Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1994-07-15
Halaman: 02

Konten


I A I J E HALAMAN 2 Kadiparda Bali Dinilai Bali Post Jumat Kliwon, 15 Juli 1994 Yang Tercecer dalam Diskusi Koperasi Lecehkan Undangan Dewan Membangun Citra dengan "PAHA Mulus" * Retribusi Ganda Dibahas Lagi Denpasar Bali Post) - Rencana pembahasan dan penggalian bahan penyusunan perda objek wisata dan usaha kawasan yang melibatkan Pansus DPRD Bali dan Diparda, tiba-tiba mentok. Tanpa Kadiparda sebagai pemberi informasi utama, pihak Dipar- da hanya mewakilkan staf yang dinilai tidak menguasai masalah. "Kami menilai Diparda telah melecehkan Dewan, padahal ini masalah serius," ujar anggota Pansus Warsa T.Bhuwana, S.H. kepada Bali Post Kamis (14/7) ke- marin. Pada pertemuan yang ber- langsung di Gedung DPRD Bali, Rabu (13/7) itu, menurut Warsa, sesungguhnya Pansus berharap banyak mendapatkan masukan dari Diparda-dalam hal ini Ka- diparda langsung-antara lain terkait dengan penyusunan "rambu-rambu" penataan objek dan usaha kawasan wisata. "Gu- bernur saja tak pernah absen menghadiri undangan, ini aparatnya kok begini," tegas ang- gota Komisi A itu. Memang, sambungnya, dalam penjelasan yang disampai- kan staf Diparda, Kadiparda tidak bisa hadir karena mengha- diri acara di tempat lain. "Keli- hatan Kadiparda meremehkan nilai pertemuan dengan Dewan, walaupun sesungguhnya beliau yang paling tahu banyak masalah kepariwisataan," kata Warsa. "Kalaupun ada staf yang hadir, tidak ada hal yang bisa dijelaskan secara rinci. Bahkan, cenderung staf itu tidak tahu masalah," tambahnya. Ketua Pansus Ayu Putu Nant- ri, S.H. juga amat menyesalkan ketidakhadiran Kadiparda pada momentum yang amat "menen- tukan" dalam penyusunan kebi- jaksanaan kepariwisataan Bali itu. "Sebenarnya kami amat ber- harap pada beliau. Ternyata jus- tru Ibu Mardani (Kakanwil Dep- parpostel-red) yang lebih berse- mangat hadir," kata Nantri. "Ibu Mardani malah bilang, khusus datang karena masalah yang dibahas amat vital bagi pemban- gunan Bali," tambahnya. Sementara itu, Kadiparda Drs. IGKG Darsika yang di- hubungi Kamis (14/7) kemarin, sedang tidak berada di tempat. Retribusi Ganda Nantri menjelaskan, temu konsultasi pihak Pansus dengan Diparda dan Depparpostel di- agendakan membahas berbagai masukan menyangkut penataan Masalah retribusi ganda juga objek dan usaha kawasan wisa- menetapkan," kata Mardani sep- ta. "Memang, urusan penataan erti dikutip Nantri. objek telah diserahkan ke tingkat II, tetapi belum jelas, apa saja yang diserahkan," kata anggota Komisi D DPRD Bali itu. Pihak Dewan, menurut Nant- ri, juga ingin meletakkan "ram- bu-rambu pengelolaan kawasan wisata sehingga pada masing- masing kabupaten ada keserag- aman, baik menyangkut pena- taan, pengelolaan maupun pen- gorganisasiannya. Nantri, yang juga dosen Fakultas Hukum Unud itu menyebutkan, ketentuan soal kawasan wisata pada saat ini baru sebatas diatur dalam SK Gubernur No.528 Tahun 1992. "SK itu hanya menetapkan loka- si kawasan, belum memuat ram- bu-rambu, apa yang boleh diban- gun dan apa yang tidak," kata Nantri lugas. Menurutnya, pen- anganan kawasan wisata sudah diatur dalam PP Nomor 29 dan telah dikuatkan dengan SK Men- parpostel. "Ketentuan itu berska- la nasional, kita di Bali juga harus mengaturnya secara te- gas," tambahnya. Kakanwil Depparpostel Bali Prof. Dr. Mardani Rata menilai, pembahasan masalah itu amat vital. Mardani kelihatan amat mendukung upaya Pansus untuk menggali masalah itu. "Kita me- mang perlu rambu-rambu, kalau bukan kita siapa lagi yang harus mendapat sorotan khusus dalam pertemuan Pansus dengan Di- parda. Nantri melihat, dalam pengelolaan retribusi harus dikuatkan dan tetap sesuai den- gan perda yang ada. Di sisi lain, Warsa T.Bhuwana menilai, walaupun segala urusan telah diserahkan ke tingkat II, pihak propinsi tidak boleh lepas tangan ter- hadap masalah di bawah. "Ter- masuk soal retribusi ini, mesti- nya Diparda melakukan peman- tauan ke bawah," kata Warsa. Pihaknya menekankan, pe- mungutan retribusi harus tetap berpedoman pada peraturan dan perangkat hukum yang ada. "Se- tiap pungutan kepada masya- rakat harus disesuaikan dengan perda," tegasnya. Soal retribusi ganda, Warsa tak memper- masalahkan, karena menurut- nya masalah itu tak hanya ada di Gianyar atau di Bali, namun di daerah-daerah lain juga ban- yak diterapkan. Bahkan, di luar negeri retribusi kamera nilainya sangat mahal. "Tidak perlu harus saklek dengan retibusi tunggal. Yang perlu kita luruskan adalah se- mua yang dilakukan harus didukung oleh aturan yang kuat dalam bentuk perda, misalnya," tandasnya. (028) 30 Turis Jerman Mendalami "Kerauhan" * Kembalikan Citra Pariwisata Kultural buku. Denpasar (Bali Post) - Kerauhan telah lama menjadi daya tarik orang asing ke Bali. Tidak jarang, mereka (turis-red) terpikat untuk mendalami hingga mampu menerbitkan ha- sil penelitiannya dalam bentuk kan Belo dari Amerika Seri- kat misalnya, tahun 1960 telah menerbitkan buku bertajuk Trance In Bali. Sebelumnya, ia juga telah menerbitkan buku tentang pura dan religiositas masyarakat Bali (1958). Buku- buku lain tentang kemagisan ke- hidupan masyarakat Hindu-Bali pun terus bertebaran diterbit- kan para peneliti dari berbagai bangsa. "Orang asing belajar ke- rauhan di Bali sudah sejak