Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1992-08-11
Halaman: 05

Konten


11 AGUSTUS 1992 SELASA. 11 AGUSTUS 1992 gugat ran tidak ada dan pem- tanah tidak pernah dila- hingga H. Ismail setiap tap membayar pajak- gkap Iskhwan. ng pembayaran pajak arkan oleh M. Ali selaku an keuangan kantor Lu- peh dengan menyebut- gga kini H. Ismail Ishak enakan pajak oleh Kan- "Kalau pemiliknya (H. hak-red) belum melapor n hak tanah, kita tidak enghapusnya," jelas Ali en I Bidang pemerin- da Kantor Bupati Sum- Drs. Perbata Nurdin, arkan gugatan itu. Pi- da kini sedang mengum- lata mengenai tanah ter pakah memang benar be- mah dibayar atau sudah. h bayar atau belum ini ita perlukan data," jelas Nurdin seraya menyata- kan berarti pemerintah mau membayar, tetapi Celiti lebih jauh. (052). atan -Wisata gi sarana jalan menuju isata di daerah ini, ka- kembangan sektor kepa- aan NTB dinilai maju mping itu, peningkatan -sebut dimaksudkan un- mpermudah masuknya i ke NTB serta memper- ransportasi bagi wisata- g ingin mengunjungi ob- ta setempat. umumnya jalan di NTB lihotmiks serta diperle- ingga kantong-kantong i di daerah potensial ter- ■," kata Nur Nasution. --(Sambungan Hal. 1) ar, ratusan pipa besi, selebaran serta bebera- a lain yang digunakan njuk rasa tersebut, ka- ng perwira polisi. a Utara dan Selatan se- knis hingga saat ini alam situasi perang, se- hnya konflik kedua Ko- 50-53. Pemerintah Ko- belumnya telah men- kan peringatan-per- , tentang beberapa un- a kecil-kecilan yang di- n kelompok mahasiswa dalam beberapa hari ng dipersiapkan untuk adapi bentrokan dengan li Seoul serta beberapa ta propinsi lainnya. Putra Obat ada lapangan pekerjaan NTB ini," katanya. Pada- jut Toha, sektor informal- menjanjikan peluang ang cukup luas. Lebih- dengan digalakkannya epariwisataan di daerah mun, ia mengakui dalam memenuhi tenaga kepari- n, tidak sedikit kendala hadapi karena rendah- erampilan calon tenaga ti Lombok Tengah diwa- ag Ekonomi Drs. Sumar- met yang membuka pela- u menyatakan salut dan abut gembira keikutser- Kresna Karya Farmasi Casi masalah lapangan daerah ini. Di samping gan dilatihnya 40 orang utri asal Lombok Tengah a memberikan warna ter- bagi pertumbuhan dan atan kesehatan masva-. 044). ang i Sate ko yang datang bersama gan YUAI - Youth Asso- dari kelompok Bali Fu- Kokusai Kyokai --me- an sate sebagai makanan ling disukai. "Kalau di sate itu namanya, yaki- atanya. Kesenangannya k hanya terbatas pada ng terucap, namun terli- apnya ia makan ketika gan ini dijamu makan a oleh Ketua Yayasan In- nal Youth Centre Lom- .H. Djalaluddin Arzaki ok Sasambo, Monjok Cu- taram belum lama ini. rakat Jepang sangat se- engan bau sate yang se- bakar," timpal Arzaki di kesibukannya melayani a. (Syd/R). numpang pesawat Sin- Airlines. Ternyata be- yang sedang menunggu tu ketika melihat BW a petugas menjemput- mya diam ketika petugas rgol tangannya. a tersangka akhirnya kui, kartu-kartu kredit at oleh satu sindikat di ong. Sedang kartu kredit palsukan itu terdiri atas penerbit kartu kredit Ha di Indonesia, Semen- ainnya dari bank pener gberada di luar negeri. ap bulannya, anggota otan mereka menerima Rp 5 juta per kartu Sasaran operasinya ti pasar swalayan besar pusat-pusat perbelan- edangkan wilayah op- ya meliputi Ujungpan- Surabaya, Bandung, Se- , Jakarta, dan Medan. 1/Kpb) SELAYANG PANDANG PERANG KEMERDEKAAN DI BUMI BLAMBANGAN SRI ADI OETOMO (1) BABI Mengenal dan Melawan Penjajahan 1. Blambangan di Masa Penjajahan Belanda Mas Nuweng dengan gelar Prabu Danuningrat memerin- tah kerajaan Blambangan se- kitar tahun 1736 - 1766. Raja yang di dalam buku Babad Blambangan sering disebut Pangeran Prabu ini, ternyata satu-satunya raja Blam- bangan yang sangat menyim- pang dari kebijaksanaan dan garis perjuangan para raja ter- dahulu di kerajaan ini. Prabu Danuningrat telah bekerja sama dengan Kompeni Be- landa yang menjadi musuh le- luhur dan kaula Blambangan. Pada mulanya, dengan alasan untuk membebaskan Blam- bangan dari pengaruh dan ke- pungan pasukan Bali, Mas Te- pasona bersama menantunya Mas Sutajiwa (putra raja) yang berambisi menduduki jabatan tinggi dalam Pemerintahan Kerajaan, mengusulkan agar Prabu Danuningrat minta ban- tuan kepada Kompeni Belanda di Pasuruan, lewat Tumeng- gung Jayalelana Adipati Pra- balingga. Dalam hal ini menye- babkan Kompeni Belanda da- tang dan mencampuri urusan Pemerintahan Kerajaan ini dan mengakibatkan