Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-09-30
Halaman: 01

Konten


. P.T. Kumango PERCETAKAN OFFSET & LETTERPRESS Percetakan Pers yang ditunjang tenaga ahli dan berpengalaman, serta di dukung peralatan modern. Siap mengorbitkan usaha Anda melalui aneka cetakan berkwalitas. Alamat : Jl: Kumango No.36-38-40-40A-42A Medan Telpon: 515650 - 511155 Tahun XXVI No. 8944 Pemakaman jasad korban pesawat GA-152 yang tidak teridentifikasi di sebelah lokasi makam massal korban Pesawat Garuda Membramo DC-9 yang menabrak Gunung Pertektekan 1979 lalu itu, tampak diwarnai suasana haru. Analisa/azm KARANGAN BUNGA: Menteri Perhubungan Hariyanto Dhanutirto dengan jas warna biru gelap saat meletakkan karangan bunga di salah satu peti jenazah pada pemakaman massal korban Airbus Garuda yang tak teridentifikasi di lokasi kuburan massal yang berdampingan dengan pemakaman massal Memberamo, Polonia, Senin pagi. Air Mata tak Terbendung di Pemakaman Massal Medan (Analisa) lamnya atas musibah yang penimbunan secara simbolik, dialami korban sebagai penum- diikuti oleh Gubsu Raja Inal Siregar, Kasdam-I/BB, Kapol- dasu, Danlantamal, Kajatisu Ribuan warga masyarakat termasuk kelu- arga korban turut menyaksikan upacara pemakaman massal 48 peti jenazah korban kecelakaan pesawat GA-152 di areal pemakaman Polonia Medan, Senin (29/9). pang awak pesawat GA-152 yang mengalami kece- lakaan pada 26 September 1997 lalu. Ketua DPRD Sumut, Wali- kotamadya Medan, Bupati Deli Serdang dan pewakilan negara- negara sahabat. Upacara pemakaman massal didahului dengan sambutan singkat Menteri Perhubungan Haryanto Dhanutirto yang pada intinya mengharapkan agar keluarga korban yang diting- galkan dapat tabah menerima musibah dan mendoakan agar para korban pesawat yang naas diterima di tempat sebaik- baiknya di sisi Tuhan YME. BELASUNGKAWA Atas nama pemerintah dan keluarga besar PT. Garuda In- donesia, menteri menyatakan keprihatinan dan rasa bela- sungkawa yang sedalam-da- Medan, (Analisa) Kotak hitam (Flight Data Re- corder -FDC) dan rekaman percakapan pilot (Voice Cock- pit Recorder) pesawat naas Air- bus A-300/B-4 GA 154 yang Fatuh menjelang mendarat di Bandara Polonia Medan Jumat lalu, belum ditemukan dan masih dicari tim SAR gabungan unsur Polri dan ABRI serta tim investigasi independen yang dibentuk khusus oleh Menteri Perhubungan. analisa Membangkitkan Partisipasi Rakyat dalam Pembangunan Selasa, 30 September 1997 ISSN 0215- 2940 "Mungkin saja musibah kecelakaan pesawat Garuda A- 300-B4 (GA-152) disebabkan kelalaian manusia (human er- ror)", kata mereka. Hal itu ditegaskan Kepala Kanwil Departemen Perhu- bungan Sumut, Ashwin Effendi Sebelum pesawat Airbus 300 beregistrasi PK-GAI itu men- darat, ada pesawat Boeing 737- PAS Menteri menambahkan pe- merintah menyampaikan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada keluarga korban, atas berkenan dan dapat menerima dengan ikhlas keputusan pe- merintah untuk memakamkan jenazah korban secara bersama di tempat ini. Semoga amal ibadah para keluarga korban mendapat pahala yang sebesar- besarnya dari Tuhan yang maha kuasa,ujar menteri. Foto/Wilson Ng MEMILUKAN:Ribuan pengunjung termasuk keluarga korban menghadiri upacara penghormatan terakhir terhadap jenzah korban sebelum dikebumikan secara massal. Tampak para keluarga korban yang kehilangan keluarganya menangis dan tak mampu membendung duka yang dalam. Sedangkan di sampingnya puluhan fotografer dari dalam dan luar negeri siap mengabadikan suasana yang memilukan itu. Usai menyampaikan ama- natnya, menteri melakukan dan pesawat