Tipe: Koran
Tanggal: 1988-04-04
Halaman: 09
Konten
Senin, 4 April 1988 GEROBAK GANDENG. Seorang petani desa Teguhan, Kabupaten Madiun, Jawa Tengah, memanfaatkan sepeda tuanya menghela gerobak pengangkut benih/bibit padi, yang dipegang anaknya pada boncengan sepeda itu, yang akan mereka tanam. Måsyarakat (Foto: ANTARA) sekitar menyebutnya dengan istilah gerobak gandeng. Rakyat Madura Dijamin tidak Kelaparan Pamekasan, NERACA PEMBANTU Gubernur di Ma- dura Mulyadi, maupun Bupati Pema kesan Hadia tullah menya- takan bahwa Rakyat Madura, dijamin tidak sampai kelaparan. Karena situasi Pertanian di Pu- lau Madura saat ini sudah mulai membaik, dengan adanya sumur bor yang menjamin tanah tadah hujan bisa bercocok tanam dua kali setahun. Selain itu, rakyat Madura yang rajin dan ulet serta hemat, maka sebagian besar hasil panenan pa- di, maupun pala wija banyak di- pakai untuk keperluan musim pa- ceklik, sebagian kecil saja yang dijualnya. Dalam suatu keterangan pada ekspose Pembangunan selama Pe- Palembang, NERACA BUPATI Belitung, A.S. Kris- tianto dewasa ini giat mendorong gairah masyarakatnya membuka kebun lada, agar kesejahteraan dan pendapatan mereka bisa di- tingkatkan. Upaya itu dilakukannya de- ngan memberi kesempatan kepa- da para pejabat, karyawan dan pemuda setempat membuka ke- bun lada. lita IV di Pulau Madura itu, Pem- bantu Gubemur Jatim menyata- kan bahwa bukan saja tanaman padi yang mulai nampak berpro- duk sí, juga ta naman pala wija ser- ta buah buahan. Tanaman padi di Pulau Ma- dura dalam musim ta nam 1987/- 88 seluas 97.700 ha, yang seka- rang bisa menghasilkan tiap hek- tar 4 ton. Juga terdapat Insus Paket D seluas 2741 ha, yang hasilnya bisa mencapai 5 ton, perha. Peralihan itu terjadi karena pa- da masa itu menjadi buruh tam- bang terasa lebih menguntung- kan katimbang menekuni kebun ladanya. Apalagi harga timah te- rus menguat dan sebaliknya harga lada makin melemah. Bupati Belitung Dorong Gairah Masyarakat Bertanam Lada Sekalipun luas areal tanaman di pulau Madura itu besar, na- mun yang ditampung oleh Sub Dolog Madura sangat kecil. Kasub Dolog Madura Prawoto yang dihubungi Neraca membe- narkan hal tersebut. Menurut masyarakat setempat, Pulau Belitung sebelum perang juga dikenal sebagai daerah peng- hasil lada setelah pulau Bangka. Dengan dipelopori Bupati Kris- Tetapi dengan dibukanya pertam- tianto akhirnya masyarakat se- bangan timah banyak anggota tempat ramai-ramai kembali me- masyarakat yang cenderung mengembangkan kebun lada, se- ninggalkan tanaman ladanya dan beralih menjadi buruh atau karya- wan tambang timah tersebut. hingga arealnya meluas pesat dari hanya sekitar 300 ha di tahun 1976, kini menjadi sekitar 2.000 Ha. ITIK dikenal sebagai ung- gas yang relatif tahan diban- dingkan dengan ayam atau unggas lain, baik terhadap penyakit maupun pada kon- disi di mana untuk unggas lain tidak akan sebaik itik dalam menunjang perfermansnya. Populasi itik di Indonesia berdasarkan proyeksi popula- si ternak dalam Repelita IV pada tahun 1984 sejumlah 27.014 ribu ekor, dan pada tahun 1988 diperkirakan se- kitar 34.621 ribu ekor atau mengalami kenaikan rata-rata 6,4 persen per tahun. Pandan dan kecamatan Dendang. Tanaman lada di Belitung per- nah sangat terlantar, yaitu se- waktu harganya mencapai Rp 200 sampai Rp 600/kg. Ini tidak saja terjadi di Belitung, tetapi juga di pulau Bangka. Akibatnya tana- man lada di Belitung tinggal seki- tar 300 ha. Dengan naiknya harga lada se- kitar dua tahun lalu dari Rp 2.500,- per kg hingga menjadi Rp 9.000,-/kg, masyarakat di daerah penghasil lada di kedua pulau itu tersentak bangun untuk kembali, menekuni kebun ladanya. Desa yang dikenal sebagai penghasil lada tercatat desa Ting- kup, Simpang Rusa, Kembiri, La- sor, Perpat, daerah Membalong, desa Sijuk kecamatan Tanjung bagainya. 