Tipe: Koran
Tanggal: 2017-08-18
Halaman: 14
Konten
14 Jumat Kliwon, 18 Agustus 2017 JOGJA, BERNAS-Pembangunan tataru- ang yang meliputi rancang bangunan dan rancang lingkungan di wilayah perkotaan DIY selama ini masih sporadis. Jogja yang menyandang status keistimewaan belum seutuhnya mengendalikan pembangunan yang berbasis keistimewaan. Demikian mengemuka dalam work- shop bertema Rancang Kota Jogja Istimewa bersama Badan Perencanaan Pembangun- an Daerah (Bappeda) Kota Jogja, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DIY serta Jaringan Penelitian (Jarit) Kota Jogja, di gedung Bappeda Kota Jogja, Rabu (16/8). Dalam diskusi itu muncul penilian bahwa pemba nan kawasan perkotaan di DIY berlangsung secara sporadis, be- lum sepenuhnya berbasis pada nilai-nilai keistimewaan. Pembangunan Tata Ruang Masih Sporadis Warga Kibarkan Be 72 Mete Hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan bangunan gedung yang tidak beraturan, semakin kurangnya ruang terbuka hijau JOGJA, BERNAS --Bila Je- pang punya kimono dan Chi- na terkenal dengan cheong- sam serta Hanbok dari Korea hingga maraknya reklame yang meng- ganggu pemandangan kota. "Sekarang yang terjadi membuat tata bangunan dan lingkungan yang masih sporadis. Padahal Jogja melekat dengan status keistimewaan yang sudah semesti- nya menjadi basis rancang tata bangunan dan rancang tata lingkungan," papar Ketua Program Magister Arsitektur UII Yogyakarta Suparwoko PhD. Suparwoko mengambil sample bahwa rancang tata kota baru konsentrasi ran- cang tata bangunan dan tata lingkungan hanya terkosentrasi di kawasan Malioboro. Padahal jika mengacu pada nilai-nilai keistimewaan pembangunan perkotaan meliputi sampai kawasan pinggiran stra- tegis sebagai konsep urban desain. "Semisal ada empat Masjid Patok Ne- goro yang memiliki nilai sejarah tinggi bisa dijadikan batas wilayah perkotaan, Selokan Mataram ditata sebagai kanal kota. Jadi GALIH WIJAYA/HARIAN BERNAS POPULERKAN SARUNG --Lia Mustafa dan rekan-rekannya tengah mempopulerkan sarung sebagai gaya pakaian urban dan mendunia pada Minggu (13/8) lalu. SEJUMLAH elemen ma- syarakat dan jurnalis yang tergabung dalam Koalisi Ma- syarakat untuk Udin (K@MU) menggelar aksi diam dan tea- trikal di depan Gedung Agung Yogyakarta untuk memper- ingati 21 tahun kematian. wartawan Harian Bernas Fuad Muhammad Syafrud- din alias Udin, Rabu (16/8). Sebelum aksi diam dengan membentang spanduk besar bertuliskan Presiden Joko Widodo Segera Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta, K@ MU yang dibentuk di Jogja 15 tahun lalu itu, melakukan ziarah ke makam Udin di Bantul. Pakaian Tradisional jadi Identitas Bangsa Drumband MTsN Meriahkan HUT RI KULONPROGO, BERNAS --Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kulonprogo menutup dua tempat karaoke di Kecamatan Temon, yakni Karaoke Caesar dan Dewata Mlangseng. Penutupan dilakukan karena kedua karaoke tersebut dinilai bandel meski sudah diperingatkan. "Kalau kasus impunitas tidak pernah diungkap dan mulai mendunia, bagaimana dengan Indonesia? Tak di- pungkiri, meski kaya akan budaya dengan berbagai "Kami menutup paksa Karaoke Caesar dan Dewata Mlangseng karena bandel tetap beroperasi, meski sudah diberi peringatan," kata Pelaksana tugas Kasatpol PP Kulon Progo Duana Heru di Kulon Progo, Rabu (16/8). WARTAWAN UN Ia mengatakan beberapa hari sebelumnya kedua karaoke ini terpantau masih buka secara kucing-kucingan. Hal ini berdasarkan aduan masyarakat yang merasa resah dengan keberadaan karaoke tersebut. Untuk itu, tim gabungan dari tiga unsur yaitu TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Pariwisata, Pemerintah Kecamatan Temon dan Pemdes Palihan, melakukan razia. Pada saat razia kedua tempat karaoke tutup dan pemilik atau pengelola tidak mau membukakan pintu gerbang. Selanjutnya, tim gabungan yang berjumlah 90 personel melakukan pema- sangan spanduk besar di pagar depan karaoke.