kaula Blambangan mengalami mala- petaka dan menderita lahir- batin di bawah penindasan ko- lonialis Belanda berabad-abad lamanya. Setelah menyaksikan keda- tangan Kompeni Belanda yang dianggap sebagai ancaman ba- haya kolonialisme di daerah ini, sebenarnya para Pangeran yang lain tidak tinggal diam memangku tangan. Pangeran Agung Wilis (adik raja) telah menghimpun dan mengerah- kan rakyat yang tetap setia ke- padanya untuk berjuang de- ngan mengangkat senjata demi mengusir para serdadu VOC dari bumi pusaka nenek- moyang, Perjuangan Wong Agung Wilis diteruskan oleh putranya, Pangeran Puger. Se- telah itu Pangeran Jogopati Adipati Bayu (1771-1772) ber- sama Senopati Perangnya Mas Ayu Wiwit (putri Wong Agung Wilis) juga meneruskan per- juangan leluhur Blambangan untuk membentengi Bumi tumpah darah dari jarahan para serdadu VOC. Kendati de- mikian Kompeni Belanda de- ngan senjata devide et impera berhasil mematahkan pertah- anan mental para putra Blam- bangan yang ternyata masih rapuh, sehingga perlawanan mereka baik secara fisik mau- pun frontal terhadap musuh terhenti pada tahun 1772. Da- lam hal ini bukan berarti perla- wanan kaula Blambangan ter- hadap Kompeni Belanda su- dah terhenti sama sekali. Masih banyak cara dan jalan yang dapat ditempuh untuk melawan penjajahan. Hal itu terbukti sampai dengan "Prok- lamasi Kemerdekaan Tanah Air" dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945, per- lawanan masyarakat Banyu- wangi terhadap penjajahan masih tetap berjalan terus. Sementara itu bumi Blam- bangan merupakan bagian yang tidak dapat dipisah- pisahkan dari wilayah Nusan- tara. Itulah sebabnya sekitar tahun 1800 Masehi, ketika Kompeni Belanda secara resmi menyerahkan bumi Indonesia kepada Pemerintah Kerajaan Belanda sebagai negara ja- jahan yang kemudian dikenal dengan sebutan: "Hindia Be- landa", bumi Blambangan pun tidak luput dari cengkeraman kolonialis Belanda. Sedangkan pada abad XVIII, XIX dan XX, perkembangan sistem kolonia- lisme dititikberatkan pada penguasaan daerah jajahan se- cara politis dan ekonomis de- ngan segala macam metode- nya, sehingga mengakibatkan timbulnya kemiskinan yang merata dan rakyat kecil yang menjadi korban utamanya. Di samping itu kolonialis Belanda juga berusaha mengubah ke- budayaan dengan memasuk- kan unsur-unsur kebudayaan mereka (kebudayaan Barat). Hal inilah yang menyebabkan turunnya martabat dan sekali- gus memudarkan kepribadian nasional rakyat jajahan.. Untuk memenuhi kebu- tuhan negeri Belanda, kolonia- lis Belanda melakukan penghi- sapan habis-habisan serta menguras kekayaan dan hasil bumi dari Hindia Belanda (baca: Indonesia). Pada tahun 1800, G. Jenderal Van den Bosch melaksanakan "Kultur Stelsel" (Tanam Paksa) di Hi- dia Belanda dengan menetap- kan tanaman, antara lain: tebu, kopi, tembakau, lada dan cengkeh. Para petani Hindia Belanda harus melepaskan se- pertiga, bahkan sampai dua pertiga sawah-ladang terbaik mereka kepada Guvernement (Pemerintah kolonial) untuk tanaman seperti tersebut yang hasilnya langsung diangkut ke negeri Belanda. Untuk men- jaga agar harga hasil tanaman itu tetap tinggi di pasaran Eropa, lahannya harus diba- tasi dan para petani dilarang keras untuk menanam jenis ta- naman yang telah ditentukan itu. Hal itu menyebabkan sete- lah kultur stelsel berlalu dan jenis tanaman kopi dan temba- kau dilestarikan sebagai ta- naman komoditi, karena sa- ngat menguntungkan, sampai saat ini di daerah Kabupaten Banyuwangi misalnya, sedikit sekali terdapat perladangan tembakau, walaupun buminya cocok dan baik sekali untuk je- nis tanaman ini. Penindasan dan kekejaman kaum penjajah mengganas pada zaman GG Hermans Daendels (1808-1811) meme- rintahkan pembuatan jalan raya demi kepentingan militer. Jalan Raya Daendels sepan- jang 1000 kilometer dari Anyer Ujung Kulon (Kabupaten Ban- ten), Jawa Barat sampai de- ngan Penarukan, Ujung Timur (Kabupaten Situbondo), Jawa Timur itu harus diselesaikan dalam waktu satu tahun, seka lipun pembuatannya harus membongkar bukit dan me- nimbuni lurah yang cukup da- lam. Sedangkan para pekerja (pembuat jalan raya itu) dipe- roleh secara paksa dan tanpa bayaran, yang pada waktu itu terkenal dengan sebutan "Kerja Rodi" (kerja paksa). Ri- buan jiwa rakyat jajahan, ter- masuk masyarakat Banyuwa- ngi telah melayang ditelan ke- buasan alam yang dihadapi selama pembuatan Jalan Raya Daendels itu. Pada waktu itu di mana-mana, terutama