Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1994-04-23
Halaman: 07

Konten


Sabtu Paing, 23 April 1994 ms To Be Past Jackson Brung with what many believe med was a lucky punch. He then went for on to rain punches on a statio on nary Bruno to stop him in the se- out venth round. mer Lewis said the cold weather C) bothered him against Bruno. And against Tony Tucker last fe- May, Lewis was less than im- his pressive against an unthreate- y. ning Tucker. Even Lewis' own of corner said the Briton had an off is night. Lewis won on a decision af is ter 12 rounds. ve d: 20 For Lewis said he had a hand in jury going into the fight. Mandatory Opponent Lewis likely will have to fight ms, American Oliver McCall as a mandatory opponent before fa nt cing Holyfield, who must first get ill past American Michael Moorer a in their scheduled 12-round title Ful fight next Friday. All There are "a lot of politics in- ok volved in this sport, I'm a big c-threat and a sleeper. People are se afraid of that," Lewis said. They're "afraid I'll take the title ts and go back to Britain and never -o- see it again." -0 Lewis, 28, was awarded the WBC title after then undisputed me champion Riddick Bowe gave it up rather than accept a manda- story fight against Lewis. - Lewis' most impressive victory was his second-round knockout of Canadian Donovan "Razor" er Ruddock in October, 1992, 18 ed (Reuter) Bali Post/Reuter ria's Thomas Muster hits a fore inst Magnus Gustafsson of Swe- Conte Carlo Open on April 21. Mus alified to quarter finals. Editor 000 PINDO UDOMO ma Sisca Sudomo. sukan terlibat pada roup. Bahkan, Sisca ur keuangan Golden ang berkedudukan di wanita cantik peng- eaksi Sisca menang- dar: 22 April 1994 IA IRAWAN NAIK HAJI Polri "menggugat" Ria Irawan. keberadaannya di Tuban, Jawa masih diperbincangkan, tersiar ka- hendak menunaikan haji. Pihak n terkesan melarang Ria. Bagai- benarnya posisi Ria? Bisakah ia antaran menghilangkan barang Kapan kasusnya disidangkan? JEMEN ORGASME rita menarik bagi wanita yang memakai alat kontrasepsi tapi tidak hamil. Riset yang dilakukan Baker, seorang ahli biologi dari itas Manchester, Inggris, menun adanya hubungan antara kehamil- orgasme. Editor TUNTAS yle work kami A Phone 235827 Denpasar Ball Phone 298572 Batubulan Glanyar Ball C 87 . Sabtu Paing, 23 April 1994 Harian untuk Umum Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila Terbit Sejak 16 Agustus 1948 Tajuk Rencana Semua Pihak harus Mengendalikan Diri SALAH satu perkembangan baru yang kita tandai akhir-akhir ini adalah meningkatnya kualitas tinda- kan kekerasan di samping kuantitasnya. Kecende- rungan baru itu agaknya dapat mewabah dan men- jalar ke seluruh Tanah Air jika tidak ditanggulangi secara tegas sejak dini. Di Jakarta, misalnya, mun- cul lagi apa yang pernah disebut-sebut dengan "pe- trus" (penembakan misterius) yang dilakukan orang-orang yang tidak dikenal terhadap pelaku ke- jahatan kambuhan. Untuk menanggulangi masalah tersebut Pasukan Baret Merah (Kopassus) menawarkan diri untuk ikut mengamankan Ibu Kota dari ancaman tindak keja- hatan yang semakin beringas saja dari waktu ke waktu. Walaupun Kopassus dicegah untuk turun ka- rena belum perlu tetapi ABRI umumnya bertekad untuk tetap bertindak tegas mengamankan Ibu Kota. Beberapa waktu lalu muncul pula kontroversi mengenai penembakan misterius ini. Di satu sisi para pembela hak-hak asasi manusia yang ber- tumpu pada asas legalitas mempertanyakan ten- tang masalah itu kepada penguasa. Dengan tinda- kan semacam itu mereka yang tertembak seakan- akan telah divonis tanpa suatu proses peradilan. Di sisi yang lain Pangab ABRI mencela sikap membela mereka yang tersangka melakukan tinda- kan kekerasan kepada masyarakat. Mengapa me- reka yang melakukan kejahatan dibela sedangkan nasib jutaan penduduk yang tidak berdosa tetap ter- ancam di bawah todongan dan acungan senjata ta- jam yang dilakukan para tersangka pelaku tindak kri- minal tersebut. Agaknya persoalan ini tidak perlu dipertentang- kan karena kedua bertumpu pada dasar yang benar. Barangkali aspek yang satu tidak mempunyai kaitan yang langsung dengan aspek yang lain akan tetapi keduanya tetap bertumpu pada penghargaan terha- dap manusia. Tidak mungkin aspek legalitas hanya berdiri sendiri tanpa aspek sekuritas. Aspek sekuri- tas juga tidak dapat tegak jika tidak diimbangi aspek legalitas. Ada kait-mengait dan saling mempenga- ruhi antara aspek yang satu dengan aspek lainnya. Selama ini kita juga menyaksikan bahwa masya- rakat sipil mulai juga bertindak brutal terhadap ang- gota ABRI. Di Jakarta seorang jenderal menjadi korban pembunuhan di jalanan. Di daerah lain juga terjadi sebaliknya. Contoh ini dapat kita perluas, baik dalam kasus penyelesaian tugas di lapangan mau- pun kasus yang sepele dan berangkat dari soal yang sepele sama sekali. Gejala apa sesungguhnya yang terjadi? Banyak pihak menegaskan, peristiwa-peristiwa yang mulai