Tipe: Koran
Tanggal: 2020-06-14
Halaman: 13
Konten
VI BOx pada mobil. Tentunya roof AUTOMOTO Uribun Timur O etribuntimurdotcom F Tribun Timur Berita Online Makassar MINGGU, 14 JUNI 2020 13 O +62 812 4552 8432 Tribun Timur.com Tribun Timur @tribuntimur Konsekuensi Pasang Roof Box Beban kerja mesin jadi berat karena hambatan angin lebih tinggi Konsumsi bahan bakar jadi lebih boros Pergerakan kendaraan lebih terbatas karena ada penambahan dimensi Kestabilan kenda- raan berkurang Positifnya: Ruangan jadi lebih lega untuk penumpang Keselamatan lebih terjamin karena tak ada barang (benda padat) di dalam mobil saat SHOPIFY.COM ROOF BOOX- lustrasi mobil Porsche yang memasang roof box di atap mobilnya. Ada sejum- lah konsekuensi yang harus diketahui pengen- dara sebelum memasang roof box. S.VK 7000 terjadi kecelakaan PLUS-MINUS PASANG ROOF BOX ODIFIKASI mobil memang sah-sah saja dilakukan. Salah satunya yaitu dengan penambahan roof box pada mobil. Tentunya roof box ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan tambahan. Roof box juga bermanfaat ketika se- dang dalam perjalanan jauh dengan membawa mobil yang memasang roof box memiliki risiko stabilitas berkurang bahkan konsumsi bahan bakar bisa lebih boros dari biasanya. "Perlu diingat lagi dengan memasang roof box, otomatis akan membuat hambatan roof box. memengaruhi kestabilan dari mobil tersebut," "Pertama yaitu beban kerja mesin jadi berat karena hambatan anginnya lebih tinggi karena pasang roof box. Kedua, pergerakan kendaraan akan lebih terbatas karena ada penambahan dimensi," kata Jusri kepada Kompas.com, Senin (8/6/2020). Pemasangan roof box di mobil membuat ada- nya perubahan dimensi dan aerodinamika dari kendaraan. Jusri menjelaskan, jika biasanya bisa menikung dengan nyaman pada kecepat- an 80 kpj, namun saat memakai roof box akan membuat kestabilannya berkurang. "Secara ilmiahnya karena pusat gravitasi yang berubah ucap Jusri. Konsekuensi selanjutnya yaitu dengan me- masang roof box, harus memerhatikan tinggi dari kendaraannya. Pada kendaraan tertentu seperti minibus, SUV, dan Dcab, harus ingat adanya roof box ketika melewati area dengan tinggi yang rendah. "Misalnya di perumahan, dengan rintangan portal. Pengemudi yang memasang roof box harus ingat mobilnya lebih tinggi dari biasa- nya," kata dia. Selain itu, Didi Ahadi, Dealer Technical Sup- port PT Toyota Astra Motor (TAM), mengatakan, angin makin besar, dampaknya soal keseim- bangan sampai BBM yang lebih boros," ujar Didi kepada Kompas.com. Pemasangan roof box juga sah-sah saja dilakukan oleh pemilik kendaraan. Selama pemilik kendaraan menerima adanya konse- kuensi lalu menyesuaikan cara mengemu- dinya. (Kompas.com/Muhammad Fathan Radityasani) banyak barang. Tetapi di balik manfaat tersebut, memasang roof box pada mobil ada konsekuensinya. Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting, menga- takan, ada beberapa konsekuensi yang akan dirasakan pemilik kendaraan yang memasang Lebih Aman, dan Nyaman Tanpa Barang SALAH satu aspek positif dari pema- sangan roof box adalah penempatan barang bawaan tidak lagi, atau berku- rang bersama penumpang di kabin. "Dari sisi keamanan dan keselamat- an, penempatan barang bersama pe- numpang di kabin memiliki risiko. Ba- rang-barang yang merupakan benda padat, ketika terjadi kecelakaan bisa memperparah cedera penumpang." kata Founder and Training Director Ja- karta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu Jusri kepada Kompas.com, Senin (8/6/2020). Selain benda tadi, Jusri juga me- ngatakan, barang-barang yang tidak terikat dan ada di kabin bisa meng- ganggu pengemudi dan penumpang. Barang tersebut akan bergeser dan mengeluarkan suara, sehingga ku- sebelahan dengan barang. "Jadi kalau menggunakan roof box. maka cara mengemudinya harus dise- suaikan dengan lebih berhati-hati dan harus sesuai dengan kondisi memba- wa roof box," ucap Jusri. Perlu diingat juga, pemasangan roof box harus ber- hati-hati, sesuai dengan petunjuk pro- sedur instalasinya. Kemudian menggu- nakan braket asli yang terjamin, bukan hasil modifikasi yang kurang baik. (Kompas.com/Muhammad Fathan Radityasani) rang nyaman. Dengan adanya roof box sebagai pe- nyimpanan barang, pengemudi dan penumpang bisa lebih nyaman dalam melanjutkan perjalanan. Penumpang jadi tidak terganggu harus duduk ber- LALENTA MOTOR Bukan Mitos, Jarang Dipakai Bisa Cepat Rusak I Palmerah s sO ET Oga HARGA HONDA VARIO BEKAS Honda Vario 125 2015 Rp 9 jutaan "" Rp 11 jutaan 2016 Rp 10 jutaan "" Rp 12 