lama. Tetapi, kini tampaknya makin banyak yang meminati," kata Dr. dr. LK Suryani menjawab Bali Post di Denpasar, Kamis (14/7) kemarin. Suryani tampaknya benar, kini setidaknya ada 30 turis se- dang mendalami masalah ke- rauhan di Bali. Menurut Drs. I Gde Sara Sastra, rombongan wi- satawan Jerman misalnya se- ngaja ke Bali untuk mengetahui dan "mengalami" bagaimana ra- sanya orang kerauhan. "Mereka sengaja datang untuk menda- lami kerauhan. Bahkan, kalau mungkin bisa 'mengalami," pa- par Sara Sastra, Direktur PT Krisnanda Gitajaya Tour & Tra- vel, yang meng-handle rom- bongan itu. Sesungguhnya, rombongan turis Jerman itu sengaja me- nyaksikan, mendalami, dan "mengalami" bagaimana rasa kan. Menurut Mrs. Brigit Saur (35), pimpinan rombongan itu, seperti diungkapkan kepada Sara Sastra, mereka mendalami masalah kerauhan untuk meno- lak roh jahat, melindungi diri dan orang lain dari segala ben- tuk kejahatan. trance untuk tujuan kebai- Selama sepuluh hari di Bali, sejak Sabtu (9/7), rombongan itu memfokuskan kunjungannya ke tempat-tempat suci bagi umat Hindu, terutama untuk menun- jang tujuannya mendalami ma- salah kerauhan. Mereka juga mendapat ceramah agama Hindu dan kepercayaan tentang roh serta melihat langsung dua paranormal "mendatangkan" roh. Lantas, mereka mengunju- ngi pura-pura seperti Pura Sa- muhan Tiga, Pusering Jagat, Kebo Edan, Puncak Penulisan, Gunung Kawi, Tampak Siring, dll. "Di pura yang dikunjungi itu, mereka melakukan semadi dan meditasi. Hanya satu orang yang tidak trance," kata Sara Sastra, yang juga dosen Unhi Denpasar, sembari menambahkan Minggu (17/7) mereka akan langsung praktik "mengundang roh" di- pandu salah seorang paranormal di Denpasar. Ditanya soal pandangan turis Jerman itu tentang roh, Sastra mengatakan, umumnya mereka memiliki pengetahuan yang cu- kup dan percaya akan adanya reinkarnasi -- mereka berusaha berbuat kebaikan untuk mene- bus dosa-dosanya di masa lalu. Namun, Dr. Suryani menilai pandangan orang Barat tentang kerauhan, masih menganggap yang datang adalah roh jahat atau setan. Padahal, katanya, bagi umat Hindu itu satu hal yang istimewa. "Dalam kaitan upacara atau di pura misalnya, yang 'turun' kan Dewa," papar Suryani, psikiatri yang banyak meneliti dan mendampingi ilmu- wan Barat mendalami masalah possision (kerauhan) di Bali. Me- nurut Suryani, kini masalah ke- rauhan semakin banyak dipela- jari sebagai terapi kaitan dengan dunia kesehatan dan kehidupan sehari-hari. berbagai paket wisata kultural dan spiritual, paket ini memiliki peluang yang cukup baik untuk dikembangkan. "Di sisi lain se- bagai upaya mengembalikan ci- tra pariwisata kultural yang tampaknya mulai diabaikan." "Ümumnya mereka yang da- tang kan sudah jenuh dengan ke- hidupan modern yang serba praktis dan ekonomis serta kom- pleks - mereka datang untuk memperoleh kedamaian, se- hingga tujuan rileksnya terca- pai. Mau tidak mau kita juga ha- rus siap melayani. Untuk itu, perlu didukung guide yang me mang terampil berbahasa dan memiliki pengetahuan yang me- madai, paparnya sembari mengakui paket-paket seperti ini memang memiliki tantangan yang cukup besar, terutama guide-nya harus betul-betul mengusai masalah-masalah agama Hindu, adat, budaya, ke- senian, dan kepurbakalaan. "Pintar bahasa saja, ya... tidak on cukup." malat Mengembalikan Citra Bali yang mengandalkan pari- Di sampinng itu, katanya, wisata kultural memang memi- guide juga harus siap dengan im- liki kelebihan tersendiri ditam- balan yang lebih kecil. Umum- bah dengan kehidupan spiritual nya, turis macam ini memang da- masyarakatnya. Oleh karena tang bukan untuk shooping. itu, wisata spiritual juga meru- "Jadi kalau kita konsisten de- pakan sasaran yang pantas diga- ngan pariwisata budaya, ya... rap secara serius oleh pengelola kita juga harus konsekuen de- jasa pariwisata. Menurut Sara ngan program yang betul-betul Sastra, yang memang melayani mencerminkan itu," (047) Suami-Istri Penyelundup Narkotika Ancaman Seumur Hidup, Divonis 6,5 Tahun Denpasar (Bali Post) - Pasangan suami-istri, Nobu Yo Nikaido (23) wanita Jepang yang tengah hamil tua dan pria Jerman Peter Bauer (36), rupa- nya bernasib lebih baik diban- dingkan dengan beberapa ter- dakwa kasus narkotika yang ter- golong besar lainnya seperti Abul Kalam, Bahadur Karki yang diganjar dua puluh tahun penjara Meski ancaman hukuman pa- sal yang dijeratkan jaksa seumur hidup atau setinggi-tingginya 20 tahun, pasangan suami-istri ini Kamis (14/7) kemarin dijatuhi pidana 6,5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Denpasar, gara-gara membawa 8,19 kg hashis. Sebelumnya, suami-istri yang ditangkap di Bandara Ngurah Rai 18 Desember tahun lalu ka- rena membawa 8,19 kg hashis yang dikemas berupa gula-gula, oleh jaksa dituntut hukuman 10 tahun penjara. Majelis maupun jaksa sendiri menyatakan dak- waan primer terbukti secara sempurna. Dalam pemeriksaan, peran Nikaido lebih dominan, sehingga ia merupakan terdakwa utama. Kisahnya, Nikaido mengaku ke- hilangan dompet di New Dehli, India, ketika ia dan suaminya hendak ke Indonesia. Seorang pria Australia kemudian mem- belikan dua buah tiket buat ke Indonesia. Namun, pria yang juga hendak ke Indonesia tadi menitipkan kaleng-kaleng yang dikatakan berisi gula-gula (per- men) untuk persiapan Natal, ka- rena bawaannya