'Dibandingkan dengan ke- naikan ayam ras, itik 0,8 per- sen di bawah kenaikan popu- lasi ayam ras. Perkembangan pemeliharaan itik di Indonesia nampak be- lum berkembang seperti pe- meliharaan ayam, selain líta- ratur penunjangnya belum banyak, juga pemeliharaan itik umumnya masih secara tradisional (ekstensif). Petani peternak masih ber- pendapat pemeliharaan itik secara ekstensif lebih mengun- tungkan dibandingkan secara intensif yang telah biasa di- lakukan pada ayam. Beberapa ahli juga berpen- dapat bahwa itik merupakan unggas yang suka hidup bebas dan tidak bisa dipelihara da- lam keadaan terkurung. Akan tetapi bila dibandingkan di negara maju bidang peterna- kannya dimana manajemen pemeliharaan itik telah terkon- trol dengan baik, kemampuan itik dapat menandingi ayam dari segi komersil. Tegasnya, itik dapat dipeli- hara secara intensif atau diku- rung seperti ayam dengan dikelola sedemikian rupa se- hingga dapat menunjukkan perfermansnya sesuai dengan kemampuannya. Telah disadari bahwa pe- ngetahuan tentang ternak itik PERTANIAN - TRANSMIGRASI - KOPERASI Namun demikian, usaha- usaha peningkatan produksi ternak itik ini, yang sebagian besar menyangkut kehidupan petani peternak, haruslah di- lakukan. Usaha peningkatan produksi itu dapat dilaksana- kan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Pemanfaatan Bahan-ba- han Makanan non-konversio- nal. Tahun hun lalu, hanya bisa dikumpul- kan 3500 ton, dan tahun 1988 ini sebesar 5850 ton. Dengan demikian, kata Prawo- to, ma ka hasil panenan di pulau Madura itu, sebagian untuk kon sumsi sendiri, yang saat ini ada 2,9 juta orang. Dalam pengadaan tahun ini, diharapkan peran serta KUD se- banyak 28 buah bisa memasuk- kan beras 5850 ton itu. Pemanfaatan bahan-bahan makanan non-konvensional secara lokal, merupakan salah satu usaha yang dapat dilaku- kan. Di beberapa tempat, ma- sih banyak bahan-bahan ma- kanan yang belum banyak dimanfaatkan secara optimal. Sementara kebutuhan setiap tahun untuk golongan anggaran/- ABRI di Madura sebesar 15.000 ton beras. Kekurangan untuk ja- tah golongan anggaran/ABRI tersebut didatangkan dari, Sub Dolog Surabaya. Kasub Dolog Madura Prawo- Kepada para wartawan peserta wisata pers bupati mengakui, sa- lah satu kendala dalam upaya Untuk lebih memperluas dan pengembnagan tanaman lada ini adalah permodalan. Ini disebab- kan tanaman lada merupakan ta- naman padat modal yang memer- lukan dana sekitar Rp 3 juta untuk pengadaan bibit, pupuk, meningkatkan upaya penganeka- ragaman produksi pertanian ini Pemda kabupaten Belitung mem- berikan kesempatan kepada pi- hak swasta maupun perusahaan negara untuk menanamkan mo- biaya pembersihan kebun dan se- dalnya di pulau Belitung, demi- kian Bupati Kristianto. Harga bibit lada di Belitung dewasa ini mencapai Rp 250/ba- tang. Dengan harga setinggi itu yang mempertahankan tanaman lada- nya bisa hidup tenang dengan berjual bibit. Bibit maupun lada yang diha- silkan pulau Belitung selama ini banyak dibawa ke pulau Bangka, terutama ke Pangkal Pinang yang merupakan daerah pusat pema- saran. Dari Bangka lada itu ke- mudian diekspor. Oleh karena itu pulau Bangka rah penghasil lada katimbang pu- lau Belitung yang sekarang ber- penduduk sekitar 177.000 jiwa. Di daerah persawahan pa- sang surut misalnya, banyak jenis ikan yang mudah dipe- roleh, baik di parit-parit mau- pun sungai sungainya. Ini semua dapat dimanfaatkan untuk pakan itik. Pengembangan sarana penunjang produksi ternak itik. Naiknya harga lada yang cukup tinggi itu membuat banyak di antara pemilik kebun lada yang telah menikmatinya dalam ben- tuk kehidupan yang lebih mak- mur dan sejahtera. Bupati Kristianto mengatakan, pihaknya sejak dua tahun terak- hir ini giat mendorong masyara- kat petani mengembangkan ta- naman lain seperti palawija, padi dan sayur mayur. Dengan demi- kian petani tidak hanya hidup dari satu jenis komoditi saja. Pengembangan mesin-me- sin tetas konvensional mau- pun yang menggunakan te- naga surya haruslah dijajagi. Kemampuan ayam atau entog untuk mengerami telur itik sangatlah terbatas, dipandang dari sudut jumlah pengeraman telur. Sebanyak 15-20 butir telur itik merupakan