Tipe: Koran
Tanggal: 1986-07-07
Halaman: 07
Konten
Berita Yudha - Senin, 7 Juli 1986 EKONOMI KEUANGAN INDUSTRI - Ukiran Jepara mempunyai kekhasan. Produk ini bukan saja men- Jangkau pasaran dalam negeri namun juga sudah memasuki pasaran ekspor. Tukang ukir ini merupakan salah seorang pekerja JEPARA. Begitu memasuki daerah ini yang tergambar pada benak kita adalah ukiran. Dan itu memang besar. Obyek kunjungi yang disodorkan pihak BNI-1946 daerah ini adalah nasabah yang bergerak di bidang usaha ukiran. Kerajinan tradisional Jepara lainnya seperti tenunan "teroso" tidak dicantumkan dalam obyek kun- jungan dengan alasan perkem- bangan usaha bisnis ini sedang lesu. Dengan demikian tidak mungkin menjadi "unggulan" bagi BNI-1946 cabang Jepara. Melihat Nasabah BNI 1946 Di Beberapa Daerah Di Jawa Tengah - (IV-Habis) Jangan Beri Kredit Lantas "Masa Bodoh" memperoleh kredit mencapai sektiar Rp. 285 juta,- berupa kredit biasa, buffer-stock dan kredit modal kerja. Pimpinan BNI-1946 cabang Jepara, Syarifudin I sebenarnya- ingin juga mengajak para wartawan mengujungi nasabah yang bergerak di bidang tenunan "teroso". Tetapi karena tempatnya agak jauh dan rombongan terikat oleh jadwal yang sudah tercantum, maka ajakan itu Eterpaksa ditolak. Di Jepara terdapat sekitar 150 usaha ukiran, (produsen) dan sekitar 15 perusahaan yang hanya sebagai penjual Dari sekian itu yang paling besar dan dinilai sukses adalah perusahaan CV "Asn", milik Arief Mulyadi BA. Kebetulan perusahaan ini menjadi nasabah BNI 1946. Arief Mulyadi mengatakan, pihaknya menjadi nasabah TNI-1946 sejak tahun 1978. Ia sen- diri memulai usahanya sejak tahun 1976. Pertamakali memperoleh kredit sebesar R. 10 juta,- untuk modal kerja. Terakhir ia memperoleh kredit sekitar Rp. 65,5 juta,-. "Semua itu untuk modal ker- PERUMTEL PENGUMUMAN No. 040/HM. 001/W. 04-012/1986 TENTANG REKENING TELEPON, TELEX DAN STKB-C BULAN JULI 1986. . WILAYAH USAHA TELEKOMUNIKASI KHUSUS JAKARTA RAYA 1. a. Dapat dibayar mulai tanggal 5 Juli 1986 s/d 21 Juli 1986 pada loket-loket yang ditunjuk. b. Untuk pembayaran: Pelanggan Telepon yang bernomor awal 1). Tanggal 22 Juli 1986 s/d 24 Juli 1986, dikenakan denda sebesar Rp 500.- (Lima ratus rupiah). 2). Tanggal 25 Juli 1986 s/d 31 Juli 1986, dikenakan denda sebesar Rp 3.000.- (Tiga ribu rupiah). 2. PEMBAYARAN REKENING HANYA DIBENARKAN BILA DILAKUKAN PADA LOKET-LOKET PERUMTEL DAN ATAU BANK YANG TELAH DITETAPKAN 3. Bagi pelanggan yang ingin mengetahui: a. Berapa besarnya Rekening bulan berjalan b. Dimana loket pembayarannya harap menghubungi Pusat Penerangan Penagihan: 71xxx 72xxx ja," kata Arief Mulyadi. Produksinya dikatakan sudah menjangkau pasaran luar negeri. Bahkan saat ini sektiar 50 persen diekspor dan 50 persen lagi di pasarkan di dalam negeri, khususnya Jakarta dan Jawa Barat. Pasaran ekspor yang besar adalah Jepang dan Singapura. Konsumen- nya di Jakarta sebagian besar kalangan elit dan rumah-rumah para pejabat. "Pak -Sampurno per- nah membeli dari sini," kata Arief dengan bangga. Seperti diketahui, Pak Sampurno adalah pejabat di Rumah Tangga Kepresidenan. CV Asri yang mempekerjakan sekitar 150 orang karyawan itu mempunyai omzet sekitar Rp 70 juta sebulan. Mengenai per- masalahan dikemukakan bahwa yang paling utama adalah bahan baku. Ukiran ASRI ini sebagian besar menggunakan kayu jati. Dengan demikian pemilik bahan baku adalah perusahaan perkebunan (Perhutani). Yang dikeluhkan ia tidak bisa membeli langsung ke Perhutani namun ter- paksa lewat asosiasi pedagang kayu. "Mereka inilah yang boleh ikut lelang," kata Arief Mulyadi. Ditanya kenapa para produsen ukiran ini tidak membentuk asosiasi atau koperasi agar bisa ikut lelang? Dengan agak enggan, Arief mengatakan, sebenarnya koperasi produsen ukiran di Jepara ini ada. Tetapi menurut Arief, impoten. Selain CV Asri, di Jepara para wartawan mengunjungi produsen 130/BE/BY/7-86. 