Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1993-02-26
Halaman: 05

Konten


26 FEBRUARI 1993 NTB nya untuk dicarikan so- Seperti di salah satu uan Bakohumas di Kan- nerangan Lombok Barat, van pun mempersoalkan tupan sejumlah pejabat ap pers. Dan, syukur al- lillah, Kakandeppen k Barat Rusmiadi, S.H. mbut persoalan yang di- wartawan dengan ha- Bahkan, dia menyatakan a menjadi jembatan an- artawan dengan pejabat kan dihubungi wartawan kepentingan wawancara. tetapi, cara ini sangat ti- ktif. Terutama karena tu- wartawanan yang selalu waktu. Memerlukan ke- m. Sebab, sulit dibayang- a Kakandeppen tidak ada pat. Praktis wartawan embali menemui masalah bertemu dengan pejabat imaksud. Namun bagai- un, antusias Kakandep- mbok Barat untuk mem- kalangan pers di daerah- tut diacungi jempol. gotak-atik masalah ben- ang masih sering dialami an pers di daerah ini, se- sambung ke Hal. 11, kol.9) arda ta administratif. "Ini se- harus diproyeksikan," a. m penataan Kota Mata- ususnya, menurut Guber- an diatur sedemikian a ruangnya harus diper- aik untuk kawasan per- an, maupun perkantoran. JUMAT, 26 FEBRUARI 1993 KANJENG SINUHUN TAWANG ALUN LELUHUR BLAMBANGAN Senapati Panembahan pernah menundukkan Blam- bangan, namun karena Sri Sultan kagum terhadap para prajurit Blambangan, ter- utama kegagahberanian dan kegigihan mereka dalam per- juangan untuk membentengi bumi tumpah darah, Blam- bangan tidak dianggap sebagai negara taklukannya, akan te- tapi dijadikan sekutunya. Pada zaman Sultan Agung Ha- nyakrakusuma (1613-1645), pasukan Mataram beberapa kali menyerang Blambangan, namun belum pernah menun- dukkannya. Pada waktu itu pasukan Mataram hanya mampu menerobos beberapa wilayah Blambangan, seperti: Penarukan, Lumajang terma- suk Jember dan Malang, akan tetapi para prajurit Blam- bangan masih mampu merebut kembali daerah-daerah terse- but dari tangan musuh. Itulah sebabnya Sri Sultan sangat memuji kebijaksanaan dan ke- berhasilan Raja Blambangan dalam membina Angkatan Perangnya. Sementara itu, Blambangan ternyata menjadi rebutan an- tara Mataram dan Bali, bah- kan pada tahun 1612-1629, Blambangan diperintah Adi- pati Kriyan (penguasa Bali). Sedang pada tahun 1629, Adi Oleh Sri Adi Oetomo pati Kriyan diganti oleh Sang Singasari (diperkirakan ketu- runan Blambangan dengan Bali). Pada tahun 1645, Mata- ram mengadakan ekspedisi militer untuk menyerang Blambangan di bawah pim- pinan Pengeran Selarong dan Raden Padureksa. Pada waktu itu Blambangan yang dimotori oleh Bali di bawah pimpinan Dewa Lengkara dan Dewa Agung. Pada suatu pertem- puran sengit, pasukan ga- bungan antara Blambangan dan Bali ternyata terus terde- sak musuh, sehingga Raja Blambangan yang langsung memimpin pertempuran tidak pernah diketahui nasibnya. Hal itu menyebabkan para pra- jurit gabungan itu menjadi cerai-berai seperti anak ayam ditinggalkan induknya. Me- nyaksikan situasi pertem- puran yang kurang mengun- tungkan, putra angkatnya Ki- mas Kembar mengambil alih pimpinan pertempuran, na- mun juga mengalami nasib malang, putra angkat Raja Blambangan itu dapat ditang- kap musuh dan dijadikan ta- wanan perang. Kendati demi- kian setelah dihadapkan ke- pada Sultan Mataram, Mas Kembar ternyata dibebaskan, bahkan setelah disumpah setia oleh Sri Sultan, ia diangkat se- bagai Adipati Blambangan un- tuk menggantikan kedudukan ayah angkatnya. Setelah naik tahta Blambangan, Mas Kem- bar bérgelar Prabu Tanpa Una. Di samping itu raja ini juga di- sebut Pangeran Kedawung, karena