jumlah y g dapat dierami oleh ayam atau entog sekali mengeram. Oleh sebab itu, pengembangan po- pulasi ternak itik tentunya Hingga saat ini, operasi atau penggunaan mesin-mesin tetas pada pengeraman/pene- tasan telur itik di Indonesia, masih banyak berpedoman pada pengeraman/penetasan telur ayam. Mesin tetas yang dipergunakan pun belum ada yang khusus sebagai mesin tetas telur itik. Suhu dan kelembaban uda- ra di dalam mesin tetap pada pengeraman telur itik belum diketahui secara mantap seper- ti halnya pada pengeraman/- penetasan telur ayam. Demi- kian pula persyaratan-persya- ratan lainnya. Peningkatan pengetahuan petani peternak. Dari hasil-hasil survei yang sudah dilakukan selama ini, dapatlah diketahui bahwa pe- nyuluhan-penyuluhan tentang pengelolaan ternak itik, perlu diintensifkan kepada para pe- ternak. to, menyatakan bahwa dalam ke- marau panjang tahun lalu, pihak nya hanya mengadakan operasi pa sar 1000 ton saja. Ini membuk- tikan bahwa persediaan beras di- tangan rakyat Madura masih ada, ka ta Prawo to. Perkandangan, pemberian makanan, pencegahan penya- kit atau pengendalian keseha- tan ternak, penyimpanan telur dan aspek-aspek lainnya perlu diajarkan secara intensif dan meluas. Jeruk Betawi Penyingkiran ternak itik yang tidak produktif. Seleksi ternak itik hendak- nya dilakukan dari waktu ke waktu. Ternak-ternak yang memperlihatkan kelainan-ke- lainan tubuh haruslah dising- kirkan. Itik yang sudah terlalu tua pun haruslah disingkir- kan. Di beberapa tempat, warna bahkan bahwa untuk menambah hasil pendapatan rakyat di Pama- kesan, maka diupayakan tanam- an pa la wija kedelei, jagung. Sejak 10 tahun lalu, juga telah dikembangkan jeruk Betawi,oleh petani Desa Penaguan Kecama- tan Larangan. Karena produksi jeruk Beta- wi ini sangat lumayan, maka kini telah hampir semua di Kecama- tan Larangan telah me na nam je- ruk. Bahkan H. Ali (44 th) yang mempelopori me na nam jeruk ini bisa membangun rumah gedung senilai 19 juta lebih. Saat ini di Kecamatan Larang- an, kata Sekwilda Kabupaten Pa- meka san Zaenal Alim SH ada 305 Ha. Dengan jumlah tanaman setiap hektarnya 200 pohon. Kata Zaenal penghasilan para petani jeruk ini, bertambah besar, karena ada tanaman tumpang sari di sela se la ta na man jeruk berupa jagung, kedelai, kacang ijo, lom- bok. H. Ali memang mengakui, dari hasil jeruk yang dipunyai seka- rang 6,5 ha, setiap tahun bisa menerima uang Rp 8 juta, belum termasuk tanaman tumpang seri. Kepala Desa Panaguan Keca- matan larangan Mulyorejoyang giat menggerakkan para petani, agar terus meningkatkan tanam- an jeruk ini. Rakyatnya dianjur- kan bukan saja ditanah tegalan, juga setiap pekarangan rumah diharapkan bisa ditana mi jeruk. Oleh Edy Susetyo HARIAN NERACA Usaha Meningkatkan Produksi Ternak Itik tidak bisa berlangsung dengan cepat. di Indonesia yang dapat digo- longkan sebagai itik petelur, masih sangat minim. Baik segi fisiologisnya, produktivitas maupun sifat-sifat lainnya, masih belum banyak yang diketahui. bulu itik sudan digunakan sebagai kriterium seleksi. Di daerah Tegal, ternak itik ber- bulu branjangan (bertotol-to- tol coklat) dikenal sebagai itik berproduksi tinggi. Ternak berbulujarakan (co- 300 Transmigran Terdampar Pembangunan Desa di Sultra Berhasil Diselamatkan akan Ditangani KUD Surabaya, NERACA SEJUMLAH 300 transmigrasi asal Jatim yang diberangkatkan dari Surabaya pada 30 Maret yang lalu dise la matkan dari teng- gelam di lepas pantai desa Sar- gem Kecamatan Dasok Kabup- ten Sumenep (Madura). klat tua) merupakan pilihan berikutnya, sedangkan yang berbulu putih sering dihindari karena produksi telurnya ren- dah. Menurut sumber berita KNI, transmigran yang diangkut de- ngan kapal api KM Bitung,tona- se 2.633,93 M3 itu bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Sura- baya pada 28 Maret. Di Bali, ternak itik yang di- kenal berproduksi tinggi ialah yang berbulu sumi (seperti Esok harinya kapal yang men- capai ujung Timur pula u Madura tersebut terseret ke arah pantai