjung di bulan Juni dan Juli 2016 disebabkan karena titik lokasi perpustakaan keliling berku- rang karena sekolah libur, sehingga untuk operasional perpus- takaan keliling hanya di desa/kecamatan dan lokasi umum lain- nya," kata Harminto, sambil menambahkan terjadi pula penam- bahan jumlah buku tahun 2016 sebanyak 45.825 atau 111,72 persen dari target (Wid)-f Pengawasan Rokok llegal dan Perda KTR WATES (KR)-Sebagai upaya pengawasan terhadap peredaran rokok ilegal (tanpa pita cukai) dan penegakan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (Perda KTR) di wilayah Kulonprogo, Satuan Polisi Pamong Praja (SatPol PP) bersama Tim Terpadu melakukan pembinaan terhadap peda- gang yang kedapatan menjual rokok ilegal dan spanduk iklan rokok, Jumat (10/3). Hasil pelaksanaan kegiatan di wilayah Kecamatan Galur dan Lendah, ditemukan sembilan rokok ilegal dan dua spanduk dan enam pedagang atau toko. Pit Kepala SatPol PP Kulonprogo Drs Duana Supriyanta MM menyatakan, Tim Terpadu terdiri dan Polres, Kodim, Kecamatan, dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT). "Selain penegakan Perda KTR, juga masalah perizin- an mendirikan bangunan (IMB) dan izin usaha. Terhadap yang kedapatan menjual rokok ilegal, kami mem- berikan pembinaan terkait peredaran rokok ilegal, serta Perda KTR dengan mendata pemilik toko Diharapkan masyarakat menjadi tahu tentang rokok ilegal dan Perda KTR, sehingga ke depan karena sudah diberi sosialisasi maka tidak diulangi lagi menjual rokok ilegal-nya," kata Duana. (Wid)-f SENIN PAHING, 13 MARET 201 (14 JUMADILAKIR 1950) BUKAN Pemda DI YOGYA (KR)-Keberadaa sis aplikasi internet atau d marak di DIY, membuat P menyelesaikan penyusunan transportasi ini secepatnya. sunan aturan baru ini dituju. bisa memberikan kepastian. adaan mereka. "Intinya, semua yang di jalanan itu harus diatur. Jadi saat ini kami tengah me- nyusun peraturan tersebut. Bentuknya nanti Pergub atau apa, kita lihat saja nan- ti. Yang jelas, saat ini sudah masuk di Tim Biro Hukum, semoga saja pekan depan bisa selesai," tegas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DIY Ir Gatot Saptadi MM saat dihubungi KR di Yogya, Minggu (12/3). Ditanya apakah peraturan tersebut nantinya akan me- lara port seca Gat sed: digo pela tak emp mac onli Generasi luka pada hidung dan kepala belakang. Peristiwa di Timoho, menurut Kapol Umbulharjo Kompol Yugi Bayu Henda SIK mengungkapkan, sebelum kejad korban Ilham Bayu Fajar dibonceng kakaknya Fernando Suryo Pangestu yang juga masih pelajar SMA swasta Yogya bersama teman-temannya melim dari arah Baciro ke selatan. Sesampa simpang empat Among Raga, korb berpapasan dengan rombongan pelaku "Pada saat berpapasan itu, korban kakaknya terpencar dengan teman-tem nya. Korban melaju ke arah timur, seda kan teman-temannya menyelamatkan ke arah selatan," ungkapnya. **** (tra itu port apli Ternyata pelaku yang mengendarai tor KLX dan 2 matik itu putar balik meng jar korban. Sebelum simpang empat Ba Kota Yogya atau depan Perumah Timoho Regency, pelaku membacok k ban di bagian dada yang berujung langnya nyawa Ilham. Setelah itu pela langsung kabur. Tiga kejadian kekerasan dalam wal beberapa jam saja, menambah pilu seju lah orangtua yang anaknya menjadi k ban kekerasan. Apalagi, salah satu di taranya meninggal dunia. Kapolresta Yogya Kombes Pol Tomm Wibisono SIK mengatakan, selama polisi secara tegas menindak d melumpuhkan pelaku kriminalitas yang lakukan remaja. Bahkan setiap mala melakukan patroli di jalanan hingga pa untuk antisipasi terjadinya pembacokan. "Kami tidak kurang-kurang meninda pelaku klithih. Bahkan beberapa rema kami penjarakan karena membac Memotong Sedangkan fakta yang terungkap da sisi orangtua, secara ekonomi pa orangtua pelaku cukup mapan, merek mengaku super sibuk dan membuat ana broken-home. Yang sangat mengejutka ada juga orangtua yang 'merestui ana melakukan aksi klithih. Dan fakta tersebut, salah satu tantang an yang layak diwaspadai serius par orangtua adalah kemakmuran keluarga Banyak kasus terjadi, keluarga yan ekonominya cukup berada, anak-anak nya menjadi berantakan. Seringkal kekayaan telah menyebabkan rumah ha nya menjadi tempat bermalam bag penghuninya. Tidak ada komunikasi yan hangat lagi antara ayah, ibu dan anak anak. Mereka terlena, bahwa kekayaa telah mampu memakan anak kam dungnya sendiri. Terimakasih kubang sudah Psikolog kondang Paul Wachel mena makan dengan istilah 'kemiskinan orang tua kaya! Penyakit sindroma mentalita: pertumbuhan telah menjangkiti orangtua Salah satu cirinya adalah hasrat untul mencari kekayaan terus-menerus dan ti dak puas-puasnya, meskipun kekayaan itu sudah melimpah ruah. Orangtua telah betul-betul menjadi materialistik, individu alistik dan hedonistik. Dan, yang lebih me ngerikan bahwa mereka melihat keka- Suara Raky Kirim SMS ke 0815 797 3 Te Ken perem lan-jal sudah bat PU ma ka baiki ja kitar daerah Terima