Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1988-08-27
Halaman: 04

Konten


Sabtu, 27 Agustus 1988 SEBAGAIMANA yang kita ke- tahui bersama, transmigrasi adalah pemindaan dan/atau kepindahan penduduk dari satu daerah untuk menetap ke daerah lain yang di- tetapkan di dalam wilayah repu- blik Indonesia guna kepentingan pembangunan negara atau alasan- alasan yang dipandang perlu oleh -Pemerintah. Pada saat ini, kita sedang giat- giatnya melakoni pembangunan. Pembangunan ini dilakukan de- -ngan tujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam melaksa- makan pembangunan nasional ter- sebut, transmigrasi mempunyai pe- sangat menentukan bagi keberha- tersebut. Mari kita mulai dengan silan trans- masalah-masalah migrasi dilaksanakan sebagai usa- ha untuk mengatasi pertambahan yang menghadang, dan setelah itu dilanjutkan dengan pembahasan penduduk yang padat untuk dipin- dahkan ke daerah yang masih ke- kurangan penduduk guna menun- jang pembangunan di daerah yang skenario pembangunan transmigra- sinya sendiri. grasi juga ditujukan untuk mening- katkan penyebaran penduduk dan tenaga kerja serta pembukaan dan pengembangan daerah produksi dan pertanian baru dalam rangka pembangunan daerah, khususnya di luar pulau Jawa. Dengan de- mikian dapat menjamin pening- katan taraf hidup para transmigran dan taraf hidup masyarakat di se- kitarnya. Disamping itu juga pe- laksanaan transmigrasi perlu pula memperhatikan aspek pertahanan dan keamanan. di hutan sekunder kedua, para tersebut. Berpijak pada prinsip bahwa pemborong diisyaratkan untu potensi transmigasi dapat menarik mengambil tenaga kerja dari dae- transmigasi swakarsa, pelaksanaan rah tertentu; ketiga, para pembo- penyiapan pemukiman dapat di- rong diharuskan memelihara ke- ranan yang sangat penting dan migrasi ke arah yang diidealkan 'penjajah', pengganggu, sehingga sebagainya. Semua itu harus ter- yanan sosial yang diberikan Pe- khususnya yang berasal dari kota- Dengan cerita keberhasilan para laksanakan oleh tenaga kerja yang sejahteraan tenaga kerjanya, ke- gran yang telah berhasil tidak ting- gal diam di lokasi transmigrasi. Tapi mereka harus mengadakan korespondensi dengan keluarga yang masih tinggal di daerah asal. transmigran ini, maka keluarga yang masih tinggal di daerah asal, akan terpesona dan mempunyai kesadaran untuk mengikuti jejak saudaranya di tanah transmigrasi. Dengan demikian, akan dapat membangkitkan semangat untuk bertransmigrasi spontan. Melihat akan menjadi transmigrasi swakar- harus diatur antara Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Instansi-Instansi yang mem- borongkan pekerjaan penyiapan pemukiman kepada para pembo- rong, dimana tenaga kerja diambil Keberhasilan transmigrasi ba- 500-2000 KK. Hambatan-hambatan yang se- ring dijumpai disini misalnya hak-nyak dientukan oleh sikap mental, hak atas tanah karena adanya hu- baik bagi transmigran maupun ba- lenggaraan program ini dapat ber- Sastraatmadja bersangkutan. Selain itu, transmi- perhatikan sehubungan dengan berhasil dengan baik, maka pendu- kum adat tanah dan keterbatasan gi daerah penerima. Apalagi penye- nyai peluang untuk mengembang- gejala ini, maka mereka sudah sa- dari daerah asal transmigran, yang tersedianya areal yang cukup luas Oleh Entang Karena gerakan pembentukan kelompok-kelompok swadaya ini tidak hanya terjadi dikalangan yang berkecukupan secara ekono- mi, tetapi juga dikalangan masya- rakat miskin, maka gejala ini ma- kin patut mendapat perhatian. Kalangan miskin di dalam masya- rakat mau mengelompok karena percaya bahwa mereka akan lebih mampu untuk mengatasi kemis- kinan dan keterbelakangan mere- ka di dalam kelompok. Keberhasilan pengurus kelom- pok dalam membangkitkan dan memperhankan partisipasi anggo- ta-anggpotanya tersebut pada ak- hirnya akan menentukan tingkat keterkaitan kelompok pada sum- lebih berpendidikan, dan lebih ber- kuasa di lingkungannya. Dan per- ber-sumber daya diluar dirinya, misalnya dalam hubungan dengan temuan-pertemuan kelompok ba- LPSM. Kelompok yang ditinggal-rangkali tidak lebih daripada ke- kan anggotanya akhirnya juga giatan yang dirasakan manfaatnya akan terputus hubungannya de- oleh sebagian anggota kelompok. Dan lagi, sejauh mana kelompok dapat menjadi wadah yang mem- punyai arti bagi setiap anggotanya untuk meningkatkan penghasilan mereka masing-masing?. ngan sumber-sumber daya pengem- bangan dari luar karena LPSM akan menaruh perhatian lebih besar pada kelompok-kelom- pok yang mampu mempertahan- kan eksistensinya berdasarkan di- namikan dari dalam. yang Pertanyaan ini tetep relevan un- tuk dikemukakan di dalam setiap Jadi dapat ditelusuri berkaitan usaha untuk membantu kalangan diantara faktor-faktor pembangu- miskin meningkatkan taraf, hidup nan. Titik masuk (entry point) kre- mereka. Agar usaha-usaha kita dit bisa menjadi alat mengembang mencapai sasaran, evaluasi kritis kan aspek