Merpati akan Kotak Hitam Pesawat Airbus 200 Bouraq akan lepas landas 300A/B4 GA-152 Terus Dicari mendarat di Bandara Polonia Medan. (Ant) Harahap di Medan, Senin. Beberapa kalangan menye- butkan, musibah kecelakaan GA-152 yang menewaskan 234 penumpang dan awak di lembah Desa Buah Nabar, Sibolangit, Sumut Jumat (26/9) itu tidak tertutup kemungkinan akibat faktor kesalahan manusia. Foto/Wilson Ng PETI JENAZAH: Tampak sebanyak 48 peti jenazah korban Airbus Garuda saat akan dimakamkan di kuburan massal, Senin (299) pagi. Serentak para pekerja mulai melakukan penimbunan makam massal itu dibantu oleh satu traktor peralatan berat. Kemudian, Menteri meletak- kan karangan bunga disusul oleh Gubsu, Kasdam-I/BB, Kapolda- su, Kajatisu, Ketua DPRD Sumut, Danlantamal dan unsur pejabat lainnya. ISAK TANGIS Saat peralatan berat mulai beraksi menimbun pemakaman, para keluarga korban tak mampu menahan rasa harunya. Isak tangis dari ahli keluarga korban tak terbendung. Suasana benar- benar diliputi duka yang memi- lukan. Ada yang memanggil pa- pa...mama...dan sebutan lain- nya. Pengunjung yang bukan keluarga korban ikut menetes- kan air mata. Mayoritas yang hadir tak mampu membendung air mata, saat Ny. Kapt. Somali bersama dua orang anak laki-lakinya yang masih remaja, meletakkan karangan bunga di atas pusara makam massal itu. Ny. Somali menundukkan kepala di pusara jenazah tak dikenal itu, bersama dua pu- tranya yang mengenakan stelan jas warna gelap pertanda duka yang mendalam. Pemakaman massal secara nasional itu dilakukan dengan doa secara agama Islam, Kristen Katolik dan Kristen Protestan, Hindu dan Budha. Satu dari peti jenazah yang akan dikuburkan dalam kuburan massal itu terpaksa diangkat kembali karena isinya dikenal. Peti tersebut berisi jenazah Muhammad Zulkifli salah se- orang korban yang sebelumnya dinyatakan tak teridentifikasi. (Berita rinci tentang dike- nalinya jasad almarhum M. Zulkifli, baca di halaman 10). DI RUMAH SOSIAL Sementara itu, suasana duka juga menyelimuti rumah sosial Angsapura. Melihat banyaknya jenazah yang disemayamkan di Balai Sosial itu, tiga peti jenazah terpaksa diungsikan ke Gedung Olahraga Angsapura, sehingga kegiatan olahraga di GOR tersebut praktis terhenti. Di antara jenazah yang dise- mayamkan itu terdapat empat sanak keluarga mengalami musibah yang naas itu. Keempat korban yang masih bertalihan darah itu adalah Lamina Wijaya dan suaminya Mitra Wijaya serta Sri Hartaty dan kepona- kannya, Julian M.Wijaya. Menurut putra Sri Hartaty, Bunga sedap malam, bunga Lily dan bunga Krissan yang semuanya berwarna putih de- ngan rangkaian sendu. Mereka Tatkala Anaknya Bertanya: "Mama, Papa di Mana?" Jakarta menghadiri acara penanda-tangan kerjasama Bank Arya Panduarta dengan Bank Nova Scotia Kanada serta persiapan untuk pembukan KCI Pekan Baru, Dengan dipapah oleh kedua putranya itu, Ny. Somali kem- bali ke tempat duduknya dengan langkah yang gontai. Seusai Ny. Somali meletak- kan karangan bunga, para keluarga korban berjejer menuju pusara meletakkan serangkaian bunga. Medan, (Analisa) "Mama, Papa di mana?" Begitulah pertanyaan seorang anak berusia 16 bulan yang dirasa sangat sulit untuk dijawab seorang ibu kehilangan suaminya yang menjadi salah satu korban pesawat Garuda yang jatuh di Desa Buah Nabar Sibolangit Deli Serdang. Ny. Belynda Adelin kepada Analisa ketika ditemui di Balai Sosial Angsapura Medan, kemarin mengatakan, kalau dulu baginya tidak sulit menjawab itu namun sekarang ia tidak tahu harus berkata apa. Menurutnya, semasa hidup, suaminya, Agustono Djunaidi, SE, sangat