Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Kedaulatan Rakyat
Tipe: Koran
Tanggal: 2021-01-08
Halaman: 13

Konten


JUMAT WAGE, 8 JANUARI 2021 (24 JUMADILAWAL 1954) Kaca ANGELICHA LARASATI CHANDRA DININGRAT Berpikir Kritis, Jadi Pelajar Inovatif berbagai sumber terpercaya, yaitu e-jurnal penelitian sebelumnya," jelas Angel. Kemenangan ini ia jadikan pacuan terus berkarya. "Saya akan mengeksplorasi lingkungan sekitar, menggali lebih dalam tentang pemecahan masalah yang diperlukan, dan menyebarkan semangat positif tentang penelitian kepada pelajar." Angel menambahkan, sejatinya penelitian bukan tentang menang atau kalah, melainkan manfaat dan keberlanjutan. Angel juga berpesan agar pelajar terus berproses. Terutama dalam meneliti. "Jalanilah setiap proses yang ada. Dari situ, kita akan memiliki bekal dan kesadaran, masih banyak yang harus dipelajari, demi meningkatkan kualitas diri,” pesannya. *) Angelicha Larasati Chandra Diningrat S AAT ini, tak sedikit pelajar tertarik pada bidang penelitian. ah satunya, Rr Angelicha Larasati Chandra Diningrat (16). "Menurut saya, minat meneliti pelajar, khususnya di DIY sangat besar. Tentu perlu mendapat pengarahan. Semisal teknis kepenulisan dan seluk-beluk penelitian itu sendiri," jelas Angel, panggilan akrabnya. Angel mengaku senang atas dukungan sekolah dan pemerintah. Berbagai fasilitas dihadirkan. Tentu mempermudah pengembangan ide. "Di sekolah, pelajar bisa bergabung dalam ekskul Karya Ilmiah Remaja (KIR). Pemerintah DIY juga mempunyai komunitas riset Sagasitas Foundation yang siap membimbing karya peneliti muda. Termasuk membantu dalam kebutuhan, seperti bahan, alat, dan uji lab," jelas siswa kelas 11 MIPA, SMAN 6 Yogya ini. Angel berharap, seluruh Indonesia dapat membangun komunitas peneliti. Sebab, bisa meningkatkan antusiasme pelajar. Nantinya, semakin banyak ide cemerlang terwujud. "Semoga setiap penelitian yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Pun bisa bersaing di kancah internasional," harapnya. Menciptakan Gadget A muda. Sanitizer Dalam penelitian, diperlukan kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Itu mengapa, dapat melatih daya berpikir kritis. Ada berbagai cara agar terbiasa. "Kita harus rajin membaca dan mengikuti berita terbaru. Berpartisipasi pada kegiatan masyarakat dan pandai berjejaring. Adanya relasi bisa saling berdiskusi dan menambah informasi," tutur Angel. Berbekal kemampuan tersebut, ia dan rekannya, Callixta Fidelia, berhasil menyelesaikan penelitian berjudul "Optimalisasi Limbah Daun Sukun Kering (Artocarpus altilis) dan Cangkang Telur sebagai Gadget Sanitizer". Produk inovatif ini berhasil menyabet medali perunggu dalam Kompetisi KAWANKU ARENA KREASI ANAK MARI MENULIS Kelinci Lucu Milikku KU ingin sekali memiliki kelinci. Tiba-tiba pamanku membelikanku seekor kelinci. Kelincinya berwarna putih, bertotol coklat Paman memberiku kelinci tepat pada waktunya. Kelinciku kuberi nama Imut, karena kelinci itu imut sekali. Setiap hari aku memberi makan wortel. I love Imut. (***) Kiriman: Dzahira Abdillah Salihah Kelas 5 SD MI An Nuur Sleman MARI MENGGAMBAR 2 ILUSTRASI JOS DE CERNAK KACA - Najma Alya Jasmine Penelitian Siswa Indonesia (KoPSI) 2020. "Penelitian ini merupakan karya pertama kami," jelas siswa kelahiran Batam, 14 Januari 2004. Proses yang dilalui cukup panjang. Berbagai tantangan mesti dihadapi. Dimulai dari pengamatan hingga menemukan formulasi yang tepat. "Eksperimen ini membutuhkan waktu 2 bulan. Alat-alat-nya khusus, sehingga kami S ALMA heran, Kakek tidak tersenyum ketika dia pamit hendak berangkat sekolah. Biasanya, meski sedang serius membaca koran sekali pun, Kakek selalu tersenyum lebar saat menerima salam dari Salma. *** menggunakan laboratorium beberapa universitas. Banyak kegagalan yang kami alami, seperti teksturnya lengket, pH nya yang basa, tidak homogen, dan sulit membentuk slime. Kami mesti berpikir keras dan mencari referensi dari Tidak seperti sekarang, wajah Kakek terlihat murung dan mulutnya hanya mengeluarkan bunyi berdeham. Padahal Kakek baru dua hari menginap di rumah Salma. Jangan-jangan, Kakek mulai bosan, pikir Salma. 