Mas Kembarlah yang memindahkan pusat pemerin- tahan Blambangan ke kota Ke- dawung. Sampai saat ini di Du- sun Kedawung, Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi masih terdapat gumuk (bukit kecil) yang tumbuhi pepohonan rin- dang dan diperkirakan bekas lokasi Istana Kedawung. Pada waktu Mataram dipe- rintah oleh Sunan Amangku- rat I (Sultan Tegalwangi) pada tahun 1645-1677, Blambangan ternyata mendapat serangan dari Mataram lagi. Sunan Amangkurat I telah mengerah- kan dan mengirim pasukan Mataram yang dipimpin oleh Tumenggung Wiroguno, Pa- ngeran Danu Paya dan Ario Mataram. Dalam serangan ini pasukan Blambangan ter- nyata dapat ditundukkan oleh musuh, bahkan Kimas Kembar sampai (terpaksa) mengungsi ke Bali. Dengan kemenangan gemilang itu, para senapati Mataram memboyong harta rampasan dan sejumlah wa- nita Blambangan ke negeri- nya. Di samping itu Sri Sunan berkenan mendatangkan para prajurit Blambangan untuk di- jadikan pasukan pengawal Kraton Mataram. ga nanti dalam pertum- ya yang semakin pesat, canya tidak semrawut. ntara Pejabat Pelaksana upati Lobar Drs. H. Lalu a mengatakan, adanya han ini memberikan ke- an yang jelas pada Lobar serta tanggung ja- ng lebih besar dalam aran, pengurusan, dan asan di bidang kepariwi- (058) 99. BRAK DLA PINDA/TAN OD 7100, ur suara gunakan Cype LVD gannya. TROL O 000 MAGIC TROL Produk Baru DEPOSITO PRIMADONA satu lagi dari BANK PENGASTULAN !!! PT.BANK DESA PENGASTULAN Jalan Sudirman No 88 Seririt Singaraja Telepon: (0362) 92565,92566,92294, 41684. Fax. 92566 IZIN MENTRI KEUANGAN NO.: S.KET. 163/DJM/III.3/3/1975 PEMBERITAHUAN SHUTTLE CB-3362X RE PART" VX-30R C 314 Bali Post Keberhasilan Gempar di NTT, Perlu Kriteria Penilaian Baku Kupang (Bali Post) - Berbagai keberhasilan pelaksanaan program Gempar (gerakan meningkatkan pendapatan asli rakyat) sudah saatnya diukur oleh suatu kriteria baku, sehingga orang NTT tidak cepat puas dengan hasil yang dicatat pemerin- tah. Standar pengukuran keberhasilan Gempar dari aspek peningkatan pendapatan per kapita rakyat sebenarnya bu- kan jaminan bagi akurasi data penilaian keberhasilan itu. Fraksi PDI di DPRD NTT da- lam pemandangan umumnya terhadap Nota Keuangan atas Rancangan APBD NTT tahun anggaran 1993/1994 Kamis ke- marin menegaskan, pentingnya perubahan konsep pemahaman rakyat terhadap Gempar sebagai program yang bersifat instruktif menjadi program yang benar- benar dibutuhkan masyarakat. Proses sosialisasi program Gem- par itu perlu dikongkretkan da- lam bentuk informasi cakupan kegiatan Gempar. Sekretaris dan Juru Bicara F- PDI, Frederick Pelokilla meng- Dili- Pengaturan masalah tanah di Propinsi Timor Timur (Timtim) perlu segera dituntaskan, se- hingga kepastian hukum atas ta- nah yang selama ini berkem- bang, tidak menimbulkan seng- keta baru, kata Karo Hukum Tingkat I Timtim, Sebastiano D. Ximenes, S.H., di Dili, Rabu. atakan, dalam tahun terakhir Pelita V ini, kebijakan pemba- ngunan daerah yang masih diti- tikberatkan pada pembangunan ekonomi, harus mampu memper- lihatkan pengaruhnya terhadap peningkatan kesejahteraan dan kemandirian rakyat, Karena- nya, tuntutan terhadap realisasi kini kian mendesak un- Gemp tuk direalisasikan. "Supaya jelas, pemerintah ha- rus menjelaskan, kriteria apa saja yang dipakai selama ini da- lam mengukur keberhasilan Gempar," kata Pelokilla mewa- kili fraksinya. Dikatakan, klaim pemerintah tentang keberhasilan Gempar ternyata kontradiktif dengan realita di lapangan. Banyak ra- kyat NTT belum