di wi- layah pulau Jawa terlanda ba- haya kelaparan akibat sawah- ladang tidak terurusi, karena sebagian besar penduduk laki- laki menjadi tenaga rodi. Menjelang abad XVIII, bangsa Indonesia mulai me- nentang dan melawan penja- jahan. Pada waktu itu pula kaula Blambangan juga sudah bertempur melawan serdadu kolonial. Di samping melawan para serdadu VOC, "Peristiwa Bedewang" atau juga dikenal dengan sebutan "Gerakan Be- dewang" merupakan suatu bukti perlawanan masyarakat Banyuwangi terhadap penja- jahan di masa silam. Peristiwa bersejarah cukup penting yang berkobar pada tahun 1926 itu perlu dimengerti oleh masya- rakat luas, terutama generasi penerus, khususnya di daerah ini. Hal itu disebabkan ada go- longan tertentu, tepatnya PKI pada masa jayanya di daerah ini berusaha tidak menempat- kan Peristiwa Bedewang pada proporsi yang sebenarnya. Par- tai ini selalu memberikan citra kepada masyarakat Banyuwa- ngi dan sekitarnya bahwa Ge- rakan Bedewang merupakan produk PKI bersama organi- sasi mantelnya, BTI, PR, Ger- wani dan lain-lain. Pada hal ulah PKI itu semata-mata un- tuk mengelabui rakyat dan me- narik perhatian masyarakat pedesaan agar menjadi simpati terhadap partainya (PKI). Peristiwa Bedewang adalah perlawanan masyarakat dari Desa Bedewang (sekarang: ter- masuk wilayah Kecamatan Songgon) terhadap penguasa kolonial. Hal itu disebabkan oleh pungutan pajak yang sa- ngat memberikan beban hidup rakyat. Pada waktu itu Peris- tiwa Bedewang tersebut didu- kung (dilakukan) oleh seluruh potensi masyarakat Banyuwa- ngi. Sebagai bukti, tampilnya seorang Ulama Islam, yakni Kyai Cemara yang juga meng- ambil peran penting dalam Peristiwa Bedewang itu. Ulama Islam ini nama aslinya adalah Kyai Haji (KH) Abdul- lah Fakih, yang mendapat panggilan akrab menurut tem- pat tinggalnya (Dusun Ce- mara, Kecamatan Singojuruh), yakni Kyai Cemara. KH Abdul- lah Fakih merupakan Ulama Pejuang yang anti penjajahan. Setelah menyaksikan masya- rakat Bedewang dan sekitar- nya menderita lahir-batin aki- bat pungutan pajak yang sa- ngat tinggi oleh penguasa kolonial, Kyai Cemara ter- panggil jiwa perjuangannya dan tampil mempelopori per- juangan untuk menentang tin- dakan sewenang-wenang kolo- nialis Belanda yang mengaki- batkan rakyat menderita kemiskinan serta hidup dili- rasa cemas dan puti ketakutan. Kyai Cemara bersama se- jumlah santrinya bertekad un- tuk membantu masyarakat selalu Bedewang yang berkumpul-kumpul dalam keadaan gelisah di mana- mana. Situasi semacam itu di- anggap membahayakan kedu- dukan pemerintah (kolonial). Itulah sebabnya penguasa pen- jajah segera mendatangkan pasukan keamanan dari kota Banyuwangi. Kemarahan ra- kyat meledak, dengan kedata- ngan pasukan keamanan di kampung halaman mereka. Baku-hantam terjadi cukup seru dan sengit. Peristiwa ber- sejarah yang membawa korban dari kedua pihak itulah yang kemudian terkenal dengan se- butan "peristiwa atau Gerakan Bedewang," karena berkobar- nya peristiwa berdarah itu di Desa Bedewang, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. Pada waktu itu rakyat Bede- wang dan sekitarnya hanya bersenjatakan golok, clurit, kampak, pedang dan sema- camnya. Kendati demikian me- reka berjuang dengan sema- ngat tempur yang cukup tinggi, sehingga pasukan keamanan menjadi porak- poranda dan kewalahan dalam menanggulangi perlawanan masyarakat Bedewang. Hal itu menyebabkan penguasa kolo- nial segera mencari bantuan dan mendatangkan pasukan Maresose sebagai pasukan an- dalan kaum penjajah pada waktu itu. Betapa pun mengge- loranya semangat juang dan keberanian bertempur masya- rakat Bedewang yang hanya menggunakan persenjataan tradisional untuk menghadapi pasukan profesional yang cu- kup terlatih dengan baik, lagi pula menggunakan alat per- ang serba lengkap dan persen- jataan modern, akhirnya ba- risan Bedewang terdesak oleh musuh. Perlawanan masyara- kat Bedewang yang dimotori oleh Kyai Cemara bersama se- jumlah santrinya dapat dipa- tahkan oleh pasukan Maresose dan Peristiwa Bedewang dapat diatasi oleh penguasa kolonial. Sedangkan Kyai Cemara ber- sama sejumlah tokoh masyara- kat dari desa tersebut ditang- kap dan dijebloskan ke dalam sel penjara oleh penguasa pen- jajah. Di awal revolusi 1945, se- telah Ulama Pejuang itu bebas dari penjara, walaupun sudah tua, masih juga ikut berjuang untuk memenuhi panggilan Ibu Pertiwi. Bali Post Ketua DPRD NTT Dipilih Hari Ini F-ABRI "Besar