Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1995-09-09
Halaman: 04

Konten


Color Rendition Chart 2cm Sabtu, 9 September 1995. Penerbit Pemimpin Umum/Pendiri Wakil Pemimpin Umem Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Perusahaan Managing Editor Sekretaris Redaks Redaktur Anggota Redaksi Terbit Tarip Iklan Alamat Telepon Perwakilan Jakarta Perwakilan Banda Aceh SIUPP Dicetak Oleh : 1 : 1 : t H. Soffyan. t H. Ali Soekardi. 1 Joeli Salim, 1 H. War Djamil. Paulus M. t H. Amir Siregar, H. Kaharudin, H. Bahari Effendy, H. Naswan Effendi, Usman Alie, H. War Djamil, Mulyadi Franseda, Asril Rais, H. H. Basyir Ahzar, H. Azmi Majid (foto). H. Marzuki Markiman, M. Hatta Lubis, Mac. Reyadi MS, Budiman Tanjat, Buoy Harjo, Umar Said, A. Rivai Siregar, Hasan Basri Ns, Timbul O. Simarmata, Johan Jambak, Ismugiman, Idris Pasaribu, Agus Salim, M. Sulaiman, Ali Sati Nasution, Michael Ronny. Samil Chandra, M. Nur, Hermansyah. Seminggu 7 kali. : t analisa 1 Yayasan SIKAP PRESS. Harta Susanto. Supandi Kusuma. Tjukrono. Rp. 4.500,- per (umum). mm/kolom Rp. 3.000,- per mm/kolom (keluarga). 43 Medan. Dan Ismail Lubis, 1 Jalan Jend. A. Yani No. 35 Kotak Pos: 1481. Telex No. : 51326 ANALIS IA. Fax: (061) 514031, Telegram: ANALISA MDN. Redaksi: 556655 (2 saluran)/511256. Tata Usaha: 554711 (3 saluran)/513554. Frans Tandun, Jln. K.H. Hasyim Ashari. No. 43-A Jak. Pusat Tel. 3446609/3844339/3453912 Fax.: (021)- 363388. H. Harun Keuchik Leumiek Jalan Tgk. Cik Ditiro 106 Tel. (0651) - 23839. Fax: (0651) 23839. SK. Menpen No. 023/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1985. Tanggal 24 Desember 1985. P.T. KUMANGO Medan (Isi di luar tanggung jawab pencetak). Tajukrencana Tingkat Inflasi Turun bih rendah. TURUNNYA tingkat inflasi bulan Agustus lalu sungguh sangat menggembirakan. Angkanya pada bulan lalu itu jauh lebih rendah dibanding bulan sebelumnya. Kalau pada bulan Juli inflasi itu ialah 0,71 persen maka pada bulan Agustus in- deksnya turun menjadi hanya 0,32 persen. Yaitu 50 persen le- Dengan sangat rendahnya angka inflasi bulan Agustus bah- wa tidak terdapat lagi kekurangan suatu jenis barang di pasar sehingga gejolak harga rasanya tidak akan terjadi pada empat bulan sampai akhir Desember tahun 1995 nanti. Stabilnya harga barang barang dan jasa bukan saja sangat positif bagi peme- rintah tetapi juga akan melapangkan keuangan masyarakat. Sangat rendahnya inflasi bulan Agustus lalu menunjukkan bahwa usaha pemerintah mengekang kenaikan harga berhasil sangat baik yang dilakukan melalui berbagai usaha sehingga persediaan barang di pasaran mencukupi dan soal transporta- si yang juga menyebabkan dapat menimbulkan inflasi berja- lan lancar tanpa ada kenaikan tarif angkutan. Karenanya sebagaimana dikemukakan Presiden Soeharto bahwa angka inflasi di bawah 10 persen seperti tahun lalu pa- da tahun 1995 ini akan bisa dicapai atau dapat lebih rendah lagi. Selama delapan bulan pertama tahun ini tingkat inflasi ba- ru mencapai 6,41 persen. Angka tersebut lebih rendah dari pe- riode sama tahun 1994 yang ketika itu mencapai 6,85 persen. Tahun 1994 tingkat inflasi ialah masih dibawah 10 persen wa- laupun terdapat berbagai gejolak harga seperti harga beras dan semen yang berlanjut pada bulan pertama tahun ini. Tetapi gejolak itu sudah dapat dihentikan dan diperkira- kan kecil kemungkinan dalam empat bulan akan ada barang yang naik secara berarti. Dan kalaupun ada kenaikan akan be- gitu sangat kecil sehingga tidak akan mempengaruhi secara rastis angka inflasi itu. Kenaikan harga beras di Aceh dan Palembang yang meru- pakan daerah produsen beras tentu segera bisa diatasi karena Bulog memiliki stok lebih dari cukup. Harga semen sudah stabil karena persediaan cukup. Malah perusahaan Semen Padang mempunyai stok lebih untuk diekspor. Pemerintah telah meningkatkan target pertumbuhan eko- nomi nasional selama Pelita VI ini dari 6,2 persen menjadi 7,1 persen. Maka dengan terkendalinya inflasi di bawah 10 persen dana dari pertumbuhan tinggi di bidang ekonomi ini dapat di- gunakan untuk lebih meningkatkan pembangunan. Diantaranya, tentu untuk meningkatkan dana bagi mem- percepat pengentasan kemiskinan melalui program program Inpres Desa Tertinggal. Bagi masyarakat biasa kecilnya tingkat inflasi melapangkan keuangan mereka. Tanpa adanya kenaikan harga harga yang berarti, kemungkinan rakyat kecil dapat menyisihkan sedikit dari penghasilan bagi keperluan keperluan selain untuk konsumsi. Antara lain para keluarga akan dapat memberikan kepada anak anak mereka uang untuk ditabung, suatu kebiasaan yang sangat positif yang harus diajarkan kepada anak anak kita se- dini mungkin. Antara lain melalui tabungan di sekolah sekolah. Dengan menabung anak anak dibiasakan hidup hemat. Uang tabungan nantinya akan dapat digunakan untuk