Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1988-08-27
Halaman: 03

Konten


Sabtu, 27 Agustus 1988 WISATAWAN: Kini arus wisatawan asing menyerbu Gili Trawangan salah satu gili dari tiga gili yang ada di Kec. Tanjung Lombok Barat. Tampak sejumlah wisatawan asal Jerman Barat menuju Gili Trawangan menggunakan perahu motor dengan jarak tempuh 25 menit dari pantai (Foto: NERACA/DS) Pemenang. Pelabuhan Banten Dapat Diandalkan industri dan ekspor non-migas yang Pongki Suparjo, mantan Direk- dihasilkan daerah Banten dan seki- tur Jenderal Perhubungan Laut tarnya. Kata Direktur Usaha Pe- rum Pelabuhan-II Admi Umar ke- pada Neraca kemarin. yang sekarang menjadi Dubes di salah satu negara di Eropah ketika itu masih menjabat sebagai Kakan- wilhubla-III Jakarta mengingat- kan, pembangunan pelabuhan di Ciwandan tersebut jangan sampai menimbulkan ekses dan kemung- kinannya harus dipikirkan karena didekatnya sudah ada dua pelabuh- an yaitu pelabuhan Cigading dan pelabuhan Merak. Jakarta, NERACA EKSPOR non-migas dari pela- buhan Banten sejak tahun 1985 terus meningkat. Tahun 1987 ter- catat sebanyak 562.266 ton sedang- kan di tahun 1985 hanya sebesar Sebagai pelabuhan umum, fasili- tas pelabuhan di Ciwandan terse- 175.022 ton berarti naik 221 per- but, katanya sudah cukup mema- sen dalam jangka dua tahun. Humas Perum Pelabuhan II dai yaitu dapat melayani bongkar muat barang dari kapal-kapal in- terinsuler dan kapal samudera sam- pai berukuran 10.000 Dwt. Tertunda menjelaskan, arus angkutan barang antar pulau dalam periode yang sama juga meningkat 144 persen dari 847.324 ton di tahun 1985 menjadi 2.066.639 ton pada tahun 1987. "Kenaikan arus barang ekspor dan interinsuler tersebut merupa- kan arus balik sebagai pertanda mulai berkembangnya hasil pro- duksi industri yang didirikan di daerah Banten dan sekitarnya", kata Humas Perumpel-II kemarin. Pelabuhan Banten mulai diba- Pelabuhan yang terletak di Ci- wandan Kotip Cilegon itu status- nya sebagai pelabuhan umum di- bawah pengelolaan Perum Pela- buhan-II. Dibangunnya pelabuh- an ini untuk menunjang kawasan biaya. Ide untuk membangun pelabuh- an ini sejak tahun 1970-an atas gagasan bekas Kepala Pelabuhan ngun tahun 1983 menelan biaya Perak M. Latief yang sekarang ditarik sebagai Staf Operasi di Direktorat Usaha Perumpel-II Ja- karta. Rp 5,5 (Sabtu-red) pengoperasiannya di- resmikan oleh Menteri Perhubung- an Ir. Azwar Anas dalam suatu upacara yang dihadiri pejabat pe- merintah daerah setempat dan Di- rektur Utama Perum Pelabuhan-II Drs. H. Sabirin S. Pertumbuhan tenaga kerja sela- ma Pelita IV, diperkirakan menca- pai 9.3 juta, tetapi yang terserap hanya 6,1 juta. Hal itu menurut Menteri, karena pertumbuhan eko- nomi hanya 3,8 persen. (KNI). MENURUT keterangan, renca- na pembangunan pelabuhan Ban- ten di Ciwandan tersebut pernah tertunda beberapa tahun lamanya karena terbentur dengan masalah pembebasan tanah penduduk dan BERBAGAI tempat obyek wi- sata di Indonesia yang dikun- jungi wisatawan domestik dan asing untuk melihat dan menge- nal adat istiadat, kebudayaan. dan keindahan alam Indonésia. Maksud dan jumlah pengun- jung bervariasi. Ada yang hanya ingin melihat saja, tidak perlu mengenal lebih jauh. Ada pula wisatawan bukan saja melihat dan menikmati, tapi ingin me- ngenal untuk mengetahui secara mendalam tentang suatu obyek wisata itu. Banten Kini di Bandung. Ujungpandang, NERACA Mereka yang mendapat giliran mutasi, ialah Kepala Subdit Peme- MENTERI Tenaga Kerja, Cos- liharaan Sarana, Ditoptektel Wi- mas Batubara mengatakan masih ada sekitar 3.2 juta angkatan kerja yang harus disiapkan lapangan ker- janya dalam Pelita V mendatang bersama sekitar 11,2 juta angkatan kerja baru. Bandung, NERACA PERUMTEL dewasa ini ber- giat melancarkan mutasi pejabat. Delapan pejabat penting di jajaran Perumtel Pusat, dialitugaskan oleh Diruttel C. Sudarijanto, Rabu lalu PERHUBUNGAN-PARPOSTEL-TENAGA KERJA Bagi wisatawan yang hanya ingin menikmati dan melihat saja biasanya sekali berkunjung su- dah cukup puas. Kembali ber- kunjung bila situasinya menge- sankan dan kesempatan mengizin- kan. Atau bisa tidak kembali berkunjung ke suatu obyek wisa- ta bila wisatawan itu