lain didalam kehidupan mengenai usaha-usaha itu perlu dipikirkan sejak awal. masyarakat. d. wadah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya-upaya pembangunan; e. wadah untuk menyalurkan in- formasi informasi pembangun- an dari pemerintah kepada ma- syarakat. Memang masih perlu dikaji ke- benaran dari konsep-konsep teori- tis seperti dikemukakan di atas. Dalam kenyataannya, kelompok barangkali lebih banyak merupa- kan forum yang dikuasai oleh mereka-mereka yang lebih kaya, pembangunan transmigrasi di ne- gara ini. Ketiga masalah utama itu adalah pertama, masalah sosial dan budaya; kedua, masalah psikologis dan ekonomis dan ketiga, masalah penyiapan daerah transmigrasi. Dari pengalaman yang sudah berjalan, pelaksanaan transmigrasi mengalami berbagai hambatan. Se- benarnya hambatan yang paling pokok adalah dalam bidang sosial dan kultural. Misalnya, ada mitos- mitos dan anggapan-anggapan yang menakutkan seperti 'makan pul'. Kemudian juga sikap pendu- tidak makan pokoknya asal kum- duk penerima transmigran yang merupakan penghalang yang kon- tradiktif. Memang ada daerah pene- grasi tetap perlu dijadikan salah Di dalam Pelita V nanti, transmi- satu program yang strategis, sebab dipandang dari berbagai segi ter- nyata pembangunan transmigrasi dapat mengatasi berbagai masalah rima yang dengan senang hati me- seperti kurang modal, kurang lapa- ada- para tetapi ngan lah usaha Pemerintah dalam rang- tidak jarang ada juga penduduk dan lain sebagainya agi. ka menangani masalah kependu- menerima yang menganggap para Mengenai persoalan persiapan dukan yang merupakan salah satu transmigran sebagai saingan mere- daerah transmigrasi umumnya persoalan yang dihadapi bangsa ka. Pada daerah seperti yang ter akan berkaitan erat dengan kegiat- Indonesia. Masalah itu adalah jum-akhir inilah sulit terjadi pembaur- an penelitian dalam menyelengga- lah penduduk yang tinggi sedang an antara etnis, dan jika pun ada rakan transmigrasi meliputi inden- penyebarannya tidak merata. De- maka akan memerlukan waktu titas dari kapabilitas tanah serta pola usaha petani. penelitian tersebut akan tercermin data ke- ngan struktur kependudukan yang tidak menguntungkan tersebut, ma- yang cuku lama dan panjang. Dalam kaitannya dengan masa- ka akibat yang ditimbulkan sangat luas dan penyelesaiannya masih banyak menemui hambatan, ter- utama akibat yang berhubungan dengan kebutuhan manusiawi ha- ruslah mendapat perhatian khusus guna memenuhi kebutuhan hidup bangsa yaitu penyediaan lapangan kerja dan penyediaan kebutuhan pangan. Bertitik-tolak pada landasan pe- mikiran yang demikian, maka da- lam kesempatan yang baik ini, pe- nulis mencoba akan membuat suatu skenario pembangunan transmi- grasi menjelang Pelita V ini. Alas- annya sederhana, karena hanya dengan cara inilah, maka kita akan dapat menata pembangunan trans- Pengasuh Pemimpin Umum & Pemimpin Redaksi Pemimpin Perusahaan: Redaktur Konsultan Staf Ahli HARIAN NERACA Terbit Pagi Harga langganan Sekurang-kurangnya ada tiga masalah mendasar yang harus kita Perusahaan Penerbit Pers PT. PERSINDOTAMA ANTAR NUSA Surat Izin Usaha Penerbitan Pers. No. 002/SK/Menpen/SIUPP/ A7/1985 Tanggal 14 Agustus 1985 Bank Tarif iklan Alamat Redaksi/ Tata Usaha/Iklan : BDN Cab. Gambir Jl. Ir. Haji Juanda Rekening Nomor : 30134740 BNI 1946 Cab. Kramat Jl. Kramat Raya Rekening Nomor: 0011472 BRI Cab. Khusus Jl. Sudirman Rekening Nomor: 3145.6823.5 Bank Umum Koperasi Indonesia Jl. Letjen S. Parman Rekening Nomor : 04.1508 Giro Pos: A 13350 • Zulharmans Azwirman Noersal : Azwar Bhakti, Ferik Chehab, Drs. Peter Tomasoa : Ahmad S, Adnanputra Dr. Anwar Nasution, Dr. Alfian, Drs. Abdul Latief, Tanni Abeng MBA, Sanjoto. : 6 X seminggu dalam kota DKI Jakarta Rp 5.000,-/bulan luar kota DKI Jakarta/Daerah Rp 5.000,- /bulan ditambah ongkos kirim Display Rp 2.000 per mm/kolom Keluarga Rp 1.000 per mm/kolom Baris Rp 2.000 per baris, minimal 3 baris OPINI-FORUM Skenario Pembangunan Transmigrasi dalam Pelita W V lah psikologis dan ekonomis, sam- pai saat ini ada daerah penerima transmigran yang masih mengang- gap bahwa transmigran adalah : Jalan Jambrut No. 2-4 Kramat Raya, Jakarta 10430 323969, 332676, 337441 Tromol Pos No. 386. : 46000 NERACA 1 A Jakarta P.T. Agrapress Telepon Telex Setting/Cetak Isi di luar tanggungan percetakan Surat kabar ini dicetak di atas kertas produksi dalam negeri. ISSN 0215-3181 cermin pada penyediaan areal un- para transmigran yang datang me- rasa serba kikuk dalam mengada- tuk lokasi calon proyek pemukim- kan pembauran dengan penduduk., an transmigrasi yang luas, disam- Sementara ada pula yang mengang- ping adanya areal-areal yang 2000 gap bahwa transmigran lebih ren- dah derajatnya, dan penduduk se- tempat merasa dirinya paling su- per. Di lain pihak, jika pendatang duk setempat menjadi benci. Ang- gapan penduduk setempat adalah para transmigran itu anak emas dari