kepen- tingan yang lebih besar bila si anak memerlukannya. Bagi pemerintah tabungan rakyat merupakan hal yang sa- ngat penting karena semakin besar tabungan rakyat semakin besar dana tersedia bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kemakmuran. * Pekan Imunisasi Nasional PRESIDEN Soeharto akan meresmikan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang berlangsung tanggal 13 - 19 September 1995, yang direncanakan ditandai dengan meneteskan vaksin polio kepada anak di bawah usia lima tahun (balita) di kedia- man Jalan Cendana, Jakarta. Melalui PIN tersebut, ini bermak- na, bertambah satu lagi bukti perhatian pemerintah kepada anak-anak balita, khususnya dalam upaya peningkatan kese- hatan dan secara umum sebagai usaha menghilangkan vir polio dari seluruh tanah air. Imunisasi tersebut akan dilaksanakan bagi 21 juta lebih anak-anak balita, suatu jumlah yang cukup besar. Mungkin, hambatan utama sebagian dari anak-anak itu berada di lokasi yang sukar dicapai oleh angkutan. Padahal, dalam memupus- kan virus polio di Indonesia, segenap penjuru di mana anak- anak balita itu berada, imunisasi harus berlangsung. PIN tersebut hendaknya mendapat dukungan sepenuhnya dari masyarakat, antara lain dalam bentuk mengantarkan anak- anaknya ke balai/pos-pos PIN yang didirikan untuk hal terse- but. Perhatian yang serius dari para orangtua adalah penting, agar PIN dapat berlangsung dengan sukses. Dua kunci utama untuk keberhasilan PIN ini yakni partisipasi masyarakat (orang- tua) dan kesungguhan dari petugas yang tergabung sebagai tim/pelaksana PIN. Sisi lain yang juga patut diperhatikan adalah jangan ada aparat atau oknum Depkes maupun anggota pelaksana PIN yang melakukan tindakan tidak terpuji, seperti pengutipan liar dan sebagainya. Walau jumlah kutipan itu kecil, tetapi bagi masyarakat terutama warga desa - hal itu akan mempengaru- hi kesediaan mereka untuk ikut mengantarkan anak-anaknya ke pos-pos PIN. Hal ini tentu tak diharapkan oleh semua pi- hak, namun perlu diperhatikan dan dimonitor. Program imunisasi tersebut, tiada lain merupakan bagian dari program pemerintah yang secara sungguh-sungguh meng- inginkan anak-anak Indonesia tetap sehat, bebas dari berbagai virus yang mungkin melanda mereka. Imunisasi polio dan lain- lain yang ditujukan kepada anak-anak balita itu, sepatutnya disambut gembira oleh segenap lapisan masyarakat, apalagi di- lakukan oleh pemerintah secara berkesinambungan melalui pro- gram yang direncanakan dengan rapi. Imunisasi yang sama akan dilakukan kembali (diulangi) pada tahun 1996 dan tahun 1967, dengan sasaran utama agar pada tahun 2000, Indonesia benar-benar bebas dari virus polio. Menuju tingkat kesehatan yang demikian baik, hendaknya program pemerintah tetap dan selalu disambut oleh masyara- kat. Termasuk program kesehatan lainnya, seumpama program Keluarga Berencana/Keluarga Sejahtera, pemeriksaan gi- gi/mata dan lain-lain. Sebab, itu semua ditujukan untuk kese- hatan masyarakat. Hanya dengan masyarakat yang sehat, da- dilahirkan manusia yang berkualitas untuk membangun pat bangsa dan negara tercinta, Indonesia. PIN tahun ini dengan biaya Rp.45 milyar, diharapkan suk- ses. Sekali lagi kepada segenap lapisan masyarakat untuk ikut aktif, yakni mengantarkan anak-anak balita untuk mendapat- kan imunisasi tersebut. Program gratis dari pemerintah un- tuk masyarakat ini memang patut dimanfaatkan secara mak- simal oleh para orangtua, sehingga motto "dengan PIN, anak Indonesia bebas polio" akan terujud. * Peduli terhadap Derita Korban Perkosaan TINDAK perkosaan diniscayai merupakan tindak krimin yang sulit diterima akal sehat. Tetapi sungguh menyayat hati nurani dan rasa kemanusiaan kita. Kasus tragedi perkosaan merupakan sosial kemanusiaan paknya tak ada akhirnya. senantiasa terus terjadi di belahan bumi manapun jua. Di AS misalnya, wanita menga lami kekerasan setiap 8 detik dan diperkosa setiap 6 menit. Di In- areas of concern rancangan ren cana Aksi yang menjadi bahasan yang nam sidang resmi pada konferensi Dunia IV mengenai wanita (4/9), dan salah satu sebabnya adalah pola budaya yang masih meren dahkan status wanita. Apalagi sejarahnya, bila dilihat dari menurut tulisan tersebut, laki-laki dia, 5 menit wanita dibakar setiap sejak lama mendominasi dan men diskriminasikan wanita. Sudah digelar hari gara-gara mas kawin, dan di Papua Nugini, 67 persen wanita jadi korban kekerasan dalam Di negeri pancasilais ini, rata- rata setiap hari sekitar 5-6 wanita ta dan nasib korban perkosaaan. diperkosa atau setiap 4 jam minimal terjadi satu kasus per kosaan. banyak wacana yang mengulas penyebab kasus ke jahatan seksual ini. Namun masih sangat jarang ulasan tentang deri rumah tangga. Padahal Sebuah LSM yang memberikan perhatian khusus pada masalah perempuan, yakni Kalyanamitra dengan mengadakan survei ber- bagai berita perkosaan yang dimuat dalam media massa pada tahun 1994 saja termuat 185 berita. Dari sejumlah kasus tersebut, 74 persen pelaku dikenal korban, 15 persen pelaku tak dikenal, S persen pelaku ayah kandung, 7 persen pelaku keluarga dekat, 99 persen pelaku tidak sakit jiwa, 9 persen ada hubungan majikan- anak buah, 28 persen korban tidak cantik dan tidak muda, 6 persen korban berusia di bawah 5 tahun, 32,5 persen korban berusia 14 tahun, 36,5 persen korban berusia 15 17 tahun, 25 persen korban berusia di atas 17 tahun,73 persen perkosaan direncanakan, 27 persen perkosaan tak direncana kan. (Kompas, 30/7). 