sudah mera- sa puas atau tidak berkesan baik. Karena itu banyak obyek wi- sata yang jumlah pengunjungnya tidak tepat. Jumlah pengunjung meningkat pada saat tertentu, mi- sal hari libur akhir tahun. Bahkan ada diantara obyek wisata itu pengunjungnya condong menu- run dari tahun ketahun, akibat pengelolaan dan makna dari sua- tu obyek wisata itu kurang ber- kesan. Lain halnya dengan Tugu Mo- nas berikut Mesium Sejarah sa- lah satu obyek wisata di Jakarta yang menjadi kebanggaan semua rakyat Indonesia. Bukan saja ke- indahan dan kemegahan Tugu itu yang mengesankan, tapi me- siun sejarah yang ada di dasar Monas itu adalah merupakan sa- tu-satunya obyek wisata per- juangan di Indonesia. Para pengunjung bukan hanya dapat menikmati dan melihat ta- pi bisa mengenang perjuangan bangsa Indonesia sejak masa Pur- ba 3000 tahun sebelum masehi sampai Orde Baru. ranto, Bc. TT menduduki jabatan baru sebagai Fungsional Khusus II Bidang Operasi dan Teknik. Kepala Subdit Bina Program Pengadaan, Dikaptel Sentot Kus- nadi, Bc. TT dialihtugaskan men- jadi Fungsional Khusus II Bidang Perlengkapan. Kepala Subdit Tata Usaha Per- usahaan Ditpektel Drs. Musafri Effendy menjadi Fungsional Khu- sus II Bidang Personalia. Kasubdit Niaga Ditpektel Ir. Achmad Mu- Kepala Penglola Monumen Nasional HB. Soegianto SH men- jelaskan di ruang kerjanya, Mo- numen Nasional Indonesia ada dua tempat yang mengandung sejarah tersendin, yakni Tugu Monas dan Tugu Proklamator Soekarno-Hatta, Salah satu keuntungan daripada pembangunan pelabuhan tersebut yaitu tidak banyak menelan biaya pengerukan karena letaknya seba- gai pelabuhan alam yang terletak di laut luas samudera Hindia. (F) Perumtel Lancarkan Mutasi hammad Amir menjadi Kasubdit Pemeliharaan Sarana, Ditoptektel. Kasubdit Sekretariat Direktur dapat mencegah semua pemboros- an. Pemborosan dimaksud, ialah pemborosan waktu, material ter- utama pemborosan uang. Seiring dengan usaha mencegah pemborosan-pemborosan, ia berha- rap supaya lebih meningkatkan prestasi dengan bekerja keras serta meningkatkan saling pengertian dan kemampuan secara menyelu- ruh, Monumen Nasional yang dike- nal Tugu Monas dibangun 17- Agustus 1961. menurut Soegian- to menggugah seitap pengunjung betapa beratnya perjuangan bang- sa Indonesia merdeka. Bagi pengunjung domestik, se- telah melihat berbagai diorama satu yang menggambarkan ke- hidupan masyarakat Indonesia Purba 3000-2000 sebelum ma- sehi sampai diorama 47 yang mencitrakan perjuangan Orde Baru, Soegianto yakin pengun- jung merasa dituntut untuk me- ngisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya. Pengunjung Monas, menu- rut Kabit. Promosi&Pameran Aminulia Sitompul BBA yang mendampingi Soegianto me- nyatakan pada Neraca jumlah- nya stabil dan merata. Tidak tergantung hari libur dan hari kerja jumlahnya tak berbeda. Kenaikan jumlah pengun- jung terjadi bila ada rombong- an datang dari daerah. instansi, dan tamu resmi negara. Se-hari- hari pengunjung terbanyak dari Jakarta dan sekitarnya yang berarti diantara pengunjung ba- nyak yang telah beberapa kali datang, karena mengandung ke- san tersendiri, tambah Sitom- pul. Seirama dengan perkembangan kemajuan pembangunan berupa pendirian pabrik-pabrik industri di daerah Banten dan pembangunan sarana jalan raya Tol Jakarta - Merak serta perbaikan jalan raya disekitarnya, akhirnya rencana pembangunan pelabuhan Bant di Ciwandan tersebut terwujud. Hal ini untuk menunjang pabrik industri dan perkembangan per- ekonomian nasional serta merang- sang ekspor non-migas yang diha- silkan daerah Banten. Disamping setelah diperoleh ke- Pengunjung asing selain rom- bongan tamu negara, juga wi- satawan asing di Jakarta yang mengetahui keberadan mesium sejarah Monas biasanya masuk ke dasar Tugu. Menurut data dijelaskan Aminulia Sitompul tamu resmi Negara dan Instansi Pemerin- tan yang sering masuk adalah Brunei Darussalam, Zimbab- we, Jerman Timur, Korsel, Ma- laysia, Polandia, Pakistan, Hongkong, Vietnam, Thailand, Operasi dan Teknik Ditoptel Ir. Heri Purnomo menjadi Kasubtdit Niaga Ditpektel. Kabag Bina Pro- gram Bangunan dan Sarana Pe- nunjang Ditpektel Ir. Agus Salim, menjadi Fungsional III Bidang Pembangunan. Kabag