Pemerintah, sebab segala fasi- litas yang dibutuhkan sudah terse- dia dan siap pakai. Belum datang sudah disiapkan rumah. Kesejahte- raan dijamin selama 16 bulan dan fasilitas-fasilitas lainnya termasuk alat pertanian, lingkungan yang menyenangkan, adanya jalan-ja- lan besar, tanah sebesar 2 hektar,, bibit-bibit pertanian, dan sejenis- nya lagi. Dengan demikian, mere- dengan kaum pendatang. Lebih ka ini otomatis tidak dapat berbaur lanjut, para transmigran adalah masyarakat baru yang memiliki ciri khas pada faktor ekonomi Bank & Lembaga Swadaya Masyarakat (2) bidang-bidang lainnya seperti pem- nya aturan-aturan main perbankan bukuan dan pengorganisasian ke- yang perlu diikuti dan karena ka- langan masyarakat termiskin sen- lompok. diri tidak merasa mempunyai sanggupan daerah, respon dari ma- syarakat, rencana pembangunan sektoral, pusat pemasaran, kesu- buran tanah, hidrologi alam dan Dalam proses pemupukan mo- dal kelompok, berbagai pembina- an tersebut diperlukan. Kelompok dibantu untuk mengindentifikasi jenis-jenis kegiatan produktif yang Sebaliknya, lembaga-lembaga akan paling mendatangkan keun- pengembangan swadaya masyara- tungan di lingkungan mereka atau kat mempunyai flesibilitas yang kalau mungkin di lingkungan yang lebih besar dalam kegiatan opera- lebih luas. Terkait erat dalam hal sionalnya. Dengan demikian, ke- ini adalah masalah pemasaran ha- mampuan mereka untuk menjang- sil-hasil produksi kelompok. Mela- kau dan dijangkau kalangan mis- lui tenaga lapangannya, lembaga kin di dalam masyarakat menjadi Dalam sistem ini tabungan ke- lompok pada LPSM yang bersang- untuk fungsi sebagai pejamin kre- kutan berfungsi sebagai jaminan dit bukan merupakan hal terpen- ting yang hendak dicapai dalam hal ini. Tujuan yang lebih jauh dan lebih penting adalah terjadinya pro- ses pemupukan modal kelompok. Kredit yang diberikan diharapkan dapat menjadi perangsang perce- patan proses pemupukan modal swadaya. Oleh Bambang Ismawan Pembinaan pembinaan yang terkait dengan BAIK kelompok swadaya ma- kelompok tersebut dapat memban- syarakat yang jangkauan operasi- tu memecahkan masalah pemasa- onalnya masih lokal maupun lem- ran yang dihadapi kelompok. baga pengembangan swadaya ma- Pembinaan di bidang pembuku- syarakat yang jangkauannya sudah an, khususnya yang menyangkut jauh lebih luas sama-sama disebut keuangan kelompok, merupakan lembaga swadaya masyarakat bagian penting dari usaha untuk (LSM). Menghubungkan kelom- mendorong peningkatan modal ke- sedang dirintis Bank Indonesia se- Jika proyek percontohan yang pok-kelompok ini dengan kegiat-lompok karena disiplin pembuku- karang ini berhasil dilaksanakan an dan sistem pembukuan yang dengan baik, maka akan terdapat baik di dalam kelompok akan ratusan kelompok di empat pro- mempengaruhi tingkat kepercaya- pinsi (Bali, Jawa Tengah, Daerah an anggota-anggota kepada ke- Istimewa Yogyakarta, dan Sumate- mampuan kelompok untuk men- ra Utara) akan dilayani kredit jadi salah satu sumber modal bagi bankan. Kelompok-kelompok ini mereka dalam melaksanakan usa- sebagian merupakan kelompok-ke- Pengikutsertaan LPSM dalam pelayanan perbankan ini merupa- kan pengalaman baru bagi per- bankan. Juga baru bagi LPSM Pada sistem tabungan-kredit karena selama ini kegiatan pelayan yang diselenggarakan LPSM me- an kelompok-kelompok binaan ningkatkan tabungan kelompok mereka belum dikaitkan dengan memungkinkan lebih besarnya kre- sumber dana perbankan. Yang juga dit yang disalurkan kepada me- baru dalam sistem yang akan di- reka. Tetapi kesulitan yang akhir- terapkan dalam proyek perconto- nya akan muncul adalah LPSM han ini adalah penyaluran kredit yang bersangkutan akhirnya akan jaminan kredit sebagaimana yang Hal itu disebabkan oleh tidak ada kepada kelompok tanpa adanya menghadapi kesulitan keuangan. lazim dituntut oleh syarat-syarat nya sumber dana tetap yang dapat perbankan. mendukung kegiatan perkreditan yang dijalankannya. Misalnya saja LPSM tersebut membina 15 ke- Karena hal ini merupakan ge- Dalam rangka usaha untuk men- Singkatnya tentang pentingnya peranan kelompok dalam upaya- upaya pembangunan adalah ke- lompok dapat berfungsi sebagai: an pelayanan perbankan akan me- rupakan suatu rintisan baru dalam proses pembangunan nasional. Kelompok-kelompok ini potensial baik karena penyebarannya di ber- bagai pelosok negeri ini. Pada umumnya LPSM lokal per- jala yang sama sekali baru baik kalangan perbankan maupun bagi kalangan LPSM, maka perkem- bangan kerjasama ini akan me- narik untuk diikuti, khususnya lompok yang tabungannya rata- rata sudah mencapai 2 juta rupiah pada LPSM tersebut, maka de- ngan perbandingan 1:4 saja LPSM ciptakan suatu sistem untuk meng- hubungkan kelompok-kelompok swadaya dengan kegiatan pelayan- an perbankan untuk perkreditan a. wadah saling belajar mengajar terkait dengan kelompok-kelom- ha-usahanya. Sebaliknya, jika ang- lompok yang sudah