Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1998-01-06
Halaman: 13

Konten


Selasa, 6 Januari 1998 OLAHRAGA Kompetisi Basket NBA Seattle Tenggelamkan Grizzlies Washington Kalahkan Phoenix Vancouver, (Analisa). Klasemen DIVISI ATLANTIK Seattle SuperSonics untuk pertama WILAYAH TIMUR kalinya menembakkan 12 kali lemparan MIAMI 20 11 645 - tiga angka sekaligus mengantarkan keme- NEW YORK 18 13 581 2 nangannya atas Vancouver Grizzlies 120- 108 di kompetisi lanjutan NBA, Minggu. NEW JERSEY 17 14 548 3 BOSTON 16 14 533 3 1/2 ORLANDO 17 15 531 3 1/2 WASHINGTON 17 17 500 4 1/2 PHILADELPHIA 9 22 290 11 DIVISI TENGAH CHICAGO INDIANA CLEVELAND CHARLOTTE 19 12 613 2 1/2 ATLANTA 19 12 613 2 1/2 DETROIT 15 18 455 7 1/2 MILWAUKEE 14 17 452 7 1/2 TORONTO 4 28 125 18 WILAYAH BARAT DIVISI BARAT TENGAH 22 10 .688 - 21 10 677 1/2 19 11 633 2 Gary Payton, Detlef Sch- rempf dan Hersey Hawkins masing-masing menyumbang- kan 11 dari 22 poin yang mereka cetak dalam pertandingan itu. Sementara itu Vin Baker, mencatat angka tertinggai dengan 30 poin. "Kami berbuat yang sama dengan kuarter pertama. Kami hanya sedikit melakukan peru- bahan dan kerja keras untuk mencetak poin," ujar Payton. "Untungnya kami bangun di kuarter ketiga dan kami berhasil melakukan permainan dengan baik," ujar pelatih Seattle, George Karl. "Kami bertahan dengan baik, dan menyerang juga dengan baik," katanya. Sementara itu Shareef Ab- dur-Rahim dan Sam Mack masing-masing mencetak 21 poin untuk Grizzlies, yang menelan kekalahan enam kali berturut-turut. Pada pertandingan di Wash- ington, Juwan Howard men- cetak 29 poin hingga mengan- tarkan Wizard memetik keme- nangan 109-99 atas Phoenix Suns 109-99. "Kami mendominasi pertan- dingan dari awal hingga akhir," Medan, (Analisa). PSMS menyeleksi 8 pemain untuk menambah squad tim "Ayam Kinantan" menghadapi sisa empat pertandingan putaran pertama dan putaran kedua Kompetisi Liga Indonesia (Ligi- na) IV yang kembali digelar 8 Pebruari 1998. Menurut pelatih Suimin Di- harja kepada Analisa di Stadion Kebun Bunga Medan, Senin (5/ 1) sore, penambahan pemain ini untuk mengisi dan menutupi ke- lemahan di beberapa posisi yang masih terlihat, bol 002 Kedelapan pemain tersebut direkrut dari klub anggota PSMS di antaranya Risdianto, Sukma, Bophinder, Surimanto, Guna- wan dan Sofyan. Namun dari delapan pemain yang diseleksi tersebut hanya tiga pemain yang ikut mengawa- li latihan perdana PSMS di bulan Ramadhan ini. Mereka adalah Surimanto, Bophinder dan Suk- ma. Dalam latihan kemarin yang dihadiri tim manajer rs. Ar- myn, Sekretaris tim Edy Anthoni Wendry dan Juanda serta Julius Raja, tak terlihat pelatih kepala Jairo Matos serta dua pemain asing asal Gabon Axel Saphou Lassy dan Alain Mambenda. Menurut Armyn memberi-, kan alasan kepada Analisa, ke- tidakhadiran Jairo Matos dalam latihan perdana kemarin karena mantan pemain Pardedetex Ga- latama ini kemungkinan sibuk dengan tugasnya atau bisa saja sedang sakit. Ia membantah tegas kalau Jairo Matos diberhentikan pe- ngurus PSMS seperti diberita- kan salah satu media massa ter- bitan Medan dan Jakarta, karena Jairo mengiming-imingi dua pe- main Gabon tentang fasilitas dan bonus. "Tidak benar Jairo Matos di- berhentikan pengurus PSMS. Kalaupun Jairo tidak hadir mem- berikan latihan kepada para pe- main kemarin, kemungkinan ia sibuk dengan tugasnya atau mungkin sakit", kata Armyn. PERPANJANG VISA Begitu pula dengan Lassy dan Alain yang selama ini tidak ikut latihan, menurutnya karena kedua pemain motor penggerak PSMS ini mengalami masalah dengan visa perjalanannya dan masalah keluarganya di Gabon. Armyn menyebutkan, visa kedua pemain asing berkulit hi- tam ini telah habis masa ber- lakunya 20 September 1997 lalu PSMS Awali Latihan di Bulan Ramadhan Seleksi 8 Pemain untuk Hadapi Putaran Kedua Ligina IV "Selama ini PB-PB jarang se- kali berkunjung ke Ragunan," kata Kepala Sekolah Ragunan, Suryadi, di Jakarta, Senin (5/1). Menurut dia, selain duku- ngan dana yang cukup dari PB- PB, Kantor Menpora dan KONI, kehadiran mereka sangat dibu- tuhkan