6 Belum lagi karena berbagai kendala sosial-budaya, sebagian kasus perkosaan tidak dilaporkan (dark number). Ada semacam rasa takut jika kasusnya dilapor kan ia malah tak diterima dan di kucilkan keluarga dan masyarakat atau lingkungannya karena kehor- matannya telah ternoda dan dianggap dapat mencemarkan nama baik komunitas tempat ting Jujur diakui bahwa kekerasan terhadap wanita adalah problem di mana-mana. Kompas melapor kan dari Beijing, Cina, antara lain, kekerasan terhadap wanita merupakan salah satu di antara 12 Merasa diri tak berguna, di campakkan, dilecehkan, rasa ber- salah, kotor, hina, rasa malu, takut, tak punya masa depan dan sebagainya merupakan reaksi umum yang ditemui pada diri kor- ban perkosaan. Wanita korban per kosaan akan mengalami trauma psikologis dan akan mendapat galnya. Lebih dari itu, bila kasusnya stempel dari masyarakat sebagai korban pemerkosaan. Ribuan pe dieksploitasi media massa akan rempuan Indonesia korban perko- semakin menambah barisan anti saan yang mengalami keadaan pati terhadap derita korban yang jiwa labil, seolah padam cahaya semestinya perlu mendapat em- kehidupannya dan tak jarang pati dan simpati khalayak secara mencoba bunuh diri akibat tak tahan menanggung derita berke panjangan. wajar. jumlahnya tak sedikit. Kisah nyata dalam kehidupan se hari-hari atau dalam setiap rubrik konsultasi psikologi di berbagai media massa menceritakan bagai mana derita korban. SEPANJANG DERITA Oleh Kuncara Yuniadi DI kalangan mahasiswa seka rang ini, timbul suatu kegalauan yang kian meluas. Karena mereka gagap ketika harus menghadapi si tuasi yang terus berubah dengan cepat. Mereka harus merumuskan kembali format peran yang cepat di tengah-tengah perubahan itu. Hingga saat ini, rumusan baru untuk peran-peran mereka masih terus dicari, namun nampaknya belum menemukan titik cerah yang segera menjanjikan sesuatu. Perubahan pada tingkat per- tama terjadi. Ketika berlangsung suatu peralihan mode of produc- tion (modus produksi) masyara kat, dari modus produksi yang berbasis pada sektor agraria ke modus produksi baru yang ber- tumpu pada sektor industri. Meskipun peralihan itu belum meluas dan melingkup seluruh Sebab, psikiater pada Rumkital dr Min- tohardjo, Jakarta ini, korban menderita vaginismus (otot din- ding vagina selalu berkonstraksi/ menguncup ketika melakukan hu bungan, sehingga sulit dilakukan penetrasi); atau bahkan dapat ter- jadi di separeunia (rasa nyeri atau sakit yang dirasakan sebagai pen deritaan bila dilakukan seng gama). Kendati dari segi penetrasi memang tak dikehendaki oleh si korban namun tidak mustahil senggama 'rudapaksa' itu bisa membuahkan janin dan si korban pun terpaksa harus mengandung janin yang tidak diingininya. Janin yang tidak bersalah ini apakah terpaksa harus digugur kan? Jika tidak, janin sebagai in- san suci tak berdosa ini siapakah HIDUP Terlepas dari modus operandi apakah sebuah kasus kejahatan (seks) direncanakan ataukah ti dak, dengan bujuk rayu atas pak saan, sebagai target utama atau alternatif sampingan tetapi yang pasti tindak kejahatan perkosaan bagi korban esensinya sama, yang akan merawatnya dan mem biayainya? Dan siapa pula yang harus bertanggung jawab? Di sinilah ibu sang janin sebagai kor- ban perkosaan mau tidak mau di hadapkan pada pilihan yang dilematis kalau tak boleh dibilang bagaikan menelan buah pahit si penderitaan lahir batin malakama. yang jauh lebih dahsyat dari kehi Belum lagi beban korban sering langan harta benda atau bahkan kali menjadi bertambah berat nyawa sekalipun. karena proses yang dilaluinya un- tuk menyelesaikan permasalahan baga semacam crisis center untuk yaitu sebuah Persoalan berikutnya, kini siapa yang peduli terhadap duka nes tapa mereka ini yang kadang suka menyendiri, tertawa bahkan me nangis sendiri tanpa sebab ? Dan perkosaan pun mening- Di Indonesia keberadaan lem galkan trauma yang amat pan- korban (viktimisasi) kriminal. Pro jang. Stres pascatrauma yang tim- membantu korban kejahatan ter bul pada diri korban perkosaan barangkali merupakan derita yang akan ditanggungnya sepanjang hidup. Bertahun-tahun bayang- bayang kelam itu ternyata masih terus