Tipe: Koran
Tanggal: 1994-11-01
Halaman: 09
Konten
HALAMAN 9 BALIPOST ASBALI Selasa Wage, November 1994 1 lungan di Bali aktivitas ini menurut Hindu divani dapat meningkatkan derajat kuat- makhluk bawahan manusia itu, meni lebih tinggi kualitasnya, karena ritu- ia dibuatkan jalan untuk bersatu dean Sang Pencipta. Dari konsep pe- juan lestarian lingkungan, kegiatan ini dat menjaga kelangsungan hidup kan. tanam-tanaman, karena ia selalu diperlukan sebagai sarana upacara. rter- berharga puluhan ribu hingga perabotan rumah tangga berharga ratusan ribu jadi bingkisan. Bagaimana pun kecenderungan ini harus dil- ihat dalam kaitan keterbukaan Bali dari pen- garuh budaya-budaya luar di satu sisi, dan di sisi lain dalam bingkai kemajuan perekonomian masyarakat. Ia tak perlu dil- ihat sebagai "pendangkalan" atau kemerosotan pemahaman agama. Keterbukaan Bali dari pengaruh luar yang dimungkinkan oleh pari- wisata, harus diakui telah menyulap sisi-sisi miskin Bali beserta pen- duduknya hingga tak lagi berwarna muram. Bali sekarang adalah wilayah di mana dan apa saja bisa dijual. Seserpih kayu atau selembar daun lontar yang ditatah, jadilah cenderamata. Ia bisa tentang dewa-de- wa atau raksasa. Lihatlah di sepanjang jalan di Batubulan, figur-figur dewa dan raksasa "turun" ke tepi jalan dalam barisan patung dagangan pengukir kita. Flora dan fauna pun menjelma lewat potongan kayu, jadi artistis. Bali di era ekonomi glogal sekarang, seakan memetik takdirnya sebagai kawasan dengan setiap denyut bernilai jual. Ia bukan lagi Bali yang lengang seperti kala Ni Polok dan Reneng, masih memamerkan buah dadanya digambar para pelukis asing di bawah guguran bunga kamboja dan kembang sepatu di pantai. Atau ketika Rudolf Bonnet dan Walter Spies bermukim di tengah-tengah alam Ubud yang sunyi. Sebagian kelompok masyarakat bakan punya 'kebiasaan baru' men- ggur jadikan parcel sebagai banten. Visualisasi banten kemudian agak lebih bergeser dari apa yang dibuat generasi terdahulu. Bingkisan-bingkisan bolu, yang diterima dari relasi menghia hale-bale piasan keluarga Hindu. gina. Sebelum dibuka dan disantap penghi rumah, dihaturkan terlebih dulu ng di ke hadapan Hyang Widhi; parcel punada di jajaran dulang-dulang ban- Kalau ten sodan. Sekali lagi, ini harus dilihat sebagai wujud bakti dalam berib- ung- adah. Logikanya, sebelum dimakan rezeki yang didapat dipersem- mmal." bahkan terlebih dulu ke hadapan Hyang Widhi, agar ia jadi berkah. "Banten Parcel" Di sebagian rumah, "banten panel" bisa dalam deretan panjang. Ini ban- harus dilihat sebagai wujud bakti kepada Tuhan, dari cara beragama Vakil yang ritualistik itu. Dari satu sisi pola pikir semacam ini nampaknya guh- akan kian mengajegkan bisnis bingkisan ini di masa datang. Sekitar pikir tradisional masyarakatnya. Kedua kutub itu kadangkala muncul sem- seminggu menjelang Galungan, onang dengan sangat gampang dapat hasil membeli parcel di Denpasar. Karena hampir tak satu toko dan pasar itual, swalayan pun yang tidak menjualnya. Mulai dari makanan camilan buah ■ Tapi jika mau merenungi keberadaannya kini, Bali adalah sebuah luk- isan karikatural dengan warna megapolitan sekaligus kekuatan alam sebagai kekuatan tarik-menarik dan tawar-menawar. Tak jarang pula ia dikawinkan, seperti saat umat Hindu merayakan Galungan ini. Alit S. Rini Pergeseran Sistem Ekonomi Galungan MENYAMBUT dan meraya kan Hari Raya Galungan seba- gai rerahinan gumi dan hari ke menangan dharma mengalah kentara. Baik bagi keluarga yang memiliki kemampuan e- konomis pas-pasan, maupun mereka yang tergolong kaya. kan adharma, memerlukan,Sejak sebulan sebelumnya, persiapan yang panjang dan la-" ma. Hal itu wajar saja, karena Galungan memang istimewa Dikatakan istimewa, karena di antara hari