Tipe: Koran
Tanggal: 1992-08-06
Halaman: 06
Konten
Color Rendition Chart 2cm 4cm Halaman 6 Harian Untuk Umum Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila Terbit Sejak 16 Agustus 1948 Tajuk Rencana Bush dan Saddam Mendramatisasikan Konflik DENDAM Saddam Hussein terhadap Bush ba- rangkali bisa disebut dendam abadi. Perlakuan Bush terhadap Saddam sejak Perang Teluk yang lalu hingga sekarang lebih menyerupai perseteruan panjang yang makin lama makin bersifat pribadi dan irasional. (Ini bukan sekadar perseteruan antara dua negara yang berbeda kepentingan masing-masing). Bush yang pada awal konflik tampil sebagai orang kuat, ternyata dalam perjalanan waktu lebih banyak dipermainkan musuhnya," Si Bocah Bengal". Se- mentara Bush makin kehilangan popularitasnya yang sangat diperlukan buat memenangkan pemilu mendatang ini- gara-gara kemenonjolan penam- pilan Bill Clinton -- maka Saddam walaupun menda- pat tekanan ekonomi-militer yang keras dari PBB, dan terutama Amerika Serikat, masih saja tegar dan meledek Bush, saingannya, dengan cara yang benar-benar membuat Bush semakin geram. Salah satu contoh betapa nakalnya Saddam Hussein ini, dan juga betapa pandainya ia meledek orang yang telah memperlakukannya dengan penghinaan di muka mata dunia, adalah demonstrasi fisik yang ia lakukan baru-baru ini. Dengan tubuh segar-bugar dalam pakaian renang ia mandi di Sungai Tigris, mengeksposekan dirinya ke seluruh penjuru dunia lewat tayangan TV bahwa yang namanya Saddam Hussein itu masih ada dan masih setegar atlet yang siap lomba! Kita tidak tahu sampai berapa jauh emosi Bush bisa dipermainkan Saddam. Akan tetapi yang jelas dewasa ini Bush benar-benar "memerlukan" Sad- dam. Kenapa? Untuk mengembalikan citra politik- nya yang makin pudar, Bush ingin menjadikan Sad- dam "lawan tanding" yang bisa dipojokkan ke sana- sini sesuai dengan selera dan kebutuhan Bush. Bush memerlukan Saddam sebagai tokoh yang memperbaiki pandangan dan penilaian rakyat Ame- rika dengan serangkaian prestasinya yang lebih ba- nyak dibuat-buat atau direkayasa. Saddam Hussein bukanlah Saddam Hussein apabila ia bersedia didikte begitu saja oleh Amerika Serikat, yang sejak awal konflik memang sudah ber- sikap "memang sudah bersikap "memihak" terha- dap Kuwait (demi kepentingan supply minyaknya). Dengan berlagak menyembunyikan rahasia persen- jataan beratnya di tempat-tempat yang bukan tempat-tempat sebenarnya, Saddam meraih sukses besar menciptakan kemarahan dan frustrasi Bush. Akan tetapi, Bush juga bukan Bush, apabila ia tidak mampu "menghajar" balik "Si Bocah Bengal" dari Timur Tengah ini. Sebegitu cepat ia mendapatkan kenyataan bahwa dugaan tempat penyimpanan ra- hasia militer Irak meleset, serta kenyataan bahwa Saddam berhasil menciptakan kerja sama tersendiri dengan PBB di luar kerangka acuan yang dibuat Amerika Serikat, maka Bush lantas menggelarkan strategi barunya: Manuver senjata bersama Kuwait dari 3 Agustus sampai 19 Agustus 1992, dalam ben- tuk Latihan Perang Bersama. Latihan militer ber- sama ini sudah barang tentu akan dilaksanakan se- demikian rupa supaya pihak yang ditargetkan benar-benar merasakan panasnya selomotan- selomotan api pihak yang mengadakannya. Kedata- ngan ribuan anggota militer beserta segala per- alatan perangnya yang canggih di depan hidung Saddam Hussein, diharapkan mampu memancing tindakan militer Saddam yang keliru, sehingga hu- kuman yang keras bisa ditimpakan kepadanya. Apakah manuver politik-militer Amerika Serikat yang baru ini akan memberikan efek yang diharap- kan oleh Bush? Jawabnya agaknya : Masih diragu- kan! Perkembangan konflik membuktikan bahwa Irak bisa membuat kesepakatan dengan PBB, tanpa restu Amerika Serikat, untuk pemeriksaan rahasia militernya (pada tanggal 26 Juli 1992). Dengan kata lain, Amerika Serikat dinyatakan tak mampu lagi mendikte PBB seenak perutnya sendiri. Rakyat Amerika Serikat, yang memang jauh lebih kritis me- nyoroti Bush dalam masa kampanye presiden seka- rang ini, tentu akan berpikir tiga empat kali sebelum menentukan pilihannya kepada Bush. Banyak warga rakyat Amerika Serikat sekarang yang mulai melihat Bush sebagai telah bertindak secara exag- gerated (dilebih-lebihkan), sehingga dianggap se- bagai bukan orang yang tepat untuk pencalonan presiden serta mendesak agar ia mengundurkan diri. (Juga terutama karena Bill Clinton tampil lebih meyakinkan). Kalau efeknya di dalam negeri Amerika Serikat sendiri belum tentu menggembirakan, maka ulah Amerika Serikat yang menggeledah setiap kapal yang dicurigai dan lewat Aqaba, telah dirasakan amat merugikan negara-negara yang bersang- kutan. Yordania, misalnya, belum lama ini telah mengutarakan kekesalannya atas kerugian jutaan dolar sejak diadakan penggeledahan di Aqaba, ka- rena keterlambatan barang-barang pemasok kebu- tuhannya dari luar. Belum lagi perusahaan-perusa- haan pengangkutan kapal yang harus mengeluar- kan biaya ekstra sebagai akibat penahanan armada pengangkutan mereka. Masalah konflik Irak-Amerika ini sekarang ter- bukti sebagai masalah yang sama sekali bukan ma- salah sederhana. Banyak pikiran-pikiran atau ramalan-ramalan terdahulu yang dilontarkan meng- enai irak pasca-Perang Teluk ternyata meleset total. Saddam Hussein tetap berjaya di atas kursi kepe- mimpinannya. Kendati Irak dibebani pelbagai sanksi ekonomis yang maha berat, sehingga rakyat sangat menderita, Saddam