Tipe: Koran
Tanggal: 2000-02-14
Halaman: 05
Konten
t, Senin, 14 Februari 2000 Perean en engan cara memasang lem- bertuliskan Harap Antre. a Rp 75.000 per bulan. Jan- emosi. semacam itu menjadi per- pengunjung ketika membeli -but. Beberapa pengunjung madanya tulisan seperti itu, sempat pula bertanya, ada an, salah seorang karyawan bercerita tentang nasibnya eka sempat berencana men- a atas sikap pemilik baru angkah kebijakannya yang jaksana dan sangat merugi- unggu kekompakan teman- sinya terus begini kan tidak perlu hidup dengan beker- kalau gaji yang kami terima wajar seperti ini, entahlah." a- yang disebut-sebut se- milik baru SPBU Perean - i usaha yang sama di be- li, belum berhasil dimintai menyebutkan, tak jarang mah berbuat curang den- sin dan minyak tanah, ter- ani pengisian BBM kepada a seperti itu diduga karena pat yang merasa kesal atas mereka hadapi di tempat- (gap) hiasan wek ejadian serupa sempat ter- mpa dua rumah bersebela- angan panjang mengobok- milik korban Drs. I Nyo- otu (12/2). mengetahui kejadian itu setika hendak mengantar sempat menengok warung tika melihat pintu warung- ecek ke dalam warung dan barang miliknya telah raib triya, barang-barang yang abung gas, 1 kompor gas. ma 14 inci, 2 pak rokok minuman Kratingdeng, dan korban menderita keru- ta rban, yakin telah mengun- menduga ada tamu tak gerayangi warungnya se- ab, menurutnya, terakhir g sekitar pukul 02.30 dan masih utuh di tempatnya. porkan hal itu ke Polsek urun ke tempat kejadian an pemeriksaan. Diduga ku masuk lewat pintu be- sejumlah barang dan ke- ini masih dalam penyelid- tempat. (gap) rajinan yar ersa- aran gerabah tak kunjung alk. Bahkan cenderung ku lantaran kalah ngan perabot dari bahan maupun porselin karena ahan lama, maka dalam hun belakangan ini, un- engok, kebanyakan war- mpat menutup usaha ker- gerabah lalu menjadi pen- penggrajin ukirpun tidak simultan, tapi mulai dari jadi tukang menghalus- atung, ada yang hanya t, yang lainya hanya hiasan ukir. Mereka be- a dari kayu gelondongan an sampai selesai. Lam- n, barulah kemampuan masal oleh beberapa war- mpat. profesi itu ternyata ber- positif terhadap tingkat teraan warga. Terbukti DenPost lewat di desa itu, hampir tak dijdumpal ah yang tidak diplester. banyak yang sudah di- keramik. Kadus Nyoman menuturkan, keadaan itu la sejak 3-4 tahun lalu. anya, hampir seluruh ru- lesa itu hanya berlantal sekuensinya memang gkinan gerabah atau ali akan langka di daer- war," ucapnya. Tapi nanti kinan pemasoknya dari en lain. Tidak lama lagi. aduga desa Prangsada lesa penghasil gerabah uk Bali lagi. al sentra kerajinan ukir ng baru berkembang. in setempat sangat kan adanya kesulitan aupun pemasaran. Di- an warga, hasil patung mereka pasarkan ke art pasar. Sebagai produs nya tetap ada di pihak ah. (dan). DenPost, Senin, 14 Februari 2000 Hal. 5 "Walk-out" di Fraksi PDI-P NURANI Ciduk Penduduk Liar Siapa Bacawabup paling Berpeluang? PENDUDUK liar di Badung, Denpasar dan sejumlah daerah di Bali, kini patut mendapat perhatian. Dan catatan pemberitaan yang dapat diikuti, pen- duduk liar belakangan, tidak saja menjadi masalah kota juga menjadi problem desa atau kampung, Jumat lalu, desa Kapal Mengwi juga menciduk penduduk lar. Ini artinya, penduduk liar sudah merembes ke desa-desa di Badung. Penduduk pendatang yang mulai terasa awal tahun 2000, berdampak adanya penduduk liar. Mereka yang bisa dianggap penduduk liar, tentu saja penduduk tanpa identitas jelas dengan pekerjaan yang tidak pasti. Oleh IGP