mengikutinya. Ia menjadi cuek, dingin, penyendiri dan begitu mudah curiga pada pria. Dari segi medis banyak wanita setelah mengalami perkosaan, menurut dr Tony Setiabudhi PhD, tidak sdapat lagi melakukan DALAM jaman yang banyak Di sinilah kelemahan-kele di warnai era globalisasi informasi mahan sebagian orang mempergu dewasa ini, orang lebih cendrung nakan politiknya tanpa dilandasi mendasarkan nilai-nilai pribadi terlebih dahulu dari pada ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan yang diper olehnya baru terbatas dari mendengarkan dialog-dialog, melalui media cetak dan media elektronik, yang praktis-praktis nya saja. Ditambah dengan ilusi- ilusi dari pedukunan. Oleh karenanya nilai-nilai pribadi yang mencuat (bukan dari lingkungan akademis maupun uni versitas), lalu dijadikan semacam bobot pribadi. Sehingga jika ditrapkan di dalam kehidupan sehari-hari, jarang mengalami kegagalan secara total. tidak Perubahan sosiologis inilah yang membawa mahasiswa ke si tuasi gamang dan agak rikuh ketika harus berhadapan dengan pola-pola sosiologis baru. Komunikasi cendrung berpen- Mendahulukan nilai-nilai pribadi tanpa menyadari sebatas dapat, situasi dunia saat ini mana kemampuan yang ada, ti dak pelak akan melahirkan sedang dilanda revolusi informasi, egoisme serta menimbulkan di mana dampaknya akan mem frustrasi fatal di mana dampak perlebar jurang antara negara- nya akan merugikan kepentingan negara maju dengan negara-nega orang banyak. Karena modus ra berkembang. operandi yang dilakukannya sudah ke luar dari jalur-jalur nor- ma hukum yang berlaku. Apabila tidak diantisipasi melalui langkah-langkah khusus, maka bisa saja terjadi MORAL semacam gejolak Justru karena itu sangat beralasan sekali apa yang dikemukakan oleh Dr. Ignas Kleden, di depan senat terbuka Universitas Katholik (UNIKA) Atma Jaya beberapa waktu lalu antara lain mengemukakan: "Hu bungan antara pengetahuan dan nilai atau hubungan antara ilmu dan politik, sangat paradok berkembang mencari bentuk- persaingan dan perten- tangan yang tidak sehat. Hal itu merupakan titik-titik negatif dari komunikasi yang berperan lebih besar dalam dinamikanya pembangunan, di mana memungkinkan pula akan berdampak negatif terhadap situasi kebudayaan yang sedang sekali!" bentuk aslinya. CIRI DALAM MASYARAKAT Dalam masyarakat yang ber- tumpu pada sistem produksi agra ria, terdapat beberapa ciri yang menonjol. Ada sistem kewenang an (syistim of authority) yang kurang lebih berwatak karismatis. Kewenangan karismatis biasa nya cenderung bersifat memusat, feodalistik, agak anti-kritik serta menuntut suatu loyalitas buta tan- pa reserve. Kewenangan karisma tis ini biasanya didukung oleh semacam basis legitimasi moral, berupa norma. Nilai dan ideologi yang terus menerus dipertahan kan, serta agak kurang kenyal (fleksibel) ketika harus ber Hentikas ushklavitshus, Asis ten Direktur Jenderal UNESCO dalam bidang Informasi dan ANALISA hubungan seksual yang wajar. menurut dokter dan hadapan dengan perubahan yang semakin cepat. kian kentara, yakni munculnya di Medan model masyarakat industrial. suatu ilmu, sehingga terjadilah kepentingan bagi kehidupan. benturan-benturan yang an- Akan tetapi jangan sampai tagonis. Karena hanya bertujuan untuk memblokir atau menghem- pang orang lain akan lebih maju. Dan itu memang merupakan ciri- ciri khas politik. Karena sudah terbiasa mene rapkan pola pikir yang demikian itu di dalam kepentingan segala bidang serta kehati-hatian, maka dengan mudah mengundang ke percayaan untuk mendapatkan fasilitas yang dikehendakinya. MEROSOTNYA NILAI-NILAI Dalam masyarakat yang. ber- tumpu pada produksi industrial, sifat dari kewenangan dan basis legitimasi yang mendukungnya sangat berbeda. Penanggulangan Secara Terpadu oleh Masyarakat dan ABRI orang gadis di bawah umur. Di PN Tangerang pada bulan Maret 1995, seorang ayah Suyat- no di vonis 11 tahun, karena menggauli anak kandungnya hingga hamil. Dalam masyarakat yang ter akhir ini, kewenangan lebih cenderung demokratis; artinya ia muncul melalui suatu proses sosial berbeda dengan kewena ngan karismatis yang biasanya menjadi monopoli dari keluarga. ses peradilan kasus perkosaan utama perkosaan memang belum banyak. Barangkali baru sebuah yayasan yang didirikan yakni Demi Yayasan Rifka Anissa Women's juga merupakan penderitaan tersendiri bagi korban. kelancaran pemeriksaan di depan penyidik ia harus mencerita kan peristiwa yang baru dialaminya dan itu berarti sama dengan mengungkit kembali luka lama. Demikian pula saat menjadi Crisis Center (RAWCC, berdiri saja September 1993) di Yogyakarta. Padahal di negara lain dilaporkan, upaya pelayanan terhadap korban kejahatan banyak dilakukan, saksi di pengadilan, ia harus men- sebut saja misalnya, AS, Inggris, Belanda, Kanada, jawab pertanyaan baik oleh