dan rakyatnya belum juga ko- laps. Malah ada pendapat baru, bahwa secara tanpa disadari Bush, Amerika Serikat -- didukung PBB -- sekarang ini tengah menobatkan Saddam sebagai Pemimpin Seumur Hidup. Orang mulai bertanya, jangan-jangan dalam fase berikut ini giliran Bush yang bakal tampil sebagai pecundang! Terima Kasih, Atlet Bulu Tangkis Indonesia MEDALI emas di gelanggang olah raga akbar se- jagat akhirnya berhasil didulang para atlet Indone- sia. Dengan memperoleh dua medali emas, dua perak, dan satu perunggu hanya dari cabang bulu tangkis, posisi Indonesia sebagai peraih medali emas sudah terukir dengan indahnya dalam sejarah olimpiade. Dari daftar perolehan medali, untuk se- mentara Indonesia menempati urutan ke-18 dari 172 negara peserta. Hari itu, Selasa, 4 Agustus 1992, merupakan hari yang tak pernah terlupakan dalam sejarah partisipasi Indonesia di gelanggang olimpiade. Empatpuluh tahun menanti, sejak ikut serta per- tama di Olimpiade Helsinki tahun 1952, bukan waktu yang pendek. Ketika tampil kedua kalinya pada olim- piade di Melbourne, Indonesia membuat kejutan de- ngan menahan Uni Soviet pada babak penyisihan sepak bola. Kesudahan 0-0 pada 90 menit pertama membuat orang bertanya-tanya, siapa sih Indonesia itu. Sayang sekali, dalam perpanjangan waktu Indo- nesia akhirnya diluluhkan Uni Soviet yang berhasil merenggut medali emas pada cabang sepak bola, Awal yang menakjubkan itu, sayangnya tidak di- ikuti lagi keperkasaan para atlet kita. Malahan pres- tasi kita pada cabang olah raga mana pun setelah itu semakin tenggelam, terjungkir di balik ketenaran Uni Soviet, Amerika Serikat, Jerman Timur, dan kemu- dian RRC, Korea Selatan, dan Jepang, tiga negara Asia yang memiliki reputasi yang menjulang. Kita semua dengan harap-harap cemas menyak- sikan melalui layar televisi, bagaimana Susi Susanti, pemain tunggal puteri pada cabang bulu tangkis me- nundukkan lawannya, Bang Soo-hyun, dari Korea Selatan. Denyut jantung kita bertambah kencang tatkala pada set pertama Susi ditundukkan dengan. 11-5. Rasa gembira bercampur cemas mulai me- rayap perlahan ketika Susi Susanti, pemain asal Ta- sikmalaya itu, bangkit dan mulai meraih angka demi angka. Ketika pukulan bola pemain puteri Korea Se- latan terlalu keras dan jatuh di luar lapangan per- mainan Susi Susanti dan sekaligus memantapkan angka kemenangan Susi dengan 11-3 pada set ke- tiga, sebagian rakyat Indonesia yang menyaksikan pertandingan itu pasti berjingkrak-jingkrak atau bersorak-sorai menyambut kemenangan yang be- gitu lama didambakan itu. Kegembiraan kita menjadi lengkap ketika dua pe- main tunggal putera kita bertarung memperagakan keperkasaannya merebut medali emas, yakni Allan Budikusuma dan Ardy Barnardus Wiranata. Allan, yang juga menjadi teman akrab Susi, merebut emas kedua untuk Indonesia. Meskipun hasil akhir sudah ditentukan ketika keduanya melalap lawan- lawannya di semi final tetapi pertarungan keduanya pada babak final tak mengurangi rasa gembira kita. Untuk kedua kalinya dalam selang waktu sejam, lagu Indonesia Raya berkumandang di arena Olim- piade Barcelona. Harapan untuk merenggut lagi satu medali emas melalui Edi Hartono/Gunawan pada pasangan ganda putera tidak terpenuhi karena lawannya dari Korea Selatan, Park Joo-bong/Kim Moon-soo, ter- lalu perkasa. Meraih medali perak pun bagi kita su- dah lebih dari cukup. Terima kasih atlet bulu tangkis Indonesia! PBSI sudah menyiapkan hadiah bagi atlet peraih medali emas olimpiade. Sebuah mingguan olah raga di Jakarta juga sudah berjanji memberikan ha- diah yang menarik. Apakah hal ini melanggar janji atlet untuk menjaga kemurnian olah raga dari iming- iming memperoleh hadiah atas prestasinya? Kon- troversi mengenai hal ini masih tetap berlangsung, tetapi kita juga harus realistis. Berbulan-bulan lamanya para atlet kita itu "diku- rung" dalam pemusatan latihan, dipaksa untuk me- meras keringat dan tenaganya karena medali olim- piade bukan lagi menjadi angan-angan kosong tanpa dasar tetapi merupakan target, Target meng- andaikan ada keunggulan dan ada kesempatan, meskipun kelemahan dan kekurangan tetap ada. Masa' setelah target tercapai, mereka tidak diberi hadiah, sekadar sebagai hiburan sekalipun. Kini menjaga kemurnian olah raga dari pengaruh sponsor dan iming-iming duit makin mengabur. Ma- lahan sponsor dicari dan didorong untuk ikut berta- rung merebut posisi tertinggi dalam hal memberikan dana. Para atlet profesional, yang mata pencahari- annya digantungkan pada salah satu cabang olah raga olimpiade itu berbaur dengan mereka yang ma- sih berbau kencur. Mana mungkin membiarkan para atlet profesional murni memperoleh hadiah materi berlimpah di satu pihak sedangkan atlet amatir ha- nya menggigit jari, tak memperoleh bagian apa-apa, padahal prestasinya tidak kalah melangitnya. Jadi pemberian hadiah kepada para peraih me- dali di olimpiade bagi kita adalah hal yang wajar saja. Kita juga berpendapat, daripada setengah- setengah lebih baik masuk saja terang-terangan ke dalam status profesional. Dengan menyandang pre- dikat atlet profesional, satu hal sudah pasti yakni para atlet di cabang mana pun akan berjuang mati- matian sebab seluruh hidupnya bergantung pada prestasinya di cabang olah raga itu. Steffi Graf dan John MacEnroe pada cabang tenis memperlihatkan contoh nyata bagaimana para atlet dapat berlaga di olimpiade membela nama