Tipe: Koran
Tanggal: 1995-05-17
Halaman: 08
Konten
4cm HALAMAN 8 Color Rendition Chart Hindu Memandang "Karang" Baik dan Buruk Memilih lokasi tanah (karang, bahasa Bali) bagi oran Bali (Hindu) harus melalui per- . ara hendaknya jangan dipandang secara ortodok. Bagi Gelebet, upacara yang dilakukan umat untuk alih fungsi tanah, harus dipandang secara ritual. "Hal yang wajar, namun kita perlu sikap dengan mangacu pada ka- jian ritual. Jangan sampai salah tafsir. Akan sangat keliru bagi mereka yang hanya memandang upacara sebagai sesuatu yang magis, mistik," kata Gelebet. Menurutnya, upacara adalah sarana simbolis yang digunakan umat Hindu untuk menyambung proses komunikasinya dengan alam, sebagai arus timbal balik sebuah sikap manusia dengan alam. Karenanya, ketika terjadi alih fungsi lahan-seperti dari tanah persawahan menjadi tem- pat perkantoran umat harus bersikap sopan terhadap alam. "Karena mereka sangat sulit melakukan dialog langsung den- gan alam, terciptalah semacam simbolisme. Jadi, kalau ada yang mengaitkan dengan kesan mistik, apalagi ke hal yang ortodok, itu karena manusianya sendiri me- mang tidak tahu." timbangan, yang terkait dengan tujuan-tujuan kese- imbangan jasmani- rohani jangka pan- jang penghuninya. Pertimbangan pemilihan "karang" ini terkait dengan kepercayaan set- empat, bahwa ada lokasi-lokasi tempat tertentu yang tidak Menurut Putra, tanah (perti- wi) yang merupakan bagian dari baik, tidak ideal, Panca Maha Bhuta, memiliki si- fat berbeda. Sifat dari masing- angker dan se- harus mempertimbangkan bau, barat ke timur di pertengahan alam itu sendiri, kandungan masing tanah akan membawa bagainya. Tempat- warna, dan kelembaban tanah. Bali, menjadikan lereng utara bumi, ruang angkasa, di samping pengaruh bagi kehidupan ma- Keempat faktor ini akan ber- dan selatan. "Inilah faktor dasar gejala-gejala di bumi seperti khluk hidup, termasuk manusia. tempat seperti ini, geografi, klimatologi, astronomi, pengaruh terhadap pertimbangan topografi alam Bali. Secara gempa, gelombang tsunami. Orang Bali percaya, ada tanah jika terpaksa harus geologi, hidrologi, topografi, me- kelima, hidrologi (tata air tanah) umum Asta Kosali menjelaskan, Inilah yang diperhitungkan yang angker dan tanah yang tidak teorologi, serta flora dan fauna. yang menjelaskan kandungan air pola desa atau tatanan pekaran- dalam penataan ruang arsitektur angker. Tanah angker kurang baik ditempati, sehingga ketika me- difungsikan, dapat Faktor geografi (letak bangunan tanah, debit air dan arah aliran- gan bangunan harus memanjang Bali," katanya. Terakhir, ketujuh komponen milih tanah untuk mendirikan di bumi) berpengaruh terhadap nya. Ini sangat berpengaruh ter- utara-selatan (kaja-kelod). dinetralisasi dengan lingkungan terbangun yang hadap sistem bangunan, terlebih Artinya, kaja ke arah gunung itu masih harus mempertimbang- bangunan rumah, yang pertama dibuat seperti rumah, balai ban- dalam bentuk perumahan, dan (utàra bagi Bali Selatan, dan se- kan faktor kedelapan, yakni flo- kali dilakukan adalah apakah upacara tertentu. jar, pasar, pura dll. Maksudnya, berdasarkan pertimbangan ini latan bagi Bali Utara-red). Se- ra dan fauna. Menurut Gelebet, tanah itu cocok dihuni atau tidak. apa pun bentuk bangunan yang masyarakat dalam membangun dangkan pembangunan untuk secara umum penataan tata ruang Caranya bermacam-macam, mis- "Bias