Tipe: Koran
Tanggal: 1987-12-18
Halaman: 06
Konten
Jum'at, 18 Desember 1987 Perlu Keterpaduan untuk Stabilisasi Nilai Kurs Manila, NERACA PM JEPANG Noboru Take shita hari Rabu mengemukakan perlunya keterpaduan kebijaksana- an yang diambil oleh negara-ne- gara besar guna memelihara stabili- tas nilai tukar (kurs) mata uang asing. Pada pertemuan tingkat pejabat yang dimula hari Rabu dibahas permintaan-permintaan khusus negara-negara ASEAN, ucapnya. Sehubungan dengan permintaan ASEAN itu, AJDF akan mena- warkan kondisi dan persyaratan bantuan yang lebih menarik, tetapi mengenai tingkat suku bunga ma- sih dirumuskan. Banjarmasin, NERACA SWEDIA salah satu negara di Eropa memerlukan makanan ter- nak, karet, kopi dan rempah-rem- pah dalam jumlah cukup besar. kata Dubes Swedia untuk Indone- sia. Karl Goran Engstrom. di depan pengurus Kamar Dagang dan In- dustri Indonesia (KADIN) Daerah Kalimantan Selatan. di Banjarma- sin baru-baru ini. Untuk memenuhi kebutuhan negaranya itu kini terpaksa meng- impor. Namun ia belum bisa me- mastikan apakah barang-barang yang dibutuh kan negerinya itu di- datangkan langsung dari Indonesia atau daerah Kalsel, katanya akhir kunjungan sehari di Filipina, ia menyatakan, tidaklah mungkin bagi Jepang untuk mengendalikan kecenderungan kenaikan nilai yen terhadap mata uang asing. Masalah-masalah yang timbul akibat kenaikan nilai yen menjadi bahan pembahasan pada sidang tertutup antara PM Takeshita dan para kepala pemerintahan negara- Hambatan yang dirasakan, me- negara anggota ASEAN hari Se-ngapa Kodya Surabaya sampai lasa. akhir Nopember ini baru menca- pai 60 pCt dari target, Sekretaris Kodya Surabaya, Drs. Soenarjo, mengeluh menghadapi wajib pa- jak dari BUMN (Badan Usaha PM Malaysia Mahathir Moha- mad sebagai jurubicara ASEAN mendesak Jepang untuk merha- sukkan dalam usulan paket ban- tuan 2 miliar dolar Dana Pemba- Milik Negara) ngunan ASEAN-JEPANG (AJ- DF), suatu mekanisme untuk men- jamin negara-negara ASEAN dan resiko yang timbul akibat naiknya nilai yen. Takeshita mengatakan, ia telah memerintahkan aparatnya untuk secepatnya mulai metumuskan mekanisme pelaksanaan AJDF guna memacu perkembangan sek- tor swasta di negara-negara ASE- AN dalam tiga tahun mendatang ini. Jakarta, NERACA NILAI Ekspor Perum Perhu- tani mencapai 30 juta US dolar dan penjualan dalam negeri sebe- sar Kp 17 miliar 80% merupakan hasil penjualan kayu jati. Demikian Dirut Perum Perhu- tani Wardono Saleh pada Pers di Jakarta, kemarin. Dalam konperensi pers pada capai 24,6 milyar rupiah atau seki- Jatim, mengungkapkan, dari 37 himpun 34,6 pCt dari target 885 Rp 2.378 miliar, tahun 1983 naik Daerah tingkat II di Jatim, ada tiga daerah yang menonjol penerimaan PBBnya. Target yang ditetapkan terlampaui. tar 61,2 pct, Kotamadya Surabaya, dalam jumlah penerimaan PBB ternyata jauh ketinggalan dibanding 36 Daerah Tingkat II lainnya di Jatim. Surabaya hanya menduduki tem- pat ke 30 darí 37 Kabupaten dan Kotamadya se Jatim. BUMN Penunggak Terbanyak: Pemasukan PBB Jatim Surabaya, NERACA Timur bersama Kantor Wilayah Ditjen Pajak Jawa Timur mene- tapkan target 40,2 milyar rupiah. Namun sampai akhir Nopember jumlah yang dihimpun baru men- Baru Rp 24,6 Miliar Untuk pajak daerah hingga triwu- lan II tahun 1987/1988 mening- kat 28,95% yaitu mencapai Rp 566.430.620,10 sedangkan perio- de tahun lalu hanya mencapai Rp 439,245.950,50. Penerimaa. retri- busi Daerah meningkat 1,79% ya- itu Rp 401.969,250,- periode ta- hun sebelumnya Rp 394.873.650.