Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Kedaulatan Rakyat
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-06-11
Halaman: 06

Konten


4cm MINGGU PAHING, 11 JUNI 2017 (16 PASA 1950) Konsultasi Kesehatan Jiwa Antara Mencintai dan dr Inu Wicaksana SpKJ (K) MMR Memusuhi Istri M UN seorang bapak, 47 tahun, Sarjana Teknik Mesin, beristri temannya SMA lulusan Ilmu Pendidikan yang bekerja sebagai guru Sejarah SMA di Yogya. Orangtua Mun mempunyai perusahaan garmen, sangat sibuk meski berkecukupan. Waktu kecil Mun tak pernah disusui ibunya karena tidak sempat, ia diserahkan pembantu rumah tangga dan diberi susu buatan. Ketika mahasiswa, Mun menikah dan sangat mencintai istrinya. Mereka dikaruniai anak dua putra dan seorang putri. Mun bekerja di suatu perusahaan di Yogya. Ia membelikan mobil kecil untuk istrinya supaya tidak capek berangkat kerja. Suatu ketika, Mun ditawari kerja di Papua dengan gaji besar, kontrakan. Sudah jalan 2 tahun, Mun meninggalkan keluarganya dan tinggal di Papua. Baru setengah tahun Mun bekerja di Papua, ia mengeluhkan perasaan cemas seolah-olah ada firasat-firasat akan terjadi peristiwa yang jelek pada dirinya, istrinya, atau anak-anaknya akan jatuh sakit. la sendiri atau istrinya akan menjadi gila, atau mendapat kecelakaan. Padahal tidak ada alasan masuk akal untuk perasaan kece- masan yang dialaminya. la sudah bebera- pa kali memeriksakan diri dan istrinya, dan dokter menegaskan tidak ada tanda-tanda gangguan kesehatan apapun. la begitu khawatir kesehatan dan keselamatan istrinya, yang katanya sangat disayangi- nya, sehingga ia menjaganya luar biasa. Di kantor ia selalu ingin menelpon istrinya di rumah untuk menanyakan apakah keadaan semua beres dan aman. Karena tahu berlebihan, ia menelpon hanya sekali-sekali dan tidak sesering seperti dorongan keinginannya. Pernah ia bermimpi istrinya dianiaya orang jahat dan ia tidak berdaya menolongnya. Kadang- kadang bila sedang memegang suatu barang di tangannya, ia merasakan seolah- olah ada impuls untuk melempar atau membanting barang itu, tanpa disertai kemarahan atau kekesalan. la hanya dihinggapi keheranan atau kekhawatiran apabila mengalami impuls itu. Mula-mula perasaan itu hanya sewaktu-waktu saja. Tapi berangsur-angsur menjadi lebih kontinyu dan ditambah impuls melempar tersebut. Mun pun menjadi saksi pertentangan dalam 'aparat mentalnya', ingin sering menelpon istrinya namun mengekang keinginan itu karena secara rasional tidak ada alasan dan kelihatan aneh kalau ia menelpon begitu sering. Selama perten- tangan ini berlangsung, individu tidak bisa tenang. Ketegangannya meningkat. Per- tentangan dalam diri itu disebut konflik, dan kita melihat konflik meningkatkan B ULAN Puasa, bagi Mensos Khofifah Indar Parawansa memberikan kenangan ter- sendiri. Terutama kenangan saat masa kecil di kampung. Khofifah dari kecil sudah diajarkan menjalankan ibadah puasa, bahkan puasa sunah selalu di- laksanakan dengan iklas. Untuk buka puasa, Khofifah tetap memilih kolak dan minuman segar. Jemurwonosari, Jemurngawinan, dan Wonokromo. Di tiga kampung di Surabaya itulah Khofifah, menghabis- kan masa kecil hingga remajanya. Meskipun kini telah menjadi tokoh, nasional ia masih sangat ingat pada masa lalunya yang penuh suka dan duka. Masa kecilnya sebenarnya tak ada yang istimewa. Sama dengan anak- anak lain. Hanya saja, Khofifah cilik ternyata perempuan pemberani. Bah- kan, keberaniannya mengalahkan la- ki-laki seusainya saat itu. Kofifah kecil punya kebiasaan yang juga biasa di- lakukan laki-laki. "Senang sekali bila Ramadan tiba, saya selalu ikut patroli sahur sejak di klas 2 