Tipe: Koran
Tanggal: 1995-01-02
Halaman: 11
Konten
Senin Umanis, 2 Januari 1995 traktor pat kerja dengan Komisi APBN DPR (2719). Di lain pihak, Ketua Aso- siasi Kontraktor Indonesia (AKI) Ir. Fatchur Rochman mengemukakan, sehubung- an kelangkaan semen di ta- nah air, AKI dan Gapensi tak akan mengajukan eskalasi. Sekalipun hal itu dibenar- kan karena sesuai dengan klausul di dalam kontrak yang diatur melalui Keppres No. 16/1994. Lagi pula ang- garan pemerintah terbatas, kata Fatchur Rochman. Namun, menurut seorang kontraktor, munculnya Kep- pres No. 16/1994 yang me- rupakan penyempurnaan Keppres 29/1984 merupakan kemajuan di bidang jasa kon- struksi. Hal itu terlihat dari pemberian uang muka mak- smimal 30 persen dari nilai kontrak untuk golongan eko- nomi lemah. Termasuk juga 20 persen uang muka dari nilai kontrak untuk bukan golongan eko- nomi lemah. Padahal, ke- tentuan tersebut pada Kep- pres No. 29/1984 tak ada, dan hanya disebut uang muka da- pat diberikan 20 persen dari nilai kontrak. Oleh karena itu, permintaan eskalasi me- reda dibanding dengan tahun sebelumnya. Sekalipun ada kemajuan, tetapi di tahun mendatang gaung permintaan eskalasi diperkirakan bakal mencuat lagi dan mungkin dengan suara keras. Asalkan, peng- adaan bahan material ba- ngunan itu di pasaran masih saja seperti tahun 1994. fei). (Ant/Edy Supriatna Sja- Pembangunan m di Kamboja Kesepakatan mengenai pembentukan usaha patungan itu mencakup pendirian per- usahaan baru, Camintel, di mana Indosat akan memiliki 49 persen sahamnya. "Pertama-tama, kami akan memperbaiki, memasang dan memperluas jaringan teleko- munikasi ke-21 propinsi yang diperkirakan memakan waktu tiga tahun, kata perwakilan PT Indosat di Kamboja, Iman Bu- di, dalam percakapan telepon. (Ant) tadilat ihaque RIT PARTMENT A DUA BALI, 1304 C3921 Senin Umanis, 2 Januari 1995 Harga Minyak Mentah 1994 Satu Dolar di Bawah Harga 1993 London - Harga minyak dunia mengakhiri tahun 1994 sekitar 20 persen di atas tingkat harga awal tahun, namun masih di bawah harga tertinggi, dan rata-rata harga tahun ini lebih dari satu dolar di bawah harga tahun 1993. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari di Bursa Perminyakan Internasional (IPE) London, Jumat ditutup 16,50 dolar AS per barel, de- lapan sen di atas harga penu- tupan, Kamis. Harga minyak mentah Brent memulai tahun 1994 pada seki- tar 13,50 dolar per barel dan mencapai tingkat tertinggi 19 dolar pada Agustus sebelum turun kembali karena kelebih- an pasok. Pada tahun 1994, harga rata- rata minyak Brent, yang di- dengan penggunaan bahan ba- kar yang lebih efisien telah me- nurunkan permintaan minyak di seluruh Eropa. Contohnya, penjualan bah- an bakar minyak (BBM) Jerm- an turun 4,6 persen dari tahun lalu menjadi 30 juta ton, dan merupakan penurunan perta ma sejak 1981, kata pedagang pengecer BBM Jerman Aral AG, Kamis, Pada saat yang sama, inves- tasi yang intensif dalam proses pengilangan sekunder meng- akibatkan para pengusaha bisa BBM dan bahan bakar diesel dari setiap barel minyak men- pada saat dunia keluar dari re- sesi. Dan tidak satu pun dari faktor itu akan hilang pada 1995, tambahnya. Pengamat Kleinwort Benson