Tipe: Koran
Tanggal: 1994-11-01
Halaman: 08
Konten
HALAMAN 8 Menyiasati Persembahan - Pemujaan Galungan Sekarang dan Masa Depan Umat Hindu dalam sujud ke hadapan Sang Hyang Widhi Wasa. Tiga Pahala Hidup Kalau kita sitir dan kaji kem- bali sikap Weda yang takut ke- pada orang miskin, malas, bo- doh dan penyakitan, telah ter- sirat bahwa Weda hanya se- kemampuan ekonomis), rajin, Bali Post/Wid ma. Sehingga dalam hidup dan kehidupan ini, penikmatan tiga pahala hidup, dharma, artha dan kama menjadi utuh dan sempurna. saha yang ditempuh, untuk mencapai suka dan bahagia se- cara sekala maupun niskala. Untuk mencapai tujuan itu, landasan dan pijakannya tetap dharma, artha dan kama itu. Tetapi secara selaras, seim- bang dan harmonis, berdasar- kan kemampuan dharma dan artha patut melaksanakan yaj- na dengan sadhana bhakti, da- lam persembahan dan pemuja- an. Pelaksanaan yajna yang pa- tut, berkat dukungan ke- mampuan dharma dan artha, akan mendatangkan pahala da- pat menikmati suka dan baha- gia dalam hidup dan kehidupan sekarang dan kelak kemudian di alam lain. "Setelah sempurna terlaksa- na usaha dharma, maka ber- ikhtiarlah ia memperoleh harta kekayaan (dengan tetap ber- landaskan dharma). Kemudian ia beristri, mengenyam kenik- matan duniawi, (dharma pula tetap sebagai landasannya). Selanjutnya ia mengadakan u- pacara kebhaktian dan pe- mujaan Dewayajna, Pitrayaj- na; orang yang demikian per- ilakunya menikmati 'suka'dan bahagia sekarang dan 'suka' dan bahagia kemudian," kata Bhagawan Wararuci. Akan tetapi lebih dari semua itu, sisi lain pahala persembah- an dan pemujaan dalam setiap yajna, yang didasari dukungan dharma, artha dan kama yang diperoleh melalui usaha ber- landaskan dharma, akan betul- betul mendatangkan suka dan bahagia dalam hidup dan kehi- dupan ini. Seperti dikemuka- kan dalam ajaran Karmayoga, (Bhagawadgita, 14), karena makanan makhluk hidup, ka- rena hujan makanan tumbuh, karena persembahan hujan tu- run dan persembahan lahir ka- rena kerja. Kerja atau usaha inilah memang dapat melahir- kan tujuan hidup, terutama dharma, artha dan kama; tiga pahala hidup untuk melakukan persembahan dan pemujaan ke hadapan Hyang Widhi dengan segenap istadewata-Nya. Dalam satu petikan Bhaga- wadgita disebutkan, timbal ba- lik dari kerja dan usaha sampai melakukan persembahan, a- kan dapat dicapai suka dan ba- hagia, sekala dan nikala. Kare- na kerja dan usaha persembah- an itu, umat manusia akan mendapatkan ketiga pahala hi- dup. Hal inilah yang patut dire- nungkan dalam usaha ngaga- lung (merayakan Galungan) yang benar dan utuh, di balik aktivitas mapatung, maebat, mamenjor, sembahyang dan muspa, masimakrama (mad- harmasanti). Ngurah Oka Supartha BALIPOST BIASBE GALUNGAN di Bali adalah dominasi ritual. Meski filsafat-bagian penting lainnya dari agama-belakangan mulai memperlihatkan kegairahan luar biasa. Dan ketika pariwisata Bali digenjot, perilaku beragama secara ritual ini kian nampak. Selasa Wage; ember 1994 Galungan di Bal Keterbuka aktivitas ini menurut Hindu diya dapat meningkatkan derajat lain dalam bin nya pengaruh pola pikir ekonomis dalam perilaku beragama yang ritu- ia dibuatkan jalan untuk bersatu de Sung Pencipta. Dari konsep pe Satu kecenderungan