Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1994-09-28
Halaman: 10

Konten


2cm 4cm HALAMAN 10 Bali Post Pembangunan dengan Orientasi Ekonomi dan Teknologi Tidak Jarang Kebudayaan "Nyangklek di Bucu" DALAM konteks pembangunan nasional atau daerah, kebudayaan menduduki posisi dan peranan penting -- merupakan wujud konfigurasi nilai yang menjadi cermin jatidiri bangsa. Kebudayaan dalam perjalanannya mengalami perkembangan yang dinamik -- bersumber pada tradisi kemudian mampu berdialog dengan kebudayaan asing. Pentingnya pelestarian kebu- dayaan dalam menjaga jatidiri bangsa, sudah sepantasnya didorong oleh usaha-usaha yang dapat mendukung kepentingan-kepentingan tumbuhnya akar-akar budaya. pemba- Denpasar, Senin (26/9). ORIENTASI ngunan sekarang secara jelas Prof. Ikram menilai, gencar- disebutkan dalam GBHN lebih nya promosi pariwisata tak memfokuskan sektor ekonomi bisa dilepaskan dari aspek bu- dan teknologi yang lebih meng- daya pendukungnya. Semen- arah pada pembangunan fisik tara ekses-ekses yang dimun- untuk mecapai kesejahteraan culkan dari perkembangan pa- dari takaran material. Risiko- riwisata secara tidak langsung nya akan muncul ekses-ekses telah menggerogoti mentalitas pembangunan yang kurang di- masyarakat. Untuk itu, ia me- landasi kesiapan mental pen- nyarankan perlunya perim- dukungnya. Tidak jarang se- bangan pembangunan -- an- buah pembangunan mega- tara pembangunan fisik dan proyek justru membuat mental. Jika pembangunan masyarakatnya menjadi asing ekonomi dan teknologi menda- dan kian terpinggir. Bahkan, pat perhatian besar dan tanpa ada kendali, dapat berdampak keroposnya mental dan jatidiri mungkin terpuruk. "Di sisi lain, harus diakui ke- budayaan merupakan modal bangsa yang banyak memberi- kan keuntungan terutama jika dikaitkan dengan masalah pa- riwisata," kata Prof. Dr. Acha- diati Ikram, guru besar UI, da- lam satu seminar nasional di IB. Rata bangsa. Harus diakui, kemajuan zaman yang diiringi kemajuan iptek, secara sinergistik ber- sama faktor lingkungan alam dan sosial dalam arti luas mampu memberikan berbagai kemudahan, menyenangkan, I Gde Widja dan bermanfaat. Di balik ber- bagai kemajuan itu, secara ak- tual muncul fenomena yang se- akin lama cenderung sema- kuat--dalam kin wujud dehumanisasi (kemerosotan harkat kemanusiaan) di sam- ping berkurangnya keserasian hidup yang dicirikan muncul- nya disharmoni dalam berba- gai aspek kehidupan. Padahal, menurut Prof. Dr. I Gede Widja, Ketua STKIP Si- ngaraja, secara alamiah manu- sia memiliki mekanisme untuk menyeimbangkan diri dengan cara mengatasi dan mengen- dalikan berbagai faktor yang dipandang menjadi penyebab munculnya fenomena dehuma- nisasi dan disharmoni itu. Dan, tampaknya, di masa depan manusia mengidamkan kehidupan yang menjamin ter- capainya kualitas hidup yang lebih baik - keseimbangan, ke- Ngurah Bagus maupun dayaanlah yang paling banyak memberikan sumbangan. Be- berapa indikasi yang dikemu- kakan menunjukkan sektor- sektor lainnya bahkan nyaris tanpa gaung di tingkat pusat. Sumbangan ekonomi riil mi- salnya, Bali belum banyak memberikan kontribusi terha- dap struktur ekonomi nasio- nal, terutama dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Ke- nyataan ini, katanya, amat berbeda dengan sumbangan Dati I Aceh dengan industri minyak dan energi, Riau de- ngan minyaknya, dan Kali- mantan dengan kayunya. serasian, baik inter, antar, bangunan pariwisata, kata- soal kontribusi Bali dalam dengan nya, sangat besar. Sebaliknya pembangunan nasional, Gu- sangat kecil mendapatkan per- nada menempatkan kebu- lingkungannya. Tersudut hatian di tingkat kebijakan Sesungguhnya, bukan baru pengeluaran