dekat dengan keluarga. "Kalau tugas ke luar kota selesai siang hari, sorenya langsung pulang. Ia lebih suka berkumpul bersama keluarga," kenang Belynda. Sebelum kejadian, Belynda mengakui tidak ada firasat apa-apa. Sedangkan suaminya hanya berpesan agar ia menjaga badan baik-baik karena sedang hamil serta dipesan pula untuk menjaga baik-baik anaknya yang masih kecil. "Sama sekali tidak ada tanda-tanda," tegasnya. Meski mengetahui suaminya termasuk dalam daftar penumpang pesawat naas itu, ia belum mau mempercayainya sebelum jenazahnya ditemukan. Agustono merupakan calon Pemimpin Kantor Cabang Induk (KCI) Bank Arya Panduarta (BAP) di Pekan Baru yang akan dibuka dalam waktu dekat ini. letakkan di atas pusara dengan penuh duka. Di antara bunga duka itu banyak juga datang dari para simpatisan yang mereka persembahkan kepada korban tak dikenal. Tampak juga papan bunga dari Hutomo Mandala Putra yang dipersem- bahkan atas nama Grup Hum- puss. Agustono bersama Pemimpin KCI BAP FOTO KENANGAN: Almarhum Parulian Simanjuntak bersama Pematang Siantar, Parulian Simanjuntak keluarganya. yang turut menjadi korban, berangkat ke Acara dimulai persis pada pukul 09.33 WIB, setelah semua peti jenazah yang diangkut oleh truk itu diletakkan berjejer di dalam satu lobang raksasa. Usai keseluruhan acara pe- makaman wartawan menyerbu Menhub untuk diwawancarai. Namun menteri yang mendapat penjagaan ekstra ketat dari serbuan wartawan itu, tak mengeluarkan sepotong state- mentpun juga. RASANYA MASIH ADA Ny. Syarifah Lubis di kediamannya Jalan Karya Medan mengungkapkan, meski suaminya, Parulian Simanjuntak telah pergi untuk selama-lamanya. Ia merasa sepertinya suaminya masih ada. MiLiK MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA "Biasanya hari ini suami saya tidak pernah di rumah karena bertugas di Pematang Siantar dan baru hari Jumat kembali ke Medan," tuturnya. Ny.Syarifah tidak merasa ada firasat apa apa sebelum suaminya meninggal dunia. Hanya saja ada perasaan tidak enak setelah suaminya berangkat. Dikatakannya, sebelum berangkat ke Ja- karta, suaminya yang biasanya ceria terkesan agak diam dan seperti orang bingung. Biasanya ia paling senang bercanda dan tertawa serta menggoda anak-anak, khusus- nya anak sulungnya. Yang lebih mengherankan lagi, saat jenazahnya ditemukan, jelas Syarifah, sepertinya sebelum berangkat dari Jakarta pakaiannya rapi dan mengenakan dasi. "Biasanya kalau pulang dari tugas ke luar kota pakaiannya sembarangan saja," tuturnya. Dijelaskan pula bahwa yang paling terpukul dengan musibah ini justru anak sulungnya. "Bahkan saat jenazah ayahnya dibawa pulang, ia mengatakan bahwa yang dibawa itu bukan jenazah ayahnya," katanya. Namun yang paling tabah, jelasnya, justru ibunya dan sanak familinya ke Jakarta untuk menghadiri pesta pernikahan anak pamannya. Namun naas, mereka pulang bersama dengan pesa at naas itu. Di persemayaman itu, tam- pak peti jenazah Mitra Wijaya dan fotonya, sedangkan jenazah istrinya Lamina Wijaya tidak ditemukan sampai saat ini, sehingga yang dipampangkan fotonya saja mendampingi jenazah suaminya. USU BERDUKA Dalam pada itu keluarga be- sar Universitas Sumatera Utara (USU) Medan juga menyam- paikan dukacita yang men- dalam, karena di antara 234 kor- ban pesawat naas itu terdapat dosen, mahasiswa, alumni serta mitra kerja perguruan tinggi negeri itu. Beberapa diantara mereka yang menjadi korban adalah Dosen FK-USU dr Endang D.Hamid DSAK, dua maha- siswa FE-USU (Sutara dan Ber- man Situmorang), Ilmahsyah Ownie SH (alumnus FH-USU) serta Prof Dr Ohtake dan To- mimura, staf