SD pada pukul 02.00 dini hari keliling kampung," ujarnya. Khofifah menyebut, ibu-ibu dikam- pungnya pasti hafal suara patroli keli- ling kelompok Khofifah, karena suara tetabuhannya tidak beraturan. Keberanian lain Khofifah adalah, ikut mandi di sungai dan mencari kerang air tawar. ketegangan. Seringkali ketegangan yang mengganggu dan tidak menyenangkan. Disebut stress. Menariknya, kedua orangtuanya, Almarhum H Achmad Ra'i dan Hj Rochmah, tak melarang Khofifah per- gi bermain-main di sungai. Namun, kedua orangtuanya tetap memberikan batasan. Saat sore menjelang magrib, ia harus sudah berada di rumah untuk mengaji. Khofifah sejak kecil, memang dididik dengan disipilin oleh kedua orangtuanya, terutama dalam bidang ilmu agama. Ketika berada di bangku kelas 4 SD, Khofifah sudah aktif berkumpul dengan para ibu-ibu Muslimat untuk membaca salawat dan tahlil. Lebih dari itu, meskipun masih sangat muda, ia telah dipercaya sebagai bendahara kelompok pengaji- Pada Mun, impuls melempar dan membanting barang nampaknya sama sekali tidak masuk akal: perasaan marah atau kesal tidak ada pada waktu impuls timbul. Atau barangkali sesungguhnya ada namun individu tak menyadarinya? Setelah pasien kita periksa lebih lanjut, dari keterangan-keterangannya muncullah kesan terkandung niat dan permusuhan agresif yang hebat terhadap istrinya, bahkan sampai ingin 'membunuh' istrinya yang disimbulkan dengan impuls ingin melempar dan membanting barang-barang ILUSTRASI JOS yang dipegangnya. Tapi niat itu bertemu dengan perlawanan yang hebat pula dari komponen psikisnya yang melakukan pertimbangan mengenai akibat-akibat realistik andaikata niat itu dilaksanakan tanpa kendali. Komponen aparat psikik ini, yang disebut ego, kemudian berusaha menindas niat itu. Kalu mungkin sekaligus dengan kesadaran mengenai niat itu sekaligus ditindas. Kalaupun ini berhasil, tidak berarti niat agresif itu tersingkir, hanya pelaksanaannya tertahan atau terhambat. Mengapa Mun bisa mempunyai konflik hebat itu? Antara mencintai dan keinginan 'membunuh' istrinya? Kita lihat perkem- bangan mental masa awalnya. Mun tak pernah disusui ibunya dengan dekapan ke dada yang hangat. Bahkan belaian dan kata-kata kasih sayang tidak ada karena Mun kecil diserahkan pembantu untuk menjaganya. Objek relasi dari Melanie Klein tak berlangsung baik. Reaksi mental timbal balik dari ibu dan anak tidak ada, atau berlangsung dingin. Tanggapan Mun terhadap ibu dari paranoid state menjadi depresif state. Dari mother good menjadi mother bad. Mun kecil jadi membenci atau memusuhi ibunya. Basic trust pada dunia tak terbentuk sama sekali. Ketika ber- kembang ke masa kanak-kanak, Mun ha- rus sekolah menghadapi dunia. Mun berpaling ke ayahnya mencari kepercaya- an diri. Tapi ayah Mun meninggal saat Mun kecil. Mun kebingungan dan semakin mem- benci ibunya sampai ingin 'membunuh' ibunya. HUSADA Pada pemilu 1997, ia mencetak se- jarah sebagai anggota DPR RI paling muda. Ketika itu baru berumur 26 tahun. Sebagai politisi muda, kemam- puan Khofifah sempat diragukan para politisi di Senayan. Namun Khofifah menjawab keraguan orang itu dengan prestasi yang membanggakan. Pada sidang istimewa MPR 1998, Khofifah menghentak jagat politik nasional. Dengan gaya bicaranya yang ceplas ce- plos, ia berani tampil beda. Ia mence- tak sejarah sebagai politisi pertama yang berani menyerang kepemimpin- an Soeharto pada saat orde baru masih berkuasa. Ketika dewasa, setelah lulus insinyur, Mun menikah dengan gadis yang baik temannya SMA yang menjadi guru Sejarah SMA. Mun sangat mencintai istrinya. Tapi bagaimanapun menjadi personifikasi ibunya, yang