yang nampak kemudian adalah demikian kuat- makhluk bawahan manusia itu, then lebih tinggi kualitasnya, karena ihat sebagai " alistik itu. Lihatlah ketika orang Bali merayakan Galungan. Kemajuan lestarian lingkungan, kegiatan inida menjaga kelangsungan hidup wisata, harus ekonomi terefleksikan lewat kemewahan banten yang dipersembahkan. tanam-tanaman, karena ia selalu dipan sebagai sarana upacara. duduknya hi Wanita-wanita menjunjung gebogan dari buah impor. Buah importer- Sebagian kelompok masyarakat punya kebiasaan baru' men- wilayah di m tata di atas dulang. Orang Bali kini membuat banten dengan anggur jadikan parcel sebagai banten, vasi banten kemudian agak daun lontar y Prancis, jeruk Sunkist, buah Pir dan apel Kanada, dengan alasan lebih bergeser dari apa yang dibuat genelerdahulu. Bingkisan-bingkisan wa atau raks enak dimakan lungsuran-nya ketimbang buah-buah lokal. Kue bolu, yang diterima dari relasi menghibale piasan keluarga Hindu. dewa dan rak caramel cakedan krupuk melinjo sebagai pengganti jaja uli dan begina. Sebelum dibuka dan disantap pengmah, dihaturkan terlebih dulu pengukir kita Seorang bapak bercerita, istrinya selalu memesan ayam panggang di ke hadapan Hyang Widhi; parcel padijajaran dulang-dulang ban- artistis. Bali satu restoran terkenal di kota Denpasar, untuk keperluan banten. "Kalau ten sodan. Sekali lagi, ini harus dilagai wujud bakti dalam berib- sebagai kawa membeli ayam hidup dan membuat di rumah, di samping repot, lung- adah. Logikanya, sebelum dimaki yang didapat dipersem- yang lengang buah dadany suran-nya tak enak. Kan lebih baik memesan di restoran profesional." bahkan terlebih dulu ke hadapan Hidhi, agar ia jadi berkah. "Banten Parcel" "kamboja dan begitu ia. Pemanjaan lidah dan perut? Lalu ada yang berkata, memasukkan unsur-unsur nontradisi (buah impor, misalnya) ke dalam sarana upacara adalah satu cara pengemban gan dan pengayaan budaya Agama Hindu di Bali. Tapi menurut Wakil Sekjen Parisada Pusat, I Ketut Wiana, fungsi Agama Hindu sesungguh- nya untuk memelihara budaya/tradisi setempat. Dengan alasan itu, sem ula generasi terdahulu mempersembahkan dalam bentuk sesaji, hasil sawah ladang dan olahannya serta hewan piaraannya. Secara spiritual, Di sebagian rumah, "banten pared disa dalam deretan panjang. Ini Walter Spies Tapi jika m harus dilihat sebagai wujud baktia Tuhan, dari cara beragama yang ritualistik itu. Dari satu sisi kir semacam ini nampaknya isan karikatu akan kian mengajegkan bisnis bil ini di masa datang. Sekitar pikir tradisic seminggu menjelang Galungan, or dengan sangat gampang dapat sebagai keku membeli parcel di Denpasar. Kareahampir tak satu toko dan pasar dikawinkan, swalayan pun yang tidak menjual Mulai dari makanan camilan Pendeta, Penguasa, Pengusaha Wajib Tegakkan Dharma Pergeseran Sistem Eko membelenggu syarakat dalam upaya mereka mendapatkan hidup aman, da- mai dan sejahtera. PENDETA, penguasa dan patkan hidup aman sejahtera. Jumlah orang yang menderita pengusaha tidak perlu Kalau kelima unsur itu tidak sret semakin meningkat. Rasa berhadap-hadapan atau berse- berfungsi dalam kehidupan kasih sayang pada yang lebih berangan jalan dalam memba- bersama dalam masyarakat menderita semakin pudar. Di ngun