negara- nya dengan menyandang atribut sebagai pemain te- nis profesional yang selama ini dihindari. Matahari bersinar cerah di Indonesia pada hari Selasa karena sejarah baru telah terukir. Jalan telah diretas oleh pemanah puteri kita di Seoul empat ta- hun lalu. Angan-angan merebut medali emas empat tahun mendatang di Paris tidak lagi merupakan im- pian tetapi sudah merupakan target karena kita su- dah sadar akan kekuatan, kemampuan, dan keung- gulan kita. Hasil yang akan dipanen itu sudah harus ditanam dengan jerih payah dari sekarang juga. Surat Pembaca Bali Post KAMIS, 6 AGUSTUS 1992 KAMIS, 6 AGUSTUS 1992 Lagi, Soal "CAR" Perbankan KABAR & KOMENTAR Produ SAAT menandatangani RUU Perbankan menjadi UU No. 7 tahun 1992, 25 Maret lalu, Presiden Soeharto menyebutkan ada salah satu muatan yang mewa- jibkan bank untuk memelihara kesehatannya dan melakukan usaha sesuai prin- sip prudent, yaitu tentang Capital Adequacy Ratio (CAR). Hal ini, sebelumnya, telah dicantumkan dalam Paktri 28/1991. Masalah CAR ini, sesungguh- nya, merupakan bagian dari prinsip operasional bank yang dirumuskan Bank for Internatio- nal Settlements (BIS), yaitu prin- sip CAMEL (Capital, Asset, Ma- nagement, Earning, and Liqui- dity). Rumusan CAR (rasio kecukupan modal atau Capital Asset Ratio) ini dilatarbelakangi oleh karena standar perbankan negara-negara di dunia ber- lainan satu sama lain. Keadaan demikian menimbulkan lan- dasan persaingan yang tidak adil. Maka dipandang perlu un- tuk membuat standar yang sama, dengan berpedoman pada prudent internasional. banking secara Persyaratan kecukupan mo- dal untuk bank, terutama untuk bank-bank yang bekerja secara internasional, diprakarsai bank- bank sentral dari sepuluh negara indutri besar (Group of Ten). Oleh kelompok ini dilihat, globa- lisasi kerja perbankan berjalan beriringan dengan deregulasi, nilai tukar mata uang yang dibe- baskan, suku bunga yang dise- rahkan kepada pasar, dan gerak modal yang tidak dibatasi dari suatu negeri ke negeri lain. Apalagi komputer mempercepat deregulasi dan kebebasan- kebebasan itu. dibentuk BIS di Basel, di bawah Akhirnya, satu panitia yang Cook bulan Desember 1987, ber- hasil merumuskan konsep meng- enai keharusan bank-bank mem- punyai modal yang cukup untuk menutupi risiko bisnis yang dila- kukannya. Ada dua perumusan yang dibuat (Sumarkoco Sudiro, 1990:4). Pertama, persyaratan mengenai besarnya modal. Ma- salah dicakup meliputi per- umusan unsur-unsur modal yang berlainan satu negeri dari negeri lain. Kedua, perumusan mengenai risiko yang harus di- tanggung, apabila bank membe- rikan pinjaman atau fasilitas - Maikinas lain kepada nasabah. Makin besar risiko itu, makin be- sar modal diperlukan untuk me- nutup kemungkinan terjadinya risiko. Panitia Cook menentukan, modal yang cukup bagi suatu bank agar dapat menutup risiko- nya, adalah 8% dari aset produk- tif bank bersangkutan, di anta- ranya 4% harus berupa "modal inti" (core capital). Standar baru ini akan mulai dilaksanakan bank-bank Group of Ten tahun 1992 dalam dua tahap, yakni, se- bagai sasaran antara, pada 1990 modal bank minimal harus 7,25% dari aset produktifnya, dan tahun 1992 angka itu harus sudah mencapai 8% dari aset produktifnya. Oleh Agus K. Saputra Bagaimanakah strategi peme- nuhan CAR dan prospeknya di perbankan Indonesia? Strategi Di Indonesia, pemenuhan CAR dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu 5% pada Maret 1992, 7% pada Maret 1993, dan 8% akhir Desember 1993. Penta- hapan ini memang harus dilaku- kan, mengingat masih "banyak- nya" perbankan Indonesia yang belum siap (atau malah tergo- karena bisnis bank adalah me- long tidak sehat). Lebih dari itu, nyangkut kepercayaan dan ama- nah, maka nasabah pun harus dikondisikan terlebih dahulu. Ini berarti, nasabah untuk semen- tara waktu "membiarkan" para bankir untuk berbenah dan ja- ngan terlalu "menuntut". Secara umum, untuk meme- nuhi CAR ini ada empat strategi (Priasmoro dengan modalan dengan meningkatkan menambah modal sesuai dengan jumlah yang diperlukan, (2) memperbaiki posisi penyebut, yaitu ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) memperkecil/ menurunkan jum- lah aktiva yang dianggap meng- andung risiko, terutama dengan penurunan jumlah pinjaman/ kredit, (3) melakukan perbaikan kedua-duanya, baik permodalan maupun ATMR, dengan catatan, posisi CAR menjadi lebih positif, dan (4) mengadakan penyem- purnaan terhadap kebijaksa- naan yang berlaku, dengan memberikan kelonggaran terha- dap aturan yang ada. Peluang memperbesar retai- ned earnings, antara lain dengan cara memperbesar spread (ting- kat bunga kredit minus biaya dana), tetapi waktu yang terse- dia sungguh sudah terbatas. Lagi pula ini berarti mempertah- ankan tingkat bunga tinggi, yang salah-salah malah hanya memperbesar kredit macet. Begitu pula, adalah tidak mu- dah untuk mengundang pemodal luar bagi bank yang kekurangan modal. Kalau mengundang pe- modal kuat, tentunya bank ha- rus bersedia memberi kompen- sasi kedudukan atau hak-hak yang strategis sifatnya. Cara subordinasi. Walaupun relatifle- lain adalah mencari pinjaman bih mudah daripada mencari pe- nyertaan modal, pinjaman su- bordinasi mempunyai segi nega- tif, yaitu mengurangi keuntungan, sebab perlu dibayar bunganya. Teknik utama dari konsolidasi adalah M & A (merger dan akui- sisi). Di Amerika Serikat, intinya Prawiroardjo, menetapkan, bahwa