untuk lebih memberi se- mangat berlatih kepada para at- lit. ujar Howard. Di Los Angeles, Allen Iver- son mencetak 33 poin dan sementara Jim Jackson melan- carkan enam kali lemparan bebas pada saat pertandingan sisa 36 detik lagi hingga meng- antarkan Philadelphia 76'ers menang atas Los Angeles Laker 113-107. Jakarta, (Analisa). Sekolah Olahraga Ragunan mengeluhkan sikap pengurus besar (PB) cabang-cabang olah- raga yang kurang memperhati- kan perkembangan atlit-atlit Ra- gunan. Setelah Shaquille O'Neal membawa LA Laker memimpin 101-100, Iverson melakukan lima kali lemparan bebas sebe- lum Jackson mengkomplitkan dengan enam lemparan. Jackson dan Theo Ratliff masing-masing mencetak 20 poin. Di Sacramento, Kings me- nang 106-90 atas Charlotte Hor- nets. Mitch Richmond yang meng- akhiri pertandingan dengan 23 poin, mencetak 11 poin di kuarter pertama seiring dengan unggulnya Kings 33-18 di kuarter tsersebut. "Apalagi sekolah olahraga satu-satunya di Indonesia ini, memiliki beban berat menyiap- kan bibit-bibit atlit untuk dipersi- apkan dalam Program Garuda Mas," ujarnya. HASIL PERTANDINGAN WASHINGTON 109 Phoenix 99 Seattle 120 VANCOUVER 108 SACRAMENTO 106 Charlotte 90 Philadelphia 113 LA LAKERS 107 Setelah selesai masalah visa kedua pemain ini kata Armyn, Lassy dan Alain akan ikut kem- bali latihan dan siap tampil mem- bela PSMS menghadapi sisa em- pat pertandingan putaran perta- ma dan putaran kedua Kompetisi Liga Indonesia IV seusai Leba- ran nanti. barengiad aqb Sementara itu, pelatih Suimin Diharja mengatakan, delapan pemain yang ditanganinya ma- sih dalam taraf seleksi dan tidak mutlak masuk dalam tim inti. Skill dan kemampuan indi- vidu mereka masih akan diuji dalam satu bulan latihan ini. Jika kemampuan mereka bisa dian- dalkan dan mampu bersaing de- ngan pemain lainnya, maka me- reka baru bisa masuk dalam tim inti "Ayam Kinantan". Program Garuda Mas yang dicanangkan KONI ini bertuju- an mengangkat prestasi olahraga Indonesia minimal mampu ber- bicara di tingkat Asia pada 2006. Sementara itu, sekolah yang mengasuh 252 bibit atlit nasional tersebut sampai saat ini masih Untuk menyelesaikan masa- lah ini, pengurus PSMS mengu- tus Edy Anthoni Wendry ke Si- hari ini untuk memper- ngapura. panjang visa mereka. dan kini sedang diurus oleh pe- nan Edwin Daud dan kawan- ngurus PSMS untuk diperpan-kawan. jang kembali. "Saya masih mencoba dan melihat kemampuan mereka da- lam satu bulan latihan ini. Me- reka masih dalam taraf seleksi dan belum pasti masuk tim inti", tutur Suimin. Suimin menambahkan, da- lam latihan perdana di bulan Ramadhan ini, ia sengaja mem- berikan porsi latihan agak ringan dari biasanya, mengingat hampir seluruhnya pemain menjalankan ibadah puasa. Setelah Lebaran nanti, ia baru menambah dan meningkatkan porsi latihan guna mengembali- kan dan menstabilkan permai- Sekolah Ragunan Keluhkan Minimnya Perhatian PB Jakarta, (Analisa). Beberapa pemain senior merasa tidak keberatan dengan kebijakan baru yang akan dite- rapkan PB PBSI yaitu membe- baskan mereka untuk mengikuti turnamen di luar negeri. "Bagus sekali langkah yang diterapkan pengurus, maksud- nya untuk tidak begitu saja mem- buang kita sekaligus memberi- kan kesempatan kepada pemain muda untuk berkiprah di dunia internasional," ujar pemain sen- ior Joko Suprianto di Pusat Bu- lutangkis Indonesia (PBI), Cipa- yung, Jaktim, Senin (5/1). Menurut Joko dengan diberi- memiliki kendala dalam penga- daan fasilitas. Beberapa pelatih sering me- ngeluhkan fasilitas yang sudah tidak memadai lagi. "Lampu lapangan bulutang- kis saat ini sangat kurang, dan tidak layak digunakan berlatih," ucap Basuki, Wakil Kepala se- kolah tersebut. Hal ini dibenarkan pula oleh beberapa atlit yang merasa ter- ganggu dengan redupnya lampu lapangan bulutangkis. Demikian pula hall senam yang sekarang keadaannya tidak memadai lagi. Untuk pelatihan saja para atlit harus menempuh sekitar dua jam perjalanan me- nuju Gelanggang Senam di Jalan Raden Inten, Klender, Jakarta Timur. KONI Pusat belum Terima Hasil Audit SEA Games XIX