sangat dibenci bahkan ingin dibunuhnya. Terjadilah konflik nirsadar itu. Antara sangat mencintai dan ingin membunuh istrinya. Barang yang dipegang ingin dilempar dan dibantingnya tanpa emosi kemarahan adalah simbolisasi konflik Unconscius itu. Di sini kita menjumpai konflik 'intrapsikik' yaitu antara komponen- komponen kejiwaan individu sendiri-yang kali ini bukan konflik yang disadari. Bukan yang dihayati nyata sebagai pergumulan batin antara dorongan, motif dan keinginan, melainkan konflik yang nirsadar. Konflik- konflik nirsadar bisa mengganggu ketenteraman mental lebih mendalam dibanding konflik-konflik sadar. Dan juga lebih sering merupakan latar belakang gejala-gejala psopatologik. Ego berusaha untuk menindas penyadaran niat-niat yang dinilainya berbahaya. Tapi hasilnya tidak selalu sempurna. Kadang-kadang niat itu masih dapat 'luput dari penguasaan ego. Hal itu nampak dari isi impiannya. Nampak dari perbuatan luar biasa untuk meng- amankan dan melindungi istrinya. Dan nampak pula dari impuls-impulsnya. Karena ego rupanya hanya berhasil memblokade penyadaran tentang arti dan emosinya yang sebenarnya. Individu merasakan hal-hal tersebut sebagai kejadian yang aneh, sebagai bukan dirinya. Hal yang terjadi di luar kemauan dan kekuasaan dirinya. Jadi hal yang psikopatologik. Mun mendapat cuti sebulan untuk Idul Fitri ini. Dia ingin memanfaatkannya untuk berobat. Saya akan memberikannya anticemas dan antidepresan seperlunya untuk mengurangi kecemasan dan depresinya. Dan antipsikotik dosis kecil untuk gejala psikopatolgiknya yang sudah berwarna psikotik dan irasional. Tapi Mun harus menjalani psikoterapi dinamik suportif ekspresif yang saya rencanakan 4 kali saja sebelum Mun balik ke Papua. Dengan itu Mun bisa mengekspresikan konflik-konflik terpendamnya, sekaligus mendapat support yang tidak menggurui tapi membangkitkan motivasi Mun untuk memahami dirinya, mengurai konflik nirsadarnya, membangkitkan motivasinya untuk menyadari dirinya, mengenyahkan gejala psikopatologinya untuk membunuh ibu dan istrinya. Bisa matang kepribadian- nya, dan mengambil putusan-putusan yang bertangguang jawab. Akhirnya bisa mera- sakan hidup yang tenteram, damai dan ba- hagia dengan istri dan anak-anaknya.*** -f KELUARGA MENSOS KHOFIFAH INDAR PARAWANSA Mengenang Masa Kecil Puasa di Kampung an. Diakuinya, saat berkumpul de- ngan ibu-ibu itulah, ia mulai tahu cara mengatur keuangan. menyiapkan sahur bagi putra-pu- trinya itu wajib karena jam efektif ketemu anak-anak di jam sahur. Usai tamat SMA, Khofifah mengam- bil S1 Jurusan Ilmu Politik di Universitas Air-langga (Unair) (1984- 1991) dan bergabung pada berbagai or- ganisasi. Jalan karirnya menarik dan berliku hingga bersentuhan dengan dunia politik dan menduduki jabatan di pemerintahan., cukup sederhana,tidur tiga jam, mi- num air putih hangat dan kopi pahit. Khofifah mengaku beristirahat tidur rata-rata hanya tiga jam atau paling lama lima jam setiap hari. Menurut dia, sesungguhnya parameternya bukan waktu, melainkan kualitas tidur. Baginya, tidur yang pulas meski cuma tiga jam, sudah cukup bagi tubuhnya. Soalnya aktivitas sebagai menteri tentu tak ringan, dan dituntut selalu sehat dan bugar. Untuk pulang tetapi malah sibuk memeriksa sejumlah dokumen yang harus ditanda- tanganinya sebagai pengesahan. Aktivitas hingga larut malam itu sesungguhnya sudah lama dilakoni- nya, jauh sebelum menjadi Menteri Sosial. Khofifah menerapkan dua wak- tu kerja, pagi hingga sore/petang un- tuk melayani publik, lalu malam un- tuk aktivitas lain, misalnya, menemui tamu. Tak jarang pula waktu malam itu di- manfaatkan untuk rapat