Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Denpost
Tipe: Koran
Tanggal: 2000-02-14
Halaman: 02

Konten


4cm Den Post, Senin, 14 Februari 2000 Hal. 2 Proyek LC di Kodya Distop, Swadaya Masyarakat Turun Dauh Puri, DenPost, lah mendapat persetujuan DPRD harus segera di- tenderkan," tegasnya. tidak dilaksanakannya proyek restoran, perumahan dan per- LC baru, sejak tahun 1998/ tokoan. 1999. Sedangkan Pemda Kodya kini lebih konsentrasi pada penuntasan proyek LC di lokasi yang sudah ada. Terkait dengan permasalah- an pembangunan di Kota Den- pasar dan cara pemecahannya. menurut Westra, antara lain munculnya kawasan pemuki- man kumuh, pencemaran lingkungan dan maraknya sek- tor informal. masalah keamanan. Antara lain adanya gelandangan dan pengemis, WTS dan rumah- rumah gubuk liar. Itu telah diantisipasi dengar penertiban KTP, PK5, razia WTS dan lain- lain. DenPostarb Terkait dengan masalah yang dihadapi Kodya Den- pasar, Gubernur Beratha memaklumi. Khususnya menyangkut penduduk pendatang yang belakangan mulai menyerbu Denpasar. Kunjungan kerja Gubernur Bali di Kota Denpasar, men- yasar 21 buah proyek. Seluruh proyek yang menjadi objek kunjungan berupa investasi pemerintah, peranserta swas- ta dan swadaya masyarakat. Banyak hal yang ter- ungkap dibalik kerja Guber- nur Bali Dewa Made Beratha bersama tim pembina pem- bangunan Bali di Kota Den- pasar. Salah satunya, turun- nya swadaya masyarakat. Penurunan itu akibat dihen- tikannya proyek penataan tanah (land consolidation/ LC) sejak tahun 1998/1999. Plt. Wali Kota Denpasar Made Westra, S.H., menga- takan swadaya masyarakat Denpasar tahun 1999/2000 mencapai Rp 8. 54 milyar lebih. Jumlah tersebut men- galami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 26.64 milyar lebih. DIREHAB-Kantor DPD Golkar Bali di Jl. Surapati, yang hancur dibakar massa saat kerusu- han 21 Oktober 1999 lalu, kini mulai direhab. Tampak pekerja tengah membersihkan puing puing bangunan di lantai II. Soal Kinerja DPRD Bali Menurut Westra, investasi pemerintah sumber dananya terdiri dari APBN Rp 211,89 milyar lebih, APBD Bali Rp 51,88 milyar lebih. APBD Kota Denpasar Rp 199,42 milyar lebih. Sedangkan peranserta swasta mencapai 1.58 milyar lebih yang dialokasikan untuk pembangunan rumah makan. Wesnawa: Belajar pada Gubernur Bali Dewa Made Beratha dalam kunjungan ker- janya di Kota Denpasar meng- ingatkan agar pola pelaksan- aan proyek segera diubah. Artinya, perlu perencanaan yang lebih matang sehingga realisasi fisik proyek dapat dit- ingkatkan. Hal itu terlebih menyongsong tahun 2000 yang merupakan tahun tran- sisi, waktunya sangat pendek. hanya 9 bulan. "Jika masih dengan pola sekarang, saya khawatir proyek tidak selesai sesuai jadwal. Perencanaan- nya harus lebih matang, sete- Guna menekan dampak negatif itu, telah diupayakan melalui penertiban penduduk. dengan menyiapkan perangkat lunak dan peraturan yang ket- at. Di samping itu, pemerintah terus mengadakan razia, koor- dinasi dengan desa adat dan peningktan pelayanan melalui program pengembangan wilayah terpadu (PPWT). Itu, katanya, merupa- kan suatu risiko, Bali se- bagai daerah yang