Tipe: Koran
Tanggal: 1996-08-25
Halaman: 09
Konten
BULAN MADU Simalakama Kandom B eberapa minggu lalu. Yayasan Lembaga Konsumen Indo nesia (YLKI) membuka hasil penelitian mereka tentang kondom. si pelindung dan penenteram sejoli kasih. Simpulan YLKI, kondom buatan pemerintah paling aman dan nyaris antibocor. Tetapi apa komentar rekan-rekan lelaki saat membaca berita itu? "Aman sih aman, tapi ya nggak terasa apa- apa, tebalnya itu minta ampun. Merek itu-sambil menyebut- kan merek yang ternyata memang paling populer di antara sua- mi-suami setia maupun yang suka jajan-yang paling tipis. Pokoknya siip lah." Begitulah realitasnya. Para lelaki pengguna kondom-yang asumsinya mustinya menomorsatukan keamantan-ternyata da- lam membeli kondom jauh lebih memprioritaskan terasa tidak- nya' alias semakin tipis semakin asyik. Memang kontradiktif. Ka- lau memang ingin merasakan sealamiah mmungkin, mengapa musti memakai kondom? Mengapa tidak polos saja tanpa sarung? "Ya para pemakai kan beranggapan dengan memakai kondom. soal keamanan pasti terjamin. Tidak mungkin hamil dan ti- dak terkena penyakit akibat hu- bungan seksual. Soal keamanan sudah 'taken for granted'. Jadi tinggal memilih tingkat keti- pisannya saja." begitulah ja-. waban Michael Kusuma DBA. seorang pecandu berat kondom yang sehari-hari bekerja sebagai konsultan manajemen pemasar- an internasional di sebuah kan- tor di jalan Gatot Subroto. Salah satu produsen kon- dom ternama di dunia adalah Mayer Laboratories dari Ame- rika. Mereka punya segerom- bolan disainer yang meran- cang bentuk kondom. Sedang- kan para teknisi ditugaskan te- rus menerus mencari bahan super tipis. Kabarnya, kondom buatan mereka-antara lain bermerek Maxx dan Kimono -sekitar 20% lebih tipis dari segala merek di dunia. Smart... 2 Sexy. 362 PENTHOUSE CONDOMS am #1305 (12-pack) PENTHOUBY Labo Contains Nonon-9 for andra spomiads protection Untuk memroduksi bahan setipis itu, Mayer sengaja me- nurunkan tim yang mengon- trol mutu secara ketat. Bah- kan, bahan dasar kondom pun -latex-mereka kontrol sejak disadap dari pohon karet.; Meskipun begitu, ada yang menyanggah. Bahan setipis apa pun, tetap akan, mengurangi kepekaan syaraf di ujung alat kelamin pemakai kondom. Mengapa? Karena kondom menyarungi alat kelamin dengan sangat ketat, maka aliran da- rah ke ujung-ujung syaraf menjadi terhambat. Itu berarti mengu- rangi sensitivitas. Anehnya, Mayer membanggakan kondominya karena tak mengganggu aliran darah tersebut sehingga ujung alat kelamin tetap sangat peka. Apakah mungkin? FENTHOUSE em #1203 (12-pack) PENTHOUSE Abap & Lubcated Rb-textured to pronde maximum censation PENTHOUSE Motif Bunga Mawar Keinginan konsumen itulah yang dibaca oleh para produsen kondom swasta. Divisi litbang mereka berlomba-lomba mene- mukan bahan setipis mungkin tapi sangat kuat dan tahan ta- rikan maupun gesekan. Para ahli teknis dan kimia pun banyak terlibat. TROJAN 1201/12-pack) PENTHOUSE Lubricated Specialy lubricated to ensure superior sentity Swasta memang harus memikirkan survival mereka. Itu ber- arti, sekadar memenuhi kebutuhan konsumen saja masih bisa sekarat. Mereka musti berinovasi dengan memuaskan segala ke- inginan konsumen. Semua konsumen memang butuh kondom tipis dan aman, tapi ada konsumen yang ingin