terlalu banyak. Ketika pasangan suami-istri permen tadi hanyalah titipan yang menggunakan pener. dari seseorang untuk persiapan bangan Garuda No. GA-807 ini Natal. Titipan itu pun diterima tiba di Bandara Ngurah Rai, me- Nikaido karena tidak disadari- reka dicurigai membawa barang nya, sebab dirinya dalam terlarang. Gara-gara kaleng keadaan mabuk ketika orang kaleng tadi yang terdeteksi alat yang bernama Edy itu menitip- X-ray di bandara berisikan ba- kan kaleng-kaleng tadi. rang terlarang, perjalanan me- reka menjadi terhambat. Dalam empat kaleng dan em- pat bungkusan plastik yang me- reka bawa, ternyata berisikan narkotika dari jenis hashis. Ba- rang terlarang itu dikemas da- lam bentuk gula-gula dibungkus dengan pembungkus permen, serta sebagian disembunyikan di dalam buah walnut. Peter Bauer mengaku tidak tahu-menahu tentang kebera- daan hashis tersebut. Sementara Nikaido menyatakan permen- Penyangkalan kedua terpi- dana tentang narkotika dike- sampingkan oleh hakim majelis. Edy yang disebut-sebut oleh ter- pidana tidak dapat dibuktikan. Cerita tentang keberadaan Edy diragukan kebenarannya. Maje- lis yang dipimpin Parmo, S.H. dan beranggotakan Harry Nurdi, S.H. dan F. Zebua, S.H. berkeya- kinan bahwa hashis yang dibawa para terpidana merupakan milik mereka bersama. UU Pokok Tenaga Kerja perlu Diperbarui SERU! Itulah kesan perta- ma yang bisa direkam dalam diskusi terbatas Bali Post, 12 Juli 1994. Diskusi bertema "Tantangan Koperasi dan In- dustri Kecil dalam Pelita VI" ini hanya diikuti sembilan orang. Dua orang dari gerakan kopera- si, empat pengusaha swasta, dua pengamat plus seorang wakil rakyat. Sungguh terbatas tetapi klop. Dari beragam masalah yang terungkap ke permukaan, per- soalan kesehatan koperasi ter- catat paling seru diperdebat- kan. Mudah ditebak. Penyulut keseruan, siapa lagi kalau bu- kan Ketut Robin. Pengusaha biro perjalanan wisata ini, me- mang biasa ceplas-ceplos. Jika ia melihat sesuatu bengkok, tak mungkin disebutnya lurus. Be- gitu sebaliknya. Itulah Robin. Berbicara soal kesehatan ko- perasi, ia tanpa tedeng aling-al- ing mengungkapkan keraguan- nya. "Itu lho yang ditulis koran tentang keuntungan koperasi ratusan juta, saya ragukan ke- benarannya," kata Robin meny- indir pariwara yang diturunk- an Bali Post (12/7) berjudul "Mengungkap Kisah Sukses Ko- perasi Ber-SHU Rp 100 Juta ke Atas", "Mempersubur" keraguan- nya itu, ia sempat 'nyenggol' Ko- perasi Unit Desa (KUD) Sulah- an, Bangli yang dulu terkenal karena berulangkali tampil se- bagai juara. Bahkan, sempat pula memperoleh predikat se- bagai KUD teladan nasional. "Namun begitu Sutantra (manajernya- red) meninggal, utangnya bertumpuk-tumpuk. Mungkin sampai kini belum tuntas terbayar," katanya risih. Setelah membeberkan sisi "hitam" KUD Sulahan, Robin se- lanjutnya menyebut sejumlah koperasi karyawan (kopkar) dan koperasi pegawai negeri (KPN). Koperasi yang khusus beranggo- takan karyawan suatu perusa- haan dan pegawai negeri di suatu instansi pemerintah ini, menurut pengamatannya, rata- rata masih nebeng kantor di in- stansi dan perusahaan tempat hidupnya. "Listriknya dibayari kantor, teleponnya dibayari kan- tor, bahkan sampai mengangkut pesanan barang menggunakan mobil dinas. Nah, kalau di- hubungkan dengan keuntungan ratusan juta tadi, kan patut di- ragukan kemurniannya," kata dia bernada memvonis. Sugawa Korry dan Sanjaya, peserta diskusi dari gerakan ko- perasi, tampak tersenyum sinis mendengar "vonis" memojokkan itu. Begitu dapat giliran bicara, Sugawa (Ketua Umum Pengu- rus Puskud Bali Dwipa) dengan suara lantang mengatakan, satu-satunya pelaku ekonomi yang secara sadar mau menun- jukkan kesehatan dirinya han- yalah koperasi. "Tiap tahun kami mengundang akuntan publik untuk memeriksa KUD. Apakah ini terjadi pula di swas- ta?" ia bertanya dengan nada berteriak. Sugawa kelihatannya siap betul dengan data, selain kare- na ia berkiprah pada gerakan koperasi (Puskud dan Koperasi Jasa Audit), juga memimpin se- buah perusahaan asuransi, di samping sebagai anggota DPRD dan Ketua KNPI Bali. Dengan nada suara tinggi, ia selanjut- nya melontarkan perasaan takutnya terhadap orang-orang yang selalu menuduh koperasi itu jelek, sumber manipulasi, dan semacamnya, lantaran be- lum mengenal keadaan yang se- benarnya. "Bisa juga lantaran sudah terkontaminasi pikiran- nya, atau mungkin telanjur sudah tercemar otaknya sehing- ga memandang koperasi hanya dari sisi buruknya. Ini saya pikir amat berbahaya," gugat- nya. Rupanya berangkat dari kekhawatiran ini pula, Sanjaya (Dirut Kopma Undiknas) men- gajak para pengusaha swasta yang sudah sukses agar ikut terjun menghidupsehatkan dan mengembangsuburkan kopera- si tanpa harus meninggalkan perusahaan swasta. "Karena keterlibatan dalam koperasi merupakan pengabdian kepada masyarakat luas, terutama golongan ekonomi lemah," kata Sanjaya, yang juga Dirut JUK (Jaringan Usaha Koperasi) De- kopinda Badung/Kodya Den- pasar. Perihal keberadaan kopera- si yang sebenarnya saat ini, Sugawa mengaku punya seg- udang data dan kajian ilmiah. "Baik keberhasilannya maupun kegagalannya, saya punya. Ini penting diketahui setiap orang agar tidak terlalu cepat memvo- nis dan menjenderalisasi keadaan. Koperasi yang jelek memang ada, tetapi yang baik jauh lebih banyak. Tolong lihat