meramalkan harga minyak mentah Brent akan mencapai 17 dolar per barel pada 1995 karena kenaikan permintaan diperkirakan akan melebihi pasok. Ramalan Kleinwort itu ber- dasarkan prospek tingkat pro- duksi OPEC yang relatif stabil sampai semester pertama 1995, di mana pada waktu itu per- tumbuhan ekonomi di Eropa yang lebih kuat diperkirakan a- kan meningkatkan perminta- an. Bali Post Omzet MNA Wilayah I mencapai Rp 200 Milyar Jakarta- Pendapatan Merpati Nusan- tra Airline (MNA) Wilayah I dengan 43 jaringan penerbang- pendapatannya merupakan 65 persen dari total pendapatan perusahaan penerbangan itu. Wilayah I MNA ini memiliki an tahun 1994 mencapai Rp lima penerbangan ke luar ne- 200 milyar atau meningkat 14 geri yakni Padang -Singapura, persen dibandingkan tahun la- Pekanbaru-Singapura, Palem- lu, kata Manajer MNA Wi- bang-Singapura, Bandung-Si- layah I, Budihargo, di Jakarta, ngapura, dan Pontianak- Si- Minggu. ngapura. Seusai acara peresmian 'city Mengenai pendapatan ang check in MNA yang pertama di kutan kargo udara dari wilayah stasiun Gambir, ia mengung- I diakuinya hanya sekitar 10 kapkan bahwa jumlah penum- persen dari total pendapatan PANA untuk penerbangan MNA karena pendapatan kar- MNA Wilayah I yang meliputi go udara hanya merupakan Batam, Pontianak dan Yogya Jakarta, Medan, Pekanbaru, sampingan. karta tahun ini meningkat 1,5 juta penumpang atau sekitar e- nam sampai tujuh persen di- bandingkan tahun lalu. Sementara lonjakan penum- hun tidaklah begitu besar, yak- sekitar 10-15 persen diban- ding hari-hari biasa, katanya. Menurut dia, rute pener- bangan dalam wilayah I hanya sekitar 10 persen atau 43 rute penerbangan dari 449 rute pe- nerbangan Merpati, namun gunakan sebagai patokan bagi menghasilkan lebih banyak memproduksi sekitar 40 persen pang pada Natal dan akhir ta- 737-200 eks-Lufthansa pada pasar energi di dunia, menca- pai 15,86 dolar per barel, 1,15 dolar di bawah rata-rata harga tah. tahun 1993. Peter Bogin, pengamat mi- nyak pada 'Cambridge Energy Research Associates di Paris, mengemukakan penurunan rata-rata harga minyak itu dise- babkan oleh kemajuan tekno- logi dalam pengangkutan mi- nyak mentah dan menurunnya permintaan energi. Perkembangan teknologi berarti bahwa produsen bisa memompa lebih banyak mi- nyak dari dalam tanah, bahwa Produksi minyak dari Laut Utara tahun 1994 naik 600.000 barel per hari (bpd), beberapa ratus ribu barel lebih tinggi da- ripada proyeksi, kata Bogin. Jumlah itu merupakan dua per- tiga dari total kenaikan per- mintaan dunia. Ia mengatakan kenaikan efi- siensi produsen, pengusaha ki- lang minyak dan konsumen mampu mengimbangi setiap kenaikan permintaan energi penggunaan minyak lebih efi- Brent (langsung) Organisasi Negara Pengek- spor Minyak (OPEC), yang minyak mentah dunia, diper- kirakan mempertahankan pro- duksinya sekitar 25 juta bpd pada 1995. Namun, rata-rata produksi minyak Laut Utara diperkira- kan naik 400.000 sampai 500.000 bpd pada 1995, kata para pengamat. Beberapa pengamat mem- perkirakan OPEC akan men- capai target harga 21 dolar per barel. Harga minyak mentah da- lam dolar per barel pada pukul 14.30 GMT: 29 Des 16.25 sien dan bahwa para pengusa- Brent