32xxxxxxx 37xxxx 819xxxx 33xxxx 380xxxx 82xxxx 34xxxx 41xxxx 84xxxx 35xxxx 489xxxx 87xxxx 36xxxxx 80xxxx 88xxxx 49xxxx 63xxxx 669xxxx 61xxxx 649xxxx 67xxxx 629xxxx 65xxxx 68xxxx (Bekasi) Depok PELANGGAN TELEX 51xxxx 548xxxx 550xxxx 58xxxx 76xxxx 59xxxx 77xxxx 71xxxx 78xxxx 560xxxx 73xxxx 79xxxx 74xxxx 57xxxx 578xxxx Jumat Sabtu Harap menghubungi Telepon 411111 082xxxxx (STKB-C) (99) (99) 6291111 711111 1 71014 510410 411111 4. Untuk pembayaran Rekening STKB-C di loket BANK EXPOR IMPOR INDONESIA JI. Medan Merdeka Selatan no.2 Jakarta Pusat. 5. Ditegaskan bahwa telepon penerangan 411111, 6291111, 711111, (99)71014 dan (99)510410 hanya melayani perta- nyaan mengenai besarnya Rekening bulan berjalan dan tempat pembayaran. 6. PELAYANAN PENERANGAN PENAGIHAN: Senin s/d Kamis Jam: 08.00-15.00 WIB Jam: 08.00-11.30 WIB Jam: 08.00-14.00 WIB Jakarta, 4 Juli 1986 Kepala Wilayah Usaha Telekomunikasi Khusus Jakarta Raya pada perusahaan ukiran Jepara CV Asri di Jepara. Perusahaan nasabah BNI 1946 ini sudah menembus pasaran ke Jepang dan Singapura. -(Photo: Yudha/R.6). nasabah BNI-1946 lainnya. Yakni "Duta Jepara". Pemiliknya Sunaryo mengakui, ia sebelumnya seorang tukang ukir, ia mendirikan perusahaan "Duta Jepara". Dan berkat dukungan BNI-1946 usahanya yang dirintis dari "nol" itu kini telah berkembang sangat lan- car. Bahkan menurut Sunaryo, ia merasa kewalahan dalam melayani pesanan. Omzetnya sebulan sekitar Rp. 18 juta,-. Berbeda dengan CV Asri, perusahaan Sunaryo dkk ini lebih memusatkan memasarkan lewat toko-toko meubel ber- dasarkan pesanan. Pihaknya memperoleh kredit pada tahun 1980 berupa KMKP sebesar Rp. 10 juta dan pada tahun 1985 yl. memperoleh kredit modal kerja sebesar Rp.25 juta,-. Tidak seperti halnya Arief Mulyadi, Pak Sunaryo aktip men- jadi anggota Koperasi. Dan menurut dia, pihaknya merasa manfaatnya menjadi anggota koperasi, khususnya dalam memperoleh bahan baku kayu Bagi Sunaryo dkk, banyaknya usaha ukiran di Jepara tidak merupakan saingan. "Semua itu sudah mempunyai pasaran sen- diri", katanya. "Buktinya saya malah kewalahan dalam menerima pesanan," tegas Pak Naryo yang tamatan STM jurusan ukiran itu kepada "BY". ..... Seperti halnya para pengusaha ukiran nasabah BNI-1946 di Jepara, Pak Miyono, Direktur CV Roda Jati di Solo juga menganggap suasana kelesuan ekonomi saat ini tidak mempengaruhi usahanya. Bahkan ia makin tegar dan bertam- bah pesat. Perusahaan yang bergerak di bidang penggergajian kayu dan meubelair yang dimulai dari menyewa tempat di Srambatan pada tahun 1960 itu kini mem- punyai omzet sekitar Rp. 200 juta sebulan. la yang tamatan SPG itu pada awal usahanya mengerjakan penggergajian sendiri. Pada tahun 1974 ia menjadi nasabah BNI-1946 dan memperoleh kredit KMKP sebesar Rp. 2 juta,- Sejak itu usahanya terus berkembang. Pada tahun 1983 ia memperoleh kredit dari BNI-1946 Rp. 105 juta berupa kredit investasi dan Rp. 150 juta untuk modal kerja. la kemudian memiliki tanah sendiri untuk pabrik dan show-room. Bahkan di Jakarta telah pula dibuka cabang. Kini perusahaannya merupakan perusahaan penggergajian dan meubelair terbesar di Jawa Tengah dan menjadi saingan utama "Ligna" yang bermodalkan raksasa. Miyono yang tamatan sekolah guru itu kini mempunya tiga unit usaha, yakni: unit sawmill (penggergajian), unit kusen, daun pintu, dil, dan unit furniture. Tenaga kerja yang diserap 200 orang. Produk furniture dibuat dengan sistem "knock down", seperti halnya "Ligna". Menurut Miyono, pihaknya sudah menjajagi usaha ekspor. Bahkan pihak Pro- motion Trade Centre (PTC) sudah menawarkan jasa untuk membantu usaha ekspornya. Pabrik garam briket beryodium ini