Tipe: Koran
Tanggal: 1994-12-14
Halaman: 08
Konten
2cm HALAMAN 8 4cm Kuburan Hindu, Perlukah Kesan Angker ? Onggokan sampah dan si- sa upacara menumpuk hing- ga menimbulkan bau tak se- dap di areal kuburan orang Hindu di Bali, barangkali sesuatu yang lumrah. Ku- buran nyaris tak berbeda dengan pembuangan sam- pah. Tidak jarang kita juga harus menyaksikan peman- dangan sisa-sisa upacara se- perti wadah dan perleng- kapan pembakaran mayat lainnya tidak ludes terlalap api, dibiarkan bergelim- pangan hingga berbulan- bulan. Di sisi lain, kesan angker kuburan di beber- apa tempat masih tetap di- pertahankan, sementara di tempat lain justru menyasar citra resik. Bagaimana kon- sep kebersihan dalam Hin- du jika dikaitkan dengan kuburan? Bagaimana de- ngan tumbuhan yang ada di areal kuburan. Benarkah ti- dak bisa dipakai untuk pem- bangunan rumah dan pem- bangunan di tingkat para- hyangan. Berikut laporan Divisi Agama Bali Post. KUBURAN atau setra dalam konsepsi Hindu, merupakan tempat pembakaran jenazah a- tau penguburan sementara. Bahkan secara lebih dalam-- boleh dibilang sebagai tempat "peristirahatan" jazad-jazad yang ditinggalkan rohnya. Se- harusnya, sebagai tempat "peristirahatan" kuburan dita- ta secara apik hingga menim- bulkan kesan resik, indah, dan asri--laiknya tempat peristira- hatan. Namun, Ida Pedanda Gede Raka Klaci dari Gria Braban kurang sependapat--kuburan Hindu dikatakan jorok. Sela- ma ini, katanya, semua kubur- an khususnya di Kodya Denpa- sar juga Bali secara umum, ti- dak ada yang jorok. Setiap ku- buran wajib dibersihkan sebul- an sekali oleh anggota adat se- bagai pengemongnya. Pedanda Raka, tokoh adat yang juga Ketua Parisada Ko- dya Denpasar, mempertanya- kan kesan jorok itu. Apanya yang jorok? Apakah karena kelihatannya jorok setelah di- laksanakan upacara pengubur- an maupun pengabenan (pem- bakaran mayat)? "Kalau jorok setelah diadakan upacara ke- matian baik penguburan mau- pun pengabenan itu bukan jo- rok namanya. Itu hanya sisa- sisa upakara," katanya. Menu- rutnya, lebih tepat disebut ko- tor. Ia menilai, sebagai suatu ke- keliruan jika ada sementara o- rang mengatakan kuburan o- rang Hindu di Bali jorok dan tidak terawat. Sebab, kuburan Kuburan Desa Adat Beng dan Gianyar, resik dan bersih. memang sesuai perkembangan desa yang kian berkembang," ujar Guru Subandi sembari menambahkan, konsepsi itu sesuai tradisi yang disebarkan Empu Kuturan. bahan kepada Tuhan. Sementara kuburan tampak- nya sangat strategis dipakai se- Lantas bagaimana menurut Weda? Menurut Dr. I Made Titib, sesuai Weda, kuburan itu disebut seme sana--tempat pembakaran atau penguburan sementara menunggu proses pembakaran. Jadi fungsi ku- buran sebenarnya terkait de- ngan kedudukan Pura Dalem sebagai tempat ber-sthana-nya Dewa Siwa sebagai pelebur a- tau pemrelina. Terkait dengan penataan ke- lestarian lingkungan tampak- nya kuburan harus dilihat seba- gai bagian yang integral. Me- nata kembali kuburan serta menanami dengan tumbuh- tumbuhan yang bisa memun- culkan kesan asri memang satu upaya yang sesuai dengan ajar- an agama. "Dari segi agama ju- ga tidak benar kuburan sebagai tempat peristirahatan' dibiar- kan jorok. Tapi harus dipeliha- ra sama seperti