oleh gelombang besar Laut Jawa. Akhirnya terdampat pada karang yang berjarak hanya setengah kilometer dari pantai berpasir putih, lk. 30 km Utara kota Su- me ne p. Ketika awak kapalnya mem- buang sauh untuk menjaga agar tidak terputus dan terhanyut lagi. Sauh yang lainnya dibuang, tetapi ka palitu terdampar pada ka ra ng. Dalam kepanikan, salah seorang ABK (awak buah kapal) bere- na ng ke pantai dan menemui pen- duduk sambil meninggalkan foto- copy nama-nama penumpangnya, lalu kembali ke kapal lagi. Muspida Kecamatan Dasok, segera menghubungi Kapolres Sumenep yang meneruskannya ke Kapolwil Madura di Pameka- san. ini Pihak Humas Administratur Pelabuhan Poerwoko Mard ha ni menjawab KNI mengatakan, ka- pal yang mengalami musibah itu dengan tujuan Tampire, Bitung, Sulawesi Utara. KM Bitung yang berangkat Polda Jatim dan mengirim 1 pele- ton SAR Brimob Ki 052. Semo- lowaru Surabaya dengan dua buah truk dan dua buah perahu karet, dipimpin sendiri oleh Dan Sat Brimob Polda Jatim, Mayor Yohannes Papa la ngi. dari Surabaya pukul 16.50, akhir- nya dapat diselamatkan dengan digandeng TB. Satria Badak (Agen PT. Peja ka) dan tiba di Surabaya baru keesokan harinya 30 Maret bersama-sama transmi- gran. Pemilik kapal tersebut ada- Menurut Sumber berita terse- lah PT. Palayaran Sutera. but, dua buah perahu karet yang Para transmigranasal Lamong- didayung menuju kapal itu tidak an, Lumajang, bisa mencapainya, karena angin sangat kencang dan gelombang besar. Sementara itu, petang hari tanggal 29 Maret, terdengar jeri tan-jeritan para penumpang. Namun karena hari bertambah larut dan pihak Polwil Madura Jakarta, NERACA SAMPAI akhir tahun keem- pat Repelita IV (31 Maret 1988), Departemen Transmigrasi telah memberangkatkan 605.041 KK transmigran atau 80,67 persen dari 750.000 KK yang ditarget- kan selama Repelita IV. Humas Departemen Transmi- grasi dalam siaran persnya di Jakarta Sabtu menjelaskan, para transmigran yang diberangkat kan itu terdiri atas transmigran umum 144.798 KK, transmigran swakarsa dengan bantuan biaya 18.670 KK, transmigran swakarsa tanpa bantuan biaya 385.646 KK, dan transmigran PIR 55.927 KK. Menurut siaran pers tersebut, Departemen Transmigran pada (K-15). masa mendatang akan menem- 800 Mahasiswa Kader Pemberangkatan Transmigran Sudah Capai 81 Persen Sementara itu, jumlah trans- migran yang masih dalam pem- binaan sekarang tercatat 495.089 KK atau 2.073.436 jiwa tersebar di 1.246 Unit Pemukiman Trans- migran (UPT). Perkoperasian Masuk Desa Ujungpandang, NERACA SEBANYAK 800 orang maha- siswa Akademi Manajemen Ko- perasi (Amkop) Ujungpandang, awal April 1988, díterjunkan ke- Kegiatan praktek lapangan itu, enam desa pada enam kabupaten menurut Ilyas adalah bagian dari di Sulawesi Selatan, untuk mem- kurikulum wajib mahasiswa ting- berikan dan untuk Bulukumba, Sinjai, Bone, Wajo, Soppeng, guna menjelaskan me- ngenai masalah administrasi dan manajemen perkoperasian. han yang menyangkut masalah permasalahan yang dialami ko- perkoperasian. perasi di desa. Sekretaris Amkop Ujungpan- dang, Drs. Bata Ilyas menjelas- Adapun bahan-bahan informa- kan, ke-800 mahasiswa yang akan si itu nantinya akan dituangkan dibagi menjadi 80 kelompok, dan dalam satu tulisan ilmiah (skripsi) ditempatkan pada koperasi unit yang harus dipertahankan di de- desa di Kabupaten Bantaeng, pan dewan penguji. warna jerami padi kering), kemudian berturut-turut dii- kuti oleh ternak itik yang ber- bulu sumbian (lebih gelap atau kehitaman) dan yang terakhir ialah itik yang berbulu sikep. Usaha Peningkatan produksi ternak itik jangka panjang dengan menggunakan pembang- kit listrik diesel menyala kan lam- pu menyoroti kapal. Pertolongan memang tidak dilakukan malam hari, karena takut akan membahayakan penumpang mau- pun penolongnya. Usaha lain ditempuh dengan mendatangkan sebuah kapal tun- da dari pelabuhan Kalianget Su- menep yang tiba di tempat dini- hari pada pukul 5.30 kapal yang nahas itu mulai ditarik, tetapi baru pada jam 8 pagi bisa