nya pelaku keberingasan itu tidak tahu bahwa yang dihadapinya adalah aparat keamanan dan karena- nya bertindak tanpa pikir panjang. Sangat boleh jadi bahwa kasus ini memang murni kriminal. Akan tetapi tidakkah tersirat di dalamnya sebuah sikap lain, sikap menentang kemapanan da- lam segala bentuknya? Agaknya nyawa sendiri pun dipertaruhkan untuk melakukan perlawanan ini. Se- kali lagi, kita tidak bermaksud mempertajam masa- lah ini melainkan hanya ingin melihat masalah ini dari sisi lain yakni boleh jadi telah muncul sikap me- nentang apa saja yang berwarna kemapanan. Peristiwa yang dilakukan sejumlah oknum Polri di Kupang terhadap seorang mahasiswa (Bali Post, 22/4) dan yang membangkitkan gelombang de- monstrasi yang besar sebagai pernyataan solidari- tas dari para mahasiswa, agaknya harus dilihat da- lam suatu kerangka yang lebih luas. Kerangka yang lebih luas itu adalah melihat se- cara seimbang berbagai masalah terkait yang me- nimbulkan kasus tersebut. Kasus perkelahian di jalan raya antara anggota ABRI dan pemuda sipil menurut hemat kita sering terjadi. Kenakalan, kei- sengan, sekadar menggoda, dan barangkali ada un- sur mabuk, acapkali menjadi penyulut perkelahian tersebut. Ini juga merupakan sebuah gejala sosial yang sulit diberantas. Jangankan terhadap anggota ABRI, terhadap sesama pemuda hal ini sudah lumrah. Apakah kekerasan semacam ini pantas dibalas dengan kekerasan? Tampaknya tidak. Walaupun penyebabnya sulit ditelusuri, seperti mengurai be- nang basah, akan tetapi ada sikap dasar yang mesti diutamakan, sekalipun melukai rasa kemanusiaan atau identitas pribadi. Sikap dasar itu selalu harus dimiliki siapa saja yang mengemban tugas memberi rasa aman dan tertib pada masyarakat. Tugas, jabatan, status, dan atribut apa saja selalu membawa tanggung jawab, di mana pun dan dalam kondisi apa pun seseorang berada. Itu berarti siapa saja harus dapat membawa diri, suatu sikap lentur, yang dengan mudah dapat masuk dalam lingkungan mana saja, tanpa kehilangan martabat yang di- emban karena tugas, jabatan, status, dan lain-lain atribut tersebut. Itu berarti bukan hanya oknum Polri saja yang ha- rus dapat menahan dan membawa diri, juga oknum mahasiswa atau siapa saja yang terlibat dalam kasus-kasus semacam ini. Berkat pendidikan yang rata-rata lebih tinggi, apalagi ditempa dalam disiplin yang lebih berat dibandingkan dengan anggota ma- syarakat lain, mereka harus dapat memuliakan mar- tabat yang disandang di balik tugas, jabatan, dan statusnya. Pelajaran dari Kupang ini sungguh mahal. Agak- nya secara moral semua pihak hampir pasti menu- ding oknum Polri yang melakukan tindakan main ha- kim sendiri. Yang lebih penting bagi kita, soal ini ha- rus diselesaikan secara proporsional. Yang salah harus mendapat hukuman yang setimpal. Lebih penting lagi, setiap orang yang menyandang tugas, jabatan, dan status khusus harus tetap memuliakan martabat posisinya itu dengan lebih mengendalikan diri. Korban boleh jadi hanya seorang itu akan tetapi kerugian material yang ditimbulkan serta citra nega- tif yang dibangunnya memberikan kepada kita se- buah pelajaran yang memang mahal. Tampaknya sulit juga menenteramkan isu-isu yang berkembang di belakangnya, yang tidak berani diungkapkan se- cara terbuka, atau secara terbuka tetapi terbatas di warung kopi atau pada saat memanfaatkan waktu senggang, menanti datangnya kendaraan jem- putan, misalnya. Balkanisasi Palestina Ramalan Arafat PELAKSANAAN penyerahan wilayah pendudukan Israel di Palestina kepada pemerintah Arafat tertunda-tunda karena jegalan-jegalan dari berbagai pihak. Kelompok-kelompok radikal- ekstrim di kedua pihak memang sejak semula tak menghendaki adanya pengakuan otonomi oleh Is- rael kepada Palestina atas wilayah Jericho dan Jalur Gaza. Kelompok radikal-ekstrim Palestina meng- anggap otonomi tersebut hanya merupakan taktik Israel untuk tidak menyerahkan seluruh wilayah yang mereka akui sebagai milik mereka, terutama kota Yerusalem, yang mereka anggap sebagai kota suci kaum muslimin. Di pihak lain, para anggota kelompok radikal- ekstrim Yahudi melihat pengakuan otonomi tersebut sebagai suatu kekalahan, atau sekurang-kurangnya sebagai kemunduran. Para pemukim Yahudi di wi- layah pendudukan merupakan pihak yang paling terpukul. Nasib mereka dengan "milik" mereka yang selama ini telah mereka bangun dan nikmati jelas akan menjadi sebuah teka-teki besar atau malah ha- rus ditinggalkan begitu saja. Sedangkan mereka dulu datang ke Israel dari berbagai negara di Eropa dengan tujuan untuk memperoleh dan menempati kembali tanah yang mereka anggap warisan leluhur mereka secara historis. Menghadapi suasana sedemikian ini, yang sekali-sekali dipanaskan peristiwa-peristiwa pem- bunuhan lawan oleh kedua pihak yang menentang perdamaian Palestina, pemerintah Rabin seperti berada dalam posisi serba salah. Akibatnya ia ha- nya bisa melakukan kebijakan "penundaan" penari- kan mundur pasukan Israel dari