jaksa, Perancis, hakim ataupun penasihat hukum, Jepang, Selandia Baru, Australia, dan ketemu terdakwa yang berar- Selandia Baru, Thailand, bahkan ti pula ia harus mengungkit kem- bali derita kepedihan yang telah menyelimutinya. India. Sudah berakhirkah penderitaan nya? Ternyata, belum ! Begitu sebuah kasus perkosaan selesai diproses (tambah pedih bila ter- dakwa dihukum ringan bahkan bebas) akan diterimakah ia di lingkungan keluarga atau masya rakat semula ? Selama korban perkosaan masih dianggap seba gai hal yang menjijikkan dan aib, bukan kecelakaan yang setiap saat bisa menimpa siapa saja khusus nya kaum wanita, maka selama itu pula penderitaan korban pun Siapapun orangnya dan di manapun mereka berada, bahwa nilai-nilai merupakan suatu masyarakat luas. bagaikan lingkaran setan tak ada ujung pangkal dan tiada akhir. Permasalahan yang begitu kompleks ini mungkin terlepas dari pengamatan dan pemikiran Berangkat dari pasal 285 KUHP, korban perkosaan adalah seorang perempuan (termasuk anak-anak, umumnya lemah men tal, fisik dan sosial dalam arti luas) yang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan dipaksa ber sebutuh dengan orang lain di luar perkawinan maka pengertian ini penting untuk menjabarkan usaha melindungi dan melayani korban HAK KORBAN PERKOSAAN Secara hukum, KUHAP sudah menyiratkan bahwa korban memi liki hak untuk mendapatkan pe layanan ganti kerugian, kembali nya hak milik, pembinaan dan rehabilitasi, bantuan penasehat hukum dan mempergunakan upa ya hukum, serta mendapatkan per lindungan dari ancaman pihak pe laku bila melapor dan menjadi perkosaan. saksi. Maka yang perlu dilakukan saat ini adalah merealisasikan per lindungan terhadap korban ter sebut. mengabaikan ilmu pengetahuan dengan mendahulukan nilai, sedangkan apa yang dikerjakan belum memberikan kenyataan. JIKA diperhatikan sebenarnya banyak tamu negara yang datang berkunjung ke negara kita ini. Hampir seluruh pelosok dunia, dari Amerika, Eropa, Afrika, Australia, terutama Asia. Sesung- guhnya wajar jika kita merasa bangga, karena hal ini berarti negara dan bangsa kita bukan saja dikenal di luar negeri, tetapi diperhatikan dan banyak bangsa dengan ingin bersahabat Indonesia. Tapi yang saya kurang puas, kok sepertinya daerah kita ini, Sumatera Utara, bagaikan kurang diperhatikan. Artinya kurang sekali ada tamu negara tersebut yang berkunjung ke Medan atau Sumatera Utara ini. Kalaupun ada hanya satu dua. Biasanya para tamu itu hanya datang ke Jakarta, dan ini Egoisme dan frustrasi yang sudah banyak melanda tatanan kehidupan, dapat memungkin kan salah satu faktor membuat orang kehilangan keseimbangan pola pikir dan jati dirinya, lalu memaksakan kehendaknya tanpa didasari oleh norma-norma hukum. Maka nilai-nilai moralpun yang semestinya merupakan ke unggulan pribadi, tidak lagi jadi barometer. Dengan dalih asal ter- capai kehendak yang diinginkan. Justru itu pula yang membuat timbulnya kekerasan-kekerasan dan kebrutalan-kebrutalan yang meresahkan masyarakat. Kadang- kadang kepedulianpun tidak dapat lagi dilaksanakan sesuai sebagaimana mestinya. Tidak saja di kota-kota besar terjadi pembunuhan-pembunuh an, perampokan dan perkosaan, penipuan-penipuan tingkat tinggi, penyalah gunaan jabatan, mani pulasi pendidikan, merendahkan derajat agama dan sebagainya dan sebagainya. Di kota-kota kecilpun hal seperti itu bisa-bisa saja terjadi. Surat Pembaca Mengapa Tamu Negara Jarang Singgah Perlunya mendirikan pusat pe layanan perlindungan korban ke- jahatan (crisis center) atau dalam konotasi yang lebih positif seper- ti family service center (FSC) misalnya layak direnungkan ken- dati disadari memang tidak mudah. Sebab, menurut dr Kar- tono Mohamad yang mantan Ke tua PB IDI, crisis center memerlu kan tim lengkap lintas sektoral seperti dokter, psikolog, pakar hukum, sosiolog, dan rohaniwan. Mereka akan mencurahkan tidak hanya terbatas pada perha- tian medis (treatment fisik) seperti Klan, kelompok kepentingan, atau kelas tertentu dan khusus. Kewenangan yang demokratis tidak bersipat memusat, tapi menyebar (decentralized); tidak feodalistis, tetapi demokratis, tidak menuntut loyalitas tanpa reserve, tetapi loyalitas yang kritis. Sementara, basis legitimasi moral yang mendukung sistim Memang sukar untuk mera malkan apa yang akan terjadi di kemudian hari, tidak juga para normal atau ahli-ahli tenung maupun peramal retak tangan. Terkecuali khusus bagi Jawatan Meteorologi yang meramalkan situasi cuaca setiap harinya. - Seseorang dengan kekerasan me maksa perempuan yang 'bukan' isterinya untuk berhubungan suami-isteri dengan dia, di hukum karena memperkosa de ngan hukuman penjara selama- "Semua pihak harus benar- lamanya 12 (dua belas) tahun. benar memperhatikan meningkat nya kejahatan dengan kekerasan Sedangkan di dalam Pasal 287 di