dana. Ini mencer- kali ini, pakar-pakar budaya minkan besarnya sumbangan dan sosial mencemaskan dam- yang diberikan tidak seban- pak pembangunan, terutama ding dengan perolehan dana pembangunan yang terlalu pemeliharaan. Ia lantas meng- mementingkan sektor eko- andaikan, kebudayaan yang nomi. Para antropolog dan menjadi pilar-pilar penyangga pengamat sosial sudah sejak pembangunan hanya buah dan lama "meniupkan" genderang daunnya yang dirawat, se- agar elit penguasa jangan ta- dangkan akar-akarnya yang kabur mengejar target penda- menyangga kokoh tegaknya patan dengan membangun kebudayaan kurang mendapat membabi-buta. Persoalannya, perhatian. "Nah, akar-akar suara-suara cendekiawan me- itulah yang semestinya lebih mang tidak jarang membentur mendapat perhatian, sehingga dinding tebal dan akhirnya buah dan daunnya menjadi memantul dengan sendirinya. bertambah banyak dan subur." Tak kurang, Drs. IB Gu- Pembangunan yang memfo- nada, anggota komisi IX DPR- kuskan pada sektor ekonomi RI mengemukakan, dalam dan teknologi, kata Gunada, praktiknya tidak jarang telah mendorong terjadinya si- usaha-usaha menegakkan kap rasionalisasi, individualis- pilar-pilar budaya di tengah- tik, dan menempatkan uang tengah keterancamannya se- sebagai tatanan moral dalam ringkali justru tersudut. "Bah- memposisikan kedudukan se- kan tidak jarang ia nyangklek di bucu (tersudut-red) dan ti- dak dikutak-katik," katanya. Sementara sumbangan yang diberikan oleh kebu- dayaan dalam segala aspek pembangunan, terutama pem- Bali Post/dok Wayan Geriya seorang di antara orang lain. Oleh karena itu, penyeim- bangan antara proses objekti- vikasi materialistik yang di- alami masyarakat sesegera mungkin harus diimbangi ob- jektivikasi kebudayaan yang bersumber dari kebudayaan, etika, dan agama. "Banyak rangsangan materialistik yang dijadikan proses belajar tanpa disadari dijadikan pola berpi- kir materialistik harus diimba- ngi sebanyak mungkin dengan rangsangan kebudayaan yang berfungsi memperhalus budi dan mengasah kepekaan rasa." Kalaupun terjadi pening- katan sumbangan ekonomi Bali, kata anggota Dewan dari utusan daerah itu, tak lepas dari landasan pembangunan ekonomi Bali yakni pariwisata. "Pariwisata jelas bersumber dari kebudayaan dan agama. Dilihat dari kontribusi poli- tik dan hankam, Bali jelas ti- dak dapat disejajarkan dengan Jawa dan Sumatera. Sebalik- nya, sejarah telah mencatat be- tapa besar sumbangan Bali terhadap tumbuh-kembang serta lestarinya kebudayaan nasional. "Diakui atau tidak ada banyak simbol-simbol yang bersumber dari kebu- dayaan Bali dan agama Hindu dijadikan referensi dalam sim- bol tatanan politik nasional. Karena itu, konfigurasi aset Bali dalam konfigurasi aset na- sional menjadi jelas dan fung- sional," ujarnya sembari me- nambahkan, dengan melihat kenyataan itu sudah sepantas- nya Bali memiliki program ma- gister kajian yang dapat men- cetak pemikir-pemikir budaya Kontribusi Bali Jika berbicara dalam bing- kai budaya, sejauh mana se- sungguhnya Bali yang menggarap budaya sebagai aset wisata--, telah memberi- yang tangguh. kan kontribusi bagi pemba- ngunan nasional? Berbicara Dwikora Putra Perjalanan Pola Ilmiah Pokok Kebudayaan TANGGAL 29 September bangunan ekonomi dan tekno- nanti, Fakultas Sastra Unud logi mendapat prioritas. Tapi genap berusia 36 tahun. Bagi jangan lupa, iptek itu mem- sebuah cikal bakal perguruan bawa perangkat keras dan me- tinggi negeri di Bali, ia telah mentingkan rasionalitas, se- terbukti mampu "membuka dangkan rasa disampingkan. jalan" bagi muncul dan tum- Dalam hal ini peran ilmu-ilmu buhnya iklim keilmuan di wi- humaniora tetap diperlukan layah Bali, dan