- Kepala Dispenda Kotamadya Pontianak Drs Bunyamin Sohhin dalam penjelasannya kepada NE- RACA baru baru ini lebih jauh mengatakan untuk pajak daerah, penerimaan terbesar masih tetap dari pajak tontonan atau pajak atas pertunjukan & keramaian umum, dimana dalam triwulan II tahun anggaran 1987/1988 mencapai Rp 347.759.625,-terjadi kenaikan 27,67% dibanding periode yang sama tahun 1986/1987 yang ha- nya mencapai Rp 272.371.525,50. Jakarta, NERACA ASSET dan laba yang diper- Daerah yang menempati urutan oleh Bank Rakyat Indonesia "Selain BUMN juga BUMD (Dae- PEMERINTAH Daerah Jawa rah), serta PT Persero yang banyak terbawah dalam penerimaan PBB (BRI) sejak diregulasi perbankan 1 konstruksi Rp 285 miliar, sektor PENERIMAAN pajak dan ret- ribusi Pontianak untuk tahun ang- garan 1987/1988 hingga Triwu- lan II telah katan, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 1986/1987. Namun penerimaan pajak ton- tonan itu masih belum mencapai separoh target tahun 1987/1988 sebesar Rp 861.825.000,- atau Demikian yang dialami Ven- ny Shinta Cendra 33 tahun, pengusaha wanita yang mulai merintis kariernya sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Sejak gadis ia memang sudah tertarik dunia bisnis. Jakarta, NERACA SETIAP Wanita, entah dari mana asalnya dan apa pun sta- us sosialnya pasti mempunyai cita-cita. Apakah cita-cita itu dapat tercapai atau tidak ter- gantung faktor nasib. Yang jelas selain ditentukan nasib juga diperlukan sarana penunjang lainnya. Keberadaan materi sangat menunjang dalam mencapai ke- berhasilan, tanpa materi yang mendukung untuk menggapai cita cita hanya merupakan ilusi belaka. Di samping itu tekad, keuletan dan kemauan ikut me- nentukan. Penerimaan Pajak&Retribusi Pontianak Triwulan 11/87-88 Pontianak, NERACA Wiraswasta Wanita "Mulanya saya hanya jualan baju di kalangan teman SMA, karena modal terbatas di sam- ping itu juga masih mencoba. Eh... lama-lama kok banyak teman yang pesan dan akhir- nya saya jadi tuman," jelasnya dengan ta wa renyah. Belajar dari pengalaman yang ada, sekarang sudah tidak canggung-canggung lagi meng- geluti dunia bisnis yang lebih gedean. Malah sudah boleh di- kata kini menjadi wiraswasta wanita yang cukup berhasil. KEUANGAN-PERBANKAN - PERDAGANGAN Asset & Laba BRI Terus Meningkat Nilai Ekspor 30 Juta US Dolar Perhutani juga memasok kayu Sebagian Besar Kayu Jati untuk dan pengger- gajian kayu misalnya di Jepara, Solo dan Klaten. Dan sejak 1987 juga menyalurkan kayu eboni dan cendana untuk pengrajin ukir di Bali. Lebih lanjut Venny menu- turkan: "Saya menyadari bah- wa diri saya lahir sebagai wani- ta, tapi saya tidak mau hanya menunggak PBB. Bahkan paling- sulit ditagih," kata Soenarjo mela- por ke Sekwilda Jatim, Drs. Soe- marjono Hadikoesoemo. Sumber di Kanwil Ditjen Pajak Menurut Wardono Saleh, pros- Dihasilkan juga 41.700 ton ge- tah pinus yang telah diolah men- jadi 24.600 ton gondorukem dan 3,7 juta liter terpentin. Minyak pek pemasaran komoditi hasil usa- kayu putih dihasilkan sekitar ha perum Perhutani bertendensi 195.750 liter. Sedangkan produk positif, seperti gondorukem yang lainnya adalah kopal, kopi, madu, memperoleh pasaran baru di India, benang sutera dan lak. Bangladesh, Thailand dan Phili- Perum Perhutani juga meng- pina. ekspor hasil olahan kayu jati, mahoni, gondorukem dan damar kopal. Hasil-hasil lainnya telah di- pasok pada industri swasta yang selanjutnya diolah untuk pasaran dalam dan luar negeri. Ke tiga daerah itu masing-ma- 800 juta rupiah, berhasil dihim- sing, Kabupaten Blitar dari target pun 822,4 juta rupiah lebih atau 102,8 pCt. Menyusul kedua ada- lah Kabupaten Lamongan dari tar- get 660 juta rupiah tercapai target lebih 102,8 pct, yaitu 678,3 juta rupiah. Berikutnya Kabupaten Po- norogo dengan target hanya 650 juta rupiah, terlampaui menjadi sebesar 660,9 juta rupiah atau 101 pCt. tergantung pada suami. Karena bakat bisnis telah menyatu de- ngan jiwa saya, maka saya ha- rus mampu dan bisa membuk- tikannya pada suami." 40,35%. Menurut Drs Bunyamin Soli- hin, jenis pajak yang cukup besar antara lain Pajak Pembangunan I (P. Bn I) sebesar Rp 64.291.974,10. pajak Penerangan Jalan Rp izin usaha Rp 19.845.000,-. 