kota-kota. Kecendrungan itu (1) KUHP disebutkan : jangan dibiarkan meningkat. - Seseorang berhubungan suami- isteri, dengan wanita yang bukan Karena itu semua pihak perlu Seolah-olah membuat tidak berdayanya undang-undang hu kum untuk meluruskan dan Peran Mahasiswa dan Masyarakat Menghadapi memang sudah sepantasnya, karena Jakarta adalah ibukota. Lalu setelah Jakarta yang paling sering diperhatikan atau dikun- jungi hanya Bandung, Yogyakar- ta dan Bali. Inilah yang paling sering. Perubahan yang Cepat Seperti baru-baru ini ketika Ratu Belanda Beatrix berkunjung ke Indonesia, selain Jakarta banyak juga daerah Indonesia yang dikunjunginya seperti Yogyakarta, Surabaya, Menado, bahkan juga Sumatera Barat. Tapi tidak ke Medan. Pada tahun 1995 ini memang adanya kecendrungan kejahatan- kejahatan semakin meningkat. Para penjahat bagaikan terlalu beraní menantang para aparat keamanan. Kejahatan-kejahatan yang dilakukan tidak hanya terbatas pada merampok harta, sampai- sampai berbuat yang tidak manu siawi. Merampok dan memperko sa isteri dan anak gadis pemilik rumah. Seperti apa yang terjadi di Kampung Cimatis Desa Jati Karya Pondok Gede Bekasi baru- baru ini. Oleh Mohd. Romali Siregar Oleh E.Prabowo melenyapkan kebejatan manusia, dan pada sisi lain para aparat keamanan sepertinya dilecehkan oleh orang-orang yang tidak ber- tanggung jawab. MENUNTUT LEBIH BERAT Jika sudah demikian jadinya siapakah yang akan dipersalah Apa yang dikemukakan oleh jawab. kan. Siapa yang mau bertanggung Kepala Negara perlu dilaksanakan dengan penuh perhatian serius, agar supaya kejahatan-kejahatan itu tidak sampai merajalela sekehendaknya. Apa sebab, saya pun kurang tahu. Padahal jika disimak, di Sumatera Utara inilah dulu yang paling banyak peninggalan. Belanda berupa perusahaan, yang menonjol adalah paling perkebunan perkebunan, karet, kelapa sawit, coklat dan yang paling terkenal tembakau Deli. Rasanya layak jika Ratu Belan- berkunjung ke daerah ini. Tetapi da dan rombongannya itu juga, mengapa tidak dijadwalkan, ya entahlah. Tapi rasanya, Sumatera Utara yang paling besar menghasilkan kewenangan ini tidak berwatak dokmatik, tapi terus-menerus menyediakan peluang untuk ditaf- sir kembali (reinterpreted). Oleh karena itu sistim nilai dalam masyarakat industrial bersipat ter- buka dan siap untuk "dibaca" kembali sesuai dengan perubah an. Apa yang disebut di muka, KABARNYA PEMUDA SEKARANG BANYAK YANG PENAKUT, YA PAK. MEMPERKOSA GADIS DI BAWAH UMUR SAJA, PAKE RAME RAME SEGALA...? mempelajari perubahan sosial yang terjadi, mengembangkan sistim pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan secara ter- padu antara masyarakat dengan jajaran ABRI setempat!" devisa ini toh pantas juga men- dapat kunjungan tamu-negara. Kita sebagai penduduk Sumut tentu bangga jika daerah ini men- dapat perhatian, dan diper- cayakan menerima tamu negara. Memang Sumatera Utara tidak banyak memiliki benda atau bangunan bersejarah seperti Can- di Borobudur atau Prambanan, tidak punya pabrik pesawat udara, atau pabrik kapal seperti di Surabaya, namun Sumatera tetap Utara mempunyai kelebihan, ya itu tadi perkebunan yang teramat luas. Lagi pula di daerah ini pula ter- dapat danau yang terbesar dan terdalam di tanah air kita, Danau Toba. Begitu pula dengan kota wisata, Berastagi, bukankah sudah dikenal sejak Belanda dulu !. Tapi terlupakan. an kolonial sekarang seperti Atau barangkali ada sesuatu yang masih harus dibenahi, misalnya persiapan pelayanan atau sektoral kosaan. rehabilitasi. Dengan demikian trauma dan perasaan dirinya tidak lagi ber an, khususnya terhadap perem puan. Yang paling penting ten- guna di masyarakat yang sering tunya adalah upaya preventifnya. menghantui korban perkosaan dapat tertangani secara baik dan memuaskan hingga akan menum- membantu memulihkan luka-luka melembaga maka sepsi masyarakat tentang perem yang dialami dan mempersiapkan diharapkan akan sangat memban- puan, mengubah persepsi seks tu meringankan derita korban per segala kemungkinan bila terjadi sebagai simbol kejantanan, me kehamilan atau bahkan tertular ngubah pola sosial dan budaya Namun juga perlu disadari bah yang bisa merugikan wanita, penyakit, tetapi juga konseling wa keberadaan lembaga semacam psikologis (treatment mental), dan mengembangkan program memi itu hanyalah salah satu alternatif nimalkan perundangan seksual dalam membantu korban kejahat dan segala bentuk kekerasan di dunia pendidikan, tempat kerja, dan tempat-tempat lainnya serta perlunya penelitian tentang keke rasan pada wanita dan media massa untuk mengeliminasi stereo tip gender, dan sebagainya. Tanpa itu bukan tidak mung kin akan merangsang pemerkosa- pemerkosa lainnya terus menari- nari dan bergentayangan mencari mangsa. Dan siapa tahu pemerko sa sudah berada di sekitar kita ! Penulis adalah pemerhati