Hati" Menerima Paket F-KP Kupang (Bali Post) - Hasil pertarungan antar "surat sakti" dari pimpinan Gol- kar dan pimpinan ABRI akhirnya mendukung sepenuhnya paket pimpinan dewan yang diajukan F-KP, F-ABRI yang "ngotot" selama ini, dengan besar hati menerima hasil pem- bicaraan tingkat pusat itu sehingga berbagai perdebatan tentang kriteria PDLT yang harus dipenuhi calon pimpinan termasuk surat pernyataan sikap Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) NTT dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) yang mendukung paket F-ABRI dinyatakan tidak bermakna lagi. Sidang dewan untuk pemi- lihan ketua yang direncanakan Selasa hari ini, dimulai pk. 10.00 Wita itu dipastikan mengangkat "Boss Golkar NTT", Jan Jos Botha secara aklamasi menjadi ketua dewan periode ini. Kepada Bali Post di Kupang, Senin kemarin, David Lameng sebagai pimpinan sementara anggota tertua menegaskan, pi- haknya tetap mngupayakan agar voting tidak terjadi demi keutuhan keluarga besar Golkar. Sementara itu, berdasarkan petunjuk Panglima F-ABRI di- wakili Kol. (Inf) Marsudi Adiwid- jaya memastikan, pemilihan Botha sebagai ketua dewan ha- nya melewati cara aklamasi, bu- kan voting. "Panglima sudah memerin- tahkan kepada kami agar men- dukung paket yang diajukan F-KP," jelasnya. Seperti pemberian sebelum nya, F-KP mengajukan paket ca- lon ketua terdiri atas Jan Jos Botha (ketua) dari F-KP ditam- bah wakil-wakil Simon Petrus Soliwoa (F-ABRI) dan Drs. Da- niel Adoe (F-KP). Paket ini ber- beda dengan paket yang diaju- kan F-ABRI yang menempatkan Kol. (ArT) Simon Petrus Soliwoa sebagai ketua, sedang dua nama, Jan Jos Botha dan Daniel Adoe sebagai wakil. Sikap Kekanak-kanakan "Karena dua paket yang ber- beda inilah, sidang terus ditunda untuk mencari kesepakatan," je- las David Lameng. Dia menam- bahkan, bila hanya berpegang pada tata tertib dewan tanpa memperhatikan keutuhan F-KP dan F-ABRI sebagai dua bersau- dara, voting tidak dapat dihin- dari sejak pekan lalu. Menurut Lameng, pihaknya sebagai ketua musyawarah pe- milihan ketua tidak dapat diper- masalahkan, karena terus tew- rtundanya sidang pemilihan ke- tua itu. Keutuhan Keluarga Besar Golkar (KBG) tetap men- dasari segala keputusan yang te- lah diambil selama penundaan sidang ini hingga sidang yang baru dilanjutkan Selasa (hari ini, Red), kata dia. Dalam wawancara, khusus- nya dengan Bali Post di ruang kerjanya Senin kemarin, La- meng, mantan ketua DPRD II Sikka secara tegas menyatakan, sikap fraksi yang terlalu meng- gantungkan diri ke tingkat pusat di Jakarta sebenarnya sikap kekanak-kanakan yang tidak perlu diteladani. Tata tertib de- wan hanya mengizinkan untuk meminta pendapat pusat dalam hal ini Mendagri bila dewan ter- bentur pada masalah unsur pim- pinan (pasal 19 Tatib). "Kalau soal pemilihan, tidak perlu tunggu perintah pusat se- gala," katanya sambil mengutip pasal 23 Tatib sebagai dasar pemikirannya. Dia juga berpendapat, pemi- lihan ketua dewan merupakan kuasa mutlak dewan sendiri, se- hingga surat-surat pernyataan sikap dari pihak mana pun tidak dapat mempengaruhinya. Pene- gasan ini disampaikan menang- gapi surat pernyataan sikap GMKI dan GAMKI NTT tanggal (6/8) tentang dukungannya ke- pada paket F-ABRI. Kedua orga- nisasi massa Kristen ini menyu- rati pimpinan dewan sementara, para pimpinan fraksi, Mendagri, ketua umum DPP Golkar, Pang- Wirasakti, Kapolwil NTT, Dan- dam IX Udayana, Danrem 161 sional, Danlanud El Tari, ketua Umum DPP KNPI, para ketua Parpol dan Golkar NTT dan para ketua OKP se-NTT dengan inti tuntutan, memberikan kursi ke- tua DPRD NTT kepada ABRI se- bagai nasionalis sejati guna me- merangi primordialisme NTT se- lama ini. GMKI yang diwakili Daud D. Talo, S.H. dan Sem Lena, S.H. serta GMKI oleh Drs. Alexander Ena dan Davis Beko mengangkat kasus pemilihan ketua KNPI NTT yang sejak tahun lalu belum terselesaikan akibat primordia- lisme NTT juga. Menurut Lameng, pernyataan sikap itu pantas diterima bila para pemuda kristen itu menya- lurkan aspirasinya melalui de- wan yang mewakilinya pada saat-saat sebelum pemilihaan berlangsung. "Jangan pada saat sekarang," lanjutnya. Sama-sama Puas Hingga Senin malam di Ku- pang, sudah dapat dipastikan, susunan pimpinan dewan itu akan terdiri atas Jan Jos Botha (ketua) dan dua wakil yang di- ajukan F-KP. "Setumpuk dosa" yang dilakukan Jan Jos Botha kendati telah dikirim ke Jakarta, tetap tidak berarti setelah F-KP