Jakarta, (Analisa). Sekjen KONI Pusat Rudolf Warouw di Jakarta Senin (5/1) mengakui, pihaknya sampai saat ini belum menerima laporan ha- sil audit SEA Games XIX Ja- karta 1997. "Kasihan anak-anak untuk berlatih saja mereka harus me- lakukan perjalanan selama itu," tambah Basuki. Humas konsorsium SEA Ga- mes I Gusti Ayu Sandrini Jumat (2/1) lalu mengatakan, peng- umuman hasil audit akan dila- porkan pekan kedua Januari dari rencana semula pada 31 Desem- ber 1997. Untuk mengatasi hal itu, Sur- yadi mengatakan pihak Pemda DKI sebagai pengelola fasilitas olahraga di Ragunan telah ber- upaya memperbaiki dan menga- dakan pembenahan (Ant). Namun pengumuman terpak- sa ditunda karena para pejabat konsorsium sedang berlibur ak- PSMS dalam enam pertan- dingan yang telah dimainkannya mencatat dua kali menang di kandang sendiri dan dua kali seri serta dua kali kalah dalam pertandingan away (tandang). Untuk sementara tim kesaya- ngan masyarakat Sumut ini be- rada di peringkat kelima klase- men sementara Kompetisi Liga Indonesia IV Grup tengah de- ngan 8 angka.(mnr). Medan, (Analisa). Tourino Tidar, promotor yang dijuluki Don King Indo- nesia akan menggelar 13 partai tinju profesional di Medan pa da 21 Maret 1998. "Banyak ronde pada pagela ran ini akan mencapai 110 ron de," ujar Tourino kepada warta wan di Medan, Senin (5/1). Dari 13 partai yang direncana kan tersebut, dua diantaranya adalah perebutan gelar juara na sional yakni antara Timbul Halo moan (Sasana Rajawali Medan) dengan sang juara Abdullah Ka rim (Akas Probolinggo) di kelas ringan yunior. Kemudian, Ko man Saragih (Siantar Men BC) vs Thomson Thasly (Jakarta) di kelas menengah yunior. "Pagelaran ini dinamakan Gebyar Tinju Profesional 1998," kata Tourino tentang kejuaraan yang akan dimainkan Pardede Hall Medan ini. Pemain Senior Setuju dengan Kebijakan Baru PBSI nya kebebasan pada pemain se- nior untuk mengikuti turnamen internasional maka otomatis pi- kiran para pemain senior sudah tidak lagi terfokus untuk menge- jar peringkat IBF. Jika memang ditargetkan da- lam setiap tahun, pemain senior mengikuti misalnya lima turna- men, tambah Joko maka otoma- tis konsentrasi para pemain seni- or lebih mengarah kepada turna- men yang diikutinya. UTAH 20 11 .645- SAN ANTONIO 20 11 .645 - HOUSTON 16 12 571 21/2 516 4 303 11 156 15 1/2 MINNESOTA 16 15 VANCOUVER 10 23 DALLAS 5 27 DENVER 2 28.067 17 1/2 DIVISI PASIFIK 26 6 813- SEATTLE LA LAKERS 24 8 750 2 PHOENIX 19 10 655 5 1/2 PORTLAND 19 11 633 6 SACRAMENTO 13 20 394 13 1/2 LA CLIPPERS 8 24 250 18 GOLDEN STATE 7 22 241 17 1/2 Jadwal pertandingan Senin (5/1): HOUSTON vs TORONTO WASHINGTON vs NEW YORK SAN ANTONIO vs ORLANDO MILWAUKEE vs PORTLAND (Ant/Rtr). Tourino Akan Gelar 13 Partai 87810 -0.0-E ogn.cy Jugaroq osor sofona2 ined wintel nelings Tinju Prof di Medan PEMAIN MUDA "Kalau begini sudah jelas apa fokus kita, di Pelatnas kami akan dipakai paling tidak untuk spar- ring partner para pemain muda," tambahnya. hir tahun. "KONI Pusat sampai saat ini belum menerima hasil audit SEA Games, mungkin pekan de- pan," kata Warouw ketika dite- mui wartawan di ruangannya. Menurut Warouw, pihaknya malahan mungkin baru akan me- nerima hasil audit SEA Games XIX pada Pebruari mendatang, setelah penghitungan jumlah penerimaan stiker berakhir pada Desember 1997. Hermawan juga mengakui para pemain senior seusianya sudah tidak pantas lagi mengiku- ti Piala Thomas. Agar mendapat jawaban yang memuaskan, Warouw menganjurkan wartawan untuk menanyakan langsung kepada anggota Bidang Promosi dan Usaha Konsorsium Mediasti Su- topo dan Widiastuti yang pada saat yang sama diterima Ketua Umum KONI Pusat Wismoyo Arismundar. Setelah menunggu dua jam lebih, wartawan sangat kecewa dengan sikap tutup mulut Medi- asti dan Widiastuti ketika dita- nya sekitar hasil audit SEA Ga- mes XIX. "Lihatlah pemain muda se- perti Indra (Wijaya), Budi (San- toso) sekarang sedang giat-gi- atnya dan mencapai prestasi puncak, sayang kalau seperti mereka dihapus begitu saja," ujarnya. Kedua wanita tersebut tam- pak gugup ketika