masyarakat untuk mene- dan negara, maka adharma satu pihak ada pengusaha hi- gakkan dharma. Justru harus pun akan merajalela. Fungsi dup mewah bergelimangan berada dalam satu fron meng- masing-masing unsur itu ada harta benda dari hasil usaha- hadapi adharma berupa per- baiknya kita lihat kembali da- nya, di lain pihak para karya- soalan-persoalan pelik yang lam memperingati Hari Raya wannya hidup dengan kebu- masih ma- Galungan dan Kuningan, No- tuhan fisik minimum. Di satu vember ini. pihak ada pengusaha hidup de- Menurut Kitab Manawa ngan fasilitas yang terkadang Dharmasastra, tugas pokok berlebihan dan mendapat pem- danam, yakni memberi rasa a- tuhan nyatanya, sementara pe- penguasa adalah raksanam dan bagian tanah yang bukan kebu- man dan kesejahteraan. Di gawai kecil dengan fasilitas a- samping itu raja pun diwajib- mat minim dengan kemampu- kan mempelajari Weda, me- an mencicil rumah sangat se- nyelenggarakan upacara yad- derhana pun harus melewati nya serta menguasai diri dari prosedur bertele-tele. keterikatan pada benda-benda ma seorang pengusaha pun wa- duniawi. Dalam kitab yang sa- jib mempelajari Weda dan me- langsungkan upacara yadnya. Jadi, dalam pandangan Hindu penguasa dan pengusaha hen- daklah juga seorang rohani- wan. buktikan, dalam setiap per- tab Sarasamuscaya, "Weda a- sembahan dan pemujaan yajna mat takut kepada orang-orang Galungan bagi umat dengan tata upacaranya, ma- bodoh, miskin dan penyakitan, Hindu di Bali bisa ber- syarakat umat Hindu di Bali se- serta orang-orang malas". O- arti banyak. Ia berarti lalu cenderung berusaha untuk leh karena itu, untuk mengata- mempersembahkan banten (u- si sikap Sang Hyang Weda pakaian baru bagi pakara) yang semakin elabora- yang "takut" itu para Maharsi Lalu bagaimana tuntunan anak-anak, kesibukan ie, detail dan lengkap. Sehing- menciptakan Upaweda, se- menggunakan artha setelah ar- ga persembahan dalam pe- hingga tuntunan perilaku kese- tha itu diperoleh melalui usaha luar biasa 'mesepuk' mujaan tampak semakin ma- harian mereka, termasuk saat yang tidak dicemari oleh ad- bagi kaum ibu, 'libur rak. Ini berlaku secara individu melakukan yajna dengan tata harma? Bhagawan Wararuci sah' bagi pegawai kan- maupun kelompok seperti desa upacaranya, agar tidak melen- juga memberi tuntunan, artha adat, banjar, pemaksan, ke- ceng dari Weda. Karena pelak- harus dibagi tiga. Satu bagian toran, panen bagi pe- luarga besar, dalam pelaksan- sanaannya tetap berdasarkan digunakan untuk kepentingan sastratah (berbagai tuntunan memenuhi kewajiban dharma, dagang termasuk pen- an yajna. Di balik kemarakan itu, ka- Mpu Lutuk) dan gurutah (me- bagian lainnya untuk kepen- jual parcel. Di sisi lain- lau kita kurang arif menyimak nurut tuntunan serta petunjuk tingan memenuhi kama. Bagi- ada seruan - seruan a- akan tercipta kesan mewah, Pandhita). an terakhir, kembali diguna- kan untuk modal usaha artha gar upacara memper- berlebihan dan hura-hura. Na- dan ekonomi, dengan harapan agar berkembang sehingga tiga timbangkan segi eko- mun kalau disimak dan dikaji berdasarkan konsep Weda dan pahala hidup ini terus pula da- deta dan penguasa adalah satu Dalam konsepsi Hindu, pen- nomis, dalam arti Upaweda, tampaknya ajakan pat