aman. Namun demikian hal itu harus diantisipasi jangan sampai menggangu keamanan. "Denpasar se- bagai kota internasional, sedikit saja terganggu akan cepat tersebar ke mancanegara," ujar Gu- bernur dan berharap agar peran desa adat lebih dit- ingkatkan. (kar) Rumput yang Bergoyang Renon, DenPost DPRD harus berusaha meningkatkan diri. Perlu Parameter Menurutnya, penurunan partisipasi itu disebabkan Banyaknya pendatang di Kota Denpasar, kata Westra, berdampak langsung terhadap Kritik dan pujian yang dialamatkan ke DPRD Bali oleh pangamat dan aktivis, ditanggapi positif oleh Ketua DPRD Bali, IB. Putu Wesnawa. Saat dijumpai di Gedung DPRD Bali, Sabtu (12/2) lalu, dia mengaku bisa memahami harapan yang dis, ampaikan masyarakat kepada dewan. Sementara itu, sejumlah anggota DPRD Bali yang dihubungi, Sabtu (12/2) lalu, menerima baik masukan yang diberikan beberapa pengamat dan aktivis (kampus dan ormas) soal kinerja DPRD Bali. Cuma, menurut mereka, perlu disadari DPRD Bali bukanlah sinterklas yang mampu menangani ber- bagai masalah. Ketut Wiana: Pande Subrata: Untuk memenuhi harapan itu, ia minta seg- enap anggota dewan agar terus memacu diri, men- ingkatkan kemampuan. Zaman Kali, Uang Dianggap Segalanya "Bila perlu kita belajar kepada siapa saja, ter- masuk kepada rumput yang bergoyang," ujarnya sambil tersenyum. Ibarat "Ngelawar", Robin tidak Ikut "Nampah Celeng" "Kita kan bukan sinterklas yang mengerti se- mua hal. Perlu juga disadari dewan bukan pemega- ng kebijakan, karena hal itu disalurkan ke ekseku- tif," ujar Ketut Garga, S.Sos., Ketua Fraksi Golkar. Tanjung Bungkak, DenPost Pada zaman kali (kali yuga) sekarang ini, musuh manusia amat dekat dengan diri masing-masing. Musuh itu berada pada hati manusia itu sendiri. Pada zaman ini, dharma (kebenaran) hanya memiliki satu kekuatan, sedangkan adharma memiliki 3 kekuatan. Demikian kata Drs. Ketut Wiana dalam seminar tentang konsep satya wacana, di Yayasan Dharma Yasa, Tanjung Bungkak Den- pasar, Sabtu (12/2) lalu. Ditambahkan, sebagai kritik dewan tidak akan bersikap apriori, karena ia yakin kritik yang dilon- dalam ukuran mereka kita belum sebaik seperti tarkan itu menginginkan kebaikan. "Mungkin tuk cermin bagi kita dalam menilai diri sendiri," yang diharapkan. Sebagai kritik bagus sekali, un- tandasnya. Sementara, Pande Gde Subrata, Wakil Benda- dilontarkan, juga mempertanyakan parameter apa hara F-PDI, di samping menyambut baik kritik yang yang dipakai oleh para pengritik untuk mengukur dan memberi skor pada kinerja dewan. saat itu tenaga Robin benar-benar dibu- tuhkan oleh partai. "Ibaratnya, saat kita tengah sibuk ngelawar, Pak Rob- in tidak mau ikut nampah celeng. marut kelapa, meadonan, metand- ing, dan sebagainya. Tetapi saat la- war sudah jadi ia mau ikut," ujarn- ya. Karena itu, kata Ketua III PHDI Pusat, manusia pada zaman kali ini hebatnya saling menyalahkan satu sama lain. "Mereka asyik memperhatikan kejelekan orang lain dan tidak serius memperhati- kan kekurangan dirinya," tambahnya. Wesnawa menambahkan, sejak pemilu lalu, ia melihat harapan masyarakat sudah besar. Namun, ia yakin harapan itu tidak sepenuhnya dapat