dike- luarkan dari karang dan ditarik menuju Kalianget. Sementara itu dua orang ang- gota Brimob Ki 052 sudah bere- nang untuk melakukan pencekan di.kapal, namun ternyata kapal sudah berhasil ditolong, sehingga keduanya berenang kembali ke pantai. PUSAT pembibitan ternak itik sudah harus dipikirkan dan direncanakan secara seri- us. Pengadaan pusat pembibi- tan akan memudahkan para petani peternak memperoleh bibit ternak itik yang lebih baik, dapat dipercaya dan kontinu. Sebelum upaya pihak Kepoli- sian itu dilakukan, beberapa nela- yan dengan perahunya sudah mencoba mendekati ka pal, tetapi didorong kembali oleh gelom- bang besar. Hanya seorang ber- hasil ke kapal, dan menurut ke- terangannya kepada tim SAR tersebut, kondisí penumpang ti- dak membayakan. Dalam jangka panjang, pe- nelitian-penelitian yang ber- Ponorogo dan Mojokerto untuk sementara di- tampung di Penampungan Kan- wil Transmigrasi. Rencananya kembali ke daerah lokasi dengan para transmigran akan dibawa kapal KM. Perkasa 52, dari peru- sahaan yang sama. Pemberang- katan itu dalam waktu dekat ini. puh kebijaksanaan yang lebih di- arahkan pada peningkatan pro- duktivitas dan pertumbuhan eko- nomi yang mantap dalam konteks wilayah pengembangan terpadu. Upaya ini diharapkan mampu menarik investor swasta sekali- gus menarik arus transmigrasi swakarsa. Untuk mendorong animo ma- sa, pola penerangan dan penyu- syarakat bertransmigrasi swakar- luhan akan lebih ditingkatkan sehingga masyarakat calon trans- migran dapat memperoleh gam- baran yang tepat dan akurat ten- tang daerah atau lokasi transmi- grasi. Pekanbaru, NERACA DEPARTEMEN Transmigrasi di Riau, merupakan depantera yang DIP (Daftar Isian Proyel tahun 1988/1989 terbe- sar, yakni Rp 8.875 miliar lebih untuk dua proyek dan jumlah tersebut naik 265,75 persen bila dibanding DIP tahun sebelum- nya yang hanya Rp 2,246 miliar. kesinambungan haruslah dila- kukan. Beberapa tahun ter- akhir ini, sudah cukup banyak penelitian yang menyangkut ternak itik. Akan tetapi, pehelitian-pe- nelitian tersebut nampaknya masih terpenggal-penggal ti- dak berhubungan satu sama lain. Penelitian yang lebih dahulu sering tidak dapat memberikan informasi yang baik untuk menunjang peneli- tian berikutnya. Kendari, NERACA Gubernur Alala kepada ANTA- 4/1984 tentang pengembangan rasi di daerah ini baru-baru ini. RA tentang pengembangan kope- perkoperasian di desa-desa mela- lui wadah KUD, ujarnya. Menurut Alala, kini Pemda GUBERNUR Sulawesi Teng: gara, Ir. Ala la menyatakan, mulai tahun 1988 seluruh bantuan yang diperuntukkan bagi pembangun sedang mempersiapkan konsep andesa sepenuhnya akan diserahkan penting dari berbagai instansi terpadu yang mendasarkan masu- kan pengelolaannya kepada kope- terkait untuk dijadikan suatu pe- rasi unit desa (KUD). Langkah pertama untuk kegiat- an operasional tim itu, menurut akan mendirikan koperasi atau Alala, mulai tahun ini Pemda KUD Model di 64 kota kecama- tan yang tersebar di empat dae- rah kabupaten dalam wilayah pro- pinsi sulawesi Tenggara. yang bersum- doman pelaksanaannya di lapang- an. Pemda sudah membulatkan te- kad untuk mengembangkan per- koperasian di daerah ini secara konsepsional bagi terwujud nya basis-basis perekonomian yang mendiri dengan memanfaatkan peranan KUD sebagai sokoguru perekonomian masyarakat yang berasaskan gotong rovong, ujar Berdasarkan konsep terpadu itulah, yang kemudian akan dija-ber dari Banpres, APBN, APBD dikan landasan pembentukan sua- Tk. I dan APBD Tk. II yang tu tim kerja dengan nama "Tim diarahkan buat kepentingan pe- Kepres nomor IV" yang akan di- ngembangan produksi pertanian sera hi tugas untuk melaksanakan di pedesaana kandisalurkan mela- seca konsisten isi Kepres nomor lui KUD untuk dijadikan modal dasar dalam kegiatan operasional yang berorientasi pada kepenting- an anggota para kelompok tahi dalam wilayah kecamatan ber- sangkutan Tahun 1988 ini daerah Sultra mendapat Banpres berupa mesin penggiling kopí sebanyak 100 unit yang akan