begitu keluar dari ruangan Wismoyo, lang- sung disambut pertanyaan serta sorot lampu kamera TV. "Saya tidak bisa memberikan keterangan soal itu," kata Wi- diastuti yang berusaha meng- hindar dan tetap tidak mau mem- berikan komentar meski didesak sampai pintu lift. (Ant). Namun menurut Hermawan kendati bebas, PBSI masih harus mengatur segala kontrak dan beberapa pembiayaan. "Misalnya dalam setiap tahun ada enam turnamen yang telah diprogramkan pengurus untuk kami pemain senior, nah yang tiga itu dibiayai PBSI selebihnya Mengenai banyaknya ronde yang dipertandingkan dikatakan hal itu untuk menyemarakkan kembali tinju prof di Medan. "Selain itu, pagelaran dimak sudkan untuk memberikan ke sempatan kembali kepada petin ju Sumut merebut gelar juara na sional, maupun untuk memper baiki peringkatnya," paparnya. Don King Indonesia ini, opti mis pagelaran ini bakal menda pat sambutan karena jarangnya event kejuaraan di Medan. Tourino juga sempat melon tarkan rasa herannya kenapa promotor Medan belakangan ini terkesan kurang produktif. "Apa sih masalahnya?" katanya sete ngah bertanya. Prakarsa Tourino ini me mang cukup memberikan angin segar setelah jarangnya kejua raan digelar sehingga petinju Su mut terkesan kehilangan gairah dan kekurangan jam terbang. kami sendiri yang membayar," tambahnya. Jadi, katanya lagi, mereka ti- dak bebas secara total, namun masih ada pengaturan dari PBSI. PB PBSI telah menerapkan keputusan baru untuk pemain senior yaitu memberi kebebasan untuk mengikuti turnamen di luar negeri tujuannya untuk memberi kesempatan kepada pemain muda. Dengan cara itu, pemain seni- or masih boleh di Pelatnas se- mentara PBSI yang mengurus negosiasi dengan sponsor untuk pemain senior dan mengatur pembagian keuntungan tersen- diri. (Ant). Banda Aceh, (Analisa). Mantan pemain Persiraja (Banda Aceh) tahun 1990-an, Imran AR (30), dikabarkan kini harus menghabiskan sisa hidup- nya dalam pasungan di gubuk reot Desa Jangka Masjid, Peu- sangan (Aceh Utara) karena jiwanya terganggu. "Imran AR terpaksa dipasung karena sering "mengamuk" se- dangkan pengobatan secara me- dis dikabarkan kesulitan eko- ANALISA nomi", kata mantan tim manajer Persiraja tahun 1990-an, Rustam Effendi di Banda Aceh, Senin (5/1). Meskipun bukan pemain inti, Imran AR pernah bergabung de- ngan Persiraja ketika tim "Tanah Rencong" itu digembleng pela- tih asal Singapura, Andrew Yap, semasa kepemimpinan H. Baha- ruddin Yahya. Rustam Effendi, yang juga unsur pengurus Persiraja saat ini, mengakui, gejala "kelainan" jiwa pada Imran AR telah ter- lihat ketika ia mengikuti latihan di Ragunan Jakarta, namun ke- tika itu diduga akibat "stress". Pada masa itu, Imran AR ter- masuk pemain "serba bisa", te- 52 Rtr MAIN TANGKAP: Pemain Vancouver Grizzlies Bryant Reeves (kiri) menangkap lawannya pemain Seattle SuperSonics Vin Baker yang yang sedang melakukan tembakan ke basket pada pertandingan basket NBA Minggu (Senin pagi WIB). Baker gagal mencetak angka dan Reeves ditangkap foul. Seattle menang 120-108. KONI Siapkan Rp 16 Milyar untuk Pelatnas Asian Games XIII Jakarta, (Analisa). Untuk melaksanakan Pemu- satan Latihan Nasional (Pelat- nas) atlit Asian Games XIII, KONI Pusat mempersiapkan da- na sebesar Rp 16 milyar. Hal tersebut dikatakan Pim- pinan Proyek Asian Games XIII M Hindarto di Jakarta, Senin (5/ 1) disela-sela acara konsultasi Tiga Pemda Berminat Berikan Bantuan persiapan Asian Games dengan 21 pimpinan induk organisasi olahraga. Tourino juga menjajaki ke mungkinan tampilnya kemba li mantan juara OPBF Lamhot Si mamora, "Jika Lamhot mau, sa ya siap mempertemukannya de ngan juara nasional kelas ban- tam," ujarnya. Setelah Lamhot diyakini te lah mampu mengembalikan "ke hebatannya" Tourino juga me nyatakan siap mempromosi kannya. Dalam upaya merealisasikan kejuaraan tersebut, Tourino ke marin juga telah melakukan kun Ida, Kasdam dan Wakapolda. jungan kepada Pangdam, Kapo Dari 13 partai yang akan dige lar tersebut sebagian besar petin ju yang ditampilkan berasal dari Medan, Siantar, Binjai dan Deli Serdang yang