Nusa Tenggara umumnya. Sejarah mencatat, idealismenya yang concern ter- hadap kebudayaan, adalah sa- lah satu pilar penegak budaya Bali. Telah banyak gagasan se- gar tentang konsep pemba- ngunan Bali yang berbudaya lahir dari kampus kuning ini. untuk menciptakan keseim- bangan itu," papar Dekan FS Unud, Drs. I Wayan Geriya be- lum lama ini. itu merasakan Rata, gyang juga peng- amat pariwisata budaya. Ia mengakui, titik tumpu pembangunan sekarang pada bidang ekonomi dan teknologi. Tapi, katanya, hal itu pada akhirnya untuk mencapai ke- seimbangan. Dan itu harus di- barengi dengan nilai-nilai spiritual-humaniora, yang da- pat memberikan rasa tang- gung jawab terhadap daerah dan bhakti pada tanah kela- hiran. "Ini tantangan Fakultas Sastra dalam mencetak ngunan, di daerah khususnya, kian timpang dengan konsep keseimbangan. Di sisi lain, ia mengakui, jika dihiraukan atau jarang terako- mudasi di tingkat pengam- bilan keputusan." Sedangkan Prof. Dr. IGN Bagus menilai, yang diperlu- kan sekarang adalah menghi- langkan fragmatisme budaya teknologi. Untuk itu harus di- insan-insan presiden pertama RI) dan Priyono (mantan Menteri P&K), Prof. Dr. Poerbatjaraka, dekan pertama FS Unud, per- nah mengamanatkan bahwa fakultas tertua di lingkungan Unud itu harus menjadi "kunci wasiat" pembuka khasanah sastra dan budaya nusantara. nilai-nilai pembobotan SDM Namun, dalam perkembangan sebagai proses pembudayaan selanjutnya, ternyata fakultas teknologi. "Meskipun orientasi sastra tidak hanya berha- hidup pada ekonomi-teknologi, dapan dengan sastra dan bu- bukan berarti meminggirkan daya, tapi pada teknologi, bah- persoalan-persoalan budaya, kan industri. Lantas, mampu- Sebab, harus ada pembu- kah ia membuka jalan bagi dayaan teknologi--budaya ha- dirinya--bagi rus memberi wajah pada tek- alumnusnya? Tidak hanya sa- nologi," ucap antropolog itu. rat memanggul sejarah dan Namun, melihat realitas- beban tanggung jawab? Tampaknya Geriya optimis nya, tampaknya sekarang ter- jadi "krisis" humaniora dalam setelah berhasil melahirkan berbagai sektor kehidupan. Ini dua program magister, linguis- tak lepas dari kiblat hidup ma- tik dan kajian budaya, lem- nusia yang lebih menekankan baga yang dipimpinnya akan pada ekonomi-teknologi. Na- mencapai kelahiran kedua, mun, Bagus kurang sependa- yakni memiliki program dok- pat. "Bagaiamana pun budaya tor. "Target kami tahun 1998, harus tetap menjadi 'roh' dari fakultas sastra akan meng- teknologi sebagai upaya me- alami kelahiran kedua. Di nuju tatanan baru--tetap pada sana kita baru benar-benar ek- sis sebagai lembaga pendidi- orientasi pembumian. Selain Bung Karno (mantan kan tinggi," katanya. (tra) dibandingkan intelektual lain- nya, kalangan sarjana huma- niora tampaknya lebih respon- sif terhadap persoalan- persoalan yang mengemuka. dukung dengan aktualisasi Banyak tokoh yang cukup ber- ani bicara, bahkan radikal. Na- mun tampaknya masih dalam batas-batas tertentu dan menghindar dari konflik opini. "Kita di sini kan kecil. Jadi se- intelektual-intelektual ber- mua orang jadi dekat dan kita budi sekaligus melahirkan tahu dan jika meletupkan konsep-konsep yang mampu suatu opini cepat tersorot oleh memformulasikan nilai-nilai penguasa." Ditambahkan, juga muncul sikap enggan berbeda budaya yang ada." Sebab, jika hanya terhanyut pendapat secara transparan pada economic-oriented dan si- dan terbuka. Sebab, pendapat lau pada teknologi kita akan kalangan "intelektual ping- miskin rasa dan cenderung giran" (meminjam istilah Prof. ikut arus. Rata juga melihat, Ngurah Bagus) biasanya lebih jika faktor pasar kerja dijadi- sering tergelam oleh kebijakan kan tolok ukur hal itu