dinikmati secara utuh, sela- dan sejajar dalam fungsi yang mengurangi hal-hal untuk memperkecil dan meng- ras dengan tuntunan Weda. berbeda. Dalam ajaran Artha- urangi banten, cenderung keli- yang terlalu bersifat ru. Demikian pula kesan me- sastra penobatan seorang raja budaya, sehingga tidak wah, berlebihan, dan hura- kang kepada orang kaya (ber Dengan demikian, asal peng- dilakukan oleh pendeta atau perlu ada pemborosan. hura itu. Karena kalau kita pandai dan sehat. Salah satu gunaan artha (kemampuan e- disebut Purohita. Demikian mau jujur, melalui pengamat- aspek yang tersirat di balik itu, Bali saat beryajna mempedo- pendeta-pendeta konomis) masyarakat Hindu di pula sebaliknya, pelantikan Terjebakkah umat an dan studi, pengadaan ban- Weda membenarkan peng- mani petunjuk dan tuntunan dilakukan oleh raja. Tidak ada (Purohita) Hindu ke dalam 'pen- ten (upakara) sebagai sadhana anutnya memiliki kekayaan. dangkalan spiritualan dan pemujaan yang sepin- kta phalaning hurip ngaranya, bhakti pada waktu persembah-Karena dalam hidup ini, "Telu Bhagawan Wararuci. yang lebih tinggi atau lebih ren- dah. Dalam Arthasastra juga kibat gelombang era e- tas tampak berdasarkan tradisi awaknyan telu, dharma, artha, mini jadisebutkan, tugas raja atau Suka dan Bahagia Utuh penguasa adalah rajintah, yang konomi sekarang ini? belaka-, pada dasarnya dalam kama, nahan tawaknyan telu, Tiga pahala hidup, dalam berarti membahagiakan ra- tuntunan ajaran caturiah, yang haywa tak kaslatan adharma," memang bersumber dari ajar- kata Bhagawan Wararuci da- merupakan kesatuan yang u- wujud dharma, artha dan kama kyat. Karena tugas inilah peng- an dan tuntunan gurutahserta lam kitab Sarasamuscaya. tuh. Usaha untuk mendapat- uasa disebut raja. Demikian juga tugas Purohi- sastratah. Sehingga kesan ela- borate itu, tidak semata-mata Artinya, tigalah yang merupakan artha (kemampuan ekono- ta adalah menyucikan umat karena dukungan emosi kea- kan pahala hidup ini, yaitu mis) termasuk tuntunan meng- manusia dan alam semesta. gamaan dan kemampuan eko- nganlah yang tiga ini dicemari mari oleh adharma, pada da- tisastra I, 9 menyebutkan, ada dharma, artha dan kama. Ja- gunakannya yang tidak dice- Karena itu Kitab Chanakia Ni- sarnya adalah merupakan tun- 5 syarat suatu pemukiman yang Hari Raya Galungan dan Ku- tunan betapa patutnya umat ideal. Kelima unsur yang harus ningan tak luncas (melenceng- kan ada artinya, kalau tidak manusia berusaha agar menda- ada dalam pemukiman ideal itu patkan suka dan bahagia yang adalah, pendeta, penguasa (ra- red) dari Weda. Walaupun ke- memiliki artha (kemampuan e- utuh pula. Baik suka dan baha- ja), pengusaha (dhanikah), cenderungannya lebih mempe- konomis), penikmatan kama gia dalam hidup dan kehidupan vaidyastu (ahli pengobatan) domani Upaweda. Hal itu sam- dan nadi atau sungai. Kelima unsur itulah yang ha- rus berfungsi dengan baik un- tuk menegakkan dharma atau Dengan kata lain dapat dike- sesuatu yang menopang kehi mukakan, betapa patutnya u- dupan manusia untuk menda- Apa 'trend' merayakan hari kemenangan dhar- ma melawan adharma di era ekonomi? Ikuti edisi khusus Divisi Aga- ma Ekuin Bali Post menyambut Galungan. AKHIR-AKHIR ini, banyak di antara kita berseru, agar