dan F-ABRI menerima petunjuk pusat yang senada. Sebelumnya, F-KP menerima surat penegasan Sekjen Golkar Rachmad Witoelar (6/8) yang me- nunjuk Botha sebagai ketua. Su- rat itu dikirim juga kepada Ke- luarga Besar Golkar (Mendagri dan Pangab). Sementara itu, pe- tunjuk Panglima juga "merestui" Botha sebagai ketua dewan, dan Simon Petrus cukup sebagai wakil. "Yang penting sekarang, kita sama-sama puas. Rakyat juga akan puas dengan hasil yang di- capai melalui jalan panjang ini," kata Marsudi dari F-ABRI berko- mentar. (072) MILIK Halaman 5 MIMBAR AGAMA Poli-, Mono- dan Monisme Justru karena BAHWASANYA agama Hindu bersumber dari kitab- generasi sesudah angkatan ter- kitab suci Veda, semua umat Hindu di seluruh dunia telah kesimpulan darsana yang dahulu melahirkan tafsir dan memaklumi, memahami dan menghayatinya. Apakah pe- bertendensi monotheistik dan makluman, pemahaman dan penghayatannya sudah dapat monistik. dikatakan sur, ini merupakan sesuatu yang perlu mempero- mantra-mantra dalam kitab- leh kajian lebih mendalam. Pada hakikatnya pengertian bagai phenomena alam serta kitab suci Veda mengatur ber- dan analisis menurut sejarah perkembangannya senantiasa bermacam ragam topik kehi- mengikuti waktu, zaman, situasi dan kondisi masyarakat dupan, maka tidak mungkin penganutnya di manapun mereka berada. Bertitik-tolak dari sudut pandang tersebut, temu pena Redaktur kali ini mencoba menelusuri se- helai benang sutera spiritual agama Hindu yang terbentang di cakrawala nan tak terbatas, dengan sujud bakti menyem- bah kepada Yang Patut Disem- bah sejak dahulu kala, sana- tana abadi, from time imme- morial. Sudut pandang ini dalam istilah Sanskerta, ba- hasa ibu agama Hindu, disebut darsana dan di dunia Barat dinamakan philosophy. Su- dut pandang darsana dalam agama Hindu terbentang sa- ngat luas dan bebas. Tidak ada suatu pemerintahan atau ke kuasaan birokrat manapun yang dapat membatasi ke- luasan dan kebebasan dar- sana ini. Setiap zaman memi- liki tafsir otentik untuk peng- ejawantahannya. Namun semuanya berpangkal pada kitab-kitab suci Veda, mengacu dari satu titik awal menuju satu tujuan yang pasti, ex ni- hilo nihil fit, yaitu emansi- pasi jiwa (atman) dari kela- hiran kembali dan hidup sete- lah kematian, menunggal dengan jiwa alam semesta (pa- ramatman). Inilah esensi ha- kiki agama Hindu dengan sumbernya, yaitu kitab-kitab suci Veda Sumber ini berpangkal pada mantra-mantra yang terdapat dalam kitab-kitab suci Veda, terutama Rigveda, yang dalam strata perkembangannya tersi- rat berbagai alam pemikiran dan pemahaman yang dikaji para rishi sejak ratusan ribu tahun, from time immemo- rial. Oleh para rishi agung ditemu-kenali bahwasanya mantra-mantra Rigveda meng- ungkapkan alam pikiran yang mengacu kepada darsana ha- dirnya politheisme naturalis- tik, monotheisme monisme. Kab. Banyuwangi Peringkat Teratas me Laksanakan Transmigrasi di Jatim Surabaya (Bali Post) - Kabupaten Banyuwangi da- lam program transmigrasi cukup berhasil, bahkan kota paling ujung di wilayah Jatim ini men- duduki peringkat teratas dalam pengerahan transmigrasi di ban- dingkan dengan kota lain di Jawa Timur. Memang, Banyuawangi dike- nal sebagai kantong pengerahan transmigrasi dikarenakan kesa- daran masyarakat dalam pro- gram ini cukup tinggi, sehingga untuk bertransmigrasi, kata Ka- kanwil Departemen Teransmi- grasi Jatim, Sukamto kepada Bali Post, di Surabaya, Senin kemarin. Selain itu lanjut Sukamto, peranan Pemda Banyuwangi da- lam memajukan program tran- smigrasi sangat bagus, sehingga masyarakat memahami lebih mendalam dan secara sadar me- reka mendaftarkan dirinya un- tuk bertransmigrasi. Juga parti- sipasi masyarakat sangat besar mendukung dalam pengerahan transmigrasi. Kemampuan pengerahan ca- lon transmigrasi di Jatim pada posisi 5 Agustus 1992 di pering- kat teratas diduduki Kabupaten Banyuwangi yang mencapai 625 calon terdaftar, sedang yang su- dah diseleksi sebanyak 462 KK dan siap berangkat 462 KK serta sisa yang belum terdaftar 462 KK. Peringkat kedua ditempati Kabupaten Probolinggo seba- nyak 326 yang terdaftar, 253 su- dah diseleksi, 238 siap berangkat ke lokasi transmigrasi dan sisa yang belum terdaftar mencapai 230 KK. Sedangkan kabupaten yang kecil dalam jumlah peng- iriman transmigrasi di Jatim adalah Kabupaten Pacitan ter- diri 41 yang terdaftar, 24 sudah diseleksi, 4 KK siap berangkat serta 4 sisa yang belum didaftar. Turun