tergan- penguasa---sehingga militansi tung pada kebijakan peng- jadi melemah karena faktor su- uasa. Sekarang kebijakan litnya bertemu pihak peng- penguasa tampaknya memang uasa. "Di samping itu, sudah belum banyak berpihak pada pasti tidak akan jadi peme- insan-insan humaniora se- nang, sebab dalam pengam- mentara hasil-hasil pemba- bilan keputusan sering tidak "Pengayah" Pura Semeru Melakukan "Guruyaga" Rabu Kliwon, 28 September 1994 BIAS BALI "Ahimsa " dalam Paket Globalisasi HAMPIR pada setiap percakapan, orang tak pernah lupa menyebutkan bahwa globa- lisasi dimotori peradaban dan budaya Barat. Peradaban Barat di sini dimaksudkan seba- gai peradaban yang sudah menghasilkan ke- sejahteraan yang berlimpahan, dengan se- gala positif dan negatifnya. Budaya Barat di- terjemahkan sebagai keterbukaan rasional, sekuler, duniawi, ditopang kemajuan sains dan teknologi. Kebudayaan Barat terselubung dalam glo- balisasi yang hampir tak bisa dibendung, bersifat instan, visual, langsung menerobos ke dalam rumah tanpa permisi, lewat siaran televisi, radio dan media cetak. Budaya yang bertamu ke dalam rumah kita diakrabi oleh generasi muda, dan diwaspadai oleh gene- rasi tua. Globalisasi yang membawa kan- dungan Barat, oleh sejumlah pengamat ditu- duh sebagai biang keladi perubahan yang mengikis nilai positif milik tuan rumah. Bagaimana mungkin ahimsa ada dalam paket globalisasi, karena ahimsa adalah ke- kayaan budaya Timur. Apakah ahimsa su- dah jalan-jalan ke negeri Barat? Padahal, pe- kik ahimsa yang paling romantis yang per- nah kita dengar sudah berumur kurang lebih 50 tahun sejak Mahatma Gandhi mende- ngungkannya sebagai senjata melawan pen- jajahan Inggris. Ahimsa yang diajarkan dan diterapkan oleh para Resi adalah kekayaan Sanathana Dharma yang sudah berumur ri- buan tahun. Seringkali ahimsa diterjemahkan secara harfiah, tidak membunuh segala yang ber- nyawa. Namun falsafah di balik ahimsa jauh lebih luas daripada sekadar jangan membu- nuh. Tidak melakukan kekejaman baik fisik maupun mental, tidak membencanai orang lain, tidak berbuat yang mengakibatkan bencana alam maupun lingkungan hidup, ti- dak menciptakan polusi terhadap ling- kungan alam maupun lingkungan hidup, ti- dak menyakiti hati orang lain, demikian an- tara lain perpanjangan penjelasan dari kata ahimsa. Dengan demikian, ahimsa sebagai pedoman hidup mengandung tanggung ja- wab untuk saling memelihara harmoni an- tara manusia dengan alam dan antara ma- nusia dengan manusia. Falsafah ini berang- kat dari sebuah pandangan, bahwa jagat raya ini adalah milik bersama dan menjadi tanggung jawab bersama untuk memeliha- ranya, demi kesejahteraan dan kedamaian segala yang ada dalam jagat raya ini. Se- mesta ini adalah sebuah totalitas yang utuh, tak bertepi, tak berawal, tak berakhir. Se- buah kesatuan sistim yang berdaya hidup. Dengan sikap ahimsa saja, bila dihayati dan diterapkan, masyarakat manusia bisa sam- pai pada proses humanisasi. Produk dari ahimsa adalah jagat raya yang lestari, mekar dalam harmoni, dan ma- nusia berhati damai. Anak asuh dari ahimsa adalah sikap saling memelihara dan saling menyayangi. Dalam Sanathana Dharma, menjadi humanis adalah prasarat untuk me- masuki tahap spiritual. Bagi pemilik dan penganut Sanathana Dharma, tentu tinggal bercermin pada dirinya, sudahkah menjadi pelaksana ahimsa yang baik? Apakah ahimsa masih hanya menjadi slogan di bibir saja? Ahimsa bukan semata-mata milik Ma- hatma Gandhi. Dia pun menggali dari ke- kayaan Weda, kemudian menjadikannya se- mangat perjuangan bangsa. Lima puluh tahun kemudian menggema di negara-negara penjajah, diadopsi dan mulai dimasukkan dalam pola yang menstruktur. Berawal