Artha KLAIM-mengklaim suara menjelang pemilihan itu nanti, hanya waktu paket Bupati Badung hal biasa. Siapa nanti yang yang akan membukti- terbukti terpilih, ditentukan saat pemilihan yang kan. Marilah kita simak sedianya diadakan 21 Februari 2000. Banyak yang perjalanan ketiga ba- berharap, pasangan terbaiklah yang akan terpilih, cawabup tersebut. karena Badung merupakan tolok ukur pemban- gunan di Bali. Karena resmi menjadi calon fraksi, bagaimana pun Subawa akan ikut memperebutkan posisi ked- ua di jajaran Pemda Badung, Aktivitas politiknya, dikenal sangat kental dengan Golkar. Semua pihak khususnya aparat pemerintah termasuk desa adat perlu men- gantisipasi penduduk liar lebih dini. Jika tidak, penduduk liar tersebut akan men- jadi bom waktu' bagi Bali, khususnya Denpasar dan Badung. Nah, membaca bahwa AA Oka Ratmadi meng- inginkan pasangan yang terbaik, kini anggota DPRD Badung dapat dengan kepala dingin siapa yang ter- baik dari 3 bacawabup tersebut. Pemerintah dapat melibatkan semua komponen masyarakat guna menan- gani penduduk liar yang bisa saja menjadi penyakit masyarakat di masa men- datang. Perkembangan terakhir menyebutkan, dipasti- kan akan ada tiga paket Bupati Badung yang akan bertarung dalam pemilihan tersebut. Ketika paket tersebut (sesuai abjad) adalah paket AA Oka Rat- madi, S.H./Drs. Made Nariana, AA Oka Ratmadi, S.H./Drs. Made Sumer, Apt. dan paket AA Oka Ratmadi, S.H./Wayan Subawa, S.H. pengurus sepak bola dan pengurus KONI Bali. Ia juga aktivis PDI- P sejak sebelum Kon- gres PDI-P di Sanur tahun 1998. Namanya mun- cul dari Kuta. Dalam rakercab PDI-P Badung, Sumer terpasang sebagai bacawabup bersama Gde Adn- yana. Unggulan rakercab saat itu adalah Gde Adn- yana, dengan alasan tingkat kekaderan, melebihi Made Sumer. Namun dalam perjalanan selanjut- nya, akibat Fraksi PDI-P harus mengeluarkan satu paket, Sumer unggul dengan 11 suara dari 23 suara fraksi. Selebihnya abstein dan walk-out. Rapat pen- etapan yang dianggap kurang mulus itu, menyebab- kan kubu Sumer masih dipenuhi keraguan dapat meraih suara mayoritas dalam pemilihan. Dukun- gan arus bawah Sumer juga dianggap kurang menggembirakan, sebab tercatat di dewan tidak leb- ih dari 10 surat. Drs. Made Nariana, yang dikenal sebagai Ketua PWI cabang Bali dan Ketua Forkom antarparpol se-Bali, sejak awal mendapat dukungan arus bawah. Berdasarkan catatan di sekretariat DPRD Badung, bacawabup ini mendapat 111 surat duku- ngan dari ranting/anak ranting PDI-P se-Badung, lembaga masyarakat dan tokoh-tokoh di Badung. Terakhir ia formal dicalonkan oleh PDI-P Kecama- tan Mengwi, dan secara merata mendapat dukun- gan di seluruh kecamatan lain seperti Petang, Abi- ansemal dan Kuta Utara. Bali memang daerah terbuka, namun bukan berarti orang seenaknya ma- suk Bali tanpa membawa identitas resmi dan punya pekerjaan yang jelas. Per- da mengenai hal itu pun sebenamya sudah ada. Karena itu, Pemda Bali, khusus nya di tingkat bawah harus menerapkan peraturan dengan lebih ketat dan lugas sesuai ketentuan yang ada. Dengan adanya friksi-friksi di Fraksi PDI-P yang banyak tidak puas dengan Sumer, adanya isu mon- ey politics, janji-janji politik dan KKN, merupakan peluang bagi bacawabup yang lain. Dukungan kepada Sumer, konon lebih banyak pertimbangan praktis dibandingkan pertimbangan ideologis. Ada sejumlah anak anggota DPRD Ba- dung bekerja di Hotel Sumer, sehingga mereka harus mati-matian mendukung Sumer. Melihat paket tersebut, yang pasti akan ada pe- milihan wakil