kita memeliha- Jika dikaitkan dengan bunyi sloka Yoga Patanjali yang menyebutkan--fisik manusia (bhuwana alit) maupun bhuwa- na agung wajib dibersihkan se- tiap lahir-mestinya kuburan mendapat perhatian dalam hal kebersihannya. Kenyataan- nya, kuburan-kuburan orang Hindu di Bali pada umumnya masih terkesan jorok, tidak terawat dan resem--meski ada satu dua yang tampak terawat, bersih dan resik. Salah satu faktor, upacara kematian yang dilaksanakan di kuburan (se- tra) relatif banyak sarana di Bali tetap dirawat oleh kra- ra parahyangan, pewongan, (bebanten)-nya, sehingga rela- ma adatnya masing-masing. Ji dan palemahan," kata Titib, tif banyak pula meninggalkan ka pun ada sisa-sisa sampah u-ahli weda yang juga pengurus sampah. sai upacara, dengan sendirinya PHDI Pusat. Sebab, kata ro- Ironisnya, jarang sekali ada nanti akan membusuk dan haniwan itu, kuburan dalam aktivitas atau upacara yang si- menjadi humus--menyatu de- konsepsi Tri Hita Karna me- fatnya membersihkan sisa-sisa ngan tanah. "Jangan anggap rupakan palemehan yang harus upacara itu. Dari sisi ini, mem- kuburan orang Hindu di Bali dirawat kebersihannya. Sesungguhnya, beri kesan upacaranya orang enteng dan tidak terawat bah- Bali kurang memberikan kon- kan upacara orang Bali tetap membersihkan kuburan dalam sep kebersihan lingkungan. berpedoman dengan konsep konsepsi Hindu memang ada yakni upacara ngelemekin. U- Sesungguhnya, Dinas Kebu- kebersihan lingkungan. dayaan Bali sejak beberapa ta- Lantas bagaimana dengan pacara ini dilaksanakan tiga hun lalu cukup gencar meng- sanksi bagi warga adat yang ku- hari setelah upacara ngaben adakan pembinaan hingga ke rang mendukung program ke- (pembakaran jenazah-red)-- upacara bagai tempat pelestarian ta- naman langka--karena diang- gap cuntaka, orang akan engg- an mengambilnya. Namun, se- sungguhnya masalah cuntaka ini juga dalam praktiknya ma- sih bersifat fleksibel. Dalam kenyataanya di masyarakat, kata Guru Subandi, malah ma- sih bervariasi--ya tergantung dresta. Termasuk masalah hasil tumbuh-tumbuhan di areal pe- kuburan. Memang, dalam kenyataa- nya tidak jarang di kuburan ada tanaman yang dapat di- manfaatkan sebagai bahan ba- ngunan maupun sarana upaca- ra. Namun, dalam penggu- Bali Post/Pras hal yang wajar dan harus, apa- lagi untuk kuburan yang ada di tengah kota. Sebab hal itu akan sengat mendukung tata kein- dahan kota. Tapi, tegas Titib, jangan sampai masyarakat mengambil kemudian dijual hasil tanaman di kuburan, se- perti tanaman bunga. Sebab, bunga-bungaan yang ditanam di kuburan terkena cuntaka dan tidak bisa dipersembahkan kepada Tuhan. Ia lantas menyitir kitab A- gastia Parwa. Dalam sloka 24 dengan tegas dinyatakan, bu- nga yang tumbuh di kuburan tidak boleh dipersembahkan kepada Tuhan. Bunga-bunga yang dimaksud seperti yang berulat, gugur tak diguncang (jatuh sendiri), ada semutnya, layu, dan tumbuh di kuburan. "Jadi jika kita beranalogi dari bunga itu, buah-buahan dan pohon juga tak bisa digunakan untuk upacara dan bangunan pura, selain Pura Dalem," katanya sembari menambah- kan beberapa kayu yang bisa digunakan di Pura Dalem dan bahan barong maupun tapel se- perti pule, kepuh, dan cempa- ka, sangat cocok ditanam di kuburan. Pedanda