bank yang 1992:4), yaitu (1) memperbesar hanya dapat memenuhi CAR- keuntungan yang tidak dibagi nya 4% atau kurang, harus mer- (retained earnings), (2) mengun- ger dalam waktu satu tahun; dang investor luas, (3) konsoli- yang lebih dari 4%, tetapi masih dasi, dan (4) restrukturisasi. Se- kurang dari 8% bisa dalam mentara Rijanto (1992: 4) juga waktu yang lebih panjang. Da- membagi empat strategi peme- lam hal akuisisi, peluang ada ter- nuhan CAR, yaitu (1) memper- utama pada bank-bank yang baiki posisi pembilang, yaitu per- kuat permodalannya, untuk "membeli" saham bank-bank yang lemah. Ada beberapa teknik yang da- pat digunakan untuk memperke- cil besarnya modal yang diperlu- kan untuk memenuhi persya- ratan CAR. Hal-hal berikut kecenderungan yang digunakan oleh perbankan internasional. (1) Mengadakan pergeseran (swapping) dari ATMR risiko tinggi ke ATMR risiko rendah, dengan demikian memperkecil modal yang diperlukan. (2) Mendorong sekuritisasi dari aset (kredit) berisiko tinggi. Misalnya, tagihan pada kredit konsumer bisa dirupakan dalam bentuk kertas berharga (securi ties) dan dapat dijual, dan hasil- nya dikreditkan dalam bentuk aset berisiko rendah. (3) Pergeseran dari portfolio kredit (ATMR tinggi) ke portfolio investasi/surat berharga (ATMR rendah, seperti SBI). Maka stra- tegi pembelian SBI dan tidak me- nyalurkan ke sektor perkre- ditan, bukan saja atas pertim- bangan kemungkinan menambah kredit macet, tetapi juga atas pertimbangan peme- nuhan CAR. (4) Proyek-proyek perumahan dan real estates dengan "kualitas tinggi" dan lokasi strategis yang ditinggalkan krediturnya (bank) yang kesulitan dana, tetap meru- pakan sasaran investasi modal kuat. Ditambah situasi ekonomi makro yang pas-pasan seperti dewasa ini, antara lain tingkat bunga bank relatif terus tinggi, demikian pula tingkat inflasi dan ekspansi moneter yang sa- ngat terbatas, peluang bank mo- nyerbu pasar perbankan. Bank- dal kuat sangat besar untuk me- bank dengan modal kurang atau pas-pasan akan melepas asetnya dengan harga murah. Bank- bank dengan bermitra peng- usaha kuat akan membeli perusahaan-perusahaan (akui- sisi). Diperkirakan, perusahaan- perusahaan asuransi dan dana pensiun akan berperan besar. Prospek Januari 1991, posisi CAR per- Menurut perhitungan BI per bankan secara keseluruhan ter- catat rerata 6,44%, sedangkan dikelompok BUSN (Bank Umum Swasta Nasional) lebih rendah, (Bersambung ke Hal. 9, kol. 3) Motif Orangtua Menyekolahkan Anak KEBANYAKAN orangtua menyekolahkan anak di SD swasta lebih didasari atas per- timbangan pilihan daripada "kewajiban". Tidak selalu demikian dalam hal menyekolahkan anak di SMP atau SMA swasta. Boleh dikatakan setiap orangtua masa kini sadar bahwa menyekolahkan anak adalah human investment. Kata lain dari investment atau investasi adalah penanaman modal. Menanam modal diandaikan sebagaimana orang menanam ta- naman. Orang yang menanam mengharapkan buahnya, hasilnya, atau kegunaannya. Buah, hasil, atau kegunaannya diharapkan jauh melebihi modal yang ditanamnya. membangun masyarakat, serta membudayakan alam sekitar- nya (Komisi Pembaruan Pendi- dikan Nasional). Oleh Ignatius Suharto naran selaras dengan ukuran baru hidupnya (c.f EF 4:22-24). hidup dalam masyarakat kong- Namun, karena manusia selalu kret, maka pendidikan juga ter- jalin dalam konteks sosial, bu- daya, ekonomi, politik, iptek dan kesenian. dik oleh para guru. Jika ada guru yang "menyim- pang", maka guru itu tidak wa- jar, ia bisa diandaikan sebagai orang "sakit", artinya "tidak se- hat". Jika ingin tetap menjadi guru, ia harus disembuhkan. Ja- ngan sampai anak didik dirugi- kan dan orangtua dikecewakan. "Tepa selira," kata orang. Jika manusia mau disebut manusia, ia harus berperilaku sebagai ma- nusia. Secara principium iden- guru harus berperilaku sebagai tiatis, guru yang mau disebut guru. baik. Oleh karena mempunyai teli- nga untuk mendengar, mempu- nyai mata untuk melihat, mem- punyai nalar untuk berpikir dan mempertimbangkan, maka orangtua masa kini bisa memi- lih, mau disekolahkan di mana anak-anaknya. Bukankah se- lama masih bisa memilih, orang akan memilih untuk memilih? Setiap orangtua masa kini Para budayawan religius lalu tahu dan sadar bahwa di sekolah merumuskan bahwa mereka me- dikan, pembinaan, bimbingan, generasi dengan berusaha mem- anak-anak mereka mendapat di- rasa perlu ikut mempersiapkan bantuan rohani, bekal pengeta- bangun manusia Indonesia men- huan, keterampilan; dan ke- jadi manusia budaya yang ber- Oleh karena guru berperanan kayaan batin seperti kegembi- taqwa kepada Tuhan Yang Maha utama, maka sesungguhnya raan, kebahagiaan, harga diri, Esa dengan mengusahakan per- mutu dan perilaku guru itulah dan harapan untuk menghadapi kembangan spiritual, sikap dan yang membedakan antara "seko- masa depan. Artinya, anak-anak nilai hidup, pengetahuan, kete- Cinta dan Pengurbanan lah yang baik" dan "sekolah yang mereka dibantu untuk memper- rampilan, pengembangan daya kurang-baik". Baik dan kurang- Semua yang digagaskan, di- siapkan diri bagi hidupnya di estetik serta perkembangan jas- rencanakan, dan ditawarkan itu ditentukan oleh negeri atau baiknya sekolah bukan terutama masa depan. Oleh karena itu, mani, sehingga manusia dapat semuanya baik, karena semua- swastanya. Maka, ada sekolah para orangtua tidak segan untuk mengembangkan dirinya ber- nya