nantinya akan dihadapkan dengan petinju asal Jawa. Sebelas partai peringkat na sional yang akan digelar adalah: Ringan: Yasir Siagian (Pro phecy BC Medan) vs Renshopu (Tonsco Jakarta). Ringan yunior: Rum Tangkili san (Jakarta) vs Syamsuddin Da manik (Siantar). Bantam: Ono Bangun (Puma Deli Serdang) vs Suroso (Ben teng BC Jakarta). Bantam yunior: Husin Sire gar (Siantar) vs Kid Hamzah (Ja karta). Bulu: Suwanto Reebox (Lim sun Jaya Binjai) vs Budi Sugan da (Jakarta). Iwan Sanca (Binjai) vs Marudut S (Siantar). Bulu yunior: Jhonson Arito nang (Rajawali BC Medan) vs Darwin Dozer (Albatross Me dan). Terbang: Santun Sirait (Sian tar) vs Phuma (Jakarta). Hendrik Aritonang (Siantar) vs Junino (Limsun Jaya Binjai). Layang: Niazy Almy (Me dan) vs Alfius (Sukabumi). (fp). xxxXx tapi lebih sering duduk di bangku cadangan serta lebih banyak me- nempati posisi striker karena dalam setiap pertandingan ku- rang mampu mengendalikan emosinya. 南 "Sebetulnya, permainannya bagus, tetapi Imran AR sering hilang kontrol", kata Rustam Ef- fendi yang juga mantan pemain Persiraja 1960-an. TIDAK HARUS Menyinggung adanya saran dari pengamat sepakbola di Aceh Utara yang seakan-akan pengurus Persiraja harus mem- bantu melepas Imran AR dari pasungan yang telah dijalaninya sejak 1993 lalu, ia mengatakan hal itu perlu ditanggapi serius. "Bantuan dari Pengurus Per- siraja tidak harus, tetapi jika ada yang memprakarsainya cukup baik", kata Rustam. Menurut Rustam, mantan pe- main Persiraja yang hidupnya "senin-kamis" bukan hanya Im- ran AR, tapi masih banyak lagi. "Kita tidak mengecilkan arti Imran, tetapi melepaskannya da- ri pasungan merupakan kewa- jiban kita semua", tambahnya. Imran AR bergabung dengan Para perenang nasional yang berhasil memperbaiki rekor KRAP Nasional tersebut hanya mempertajam waktu yang dica- pai atlit pada pelaksanaan KRAP XVIII/1996 lalu di Semarang Jawa Tengah. Kesepakatan lainnya yang tercipta antara pemain senior dan kepala bidang pembinaan, MF Siregar, tutur Joko adalah para pemain tersebut tidak sepe- nuhnya dilepas oleh PBSI. Sedangkan perbedaan cata- tan waktu rekor KRAP-Nasional dengan rekor Nasional sangat "Masih PBSI yang mengatur perak dengan sponsor dan kita Mantan Pemain Persiraja Dipasung di Aceh Utara Rekor nasion (pemain senior) tidak bisa dile- pas seutuhnya," kata Joko. Hal senada juga diungkapkan pemain senior lainnya, Herma- wan Susanto yang menyatakan setuju dengan langkah baru yang diterapkan PB PBSI. Rekor nasional adalah cata- tan waktu tercepat yang pernah dicapai perenang nasional pada saat mengikuti pelatihan atau pertandingan di Indonesia mau- pun di luar negeri yang diakui induk organisasi renang pusat- PB PRSI. Hindarto mengatakan, untuk memenuhi dana itu, KONI harus mempersiapkan Rp 8-10 milyar sementara dari Bappenas diper- oleh Rp 2 milyar sisanya dari pi- hak swasta. Disamping itu KONI menga- dakan kerjasama dengan para gubernur untuk tempat pelaksa- naan Pelatnas ini dan tiga guber- nur menyatakan kesediannya yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur, sementara Ja- wa Barat baru menghubungi se- cara lisan Senin (5/1) pagi. Mengingat para atlit yang mengikuti Pelatnas Asian Ga- mes tersebut berasal dari daerah yang bersangkutan, misalnya Jatim sebagian besar pemain tim nasional datang dari "kota Pah- lawan" tersebut. Begitu pula cabang angkat besi diusulkan di-Pelatnas-kan di Jabar dan Lampung. Kedua Pemda tersebut merupakan pe- masok atlit berbakat dari cabang angkat besi. Diantaranya, dalam kejuaraan dunia angkat besi di Chiang Mai pekan lalu, tiga lifter putri masing-masing Patmawati yang ditempa di Padepokan Gakah Sena, Gadok, Jabar mam- pu mempersembahkan medali emas bagi tim angkat besi Indo- nesia. Tambahan satu medali emas lainnya, disumbangkan Winarni di kelas 54 kg yang berasal dari Lampung. Melalui keperkasa- annya, gadis yang baru berusia 22 tahun itu dapat mengibarkan sang saka merah putih di per- caturan angkat besi dunia. Dalam acara tersebut Pimpro menyampaikan informasi pelak- sanaan Asian Games serta mem- berikan