Raka kurang se- pendapat kuburan dijadikan a- real yang menyerupai taman dengan dihiasi tanaman- naannya, menurut Pedanda tanaman indah untuk keindah- Raka tergantung dari segi rasa an kuburan. Ia masih melihat umat yang akan menggunakan- konsepsi kuburan sebagai tem- nya. "Sebab, semua sarana u- pat yang angker, sehingga ta- pakara sebelum dipersembah- naman yang layak ditanam a- dalah yang mendukung keang- kan kepada Hyang Widi, terle- bih dahulu 'dibersihkan' lewat keran areal kuburan. Misal- upacara penyucian yang di nya, pule, beringin, kepuh, ce- lakukan oleh para sulinggih." Namun, Made Titib dengan tegas mengatakan, tanam- tanaman yang tumbuh di ku- buran tidak bisa dimanfaatkan untuk rumah atau pembangun- mara, dll. Persoalnnya, kini cukup ba- nyak kuburan yang berada di tengah kota dan terjepit di an- kat. Tidak jarang kesan angker tara gedung-gedung berting- an parahyangan, baik di rumah itu malah berganti dengan kes- maupun di pura, kecuali untuk an resik dan damai--kuburan di Pura Dalem. "Karena di sa- bok penyengker dan gapura, mulai ditata, dikelilingi tem- na bersthana Dewa Siwa yang serta ditanami bunga-bunga tidak kena cuntaka. yang menimbulkan keasrian. Lantas, apakah masih perlu di- pertanahkan citra angker itu? Menata keindahan kuburan dan menanami tanaman lang- ka, baik Titib maupun Guru Subandi, memandang sebagai (tra/dra) Kuburan di Masa Nanti rung. pada hari raya orang-orang BALI OST Rabu Paing, 14 Der 1994 Menata Kubura Jadi Tan Selain kepuh ada k EKSISTENSI sebuah taman menurut konsep budaya Bali, se- oleh orang Inggris atau Amerika di frangipani. Pohon ini diy- sebut sebagai 'rumah' yakni air (apah), tanah (pertiwi), angin (bayu), sinar (teja) dan tarnya menuju alam niskala (alama). Itulah sebabnya bunga litian cendekiawan Be mestinya terdiri dari unsur-unsur pancamahabhuta yang komplit, akini memiliki kekuatan spiritualb si mati, untuk mengan- udara (akasa) yang bebas. Di samping sebagai tempat pemujaan. jepun juga digunakan sebagai "sek, yakni bunga jepun yang bagai kepuh betina. In Karena fungsi taman tidak hanya untuk bersenang-senang (nge- diiris halus, dicampur dengan uang, beras kuning yang diren- tahu sudah berbuah. langlang ulangun), tetapi juga tempat mengkonsentrasikan piki- dam dengan air cendana (Santalbum L). Sekar ura ini dit- ran, memuja Hyang Widhi dalam manifestasi sebagai Bhatara aburkan sepanjang jalan dari rumah mati menuju kuburan pada nagasari (Mesua Ferr Kamajaya dan Bhatari Ratih, seperti diungkapkan dalam lontar Dharma Lelangon, atau Lontar Kidung Tantri. Lalu bagaimana halnya taman pekuburan (setra)? waktu upacara ngaben. Di Pura Prajapati, merah seperti api, bia upacara "mecaru nger ran, sehingga kubura Bunga yang juga penting ditandi "taman" kuburan adalah banyak lagi species p Sebagaimana diketahui, tempat pemujaan di kuburan adalah bunga mitir (Tagetes Erecta L). Bang berasal dari Afrika ini, Pura Pangulun Setra atau Prajapati (pura orang mati) dan Pura dapat mengurangi bau tak sedap di mala si mati, apabila ke- seutuhnya. Dalem, sthana Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Siwa betulan mengenai badan atau bagian lainnya dari warga ban- atau Siwa Bhairawa. Kedua pura pangulun