saat melakukan yajna dan upacara, mengurangi banten (upakara). Tetapi sebaliknya terjadi ambi- valensi dari seruan itu. Karena pada era sekarang, diakui atau tidak, kenyataan telah mem- nomis. Persembahan dan pemujaan oleh adharma. Memang hidup ini tidak a- pai terjadi, karena masyarakat itu akan jauh di awang-awang. sekarang ini, maupun kelak pa- umat Hindu pada umumnya ti- Akan tetapi, dalam usaha men- da masa kehidupan di dunia dak mampu mempelajari We- dapatkan artha dan kama itu, lain. da yang 'berbahasa dewa' itu. Bhagawan Wararuci juga Di samping itu, seperti kata memberi petunjuk jangan hen- Bhagawan Wararuci dalam ki- daknya dicemari oleh adhar- Pimpinan, staf dan segenap jajaran karyawan/karyawati GUNG AUTHORIZED TOYOTA MAIN DEALER JI. HOS. Coroaminoto 47 Telp. 425547 (Hunting) Denpasar Mengucapkan Selamat Hari Raya GALUNGAN & KUNINGAN 2 November 1994 12 November 1994 Semoga Ida Sang Hyang Widhi Waça/Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rakhmat - Nya kepada kita semua. HB. 3198 Dari hasil suatu penelitian u- 8% dari total biaya produksi, pah buruh di Indonesua, hanya sedangkan Malaysia sudah mampu memberikan upah di a- tas 30% dari total biaya pro- duksi. Konon biaya "siluman" atau informal cost mencapai 30%. Biaya siluman ini tentu- nya diakibatkan oleh birokrasi kita yang belum bersih. Menegakkan Dharma Dharma tidak saja berarti kebenaran, kewajiban, kebaji- Untuk mengatasi berbagai kan, namun juga berarti sesua- persoalan yang masih menggu- nusia untuk mendapatkan hi- pendeta (baca: tokoh agama), tu yang menopang hidup ma- nung dalam pembangunan ini, dup bahagia. Masyarakat kita penguasa dan pengusaha perlu dalam zaman pembangunan ini lebih dekat lagi dalam suatu di- masih menghadapi berbagai alog yang jujur, ikhlas dan ter- kendala untuk mendapatkan buka. Meskipun belakangan hidup bahagia. Penguasaan ini pendeta, penguasa dan benda-benda hasil ilmu peng- pengusaha sudah semakin de- etahuan dan teknologi jauh le- kat dalam kegiatan-kegiatan u- bih cepat dari penguasaan pacara serta perbaikan tempat- mental, moral dan spiritual. tempat pemujaan, namun da- Kesenjangan ini menimbulkan lam pembangunan sumber terjadinya kehidupan yang se- daya manusia, kerja sama lang- makin jauh dari rasa bahagia. sung masih perlu diintensifkan. PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN DAERAH TK. II BADUNG JALAN A. YANI NO. 92 TELP. (0361) 231314, 231315 Fax. 234774 KOTAK POS 3133 DENPASAR AIR MINUM Direksi dan Staf beserta seluruh Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Badung mengucapkan: Selamat Hari Raya Galungan 2 Nopember 1994 & Kuningan 12 Nopember 1994 Semoga Tuhan Yang Maha Esa Ida Sang Hyang Widhi Wasa mem- berikan berkahnya kepada kita sekalian. BALI INTERNATIONAL HB. 204 Koordinasi perlu lebih diting- katkan lagi untuk mendapat- kan insan-insan pembangunan yang mandiri. Gerakan pem- bangunan yang masih bersifat instansional dengan sistem mo- bilisasi, semata-mata akan me- lahirkan insan-insan yang man- ja dan tergantung pada bantu- an pemerintah saja. Jika de- mikian halnya, betapapun se- maraknya hasil-hasil pemba- ngunan, tidak akan mampu menghasilkan kadar kebaha- giaan yang meningkat. Ka- renanya, era mendatang