Tipe: Koran
Tanggal: 2017-08-11
Halaman: 16
Konten
T 2cm JUMAT PON, 11 AGUSTUS 2017 (18 DULKAIDAH 1950) Kita Bangga Indonesia sama kakak kelas," kata Adinda memuali percakapan dengan Tim Kaca. "Awalnya saya takut dan pesimis. Karena postur tubuh saya yang belum ideal. Tapi saya tetap mencobanya. Setelah seleksi di sekolah hingga seleksi tingkat provinsi, ternyata nama saya tercantum menjadi perwakilan DIY," ungkap perempuan kelahiran Batam, 29 Juni 2000. "Kami teringat, untuk berada di paskibraka nasional bukanlah hal mudah. Jadi kami tidak menyia-nyiakan waktu," imbuhnya. Selain bangga bisa menjadi paskibraka tingkat nasional, Adinda juga senang bisa membahagiakan kedua orang tua dan keluarga Kaca-Vera Wahmawati Adinda Awliya B ULAN Agustus tiba. 17 Agustus 1945 yang menjadi hari bersejarah, akan diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Untuk mengenang jasa para pahlawan, berbagai macam hal-hal positif yang menggetarkan semangat pun dilakukan. Seperti Adinda Awliya (17). Siswa SMA N 1 Sleman ini mengisinya dengan mengikuti upacara. Ia terpilih menjadi wakil DIY mengikuti paskibraka tingkat nasional 2016. Berpegang teguh niat kuat, Adinda telah mengibarkan duplikat bendera pusaka di Istana Merdeka Jakarta. N.V.D Kaca-Vera Wahmawati Muhamad Rival Hidayat "Waktu itu, saya kelas 10. Nah, saya disuruh ikut seleksi paskibraka Cerita Remaja Aina Dwi Rifial Vera Wahmawati (Kelas XII IPA 1 Madrasah ig: verawahmawati Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta) email: ig: ainarifial email: ainarifialadr@gmail.com Tim minggu ini Wening Sukma Rasyida besarnya. "Isilah kemerdekaan dengan hal positif tanpa melupakan pengorbanan sang pahlawan," pesannya. W AJAHKU terkesan murung, kulipat kedua tangan di atas meja seraya melihat teman-teman. "Naf, lihat nih cantik kan tasku?" pamer Anis padaku. "Iya bagus Nis," jawabku. Pagi ini hari pertama masuk sekolah. Teman-temanku memamerkan barang baru mereka. Anis tas bermerk, Rubi sepatu dari luar negeri, Shinta seragam sekolah, Yayan peralatan tulis. Sedangkan aku tidak ada yang baru. Karena bukan kebiasaan di keluarga membeli barang baru kalau yang lama masih bisa digunakan. Hari ini aku tidak konsentrasi pada pelajaran. Aku memikirkan barang baru teman-temanku. Hal yang sangat jarang sekali bisa kubeli. Pulang sekolah aku hanya berjalan kaki, menatap sepatuku yang sudah usang dan hampir bolong-bolong. Tas yang dijahit Begitu pula Muhamad Rival Hidayat (17) yang juga terpilih mewakili DIY sebagaipaskibraka tingkat nasional 2016. Kuncinya latihan semangat dan jus serta mengingat dirinya sedang membawa amanah masyarakat Yogyakarta. "Alhamdulillah senang sekali bisa mewakili masyarakat Yogya," tambahnya. "Proses untuk merdeka tak semata-mata dicapai dengan mudah. Karena itu kita harus menghargai sejarah dan tokoh-tokoh yang berperan dalam mencapai kemerdekaan," urai siswa SMAN 1 Wates ini. verawahmawati@gmail.com Kaca-Zainab Ratu S Celengan sana sini karena terlalu banyak buku yang sering dibawa. Zainab Ratu S (Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Bantul) ig: zainabtsya email: ainabratu@gmail.com "Ibu aku pulang," ucapku di ambang pintu. Namun tidak ada jawaban