70.131.250,- pajak pendaftaran Akhirnya tahun 1981 berdi- rilah PT yang diberi nama PT. Shinta Pratiwi Dinamika yang bergerak dalam bidang export impor. Untuk expor Vanny ha- nya bergerak dalam pakaian jadi anak-anak dan pakaian dewasa dari bahan bordiran. Penerimaan pajak reklame- hingga triwulan II tahun 1987/- 1988 baru mencapai Rp 41,621,- 159,- yang berarti baru mencapai, 46,82% jika dibandingkan besar target yang akan dicapai Rp 88.- 890.000,-. Khusus untuk pajak re- klame ini saat ini sedang diinten- sifkan, mengingat "income"dari sek- tor pajak ini di Kotamadya Pon- tianak sangat potensial. "Untuk baju-baju yang di- kirim ke pasaran Internasional harus mengetahui situasi iklim di negara tersebut, dan model apa yang lagi top. Jadi untuk mode, tinggal menyesuaikan saja," lanjutnya antusias. "Kita saat ini terus melakukan inventarisasi reklame yang dipa- sang sekaligus mengadakan pener- Solo, NERACA PEMASUKAN pajak di wila- yah Inspeksi Pajak Surakarta pada tahun 1986/1987 mengalami ke- naikan sebesar 44% dibanding pe- nerimaan tahun 1985/1986. Demi- * Tak Mau Tergantung Suami Pasaran Internasional yang sudah berhasil ditembus selama ini Negara Eropa dan Timur Tengah. Di Negara-negara ter- sebut Vanny sudah mendapat tempat atau banyak relasi yang minta menjadi langganan tetap. Baju-baju yang dickspor di sini ternyata harganya tidak ter- lalu mahal. Malah lebih mahal baju yang dijual di pasaran. Dengan harga minimal 4 dolar, Vanny bisa terus mengembang- kan usahanya tanpa mengalami kesulitan dana. Saat ini Perum Perhutani memi- Menurut Suprayitno, upaya pe- Menurutnya, hasil ekspor di dominasi kayu jati berupa kayu gergajian dan hasil olahan seperti veneer sayat, teak overlaid ply- wood, parquet mozaic, lambar- quet, dan plinth/skirting. ningkatan penerimaanpajak seperti harapan pemerintah yaitu sebesar 20% liki areal hutan seluas satu juta hektar dengan luas efektif yang diusahakan sekitar 850.000 hek- tar. 70 persen merupakan areal produktif sisanya ditumbuhi jenis Produk-produk tersebut adalah kayu lain, hutan jati merana dan kayu gergajian jati, dan kayu bulat areal kritis serta tanah kosong. per tahun merupakan target yang memadai atau masih dalam jangkauan. Hal ini bisa ditempuh dengan cara ekstensifikasi maupun intensifikasi. Jenis kayu non jati yang dieks- por perusahaan swasta dalam ben- tuk olahan adalah pinus, sonoke- ling, sengon dan johar. Tahun 1986 Perum Perhutani jati di luar negeri pasarannya lebih mahal. Lainnya adalah jenis sono- keling, albizia, pinus dan johar. memperoleh pinjaman ADB se- Disebutkan pula, upaya pening- katan pajak telah dimulai sejak Sampai akhir tahun 1987, kata besar 20.989.000 Dolar US yang 1984. Antara lain berupa refor- Akhir-akhir ini, katanya, telah digunakan untuk pembangunan masi perundang-undangan yang Wardono Saleh, produksi yang terjadi rush permintaan kayu pinus hutan industri seluas 36.000 hektar dicapai berjumlah 1.121.800 m3 kayu perkakas terdiri 794.100 m3 untuk dibuat chopsticks dan kom- di Jawa Barat. Nilainya sebesar hingga sekarang masih digarap. kayu jati dan 327.700 m3 kayu ponen perabot rumah tangga bagi 16,6 juta US dolar. Lainnya untuk Juga reformasi di bidang tata kerja non jati. Dan kayu bakar 428.100 pasaran Jepang. Disamping pinus penggergajian dan pengeringan serta sikap mental aparat pajak SM terdiri 210.100 SM jati dan menjadi komponen perabotan di dolar dan untuk training sebesar pajak, yang semuanya demi pening- yang akan diolah kayu pinus sebesar 1,67 juta US sampai kepada masyarakat wajib 218 SM non jati. Jepang. 1,68 juta US dolar. (IM) katan kesadaran membayar pajak. (K-14). Mengenal Vanny Shinta Cendra Jadi Eksportir karena Menekuni Bakat juta rupiah, yaitu baru sebesar 306,18 juta rupiah. Bangkalan baru 39,5 pCt yaitu 193,63 juta rupiah dari yang ditar- getkan 490 juta rupiah. Sedangkan Situbondo dari yang ditargetkan tarik 382,58 juta rupiah atau 42,5 900 juta rupiah baru berhasil di- pCt. Pemasukan Pajak di Surakarta Naik 44% mutu tinggi dengan harga mu- rah sekali. Kenapa saya tidak" tuturnya. Kotamadya Surabaya, dari tar- get 4,30 milyar rupiah baru ber- hasil dihimpun sekitar 2,58 milyar rupiah atau 60 pct. PT. Jasa Marga, perusahaan yang mengelola jalan tol, menung- gak PBB sebesar 200 juta rupiah, ujar Soenarjo memberi contoh. (Yous). Tidak mengherankan lagi ka- lau PT. Shinta Pratiwi Dinami- ka yang ditangani langsung oleh Vanny Shinta sudah mampu bersaing di pasaran internasio- tiban" kata KaDispenda Pontia- nak Drs. Bunyamin Solihin. Retribusi daerah PENERIMAAN retribusi dae- rah yang mencapai Rp 401.969.