Bali" kali ini dibuat manusia harus memperhi- hendaknya memperhatikan jarak tempat suci (pura), harus me- juga memperhitungkan jenis bi- alnya dengan mencium, menci- mengangkat tungkan letaknya. Ini dalam ilmu tertentu antara bangunan dengan manjang kangin-kauh (timur-bar- natang dan tumbuhan/tanaman cipi, atau dengan cara mengge- universal dikaitkan dengan koor- yang cocok untuk suatu pola ru- buk-gebuk tanah. Ada juga cara masalah tersebut. dinat lintang utara-selatan dan ang pada bangunan tertentu. mendeteksi tanah melalui orang "Yang lebih penting, bagaima- pintar. Dijelaskannya, na kita memandang interaksi satu masyarakat Hindu umumnya komponen dengan yang lainnya, dalam membangun cenderung sehingga minimal ada 64 pertim- dekat sungai. Jadi kalau meman- bangan dalam struktur arsitektur/ jang kangin-kauh tentunya akan penataan tata ruang," katanya. memotong aliran sungai, dan ini dihindari. Sedangkan untuk po- sisi pura dibuat memanjang kan- gin-kauh, karena orientasi ritual ke arah matahari terbit. (Asta Kosali-red). Kedelapan unsur yang dimak- sud Gelebet, adalah faktor bujur timur-barat. Menurut aja- ran Hindu, setiap letak di bumi akan memberi pengaruh tertentu bagi alam dan manusianya. sungai atau sumur. Karenanya, dalam membangun perhitungan terhadap posisi air bawah tanah perlu mendapat perhatian. Topografi sebagai unsur keenam dalam Asta Kosali, masih menurut Gelebet, adalah bentang alam muka bumi, yang biasanya dalam bentuk lereng, jurang, pantai, dan datar. Atau pada komponen khususnya, sep- erti daerah aliran sungai, curam, Dampak faktor geografi, mis- alnya, akan berpengaruh ter- hadap klimatologi (iklim). Logi- kanya, beda letak di bumi beda arah angin, beda temperatur, beda kelembaban udara. Lalu akibat geografi dan klimatologi campuan (pertemuan dua sun- tidak terlepas dari pertimbangan gai), sekitar danau, pantai dll. ketiga, faktor tata surya. Tentang bagaimana posisi bumi terhadap planet-planet lainya, seperti bu- lan, bintang, dalam konsep aja- ran Hindu diatur pada wariga, wewaran, pawukon, dan sasih. PENGATURAN letak peru- mahan atau mekanisme tata ru- ang dalam konsep Hindu, telah diatur secara rinci dalam sebuah sistem yang di dalamnya ter- muati oleh delapan komponen dasar-oleh masyarakat Hindu disebut Asta Kosali. Asta Kosali ini, menurut Ir. Nyoman Gelebet, akan terangkat oleh tiga faktor utama, yaitu lingkungan alam, lingkungan sosial (manusia dan masyarakat pemakainya), dan lingkungan terbangun (arsitek- turnya). Jadi bangunan itu me- wadahi manusia di alam semes- ta. Keseimbangan hubungan Hal keempat yang harus manusia dengan alam, keserasian dipertimbangkan dalam penataan dengan lingkungan, dan kese- bangunan adalah geologi atau larasan dalam kehidupan terkait erat dengan penyusunan tata ru- ang Bali. Artinya, manusia me- nata ruangnya di alam, harus ber- dasarkan analisis kajian terhadap delapan pegangan pokok tadi C1291 at)," kata Gelebet. Mengapa bangunan menurut konsep Hindu memanjang kaja- kelod? Meteorologi Gelebet mengatakan, yang Hal ini terkait dengan pertimban- gan dasar penataan sebuah pem- tidak kalah pentingnya se- bangunan, di antaranya tentang bagaimana diarahkan dalam Asta jarak, komposisi, akses penca- Kosali yang menata arsitektur di paian, proporsi bangunan. alam atau Asta Bumi yang me- Tentang hal ini diyakini Gele- nata tata