wilayah otonomi. Si- tuasi dan kondisi yang diciptakan kebijakan "penun- daan" penarikan mundur pasukan Israel dari wilayah otonomi. Situasi dan kondisi yang diciptakan kebijakan penundaan" ini bukan saja mempersulit posisi Rabin, juga posisi Arafat. Buat rakyat Pales- tina hanya ada satu tokoh yang harus mempertang- gungjawabkan semua yang mereka alami: Arafat! Dalam banyak hal sebenarnya Arafat harus diakui sebagai pemimpin Palestina yang paling realistis dan sekaligus juga paling moderat dalam upaya menghadapi taktik Israel yang diketahui sebagai sa- ngat canggih karena ada kekuatan di belakangnya. Akan tetapi, sikap moderat dan realistis Arafat ini malah bisa menghancurkan dirinya jika pelaksa- naan penarikan mundur tentara Israel tertunda- tunda sampai jangka waktu yang panjang. Bahaya paling besar baginya adalah jika rakyat kemudian berbalik melawan dan membunuhnya karena ia di- anggap tidak becus atau berkhianat terhadap rakyatnya. Kali ini, konon penundaan terjadi karena masih ada sejumlah masalah yang belum terpecahkan: Soal besarnya angka warga Palestina yang harus diberi amnesti dan cakupan ruang kekuasaan hu- kum Palestina di wilayah pendudukan. Kendati ma- salah ini belum terselesaikan, Arafat dengan tegas telah memberi peringatan kepada Rabin, bahwa penundaan-penundaan bisa mengakibatkan per- ubahan situasi. Israel akan menjadi seperti Balkan. Perang berkepanjangan antarkelompok etnis akan menjadi kenyataan. Sebenarnya, Arafat bukan meramalkan, melain- kan menyatakan bahwa hal itu sudah lama terjadi, terutama jika Israel diganti dengan Palestina. Surat Pembaca Persyaratan: Sertakan Fotokopi Identitas Masalah Rumah Dinas Dokter di Dompu Menanggapi berita Bali Post 31 Maret 1994, halaman empat (4) dengan judul "Rumah Dinas Dokter di Dompu, Empat Tahun tidak Dihuni", kami jelaskan sbb 1. Perlu dikoreksi kembali ter- hadap berita bahwa Sdr. dr. I Wayan Rinartha terpaksa ting. gal menumpang pada rumah di nas dokter lain yang ada di seki- tarnya dan kami jelaskan.: Sampai hari ini pihak kami Dompu Timur, yang dibangun Namun kegiatan lain untuk Pus- khusus. Sedangkan rumah dinas kesmas, sewaktu-waktu tetap di dokter yang diberitakan ini ada- manfaatkan, karena itu tidaklah lah rumah dinas dokter Puskes- semata-mata disebabkan karena mas Kota. Akibat kesulitan ta- rusak atau bocor atau pekerjaan nah pemerintah yang ada di kota yang kurang baik dari pekerjaan maka dibangunlah di wilayah kontraktor saat itu, tetapi kalau Puskesmas Dompu Timur terse- ada tetesan air di beberapa buah but. Akibat pada saat itu meng- genteng rupanya wajar-wajar alami kesulitan air/listrik, se- saja dan itu merupakan konse- hingga dokternya merasa kuensinya dari genteng lokal di enggan untuk menempatinya, Dompu Bima, yang masih dalam dan pegawai-pegawai Puskes- keadaan mutu yang kurang baik. tidak merasa bahwa hal itu ter- mas Dompu Timur sebagian le- 2. Masalah rehab sedang ru- jadi pada Sdr. dr. I Wayan Rinar bih senang tinggal di rumah sen- mah dinas dokter tersebut de- tha, karena rumah dinas yang di- diri yang ada di kota, sehingga ngan mata anggaran tahun tempatinya hingga detik ini ada- rumah tersebut selalu kelihatan 1993/1994, pekerjaan sesuai de- lah rumah dokter Puskesmas nya kosong dan tidak ditempati. ngan bestek telah kami selesai kan dengan baik, yaitu peker- Buat Nasabah jaan pemasangan seluruh plafon triplek dua (2) buah dan pintu tekwood, kunci tanam tiga level dua buah, pemasangan list- plank, pemasangan listrik/air, cat kayu, cat tembok, dan perbai- Bank Harta Guna Dwipa Yana Bali Post Satu Tahun Kabinet Pembangunan VI DI Indonesia tidak mudah untuk menilai berhasil tidaknya pemerintah apalagi bagi suatu kabinet yang baru berusia satu tahun, seperti Kabinet Pembangunan VI sekarang ini. Pertama, karena kriteria yang pasti untuk mengukur tidak ada, dan kedua, faktor siapa atau pihak mana yang paling berwenang melakukan peni- laian tersebut. DPR memang mempunyai be- berapa hak seperti hak bertanya dan juga mengawasi jalannya pe- merintahan, namun hak-hak tersebut tetap terbatas karena sedikit sekali memiliki konse- kuensi politis. Dengan kata lain, karena menurut UUD 1945 Pre- siden tidak bertanggung jawab kepada DPR, dengan gampang pemerintah dapat menyepele- kan hak-hak DPR tersebut da lam memberikan penilaian ter- hadap hasil karya kabinet dalam kurun waktu tertentu. Satu- satunya badan yang mempunyai wewenang penuh untuk menilai dan juga dengan konsekuensi menjatuhkan sanksi paling berat terhadap presiden dengan kabinetnya hanyalah MPR. Na- mun seperti kita ketahui, MPR hanya bersidang sekali dalam lima tahun. Jadi dengan kata lain, dalam keadaan tidak ter- jadi hal-hal yang luar biasa, suatu pemerintah Indonesia di beri waktu lima tahun untuk me- laksanakan amanat yang dilim- pahkan MPR. Di negara-negara demokrasi liberal suatu peme- rintah tidak perlu menanti sam- pai lima tahun untuk dinilai dan dijatuhkan oleh pihak