mendapatkan karena diterapkannya dua model bersangkutan seharusnya mampu dan pengerahan tabungan masyara- pok binaan setempat pula. Bebera- gota-anggota merasa kurang aman pembinaan-pembinaan dari LP- pendekatan untuk mencapai ke- menyediakan kredit sebesar 120 kat, maka aspek-aspek tersebut di diantara anggotanya; b. wadah untuk mengartikulasi- pa LPSM yang lebih besar mem- kan aspirasi dan kebutuhan punyai jangkauan operasional anggotanya; atas perlu mendapatkan perhatian khusus. SM, sedangkan yang lainnya me- rupakan kelompok-kelompok bi- kelompok yang tumbuh sendiri. naan pemerintah atau kelompok- lompok-kelompok sasaran yang lompok itu. juta rupiah untuk kelompok-ke- pelayanan perbankan. selama ini belum terjangkau oleh yang lebih luas. Menciptakan sua- c. wadah untuk menggalang soli- tu sistem untuk menggerakkan akti- daritas dan kegotongroyongan vitas ekonomi kelompok-kelom- di antara anggotanya; pok swadaya dan lembaga-lemba- ga pengembangan swadaya masya- rakat ini melalui pelayanan per- hankan akan merupakan asset untuk menyimpan uang mereka pada kelompok karena kekacauan administrasi keuangan kelompok dan karena kurangnya tanggung- jawab pengurus, maka usaha pe- mupukan modal kelompok akan macet. Dalam keadaan semacam itu, kelompok akan tinggal nama saja, tetapi dalam fakta tidak berja- Penelitian intensif telah dilaku- kan terhadap kelompok-kelompok ini untuk mengetahui tingkat per- Proyek percontohan ini merupa- kan suatu upaya terobosan karena merupakan suatu percobaan untuk mencari cara-cara baru untuk men- dalam proses pembangunan nasio- lan. nal yang mempunyai arti penting. Dalam kenyataannya mungkin tidak ada LPSM yang akan mam- pu mengadakan sumberdaya mo- dal sebesar itu. Dengan demikian, maka pada titik tertentu dalam kegiatan pembinaan LPSM terha- dap kelompok-kelompoknya, khu- mupukan modal melalui sistem susnya pembinaan di bidang pe- tabungan-kredit, LPSM akan meng- lebih jauh merangsang proses pe- hadapi kenyataan tidak mampu mupukan modal di dalam kelom- pok-kelompok binaannya. Terobosan kembangan mereka. Selanjutnya jangkau kalangan berpenghasilan hal ini akan mempengaruhi pola rendah di dalam masyarakat. Jika penyaluran kredit perbankan ke- proyek percontohan ini berhasil pada mereka. Sebagian kelompok dan kemudian diperluas ke pro- akan dilayani secara langsung oleh pinsi-propinsi lainnya, maka ia bank dan sebagian lagi secara tidak merupakan asset nasional yang langsung adalah pelayanan kredit baru. Menjadi upaya strategis da- perbankan kepada kelompok-ke- lam konteks pembangunan nasio- lompok sasaran melalui perantara nal karena sasaran utamanya ada- yaitu LPSM yang juga telah diten- lah kalangan berpenghasilan ren- Inilah alasan yang paling masuk tukan melalui penelitian. LPSM- dah di dalam masyarakat. Meningkan kelompok kelompok yang de- akal untuk akhirnya menghubung- LPSM inilah yang menyalurkan katkan pendapatan kalangan ber- kredit itu kepada kelompok-kelom- penghasilan rendah tersebut mela- ngan bank. Dengan adanya upaya- pok binaannya dan juga bertang- lui strategi pelayanan perbankan gung jawab atas pengembalian kre- akan menjadi faktor akselerasi dit itu kepada bank. pembangunan nasional dan me- Dalam kegiatan pembinaan ke- lompok, LPSM memberi kredit KERJA sama di antara lem- disertai dengan pembinaan-pembi- baga keuangan formal seperti bank naan usa ha produktif sehingga mo- dengan lembaga-lembaga pengem- dal itu bisa dikembangkan menjadi bangan swadaya masyarakat da- bagian dari kekuatan riil kelom- lam melayani kelompok-kelom- pok. Selain pembinaan usaha pro- pok swadaya masyarakat akan duktif dan permodalan, kelompok juga memperoleh pembinaan di memecahkan masalah-masalah pe- lik yang dihadapi oleh masing- masing pihak selama ini. Bank mengalami kesulitan untuk men- jangkau dan dijangkau kalangan masyarakat termiskin karena ada- untuk transmigrasi. Inilah masalah-masalah yang pa- tut kita pikirkan bersama, di sam- ping soal-soal lain yang lebih bersi- fat teknis operasional. Pengukuran kesejahteraan ini, pada tahun-tahun pertama tidak lah mudah. Kesejehteraan transmi- gran dapat dilihat sesudah akhir tahun ketiga atau kelima dengan memperhatikan ukuran-ukuran: pendapatan per kapita transmigran yang rikan Pemerintah. Sebagai pegang- Dikatakan akibat belum mera- tanya mutu pendidikan maka tim- bul kesenjangan antara pelajar di daerah dengan kota besar. Standar pelajar di daerah atau di Desa jauh tertinggal dibandingkan dengan pelajar di kota besar, karena per- bedaan fasilitas. syarat-syarat yang memungkinkan mereka berhubungan dengan bank. lebih besar. Tetapi lembaga-lem- baga tersebut menghadapi kesulit- an di bidang keuangan. Mereka tidak mempunyai sumber yang da- pat mendukung kegiatan pelaya- nan kredit mereka kepada kelom- pok-kelompok binaan. PEMBANGUNAN pendidikan nya. cukup memuaskan, namun masih perlu diperhatikan masalah usia