kondom berwar- na merah muda, ada yang suka hijau; ada yang gemar kondom polos, ada yang merasa lebih sip bersarungkan kondom bermo- tif. Malah ada yang ingin kondom berbulu, bergerigi, berujung melengkung, pokoknya segala macam keinginan. "It doesn't feel as good. Helps reduce the risk Corak yang beraneka ragam itu, katanya, berfungsi untuk le- bih merangsang kedua pasangan. Banyak juga yang mendebat nya. Apakah kalau sudah ngebet, masih sempat memikirkan warna atau motif kondom? Memangnya, sebelum berhasrat pa- sangan tersebut melihat-lihat dulu kondomnya, seperti membu- kai majalah porno ataú nonton video xxx? Soal desain yang beraneka ragam ini, salah satu jago pem- buatnya adalah dua majalah khusus lelaki kenamaan, Playboy dan Penthouse. Grup perusahaan mereka sengaja membangun divisi baru untuk memroduksi dan memasarkan kondom. Seba- gai majalah yang sehari-hari memang mengurusi soal hasrat kelelakian, tentulah mereka memahami betul bagaimana dan a- pa saja fantasi pria. Nah kondom buatan mereka ya disesuaikan dengan fantasi itu. Kondom Bergerigi Namanya juga fantasi, maka sesungguhnya pelbagai desain dan corak kondom itu tidak ada fungsi langsung. Soal kondom berbulu dan bergerigi misalnya. Banyak lelaki beranggapan de- ngan tekstur permukaan kondom yang kasar itu, maka wanita akan lebih cepat terangsang. Ini lagi-lagi, sesungguhnya cuma akal bulus produsen saja. Sebagai pembuat kondom, tentulah mereka faham betul psikologi lelaki. Semua pria tentu ingin dianggap super dan he- bat oleh pasangannya. Tidak hanya hebat di kantor dan ngobyek cari duit, tapi juga super di tempat tidur. Super ini bukan soal GET REAL With a condom, you'll both relax. And that feels good, too. Smar sportswear for the active man. Uon Thankbong may AD HERO 0000 F Ave AIDS HERO "You won't believe what we like to wear in bed HERO ukuran saja, tapi lebih-lebih lagi, hebat dalam memuaskan istri dan/atau kekasihnya. Maka dibuatlah kondom yang, menurut logika lelaki, bisa semakin meningkatkan kepuasan perempuan- nya: berkontur sesuai bentuk alat kelamin, berbintik-bintik, berbulu, bergerigi. Ukuran Ekstra Katanya, hampir semua lelaki beranggapan bahwa ukuran- nyalah yang terbesar. Padahal kenyataannya, ukurannyalah yang paling cocok dengan ukuran pasangannya. Tapi produsen malah memanfaatkan miskonsepsi itu. Mereka kemudian memroduksi kondom dengan pelbagai ukuran: S. M, dan L. Persis baju. Teta- pi sebagian besar kondom lainnya berukuran all sizes. Kebanya- kan kondom yang diperdagangkan bebas di Indonesia juga beru- kuran all sizes ini. Bahkan ada kondom yang diproduksi khusus untuk orang-o- rang berukuran extra large alias XL. Salah satu mereknya ada- lah Maxx. Tepatnya, sekitar 25% lebih besar dibandingkan u- kuran medium. Bentuknya juga disesuaikan. Di bagian ujung, pembesaarannya memang 25%, tapi di bagian pangkal yang menempel dekat glans atau kantung zakar cuma diperbesar 10%. Mengapa? "Kalau diperbesar semuanya, jangan-jangan sang kondom lepas di dalam saat dipakai," ujar produsernya. Makanya, jangan sok besarlah. Untuk Wanita Tidak hanya soal tipis saja yang diperdebatkan, tapi juga pe- runtukan dan pemasarannya. Kondom memang untuk lelaki dan dipasang di alat kelamin lelaki. Tetapi apakah harus lelaki yang membeli dan