masalah kriminalitas dan sosial kemasyarakatan. Bukankah pepatah mengatakan, ? to preven better than to cure Langkah-langkah ini dapat di buhkan kembali rasa percaya diri. lakukan misalnya dengan mem- Dari uraian singkat di atas hadap wanita, mengadakan pro- buat rumusan UU yang memberi jelaslah bahwa pentingnya pena kan semacam perlindungan ter nganan pasca perkosaan yang menyeluruh dan kebutuhan pena nganan lanjutan kepada korban perkosaan. Jika upaya-upaya ter sebut dapat direalisasikan dengan kerja sama instansi terkait lintas teksi sosial perkotaan, memupuk rasa kesetiakawanan sosial serta sosial) (solidaritas memperkuat pemihakan kepada golongan lemah, mengubah per Demikian antara lain Presiden Soeharto menegaskan, di dalam sambutannya di dalam acara Pra, setya Perwira ABRI Tahun 1995, di halaman Istana Merdeka Jakar ta. ? SUTRISNO HADI Jalan Setia Budi Medan Cantumkan nama dan alamat yang jelas. tanda tangani, dan serahkan fotokopi KTP yang masih berlaku Sebenarnya sudah sejak lama masyarakat menginginkan, bahwa setiap para pelaku perkosaan yang sudah sering terjadi di mana- mana, terutama dilakukan dengan beramai-ramai lebih dari 5 orang semestinyalah dijatuhi hukuman berat. Apa yang menjadi vonis peng adilan sering-sering dianggap masih terlalu ringan, kadang- kadang tidak sesuai dengan apa yang tercantum di dalam KUHP. Sesuai dengan Pasal 285 KUHP, di sana disebutkan : adalah perubahan pada tingkat sosiologis. Perubahan ini semakin menunjukkan gejala yang kuat dalam masyarakat secara khusus masyarakat perkotaan, sementara pada sisi yang lain terdapat pula perubahan pada tingkat politis. Ada perbedaan yang cukup tegas antara dua pola perubahan itu kalau kita teliti lebih jauh. Jika perubahan sosiologis kurang lebih bersipat alamiah (natural), maka perubahan politis adalah perubah an yang terjadi lewat rekayasa Biaya Penataran P4 Mengapa Mahal? SEBAGIAN besar Perguruan Tinggi Swasta di Medan tahun akademi 1995/1996 ini tidak akan dikabarkan sepenuhnya menyelenggarakan penataran P4 terhadap mahasiswa baru, karena tinggi (mahal) nya biaya penataran dikenakan oleh BP7 Sumatera Utara. Hal ini terungkap setelah Rektor Universitas Dhar- mawangsa Drs. Mansyur Zainud- din menjelaskannya beberapa hari yang lalu. Setiap mahasiswa dikenakan biaya Rp. 30.000, dan belum termasuk biaya makan dan biaya-biaya lain. Biaya yang begitu besar tentu saja memberatkan bagi PTS. Sementara itu bila tidak diselenggarakan oleh PTS, maka dikenakan sanksi tidak diizinkan kuliah mata mengadakan Pancasila. isterinya, sedang diketahuinya atau patut disangkanya, umur pe rempuan tersebut belum cukup 15 tahun, dihukum penjara sela ma-lamanya 9 tahun. Dalam hal ini Jaksa Agung Singgih SH pun, sudah sejak lama memperingatkan kepada para Jaksa untuk menuntut lebih berat kepada pemerkosa dan pelaku ke- jahatan lainnya terhadap wanita, karena hukuman yang dijatuhkan selama ini masih dianggap terlalu ringan sehingga tidak membuat jera para pelakunya. Justru karena itu Jaksa Agung telah memprogramkan, agar supa ya Jaksa yang menangani kasus- kasus perkosaan adalah Jaksa Wanita. Jaksa wanita lebih cen- drung dapat merasakan trauma wanita yang menjadi korban perkosaan. • WIWID. 95.. SETIMPAL (Berarti perlakuan suka sama suka Pen). Pada tahun 1995 ini (bulan Juni) PN Medan juga telah mem- vonis seorang laki-laki E. Ginting dengan hukuman penjara selama 8 tahun, terbukti bersalah telah menculik dan memperkosa se kat. (engineering) seorang penguasa. Pada tingkat politis, perubah an itu terjadi pada dua tingkat. Pertama, terjadi pada tingkat insti tusional atau kelembagaan. Ini kita lihat pada kebijakan pemerin- tah orde baru (ORBA) untuk mela kukan apa yang disebut dengan restrukturisasi atau pengaturan kembali terhadap model-model pengelompokan dalam masyara (?! Kedua, terjadi pada tingkat ideologis. Ada suatu kebijakan Halaman 4 HUKUMAN Dalam hal ini memang ter- dapat keputusan pengadilan yang bervareasi. Dari mulai bebas karena tidak terbukti, hukuman 8 tahun, sampai kepada 20 tahun. Seperti pada tahun 1993 di Pengadilan Negeri (PN) Medan, di mana seorang pemuda nama Andre AK 17 tahun di vonis bebas, tidak tanda-tanda terbukti memperkosa adanya terha dap seorang perempuan pemban dilakukan secara beramai-ramai. Baik perlakuan perkosaan itu tunya. itu adalah dengan sengaja direncanakan, seperti mencegat dijalanan atau pada tempat-tempat tertentu, maupun pada mulanya hanya ber- niat merampok harta benda penghuni di rumah. Hukuman haruslah setimpal. *** kan — Bulan Maret 1995, Ilham usia 17 tahun oleh PN. Maros Sulawesi Selatan telah dihukum selama 20 tahun, karena terbukti bersalah telah memperkosa seorang gadis SD, hingga tewas. di mana korban di cekik Di lihat dari pada ber- variasinya keputusan PN, bahwa pemberatan hukuman