wajib belajar, pemerataan mutu pen- didikan, pemerataan kesempatan belajar ke luar negeri dan kwalitas guru perlu ditingkatkan untuk mencapai tujuan membangun ma- nusia seutuhnya. HARIAN NERACA Menurut Nani, kurangnya ke- sempatan belajar keluar negeri se- karang ini menyebabkan kemun- duran pendidikan tehnik. Belajar keluar negeri bagi yang berprestasi sangat besar manfaatnya dalam proses alih teknologi tingkat tinggi. an, penilaian keberhasilan untuk kan peluang untuk mencari kerja, pendapatan per kapita, ditargetkan sekedar mempersempit ketegang- sebesar $250/tahun menurut Bank an-ketegangan ekonomi. Dunia. Sedangkan mengenai pela- Selanjutnya para transmigran Selain memperoleh teknologi Demikian Direktur Lembaga tinggi di luar negeri, pemerintah Konsultasi & Bantuan Hukum perlu memperluas kesempatan pen- Wanita dan Keluarga (LKBH didikan teknologi menengah de- UWK) Ny. Nani Yamin menja- ngan membangun Polikteknik dise- wab pertanyaan Neraca tentang tiap provinsi. pembangunan Pendidikan dewasa dasar man41 Jornya Jalan Gunawar- memperbanyak Balai Latihan Ker- ja (BLK) setiap kabupaten, tam- bahnya. Jakarta. merintah dinilai melalui sekolahan, puskesmas, tanah garapan dan pe- karangan. Inilah yang merupakan beberapa indikator kesejahteraan tersebut. hasil sesuai dengan target yang ditentukan, maka masalah kepadat- an penduduk pulau Jawa, Bali, agaknya dapat dikurangi intensitas- nya. Semakin menyempitnya la- dapat dikembangkan, dibawah bimbingan petugas penyuluh la- pangan. Dari sudut ini transmigra- si ikut memecahkan masalah-masa- Untuk memperbanyak tenaga Berhasilnya transmigrasi, tidak- han pemukiman dapat diatasi de- lah di daerah yang dapat pendu- 1966 pasal 3 ayat 6 menyatakan kerja yang ambil bagian, perlu di- sehingga mengurangi pelarian' aki lah dapat diukur dari berapa ba- nyak jumlah transmigran yang di- pindahkan dalam jangka waktu tertentu. Ia harus dilihat sudah telah ditingkatkan bila dibanding berapa jauh kesejahteraan yang kan dengan waktu masih di daerah asalnya. Jadi jelas bahwa transmi- grasi bukanlah 'pemindahan kemis- kinan', apalagi jika dicap sebagai seluruh rakyat atas dasar kewa- jiban dan kehormatan, sesuai de- ngan kemampuan-kemampuan in- dividu harus diikut-sertakan dalam amanan. Hal ini berarti transmigra- segala usaha pertahanan dan ke- si memenuhi salah satu syarat dok- trin Hankamnas, doktrin Wanhan- ra dan Hansip serta doktrin Perata yaitu dengan terdapatnya pusat-pua sat perlawanan di seluruh wilayah Indonesia yang masing-masing ber- swa-sembada dan saling memban- tu serta mengisi daerah-daerah ko- pertahanan rakyat semesta. Hal ini song yang penting artinya bagi pun secara tidak langsung akan menumbuhkan semangat kebang- saan dan rasa cinta terhadap tanah air yang lebih baik lagi. Hasrat Menyinggung tentang pendidik- an mental dan spiritual, ditambah kan bahwa guru agama yang pa- ling berperan. Untuk dapat me- nyesuaikan perkembangan zaman agar itas guru agama perlu di- tingkatkan. Begitu pula guru-guru lainnya tentu tidak dapat dibiar- kan metoda dan pengetahuannya hanya apa adanya dari tahun ke tahun, tentu harus berupaya meng- ikuti perkembangan pembangun- Fasilitas untuk pelajar di daerah perlu ditingkatkan, meskipun ti- dak sama dengan fasilitas di kota besar. Dengan demikian perbeda- an standar pelajar daerah dengan kota besar dapat dihindari, kata- an. ngan dibukanya lahan-lahan pemu- kiman di daerah yang baru. De- ngan demikian beban kota-kota besar yang menyandang masalah dan distribusi penduduk di negeri kependudukan dapat dikurangi ini lebih proporsional. Seperti diketahui bahwa penye- lenggaraan transmigrasi merupa- kan pembentukan daerah pemu- kiman baru dan pemindahan pen- duduk. Untuk membentuk daerah pemukiman baru, harus dilaksana- kan kegiatan-kegiatan pembangun- an yang meliputi pembukaan hu- tan, pembuatan jalan, pembuatan rumah dan lain sebagainya, yang umumnya amat membutuhkan te- naga Bagi daerah penerima, semua kegiatan tersebut merupa- Ny. Nani Yamin : Kesempatan Belajar ke LN Perlu Pemerataan Kedua cara atau model yang dirancang untuk menjangkau ka- langan miskin di dalam masya- rakat melalui proyek percontohan ini akan menjadi bahan pengkajian yang menarik sementara dan se- sudah proyek ini berlangsung. Akan kelihatan sejauh mana ma- sing-masing model dapat menca- pai tujuannya secara efektif dan model mana yang lebih efektif. Seterusnya salah satu model dapat diterapkan secara nasional setelah diadakannya penyempurnaan-pe- nyempurnaan berdasarkan evalua- S1. Mengenai pembangunan kese- jahteraan rakyat, salah seorang staf Nani Yamin, Harnawa D. SH yang dipercayakan untuk menjelaskan pada Neraca di kesempatan yang sama dikatakan belum memuas- ▸ kota besar banyak yang sebelum- nya menjadi pengemis dan menyan- dang masalah-masalah sosial yang lainnya seperti tingkat pendidikan yang rendah, hasil keakhlian yang minim dan