bupati, sebab bupatinya sudah jelas AA Oka Ratmadi, S.H. karena Ratmadi dicalonkan semua fraksi yang ada di DPRD Badung. Masalah kependudukan harus kembali ditangani lebih serius sehingga bisa terus-menerus dijaga keamanan, kenyamanan masyarakat Bali secara keselu- ruhan. Pencidukan penduduk liar patut diberikan dorongan oleh semua pihak, sebab itu merupakan bagian dari program menertibkan masalah kependudukan di daerah ini. Atas dasar kemampuan dan kredibelitasnya, se- lain karena dukungan dari bawah, ia dicalonkan sebagai bacawabup Badung oleh Fraksi Gabungan DPRD Badung. Perebutan kekuasaan akan terjadi di tingkat wakil bupati. Siapa yang paling unggul dari tiga nama tersebut? Sebaliknya penduduk yang dengan baik bisa memperlihatkan identitas, diberi- kan pelayanan publik yang lebih baik, sehingga mereka dengan betah melaku kan pekerjaannya di Bali. Made Nariana terakhir juga tercatat sebagai pe- nasihat PDI-P Desa Baha, Mengwi. Aktivitasnya di PDI-P Mengwi sudah tidak diragukan lagi, sehing- ga ia dapat merebut posisi utama dalam pencalo- nan tersebut, khususnya dari Mengwi. Tidak mudah untuk memprediksi. Namun yang jelas, dua dari tiga bacawabup pekan lalu mengklaim akan mendapatkan suara mayoritas. Dalam artian setengah plus satu dari jumlah ang- gota DPRD yang ada sebanyak 34 orang. Sebaliknya Ketua DPC PDI Perjuangan Badung IB Suryatmaja, memiliki pertimbangan politis dan ideologis dalam penentuan bacawabup tersebut. Mulainya pimpinan partai membongkar trik-trik Sumer, menandakan bacawabup Sumer kurang mendapat dukungan yang klop dari jajaran partai. Dengan demikian peluang besar juga tetap ada bagi Drs. Made Nariana dan Wayan Subawa, S.H. Wayan Subawa, S.H., tercatat sebagai bacawabup dadakan, sebab sebelumnya tidak pernah mendap- at dukungan aspirasi bawah. Kelebihannya ia han- ya birokrat di Pemda Badung. Golkar dan TNI/Polri mencalonkannya, hanya sebatas sebagai birokrat, padahal belakangan massa PDI-P sangat alergi den- gan birokrasi yang dianggap merupakan bagian dari Drs. Made Sumer Apt, lebih dikenal sebagai Orba, musuh PDI-P selama 32 tahun. Inilah sikap yang harus kita berikan, sehingga tidak timbul kesan diskrimina- f, sebab Bali memang daerah terbuka. Sekalipun demikian, tetap memiliki atu- ran-aturan yang harus dipatuhi. Bagaimana akhir dari babak pemilihan Bupati Badung, sebaiknya kita harus sabar menunggu. (*) Sejauh mana kebenaran dari prediksi mereka ARUS BAWAH Wali Kota dan Wakil Dapat banyak PR CITRA BALI Tak Bisa Hadiri Pertemuan Masyarakat Keluhkan Layanan SPBU Global FM 99.15 Interaktif DenPost Kepada Yth: Bapak Sekretariat Daerah Propinsi Bali Angkat telepon 815-224, sampaikan masalah Anda soal pelayanan umum, lalu lintas dan masalah perkotaan lainnya tiap hari pukul 08.00 - 09.00 Wita Menunjuk Surat Bapak No. 005/3675/B.T.Pem, tertanggal 10 Februari 2000 dengan hormat kami menyampaikan hal-hal se- bagai berikut: bukannya menjadi pelopor dan contoh dengan cara diri sendirilah yang harus menjadi orang perta- ma sebagai peserta transmigrasi, agar tidak hanya ngomong dan menganjurkan orang lain. Semen- tara risiko dan tanggung jawabn- ya tidak ada kalau nanti terjadi lagi kasus seperti di Timor Timur den- gan risiko mempertaruhkan nya- Kota budaya bagi Denpasar harus segera dibuktikan. Selain O masalah itu, pekerjaan rumah (PR) dalam masalah kepen- dudukan, lalu lintas, PK-5, jalan berlubang dan pertamanan di kuburan menjadi sorotan warga kota. Hal itu terlontar lewat O acara Citra Bali Global FM 