Tipe: Koran
Tanggal: 1994-11-01
Halaman: 07
Konten
Selasa Wage, 1 November 1994 emerintah Sengit ah roual, dan meramalkan sikap es- ne- lebih keras dari pemerintah terhadap FIS. FIS menanggapinya dengan pil mengeluarkan pernyataan di a- ng ota ng- an an ani mui ke- ma- Bonn, Jerman, dengan seruan kepada Zeroual agar mundur jika tidak mampu menyelesai- kan sengketa. Zeroual diduga akan meng- ucapkan pidato Senin ini, yak ni sehari menjelang HUT ke- 40 dari awal perang kemer- dekaan Aljazair tanggal 1 No- vember 1954. FIS melancarkan perang ge- e- rilya untuk menggulingkan pe- is- merintah yang didukung mili- ter sejak Januari 1992 saat pi- ma- hak militer campur tangan dan ad membatalkan pemilu babak an kedua yang diperkirakan dime- enangkan oleh FIS. (Ant/Afp). hiro Hosokawa barkan ngannya yang juga melibatkan ew perusahaan sama. man Dalam konvensi hari Ming- ka- gu, Hosokawa mengakui skan- 9 dal tersebut menyebabkan ke- di- munduran besar bagi JNP. Ho- tai sokawa meminta para anggota se- partainya setelah pembubaran hi- JNP, mereka mendukung dan bergabung ke dalam sebuah er- partai yang akan dibentuk O- mal zawa. Namun ia sendiri tidak gu. berminat mencalonkan diri ng menjadi ketua partai baru ter- sebut. Ka- Ozawa, tokoh politik kuat fei Jepang dewasa ini yang me- zin bersama Tsutomu Hata dan Hosokawa membentuk koalisi yang menjatuhkan LDP tahun lalu. ek- do- ru serta Noboru Takeshita, rupakan binaan Shin Kanema- Je- ng- Li- a- 55, De- 0- LA- as- Partai baru yang akan diben- tuk direncanakan untuk meng- imbangi kekuatan LDP, yang kembali berkuasa sejak Juni la- lu dengan menggabungkan diri dalam koalisi bersama Shinto Sakigake (sempalan LDP, en- pimpinan Masayoshi Takemu- pir eh dan Partai Sosialis Demokrat ra, kini Menteri Keuangan) pimpinan Tomiichi Murayama na (kini PM). Partai besar yang a- ak kan dibentuk pada 10 Desem- sus ber itu merupakan pengga- h-bungan dari JNP, Shinseito ua (pimpinan mantan PM Tsuto- ap mu Hata), Komeito dan beber- g- apa partai sosialis kecil lain- wa nya, kecuali partai komunis. Cua Partai besar ini diarahkan untuk merebut kembali ke- 50-kuasaan koalisi Hosokawa Cs. bat April lalu dari LDP. (Ant) ua- SAN TIARA DEWATA MULAI TGL. PEMBER 1994 PERIODE XX) STROKE / ITIR BELANJA TIDAK PERLU TEMPEL LAGI KER SEBANYAK MUNGKIN DIAH SEMAKIN MENARIK. Lengkap dan selalu baru kee R 4000 CC ECTION (MP 1) CUDA LIHAN C & MANUAL C 3057 USUS gan & Kuningan November 1994 BENZ O GRAHA 61) 237008 Denpasar na bah⭑ Cash C. 2698 Selasa Wage, 1 November 1994 Harian untuk Umum Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila Terbit Sejak 16 Agustus 1948 Tajuk Rencana Menatap Sosok Historis "Grand Bali Beach" DALAM suasana dinamisnya bisnis kepari- wisataan Bali dewasa ini ada baiknya untuk merenung sejenak untuk mengenang hari u- lang tahun Hotel Bali Beach -- yang sejak ta- hun lalu bernama Grand Bali Beach. Hotel berbintang pertama yang menjulang tinggi di Pantai Sanur itu, hari ini, 1 November, me- rayakan hari ulang tahunnya yang ke-28. Per- ingatan hari jadi satu-satunya hotel Bali yang bernilai historis karena dibangun dengan dana pampasan perang dari Jepang itu dalam beberapa hal sama artinya dengan meng- enang perjalanan pariwisata Bali dalam tiga dasa warsa terakhir ini. Bagaimanakah kilas balik pariwisata Bali yang terentang dalam tiga dekade terakhir ini mesti disimak? Sampai akhir tahun 1950-an, di Bali terdapat tiga hotel yang sudah memiliki tradisi dan pengalaman menerima tamu-tamu mancanegara. Ketiga hotel tersebut adalah Sindu Beach di Sanur, Kuta Beach di Kuta, dan Bali Hotel di Denpasar. Sebelum tensi politik dalam negeri Indone- sia -- termasuk di Bali -- memanas pertengah- an tahun 1960-an, kepariwisataan Bali me- nunjukkan tanda-tanda perkembangan yang menggembirakan. Pada waktu itu, aktivitas kepariwisataan sudah mulai diantisipasi seca- ra bisnis oleh beberapa tokoh, I Nyoman Oka (almarhum) dan Ketut Bagiada, beserta teman-temannya. Hal ini bisa dilihat dari berdi- rinya Bali Tour, sebuah biro perjalanan perta- ma di Bali yang bergerak menuju semangat profesionalisme seperti ditafsirkan waktu itu. Tamu-tamu yang mereka terima waktu itu a- dalah yang diangkut oleh Koninklijk Paketvaart Maatschapij (KPM), maskapai pelayaran Be- landa yang berlabuh di Bali Utara, dan beber- apa kapal pesiar lainnya yang sudah beroper- asi untuk itu sebelum tahun 1920-an. Pos atau 51counter Bali Tour waktu itu ada- lah Bali Hotel, Denpasar. Dari segi bisnis, ker- ja sama Bali Tour dan Bali Hotel berjalan lan- car karena keduanya memang saling me- merlukan. Untuk melancarkan kegiatan u- sahanya, Bali Tour juga mengadakan kerja sama saling menguntungkan dengan pemilik toko seni (51art shop) dan pemilik "taksi" wak- tu itu. Dalam suasana yang serba terbatas waktu itu, kita bisa membayangkan