timbul dari cinta, kepriha- mengeluarkan dana demi keber- sama dengan sesama manusia tinan dan harapan. Oleh karena negeri yang baik dan ada sekolah hasilan anak-anak mereka. Di pihak lain, baik pemerintah anaknya sehingga ia rela ber- sekolah swasta yang kurang- cinta orangtua kepada anak- negeri yang kurang-baik; ada se- kolah swasta yang baik dan ada maupun swasta yang bergerak kurban melalui daya, dana, te- dalam bidang pendidikan, me- naga dan waktu mempersiapkan rasa terpanggil untuk memper- anak-anaknya. Oleh karena kenalkan cara dan jalan kepada cinta pemerintah kepada warga- peserta didik dalam membina di- nya, sehingga pemerintah me- rinya sendiri (Montessori). Me- nyisihkan anggaran belanja ne- reka juga terpanggil untuk mem- berikan bimbingan dan bantuan Oleh karena cinta, kepriha- gara yang tidak kecil jumlahnya rohani (M.J. Langeveld), atau tinan dan harapan tadi, tokoh- untuk sektor pendidikan. Oleh terpanggil untuk memberikan tokoh religius juga bertumpu karena pihak swasta juga men- bantuan agar peserta didik da- pada sifat religiusitasnya. Ia ter- cintai sesamanya, maka mereka pat membantu dirinya dalam se- panggil untuk memanusiakan juga rela berkurban untuk men- gala bidang hidup (Dr. J. Riberu). manusia muda, hominisasi dan dirikan dan membiayai lembaga Pemerintah Indonesia me- humanisasi; yaitu membantu pendidikannya. Oleh karena mandang generasi muda sebagai agar peserta 3 juga mencintai warga du- secara tahu sumber daya manusia bagi pem- dan mau bertindak sebagai ma- nia, maka PBB juga menyedia- bangunan nasional. Oleh karena nusia, bukan hanya secara in- kan dana untuk mendidik warga itu, mereka juga terpanggil un- stinktif saja (proses hominisasi), dunia. Oleh karena ada banyak tuk mempersiapkan generasi dan berusaha agar seluruh si- orang (pribadi) yang mencintai muda itu demi tujuan nasional. kap, tindak dan aneka kegiatan generasi mudanya, maka banyak Maka digariskan bahwa pendidi- anak didik benar-benar bersifat yang bersedia menjadi pendidik kan nasional berdasarkan atas manusiawi dan semakin manu- atau guru yang mau berkurban Pancasila dan bertujuan untuk siawi (proses proses humanisasi) demi kemajuan orang lain. meningkatkan ketaqwaan terha- (N. Drijarkara SJ). Yang lain ber- Guru sebagai Unsur Penentu cerdasan, keterampilan, mem- membawanya pada kelakuan hi- dap Tuhan Yang Maha Esa, ke- usaha membentuk manusia dan Pemerintah dengan instansi pertinggi budi pekerti, memper- dup yang semestinya untuk men- pendidikannya, dan pihak kuat kepribadian dan capai tujuan manusia yang luhur swasta dengan lembaga pendidi- mempertebal semangat kebang- ke arah dia diciptakan (Paus kannya -taken for granted-mem- saan dan cinta tanah air, agar Pius XI). Untuk para peserta di- punyai cinta dan cita-cita yang dapat menumbuhkan manusia- dik kristen, para pendidik kris- luhur. Namun demikian, yang manusia pembangunan yang da- tiani ingin mengantar anak di- berada di lapangan, yang men- pat membangun dirinya sendiri diknya untuk semakin mengenal jadi ujung tombak langsung serta bersama-sama bertang- rahasia rencana penyelamatan menghadapi peserta didik ada- gung jawab atas pembangunan Allah, setiap hari tumbuh men- lah para guru. Setiap orangtua bangsa (GBHN). jadi semakin sadar akan karunia juga taken for granted- percaya Pada dasarnya, setiap orang iman yang telah diterimanya; bahwa setiap guru adalah pri- mau berpikir dan berkecimpung agar mereka itu dapat belajar badi yang mempunyai cinta dan dalam dunia pendidikan karena berbakti pada Allah Bapa dalam pengabdian serta berjiwa luhur dilandasi oleh rasa cinta mereka Roh dan Kebenaran (c.f.Yoh yang mempunyai cita-cita "to be terhadap generasi muda. Cinta 4:23), khususnya melalui ibadat the man for others". Jika tidak selalu diwarnai keprihatinan liturgis. Dengan demikian me- demikian, maka orangtua tidak dan harapan. Kesemuanya itu reka dibina untuk menghayati akan menghormati para guru, mendorong untuk melibatkan hidup pribadinya secara jujur dan juga tidak akan memper- diri dalam bentuk pengabdian. dan dalam kesucian dan kebe- cayakan anak-anak mereka didi- PBB Maju Terus Putu Setia! 4. Mengenai kursi yang diam- bil, hal ini untuk kepentingan pe- nataran P4 Siswa di aula SMA Negeri 4 Bima, bukan untuk ma- Apapun kata orang, saya pri- Persyaratan: Sertakan Fotokopi Identitas suk gudang, sedangkan pagar badi tetap respek akan segala dekat asrama, memang kami usaha Anda. Bhagavad Gita juga Tidak Benar 160 Siswa SPK nyaris Terlantar sendiri yang bertanggung jawab mengatakan "Berbuat (Sekali- untuk merawat dan memper- pun kecil) adalah lebih baik dari Berita yang dimuat Bali Post berikut: baikinya, agar pegawai tata tidak berbuat dst" walaupun Selasa 28 Juli 1992 halaman IV Bima untuk berpamitan karena usaha SMA Negeri 4 Bima yang mungkin tidak lepas dari berba- 1. Kami sampai detik ini tidak ingin meninggalkan/keluar dari tinggal di asrama tidak ter- gai tantangan. Lebih-lebih di kolom 1,2 berbunyi sebanyak 160 pernah berjumpa dengan siswa Kompleks SMAN 4 Bima. Me- ganggu dengan tumpukan pagar tengah-tengah kita masyarakat siswa SPK nyaris terlantar, de- SPK apalagi mengusir, sebab reka berdua sesuai dengan adat bambu yang sudah lapuk. Na- Bali dengan budaya "Ede Nga- ngan ini kami membantah keras kami baru saja kembali bertugas ketimuran menyampaikan ter- informasi mentah dan tidak