jutaan 2017 Rp 11 jutaan Rp 13 jutaan 2018 Rp 12 jutaan Rp 14 jutaan Honda Vario 150 INTENSITAS penggunaan mobil pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang nyaman menggunakan setiap hari untuk menun- jang aktivitasnya. Tetapi tidak jarang yang ha- nya menggunakannya di waktu-waktu tertentu saja atau saat ada keperluan keluarga dan pergi ke luar kota. selain pada bagian mesin mobil yang jarang dipakai juga akan berdampak pada bagian kaki-kaki teruta- ma telapak ban. Telapak ban bisa saja mengalami perubahan bentuk jika mobil dibiarkan terlalu lama 2015 Rp 11 jutaan 2016 Rp 12 jutaan Rp 13 jutaan Rp 14 jutaan 2017 Rp 13 jutaan Rp 15 jutaan 2018 Rp 14 jutaan Rp 16 jutaan SUMBER: BERBAGAI SITUS JUAL BELI ONLINE terparkir. Penyebabnya, jika mobil yang terparkir dalam waktu lama telapak ban ba- gian bawah akan mendapat- kan beban dari kendaraan secara berlebih dibanding- kan bagian telapak yang lainnya. "Menggunakan mobil ini juga agar posisi ban berbeda dari sebelumnya yang tentu- nya bisa menyebabkan unba- lancing atau tidak seimbang." KOMPAS.COM/GILANG MOTOR BEKAS- Parade motor bekas yang dijajakan di Talenta Motor, di Palmerah Barat, Jakarta, Rabu (6/11/2019). Sering atau tidaknya kendaraan roda empat ini digunakan, dipercaya juga berpengaruh pada kondisi mobil itu ser Yang Baru Rp 24 Juta yang Bekas Rp 11 Juta ri. Lalu be- narkah anggapan jika mobil jarang digunakan akan lebih cepat rusak? Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak Suparna mengata- kan, sebaiknya mobil tidak terlalu lama terparkir di gara- si atau jarang digunakan. Hal ini karena mesin mobil perlu mengalami perputaran, se- hingga sirkulasi di dalamnya bisa tetap terjaga. "Sesekali kendarai mobil CARCAREHUNT.COM dari harga barunya. Endang Samsudin, pemilik showroom Iwan Motor di Condet, Jakarta Timur, mengatakan, harga bekas Vario 125 dan 150 sudah bisa didapatkan dengan harga yang bersahabat. "Vario 125 tahun 2015 sekarang mulai Rp 9 jutaan, kalau yang 150 sekitar Rp 11 jutaan untuk tahun yang sama," ucap Endang. kepa- da Kompas.com (8/6/2020). Hal ini jadi keuntungan tersendiri bagi Anda yang mencari skutik 125 cc atau 150 cc dengan harga murah. "Paling tinggal siapkan dana Rp 1 jutaan sampai Rp 2 jutaan untuk servis, ganti oli, dan perbaikan bodi kalau ada yang rusak. Sekaligus balik nama, karena motor usia 5 tahun harus ganti pelat nomor," kata Endang. (Kompas.com/Dio Dananjaya) PT Astra Honda Motor (AHM) baru saja menyegarkan tampilan Honda Vario 125 dan 125 dengan warna serta striping baru, pada Senin (8/6/2020). Vario 125 tipe CBS-ISS kini ketambahan warna Advance White, sementara Vario 150 punya warna baru Sporty White Red dan Sporty Black Red. Penambahan warna baru Vario 125 dan ucapnya. Sementara, lanjutnya, ka- lau ban dalam posisi sama ti- dak bergerak, sebulan hingga dua bulan maka udara yang ada di dalam ban juga bisa berkurang, sehingga ban bisa kempis. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan bagian bawah terdeformasi sehingga menyebabkan tidak seimbang. "Jika sudah parah akan menyebabkan ban tidak bisa lagi digunakan. Untuk itu perubahan posisi ban saat parkir juga perlu dilakukan KEMPIS- Lama tak dipakai, ban mobil bisa kempis, dar merusak permukaan ban 150, ternyata turut mendongkrak harga jual- nya. Saat ini Vario 125 dipasarkan mulai Rp 20,6 juta (tipe CBS) dan Rp 21,505 juta (tipe CBS-ISS) OTR Jakarta. Sementara Vario 150 dibanderol Rp 24,150 (tipe Exclusive) juta dan Rp 24,3 juta (tipe Exclusive Matte Black dan Sporty Series). Bagi Anda yang memiliki dana terbatas, tak ada salahnya untuk melirik model bekas Vario yang ditawarkan hampir separuh untuk sekadar berkeliling di kompleks, agar mesinnya juga mengalami perputaran. Komponen lain yang seha- rusnya berputar juga ada perputaran," ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini. Suparna menambahkan, agar beban kendaraan tidak hanya terpaku pada satu bagian telapak ban saja," katanya. Kemudian, mobil yang tidak mungkin penggantian sumber listrik tersebut juga akan lebih cepat. "Normal- nya ganti aki setiap dua tahun, namun karena ken- daraan jarang dinyalakan yang menyebabkan tidak adanya siklus arus listrik untuk pengisian ulang, maka lama-lama aki akan jarang digunakan juga akan membuat aki atau baterai lebih cepat rusak. Supar- na mengatakan, idealnya penggantian baterai pada mobil lebih kurang dua tahun. Tetapi, jika mobil jarang digunakan bukan melemah dan tidak dapat berfungsi," tuturnya. (kom- pas.com/Ari Purnomo)