di IPE London (Feb) 16,42 ha bisa menghasilkan lebih ba- Minyak mentah ringan nyak produk yang diinginkan di NYMEX (Feb) konsumen, katanya. Meningkatnya jumlah mobil 17,72 Swalayan Sambut Tahun Baru, 30 Des 16,20 16,50 17,74 (Ant/Reuter) Momen Tepat Tingkatkan Omzet BAGI masyarakat dalam menyambut per- Tanpa Diskon gantian tahun baru tak pelak merupakan ce- Khusus diskon yang dikaitkan penyambut- tusan kegembiraan. Karena itu acarapun di- an tahun baru, Galael Dewata Supermarket kemas mengkhusus dengan meregoh kocek Kuta boleh dibilang beda dengan yang lain. yang tidak sedikit jumlahnya. Namun bagi Tampaknya penglola pasar ini tak perduli kalangan bisnis eceran, swalayan khususnya dengan trend masyarakat menyambut tahun dalam penyambutan tahun baru telah menja- baru yang menyerbu swalayan. Diskon dise- di momen terbaik dalam melakoni lagu bis- matkan jam 20.00 wita terbatas jenis bakery yang diproduksi pagi hari. Ini pun tidak ada kaitannya dengan tahun baru. nis. Diskon pembelian antara 10 sampai 50 persen, parcel, paket belanja murah, belanja berhadiah dan lainnya telah menjadi'trend' perangsang di seluruh swalayan. Pasar Swalayan Tiara Dewata misalnya, seperti terlihat pada malam tahun baru (31/ 12) malam, cukup sigap menyambut pengun- jung. Namun serbuan pengunjung pada To- serba (Toko Serba Ada) ini sepertinya peduli dengan sesakan manusia yang berjejal. Tam- pak pengunjung berkerumunan pada unit barang yang di atasnya tergantung label di- skon 40 sampai 50 persen. Mirip tawon mere- but lampu. Tidak ada satu unit penjualan tanpa pengunjung. Kecuali divisi 'book sto- re', pengunjungnya bisa dihitung dengan ja- "Sudah biasa pak. Jarang tahun baru begi- ni orang beli buku," kata seorang pramunia- ri. ga. Suasana serupa juga terdapat di Pasar Swalayan Plaza Kerta Wijaya. Hampir setiap unit barang dikerumuni pengunjung. Divisi palen-palen terlihat paling ramai mengingat di samping harga barang terjangkau juga me- rupakan kebutuhan semi primer. Divisi 'fas- hion' sedikit lebih ramai dari hari biasa. Maklum pasar ini lebih banyak memajang pakaian trend terbaru dengan harga memang wah di samping diskon yang dipajang khusus pakaian ini tidak lebih dari 10 persen. Beber- apa pengunjung berguman, pasar ini mendi- skon 50 persen hanya sepatu yang telah kehi- langan mode. Menurut Marketing Manager Galael, Her- mein Sri Rejeki, tidak digelarnya penjualan berdiskon karena tidak adanya barang sisa dan telah selesai target promosi di samping barangnya cukup laku. "Diskon kami ada- kan jika ada kesepakatan suplier," katanya Jika diamati dengan cermat, tidak semua pengunjung mau berbelanja. Bahkan ada be- berapa di antaranya beralasan dengan tidak lengkap jika menyambut tahun baru tanpa berkunjung ke swalayan walaupun tidak be- lanja sehingga tampak mereka hanya melihat-lihat suasana atau sembarang nyeng- gol. Hiruk pikuk pengunjung di semua swalay- an hampir terjadi susana keramaian serupa. Selain harus menyediakan barang lebih ba- nyak dari biasa, 'Libi Dept Store' misalnya jauh sebelumnya bersiap menghadapi khu- sus penyambutan tahun baru dengan meng- erahkan 90 persen karyawan yang biasanya on stand setengahnya. "Ini