ber- dari cuti alasan penting tepatnya ima kasih dan mohon maaf bila nadanya. mun berita itu lain, bunyi dan den Awak Bise"nya. (Berbuat: tanggung jawab tersebut sebagai tanggal 15 Juli 1992. Di mana ditemui hal-hal yang tidak ber- salah, tidak berbuat: lebih sa- 5. Kami sangat sesalkan ber- lah). Soal pro-kontra adalah siswa SPK Bima menurut infor- kenan selama dalam satu ita tersebut belum pernah dikon- biasa yang penting kita cari Kehilangan Film masi sedang libur dan kenyata- kompleks. firmasikan pada kami sebagai skala prioritas terhadap man- Sebuah kantong plastik berisi annya kompleks SMA Negeri 4 3. Masalah izin meminjam petugas pemerintah. Atau mela- faat apakah lebih berguna men- empat rol film Fuji yang sudah Bima sepi, hanya mondar man- ruangan kelas dan asrama, se-, kukan chek and rechek berita dengar yang pro atau kontra? terpakai (belum dicetak), diper- dir beberapa siswa SPK yang di- suai dengan surat Bapak Kakan yang telah diterima, agar berita Terus terang sebagai orang Bali kirakan jatuh di sekitar Jalan terima sebagai siswa baru. wil Depdikbud Propinsi Nusa itu berbobot dan berfungsi seba- saya merasakan bahwa Budaya 2. Keluarnya siswa SPK dari Tenggara Barat Kapten Japa, Surapati, Veteran, SMA Negeri 4 Bima, terakhir 4741/120/D/1991 tanggal 9 Sep- gung jawab. Menurut hemat itu, tak selamanya positif. Kita Nomor. gai sosial kontrol yang bertang- Bali "Ede Ngaden Awak Bise" Kartini langsung jalan menuju kantor Agama Pemda TK. II Ba- tanggal 29 Juli 1992 pukul 20.00 tember 1991 butir 1 berbunyi: kami sang wartawan baru mene- menjadi sama-sama tidak berani dung di Lumintang. malam. Sedangkan pada Rabu "Batas waktu peminjaman/ rima informasi sepihak, apalagi berbuat sesuatu. Mengingat ada- tanggal 22 Juli 1992 Kepala SMA penggunaan oleh SPK Bima informasi atau keterangan pers gium tersebut mengandung Negeri 4 Bima menerima kedua sampai dengan tanggal 30 April itu disampaikan oleh seorang pe- makna introspeksi diri yang petugas dari SPK Bima yaitu: 1992" Seyogianya isi surat terse- gawai biasa bukan pimpinan amat tinggi. Akhirnya orang lain suatu unit kerja yang berwewe- yang maju dan kita terkadang nang dan bertanggung jawab. mundur dalam hal-hal tertentu. takut diprotes, akhirnya juga (Bersambung ke Hal. 9, kol. 2) sama-sama takut mencoba. Bagi yang mengembalikan film tersebut akan diberikan im- balan uang Rp 20.000. (Dua pu- luh ribu rupiah). Terima kasih. Yoseph Madrani Asrama Yang Batu 001 Denpasar. 1. Sdr. M. Tahir Alwi Pegawai Tata Usaha but di atas diamankan dengan sebaik-baiknya, namun kenyata- 2. Sdr. M. Dahlan selaku guru annya kamilah yang dikambing- Kedua petugas tersebut datang hitamkan (naujubillahi menemui Kepala SMA Negeri 4 minjalik). 6. Penyesalan Halim Perdana Karena apa? Karena sama-sama Kecuali jika ia tidak mempunyai kebebasan untuk memilih. Para orangtua juga tahu dan sa- dar bahwa memilih apa pun ha- rus memenuhi syarat tertentu dan menerima konsekuensinya. Manajemen Yang diakui sebagai sekolah atau lembaga pendidikan, be- tapa pun kecilnya, adalah suatu institusi. Setiap institusi tidak lepas dari tata laksana, tata per- encanaan, tata pengelolaan, dan tata-tata yang lain yang terca- kup dalam manajemen. Di situ ada manusia-manusia pelak- sana: yang dipimpin dan yang memimpin. Di masa kini manaje- men dan kepemimpinan dalam suatu institusi adalah suatu ke- niscayaan; artinya ikut menen- tukan sukses-tidaknya, dan bermutu-tidaknya. Orangtua dan masyarakat masa kini cu- kup jeli dan kritis. Oleh karena kepala sekolah sebagai pemim- pin institusi, maka gagasan per- anan kepala sekolah pantas di- sharing-kan. Tumpuan kita ada- lah cinta, keprihatinan dan harapan. Prasangka terhadap Islam RONALD WILSON Ketua Delegasi Tokoh Agama Austra lia, Senin 3 Agustus 92 di Ja- karta mengatakan: "Pra- sangka masyarakat Australia terhadap Indonesia bahwa agama Islam terlalu dominan dan tidak memberikan peluang bagi berkembangnya agama lain ternyata salah, tetapi pra- sangka ini masih terus berkem- bang." Demikian Bali Post, Se- lasa, 4 Agustus 1992. Menarik apa yang dikata kan Ronald Wilson tersebut Menarik karena pernyataan tersebut pengakuan objektif mengenai negara kita, di sam- ping tentunya menggembirakan. Kalau pembicaraan ini bisa dilanjutkan, agaknya kita se- pakat bahwa sebenarnya pra- sangka yang salah tersebut le- bih tepat jika dikatakana seba- gai prasangka terhadap Islam yang kebetulan dipeluk oleh se- kitar 88 persen bangsa Indonesia. Bagi umat Islam, prasangka atau istilah lain 'salah paham' terhadap Islam bukanlah hal yang baru. Nabinya sendiri ko- non pernah mengatakan bahwa Islam itu datang seba- gai barang 'asing' (ghorib) dan akan kembali menjadi asing. Tanpa bermaksud menggu- rui, prasangka atau salah pa- ham tersebut agaknya dapat dihilangkan dengan jalan, per- tama, menelaah ajaran agama itu sendiri dan kedua, melihat prakteknya dalam sejarah dan dalam kenyataan. Tentu saja. Prasangka dan salah paham tersebut bukan saja monopoli Islam yang menjadi sasaran te- tapi juga ajaran dan paham- paham lainnya. Barangkali saja bertitik to- lak dari banyaknya prasangka semacam itu yang menggerak- kan pena seorang penulis Mesir Muhammad Qutb pada tahun 1955 menulis sebuah buku de- ngan judul "Islam the Misun- derstood Religion." suatu Memrangsangkai ajaran agaknya bisa dibagi menjadi tiga hal: Prasangka terhadap