lain-lan atau bahkan mereka yang mempunyai cukup keakhlian namun tidak mempu- kan karir. Para tuna karya ini, di pemu- kiman yang baru dapat dengan leluasa mengembangkan keakhli- an yang selama ini belum/tidak Staf Nani Yamin lainnya, Kanti Lestari SH membenarkan bahwa sistem koneksi dalam penerimaan pegawai adalah penghambat kema- (Sdi) juan. duknya dengan memberikan kepa- da mereka jaminan hidup yang lebih layak dibandingkan dengan di daerah asal. Tentu saja dalam hl motivasi untuk maju ke arah yang ini dituntut kesungguhan kerja dan lebih baik lagi. Di sisi lain, lewat transmigrasi, Pemerintah telah memberikan ke- butuhan hidup dengan 3 P (pa- ngan, pakaian dan perumahan) terhadap para transmigran terma- suk didalamnya mengenai kesehat- an, mental spritual sesuai dengan asas Pancasila. Sekaligus merubah nasib mereka dari petani pengga- rap menjadi petani pemilik lahan nominal 2 h/KK untuk ditanami bahan pangan dalam memenuhi kebutuhan hidup transmigran; di- rupakan pemerataan yang konkrit. Tabungan Masyarakat SEPERTI sudah dikemukakan di atas lembaga-lembaga pengem- bangan swadaya masyarakat (LP- SM) membantu merangsang kegi- atan pemupukan modal di kalang- an kelompok-kelompok binaan tuk melaksanakan pembukaan hu- tan, pembuatan jalan, pembuatan samping ladang/kebutuhan dita- nami dengan tanaman keras, seper- ti, kopi, kelapa, cengkeh, coklat, inilah yang wajib direnungkan ! Skenario mendatang Sasaran penyeleggaraan transmi- rumah, pengadaan logistik dan karet dan lain-lain. Apabila timbul grasi adalah terciptanya program lain-lainnya lagi. Sekiranya yang masalah, maka hal ini harus dija- transmigasi swakarsa yang kontinu bersedia menetap sebagai transmi dikan tantangan bagi para transmi- dalam jumlah besar. Mengingat gran hanya separuhnya, itu berarti suasana ekonomi dalam Pelita IV transmigrasi umum hanya 50% dari bih maju lagi dalam mencapai dan sasaran yang akan diraih target keseluruhan. Namun begitu, dalam Pelita V, maka pelaksanaan demi tercapainya maksud diatas, jak mereka meninggalkan daerah transmigrasi sudah saatnya diada- maka ada beberapa persyaratan kan perubahan dan penyempurna- yang harus dipenuhi terlebih dahu- gran sebagai pendorong untuk le- kesejahteraan yang diharapkan se- asal nya itu. Pada umumnya, faktor ekonomi an menyangkut cara pelaksanaan lu. Syarat-syarat tersebut antara sangat kuat sebagai motif untuk kegiatan, terlepas dari siapa yang lain adalah pertama pemilihan bertransmigrasi. Banyak transmi- bertanggungjawab atas kegiatan lokasi jangan di hutan primer, tapi mereka melalui sistem tabungan kredit. dar bahwa di tanah yang baru nanti akan ditemui kehidupan yang lebih baik, lebih layak dan lebih sejahtera. Disamping hal-hal yang telah dikemukakan diatas, peranan trans- migrasi juga ditujukan untuk per- tahanan dan keamanan nasional, Tap MPR RI No. XXIV/MPRS/- PEMASARAN hasil-hasil usa- ha kelompok merupakan mata ran- tai penting dalam keseluruhan usa- ha pengerahan tabungan kelom- pok dan pengembalian kredit. Jika aspek pemasaran ini gagal sehingga anggota-anggota kelompok menga- lami kerugian dalam usahanya, maka akibatnya adalah tertunggak- nya kredit dan macetnya proses penabungan di dalam kelompok. Oleh karena itu LPSM melaku- kan juga pembinaan-pembinaan terhadap kelompoknya menyang- kut pemasaran hasil-hasil usaha mereka. Pembinaan juga diberikan di bidang pembukuan usaha. Dalam hal ini kelompok didorong dan dilatih untuk menggunakan sistem pembukuan yang baik di mana transaksi yang terjadi berhubung- mereka dapat mencatat segala Terpenting adalah masalah pen- an dengan usaha yang dilakukan. catatan keuangan usaha. WI Tenaga Lapangan TENAGA lapangan LPSM me- rupakan penghubung antara ke- lompok dengan sumber-sumber daya LPSM. Pengalaman berbagai LPSM dalam membantu pemu- pukan modal kelompok menun- jukkan bahwa pembinaan terha- dap kelompok menjadi faktor pen- ting dalam proses pengembalian kredit dari kelompok dan proses pem modal kelompok. Kunjungan-kunjungan tenaga la- lah untuk melihat keadaan pem- pangan kelompok antara lain ada- bukuan keuangan kelompok dan sistem administrasi kelompok se- cara keseluruhan. Kesimpulan uraian ini adalah usaha-usaha produktif kalangan masyarakat termiskin dapat dido- rong melalui pelayanan perbankan yang selama ini belum menjang- kau mereka antara lain melalui kerjasama dengan lembaga-lem- syarakat yang telah banyak ber- baga pengembangan swadaya ma- gerak di berbagai lingkungan ma- syarakat. upaya Usaha produktif DALAM upaya pengerahan ta- bungan masyarakat, faktor usaha produktif, masyarakat tidak dapat tidak harus mendapatkan perha- tian. Masyarakat dapat menabung hanya jika mereka memiliki peng- hasilan yang lumayan, yaitu mì- Dalam konteks usaha pemba- nimal cukup untuk memenuhi ke- butuhan-kebutuhan dasar mereka maka upaya pengembangan hu- ngunan kerangka tinggal landas, sehari-hari. bungan bank dengan