pekarangan, adalah fak- bet, akan menentukan kuatnya tor meteorologi. Secara umum, pola ruang, yang di dalamnya konsep meteorologi, menurut mencakup pola desa dan pola- Gelebet, merupakan gejala alam. struktur tanah, yang terdiri atas pola hunian, atau dalam konsep Dalam pengertian tradisi Hindu tanah, pasir, dan bebatuan. mikronya seperti pekarangan pe- disebut Tri Bhuwana (Bhur, Dalam Asta Kosali, demikian rumahan dan pura. Sebab pola Bwah, dan Swah Loka). Gelebet, mempertimbangkan bangunan di Bali akan sangat aspek geologi, seperti cara pemi- dipengaruhi oleh letak gunung, lihan lokasi bangunan misalnya, Pegunungan yang membujur dari BARU PERTAMA BUKA JAM: 10.00-03.00 WITA TOP CaFe House JL. TEUKU UMAR NO. 188 T. PHONE 221802 DENPASAR RUANGAN NYAMAN (A.C. + T.V.) HARGA EKONOMIS SEDIA: SOTO BANJAR, SATE, BAKSO, MIE AYAM GORENG ES DAWET, ES BUAH SEGAAR, ES JUICE, STMJ, D.L.L. BULAN GAMPANG MEMILIKI RUMAH MAHESATAMA GRAHA CANGGU - KUTA DALAM RANGKA 50 TH INDONESIA MERDEKA .... DISCOUNT 2%-5% TANDA JADI Rp 500.000,- UM mulal 4 Jt KPR-BTN Fasilitas: Air bersih, Listrik PLN Pondasi pagar Jalan Lebar C1162 LOKASI TEMBUSAN BY PASS GATOT SUBROTO-KUTA - TANAH LOT Tersedia: T.21/70-100 T.36/100-125 T.45/150 Hubungi: PT. MAHESATAMA PERSADA JI.By Pass Ngr Ral No.52 Tohpati TINGGAL BEBERAPA UNIT LAGI Telp.222747 Fax.422455 Denpasar Jika tanah berbau asam, amis (tanah lembab dan busuk), kurang baik dihuni karena meng- ganggu kesehatan. Apabila ber- bau angid, tanah baik dibanguni rumah, juga baik tempat suci atau pura. Dalam praktiknya, tentu akan kembali pada sejauh mana Kata Putra lebih jauh, langkah masyarakat Bali bisa mencermati permasalahan dengan tingkat selanjutnya yang perlu dilaku- pengetahuan yang dimiliki. Un- kan, memperhatikan lingkungan tuk itu, Gelebet berharap, kalau atau lokasi. Pada umumnya or- pun nanti masuk konsep di luar ang Bali memilih lokasi di tem- Hindu, Hongsui misalnya, perlu pat yang lebih tinggi. Mereka dipertimbangkan secara matang. jarang mau memilih tempat di Hongsui kan diperhitungkan dataran rendah (lebah, bahasa atas dasar daratan atau alam Bali). Ditinjau dari segi keseha- Cina. Apakah ini cocok untuk di tan tempat rendah tidak baik, Bali, perlu dipertimbangkan leb- karena udara kotor diyakini ter- kumpul di lembah. Apalagi tanah ih jauh," kata Gelebet. Namun sementara masyarakat lebih rendah dari jalan, limbah Hindu, di Bali khususnya, per- jalan akan masuk ke lokasi ru- caya bahwa tempat atau lokasi mah. bangunan yang buruk atau tidak Tri Bhuwana dalam kaitannya ideal menurut konsep Hindu da- dengan ilmu universal disebut pat dinetralisasi dengan melak hidrosfer (Bhur Loka-alam sanakan upacara tertentu. bawah), litosfer (Bwah Loka- "Kalau terpaksa, tanah itu alam tengah/bumi), dan Atmos- bisa ditempati namun harus ada fer (Swah Loka-alam atas/an- upacara," kata Drs. I Gusti gkasa). "Jelasnya, Asta Kosali Agung Gde Putra. Namun Nyo- tikan. Juga sirkulasi udara dan telah memperhitungkan bentang man Gelebet menyatakan, upac- CALL: 423126 Jl. A. YANI 126 Denpasar Marcello 000003 Kami menyediakan semua Kebutuhan Bayi & Balita Anda Melayani Penjualan Eceran Menerima Pesanan ● Partai Khusus C 1246 TH Collections C Sedangkan untuk lokasi pura, tanah yang dipilih adalah tempat Kalau ketinggian. dapat semacam bukit atau tanah me- nonjol. Terlepas dari semua itu, kata Putra, sudah