dipenuhi mengingat apa yang harus dikerjakan dewan sangat berat dan tak bisa dipisahkan dari kerusakan yang ditinggalkan rezim sebelumnya. "Kita tidak anti kritik, tetapi kalau ingin mem- beri skor parameternya harus jelas," ujarnya. Hal senada juga diungkapkan, I Made Runa. M.M., Sekretaris F-TNI/Polri. Menurutnya, waktulah yang akan membukti- kan kinerja dewan. Yang penting, katanya, DPRD yang sekarang berkerja keras memenuhi aspirasi dan tuntutan rakyat. Pada zaman ini, kata dia, orang hanya memperhatikan kelebi- han dirinya. Ini yang menyebabkan manusia lebih memperhatikan kepentingan pribadi daripada kepentingan banyak orang. "Yang jelas, kita kan tidak tidur di sini. Anda boleh lihat semua agenda penuh dan kita sudah bergerak sangat cepat," tegasnya. "Masalah kritik, itu biasa, yang penting kita bek- erja keras. Lihat saja, pansus otonomi bisa nge- but dalam waktu satu bulan," ujarnya mantap. Bahkan dalam Kakawin Nitisastra disebutkan pada zaman kali, uanglah yang dianggap paling utama oleh manusia. Sedangkan pemberani, orang pintar maupun orang suci hanya menjadi pelay- an orang kaya. Karena itu, untuk memperbaiki perilaku dan etika manusia di zama kali, perlu melakukan 2 jenis kegiatan yakni pu- janam dan sevanam. "Pujanam artinya kita mesti melakukan pe- mujaan terhadap Tuhan dan sevanan melakukan pekerjaan dan pengabdian dengan sesama ciptaan Tuhan," ujarnya. Soal posisi tawar tehadap eksekutif, Wesnawa yang juga tokoh senior PDI-P ini, membantah ka- lau dewan dikatakan posisinya lemah di hadapan eksekutif. Justru ia melihat posisi tawar DPRD sekarang kuat. Di bagian lain, Drs. HS. Abdul Wahab, juga men- ganggap kritik yang dilontarkan masyarakat sebagai masukan yang baik. "Hal ini saya nilai positif dalam rangka terus memacu dan meningkatkan diri. Kita memang tidak boleh cepat puas," ujarnya sambil menambahkan, tak merasa berkecil hati meneri- ma masukan dari pakar dan aktivis. Hanya, menurutnya, yang menjadi masalah adalah bagaimana DPRD bisa memanfaatkan po- sisi tawar tersebut. Walaupun begitu, Soebrata men- gaku sama sekali tidak kecewa den- gan hasil pemilihan yang menelorkan nama Robin. Menurut dia, pemilihan itu sudah ber- langsung demokratis dan sesuai aspirasi yang berkembang. Cuma bagai kader partai, dia mengingatkan agar semua kader PDI-P menunjukkan kesiapannya berkorban dalam suka dan duka. Meningkatkan pemujaan terhadap Tuhan, tambah Wiana, dap- at memperkuat dharma. Sedangkan sevanam dapat mengecilkan dan meredam kekuatan adharma. lukan kualitas SDM yang baik. Kita tidak malu- "Untuk memfungsikan posisi tawar inilah diper- Sebagaimana diberitakan, beberapa pakar dan aktivis (kampus dan ormas) mengkritik kinerja malu mengemukakan hal itu. Kita akan belajar dewan yang dianggap masih lemah. Bahkan, dari siapa saja termasuk dari wartawan," tuturn- dalam hal posisi tawar, seorang aktivis kampus ya dan menambahkan, sebagai pribadi, anggota memberi skor minus pada dewan. (rak) se- Agar pujanam dan sevanam itu dapat berjalan dengan baik, tu- tur Wiana, manusia perlu menancapkan 5 pilar kesucian Weda pada hati umat manusia. Lima pilar itu adalah satya (kebenaran), dharma (kebaikan), prema (kasih sayang), santhi (kedamaian) dan ahimsa (tidak melakukan kekerasan). Dunia makin Baik, jika "Satya Wacana" Ditegakkan Untuk menancapkan 5 pilar dalam diri, perlu melakukan nama- samaranam yakni mengulang-ulang, memuji dan memuja atau mengkidungkan nama Tuhan. Dengan demikian kelembutan hati dapat terbangun. (lun) Unwar akan Kembangkan "Semua kader harusn- ya siap berkorban dalam suka dan duka. Tidak boleh Jika konsep satya wacana benaran, dan wacana artinya mulai diterapkan oleh masing- berbicara. Dengan demikian sa masing orang, niscaya kehidu- tya wacana artinya selalu berbi- pan dunia ini akan makin baik. cara yang benar. Dan, menaati Demikian antara lain terungkap janji salah satu wujud dari sa- dalam seminar bertopik "Mema- tya uacana. hami konsep satya wacana ber- dasarkan sudut pandang agama, bahasa dan etika" yang diselang- garakan Forum Masyarakat dan Cendekiawan Demokrasi beker- ja sama dengan Yayasan Dhar- ma Yasa Denpasar, Sabtu (12/ 2) di yayasan setempat. wacana akan lebih memudah- kan kehidupannya. Jika ia seor- ang yang tak satya wacana, maka dia harus berusaha mem- pertahankan kebohongannya atau ketakjujurannya dengan alasan yang bohong pula. Den- gan demikian kesalahan dan dosa akan semakin bertumpuk pula. Ini merupakan beban men- tal yang menyulitkan hidup manusia. KKN "Problem Oriented" Pande Gde Soebrata Tanjung Bungkak, DenPost Rektor Universitas Warmadewa (Unwar), Prof. Dr. Nyoman Sutawan mengaku, belum mengetahui persis pertimbangan dasar evaluasi pelaksanaan KKN mahasiswa yang banyak mengundang kritik. TERPILIHNYA Ketut Robin, jadi Wakil tanggung-tanggung," ujarnya. Wali Kota Madya Denpasar mendampingi Selain itu, sebagai tokoh yang dipercaya AA Ngurah Puspayoga, rupanya membuat rakyat, Soebrata berharap agar wakil wali penasaran kader banteng Denpasar Barat, kota terpilih tidak mengeluarkan pern- Pande Gde Soebrata. yataan yang meresahkan rakyat. Hal itu akan menurunkan citra partai. "Satya yang merupakan kebe- naran tertinggi harus dijadikan dasar untuk membangun etika dan perilaku yang mulia. Etika dan perilaku yang mulia adalah hal yang mendekatkan orang pada Tuhan, karena satya itu adalah salah satu sifat Tuhan. Barang siapa yang selalu mera- sa dekat dengan Tuhan, ialah ka dan perilaku yan yang akan mengembangkan eti- mulia," ujarnya. "Kritik terhadap KKN mungkin pelaksanannya kurang tepat, atau pelaksana dan penyelenggaranya kurang memahami apa yang se- harusnya dilaksanakan," tambahnya Sabtu (12/2) lalu, seusai pele- pasan mahasiswa KKN Unwar periode XII tahun 1999/2000 di ka- mpus setempat.. Satya wacana bukan saja san- gat penting bagi kehidupan se- hari-hari yang bersifat duniawi. tetapi juga baik bagi kehidupan spiritual. Seminar yang mengetengah- kan pembicara Prof. Dr. I Way- dan Tri Budhi Sastrio itu diikuti an Jendra, Drs. I Ketut Wiana elite-elite politik, tokoh lingkun- gan, eksekutif dan kalangan birokrat. Menur kader banteng yang juga ang- gota DPRD Bali ini, saat PDI Perjuangan mengalami tekanan rezim Orba. Robin berkali-kali menolak dipilih dalam jabatan penting. Di sisi lain, Soebrata mengaku