kami lakukan se- lain demi pelayanan terbaik, juga tak kalah penting menjaga pengunjung yang hobi 'nyo- pet'," kata Agus Purwanto, Operation Ma- nager Libi. Mengantisipasi pengunjung jahil, tentu menjadi beban panik Satpam swalayan yang tidak segan-segan membidikkan telescope yang jumlahnya dua kali lipat dari yang biasanya terpasang. Pula tukang parkir ter- paksa direpotkan oleh ulah penge. motor yang sembarangan parkir. (wil). Pamer di Pinggir Jalan JIKA terlihat orang-orang sedang memar- kir kendaraan di kawasan kebun bunga ka- wasan Renon untuk membeli bunga atau ta- naman hias, tentu merupakan pemandangan yang sudah biasa. Tetapi jika di kawasan ini terlihat tumpukan buah-buah yang dipajang oleh para pedagang di pinggir jalan, mungkin saja mengundang tanda tanya. Mengapa pe- dagang memilih tempat berjualan di tempat ini? Rupanya pedagang belakangan ini tidak lagi menganggap pasar sebagai tempat ber- jualan yang ideal. Beberapa pedagang buah di sini mengaku menjelang tahun baru lebih untung memasarkan dagangan di pinggir jal- an dari pada berjualan di pasar. Nyoman Meci, pedagang yang khusus menjual durian mengatakan ia sengaja ber- alih tempat. Sebelumnya ia berjualan di Pa- sar Badung kini memilih berjualan di pinggir jalan raya. Menurut dia, di samping jalurnya ramai, kebanyakan calon pembeli adalah orang-orang santai. "Sekarang kan me- nyambut tahun baru pak. Banyak orang yang lewat ke sini. Apalagi nanti pas tahun baru, barangkali di pasar jauh lebih sepi dibanding di sini," katanya. Menurut pedagang asal Karangasem ini, berjualan buah berbeda dengan menjual ke- perluan pokok seperti beras, sayur dan seje- nisnya. Oleh karena itu, jika salah menentu- kan waktu, buah yang dijual, bisa jadi tidak bakalan laku. Biasanya pembeli buah ramai menjelang hari raya seperti menjelang ta- hun baru ini. "Minat pembeli tidak bisa di- sudah pastikan. Kalau misalnya beras pasti diperluan setiap hari, ujar Meci. Lebih Untung la yakin, khusus menjelang tahun baru berjualan di pasar belum tentu dapat ber- jualan banyak. Lagi pula, untuk bisa berjual- an di pasar harus memenuhi persyaratan yang sedikit rumit. Sedangkan berdagang di pinggir jalan seperti ini menurut dia, belum tampak persaingan yang demikian keras an- tarpedagang. Lain halnya Wayan Kandra, pedagang asal Pupuan, Tabanan yang memenuhi bak mo- ara ber- bilnya dengan berjenis buah. Ia mengatakan, berjualan di sini lebih untung ketimbang di pasar. Di pasar umum, selain menghadapi persaingan ketat, jika pembeli lagi sepi ia terpaksa banting harga, menjual kepada pembeli borongan. "Kalau dagangan tidak habis terjual terpaksa harus saya jual secara borongan. Jika tidak begini caranya, jelas bisa mati modal. Di samping itu, kalau terla- lu lama, buah semakin membusuk sehingga tidak akan bisa laku," katanya. Yang membuat para pedagang buah ini lebih tertarik lagi berjualan di pinggir jalan, karena tidak perlu membayar retribusi pasar seperti sewa kios, cukai harian, uang keber- sihan dan pungutan lainnya. Seperti berlaku di Pasar Badung, untuk bisa berjualan, se- tiap pedagang harus membayar sewa kios Rp 27.000 per bulan, cukai Rp 200 per hari di- tambah uang