oposisi. Sedangkan di Indonesia kebera- daan oposisi dilarang MPR. Tetapi bagaimana pun peni- laian atas hasil karya suatu kabi net adalah tetap penting. Para menteri kabinetlah sebenarnya yang paling tahu tentang keber- hasilan dan juga kekurangan se- lama menjalankan tugas- tugasnya dan ditambah dengan kejelian membaca aspirasi ma- syarakat yang menyoroti jalan- nya pemerintahan tersebut. Namun perlu juga diakui ada- lah tidak mudah untuk membaca menindak setiap pelaku korupsi. secara tuntas. Sikap Presiden ini memberikan petunjuk dan pene- gasan serta tekad bahwa peme- rintah tidak pandang bulu dalam Sikap ini memang dapat meng- urangi citra kurang mengun- tungkan pemerintah di mata ma- syarakat. Namun adalah lebih "polemik" antara pemerintah pemerintahnya. baik lagi jika sikap tegas Presi- dan masyarakat tidak segera di- Tidak sedikit "cobaan-cobaan" carikan penyelesaian secara tun- dalam masa tahun pertama kabi- den tersebut diartikan para apa- tas dan masalah tersebut telan- net ini. Misalnya, Menteri Te- ratnya sebagai upaya pemerin- tah untuk menegakkan hukum jur terlempar jauh di rimba raya naga Kerja mendapat "cobaan" masyarakat, kalangan maha- dengan maraknya demonstrasi secara adil. Jika hukum telah te- siswa, buruh dan sebagainya demonstrasi kaum buruh di ber- gak, dengan sendirinya citra akan menimbulkan konflik- bagai daerah guna menuntut yang baik bagi pemerintah akan segera tumbuh di mata konflik yang tidak diinginkan. hak-haknya yang lebih manu- masyarakat. Oleh karena itu bagaimana pun, siawi. Masalah perburuhan ini jika para pemimpin di puncak re- mencapai puncaknya dengan publik ini benar-benar berjiwa terbunuhnya Marsinah, seorang negarawan, betapa pun kecilnya pemimpin buruh wanita di Jawa aspirasi yang tumbuh dalam ma- Timur. Menteri Perhubungan syarakat, tetap perlu diperhati- mendapat "cobaan" dengan per- kan. Hal ini untuk menjaga ke- percayaan dan dukungan ma- syarakat terhadap pemerintah dan sekaligus menjaga tingkat partisipasi rakyat terhadap pem- bangunan agar tetap tinggi. Seperti kita ketahui Kabinet Pembangunan VI mempunyai posisi dan tugas yang unik seka- ligus berat, yakni mengantar bangsa dan negara ini melewati masa peralihan dari PJP I ke PJP II, sekaligus melaksanakan Repelita VI sebagai Pelita per- tama dalam PJP II. Jika kabinet ini berhasil menjalankan tugas- nya, hal itu akan merupakan permulaan yang baik bagi bangsa ini melangkahkan kaki untuk tinggal landas dalam tahap-tahap pembangunan selanjutnya. Dengan posisi yang unik dan berat ini, suka atau tidak suka, para petinggi negara harus be- kerja keras, bukan sekadar un- tuk menjaga citra yang baik di mata masyarakat, namun benar benar untuk mencapai hasil yang kongkret. Jika suatu peme- rintahan hanya bekerja untuk tujuan memperoleh citra yang baik semata-mata, jika citra ter- sebut telah diperoleh, suatu ke- tika nanti akan cenderung lalai dalam menjalankan misi pemba- ngunan yang sebenarnya. Oleh Pramudito istiwa tubrukan KRL di Citayam dan tenggelamnya sebuah Metro Mini di Jakarta, terakhir tengge- lamnya "Kaltim Mas II" di Selat Bali. Kejadian-kejadian itu, pa- ling tidak secara moril merupa kan tanggung jawab Menteri Perhubungan. Menteri Sosial mendapat "cobaan" masalah SDSB. Menteri Keuangan dan Gubernur BI mendapat "cobaan" kredit macet di Bapindo dan ber- bagai kasus kredit macet di bank-bank pemerintah lainnya. Pihak aparat keamanan juga mendapat "cobaan" Peristiwa Sampang. Menteri P dan K pun secara tidak langsung juga men- dapat "cobaan" berupa gejolak mahasiswa di ITB. Yang tak ku- rang serunya adalah "cobaan" yang dihadapi Menteri Dalam Negeri sebagai pembina politik dalam negeri dengan peristiwa kongres PDI yang ricuh tahun yang lalu. Ya, setiap menteri te- lah mendapat "cobaan"nya masing-masing dan berusaha untuk melewati "masa perco- baan' itu dengan caranya masing-masing. Namun paling tidak setiap "cobaan" tersebut sedikit banyak telah mengurangi citra masyarakat terhadap pemerintah. *** aspirasi yang berkembang da- lam masyarakat yang begitu kompleks jika pemerintah hanya melihat dengan sebelah mata Dengan tidak mengurangi opini yang berkembang dalam penghargaan tinggi terhadap ha- masyarakat. Ucapan para wakil sil karya yang dicapai Kabinet rakyat di DPR, tulisan-tulisan di Pembangunan VI dalam kurun Suatu hal yang patut kita har- media massa, seminar-seminar setahun terakhir ini, sebaiknya gai adalah penegasan Presiden pat dipandang sebagai sarana- langkah kongkret untuk mence- sus kredit macet lebih dari Rp dan sebagainya barangkali da- kabinet melakukan langkah yang menginstruksikan agar ka- sarana guna mengetahui aspi- gah terulangnya kembali trilyun di Bapindo, yang melibat- rasi yang berkembang dalam peristiwa-peristiwa masa lalu kan seorang pengusaha besar masyarakat. Namun jika suatu yang dapat mengurangi keper- dan beberapa pejabat di ka- masalah penting yang menjadi cayaan masyarakat terhadap langan perbankan