handbook yang berisi acara, tempat serta beberapa hal tentang Asian Games XIII men- datang kepada para pimpinan PB cabang-cabang olah raga. Menyinggung penggunaan dana Hindarto mengatakan, un- tuk pengiriman atlit sekitar 1,5 juta dolar AS disamping itu juga untuk belanja alat-alat baru. "Belanja alat-alat baru ini penting sebab alat yang lama sudah tidak bisa dipergunakan misalnya alat untuk dayung dan layar," katanya. Selanjutnya Hindarto me- nyatakan, alat-alat yang diguna- Persiraja bersamaan dengan Lahmuddin dan Heru (Sabang), Kresna Menon dan Dek Gam (Banda Aceh) serta Iskandar Jalil asal Bireun, Aceh Utara, yang terakhir ia bergabung dengan PS. Harimau Tapanuli. Sebelumnya, tim manajer Persiraja Aminullah Usman me- ngatakan, bantuan dana untuk Imran AR sudah pernah diberi- kan melalui pertandingan amal menjamu Semen Padang, di Bi- reun (Aceh Utara) beberapa waktu lalu. Dalam pertandingan tersebut dilaporkan Persiraja hanya me- nerima uang saku pemain sekitar Rp 2 juta serta pemain Semen Padang diberikan Rp 1,5 juta, sedangkan puluhan juta rupiah lainnya hasil diambil panitia di Bireun. kan merupakan hak prerogatif tuanrumah dan panitia tentu saja terikat pada produk sponsor. ANTUSIAS "Saya tidak tahu, apakah uang hasil pertandingan disam- paikan atau tidak, yang jelas pe- ngurus Persiraja sangat prihatin terhadap Imran AR", kata Ami- nullah Usman menanggapi isu seakan-akan Persiraja tutup "mata" terhadap Imran AR. (Ant). Menurut Hindarto, sebenar- nya semua cabang sangat antu- sias mengikuti Asian Games yang berlangsung 6-20 Desem- ber 1998 di Bangkok, Thailand ini tetapi yang terbaiklah yang akan dikirim. SEBANYAK 51 rekor KRAP-Nas (bukan rekor nasi- onal) dari 74 nomor yang di- pertandingankan berhasil dipe- cahkan di kolam renang FPOK- IKIP Yogyakarta dalam Kejua- raan renang Antar Perkumpulan (KRAP) XIX/1997 se Indone- sia. Halaman 13 PSSI Khawatir tidak Ada yang Mau Jadi Wasit Sepakbola Ke-51 nomor yang berhasil dipertajam tersebut yang paling banyak berasal dari kelompok senior (di atas 15 tahun) yakni sebanyak 23 rekor, disusul yu- nior (1-1-14 tahun) 19 rekor dan pemula (10 tahun ke bawah) 9 rekor. Jakarta, (Analisa). PSSI mengkhawatirkan pada masa-masa mendatang tidak ada lagi orang yang berminat menja- di wasit sepakbola, karena pe- main dan ofisial sepakbakbola di Indonesia kurang mendukung tugas-tugas wasit. Wakil Ketua Komite Perwa- sitan PSSI Djafar Umar di Jakar- ta, Senin (5/1) mengatakan, saat ini sudah terlihat semakin me- nurunnya minat generasi muda untuk menjadi wasit. Diakui, para perenang nasi- onal tersebut belum mampu menggeser sedikitpun rekor na- sional, apalagi rekor SEA Ga- mes, padahal KRAP XIX/1997 tersebut diikuti sekitar 772 pe- renang (430 putra dan 342 putri) dari 74 perkumpulan renang yang ada di Indonesia. Padahal diantaranya ada perkumpulan yang dilatih para mantan atlit nasional seperti Lukman Niode maupun Raja M Nasution. "Semula kami mengharap- kan para mantan pemain sepak- bola mau menjadi wasit, tetapi mereka umumnya lebih suka menjadi pelatih," kata Djafar. Jika, suatu saat nanti tidak ada lagi orang Idnonesia yang menjadi wasit, tentunya akan sangat berpengaruh pada per- kembangan persepakbolaan di tanah air. Beberapa perenang nasional yang mengikuti KRAP XIX ter- sebut adalah Arman Panji (Lam pung), Kristian Yohanes (Jabar) dan Donny B Utomo (DKI) un- tuk putra. Sedangkan putri ada- lah Rita Mariani (Jatim), Sylvy Triana (DKI), Dwi Pujiastuti Akub (Sulut), Lia Kristiana (Ja- bar) serta Ati Yuliani (Jateng). Sedangkan perenang utama (lapis pertama SEA Games XIX/1997) berhalangan ikut pa- da KRAP XIX itu antara lain El- Tekanan yang dialami wasit Indonesia saat ini, seperti teror penonton, sikap tidak sportif pe- main dan ofisial serta keamanan yang kurang terjamin merupa- kan penyebab dari kurangnya minat menjadi wasit. Banyak ofisial klub Liga In- donesia yang tidak mengerti per- aturan sepakbola, sehingga ikut memperkeruh kondisi perwasi- tan di tanah air. Djafar Umar mengakui kuali- tas wasit-wasit Indonesia