dari ibu. Aku segera masuk kamar, mengunci pintu lalu tiduran tanpa mengganti pakaian. Tok... tok... tok... "Nafia, ayo makan nak," kata Ibu. "Ehm.., iya Bu," jawabku. "Kamu kenapa murung seperti itu?" tanya ibu sambil menyendok nasi. "Tidak apa-apa Bu. Aku baik-baik saja," kataku berbohong. "Ibu tahu kamu berbohong. Ayo cerita masalahmu," pintanya. Aku menghela nafas panjang, karena merasa tidak enak hati berkata pada Ibu. "Nafia ingin tas dan sepatu baru, seperti Kaca ILUSTRASI JOS Lain halnya dengan Wening Sukma Rasyida (17) atau yang kerap disapa Ochi. Dirinya baru kembali dari Oregon Amerika Serikat tahun ajaran baru ini. Saat ini merupa kan tahun keempat ia sekolah di SMA N 1 Bantul. Karena tahun lalu ia melaksanakan progam pertukaran pelajar ke Amerika. Baginya, kemerdekaan adalah bentuk nyata dari perjuangan para pahlwan, "Kalau waktu itu, saat tujuh belas Agustus aku masih awal- awal di sana. Dan masih summer break juga dan sekolah masih libur. Jadi aku cuma mengibarkan bendera merah putih di belakang rumah dan nyanyi-nyanyi lagu tentang Indonesia gitu," papar Ochi sembari tersenyum, mengenang pertama kali ia berada di luar negeri. Berada di tempat yang jauh dari orang-orang Indonesia tak lantas membuatnya sulit menyesuaikan diri. "Alhamdulillah host family yang ada di sana, tidak cuma menganggapku sebagai tamu tapi juga keluarga seutuhnya. Teman-teman di sekolah juga sangat open minded dengan muslim. Jadi aku nyaman di sana," sambungnya. Bagi Ochi di sana adalah tempatnya. Tempat di mana ia dipercaya untuk bisa mengenalkan Indonesia ke kancah internasional. "Orangtuaku waktu itu excited banget dan tanya soal gimana perayaan teman-teman," ucapku sambil menundukkan kepala. Ibu diam sejenak lalu berkata, "selesaikan dulu makanmu, ibu akan berusaha." Sebenarnya aku tidak kemerdekaan Indonesia. Aku bercerita, sepanjang jalan dihias bendera merah putih, lomba-lomba antar dusun dan lain-lain," kenangnya. Bagi Ochi sendiri kemerdekaan sangat penting. Karena kemerdekaan sendiri merupakan bentuk nyata dari perjuangan pahlawan Indonesia. Dan sudah tugas generasi muda untuk menjaganya. Karena kita harus bangga pada Indonesia. (Vera Wahmawati, Aina Dwi Rifial, Zainab Ratu S)-e Harapan ingin merepotkan ibu. Beliau sudah lelah bekerja seharian. Bagaimana kalau beliau memikirkan keinginanku. Pagi sekali aku sudah siap berangkat sekolah, "Ibu, Nafia berangkat dulu," pamitku seraya mencium punggung tangan Ibu. "Hati-hati, ini bekalmu," ibu menyodorkan bekal makanan. "Terima kasih ibu." Aku berangkat melewati trotoar sambil bernyanyi pelan. Tiba- tiba mataku tertuju pada penjual gerabah di seberang jalan. Aku berhenti sejenak karena fokus pada gerabah kecil berbentuk kodok yaitu celengan. Aku tersenyum lalu melanjutkan perjalanan menuju sekolah. "Hai Nafia, hari ini kamu bahagia sekali ya," tebak Yayan. "Kamu tahu saja Yan, he.. he..," jawabku terkekeh. Aku ingin ILUSTRASI JOS cepat pulang. Tak sabar rasanya menunggu bel pelajaran berakhir. Akhirnya yang ditunggu berdentang. Aku terburu-buru merapikan alat tulis, memasukkan buku, keluar kelas lalu berlari. "Pak permisi. Saya mau membeli celengan kodok ini," ucapku pada bapak tua yang menjaga