kasus per kasus," pintanya. Dis- kusi bertambah hangat. Tetapi humor tetap menghiasi tiap sesi. Jika SK Mendikbud No. 0686 Diterapkan Kalau Robin menampilkan KUD Sulahan, Kopkar dan KPN di dalam mengilustrasi kan keraguannya, sebaliknya Sugawa Korry menyebut kasus Edy Tansil (Golden Key Group). "Apakah kasus ini boleh dijadi- kan dasar untuk memvonis bah- wa semua perusahaan swasta buruk," Sugawa bertanya. Dengan mengambil contoh kasus GKG, Sugawa Korry mengalih ke soal fasilitas dan proteksi pemerintah terhadap koperasi. Mengenai proteksi dan fasilitas pemerintah, yang juga banyak disinggung dalam diskusi seolah-olah hanya dini- kmati oleh koperasi, Sugawa dengan tegas menolak. "Ini salah besar. Swasta seribu kali lebih besar menerima proteksi dan fasilitas pemerintah ketim- bang koperasi," katanya, sem- bari membeberkan sejumlah kebijakan/deregulasi dan macam-macam kredit murah perbankan yang dinikmati swasta dan perusahaan negara. Dalam perdebatan" soal kredit, Kota Widana (penasihat pengurus BPR-Bank Perkred- itan Rakyat) Bali, secara tak langsung membela koperasi dengan mengatakan bahwa kredit yang dinikmati koperasi sebetulnya amat kecil. Di Bali, dari seluruh kredit perbankan yang tersalur sekarang sekitar Rp 1,7 trilyun, mungkin tak leb- ih dari puluhan milyar jatuh ke tangan koperasi," ujarnya. "Kalau di Jakarta, Rp 1,7 trilyun itu untuk seorang pen- gusaha, sedangkan di Bali un- tuk sejuta," kata Widana mem- beri contoh betapa kecilnya fa- silitas yang dinikmati badan usaha yang berwatak sosial ini. Walau ia tidak menyebut nama, hadirin mahfum bahwa "seor- ang pengusaha" Jakarta yang dimaksud itu tak lain dari Edy Tansil, yang kasusnya kini ma- rak di Pengadilan Negeri Jakar- ta Pusat. contoh-contoh Dengan kongkret itu, kelihatannya ber- hasil "menentramkan hati Ketut Robin. Ini tampak dalam diskusi selanjutnya, ia berubah lembut. Ini sebuah bukti, Rob- in memang rasional. Ia tidak alergi terhadap pendapat orang lain, sekalipun bertentangan dengan pendapatnya. Berbicara soal kesehatan koperasi, yang lumrah sebe- narnya istilah "tiga sehat sehat organisasi, sehat usaha, dan sehat administrasi. Robin segera memahami makna "tiga sehat ini. Sehingga dalam dis- kusi itu, ia spontan menawar- kan konsep "PAHA mulus" un- tuk koperasi dalam kerangka membangun citra. "Konsep Rob- in" ini sempat memancing geer peserta diskusi, mungkin kare- na kedengarannya rada porno. Padahal, PAHA yang dimaksud adalah "pengurus, anggota, harus aktif dan mulus. PAHA memberikan inspirasi betapa perlunya keaktifan semua or gan koperasi. Sedangkan "Mu- lus" bermakna tidak cacat-cela. Sebab, kalau pengurusnya cacat dan cela, runtuhlah keper- cayaan anggota. Kalau keper- cayaan tidak ada berarti duku- ngan anggota nol. Jika dukun- gan anggota nol dan pengurus pasif, cepat atau lambat kopera- si bersangkutan akan ambrol. Betul, memikat memang "PAHA mulus" itu. (06) Kurangi Kesenjangan, Pemda 60% PTS Diramalkan Tutup Badung Dorong Denpasar (Bali Post)- Koordinator Kopertis Wilayah VIII Ir. Bagus Ketut Lodji, M.S. menegaskan, dalam upaya men- ingkatkan mutu pendidikan, se- tiap PTS diwajibkan memenuhi ketentuan sesuai dengan SK Mendikbud No. 0686. "Akan teta- pi, jika SK tersebut benar-benar diterapkan, saya ramalkan 60% dari 50 buah PTS yang ada di Ko- pertis Wilayah VIII akan faching out, tutup dan sejenisnya," ucap Ir. Bagus Ketut Lodji, M.S. kepa- da Bali Post, seusai membuka pe- nataran penelitian bagi para dos- en di kantor setempat Kamis (14/ 7) kemarin. Bagi PTS besar di Bali, menu- rut Lodji, mungkin ketentuan tersebut tidak masalah. Tetapi bagi PTS kecil di luar Bali seper- ti di Bima, Lombok akan menja- masalah yang tidak ringan. di minat yarakat masuk ke PTS kian su- rut. Sementara itu, lembaga pen- didikan bersangkutan mengan- dalkan dana dari SPP maha- siswa. "Bisa jadi, dengan diber- lakukannya SK ini akan ada PTS yang faching out, bahkan mungkin ditutup," ujarnya lagi. dosen yang Namun demikian, kata dia, perlu disadari bahwa untuk men- ingkatkan mutu pendidikan, di PTS bersangkutan mau tidak mau SK No. 0686 ini harus dit- erapkan. "Kalau tidak diterap- kan, mutu pendidikan bukannya tumbuh dan berkembang, me- lainkan akan ketinggalan," tu- turnya. Beberapa ketentuan dalam SK No. 0686 di antaranya, pen- gadaan laboratorium, kelengka- pan perpustakaan, administrasi, dan yang paling penting setiap program studi minimal harus memiliki dua tenaga dosen yang menyandang gelar strata dua (S2). Dan, strata dua ini harus sesuai dengan bidang studi pada program studi bersangkutan. Tidak dibenarkan jika program studinya teknik, dosennya men- Jalan Swadaya pembangunan. harus dimiliki Denpasar (Bali Post) - Mengurangi kesenjangan Menyadari kenyataan terse- setiap program studi. "Melalui pembangunan di kota-pusat pe- but, Pemda Badung memberikan pembinaan secara bertahap ini, merintahan -- dengan desa, Bu- bantuan aspal dan sejumlah diharapkan pada saat Badan pati Badung I Gusti Bagus Alit uang sebagai rangsangan untuk Akreditasi Nasional (BAN) tu- Putra terus mendorong pem- mewujudkan jalan swadaya. Un- run untuk mengadakan eva- buatan jalan swadaya yang diha- tuk jalan di Banjar Dirgahayu, luasi, semua PTS sudah siap," rapkan bisa memperlancar per- dia memberikan bantuan aspal katanya. ekonomian desa bersangkutan. 