dari negara Barat, disponsori oleh lembaga maupun individu, gerakan pelesta- rian lingkungan yang pada mulanya dimak- sudkan untuk menjaga sumber-sumber alam agar tidak susut, punah, atau rusak dan ha- bis oleh kepentingan industrialisasi; kemu- dian merembet pada pelestarian flora dan fauna. Dengan tekanan LSM international dan kesadaran organisasi usaha internatio- nal, dilakukan pengaturan tentang kon- sumsi atau pemakaian sumber alam di bumi. Mulailah diatur kuota produksi dan pema- kaian sumber alam. Semakin santer teriakan kaum environ- mentalis yang disertai dengan pengaturan pelestarian dan perlindungan sumber alam, agar keseimbangan ekologi bumi ini tetap. terpelihara. Isu kaum environmentalis tidak sekadar statemen, melainkan mampu men- jadikannya konvensi yang mengikat semua pihak secara internasional. Contohnya, wa- laupun samudra tak bertuan, namun ber- buru isi samudra bukan lagi kemewahan' yang tak terbatas. Ikan paus termasuk satwa yang dilakukan, dan penangkapannya diatur dengan kuota. Yang sangat menyen- tuh perasaan, bila ada ikan paus yang ter- dampar ke sungai atau ke pantai, para pelin- dung satwa berupaya mengembalikannya ke habitatnya semula. Penyu jenis tertentu ter- masuk dalam daftar yang dilindungi, se- hingga tidak boleh lagi ditangkap dan disate seenaknya. Gajah dilindungi dari upaya un- tuk mengambil gadingnya. Buaya, baik jenis Aligator atau pun Crocodile tidak boleh dipo- tong sembarangan untuk produksi tas, ko- per, sepatu, ikat pinggang. Maka berlakulah kuota pemotongan buaya yang diawasi ketat oleh para pengawas FAO (Food and Agricul- ture Organisation). Kampanye "Ahimsa" Tak kurang dari bintang film terkenal Bri- gite Bardot yang melakukan kampanye ahimsa untuk mencegah pembunuhan bina- tang yang diambil bulunya untuk mantel bulu. Kuota internasional berlaku bagi se- mua negara, termasuk berlaku juga bagi In- donesia yang kaya akan jenis flora dan fauna yang dilindungi. Belum lama ini kita me- nyaksikan lewat televisi beberapa ekor orang utan asal Indonesia yang dikembali- kan lagi ke Indonesia untuk dilestarikan kembali pada habitatnya. Dolphin atau ikan lumba-lumba termasuk mamalia yang akrab dengan manusia tidak boleh lagi disantap. Kalau Anda membeli tuna dalam kaleng (asal impor), pada label luar, Anda akan me- nemukan tulisan no dolphin. Demikian pula dengan segala jenis semprotan, pada label luar akan dituliskan aerosol free, atau ozon friendly, untuk mencegah lubang ozon ber- tambah besar. Pengerasan trotoar atau pedestrian, tepi jalan untuk pejalan kaki, di negara maju su- dah lama menjadi bagian dari undang- undang. Hal tersebut dimaksudkan untuk melindungi pejalan kaki dari superioritas pengendara mobil. Contoh-contoh di atas hanya mengingat- kan bahwa sikap ahimsa, tidak membunuh serta melestarikan satwa dan hidup saling melindungi di bumi, yang semula disponsori oleh para pecinta alam berasal dari negara- negara Barat, kini sudah menjadi bagian dari "paket" globalisasi. Padahal, baik ahimsa maupun Tri Hita Karana yang selama ini selalu kita bangga- banggakan sebagai landasan falsafah milik Hindu, dituangkan dalam konvensi interna- sional dan diterapkan oleh negara-negara Barat, termasuk dalam paket globalisasi. Dalam paket globalisasi, kita "mengimpor" kembali pedoman perilaku yang landasan filsafatnya adalah milik Hindu. Mudah- mudahan di masa yang akan datang kita ti- dak mengimpor kemasan-kemasan baru yang harus kita patuhi lewat konvensi inter- national seperti hak asasi manusia, nilai- nilai kemanusiaan, filsafat cinta, seni ber- cinta (kama sutra), instruktur yoga, penun- tun meditasi, pengendalian pikiran (mind culturing), emotion