raya-hari raya Hin- du, persiapan dan perayaan Galungan paling lama dan pan- jang, di samping secara ekono- mis diperlukan dana lebih ba nyak pula. Sejak hari Tumpek Wariga sampai dengan hari Budha Kliwon Pahang, ma- syarakat Hindu sesungguhnya sudah 'merayakan' Galungan selama 60 hari. Antara satu atau dua dasa warsa lalu, di lingkungan ma- syarakat pedesaan di Bali, per- siapan waktu dan perilaku eko- an ma a- a- an a. ai ng ut e- та an a- KU ab 1. a- - a- 7- a" a- 21- a- an ma er- U- er- k ui a- tu a- m a- d- k- e- ut m t- ch t- an e- a- k g- a- k 1- m. t- 1- nomi untuk menyambut dan merayakan Galungan dengan segenap rangkaiannya, sangat adharma yang menyerang ma- nusia. Sang Kala Tíga Galung an itu adalah, Bhuta Galung- an, Bhuta Dunggulan dan Bhu- ta Amangkurat. Ketiga bhuta ini dapat dikalahkan pada Hari Penampahan Galungan, yang pada hakikatnya lambang pembasmian sifat-sifat kebina- tangan yang melekat pada diri manusia. Penyembelihan he- wan seperti babi dan ayam ber- makna untuk menghilangkan sifat tamas dan rajas. Makna Galungan menurut Lontar Sunarigama bermakna untuk menyatukan kekuatan rohani (Jnyana) guna menda patkan jiwa yang terang, dan jiwa yang terang itu dipakai un tuk melenyapkan pikiran yang kacau atau gelap. Inilah se sungguhnya makna filosofis Galungan. Di samping itu, u mat natab prayascita luwih se- bagai lambang kemampuan menegakkan dharma. Sedangkan Kuningan adalah lambang dari anugerah Tuhan e- kepada manusia berupa perlin- wa dungan yang diwakili oleh ta- miang, gantung-gantungan, a. I- 3- ga an yang menyerupai bentuk sen- jata tombak. Sedangkan kolem dan endongan lambang bekal kemakmuran. I Ketut Wiana kaum ibu sudah mulai mem- persiapkan berbagai kacang- kacangan, beberapa jenis ikan laut, seperti sudang, cotek, ge- rang seleh, bulung, yang se- muanya merupakan material tetandingan rerasmen soda Galungan, sebagai sadhana bhakti pada waktu persembah- an dan pemujaan Galungan. Belum lagi kesibukan kaum ibu membuat jaja cacalan, jaja uli, jaja abug macan dan berba- gai jajan lainnya, untuk upaka- ra (raka-raka). Kegiatan kaum ibu dan wanita pada umumnya untuk mempersiapkan berba- gai jenis jajan untuk raka-raka, berlanjut sampai hari Penyaja- an Galungan (hari Senin Pon, Wara Dunggulan), dua hari se- belum Galungan. Belum lagi kesibukan membuat tape dan memeram berbagai buah- buahan, yang dilaksanakan pa- da hari Penyekeban Galungan (Minggu Paing, Wara Dungul- an), yang juga sebagai material tatandingan raka-raka, gebog- an, yang akan dipajang dan di- persembahkan di Piasan Sang- gah, Pemerajan masing-masing rumah tangga. Mapayonan dan Mapatung Jika kesibukan kaum ibu de- mikian banyaknya, lalu kesibu- kan kaum prianya? Walaupun tidak sesibuk kaum ibu, tetapi mereka pun mempunyai ke- sibukan Galungan dalam ke- lompok pranata sosial masing- masing seperti banjar, dan ber- bagai sekeha yakni Sekeha Ma- mula, Sekeha Nigtig (dulu Se- keha Manyi), Sekeha Nyapuh, berbagai Pamaksan. Bahkan ada Sekeha Sugih, sebulan se- belum Galungan telah mulai si- buk yang namanya sekeha ma- payonan. Mereka mengutus dua tiga orang yang dianggap ahli untuk keliling desa, untuk melihat-lihat babi ke rumah- rumah penduduk yang akan di- beli bagi kelompoknya, dan di- potong pada Hari Penampahan Galungan (Selasa Wage, Wara Dungulan). Kalau babi sudah ditemukan di salah satu rumah tangga dan transaksi sudah pas, papayonan jadi. Kemudi- DANA PUNIA ANDA Bali Post masih menerima titipan dana punia Anda, yang dimuat setiap Rabu, untuk beberapa pura yang memerlukan antara lain: Pura Pancaka di Mataram, Pura Segara Suci di Jateng, Pura Raksa Wira Bengkalis di Riau Pura Petitenget di Krobokan, Pura Gelap Besakih, Pura Waikabubak di Sumba Barat, Pura Jagat Sebudi di Karangasem, Pura