bagaima- na kerja keras dan banting tulang yang mesti dilakukan pelopor-pelopor pariwisata waktu itu. Berdasarkan catatan yang ada, menjelang akhir tahun 1960-an, wisatawan mancanega- ra -- terutama Eropa dan Amerika -- yang berli- abur ke Bali sudah mencapai angka 2000-an. Tahun 1957, misalnya, tercatat 2284 orang wisatawan memilih Bali sebagai tujuan libu- rannya. Popularitas Bali waktu itu, selain kare- na daya pikat kultur dan tradisinya yang ekso- tik juga karena promosi dari banyaknya tamu negara yang berkunjung ke Bali. Selain tamu negara, Bali juga mendapat kunjungan dari seniman dan ilmuwan yang kreasi dan karya mereka kemudian menjadi bahan promosi yang positif terhadap Bali. Variabel-variabel itulah yang secara bersama-sama menggelin- dingkan dunia kepariwisataan Bali pada waktu itu. ka Hotel Bali Beach rampung tahun 1966, du- nia kepariwisataan Indonesia umumnya dan Bali khususnya, diselimuti mendung tebal. Jumlah wisatawan yang sempat menggem- birakan sebelumnya, sontak melorot karena Bali Post HALAMAN 7 Pengaruh Kenaikan Tarif Giliran Anda Listrik terhadap Inflasi MEMASUKI bulan November ini, PLN yang kini berstatus PT Persero kembali menaikkan tarif listrik dengan nilai rata-rata 7,68 persen. Kenaikan itu diwarnai nada "sembiluh" masyarakat, lantaran posisi tenaga listrik sangat berperan strategis dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Hampir setiap warga mengkonsumsi listrik, sehingga perlu perhitungan anggaran. Bagi konsumen, hal ini jelas huru-hara politik tahun 1965 di dalam negeri. tidak menguntungkan karena Kondisi ini merupakan catatan penting da- lam sejarah pariwisata Bali sekaligus juga da- penghasilan real yang diper- lam sejarah bisnis Hotel Bali Beach pada olehnya lebih rendah. Semen- tara produsen pun akan ba- awal-awalnya. Dalam konteks sejarah pariwi-nyak mengalami kesulitan pu- sata Bali, tenggang waktu antara tahun 1965 la. Soalnya, pada saat pengha- sampai dengan tahun 1969, yakni saat pem- silan masyarakat dalam kondisi bukaan Bandara Ngurah Rai oleh Presiden "ceteris paribus", maka oto- Soeharto, merupakan masa yang sangat su- matis daya belinya cenderung ram. Peristiwa berdarah waktu itu menjadi pro- menurun. Akibatnya, per- mosi negatif kepariwisataan Bali di luar negeri. mintaan akan barang/jasa agak Bagi Hotel Bali Beach sendiri, kondisi seper- terhambat sehingga penerima- kurang. an produsen pun menjadi ber- ti itu juga kurang menguntungkan. Kehadiran- nya yang semula ditargetkan untuk menggen- jot pembangunan melalui kepariwisataan ha- rus sabar menghadapi keadaan yang kurang menentu waktu itu dan terbatasnya kunjungan wisatawan. Jika ditimbang-timbang, hanya ada satu hikmah yang dipelik waktu itu, yakni longgarnya waktu bagi hotel untuk membina kemampuan sumber daya manusianya. Ke- terampilan di bidang perhotelan khususnya dan kepariwisataan umumnya relatif baru Jika hal ini betul-betul ter- tis akan diberlakukan per tiga kitar Februari tahun depan ter- bulan sekali, berarti kenaikan asa riskan untuk menekan laju yang diumumkan Menteri Per- inflasi di bawah dua digit. tambangan dan Energi Ida Ba- gus Sudjana itu akan berlaku hingga akhir tahun anggaran 1994/1995. lampaui, justru akan berimpli- kasi penderitaan yang berke panjangan bagi rakyat kecil Oleh Drs. Siril Nafanu,M.B.A. Dalam kondisi semacam itu, ditambah dengan masalah kro- nik semen yang sampai saat ini belum 100 persen tuntas, kian ditunggangi beban listrik yang Kenaikan tarif listrik sekecil pelan tetapi pasti akan mem- apa pun akan berpengaruh ter- bumbung. Kondisi inflatoar se- hadap inflasi, karena listrik perti ini, cukup rawan di am- merupakan komponen biaya bang batas psikologis. Apalagi produksi yang penting. De pada bulan-bulan mendatang ngan begitu, persentase kenai- hingga akhir tahun, biasanya kan ini dengan sendirinya dunia usaha sedang giat- mengalami penyesuaian mau- giatnya melakukan promosi a- pun implikasi harga di berbagai tau belanja barang-barang un- jenis barang dan jasa lainnya. tuk kepentingan konsumsi da- hun 1970-an, sektor kepariwisataan berkem- Lajunya harga umum di pasar lam rangka mengakhiri anggar an ikut dipacu kenaikan biaya an menjelang tutup tahun. produksi, akibat kenaikan tarif listrik. waktu itu. Dalam perkembangan selanjutnya, era ta- bang sejalan dengan membaiknya kondisi so- sial politik dan keamanan di dalam negeri da- lam arti luas. Daya pikat Bali dan fasilitas hotel yang tersedia turut mempercepat pertumbuh- an sektor kepariwisataan waktu itu. Akan teta- pi, mengingat bisnis ekspor minyak waktu itu demikian menggiurkan dalam pemberian de- visa kepada negara, kepariwisataan kurang mendapat perhatian sebesar sekarang. Sete- lah harga minyak anjlok, pasaran kurang sta- bil, di satu pihak dan prospek devisa yang dijanjikan sektor