dijadikan modal dasar bagi 100 buah KUD di daerah ini. Perencanaan penelitian yang kurang mantap dan pem- biayaan yang kurang mema- dai, mungkin sekali merupa- kan sebagian dari faktor-fak- tor penyebabnya. Banyak se- kali aspek pada ternak dan peternak itik petelur di Indo- nesia yang masih belum dike- tahui sehingga perlu ditangani secara sungguh-sungguh. ITIK: Untuk memperoleh produksi yang lebih baik diperlukan pemeliharaan secara intensif. (Foto: Edy/Neraca). PT. Usaha Mina Mulai Beroperasi di Gorontalo Manado, NERACA PT. USAHA Mina (pesero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang, perikanan, kini sedang melaku kan kegiatannya di Gorontalo, Sulut dengan sasaran ikan tuna untuk ekspor. yang belum masuk PIR juga menggunakan motor tempel se- banyak 898 nelayan. Penerapan PIR sistem rumpon yang dilakukan PT. Usaha Mina di Sulut itu sesuai dengan instruksi lisan menteri pertanian pada kunjungan safari perikanan di Manado Januari 1988 yang lalu dan tindak lanjut- 70/88 tanggal 23 Januari 1988. nya surat Kepala Dinas Perika- nan Sulut Kepala Dinas Perikanan Sulut Ir. Drs. Moh. Rahardjo kepada mengatakan, sejak usaha PT. Usaha Mina masuk Gorontalo, produksi Direktur Operasi PT. Usaha Mina Ir. Rossu Hutabarat ke- um lama ini mengatakan, peru- pada ANTARA di Gorontalo be- sahaan sebelum memasuki wila- yah Gorontalo dengan maksud menampung hasil tangkapan ikan tuna dari nelayan, telah melaku- kan kegiaan yang sama di Sorong, Khusus di Gorontalo, mulai beroperasi dua bulan terakhir ini dan berhasil menampung 104 ton ikan tuna yang sudah dikirim ke Kedatangan PT. Usaha Mina di Gorontalo merupakan terobo- san baru bidang perikanan rakyat Sul 30g untuk diekspor, menyu khususnya ikan tunanan rakyat 38 lagi yang diangkut di KM. Sousiu kapal milik perusa- haan yang berlabu di Pelabuhan rapkan tetap berkelanjutan usaha nelayan yang sudah lama me- ini guna mensejahterakan para nambahkan peningkatan penda- patan. Gorontalo. Harga pembelian dari PT. Usa- talo sekitar Rp 600/kg ikan tuna, ha Mina dari nelayan di Goron- padahal pembelian sebelumnya hanya Rp 300/kg sehingga para nelayan merasa dihargai hasil je- rih payahnya menangkap ikan tuna di laut yang penuh risiko itu. Pihak perusahaan, menurut Rossu Hutabarat, memberikan rangsangan kepada nelayan de- ngan pemberian bahan bakar so- lar secara cuma-cuma dan es batu untuk pendingin yang tidak di- bebankan kepada nelayan. Di samping itu, nelayan diberi- kan kesempatan untuk mengem- atau bangkan usahanya di bidang per- ikanan dengan pemberian motor tanpa bunga. Hal ini dimaksud usaha nelayan agar mereka dapat kan membantu pengembangan lebih giat lagi, katanya. Pola PIR PENERAPAN pola PIR yang dilakukan PT. Usaha Mina di Peningkatan mutu lokasi trans- migrasi merupakan salah satu di Gorontalo, dapat menguntung- kan kedua belah pihak antara Dikatakan lebih lanjut, mengi- kis habis perasaan 2Ć harus di- sertai penghayatan jiwa koperasi, antara tiga sasaran kebijaksanaan plasma dan perusahaan sebagai loyalitas dan rasa tanggung jawab yang telah digariskan oleh Depar- temen Transmigrasi. Dua kebi- intinya. terhadap tugas dan kewajiban anggota. jaksanaan lainnya ialah pening- katan mutu aparat pelaksana dan peningkatan koordinasi, penera- pan serta Sebagai tindak lanjut kebijak- sanaan yang pertama, pola pe- mukiman yang akan dikembang- kan' tidak hanya pola pertanian, melainkan juga didukung oleh sektor-sektor lain. (15) Transmigrasi Terbesar Berdasarkan catatan perusaha- an selama di Gorontalo terdaftar 105 perahu peserta PIR dengan menggunakan motor tempel dan Terima DIP di Riau Penyerahan DIP tahun angga- ran 1988/1989 secara serentak dilakukan Sabtu, di seluruh In- donesia. Untuk propinsi Riau, keselu- ruhan DIP tersebut mencapai Rp 22.185 miliar, atau naik 123,41 persen dibanding DIP tahun 1987/1988 yang tercatat Rp 9,930 miliar. Selain Departemen Transmi- grasi, Departemen Pekerjaan Umum di Riau, merupakan pene- rima terbanyak kedua, yakni Rp 476 miliar untuk 11 proyek pem- bangunan, dibanding tahun sebe- lumnya DIP Departemen PU Riau, naik 95,16 persen. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menerima Rp 2.479 miliar untuk 15 proyek, tahun sebelumnya hanya Rp 1,589 mi- liar untuk 13 proyek. Sedangkan departemen yang terkecil menerima DIP pada ta- hun 1988/1989 di Riau adalah Depparpostel, yang hanya Rp 58,13 miliar, untuk satu buah proyek pembangunan. Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Drs. H. Baharuddin Yusuf, pada acara penyerapan DIP ta- hun 1988/1989 untuk Propinsi Riau itu mengatakan, roda pem- bangunan dan perekonomian dae- rah Riau terus meningkat. Peningkatan itu dapat dilihat dari pendapatan perkapitas re- gional di daerah Riau, yakni pada tahun 1983 baru Rp 366.180,- sedangkan pada tahun 1986 sudah meningkat menjadi Rp 395.880,-. Sehingga, selama tahun 1983 hingga 1986, terjadi kenaikan rata-rata setiap tahun 4,56 per- sen, kata Baharuddin. rang mencapai empat ton/hari setiap kelompok nelayan. Memang pola ini menurut Hu- tabarat kalau dilihat dari dekat dapat berakibat ruginya perusa- haan, namun dengan cara ini di- harapkan nelayan benar-benar harus menikmati hasíl jerih payahnya dengan senang hati. Sedangkan pembanguann lain- nya, seperti sarana-jalan dan per- hubungan, pendidikan dan per- tanian, terus menunjukkan ke- naikan. Walaupun dari segi volume dan kuantitas pembangunan di Riau semakin menurun, namun disegi kualitas, telah dapat ditingkat- kan, dan indiktor penting pening- katan kualitas tersebut adalah se- makin kecil nilai sisa anggaran proyek, kata Gubernur. DIP tahun 1988/1989 untuk propinsi Riau diserahkan Sekre- tariat Jenderal Departemen Ke- hakiman, Muhammad Salim, SH kepada Gubernur Riau yang se- lanjutnya meneruskan kepada para kakanwil penerima DIP ter- sebut. Pada kesempatan itu, Sekjen Departemen Kehakiman memba- cakan amanat tertulis Presiden Republik Indonesia, Soeharto. Padang, NERACA KAKANWIL Departemen Ko- perasi Sumatera Barat Drs. Soe- manto menyatakan perlunya diki- kis habis perasaan curiga dan cemburu (2C) dari kalangan ang- gota koperasi, supaya pengelo- laan koperasi berjalan aman dan lancar. Hal itu dikemukakan Soeman- to, yang diperkuat oleh Dirut PT Semen Padang Ir. Setiadi Dirgo, nan (RAT) Koperasi Karyawan di depan Rapat Anggota Tahu- 1987 di Indarung baru-baru ini. Semen Padang (KKSP) tahun "Yang curiga dan cemburu ada- lah dari anggota terhadap pengu- rus dan manajer koperasi," tam- bahnya. Perasaan 2 C Harus Dikikis dari Anggota Koperasi Sebaliknya, pengurus dan ma- najer koperasi sejauh mungkin menerapkan 3B (bersih) yaitu bersih jiwa/mental, bersih administrasi dan bersih usaha. Penerapan 3B ini bukan saja bisa menghilangkan perasaan 2C dari anggota, tetapi juga mening- katkan kepercayaan anggota ter- hadap pengurus dan manajer. Dengan tidak adanya lagi pe- rasaan 2C dan diterapkannya 3B disertai penghayatan jiwa kope- rasi, loyalitas dan rasa tanggung- jawab terhadap tugas dan kewa- jiban anggota/pengurus dan ma- Halaman IX Ujung Pandang, NERACA DOSEN dan karyawan pada Akademi Manajement Koperasi (Amkop) Ujung Pandang belum lama ini membentuk Koperasi, dengan nama Koperasi Dosen dan Karyawan Amk op Ujung Pandang, dengan kegiatan Serba Usaha. Pembentukan Koperasi Karya- wan ini, dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kese- jahteraan melalui Koperasi, da- lam rangka meningkatkan pro- duktivitas kerja. Juga sebagai realisasi SKB. Menkop dan Me- naker, serta memenuhi Surat Edaran Gubernur Sulsel no. 518/- 544/Sarekda, yang mengharus- kan semua Instansi pemerintah/- Perusahaan negara dan Swasta di Sulsel membentuk Kopkar. Koperasi Serba Usaha ini, ber- anggotakan Dosen dan Karya- wan serta keluarganya sebanyak 47 orang dengan simpanan pokok Rp 25.000/orang, Simpanan wa- jib Rp 1000/Orang dan simpanan sukarela tidak terbatas. Menurut Gubernur Sultra, ge- rakan pengembangan perkopera- sian di daerah ini merupakan tero- bosan agar para Susunan pengurus