(ant/phj) HARIAN BERNAS RAGAM tata ruang keistimewaan menuntut konsep perancangan yang sistematis," katanya. Menurut Suparwoko, rancang pem- bangunan berbasis keistimewaan yang dimaksud bukan terlokasir di Kota Jogja saja, namun di wilayah perkotaan DIY. "Wilayah perkotaan tidak hanya terpu- sat di Kota Jogja namun sampai ke Sleman Bantul dan sampai wilayah bukit bintang Gunungkidul. Karena nggak bisa berdiri sendiri-sendiri. Jadi diperlukan sistem yang terintegrasi rancang tata bangunan dan lingkungan," paparnya. Suparwoko mengaku untuk menuju rancang kota yang terintegrasi berdasarkan nilai-nilai keistimewaan masih perlu dis- kusi panjang. Sehinga hasil dari workshop tersebut baru akan merekomendasikan agar ada otorita atau lembaga tertentu yang memayungi pelaksanaan rancang pembangunan berbasis keistimewaan. "Kalau untuk penganggaran keistime- ditangkap pelakunya, ini akan selalu jadi persoalan yang serius bagi bangsa ini. Indonesia juga tidak akan maju jika tersangka tetap tidak ditangkap," ujar Bam- bang Muryanto dari Aliansi Jurnalis Independent (AJI) yang mengikuti aksi. Bertepatan dengan pe- ringatan 21 tahun kasus meninggalnya Udin, K@MU juga memperingati 127 hari kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswe- dan. K@MU meyakini bahwa perjuangan melawan lupa atas kasus Udin dan kasus Novel juga kasus-kasus dark number yang lain seperti ka- sus Munir, Marsinah dan yang lainnya merupakan suatu PRESIDEN JOKO WIDODO SEGERA BENTUK Tim Gabungan Pencart Fakta CGPA busana, pakaian tradisional Indonesia memang belum terlalu populer di kancah in- ternasional. Karena itu, para Tempat Karaoke Sapi Pemakan Sampah Diwaspadai Caesar Ditutup JOGJA, BERNAS --Sapi- sapi pemakan sampah yang berasal dari tempat pem- buangan akhir sampah di Piyungan, Bantul dilarang diperjualbelikan. Menjelang Idu Adha, Pemerintah DIY me- ningkatkan pengawasan dan pemeriksaan untuk mence- gah adanya sapi pemakan sampah diperjualbelikan. desainer Indonesia mencoba mengangkat satu kekayaan lokal agar lebih dikenal secara global. perjuangan konstitusional menegakkan kemanusiaan dan keadilan. Menurut Lia Mustofa, salah seorang designer ter- nama asal Yogyakarta, IFC Fashion Movement on Au- gust 2017 atau Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jogja Chapter akan mengampa- nyekan fashion khas Indone- sia ke kancah internasional. Dengan mengusung tema 'Sarung is My New Denim' di bulan Agustus ini, pihaknya akan menjadikan gerakan tersebut sebagai upaya untuk mengglobalkan salah satu budaya Indonesia. Kedua, mereka memin- ta pemerintahan Presiden Jokowi-Wapres JK agar mem- bumikan Pancasila dengan segera menuntaskan kasus Udin, Novel dan berbagai kasus dark number lainnya. "Indonesia perlu punya identitas dan itu bisa ditun- jukkan lewat pemakaian sarung. Kalau semua orang punya denim kenapa nggak bisa juga semuanya punya sarung? Kita ingin membuat sarung jadi gaya berpakaian urban dan mendunia," kata Ia menjelaskan sapi-sapi pemakan sampah