Dharma Jati di Jatim, Pura di Irian Jaya, Pura Giri Shanti Bhuwana Ngan- juk di Banyuwangi, Pura Bukit Amerta di Banyuwangi, Pura Bukit Dharma Durga Kutri dan Gianyar, Pura Siwa Prasta di Lobar, Pura Mandharagiri Semeru Agung di Jatim, Pura Ranget di Lobar, Pura Lingkuk Bune di Lobar, Pura Ujung Desa di Mataram, Pura Sekartaji di Jatim, Pura Boyolali di Jateng, Pura Blambangan di Jatim, Pura Maospahit di Cang- gu, Pura Gunung Pengsong di Lobar, Pura Pengubengan di Besakih, Pura Desa/Puseh Desa Adat Denpasar, Pura Pucak Tinggah di Tabanan, Pura Pucak Sangkur di Tabanan, Pura Adya Dharma di Salatiga, Puta Giri Indralokha di Jambi, Pura Kerthi Bhuwana di Lampung, Pura Ulun Danu Batur di Songan Kintamani, Pura Dalem Kusha Agra di Mataram, Pura Giri Kusuma di Bogor, Pura Jagat Natha di Riau, Pura Wisnu Murti di Klaten Jateng Pura Dhali Agrahita di Ma- lang, Pura Payogan Agung Mulawarman di Kutai, Pura A- gung Kertha Bhuwana di Kedin Jatim, Pura Agung Utara Segara di Bitung, Pura Bukit Indrakila di Desa Dausa Kinta- mani Bangli, Pura Dharma Sari di Mataram, Pura Jagat Natha di Jembrana. Rp 2.478.500 untuk Pura Segara Suci Jateng Putu Widhiasa, Denpasar Putu Gede Wirabakti, Denpasar Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 10.000 Rp 2.500 Rp 2.466.000 Rp 2.478.500 an, kalau ada kelompok lain yang datang menawar babi itu lagi, walaupun dengan harga tinggi, pada umumnya pihak pemilik tidak akan member- ikan, karena sudah terjadi pa- payonan (transaksi) dengan kelompok sebelumnya. Wa- laupun saat itu belum ada pem- bayaran panjar. Karena me- mang dalam sistem ekonomi mapayonan celeng Galungan, tidak dikenal sistem uang pan- jar. Penampahan Galungan, petu- gas pepayonan akan menunjuk lima atau enam orang dari ke- menyambut Makna Galungan dan Transformasi Diri Yang Tercecer di Hari Penampahan Galungan Patram puspam phalam toyam smi dan tiga hari berikutnya mujaan kepada leluhur. Halini "Saiban" sampai "Duman Buntut" yo me tad aham bhakty upahrtam asnami prayataimanah (Bhagavadgita IX. 26) (Siapa saja yang sujud kepada Aku dengan persembahan sehelai daun, se- kuntum bunga, sebiji buah-buahan dan sete- guk air, Aku terima sebagai bhakti per- sembahan dari orang yang berhati suci) kepada dari rangkaian hari dan upacara Galungan, se- jak Sugihan Jawa, Sugihan Bali sampai dengan Sabtu Umanis Wuku Kuningan, akhir dari rangkaian perayaan Galungan. Sulit Memastikan Sungguh amat sulit memasti- kan hal ini. Bila kita menengok kembali pada sumber tradisi di Bali di antaranya kitab Usana Berdasarkan penjelasan ta- Bali, dan berdasarkan peneliti- di, Galungan telah dimulai se- an yang dilakukan oleh Bapak jak zaman Bali Kuna dan hing- K. Ginarsa terhadap prasasti- ga kini tetap dirayakan. Jelas- prasasti zaman Bali Kuna ma- lah bagi kita upacara Galungan ka dapat disimpulkan bahwa memiliki kesamaan makna de- Galungan telah dirayakan pa- ngan upacara Durgapuja atau da zaman Valajaya atau Taru- Sradha Vijaya Dasami di Indi- najaya. Di dalam lontar Usana a. Tentang filsafat Galungan Bali disebut Jayakasunu, putra ini kiranya dapat dilihat dari Ajaran Agama Hindu yang bersumber pada kitab suci Ve- dari raja Bhatara Guru yang keputusan Seminar Kesatuan da di mana pun sama, namun memerintah pada tahun saka Tafsir terhadap aspek-aspek pelaksanaannya berbeda. Per- 1246 1250. Di dalam lontar Agama Hindu I di Amlapura, bedaan ini disebabkan oleh Usana Bali dinyatakan, para 1975 yang telah pula ditetap- berbagai faktor di antaranya raja pendek usianya disebab- kan oleh Parisadha Hindu lingkungan alam, sosial budaya kan melupakan tradisi untuk Dharma Indonesia, sebagai ha- dan lain sebagainya. Demikian merayakan Galungan (yakni u- ri kemenangan dharma mela- adharma, pula hari-hari raya