tentu masalah sinar matahari penting diperha- saluran air. (din/lun/jeep/jasa) BALI POST BIASB RABU UMANIS, 17 MEI 1995 Pekarangan Sehat menuru PENGERTIAN pekarangan menurut konsep Hin- halaman pekarangan, ruang kosong di antara satu bangunan orang memiliki tanah pekarangan mencukupi d du tidak dapat disamakan dengan perumahan, dalam rumah dengan bangunan rumah lain atau antara bangunan segi finansial boleh dikatakan mampu. Tetapi rumah dengan tempat suci atau pamerajan. Keberadaan mereka lebih mementingkan faktor efektivita dan fungsi natah ini terlihat jelas pada konsep penataan efisiensinya. Tidak jarang juga kita melihat kes bangunan rumah tradisional, seperti adanya atau tata letak nampilan yang dipaksakan. Artinya, mengikuti bale dangin, bale daja, bale dauh, dan bale delod tak bangunan rumah sebagaimana disebutkan Konsep Tri Angga mengikuti pengertian yang lazim dipakai sekarang ini. Pekaran gan yang dimaksudkan dalam hal ini adalah yang men- gandung muatan tradisional Hindu (baca: Hindu di Bali). Banyak di antara kita tidak lagi mengikuti struktur ar- sitektur rumah tradisional Bali karena berbagai alasan. Sehingga unsur-unsur filosifi yang terkandung dalam konsep penataan bangunan pekarangan sudah semakin ditinggalkan. Katakan misalnya, mereka yang tinggal di daerah perkotaan, di mana harga tanah sangat tinggi di samping juga sulit mendapatkan tanah yang ideal menurut ukuran arsitektur perumahan tradisional, Juga, dilihat dari sudut biaya, kalau mau mengikuti aturan yang ideal, pembuatan rumah tradisional jauh lebih mahal kalau dibandingkan dengan rumah biasa. Yang tidak bisa dikesampingkan adalah juga faktor efisiensi pemanfaatannya. Banyak orang memiliki konsep dan interpretasi yang berbeda mengenai arsitektur rumah tradisional Bali. Menurut hasil seminar "Kesatuan Tafsir Aspek-aspek Agama Hindu" tahun 1989, pada intinya rumah tradis ional Bali dibangun berdasarkan konsep keseimbangan alam, rwa bhineda, dan Tri Angga/Tri Mandala. Kon- sep keseimbangan alam mengandung makna, perta- ma, keseimbangan antara alam Tuhan-manusia-butha. Dalam rumah tradisional diwujudkan dengan adanya pemerajan sebagai alam Tuhan, bangunan tempat ting- gal dengan posisi yang diatur sedemikian rupa sebagai alam manusia, dan palemahan atau lingkungan sebagai alam bhuta yang diwujudkan dengan tugu atau penung- gun karang. Kedua, pengider bhuana, yang meliputi konsep Catur Lokapala, Swastika Sana, Dewata Na- wasanga, Sanga Mandala, dan arah pergerakan matahari timur-barat. Konsep rwa bhineda meliputi, hulu-teben, di mana kaja (ke arah gunung) dan kangin sebagai hulu, sedan- gkan kelod dan kauh sebagai teben. Ketiga, purusa- pradana atau akasa-pertiwi, di mana ruang kosong di antara akasa dan pertiwi disimbulkan sebagai natah atau konsep pembagian tubuh manusia, yakni kepala, badan, dan kaki yang identik dengan Tri Mandala, dalam Oleh Ketut Sutama tetapi jarak antara satu bar dengan bangunan lainnya sempit, untuk kepentingan e tanah, sehingga tidak enak a arti kepala sebagai utama mandala, badan sebagai madya dipandang. Hal itu juga akan berpengaruh dar mandala, dan kaki sebagai nista mandala. Jelas di sini ter pandang kesehatan karena peredaran prana n gambar bahwa utama mandala adalah diperuntukkan se kurang seimbang. Prana itu terjadi dari proses per bagai bangunan tempat suci atau pamerajan, madya man