memiliki fisik yang sama sehingga sulit dibedakan dengan sapi-sapi Kepala Dinas Pertanian lainnya. Namun jika dipotong DIY Sasongko mengatakan akan berbahaya karena bisa masyarakat diminta berhati- saja mengandung logam, bak- hati dan mencermati surat teri dan cacing yang buruk un- keterangan kesehatan hewan tuk kesehatan. Pihaknya su- (SKKH) saat hendak membeli dah meminta Pemkab Bantul sapi. Hal ini untuk mencegah untuk mengawasi pergerakan salah beli sapi yang tidak sapi-sapi pemakan sampah sehat. "Hewan ternak yang tersebut. Dinas Pertanian sehat memiliki SKKH. Kami DIY juga akan menerjunkan tidak akan pernah memberi- ratusan petugas kesehatan ZULFIKAR RIXKY KASUS UDIN --Para aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat untuk Udin (K@AMU) melakukan aksi diam di depan Gedung Agung Yogyakarta untuk memperingati 21 tahun meninggalnya wartawna Bernas Udin, Rabu (16/8). Aksi Diam Peringati 21 Tahun Meninggalnya Udin kematian Udin. "Kami ini melawan arus, karena tidak banyak orang yang mengikuti arus kami dan ini memerlu- kan perjuangan yang setia," katanya. Menurut mereka, karena elit politik dan aparat negara dalam meneriakkan "Saya Dalam peringatan 21 Pancasila" mestinya juga tahun kasus kematian Udin, diikuti dengan lantangnya kali ini K@MU menyerukan elit politik dan aparat negara dua hal. Pertama, mereka menuntaskan kasus Udin berpendapat bahwa negara telah kalah dengan aparat yang terlibat, sehingga negara gagal menuntaskan kasus Udin yang menurut mereka sangat mngkin akan terjadi juga pada kasus yang dialami Novel Baswedan. kan SKKH untuk sapi-sapi pemakan sampah di Bantul. Karena itu pembeli jangan beli sapi yang tidak ada SKKH-nya," tegas Sasongko ditemui di DPRD DIY, Rabu (16/8) kemarin. waan itukan dari danais, nah penyerapan danais selama ini kan sering tersisa. Tapi dengan rancang perkotaan istimewa terse- but danais yang diterima DIY bisa malah kekurangan," katanya. Anggota Jaringan Penelitian (Jarit) Kota Jogja Erni Februaria mengungkap- kan workshop memberikan rekomendasi terbentuknya satu lembaga independen untuk memayungi kelangsungan pena- taan bangunan dan lingkungan di wilayah perkotaan DIY. "Nanti akan kita sampaikan kepada para pemangku kepentingan baik di Pemda DIYN di Kota Jogja, Bantul, Sleman dan Gunungkidul," paparnya. Ketua IAI DIY Ahmad Syafuddin me- ngatakan untuk mengimplementasikan harapan tersebut maka yang pertama yang harus diwujudkan adalah terbentuknya Tim Arsitek Bangunan Gedung (TABG). Hal itu dibutuhkan karena UU tentang yang nyata-nyata pelanggar- an sila kedua 'kemanusisaan yang adil dan beradab' dan sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indone- sia', kecuali kalau lantangnya teriak Pancasila sekadar reto- rika politik menjelang Pilpres 2019 yang tidak bermakna apa-apa bagi pengungkapan kasus Udin, Novel, Munir, Marsinah, Wiji Tukul dan sebagainya. Seorang Jurnalis senior juga aktivis K@MU yang mengikuti aksi, Muhammad Farid, berpendapat bahwa dengan belum dituntaskan- nya kasus Udin, membukti- kan bahwa Pancasila belum terwujud. wanita yang juga sebagai Ketua IFC Chapter Jogja ini ke- pada Bernas saat dihubungi melalui aplikasi pesan pada Selasa (15/8) malam. "Dengan masih belum dituntaskannya kasus ini, membuktikan bahwa Pancas- ila saat ini belum terwujud," imbuhnya la berharap kasus Udin apat dibawa ke ranah inter- nasional. "Bagus jika kasus ini bisa diangkat ke ranah internasional, karena yang kita lawan