dengan para direktur untuk merumuskan atau merencanakan kebijakan untuk besok atau hari-hari berikutnya. Sering pula digunakan, untuk menyiapkan bahan presentasi untuk disampaikan dalam rapat para menteri yang dipimpin Presiden Joko Widodo. "Pokoknya, pagi sampai sore atau petang harus maksimal untuk masya- rakat, melayani publik. Malam, rapat- rapat, diskusi, atau menerima audien- si," katanya. Maksimal untuk Masyarakat Di bulan puasa ini, ibadah lebih banyak dilakukannya saat malam hari. Bagi Kofifah, ketika anak-anak di usia sekolah, masih bersamanya Untuk menjaga tubuh tetap bugar RUMAH SAKIT "JIH" EMERGENCY CALL 0274-4663555 KR-Rini Suryal Mensos Khofifah bersama anak baduy luar yang rumahnya terkena musibah kebakaran. Pertanyaan dapat dikirimkan melalui e-mail konsultasi@rs-jih.co.id. Pertanyaan: Dok, apakah aktivitas saat puasa untuk berolahraga masih dianjurkan? Kapan sebaiknya waktu yang tepat untuk berolahraga dok? Febian, 18 Tahun. Olahraga Saat Puasa Jawaban: Terima kasih atas pertanyaannya. Saat berpuasa, tetap saja melakukan kegiatan berolahraga. Ketika berpuasa ada fisiologis tubuh yang beradaptasi. Jika aktivitas dikurangi, tubuh malah akan menjadi lemas dan malah bisa menyebabkan rasa ngantuk. Pilihan olahraga serta penentuan waktu yang tepat merupakan kunci utama menjaga kebugaran tubuh saat berpuasa. Kunci utamanya pemilihan waktu olah raga, yaitu 1,5 jam atau 1 jam sebelum berbuka. Selain itu, 1 Khofifah juga mengaku di saat-saat tertentu memang wajib beristirahat atau jeda cukup lama dari beraktivi- tas. Biasanya itu adalah pertanda sedang tidak fit atau bahkan berpoten- si sakit. Dia mengistilahkannya seba- gai alert system atau gejala bahwa kon- disi tubuh sedang tak prima. "Biasa- nya (tanda-tandanya) keringat dingin. Kalau sudah begitu, saya wajib istira- hat. Itu sudah peringatan," katanya. Lupa Wajah Ibu dari empat anak ini, selalu ber- upaya untuk memperhatikan anak anaknya disela kesibukannya. Ke- empat anaknya, yaitu Ima Fatimah- sang sudah lulus dari Monash Uni- versity, Australia, dan kini bekerja di luar negeri. Putra kedua, Jalaluddin Managali, baru resign dari salah satu bank swasta. Putra ketiga Yusuf Managali,sedang kuliah di salah satu universitas di Malang. Dan yang bon- tot, Ali Managali di salah satu pe- santren di Jawa Timur. Sebagai anak terakhir, Ali mahfum ibunya bakal sangat sibuk. Sebab itu, ia memohon satu permintaan agar sang ibu tak melupakan keluarga. Permintaan Ali sangat beralasan. Ali tak mau kejadian serupa berulang kedua kali. Ia menuturkan, ketika sang ibu menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kakak keduanya, Jalaluddin Managali Parawansa, sam- pai lupa wajah ibunya. "Bapak saya pernah cerita, ibu per- nah pergi puluhan hari. Kak Jalalud- din sampai lupa wajah ibu karena per- gi terlalu lama bekerja meninggalkan rumah. Jadi saya berpesan pada ibu, supaya jangan lupa mengurusi keluar- ga," kata Ali. (Ati)-c JIHealthy corner Tanya jawab kesehatan ILUSTRASI JOS "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 10 jam setelah Salat Tarawih masih bisa dilakukan aktivitas olahraga dan 1 jam sebelum sahur juga bisa digunakan untuk berolah raga. Contohnya olah raga yang sederhana seperti lari di tempat. Yang perlu menjadi catatan adalah intensitas berolahraga saat sedang berpuasa menjadi hal yang perlu diperhatikan. Berolahraga saat berpuasa harus adaptasi terlebih dahulu, jangan langsung berolahraga yang berat. Jangan sampai terlampau lelah dan dehidrasi. Cukupi kebutuhan minum 3 liter perharinya. dr Muh Ikhwan Zein SpKO (Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga RS JIH, Jadwal Praktik Sport Clinic RS JIH: Selasa 08.00- 10.00 WIB, Kamis 10.00-12.00 WIB) LBH APIK Mengupas Dissuh Lembaga Bantuan hukum Asosiasi Perempuan Indonesis Untuk Keadilan Yogyakarta Akta Kelahiran Tidak Jelas Tanya: Ada hal yang cukup mengusik pikiran saya, yaitu soal akta kela- hiran yang tidak jelas, misalnya ti- dak diketahui keberadaan orang- tuanya secara pasti. Atau misal- nya menemukan anak di suatu tempat dan tidak jelas asal-usul- nya. Lalu, bagaimana untuk mengurus akta lahimya?. Mia, Sragen Jawab Memang setiap anak harus mempunyai identitas diri sejak ke- lahirannya dan identitas ini di- tuangkan dalam AKTA KELAHIR- AN Pasal 27 (1) dan (2) Undang- undang Perlindungan Anak no 23 tahun 2002 Jadi setiap kelahir- an, wajib dilaporkan oleh pen- duduk kepada Instansi Pelaksana ditempat terjadinya peristiwa kela- hiran, paling lambat 60 hari (enam puluh) hari sejak kelahiran. Nanti yang akan mencatat, Pejabat Pencatat Sipil pada Register Akta Kelahiran dan menerbitkan Kutipan Akta Kelahiran (Pasal 27 Undang Undang no 23 tahun 2006 UU tentang Administrasi dan Kependudukan. Apabila ti- dak diketahui asal usul dan ke- beradaan orang tuanya, maka Pencatan Kelahiran dalam Akta kelahiran dan penerbitan Kutipan Akta Kelahiran terhadap peristiwa tersebut, dibuat berdasarkan pa- da laporan orang yang menemu- kan, dilengkapi Berita Acara Pemeriksaan dari Kepolisian. Kutipan Akta lahir ini, diterbitkan oleh Pejabat Pencatatan Sipil dan disimpan oleh Instansi Pelaksana, sesuai Pasal 27 (4) UUPA dan Pasal 28 (1) (2) Undang Undang no 23 tahun 2006, tentang Administrasi Kependudukan. LBH APIK Yogyakarta Nagadewa Gowok Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta 0857- 13508171,081903763537-c JI 38 KLINIK PKBI Flek Haid Saat Puasa . Tanya: Saya Jannah (31 tahun), sudah menikah 7 tahun dan memiliki dua anak. Selama ini, siklus haid saya lancar. Namun, kadang muncul flek diluar siklus haid. Hal ini sangat mengganggu, apalagi saat menjalankan ibadah puasa. Apakah saya boleh berpuasa? Jannah, Kulonprogo Jawab: Dari sisi bidang ilmu kedokteran. Sebenarnya, haid atau menstruasi adalah proses alami tubuh perempuan, ketika dinding rahim meluruh keluar yang berlangsung sekitar satu minggu sesuai siklus bulanan ma- sing-masing. Permasalahannya adalah, ada kondisi tertentu yang menyebabkan menstruasi seseorang menjadi lebih panjang waktunya. Bahkan ada yang tidak selesai-selesai dan mengalami flek pada vagina karena pengaruh hormonal, kontraksi rahim yang tidak bagus, kelainan darah dan lainnya. Pada kondisi ini memang darah yang keluar adalah darah menstrua- si, karena masih dalam jangka waktu siklus menstruasi perempuan tersebut sehingga kemungkinan menjadi mengganggu ibadah puasa. Selain itu, ada juga muncul flek pada vagina, namun diluar periode menstruasi perempuan tersebut, nah untuk kasus seperti ini kemung- kinan yang keluar bukan berasal dari meluruhnya dinding rahim, sehing- ga bukan darah menstruasi. Tentu saja dalam hal ini pendapat ulama masih berbeda-beda, apakah jika berpuasa maka puasanya sah atau ti- dak. Saran kami, ibu periksa ke dokter dahulu, untuk memastikan penyebab dari flek yang muncul tersebut, apakah terkait dengan siklus menstruasi yang terganggu, atau dikarenakan sebab lain yang se- baiknya segera diobati. Perdarahan pada vagina terus menerus, meng- akibatkan risiko terjadinya anemia pada perempuan, sehingga memang harus segera ditangani Demikian jawaban dari kami, jika masih merasa kurang dapat meng- hubungi Klinik PKBI DIY, telp 0274 586767, yang buka setiap hari pada jam kerja. Terimakasih c Color Rendition