sebenarnya cukup besar an- dilnya bagi penerimaan para petani garam (garam rakyat). Kalau sedang panen pabrik ini membeli sektiar 50 ton sehari dari para petani garam sebagai bahan baku. Namun sebenarnya letak per- soalan utamanya adalah tidak sehatnya persaingan yang terjadi diantara para produsen garam di Jawa Tengah. Menurut ketentuan, semua garam yang dipasarkan di Jawa harus yang beryodium. Namun dalam praktek dari 13 pro- duk garam Jawa Tengah (baca: Semarang) yang dipasarkan, hanya dua perusahaan yang benar-benar diproses dengan yodisasi. Produk pabrik UD Putra Bhakti ini sebenar- nya merupakan produk yang berkualitas baik, yakni dengan K103 50,54 ppm, kadar air 9,06 dan kadar NaCL 97,34% Perwakilan "Berita Yudha" JAWA BARAT Jl.Sentausa No. 10./ BANDUNG. 0014612 Dengan proses yodisasi menurut Y. Kusno, pimpinan KUD Putra Dharma, harga jelas bertaut paling sedikit Rp. 6,- per Kg dibandingkan dengan garam non yodium. Dari perbedaan harga ini maka jelas, pabrik yang dipasarkan tanpa yodium (dalam kemasan) dican- tumkan sebagai garam beryodium) akan bisa lebih bersaing diban- dingkan dengan garam yang beryodium. Sekarang yang menjadi masalah: kenapa di Semarang ma- sih diijinkan pabrik garam tanpa yodium berproduksi? Yang paling bertanggung jawab dalam hal ini tentunya adalah pihak Kanwil Perindustrian Jawa Tengah. Namun pihak pimpinan BNI-1946 cabang Semarang yang memberikan dana bagi pabrik garam dituntut pula par- tisipasinya. Kalau ada perusahaan garam tanpa yodium menjadi nasabah BNI-1946 hendaknya diberi petunjuk. Kalau perlu diadukan ke pihak Perindustrian. Sebaliknya bagi nasabah BNI yang memasarkan garam yodium ikut dibantu pemasarannya dengan cara ikut melindungi dari persaingan yang tidak sehat. Seperti halnya yang terjadi di Semarang, seyogyanya, pihak BNI-1946 cabang Semarang bisa melakukan kerjasama dengan pihak Perindustrian dan Per- dagangan untuk ikut mengawasi pelaksanaan ketentuan per- dagangan garam beryodium tsb. Memang bukan tugas per- bankan, namun sebagai bank pemberi dana adalah wajib ten- tunya melindungi para nasabah yang memperoleh bantuan dana. Jangan beri kredit lantas masa bodoh! Dalam situasi perekonomian yang lesu seperti saat ini, maka diperlukan adanya pimpinan bank yang tanggap, cekatan dan mampu membantu kesulitan yang dihadapi para nasabah yang tengah dilanda kesulitan. Semoga hal ini bisa diwu- judkan oleh segenap jajaran pim- pinan BNI-1946 di manapun berada,- (R-6). Dari hasil pengamatan kun- jungan ke beberapa nasabah BNI-1946 di Jawa Tengah itu nam- pak bahwa faktor figur pimpinan cabang sangat menentukan bagi kemajuan para nasabah, khususnya lagi dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi. Kita melihat misalnya figur Pak Sutrimo, Pak Syarifudin dan Pak Purbo sangat besar peranannya dalam pengembangan usaha para nasabah. Yang kita lihat paling menonjol adalah Pak Trimo yang memimpin cabang Kudus. Dua Proyek yang diresmikan itu dibiayai dari dana APBN, terminal Berbeda dengan mereka kita melihat kurang pekanya pihak pim- penumpang berlantai dua diselesaikan dalam waktu 225 hari. pinan cabang Semarang dalam Dengan kehadiran KM Rinjani pembinaan terhadap nasabah setiap 14 hari dipelabuhan Ambon golongan ekonomi lemah. Sebagai maka kebutuhan akan terminal mísal, Usaha Dagang Putra Bhakti penumpang sangat dirasakan di Semarang yang memperoleh mendesak maka itu dibangun ter- kunjungan pertama. Pabrik garam minal penumpang di pelabuhan briket ini yang menurut keterangan Ambon. Pada kesempatan itu Dir- memperoleh bantuan dari jen mengingatkan bahwa pem- BNI-1946 cabang Semarang sejak bangunan tahun 1976 nampak begitu-begitu perhubungan laut diarahkan untuk saja. Padahal perusahaan ini telah menunjang kelancaran arus barang dan arus jasa