culturing (pengendalian perasaan), para psikologi, menu vegetarian, gaya hidup back to nature (kembali ke alam), dan lain-lain, yang semuanya sudah ada da- lam kekayaan Sanatha Dharma. Peradaban dan kebudayaan Barat lewat proses humani- sasi semakin dekat dengan spiritualitas, baik prinsip maupun terapan. Bagaimana dengan kita, pemilik otentik dari spirituali- tas itu? Bukankah sudah waktunya untuk bangkit dan berkesadaran dharma? ●Ida Ayu Utami Pidada Tampaknya, dalam memak- nai posisi lembaga pendidikan humaniora di era iptek ini Ge- riya berasumsi dari apa yang terjadi di Jepang. Di sana, ke- tika ekonomi dan teknologi te- Namun beban itu terasa lah mapan direngkuh, tidak se- kian sarat ketika persing- dikit masyarakat negeri sa- gungan kian dahsyat antara kura kebudayaan lokal dan luar. Ini keresahan. Ternyata kemap- tentu menuntut tanggung ja- anan ekonomi dan teknologi wab lebih besar. Tentu saja, hanya sebagian menjawab ke- kondisi ini sebagai perkem- butuhan manusia--sebab me- bangan logis, sebagai imbas reka hanya menjadi homo yang tuntutan zaman di mana ting- science atau homo yang kat persaingan kehidupan se- tecnologi-an sich. "Padahal, cara material kian keras. Mau kita semestinya mampu men- tidak mau, dalam realitasnya jadi manusia yang halus, ber- orang harus memenangkan da- budi, dan memiliki kadar spiri- hulu masalah ekonomi--baru tual tinggi, sehingga tidak ter- nantinya pada hal-hal yang cerabut dari akarnya. bersifat lebih skunder- Teknologi boleh kita kuasai. kemanusiaan. Apalagi, GBHN Ekonomi harus kita rebut. telah menggariskan pemba- Tapi kita harus tetap ber- ngunan sekarang berorientasi identity," tegasnya. pada ekonomi dan teknologi. SECARA harfiah kata gu- para wiku yang memimpin se- Ngurah Oka Supartha, Sekre- Pembudayaan Teknologi ruyaga (Sansekerta-Jawa kaligus bertanggung jawab un- Guruyaga ini juga dilaksa- taris I, Drs. Made Sumer dan Agung Suyasa, selesailah tu- Dalam posisi seperti itulah Memang ilmu-ilmu huma- Kuna) berarti balas jasa atau tuk pengadaan berbagai ben- nakan sebagai akhir dari rang- Bendahara Wayan Regig gas pengayah Pura Semeru da- lebih kurang keberadaan Fa- niora tetap menjadi penting se- "upah" kepada guru. Tetapi ko- tuk dan jenis upakara, sebagai kaian persembahan dan pemu- Suartha. lam rangkaian persembahan kultas Sastra Udayana Bali se- panjang gerak kehidupan notasi tujuan dan penerapan sadhana persembahan serta jaan Pujawalikrama III di Guruyaga dimulai kepada dan pemujaan Pujawalikrama karang. Ketika persoalan- manusia. Namun, dalam tat- serta pengejawantahannya da- pemujaan yang punya upacara Pura Mandaragiri Semeru Ida Pedanda Istri Mas (Geria III 1994, meskipun agak ter- persoalan humaniora kian ter- anan ke depan perlu langkah lam ajaran tata susila serta (sang adruwe kayra Agung Lumajang, Jawa Ti- Budakeling), Ida Pedanda lambat. Keterlambatan ini di- abaikan, lembaga pendidikan tepat dan persiapan-persiapan perilaku agama bagi masyara- Yajamana). mur, Sabtu Pon Wara Ugu Wayan Datah (Geria Krotok, benarkan Tjok Agung Suyasa. dan sastra sebagai ilmu pun yang lebih matang--terutama kat Hindu, ia memiliki arti mu- Guruyaga ini sebagai bagian (23/9), yang bertepatan dengan Budakeling), Ida Pedanda Gde "Itu betul, tetapi sebelum ikut ke pinggir? dalam menanamkan nilai- lia dan dalam. Guruyaga juga akhir dari rangkaian persem- Purnamaning Kasa, setelah Putu Ngenjung (Geria Ngen- pelaksanaan guruyaga, saya nilai spiritual dan humaniora- berarti perwujudan rasa ter- bahan dan pemujaan yang pu- upacara Ida Bhatara Masineb jung Selat Duda), Ida Pedanda harus bermusyawarah lebih Namun jika mengutak-atik nilai-nilai