38 Bening Wulan Ayu Prasetia Kelas 2 SD Muhammadiyah Kronggahan Gamping Sleman PRESTASI ANGELICHA LARASATI 1. Medali Perunggu Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KoPSI) Tingkat SMA Tahun 2020, Pusat Prestasi Nasional. Duh, jangan ILUSTRASI JOS sampai Kakek pulang lebih cepat. Salma masih ingin mendengarkan Kakek membacakan dongeng untuknya dan Dodit, adik Salma. Semoga pulang sekolah nanti, Kakek sudah murah senyum seperti biasanya lagi, harap Salma dalam hati. Ayo Kirimkan Karyamu! Ayo kirim karyamu di Rubrik KACA Kedaulatan Rakyat, edisi Jumat untuk siswa-siswi SLTP SLTA. Kiriman naskah bisa berupa: Opini tema aktual - Siswa Bicara, puisi Parade Karya, cerita remaja, profil siswa-siswi berprestasi. Cantumkan identitas diri, nama penulis, sekolah, kontak HP/WA, email. Materi tulisan - foto difile sendiri- sendiri. Naskah yang dimuat ada honorarium. Materi dikirim ke kedua email: jayadi.kastari@gmail.com, kasih. Najma Alya Jasmine, Siswa SMAN 8 Yogyakarta jayadikastari@yahoo.com. Terima Ketika pulang sekolah, Salma melihat Kakek sedang membungkuk rendah di samping meja belajar Salma. Sepertinya ia sedang mencari sesuatu. "Hati-hati, Kek! Kakek sedang cari apa? Sini Salma bantu," tegur Salma sambil menghampiri kakeknya. Kakek terlihat terkejut. Ia terlalu sibuk membungkuk-bungkuk, sampai tidak mendengar langkah kaki Salma mendekat. "Eh, tidak apa-apa," sahut Kakek dengan suara pelan, lalu bergegas pergi. Salma diam-diam memperhatikan gerak- gerik Kakek. Sepanjang siang itu, Kakek terlihat berulangkali memeriksa ke bawah rak buku, lemari, belakang televisi, sampai di balik sofa. Setiap kali Salma mengajak bicara, jawaban Kakek terdengar sangat pelan. Suara Kakek tidak terdengar jelas dan hanya seperti suara kucing menggeram. "Kakek! Sedang cari apa, sih?" tanya Salma. Dia tidak bisa menahan rasa ingin tahunya. CHANDRA DININGRAT Wajah Kakek terlihat malu. "Kakek sedang mencari gigi palsu, Sal. Sejak bangun tidur tadi pagi, di meja kamar Kakek sudah tidak ada." Salma melongo. Dia baru tahu kalau (Redaksi KACA-KR) "Gigi Kakek hilang bersama gelas yang dipakai untuk merendamnya," kata Kakek lagi. Tiba-tiba gadis kecil itu teringat sesuatu. Dia buru-buru mengambil salah satu buku dari rak buku di ruang tamu. Beberapa saat Salma membolak-balik halamannya. Dia memekik ketika menemukan halaman yang dia cari. "Gigi palsu Kakek seperti ini bukan?" Salma menunjukkan gambar susunan gigi yang dia temukan pada Kakek. Kakek menggeleng. Kali ini sambil tersenyum. Benar saja! Salma melihat ada dua ompong di samping gigi seri sebelah atas. Lucu juga ternyata, melihat gigi ompong Kakek. Salma menutup mulutnya untuk menahan tawa. "Kalau gigi taring palsu itu tidak ada, Kakek jadi kesulitan kalau mau makan daging." Misteri Gigi Kakek Oleh: Oky E Noorsari Kakek memakai gigi palsu. Selama ini dia mengira gigi Kakek masih utuh karena rajin menggosok dan merawat giginya. *** "Lalu, kenapa gigi palsu itu dilepas?" Salma tak bisa menyembunyikan keheranannya. Lalim Hei, kau orang yang menjual takhta! Tak risikah jilatan itu? Mendengus pelan, susuk meraup nikmat tanpa rasa Kau sebut dirimu sang perkasa? Tertinggal fajar, dikejar senja Kau sebut dirimu penguasa? Tertinggal kawan, dikejar lawan Begitu, kau sebut dirimu Sri Maharaja? "Nafsu nafsi, raja di mata!" Orang-orang memberontak. Siang itu dari sepulang sekolah, Kakek sudah