serta penumpang. dan prasarana Untuk menunjang pertumbuhan pada berbagai sektor pemerintah terus secara menerus Dalam Segi Asset BNI-1946 Menduduki Urutan Pertama Dari Seluruh Bank Pemerintah Yang Ada Jakarta, Juli (BY) Bank Negara Indonesia (BNI) 1946 dalam upaya meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan Inggris akan meningkatkan status perwakilannya di London mejadi cabang yang dapat beroperasi secara penuh. Hal tersebut dikemukakan Direktur Utama BNI 1946, H.Somala Wiria kepada para wartawan di Jakarta, Sabtu sesaat setelah menghadiri upacara HUT BNI 1946 yang ke-40. Peningkatan status kantor per- wakilan BNI 1946 menjadi Kantor Cabang tersebut telah mendapat persetujuan dari Departemen Keuangan dan dalam waktu dekat pihaknya akan mengajukan per- mohonan ke Bank of England yang merupakan pemegang otorita moneter di Inggris. BNI 1946 saat ini memiliki empat Kantor Cabang di luar negeri yaitu di Singapura, Tokio, Hongkong dan New York serta dua kantor perwakilan masing-masing di Lon- don dan Bahrain. Ambon, Juli (BY). Dirjen Perhubungan Laut JE Habibie meresmikan pemakaian terminal penumpang dan jembatan penghubung di pelabuhan Ambon Sabtu pagi. Keuntungan kantor cabang dan perwakilan BNI 1946 di luar negeri pada tahun 1985 cukup besar, mencapai sekitar Rp 6 milyar, sedangkan keuntungan seluruh kantor cabang dalam dan luar negeri mencapai sekitar Rp 36 milyar. Dalam segi asset BNI 1946 kini Jakarta, Juli (BY). Perdagangan paspor dan visa TKI tidak akan terjadi lagi, setelah Kepmen 01/1986 dan Permen 03/1986 mengenai pengiriman TKI ke luar negeri, khususnya ke Arab Saudi, dilaksanakan sepenuhnya mulai awal Juli ini. Permen Naker 03/1986 yang diter- bitkan awal Januari lalu sebagai pelaksanaan Keputusan Menteri Tenaga Kerja 01/1986 tentang penertiban perusahaan pengerah TKI, diberikan kelonggaran 6 bulan untuk masa transisi, dan selanjut- nya akan dievaluasi hingga akhir tahun. Sekretaris Ditjen Binawas, Ismail Soemarjo mengatakan hal itu Sabtu, menjawab pertanyaan "BY", seusai pertemuannya dengan para petugas lapangan perusahaan pengerah TKI, di Dep- naker. menduduki urutan pertama, namun dari segi keuntungan diakui menduduki urutan keempat dari seluruh bank pemerintah yang ada. Pada tahun 1985 dari seluruh perbankan milik pemerintah yang ada Bank Ekspor Impor Indonesia (BEII) merupakan penghasil laba terbesar, menyusul Bank Rakyat In- donesia (BRI), Bank Dagang Negara (BDN), BNI 1946 dan Bank Bumi Daya (BBD). Keadaan ekonomi Indonesia tahun 1986 cukup berat diperkirakan keuntungan BNI 1946 akan sama dengan yang dicapai 1985. Perdagangan Paspor Dan Visa TKI Tidak Akan Terjadi Lagi Beban yang sangat berat dirasakan oleh kalangan perbankan Jakarta, Juli (BY)' Masih diperlukan strategi jangka panjang untuk lebih memantau hubungan perdagangan langsung Indonesia-RRC. Dunia bisnis memiliki kepekaan tajam melihat peluang-peluang yang mengun- tungkan perdagangan interna- sional. Pemerintah sangat gembira atas prestasi Kadin dalam penja- jagan hubungan perdagangan langung. Dari mulai "Nol", dapat dicapai komitmen, kontrak dagang lebih dari 200 juta US dollar. milik pemerintah adalah beban bunga deposito berjangka yang pada beberapa waktu terakhir dirasakan cukup tinggi, sehingga menjadi beban bagi perbankan Dirjen Habibie Resmikan Pemakaian Terminal Penumpang Pelabuhan Ambon Arab Saudi. Diharapkan, dengan berlaku sepenuhnya Kepemen 01/1986 dan Permen 03/1986 tentang pengiriman TKI ke luar negeri, akan didapat cara yang praktis, cepat, dan aman, sehingga dapat mendorong meningkatkan pengiriman TKI ke luar negeri. Hal ini sejalan dengan diberlakukannya ketentuan, setiap perusahaan pengerah TKI tidak lagi dibatasi un- tuk wilayah tertentu, tetapi izinnya berlaku untuk ke