- 250,- hingga triwulan II tahun 1987/1988, secara keseluruhannya baru mencapai sekitar 45,38% dari kan Rp 885.746.500.- Retribusi pasar merupakan yang terbesar diantara 15 jenis retribusi dalam penerimaannya, dimana hing- ga triwulan II tahun anggaran ini sudah mencapai Rp 112.725.650,- (49,99%) darijumlah target Rp 225,475.500 Retribusi Kebersihan yang di- targetkan Rp 160 juta, kini baru mencapai Rp 64.709.300,- (40,- 44%). Guna meningkatkan penerima- an baik melalui pajak maupun retribusi Daerah, Kadispenda Ko- tamadya Pontianak Drs Bunyamin Solihin mengatakan, pihaknya te- tap selalu melakukan penyuluhan maupun melakukan pemungutan secara intensif. (K-18). itu masing-masing Kabupaten Bon- Juni 1983 terus meningkat, demi- perdagangan Rp 3.533 miliar, sek- dalam maupun luar negeri ekspor gang (Sulsel) banyak melakukan jaya, dalam rangka pengembangan dowoso, Kabupaten Bangkalan kian keterangan yang diperoleh dan Kabupaten Situbondo. Bondowoso hanya berhasil meng- Antara dari BRI, Kamis. Asset BRI tahun 1982 tercatat coklat dari Sulawesi Tenggara terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 1984 misalnya, volume ekspor coklat Sultra mencapai 30 ton dengan nilai US 60.000 dollar, dan dalam tahun 1985 meningkat Areal Masih Luas DILIHAT dari segi luas areal/- drastis hingga mencapai 110 ton lahan yang tersedia dibanding ta- atau meningkat sebesar 266,67 ke tahun di Sulawesi Tenggara, disamping In- nilai US 201.000 dollar naman yang dihasilkan dari tahun pérsen, dan 250 persen. tingkat prosentasenya masih diba- wah 50 persen. Kemudian tahun 1986 mening- kat lagi menjadi 189 ton senilai US 285.000 dollar atau meningkat sebesar 71,82 persen dan 41,79 persen. Tahun 1987 hingga sampai dengan Agustus, angka semester mencapai 53 ton dengan nilai US. 82.000 dollar. kian dikatakan Kakanwil Dit- jen Pajak Jawa Tengah, Drs. Supr yitno dalam sambutannya pada acara pelantikan Kepala Inspeksi Pajak Surakarta, belum lama ini. Disebutkan, peningkatan terse- but didapat dari pajak langsung sebesar 12% dan pajak tak lang- sung 61%. Menurut data yang dikutip NE- RACA, pemasukan pajak tersebut pada 1985/1986 sebanyak Rp 23,70 miliar, sedangkan pada 1986/1987 mencapai Rp 34,123 miliar. Dengan demikian terdapat peningkatan Rp 10 miliar lebih atau sekitar 44%. Untuk tahun 1987/1988, Kan- targetkan Kp 30 miliar. Sampai tor Inspeksi Pajak Surakarta men- bulan Nopember jumlah tersebut terealisasi Rp 21,22 miliar atau 70,73%. itu yang menjadi HARIAN NERACA nal. Karena Vanny sendiri se- ring mengikuti pameran di ber- bagai negara. Wanita pengagum Perdana Menteri Inggris Margaret That- cher ini, di samping sibuk mengurus usahanya tidak lupa dengan tugasnya sehari-hari dalam membina rumah tangga. Sehingga antara karier dan ke- luarga tetap seimbang. WELCOME Tokyo Disneyland& "Sengaja baju-baju ekspor saya harganya murah, karena banyak saingan dari negara- negara tetangga seperti Singa- pura, Thailand dan Malaysia.. Negara-negara ini mampu me- nampilkan mode yang bagus, Ny. Vanny Shinta Cendra, pengusaha wanita yang cukup berhasil. Kupedes UNTUK mendorong pertum- menjadi Rp 2.887 miliar, tahun 1984 melonjak menjadi Rp 5,189 miliar, tahun 1986 meningkat men- jadi Rp 6.804 miliar dan pada Sep-buhan ekonomi di pedesaan, BRI tember 1987 naik menjadi Kp vestasi Kecil (KIK) dan Kredit 7,427 miliar. Kebijaksanaan deregulasi per- bankan 1 Juni 1983 telah mem- bawa dampak positip bagi BRI terbukti dengan meningkatnya as- set yang dimilikinya hampir