terdiri dari penasihat/pembina Drs. H. Andi Bangsawan dan Drs. H. Bata Ilvas. Ketua Iwan Akil SH, wakil nar dapat tertolong mengatasi kelanjutan bidang-bidang usaha- nya sampai pada pemasaran hasil- hasil produksinya dengan harga yang layak. ut Terobosan ini juga merupakan upaya menghadirkan koperasi- /KUD yang benar-benar bermu- tu sehingga mampu mengimbangi makin berkembangnya berbagai jenis komoditi hasil pertanian yang dapat pertum- buhan perekonomian masyarakat di sektor non migas berupa komo- diti kopi, coklat, jambu mete, lada, kelapa (kopra), ikan tuna, udang dan rumput laut. Gubernur Alala menandaskan, penerapan managemen perkope- rasian supaya terarah baik, hanya bisa dicapai apabila seluruh ins- trumen pengelola sama sa ma me- rasa ikut memiliki. Koperasi Karyawan Amkop Diresmikan P5. najer, maka koperasi akan tum- buh dan berkembang sebagaimar na yang diharapkan, kata Soe- manto dan Setiadi. Mereka mengakui, pertumbu, han dan perkembangan hingga sekarang masih banyak yang le- bih bersifat kuantitatif dengan di sana-sini diwarnai oleh berbagai "kecelakaan". Ketua KKSP Soekarman da- lam laporannya mengatakan, ke- sadaran anggota semakin mening. sukan-masukan dan teguran ber kat terbukti dengan adanya ma- nilai positif dan membangun, meskipun masih ada satu atau dua orang yang bersikap antipati terhadap kegiatan koperasi. Menurut Soekarman, KKSP dibentuk Oktober 1984 dan kini mempunyai 3.058 orang anggota, empat bidang usaha dengan total simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela sampai 31 Desmber 1987 Rp 125,9 juta. Tahun 1987 omzet usaha sim- pan pinjam KKSP mencapai Rp 1.777,4 juta dengan 2.075 pemin jam, penjualan di pertokoan Rp 446,9 juta dengan 2.500 pelang gan, omzet varia usaha Rp 408 juta dan penjualan dalam usaha transportasi Rp 22,4 juta. Total nilai kegiatan selama ta- hun 1987 mencapai Rp 2.654,8 juta, berarti meningkat 27 persen dibanding tahun 1986 sebesar Rp 2.091,5 juta. Dari seluruh kegiat- an tersebut diperoleh sisa hasil usaha Rp 97 juta, meningkat 10,75 persen dibanding tahun 1986 sebesar Rp 87,6 juta, kata Soekarman. 3 Drs. Rusdy M. Sekretaris Drs, Bakri, Bendahara Dra. Nurbaya Marzuki dan anggota H. Ami ruddin Tangnga Bsc. Dilengkapi Badan Pemeriksa dan Manajer dipercayakan kepada Nurdin Bsc! Sekretaris Amkop Ujung Pan- dang Drs. H. Bata Ilyas menje laskan bahwa di lingkungan kam- pus Amkop sudah terdapat dua Koperasi, yakni Kopm dan Kop- kar. Sedang menyinggung kegia- tan Mahasiswa Amkop, menu- rutnya awal April ini 800 mahasis- wa Amk op Ujung Pandang akan melaksanakan praktek lapang. pada 80 KUD di 6 kabupaten di Sulsel. Yaitu kabupaten Banta- eng. Bulukumba, Sinjai, Bone, Soppeng dan, kabupaten Wajo, dengan sasaran membantu KUD dalam perbaikan administrasi usaha dan manajemen, serta pra- sarana lainnya. Menurut Tatausaha Amkop Ujung Pandang H. Amiruddin Tangnga Bsc praktek la pang me- rupakan Kurikulum bagi Amkop yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa. Praktek lapang ini, berlangsung selama dua ming- gu dengan dosen pembimbing (K-25). Drs. Saban Chaedar. G HARIAN NERACA Ekonomi untuk Kesejahteraan dan Keadilan AGEN-AGEN PELANGGAN JABOTABEK Jakarta-Bogor-fangerang-Bekasi JAKARTA SELATAN YENSOS AGENCY: Jl. Kramat pela 1/8 Blok A1 Kby. Baru 771929. 735536 MEILAN AGENCY: Jl. Kemang Raya 114 BARATA AGENCY: Jl. Kramat 1/20 Kby. Lama dekat ps. Inpres 715274. LATIEF AGENCY: Jl. Tebet Barat Dalam VI/8, Tp. 8293118 PON- DOK INDAH AGENCY: JI. R.S. Fatmawati 6 depan R.S. Setia Mitra, Tlp. 762929 DWIKARYA AGENCY: Jl. Bangka IIC Tlp. 7990023. FRIENDSHIP AGENCY: Jl. Sadar Dalam II Rt 09/03 Tlp. 8291841. PRORATA AGENCY: Jl. Dr. Saharjo 41 Tebet, Tlp. 8292884. BAKAT AGENCY: JL. R.S. Fatmawati 107, Tlp. 766027 MASHARI AGENCY: Jl. Jati 25 Pondok Labu, Tp. 761501. SANWANI AGENCY: JI. Ps. Minggu Raya 11-12, Tp. 7999236. HIKMAH AGENCY: Asrama PJKA Manggarai, Jl. Remaja IV Rt 07/06. KEBAYORAN AGENCY: JI. Perdana 408 Rt 005/03 Keb. Lama, Tip. 732204.