diselesaikan 1 *** Kabinet Pembangunan VI baru berusia satu tahun. Masih ada waktu empat tahun berikut- nya untuk bekerja dan tentunya pemerintah tetap menginginkan adanya dukungan dan partisi- pasi segenap masyarakat dalam melaksanakan misi pemba- ngunan. Namun sekali lagi, pe- merintah selayaknya juga sema- kin jeli terhadap aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat di alam keterbukaan ini. Kejelian itu akan menopang pemerintah untuk melangkah lebih hati-hati di masa mendatang, agar tidak terperosok ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. Selain itu kejelian tersebut akan mengura- ngi luapan emosi masyarakat jika terjadi kebijaksanaan peme- rintah yang dianggap pincang. Dalam suatu negara yang meka- nisme demokrasinya belum ber- jalan lancar, masyarakat akan mudah terpancing emosinya ka- rena tidak memperoleh saluran yang wajar dalam mengemuka- kan aspirasinya. Jika selama ini banyak kritik yang dilontarkan kepada peme- rintah, sebenarnya kritik terse- but tidak ditujukan kepada Pre- siden, melainkan lebih tepat ter- tuju kepada para aparat yang mengelilinginya. Masyarakat sudah maklum betapa kuatnya posisi Presiden yang menurut konstitusi hanya dapat diroboh- kan MPR. Kita mengharapkan agar para aparat di sekeliling Presiden le- bih jeli dalam memantau aspi- rasi masyarakat, agar dapat memberikan masukan yang ob- jektif kepada Presiden sebelum mengambil keputusan penting dan tugas itu memang tidak yang menyangkut nasib negara, mudah. Penulis, pengamat sosial- politik, sedang bertugas di Beijing. Memahami Fenomena Budaya Pers SEPERTI biasa, setiap pagi saya selalu menyempatkan diri untuk membaca koran pagi barang tiga puluh menit sebelum berangkat ke kantor. Sambil menyeruput teh hangat bersama seorang teman kos kami menikmati "sarapan pagi" itu sambil berdiskusi kecil tentang "menu" yang sedang kami santap bersama. Komentar-komentar segar tentang segala kejadian yang ditulis di koran itu muncul dari mulut kami secara spontan dan "di- skusi pagi" berdua ini biasanya menjadi lebih hidup dan mengasyikkan. Jika ada "berita besar" diskusi menjadi berlarut dan kadang-kadang kami sampai terlambat berangkat ke kantor. Setelah melahap berita-berita utama, teman saya yang seorang lost adjuster lebih tertarik pada berita-berita tentang kebakaran gedung bertingkat, banjir besar, atau bencana-bencana lain yang menjadi tanggungan perusa- haan asuransi. Itulah lahan kerja dia, dan dia merasa perlu tahu semua itu. besar kan bertahun-tahun. Saya selalu dengan membuat terobosan- merasa ada yang kurang jika terobosan dengan berangkat sebelum membaca pemberitaan-pemberitaan yang koran. Saya merasa tahu segala semakin objektif dan menjanji- sesuatu dari koran dan inilah sa- kan. Pada saat banyak pihak se- habat yang selalu menyambut dang "membesarkan hati" dan saya di kala bangun pagi. "menimang-nimang" pers su- paya lebih meningkatkan peran- nya dan memanfaatkan hem- Oleh Bambang Dwiyanto kegiatan Senat dan Acta Diurna yang berisi berita tentang peristiwa-peristiwa sehari-hari. Sejak saat itu sejarah pers terus berkembang hingga seperti seka- rang ini. Pers Indonesia, yang berang- kat dari pers perjuangan, saat ini sesuai dengan perkembangan zaman memang telah berubah menjadi industri yang tidak le- pas dari visi bisnis. Namun hal itu bukan berarti pers telah kehi- langan idealisme sebagai pensu- plai informasi yang objektif ke- pada masyarakat sesuai dengan perannya sebagai agen of social change. Bergesernya orientasi pers In- donesia, dari yang semula pers perjuangan menjadi pers bisnis bukan berarti pers telah meng- anggap informasi sekadar seba- gai komoditi bak sabun atau roti. Bergesernya orientasi tersebut bukan berarti pers lalu kehi- langan perannya sebagai sarana perjuangan bangsa. Sedangkan saya, yang kebe- Beberapa waktu lalu insan tulan bekerja di bagian humas pers Indonesia sempat dibuat sebuah perusahaan negara, me- tersentak sekaligus tersinggung rasa dituntut untuk tertarik dengan pernyataan Mendikbud busan angin keterbukaan yang pada semua berita yang disaji- di depan peserta Seminar Nasio- ditiupkan pemerintah, per- kan koran tersebut, terutama nal Matematika dan Ilmu Peng- nyataan Mendikbud tersebut berita-berita di halaman satu, etahuan Alam di ITB, 28 Januari terasa sebagai tusukan pisau be- halaman terakhir, lembar eko- 1994. Waktu itu Mendikbud lati yang menyayat. Untunglah nomi dan tajuk. Sebagai petugas mengungkapkan agar masyara- Mendikbud segera sadar dan me- humas saya harus mengikuti kat tidak terlalu percaya pada nunjukkan kearifannya dengan perkembangan terakhir, baik berita-berita yang disajikan meminta maaf dan menyesali yang secara langsung atau tidak pers, karena pers sekarang ini perkataannya. langsung berkaitan dengan bi- terlibat dalam persaingan anta- Hingga saat ini, tidak ada dang usaha perusahaan saya. rindustri pers sendiri, sehingga sumber informasi yang begitu Saya mulai