Sekretariat Direktur Uta- ma Heri Suroso, Bc. TT, menjadi Fungsional Khusus III Bidang Per- sonalia dan Tata Usaha, serta Ka- ur Data dan Pelaporan Sekruttel Ir. Janto Warjanto, menjadi Ka- bag Sekretariat Direktur Utama Perumtel. Jepang, Fhilipina dan Korea Utara. Alasan lain yang menarik pengunjung dan tidak membo- sankan karena Tugu Monas terletak di jantung Ibukota Ne- gara diatas taman cukup luas yang dikelilingi oleh gedung- gedung pemerintah. Cegah Pemborosan DIRUTTEL. C. Sudarijanto ke- pada para pejabat yang baru kena giliran mutasi, mengharapkan agar kasi. Tugu Monas berikut Mesiun Sejarah Perjuangan merupa-* kan bangunan arsitektur Indo- nesia yang monumental bersi- fat Nasional dan diilhami per- juangan bangsa pada masa seka- rang dan masa datang. Tugu tersebut menyinarkan daya pengaruh dan daya tarik siang malam bagi segala yang ada disekitarnya, dan gambar- an menyambut "Selamat Da- tang" kepada setiap orang me- masuki kota Jakarta sebagai Ibukota Negara R₁. Mencerminkan jiwa perju- angan dalam menegakkan sema- ngat dan mempertingi keagung- an revolusi kemerdekaan bang- sa, yang diujudkan. Tugu yang menjulang keangkasa dengan puncak api yang tak kunjung padam dalam bentuk emas. Pengawasannya dibawah Admi- nistrator Pelabuhan Merak walau- pun statusnya dinyatakan sebagai pelabuhan umum. Luas pelabuhan Ciwandan 38 hektar dilengkapi dengan perkantoran, fasilitas pela- buhan yaitu dermaga dan dolphin, gudang dan gudang lapangan dan lain-lain. Sedangkan mesium sejarah menyuguhkan visual dengan se- jarah dalam bentuk diorama de- ngan maksud memberikan ins- pirasi dan mendidik generasi mengenai arti kebesaran per- juangan, kepribadian, kebuda- yaan dan martabat bangsa Indo- nesia. jelasan adanya pemisahan status pelabuhan Merak sebagai pelabuh- an penyeberangan antara P. Jawa dan P. Sumatera dan pelabuhan Cigading sebagai pelabuhan khu-, sus industri baja nasional PT. Kra- katau Steel. Ciwandan oleh Ditjen Perhu- bungan Laut ditetapkan sebagai pelabuhan kelas-III (antar pulau) walaupun pelabuhan ini bisa di kunjungi kapal-kapal samudera yang berukuran besar. Obyek Wisata Perjuangan Monas tak Membosankan Tak kalah penting, yang cu- kup mengesankan dibagian Ca- wan Tugu satu-satunya tempat tersimpan suara Proklamator Soekarno pertama kali mengu- capkan teks proklamasi. Pendapat masyarakat yang sudah mengunjungi Monas ter- dapat bermacam keunikan. Diruttel mengingatkan pula, pe- ran pejabat Perumtel untuk lebih mampu meningkatkan mutu ope- rasi, pemeliharaan dan pelayanan kepada masyarakat. Ada yang menganggp dengan keagungannya sehingga jadi ke- ramat. Pengunjung dari daerah membawa semboyan, bagi ma- syarakat daerah yang datang ke Jakarta belum sampai tujuan bila belum naik puncak Monas. Akad Nikah Dengan demikian, harapan ma- syarakat untuk mendapatkan pela-, yanan sebaik-baiknya dapat ter- penuhi, sebagai bagian utama me- nangani tantangan penyelenggara an dan pembangunan telekomuni- (K.10) AGAK unik lagi cerita Sitom- pul ada warga Jakarta mena- namkan niat berupa nazar atau janji. Apa bila tercapai tujuan- nya maka dengan caranya sen- diri naik puncak monas. Bahkan yang paling unik, tapi masih dalam wajar ada warga dari Tanjung Priok Ja- karta melakukan akad nikah di puncak Monas sebagai lam- bang keberhasilan dan minta keberkahan. Warga Jakarta "keturunan", dari daerah Tanah Abang, seba- gai pelampiasan kegembiraan terhadap anaknya mau di Su- nat, memboyong anaknya yang akan disunat itu diarak keliling Cawan Tugu Monas.. Soegianto bagi masyarakat Menurut Kepala Pengelola yang akan merayakan sesuatu di Tugu Monas dan sekitarnya tidak ada larangan asal tidak mengganggu pengunjung lain. Dalam pelaksanaan peraya- an tersebut tidak ada keisti- mewaan atau diberi tempat ter- sendiri seperti layaknya tempat perayaan umum lainnya. HARIAN NERACA Terhadap yang melaksana- kan acara perayaan itu diberla- kukan sebagai pengunjung bia- sa tetap beli karcis dan tak ada tarif khusus. Tasikmalaya, NERACA RENCANA proyek pemba- ngunan Tasikmalaya Cipatujah yang merupakan proyek dari Asso- ciated Development Bank (ADB) bila selesai nanti diharapkan akan mendorong perkembangan wisata di