bersyukur dengan terpilihnya Robin sebagai wakil wali kota. Dari sisi yang positif ia melihat terpil- ihnya Robin menunjukkan resfek kader Padahal, tambah Soebrata yang juga muda partai kepada kader senior. "Ini nilai Wakil Ketua DPC PDI-P Kodya Denpasar, positifnya," ujarnya. (rak) Mengantisipasi suara-suara sumbang yang berkembang soal mengganti KKN, menurut Sutawan, tampaknya memerlukan penye- suaian, tanpa menghilangkan spirit dan falsafahnya. "Cara-cara pendekatan yang dilakukan mahasiswa KKN yang tidak kita evaluasi, apakah sudah dilaksanakan sesuai aturan atau sekadar buat ini dan itu," ujar Sutawan. Namun, Wiana mengakui sa- tya sulit ditegakkan karena manusia umumnya mudah ter- goda oleh kekuatan indria. "Nah kapan satya berhasil ditegak- kan, tatkala itu kehidupan dun- ia ini akan lebih baik." katanya sambil mengajak masyarakat agar mulai mendekatkan diri kepada kebenaran. Drs. I Ketut Wiana mengata- kan, satya (kebenaran) lebih uta- ma dari segalanya. Ia sesuatu yang paling utama di dunia ini. "Satya itu merupakan kebena- ran yang tertinggi. Barang siapa yang yang berpegang pada satya ia-lah yang akan menikmati ke menangan rohani dan duniawi tertinggi," ujar Ketua III PHDI Sementara itu Tri Budi Sas- trio menegaskan, merupakan kewajiban setiap orang untuk terus-menerus mengingatkan diri bahwa yang paling sulit di- lakukan tetapi paling mulia hasilnya adalah mampu dan be- rani jujur. Bukan hanya jujur pada orang lain tetapi juga jujur pada diri sendiri. "Selalu jujur pada orang lain jelas bukan pe- kerjaan mudah, tetapi selalu ju- jur pada diri sendiri ternyata jauh lebih sulit," katanya. Menurutnya, timbulnya permasalahan dalam KKN, tentu akan menimbulkan perasaan jenuh masyarakat. POTRET KOTA DENPOST Mengenai pihak yang berhak mengevaluasi KKN, kata Sutawan, tentu pihak perguruan tinggi dengan masyarakat yang menerima mahasiswa KKN. Secara nasional, hal itu belum dilakukan. "Kita mestinya mengevaluasi sendiri sebagai pelajaran, dan menemu- kan kelemahan kegiatan KKN itu," tandasnya. Pusat itu. Bahkan, tambah Wiana, Sutawan menyebutkan pihak Unwar akan mengembangkan model KKN yang bersifat problem oriented: mengangkat permasala- han-permasalahan yang sedang mengemuka. Sementara itu Prof. Dr. I Way- an Jendra mengatakan, ke- menangan atau kebenaran pas- ti akan tercapai. Masalahnya yang mungkin terjadi adalah proses waktu atau bentuk-ben- tuk ujian atau cobaan untuk mengkokohkan kebenaran itu, sehingga sementara waktu tam- paknya secara lahiriah kebena- ran itu terdesak. Karena itu, kata staf pengajar Univ. Dr. Soetomo ini, jika hari ini gagal menyatukan perkataan dan perbuatan benar (satya wacana), hendaknya besok men- coba melakukannya. dalam Kitab Mundaka Upanisad ada disebutkan hanya kebe- naranlah yang menang, bukan ketidakbenaran dan ia merupa- kan kekuatan yang paling am- puh untuk menyucikan pikiran. Dikatakannya, satya wacana janji. Namun sesungguhnya sa- umumnya diartikan taat pada tya wacana itu memiliki arti yang jauh lebih luas. Satya artinya ke- Dia tidak sependapat KKN diganti dengan magang. Dicontoh- kannya, permasalahan lingkungan yang ada