keamanan, kebersihan, pene- rangan dan lainnya. Lagi pula pembeli yang rata-rata bermobil tidak menemui kesulitan parkir. Seperti dituturkan pedagang asal Sanur, Ketut Minten, ia merasa tidak pernah repot memikirkan soal biaya berjualan. Ia hanya membeli dangangan dengan cara pasokan yang dibawa petani ke tempatnya berjualan, "Setiap hari saya hanya membayar sewa ken- daraan pulang-pergi untuk membawa sisa dagangan," katanya. "Majeg" Agar untung diperoleh lebih banyak, biasanya pedagang membeli buah-buahan di perkampungan. Apalagi musim durian se- perti bulan sekarang dan musim buah lainnya, mereka dengan mudah membeli buah yang biasanya dengan cara majeg (bo- rongan, dengan menaksir banyaknya buah yang masih di pohon). "Biasanya saya mem- beli buah durian untuk satu pohon sekitar Rp 100.000 sampai Rp 150.000. Kalau kesulitan modal saya ajak pedagang lain utuk ikut membeli," kata Minten. Membeli dengan cara ini menurut para pe- dagang jauh lebih murah dibanding membeli buah yang sudah dipetik. Jika dihitung butir- an dari pembelian borongan, sebutir durian rata-rata harganya Rp 1.000, laku dijual de- ngan harga Rp 2,500 sampai Rp 4.000.(Wil) ni Kami akan menyediakan ruang tunggu yang bagus di Bandara Halim. Kami tingkat- kan pelayanan di darat, ujar- nya. Ditanya tentang kemungkin- an kenaikan tarif untuk pener- bangan eksklusif Halim- Bandung itu, ia tidak mengelak tetapi hal itu masih diproses di Departemen Perhubungan. untuk penerbangan ke Ban- dung cukup bagus yakni rata- rata 70 persen. Peningkatan pelayanan itu dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing MNA dengan moda tran- sportasi lainnya seperti kereta api, bus dan taksi carteran. Menurut dia, 'load factor' Mengenai pembukaan city Pada kesempatan itu ia juga mengutarakan pelayanan pe- nerbangan Merpati ke Irian Jaya melalui Biak dan Jayapu- ra dengan pesawat Boeing B- pukul 06.00 WIB, namun ia be- check in' pertama di stasiun lum dapat merinci 'load factor' Gambir, ia menjelaskan bahwa sekitar 600 penumpang per ha- penerbangan perdananya. Selain itu, MNA juga me- ri diharapkan dapat meng- rencanakan untuk meningkat- gunakan fasilitas itu di stasiun kan rute penerbangan Halim Gambir. Perdanakusumah-Bandung menjadi pelayanan ekskutif. (Ant). Dana Masyarakat Dihimpun Bank Dagang Bali Naik 15,18% Denpasar (Bali Post) - Bank Dagang Bali (BDB) dalam tahun 1994 hingga No- vember berhasil menghimpun dana masyarakat sebesar Rp 52,03 milyar, meningkat 15,18 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 45,17 milyar. Dirut BDB I Gusti Made Oka di Denpasar, Sabtu, mengatakan jumlah penabung bank tersebut dalam dua perio- de itu juga bertambah 6.847 o- rang atau 2,07 persen. BDB kini memiliki 337.259 nasabah dibandingkan tahun lalu 330.259 nasabah. Meningkatnya dana syarakat yang dihimpun dalam perkenalkan Tabungan Pem- bentuk tabungan dan deposito belian Rumah (TPR) dengan itu disebabkan kepercayaan setoran Rp 25.000 sebulan masyarakat terhadap pelayan yang dapat dimulai pada saat an BDB, yang memperkenal- nasabah berumur 20 tahun, kan sepuluh jenis tabungan dan ketika yang bersangkutan dan mengadakan penarikan berusia 45 tahun dapat memili- ki