kepariwisataan semakin ce- rah, pengembangan kepariwisataan semakin mendapat perhatian yang besar, sampai a- khirnya kini -- setelah melintasi berbagai fluk- tuasi karena faktor penyebab lokal dan global. Dalam perjalanan kepariwisataan Bali, posi- si Hotel Bali Beach tidak bisa diabaikan begitu saja. Pertama, hotel ini menjadi trade mark ke- pariwisataan Bali, khususnya untuk unsur a- komodasinya. Lebih-lebih pada waktu itu hotel ini manajemennya ditangani Intercontinental, jaringan manajemen hotel bertaraf internasio- nal. Wisatawan kelas menengah yang men- dambakan kemewahan, tidak perlu ragu lagi Pada bulan September lalu, seperti yang diumumkan pe- Eskalasi harga barang kebu- merintah dari hasil sidang kabi- tuhan pokok masyarakat u- net terbatas bidang Ekuin mum, memang sulit ditemukan Wasbang, inflasi sudah menca- "resultante" dalam kondisi pai 9,77 persen. Bulan-bulan yang normal. Meski begitu tak mendatang, dengan tingkat dapat dipungkiri, penekanan perbelanjaan masyarakat me- kenaikan tarif listrik sekecil ningkat seperti biasa perbe- apa pun senantiasa dibarengi lanjaan akhir tahun yang ber- tambahan harga yang dalam li- gandengan dua pesta akbar mit tertentu ikut melesatkan (Natal & Tahun Baru) ditam- laju inflasi. Apalagi jika kenai- bah lagi dengan akan berlang- kan selanjutnya secara otoma- sungnya hari Lebaran pada se- khususnya, dan masyarakat berpenghasilan tetap pada u- mumnya. Untuk itu, perlu se- gera diantisipasi sedini mung- kin lewat berbagai alternatif terobosan. Beberapa alternatif terobos- an yang perlu kita kaji di sini adalah sebagai berikut. Perta ma, pemerintah sebagai peme gang otoritas agar lebih hati hati mengeluarkan kebijakan yang dapat memicu tingginya inflasi, khususnya menyangkut rencana menaikkan harga kan, bahwasan kebijakan ini BBM. Pengalaman menunjuk- sangat berpengaruh. Hal ini bi sa kita pelajari dari pengalam- an awal tahun 1993 lalu. Jika rencana kenaikan harga BBM direalisasikan dalam waktu yang dekat ini, bukan tidak mungkin inflasi lebih tinggi da ri tahun lalu. Bahkan rawan melebihi tapal batas dua digi tal. harganya di setiap hari raya. Pengaruh psikologis menje- lang Hari Raya Natal dan Ta- hun Baru adalah wajar, lantar- terkondisi. Sehingga tak jarang an faktor psikologis yang sudah terjadi "rush" untuk pembeli- an barang kebutuhan pokok. Ketiga, agar pemerintah memberikan perhatian yang le- bih besar terhadap kemungkin- an naiknya barang-barang yang tidak banyak membutuh- kan listrik dalam proses pro- duksi. Barang-barang itu mesti diwaspadai. Jangan sampai tiba-tiba mereka menaikkan harga seenaknya saja, sehingga semakin memicu lajunya infla- si di ambang psikologis. Semua situasi ini dapat mengganggu ketahanan stabili- tas makro ekonomi, khususnya stabilitas moneter kita. Belum lagi jika memotret kondisi ge- jolak tingkat suku bunga global di bank sentral Amerika, yang berimplikasi langsung terha- dap melonjaknya tingkat suku bunga dalam negeri pada hari- hari terakhir ini. Di samping itu, soal hubung- an perdagangan luar negeri pun tak terkecuali akan mem- kenaikan inflasi. Dalam beber- berikan kontribusi terhadap apa bulan terakhir ini, mata uang Yen, DM, dan Lira, terus mengalami apresiasi tajam sampai angka 11-17 persen. Dalam konteks inilah, besar kemungkinan angka inflasi- jika tidak diantisipasi dengan cerdas dan cermat akan me- lampaui tapal batas satu digi- tal. Kedua, perlu melakukan o- Penulis, anggota Forum perasi pasar untuk beberapa Pengkajian Iman dan Ilmu barang kebutuhan pokok, se- (FPI), Pendidik dan Cende- perti makanan, pakaian yang kiawan Katolik/pengamat eko- biasanya membumbung tinggi nomi moneter, Surabaya. Bukit Pohen RUPANYA kebakaran hutan bukan saja melanda Kalimantan dan Sumatera. Kawas hutan di Bukit Pohen, Bedugul, juga ertimpa musibah serupa. Di untuk datang karena di Bali sudah ada hotel paling tidak 600 hektar hutan (Bali Post, 27/10) ludes dilalap api. Luas itu memang tella certhiola) dan cinenen gu- bertaraf internasional. Selain eksistensinya sebagai pionir dan pe- nunjang fasilitas akomodasi, hotel ini juga te- lah membuktikan dirinya sebagai "sekolah pa- riwisata" yang sudah mendidik dan membuka wawasan sekian banyak orang di bidang in- dustri jasa kepariwisataan. Seperti bisa dilihat, mereka berlomba-lomba terjun memanfaat- kan peluang di bidang industri pariwisata. De- ngan kata lain, dari Bali Beach Hotel-lah lahir pengusaha-pengusaha pariwisata atau profesional-profesional yang kemudian de- dengan caranya sendiri-sendiri membangun Bali khususnya dan Indonesia umumnya, seperti yang antara lain menjadi idaman Presiden Soekarno ketika memutuskan membangun Hotel Bali Beach. Perkembangan dan pertumbuhan kepariwi sataan Bali waktu itu mendapat antisipasi yang positif dari Presiden Soekarno. Mulailah pada awal