257 drum dan uang sebesar Rp Lodji menambahkan, bagi "Saya yakin dengan dibukanya 871.000. Sedangkan jalan yang PTS yang memiliki kelas jauh jalan swadaya ini, kesejahteraan panjangnya 4 km dengan lebar dan sejenisnya (jemput bola-red) akan dilarang. "Jika ada PTS masyarakat akan meningkat," 2,5 meter menghabiskan dana katanya ketika meresmikan Rp 75.055.000. Diharapkan, masyarakat ti- yang melanggar, tidak akan di jalan swadaya di Banjar Dirga- izinkan mengikuti ujian negara," hayu, Abiansemal, Rabu (13/7) dak hanya mampu membangun tegasnya seraya menambahkan, lalu. jalan secara swadaya, tetapi juga semua PTS sudah menyatakan Menurutnya, globalisasi dan memelihara jalan tersebut. "Ja- sanggup. Kini tinggal membukti- arus informasi yang cepat menja- ngan hanya mampu membuat kan realisasinya di lapangan dikan satu dengan desa lainnya jalan aspal tetapi tidak diikuti nanti. Penataran penelitian tersebut informasi ini tidak diimbangi de- sebagai pemilik jalan bertang- sangat dekat. Jika percepatan pemeliharaannya. Masyarakat diikuti para dosen Kopertis yang diperbantukan di PTS. Materi ngan jalan, dikhawatirkan akan gung jawab pula terhadap jalan ketimpangan itu," ujarnya. (027) penataran meliputi metode akademis, sistem kredit semes- Waspadai Petugas Gadungan Edarkan "Diabet” terjadi bidang studi sastra," kata dosen fisiologi itu. ter dan jadwal studi di pergu- Denpasar (Bali Post) (but bertuliskan "Pemberantas Sebelum diberlakukannya SK ruan tinggi, dinamika dan va- Masyarakat Kodya Denpasar Sarang Nyamuk, Pest-Kontrol" itu, pihaknya akan mengadakan riasi kurikulum, pengabdian agar waspada, sebab akhir akhir dan pada garis tengah stempel pembinaan terlebih dahulu. Sep- pada masyarakat. Tenaga peta- ini ada sekelompok orang berpa- berisi tulisan "Kesehatan". erti pembinaan pengadaan labo- tarnya sebagian besar diambil kaian stelan putih masuk ke Warga tersebut baru merasa ratorium, perpustakaan, admin- dari Unud dan STKIP Singaraja. rumah-rumah penduduk dengan kena tipu setelah melaporkan istrasi. Disusul syarat tenaga (024) mengedarkan "diabet," atau ser- masalah tersebut kepada maji- buk pemberantas kuman-kuman kannya yang baru pulang kan- diare. tor. Tuban Ingin Sejajar dengan Pariwisata Kuta dan Nusa Dua pada Bali Post menuturkan, pi- salah tersebut Kamis (14/7) ke- kelestariannya. but. Gratis Salah seorang penduduk yang Kepala Dinas Kesehatan Ko- berdomisili di Banjar Kayumas dya Denpasar dr. I Gusti Ngurah Kaja, Kamis (14/7) ke- ketika dikonfirmasikan ma- haknya sempat ditipu oleh ulah marin menyatakan, pihaknya ti- Denpasar (Bali Post) - kemungkinan hasil yang relatif seorang petugas gadungan ber- dak pernah menugaskan stafnya Tuban yang telah ditetapkan Diingatkan, sektor kepariwi- terbatas. Dengan semakin terba- seragam putih yang mengaku pe- untuk mengedarkan "diabet" ke masing-masing rumah pendu- sebagai kawasan pariwisata se- sataan di Badung memiliki tasnya lahan pertanian, sektor tugas dari kesehatan. "Bapak tak percaya ini bukti- duk dengan memungut imbalan suai Surat Keputusan Gubernur peran yang sangat penting dan pariwisata dinilai paling berpe- No. 528 Tahun 1993, diharapkan merupakan potensi yang cukup luang meningkatkan kesejahte- nya," ucapnya sambil menyodor- Rp 10.000 per kepala keluarga. masyarakat. kan selembar kuitansi Rp 10 ribu mampu berkembang sejajar de- strategis untuk tumbuh berkem- raan Diabet dari Dikes Kodya baru Melihat kenyataan tersebut, untuk pembelian diabet terse- ngan kawasan wisata Kuta dan bang secara berkesinambungan. Peran strategis itu, tidak ha- pemerintah tetap akan meng- dibagikan kepada masing. Nusa Dua. Korban yang enggan disebut masing penduduk tatkala terjadi Harapan itu disampaikan nya dalam meningkatkan penda- upayakan meningkatkan kesa- Asisten I Sekwilda Drs. Jagatka- patan masyarakat dan daerah, daran masyarakat tentang kepa- namanya mengatakan, sebelum- kasus diare secara kompleks. rana ketika mewakili Bupati Ba- juga pemerataan pembangunan, riwisataan melalui pengem- nya dia sama sekali tidak mena- "Pembagian diabet itu pun dibe- pembinaan, dung dalam penyuluhan pariwi- memperluas kesempatan kerja bangan, dan nyakan apakah sekelompok rikan secara gratis untuk diman- sata, Kamis (14/7) kemarin di SD dan berusaha untuk meningkat- penyuluhan kelompok sadar wi- orang dengan seragam putih itu faatkan sebagai diabetisasi pada 1 Tuban. kan devisa negara. Karena itu, sata dan masyarakat, guna men- petugas kesehatan atau tidak. sumur-sumur penduduk," kata "Saya kira itu bapak manteri ke- dr. Oka. Tuban seperti Kedonganan tidak serta aspek lingkungan hidup te- Dikatakan, kawasan wisata aspek kehidupan sosial, budaya, ciptakan Sapta Pesona. sehatan, melihat seragam putih Menghindari petugas kese- kalah menariknya dengan Kuta tap menjadi perhatian serius un- serta penampilannya cukup hatan gadungan, kepada pendu- tuturnya. duk Kodya Denpasar, dr. Oka dan Nusa Dua, yang juga memi- tuk mempertahankan citra pari- meyakinkan," Selembar kuitansi yang dite- minta penduduk supaya berhati- liki potensi pantai berpasir pu- wisata tersebut. rima itu berstempel bunder kecil, hati. (08) di tengah-tengah stempel terse- tih, biota laut, dan sebagainya. Terlebih lagi, pembangunan di Karena itu, potensi wisata ba- Badung