adalah keburukan dan kejahatan," katanya. Veronica, salah satu akti- vis K@MU mengatakan, aksi ini merupakan salah satu bukti bahwa mereka melawan arus, dimana saat ini banyak yang mulai melupakan kasus Lia berharap dengan ada- nya kampanye ini, sarung bisa tampil lebih kontem- porer dan dikenakan untuk banyak keperluan. Tak hanya untuk kegiatan keagamaan atau acara adat tapi juga saat bekerja bahkan pergi ke mal. "Kampanye ini juga sekaligus menjadi tantangan bagi para desainer untuk bisa meran- cang sesuai kebutuhan acara, tren dari Timur harus bisa mengimbangi tren Barat dan mengampanyekan sarung sebagai busana sehari-hari adalah salah satu upayanya," imbuhnya. Melalui gerakan terse- but, menurut Lia, demand sarung/kain traditional juga bisa lebih besar dan bisa membantu mensejahterakan rakyat. (jay) hewan pekan depan. Para petugas bertugas un- tuk memeriksa dan meman- tau kesehatan para hewan ter- nak. Mereka terdiri dari para dokter hewan, 300 pegawai Dinas Pertanian di provinsi dan puluhan pegawai di kabupaten. "Mereka akan disebar untuk memeriksa ke- sehata hewan ternak di depo penjualan, pasar hewan dan rumah pemotongan," jelas Sasongko di kantor DPRD DIY, Rabu (16/8). Pihaknya turut menggandeng akademisi un- tuk memberikan penyuluhan kepada para takmir masjid dan masyarakat terkait pe- milihan sapi yang sehat, serta cara pemotongan yang benar dan halal. (jay) Setelah aksi ini, aktivis K@ MU akan menggelar diskusi penuntasan kasus Udin, no- bar film Udin, pentas musik serta baca puisi di FISIP UAJY Babarsari pada 26 Agustus pukul 09.00-12.00 WIB. Seperti diketahui, Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin, wartawan Har- ian Bernas, dianiaya orang tak dikenal pada 13 Agustus 2006 pukul 22.30 WIB, di depan rumah kontrakannya di Dusun Gelangan Samalo, Jalan Parangtritis Km 13 Yogyakarta. Sejak malam penganiayaan itu, Udin terus berada dalam keadaan koma dan dirawat di RS Bethesda Yogyakarta. Namun, karena kondisi yang dialami parah akibat dipukul batang besi di bagian kepala, akhirnya Udin meninggal dunia pada Jumat, 16 Agustus 1996 pukul 16.50 WIB. Sebelum kejadian, Udin kerap menulis artikel kritis tentang kebijakan pemerin- tah Orde Baru dan militer. Ia menjadi wartawan Bernas se- jak 1986. Dan sampai saat ini, misteri kasus kematian Udin masih belum terungkap dan para pelaku dibalik kejadian itu diperkirakan masih bebas berkeliaran hingga saat ini.. (zulfikar rizky, maha- siswa magang) BANTUL, BERNAS --Grup marching band "Matsandaba Ceria" MTsN 2 Bantul memeriahkan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di Lapangan Canden, Kec Jetis, Kab Bantul, Kamis (17/8) kemarin. Untuk tampil dalam upacara tersebut, 55 siswa yang tergabung dalam grup drumband tersebut berlatih dengan giat agar bisa mepersembahkan drumband secara maksimal. "Penampilan kalian hari ini membawa nama baik MTsN 2 Bantul. Karena itu tampillah sebaik mungkin," pesan Kepala madrasah Hj Sri Pangatun SPd MSi saat melepas grup marching band ini ke lokasi upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI. Di tempat upacara itu, ke-55 siswa yang merupakan gabungan dari kelas VII, VIII dan IX itu terbagi dalam pasu- kan kipas, pasukan bendera, pasukan belira dan pasukan musik. Di bawah bimbingan Dra Heni Susilaningsih bersama guru-guru MTsN 2 Bantul, mereka berhasil memainkan 3 lagu dengan atraktif dan lincah. Lagu pertama Mars Madrasah ciptaan Ikin Sodikin mampu dibawakan oleh