JICA-USU; staf Mobil Oil, staf PT Astra, staf PT PLN, Dirut IIU Polar Tanoto, dan staf Departemen PU. "USU merasa sangat berdu- ka dan kehilangan atas wafat- nya anggota keluarga USU dan mitra kerja USU dalam musi- bah ini," kata Rektor Prof Dr Chairuddin P Lubis DSAK se- perti dikutip Kahumas USUDrs Jhon Tafbu Ritonga M.Ec. (idp/ton/ant/azm). Kibarkan Sang Merah Putih Medan, (Analisa) Sehubungan memperingati Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 1997, Walikota mengumukan kepada warga kota Medan untuk menaikkan bendera merah putih, masing- masing setengah tiang pada hari Selasa (30/9) dan satu tiang penuh pada 1 Oktober 1997 Pemasangan bendera me- rah putih itu dilaksanakan di depan kantor instansi peme- rintah sipil/ABRI, BUMN/ BUMD, perusahaan swasta/ asing, perguruan tinggi dan rumah-rumah penduduk dilak- sanakan mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB. (hers) anak bungsu. "Bahkan ia menegur saat saya menangis di depan orang." "Ma, kalau menangis jangan di tempat ramai malu dilihat orang kalau saya menangis justru di dalam kamar," tuturnya menirukan suara anak bungsunya. KEHILANGAN Marketing Manager PT Alfa Scorpii Medan, Brilian Moktar SE di kantornya mengatakan, pihaknya merasa sangat kehi- langan dengan meninggalnya dua staf dari Yamaha, Tosimin Inaba dan David Sutomo SE Keduanya merupakan staf dari Yamaha yang sedang dipromosikan. Tosimin Inaba rencananya akan diangkat sebagai manajer salah satu bagian di PT Yamaha Motor Kencana Indonesia sedang David Sutomo SE baru saja menyelesaikan pelatihannya untuk ditempatkan sebagai tenaga supervi- sor di PT Alfa Scorpii. Menurutnya, saat diberitahu musibah itu, pihak keluargą David, terutama ayahnya, Ali Sutomo yang dikenal sebagai tokoh masyarakat di Binjai, meski sedih namun tabah dan pasrah menerima kenyataan kalau anaknya meninggal dunia. Berbeda dengan keluarga Tosimin, karena sudah berumah tangga, keluarganya belum bisa menerima bahkan merasa tidak percaya saat diberitahu. Dikatakan, keluarga Tosimin sangat terpukul, apalagi dua anaknya masih kecil, yang pertama laki-laki usianya baru lima tahun sedang yang kedua perempuan berusia dua tahun. Saat ini, tambahnya, mereka sudah bisa menerima kenyataan ini. (ht) Mereka masih dalam pe- meriksaan dan diamankan di Polsek Pancurbatu, ucap Ka- poltabes Medan Kolonel Pol Drs. MD Primanto kepada wartawan di Medan, Senin ketika ditanya di sela-sela penguburan massal 44 jenazah tidak dikenal, di pemakaman Jalan Padang Golf Polonia Medan. BELI "Saya akan cek mereka yang terlibat pencurian barang korban pesawat Garuda, kalau memang terbukti mereka akan diajukan ke Pengadilan," ucap Kolonel Primanto. AZMNES Dikatakannya, pencurian barang-barang korban pesawat Garuda termasuk pencurian berat dan mereka bisa diancam hukuman di atas lima tahun. Konica Pada kesempatan yang sama Kapolda Sumut, Brigjen Pol Drs. M.A Sambas me- nyatakan, barang-barang para korban pesawat naas yang telah dikumpulkan masih diamankan 200 JAN Konica VX 22-01 200 36/135 Gratis 1 BUAH MUG SEA GAMES XIX SELAMA PERSEDIAAN MASIH ADA Konica FILM RESMI SEA GAMES XIX, 1997 Kakanwil Dephub Sumut: Tak Benar Jumlah Korban 260 orang lebih Analisa/azm SEKOPKAN TANAH: Seusai upacara Nasional pemakaman jenazah para korban, Gubsu Raja Inal Siregar secara simbolis menyekopkan tanah untuk penguburan jenazah korban Airbus Garuda. Medan, (Analisa) Kepala Kantor Wilayah Departemen Perhubungan Sumatera Utara, Ashwin E. Harahap ketika dihubungi wartawan di Medan menegaskan, sampai saat ini jumlah korban pesawat GA-152 