dititikberatkan pada hari sepanjang pantai Tuban dan pembangunan pariwisata, sek- Jimbaran diharapkan agar dipe- tor industri kerajinan ditunjang lihara sebagai aset pariwisata di sektor pertanian. masa depan dengan tetap men- Diakui, upaya peningkatan kebersihan (011/010) jaga dan sektor pertanian memberikan Kendati pariwisata di Badung pesat perkembangannya, tetapi usaha meningkatkan promosi, sarana dan prasarana kepariwi- sataan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kunjungan wi- sata tetap digencarkan. Se- hingga wisatawan lebih lama tinggal di daerah ini. (029) Hukuman Denda UMR masih sangat Ringan ESENSI ketenagakerjaan di In- pun ke bawah. Lantas bagaima- gusaha hotel yang dimejahijau- denda Rp 100.000 karena dinilai donesia belakangan ini mendapat dukungan besar dari pemerintah. Tidak salah, masalah upah minimum regional (UMR) serta sejumlah atu- ran untuk mengakui bahwa tenaga kerja layak dihargai, dijadikan acuan ran sudah selayaknya na pelaksanaan UMR perusa- haan di Bali? Masih adakah pen- gusaha yang UMR? Gambaran umum, kesadaran pengusaha di Bali boleh dibilang baik. Gejolak buruh nyaris tidak ada. Dari 1.773 perusahaan yang Yang Patut Anda Ketahui TELEPON Pengaduan Pelanggan Harian Bali Post Denpasar dan Sekitarnya 234224 Rapco dikenai hukuman denda maksi- mendadak (sidak) ke beberapa membayar keringat karyawan- Tlp. 226531/pes 1056 kan hanya karena memberi upah tidak menghargai produktivitas mal Rp 100.000 subsider tiga bu- perusahaan yang dinilai rawan nya dengan harga antara Rp kepada pekerja di bawah standar karyawannya. lan penjara. terhadap berbagai pelanggaran 2.750 hingga Rp 3.500 per hari. Diharapkan penyebarluasan Telepon Penting yang telah ditetapkan pemerin- Peraturan masih Lemah "Denda ini memang terlalu ketenagakerjaan. tah. Kalangan praktisi hukum ringan, sehingga pelaksanaan Menurut Maniasa, ada dua pengumuman tersebut mendo- macam sidak untuk memantau rong pengusaha dalam waktu Gangguan Telepon 117 Selama 1993, ada 15 pengusa- masih menilai terlalu ringan hu- realisasi UMR ini masih lemah. ha terpaksa didenda oleh hakim kuman denda Rp 100.000 subsid- Ini perlu diperbarui, sebab sanksi pelaksanaan Permennaker yak- singkat menyusun laporan ten- Imformasi Rekening Telepon: Telepon: 221111. karena melanggar ketentuan er tiga bulan penjara terhadap hukum yang ditentukan terlalu ni, sidak oleh tim pegawai pen- tang daftar upah minimum yang Gangguan Saluran Air Minum PAM Atu i pengulangan pe- dung, hanya terdapat puluhan hanya tercatat sembilan pen- tang UU Pokok Tenaga Kerja dis- UU Lingkungan Hidup," kata dalam mengeluarkan peraturerbaru tersebar di tujuh kabupaten yang upah minimum. Sedangkan dari pelanggar UMR. Memang, ber- rendah bila dibandingkan UU gawas Depnaker dan sidak tim berlaku pada perusahaannya. 231314, 231315 2 (dua) saluran guran terhadap UMR diwilayahi Kandepnaker Ba- Januari s.d. awal Juli 1994 ini dasarkan UU No. 14/1969 ten- Lalu-lintas, Kesehatan maupun deteksi dini. Tim pertama terdi- Pemerintah (baca: Depnaker) ti- Gangguan Listrik terhadap langiumlah t pemerintah dalam menegak- kan aturan ketenagakerjaan merupa- ikhtiar kan solusi untuk mengentaskan ke- miskinan guna menciptakan pemer- ataan dan keadilan bagi masyarakat. Telepon: 235041, 233786, 233787 Rumah Sakit Umum Saidharma Jl. Tukad Unda No. 1 Renon Pelayanan Poliklinik: 24 Jam Dokter Panggilan dan Ambulance Service. Telepon 227220 RSU Dharma Yadnya JI. WR. Supratman Tohpati Denpasar Telepon 224729 Pelayanan 24 jam: Poliklinik, Ambulance service dan dokter panggilan Markas PMI PMI Cabang Badung Jalan Imam Bonjol Denpasar. on 226305 Telepon Ambulance Gawat Darurat, Pelayanan PMI Cabang Badung Telepon 118 Pelayanan Usaha Transfusi Darah (PUTD) PMI Cabang Badung d.a. RSUP Sanglah Denpasar Telepon 227224 atau 227911 s.d. 227915 Pesawat 161 Telp. 223555 ri dari tiga orang yang secara dak akan menekan pengusaha 228121, 226575, 222270, 234806 menilai, pengusaha swasta, maupun pengusaha yang diganjar hukuman ebutkan, pelanggar UMR dapat Robert Khunga, S.H., seorang ad- rutin melakukan pemantauan untuk membayar uang sesuai Gangguan Lampu Penerangan Jalan, Klinik SOS Gatotkaca Buka 24 jam vokat, di Denpasar. terhadap sejumlah perusahaan UMR yang telah ditetapkan. To- Telepon 226163. Rumah Sakit Bhakti Rahayu leransi terhadap ketentuan baru Taksi Praja 289090-289191-289292 Secara otomatis, kata dia, tiga kali seminggu. Jalan Gatot Subroto II/11 Buka 24 jam. sanksi yang ringan akan mem- Tim ini mendiagnose perusa- ini, kata Maniasa, masih tetap Rumah Sakit RSUP Sanglah Telp. 227912-15 Dokter panggilan dan Ambulan pengaruhi perilaku perusahaan. haan yang tergolong rawan un- ada. Misalnya pengusaha meng RSU Wangaya Telp. 222142 Service Tel. 262072. Sebab, UU No. 14/1969 yang tuk dicarikan terapinya, selan- akumulasikan berbagai tunja- Rumkit Dam IX/Udayana Telepon 228061 Nusa Dua Clinic sampai saat ini masih berlaku jutnya ditertibkan. Perusahaan ngan. Dengan catatan tidak le- Buka 24 jam dan menerima pasien umum Jalan Pratama 81A-81B Nusa Dua tidak memberikan sanksi admin- yang bandel tidak langsung di- bih dari 25 persen dari UMR. RSU Surya Husada Telepon: (0361) 71324 Dalam pelaksanaan semua istratif. "Sehingga, perubahan "dor", dibawa ke pengadilan. Tim