dimana-mana, tern- yata di tiap wilayah perlu penekanan yang berbeda-beda. "Tidak perlu banyak mahasiswa, namun terbentuk dalam satu tim yang ada dosen pendamping serta mengangkat permasalahan yang mengemuka. Itu pun dievaluasi. Permasalahan tersebut dalam waktu tertentu harus dituntaskan," ujarnya. (ast) Ditambahkan, pada dasarn- ya setiap orang berusaha agar berbicara yang benar atau satya wacana. Karena dengan satya Ketua Forum Masyarakat dan Cendekiawan Demokrasi Drs. I Putu Parwata MK, MBA, M.Sc. menambahkan, untuk mewu- judkan kebenaran (satya) moral seseorang harus bersih. (un) DARI BANJAR KE BANJAR Banjar Kelod Renon, Membangun Libatkan Pendatang C berkat kekompakan seluruh Sedana yang dirintis pada Mei masyarakat. Kelebihan lain- nya, kebetulan banjar memili- ki tanah desa seluas 30 are. BANJAR Kelod, Kelurahan kehidupan sosial masyarakat- Renon adalah salah satu ko-nya. Itu terjadi lantaran tercip- munitas pemukiman di tengga- tanya suatu kekompakan ra Kota Denpasar. Letaknya antarkomponen banjar yang yang dekat pusat kota, diakui ada. berpengaruh terhadap pereko- nomian warga setempat. Terbukanya kesempatan berusaha, membuka peluang bagi masyarakat setempat un- tuk meningkatkan kesejahter- simpan pimjam dan saran umum lainnya menghabiskan dana mencapai Rp 148 juta leb- ih. Pembangunan yang sudah dirintis sejak tahun 1998 itu. dananya tidak berasal dari iu- ran warga, melainkan dihim- pun melalui pengoptimalan potensi banjar. Dari hasil kontrakan tanah tersebut dihimpun dana Rp 68 juta. DenPost/pus SERONOK Ada-ada saja, sebuah pos kamling di Jl. Letda Reta ini. Untuk menarik perhatian orang, disajikanlah gambar seronok. Banyak juga orang nongkrong disana. Sekadar istirahat atau melirik gambar di dinding? "Kesenian gong, angklung, pesantian dan tarian sakral seperti tari Baris Cina, masih tetap lestari," ujar Kelian Adat I Made Suwandi didampingi pemina Sekaa Teruna I Made aan. Sutana. Menurut Santra, sebelumn- ya juga digelar bazar meraup keuntungan bersih Rp 37 juta. Dana pembangunan juga be- rasal dari iuran wajib para pen- datang Rp 8,5 juta dan sum- bangan dari para donatur. "Se- luruh dana itulah dimanfaat- Kirimkan foto terbaik anda berwarna/hitam putih. Ukuran minimal 3 R. Hal yang diketengahkan berupa: permasalah- an perkotaan, sosial atau lingkungan kota sekitar anda. Tulis judul, nama, alamat serta cantumkan "Potret Kota DENPOST" dibelakang karya anda. Kirim ke redaksi DENPOST. JI. Belimbing 74 Denpasar, 80232. Tuliskan Potret Kota DENPOST di sudut kiri atas amplop, foto yang dimuat akan disediakan imbalan 1 rol film. Suksesnya pembangunan fisik, ekonomi dan sosial di Banjar Kelod, menurut Kelian Adat I Made Suwandi, berkat kekompakan warganya. Hal itu diakui pula oleh mantan Kelian Adat Drs. I Ketut Santra. Namun di balik itu, tercatat Di samping pembangunan prestasi gemilang Banjar Kel- sosial, Banjar Kelod yang dihu- od Renon. Di tengah derasnya ni berpenduduk 136 KK (kra- arus perubahan, ternyata ma adat) dan 75 KK (dinas) itu, masyarakat banjar setempat juga berhasil mewujudkan masih kuat memegang tradisi pembangunan fisik. Empat adat istiadatnya. Nuansa