99,15 Kinijani interaktif DenPost, O Sabtu dan Minggu (13/2) kemarin. Berikut rangkuman O wartawan DenPost, Edy Soegiarto. O EMIUM Peraturan dan Sanksi - Untuk mengatasi kecurangan dan keluhan konsumen terus menerus, saya kira solusinya perlu dibuatkan UU dan pengenaan sanksi. Biasanya orang tidak cukup hanya diperingatkan. Saya pikir sanksi buat SPBU yang nakal sangat perlu. wa. HeHe itwrth Baca! Bu Ari Kediri 1. Surat tersebut baru kami ter- ima Jumat siang (11/2) lalu, seh- ingga tidak cukup waktu untuk memperbincangkan dan memper- siapkan delegasi yang mewakili kami, mengingat tempat tinggal kami terpencar dan berjauhan di beberapa kabupaten di Bali, se- mentara pertemuan tersebut mem- bahas masalah penting yang men- yangkut kehidupan dan masa depan kami. Pelayanan SPBU 1 GHOST HARCANTA 2000 4. Kami masih trauma dengan pertemuan terdahulu, di mana suasananya tidak tertib, sementa- ra wakil gubernur sebagai pimpi- nan pertemuan tidak berhasil men- gendalikan peserta tertentu agar berbicara tertib. Kami tidak ingin suatu pertemuan justru menjadi ajang intimidasi, pengancaman ninsinuasi layaknya Orde Baru. Hal seperti itu bisa menimbulkan masalah baru yang lebih besar dan berakibat berbeloknya pembicar- aan ke jurusan yang berbeda. Adanya pihak-pihak tertentu yang dihadirkan dengan ucapan terten- tu, baik melalui forum maupun media masa tidaklah tepat dalam menciptakan suasana kekeluar- gaan dan solusi musyawarah Kemarin saya beli bensin di SPBU di Grogak, Tabanan. Saya beli Rp 10.000, biasanya jarum di amper meter sampai di pertengahan, kemarin cuma sampai seperempat, padahal amper meternya tidak rusak. Dulu saat mengisi bensin sepeda motor juga mengalami hal sama. Terakhir di sana sudah memakai mesin digital, pikir saya kalau sudah pakai begini sudah tidak bisa lagi macem-macem, tern- yata kok masih bisa lagi. Keluhan-keluhan seperti ini sering dilaku- kan, tapi kenapa terus terjadi. Apakah tidak ada semacam solusi yang bisa melindungi konsumen, apalagi kalau nanti BBM naik, konsumen semakin dirugikan dan tidak terlindungi. Tempatkan Personel Profesional Untuk mengatasi kemacetan di Denpasar, harusnya Polda Bali menurunkan personel profesional, bukan jumlahnya yang bany- ak. Misalnya di Jalan Gunung Agung, cukup satu orang dan da- tang 15 atau 20 menit sebelumnya, pasti kemacetan bisa dikurangi. Armayani Denpasar Perhatikan Tangannya Bu Ari Kediri, Tabanan 2. Perlu juga digarisbawahi, se- suai pendapat dan permintaan ter- dahulu, setiap ada rencana perte- muan antara kami dan Pemda Bali, hendaknya didahului pertemuan dan pembicaraan bersama untuk menentukan segala sesuatu yang berkaitan dengan pertemuan terse- but, antara lain agenda, bentuk, pihak-pihak yang hadir, waktu pertemuan dan lain-lain. Ternyata dalam rencana dan undangan per- temuan Sabtu (12/2) lalu, semuan- ya telah ditentukan secara sepihak oleh Pemda Bali. Kami khawatir kekacauan pertemuan terdahulu bisa terulang kembali, jika kami tidak dilibatkan dalam peren- canaan awal. itu saya lihat lingkungannya kotor sekali dan tidak ditata, peng- huninya hanya beberapa orang. Tolong instansi pemerintah mem- berikan contoh terutama menjelang ulang tahun kota Denpasar. Di Jalan Trijata, saya lihat BI memakai sebagian badan jalan sebagai tempat parkir karyawannya, hingga kadang-kadang pagi hari men- jadi macet, apalagi di sana ada pedagang di atas got, nanti kalau buang sampah, gotnya bisa macet. Salah satu kiat mengurangi penyelewengan pelayanan SPBU dan pengalaman