Prakiraan Cuaca yang akan datang sudah sepat- pengawasan dari Kanwil Dep- aturan tersebut memang tidak utnya dicantumkan sanksi ad- naker Bali Arkaya, S.H. men- selalu kaku. Jika ada perusa- Jumat, 15 Juli 1994 ministratif bagi pelanggar UMR. gungkapkan, prosedural pen- haan yang tak mampu melaksa- Daerah Bali Cuaca berawan. cepatan 5 s.d. 25 km per jam. Tempe Jadi, tidak hanya memberi den- indakan masih ditoleransi cukup nakan ketentuan Permenaker, Angin bertiup dari arah tenggara de- ratur maksimum 28 derajat C, mini- da kepada manajer sebuah peru- tinggi. "Tingkat "Kesehatan" dan diharapkan untuk segera meng- ngan kecepatan 5 s.d. 25 km per jam. mum 21 derajat C. Kelembaban mak- sahaan, tetapi juga pemberian iktikad perusahaan menjadikan ajukan surat permohonan pe- Tinggi gelombang laut di utara Pulau simun 92 persen, minimum 62 persen. sanksi administratif berupa per- pertimbangan. Depnaker akan nundaan berikut kondisi perusa- Bali berkisar 0,5 s.d. 1,5 meter, di se- Matahari terbit pk. 06.36 wita, terbe ingatan maupun pencabutan izin langsung mengajukan ke penga- haan. Permohonan tadi tentunya latan Pulau Bali 2 meter atau lebih. bagi pelanggar UMR," tegasnya. dilan bila perusahaan benar-be- diiringi dengan pembuktian TERHITUNG awal April 1994 lalu, di Bali mulai diber- lakukan ketentuan UMR pada 32 subsektor. Ketentuan yang me- wajibkan semua pengusaha membayar jerih payah kar- yawannya Rp 3.300 per hari yang tertuang dalam SK Menaker No. 37/Men/1994 seperti pada sub- sektor processing foto, ekspedisi packing and shiping, salon ke- cantikan, bank umum, angkutan darat, industri makanan dan pembuatan kaleng, pabrik es, in- dustri meubel, ditributor, gar- men, dll. Tingkat inflasi tiga bulan per- tama yang mencapai 4,95 pers- en merupakan satu tolok ukur Depnaker untuk mengadakan penyesuaian terhadap UMR ini. Namun, komponen lain yang tak kalah pentingnya adalah kebutu- han fisik minimum (KFM) yang kian merayap naik. Hal senada juga dikemuka- kan Paiman, S.H., seorang hakim nar sehat tetapi tidak ada iktikad akuntan publik, sehingga pihak nam pk. 18.15 wita. Bulan terbit pk. 11.17 wita, terbenam pk. 23.52 wita. Denpasar-Cuaca berawan. Angin (Sumber: Badan Meteorologi dan baik pengusahanya setelah di- yang dinilai netral mampu mem- bertiup dari arah tenggara dengan ke- Geofisika) peringati," tuturnya. berikan gambaran yang jelas ke- Sedangkan sidak yang di- pada lakukan tim deteksi dini meru- "Aturan yang lunak hanya di- pemerintah. Imam Sholat Jumat di Pengadilan Negeri Denpasar. Sebenarnya hukuman denda Rp 100 ribu bagi manajer perusa- haan yang melanggar UMR san- pakan sidak gabungan dari ke- berikan apabila perusahaan Masjid Raya Ukhuwwah - Drs. H. Muhson Efendi, Masjid Al Hidayah gat ringan. "Secara pribadi, bila jaksaan, kepolisian, Kodim, pem- benar-benar tidak mampu me- Tarmuri, Masjid Al Hikmah - S. Darmo Wiloto, Masjid Al Ikhsan - H. Abdul kan kesalahan serupa, saya akan Tim ini sekali dalam sebulan terbukti mampu dan tidak me- Ali, B.A., Masjid Baiturrahmah-H.S. Abdul Wahab, Masjid Candra Asri-HM perusahaan yang sama melaku- da dan pihak Depnaker sendiri. laksanakan UMR. Tetapi, jika Wahab, Masjid Al Mujahiddin H. Wasil Abu Ali, Masjid An Nuur - Drs. H.A Madjid Damanhuri, Masjid Ar Rahman Nur Hasan, Masjid Attaufiq- Slamet memberi hukuman kurungan akan mengecek serta memberi- laksanakan ketentuan, jelas Djazuli, Masjid Darusalam - Bahrun Mahmud, Masjid Mujahiddin - Slamet badan ketimbang hukuman den- kan penjelasan kepada perusa- akan diambil tindakan tegas de- Mustafid, Masjid Nuruttaqwa Drs. Anwar Rizal, Masjid Suci - Drs. Hadi Sab da," kata Paiman, yang menghu- haan yang belum melaksanakan ngan membawa ke meja hijau," khi, Masjid Taqwa H. Kartubi, Musolla Al-Falah-Alwi, Musolla Al-Falah Munasir, Musolla Al-Hijriyyah Tarmizi AK, Musolla Al-Muhajirin-H. Syafi kum IB Parwartha, Manajer Ho- UMR ujar Maniasa Usman, Musolla Al-Intaniyyah-Musadad Ilyas, Musolla Asysyafi'iyyah-Moh. tel Kuta Palace, awal Juli ini. Mempercepat gema UMR ke Toyib Yusuf, Musolla Al-Qudus Drs. A. Qosim, Musolla Baitul Amin-Drs. Ton- Dipantau semua lapisan perusahaan, Dep: TURUNNYA dua tim tadi di- towi Djauhari, Musolla Baitul Mukminim Drs. Siafudin, Musolla Bina Taqwa Akan halnya pemantauan naker memberikan legitimasi sambut antusias kalangan prak- SH., Musolla LP Keroboken- Muzammil, S.H. Musolla Nurul Imam-H. Hasan Drs. 1 Kt. Imaduddin J., Musolla CV Martana - Drs. H. Abd. M. Damanhuri, Ball Post070 pelaksanaan UMR ini, pihak kepada Asosiasi Pengusaha Indo- tisi hukum. Pihak yang bersing. Ali, B.A., Musolla Nurul Iman P. Djuraimi, B.A., Musolla Nurul Hikmah-Dr bersifat normatif. Maksudnya, AKSI MOGOK-Akibat banyaknya perusahaan yang kurang memahami tentang UMR (Upah Depnaker telah membentuk tim nesia (Apindo) untuk menyebar gungan dengan substansi itu Arief Lonthor, Musolla Nurul Hikmah - Drs. H. Muslim Absori, Musolla Syu wajib dilaksanakan oleh pen- Minimum Regional), salah satu contoh menyebabkan aksi mogok kerja, yang sering men- yang mekanisme kerjanya di- luaskan aturan yang menetap- hadaa Khaeruddin Usman, B.A., Musolla Tawakkal - Drs. Ahmad Fadholi, gusaha menengah ke atas mau- gundang kehadiran aparat keamanan untuk turun tangan. lakukan melalui inspeksi kan kepada pengusaha untuk (Bersambung ke Hal 15, Kol 6) Musolla PLN Denpasar - Drs. H. Mahrusun. Ketentuan UMR ini, oleh Ka- kandepnaker Badung I Ketut Maniasa, S.H. dipandang hanya *** Jumat Kliwon, 15 Juli 1994 Kades bukan Mi Tabanan (Bali Post) - Menjadi kepala desa, bukan lagi milik istri, melainkan sudah menjadi milik masyarakat. Ka- rena itu seorang kepala desa ha- rus berani berkorban. ka at K Bupati Tabanan I Komang Wi- ke jana menekankan hal itu ketika ta mengambil sumpah dan melan- gu tik I Made Dawes Deker sebagai B Kepala Desa Senganan Keca- se matan Penebel, Kamis (14/7). 