ajarannya sendiri. Kedua, bagaimana ajaran itu diaplikasikan dan ketiga ba- gaimana perilaku masyarakat pendukung ajaran tersebut ter- hadap 'orang lain'. Bahkan tidak jarang, seseo- rang yang mendapatkan ajaran karena warisan nenek moyang akan dapat berpra- sangka terhadap ajaran yang mungkin dipeluknya sendiri. utama, maka kita sekarang ter- perintah oleh bangsa asing. Ti- dak pernah rakyat diberi hak untuk bermusyawarat dengan raja tentang urusan negeri. Oleh karena itu bangsa kita ti- dak mempunyai roh dan sema ngat yang kuat." (Mohammad Hatta, "Kumpulan Karangan," Penerbit Dan Balai Buku Indo- nesia, 1953). Bahwa umat Islam, apalagi oknum umatnya pernah mela- kukan kesalahan dan kekhi lafan tidak berarti hal tersebut didukung oleh ajarannya dan lantas tanggung jawabnya di- letakkan di atas pundak um- mat Islam Indonesia kini dan mendatang. Akan tetapi bahwa prasangka terhadap ummat terbesar di Indonesia itu harus- lah diluruskan, seperti diakui oleh Ronald Wilson. Sejak semula ajaran dan perkembangan agama Islam telah menunjukkan dimensi kosmopolitannya. Baik ke da lam, bahwa pengikut Muham mad SAW bukan hanya orang Arab, tetapi juga dalam perjal anannya sejak awal umat Is- lam telah hidup bersama de- ngan umat lain. Menurut kitab suci yang di- yakini umat Islam, Tuhan me mang tidak berkehendak ma- nusia ini menjadi umat yang satu saja (kalau Dia berkehen- dak tentulah manusia itu dija- dikan umat yang satu saja), te- tapi Dia hendak menguji de. ngan apa yang diberikan-Nya kepada kita. (Al Qur-an 5:48, 16:93). Yang mendapatkan Is- lam, diuji dengan keislaman- nya, yang Nasrani diuji de- ngan itu. Yang miskin diuji de- ngan kemiskinannya, yang kaya, yang menjabat, yang kuasa, diuji dengan semua itu. Untuk membangun satu bangsa (state nation) bagi umat Islam juga tidak ada ha- langannya. (Al Qur-an 60 : 8), maka sejak awal bahkan sebe- lum lahirnya negeri ini, Umat Islam menerima Pancasila, se- bagai dasar, falsafah dan per- jalanan luhur bangsa. Alhasil dalam kerangka to- leransi, Islam siap dari ajaran- nya yang paling dalam (agi- dah) atas dasar ayat-ayat Ki- tab Suci Al-Qur-an. Tentang tidak mencampuri agama orang lain (Q. 109:6). Tentang prinsip hidup setuju dalam perbedaan (Q.42: 15). Tentang penghargaan terhadap sesama manusia (Q. 95: 4). Tentang kemuliaan manusia (Q. 17: 70). Masih banyak lagi ayat dan hadist (ucapan Nabi, yang isi maupun redaksinya dari pribadi Nabi sendiri) yang me- nunjukkan betapa dan bagai- mana toleransi dalam Islam. Menukik ke dalam negeri sendiri, betapa banyak pra- sangka terhadap Islam ini. Akibat pemberontakan, misal- nya, Islam mendapat co- Tadinya, menurut Pak Mu- rengan, seakan-akan Islam nawir Sadzali, yang Menteri. adalah gerakan radikal, yang tidak kenal kompromi. Mung- Agama, ada dua negara di kin kita perlu sedikit merenung muka bumi ini, yang menak- bahwa ada perbedaan antara jubkan dalam masalah tole- politik dan agama, yang tidak ransi umat beragama. Satu In- jarang agama dipolitikkan. donesia, kedua Libanon. Atau atas nama agama dan Sayang di negeri yang disebut Tuhan, mencari kekuasaan po- belakangan itu, lebih dari 13 litik dengan cara-cara brutal. tahun terakhir ini terjadi per- Ironinya semua itu dengan la- ang saudara sebangsa. Jadi, sekarang satu-satunya negara dan negeri yang paling aman dalam masalah toleransi ber- agama adalah Indonesia. Sayang, kalau kita tak ambil peduli, apalagi kalau harus kita korbankan. bel Islam. Dalam memahami sejarah ada sedikit prasangka terha- dap Islam dan umat Islam, seakan-akan merekalah penye- bab runtuhnya Mojopahit. Ba- gaimana bisa terjadi, sedang- kan umat Islam sudah ada di Harus kita akui bahwa pub- pesisir Jawa sejak Mojopahit likasi masalah tersebut me- belum ada. Batu Nisan Fati- mang sangat kurang, seperti mah binti Maimun di desa juga yang dikatakan Ronald Leran Gresik bertahunkan 475 Wilson. Namun seorang sosio- H (1082 M) dan Mojopahit ber- log dari Flinders University diri tahun 1293 M. Bahkan ke- Australia, Prof.Dr.Riaz tika Dalem Waturenggong pu- Hassan yang mengadakan pe- lang dari Mojopahit menda- nelitian di sini dan menulis patkan hadiah' dari raja buku "Islam Dari Konserva- Mojopahit saat itu berupa pra- tisme sampai Fundamenta- jurit beragama Islam, yang ke- lisme" a.l. menulis: Kesim- turunan mereka menjadi pen- pulan yang dapat ditarik dari duduk Bali Muslim di Gelgel, bab ini adalah bahwa kebang- Kabupaten Klungkung. kitan Islam di Indonesia tidak- lah terbatas hanya pada Islam, Prasangka semacam itu per- tetapi merupakan bagian dari lulah diluruskan. Mojopahit fenomena umum kebangkitan runtuh adalah karena kropos agama yang meluas pada dari dalam. Raja terakhirnya agama-agama lainnya. (Op.cit. menderita penyakit rajasinga. hal. 159-160. Rajawali Pers Ja- (Dari "Raja Ali Haji Hingga karta 1985). Hamka", Editor: Anthony Reid & David Marr, Grafiti Pers Dengan bertukar informasi, 1983, hal. 127). Kalau seorang saling komunikasi yang pada raja sampai berpenyakit sema- gilirannya menghasilkan sa- cam itu, kita dapat mem- ling memahami atau saling bayangkan bagaimana pola pengertian, bukan saja pra- tingkah lakunya. Lebih jauh, sangka (kecurigaan) akan hi- Bung Hatta dalam tulisan be- lang, tetapi toleransi antaru- liau: "Kearah Indonesia Mer- mat beragama akan semakin deka", tahun 1932, menulis a.l. kuat, tidak hanya pasif tetapi "Jangankan