tahun 1960-an proses pendirian Hotel Bali Beach dikerjakan. Pembangunan hotel yang kerap dianggap sebagai proyek mercu suar Presiden Soekarno, secara prag- matis sebetulnya bermakna besar sebagai tonggak komitmen Indonesia umumnya dan Bali khususnya, untuk memilih pariwisata se- bagai salah satu lokomotif pembangunan. Perkembangan kepariwisataan tidak per- nah berdiri sendiri. Banyak faktor yang me- nentukan, antara lain faktor sosial politik. Keti- STAF pengajar Universitas Gajah Mada Dr. Riswanda, menyatakan keluhannya, bahwa sulit bagi kita mengembangkan demokrasi melalui partai politik dan Golongan Karya. Di lingkungan ketiga orsospol ini proses demo- kratisasi selalu berhadapan dengan bermacam-macam hambatan, antara lain bi- rokrasi. Menurutnya, suasana birokratisasi dalam tubuh Golkar amat menghambat bah- kan menutup pertumbuhan demokrasi. Oleh karena itu, selama birokrasi masih mendomi- nasi tubuh Golkar, tipis kemungkinan kita bisa mewujudkan demokrasi. Bahkan Dr. Riswan- da sempat bertanya, bagaimana mungkin memperjuangkan proses demokratisasi di luar, apabila dalam tubuh sendiri belum berjal- an demokratisasi. Dalam konteks itulah, Bali Beach Hotel atau Grand Bali Beach yang berulang tahun hari ini menarik kita tatap sosok historisnya. Perhati- an yang kita berikan kali ini tentu tidak mesti sampai membuat hotel bintang lima di Sanur itu terus-terusan menjadi "sekolah pariwisata" yang tamatannya digunakan orang lain, se- dangkan ke dalam, untuk dirinya sendiri, hotel ini sepoi-sepoi terdengar menghadapi masa- lah sumber daya manusia. Aspirasi Politik dan bagaimana Kita Menanggapinya buka dan efektit terhadap kebijakan pemerin- tah, juga dilukiskan sebagai kenyataan lain yang amat memprihatinkan. Kenyataan ini memiliki arti ganda. Di satu pihak, belum cu- kup keberanian masyarakat melancarkan kontrol, sehingga dimungkinkan terjadinya ke- tidakefisienan dan ketidakefektifan pelak- sanaan kebijakan pemerintah. Hal ini terbukti, dalam kasus pengelolaan listrik. Menurut Royani Haminullah, adanya tunggakan listrik, terutama di istansi pemerintah, dalam jumlah yang cukup besar, memberikan pertanda PLN belum mampu bekerja secara efisien. Kalau sinyalemen Royani benar, bukannya tak mungkin, kenaikan tarif listrik tidak semata- mata dimaksudkan untuk perluasan investasi dan pelayanan kepada rakyat, melainkan ber- kaitan dengan upaya menutup kekurangan dalam aspek operasional. Kalau hal ini benar demikian, kita memang perlu berprihatin. Pendapat pakar politik tersebut, yang di- ucapkannya di sebuah seminar dalam rangka peluncuran buku pertama Rudini, "Atas Nama Demokrasi Indonesia", memang tidak terlalu mengejutkan, tetapi tetap menarik perhatian. Selama ini, sebagian kita memang selalu bertanya-tanya dalam diri sendiri, "Benarkah demokrasi kita dalam pertumbuhan?" Walau- pun sering kita dengar bahwa kita memiliki sistem demokrasi kita sendiri, yaitu demokrasi Pancasila, dan demokrasi kita sedang dalam pertumbuhan dan penyempurnaan, namun di- tengarai kita masih sering dihadapkan pada sejumlah kenyataan yang justru berlawanan dengan apa yang kita dengar itu. Sebagian kita misalnya, masih mengeluhkan peranan lembaga perwakilan rakyat kita. Memang tam- paknya, kalangan Dewan pun merasa terse- ngat juga oleh keluhan, sehingga beberapa di antaranya mengeluarkan suara cukup vokal. Namun masalah kewibawaan lembaga per- wakilan rakyat tidak hanya terletak pada sikap Dewan itu sendiri, tetapi juga pada sikap pe- merintah (eksekutif). Sementara lembaga per- wakilan rakyat kita mulai timbul semangat, kini justru pemerintah sendiri kurang mengim- banginya. Pimpinan Komisi VI DPR Royani Haminul- lah, yang anggota Fraksi Partai Demokrasi In- donesia, mengatakan pemerintah cenderung tidak mempedulikan suara DPR. Padahal, me- nurutnya, setiap ada kebijakan baru tentang tarif dasar listrik (TDL) seharusnya diadakan dulu pembicaraan dengan DPR. Kenaikan ta- rif secara otomatis tidak bisa diberlakukan se- belum pemerintah membicarakannya dengan DPR, karena, masalah listrik menyangkut ha- jat orang banyak. Dengan suara yang lebih lunak, Sunaryo Hadade, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Karya Pembangunan (FKP), mengatakan, walaupun pemerintah telah menempuh meka- nisme kenaikan tarif listrik, namun arena ada suara santer dari masyarakat, pemerintah per- lu memberikan penjelasan yang lebih rinci ke- pada Komisi VI DPR. Barangkali, landasan penalaran pendapat ini terletak pada kenyata- an dan ideologi, bahwa DPR merupakan wakil dari, dan menyuarakan aspirasi rakyat. Oleh karena itu, apabila pemerintah memang benar-benar mengemban kepentingan rakyat, selayaknyalah apabila mereka memperhati- kan DPR Belum berjalannya kontrol sosial secara ter- Di pihak lain, kenyataan tadi juga menunjuk- kan sikap pemerintah (eksekutif) yang cende- rung tertutup dan dominan. Hal ini membuat kita ingat pada keterangan Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo bahwa penyelewengan dana pembangunan kita mencapai 30 persen. tidak seberapa dibanding 3,5 juta hektar hutan Kaltim yang musnah pula terbakar. Namun bagi Pulau Bali dengan luas hutan 126 ribu hektar, lenyapnya ratusan hektar hutan sangat memprihatinkan. hidro- Terlebih-lebih hilangnya gis juga berfungsi dalam peng- hutan di kawasan seperti Bukit Pohen yang memiliki fungsi a- mat vital, terutama dalam pengelolaan sistem orologi (sistem tata air dan at- mosfir) bagi kawasan-kawasan sekitarnya. Tidak dipungkiri, kebakaran tersebut berpotensi menimbulkan bencana ekolo- gis. awetan keanekaragaman haya- ti. Penutupan vegetasi alam memainkan peranan penting dalam mengatur perilaku sis- tem drainase air, terutama "e- fek spons" yang menyerap air hujan dan air itu ditahan hutan serta padang rumput alami-se- hingga mengalir ke luar lebih lambat dan lebih merata ke da- lam sungai-sungai, mengurangi kemungkinan banjir pada mu- sim hujan yang lebat, sebalik- nya mengalirkan air secara terus-menerus selama periode musim kemarau. mengingat aktivitas-aktivitas yang menghasilkan emisis CO2 melonjak drastis di daerah ini. Dari hasil penelitian oleh LIPI-Pertamina (1992) dalam ketiga "pulau" ditemukan 262 jenis tanaman, terdiri atas jenis pohon (46); semak (30); herba (99); liana (24): anggrek tanah (16); dan anggrek efifit (47). Oleh Kaler Surata membantu penyerbukan bu- nga. Sementara pengendalian serangga hama dilakukan bu- rung perenjak belalang (locus- nung (orthothomus cuculla- tus). Hewan lain yang dijumpai adalah kijang (muntiacus mun- cak);rusa (cervus timorensis); monyet kera (macaca fascicu laris): lutung (trachypitecus au- ratus); dan babi hutan (sus scrova). Berarti dari segi flora dan fauna, Bukit Pohen mem- punyai simpanan jenis yang cu- kup bervariasi, yang tentu saja semakin sulit dapat ditemukan di bagian lain dari Pulau Bali. Kekayaan tersebut memang pantas diamankan secara lebih seksama, mengingat banyak di antaranya belum sempat di- singkap fungsi dan keber- adaannya dalam menata ke- harmonisan ekosistem. Penca- garalaman dimaksudkan untuk memberikan perlindungan, khususnya terhadap eksploita- si oleh manusia guna menjamin proses-proses ekologis dapat berlangsung secara alami. Sesuai dengan Surat Kepu- tusan Menteri Pertanian No- mor 716/Kpts/Um/11/1974, ter- tanggal 24 November 1974, Bukit Pohen (388,2 hektar) bersama dengan Gunung Le- song (564,2 hektar) dan Bukit Selain itu, hutan tropis se- Tapak (810,4 hektar) dimasuk perti yang menutupi Bukit Po- kan menjadi satu kawasan Ca- hen dikenal sebagai "paru- gar Alam Batukahu. Ketiga paru dunia", karena mempu- kawasan hutan berdekatan sa- nyai kapasitas asimilasi CO2 tu sama lain, tetapi tidak saling paling besar dibandingkan je- berhubungan. Masing-masing nis hutan yang lain. Diperkira- kawasan dikelilingi pemukim- kan setiap satu hektar hutan an penduduk, lahan perkebun- tropis mampu menyerap satu an dan pariwisata, sehingga se- ton CO2 setiap hari dan ke- cara ekologis ketiganya me- mampuan itu semakin besar rupakan pulau-pulau" yang pada hutan yang belum menca- terletak di lereng tiga gunung. pai tahap suksesi puncak. An- Di antara "pulau Bukit Pohen tara 60 sampai 70 persen hutan dengan Bukit Tapat terletak di Bukit Pohen masih didomi- Kebun Eka Karya yang dikelo- nansi tumbuhan semak dan herba sehingga memiliki luas Penetapan sebagai cagar a- permukaan tubuh yang berklo- lam terkait erat dengan geogra- rofil sangat tinggi. Dengan ka- fis ketiga "pulau" yang berper- ta lain kesanggupan menyerap an sebagai kawasan penyangga CO2 dan memproduksi O2 sa- madu (lichmera indistincta) jir dan krisis air. kehidupan (life support sys- ngat besar. Fungsi asimilator dan burung jantung arachnot- tem), di samping secara biolo- demikian sangat diperlukan, hera longirostra) berjasa dalam Ditemukan pula sembilan jenis tanaman jelatang (urticaceae) yang belum banyak diketahui peranannya dalam ekosistem. Kekayaan flora Bukit Pohen tidak sebesar dua kawasan yang lainnya, namun "pulau" ini mempunyai karakteristik komunitas vegetasi, yakni ter- Apabila kebakaran datang dapatnya tegakan murni ko- dan menghanguskan ribuan ta- munitas cemara pandak (podo- naman, bencana itu seyogya- carpus imbricatus) dan cemara nya menjadi otokritik bahwa u- geseng (casuarina junghuhnia- paya perlindungan yang di- na) yang tidak bercampur de- lakukan selama ini belum me- ngan jenis tanaman yang lain. madai. Konsekuensinya kita Sedangkan untuk faunanya, di harus membayar mahal atas Bukit Pohen ditemukan 31 je- kelalaian itu, bukan saja kare- nis burung. Beberapa jenis bu- na banyaknya dana yang diper- rung seperti bultok (megalaima lukan