dua kali lipat dari Rp 2.887 miliar menjadi Rp 5.189 miliar. Dengan meningkatnya asset yang dimiliki BRI, maka BRI kini menduduki peringkat ketiga bank paling kaya di Indonesia setelah Bank Bumi Daya (BBD urutan kedua) dan Bank Negara Indone- sia (BNI)1946. Laba yang diperoleh BRI setiap tahunnya juga terus meningkat, tahun 1982 la bal yang diperoleh BRI hanya Rp 5,7 miliar, tahun 1985 melonjak menjadi Rp 48,2 miliar, tahun 1986 naik menjadi September 1987, sedangkan pada 65,4 miliar. Perkembangan pinjaman yang disalurkan BRI untuk mendukung kegiatan ekonomi nasional juga terus meningkat, tahun 1982 terca- tat Rp 2.038 miliar, tahun 1984 meningkat hampir dua kali lipat menjadi Kp 4.030 miliar, tahun 1986 naik menjadi Kp 4.767 miliar dan pada September 1987 naik menjadi Kp 5.651 miliar. Kredit yang disalurkan BKI yang pada akhir September 1987 BNI 1946 BRI BBD BDN BEII Bapindo BPD-DKI Jaya Citibank (rollover) Bank of America Chase Manhattan Hongkong Bank Deutsche Bank (Asia) Amex Bank ABN Bangkok Banka. BCA Panin Bank Bank Perkembangan Asia South East Asia Bank Umum Nasional Bukopin Bank Internasional Ind Bank Perniagaan Ind Bank Bali Bank Susila Bakti Bank Windu Kentjana Bank Buana Ind Bank Metro Ekspres. Bank Duta Bank Niaga Bank Bhumy Bahari Bank Sertivia United City Bank Bank Angkasa Putra Bank Pasific Standard Chartered Indutrial Dev. Bank Bank Rama Bank Jasa Arta PT Anrico Bank LTD Bank Antar Daerah (sby) ΒΡΕΙ Overseas Express Bank Gunung-Barisan PT. BDN Ind. P.T. Bank Nasional tercatat Rp 5.651 miliar itu diguna- kan untuk membiayai sektor per- tanian Rp 782 miliar, sektor perin- dustrian Rp 705 miliar, sektor Simpanan pedesaan (Simpedes) yang berhasil dihimpun BRI dari masyarakat pedesaan juga terus meningkat, tahun 1984 tercatat RE 307 juta, tahun 1985 melonjak menjadi Rp5.134 juta dan pada akhir September 1987 meningkat menjadi Rp 143,999 juta. Deposito Berjangka % "Kalau kita terjun dalam dunia usaha, jangan terus me- lupakan tugasnya sehari-hari dalam mengurus anak juga suami. Kan kasihan to, mereka juga perlu perhatian kita," kata wanita dengan dua anak itu. Sengaja dalam mengelola usaha Ny. Vanny tidak me- nyewa gedung mentereng, cu- kup di rumahnya sendiri di jalan Cempaka Putih Tengah. Karena rumah tersebut cukup besar bisa dimanfaatkan buat usaha. Di samping tidak mengelu- arkan biaya untuk sewa gedung secara tidak langsung juga bisa mengawasi anak-anaknya. Se- tor angkutan Rp 36 miliardan sek- itar lainnya Rp 310 miliar. (Foto: ist/NERACA). Modal Kerja Permanen (KMKP) juga Kredit Umum Pedesaan (Ku- pedes). Kupedes yang disalurkan BRI pada akhir tahun 1984 tercatat kp 111 miliar dengan jumlah nasabah 641,000 perusahaan, tahun 1985 naik menjadi Rp 229 miliar den- gan jumlah nasabah mencapai 1.04 juta perusahaan, sedangkan pada September 1987 kupedes yang disalurkan BRI melonjak menjadi Rp 416 miliar dengan jumlah nasabah 1,32 juta perusa- Pengarahan dana masyarakat yang berhasil dihimpun BRI juga terus meningkat terutama setelah adanya deregulasi perbankan 1 Juni 1983. Dana yang berhasil dihimpun BRI tahun 1982 tercatat Rp 856,8 miliar, tahun 1983 melonjak men- jadi Rp 1.187 miliar, tahun 1986 naik menjadi Rp 2.817 miliar,se- dangkan pada September 1987 meningkat menjadi Kp 3.124 mil- iar. 1 Bln. 3 Bln. 6 Bln. 12 Bln 15,5 16,5 17 17,5 15,5 16,5 17 15,5 16,5 17 15,5 16,5 17 17,5 17,5 17,5 17,5 15,5 16,5 17 15,5 16,5 17 17,5 15,75 16,75 17,25 17,5 16,5 17 17,5 18 15,5 16 16,25 16,5 15,5 16 16,5 17 16,5 16 16 16 16 16 17 17 16 15,5 16 15 16 18 16,5 16,5 16,5 17 17,5 17,5 17 17 16,5 17,5 19 18.5 17,5 17 17 18 17,5 17 17 18 17 17,5 17,5 77 18,5 18 18 18,5 17 17 16 18 17 17,5 18 16 17,5 16 17 16 16 17,5 17 17,5 18,5 19 16 17 18 18 18,5 17 18 18,5 18 19,5 20 17 18 20 16,5 17,5 18,5 20 18,5 19 20 17. 