Tasikmalaya. Tentang bagaimana penda- pat masyarakat menganggap Monas seperti dikeramatkan atau ada yang minta berkah sekalipun, menurut Soegianto hal itu merupakan hak azazi Tasikmalaya Diharapkan Jadi Kota Transit Wisatawan Kepala Diperda Tasikmalaya UU Iskandar kepada KNI baru- baru ini mengatakan dengan ada Cipatujah reperensi wisata di Jawa Barat akan menambah mata rantai wisata yang ada di wilayah Jawa Barat. Tasikmalaya nantinya meru- pakan sirkuit dari berbagai obyek wisata yang dapat digarap. Dikatakan jalan Tasikmalaya-Ci- patujah yang akan berupa hotmix merupakan jalan lintas yang me- nyambungkan jalan raya Bandung, Malangbong Ciawi. Beberapa ob- yek wisata yang berada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya bagian Se- latan yang masih perawan akan dapat disinggahi oleh wisatawan sebelum menuju Pangandaran Cia- mis dan Jawa Tengah dan terus ke Bali. Sementara itu Bupati Tasikma- laya H. Adang Rosman, SH, me- ngatakan, Tasikmalaya merupa- kan Kabupaten yang potensial de- ngan kekayaan dan keindahan alamnya dan selama ini masih ter- pendam belum banyak dikenal pa- ra wisatawan. Kekayaan alam yang potensial dapat menjadi sum- ber pemasukan daerah apabila di- kelola dengan baik. Hamburg, NERACA wat Garuda Indonesia dari berba- JUMLAH penumpang pesa- gai pelabuhan udara di Eropa da- lam semester I tahun ini naik 27 persen dibanding periode yang sa- ma 1987, sementara kenaikan pe- numpang dari pelabuhan Frank- furt mencapai 50 persen. Kantor Regional Garuda Indo- nesia Eropa menjelaskan, kenaik- an jumlah penumpang dalam se- mester I 1988 itu mencapai 15.000 orang terdiri dari wisatawan dan penumpang yang melakukan kun- jungan bisnis di Indonesia. Selain Frankfurt dan Amster- dam, pesawat Garuda di kawasan Eropa selama ini menyinggahi pe labuhan-pelabuhan udara Heat- hrow di London, Stockholm, de Gaulle di Paris, Wina dan Zurich. Kenaikan jumlah penumpang itu sebelumnya telah terjadi dalam triwulan I tahun 1988, yang men- capai tidak kurang dari 34 persen. Kenaikan jumlah penumpang yang luar biasa ini, menurut kantor regional Garuda Indonesia, erat kaitannya dengan makin mening- Dalam pembangunan kepariwi- sataan sekarang tinggal mening- katkan saja. Untuk menunjang awal tersebut juga harus ditingkat kan sektor industri yang khas Ta- sikmalaya. Dari dua faktor terse- but yang akan dapat mengangkat citra Tasikmalaya dimata wisata- wan, jelasnya. Menurutnya, dengan dibukanya- jalur lintas selatan tersebut maka Tasikmalaya dapat diproyeksikan sebagai perawan manis yag baru bersolek menunggu wisata wan, di- antaranya pantai Cipatujah, Pam- yangsari, menuju arah Cikalong, Kelapa Genap terkenal dengan na- ma karang Taulan, terus menyisir pantai menuju arah Pangandaran. Tasikmalaya akan menonjol seba- gai daerah tujuan wisata dan dapat merupakan sirkuit dari mata rantai mereka. Dengan alasan itu, dikata- kan Sitompul jumlah pengun- jung dari tahun ke tahun me- ningkat. Seperti dicontohkan 1986 sebanyak 486.691 orang, 1987 535.126 pengunjung dan 1988 ini dari Januari - Juli sudah mencapai 368,113 orang. Muhammad Armin, (25) ma- hasiswa salah satu perguruan tinggi swasta Jakarta atas per- tanyaan Neraca ketika baru keluar dari dalam Tugu me- nyebutkan yang paling berke- san mendengar suara proklama- tor mengucapkan teks prokla- masi, sehingga dengan suasana yang hening didalam Tugu membuat ia haru. wisata Pangandaran, Cikalong, Cipatujah, kata Adang Rosman. Mendengar suara itu mem- bawa pendengarnya ke alam perjuangan beberapa tahun la- lu dan terbayang bagaimana beratnya penderitaan para pe- juang yang tak mengenal rasa takut, sehingga gugur dalam peperangan. Lain halnya Ny. Roro Astuti pegawai rumah Sakit di Jakar- ta menyebutkan selain Februari mengikuti visual perjuangan da- ri diorama ke diorama, ia tak bosan-bosannya menikmati ke- indahan kota Jakarta yang da- pat dilihat kesemua penjuru dari Puncak Monas yang naik menggunakan lif. Menurut Ny. Roro setiap ada kesempatan sering bawa anak-anaknya datang ke Monas untuk menghubungkan pelaja- ran di sekolah bidang sejarah perjuangan bangsa untuk diha- yati dengan memperhatikan vi- sual yang ada. Secara tidak langsung katanya di Monas itu banyak mengandung pendidi- kan bagi anak. Ia mengatakan selain dari itu sejak dulu Tasikmalaya amat ter- kenal sebagai penghasil kerajinan tangan, Gordel Kerajinan payung, tikar mendong, kelom gelis anya- man pandan, kompor dan batik tulis, serta banyak lagi kerajinan tangan yang digemari wisatawan. Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya dalam upaya pengem- bangan obyek wisata daerah sela- tan giat membenahi Disayangkannya, suara prok- lamator belum sempat didengar- mengarahkan Pembangunan jalan menuju jembatan di wilayah sela- tan menyongsong selesainya jalan Tasikmalaya - Cipatujah, tambah- (KNI) nya. Belanda Bantu Pel. Batam Pekanbaru, NERACA PEMERINTAH kerajaan Be- landa menyatakan kesediaannya membantu pembangunan baru pe- labuhan di Batam melalui Pinjam- an Lunak (Loan) sebesar 170 juta gulden. Penumpang Garuda di Eropa Meningkat 27% Pelabuhan tersebut diharapkan mulai berfungsi tahun 1992 men- datang, sebagai salah satu pelabu- han pusat ekspor sawit bagi Indo- nesia. Selain Batam, pelabuhan ekspor sawit lainnya juga dipusat- kan di Dumai, dengan meningkat- kan pelabuhan yang ada sekarang. Menristek Habibie mengatakan kepada wartawan di Dumai hari Selasa, pelabuhan Batam mulai tahun 1992 akan menampung rata- rata 1,9 juta ton minyak sawit per tahun, melebihi volume ekspor ko- moditi ini dari Dumai. Selain Menristek, empat men- teri lainnya berkunjung ke Dumai pada waktu yang bersamaan, yak- ni Menteri Perdagangan Arifin Si- regar, Menteri KLH Emil Salim, Menmud Pertanian Sjaifuddin Ba- harsjah, dan Menteri Negara Peren- canaan Pembangunan Nasional Sa- leh Affif. Pelabuhan sawit Batam nanti- nya tidak saja menampung produk sawit Riau, tapi juga Kalimantan Barat. (K-3) katnya minat terhadap Indonesia sebagai mitra dagang. sebagai daerah tujuan wisata dan Garuda Indonesia Eropa men- catat bahwa daerah tujuan utama masih tetap Bali dengan peningka- tan arus masuk pengunjung 63 persen, disusul Jakarta dengan ke- naikan 24 persen. Penumpang Indonesia merupa- kan bagian lebih besar dari penum- pang yang menggunakan pesawat Garuda dari negara-negara Eropa, masing-masing dengan tujuan Bangkok mencapai 11 persen dan tujuan Singapura 51 persen. Meskipun rute penerbangan me- lalui Kairo masih dalam tahap- tahap awal, namun dalam enam bulan terakhir ini jumlah penum- pang meningkat dari 500 menjadi 1.750 orang. Jumlah arus masuk pengunjung dari Eropa ke Indonesia terus me- ngalami peningkatan. Pengunjung dari Eropa yang datang ke Bali saja misalnya, dalam tahun 1987 men- capai 110.000 orang, dua kali lipat dari arus masuk, pengunjung ke pulau dewata itu dalam 1986. (Ant) kannya, meski nyonya itu me- ngaku telah lebih sepuluh kali masuk. Pengunjung belum ten- tu semua dapat mendengar sua- ra proklamator karena suara itu dapat berbunyi atas permin- taan pengunjung melalui pan- duwisata. Sedangkan panduwi- sata (guide) tidak dapat mela- yani sembarang pengunjung yang tidak membayarnya de- ngan tarif tersendiri. ta. Dari 22,5 juta kesempatan kerja bagi wanita tahun 1985, 53,62 persen berada di Sektor Pertanian, 21,18 persen di Sektor Perdagang- an, 12,48 persen di Sektor Jasa dan 11,66 persen di Sektor Industri. Tetapi apabila dilihat dari segi kecepatan pertumbuhannya, Sek- tor Perdagangan yang paling tinggi tingkat pertumbuhannya, yaitu 8,- 29 persen. Kemudian secara berturut-turut di- susul Sektor Pertanian 5,79 persen, drey Sektor Jasa 4,91 persen, Sektor Industri 4,61 persen (tabel 7). Dengan demikian, secara sek- toral, Sektor Perdagangan adalah sektor yang paling prospektif un- tuk menyerap tenaga kerja, walau- pun Sektor Pertanian tetap masih dominan, paling tidak sampai lima tahun yang akan datang. Ke dua sektor ini bisa diharapkan atau dapat diandalkan untuk menyerap pertambahan angkatan kerja wani- ta, khususnya yang berpendidikan Menyinggung tentang pandu- wisata, Sitompul mengatakan tersedia 10 orang siap melayani pengunjung yang dikenakan uang jasa Rp 2500, untuk baha- sa Indonesia dan Rp 4.000 untuk penjelasan berbahasa Inggris. Uang jasa sebesar itu dalam waktu tak terbatas sam- pai selesai. Diakuinya tidak setiap suara proklamator didengarkan kepa- da pengunjung, karena