Hindu baik pacara pabhyakalan pada Kala wan melawan kejahatan. di India maupun di Indonesia, Tiga ning Dunggulan). ada yang sama-sama dirayakan dan ada yang tidak. Persamaan dan perbedaan pelaksanaan kehidupan beragama ini me- rupakan ciri yang memberi ro- na dan mewarnai pelaksanaan Agama Hindu. kebenaran Bali Post/repro/NOS. Aktivitas kaum lelaki mengolah daging (maebat) pada hari Penampahan Galungan, dalam lukisan Gusti Nyoman Lempad. Bila kita melihat upacara Hal yang terpenting, adanya Sradha, yakni upacara pe- transformasi diri bahwa de- nyucian roh sang Raja Gunap- riya Dharmapatni, permaisuri ngan persembahyangan yang Raja Dharma Udayana Var- mantap pada hari-hari besar madeva yang memerintah Saka keagamaan diharapkan kita le- 911-929 dan ketika mangkat tual. Transformasi yang di- bih maju dalam bidang spiri- Di India seperti halnya umat rohnya disatukan dengan Ista maksud adalah perubahan diri Hindu di Indonesia mengenal devatanya sebagai Durgamahi- banyak hari-hari besar kea- sasuramardini. Yaitu Dewi dari sifat loba atau tamak, ang- gamaan atau hari raya yang se- Durga sedang membunuh rak- kuh, suka menipu orang dan luruhnya dapat dibedakan sasa dalam wujud seekor ker- perbuatan sejenisnya berubah menjadi 3 kelompok, yaitu: bau (kini arcanya tersimpan di menjadi dermawan, suka me- pura Kedarman Burwan Kutri, nolong dan menghargai harkat Pertama, hari-hari pesta kea- Gianyar), maka upacara Dur- dan martabat sesama maupun makhluk hidup lainnya. Tran- gamaan (festivals) yang dilaku- gapuja telah dilaksanakan pa- sformasi diri akan terjadi de- gok daging. Ada juga paru dan Sang Hyang Pasupati, juga di- (duman buntut), kulit, daging an kelahiran tokoh-tokoh suci da waktu itu. Upacara pe- nyatuan roh yang telah disuci- informasi penyucian roh lelu- bentuk perayaan dan I lompok itu. Duman buntut pun sangat berbeda dengan tatandingan patungan lainnya. Perbedaan masthami seperti Ganesa Ca- an yang dalam kitab Nagarakr- sa menguasai kita. Tentunya rambut, darah dan bagian- sesan wong lemah yang hendak duman buntut itu dimasak SEBUAH batu di sungai, pa- Panyekeban Galungan (Ming- gi hari Penampahan Galungan gu Paing, Wara Dungulan) un- (Selasa Wage, sehari menje- tuk mengganggu tapabrata u- lang Galungan), ada saja dite- mat manusia yang merayakan mui berisi aturan. Di atas sehe- Hari Raya Galungan. nya, walaupun yang lainnya sa- lai daun, minimal isinya seong- Di samping itu, ke hadapan ma, tetapi pembagian buntut mohonkan, agar daging babi dan lemak babi dipotong sede- ngan sendirinya bila mampu hati babi. Apa itu? Tidak banyak yang memper- sehat untuk dipakai sarana u- mikian rupa pada pangkal ekor tadevata) disebut dhadevapa hari. Apakah artinya berbagai tual di balik kegiatan memo- sebagai yajnasesa (lungsuran). ga menjadi utuh dengan ekor- gama dalam kehidupan sehari-hatikan goals nilai-nilai spiri- pacara maupun saat dinikmati babi yang dipotong itu, sehing- kan dengan dewata pujaan (Is- mengaktualisasikan ajaran a- tingkatan Atmasiddhadevata. Dan hal ini dapat kita lihat dari bahyangan yang kita lakukan tong babi di waktu hari Penam- Sebenarnya plawa don gagi nya. Potongan daging yang u- hur Raja Hayam Wuruk, yakni bila tidak terjadi perubahan di- pahan Galungan. Begitu babi rang itulah yang dimaksudkan tuh dengan ekor itulah pem- selesai dibersihkan, tukang pu- agar berfungsi untuk menolak bagian khusus untuk si pen- rak akan segera mengerat kuku gangguan bhutakala atau kawi- jual. Kemudian oleh si pemilik Ratu Gayatri di pura Penatar- ri, sifat-sifat adharma senantia- hal itu akan sia-sia. bagian jeroan lengkap, untuk mengganggu, ngerisebin, da- (biasanya direbus). Dan sete- digunakan sebagai persembah- ging babi yang akan digunakan lah masak akan merupakan