17,5 18 17 17 17,5 18,5 19 19 18 19 19 20 19 18,5 17 17 18,5 19 19,5 20 16,8 18 18,6 19,8 16,8 18 19,2 19,2 18,5 19,5 20,5 21,5 18 19 20 16,5 17 17,5 17,5 18 18,5 €19,20 22,20- 16 17 17.5 18 16,50 17,50 18,00 19,00 16,5 17,5 18 16,5 17 17 16 16 ∞ r 18,5 18 Dint hingga antara anak dan dunia usahanya berjalan lancar. Dari keberhasilannya terse- but, akhirnya Ny. Vanny masuk menjadi anggota Ikatan Wani- ta Pengusaha Indonesia (IWA- PI) yang diketuai oleh Dra. H. Motik Pramono. "Baru dua tahun saya masuk IWAPI, karena saya perlu ber- organisasi dalam mengembang- kan usaha ini. Dengan adanya organisasi tersebut, maka saya bisa mendapatkan informasi mengenai dunia usaha baik di bidang Nasional maupun Inter- nasional," kata Ny. Vanny de- ngan senyumnya. Menanggapi masalah kema- juan usahanya yang cukup ber- hasil ini, Ny Vanny tidak ba- nyak berkomentar. "Usaha ini hanya biasa-biasa saja, masih banyak wanita pengusaha yang lebih berhasil," katanya merendah. Meski demikian program ta- hun depan yang dimiliki PT. Shinta Pratiwi Dinamika cu- kup padat. Antara lain mau mengikuti pameran di Jerman." Jadi mulai sekarang segala se- suatunya harus di planning biar lancar. Dengan dibantu 7 karyawan wanita, Ny Vanny sudah meli- batkan suami dalam urusan ini. Karena suami juga punya usaha sendiri. Bila mendapatkan ma- salah yang cukup rumit baru bermusyawarah dengan suami. Kendari, NERACA PERKEMBANGAN rata-rata produksi coklat di daerah Sulawesi Tenggara selama lima tahun ter- akhir mencapai 28,25 persen. Me- lihat perkembangan luas areal dan produksi yang dicapai sekarang, tahun-tahun mendatang daerah Sulawesi Tenggara akan mampu menjadi penghasil coklat cukup besar. Sementara di segi pemasaran di "Saya harus mampu mandiri dalam mengurus usaha ini, karena sudah menjadi tekad dari apa yang saya cita-citakan dan puji syukur dalam me- nyambut Hari Natal Nanti saya beserta keluarga bisa jalan-jalan ke luar negeri," tuturnya meng- akhiri pembicaraan dengan Neraca. (Ret) Keterangan yang diperoleh dari Biro Humas Kantor Gubernur Sul- tra menunjukkan kegiatan ekspor coklat dari Sulawesi Tenggara, mulai sejak 1984 dengan negara tujuan Jerman Barat, 1986 ke Si- ngapura. Sedangkan pemasaran luar daerah Sulawesi Tenggara antara lain Ujung Pandang, Sura- baya. Ujung Pandang, NERACA KAMAR Dagang dan Industri (KADIN) Sulsel, secara langsung mengarahkan anggotanya ikut me- ngembangkan tanaman komoditi ekspor. Ini dimaksudkan untuk membantu pemerintah meningkat- kan komoditi ekspor non migas. Komoditi yang ditangani Kadin- da Sulsel, terdiri dari coklat, kopi, udang, rotan, kayu, ubi kayu, dan jagung. Semua jenis komoditi yang disponsori Kadin telah ditemu usa- hakan, yang terdiri dari pemerin- tah, pihak Kadin, Asosiasi, per- bankan Koperasi, serta Instansi terkait. Temu usaha itu, melahir- kan suatu Rekomendasi untuk pe- ngembangannya. Ekspor Coklat Sultra Meningkat pemantauan dengan baik terhadap barang-barang antar pulau terse- Ketua III Kadin Sulsel Syamsul Bachri Syamsuddin, dalam sambu- tannya pada Temu Usaha Jagung di Bulukumba baru-baru ini, me- ngatakan Temu Usaha yang di selenggarakan Kadin, merupakan rangkaian Temuusa ha komoditi Andalan yang terakhir tahun 1987. Menurutnya, Jagung tidak ter- masuk komoditi yang diproyeksi- kan. Tapi sangat diharapkan akan memberikan sahamnya dalam komposisi ekspor Sulsel ditahun- tahun mendatang, but. pulau maupun eksportir menye- Informasi dari pedagang antar butkan, umumnya pedagang-peda- Sulsel termasuk daerah peng- hasil dan mengekspor jagung ter- besar di Indonesia sekitar tahun 1960 an. Kadin bersama Pemda Sulsel terus mengupayakan agar Sulsel kembali menjadi pengeks- por jagung terbesar di Indonesia, Semua hal yang berkaitan de ngan pengwilayahan komoditi, dan pengembangannya, kata Syamsul Bachri Syamsuddin, harus secepat- nya diprogramkan sarana penun- jangnya. Termasuk perbaikan ja lan, menyediakan gudang, serta pembelian langsung di Kabupaten Kolaka yang merupakan sentra produksi utama coklat Sulteng. Bisnis Asuransi Tetap Menarik Dalam tahun 1982 misalnya, dari areal