memahami dasar-dasar filosofis yang mela- tarbelakangi kehadiran prop- gram Gempar sehingga program ini dilaksanakan sebagai suatu instruksi. Pemerintah, menurut F-PDI sebenarnya perlu mengarahkan perhatiannya dari Gempar dan terus berupaya memperbaiki kondisi ekonomi pasar dan harga komoditas petani serta pengga- langan kemungkinan pemba- "Meskipun pemerintah telah mengeluarkan PP No 18 tahun 1991 tentang konversi tanah eks Portugal, tetapi karena belum di- tindaklanjuti dengan peraturan pelaksanaannya, maka status tanah di daerah ini masih bangunan industri pengolah bahan baku menjadi bahan setengah nyak belum jelas," katanya. jadi. Langkah ini dinilai sangat menggairahkan rakyat dalam mengembangkan jumlah serta mutu komoditas yang masuk da- lam program Gempar juga. Banyak tanah yang dikelola masyarakat secara terus- menerus, bahkan telah diwaris- kan orang tua, tetapi tetap belum memiliki kepastian hukum seba- gai pemilik atau jenis hak lain- nya, ujarnya. (Ant) "San pai saat ini, fraksi me- mang mempertanyakan proses sosialisasi program Gempar," lanjut Pelokilla. Dia menyaran M Bali Post kan, Gempar perlu dijelaskan kepada masyarakat luar dengan berbagai brosur atau terbitan khusus sehingga tidak menim- bulkan tanda tanya. Kesamaan Pemahaman Dalam kesempatan yang sama F-PDI juga minta kepada pemerintah agar konsisten pada pemahaman dasar bahwa kon- disi alam NTT yang sulit dan ter- diri dari pulau-pulau, bukan me- rupakan kendala dalam pemba- ngunan tetapi kenyataan yang harus dihadapi dalam pemba- ngunan ini. Jika faktor alam terus disebut sebagai hambatan, maka alam akan terus menjadi faktor dominan penentu kega- galan pelaksanaan program di daerah ini. "Kalau alam menjadi kendala, mengapa dalam perhitungan suara pemilu lalu begitu mulus tanpa hambatan apa pun," tanya Simon Hayon sebagai Ketua Fraksi PDI. Menurutnya faktor kedua yang disebut pemerintah men- jadi hambatan adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang mes- tinya sejak dini diantisipasi de- ngan investasi bidang pendidi- kan yang terencana dan terarah. Sebagai contoh, bantuan daerah bawahan sebesar Rp 1,35 milyar tidak perlu dihabiskan hanya untuk pelaksanaan monitoring dan motivasi kegiatan. "Sebaik- nya diinvestasikan kepada ma- syarakat untuk membuka lapa- ngan kerja baru. Tok, monitoring juga abstrak hasilnya dan tidak langsung menyentuh kepen- tingan rakyat," tambah Simon Hayon. Menurut para politisi di NTT, keberhasilan Gempar telah dite- rima dewan di NTT dengan me- netapkan program ini dalam se- buah perda. Sehingga bila kini dipertanyakan kriteria keberha- silannya oleh PDI, maka Gempar baru pertama kalinya "digugat" di tingkat legislatif. (072). SAYEMBARA PENULISAN NOVEL Menyongsong Hari Ulang Tahun Ke-45 Terbuka untuk umum Harian Pagi Bali Post 16 Agustus 1993 Tema bebas, tetapi relevan dengan kehidupan masa lalu, kini, dan mendatang Gaya bercerita bebas, tidak mengandung dan mengundang SARA, tidak porno Menggunakan Bahasa Indonesia Diketik rapi minimal 250 halaman folio dua spasi. Peserta boleh menggunakan nama samaran, asal disertai nama asli di kertas tersendiri Karya belum pernah dimuat di media massa atau penerbitan lainnya dan belum pernah diikutkan dalam sayembara lain Karya para pemenang akan dimuat secara bergilir di Bali Post, tanpa memperoleh honorarium lagi Hasil keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat Sayembara dibuka sejak pengumuman ini dipublikasikan, dan ditutup 15 Juni 1993 (stempel pos) Para