setra ini tempat memu- jar yang mengusung wadah atau menurunkan mayat dari ja yang berhubungan dengan roh-roh. wadah ke petulangan (yang berlembu, singa, naga kaang, Dalam menata areal kuburan sebagai tempat peristirahatan se- gajah mina dan sebagainya). Ada bayaan, kalau bagian badan mentara, ada aturan-aturannya. Di keempat arah kardinal (nyatur tertentu kecipratan air mala si mai laburan, hendaklah segera desa) areal kuburan itu patut dipasang arca-arca berwujud raksasa digosok dengan bunga mitir. Maka tak sedap itu akan segera (pamurtian). Di utara dipasang arca Sang Suratma, pamurtian (pe- sirna. rubahan wujud krudha), yeh nyom (air tuban), di timur dipasang arca Sang Dorakala (perubahan wujud krudha) lamad (lapisan pem- balus bayi saat lahir), di selatan, sang Jogor Manik (perubahan wujud krudha) darah, dan di barat arca sang Mahakala (perubahan wujud krudha) ari-ari. Keempat arca ini adalah perwujudan seme- ton catur (empat saudara) yang diajak oleh si mati ketika keluar dari rahim bundanya saat kelahirannya dulu. Keempat "saudara" itu adalah air tuban, darah, lamad dan ari-ari. Species Tanaman "Taman" Kuburan Untuk menjadikan areal pekuburan sebagai taman, dapat di- lakukan dengan menanami beberapa jenis tanaman yang lazim di- gunakan sebagai sarana upacara kematian atau pengabenan. Yang amat penting ditanam adalah jepun (Corchorus Olitorus L), yang Species tumbuh lain yang patutan di kuburan adalah soka- wati (Saraca Indica L), berasal da bia, yang biasa digunakan untuk melengkapi sesaji (banten) din upacara ngaben. Tanaman lain asal India yang juga patit dita kuburan adalah beringin (Ficus Benjamin L). Beringin yang akan salah satu unsur Pan- cavriksha dan diyakini berasal dansanya Dewa Indra ini, juga digunakan dalam beberapa jenis pengabenan. Karenanya ada upacara khusus bernama "ngan don bingin". Lalu pohon bila (Aegle Maemek area), ancak (Ficus Rumphii BL) yang juga biasa digunakan dan perlengkapan upacara ng- aben. Juga patut ditanam kroya (FGabella BL) sebagai pohon peneduh, kepuh (Bombax MalabarmD.C.) yang berbunga di akhir sasih kapat (bulan keempat dalam aggalan Bali) sampai awal bulan keenam. Pohon kepuh ini dan berbagai pantheon disebut- Selaras dengan ko hkan kuburan usai u tapkan. Biasanya, beberap bil membawa sekadar pat bekas pembakara izin ke hadapan Hya acara pembersihan i bersihan (parerisaka acara pengabenan, ak wadah, kerangka pet , bekas jejahitan- sampai sisa-sisa per Andai tradisi me ih dimantapkan, ek berdasarkan konsep dalam kenyataan, al kesinambungan uns Bali. Kuburan tidal merupakan taman y Gebrakan Kuburan Bersih di Gianyar dan Ban * Suasana Taman dan Surga Ubah Citra Jorok ANDA pernah memperhati- kan kuburan Desa Adat Beng, Gianyar? Jika menyisir dari Puri Gianyar ke utara, di sebe- lah kiri, menyudut, ada areal terbuka. pekuburan yang Hamparan rumput terpangkas rapi, beberapa batang pohon kelapa dan jajaran nisan. An- orang KONON ceritanya Mpu Ku- berbau duniawi harus lenyap; tik ternyata ironis jika melihat turan pernah gagal sebagai du- tak ada yang abadi, tak perlu dari kuburan. Padahal di situ kun. Lalu bersemedi di kubur dipegang segala yang memberi ada Pura Prajapati, Pura Ka- an. Ada sabda dari