tesedia, seluas 5.314 Ha yang baru mencapai 880 Ha yang menghasilkan tanaman cok- lat 16,56 persen. Dalam tahun 1983 dari 6.224 Ha lahan tersedia yang bisa meng- hasilkan baru 1.239 Ha atau baru 19.91 persen. Kemudian di tahun 1984 dari luas areal 7.113 Ha yang tersedia, baru 1.687 Ha yang menghasilkan atau hanya 23,72 persen. Sedang- kan untuk tahun 1985 dan 1986 hanya dicapai 37,16 persen dan 38,66 persen. Kadin Sulsel Dukung Pengembangan Komoditi Ekspor pada sentra-sentra produksi perlu didirikan suatu pusat Bursa Komo- diti. Di pusat Bursa Komoditi ini pertemuan antara petani dan peng- usaha untuk menjalin transaksi jual beli." Jadi tidak untuk menjual coklat misalnya, kita harus ke Ujung Pandang mencari harga, cu- kup pada pusat Bursa Komoditi yang tersedia, dimasing-masing sentra produksi." Penyuluhan dimaksudkan lebih meningkatkan keterampilan dunia Untuk perkembangan perda- Dengan melihat tingkat penca- usaha, khususnya menyangkut gangan coklat antar pulau dari paian lahan hasil yang masih ketentuan-ketentuan/peraturan tahun ke tahun, masih terdapat dibawah 50 persen itu, menunjuk perundangan dibidang perdagang- hambatan dalam pendataannya kan tahun mendatang Sultra akan an luar negeri serta standar mutu komoditi ekspor, demikian Remas sehingga cenderung tidak menentu. menjadi penghasil coklat yang Hal ini akibat faktor geografis cukup besar dengan dukungan Kesumajaya menjelaskan di Ken- daerah Sultra yang menyulitkan potensial areal yang masih luas. dari baru-baru ini. (Harie) Halaman VI Mengingat pula bahwa produksi tanaman komoditi ini terus me- ningkat dari tahun ke tahun. Menurut Kabag Penerangan dan Gubernur Sultra, Remas Kesuma Pemberitaan Biro Humas Kantor PRET PORTER FEMININ: Indonesia ambil bagian dalam Pret A Porter Feminin di Paris belum lama ini dengan kordinasi BPEN. Gambar, salah satu kesibukan di sana( Photo: Ist/NERACA) produksi dan pemasaran coklat di Sulawesi Tenggara yang telah di- upayakan dalam 1½ tahun terakhir ini, antara lain dilakukan penyulu- han bagi peningkatan mutu coklat yang dilakukan oleh Direktorat Standarisasi dan Pengendalian Mutu Departemen Perdagangan Kanwil Departemen Perdagangan bekerjasama IPB Bogor, dan Sultra. Sedangkan lokasi penyulu- han dipilih daerah Kabupaten chak Kolaka. Para peserta penyuluhan terse- but terdiri dari kalangan eksportir, produsen coklat, Dinas Perkebu- nan, KUD dll. Kecuali itu, dilakukan pula penyuluhan perdagangan Luar partemen Perdagangan di Kendari, Negeri oleh pejabat-pejabat De- yang diikuti eksportir, produsen, Dinas Perkebunan, KUD, Per- bankan dll, termasuk para peng- usaha Coklat, Rotan, hasil laut dsb, Perda itu disebutkan, barangsiapa Pada bab ketentuan pidana melanggar ketentuan tersebut di- "Walaupun perekonomian te- ancam pidana kurungan selama tap suram, bisnis asuransi tetap enam bulan atau denda sebanyak menarik bagi investor-investor ba- banyaknya Rp 50.000,-Jika tin- ru, hal ini terbukti dari perusahaan dak pidana itu dilakukan oleh asuransi jiwa yang beroperasi di badan hukum maka sanksi dikena- Indonesia, jika tahun 1985 baru kan terhadap badan hukum terse- ada 20 perusahaan, tahun 1986 but. meningkat menjadi 23 perusaha- an", kata Ketua Pengurus Bumi Putera Drs. Suprakto di Jakarta, baru-baru ini. tar dengan produksi 421.630.39 ton, atau rata produksi 12.98 ton/- hektar. Untuk meningkatkan produksi ditempu beberapa usaha, seperti Intensifikasi dan non intensifikasi. Intensifikasi di proyeksikan tahun 1992 seluas 50.000 hektar, yang ditunjang dengan kredit Usaha tani (KUT), melalui program khusus Musim tanam 1987-1988, yaitu. Insus Jagung Kuning. Non intensi- fikasi diproyeksikan tahun 1992 seluas 120.620 hektar dengan pro- duksi 129.666 ton. Direncanakan tahun 1992 Sulsel ketambahan are- al 93.044 hektar. Potensi Tahap awal pencapaian sasaran produksi Jagung kuning, selain program khusus seluas 50.000 hek- tar. Juga ditunjang program Badan LUAS Kopi di Sulsel