32 Bupati menambahkan, pengorb- be anan yang patut diberikan ke- ka pada masyarakat bukan saja da- it lam wujud waktu dan moral, tu juga pengorbanan harta benda. m "Kita tidak inginkan masyara- b kat menyumbang, sementara ke- k pala desa adem ayam," pinta Bu- D pati Wijana tegas. Terkait dalam memimpin ma- D syarakat desa, Bupati minta a agar kepala desa tidak menggu- g nakan kekuasaan. Kades dalam s tugasnya harus berpedoman k pada Undang-Undang Nomor 5 s tahun 1979. Perangkat desa se- b perti LMD, LKMD serta lembaga h sosial masyarakat supaya s difungsikan. k Dalam menggugah semangat h masyarakat dalam berswadaya, b kepada Dawes Deker yang dilan- n tik untuk kedua kalinya ini di- D minta sering turun ke lapangan. g Menurut Bupati, memimpin ma- P syarakat desa tidak bisa hanya r di belakang meja. Kades harus k banyak mengadakan pende- k Camat harus M Semangat Masy Gianyar (Bali Post) - Keberhasilan tugas seorang camat di desa selain ditentukan b oleh kemampuannya juga kelu- wesan berada di tengah-tengah masyarakat memegang peranan penting. "Karena itu selain pin- tar, camat harus luwes," ungkap Karo Pemerintahan Drs. Putra Sanjaya saat menilai Camat Te- ladan Tampaksiring, Rabu siang (13/7). Keluwesan berada di tengah- tengah masyarakat itu dipan- dang perlu untuk suksesnya seo- rang pimpinan dalam menjalin koordinasi dan kerja sama de- ngan bawahannya. Dengan cara- cara pendekatan yang baik maka upaya memotivasi bawahan dan masyarakat untuk membangun akan lebih mudah terlaksana. Menurut Putra Sanjaya, pe- nampilan camat secara keselu- ruhan merupakan faktor pe- nentu keberhasilannya menjal- ankan tugas. Sehingga seluruh nilai-nilai yang terkandung da- lam suatu kebijaksanaan bisa di- realisasi tanpa harus merugikan aspirasi masyarakat. Sementara itu, Sekwilda Gia- nyar Drs. Djegerantha yang me- wakili Bupati mengatakan, se- lain luwes, camat mesti bisa me- nanamkan semangat serta peran serta masyarakat dalam keterli- Bursa Ternak ] Risiko Kerugia Gianyar (Bali Post) - Bursa ternak yang telah diuji coba di beberapa desa akan terus dikembangkan. Pengembangan ini agar dapat dinikmati peter- nak di samping melalui bursa, ri- siko kerugian peternak dapat di- tekan. "Dengan bursa di desa, pe- tani yang batal menjual ternaknya tidak akan rugi," ung- kap Kadis Peternakan Gianyar Ir. IB Raka mengomentari pelak- sanaan bursa ternak di desa ter- tinggal, Kamis (17/7) kemarin. Bursa ternak sengaja dicoba- kan pula di Desa Kerta ternyata hasilnya bagus. Saat berlang- sung bursa, ternak sapi yang ter- jual sebanyak 30 ekor, dengan harga yang baik. Keadaan ini je- las menguntungkan peternak. Menurut Ir. Raka, hal yang penting diselenggarakannya bursa dengan maksud menggai- rahkan peternak yang telah su- sah payah memelihara sapi. Se- belum bursa diadakan peternak umumnya secara sendiri-sendiri menjual ternak. Seringkali pe- ternak terpaksa menjual ternak dengan harga yang tidak sesuai lantaran takut tidak laku. Na- mun melalui bursa ini, peternak tidak ragu soal itu sebab jual-beli berlangsung di desa mereka. Harga jual sapi melalui bursa Residivis asal Dijatuhi Seta Singaraja (Bali Post) - Residivis Nengah Sita alias Gentong (30) asal Desa Sidatapa, bersama rekan-rekannya Wayan Kinot alias Saleh (55) dari Desa Tigawasa, Nengah Surta (35) dan Made Tarma alias Sekar (28), keduanya dari Desa Cem- paga Kecamatan Banjar, Kamis - (14/7) kemarin, dipidana penjara selama satu tahun potong tah- anan. Mereka terbukti mencuri dengan kekerasan di Desa Temu- kus Kecamatan Banjar, 8 Agus- tus 1993 lalu. Majelis Hakim diketuai LP Sulatri, S.H., dengan hakim- hakim anggota Johanes Kufa dan Roesdiadji yang menyidang- kan perkara curas (pencurian de- ngan kekerasan) ini juga mene- tapkan agar para terpidana, masing-masing membayar ong- kos biaya perkara Rp 500. Sebe- lumnya Jaksa Penuntut Umum Simen Damanik, S.H., mengaju- kan tuntutan pidana penjara ter- hadap para terdakwa, masing- masing 2 tahun penjara potong tahanan. Atas putusan majelis hakim, ternyata Nengah Sita alias Gentong menerima dua ta- hun penjara. Namun setelah di- tegaskan kembali oleh ketua ma- jelis, Nengah Sita mengatakan tidak mendengar dan menerima baik penetapan putusan terse- but. Begitu juga terpidana lain- nya menerima pidana satu tahun penjara potong tahanan tersebut dengan baik, termasuk jaksa. Pe- nerimaan putusan itu ditandai dengan pembubuhan cap jempol maupun tanda tangan pada ber- ita acara, sekaligus membayar ongkos biaya perkara. Peristiwa curas yang sempat meresahkan masyarakat di Desa Temukus ini terjadi 8 Agustus 1993 dengan sasaran rumah mi- lik Ketut Sukarna yang tinggal di Dusun Tengah. Pada tengah malam, rumah Ketut Sukarna 2cm Color Rendition Chart 4cm