dalam mereboasasi, me- lineata) dan srigunting kelabu lainkan lebih pada ongkos yang (dicrurus leucocephalus) ber- harus dikeluarkan guna meng- peran dalam penyebaran biji atasi kerugian-kerugian yang sehingga regenerasi hutan da- timbul dari risiko alam yang ti- pat berkelanjutan. Burung isap dak terduga, seperti erosi, ban- la LIPI. Surat Pembaca (Bersambung ke Hal 15 kol 8) Nama dengan Bahasa dan Huruf Bali SETIAP memasuki Bulan Bahasa Oktober, intensitas pe- mikiran dan perhatian kita lazimnya meningkat terhadap keberadaan bahasa - nasional maupun daerah. Khusus memperingati Bulan Bahasa 1994 ini, di Bali berkembang pemikiran untuk lebih memperhatikan eksistensi bahasa Ba- li sebagai bagian dari kebudayaan Bali yang perlu dijadikan aset pariwisata. Salah satu caranya, pemakaian bahasa dan huruf Bali untuk nama jalan, perusahaan, hotel, restoran, dan sebagainya di Bali. Tentu saja terhadap pemikiran ini ada yang setuju dan ada yang tidak setuju, dengan argumentasinya masing-masing. Di luar itu barangkali ada usul-saran lain sebagai jalan ke- luarnya, atau sebagai tindak lanjutnya. Oleh karena luasnya aspek yang terkait dengan masalah tersebut, pemikiran ini diharapkan menarik perhatian, bukan hanya bagi pembaca Bali Post di Bali, juga pembaca Bali Post di luar Bali. Bagaimana tanggapan dan argumentasi Anda terhadap pemikiran ini? Apa pula usul-saran Anda? Silakan kirim ke Redaksi Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232, jangan lebih dari tiga perempat halaman folio diketik dua spasi. Sertai nama dan alamat Anda yang jelas, serta selem- bar foto Anda. Tanggapan Anda paling lambat sudah kami terima tanggal 12 November 1994. Kolom Belajar Mengarifi Kenyataan ga HIDUP dalam era seperti Mahasiswa sebagai cende- sekarang ini agaknya menun- kiawan atau setidaknya calon tut kita untuk menyediakan cendekiawan mestinya mem- lebih banyak bekal 'kearifan' punyai ciri-ciri seperti itu da- dalam rangka menggauli rea- lam sikap dan perilakunya, litas kehidupan. Kalau tidak, juga dalam pola berpikirnya. kita sendiri yang akan terje- Oleh karena itu, kita maklum bak dalam 'kekecewaan' dan kalau masyarakat menuntut 'sakit hati' yang berkepan- 'sesuatu yang serba 'lebih' jangan. Pada akhirnya nanti, dan cenderung idealistik dari menggerogoti jiwa kita hing- mahasiswa. Mahasiswa tak tak mampu lagi berpikir sedikit pun dikehendaki me- dan bertindak normal dan lakukan 'kesalahan' tentang proporsional sesuai kehen- suatu hal. Apalagi kalau 'ke- dak moral kemanusiaan kita. salahan' itu sebesar seperti Catatlah, fenomena- kasus bentrokan mahasiswa fenomena kehidupan yang a- anggota Menwa dengan ma- mat potensial menyebabkan hasiswa anggota Himpala di kita kecewa dan sakit hati. Universitas Nasional, Jakar- Antara lain, kasus Unas, Se- ta. Kita merasa kecewa, bah- lasa (18/10) lalu, di mana ter- kan bisa jadi 'sakit hati'. jadi bentrokan antara maha- Namun, barangkali satu siswa anggota Menwa dengan hal kita lupa, bahwa mahasis- mahasiswa Himpala (Him- wa itu juga manusia, makh- punan Mahasiswa Pencinta luk Tuhan yang dilengkapi Alam). Bentrokan tersebut potensi nafsu, emosi, dan po- mengakibatkan empat maha- tensi untuk 'lupa'. Oleh kare- siswa luka-luka, sebuah sepe- na itu, mahasiswa -bahkan da motor hangus terbakar cendekiawan pun- kadang- dan kantor sekretarial (Pos- kadang bisa menjadi emosio- ko) Menwa juga hangus dila- nal, ambisius untuk melaku- lap api karena dibakar. kan kesalahan dan lupa akan Yang tidak bisa kita meng- predikat ideal yang mem- erti, kenapa peristiwa itu ter- bungkus dirinya. Maka terja- jadi, dan dilakukan mahasis- dilah kasus seperti di Unas wa, salah satu kelompok ma- itu. Di sinilah sebenarnya kita syarakat yang sering meng- dituntut arif menerima ke- aku 'kaum intelektual'. Kita nyataan itu. heran, bagaimana mungkin Jadi, memang hidup dalam intelektual, yang nota bene era seperti sekarang ini me- memiliki pola pemikiran pa- nuntut kita untuk menyedia- ling maju dan paling beradab kan lebih banyak bekal 'kea- dibandingkan golongan ma- rifan' dalam rangka meng- syarakat lainnya, bisa me gauli realitas kehidupan. lakukan hal sebrutal itu. Bahwa, terjadi kasus Unas, i- Orang-orang di sekitar kita tulah kenyataannya. Kita ha- kemudian mengeluh sambil nya berusaha belajar meng- menggumamkan pertanyaan arifi kenyataan itu. Juga ter- : apa sebenarnya yang salah hadap kenyataan-kenyataan dalam kehidupan kita? yang lain. Seperti kasus PDI Orang-orang bijak sering Jatim, kasus Semen, kasus mengatakan bahwa cendekia- Golden Key Group, naiknya wan (intelektual) adalah go- tarif listrik, kasus recalling, longan masyarakat dengan kasus PT Detta Marina dan seperangkat ciri seperti, se- sederetan kasus lainnya. Se- nantiasa mencari kebenaran mua itu amat potensial me- hakiki tanpa