para siswa dengan lincah dan menawan. Para peserta upacara kembali terpukau ketika para pemain kipas dan bendera beratraksi dalam lagu yang kedua dan ketiga, yaitu Tobat Maksiat dari Wali Band dan Sakitnya Tuh di Sini dari Cita Citata. (*/phj) Jakarta Garuda Citilink MARCHING BAND --Mayoret dari Marching Band "Matsanda- ba Ceria" MTsN 2 Bantul tampil memukau dalam upacara peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI di Lapangan Can- den, Kec Jetis, Kab Bantul, Kamis (17/8) kemarin. Air Asia Lion Air Garuda Batik Air Lion Air Lion Air Arsitek yang belum lama disahkan DPR memberikan kewenangan legal kepada IAI. "Kedua mengenai bangunan gedung hijau, UU nya sudah ada, tinggal forumula ini diimplementasikan dalam perkotaan. Kalau ini sudah bisa, minimal sudah ba- nyak yang bisa dikendalikan. Misalnya mempertahankan ruang terbuka hijau (RTH), konversi-konversi tanam kota," katanya. la mencontohkan mengenai pan- dangan perencanaan Kota Baru sebagai kawasan heritage. Kota itu dikembangkan atas dasar green city tahun 1920 an sampai 1923. Koofesien dasar bangunan (KDB) ketika itu masih 23 persen. "Sekarang sudah tumbuh karena fungsi lahannya, ada perumahan dan sebagainya, sekarang KDBnya 55 persen. Nah kalau bisa ditahan dengan 55 persenn taruhlah 60 persen," katanya.. (age) Lion Air Ciblink Garuda Sriwijaya Lion Air Air Asia Garuda Air Asia Citlin Lion Air Garuda Lion Air Garuda Air Fast Citilink Lion Air Air Asia Garuda JADWAL PENERBANGAN DARI BANDARA ADISUCIPTO Jakarta 08.00 Snwyaya 00:00 Font Air 06.50 Garuda 05.50 Lion Air Garuda Lion Air Balik Air 07.25 07.30 07.30 Garuda Batam Lion Ar Lion Air Kuala Lumpur Malaysia Garuda 11.45 Lion Air 17.15 Gajayana Malioboro eks pagi Malabar Maliboro eks. malam Nama kereta Malang 07.50 09.25 09.40 10.05 10.20 10.50 Air Asia Aiar Asia 12.10 Denpasar 11.30 12.55 Air Asia 07.35 13.05 Lion Air 07.10 13.15 Garuda 07.55 14.15 Air Asia 08.25 14.45 Garuda 16.15 15.05 Garuda 20.30 15.30 Lion Air 20.50 15.40 Batam 16.10 16.10 Lion Air 16.20 Lion Air Brkt Surabaya Nama kereta Jakarta Bima 01.05 05.44 Fajar utama Yk 07.00 15.06 Mutiara Selatan 00.48 05.31 Pamel Bogowonto 09.08 17.22 Argo Lawu 08.57 16.22 Turangga 03.32 08 12 Shan 08.00 15.33 Sancaka pagi Argo wilis Taksaka Pagi 18.08 02.41 Gajah Wong Senja Utama Yk 17.45 02.02 Senja utm solo 18.35 03 12 Sancaka sore Taksaka malam 20.00 03.42 Argo dwipangga 20.57 04 28 Gajayana 20.35 04.03 Bima 22.00 05.29 02.00 09.20 Surabaya 17.00 Wings Air 17.40 Wings Air 18.20 Wings Air Wings Air 19.25 Wings Air 20.00 Sriwijaya 20.20 20.25 Pekanbaru Cilink 07.00 Banjarmasin 12.20 Lion Air Bandung Wings Air Palembang Nam Air Balikpapan Lion Air Citilink Lion Air Sriwijaya Garuda Lion Air Singapore 7.00 Air Asia 12.20 Silk Air 7.25 10.15 JADWAL KERETA API 07:30 15.37 01.35 09.01 ISTIMEWA 20.45 04.00 Brkt Dtg Bandung Lodaya pagi 08.08 16.00 Argo wilis 11.25 19.06 Lodaya malam 20.08 04.18 23.32 08.25 Mutiara Selatan 00.30 09.59 Turangga 21.28 05 21 Malabar 06.00 08.45 15.00 15.45 18.10 20 10 10.30 Wal 11.20 13.50 19.50 DARI STASIUN TUGU (Bisnis & Eks) Dtg TARIF TIKET 13.00 10.35 07.50 08.35 13.05 14.20 17.45 19.00 p. 13.000 06.45 11.40 Madura Solo 20.000 16.02 20 19 Madun 350.000 16.30 21.51 Sidomu S-in 15.000 NAMA KA BERANGKAT Brkt Tiba Yk-Solo Brkt Tiba Solo-Yk Praness 11.02 Prameks 11.58 05.15 06:31 Sweden AC 05.30 06.45 Jogo Ekspres 06.15 07.20 07.35 08.50 Prameks Swedan AC 07.15 08.32 08.15 09.20 Madun