saya kiranya kita harus jeli memperhatikan tan- gan petugas. Selain memperhatikan angka, harus diawasi tan- gan petugas jangan sampai memutar angka atau memegang mesin SPBU. Hal lainnya jangan sampai petugas memijit-mijit selang, karena bisa mempercepat angka pada mesin. Semadi Denpasar Sarjana Denpasar Sampai saat ini kami masih bertanya-tanya, apakah orang-or- ang tertentu yang semula mendor- ong kami bertransmigrasi ke Pu- lau Burung, pendapatnya telah didukung dan diputuskan oleh pengurus organisasinya, jika bic- ara atas nama organisasi, apalagi berbentuk LSM. Pelayanan SPBU 2 Meski telah memakai digital, saya sering mengalami hal yang sama, terakhir di SPBU Kerobokan yang baru itu. Cara mereka, kita bayar dulu kemudian maju jauh, baru dia isi. Maunya dengan digital bisa lihat angka, kenyataan tidak bisa, tahu-tahu sudah diisi dan disuruh jalan, tapi kemudian kok kurang. Pihak-pihak terkait, tolong diperhatikan anak buahnya supaya konsumen tidak dirugi- kan. Sebab saya dengar dari staf-staf SPBU, katanya dapat bonus. Kiranya bonus dari apa ataukah karena sisanya banyak. Mudah- mudahan deh, hal demikian dapat dikurangi. Made Suarta Megati Serampingan Pembangunan Telantar Saya mendengar berita terakhir dari orang yang berdagang di sana, banyak buruh pembangunan rumah sakit di Kapal-Mengwi yang berhenti. Kabarnya sampai kini gaji mereka belum diberikan oleh kontraktornya. Dalam beberapa minggu ini kelihatannya di proyek tidak ada aktivitas dan ada tanda-tanda akan macet. Saya jadi bertanya, ada apa ini, dan siapa yang berwenang menindak- lanjuti. Memang rumah sakit itu sangat dibutuhkan masyarakat, tapi kalau begini caranya jangan sampai menelantarkan begitu. makan. Ternyata di zaman reformasi ini masih ada seperti itu. Polisi yang ada di sana diam saja, mungkin sengaja menarik perhatian orang. Ini sangat disayangkan untuk citra pariwisata Bali. Hingga kondisi ini membikin malu saya di depan teman-teman wisatawan. Bu Aswi Denpasar Transparansi Dana PDI-P 5. Kami tetap berharap agar semua pihak khususnya para pe- jabat, baik Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Menteri Transmi- grasi maupun Menteri Dalam Pelayanan SPBU 3 Saya juga mempunyai pengalaman mengisi minyak di SPBU di Jalan Gatot Subroto, dekat lapangan Lumintang. Di sana saya lihat ada penyelewengan. Waktu itu saya membawa Vespa, biasanya kalau penuh 4 liter, namun waktu itu di tangki masih ada bensinnya dan saya isi 5 liter, ternyata ampere meter Vespa masih setengah. Juga Putu Alit Kapal, Badung Ironis Kelurahan Kapal Mungkin kita masih ingat di zaman orde baru ada kelurahan terkaya di Indonesia, yakni kelurahan Kapal. Sekarang justru ter- Sebagai pengurus PDI-P tingkat banjar saya tidak bisa menjawab pertanyaan warga soal transparasi dana, terutama sumbangan te- man-teman yang duduk di Dewan terhadap partai seperti disepa- kati sebelumnya. Juga pertanyaan utang PDI-P Gianyar dari sim- patisan, apakah masih atau tidak. Wayan Cilur Tegalalang sisten terhadap semua ucapan dan Negeri dan lain-lain, agar tetap kon- janjinya terdahulu di Jakarta dan hal-hal seperti itu sejauh mungkin hendaknya dijadikan titik tolak pertemuan, apabila kondisi me- mang mendukungnya. 