membawanya? Bagaimana dengan wanita yang aktif, apakah mereka tak boleh menyiapkan kondom di da- lam tasnya atau laci kamarnya? Bukankah aktivitas dan inisiatif seks kini semakin egaliter? Protex, sebuah pabrik kondom, lalu berusaha memenuhi ke- butuhan pasar wanita. Mereka meluncurkan produk yang dise- but Lady Protex. Sekali lagi, ini bukan kondom yang dipakai oleh wanita, tapi yang sasaran pembelinya adalah wanita. Ke- ntasan Lady Protex dibuat sederhana, berbeda dari kemasan kondom untuk lelaki yang biasanya disain grafisnya seronok atau bergambar wanita seksi. Percuma saja diproduksi kondom wanita kalau menjualnya tetap dicampur dengan kondom lelaki. Boleh jadi wanita tetap malu membelinya. Karena itu, di supermarket, Lady Protex se- lalu dijual di bagian produk kesehatan wanita, bersebelahan dengan pembalut wanita. Hasilnya? Tingkat penjualan melonjak drastis. Langkah Protex ini tentulah dițiru oleh banyak pesaing- nya. Termasuk kondom yang diproduksi oleh majalah Playgirl. Masih soal wanita, suatu hari, seusai menerima konsultasi pasangan muda yang sedang bermasalah, psikolog pengasuh ko- lom Dear Yusika di BY, bercerita bahwa sekarang sudah beredar kondom dengan pelbagai rasa. Seperti es krim saja, ada yang ra- sa strawberry, pisang, coklat, dll. Koq ada rasanya, apa kondom bisa dimakan? Ternyata, kondom seperti itu dipakai untuk me- lakukan seks oral. Walah-walah. swt Lapis Melapis Kondom P ara konsumen selalu berharap kondom yang dipakainya tidak robek dan tidak bocor. Tetapi beberapa konsumen malah bertingkah tertentu yang malah menyebabkan kondomnya bocor. Penyebab kebocoran yang paling sering adalah pemakaian yang salah dan pelapisan dengan krim pelicin tertentu. nya memang untuk perawatan kulit. Kalaupun anda ingin menggunakan pelicin, sebaiknya yang berbahan dasar air (water based). Utamanya produk krim yang memang untuk hubungan intim. Ingin membeli, bebera- pa toko obat dan apotik menyediakannya. Tapi jauh lebih mudah membelinya di toko-toko Krim pelicin tidak diperlukan untuk kon- seks (tapi yang 'resmi' sudah ditutup oleh pi- dom super tipis. Bahkan, untuk kondom tebal hak berwajib). Atau, para lelaki yang suka jajan pun, krim pelicin bisa merobek kondom hanya tentu tahu, beberapa 'pusat perbelanjaan seks' dalam tempo kurang dari setengah menit. Teru- juga menyediakannya. Di Jakarta, antara lain di tama kalau krim pelicin itu mengandung mi- daerah Kota dan Kebayoran. nyak (oil based). Bagi penggemar seks oral. disarankan tidak memakai kondom saat melakukannya. Selain karena alasan kebocoran kondom, juga karena sebagian kondom sengaja dilapisi spermisida Untuk amannya, lebih baik anda tidak menggunakan krim atau minyak apapun. Apa- lagi kalau yang anda pakai adalah minyak sa yur, minyak goreng, krim pendingin kulit, krim zat yang bisa mematikan sperma. Nah zat untuk pijat, baby oil, dan jelly berbahan mi- ini biasanya berbau dan berasa kurang sedap nyak, seperti Vaselin Intensive Care, Revlon sehingga malah mengganggu. Sebagian spermi- hand and body lotion atau merek lain, replen- sida malah berbahan dasar sabun. Jadi, sama. ishment lotion dari Oil of Ulan misalnya, dan saja dengan memakan sabun kalau anda bero- pelbagai merek krim tabir surya yang semua- ral. swt Kondom Tips untuk Pria