harus diupayakan untuk mewujud- kan insan-insan pembangunan yang mandiri dan berpartisipa- si dalam pembangunan. Visualisasi Kemenangan Dharma Rangkaian perayaan Ga- lungan dan Kuningan merupa- kan visualisasi dari perjuangan dharma melawan adharma. Rangkaiannya telah dimulai pada Rabu Wuku Sungsang (Rabu 26/10), yang disebut Sugian Tenten atau Sugian Pe- nenten, yang berarti upacara untuk memberikan peringatan kepada umat. Selanjutnya pa- da Kamis dan Jumat Wuku Sungsang (27-28/10) adalah Sugian Jawa dan Sugian Bali. Menurut Lontar Sunariga- ma, Sugian Jawa bermakna un- tuk menyucikan bhuwana a- gung (alam semesta) secara ri- tual dan spiritual. Kata "jawa" di sini mungkin bermakna "ja- ba" (di luar). Sedangkan Sugi- an Bali dinyatakan sebagai pe- nyucian bhuwana alit, yang da- lam lontar tersebut dinyatakan sebagai "raga tawulan", sama dengan kata "bala", yang ber- arti kekuatan dalam diri manu- sia sendiri. Tiga Sugian itu ber- makna suatu persiapan untuk menegakkan dharma melalui kesadaran diri, pelestarian a- lam semesta dan manusia itu sendiri. Mengenai penyucian bhuwa- na agung ini ditegaskan dalam Kitab Sarasamuscaya (135): "Tujuan hidup untuk menda- patkan dharma, artha, kamad- an moksa akan dapat ditegak- kan apabila didahului oleh pe- lestarian alam yang disebut Bhuta Hita". Sedangkan dalam Kitab Rahma Purana disebut- kan: "Tubuh ini diberikan oleh Tuhan hanya untuk mendapat- kan dharma, artha, kama dan moksa". Makna ketiga Sugian terse- but adalah kesiapan mental, a- lam dan fisik manusia untuk menegakkan dharma. Meng- haturkan pengerebuan itik pa- da hari Sugian bermakna untuk mendekatkan sifat-sifat sat- twam kepada kesucian Tuhan. Dalam Kitab Wrehaspati Tat- twa disebutkan, dekatnya pi- kiran dan sattwam dengan ke- sucian Tuhan akan membawa orang pada perbuatan dharma. Setelah Sugian disebut embang Sugian sampai Senin Dunggul- an ini (31/10), dinyatakan seba- gai turunnya Sang Kala Tiga Galungan, lambang kekuatan SIMPATI ANDA Bali Post menerima titipan sumbangan pembaca untuk saudara-saudara kita yang tengah menderita dan ditimpa kemalangan, antara lain: Komang Mardika penderita tumor mata, Ariyawan penderi- ta tumor, Wiliawan penderita kanker tulang. IGP Cakra penderita kaki gajah, Aryanti penderita kepala membesar, Maulana penderita kepala membesar, Kt. Raka penderita tangan puntung, Gd. Wardana penderita tumor, I Nyoman Rapa penderita perut mengeras, Wayan Kari penderita kan- ker rahang, Wayan Mubagia penderita kepala membesar, Ely Saputra penderita kulit bersisik. Sumbangan Anda dapat dikirim langsung ke bagian sekre- tariat redaksi Bali Post Jl. Kepundung 67 A Denpasar atau dengan weselpos dan rekening Bali Post di BRI Cabang Denpasar no. 31-45. 1065.4. Mengucapkan Selamat Hari Raya GALUNGAN & KUNINGAN Tgl. 2 November 1994 Tgl. 12 November 1994 Semoga Ida Sang Hyang Widhi Waca Senantiasa melimpahkan rahmat Nya kepada kita sekalian Tragia Dept. Store & Supermarket SHOPPING CENTRE NUSA DUA, GALLERIA, SEMARAPURA Pimpinan dan seluruh karyawan Bali Hilton Internasional mengucapkan: Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan 2 November - 12 November 1994 Semoga Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widhi Waça melimpahkan