rumah bernilai Rp 46 juta. undian secara berkala. Bank tersebut, yang menjadi Nasabah sebelum memiliki mitra usaha Lembaga Finansial TPR juga dapat memanfaat- Pembangunan Negara Belanda kan Kredit Pemilikan Rumah (FMO), menjelang Tahun Ba- (KPR), sehingga ada dua cara ru 1995 melakukan penarikan bagi nasabah untuk memiliki undian dengan menyediakan rumah dengan fasilitas kredit 60 jenis hadiah, termasuk se- BDB. buah rumah bernilai Rp 25 ju- ta. Sampai saat ini BDB telah ma- menyerahkan 5.211 buah hadi- ah kepada penabung termasuk 15 unit rumah, 33 mobil, 163 Harga Grosir/ Borongan Sayur-mayur Di Pasar Kumbasari Denpasar Tanggal 01 Januari 1995 Jenis Komoditi 1. Kol Bulat Harga (Rp/kg) 450 2. Kol Gepeng 500 3. Tomat buah lokal 400 4. Tomat buah TW 5. Buncis 6. Wortel 700 400 1.100 1.250 300 11. Lombok merah besar 2.700 240 800 Sumber:Dinas Pertanian 7. Kentang 8. Sawi putih 9. Seladeri 10. Labu Siam Tanaman Pangan Bali sepeda motor, 194 televisi dan 200 mesin jahit. Aset bank tersebut saat ini sekitar Rp120 milyar dan me- miliki delapan kantor cabang termasuk di Jakarta dan Sura- baya. Dalam tahun 1994 bank de- visa itu mengalokasikan dana Rp 71 milyar untuk membantu Bank tersebut kini sedang modal kerja usaha golongan e- memperkenalkan program konomi lemah dan mereka 'Home Sweet' yang khusus di- yang ingin masuk perguruan peruntukkan para pemilik ru- tinggi. mah yang ingin mendapatkan Jumlah kredit yang disalur- kredit dengan rumah mereka kan secara komulatif hingga sebagai agunan, maksimal Rp saat ini mencapai Rp 140 mi- 100 juta. lyar kepada 10.000 nasabah, Persyaratan untuk menda- yang bergerak di berbagai bi- patkan fasilitas kredit itu anta- dang usaha mulai dari industri ra lain belum pernah cidera kecil, kerajinan rumah tangga, janji terhadap bank, tidak ter- pariwisata dan perhotelan. (*/ masuk daftar kredit macet, Ant) mempunyai sumber penghasil- an tetap, menempati rumah pribadi dan berdomisili di Kota Denpasar, Tabanan dan Gia- nyar. Selain itu, BDB juga mem- Suku Bunga Deposito Berjangka No. Nama Bank 1 bln 3 bln 6 bln 12bln 24 bln 1 Bank Bukopin 12%/Tahun 12,5% /Tabur 13 %/Tahun 13%/Tahun 2 Bank Duta 12,5% 13% 14% 10,5% 114% 3 Bank Bapindo Tabungan 12.5% 10.5% 12,5% 12,5% 4 Bank Antardaerah 13,5% 5 BPD Bali 12% 14% 14,5% 15% 12% 13,5% 13,5% 15% 12.5% PERMAKLUMAN Sesuai SK. Menteri Kehakiman R.L. No.C2 15.000.HT.01.01. TH.1994 Tgl. 04 Oktober 1994, terhitung mulai Tgl.02 Januari 1995 M.A.I. Bank Pasar "Dewi Djaja" berubah nama menjadi: M.A.I. Bank Pasar "DEWIPRIMA DJAJA" Jalan Wahidin No.49E Denpasar Demikian agar para nasabah dan instansi terkait maklum. Denpasar,2 Januari 1995 M.A.I. BankPasar DEWIPRIMA DJAJA OMUTM Direksi, FINANCIAL CONTROLLER Resort Company seeks Financial Controller. Full charge accountant fam w/ AP, AR, Sales, Payroll, Inv control, foreign curr trans., and all aspects of Indonesia Tax Laws. Minimum 7 years experience in financial Controller. Send CVS to: GENERAL MANAGER P.O.Box 79 Nusa Dua Bali 80361 ACCOUNTING MANAGER Is being sought for the Intan Bali Village, a 360 Rooms Hotel located on Batubelig Beach, Kerobokan. U 01 U 02 The position requires the coordination of