dan Wanita uatu hari, dalam sebuah seminar, mantan Ketua IDI, dr. Kartono Muhamad, mengumpankan sebu ah anekdot. Seorang dokter kandungan setelah S 29 MINGGU, 25 AGUSTUS 1996 memeriksa seorang istri temannya, ternyata menemukan sebuah kondom masih tertinggal di dalam liang kemalu- an sang wanita cantik itu. Lalu, beberapa hari kemudian, sang dokter bertemu dengan temannya di lapangan golf. Dokter lalu melemparkan gurauan. "Wah bagaimana ka- mu ini, pakai sarung koq sampai ketinggalan di dalam is- trimu." Si suami bukannya tersipu malu, tetapi merah. padam karena menahan marah. Apa pasal? Si suami me- rasa selama hidupnya, ia tak pernah memakai kondom. Jadi, kondom siapa yang tertinggal di dalam bagian isti- mewa istrinya itu? Anekdot ini menyiratkan bahwa banyak lelaki yang tak tahu bagaimana cara memasang kondom dengan te- pat. Seperti anekdot berikut ini yang lagi-lagi melibatkan dokter kandungan. Ia menerima pasangan yang sudah tak ingin punya anak lagi. Mereka ingin berKB. Sayangnya, istri tak cocok memakai spiral karena suka timbul pera- dangan. KB Suntik, ia pun tak cocok karena haid jadi tak menentu dan ia tak mau badannya gemuk. KB susuk, ia takut kalau badannya disusupi benda asing. KB diafrag- ma, ia selalu sulit memasangnya. Maka dipilihlah kon- dom. Tetapi, beberapa bulan kemudian keduanya kembali datang untuk melaporkan kehamilan sang istri. Dokter bingung karena kondom yang diberikannya terkenal anti- bocor. Lalu ia bertanya bagaimana cara memakainya. Sang suami menjawab, "Saya selubungkan di jari telun- juk saya, lalu ya saya bermain seperti biasa." Bagaimana sih cara memasang kondom yang benar? Beli kondom yang normal. Tak perlu segala corak dan tekstur, apalagi rasa. Siapkan kondom di tempat tidur atau lokasi lain, po- koknya berdekatan dengan tempat anda berhubungan intim. Kalau terlalu jauh, anda, sulit menjangkaunya dan bisa mengganggu kenikmatan anda. Tidak lucu kan kalau sudah di awang-awang anda terpaksa berja- lan dulu ke ruang lain untuk mengambil kondom. Sobek sedikit ujung kemasannya. Agar pada saatnya nanti anda tak kerepotan merobek bungkusnya. Soal merobek ini jangan dianggap sepele. Maklum, kalau hasrat sudah sampai di ujung kepala, pekerjaan seder- hana seperti merobek bungkus kondom, bisa berme- nit-menit, apalagi kalau jari anda basah berkeringat. Jangan-jangan, saat bungkus berhasil dirobek, hasrat sudah turun lagi. Dalam kegiatan antarfakultas, saya jadi sering bertemu dengan Bobby. Dia memang berbeda dari banyak teman pria saya. Bobby sangat tenang dan bisa memahami aktivitas dan perilaku saya yang impulsif. Jangan dipasang saat alat kelamin pria masih belum e- reksi. Bisa-bisa kondominya lepas. Sebaiknya dipasang saat alat kelamin wanita sudah cu- kup mengeluarkan cairan. Kalau dipasang saat vagina masih kering, gesekan kondom bisa melecetkan din- ding vagina. Itu berarti, sebaiknya anda melakukan pe- rangsangan (tanpa kontak dengan alat kelamin lelaki) lebih dulu. Bisa dilakukan sendiri; tetapi jauh lebih baik kalau si lelaki yang melakukannya. Yang paling ideal, kondom dipasang pada saat menje- lang pria berejakulasi. Mengapa ideal? Karena berarti usia pemakaian kondom itu sangat pendek. Kalau kon- dom makin lama dipakai atau makin sering tergesek. kemungkinan aus