seluruh dunia. Dengan keluwesan ini diharapkan masing-masing perusahaan mengembangkan kreativitasnya un- tuk menggali pasar kerja di mana saja yang memungkinkan. Sesuai dengan peraturan baru, kata Ismail, visa bagi calon TKI yang akan diberangkatkan ke Arab Saudi, harus ditujukan ke perusahaan, bukan pada perorangan seperti yang sudah- sudah. Dengan demikian mulai minggu ini akan berlaku satu paspor-satu visa, sehingga perusahaan pengerah TKI akan mudah melakukan urusan dokumen dan administrasinya. "Pelaksanaannya sudah dimulai oleh sebagian perusahaan pengerah TKI sejak beberapa bulan lalu, tapi awal Juli ini sudah berlaku bagi semua perusahaan", ujar Ismail optimis. Ditambahkannya, sekarang, pengurusan paspor hanya boleh dilakukan setelah per- syaratan dokumen lainnya diselesaikan, seperti surat kesehatan, dan lain-lain. Itu pun belum menjamin keberangkatan, jika perusahaan tidak dapat menunjukkan wakalah (order) dari calon pengguna tenaga kerja di pangan. (R.16) Diakui oleh Ismail Soemarjo, dalam transisi selama 6 bulan ini, banyak kesulitan dialami. Tetapi berkat kesadaran para perusahaan pengerah TKI setelah dirasakan kemanfaatannya, akhirnya dapat berjalan baik. Ini bisa dilihat, kalau dulu proses pemberangkatan TKI makan waktu 33 hari, sekarang sudah diperpendek 23 hari, ter- masuk 12 hari untuk pendidikan. Walau demikian, kekurangan pada pihak Depnaker sendiri juga masih ada, misalnya dengan seleksi akhir ketrampilan mereka di BLK Pasar Rebo. Jumlah tenaga dan waktu yang harus disediakan masih perlu disempurnakan lagi. Mengenai pertemuannya dengan petugas lapangan PPTKI dengan pihak Depnaker, Ir. Malik Aliun, Dirut PT Almas mengatakan, suatu cara yang baik para petugas dapat mengemukakan suka dukanya di lapangan kepada pihak Depnaker. la mengakui, lancarnya peraturan baru itu karena caranya yang praktis sehingga bisa dihindari kemungkinan adanya penyim- agar Perdagangan Internasional RRC, 5 Juli 1985 di Singapura. Drs. Hartanto mewakili Koor- dinator Hubungan Perdagangan langung Indonesia-RRC, Sabtu malam di President Hotel mengemukakan, dunia usaha bermata-jeli. Sebagai pengusaha pejuang lebih mendahului kepen- tingan nasional dalam usaha men- ingkatkan ekspor Nonmigas "Kadin berupaya semaksimal mungkun un- tuk melaksanakan tugas tugas yang tidak dapat dilakukan pemerintah karena terputusnya hubungan diplomatik antara kedua negara. Namun apa yang dicapai Kadin mulai dari Nol dapat menghasilkan suatu usaha dalam perdagangan in- ternasioal. Menmud SEKKAB Drs. Moerdiono selaku Koordinator Hubungan perdagangan langsung Indonesia-RRC berhalangan hadir dalam per- ingatan Setahun Penandatanganan Apa yang dicapai dalam tran- Memorandum of Understanding (MOU), "hubungan perdagangan. langung" disepakati Kadin In- donesia dengan Dewan Promosi saksi perdagangan langsung Indonesia-RRC lebih dari 214 dollar AS masih di bawah target. Tetapi hasil itu merupakan suatu "loncatan besar" bagi Kadin In- donesia". Pekerjaan itu tidak sembarangan dapat dilakukan kata Hartanto. "Dicapainya MOU menunjukkan betapa pentingnya kerjasama yang harus dilakukan dunia usaha. Dimana pemerintah tidak bisa bergerak, disitu Kadin berfungsi. Dalam melaksanakan kerjasama masyarakat. Upaya sistim angkutan laut yang teratur lancar dan aman tidak saja dilaksanakan dengan keadaan sarana angkutan laut tetapi juga melalui daya tampung antara Kadin dan pemerintah jelas fasilitas pelabuhan seperti pem- bangunan dan reboisasi dermaga, gudang, peralatan, bongkar muat serta terminal bagi penumpang. terdapat garis kebijaksanaan yang sama", kata Pejabat Pemerintah itu. Untuk itu diperlukan pengenalan lebih dekat, orientasi lingkungan, penjajagan, penelitian, keahlian dan kepekaan serta keyakinan bişnis. Pembukaan hubungan