Kakandep Transmigrasi N.P Widiono kepada Bali Post mene- rangkan, yang sudah diberang- katkan dari Banyuwangi menca- pai 169 KK terdiri 591 jiwa, ter- hitung mulai 1 April 1992 sampai 31 Maret 1992. Mereka telah disebar ke Maluku, Irian Jaya, Sulawesi, dan NTB sebagai trans nelayan. Widiono melanjutkan, Banyu- wangi selama tiga tahun ter- akhir ini selalu menududuki tingkat teratas dalam peng- iriman transmigrasi tahun ang- garan 1990/1991 berhasil meng- erahkan 904 KK dari target yang ditetapkan sebanyak 675 KK. Dan tahun anggaran 1991/1992 telah mengirimkan 1.169 KK ter- diri 4.613 jiwa dari target seba- nyak 840 KK. Untuk anggaran tahun ini, target yang ditetapkan sebanyak 715 KK, jumlah ini turun diban- dingkan tahun sebelumnya, se- bab program nasional juga turun sehingga berpengaruh di daerah. Namun demikian, Banyuwangi selalu memenuhi kebutuhan bagi daerah lain yang belum me- menuhi ketetapan Pemda Jatim, Aparat harus Malu jika Minta Dilayani oleh Rakyat Kupang (Bali Post)- gai hambatan dan tantangan. Bupati Kupang Paul Lawa Berbagai upaya yang telah di- Rihi mengatakan, setiap aparat lakukan untuk meningkatkan hendaknya semakin meningkat- pendapatan rakyat dengan kan pelayanan kepada masyara- menggali segala potensi-potensi kat dan jangan sekali-kali aparat yang dimiliki. Lingkungan stra- minta agar dilayani oleh rakyat. tegik yang menjurus kepada ke- "Aparat seharusnya mema- mantapan pembangunan untuk hami tugasnya. Jika kita hayati meningkatkan pendapatan ma- tugas sebagai pelayan rakyat, se- syarakat selalu berpedoman harusnya kita malu untuk me- pada prioritas tanpa meremeh- minta dilayani oleh rakyat," kata kan potensi-potensi lainnya yang Bupati Lawa Rihi dalam sambut- diperkirakan akan berpeluang, annya pada upacara pelantikan terutama dalam meningkatkan Ketua dan seluruh anggota pendapatan asli daerah (PAD). DPRD tingkar II Kupang masa bakti 1992-1997 di Kupang, Se- nin kemarin. Bantuan LN Peningkatan alokasi dana se- Ia mengatakan, tugas peme- kitar 31,7 persen dari tahun ang- rintah daerah yakni selalu ber- garan 1991/1992, yang tercatat usaha meningkatkan kesejahte- Rp 4 milyar lebih sudah terma- raan masyarakat. Karenanya se- suk bantuan luar negeri Rp 1 mi- mua unsur hendaknya semakin lyar lebih, kiranya akan semakin membina semangat kebersa- memacu semua pihak untuk me- maan, tidak terkecuali DPRD se- ningkatkan pembangunan pada bagai lembaga pengemban ama tahun anggaran 1992/1993 ini, di nat rakyat. Apalagi tugas-tugas mana pada tahun anggaran se- pembangunan di masa menda- belumnya masalah pendanaan tang akan semakin berat, yang tetap sebagai salah satu kendala telah tidak mustahil dihadang berba- pembangunan yang ANDA PERLU TAHU/DATANG PADA ALAMAT BARU BARU PERTAMA DI INDONESIA SALON TERLENGKAP DENGAN KARAOKE & SAUNA (MANDI UAP) D.L.L. TERCANGGIH TOP STAR SALON KEREN JALAN: MALUKU BLOK - B5 (SELATAN PLAZA KERTHA WIJAYA ) KESEMPATAN BARU DISCOUNT 50% SETIAP HARI SELAMA I BULAN (NON STOP) PERAWATAN BADAN UNTUK WANITA & LAKI-LAKI Mandi Lulur. Mandi Rempah. Mandi Susu * PERAWATAN KHUSUS FLEK/NODA - NODA KULIT MUKA *MELENTIKAN BULU MATA * MELURUSKAN RAMBUT KERITING KERITING RAMBUT MODE-MODE TREND: KERITING PAGODA, KERITING SEPIRAL, KERITING BUSA KERITING SEGI TIGA, KERITING SUMPIT, KERITING GENTENG, KERITING KEPANG DLL. YAYAYAYAYAAAA C 1258 dilaksanakan. Dengan mensyukuri segala hasil pembangunan yang telah dicapai, Bupati Lawa Rihi meng- atakan, itulah hasil kerja keras dan kemampuan membangun daerah selama ini. Setidak- tidaknya hasil tersebut telah mengalami peningkatan yang terbukti PDRB selama kurun empat dan Naturalisme dan anthropo- morphisme tercermin dalam mantra-mantra kitab suci Rig- veda seakan-akan mendasari awal pijakan darsana agama Hindu. Dikatakan natura- lisme, karena tinda- kan,inklanasi atau pikiran di- dasarkan atas kemauan dan naluri alam semesta di mana segala phenomenanya menjadi dasar hukum doktrin dan pengetahuan manusia. Dikata- kan anthropomorphisme, ka- rena segala sesuatu yang bu kan merupakan kemampuan manusia untuk menelaahnya di alam semesta ini diberi atri- but dan bentuk yang karakte- ristik disesuaikan dengan istilah-istilah yang mampu ter- cerna dalam benak manusia dalam wujud humanisasinya. katanya. Sedangkan pelaksa- naan penyerahan di Jatim sejak diselenggarakan telah diberang- katkan sejumlah 1.629.000 jiwa lebih dan dalam tahun anggaran 1992/1993 telah