kemanusiaan yang ima kasih kepada para wiku nya upacara kepada para wiku dan Mancang Karma, selama Putra Tembau (Geria Aan, dulu melalui rapat pengayah konsep pembangunan Bali relevan dengan perkembangan (sulinggih dwijati) yang di- dwijati yang berkedudukan se- dua hari sejak Rabu dan Kamis Klungkung), Ida Pedanda Pu- atau panitia. Upaya itu perlu yang sangat menekankan pada iptek. "Persoalannya, dengan minta pemimpin dan me- bagai Dang Acarya dan Dang (21-22/9). tra Telaga (Geria Banjarang ditempuh, agar saya sebagai pelestaraian dan pemba- kian tingginya mobilitas hidup muput upacara oleh yang Mancaghra (serati banten). Da- Para pengayah Semeru me- kan, Klungkung), Ida Pedanda orang yang dituakan dalam ke- ngunan budaya, tampaknya manusia dan corak kehidupan mempunyai upacara. Dalam lam Weda, Upaweda, wujud lakukan guruyaga kepada se- Istri Tegalalang (Geria Tegala- lompok panitia Semeru tidak asumsi kian ke pinggirnya yang makin kompleks, bagai- korelasi ini, lebih dari sekadar rasa terima kasih ini adalah luruh wiku Dang Acarya dan lang, Bangli), Ida Pedanda ngampahang tuak sekeha (me- lembaga-lembaga yang menu- mana menghindari munculnya sebagai wiku pemimpin dan daksina (Sansekerta-Jawa Wiku Mancaghra, dipimpin Gede Nyoman Taman (Geria remehkan milik kelompok- larkan ilmu humaniora, telah konflik-konflik lingkungan. Di pamuput karya, seluruh wiku Kuna), yang juga berarti pengelingsir (tetua-red) peng. Siladan Bangli), dan terakhir red)," ujarnya kepada Bali terpatahkan. Apalagi, Unud sinilah sangat diperlukan tum- tersebut pada hari pelaksa- "upah" kepada guru. Tetapi ayah Semeru, Tjokorda Agung kepada Ida Pedanda Gede Post. tetap berpegang pada pola il- buhnya manusia-manusia ber- Menurutnya, secara niskala naan upacara, juga berkedudu- pada era sekarang, persem- Suyasa, didampingi Ketua Bi- Swabhawa (Geria Tangguwi- miah kebudayaan (PIK) dalam budi, tidak semata-mata kan sebagai Dang Acarya atau bahan daksina itu dapat di- dang Pembangunan, Ida Ba- sia Seririt, Buleleng). ia tidak bisa seenak udel meng- mengembangkan pendidikan- mengagungkan ekonomi dan Adiguruloka (guru dunia yang ganti dengan barang-barang gus Putra. Juga ikut mendam- Usainya pelaksanaan gu- gunakan material dan nya. "Sekarang memang, pem- teknologi," kata Prof. Dr. IB mulia). Di dalamnya termasuk keperluan hidup sehari-hari, pingi Sekretaris Umum, Drs. ruyaga ini, menurut Tjok keuangan yang seharusnya untuk ngayah ke hadapan Ida mestinya Rp 63 juta. (NOS) There is only one jeep Ⓡ CHEROKEE. Tempat dimana Anda menjadi berarti, bukan sebagai orang lain, tetapi sebagai diri Anda yang sesungguhnya. di samping uang. menjadi "milik" Ida Bhatara di Semeru. Secara sekala, tidak seenaknya menggunakan aturan para bhakta, aturan masyarakat umat Hindu pada umumnya, tanpa melalui mu- syawarah untuk mufakat da- lam rapat. Bhatara di Semeru. Jangan mengaku mampu dan pintar sendiri," katanya. Dalam pelaksanaan gu- ruyaga, Ida Pedanda Istri Mas dan Ida Pedanda Istri Tegala- lang yang bertanggung jawab dalam upakara menghaturkan "Lebih dari itu, secara pri- kembali sesari banten Dewa- badi maupun salah seorang dewi ke hadapan Ida Bhatara yang dituakan dalam panitia Semeru. Dengan demikian, Semeru, saya tidak mau diang menurut Bendahara Wayan gap melakukan kepemim- Regig Suartha, saldo kas karya pinan otoriter dan hanya ber- Pujawalikrama III bertambah dasarkan kemauan sendiri," Rp 1.200.000, menjadi Rp 13 tambahnya. juta lebih. Ia menambahkan, Panitia Semeru, menurut jika dijumlahkan dengan biaya Suyasa, ibarat kesebelasan de- pembangunan pasraman su- ngan fungsi masing-masing. linggih di sebelah utara pura "Kelebihan yoni masing- dan