the Accounting Department, setting up an Accounting Administration, hiring and training Accounting staff. The goal is to achieve a high standard in Accounting. The candidate should be presently employed in a similar senior position and have a proven track record of producing profitable results. He or she should be career- minded, self motivated, hard working and honest. Indonesian citizens who are fluent in English and have experience in the Hotel industry will be given preference. An attractive remuneration package will be offered. Only potential candidates will be contacted for interviews. Please apply in writing with curriculum vitae and references to: I Nyoman Arthaya, Director of Human Resources INTAN INTERNATIONAL HOTELS & RESORTS c./o Intan Bali Village, P.O. Box.: 1089, Tuban 80361 - BALI U3956 • DACIN HALAMAN 11 Tahun Babi, jangan asal Seruduk ORANG Cina bilang tahun 1995 adalah tahun babi. Ka- lau diamati kebiasaannya, babi termasuk binatang yang suka main seruduk, kulitnya lumayan tebal, dan kalau ma- kan rakusnya bukan main. Akankah perekonomian di tahun 1995 analog dengan sifat-sifat babi, hanya zaman yang bisa membuktikannya. Tetapi percaya atau tidak, ramalan perekonomian seca- ra makro berkaitan erat de- ngan siklus konjunktur yaitu gelombang pasang surut ke- giatan ekonomi. Dalam sik- lus itu, kemajuan dan ke- munduran kehidupan ekono- mi silih berganti secara perio- dik dengan amplitudo yang berbeda-beda. Lazimnya, gelombang pasang surut itu digolongkan dalam empat fa- se, yakni fase pemulihan (re- covery atau revival), fase perluasan atau kemajuan (prosperity), fase kemundur- an atau resesi, dan fase kon- traksi atau depresi. Sesudah depresi biasanya timbul lagi kegiatan dan se- mangat dalam kehidupan e- konomi, dan mulai lagi ke- majuan. Pada fase ini per- mintaan bertambah, untung pengusaha meningkat, preo- duksi meluas, dan pengang- guran berkurang. Kemajuan berlangsung terus. Orang- orang makin dimabuk ke- makmuran, sampai-sampai lupa bahwa produksi terlalu banyak bahkan melampaui batas. Mulailah masa krisis. Kegiatan ekonomi melam- bat. Barang bertimbun- timbun, untung makin tipis. Kalau krisis bertambah da- lam terjadilah depresi. Per- usahaan marjinal terpaksa ditutup. Banyak pekerja di PHK, dan pengangguran me- luas secara massal. Demikian kejadiannya berulang-ulang menurut sík- lus periodik. Schumpeter membedakan tiga jenis siklus menurut nama penemunya. Yang pertama adalah siklus Kondratieffs yang berlang- sung lama, sekitar 50 tahun. Kedua, siklus Juglars yang terjadinya sekitar 10 tahun, dan ketiga, siklus Kitchnis yang pendek, sekitar 40 bul- an. Simon Kuznets, pakar e- konomi lainnya, menyatakan Redaktur Khusus EKONOMI BISNIS GLAN Iswara bahwa setiap 18-25 tahun se- kali akan terjadi masa surut atau semacam resesi jangka panjang setelah masa per- tumbuhan tinggi. Siklus Kuz- nets ini terjadi antara kurun waktu 1950-an dan 1960-an (masa pasang) dan kurun waktu 1970-an dan 1980-an (masa surut). *** KALAU dihitung-hitung sejak Perang Dunia II, tidak kurang dari delapan resesi e- konomi telah terjadi, atau rata-rata setiap lima tahun sekali. Resesi-resesi itu anta- ra lain bercirikan