direalisasi pem- berangkatan transmigrasi seba- nyak 1.692 KK atau 6.037 jiwa dari sasaran 11.600 KK. (E). Timtim Kembangkan Tanaman Dili - Buah-buahan Departemen pertanian Timor Timur (timtim) dalam tahun 1992/1993 bertekad kembang- kan berbagai jenis tanaman buah-buahan pada areal 1.000 hektar, sebagai mata dagangan bernilai ekonomis. tanaman Dikatakannya, untuk menca- pai sasaran pengembangannya, pemerintah menyediakan ban- tuan 80.000 bibit mangga, sekali- gus bertujuan merehabilitasi dan konservasi tanah di daerah tangkapan air. Pengembangan buah-buahan ini dilaksanakan pada kawasan lahan terpadu de- ngan dukungan dana pemerin- tah pusat, kata Kepala Biro Hu- tahun terakhir mas Pemda Tkt.I Timtim, Dra. 1988-1991. Kalau pada tahun Filomena Oliveira kepada warta- 1988 pendapatan masyarakat wan di Dili, Sabtu.(8/8) perkapita tercatat 441 ribu lebih/ tahun, maka dalam tahun 1991 meningkat menjadi Rp 615 ribu lebih. Demikian pula Penda- patan Asli Daerah (PAD) walau- pun lamban tetapi meningkat. Dalam tahun 1988 tercatat seki- tar Rp 1,507 milyar lebih men- jadi Rp 1.536 milyar lebih pada tahun 1992. Kekuatan ekonomi ini akan terus menjadi sasaran Pengembangan kawasan ter- pada tahun-tahun mendatang karena diyakini "ketahanan eko- padu ini, selain dilaksanakan de- nomi" dapat mempengaruhi si- ngan tanaman pohon mangga, tuasi suatu daerah ataupun juga dikombinasi dengan ta- bangsa. (069). (Bersambung ke Hal. 9, kol.4) TELKOM Tahun lalu dirintis pengem- bangan tanaman buah-buahan seluas 500 hektar dan kini tum- buh baik, tambahnya. PENGUMUMAN No. TEL. 01/1/PR.250/W. 08-D11/92 TENTANG PEMASARAN JASA TELEKOMUNIKASI 1. Diberitahukan kepada seluruh calon pelanggan bahwa PT. TELKOM, Daerah Telekomunikasi Denpasar telah mengalihkan Daftar Tunggu sebagai bahan perencanaan pembangunan sarana Telekomunikasi. 2. Melaksanakan pemasaran terbuka mulai tgl. 11 Agustus 1992. 3. Bagi masyarakat/calon pelanggan yang masih memerlukan sambungan Telepon, agar segera mendaftar ulang/mengajukan permohonannya langsung (tanpa perantara) ke Service Point Jl. Teuku Umar No. 6 Denpasar. Mulai tanggal 11 Agustus s.d. 19 Agustus 1992, untuk alamat sbb: JI. Saturnus sudut, No. 4 6ss, Jl. Bacan No. 36 4ss, Jl. Sula No. 54 6ss, Jl. Kawe 5ss, Jl. P. Menjangan No. 65, No. 59 10ss, Jl. Nusa Penida No. 55 5ss, Jl. Komodo No. 20, No. 18, Gg-ll, Gg-lll 26ss, Jl. Lombok sudut 5ss, Jl. P. Serangan No. 11 5ss, Jl. Letda Reta, Utara, Selatan 57ss, Jl. Sudirman, I, IV 55ss, Jl. MT. Haryono Utara 15ss, Jl. RSAD 34ss, Jl. Sutoyo, Depan Dr. Sudira 30ss, Jl. Letda Made Putra, Utara, Timur Tiara Dewata, Depan No. 34, Depan Bank Arta Guna 83ss. 4. Calon langganan yang dapat dilayani akan didatangi langsung oleh satuan Tugas Pemasaran dengan membawa surat tugas resmi dari Executive Junior Manager Datel Denpasar. 5. Kepada masyarakat di daerah-daerah tersebut di atas yang membu- tuhkan Sambungan Telekomunikasi agar mendaftar ke Service Point Jl. Teuku Umar No. 6 Denpasar. 6. Demikian Pengumuman kami agar masyarakat yang berkepentingan maklum. Denpasar, 11 Agustus 1992 Executive Junior Manager Datel Denpasar ttd MOCH JUSUF U. 1287 Khusus MIMBAR HINDU Nyoman S. Pendit Sangatlah menakjubkan bah- wasanya gejala-gejala alam yang dikutip dari mantra- mantra Rigveda pada tahap awalnya mencerminkan watak politheistik, di mana gejala- gejala atau phenomena- phenomena ini diberi sebutan dengan nama-nama Deva. Deva-deva sebagai phenomena alam semesta inilah yang disu- judi dan disembah. Demikianlah phenomena alam semesta ini diberi nama masing-masing sesuai dengan karakternya yang berakibat ke pada kehidupan di dunia ini bagi manusia. Phenomena yang melahirkan guruh yang menggelegar dan kilat yang menyambar-nyambar diberi nama Indra yang wataknya pa- ling sering dipuja-puja memi- liki kekuatan heroisme, meng- uasai bumi dan langit; pheno- mena alam semesta yang mampu membakar dan meng- hanguskan segalanya di bumi ini dinamakan Agni; pheno- mena yang seakan-akan meng- uasai bumi dan angkasa diberi nama Prithivi dan Dyaus; phe nomena yang menimbulkan angin dan badai dinamakan Vayu (Bayu); phenomena yang memberi sinar cahaya terang di kala siang dinamakan Su- rya; phenomena yang sukar di- gambarkan tetapi meliputi se- gala macam gejala dinamakan Vishnu; dan seterusnya berba- gai phenomena alam semesta diberi nama masing-masing, diagung-agungkan sesuai de- ngan karakteristik dan