alías bocor makin tinggi. Sayangnya, tidak semua lelaki menyadari apakah ia akan berejakulasi atau tidak. Parahnya lagi, sebagian lelaki tak bisa menahan ejakulasinya. Lagi pula, kerepotan memasang pada saat menjelang ejakulasi bisa menurunkan hasrat. Selain itu, ada kemungkinan sperma sudah menetes di dalam sebelum kondom dipasang. Maka, yang paling riil, pasanglah kondom saat alat ke- lamin pria sudah cukup tegang dan berdekatan (tak perlu 'menjelang') ejakulasi, dan alat kelamin wanita sudah cukup berlendir. Sebagai seorang akuntan, Bobby kerap menghabiskan malam-malamnya di de- pan tumpukan kertas. Tiap Minggu pagi ia bermain tenis. Keduanya saya nggak suka. Pekerjaan kantor kan nggak perlu dibawa ke rumah. Dan ia juga nggak per- lu pergi ke teman-temannya kalau perlu hiburan. Memangnya saya ini apa. Sebelum dipasang, jangan ditiup-tiup agar tak ada u- dara di dalam kondom. Kalau saat dipasang ada udara- nya, kondom bisa bocor ketika tergesek dinding va- gina. Setiap kondom (normal) memiliki bagian yang licin dan tidak. Bagian berlendir itulah yang langsung ber- kontak dengan alat kelamin pria. Sengaja diberi sema- cam lendir agar saat pemasangan gampang. Sebalik- nya, bagian yang nantinya langsung berkontak dengan dinding vagina, sengaja tidak diberi lendir karena alat kelamin wanita sudah mengeluarkan cairan. Hati-hati dengan kuku, terutama jika yang memasang- kan kondom pasangan wanita. Biasanya kuku mereka panjang dan bisa merobek kondom. Jangan berhubungan secara oral saat kondom sudah terpasang. Gigi pasangan wanita bisa merobek kon- dom. KONFLIK PERKAWINAN Perlindungan Keamanan Vina dan Bobby baru menikah 3 tahun dan belum punya anak. Karir Bobby melesat pada saat Vina masih membutuhkan banyak perhatian. Selama ini, Bobby berusaha keras untuk 'memanjakan' Vina, tidak hanya memenuhi segala permintaannya tetapi juga mendiamkan kerewelannya dan bahkan mencoba menyisihkan waktu bersama. Tapi akhirnya Bobby tak tahan.duto Kalau sperma sudah keluar, tetapi 'masih ingin melan- jutkan hubungan, sebaiknya kondom dilepas terlebih dahulu dan diganti dengan kondom baru. Kalau tidak dilepas, kemungkinan bocor selalu ada. Buang kondom bekas pakai di tempat sampah. Jangan dibuang di lubang toilet karena tidak ada kondom yang larut dalam air swt int Vi VERSI MIRNA: Belakangan ini saya (27) merasa ka- pendam dalam-dalam. Bahkan, ketika Bobby adalah teman SMA saya (26). lau hubungan kami sangat bergantung mereka sudah mentok sehingga luka itu Tapi kami baru berpacaran menjelang pada diri saya sendiri. Saya terus yang dikeluarkan kepada konselor atau saha- saya lulus sarjana pertanian. Dia bukan harus 'memberi', Vina diam saja. Saya bat setia, luka itu keluar bersama rasa cinta pertama saya. Kata orang, saya hi- tahu itu bukan berarti Vina tak mencin- bersalah dan menyesali diri. tam manis, senyum saya menawan, dan tai saya. Saya malah sangat yakin kalau mata saya bergerak-gerak kalau sedang ia sangat mencintai saya. Tapi saya su- bicara. Mungkin itulah yang membuat dah nggak tahan dengan segala keman- saya selalu dikelilingi lelaki. Saya se- jaan dan kerewelannya. ring pacaran tapi tak ada yang bertahan Dari pernyataan awal Bobby dan Vina tampak bahwa mereka kesulitan mengu- bah gaya hubungan, dari gaya 'saling