awang- kenikmatan, keindahan. Se- hyangan yang agung berukir awang, sabda Batari Kahyang-muanya kembali pada sunyi. indah serta magisch Sang Batari, Kuturan meng mulut muara debu lalu dila. Pada sisi lain; kita melihat dai saja tak ada nisan di sana, etahui khasiat beberapa jenis Tapi setelah klimaks itu ber- berziarah ke kuburan dengan nyangka itu sebuah taman ko- ling awal datang adalah kepuh, wajah datar sepi mencekam. ngan yang masih "tidur" di ku- beda dengan suasana kuburan pohon sebagai obat. Yang pa- akhir, kuburan tampil dengan rasa ingin berkomunikasi de- ta. Asri dan teduh. Sangat ber- menyatakan adiknya yang ber- Di sana-sini liang lahat meng- buran, yakni sanak saudara Badung di jalur lalu-lintas kota nama kepah, bisa dijadikan o- anga, nafas tanah hangat dan yang belum diaben. Pada posisi berbau asing menusuk hidung. ini, sebuah lingkungan (areal Bunga busuk, janur, kepingan kuburan) yang bersih, teduh a- dan puing ngaben terurap da- kan lebih mewujudkan rasa se- lam debu dan kain kafan bekas laras peziarah. yang jorok. Inilah kontradiksi Tradisi seperti mengandung sisi buruk, jika melihat kubur- an. Sesuatu yang jika mau di- anggap salah, barangkali kare- na kata pembuangan atau da- menyebabkan ma- *** Denpasar, yang meski dibing- kai oleh tembok dan candi ben- tar megah, kejorokannya men- colok mata. nyataan itu sebenarnya tidak lepas dari pandangan ma- syarakat adat yang menilai ku- buran sebagai sesuatu yang ha- rus nampak baik. Bahkan ada anggapan bahwa kuburan se- bagai surga. Anggapan demikian menim- bulkan sikap perhatian besar Kuburan Beng digunakan o- terhadap kuburan, ironsb ng leh dua desa adat, yakni mas- Gianyar. Mereka secara rutin rayakat Desa Adat Beng dan melakukan penataan lingkung- an di areal kuburan. Dengan jumlah warga desa adat selu- ruhnya 2.000 KK, dari 18 ban- jar (6 banjar di Desa Adat Warga Desa Adat Beng, Beng dan 12 lainnya di Desa Gianyar, menurut bendesa a- Adat Gianyar) menurut Nu- datnya, I Wayan Nuriastama, riastama, tidaklah sulit me- memang sangat menaruh per- lakukan penataan. Masing- ATRAKSI kehidupan dalam hatian besar terhadap tanah masing banjar secara rutin me- ngaben seakan penuh optimis- kuburan adat setempat. Per- lakukan gerakan kebersihan. me. Suatu perubahan adalah hatian itu tidak saja dalam ben- Selain itu ada gerakan bersama sesuatu yang abadi, dan di ba- tuk upacara adat yang diterap- sebulan sekali. Sehingga tanah lik itu akan tampil yang baru kan secara cukup ketat. Na- kuburan seluas 1,5 hektar itu hidupan. Sebuah reinkarnasi liharaan kebersihan dan kein- ketimbang kuburan. Lahan dan mulai sebuah fragmen ke- mun juga dalam bentuk peme- lebih nampak seperti taman ada di balik perubahan. Per- dahan. Sehingga tak menghe- yang hijau dengan rumput ter- ubahan tanpa tedeng aling- rankan secara fisik keberadaan cukur rapi, sementara beber- ma- kuburan Desa Adat Beng ini apa pohon kelapa tumbuh su- aling, seperti selera syarakat kita yang mengubah nyaris menyerupai taman. Ke- bur. Jika saja tak ada nisan, tata kehidupan dengan taman bat. Kemudian menghadap po- hon lata, kepopoh, buyung- buyung putih, sampai akhirnya ada sekian jumlah pohon menghadap. Itulah cerita ten- tang kuburan. Sebuah