antara udara, titik-titik air yang dibawa oleh uda dala untuk bangunan perumahan sebagai tempat anggota panas yang ditimbulkan oleh sinar matahari. Se keluarga melakukan kegiatan sehari-hari, dan nista man pekarangan yang sehat harus dilengkapi denga dala sebagai palemahan tempat untuk menanam pepohonan buh-tumbuhan yang pada siang hari mengalar dan memelihara binatang sebagai penunjang kehidupan guapan karena proses asimilasi akibat sinar m Titik-titik air yang berasal dari penguapan tumbu keluarga. Melihat konsep tersebut di atas, para leluhur kita di buhan tersebut kemudian dibawa oleh udara d Bali sebenarnya sudah sangat memperhatikan faktor kese nari kembali oleh sinar matahari yang selanjutny imbangan antara jasmani dan rohani dalam hidup kesehar. lah berasimilasi dengan tubuh kita, menjadi tenag iannya. Sehingga, kalau dicermati secara mendalam yang merupakan energi vital bagi tubuh. Namu keadaan yang demikian itu bukan hanya berarti sehat se diperhatikan agar pekarangan tidak terlalu dir cara jasmani tetapi juga sehat secara rohani. Faktor kese imbangan inilah sebenamya yang menjadi cikal bakal se hat tidaknya seseorang. Konsep tata letak bangunan peru mahan seperti telah diuraikan di depan, di samping keliha Pada hakikatnya, konsep keseimbangan ala tan asri dan sudut pandang kasat mata dan memberikan sirkulasi udara dan sinar matahari yang baik, secara ab bhineda, dan Tri Angga seperti disinggung di strak juga memberikan keseimbangan peredaran prana mengandung makna keseimbangan jasmaniah yang merupakan tenaga inti yang memberikan kehidupan rohaniah. Jasmani sehat karena mendapatkan kepada semua isi alam ini. Orang-orang memahami ten udara dan sinar matahari terhadap kita dan pek tang konsep ini mengatakan pekarangan yang demikian kita. Sehat secara rohani, karena segala sesuatu hidup. Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa kekinian kata lihat bagus dan asri sehingga pikiran menjadi hidup berarti sehat, karena indah dipandang, memberikan walaupun menghadapi permasalahan. Sehingg cukup sinar matahari dan udara segar. berikan ketenangan dan ketentraman kepada ji solusi terhadap permasalahan yang dihadapi akar didapatkan. Persoalan lain yang menarik juga diper Sebenamya, konsep arsitektur tradisional Bali ini sam pai kapan pun masih bisa diterapkan. Dikatakan demiki an, karena tidak jarang, di daerah perkotaan sekali pun DANA PUNIA Bali Clarions Suites Nusa Dua Yayasan Gayatri Putri, Jl. Ratna 5 Tabanan Jumlah yang dimuat hari ini Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya tumbuh-tumbuhan. Di samping dari segi peman terkesan kurang asri, juga mengurangi produksi d daran tenaga prana, akibat kurang seimbangny lasi panas, air, dan udara. 30.000 Ir. I Ketu 10.000 Staf Ram 10.000 Budha Rp Rp Rp Rp 70.000 Swasta Rp 18.467.775 Dyah Rp 18.537.775 Triyulian W.Ardita Sri Utam Suparmi Suardeni Rp 95.000 Edi Parw Pt. Mulia 100.000 Sukawir Rp 20.000 Sutanay 2.500 Saptade Rp 217.500 Wastika Rp 104.764.007 Wirka linoleum Rp 104.981.507 Ayu Kar Bali Post, masih menerima titipan dana punia Anda yang dimuat setiap Rabu, untuk SPSL Unit Tanjungsari Sanur beberapa pura yang memerlukan antara lain: Pura Pancaka di Mataram, Pura Segara Suci di Jateng, Pura Raksa Wira Bengkalis di Riau, Pura Petitenget di Krobokan, Pura Gelap Besakih, Pura Waikabubak di Sumba Bar- at, Pura Jagat