seluruh- Urusan Logistik pengembangan nya 43.661 hektar dengan pro- Jagung HC-9 di Sulsel seluas duksi 10.030 ton/tahun. Coklat 30.000 hektar, pada 7 kabupaten seluas 17.372 hektar, produksi di Sulsel, yaitu Takalar 500 hektar, 2.658 ton/tahun. Jambu mete luas Jeneponto 9.000 Ha, Bantaeng arealnya 22.419 hektar, dengan 2.500 Ha, Bulukumba 3.000 Ha, produksi 4.864 ton. Udang pada Sinjai 2.500 Ha, Bone 9.500 Ha, empat kabupaten, yaitu Maros Soppeng 2.000 Ha, dan Wajo Pangkep, Barru dan Pinrang seluas 2.000 Ha. 21.409.000 hektar, dengan produk- si 3.326.70 ton. Ubi kayu seluas 15.156.000 hek- tar, di Maros, Jeneponto, Gowa dengan produksi 132.738.000 ton. Jagung luas arealnya 324.740 hek- Sulsel. Menurut Ketua III Kadin Sulsel itu dengan dukungan pemerintah, diharapkan produksi jagung Sulsel mengalami peningkatan, dan dapat menjadi komoditi ekspor andalan (K-25). Delapan Jenis Kendaraan Sulsel Kena Retribusi Ujungpandang, NERACA nya dan akan segera dilaksanakan oleh suatu wadah sesuai Perda No. DELAPAN jenis kendaraan 9 Tahun 1987 tentang pembentu- bermotor umum yang beroperasi kan, susunan organisasi dan tata kerja Dinas LLAJR Tingkat I Sul- daerah sel. kenakan pungutan retribusi izin trayek yang besarnya antara Rp per tahun, 12.000 hingga 30.000 demikian disebutkan dalam bab Ketiga fraksi sebelumnya me- nyampaikan himbauan-himbauan IV pasal 8 Rancangan Perda yang Fraksi Persatuan Pembangunan bagi pelaksanaan Perda tersebut. disahkan menjadi Perda sidang oleh juru bicaranya H.A. Adnan pleno DPRD Tingkat I Sulsel, di Tiro mengharapkan agar pelaksana Ujungpandang Rabu. Perda tersebut disahkan setelah kan manfaatnya oleh seluruh lapi- Perda benar-benar dapat dirasa- mendengar pendapat akhir tiga fraksi dalam DPRD Tingkat I Sul- san masyarakat dengan dapatnya sel, yang disampaikan oleh H.M. terjangkau kendaraan bermotor Adnan Tiro Fraksi Persatuan umum di seluruh pelosok daerah. Fraksi Karya Pembangunan Pembangunan, H.Hasan Sammana GAMBARAN ekonomi dunia dari fraksi Karya Pembangunan, Sammana menghimbau agar pelak- dengan jurubicaranya H. Hasan tahun 1986 yang suram, dan lang- dan Mayor Sus Daradjatun dari sung mempengaruhi perekonomi- fraksi ABRI. an Indonesia tidak mengendorkan Jakarta, NERACA peningkatan bisnis asuransi di Indo- nesia. sanaan prosedur perizinannya hadap pungutan retribusi, peman- menjadi perhatian terutama faktor kecepatan dan kesederhanaan, ter- tauan diperlukan terus menerus sehingga dana yang masuk dapat dikembalikan sebagai dana pem- jalan raya demi tercapainya sasa- binaan lalulintas yang angkutan ran pembinaan yang sebaik-baik- nya. Maksud dan tujuan pemberian izin trayek ini adalah untuk men- ciptakan iklim usaha yang sehat di bidang pengangkutan umum, me- ngendalikan kelangsungan pengu- sahaan pengangkutan umum, Menurutnya, pada tahun ini apli- kasi-aplikasi baru untuk berusaha Jakarta, NERACA di bidang asuransi di Indonesia, menggali sumber/menambah pen- sampai kini terus mengalir, baik dapatan daerah serta mengusaha- investasi yang berasal dari dalam kan seoptimal mungkin arus ba- negeri, maupun asing yang melaku- rang dan penumpang yang seim- kan kerjasama (joint venture). bang. TINGKAT inflasi di bawah 10 Rapat kerja diikuti seluruh pe- Gubernur Sulsel H.A. Amirud- kontrol terhadap perkembangan persen masih dianggap wajar dan mimpin cabang Asuransi Bumi din dalam sidang itu mengatakan, inflasi masih merupakan suatu ke- Putera seluruh Indonesia, demikian urusan lalu lintas dan angkutan bijaksanaan yang cukup penting, siaran pers Bumiputera 1912 yang jalan raya telah menjadi urusan diterima ANTARA di Jakarta, otonomi daerah sejak tahun 1958, nomi, Harlan Bekti di Jakarta, demikian pendapat pengamat eko- dan kini telah diatur pelaksanaan- baru baru ini. Rabu. Sementara Fraksi ABRI dalam pendapatan akhirnya disampaikan Daradjatun menghimbau masya- rakat terutama pemakai jasa jalan tinggi dalam berlalulintas. raya agar memiliki disiplin yang