dipuja- puja, disembah agar sudi men- datangkan keselamatan, kebe- runtungan dan kesejahteraan bagi umat manusia. Sebegitu jauh pengertian dan analisis yang ditampilkan dalam dar- sana ini diberi term 'polit- heisme', karena menunjuk ke- pada persembahyangan yang alegoris tercerminkan pada se- remoni ritual yang sifatnya na- turalistik. Kajian para rishi di zaman dahulu itu tidak perlu dipandang sebagai antagonis- tik dalam pandangan dar- sana Hindu karena semua itu merupakan watak heterogen- nya mantra-mantra dalam Rigveda secara alamiah. Namun jangan lupa, mantra-mantra yang berikut- nya yang dikaji oleh para rishi mesti selalu menyimpulkan suatu alur pemikiran filosofis dalam satu aliran darsana. Sebab, ada mantra-mantra yang dikategorikan sebagai 'Mantra Penciptaan', Mantra Yang Maha Absolut", "Mantra Dia Yang Maha Agung' dan se- bagainya, yang dapat diinter- pretasikan sebagai suatu aliran Monotheisme dan Mo- nisme oleh para rishi yang bi- jaksana di kemudian harinya. Dalam perjalanan dan per- kembangan doktrin agama Hindu, suatu era baru tampil dalam pemikiran falsafat yang dinamakan Upanishada, yang melahirkan berbagai aliran darsana, spekulasi ma- nusia yang bebas dan luas ten- tang keberadaannya dalam hi- dup ini, eksistensinya di alam sesudah ini dan tentang 'Dia Yang Absolut'. Istilah Upanis- hada dalam bahasa Sanskerta berarti upa dekat, ni = ber- sila, bersimpuh, shada du- duk, yang dimaksudkan de- ngan beberapa orang siswa du- duk bersila atau bersimpuh dekat seorang guru mempela- jari ilmu pengetahuan ilahi tentang kebenaran yang dapat menghapus segala ketidak- tahuan hidup di dunia ini. Ko- non tidak kurang dari 200 upa- nishada telah diturunkan dan secara tradisional hanya 108 yang dapat diingat-ingat. Be- berapa pakar pemikiran Hindu memilah-milahnya menjadi 13, namun yang lebih' pakar lagi memilahnya sebagai yang terpenting ada 10. Era Upanishada inilah yang melahirkan darsana yang da- lam istilah barat dinamakan monotheisme dan monisme, yang kalau dikaji inti hakikat- nya dengan istilah barat yang dua ini belum cukup dapat me- nyelami alam pikiran Hindu yang sesungguhnya. Namun dalam konteks temu pena ini kedua istilah barat ini dipakai demi memudahkan tanggapan umum yang awam. Doktrin ter- tinggi dalam alam pikiran Hindu adalah kebenaran bahwa jantung alam semesta ini direfleksikan dalam jiwa yang kedalaman dan keluasan- nya tidak terbatas disebut Brahman. Brahman adalah Paramatman, jiwa alam se- mesta yang langgeng, dan atman adalah jiwa-jiwa pri- badi yang dengan introspeksi terakhir menemukan dirinya menunggal dalam Tat twam asi (Itu adalah engkau). Bila kita sadari ini, itulah yang kita takuti dan sembah. Tujuan hakiki agama ada- lah untuk mengangkat manu- sia dari kesementaraan yang ti- dak berarti dan terpecah-pecah (Bersambung ke Hal. 9, kol. 9) Agen "Bali Post" di Banyuwangi dan Genteng Warga masyarakat Banyuwangi, termasuk di Kecamatan Genteng, yang berminat berlangganan Harian Bali Post (termasuk Minggu dan Edisi Pedesaan) dapat mencatat- kan diri pada agen Bali Post: 1. Ketut Nugraha Sapantja (Salon Siskandhy) Jalan Letjen S. Parman 138, Karangente- Banyuwangi Telepon (0333) 61174. 2. Abdul Kadir Jalan Raya Genteng Wetan 291. depan Kantor Lurah Genteng Wetan amandari FRONT OFFICE MANAGER FOOD AND BEVERAGE MANAGER WAITERS AND WAITRESSES PERSONNEL & TRAINING OFFICER Applicants are invited for the above positions for Amandari, Ubud. Candidates should have previous experience in deluxe hotels or resorts, fluency in written and spoken English with a commitment to excellence in service and a desire to achieve. The positions are challenging and rewarding and offer a generous salary and benafits. Please send application with resume, reference and recent photo within two weeks to: Amandari P.O. Box 33 Kedewatan, Ubud, Bali Applicants for the above positions only will be accapted. TELKOM PENGUMUMAN NO. 02/1/PR. 250/W.08-D11/92 TENTANG TROMOL POS 3321 U. 1284 1. DIBERITAHUKAN KEPADA MASYARAKAT, BAHWA PT. TELKOM TELAH MENYEDIAKAN TROMOL POS 3321 DENPASAR, BAGI MASYARAKAT YANG I- NGIN MEMBERIKAN SARAN DAN KRITIK UNTUK PENINGKATAN MUTU PELAYANAN TELKOM, A- GAR MENGIRIMKAN SURATNYA KE TROMOL POS TERSEBUT. 2. DEMIKIAN PEMBERITAHUAN KAMI, AGAR MA- SYARAKAT YANG BERKEPENTINGAN MAKLUM. DENPASAR, 11 AGUSTUS 1992 EXECUTIVE JUNIOR MANAGER KANDATEL DENPASAR ttd MOCH. JUSUF U. 1288 Color Rendition Chart 2cm 4cm