ta- Sebenarnya banyak hal yang an (saiban), sebelum babi itu untuk ulam banten Galungan. tandingan pajegan yang berisi dapat dilakukan dalam rangka Menjadi Karena diyakini, berbagai wu- daging babi lengkap dengan keagamaan ini. Dan sesuai pu- yang ikut mapayonan dan ma- da duri, seperti duri mali-mali memperingati hari-hari raya bagian-bagian untuk mereka jud bhutakala amat takut kepa- buntut (ekornya). la dengan pengertian agama patung di suatu kelompok (se- itu. (Bandingkan dengan ge- Persembahan pajegan yang yakni mewujudkan "kerahayu- keha). lung penari Topeng Pajegan dilengkapi dengan buntut ini, an jagat", di samping kegiatan ritual, kegiatan-kegiatan sosial bi dan jajeron itu mengguna- rang dan pandan wong (Panda- tual. Yang pertama selaku per- Yang unik, saiban daging ba- yang dihiasi dengan daun gagi- memiliki beberapa goals spiri- keagamaan dan kemanusiaan kan plawa don gagirang yang nus sp.div), sebagai penolak wujudan rasa terima kasih ke sangat mutlak dilakukan. Di si- juga disebut daun mali-mali gangguan negatif Bhutakala E- hadapan Hyang Widhi, nilah pentingnya aktualisasi berduri. Setelah saiban itu se- dan, pada waktu sedang mena- Batara-batari karena berkat kan dengan meriah, seperti Chitra Purnima, Durgapuja a- tri Japa, Guru Purnima, Holi, tau Navaratri, Dipavali, Gaya- Makara Sankranti, Raksaban- dha, Vasanta Panchami dan lain-lain. Kedua, hari peringat yang disebut Jayanti, atau Jan- turti, Gita Jayanti, Valmiki Jayanti, Hanuman Jayanti, Krisna Janmasthami, Sankara Jayanti, Ramanavami dan lain- lain. Dan ketiga, hari untuk melaksanakan Brata (Vrata) a- tau Upavasa (Puasa) misalnya Sivaratri, Satyanarayana Vra- ta, Vara Laksmi Vrata, Ekada- tagama, pura ini disebut Hyang i Palah. dipotong-potong. kemenangan dharma. Dengan cara ini, me- reka yang kaya dan miskin, se- cara tidak langsung diharapkan dapat bergembira menyambut dan merayakan Galungan dan Kuningan sepatutnya. si dan lain-lain. Hari raya keagamaan yang mirip Galungan dan Bergeser Penyambutan dan perayaan rangkaian aspek-aspek Ga- lungan dan Kuningan, tetap Kuningan adalah hari Durga langgeng. Tetapi kalau disimak ma, sistem ekonomi Galungan itu sendiri. Perkembangan dan per- vananda dalam bukunya Upacara Durgapuja pada waktu itu belum disebut Ga- lungan, melainkan disebut "a- tawuri umah anucyaken pita- ra". Artinya upacara selamat- an rumah dan penyucian roh (leluhur), sebagaimana bunyi prasasti Suradhipa tahun Saka 1037. Istilah Galungan rupanya melakukan berbagai kegiatan, di masyarakat sekarang ba- puja atau Navaratri yang di- prasasti yang dikeluarkan oleh kehidupan bersama dalam ma- pa dan air bersih, oleh salah pacara maseselat, sehari sebe- ga itu dapat menjual babi, di nyak sistem tampak telah ber- akhiri dengan Vijaya Dasami raja Jaya Sakti tahun Saka syarakat. Panitia-panitia per- seorang yang tertua dari ke- lum hari Tumpek Wayang, ju- waktu rerahinan gumi itu. Ke- ayaan yang ada pada lingkung- lompok mapatung kemudian ga menggunakan saselat daun dua, merupakan doa, agar dan dirayakan hampir di selu- 1055. Di samping juga sesajean desa atau kantor instansi pe- dipersembahkan ke hadapan pandan wong yang berduri, de- Hyang Widhi, Batara-batari "Tepat waktu subuh di hari kembang dan berubah, teruta- ruh India. Menurut Svami Si- yang bernama Tahapan-stri, merintah atau swasta dapat Sang Hyang Pasupati prabha- ngan rerajahan tampak dara. selalu menganugerahkan ke- persembahan yang ditujukan "Fasts & Festivals of India" kepada Dewi Durga, Sakti Siva misalnya dengan donor darah, cipta dan binatang-binatang, ngan kulit peras banten byaka- beternak babi. Sehingga enam wa Hyang Widhi, sebagai pen- Lihat dan bandingkan juga de- berhasilan beternak, terutama karena Dewi Durgalah yang