re- ligius masih tetap mewarnai SINAR PHOTO PHOTO & CAMERA SHOP Jl. Surapati 18 Telp. 247762 Denpasar kan untuk membangun sara- na fisik. Di samping modal ker- ja koperasi Rp 41 juta dan keg- iatan sosial," ujarnya. Xx KUPON POTRET KOTA DENPOST Terwujudkan pembangunan fisik, seperti balai kulkul, para- hiangan dan kantor Koperasi Simpan Pinjam Sari Sedana, bangunan fisik yang terdiri dari balai kulkul, periangan, kantor Koperasi Simpan Pinjam Sari DenPost, Senin, 14 F Etis Kereneng, DenPost Alotnya proses per bakal calon bupa wakil bupati di DP dung kini merembet sus. Rapat pansus lalu memperdebatk pilih anggota Dewa menjadi calon. Satu-satunya a DPRD Badung yang di bakal calon wakil adalah Drs. I Made Apt. dari Fraksi PDI ngan. Walaupun rap dipimpin Wakil DPRD Badung I Pudja Suarjana sem kors, sampai rapat b belum memutuska apa. Ibarat meng suara tokek, boleh boleh, tidak boleh. Dalam rapat ters Ketut Sugiana dari Pe Kereneng, DenPost Bagi anggota Polri. paknya tak ada amp tindakan pemecatan sebelum menjalani M semua, saya akan kem yang terlibat narkoba hardjo pada wartawa. Ardjana menggantika bagai Kapolda Bali, (12/2). Lebih jauh dipapar ya memang bertekad yang diharapkannya pika dan narkotika. masuk sorganya pen mannya berat, tapi j cara maksimal," tega Hal ini, menurutny yai kewenangan untu minimal. "Maksimaln Vonisnya harus di ar prihatin. Hal ini san gapura misalnya. "Ji Bali Subak Peguyangan, DenPos Gubernur Bali Dev menolak pergantian Pemakai Air (P3A). Su yang erat kaitannya di negaskan hal tersebut gan kerjanya untuk Jenah Desa Peguyang Menurutnya, kram ingkatkan persatuan a starian subak di Lung Gubernur Bali men liki tanah sawah sekit bagai tanah pertanian Dalam kegiatan su gan kerja Gubernur B pat dukungan dari w ini, seluruh krama sul angan Kangin tidak me melingkar tembus ke hal itu dilakukan, oto menjadi bangunan pe nya yang mungkin bis sekitarnya. Menurut warga De natif melingkar tembu tan arus lalu-lintas G batasan utara wilayah Desa Sibang Gede Ke- Dalam kunjungan k yang didampingi Ket Kodya Denpasar Drs. nya di Pemda Kodya unit traktor untuk pe bernur juga menyeral Perikanan Kodya Denp mina padi. Pada kese nebar 30 ribu ekor ka gatad. DENP RSUP Sanglah PMV/RSUP Sanglah RSAD Udayana RSU Wangaya Nusa Dua Clinic (036 Klinik Mas (Jl. Raya Mas-Ubud) Markas PMI Cabang Jl. Imam Bonjol Denp Pelayanan Ambulanc 1999, dengan modal awal Rp 41 Gawat Darurat juta hingga Januari 2000 sudah PMI Cabang Badung berkembang menjadi Rp 300 Pelayanan Usaha Tra juta. Jangkauan pelayananya Darah (PUTD) PMI C juga sudah berkembang ke luar Badung d.a. RSUP S Banjar Kelod dan masih di Denpasar lingkungan Desa Adat Renon. Informasi AIDS pala Lingkungan I Ketut Suwa- Di balik keberhasilan itu Ke- na dan Kelian Banjar I Ketut Suena, ternyata masih ada ren- terwujud. Dalam jangka pan- cana yang hingga kini belum jang masyarakat Banjar Kelod berencana memperbaiki ban- mengingat balai banjar yang gunan induk balai banjar dibangun tahun 1957 itu mendesak direnovasi. (kar) Gangguan PLN Pelayanan PLN STB-N Gangguan PDAM Kodya Jiwa 24 Jam F UGD Jiwa 24 jam RS Bangli dan Ambulanc RSJP Bangli