henti, selalu nyeret kita pada kekecewaan' mempertanyakan secara kri- dan 'sakit hati. tis dan hati yang bening setiap Sekarang mungkin kita ha- persoalan yang ada, senantia- nya bisa berusaha belajar sa menggeliat keras dari se- mengarifi realitas-realitas ter- tiap ikatan yang mencoba me- sebut, sambil menanti yang lilit kebebasannya, mempu- berwenang menyelesaikan nyai rasa kepedulian pada masalah-masalah tersebut. I- manusia dan permasalahan- nilah 'sementara' yang bisa permasalahan kemanusiaan kita lakukan, untuk me- dan dengan demikian selalu nyelamatkan diri kita masing- prihatin pada nasib manusia, masing dari sikap dan perila- ruang batinnya selalu dimulai ku yang emosional dan tak rasa simpatik dan cinta kasih proporsional. terhadap sesama manusia, mudahan bekal 'kearifan' ki- rendah hati adalah sikap dan ta itu cukup, sampai waktu perilaku hidup yang senantia- yang kita sendiri tak bisa me- sa melekat dalam kehidupan nentukan. kesehariannya, dan tak kalah penting, cendekiawan itu, tentu berwawasan luas. Monumen di Depan Kantor Gubernur Mudah- Yahya Umar Setiap saya lewat lapangan pekerjaan saya pikir hal itu a- yang menjadi kegelisahan Persyaratan: Sertakan Fotokopi Identitas Niti Mandala depan Kantor kan lebih positif dan berarti un- saya: perlukah kita memba- Pemda Tk. I (Gubernur), se- tuk suatu kemajuan memper- ngun sebuah monumen yang menghabiskan dana cukup ba- Soal Tanah dan BNR 5 juta per are disetujui hanya tiap kali itu pula hati dan dada sempit pengangguran. Bukan saya tidak setuju de- nyak, dengan membiarkan dan Rp 2 juta per are oleh BNR saya sesak. Mata saya menera- Sebelumnya me- Ketua Dewan dan anggota diucapkan Nyoman Suata yang nyaksikan keadaan pemba- tersebut yang banyak menelan gur? Saya baru sadar, saya o- wang ke dalam lapangan me- ngan pembangunan monumen mentelantarkan para pengang- nyampaikan terima kasih atas lainnya telah tersampaikan da- saat itu membacakan per- kami Penyelewengan sebesar itu hanya bisa terjadi kesediaan Bali Post member- lam berita dimaksud, dan pula nyataan mewakili masyarakat ngunan yang sudah bertahun- dana, tetapi hati kecil saya ber- rang kecil yang tak mungkin karena belum adanya kontrol, dan ketertutup- itakan persoalan yang sedang adanya hasil dialog yang terja- pemilik tanah yang terkena tahun dan sampai sekarang be- kata lain dan merasa terganggu keluhan saya terdengar, teria- an terhadap kontrol. Keduanya memang me- rupakan dua sisi dari mata uang yang sama. Kita menjadi lebih prihatin lagi apabila meng- ingat kembali mekanisme-mekanisme yang Pemberitaan tersebut menu- selama ini kita dengar dan alami, seperti cekal, rut kami telah cukup bagus di muat dan dibaca khalayak ra- rugi tersebut di hadapan De- syarakat telah disedot untuk sil yang baik dan memuaskan, an saya kepada Bapak. buldozerisme, nepotisme. Semuanya itu men- cerminkan dominasi penguasa dan lemahnya peranan kontrol masyarakat, termasuk di da- lamnya orsospol dan lembaga perwakilan ra- kyat. kami tidak diberitahu sebelum- Catatan kami alami, khususnya saat ka- di di lokasi saat Tim Dewan ke pembangunan BNR. lum ada tahap penyelesaian dengan ketidakjelasan akhir kan hati saya tertanggapi dan Tk. I Bali 21 Oktober 1994. mi datang ke kantor DPRD lokasi. nya. Pikiran saya menghitung- penyelesaian proyek tersebut akan mengusik pikiran para Perlu kami sampaikan bah- Kami tidak pernah me- hitung berapa rupiah telah di- dan penyedotan dana yang ter- pejabat yang berwenang. Se- wa setelah berita tersebut ter- nyampaikan persoalan ganti habiskan dan berapa dana ma- lalu besar tanpa diimbangi ha- kali lagi maaf, atas keterbuka- di samping hal tersebut.peng- mana pertemuan kami dengan mai timbul kesan ganti rugi Rp wan. Yang kami sampaikan, pembangunan monumen ini. Terlintas pada saat itu peng- angguran yang kian hari kian Made Ngurah Agus Surya Ku- suma, S.H. Yth. Pemda Propinsi Bali nya bahwa pembebasan tanah angguran semakin memblu- membengkak serta penyempit- kami akan diperuntukkan bagi dak, penyaluran lapangan pe- an pembukaan lapangan pe- Jalan Trijata No. 16 Br. Kerta Kemelut Bank Ratnadi Den- pedihan ini? Buana, Nirwan Bakrie selaku pemilik kerjaan semakin menyempit, kerjaan. Satu kenyataan lagi, sementara kita bergu- Kembali lagi ke pertanyaan pasar sudah berlangsung men- Denpasar 80233. Sebagai salah seorang warga Bakrie Nirwana Resort. Kami pejabat-pejabat yang berwe- lat dengan ketidakmampuan orsospol kita, ter- dekati dua tahun. Namun pe- negara Republik Indonesia pe- hanya diberitahu bahwa tanah nang sibuk membuat, meru- masuk Golkar, dalam menumbuhkan demo- nyelesaian kemelut tersebut nulis memberanikan diri meng- kami dibebaskan untuk kepen- muskan dan menghitung ber- krasi, kemungkinan pembentukan saluran hingga detik ini belum tuntas. (baca: orsospol) baru terhambat. Kita