harus melalui panduwisata sebagai petugas yang membuka pintu. Suara itu dalam pintu tertutup yang tak bisa buka-tutup sem- barang orang, takut rusak dan tidak terjamin perawatannya. Karcis tanda masuk dibagi dua bagian yakni kunjungan sampai ruang mesium dan pela- taran Cawan untuk dewasa Rp 300,- Pelajar/mahasiswa Rp 100,-. Sedangkan kunjungan sampai pelataran puncak Tugu dewasa Rp 1.500,- dan anak/- pelajar Rp 500. Tarif tersebut dapat keri- nganan pada hari biasa dalam rombongan 25-100 orang ke- ringanan 10 persen, 101 - 250 orang reduksi 15% dan selan- jutnya bisa reduksi sampai 20% pada jumlah rombongan lebih dari 250 orang. Sedangkan pa- da hari Minggu atau waktu libur keringanan tersebut diti- adakan. Rombongan yang dapat ke- ringanan itu mengajukan dua hari sebelumnya ke kantor pe- ngelola dengan disertai surat pe- ngantar dari instansi, lembaga, dan organisasi bersangkutan. (Sdi) PRODUKTIVITAS Asuhan: Dr. Payaman Simanjuntak Kebutuhan Tenaga Kerja Wanita nal, Tehnisi dan sejenis sebanyak 3,90 persen. Kebutuhan tenaga kerja wanita adalah akibat dari terbukanya ke- sempatan kerja bagi wanita. Da- lam statistik, kesempatan kerja bagi wanita, identik dengan wanita yang bekerja. Berdasarkan konsep statistik ini, wanita yang bekerja telah bertambah dari 16,9 juta tahun 1980 menjadi 22,5 juta Hal periode tersebut, kesempatan kerja bagi wanita telah bertambah rata- rata 5,85 persen per tahun. Secara relatif, pertumbuhan ke- sempatan kerja bagi tenaga kerja wanita di atas cukup tinggi. Bah- kan lebih tinggi dari pertumbuhan kesempatan kerja bagi tenaga kerja laki-laki yang hanya tumbuh rata- rata 2,91 persen per tahun. Secara kuantitatif, selama perio- de 1980-1985, kesempatan kerja bagi wanita telah bertambah seba- nyak 5,57 juta, sementara bagi laki-laki hanya bertambah 5,33 juta. Perhatian khusus kepada Sek- tor dan Sektor Per- tanian tidak berarti mengurangi arti pentingnya Sektor Jasa dan yang disebut belakangan tersebut juga sangat penting artinya untuk penyerapan tenaga kerja wanita, terutama untuk yang berpendidi- kan Sekolah Menengah ke atas. Kesempatan kerja di Sektor Jasa dan Sektor Industri memang mem- persyaratkan pendidikan dan ke- trampilan yang relatif lebih tinggi daripada Sektor Perdagangan dan Sektor Pertanian. ode yang sama, angkatan kerja Apabila dingat bahwa pada peri- wanita hanya bertambah 5,65 juta sementara angkatan kerja wanita bertambah 5,75 juta, maka dapat- lah dikatakan bahwa kesempatan kerja bagi wanita lebih terbuka dari pada bagi laki-laki. Pertambahan kesempatan kerja tenaga kerja wanita di atas, seba- gian besar berada pada empat sek- tor utama, yaitu : Sektor Pertanian Sektor Perdagangan Sektor Jasa. Sektor Industri Sektor-sektor lapangan usaha di- atas memang paling dominan da- lam penyerapan tenaga kerja wani- Jakarta, NERACA DENGAN diundangkannya Undang Undang No. 7 Tahun 1984, maka Ratifikasi Konvensi PBB tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi bagi Tenaga Kerja Wanita (TKW), di Indone- sia, juga harus dikikis adanya sega- la bentuk Diskriminasi. Sekolah Dasar ke bawah. Hal ini mengingat kesempatan kerja di ke dua sektor tersebut sebagian besar tidak mempersyaratkan pendidik- 'an yang terlalu tinggi. Hal itu ditegaskan dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE-04/MEN/88 tentang Pelak- sanaan Larangan Diskriminasi bagi Pekerja Wanita. Surat Edaran itu dikeluarkan tanggal 16 Agustus 1988 yang di- jelaskan Dirjen Binawas Depna- ker, Dr. Sumakmur PK MSc da- lam keteranganya kepada pers di Jakarta, Jumat. Dijelaskan, dalam pelaksanaan- nya, khususnya dalam penerapan materi Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dan Peraturan Perusahaan (PP), masih dijumpai hal-hal yang tidak sejalan dengan undang-un- dang tersebut. Misalnya, mengenai perberdaan usia pensiun serta bantuan atau tunjangan biaya pengobatan dan perawatan bagi pekerja laki-laki dan wanita beserta keluarganya. Dalam hal bantuan/tunjangan biaya pengobatan bagi pekerja wa- nita sering terjadi bahwa mereka diperlukan sebagai tenaga kerja dengan status tidak menikah/la- jang. "Begitu pula halnya dengan ke- sempatan bagi wanita untuk me- ngembangkan kariernya