rakhmatNya kepada kita semua. W. Nurkancana, Singaraja Rp 699.500 untuk Komang Ely Saputra W. Nurkancana, Singaraja Putu, Denpasar Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 2.500 Rp 5.000 Rp 692.000 Rp 699.500 Rp 466.500 untuk Kadek Wiliawan Dewi, Denpasar Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 15.000 Rp 466.500 Rp 451.500 Rp 628.000 untuk IGP Cakra W. Nurkancana, Singaraja Rp 2.500 Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 625.500 Rp 628.000 Rp 347.000 untuk Wayan Mubagia Rp 2.500 Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 344.500 Rp 347.000 HB.3206 an, kala yang dat lagi, wal tinggi, p pemilik ikan, ka payonan kelompo laupun s yang se- bayaran mang di mapayor MENYAMBUT dan meraya kentara. Baik bagi keluarga kan Hari Raya Galungan seba- yang memiliki kemampuan e- konomis pas-pasan, maupun gai rerahinan gumi dan hari ke- menangan dharma mengalah mereka yang tergolong kaya. kan adharma, memerlukan Sejak sebulan sebelumnya, persiapan yang panjang dan la- kaum ibu sudah mulai mem- ma. Hal itu wajar saja, karena persiapkan berbagai kacang- Galungan memang istimewa kacangan, beberapa jenis ikan Dikatakan istimewa, karena di laut, seperti sudang, cotek, ge- antara hari raya-hari raya Hin-rang seleh, bulun du, persiapan dan perayaan Galungan paling lama dan pan- jang, di samping secara ekono- mis diperlukan dana lebih ba- nyak pula. Sejak hari Tumpek Wariga sampai dengan hari Budha Kliwon Pahang, ma- syarakat Hindu sesungguhnya sudah 'merayakan' Galungan selama 60 hari. Antara satu atau dua dasa warsa lalu, di lingkungan ma- syarakat pedesaan di Bali, per- siapan waktu dan perilaku eko- nomi untuk menyambut dan merayakan Galungan dengan segenap rangkaiannya, sangat adharma yang menyerang ma- nusia. Sang Kala Tiga Galung- an itu adalah, Bhuta Galung an, Bhuta Dunggulan dan Bhu- ta Amangkurat. Ketiga bhuta ini dapat dikalahkan pada Hari Penampahan Galungan, yang pada hakikatnya lambang pembasmian sifat-sifat kebina- tangan yang melekat pada diri manusia. Penyembelihan he- wan seperti babi dan ayam ber- makna untuk menghilangkan sifat tamas dan rajas. Makna Galungan menurut Lontar Sunarigama bermakna untuk menyatukan kekuatan rohani (Jnyana) guna menda patkan jiwa yang terang, dan jiwa yang terang itu dipakai un tuk melenyapkan pikiran yang kacau atau gelap. Inilah se-. sungguhnya makna filosofis Galungan. Di samping itu, u mat natab prayascita luwih se- bagai lambang kemampuan menegakkan dharma. Sedangkan Kuningan adalah lambang dari anugerah Tuhan kepada manusia berupa perlin dungan yang diwakili oleh ta- miang, gantung-gantungan, yang menyerupai bentuk sen- jata tombak. Sedangkan kolem dan endongan lambang bekal kemakmuran. I Ketut Wiana muanya merupakan material tetandingan rerasmen soda Galungan, sebagai sadhana bhakti pada waktu persembah- an dan pemujaan Galungan. Belum lagi kesibukan kaum ibu membuat jaja cacalan, jaja uli, jaja abug macan dan berba- gai jajan lainnya, untuk upaka- ra (raka-raka). Kegiatan kaum ibu dan wanita pada umumnya untuk mempersiapkan berba- gai jenis jajan untuk raka-raka, berlanjut sampai hari Penyaja- an Galungan (hari Senin Pon, Wara Dunggulan), dua hari se- belum Galungan. Belum lagi