dapat membasmi berbagai mengunjungi panti asuhan dan babi. Dengan sadhana bhakti la, yang juga terbuat dari daun bulan atau setahun kemudian, rumah jompo, memberikan saiban itu ke hadapan Sang pandan wong yang berduri. saat mapayonan di waktu hari raksasa. Ciri khas persembah- pelayanan kesehatan, penghi Hyang Pasupati dimohonkan, Goals filosofisnya sama de- Penampahan Galungan, dapat bentuk kejahatan dalam wujud agar babi yang dipotong untuk ngan saiban yang maplawa don menjual babi kembali. an kepada Dewi Durga, ber- jauan dan lain-lain. upacara Galungan, menjadi gagirang pada waktu pemo- upa daging babi yang sampai kini masih tersisa di Bengala sauca, berkecukupan bagi me- tongan babi, pada setiap hari waktu itu. Termasuk dimohon untuk menolak gangguan ne- reka yang ikut mapatung pada Penampahan Galungan, yakni sim panas dan permulaan mu- ubahan itu, disebabkan oleh (1991) bahwa permulaan mu- beberapa faktor, yang memang sim dingin, dua hal yang sangat tampak sangat dominan dalam era globalisasi dan gemuruh penting adalah pengaruh mata- hari dan iklim. Pada kedua per- nya abad komunikasi, menje- lang akhir abad XX ini. Di samping adanya peningkatan penghayatan konsep ritual dan langan masyarakat Hindu di Bali. Juga faktor dominan yang amat mendukung perkem- bangan, perubahan dan sistem iode ini, kesempatan baik me- Tuhan Mahaesa sebagai seo- muja Devi Durga (manifestasi tepatan dengan Ramanavami pada bulan Chaitra (April- dan Nepal, Rupanya peng donesia Pusat melalui Pesamu- Parisada Hindu Dharma In- kita warisi di Bali) adalah tradi- Permohonan sejenis per- ri Raya Galungan, hampir sa- sembahan buntut di waktu Ha- lompoknya untuk menangkap babi ke rumah pihak penjual Pembayaran tidak harus di- lakukan saat itu juga, tetapi ji- ka uang patungan sudah ter- kumpul dari seluruh anggota sekeha patungan itu. Pembeli memang boleh ngutang sampai batas waktu yang telah disepa- goals filosofi Galungan di ka- rang Ibu) yakni dilakukan ber- gunaan daging babi (yang juga an Agung 1989 yang lalu mene- kan juga doa bagi babi yang gatif sarwa bhutakala, yang ma goal permohonan doanya kati. Tetapi berdasarkan adat dan tradisi yang masih hidup di lingkungan setiap desa adat, batas ngutang lazimnya sampai pada hari Pamacekan Agung, (Senin Kliwon, Wara Kuning- an), empat hari sebelum hari Penampahan Kuningan (Jumat Wage, Wara Kuningan). Mak- sud kelonggaran itu, untuk memberi kesempatan kepada mereka yang ikut mapayonan, namun belum dapat meng- usahakan dana. Bagi mereka betul-betul be- lum mampu membayar pada hari Pamacekan Agung, biasa- nya masih diberi kelonggaran selama tiga hari berikutnya, sampai pada hari Kamis Pon, Wara Kuningan, sehari sebe- lum Hari Penampahan Ku- ningan. Berdasarkan hasil studi la- pangan sangat jarang terjadi yang membandel dan tidak me- lunasi uang pembeli patungan- nya pada Hari Penampahan Galungan. Ada ketakutan yang bersangkutan akan men- jadi buah bibir dan merasa sa- ngat malu. Kalau disimak dan dikaji, bias ekonomi yang terungkap di balik permasalahan yang te- lah dikemukakan, adalah ter- wujudnya sikap dan perilaku e- konomi koperasi, kebersama- an, menolong dan memberikan kesempatan bagi mereka yang ikut mapayonan, dalam rangka ekonomi Galungan, adalah ke- bagian terbesar masyarakat mampuan ekonomis dari se- Hindu di Bali. Mei) dan pada Durga Navara- tri atau Vijaya Dasami pada bulan Asuji (September- gamaan), dharma si dari upacara Durgapuja itu.tapkan 6 metode pembinan u- dipotong, agar kelak pada hendak mengganggu. ke hadapan Hyang Widhi, saat penanggalan Bali, dalam hi- ma), dharma tula (diskusi/ sa hiran ke dunia ini. Selanjutnya bila kita melihat mat, yakni: dharma vacana waktu reinkarnasi, si babi Duman Buntut orang Bali menebang pohon (yakni kotbah/ceramah aga- mengalami peningkatan kela- Yang unik lagi pada waktu kayu. Setelah kayu tumbang, tungan hari yang disebut asta- rasehan agama), dharma gita pembagian daging di hari Pe- pada sisa batang yang masih Oktober). Sri Rama dipuja pa- pai dengan Anggara Wage Du- (menyanyikan lagu-lagu kea- ging babi dan seluruh kulit, le- lah pembagian selalu dibuat le- cangkan rumput atau tumbuh- wara, maka sejak Redite sam- Juga dimohonkan agar da- nampahan Galungan itu ada- tertanam di tanah, akan dipan- da saat Ramanavami sedang Dewi Durga dipuja pada Nava- ngulan, hari-hari itu bertepi (silaturahmi/resepsi), dharma tidak diganggu oleh Bhuta Sli- an yang lebih lagi satu tanding an, "Ih, iba taru sarwa tumu- santi mak, isi, tulang dan jeroannya bih satu tanding lagi. Pembagi- an perdu lainnya dengan ucap- ratri. Durgapuja ini dirayakan sebut Sang Kala Tiga. Sedang- an dengan Kala, karenanya di- sadhana (merealisasikan ajar- wah, Bhuta Ireng, Bhute Pe- ini, disebut duman buntut khu- wuh, dumadak iba terus buin Kini para ibu tak perlu mem- persiapkan keperluan Galung- secara besar-besaran dengan kan pada hari Galungan (Buda hi) dan dharma atau tirthayatra Jenar. Dimohonkan juga agar lah menjual babinya pada saat tumbuh dan berkembang sera- an agama melalui yogasamad- tak, Bhuta Abang dan Bhuta sus untuk pemilik babi yang te- tumbuh". Ditebang sebatang, an sebulan sebelumnya. Ber- menghias altar (tempat pe- Kliwon Dunggulan) adalah da- bagai keperluan upacara bisa makan keluarga, biasanya di Uma, nama lain dari Durga da- (mengunjungi tempat-tempat daging babi tidak diganggu o- mapayonan. Duman buntut ini tus batang lagi. Seekor babi dibeli. Demikian pula kaum India pada umumnya mempu- suci untuk mendapatkan ke- leh pamurtian Sang Hyang Ka- bersifat cuma-cuma. Artinya yang telah dijual dan dipotong lam aspek Santa (damai) pada Keperluan daging babi yang mempunyai pamerajan seperti harus diolah pada waktu hari kita di Indonesia). Tiga hari Penampahan Galungan, bisa dibeli di rumah potong atau to- ko daging. Semua keperluan Galungan bisa dibeli. Yang penting dana untuk itu ada. Bambu penjor pun bisa dibeli di beberapa toko bangunan dan penjual raramon. Bhuta Amangkurat, yang sela- bi ingin menambah satu pem- an hari terus berkembang biak gulan, Bhuta Galungan, dan lik babi. Tapi kalau pemilik ba- Galungan, semoga di kemudi- prianya, tak usah mapayonan. nyai satu kamar suci, tidak saat ini umat memohon anuge- sucian diri). Bila keenam ke- la Tiga Wisesa (Bhuta Dung- tidak perlu dibayar oleh pemi- untuk yajna dan persembahan ping memuja Tuhan Yang Ma- ka transformasi diri dengan rahnya. Hari Galungan di sam- giatan ini dapat dilakukan ma- haesa dalam aspek beliau seba- sendirinya terjadi. Semogalah! pertama pemujaan ditujukan gai Uma, Durga atau Siva Ma- kepada Dewi Durga, tiga hari hadeva, bagi umat Hindu di selanjutnya kepada Dewi Lak- Bali juga merupakan hari pe- Perubahan cara merayakan Galungan ini pada dasarnya bi- sa terjadi terutama karena do- minannya dukungan ekonomi, dengan pertimbangan cepat dan praktis. Walaupun berda- sarkan data dan kenyataan, da- na yang dikeluarkan untuk membeli segala keperluan Ga- lungan itu jauh lebih besar, di- bandingkan membuat sendiri. Dana akan semakin membeng- kak untuk memenuhi undang- an bazar (amal) di banjar- banjar dan pada waktu masi- makrama (silaturahmi-red). Ngurah Oka Supartha Rp 140.000 untuk Pura Ananta Tirta Dharma, Sragen - Jateng Ratna D, Denpasar Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 123.000 untuk Pura Dharma Sari Mataram Putu Gede Wirabakti, Denpasar Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya ras dengan konsep ajaran sas- bagian lagi, ia harus mem- menjadi seratus ekor lagi. tra agama, memang