jatuh cinta pada berita-berita yang disajikan ter- komplit dan dikemas secara koran sejak pertama kali meng- kadang kurang pada tempatnya. amat menarik seperti pers. Pers injak bangku kuliah. Sejak saat Apa pun konteksnya, per- adalah salah satu bukti kreativi- itu saya tak bisa melepaskan diri nyataan itu sama saja dengan tas besar manusia yang diakui dari jeratan pesona koran yang merendahkan peran pers yang seluruh dunia. Sejarah pers Pers setiap hari berusaha me- mengikuti ke mana pun saya "berangkat" dengan dimuati ber- (baca: surat kabar) dimulai sejak nyiarkan informasi seobjektif pergi. bagai misi. Apalagi pernyataan zaman Romawi dengan dikeluar mungkin, meski dengan tekanan Kebiasaan membaca koran tersebut diungkapkan pada saat kannya Acta Senatus yang berisi dari berbagai pihak. Kendala- pada pagi hari telah saya laku- pers sedang berusaha bangkit informasi tentang kegiatan- (Bersambung ke Hal. 8 Kol. 4) Penjelasan Pers tetaplah sebuah idea- lisme yang tak henti-hentinya berusaha memperluas peran dan melepaskan diri dari berbagai je- rat dan kendala -- yang tidak ja- rang datang justru dari pemerin- tah yang melingkupinya. Pers adalah sebuah institusi yang sa- rat dengan berbagai muatan dan mengemban tugas berat untuk mencerdaskan masyarakat. Rp 1.300.000 untuk Pura Pancaka di Mataram Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Pura Pancaka di Mataram dari: Rp 10.000 Rp 2.000 Rp 12.000 Rp 1.288.000 Rp 1.300.000 Berita Pelantikan Bupati Loteng Membaca berita Bali Post 19 mudian menjadi rapuh dan April 1994 pada halaman 4 k goyah dalam menghadapi berba- olom 6, 7, 8 dan 9 berjudul "Wa- gai macam godaan dan jangan gub NTB Lantik Bupati Lombok sampai terseret pada tindakan Made Design, Denpasar Tengah Banyak aparat Ber- yang kurang terpuji. Kita me- Ketut Sudana, Campuhan Ubud Bali mental Rapuh, perlu kiranya di- nyadari untuk mewujudkannya Jumlah yang dimuat hari ini luruskan dan dijelaskan, karena diperlukan upaya yang tidak ri- Jumlah penerimaan sebelumnya dapat menimbulkan salah pa- ngan dan saya yakin dengan Jumlah peneriman seluruhnya ham dan kekeliruan penafsiran keimanan, ketaqwaan dan jiwa pembaca. Wartawan/reporter kejuangan tadi kita akan dapat Rp 3.100.650 untuk Komang Bali Post nampaknya telah mela- mewujudkannya". kukan pengutipan Sambutan Jadi jelaslah bahwa pada saat Mardika Penderita Tumor Mata Wagub NTB dengan memenggal sambutan pelantikan tersebut, kalimat secara tidak sempurna Bapak Wagub NTB tidak pernah Bali Post menerima titipan sumbangan untuk Komang Mardika pada tempatnya dan ada bebe- mengatakan "Banyak Aparat penderita Tumor Mata dari: rapa kata yang ditambah sendiri Bermental Rapuh". Setelah usai- I Gst. Md. Putra, Jl. Kemoning 1 Dps oleh reporter/redaktur. nya acara pelantikan, foto kopi Wisnu Garment Kuta Untuk lebih jelasnya, kami sambutan Wagub NTB telah di- Jumlah yang dimuat hari ini kutipkan secara utuh paragraf bagikan kepada rekan-rekan Jumlah penerimaan sebelumnya sambutan tertulis dimaksud: wartawan/reporter yang hadir Jumlah penerimaan seluruhnya ".....(setelah menyampaikan meliput acara tersebut. posisi, peran dan tugas aparatur) .... pesan seperti itu perlu saya A.n. Gubernur Kdh. TK. INTB kedepankan, karena kadang- Kepala Biro Humas, kadang mental aparatur yang seyogyanya tanggap, tangguh dan trengginas, tidak jarang ke- Drs. Tjok Suthendra Rai NIP. 010075582. Musibah Selat Bali kan WC serta pembenahan selu- Tenggelamnya Kapal LCT tim Mas II, yaitu apa yang dise- ruh lingkungan bangunan. Oleh but "dispensasi", antara lain: Rp 765.300 Rp 2.000 Rp 20.000 Rp 22.000 Rp 3.078.650 Rp 3.100.650 untuk Aryawan Penderita Tumor HALAMAN 7 Giliran Anda Strategi Pembangunan Bali SEPERTI diketahui, mulai 1 April 1994 bangsa Indonesia memasuki pertama yang mempunyai arti strategis dalam mengantar perjalanan se- jarah bangsa dalam rangka upaya mencapai cita-cita kemerdekaan. tahun pertama Pelita VI dan sekaligus tahun pertama PJPTII; tahun-tahun Sejarah telah pula mencatat bahwa kinerja ekonomi Bali selama PJPTI mengagumkan, banyak faktor yang menjadi penyebabnya, antara lain yang masyarakat dalam mengikuti "alur irama" dan dinamika perubahan yang adalah etos kerja, kreativitas kerja dan kemampuan adaptasi dibawakan Mema IPT sudah tentu sudah merupakan harapan semua masyarakat Bali, kinerja ekonomi tadi tetap dapat dipertahankan, dengan mutu yang lebih baik dalam arti: kesejahteraan yang lebih merata, sistem ekologi tetap terlestarikan, pelestarian budaya terjamin, pengaturan tata ruang yang tidak menyinggung emosi keagamaan umat. Sehubungan dengan hal tersebut, Bali Post memberikan kesempatan para pembaca yang budiman, untuk menyampaikan sumbangan pemikiran tentang strategi pembangunan Bali pada masa depan, dengan penekanan pada segi: ekonomi kesejahteraan rakyat, pengaturan tata ruang Bali yang berhubungan dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), pendekatan bu- daya dalam