dagang Dengan tersedianya fasilitas langsung tidak tak akan berjalan tersebut maka mulus apabila tidak dilakukan pelabuhan usaha-usaha tekun. diharapkan dapat mengembang fungsinya sebagai pusat akomolasi dan distribusi. Juga diadakan pena- taan jaringan angkutan laut dalam pola terpadu dan saling menun- jang, peningkatan, kecepatan dan mutu pelayanan serta kelancaran arus kapal dan muatan. Dalam penunjang pembangunan dan kegiatan ekonomi didaerah Maluku. Sebagai titik tumpu kapal barang muatan dan penumpang pada tahun 1985 pelabuhan ini dikunjungi 105 unft kapal kun- jungan kapal tersebut menyangkut muatan sebanyak 157.629 ton "Sukses keberhasilan di dapat diukur sejauh sejauh mana realisasi mengupayakan terlaksananya sistim angkutan laut yang teratur, terarah, lancar, aman dan ter- barang dan 170.524 ton barang hubungan perdagangan langsung jangkau perekonomian dan 179.524 penumpang. (R-13) itu telah dilakukan". itu masih Tahap semaca diperlukan, maka perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk memproyeksikan komitmen- komitmen. karena dunia usaha kurang memanfaatkan dana tersebut. Dalam upaya membantu para nasabah yang mengalami kesulitan akibat kelesuan ekonomi dewasa ini pihaknya telah mengambil berbagai langkah, antara lain mengadakan penjadwalan kembali terhadap kredit-kreditnya. "Apa-apa yang bisa dilakukan, mata-mata dagangan apa yang dapat dijual. Kegiatan BNI 1946 dewasa ini tidak hanya disektor industri, jasa dan sektor perdagangan saja, tetapi sudah memperluas dibidang real estate dan perkebunan, Sebagai contoh pihaknya kini sudah memberikan kredit untuk pembangunan Perusahaan Perkebunan Inti Rakyat di Pekan Baru, namun ia tidak merinci berapa besarnya kredit tersebut. Masih Diperlukan Strategi Jangka Panjang Hubungan Dagang Langsung Indonesia --RRC Jakarta, Juli (BY). GARUDA INDONESIA terus melangkah, terus bekerja demi mewujudkan perubahan- perubahan yang merupakan bagian dari program Citra Baru dan Semangat Baru dimana antara lain adalah meningkatkan pelayanan penjualan tiket dengan otomatisasi terpadu peralatan komputernya pada sistem Display Terminal dan Tickets Printer Jum'at pagi di Kan- tor Penjualan Jakarta Raya. Kepala Reservation System merangkap Kepala Pelaksana Harian Proyek Automated Ticketing GARUDA Drs. Soesikto tengah memberikan penjelasan kepada para wartawan Ibukota dengan dimulainya pemakaian terpadu peralatan komputer untuk pelayanan tiket bagi para pemakai jasa pada Kantor Penjualan Jakarta Raya. -(Gambar: Yudha/R.10). Kepala Reservation System merangkap Kepala Pelaksana Harian Proyek Automated Ticketing GARUDA Drs. Soesikto dalam penjelasannya kepada para wartawan Ibukota Jum'at bertem- pat di Kantor Penjualan Jakarta Raya mengatakan, bahwa peralatan terpadu sistem kom- puterisasi penjualan tiket antara ter- Pelayanan nasabah Untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabahnya, BNI 1946 kini sudah dilengkapi dengan sistem komputer. Cabang-cabang yang sudah menggunakan sistem kom- puter saat ini tercatat 25 buah dan diharapkan tahun ini sudah men- capai 60 cabang di seluruh In- donesia. Otomatisasi Pelayanan Tiket Garuda Indonesia Di Jakarta Dalam menghadapi keadaan ekonomi yang cukup berat dewasa ini BNI 1946 perlu mengatur langkah yang tepat dan bijaksana. Secara mendasar dan struktural, kita sedang melaksanakan program besar untuk menyempurnakan manajemen, meliputi bidang strategi, organisasi, informasi dan teknologi," katanya. Akibat perubahan organisasi baru diakui terjadi perubahan dalam struktur kepegawaian sehingga 606 karyawan belum mendapat tempat, tetapi kini yang belum dipekerjakan kembali tinggal 86 orang dan diharapkan dalam waktu dekat seluruhnya sudah mendapatkan pekerjaan kembali, demikian Somala Wiria." Data