telah turun bayar, sama seperti harga yang ●I Md. Titib mamurti ke dunia sejak hari dibayarkan oleh anggota ke- Pimpinan, staf dan segenap jajaran karyawan/karyawati Astra Group Mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan 2 November 1994 & Kuningan 12 November 1994 Rp 5.000 Rp 135.000 Rp 140.000 Semoga Ida Sang Hyang Widhi Waca melimpahkan rakhmat-Nya kepada kita semua Rp 2.500 ASTRA MOBIL Rp 120.500 Rp 123.000 PT ASTRA INTERNATIONAL, Rp 173.000 untuk Pura Agung Utara Segara, Kodya Bitung Ratna D, Denpasar Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 5.000 Rp 168.000 Rp 173.000 Rp 1.507.500 untuk Pura Raksa Wira Bengkalis di Riau W. Nurkancana, Singaraja Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 2.500 Rp 1.505.000 Rp 1.507.500 Rp 497.500 untuk Pura Indra Kila, Desa Dausa Kintamani PT. ASTRA INTERNATIONAL AUTO 2000 Menyambut Ngurah Oka Supartha Hari Raya Galungan dan Kuningan DAPATKAN DISCOUNT 10% DARI TGL : 30 OKTOBER S/D 13 NOPEMBER 1994 SERTA HADIAH-HADIAH YANG MENARIK UNTUK ANDA DENGAN BERBELANJA DI : MAHKOTA MINI MARKET JL. NANGKA 41 H DENPASAR TELP. 234638 TIARA NOIR PARFUM YANG AWET DAN BERTAHAN SEPANJANG HARI C3123 Daihatsu Sales Operation, Jl Gusti Ngurah Rai (By Pass Sanur) 17 X Denpasar, Telp. (0361) 288323, 288345 BANKO UNIVERSAL Member of Astra Financial Services Cabang Denpasar JI. Melati 63, Denpasar Telp. (0361) 263373-76 Fax. (0361) 432921 Telex.35610 ASTRINDO Tours & Travel Phone (0361) 753138 (HUNTING) Fax. (0361) 7531.39 Telex: 25520 ASTRIN IA COUNTER Bali Sol Hotel Phone: 71510, Ext. 68019 LLIZZ) PT ASTRA INTERNATIONAL HONDA SALES OPERATION HEAD, DENPASAR BRANCH JI.H.O.S. Cokroaminoto 80 Ubung-Denpasar 80016 Indonesia Phone: 435042,435338, Fax. 426198 COYOTA TOYOTA RENT A CARR Leasing P.T.SERASI AUTORAYA J. Raya Air Port 99X-Tuban POBOX 2068 KUTA 80361 BA-Indonesia Telp. (0361) 751282, 751356, 75322, 753744 Fax. (62) (0361) 753458 AG ASTRA GRAPHIA PT ASTRA GRAPHIA CABANG DENPASAR Jalan Jend. Sudirman No. 18 Tel.: (0361) 223519, 262418 PT ASTRA INTERNATIONAL TOYOTA BALES OPERATION CABANG DENPASAR JHOS Cokroaminoto 81 Uburg, Denpasar Talex 36130, Fax: (0361) 420133 Tel 422000 (4 Lines) A P.T.FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE JLHOS Cokroaminoto 80 Denpasar Telp. (0361) 435338-Hunting Fax (0361) 426198 DIVISION DENPASAR BRANCH: Jl. Gatot Subroto 7-9 Denpasar-Ball Telp. (0361) 420125-27 (0361) 420441-43 MOBIL'88 MOBIL BEKAS BERGARANSI PT. ARYA KHARISMA J. H.O.S. Cokroaminoto 85 Denpasar-Bali Telp. (0361) 423490-435109-Fax 437106 P.T.NUSA RAYA CIPTA MM PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Kantor Pusat Jakarta-Telepon 021-8193526 Cabang Denpasar Jl. By Pass Ngurah Rai Tohpati (80237) Telp. 234740, 225868 Fax.233942 JLHOS COKROAMINOTO 80 UBUNG DENPASAR INDONESIA PHONE: (0361) 435338 (HUNTING) FAX: (0361) 42619 SELERAL HB.3176 Management, Staf dan Segenap Karyawan Bali Tropic Palace Hotel Mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan Tanggal 2 November 1994 dan Hari Raya Kuningan Tanggal 12 November 1994 Dengan Kemenangan Dharma Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa Senantiasa membimbing kita sekalian 34A Jalan Pratama, P.O. Box 41, Nusa Dua 80361, Bali, Indonesia. Tel. (0361) 772130, 772107-9, Fax. (62-361) 772131, Tlx.: 35861 tropic ia HB.3188 Tu De Sudarma, Mataram Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 10.000 BALI BRANCH Rp 487.500 Rp 497.500 KUTA OFFICE: J. Raya Kuta 109 P.O. Box 2065 Denpasar 80361 Rp 449.000 untuk Pura Dalem Siwa Prasta Mataram Ratna D, Denpasar Jumlah penerimaan sebelumnya Rp 5.000 Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 444.000 Rp 449.000 Fax: (0361) 223519 Denpasar Ball Color Rendition Chart 2cm 4cm