pembangunan, pelestarian budaya, dan sistem ekologi, serta pariwisata budaya. Sumbangan pemikiran maksimal setengah halaman kuarto ditik 1 1/2 spasi, dilengkapi foto (bukan pasfoto) dan fotokopi KTP, dikirim kepada Redaksi Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Satpam Surat Darí Ibu kota ORANG-ORANG seperti Dudung, Mat Kolar, Jainuri, dan kawan-kawan, memang ti- dak tahu apakah di luar negeri ada istilah yang padanannya berarti "Satpam" atau sejenis- nya. Tetapi Jainuri yang akan intelek di antara mereka per- nah diberitahu kalau "Han- sip", akronim dari istilah "Per- tahanan Sipil", di negeri sono sama dengan "civil defence" yang kehadirannya memang diperlukan masyarakat negeri yang bersangkutan. Misalnya, setelah Perang Dunia II usai dan Jepang kalah total mela- wan Sekutu yang dipimpin Amerika Serikat, negeri Sa- kura itu tidak boleh punya ten- tara lagi. Hanya boleh bikin Hansip atau Satpam, sejenis itu, untuk keperluan masyara: kat dalam negerinya, di kampung-kampung misalnya. Untuk pertahanan luar dalam skala dunia internasional Je- pang diawasi dan berada di ba- wah kontrol Amerika Serikat. Begitulah kalau suatu negara kalah perang. dan Satpam di siang hari. Te- tapi dia memang orang baik, gampangan, suka menolong kalau si bule-bule punya prob- lem. Satpam dengan gelar "sheriff" yang dia bikin sendiri. Dia tidak ambil pusing Han- sip atau Satpam mereknya, pokoknya baik-baik dengan turis-turis bule dan kuning, minum dan rokok jadi jarninan persahabatan. Semua ini di- traktir sang turis, no problem! Akan halnya Satpam di ibu kota metropolitan Jakarta, gambarannya sangat berbeda. Sebagian besar masyarakat Ibu Kota memandang bahkan melecehkan tugas seorang Sat- pam (Satuan Pengaman) yang semestinya mempunyai kono- tasi baik, penting dan harus di- terimakasihi. Namun mereka dianggap sebagai penjaga pintu atau penunggu halaman di sebuah kantor atau rumah. Dan celakanya, tidak jarang seorang Satpam yang tugas- nya menjaga security hanya dianggap sebagai sama de- ngan penjaga kebakaran, pe- madam api, atau sekawanan watchdog (maaf, anjing pen- jaga), yang tentunya tidak betul. Tidak sedikit anggota Sat- pam di ibu kota metropolitan Jakarta sebetulnya lulusan perguruan tinggi dengan me- nyandang titel sarjana. Tetapi karena kerja susah didapat di Ibu Kota yang keras ini, jadi Satpam pun ya oke saja. Biar- lah gelar sarjana disimpan dulu, yang penting ada kerja. Tidak jarang Satpam- Satpam ini yang bekerja di Ibu Kota berasal dari daerah di ba- gian Indonesia Timur, seperti Maluku, Timor, Flores, dan Sumbawa. Akan halnya Satpam di ne- geri sono, Dudung, Mat Kolar, Profesi Satpam memang ku- Jainuri dan kawan-kawan me- rang dihargai padahal jika di- mang tidak tahu. Namun per- pandang dari sudut tugasnya nah mendengar cerita, kalau di di tempat kerja dialah orang- Bali malah punya apa yang di- nya yang menjaga keamanan, sebut "sheriff" seperti di negeri- fisik maupun non-fisik. Bila nya Uncle Sam. Terutama di ada sesuatu yang salah, ribut- kawasan Kuta, yaitu satelit ribut, sebelum polisi turun ta- kota Denpasar, yang masyara- ngan ke lapangan, Satpam-lah katnya sudah campur-aduk de- yang bekerja dan bertindak. Ri- ngan turis-turis bule dan ku- sikonya sangat besar. Karena ning dari mancanegara. itu pula profesi Satpam kurang Hiruk-pikuk, pating sliwer de- diminati. Kurang dihargai dan ngan sepeda atau motor atau tidak jarang dilecehkan. berjalan kaki, siang malam. Mengapa? Maka itu sheriff hadir di wi- Mungkin karena gaji yang ti- layah Kuta. Contoh Made Dug- dak begitu memadai menye- lur, paham bahasa Inggris ala babkan profesi Satpam kurang Bali, bertugas sebagai Hansip menarik. Namun jumlah yang di malam hari, sekaligus seba- diterima oleh seorang Satpam gai Satpam di siang hari un yang tidak mau disebut nama- tuk beberapa toko souvenir di nya di sebuah kantor tidak ku- salah satu sudut kawasan rang dari Rp 160.000 sebulan Kuta. Orangnya memang ra- yang utuh diberikan kepada is- mah, fisiknya tinggi besar, mu- trinya. Ia kerjakan tugasnya dah punya teman orang-orang dengan tidak lupa melatih diri turis ini sebab suka menyapa untuk menambah ilmu bela kiri kanan dengan bahasa diri secara khusus setiap ming- Inggris-Balinya, good morning gunya. Tidak itu saja juga de- atau good evening, how are you, ngan teori pengetahuan peng- nice to meet you, are you oke, amanan dan dasar kemiliteran fine, good dsb. Pokoknya cari seperlunya. teman orang-orang turis ini, siapa saja dan dari mana saja. Tetapi kalau dianya ditanya siapa dia, dengan mudah saja sambil senyum-senyum menja- wab: "Made Duglur, I'm She riff here in Kuta", sembari membuka rompinya yang su- dah agak kumal, memperlihat kan bintang perak gede me- nempel di saku kemejanya, mo- del ala koboi film Wild West, dan tidak lupa nyengir tertawa terkekeh ciri khas orang seperti Made Duglur sendiri. Turis-turis bule mengerti dan setelah berkenalan, jadi akrab minum-minum