rendahnya laju pertumbuhan ekonomi, meluasnya pengangguran, menurunnya perdagangan internasional yang diikuti o- leh memburuknya neraca pembayaran, dan kacaunya situasi moneter dunia. Belakangan ini, dalam tempo yang relatif singkat, dunia telah dua kali keda- tangan hantu resesi. Perta- ma, resesi tajam yang singkat tahun 1974-75. Kedua, resesi tahun 1980-83 yang lebih la- ma dan mencekam. Bagaimana menangkap tanda-tanda zaman ini bagi Indonesia dalam konteks perekonomian dunia ?. De- ngan mengikuti siklus Juglars yang berlangsung setiap 10 tahun sekali, maka tahun 1995 ini mestinya mulai terja- di fase pemulihan menyusul fase kemunduran ekonomi di tahun 1993 dan 1994 lalu. Tetapi itu bergantung dari langkah-langkah progresif yang telah ditempuh pada ta- hun 1994 dan ancang-ancang di awal tahun 1995. Sebab, berdasarkan siklus Juglars maupun siklus Kuznets masa pasang perekonomian yang sesungguhnya baru akan ter- jadi di sekitar tahun 2000-an. Taruhlah secara makro perekonomian kita mampu meningkat cukup tinggi, se- kitar 6%. Tetapi secara mi- kro tanda-tanda kemundur- an itu terekam juga. Kalau- lah bukan resesi, tetapi ada krisis-krisis yang melanda dunia usaha kita, erti le- mahnya daya beli, pengang- guran, dan kurang berfungsi- nya merkanisme moneter yang ditandai oleh bangkrut- nya beberapa bank, kelebih- an likuiditas bank, sementara sektor riil tidak terangkat dan industri kecil kekurang- an modal. Fenomena ini ber- barengan dengan stagnasi yang dialami beberapa nega- ra industri dengan laju per- tumbuhan rata-rata kurang dari 3%. Boleh jadi pertumbuhan e- konomi Indonesia yang lu- mayan tinggi itu lebih banyak dikontribusi oleh nilai tam- bah produk sekunder yang diproteksi dan yang cende- rung memangsa kapling pa- sar dalam negeri yang telah penuh sesak. Sementara itu, masih sedikit sekali upaya dunia usaha kita untuk mem- perluas pasar di luar negeri. HAL yang tampaknya ma- sih menjadi ganjalan untuk membuat tahun 1995 menja- di fase pemulihan, bukan fa- se kontraksi, adalah "ketim- pangan" struktur dunia usa- ha kita. Di lapisan bawah be- gitu banyak pengusaha kecil tak berdaya, terpencar- pencar, susah naik ke pering- kat atas, dan yang kapling pa- sarnya diserobot oleh pemo- dal kuat. Sementara di pun- cak piramida bercokol sege- lintir konglomerat yang hi- dup dari proteksi, mendapat akses oligopolistis bahkan le- gitimasi monopoli, dan lebih suka menyeruduk pasar di kandang sendiri. Sudah saatnya kita lebih melebarkan cakrawala ke bagian-bagian dunia lain, dan belajar tumbuh tanpa le- gitimasi monopolistis. Sebab kalau main seruduk di dalam negeri saja, pengusaha besar kita tidak akan lebih dari se- kadar sosok babi. Nah kalau babi-babi ini diekspor saja, devisanya pasti besar. Apala- gi babi yang rakus dan berku- lit muka tebal. BANTINGAN AWAL-TAHUN DISKON HINGGA 50% MULAI 2 JANUARI Saya punya keajaiban lagi lho untuk Anda. Bantingan awal tahun, diskon hingga 50%. Waow... produknya bagus-bagus Iho, dan diskonnya bervariasi. Dari produk fashion, hingga peralatan rumah tangga. Makanya jangan sampai ketinggalan. Daa...! GARANSI JOHN BANTING **SANG DETEKTIF** Gmatahari 2cm Color Rendition Chart