ling- itu. kungan yang tergambar mem- tingkat lomba yang terkait de- bersihan kuburan? Menurut sebagai upacara pembersihan. beri inspirasi dan kehidupan, ngan adat. Beberapa lomba se- Pedanda Klaci, sanksi bagi "Tapi bukan dalam pengertian bukan hanya sebuah wajah ku- perti lomba desa adat, telaja- warga adat yang malas melaku- sakralisasi. Tapi dalam upaya muh, penuh lalat dan jorok. kan, subak, dan terakhir lomba kan gotong royong kebersihan menata lebih baik lagi areal ku- Kuburan kini tampil dengan keasrian kuburan. Sejak itu be- di kuburan mutlak diberikan. buran," tegas Titib. Konsepsi kesucian kuburan wajah kontradiktif. Tanpa ce- lam bahasa Bali "pengutang- berapa desa adat mulai menata Namun, keputusan sanksi atau Hindu di Bali, kata Pedanda rita tadi, kuburan juga memili- an" untuk padanan kuburan, kuburannya, namun tampak- denda bagi warga banjar yang Raka, tidak bisa disamakan de- hatian bagi penikmat keindah- syarakat menelantarkan ku- ki wajah yang mendapat per- yang nya masih bersifat insidental-- malas harus diatur dalam pepa- tak berkelenjutan. Adakah ruman adat agar jangan sampai ngan kesucian kuburan umat an. Misalnya pada saat ada u- buran. Namun tak sepenuhnya kesan jorok ini juga sebagai memberatkan beban anggota lainnya, apalagi hanya melihat tradisi yang diwariskan dan adat terhadap sanksi tersebut. dari sudut kebersihan kasat pacara ngaben, aktivitas tum- hal ini benar. Karena di beber- hingga kini masyarakat pendu- Di sisi lain, konsep kedisiplin- mata. Kuburan Hindu di Bali warni busana adat yang indah, lain lagi seusai ngaben. Selama beton, tebing beton di sudut barangkali di sudut kuburan "yang tradisi itu bukan mo- pah di kuburan. Ada warna- apa desa, ada rentetan upacara kungnya masih bersikukuh an dalam adat penting diperta- tidak bisa terlepas dari keang warna-warni kertas, ornamen tiga hari setelah ngaben, mere- mempertahankan? hankan, demi ketaatan warga kerannya, sehingga dalam yang terbalut warna emas dan ka mengadakan pembersihan bukan tak mungkin reinkarnasi Menurut Jro Mangku Ketut terhadap awig-awig adat yang awig-awig adat di Bali berda- status sosial yang menjulang "sekala - niskala" di kuburan. Perubahan yang ditawarkan berupa patung doraemon ber- Subandi, kondisi ini tak lepas dibuat secara musyawarah mu- sarkan hasil peparuman warga dalam tingkap atap "bade" menjadi asing dan pincang, wa- Ini terasa penting menampil- lau di sisi lain, ini bisa dinikma- ka sebuah slogan penataan banjar setiap bulan dilaksana- Seolah-olah atraksi besar, se- kan suatu pembanding. taring yang kita temukan. Ma- dari kesalahan generasi penda- fakat. hulu. Konon, kuburan di masa Konsepsi Tri Murti kan kebersihan di masing- buah teater total tengah ber- Mungkin Sesuai konsepsi Tri Murti masing areal kuburan. Di ku- langsung. Selera artistik nenek menganggap, soal kuburan ini ti sebagai suatu alternatif varia- lingkungan seperti "tamanisa- lalu justru sengaja dibuat si kehidupan bagi penduduk di si sering didefinisikan sebagai moyang demikian mengagum- soal yang terlalu dicari-cari. pedesaan, yang menerima se- membiaskan kesan angker. dengan Kahyangan Tiganya, buran Badung misalnya. suatu hal yang baru, yang di- Tanaman Langka kan. Gairah