kekal kekuasaan akan lebih aktif dan positif. Mojopahit tadi, pemerintahan- nyalah yang menjadi sebab Wasil Abu Ali Catatan Kata Presiden Soeharto, salah satu kelemahan pemba- ngunan justru pada pemeliharaan yang telah dibangun. Perlu cepat dicari obat pemberantas virus-virus pe- nyakit yang melemahkan itu. *** untuk menyoroti teman-teman yang sedang berjuang tetapi membantu perjuangannya se- Kemudian soal usaha Bapak suai dengan swadharma dan Putu Setia yang mungkin belum desa, kala, patra kita masing- mencapai apa yang kita-kita ha- masing. Mari kita alihkan (un- rapkan. Kita harus maklum saja tuk sementara) perhatian kita mengingat ini baru langkah untuk menyoroti teman, tetapi awal, namun kita harus akui bantulah mereka-mereka itu. pula kalau adalah suatu langkah Kata Mendagri Rudini, setiap anak Indonesia harus diper- awal yang cukup berarti. rekan-rekan sedharma telah bersiapkan menjadi seorang demokrat. Karena itu, semua Saya yakin Bapak-bapak atau Penyakit-penyakit kita masih buat itu. Walaupun adalah ke- pola pendidikan yang terkesan indoktrinasi harus dibena- terlalu banyak, baik penyakit in- nyataan juga kalau tidak sedikit tern maupun extern. Langkah dari kalangan kita juga, yang ta- awal bagi orang yang "Penya- kut, yang khawatir, yang was- kitan" adalah membangkitkan was jika kita akan maju, dengan Kritik yang membangun untuk membangun manusia rasa percaya diri. Saya rasakan, dasar pertimbangan yang bersi- berkepribadian. inilah sasaran awal dari segala fat lokal, bersifat golongan, ber- lam masa kita sedang membang- kalau itu dilakukan oleh orang- usaha Bapak Putu Setia dkk. Da- sifat pribadi. Lebih sayang lagi kitkan rasa percaya diri itu, umat tidak mengharapkan kita (Bersambung ke Hal.9,kol. 1) Rp 21.961.805 untuk Pura Kahyangan Jagat Sebudi Bali Post menerima titipan dana punia untuk Pura Kahyangan Jagat Sebudi dari: I Nengah Suara, Legian Kelod Kuta Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 10.000 Rp 21.951.805 Rp 21.961.805 (Bersambung ke Hal. 8, kol.4) hi. ** Polda Nusra dalam pelaksanaan UU No. 14/1992 masih menunggu juklak dan petunjuk teknis razia di jalan. - Kiranya perlu dicari jalan titik temu antara pemerin tah, wakil rakyat dan praktisi hukum Bang Podjok Barel Jakarta- Produksi minyak negara bulan Juli lalu dilaporkan hari atau 700.000 barel lebi yang ditetapkan, dinilai ma bagi perkembangan harga m Produksi OPEC yang dilapor- kan mencapai sekitar 24 juta ba- rel per hari itu, untuk kuartal III tahun 1992 masih belum menim- bulkan masalah," kata Ginan- diar sebelum sidang kabinet ter- batas bidang ekuin, di Jakarta, Rabu. Hasil survei yang dilakukan kantor berita Reuter, menunjuk kan, kelebihan produksi OPEC pada bulan Juli diduga akibat se jumlah negara anggota OPEC terus meningkatkan produksi Dya di atas tingkat produks yang disepakati OPEC. Dikha watirkan akibat kelebihan pro duksi OPEC itu akan menurun kan harga rata-rata minyak du mia hingga di bawah 21 dolar AS per barel Sedang menurut Ginandjar tambahan produksi OPEC terse Perum P Disejaja Denpasar (Bali Post) -- Jumlah transaksi kredi Perum Pegadaian Denpasar se lama dua tahun terakhir, masi menunjukkan adanya kenaika dari 3,5 milyar (1990) menjad 4,6 milyar (1991). Sesuai denga kebutuhan masyarakat, lonja kan angka kredit terjadi saa menjelang dan sesudah Har Raya Galungan, Kuningan, da hari besar lainnya. Bahkan akhir Juni tahun ini transaks kredit telah mencapai 2,4 milya Jumlah tersebut hampir sete ngah dari yang ditargetkan da lam tahun 1992. Menurut Kepala Perum Pega daian, I Dewa Nyoman Karan Sm.Hk., ini membuktikan mer baknya sejumlah bank di sepa jang tiga ratus meter Jl. Thamri belum mengancam posisi peg daian. Dari 584 Kantor Caban (Kacab) Pegadaian se-Indonesi lokasi Kacab Denpasar yang p ling dikerubuti "pegadaian m dern" alias Bank Aken, Lipp Bank, BCA, BDB, BUN, Moder Bank, dan Bank Antar Daerah Dari contoh tersebut, tamba nya, fungsi pegadaian sebena nya tak bisa disejajarkan denga bank yang memang profit orie Bali Gard Terima P Denpasar (Bali Post)- Bali Garden Hotel (BGH) yan berlokasi di Kuta secara resn menerima piagam RCI (Reso Condominium International (k wasan peristirahatan intern sional) dalam upacara Plaqu Presentation Ceremony (upaca penyerahan plaket), Selasa (4/ malam. Pada upacara ini piagam R diserahkan oleh John Flemin Managing Director RCI untu kawasan Asia Pasifik kepad Yoshimasa Bando, Pimpina Bali Garden Hotel. Dalam ka sambutannya John Flemin mengtakan bahwa daerah As Pasifik dengan pertumbuhanny yang amat cepat merupaka tempat yang bagus untuk mel kukan bisnis. Khusus untu Bali, pembangunan pariwisa amat memungkinkan untu dikembangkan. Ida Bagus Ardana Pidada, I Tayanga dan RCT Jakarta- Film yang ditayangkan di tel visi pemerintah dan swasta s lama ini terlebih dahulu dipros melalui penelitian layak si (sensor) yang dilakukan ol badan sensor film (BSF), ka Ketua BSF Soekanto di Jakar Rabu. Dikatakannya, televisi pem rintah dan swasta tidak akang gabah memutar film, baik film nema, sinetron atau iklan, tan adanya pernyataan lolos sens dari BSF, sebab resikonya cuk besar. Menurut undang-unda mereka yang melanggarnya bi dikenakan denda Rp 5 juta. Soekanto mengatakan hal d mikian ketika diminta pendapa nya tentang pernyataan Ket ANDA BARU PE KAR TERCANG JALAN KESE S PERAW Mandi *PERAWA *MELENT KERITING RAM KERITING SEGI