toko. "Ada pembeli rupanya. Pelaris ini," kata bapak penjual dengan suara parau. "Ini harganya lima ribu saja nak," bapak penjual itu menawarkan. "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 16 Kuambil uang sakuku. Aku sengaja tidak jajan karena untuk membeli celengan. "Ini pak uangnya, lima ribu," kataku sambil menyodorkan uang kemudian menerima celengan. "Terima kasih nak," jawab bapak penjual sambil tersenyum. "Ibu, aku pulang," ucapku setengah berteriak. Aku duduk di kursi tua mengamati celengan itu. UBRIK Kaca SKH Kedaulatan Rakyat menerima kiriman karya kreatif cerpen, komik dan fotografi. Untuk tulisan panjang maksimal 2 halaman kwarto, spasi 1,5, Times News Roman. Lengkapi dengan biodata dan alamat lengkap sekolah, foto diri, nomor telepon yang mudah dihubungi serta media sosial yang dimiliki. Rubrik Kaca juga menerima karya puisi dari pelajar SMP-SMA. Bagi karya yang dimuat akan mendapat honor tulisan. Kirimkan karya ke email rubrikkaca@gmail.com. Follow twitter dan instagram @rubrikkaca. Oleh Theresia Diani Rosariana Kelas XI Akomodasi Perhotelan 2 SMKN 1 Sewon Bantul, Pulutan Pendowoharjo Sewon, Bantul. Facebook: Theresia Diani Rosariana Instagram: diadiani__ REKRUTMEN NGIN berkreasi di bidang, jurnalistik? Mari berga- bung menjadi Tim KACA. Kirimkan CV dalam bentuk cerita 500 kata tentang dirimu. Dilengkapi kartu pelajar, foto diri, contoh karya, nomor telepon yang mudah dihubungi serta media sosial yang dimiliki melalui alamat email: rubrikkaca@gmail.com "Nafia sudah pulang." Ibu berjalan dari arah dapur. "Ibu, aku membeli celengan. Isi celengan ini nanti akan aku belikan sesuatu. Tetapi sebelum kuisi dengan uang, aku akan menulis harapan dengan kertas. Kemudian kurobek dan kumasukkan celengan," kataku menceritakan rencanaku pada ibu. "Ibu bangga sama kamu Nafia. Semoga apa yang kamu inginkan nanti tercapai. Ibu akan membantu sebisa mungkin," ucap ibu terharu., Aku menamainya celengan harapan. Karena di dalamnya sudah ada harapan, benda apa yang ingin kubeli yang kutulis pada sesobek kertas. Setiap hari aku mengisi dengan uang logam maupun kertas. Sisa uang jajan, bahkan terkadang tidak jajan, Aku melakukan ini karena tidak mau merepotkan Ibu. Ayo teman-teman kalau mau meniru. *** -e JUMAT PON, 11 AGUSTUS 2017 (18 DULKAIDAH 1950) JAMU TIMNAS U-19 Kesempatan PSS Matangk SLEMAN (KR)- PSS Sleman mulai mengali trasi untuk menghadapi babak 16 besar Liga Timnas Indonesia U-19 pada Sabtu (12/8) be- Stadion Maguwoharjo Sleman pun, akan ëLaskar Sembadaí untuk mematangkan tim d dapi babak 16 besar tersebut. "Salah satu tujuan melawan Timnas U-19 mematangkan tim dalam menghadapi babak 16 tu kesempatan yang baik untuk mulai menyiap menghadapi babak berikutnya," kata manaje Juli Wibowo dalam konferensi pers di kantor PT Sembada (PSS), Kamis (10/8). Pada laga itu PSS akan memberi kesempat man-pemain yang selama ini jarang dimainka termasuk dua pemain yang berstastus magar setyo di posisi gelandang sayap dan Habib Fad striker. Color Rendition Chart Arief mengaku mendapat pesanan dari phial agar PSS menurunkan tim terbaik. Tujuannya mendapat tekanan. Untuk itu dalam laga terse akan berusaha bermain maksimal. "Para pemai