saat ini memang masih mempriha- tinkan, namun bukan berarti ofi- sial dan pemain dapat semena- mena terhadap wasit. "Dalam peraturan sepakbola Dikatakannya apabila prog- ram Traning Camp di Ambara- wa yang mendapat bantuan dari Yayasan Gotong Royong ini berjalan baik, maka diharapkan akan dilakukan setahun penuh. Selain di Ambarawa, PB Pelti juga merencanakan untuk me- Hindarto meminta pelak-nyelenggarakan kegiatan yang sanaan TC secepat mungkin, di- sama di Ujungpandang. harapkan setelah lebaran bisa dimulai, sehingga Agustus me- reka sudah pada penampilan terbaik (Peak Performance). "Agar memperoleh atlit yang baik idealnya semua cabang membina sendiri atlitnya hingga mendunia, dan mempunyai stok atlit, sehingga KONI tinggal me- manfaatkannya," ujarnya. Jakarta, (Analisa). PB Pelti akan menyelengga- rakan pelatihan (Traning Camp BTN PB Pelti) bagi para atlit yang akan dipersiapkan untuk mengikuti Piala Davis dan Fed Cup selama sebulan di Ambara- wa, Jawa Timur. Diharapkannya, dalam Trai- ning Camp ini para atlit dapat lebih banyak menyerap ilmu ke- pelatihannya. Namun apabila ti- dak dapat diserap, maka keguna- annya akan terbatas. Selain dengan para pimpinan PB mulai Selasa (6/1) hingga Sabtu diadakan pertemuan un- PEDULI DENGAN TENIS tuk membicarakan kesiapan ma- Menurut Sarwono, hal yang sing-masing cabang. (Ant/gun). membuat ia berbesar hati dengan "Pelatihan ini juga terbuka untuk pemain yunior yang ber- bakat termasuk dari Jawa Te- ngah," ujar Ketua Umum PB Pelti Sarwono Kusumaatmaja di Jakarta, Senin (5/1). Dikatakannya Traning Camp itu selain dimanfaatkan sebagai test pendewasaan bagi para atlit tetapi juga bagi para pelatih. Menurut Sarwono, tidak ter- tutup kemungkinan bagi atlit te- nis yang tidak ingin mengikuti latihan tersebut melakukan prog ram latihan sendiri. Namun, ka- tanya program tersebut harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan PB Pelti. PB Pelti Selenggarakan Pelatnas di Ambarawa peraturannya sudah jelas, terma- suk tata cara protes terhadap wasit," ujar Djafar Umar me- nanggapi sejumlah kasus yang dialami wasit dalam pertandi- ngan Liga Indonesia. Mereka absen di KRAP XIX/ 1997 karena sebahagian mengi- kuti pelatihan di Amerika Seri- kat menghadapi persiapan Asian Games XVIII Bangkok. Walaupun begitu, dari cata- tan yang ada setiap pelaksanaan perlombaan renang antar klub nasional, pasti selalu saja terjadi penajaman rekor KRAP-Nasi- onal dan itu membuktikan pem- binaan renang di perkumpulan atau daerah konsisten dan terus berkembang dengan baik. HIU TERBANYAK Perkumpulan Hiu Surabaya berhasil menempatkan perenang terbanyak yang berhasil meme- cahkan rekor KRAP-Nas, seka- ligus mengantarkan klub yang merupakan juara bertahan KRAP tahun lalu itu tetap tampil sebagai pimpinan pada KRAP XIX/1997 dengan nilai 766. MENYURUH PEMAIN Kenyataannya, lanjut Djafar, dalam pertandingan Liga Indo- nesia ada pelatih atau manajer yang justru menyuruh pema- innya melakukan protes dengan cara yang salah terhadap wasit. "Saya tidak tahu apakah me- reka (ofisial dan pemain) me- mang tidak paham peraturan, atau pura-pura tidak tahu. Sikap tersebut bukannya akan mening- katkan mutu wasit, justru meng- ganggu tugas wasit," katanya. Dia membantah anggapan wasit luar negeri kualitasnya jauh lebih baik dibandingkan wasit Indonesia. Tercatat sebanyak 11 nomor yang berhasil diperpertajam pada KRAP XIX tahun ini. Pe- renang Hiu Surabaya yang mengukir rekor tersebut adalah Julius Fernando Tonga (3 rekor), Rita Mariani (3), Lia Kristiana (2), Hanny Dwi Prasetyo (2) dan Dyah Ayu Rahmani (1). Tercatat Hiu Surabaya juga berhasil dengan sukses meng- genggam lima rekor KRAP-Nas beregu (estafet) yakni 4x50 gaya ganti estafet pemula putra (02:23;43), 4x200 meter gaya bebas estafet putri (09:46;93), 4x100 meter gaya ganti etafet senior putri (05:08;15), 4x50 meter gaya bebas estafet pemula putra (02:26;18) dan 4x100 me- ter gaya bebas estafet senior put- ri (04:29:54). Menurutnya, wasit luar nege- ri, terutama yang memimpin per- tandingan Liga Eropa, memang