dalam suatu pekerja, juga harus menda- pat perlakuan sama dengan peker- ja laki-laki," ujar Sumakmur me- nambahkan. Menurutnya, perbeda- an hanya pada faset-faset nilai Perkembangan kesempatan ker ja bagi tenaga kerja wanita, juga dapat dilihat dari segi Jabatannya. Dari segi ini, selama periode 1980- 1985 kelompok Jabatan yang pe- annya adalah: ling menonjol tingkat pertumbuh- Tenaga Tata Usaha dan sejenis Tenaga Profesional, Tehnisi dan sejenis Tenaga Usah.. Penjualan - Tenaga Usaha Pertanian 2,99 juta 1,57 juta 0,60 juta 0,53 juta nis Namun apabila dilihat dari segi jumlahnya, maka kelompok Jabat- an yang paling banyak pertambah- annya adalah : Tenaga Usaha Pertanian - Tenaga Usaha Penjualan - Tenaga Produksi Tenaga Profesional, Tehnisi dan sejenis Tenaga Tata Usaha dan seje- Tenaga Usaha Jasa Oleh Drs M. Moedjiman Halaman III Sesuai dengan dominasi sektor- nya, pada tahun 1980 secara kese- luruhan kesempatan kerja bagi wa- nita memang lebih banyak untuk kelompok Jabatan Tenaga Usaha Pertanian dan Tenaga usaha Pen- jualan. Dari gambaran di atas kelihat- annya kelompok Jabatan usaha Pertanian dan Usaha Jasa masih tetap dominan untuk lima tahun yang akan wanita. Namun sedikit demi sedi- kit, rupa-rupanya tenaga kerja wa- nita mampu ja- batan-jabatan yang lebih banyak. mempersyaratkan pendidikan, ke- ahlian dan keterampilan yang lebih tinggi. Seperti misalnya kelompok Jabatan Tenaga Profesional, Teh- nisi dan sejenis, Tenaga Tata Usa- ha, Tenaga Produksi, dan bahkan juga Tenaga Kepemimpinan dan. Manaierial (53,68%) menuntut persyaratan pendidikan (28,24%) yang lebih tinggi dibanding tahun (10,79%) 1980. (9,52%) Suatu hal yang menarik dan perlu mendapat perhatian menge- nai perkembangan kesempatan ker-. ja bagi tenaga kerja wanita selama periode 1980-1985, adalah yang berkaitan dengan persyaratan ker- janya. Ternyata pada tahun 1985, hampir semua kelompok Jabatan Dirjen juga menjelaskan, apa- bila dalam KKB atau peraturan perusahaan diatur mengenai peme- liharaan kesehatan kerja dan kelu- arganya, agar hak pekerja laki-laki kecuali apabila suami pekerja wa- nita telah memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan untuk diri- nya maupun keluarganya, baik dari perusahaan yang sama maupun dari perusahaan/instansi yang ber- beda. Dalam masalah itu dicontoh- kan; perusahaan memberikan ja- minan pemeliharaan kesehatan un- tuk pekerja beserta keluarganya (seorang istri/suami + 3 orang anaknya). Untuk pekerja wanita dianggap berstatus tidak menikah sehingga jaminan kesehatan hanya berlaku untuk dirinya saja, kecuali dapat dibuktikan dengan surat keterang- an resmi bahwa di tempat suami bekerja tidak mendapatkan jami- nan kesehatan untuk dirinya dan keluarganya atau pekerja wanita tersebut berstatus janda dan anak- anaknya menjadi tanggungannya. Dalam surat edaran dijelaskan pula, memberikan pembinaan da- 12,21% 9,65% 8,22% 5,84% Hal ini berarti ada kecenderungan meningkatnya persyaratan kerja bagi Jabatan-jabatan yang didu-, duki wanita. Peningkatan tersebut disebabkan karena meningkatnya teknologi yang digunakan dalam 3,6 juta 1,54 juta 0,45 juta 0,32 juta 0,29 juta 0,19 juta proses produksi. Kecenderungan perkembangan kesempatan kerja bagi wanita, baik sektoral maupun menurut kelom- pok jabatan dan persyaratannya seperti di atas, perlu diantisipasi oleh para pembina tenaga kerja Yaitu, masing-masing 53,71 per- wanita, terutama oleh para wanita sen dan 20,90 persen. Kemudian sendiri. Antisipasi dimaksud anta- diikuti oleh kelompok Jabatan Te- ra lain adalah bentuk perencanaan naga Produksi sebanyak 13,35 per- dan pelaksanaan pendidikan serta sen. Tenaga Usaha Jasa sebanyak latihan yang baik. (Bagian terakhir 5,87 persen dan Tenaga Profesio- dari dua tulisan sebelumnya). (53,86%) (27,65%) (8,08%) (5,75% (5,21%) (3,41%) Harus Dikikis segala Diskriminasi bagi TKW seseorang untuk masuk pada jaba- tan pekerjaan tertentu. Mengenai masalah pensiun da- lam surat edaran dicontohkan, ba- tas usia pensiun pekerja adalah 55 tahun. Khusus untuk pekerja wa- nita atas kemauannya sendiri dapat mengajukan permintaan pensiun dalam batas usia serendah-rendah- nya 40 tahun. lam pembuatan KKB baru mau- pun