me- Para nasabah sudah amat men- imbau Pemda Propinsi Tk. I tingan Negara. Oleh aparat apa banyak keuntungan Bali (Gubernur dan DPRD I yang turun ke desa kami secara proyek yang akan didapat. mang sering mendengar pendapat indah, wa- derita dan ibarat anak ayam Bali) agar berkenan membantu rutin dan mendatangi rumah Tiba-tiba ada daun jatuh tepat Kata Menteri Transmigrasi Siswono Yudohusodo, tidak laupun sulit dilaksanakan, yang penting bukan kehilangan induk. para nasabah Bank Ratnadi rumah kami satu persatu, kami mengenai wajah saya, buyar, ada jalan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan. menambah, tetapi meningkatkan yang sudah Penulis adalah salah seorang yang telah cukup lama mende- hanya diberi pilihan, melepas dan saya sadar, saya ada dalam ada. Namun di pihak lain berkembang pan- dari sekian puluh ribu nasabah rita serta kebingungan. Pemda kan tanah dengan ganti rugi kenyataan hidup. Dalam hati dangan bahwa tambal sulam bukan barang Bank Ratnadi. Uang yang pe- Propinsi Tk. I Bali wajar mem- yang belum kami sepakati se- saya bertanya: adakah pejabat- yang mudah dilakukan, dan biasanya tidak nulis kumpulkan bertahun- bantu rakyatnya atau warga- belumnya dengan BNR, atau pejabat yang berwenang sadar menghasilkan kebaikan maksimal. Barangkali tahun, rupiah demi rupiah, dan nya yang tengah dilanda kepe mengambil uang penggantian untuk apakah tujuan pemba- benar pendapat para pakar, kita memerlukan penulis titipkan/percayakan dihan (kesusahan). perombakan sikap mental secara lebih men- pada Bank Ratnadi, kini tak di pengadilan. Untuk menda- ngunan monumen tersebut Para nasabah tersebut sudah patkan tanah kami dengan se- (yang saya baca di Bali Post Menurut anggota Komisi VI DPR, dalam masalah kenai- dasar di dalam memandang suatu persoalan tentu rimbanya. Oh.... betapa cukup sabar. Menunggu, me- gera pada waktu itu bahkan terakhir yang lalu, pemba- kan tarif listrik pemerintah cenderung tidak peduli lagi atau aspirasi yang berkembang di ma- luka hati ini. syarakat. nunggu dan menunggu.... ada yang sampai sangat melu- ngunan monumen tersebut ma- Penulis yakin, para nasabah Atas perhatian Pemda Pro- kai perasaan kami sebagai war- sih membutuhkan dana sekitar Dalam kaitan inilah kita menempatkan se- yang lain (yang senasib dengan pinsi Tk. I Bali, penulis ucap ga negara Indonesia yang baik. lima trilyun rupiah), jika peng- cara proporsional setiap aspirasi politik yang penulis) yang jumlahnya pu- kan terima kasih dan penulis berkembang akhir-akhir ini. Suatu aspirasi po- luhan ribu itu, hati mereka ju- mohon jawaban atau tanggap- ta, tanah leluhur kami yang su- Karena Negara yang memin- angguran masih membludak. Apakah keberadaan monu- litik tidak cukup ditanggapi dengan menyata- ga luka. Mereka bingung, me- an dari Pemda Propinsi Tk. I bur dengan tanaman padi yang men tersebut untuk menutupi kan bahwa sudah ada ketentuan perundang- nyesal dan segala macam ke- Bali. undangan yang sah, yang tidak memungkin- luhan berkecamuk dalam be- kan aspirasi politik tersebut direalisasikan. De- nak mereka. Siapakah yang a- Dharma Samadhi ngan pendekatan yang lebih terbuka dan ma kan menolong mereka dari ke- Celuk, Sukawati, Gianyar. nusiawi, diharapkan kita mampu melihat sisi lain. Bukan mustahil memang ada butir-butir ketentuan perundang-undangan yang berlaku sekarang yang perlu lebih disempurnakan, a- tau bahkan direvisi, selaras dengan aspirasi yang berkembang di masyarakat, namun ha- rus disadari semua itu memerlukan waktu dan harus melalui prosedur yang mengacu pada sistem yang telah disepakati bersama. telah memberikan hasil kepada keberadaan dari penganggur- Dengan kata lain, harus dicari, jangan hanya di- tunggu kehadirannya. ✰✰✰ suara DPR. Pelaksanaannya otomatis. ✰✰✰ kami sehingga kami dapat hi- an, seandainya dana proyek Mulai besok umat Hindu merayakan Galungan dan Ku- monumen tersebut digunakan ningan (Bersambung ke Hal 15 kol 1) untuk memperluas lapangan Anggota Redaksi: Denpasar: Made Sugendra, Sri Hartini, Ida Bagus Geriawan, Nengah Srianti, Wayan Suja Bali Post Adnyana, Wayan Wirya, Wayan Suana, Dwi Yani, Komang Suarsana, Nikson, Nyoman Sutiawan, Legawa Partha, Glanyar: IB. Alit Sumertha, Bangli: Made Sueca, Semarapura: Daniel Fajri, Singaraja: Made Tirthayasa, Amlapura: Wayan Sudarsana, Tabanan: Gst. Alit Pumatha, Negara: Eddy Asri, Jakarta: Muslim- in Hamzah, Suhendra Usmaya, Bambang Hermawan, Sahrudi, Agus Widodo, Surabaya: Edy Poerwanto, NTB: Agus Talino, Iszul Kairi, Ryanto, Ruslan Efendi,Suharto, NTT: Hilarius Laba, Wartawan Foto: IGN. Arya Putra, Djoko Moeljono. Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke Redaksi hendaknya ditik dengan dua spasi (spasi rangkap). Selamat memperingati kemenangan dharma atas adharma. Bang Podjok Color Rendition Chart 2cm 4cm