Jaya AC 08.26 09 45 Jogo Expres 09.10 10:26 Praneka 09:25 10.40 Swedari AC 09.57 11.15 domuld 10.00 11.05 12:21 SAC 10.40 Pharess 12:10 Prames 13.00 Shwedan AC 14.00 Madun Jaya AC 15.00 16.15 Pranect 16.10 17:23 Pranea 17.00 18.15 Shwedan AC 19.40 21 11 Prameks 11.45 12.50 12.15 13.30 13.00 14.18 13.29 Prameks 14.16 Sdomuid 15.17 Sweden AC 14.45 16.03 Vadun Jaya AC 16.35 17.50 Shwedan AC 18.00 19.18 20.15 21 28 WARGA Kecamatan Cikun- dul, Kota Sukabumi, mengibar- kan bendera sepanjang 72 me- ter di sepanjang aliran Sungai Cimandiri untuk merayakan HUT ke-72 Kemerdekaan Re- publik Indonesia. "Pengibaran bendera merah putih di aliran Sungai Cimandiri ini juga sebagai bentuk pencanangan penyelamatan Sungai Ciman- diri," kata Kepala Bidang Pari- wisata Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pari- wisata (Disporabudpar) Kota Kapuas Hulu. "Total jarak yang ditem- puh sekitar 65 kilometer dengan kondisi yang dilalui perbukitan. Yang jelas ber- sepeda kita nanti ini tidak hanya menjadi pilihan dalam berolahraga, namun dapat menjadi ajang berkumpul dan bersosialisasi. Termasuk sebagai media promosi pari- wisata daerah serta meng- galang kecintaan terhadap darwis menandatangani nota kesepahamam bersama (Mou) dengan PDAM Tirta Binangun soal penjualan air mineral AirKu, dan MoU dengan pro- dusen produk lokal Kulon Progo," kata Krissutanto. Menurut dia, kendala utama penjualan produk lokal di obyek wisata, yakni sirkulasi penjualan produk yang sangat lambat karena tidak semua obyek wisata selalu dipenuhi pengunjung. Selain itu, sistem pembayaran produk, apakah dengan cara bayar langsung atau dititip- kan. "Tidak semua obyek wisata ramai pengunjung, ada obyek wisata yang ramai pada Sukabumi Yudi Yustiawan, dera Kamis (17/8) Menurutnya, pengibaran terse bendera merah putih ini juam juga bekerja sama dengan diba komunitas dan budayawan para gan dalam menyelematkan Su- ngai Cimandiri dari ancaman giba limbah pabrik maupun rumah puti dari tangga. Sehingga momen Hari Kemerdekaan ini juga dimanfaatkan untuk meng- kampanye penyelamatan ters sungai dari berbagai limbah dan menjaga kebersihannya. (ant yak mer sata Waduk Sermo Sam tanah air yang sangat kaya Kap akan keberagaman flora fauna but dan budaya di sepanjang per- upa batasan negeri," katanya. pro yan Der kan perl Color Rendition Chart Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kapuas Hulu, An- tonius mengapresiasi agenda para pesepeda tersebut. me wis "Kami mendukung serta menyambut baik kegiatan dian bersepeda yang mengambil kam jalur perbatasan di daerah Waduk Sermo Sam Sabtu dan Minggu. Produsen pro mengharapan produk mereka igus lok. langsung dibayar, tentu ini juga membuat pelaku wisata dan pokdarwis keberatan. Wa Kami sudah menjembatani Par persoalan tersebut," katanya. yar Selain memfasilitasi pro penjualan produk lokal Ku- per tida lonprogo di obyek wisata, menurut Krissutanto, Dispar memfasilitasi mereka dengan mengajak promosi di berbagai daerah, seperti di Magelang, sih- Semarang dan Klaten pada pro saat "car free day". "Laporan kun yang kami terima dari produ- per sen produk lokal, permintaan sat dari masyarakat luar sangat kat banyak. Kami melakukan (an kar di me Konsep "Green Building" Dipertahankan SEMARANG, BERNAS -- PT PP Properti Tbk (PPRO) berkomitmen mempertahankan konsep "green building" atau ramah lingkungan dalam setiap kegiatan proyek pem- bangunan properti yang dilakukannya. "Kalau mengenai konsep 