pemenang akan diumumkan bulan Agustus 1993, dan penyerahan hadiah pada Peringatan HUT ke-45 Harian Bali Post, di tempat dan pada tanggal, yang akan diumumkan kemudian. Hadiah: Pemenang Rp 1.500.000 Pemenang II Rp 1.000.000 Pemenang III Rp 750.000 Pemenang Harapan I, II, III masing-masing Rp 500.000. Naskah sayembara dimasukkan dalam sampul tertutup, di sebelah kiri atas sampul ditempel kupon pengumuman sayembara ini. Naskah sayembara dikirim dalam rangkap tiga dialamatkan ke: KUPON NOVEL 1993 Redaksi Bali Post Jl. Kepundung 67-A Denpasar 80232 Bali MIMBAR AGAMA Halaman 5 Dengan Berpuasa Menghilangkan Sifat Tamak dan Loba "WA laa ta'kuluu amwaalakum bainakum bil baathili wa tudluu bihaa ilal hukkaami lita'kuluu fariiqan min amwaalin naasi bil itsmi wa antum ta'lamuun." (Al Quran, s.Al Baqarah (2), 188). Telah kita maklumi ber- sama bahwa Islam adalah agama yang utuh. Ajaran- ajarannya merupakan satu pa- ket utuh yang tidak dapat kita preteli atau kita ambil salah satu di antaranya yang kita se- nangi dan kita tinggalkan mana yang tidak kita sukai. Malahan, ajaran Islam secara keseluruhan adalah satu sis- tem, yang satu dengan yang lain saling terkait. Keberha- silan keseluruhan ajaran terse- but ditentukan oleh kesempur- naan masing-masing kompo- nen. Puasa yang sedang kita jalani sekarang ini, sangat erat hubungannya dengan tauhid, yang dikatakan sebagai pokok (ushul) dari agama kita. Kalau ajaran Islam itu me- rupakan rahmat bagi sekalian alam, yang dalam ibadah sha- lat, tujuan tersebut, tercermin dalam ikrar penutup ibadah shalat itu, yaitu dengan kata/ kalimat: Salam. Maka puasa Redaktur Khusus MIMBAR ISLAM Wasil Abu Ali pun sangat terkait pula dengan ibadah shalat secara keselu- ruhan dan dengan ikrar salam yang kita ucapkan manakala kita menutup shalat kita. Hubungan vertikal puasa, yang di atas disebut mempu- nyai kaitan dengan ajaran po- kok agama kita "Tauhid" dapat diuraikan sebagai berikut: Islam bersiteguh bahwa tiada Tuhan selain Allah. Ya, hanya Allah saja yang patut di- pertuhan oleh manusia. Dia Yang Wujud, Yang Terdahulu, yang memiliki sifat-sifat sem- purna. Katakan bahwa Tuhan/Allah pada tempat yang tertinggi, maka strata ke- dua sesudahnya adalah manu- sia. Manusia menurut konsep Islam adalah menduduki ke- dudukan yang tinggi diban- ding makhluk yang lain. An- tara manusia dan Tuhan tidak boleh ada yang membatasi atau yang mendinding. Kalau terjadi pembatasan manusia dengan Tuhan, yang hal ini se- ringkali dilakukan manusia, maka jatuhlah martabat ma- nusia di bawah benda yang di- jadikan dinding pembatas an- tara dirinya dengan Tuhan. Benda yang diangkat oleh ma- nusia sebagai pembatas antara dirinya dengan Tuhan itu, mungkin sekali hawa nafsunya sendiri yang aplikasinya pada nafsu terhadap harta benda, nafsu makan minum atau pun nafsu seksual. Dalam keadaan seperti itu, manusia dapat dise- but sebagai mempertahankan hawa nafsunya, nafsu syah- watnya, atau sifat, tamak, se- rakah dan lobanya terhadap segala sesuatu. Penuhanan terhadap benda- (Bersambung ke Hal 8 Kol 7) Keluhan 10 Warga Sabu Ditanggapi DPRD NTT Kupang (Bali Post) - warga Suku Naputitu, Desa Pe- Pengaduan sepuluh delegasi dero Kecamatan Sabu Barat, Ka- bupaten Kupang, Rabu kemarin, ditanggapi oleh Ketua DPRD I NTT Yan Jos Botha, mengenai hilangnya hak atas tanah wa- risan nenek moyang yang diram- pas oleh Suku Nataga, Desa Ledeana. Mengatasnamakan seluruh warga Šuku Naputitu, sepuluh warga diketuai Nikson Bunga (36), wakil kepala