tampaknya cukup cermat dan berkualitas. Catatan dari KRAP XIX/1997 di Yogyakarta Hanya Sebatas Mampu Memecahkan Rekor KRAP-Nas Saja Selain itu bintangnya yakni Julius F Tonga dan Dyah Ayu Rahmani berhasil terpilih seba- gai perenang pemula terbaik ke- lompok pemula putra dan putri. Sedangkan klub renang lain- nya yang juga berhasil menum- bangkan rekor lama adalah Bhu- 'mi Pala Tumenggung (Jateng). Perenang yang berasal dari kota kecil tersebut berhasil me- "Tapi hal tersebut karena didukung oleh sikap pelatih dan pemainnya yang profesional. Di Indonesia, sepertinya tidak ada yang mendukung wasit dalam tugasnya. Mereka lebih sering menerima teror dan tuduhan ko- lusi, baik dari pemain, ofisial maupun penonton," tambah Dja- far. Dengan situasi seperti itu, sulit bagi wasit Indonesia untuk dapat menjalankan tugasnya. (Ant). Oleh: T. Deddy Bustamam sa Manora, Caterine Surya dan Olga Halim (putri), sedangkan putra adalah Ricard Sambera, Wisnu Wardana, Albert dan Fe- lix Susanto serta Denny Kurnia- wan. program ini adalah adanya ban- tuan dari berbagai pihak yang ikut peduli dengan olahraga te- nis. PB Pelti berusaha mening- katkan mutu pemain dan pering- kat mereka dengan mengikut- sertakan para petenis bertanding dalam berbagai turnamen inter- nasional. Dikatakannya para petenis dapat mengikuti turnamen anta- ra lain Wismilak yang akan menambah satu turnamen lagi, selain Piala Gubernur dan Tel- kom Challengger. "Para pemain yang relatif ma- tang mentalitasnya akan terus maju, karena banyak kesempa- tan yang dapat mereka raih, be- gitupun dengan pelatihnya," pa- par Sarwono. Sarwono juga mengakui, prestasi atlit tenis Indonesia ti- dak dapat dikatakan maju karena masih sangat langka petenis ber prestasi seperti Yayuk Basuk. Sementara itu Sarwono juga mengatakan, akibat resesi yang melanda Indonesia, beberapa pi- hak membatalkan penyelengga- raan pertandingan seperti pada turnamen tenis Danamon yang memperebutkan Piala Ibu Tien Soeharto (almarhum). Menurut Sarwono, sedianya turnamen tenis Danamon diada- kan pada Nopember, tetapi batal diadakan karena ketiadaan dana dari pihak sponsor. Namun demikian Sarwono menyatakan, apabila ada pihak yang mau membiayai maka tur- namen yang memperebutkan Pi- ala Ibu Tien tersebut akan dipri- oritaskan. (Ant). mecahkan 9 rekor KRAP-Nas yakni Andy Wahyu (4), Hendrik EP (1), Ati Yuliati (4). Akibat- nya Andy Wahyu berhasil dino- batkan sebagai perenang terbaik kelompok senior putra, sedang- kan Ati meraih gelar perenang terbaik yunior putri. Sementara itu M Akbar Na- sution dari Dinasti Keluarga Na- sution dianugerahi perenang ter- baik kelompok yunior. Adik terkecil Elfira Rose Na- sution (mantan ratu renang In- donesia) yang berasal dari klub Pari Sakti Jakarta ini berhasil memecahkan 4 rekor KRAP Na- sional. Sedangkan perenang terbaik kelompok senior putri adalah Silvy Triana dari Tirta-Mas Ta- runa Jakarta. Peraih dua emas dan tiga pe- rak dengan satu rekor SEA Ga- mes pada SEA Games XIX lalu itu, berhasil memecahkan 2 re- kor KRAP-Nas. HANYA DUA KLUB Sementara itu, klub renang dari Sumut yang ikutserta dalam KRAP XIX hanya diikuti dua perkumpulan yakni Detis Sari Indah (DSI) Pematang Siantar dan perkumpulan renang penda- tang baru, Serdang Permai (PRSP) Deli Serdang. Sedangkan beberapa per- kumpulan yang hanya mengi- rimkan namanya saja, tetapi ti- dak hadir dalam kegiatan nasi- onal tersebut. Dalam buku acara tercantum dua klub dari Medan yang me- nyatakan keikutsertaannya yak- ni Remaja dan PRIM Medan. Walaupun begitu DSI, berha- sil menempatkan perenang da- lam 10 besar dan berada pada peringkat 31 dari 74 perkum- pulan yang mnegikuti kejuaraan tersebut. Untuk Serdang Permai Deli Serdang, keikutsertaannya pada KRAP XIX belum begitu baik hasilnya, namun kehadirannya menunjukkan dari Sumut hadir kekuatan baru yang pada nanti- nya dapat memberikan konstri- busi perenang untuk Sumut. Diharapkan dengan kehadi- ran perenang Serdang Permai dapat memotivasi para pelajar di Deli Serdang, sehingga pere- nang potensial dapat tersaring.