kelompok- Dengan dasar pemikiran seperti kelompok swadaya masyarakat ter- inilah, maka lembaga-lembaga sebut merupakan suatu Karena standar hidup belum kat menyalurkan kredit kepada itu. pengembangan swadaya masyara- memperkuat kerangka landasan merata, dimana standar gaji pe- kelompok-kelompok binaannya gawai tidak sebanding dengan dengan selalu mengaitkannya de- standar kehidupan minimal. Ke- ngan usaha-usaha produktif yang nyataan ini masih dialami karya- akan dijalankan kelompok. Usa- wan, beban kerja tidak sesuai de-ha-usaha produktif itu dapat me- ngan gaji yang diterima. rupakan bidang kegiatan utama anggota-anggota kelompok, dapat sampingan. Kredit yang diberikan juga merupakan bidang kegiatan Jakarta. dimaksudkan untuk meningkatkan volume usaha anggota-anggota ke- lompok dalam rangka usaha pe- ningkatan pendapatan. Menurut SH kini ma- sih banyak kesempatan tenaga ker- ja yang tak sesuai dengan pendidik- annya, terjadi, pendidikan lebih tinggi tingkat kerja lebih rendah dari karyawan lain karena faktor koneksi. Pemasaran Hal seperti itu, ujar Harnawa mengakibatkan kecemburuan sosial dan penghambat kemajuan. seseorang yang akan mengembang- kan ilmu dan ketrampilannya. proyek percontohan pengembang- Dengan akan dilaksanakanya an hubungan bank dengan kelom- pok-kelompok swadaya masyara- Bank Rakyat Indonesia, berbagai kat yang melibatkan Bank Sentral, Bank Sekuner, Lembaga-lembaga suatu upaya kalangan perbankan beker- Pengembangan Swadaya Masya- sekarang ini untuk menyelengga- pok Swadaya Masyarakat, maka sama dengan kalangan LPSM rakat, dan dan Kelompok-kelom- rakan suatu proyek bank dengan kiranya telah ditemukan kelompok swadaya masyarakat, pola pengembangan kekuatan dan maka titik pemecahan agaknya swadaya masyarakat sampai ke segera akan dicapai. kalangan termiskin. Jika segala aspek dari perkembangan proyek percontohan ini direkam dan die- valuasi dengan tepat, maka akan diperoleh suatu masukan yang ber- harga untuk merancang pola yang semakin akurat untuk menjangkau kalangan miskin di dalam masya- rakat. (Habis) Bambang Ismawan, adalah Direk- tur BINA SWADAYA dan Sekre- tartis Jenderal Himpunan Keru- kunan Tani Indonesia (HKTI) menulis hal ini pada majalah. Pengembangan "Perbankan" LPPI RALAT Dalam terbitan Neraca 24 Agustus 1988 halaman ini (Opi- ni - Forum) terjadi kekeliruan yang cukup mengganggu dalam judul artikel. Di situ tertulis Tiga Tahun Pelaksanaan Pen- dapatan Perusahaan. Seharus- nya pendaftaran **** Halaman IV sekaligus merupakan calon trans- migrasi yang sudah mendaftar di- bawah pengaturan Pemerintah, se- hingga dana untuk penyiapan pe- mukiman akan sekaligus membia- yai pemindahan atau penempatan para transmigrasi. Dengan demikian kekeliru- an tersebut diperbaiki. Red. empat, perlu dibuat desain-desain untuk pekerjaan tersebut dapat dikerjakan secara manual tanpa membutuhkan skill yang tinggi dan peralatan yang rumit dan kelima, diadakan pengaturan dana, calon-calon transmigran swa- karsa yang berperan sebagai tena- ga Dari kebijaksanaan yang demi- kian, maka tentu akan diperoleh berbagai keuntungan diantaranya adalah kesempatan kerja yang le bih luas dan sekaligus ada kelan- jutannya; para transmigran itu su dah dapat beradaptasi, dengan daerah yang akan ditempatinya beruba bat tidak kerasan; pembauran de ngan penduduk setempat dapat dimulai sejak masih pekerjaan pe an biaya yang cukup besar, mengu- nyiapan pemukiman; penghemat keberang- katan dan pengangkutan dilaksans: kan sendiri-sendiri dan bertahap serta mengurangi pemacuan per- terapkan cara-cara manual yang sistímatis. Disini kita mengurangi penggunaan alat-alat dari luar nege- ri dan memperbanyak penggunaan ngan menyusun rencana kerja yang alat-alat buatan dalam negeri. De- yang memung- kinkan cara-cara pelaksanaan ma- nual yang disistimatikan, maka di- samping kita membuka kesempat-tumbuhan industri dan konstruksi, an kerja yang besar juga menga- dakan penghematan pengeluaran Pemerintah, terutama devisa yang sangat berharga bagi pembangunan sambil mensukseskan pembangun- an transmigrasi ini. dikerjakan secara manual dan padat karya. Demikian sedikit catatan ten- tang bagaimana seharusnya kita grasi dalam Pelita V dan seterus- mempersiapkan program transmi- nya. Beberapa keterangan yang selama ini seolah-olah merisaukan masa depan transmigrasi, kiranya Bagi tenaga kerja yang diboyong para pemborong, mereka menda- pat upah dan fasilitas-fasilitas lain, tak perlu kita tanggapi secara pesi- sehingga dapat mengumpulkan da- na untuk memboyong keluarganya ke tempat pemukiman yang sudah dipersiapkan oleh mereka sendiri, hal ini mungkin akan membuat para transmigran menjadi lebih kerasan. mis. Sebab, kalau saja kita simak dan kita lakoni apa-apa yang telah diuraikan diatas, tentunya tidak terlampau salah seandainya kita tetap optimis atau cita-cita luhur yan gingin diraih lewat transmigra- si ini. Justru