suku diterima Ketua DPRD I NTT Yan Jos Botha, Wakil Ketua Simon Pe- trus Siliwoa dan Drs. Daniel Adoe. Dalam acara tatap muka, Nikson meminta kesediaan De- wan untuk meninjau lokasi per- sengketaan. Dan mengimbau pe- merintah untuk segera melaku- kan upaya penyelesaian. (Mengadu di DPRD NTT, Bali Post 23/2 1993). Menurut Nikson, tanah seluas 250 hektar milik suku Naputitu, sejak tahun 1979 diperkarakan oleh penggugat Bapak Pius Here- SAMSUNG Electronics Telah menunjuk wila, dari Suku Nataga melawan "Kami mengharapkan agar nga. Keputusan pengadilan me- untuk mendapat kepastian hak Kepala Suku Naputitu, Stef Bu- Bapak dapat membantu kami nolak gugatan Pius Harewila, atas pemilikan tanah dan bisa Suku Nataga dan menyerahkan meninjau lokasi untuk melihat penguasaan tanah kepada Stef dari dekat tanaman garapan dari Suku Naputitu. kami yang telah dirusak Suku Dikatakan, tanah itu adalah Nataga," kata Nikson mewakili tanah adat warisan nenek teman-temannya. moyang yang di atas tanah dita- nami pohon kelapa, padi, enau, dan tanaman hortikultura lain- nya. "Sandaran hidup warga un- tuk makan setiap hari hanya pada bidang tanah tersebut," ujarnya. Lanjutnya, kini semua telah dirampas dan kami tidak punya apa-apa lagi untuk digarap. Cara Paksa Nikson menuturkan, setiap ada kericuhan penyerobotan ta- nah dengan cara paksa selalu di- laporkan kepada pihak berwajib, namun selalu tidak diselesaikan dengan tuntas. Dan tim ga- bungan dari Kabupaten Kupang pernah turun ke lokasi sengketa, namun hasilnya tetap nihil. Menanggapi hal itu, Yan Jos Botha berjanji akan segera me- nyelesaikan persoalan itu sam- pai tuntas bekerja sama dengan instansi terkait. Dikatakannya, wakil rakyat yang duduk di DPRD INTT akan selalu memperhatikan masalah- masalah yang dihadapi oleh ra- kyat kecil yang merupakan tugas pokok dewan. Kepada para warga, ia menyarankan untuk menyampaikan keluhan kepada Bupati Kupang dan membicara- kan soal status hak tanah ke- pada pengadilan agar dapat dise- lesaikan secara hukum. "Akan diusahakan memperte- mukan dua kepala suku melalui Bupati Kupang," kata Botha. (Pol/072). Sales-Service - Parts $100 Canon Copier Facsimile Electronic Typewriter mita Copier TOSHIBA Key Telphone Hubungi UD.SINAR MULIA TEC Cash Register Jl.Kartini 106-112, Denpasar Bali, Telp. (0361) 26815-31517, Fax. (0361)31517 Branch Office: Pejanggik 115a, Cakranegara-Lombok, Telp(0364)22292, Fax. (0364)22292 Melayani Photo Copy Super Besar, Lebar Ao(914mm), Panjang Tak Terbatas Laminating Super Lebar, Ukuran A1(645mm), Panjang Terbatas P.T. SOLITRON ELECTRONICS sebagai Sole Distributor / Sales & Service untuk seluruh Indonesia sejak Februari 1993 bagi produk-produk: LASER DISC PLAYER COLOR TV AUDIO VIDEO CASSETTE RECORDER Perwakilan /Service Station : JAKARTA: JI. Tole Iskandar No. 63, Telp. 8752766-68 BANDUNG: JI. Dr. Otten No. 9, Telp. 430160 SEMARANG: JI. Anggrek Raya No. 18, Telp. 317641 SURABAYA: JI. Klabat No. 7, Telp. 45915 DENPASAR JI. Sari Gading No. 5A, Telp. 25981 MEDAN: JI. Wahid Hasyim No. 23, Medan Baru, Telp. 524619 DEALER: DENPASAR : BASIS UTAMA, Telp. 25577 DIRGANTARA, Telp. 23258 KARTIKA JASA, Telp. 32231 KARTINI MUSIK, Telp. 24315 KARTIKA ELECT., Telp. 34335, 54658 MAHKOTA, Telp. 37061 MERPATI, Telp. 24936 MUJUR, Telp. 22904 TRIO ELECT., Telp. 28451 DYNASTI AUDIO, Telp. 37343 TABANAN: BUMI MAS, Telp. 91285 GIANYAR: ASIA JAYA, Telp. 93047 KLUNGKUNG: TERANG ELECT., Telp. 21140, 21458 C.39' C89 PD-745 DV-500K U.356. 2cm Color Rendition Chart