menunggu Salma di meja makan. Salma mengira gigi Kakek sudah ketemu. "Belum ketemu, "KEDAULATAN RAKYAT" Angkara murkamu menggelora Duduk congkak di singgasana air mata nir asa Berleha dalam puri di atas tanah sahayanda Berlenggok, melangkah kaki dengan berpaling wajah "Ha ... ha ... ha...." gelakmu. Tertawalah semaumu, sekuatmu Hingga utusan datang mencekik Parade Puisi 'Kan tanggal takhta, raga, sukma 'Kan tinggal nama, hina, dera' "Gigi palsu Kakek hanya gigi taring saja," kata Kakek sambil membuka mulut dan menunjuk dengan jarinya. *) Afifah Nur Dzakiyyah siswi SMAN 2 Bantul. Meraba-raba Retorika Malam telah berganti pagi Tidak ada lagi kata selamat pagi yang membangunkan dari mimpi Kata-kata itu sejatinya telah lama kehilangan arti Sebab hari-hari tidak akan selalu menenangkan layaknya pagi Netra yang selalu dipaksa menatap warna-warna kedukaan Tangan yang selalu dipaksa meraba hari-hari penuh ketidakpastian Telinga yang selalu dipaksa Salma teringat pelajaran tentang gigi di sekolah tempo hari. Gigi taring itu gunanya untuk merobek makanan yang berserat liat, seperti daging. Kalau gigi itu tidak ada, tentu akan Kakek akan lebih lama saat mengunyah makanan berupa daging. mendengar retorika-retorika yang menyesakkan Seakan-akan semua mimpi buruk itu menjadi kenyataan Kalau selalu terpasang, kan, tidak mungkin hilang seperti sekarang ini. "Memang aturannya seperti itu, Sal. Kalau malam, gigi palsu harus dilepas, dan direndam dalam air hangat. Supaya tidak kering," jawab Kakek sambil memamerkan deretan giginya lagi. "Lagi pula, kalau sedang tidur, Kakek tidak memerlukannya, bukan?" Salma mengangguk-angguk dan tersenyum karena membayangkan hal lucu. Tentu saja, masa Kakek akan makan dalam tidur? Walau hari memang tidak selalu seteduh pagi Namun bukan berarti hari selayaknya diingkari Sebab hari-hari itu juga akan mati ketika manusia enggan memaknai Maka setiap hari berganti bukan lagi dengan: selamat pagi. Melainkan menyambutnya dengan: selamat bertahan lagi. *)Messa Andi Saputra siswa SMAN 9 Yogyakarta. HALAMAN 13 Sal," jawab Kakek, waktu Salma menanyakan kabar gigi palsunya. Salma lalu buru-buru mengganti baju. Namun tiba-tiba dia mendengar suara dari kamar mandi yang pintunya tidak terkunci. Dari dalam kamar mandi terdengar suara orang menggosok gigi. Tapi anehnya, terdengar juga suara Dodit sedang bernyanyi. Mana mungkin Dodit menggosok gigi sambil bernyanyi? Perlahan Salma mendorong pintu kamar mandi supaya Dodit tidak terkejut. "Dik, kamu sedang apa?" Dodit menoleh, dia menunjukkan sesuatu yang ada di tangannya. Tangan kanannya memegang sikat gigi, sedangkan di tangan kirinya ada gigi palsu Kakek! "Lihat, Kak! Aku punya gigi mainan! Ini sedang aku bersihkan, karena tadi malam aku simpan di dalam lemari mainanku." Dodit terlihat senang dengan mainan barunya. Salma tertawa lega. "Dik, itu bukan mainan. Sini, berikan pada Kakak," ujar Salma sambil mengulurkan tangannya. Dodit memberengut. "Ini mainanku! Aku mau jadi drakula seperti di film itu. Aku harus pakai gigi ini." Salma segera dia memanggil Kakek untuk membujuk Dodit. "Ah! Akhirnya ketemu juga!" seru Kakek sambil tertawa lebar, memperlihatkan gigi ompongnya. Dodit terkejut melihat gigi Kakek yang hilang. Dia pun mau mengembalikan gigi Kakek. "Terima kasih, Dodit," puji Kakek. Dengan sigap Kakek mencuci gigi itu dan segera memakainya lagi. "Sekarang Dodit tidak usah takut, gigi Kakek sudah tidak ompong lagi!" ILUSTRASI JOS Dodit terkekeh riang melihat senyum Kakek yang lucu. Salma juga ikut tersenyum lega. Misteri gigi Kakek sudah terungkap! Berarti, nanti malam Kakek bisa membacakan cerita lagi.* ***** Oky Endah Noorsari Perum Griya Pesona Asri B-11 JI Imogiri Barat KM 75 Dobalan, Timbulharjo, Sewon, Bantul 55186 Eu ILUSTRASI JOS