melindungi menjadi gaya 'jujur meng- ungkapkan perasaan yang dipendam'. Dari sisi Bobby misalnya, ia harus menghadapi 5 akibat kalau ia harus ber- laku jujur: lama. 1. la terpaksa berhenti melindungi diri sendiri dari respon Vina. Apalagi ketika saya harus ujian MBA. Saya kan perlu konsentrasi bela- jar. Kalau saya malam-malam belajar, ia pasti ngambek. Memang ia tak pernah ngomong atau melarang saya, tapi mu- kanya pasti dilipat. Begitu juga kalau saya pergi bersama teman-teman atau melembur di rumah. Saya kan jadi ca- pek sekali kalau harus memperhatikan- nya terus. Kalau sudah begitu, saya ha- rus melucu, mengajaknya ngobrol, atau memijatinya. Kalau tidak, bisa-bisa ia ngambek berhari-hari. Perasaan saya be- nar-benar capek. 2. Ia harus mencoba membangun hubu- ngan baru berdasar kebenaran, alih- alih penyamaran. Saya ingin segera menikah tapi Bob- by bertahan sampai mendapat pekerja- an, tepat enam bulan setelah lulus. Per- nikahan kami dirayakan meriah oleh ayah saya. Orangtua saya bercerai ketika saya baru lulus SMA. Saya tetap ibu. A- yah pindah ke rumah lain meski masih sekota. Dan begitu saya lulus Tingkat Persiapan Bersama, ibu menikah lagi. Saya tak bisa cocok dengan ayah angkat. 3. Ia harus membiarkan Vina mengung- kapkan kebencian dan kesedihannya. 4. Vina mungkin terguncang. 5. Ia harus membagi kekuasaannya. Pada pertemuan kedua, Bobby sudah Akhirnya saya ungkapkan semuanya 'berani' dan berniat mengubah gayanya kepada sahabat saya. Saya malah kaget, menghadapi Vina. la sadar bahwa res- ternyata persoalan yang saya hadapi sa- pon Vina, betapa pun menyakitkannya, ngat dalam dan luas. Teman saya meny- memang harus dihadapinya. Kedua, ia arankan agar saya berkonsultasi dengan benar-benar lelah: tak hanya terhadap ibu. Saya sekarang tahu kalau selama kemanjaan Vina, tapi juga capek harus ini selalu menghindari konfrontasi ten- berpura-pura tak apa-apa. Lagi pula, de- tang perilaku Vina terlalu lama. Hubu- ngan membiarkan Vina mengungkapkan ngan kami jadi mandeg. Mestinya, se- perasaannya, Vina akan terlatih untuk makin lama perkawinan, kami kan ha- berkomunikasi secara kreatif. rus makin kenal masing-masing pribadi. Saya sebenarnya ingin marah kepada in ke rumah teman sampai malam. Tapi Vina kalau ia kekanak- kanakan. Tapi sa- Bobby selalu menjemput dan saya tentu ya tak tega memberitahunya. Saya takut mau pulang. Sekarang, kalau lagi kalau beban pikirannya tambah berat. ngambek, saya tetap di rumah. Kan Bob- Dia kan memang kurang kasih sayang by sudah lebih mengerti apa mau saya. karena berasal dari keluarga broken ho- Kalau saya ngambek, dia selalu menghi- me. Rasanya buntu. Begini nggak mung- bur saya. Mencium pipi saya lalu me- kin, begitu nggak mungkin juga. Saya meluk saya dari belakang sambil menge- harus bagaimana? lus-elus rambut panjang saya. Ketika mahasiswa saya jarang di ru- mah; beberapa minggu tinggal di rumah teman kuliah, sehari tinggal di rumah a- yah atau ibu. Saya pernah disuruh kost oleh ayah, tapi saya nggak mau. Di awal perkawinan, kalau sedang bertengkar dengan Bobby, saya suka ma- Kalaupun Vina terguncang oleh kete- rus-terangan Bobby, bukan berarti Vina terluka. (Pada awalnya Vina memang terkejut dengan keterbukaan Bobby, tapi kemudian Vina mampu menanggung ri- siko 