impor Ketua Umum Kadin Indonesia Sukamdani Sahid Gitosard- jono mengatakan, data tentang transaksi dikumpulkan Kadin. Namun, bukan tugas Kadin untuk melakukannya. Tetapi, tugas pengumpulan data itu, tetap ber- jalan terus. Masih belum semua transaksi dilaporkan, oleh para pengusaha yang memanfaatkan hubungan perdagangan langsung Indonesia-RRC. Sukamdani yang memberikan sambutan pada setahun penan- datanganan MOU menjelaskan, semua transaksi dicatat Kadin. Dalam hal ini Kadin sangat berhati- hati sekali melakukannya. "Segala realisasi hubungan perdagangan dapat dilihat dengan pengapalan barang di pelabuhan pemuatan dan pembukaan L/C lewat Hongkong dilakukan Bank Devisa yang ber- partisipasi dalam pelaksanaan hubungan dagang langung, diperloleh angka transaksi sebesar 214 juta dollar AS". Meskipun pengapalannya tidak langung, namun perdagangan tetap langung karena semua kegiatan seperti negosiasi tentang harga, mutu, persyaratan pem- bayaran, pengapalan dan asuransi semuanya dilakukan pembicaraan langsung, Impor Indonesia dari RRC dapat diketahui melalui pengapalannya melalui Hongkong dan LKP (Laporan Kebenaran Pemeriksaan) diterbitkan SGS di Hongkong. minal peragaan (Display Terminal) mengatakan, "Citra GARUDA IN- dan pencetak tiket (ticket printer) DONESIA yang baru telah semakin baru dipakai satu dan diharapkan nyata dengan semakin luasnya seluruh tempat jualan tiket Garuda penggunaan identitas baru yang ada bisa terpasang dalam dipesawat ataupun pada waktu dekat. perlengkapan di darat. Lambang Garuda yang gagah menandakan perubahan yang sedang dan akan berlangsung sampai dengan akhir tahun 1987 serta besar harapan GARUDA INDONESIA bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanannya yang prima dapat menarik simpati yang lebih men- dalam bagi para pemakai jasa terhadap GARUDA INDONESIA pemegang bendera nasional milik bangsa. Semua itu adalah, demi kepuasan para penumpang dan un- tuk menjadikan perjalanan udara dengan GARUDA INDONESIA merasa nyaman, menyenangkan serta aman terjamin seterusnya (R.10) Pendekatan-pendekatan baru pun mulai diterapkan untuk memenuhi harapan para pemakai jasa khusus penumpang Garuda dan pemakaian terpadu peralatan komputer tsb dimaksudkan juga sebagai terjalinnya dalam hal menghindarkan terjadinya pemal- suan tiket Garuda. Pada tahapan pertama kali memang masih mengalami beberapa kesulitan, tapi bila sudah berjalan lancar tentunya pelayanannya akan lebih sempurna tanpa adanya kelambatan- kelambatan yang berarti. Menurut keterangan salah seorang staf Garuda kepada "BY" HALAMAN VII Menlu Mochtar Lakukan Wisata Bahari Ke Banda Banda Juli (BY). Menlu Mochtar Kusumaatma dja hari Sabtu mengadakan wisata Bhahari ke Banda, Menlu diantar Gubernur Maluku Hasan Slamet. Wisata Bhahari itu diikuti DPD KNPI Maluku, Walikota Ambon, Bupati Maluku Tengah. Dalam wisata Bhahari itu Menlu Mochtar menikmati keindahan laut Banda. Ia begitu kagum akan keindahan pulau Banda yang terkenal dengan lautnya yang indah, Menlu juga meninjau museum Banda yang menyimpan peralatan perang dizaman VOC dulu. DES Alwi yang penduduk Banda asli men- jelaskan kepada Menlu tentang perjuangan rakyat Banda ketika melawan VOC di abad ke 16 peralatan perang milik VOC yang berperang melawan rakyat Banda disimpan secara rapi dalam museum Banda. Dan Menlu juga melihat dua benteng kokoh peninggalan VOC dan Portugis. Minggu siang Menlu kembali ke Ambon dia berada di Ambon dalam rangka memberikan penataran tentang wawasan nusan- tara dihadapan peserta seminar tentang kelautan yang berlangsung di Ambon sejak hari jumat, pagi ini Menlu kembali ke Jakarta. (R- 13) Kelompok Komoditi. Kemudian terbentuk Konsorsium, supaya para pengusaha masing masing berikat didalamnya. Dapat saling kenal