'green building', PPRO terma- suk 'founder' dari Green Building Council Indonesia," kata Project Director PPRO Siswady Djamaluddin saat "press gathering" PPRO di Semarang, Selasa (15/8). Menurut dia, PPRO tidak bisa melakukan hal-hal yang melanggar ranah konsep "green building" dalam setiap proyek, apalagi sebagai anak perusahaan "pelat merah” atau badan usaha milik negara (BUMN). Sebagai pendiri Green Building Council Indonesia, kata dia, PPRO juga bisa mengeluarkan sertifikasi terhadap gedung memenuhi konsep "green building" atau tidak sehingga tidak mungkin melanggarnya. "Sebagai contoh, sudah miliaran rupiah yang kami investasikan untuk memasukkan perpipaan Perusa- haan Daerah Air Minum (PDAM) di apartemen di Semarang. Jadi, bukan mengambil air bawah tanah (ABT)," katanya. Hanya saja, menurut dia, kendala yang kerap dihadapi adalah ketidaksiapan PDAM untuk "berlari" menyuplai air bersih bagi pelanggan seiring dengan pesatnya pembangun- an properti di daerah-daerah. Tak hanya itu, kata dia, tingkat polusi debu dan kebisingan juga terus diminimalkan dengan teknologi yang diterapkan PPRO dalam setiap proyeknya, termasuk di Amartha View dan Alton Apartement Semarang. "Untuk pembangunan apartemen itu tidak memakai tiang pancang dan tidak pakai 'basement'. Solusinya dengan pengeboran untuk menghindari dampak getaran di sekeli- ling dan kebisingan bisa diminimalisasi," katanya. Selain itu, Siswady menambahkan PPRO selalu berupaya berinovasi, termasuk konsep bangunan hemat energi de- ngan mengandalkan desain arsitektur yang memungkinkan energi listrik bisa lebih dihemat. "Kami upayakan sirkulasi udara di setiap gedung bisa masuk ke ruangan tanpa mem- butuhkan banyak listrik untuk AC. Pencahayaan juga diatur sedemikian rupa agar tidak banyak memerlukan lampu di siang hari," katanya. Di beberapa proyek, kata dia, PPRO juga bekerja sama dengan kalangan akademisi, seperti Universitas Diponegoro Semarang dengan sensor gerak di fasilitas umum untuk mengatur penggunaan lampu. "Jadi, kalau tidak terdeteksi gerak atau tidak ada orang, lampu automatis mati," kata Sismady. (ant/phj) Program Rumah keberadaan rumah mu- rah ini ditujukan pemerintah untuk mengatasi backlog yang telah mencapai 11,6 juta rumah. Menteri Peker- jaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono pada Sabtu (12/8) 4 juta unit rumah murah ini diperun- tukkan bagi masyarakat ber- penghasilan rendah dengan anggaran Rp 72 triliun. Mengenai backlog, Ali melihat pemerintah telah melakukan sejumlah terobos- an inovatif dengan teknologi baru yang bisa diadopsi. Contohnya, rumah kayu de- ngan teknologi tinggi, tahan gempa, dan anti air. Rumah 4cm Pro pra me Am ses Per Vie per per Dja (15) laku apa PPR View kan terh P terh yang prio berg subs hasi likui pun dapa dala nyec berp bang ruma dan ribu (Joko MPR S telah Sambungan dari halaman 16 dengan model seperti ini harganya lebih murah. Berdasarkan laporan Ko McKinsey Global Institute (MGI), sekitar 330 juta rumah tangga yang bermukim di perkotaan di seluruh dunia tinggal di perumahan di bawah standar. Kemudian sekitar 200 juta rumah tangga di negara berkembang tinggal di daerah kumuh. Prediksi MGI pada 2025, sekitar 440 juta rumah tangga perkotaan di seluruh dunia - sekitar 1,6 miliar orang akan menem- pati perumahan yang tidak memadai, tidak aman, karena tidak punya akses finansial.. (phj) untuk syaral dikur denga mera maup menu hanya perse persen nya u kata V Se alasar