Chart MINGGU PAHING, 11 JUNI 2017 (16 PASA 1950) S ORE ini, dalam keadaan telen- tang, Parman melihat ruhnya menari-nari. Tepat di dadanyalah ruh itu berpijak, kadang menjinjit, kadang melompat. Tangan dan tubuh- nya meliuk-liuk seperti karet. Begitu lentur, begitu luhur. Dada Parman seru- pa panggung yang luas. Sehingga ruh itu dapat menari dengan bebas. Sebagai lelaki yang suka menyawer, memberi uang kepada sinden sambil menari, Parman ingin sekali mengikuti tarian ruh itu. Tetapi, ia merasa tangan- nya kaku, tubuhnya kaku, kakinya juga kaku, seperti kena kutukan menjadi batu. "Sialan! Apa yang terjadi dengan tubuhku?" ia memaki-maki, entah ditu- jukan pada siapa, tak ada yang tahu. Mungkin pada dirinya sendiri. Sedangkan ruh itu, tariannya makin menjadi-jadi. Jingkrak-jingkrak tanpa dosa. Namun tak seberapa lama kemu- dian, ia berhenti. Terdiam. Terbengong. Matanya memandang tubuh Parman yang kaku seperti tugu. Lalu, ada be- berapa patah kata keluar dari mulut- nya, seperti menyepah tebu yang manis- nya sudah tak ada. "Kenapa bisa begitu, Parman? Kenapa kau tak bisa berbuat apa-apa? Mana kemahiranmu menari bersama sinden- sinden ayu yang kau agung-agungkan itu? Mana tanganmu yang pandai meliuk-liuk itu?" Sesungguhnya, Parman ingin sekali membalas perkataan ruhnya, dengan dicampur maki-makian, tentu saja. Atau tanpa perlu membalas perkataan, ia langs loncat dan menari sebagaimana biasany membuktikan kalau dirinyalah yang panta Tetapi, ia sadar, sungguh-sungguh sada. mengumpatóbahwa dirinya tidak bisa apa tuk saat ini. "Keparat. Tubuhku hari ini lebih buruk c dar bangkai." Itu adalah perkataan Parma hati. Dan tentu saja.tak akan pernah keluar suara yang kemudian meluncur ke telinga Masa bodoh. Akhirnya, ruh itu kembal tanpa lawan, tanpa kawan. Ia sendirian, m hagia, bebas dari segala. Telanjang dan ta pun yang mengekang. "Aku bebas dari penjara!" teriaknya. Padma melangkahkan kakinya yang m arah pintu rumahnya. Bocah perempuan saja pulang dari bermain. Ia masuk ruma dak menemui siapa-siapa di ruang tam manggil-manggil bapaknya. Tetapi, tida biasa, panggilan bocah itu tak ada balasan Ia mencari-cari di dapur, barangkali bap Catatan 1.505 Tertaw Bandung Mawardi per dar tin par kan kar PADA masa 1980-an, Indonesia di- ajak tertawa untuk melawan kekuasaan dan mencari penghiburan saat hidup selalu sulit. Buku paling ber teringat tentu Mati Ketawa Cara Rusia, terbitan Pustaka Grafitipers, 1986. Cetakan pertama di bulan Maret 1986. Cetakan kedua di bulan April 1986. Buku itu laris! Orang-orang pasti Kit sedang ingin tertawa sampai 'mati'. Buku semakin berkhasiat dengan ke- hadiran pengantar Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pesan terpenting Gus Dur: humor membuat orang sang- gup bertahan dari 'semua kepahitan dan kesengsaraan'. Gus Dur tak lupa men menasihati pembaca dengan kalimat Alk sederhana: "Humor merupakan senja- mer ta ampuh untuk memelihara ke- mer men warasan orientasi hidup..." Kewarasan sam dipengaruhi selera dan cara berlelucon roti atau mengadakan tawa dalam kese- penj tem par: T mar harian. ram roti-r .Puluhan tahun berlalu, orang-orang Indonesia terus tertawa bersama Gus Bodo Dur. Pada 2002, Gus Dur tampil lagi tapi memberi pengantar untuk buku hu- mor. Buku berjudul Canda Nabi dan Lape Tawa Sufi susunan A Mustofa Bisri hasil (Gus Mus) memuat pengantar Gus gang Dur. Dua ulama, penekun sastra, dan deng pabrik tawa bertemu di buku. Kaum depa. santri tentu girang mendapat buku un- dima tuk tertawa bersama dua ulama kon- dang di Indonesia. Ulama tapi W ke se un ti ma pendak dima DI BUKI PIMENORE Karya SH Mintardja