diberi kesempatan main juga harus bisa tamp harapnya. Direktur Operasional PT PSS Drs Rumadi patan sama mengatakan, pertandingan PSS me U-19 itu, bertepatan dengan satu tahun menin tan manajer PSS Supardjiono. Untuk itu sebelu an nanti akan ada prosesi untuk memperingatin VOLI FORMULA 88 CU Putri Arwis Gebuk AM SLEMAN (KR) - Diperkuat mantan p Sleman, Novita dan Tifani, tim putri Arwis men; dengan skor 3-0 (25-6, 25-11, 25-6). Kedua tim pada turnamen bolavoli Formula 88 Cup V-20 butkan Piala Bupati Sleman di lapangan Voli Mudal Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Rabu (9/8) m Pada partai kedua, tim putra Pervoce men Sutra 3-0 (25-13, 25-17 dan 25-15). Dalam lanjutan laga. Jumat (11/8) malam mainkan dua laga, dengan didahului laga dil antara Yumansa kontra Yuko B. Dilanjutkan du SFI versus putra AMW. Dalam laga Rabu malam itu, putri Arwis tar mangat dan kompak. Novita, Tifani dengan menyelesaikan set pertama, dengan skor telak 0, putri Arwis masih bermain di jalur konsi Sebaliknya, para pemain AMW tampil kurang lalu mendapat tekanan hebat putri Arwis. Akiba kedua putri AMW kembali takluk 11-25. Pada akhir) yang menentukan, putri Arwis belum r lawanan berarti dari rivalnya. Kondisi ini ker nakan sebaik mungkin oleh putri Arwis untul- menangan di set ketiga. Alhasil, set pamungka dimenangkan putri Arwis dengan skor 25-6. REE Tim Putri Pe BANTUL (KR) - Prestasi cabang olah- raga (cabor) sepakbola di Kabupaten Bantul saat ini memang tengah menurun drastis jika dibandingkan tahun-tahun se- belumnya. Namun, ditengah penurunan prestasi tersebut, justru muncul prestasi baru yang datang dari tim putri baik dari sepakbola maupun futsal dengan raihan medali emas di ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIV DIY-2017 kemarin. D tim ema tri. pat Ini targ belu sem D "Memang tahun ini sepakbola Bantul putr mengalami penurunan. Kami dan tem gota teman dari Askab PSSI Bantul akan sege- opti ra melakukan evaluasi. Pasalnya, baik di Ban Liga 2, Liga 3, Porda, dan Liga Remajanya (Piala Soeratin) kita terpuruk. Kami akan benahi," ujar Wakil Ketua Askab PSSI Bantul, Drs Susilo Marwoto kepada KR di Bantul, Kamis (10/8). Meski tengah terpuruk, namun di Por- da kemarin prestasi yang dihasilkan PSSI Bantul cukup bagus dan bahkan melebihi target yang dicanangkan KONI Bantul. Pasalnya, PSSI hanya mendapatkan tar- get 1 medali emas dari 4 emas yang di- perebutkan paca cabor sepakbola putra dan putri, serta futsal putra dan putri. ad Tim TARGET MERAIH 43 Atlet Ikut 'Tri Lomba WONOSARI (KR) - Sebanyak 43 atlet Gunungkidul mengikuti lomba Tri Lomba Juang yang diselenggarakan Dinas Pendi- dikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Jumat (11/8). Sebagian besar atlet Pesatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) ini bertanding pada nomer lari 17 kilometer perseorangan umum putra dan putri, lari 8 km perseorangan dari SMA/SMK dan sederajat putra, lari 4 km perseorangan SMP/MTS dan sederajat putri dan lari 5 km perseorangan SMP/MTs sedera- jat putra dan perseorangan SMA/SMK/sedera- jat putri. "Targetnya minimal meraih tiga medali emas," kata Kasi Olahraga Bidang Pendidikan Atlet asal Gunungkidul siap mengikuti Tri.