terhadap pemerkosa itu bisa sampai 20 tahun, apabila yang diperkosa itu sampai tewas. Menurut hemat Padahal penataran P4 merupakan program Pemerintah yang sejak awal sudah bertekad untuk memasyarakatkan P4 kepada seluruh rakyat Indonesia. Terlebih lagi bagi para mahasiswa yang bakal menjadi generasi penerus, sangatlah pen- ting untuk mengetahui benar masalah Pancasila dan sekaligus mengamalkannya yaitu melalui penataran P4. Tetapi dengan tingginya biaya mengikuti penataran P4, hal ini dikhawatirkan bisa menghambat pemasyarakatan P4 di kalangan mahasiswa. Untuk ini perlu menjadi perha- tian Pemerintah agar biaya penataran P4 untuk para mahasiswa ini dapat ditekan serendah mungkin, dan bila memungkinkan dibebaskan dari biaya apapun. Karena ini juga merupakan Pemerintah program dari barangkali memang sewajar- nyalah dibiayai pula. Azwani Ma'ruf Jalan Wahidin Medan. kita yang perlu diperhatikan oleh pihak Penuntut Umum (Jaksa) maupun Majelis Hakim, pemberatan hukuman terhadap pemerkosa jangan hanya menitik beratkan pada kasus "tindak pidana memperkosa" saja, tetapi harus pula dipertimbangkan betapa trauma yang dialami oleh si korban. Batiniahnya tertekan, baik yang dialami oleh wanita yang usia 16 dan 17 tahun, apalagi yang masih di bawah usia. Justru pula jika perlakuan perkosaan itu untuk "menunggalkan" kecende rungan ideologis dengan cara . membakukan Pancasila sebagai satu-satunya asas yang melandasi seluruh pola pengelompokan da lam masyarakat. Apa yang hendak dicapai me lalui penyeragaman azas itu adalah untuk memupus pola pengelompokan sosial yang ber- sandar pada model "aliran". Seperti yang kita lihat pada orde sebelumnya. Pengelompokan sosial yang berwatak "aliran sentris" diang- gap menggangu stabilitas politik, karena rentan sekali terhadap gejolak. Perubahan pada tingkat politis ini juga mempunyai dampak yang cukup signifikan dalam kehi dupan mahasiswa dilingkungan kampus. Terhadap kecenderungan untuk merumuskan kembali peran mahasiswa, dari model man of politics ke model man of analysis. Perubahan ini seolah cende rung untuk membatas peran mahasiswa hanya pada lingku ngan akademik, sementara ruang politik (political space) bukan lah menjadi urusan para mahasiswa. Ada pembedaan yang tegas antara ruang akademik dengan ruang po litik. PERAN STARATEGIS Penting untuk diperhatikan, bahwa walaupun mahasiswa da pat menjadi katalisator pada kegiatan politik, tetapi jarang sekali mendukung suatu perobah an sampai pada ujung penyele saiannya. Perobahan yang dimulai oleh mahasiswa harus ditampung dan diselesaikan oleh lembaga yang lebih mapan. Hal ini karena mahasiswa itu kurang mampu dan kurang cerdas untuk memilah persoalan yang pas. Kita perlu memahami karena mahasiswa itu sendiri bersifat transitoir, bukan merupakan pro- fesi yang menjadi bidang pengab- dian seumur hidup. Kemahasis- waan adalah suatu jembatan (Bersambung ke hal 11 ) 4cm Sabtu, 9 Septem DAF Ber Jel Kisaran, (Analisa) Penanganan p- sepanjang 25 met- kecamatan Air Jor Kotamadya Tanju dilakukan penutup dana belum tiba, w airan Kabupaten A juan Kepala Bina I Banjarnahor, di kam (7/9). Lebih jauh menja masi Analisa dikata Djufrie S. BIE, bentu nan secara darurat dilakukan dalam sem ialah dengan memasar cok dari persediaan ya menyusun pasir dala plastik, menyumbat ba Cara itu hany gul yang jebol. ngamanan darurat, be nen. Karena dana ang dibutuhkan sudah kepada Gubsu, Ketua. Dua Peng Tew= Sei Rampah, (Anali Dua orang pengen motor tewas ditabral lan lintas Sumatera Desa Pon Kecamatan tepatnya di Km. 64 Tebing Tinggi, 20.45 WIB. Sementa Kamis but melarikan diri. Kedua korban masing-masing Man Koleb (41) keduany Dusun VI Desa Pen jang Kecamatan Sei. Serdang. Keterangan yar Analisa menyebutka lam naas itu kedua ngendarai sepeda m kemudikan Koleb das Tebing Tinggi men pah, namun sesamp pat kejadian perkar tiba datang sebuah indem dak diketahui arah belakang men. motor yang mere tersebut. Akibat sepeda m ditabrak dari belaka MENINJAU yang dikelola Ka HWK- Medan, La (Analis Dalam kunjun lama dua hari di Pimpinan Daeral- nita Karya (DP penim melakukan layanan Lanjut Desa Mekar Sari (8/9) pagi. Pos pelayana dioperasikan seja dibina DPD. HW sama dengan Kar Yodha Desa M dikordinir Kanw Ketua DPD nyonya Alimud diwakili nyonya dalam sambutar pembinaan terh melalui pos pela ini makin dirasa perkembangann MEM Menurutnya ngandung arti sa diharapkan dap rapan pemerim Keca Entask Pematang Siar Kecamatan dewasa ini memacu pemb bidang dan ber kan potensi y bekerja kera kemiskinan keluarga pra Camat Si Kotamadya I Drs. Samuel ditemui "Ana janya, Sela mengatakan, duduk di wil 24.904 jiwa keluarga (KH Sesuai deng pada 2 kelura dilakukan E Sianar kata S tugasnya itu penduduk y dalam tara. Karenanya melibatkan s berdasarkan p atau tingkat taskan kelua dimaksud.