Sebudi di Karangasem, Pura Dharma Jati di Jatim, Pura di Irian Jaya, Pura Giri Shanti Bhuwana Nganjuk di Banyuwangi, Pura Bukit Amerta di Banyuwangi, Pura Rp 104.981.507 untuk Pura Mandharagiri Semeru Agung Jatim Bukit Dharma Durga Kutri di Gianyar, Pura Siwa Prasta di Lobar, Pura Mandharagiri Willy Tambajong, Jl. Raya Sesetan Semeru Agung di Jatim, Pura Ranget di Lobar, Pura Lingkuk Bune di Lobar, Pura Ujung 60A, Dps Desa di Mataram, Pura Sekartaji di Jatim, Pura Boyolali di Jateng, Pura Blambangan di Umat Hindu Plaza Bali, Jatim, Pura Maospahit di Canggu, Pura Gunung Pengsong di Lobar, Pura Pengubengan di Denpasar Besakih, Pura Desa/Pusch Desa Adat Denpasar, Pura Pucak Tinggah di Tabanan, Pura Kel. Putu Sudhanes, Jl. Suli No. 102 Dps Pucak Sangkur di Tabanan. Pura Adya Dharma di Salatiga, Pura Giri Indraloka di Jambi, I Wayan Nuraja, Br. Kedewatan Abiansenal Badung Pura Kerthi Bhuwana di Lampung, Pura Ulun Danu Batur di Songan Kintamani, Pura Jumlah yang dimuat hari ini Dalem Kusha Agra di Mataram, Pura Giri Kusuma di Bogor, Pura Jagat Natha di Riau, Jumlah penerimaan sebelumnya Pura Wisnu Murti di Klaten Jateng, Pura Dhali Agrahita di Malang, Pura Payogan Agung Jumlah penerimaan seluruhnya Mulawarman di Kutai, Pura Payogan Agung Mulawarman di Kutai, Pura Agung Kertha Bhuwana di Kediri Jatim, Pura Agung Utara Segara di Bitung, Pura Dharma Sari di Mat- aram, Pura Jagat Natha di Jembrana. Rp 18.537.775 untuk Pura Agung Blambangan di Banyuwangi Hendry Mulyono, Jl. Cokroaminoto Gg. Cempaka No. 3 Dps UD SATRIYA JAYA Jl. Gunung Agung No.66B Telp.437306 Denpasar - Bali PROMOSI MARMER CITATAH UKURAN: 30 X 30 X 1 CM HARGA Rp 24.000/M2 Stock Terbatas Hubungi Kami Segera C. 1254 123i SHEMERAMENTAAN INDONES PENGURUSYAYASAN PENASEHAT H. Bustani! Arifin SI Mantan MenkipKa BUT PEMBINA Por De Youn Witzita (Mantan Kektor UNPAC Drs. Marzuki Usman Mantan Ketua Bapepami KETUA (Alex Arifin, MBA) BONUS Peserta yang lulus seleksi mendapat kurstis GRATIS & Beasiswa Rp 200.000.- BARU TOYOTA ROVER ORIGINAL BODY רו Show Room Buka POWER STEERING Senin - Jumat 800-1800 Sabtu Minggu BOOM HADIAH '95 GRATIS A/C ND + V. Rac + B. Rad + R/T Clarion Authorized TOYOTA Dealer KABAR GEMBIRA dapatkan Disc. 30% (Jasa) Untuk Perbaikan Umum (Service, Ganti Oli, Engine Tune up, dll) & Disc. 10% Untuk Perbaikan Body & Cat (Oven) Rp 14.900.200 untuk Pura Ulun DUSTARK Danu Batur di Songan Kirta- mani Bangli Yayasan Gayatri Putri, Jl. Ratna No. 5 Tabanan Rp 20.000 JALAN SUKSES MENYONGSONG MASA DEPAN Dalam rangka mempersiapkan Tenaga Kerja Profesional yang SIAP KERJA, LP3I Bali bekerja sama dengan BLK Den- pasar membuka Program Pendidikan dengan: 1. JAMINAN KERJA TERTULIS DBA (Diploma in Business Administration) SEKRETARIS KOMPUTER ANALIS Lama Pendidikan 2 Tahun 2. JAMINAN JOB TRAINING KOMPUTER AKUNTANSI KOMPUTER PARIWISATA -TOUR & TRAVEL -FRONT OFFICE KOMPUTER INFORMATIKA Lama Pendidikan 1 Tahun INFORMASI & PENDAFTARAN Jl. Teuku Umar No.310 (Br. Buagan) Denpasar, Tlp. 237468 BLK Denpasar, Imam Bonjol Km. 7 Denpasar, Tip. 755216 KOPMA UNUD, JI. PB. Sudirman Denpasar Pendaftaran s.d. tanggal 16 Juni 1995 Atau SHOW ROOM: Rp 5.000 C. 1618 816PTAGUNG MITRA AUTORAYA PT. BALI GUNA WIJAYA MOTOR JI. Imam Bonjol 401 A Telp. (0361) 234979, 234948, 261211 Fax. 234908 Denpasar - Bali Jl. Teuku Umar No.69 Telp. 225254-222874 Denpasar 222222 C1528 U 1422