kesibukan membuat tape dan memeram berbagai buah- buahan, yang dilaksanakan pa- da hari Penyekeban Galungan (Minggu Paing, Wara Dungul an), yang juga sebagai material tatandingan raka-raka, gebog- tidak dik jar. Tepat Penamp gas pepa lima ata lompokr babi ke Pembay lakukan ka uang kumpul sekeha memang batas wa kati. Te dan trad lingkung batas ng pada ha (Senin K an), em an, yang akan dipajang dan di- Penamp persembahkan di Piasan Sang- Wage, V gah, Pemerajan masing-masing sud kel rumah tangga. member mereka namun usahaka Bagi n lum ma hari Pam nya mas selama sampai p Wara K lum Ha ningan. Berda pangan yang me lunasi ua nya pad Galunga Mapayonan dan Mapatung Jika kesibukan kaum ibu de- mikian banyaknya, lalu kesibu- kan kaum prianya? Walaupun tidak sesibuk kaum ibu, tetapi mereka pun mempunyai ke- sibukan Galungan dalam ke- lompok pranata sosial masing- masing seperti banjar, dan ber- bagai sekeha yakni Sekeha Ma- mula, Sekeha Nigtig (dulu Se- keha Manyi), Sekeha Nyapuh, berbagai Pamaksan. Bahkan ada Sekeha Sugih, sebulan se- belum Galungan telah mulai si- buk yang namanya sekeha ma- payonan. Mereka mengutus yang ber dua tiga orang yang dianggap jadi bual ahli untuk keliling desa, untuk ngat mal melihat-lihat babi ke rumah- Kalau rumah penduduk yang akan di- bias eko beli bagi kelompoknya, dan di- di balik Galungan (Selasa Wage, Wara wujudny potong pada Hari Penampahan lah dike Dungulan). Kalau babi sudah ditemukan di salah satu rumah tangga dan transaksi sudah kesempa pas, papayonan jadi. Kemudi- ikut map DANA PUNIA ANDA Bali Post masih menerima pan dana punia Anda, yang dimuat setiap Rabu, untuk beberapa pura yang memerlukan antara lain: Pura Pancaka di Mataram, Pura Segara Suci di Jateng, Pura Raksa Wira Bengkalis di Riau Pura Petitenget di Krobokan, Pura Gelap Besakih, Pura Wakabubak di Sumba Barat, Pura Jagat Sebudi di Karangasem, Pura Dharma Jati di Jatim, Pura di Irian Jaya, Pura Giri Shanti Bhuwana Ngan- juk di Banyuwangi, Pura Bukit Amerta di Banyuwangi, Pura Bukit Dharma Durga Kutri dan Gianyar, Pura Siwa Prasta di Lobar, Pura Mandharagin Semeru Agung di Jatim, Pura Ranget di Lobar, Pura Lingkuk Bune di Lobar, Pura Ujung Desa di Mataram, Pura Sekartaji di Jatim, Pura Boyolali di Jateng, Pura Blambangan di latim, Pura Maospahit di Cang- gu, Pura Gunung Pengsong di Lobar, Pura Pengubengan di Tinggah di Tabanan, Pura Pucak Sangkur di Tabanan, Pura Pura Kerthi Bhuwana di Lampung, Pura Ulun Danu Batur di Pura Songan Kintamani, Pura Dan Kusha Agra di Mataram, Pura Giri Kusuma di Bogor, Pura Jagat Natha di Riau, Pura Wisnu Murti di Klaten Jateng Pura Dhali Agrahita di Ma- Mulawarman di Kutai, Pura A- lang, Pura Payogan Agung gung Kertha Bhuwana di Kedin Jatim, Pura Agung Utara Segara di Bitung, Pura Bukit Indrakila di Desa Dausa Kinta- mani Bangli, Pura Dharma San di Mataram, Pura Jagat Natha di Jembrana. Rp 2.478.500 untuk Pura Suci Jateng Segara Putu Widhiasa, Denpasar Putu Gede Wirabakti, Denpasar Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 10.000 Rp 2.500 Rp 2.466.000 Rp 2.478.500 konomi an, men Ratna Jumlah Jumlah Putu G Jumlah Jumlah Ratnal Jumlah Jumlah W. Nu Jumlah Jumlah Tu De Jumlah Jumlah Ratna Jumlah Jumlah 2cm Color Rendition Chart 4cm