perpanjangan serta meniliti KKB yang dimintakan pendafta- ran kepada Menteri Tenaga Kerja, dan meneliti PP yang akan disah- kan agar tidak terdapat diskrimi- nasi dalam segala bentuk terhadap pekerja wanita sesuai dengan jiwa Undang Undang No. 7 tahun 1984. Sumakmur dalam keterangan- nya mengemukakan bahwa dike- luarkannya Surat Edaran dimak- sudkan untuk mengikis segala ma- cam bentuk diskriminasi mengenai hak dan kewajiban yang harus dimiliki wanita. "Jadi, antara pekerja wanita dan laki-laki tidak ada perbedaan yang membuat menjadi perbedaan hak dan kewajiban dalam suatu proses produksi," ujar Sumakmur. Namun, lanjutnya, sebagai wani- ta memiliki perbedaan yang sesuai dengan kodratnya. Sehingga dalam jabatan/jenis pekerjaan tertentu ti- dak dapat dilakukan oleh wanita. Kalaupun ada, maka akan ada batasan yang membedakannya. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa surat edaran ini tidak ada hubungannya dengan adanya kebi- jaksanaan Depnaker dalam upaya mengurangi TKW yang akan diki- rim ke luar negeri, walaupun minat dan kesempatan jauh lebih banyak dibandingkan laki-laki. "Pokoknya surat edaran ini, jangan dihubung-hubungkan de- ngan masalah pengiriman tenaga kerja ke luar negeri," ujar Sumak- (10). mur menegaskan. Astek Berikan Perlindungan Dasar dan modern, serta bahan kimia, sehingga makin besar kemungki- nan terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit hubungan kerja. Menurut Gubernur, karena ke- Semarang, NERACA menjadi Rp 400 ribu, tahun 1987 mampuan perusahaan belum se- DIREKTUR Operasi dan Ko- menjadi Rp 500 ribu, dan terakhir muanya memadai dan tingkat pe- persertaan Perum Astek, Drs. Mus- tahun 1988, ditingkatkan menjadi ngetahuan pemilik maupun tenaga kerja mengenai hak dan kewajiban lich Nitiamidjaya menyatakan, Rp 600 ribu. Selain itu, Astek tidak hanya belum dipahami, maka sering ter- Program Asuransi Sosial Tenaga jadi tenaga kerja yang mendapat Kerja (Astek) hanya memberikan memperhatikan besarnya jaminan kecelakaan kerja merupakan pihak perlindungan dasar (minimal), asuransi kematian saja, tetapi juga Sehubungan dengan itu, Pemda yang diharapkan dapat memenuhi biaya perawatan kecelakaan kerja yang dirugikan. yang pada tahun 1987 sebesar Rp Jawa Tengah dalam menunjang kebutuhan pesertanya dalam meng- 1.5 juta, ditingkatkan menjadi Rp Program Astek, mengeluarkan ke- hadapi resiko resiko sosial yang 2 juta pada tahun 1988. mungkin dialami. "Astek selalu berusaha agar nilai "Astek juga mengupayakan ber- putusan tentang petunjuk pelaksa- jaminan tetap dapat memenuhi bagai macam jaminan tidak lang- naan Program Astek bagi tenaga perlindungan dasar, dan selalu me- sung, seperti biaya siswa Astek kerja borongan harian lepas dan ngadakan peninjauan kembali ter- bagi putra/putri tenaga kerja peser ta Astek, teladan, bantuan tunai hadap besarnya uang jaminan," PHK, pinjaman uang muka peru- katanya di Semarang Selasa, ke- tika memberikan pengarahan pada mahan, retraining bagi tenaga ker- peserta Forum Komunikasi dibi- ja yang jasa konstruksi, bantuan ambulance kepada pemda dan bi- dang jasa industri konstruksi. Dikatakan, sejak berdiri hingga dang pekerja, "tambahnya. saat ini, besarnya jaminan asuransi kematian telah mengalami lima kali kenaikan. GUBERNUR Jawa Tengah, H. Ismail dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten II Sek- Pada tahun 1982, jaminan asu- wilda, Drs. Winarno mengatakan, ransi kematian yang semula Rp dunia usaha dewasa ini cenderung 170 ribu dinaikkan menjadi Rp untuk meningkatkan jumlah tena- 230 ribu dan tahun 1983 menjadi ga kerja yang bekerja pada perusa- Rp 300 ribu, tahun 1985 naik lagi haan menggunakan peralatan besar musiman, disamping program pe- meliharaan kesehatan tenaga kerja, pelaksanaan Astek di daerah, serta peningkatan pelaksanaan Program Astek, demikian Gubernur. Muslich Nitiamidjaja lebih lan- jut mengatakan, hingga kini di Jawa Tengah ada 2.402 perusa- haan yang masuk menjadi anggota Astek, dengan jumlah tenaga kerja 175.083 orang, dan sudah mem- bayar jaminan Rp 556.441.220,21 bagi 5.178 kasus, dan memberikan beasiswa kepala 1.281 siswa, yang masing-masing menerima Rp 15.- 000 setiap bulan. (Ant).