biaya pemugaran peling- masing inilah kita manfaatkan gih pengulun tirtha di Watu sebaik-baiknya sebagai power Klosot, Rp 50 juta, saldo kas se- Cherokee BERMESIN BESAR 4000 CC 6 CYLINDERS FUEL INJECTION (MPI) 190 TENAGA KUDA TERSEDIA 2 PILIHAN Rabu Kliwon, 28 September 19 Disiplin O Kenaikan London- Kepatuhan negara-negara angg laksanakan kuota produksi dan p nya permintaan pada musim dingi gian utara terus mendorong kenai dunia. pasar Harga minyak mentah besar Brent di bursa London untuk nas s pengiriman November, Senin, perge tercatat 16,77 dolar per barel atau naik 11 sen dibandingkan Ha pada penutupan bursa akhir bursa pekan lalu. menta naika sen p Pa Para pedagang memperkira- kan harga terus membaik men- nanti jelang kuartal keempat tahun baru ini, namun mereka belum da- dari pat memastikan besarnya ke- Amer naikan harga tersebut. arah Sentimen pasar minyak saat Data ini diwarnai ketidakpastian bahw Pa mengenai besarnya stok mi- bare nyak Amerika Serikat, khu- susnya minyak pemanas (hea- mera lams ting oil) dan bensin. Menurut perusahaan pia- data lang minyak di London, GNI, kan Ο Keunggul U "Lingkaran" perspektif un- sem tuk edisi pertama diisi dengan haru tema "Kewiraswastaan Per- pat usahaan", dan untuk edisi ke- dap dua ini dengan tema bisn "Keunggulan-Perusahaan", yang mencoba menginformasi- haar kan tolok ukur tentang bih keunggulan komparatif Per- mar usahaan (enterprise compara- cara tive advantage"), sebuah bers keunggulan yang harus dimi- kan liki jika perusahaan ingin da- yan D pat bersaing dalam ling- kungan bisnis baru dalam era keu globalisasi dewasa ini. nar tive nga Globalisasi dala Lingkungan Bisnis Sekarang orang selalu ber- The bicara tentang: Era informasi Ha bisnis, revolusi, komunikasi, globalisasi ekonomi yang ber- dampak amat luas terhadap lingkungan bisnis, sehingga Per terjadi globalisasi lingkungan bah bisnis, yang antara lain berciri- aba kan pertama, arus barang, usa jasa dan modal uang dapat de- ke- ngan leluasa dengan intensitas kar tinggi berpindah antarnegara, eka dalam lingkungan dunia yang haa nyaris tanpa batas (borderless kan world). Kedua, kekuatan riil bis yang merupakan penggerak dan dari ekonomi global, tidak lagi nga berada di tangan kekuasaan P pemilik perusahaan, tetapi se- cara riil berpindah ke kelom- pok profesional yang diistilah-rika kan dengan masyarakat perusa kerja berpengetahuan (the knowledge workers society). Ke- tiga, bisnis yang berdasarkan jasa dan ilmu pengetahuan dan (knowledge and service based yan business) telah merestrukturi- sasi perekonomian global, di dua mana cirinya adalah ke- kayaan yang merupakan ke- mampuan intelektual sumber lebi daya manusia (intelectual as- sets) merupakan kekayaan dan utama, mengalahkan peran kekayaan yang sifatnya fisik aka seperti yang telah lazim solu dikenal. Perekayasaan Kembali Perusahaan usa corp pro mer opt nila naje indu unt kerj fung kerj satu Masyarakat ekonomi Bali ke p yang lahan bisnis dan pertum- Pek buhannya, sangat dipengaruhi oleh sem konjungtur perkem- kese bangan industri terpadu pari- pat, wisata, di mana industri ini re- ubal latif lebih sensitif oleh dina- jadi mika ekonomi global, maka lebil TELAH DIE WARUNG WA JI. Hayam Wuruk 88 Tan Telp. 234987 Der Nasi Campu ●Masakan Ind Masakan Ba ISUZU PANTH POWER STEERING EKONOMIS GEBY 1 Cherokee TRANSMISI AUTOMATIC & MANUAL CHRYSLER Jeep. Cherokee MERCEDES BENZ Cherokee Cherokee Hubungi PT. NADIA AUTO GRAHA Jalan Teuku Umar 70 Phone (0361) 237008 Denpasar Menerima Tukar Tambah *Kredit/Cash ASTRA TERSEDIA: NEW HI- MOBIL ISUZU JI. Gatot Subroto No. 7-9 Denpasar Telp.420125-420127-420441-420443 C.2698 Color Rendition Chart