inti masalahnya tetap terletak pada kemampuan dan ke- sungguhan kita untuk melaksana- Mengenai jumlah tenaga kerja yang diboyongkan, tentu akan memenuhi target KK yang diharapkannya. kan di lokasi itu, karena apabila penyiapan-penyiapan pemukiman dikerjakan secara manual dan pa- dat karya, maka untuk lokasi yang menampung 2000 KK, dibutuh- Entang Sastraatmadja, staf penga- kan sekitar 2000 tenaga kerja un- jar FE UNINUS Bandung. Semoga skenario ini akan dapat menggugah kita untuk mencari jawaban yang terbaik!. Jangan Dilewatkan! Oh, Perempuan Teh itu dihidangkan untuk suaminya. Mula-mula diseduh dalam poci tradisional dibuat dari tembikar, lalu dituangkan ke dalam cangkir yang memakai tutup. Ini dilakukan Mbok Diro sejak duku, dan kini diturunkan kepada anak putri yang menuangkan teh untuk ayahnya. Persis seperti cara ibunya dulu-dulu itu. Sri Woro, sinden beken dari Banyuwangi jangan dikira sudah layu walau usia sudah mendekati seket. Percayalah dianya masih kelihatan muda, bergairah, kondisi prima dan dijamin bisa menambah nikmatnya malam sahdu. Mengapa? Karena Mbok Sri Woro mengenakan susuk. Ini juga diturunkan ke- pada putrinya yang tunggal, genit ayu seperti dianya, juga pakai susuk. Baik Mbok Diro maupun Mbok Sri Woro per- caya akan falsafah: "Swarga nunut, neraka katut." Biar laki mana kalau memang cinta bisa bareng pergi ke sorga, dan bila memang sayang dalam keadaan paling celaka ke neraka pun ya mestinya sama-sama. Begitu kira-kira konsep di zaman lalu. Tapi sekarang, teh tidak lagi di poci, melainkan dalam botol atau kotak, baik untuk pribadi seseorang maupun konsumsi rapat atau pesta. Dan wanita-wanita modern tidak lagi pakai susuk. Sudah emansipasi mestinya mengenakan berbagai ase- sori dan make up segala rupa, ikut senam erobik, menghadiri seminar bagaimana merawat wajah supaya tetap menarik. Dan bila perlu bedah plastik sekalian. Bersyukurlah wanita-wanita sekarang di negeri ini. Tapi bagaimana di negeri orang? Di Negeri wanita-wanita janda diperlakukan sebagai budak. Tidak ada hak warisan apapun. Dilarang mandi dan membersihkan diri selama 3 bulan waktu berkabung, makan di atas pecahan-pecahan pinggan, kepala digunduli. Masyarakat memandangnya rendah, hidup tanpa kedamaian lagi. Di Afrika Selatan, wanita pembantu rumah tangga adalah budak. Baginya tidak ada hari Minggu, mulai bekerja sejak pagi buta sampai jauh malam. Sebagai budak bisa diperlaku- kan semau majikan. Lain halnya di India, wanita-wanita harus sudah dikawinkan dalam usia dini. Orang tua yang tidak sang- gup membayar "dowry" (emas kawin) kepada calon suami anak perempuannya mengutuk kehadirannya dan menyesali hidupnya. Di daerah-daerah tertentu, wanita yang suaminya meninggal harus membakar diri dalam api waktu pembakaran jenazah suami dalam upacara kremasi untuknya. Di Philipina, sejak Mantan Presiden Marcos berkuasa, wanita-wanita dari negeri itu banyak dipasarkan Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Australia dan Selandia Baru. Cara- nya lewat "Mail Order Bride", yaitu promosi kawin dengan surat-menyurat lewat pos oleh agen-agen yang menjualnya. Di Brazil, karnaval yang tadinya merupakan kebanggaan masya- rakat, kini setelah turis-turis mbludak datang dari segala pen- juru dunia berubah menjadi gelanggang surga tempat minum- minum, judi, senang-senang dan main perempuan buat turis-turis asing ini. Kini neraka buat penduduk negeri itu. Di Somalia, anak-anak perempuan di seret ke pelaminan untuk di sumat. Bagian kemaluannya dipotong, dan tidak jarang indung telurnya sekalipun. Tragis betul! Untung, di negeri kita semua ini tidak terjadi. Bersyukur lah kita. Ingat kata Mpok Inah, sejarah wanita Indonesia dihiasi nama-nama Cut Nya Dien, Dewi Sartika, Kartini, Herlina si pending emas, dan nama-nama kontemporer Martha Tilaar, Mooryati Sudibyo, Nani Sudarsono, Prof Dr. Haryati Subadio dll. Wanita-wanita yang patut dibanggakan. Tapi ---- astaga! Ya, Tuhan, mengapa begini? gumam Ibu Ani sambil memejamkan mata. Tersayat hatinya betapa konsume- risme menyerbu bagaikan air bah melanda dan menyeret per- timbangan akal sehat anak-anak remaja, gadis-gadis kini. Hanya karena kepingin seperangkat baju baru model mutak- hir, hanya karena mau mencicipi masakan Jepang atau Ken- tucky Fried Chicken atau sepotong eskrim banana split, hanya karena ingin menginap di hotel sekali-sekali, tidak pikir pan- jang doyan digaet Oom Senang dan Babe Gaek. Mengapa? Tuntutan finansial dan terbatasnya lapangan kerja bin gam- pangnya mencegah kehamilan lewat berbagai teknik (kondom, pil, suntikan) memperlancar air bah untuk melanda gadis-gadis remaja kita. Seorang pakar soal-soal sosio-ekonomi yang reli- gius menuding: "Pengaruh modernisasi dan teknologi canggih makin mengancam kesucian institusi perkawinan dewasa ini". Lebih jauh data-data menunjukkan betapa goyahnya konsepsi tentang wanita kini. Oh, perempuan !? Nyoman