hidup lewat kerja Tapi jika kuburan berada di suatu yang dirasakan mono- pertentangkan dengan tradisi Tumbuhnya tanam-tanaman kuburan terkait erat dengan Di sisi lain, kuburan bagi u- nampak di situ. Pada sebuah pinggir jalan protokol, menja- besar serta semak yang tak ter- kedudukan Dewa Siwa dan se- ton. Tapi jika optimisme pem- dan orientasi pengkotaan. awat sengaja dibiarkan. Hanya harusnya menempati tempat di mat Hindu sering diidentikkan klimaks, dalam kobaran api, di tatapan mata umum, maka bangunan seperti ini (membuat teben (hilir), seperti di ujung dengan cuntaka atau "kotor". semuanya lenyap dalam seke- soalnya bukan hanya me- beton-beton) berlangsung da- Itulah sebabnya hadirnya selatan atau barat desa. Na- Segala yang bermula pada se- jap. Ngaben seperti mengan- nyangkut bagaimana member- taman beton, tebing beton da- mun, perkembangan sekarang suatu yang terkena cuntaka ju- dung retorika, sebab segala sihkan. Namun orang bisa ta penataan, slogan penataan lam kenyataan justru asing dari menempatkan kuburan tidak ga dianggap "kotor", sehingga yang dibangun dengan indah mengaitkan sebuah tradisi lingkungan (dalam menata ku- lingkungan, menjauhkan ima- agar jika ada kegiatan ngaben (pem- bakaran jenazah) areal kubur- an lantas dibersihkan--itu pun tidak dalam upaya penataan keasrian. banyak yang desa. lam menata kuburan, maka ka- lagi di ujung desa, tapi lebih tidak layak digunakan untuk dalam sekian bulan, akhirnya yang memiliki norma keindah- buran) mesti dengan peng- jinasi dari alam. Kekeliruan banyak di tengah-tengah. "Ini hal-hal yang bersifat persem- direlakan lenyap. Segala yang an, mengagungkan nilai artis- awasan hati-hati. Jika tidak, masyarakat menganggap BARU TOYOTA ROVER ORIGINAL BODY dern" mesti diwaspadai. Kare- na masyarakat cenderung kon- dern. Padahal kita gembar- sumtif pada yang berbau mo- gembor membuat citra Bali te- tap eksis. Dan kita akan 'diter- tawai oleh pembangunan cot- tage mewah yang berwawasan budaya setempat dengan tiang beton tapi tetap mendesain ek- sterior dengan pendekatan bu- daya, baik dalam penataan maupun dalam pemilihan jenis tanaman (material). Wenten Sadino tentu orang akan sulit meng- enalinya sebagai kuburan. "Warga kami hampir setiap saat melakukan upacara pem- bakaran mayat, sehingga ku- buran selalu bersih, kata Wayan Nuriastama. Ia me- nambahkan, selain itu, masih ada kegiatan kebersihan yang sifatnya insidental, misalnya 11 an, yang dilakukan pihak ke- luarga yang berupacara. Ada upacara pecaruan yang dilaku- kan tiga hari setelah berlang- sung upacara di kuburan, seba- gai simbol pembersihan. Kepedulian warga Beng dan Gianyar terhadap kebersihan kuburannya ini, menurut Way- an Nuriastama, selain atas ke- sadaran warga, juga diatur da- lam awig-awig desa adat setem- pat yang disahkan tahun 1990. "Awig-awig tersebut telah mengatur kebersihan ling- kungan, termasuk kuburan, kata Nuriastama. Pohon kelapa yang ditanam di areal pekuburan tersebut, menurutnya, juga diatur pe- manfaatannya. Sebagian untuk desa adat, sebagian diserahkan kepada masing-masing banjar yang secara bergilir melakukan pemetikan. Yang menjadi pemikiran de- sa adat setempat, tambah ben- desa adat tersebut, adalah ta- nah