se- banyak 234 orang termasuk awak pesawat. Tidak benar jumlah penumpang yang ditemukan mem- bengkak sampai 260 orang lebih, karena yang dihitung di RS. Adam Malik karung plastik yang dipergunakan untuk evakuasi dari lokasi kejadian. AP BERDUKACITA: Para pramugari dan pramugara serta staf Perusahaan Penerbangan Garuda dengan rasa dukacita yang dalam menghadiri upacara pemakaman massal para korban musibah Airbus Garuda yang dilaksanakan di areal pemakaman dekat Bandara Polonia, Senin (29/9). Dari 48 peti jenazah yang dimakamkan, 44 berisi jasad korban tak teridentifikasi, empat lainnya berisi serpihan tubuh korban. Ditangkap, Belasan Tersangka Pencuri Barang Korban Musibah Garuda Medan, (Analisa) Belasan orang diamankan dan sedang dalam pemeriksaan petugas kepolisian karena diduga mencuri barang korban jatuhnya pesawat Garuda A- 300 (GA-152) di Desa Buah Nabar, Sibolangit, Sumut, Jumat (26/9). Hal yang sama diungkapkan Kepala Kanwil Departemen Kesehatan, dr. Masroel Siregar menyangkal ada korban lain dari 234 penumpang dan awak pesawat yang jenazahnya dikirim ke Rumah Sakit Haji Jalan Pancing. Semua korban yang ditemukan dibawa ke RS.Adam Malik dan ditangani satu tim forensik. Jadi tidak ada pemeriksaan para korban di Rumah sakit lainnya, katanya. Ditambahkan dr.H.Masroel Siregar, dari 234 korban itu, sebanyak 176 berhasil diidentifikasi, sedang selebihnya belum teridentifikasi. TIGA LAGI Sementara sore kemarin sekitar pukul 15.00 WIB tiga peti jenazah lagi dimakamkan di tempat yang sama. Menurut petugas Posko Garuda Bandara Polonia Medan,pemakaman ketiga jazad korban yang tak teridentifikasi itu sengaja ditunda untuk memberi kesempatan kepada keluarga atau masyarakat mengidentifika- sinya. Ketiga jazad itu sudah sejak Sabtu (27/9) berada di gedung Serbaguna Bandara Polonia dan baru kemarin siang dimakamkan secara massal bersama 48 jenasah yang tidak teridentifikasi. (Ant/idp) 16 Halaman di Posko lokasi kejadian. "Polisi cuma mengaman- kan barang-barang tersebut, agar jangan sampai ada barang- barang yang diambil oleh orang- orang tidak bertang-gungjawab karena ada yang mengambil pecahan-pecahan pesawat entah untuk apa, tutur Brigjen Sam- bas. Barang-barang korban yang masih bisa dikumpulkan antara lain berupa uang dan kartu identitas penting. Ketika dikonfirmasi ada petugas pengawas bandara Polonia Medan yang diperiksa, sehubungan dengan jatuhnya pesawat berbadan lebar ter- sebut, Kapolda Sumut me- nyebutkan sampai saat ini belum ada petugas bandara yang diperiksa. "Tunggu saja hasil in- vestigasi yang diketuai Prof. Oetarjo Diran yang sampai saat ini masih berada di lokasi," tambah Kapolda. Namun diakuinya sampai saat ini tim SAR Brimob ber- sama petugas ABRI lainnya masih terus melakukan pen- carian kotak hitam yang me- rekam pembicaraan pener- bangan pilot dengan petugas di bandara. (Ant) Quit Opeli SEBAHAGIAN dari jena- zah korban kecelakaan pesawat Airbus 300-4B Garuda GA-152 akibat tidak dapat diidentifika- si, karena sudah rusak, kema- rin dimakamkan secara massal di pemakaman Membramo, tem pat makam korban pesawat Fo- ker 28 Garuda yang jatuh 18 ta- hun lalu di Partektekan, gunung Sibayak. Di mana pun dimakamkan, sama saja, karena tetap di bumi Tuhan. ***** BELUM habis duka dengan musibah jatuhnya pesawat Ga- ruda yang mengambil korban tewas 234 orang, di Sulawesi Se- latan terjadi pula gempa bumi berkekuatan 6 skala richter. Ra- tusan rumah hancur, 20 orang tewas, dan 35 orang luka berat, pada hari Minggu (28/9). September 1997 rupanya me- mang benar-benar Septem- ber kelabu. bung Guit