mengenal. Hubungan semacam itu lebih bersifat tugas (fleksibel). Mungkin dengan cara ini sebuah Trading House bisa mapan men- dukung perdagangan interna- sional,, impor dan ekspor dapat bekerja layak di arena perdagangan internasional, kata tokoh Kadin itu, yang banyak menggeluti masalah perdagangan. Transaksi tak langsung Jumlah ekspor impor Indonesia- RRC tentu saja tidak merupakan ekspor-impor kita dengan RRC, kata HMB Nawawi.M.Sc., selaku Pejabat Ketua Kadin Indonesia Komite China mengungkapkannya dalam peringatan datanganan MOU. penan- Karena selain transaksi langung masih terdapat banyak sekali tran- saksi impor yang dilaksanakan tidak langung, yaitu melalui negara ketiga. "Kita tidak dapat menghitung secara tepat berapa transaksi tak langsung. Karena sulitnya memperoleh data dan tidak terse- dianya statistik," kata Nawawi yang juga Ketua Kompartemen Pembi- naan Daerah Kadin Indonesia", Namun, gejala volume transaksi ekspor impor tidak langsung itu masih dapat dirasakan besar. Selain transaksi impor tidak langung itu masih dapat dirasakan besar. Selain transaksi impor tidak langung yang masuk ke Indonesia, kita juga masih merasakan adanya arus barang yang masuk secara tidak resmi. Tidak perlu "SK" Mengenai Trading House menurut Sukamdani "Biarin saja ikatan ikatan dalam Konsorsium terbentuk. SK untuk pembentukan Trading House tidak diperlukan, kata Sukamdani", karena masih ada kekhawatiran, sebab sebuah SK hanya menakut nakuti saja." Apa yang dimaksudkannya bahwa sebuah SK. (Surak Keputusan), hanya membuat pengusaha jadi takut. Model semacam itu sering ada sangsinya (hukumannya). Kekhawatiran mengenai pelaksanaan hubungan dagang langung untuk sebagian mungkin berasal dari adanya kenyataan arus transaksi melalui negara ketiga masih besar dan mungkin diperbesar dengan adanya hubungan dagang langung. Namun, Nawawi beranggapan baik. Keadaan itu tidak sepenuhnya Menurut Ketua Umum Kadin itu, benar. Hubungan perdagangan Trading House bisa dibentuk oleh langung membawa "keterbukaan" pengusaha itu sendiri, berdasarkan terhadap jenis-jenis transaksi dan ekspor impor tetap memberikan keuntungan bagi In- donesia. Walaupun, Indonesia akan. terikat pada resiprositas dalam hubungan per- dagangan luar negeri. asas Mengenai jumlah dan informasi tentang personil dan pengusaha yang berkunjung ke Indonesia dikatakannya dapat diketahui dengan jelas, karena untuk dapat berkunjung ke Indonesia sesuai ketentuan Inpres 9/1985, haruslah memperoleh undangan dari Kadin Indonesia, Asosiasi-Asosiasi dan pengusaha. Effektivitas koordinasi Nasional sangat bermanfaat bagi per- dagangan internasional dan khususnya dalam rangka hubungan langsung perdagangan dengan RRC. dalam setahun 23 delegasi RRC dengan 158 personil ke In- donesia dan Empat delegasi dagang Indonesia denan 252 pengusaha berkunjung ke RRC. Masih sempat merintis Laporan ketua Panitia Pelaksana Peringatan Penandatanganan MOU. Firmansyah mengatakan, peringatan 1 tahun MOU dihadiri para pengusaha Indonesia untuk saling tukar menukar informasi. "Tentunya di antara pengusaha ada yang berhasil melakukan tran- saksi dan ada juga yang masih sedang merintis. Atau baru akan merintis. Acara tersebut dihadiri 150 lebih pengusaha, pejabat pemerintah dan kalangan bisnis. Dari kalangan pimpinan Kadin diperoleh keterangan sulitnya memperoleh data mengenai jumlah transaksi yang dilakukan. Apa yang dikemukakan Nawawi mungkin lebih banyak lagi transaksi yang dilakukan, baik langung, maupun tidak langsung. Banyak di antara mereka masih "sungkan" untuk menyebutkan jumlah transaksi yang dilakukannya. Padahal informasi itu perlu untuk memantau suatu keberhasilan sekaligus dapat diam- bil langkah langkah yang lebih menguntungkan dalam per- dagangan luar negeri. (R. 19).