kuburan yang juga diman- faatkan untuk mengubur mayat-mayat tak dikenal iden- titasnya, atau yang lazim mere- ka sebut "Mr. X. Yang men- jadi soal adalah keberadaan mayat tersebut untuk jangka panjang, terkait dengan upaca- ra pengabenannya. "Siapa yang selanjutnya akan meng- abenkan?" tanya.Nuriastama. Sebab bagaimana pun, menu- rutnya, mayat itu masih diang- GRAND ROVER SHORT SUPER Menyambut Natal & Tahun Baru ROVER DILENGKAPI 1. AC-ND Single Blower 2. V. Rac + Ban Radial 3. R/T Clarion Digital + Speaker BERHADIAH LANGSUNG 1. Antikarat Ziebart (STD Karoseri) 2.Peredam Suara 3. Plat Calvanil 4. Consul Box 5. Cat Oven 6. Pilihan Warna GRAND ROVER LONG SUPER ap "kotor". Ini menjadi ma- salah ketika ada upacara besar, mana kuburan harus "ber- sh" dari "keletehan". Selama ini, menurutnya, mayat-mayat tanpa identitas itu biasanya "dibatasi" (secara niskala) a- gar tidak sampai menjadi gangguan terhadap kegiatan u- pacara yang menuntut persya- ratah kebersihan itu. pa Soal penempatan mayat tan- identitas di kuburan Beng memang diatur dalam awig- wig desa adat setempat, yakni dengan memenuhi kewajiban penanjung batu. Namun soal pengabenannya belun jelas. Karena menurut Nuriastama, hak Desa Adat Beng dan Gianyar yang memanfaatkan kuburan tersebut masih me- rembukkan soal itu. Di Bangli Dimulai dari Kuburan Lain lagi yang dilakukan Bangli. Untuk menghilangkan citra seram kuburan ini, di Bangli, Bupati IBGA Ladip mencanangkan gerakan keber- shan di daerahnya dimulai dari kebersihan kuburan. Gebra- kan kebersihan yang sempat membuat 'bingung Kadis Ke- bersihan dan Pertamanan Bangli itu, akhirnya berhasil membudayakan gerakan ke- bersihan di Bangli hingga ke pelosok desa. Itulah yang mengantarkan Bangli berhasil pada penilaian Adipura tahun 1994 lalu, meraih skor tertinggi seluruh Indonesia katagori kota kecil. Terobosan yang diambil Bu- pati Ladip, tidak saja mampu mengubah kota Bangli dengan taman telajakannya, tetapi yang lebih penting hampir se- ap kuburan di desa adat di Bangli tertata rapi. Lalu meng- apa justru dari kuburan? Kadis Kebersihan dan Perta- manan Bangli, Ir. Ida Bagus Ketut Sentanu ketika pertama menjadi Kadis K Pertamanan di pertama diinstr kepadanya ada kuburan. Mular kerjakannya tan apa maksudnya mikian, tugas te kan dengan sur sambil terus me an di balik pen itu. Setelah ber waktu, akhirny ditemukan, yak mancing masya panggil membu hidup bersih. L Sentanu, jika k dentik dengan saja sudah bers pat tinggal at masyarakat ten bersih dari kub tidak langsung rasa jengah ka mahnya sendiri kuburan," ujar Namun di l nataan kubura sudkan untuk negatif tentang daerah 'angker hat kuburan ber itu diharapkan PIODA Diumumkan sung pura Pe piodalan yang 1. Sabtu, 11 2. Minggu, 1 3. Senin, 1 4. Selasa, Ketua, ttd I Ketut Jend SANTA CLAUS DI ND PASARA 15, 16 & 17 Desember 1994 Show Room Buka Senin-Jumat 8 Sabtu Minggu -18 00 800-16 00 9 00 -14 00 POWER STEERING Authorized TOYOTA Dealer 7. Jok Kadera Atau SHOW ROOM: GRAND ROVER LONG DELUXE! PT AGUNG MITRA AUTORAYA PT. BALI GUNA WIJAYA MOTOR JI. Imam Bonjol 401 A Telp. (0361) 234979, 234948, 261211 Fax. 234908 Denpasar - Bali JI. Teuku Umar No.69 Telp. 225254-222874 Denpasar C287 Color Rendition Chart AN