dibayari si bule. Pokoknya "Sheriff" Made Duglur beken di antara turis-turis ini, padahal dianya hanya Hansip di malam hari Sesungguhnya Satpam me- mang dibutuhkan, namun jika pandangan masyarakat masih begitu-begitu saja, maka perlu adanya penyegaran konsep. Satpam adalah bagian dari ke- hidupan ekonomi, sosial, bis- nis, perdagangan dan budaya dalam masyarakat. Untuk itu konsep Satpam semestinya su- dah harus diikutsertakan da- lam proses pengambilan kepu- tusan perihal pengumpulan data informasi dan analisis saran dan kesimpulan terkait dengan prospek fisik dan non- fisik yang harus dipelihara keamanannya. Nyoman Catatan Kata Panglima ABRI, tidak tertutup kemungkinan di masa mendatang wanita ABRI bisa menduduki jabatan puncak. - Tantangan "Semangat Kartini" mengimbangi ke- bangkitan perempuan sedunia. ✰✰✰ Menurut Pangdam IX Udayana, keberingasan akhir- Bali Post menerima titipan sumbangan untuk Aryawan pende-akhir ini bisa jadi pertanda manusia mulai lupa kepada rita tumor dari: Gede Manik Agastiya, Jl. P. Sula 34 Sanglah Rp 5.000 Wisnu Garment Kuta Rp 20.000 Rp 25.000 Rp 740.300 Rp 765.300 Jumlah yang dimuat hari ini Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 28.921.000 Mengingat sudah cukup lama para nasabah agar berkumpul dari sejak bulan April 1993 Bank nanti pada Hari Minggu tertang Harta Guna Dwipa Yana me- gal 1 Mei 1994 pukul 09.00 di nyatakan diri kredit Macet, na Bank Harta Guna Dwipa Yana Kaltim Mas II di Selat Bali, lebih mun hingga kini belum juga ada tersebut. 1. Dispensasi perpanjangan karena itu sangatlah tidak adil banyak disebabkan boroknya penyelesaian yang kita harap- Dengan maksud untuk mem- kalau diberitakan hanya gen- "permainan" di kedua pelabuhan Surat Kesempurnaan Kapal dan kan bersama. buat daftar nama yang akan kita (Ketapang dan Gilimanuk). Ber- Surat Radio Kapal, yang mesti- kretaris Bank tersebut, Saudara pada wakil rakyat kita/Ketua dengan genteng, sesuai dengan jumpai di berbagai pelabuhan di mana untuk perpanjangan ke- Menurut penjelasan dari Se- bawa bersama menghadap ke- teng dan tembok yang dicat. Sedangkan penggantian atap bagai permainan yang sering di nya berakhir 30 Maret 1993, di Jendera, katanya Pimpinan DPRD Propinsi Bali untuk mela surat laporan kami kepada Bu- Indonesia, sehingga tidak jarang dua surat tersebut, kapal harus Bank dimaksud Saudara Reteg porkan permasalahan Bank pati Dompu tanggal 24 Maret membawa akibat cukup fatal, "docking". Nyatanya sudah ber telah lapor ke Pengadilan juga Harta Guna Dwipa Yana. 1994 Nomor 912/612, bahwa pe- tenggelamnya kapal, kerugian jalan satu tahun lebih, masih te- Gelap di Besakih dari: keadaannya sepi-sepi saja. Oleh karena itu kami mohon Jln. Raya Sesetan Gang III kerjaan penggantian genteng be- harta dan jiwa. Seperti halnya tap beroperasi tanpa adanya Wayan Suartono, SH, Jl. Waturenggong (Bersambung ke Hal. 9 Kol. 4) yang terjadi pada kapal LCT Kal- "docking". Bagaimana bisa, ka- XVIII/5 Dps atas kesediaan Saudara-saudara I Gusti Gde Kompyang Rumah Nomor 11 Anggota Redaksi: Denpasar: Made Sugendra, Sri Hartini, Ida Bagus Geriawan, Nengah Srianti, Wayan Bali Post Suja Adnyana, Wayan Wirya, Wayan Suana, Dwi Yani, Komang Suarsana, Djarot Suprajitno, Ema Sukarelawanto, Nikson, Nyoman Sutiawan, Legawa Partha, Gianyar: IB. Alit Sumertha, Bangli: Made Sueca, Semarapura: Daniel Fajri, Singaraja: Made Tirthayasa, Putu Mangku, Amlapura: Wayan Sudarsana, Tabanan: Gst. Alit Pur- natha, Negara: Eddy Asri, Jakarta: Muslimin Hamzah, Suhendra Usmaya, Bambang Hermawan, Sahrudi, Surabaya: Edy Poerwanto NTB: Agus Talino, Iszul Kairi, Ryanto, Ruslan Efendi, NTT: Hilarius Laba, Wartawan Foto: IGN. Arya Putra, Djoko Moelyono. Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke Redaksi hendaknya ditik dengan dua spasi (spasi rangkap). untuk Pura Gelap di Besakih Bali Post menerima titipan sumbangan dana punia untuk Pura pal beroperasi lebih dari satu ta- Made Design, Denpasar hun hanya dengan "dispensasi"? Luh Made Arsani, Pesinggahan Apakah lebih dari setahun itu, I Wayan Sarga, Budaga masih perpanjangan namanya? Ida Ayu Md Rai, Akah 2. Dispensasi kelebihan pe- Ni Nyoman Sudiasih, Bendul numpang yang diberikan, ke- Ida Bagus Alit, Sengguan syahbandaran Ketapang. De- Ni Nengah Sudiari, Mergan ngan korban penumpang yang I Ketut Sergog, Jumpai sedemikian banyak, apakah ada Dayu Putu Oka, Geriya Pidada aturan yang membenarkan ada- I Gusti Putu Kartini, Sengguan (Bersambung ke Hal. 9 Kol. 4) Rp 2.000 Rp 10.000 Rp 3.000 Rp 3.000 Rp 3.000 Rp 3.000 Rp 3.000 Rp 3.000 Rp 3.000 Rp 3.000 Rp 3.000 (Bersambung ke Hal. 9 Kol. 6) Tuhan. Mungkin saja ada yang berusaha mencari celah- celah hukum Tuhan. Aneka pendapat tentang penyebab tenggelamnya kapal feri Kaltim Mas II di Selat Bali dengan korban ditemu- kan 14 orang tewas dan 24 orang lagi masih dalam pencarian. Musibah yang memprihatinkan jangan sampai terulang lagi. Bang Podjok Color Rendition Chart 2cm 4cm