'eksplorasi' untuk memperbaiki hu- bungan mereka.) Sedangkan tentang ke- kuasaan, Bobby tahu bahwa suami-istri memang harus berbagi; tak perlu ada korban dalam keluarga. SIMPULAN PSIKOLOG: VERSI BOBBY: Setelah beberapa kali pertemuan. keduanya tahu bahwa harga yang harus Anda pernah melihat preman pasar mereka bayar untuk bermain 'saling me- memunguti 'uang jaminan keamanan' lindungi' selama 3 tahun ini terlalu ma- dari para pedagang kecil? Uang itu seba- hal. Ternyata, 'berpura-pura' itu menye- gai 'asuransi' agar dagangannya tidak di- rap banyak energi mental, sehingga me- obrak-abrik oleh si preman. Untuk reka tak punya sisa energi untuk mela- memperoleh ketenangan berdagang, me- kukan kegiatan bersama yang positif. Vina akhirnya bisa merasakan, bahwa reka harus membayar. Praktek ini ba- mendongkol berjam-jam (karena Bobby nyak terjadi di bidang lain juga. Bahkan, juga di dalam perkawinan. main tenis misalnya) jauh sangat-sangat Orang melihat Vina adalah si cantik, Pasangan bisa saling melindungi. Ka- melelahkan dibandingkan terus terang si periang, yang tak mungkin terluka. Ia dang-kadang sangat positif dan suportif, berkata, "Jangan pergi bertenis, aku memang pandai menutupi perasaannya tapi kerap pula merusak. Seperti terlihat ingin kita bersama-sama pergi beli ce- terhadap orang luar. Ia memang dibe- dalam konseling perkawinan ini, ma- mara baru." Begitu pula dengan Bobby, sarkan dalam keluarga yang memaksa- sing-masing pihak menyesali pasangan- ia sadar bahwa mengelus rambut Vina nya untuk terus berpura-pura. Mungkin nya. Tapi kalau mereka ditanya apakah selam 5 menit bisa terasa berjaam-jam ia takut menghadapi kenyataan yang pa- rasa benci dan penyesalan itu pernah kalau dilakukan sambil tak ikhlas. hit. Mungkin itulah sebabnya banyak diungkapkan secara langsung kepada Pada pertemuan terakhir, diputarkan pacarnya terdahulu nggak tahan setelah pasangannya, mereka seragam menja- film Ordinary People. Sebuah keluarga tahu kepribadian Vina yang sebenarnya. wab, "Oh tidak! Saya tidak berani!" atau punya dua anak lelaki. Si sulung teng- Terhadap orang-orang yang dianggap- "Tidak, itu akan melukainya." Kebisuan gelam di sebuah danau. Ibunya depresi nya dekat, ia tak sungkan- sungkan lagi ini adalah 'uang jaminan' yang mereka dan kemudian menyalahkan si bungsu, menunjukkan kemanjaan dan sikapnya bayar untuk memperoleh kedamaian' mengapa bukan dia yang mati. Akhirnya yang kekanak- kanakan. Meskipun begi- dan 'ketenangan'. si bungsu ikut terapi untuk menginte- tu, ia tak pernah mau mengatakan isi Mereka tak pernah berkonfrontasi se- grasikan pengalaman menyakitkan ini hatinya secara langsung. Kalau ia tak cara jujur. Sebaliknya, mereka memba- ke dalam hidupnya. Terapis bertanya, suka saya membaca koran misalnya, ia ngun tembok bisu yang menjamin bah- "Pernahkah kamu marah?" Si bungsu malah mengambil setumpuk majalah wa kebencian dan sakit hati tidak akan menjawab, "Aku tak punya energi untuk dan ditaruh di hadapan saya. Kalau ia .bisa melewati tembok itu. Pasangannya marah!" "Tahukah kamu," tanya sang tak suka saya belajar, ia membunyikan memang tidak akan 'terluka', tapi diri- terapis, "berapa banyak energi yang kau nya sendiri yang terluka. Luka yang di butuhkan untuk menahan marah?" ■ musik keras-keras.