3. Kami keberatan, kalau dalam pertemuan yang akan direncana- kan masih juga mengagendakan rencana transmigrasi ke Pulau Burung, Riau, karena kami yang tergabung dalam Forum Solidari- tas Pengungsi Timtim eks trans- migran asal Bali telah secara tegas menolak bertransmigrasi kemba- li, apalagi dengan tujuan Riau, yang keamanan dan kondisi sosial poli- tiknya sangat menegangkan, apalagi adanya Kongres Rakyat Riau yang menghasilkan keinginan merdeka. Lebih dari itu, ada orang- orang tertentu yang semula gen- car mendorong kami agar mau transmigrasi ke Pulau Burung sambil membuat pernyataan-pem- yataan yang sangat keras tetapi setelah pulang dari peninjauan ke Pulau Burung dengan meng- gunakan biaya besar, ternyata mereka akhirnya menyatakan keamanan di sana tak terjamin, di samping berbagai masalah lain. Karenanya, kami heran, kenapa tokoh-tokoh yang mendorong kami bertransmigrasi ke Pulau Burung, dengan temannya, tujuannya mungkin mengalihkan perhatian or- sering saya temukan angka-angka itu ditutup atau diajak ngobrol balik sekali, lurahnya miskin sekali. Terutama dari sektor kantor ang. Kedua, soal jembatan di Gatsu Tengah. Keamanan pengguna kelurahan, kegiatan administrasi seolah tidak ada apa-apa, sampai jalan di sekitar Jalan Gatot Subroto, tepatnya di jembatan yang beli kertas pun susah. Cari surat-surat tidak ada blangko, katanya dekat lapangan Lumintang perlu diberi pengaman, karena kalau tidak ada anggaran. Gedung-gedungnya sekarang bocor semua, amat macet dan hujan, jalanan menjadi licin dan orang bisa jatuh ke disayangkan. Saya tidak mengerti aturannya antara kelurahan dan jurang di bawah jembatan. desa, sampai-sampai kelurahan minta bantuan pada desa. Pen- Made Polos gelolaan masalah kulurahan dan desa ini tanggung jawab siapa. Denpasar Penerangan di Batu Belig Lampu penerangan jalan di Banjar Batu Belig, tepatnya dari Pe- titenget menuju gapura Batu Belig semuanya mati, apalagi jalan di sana agak rusa. Kalau hujan dan malam hari akan sangat berba- haya, tolong ini diperhatikan. Kadek Batu Belig, Badung Putu Alit Kapal, Badung Berdasarkan hal-hal tersebut kami mohon maaf, karena tidak dapat menghadiri pertemuan terse- but, dengan harapan, jika di ke- mudian hari ada rencana serupa hendaknya mengajak pihak kami beserta Tim Pembela untuk terlebih dahulu menyusun agenda, waktu dan peserta pertemuan, agar keja- dian yang tidak mengenakkan tidak terulang lagi di waktu men- datang. Terima kasih. Kemacetan Lalu Lintas Sebagai warga Denpasar, kita sudah biasa terjebak dalam kemac- etan. Saya kira kemacetan bisa dikurangi karena titik-titik kemac- etan di Denpasar itu statis, pada jam-jam tertentu. Contohnya di Jalan Gunung Agung, kemacetan terjadi saat anak-anak kita ma- suk sekolah dan pulang sekolah di siang hari. Juga adanya termi- nal-terminal bayangan beberapa hari ini dekat terminal Tegal dapat menimbulkan kemacetan sampai di jalan Hasanudin. Di Jalan Hasa- nudin sendiri rawan macet, ada yang parkir melanggar rambu. Mis- alnya berhenti di depan BCA, tepat di bawah rambu larangan parkir. Armayani Perumnas, Denpasar Jangan Jadikan Tempat PK-5 Supaya kota Denpasar sebagai kota budaya yang bersih dan aman tidak hanya slogam semata, saya kira taman kota di Puputan Ba- dung yang sekarang menjadi tempat PK-5 bisa ditertibkan, agar rumah gubernur di utara lapangan tetap tampak cantik. Gede Terima Kasih Telkom Saya cuma mau mengucapkan terima kasih pada Telkom karena sudah memasang telepon umum di Jalan Serma Mendra, tepatnya depan Yayasan Tuna Netra Dharma Bakti. Kami sangat merasakan manfaat telepon itu dan tolong dibuatkan telepon itu bisa untuk terima pesan. Ketut Nasir Denpasar Kuta, Badung Aspal Jalan Tipis Forum Solidaritas Pengungsi Timtim Susah Urus STNK Saya mau mempertanyakan tentang petugas pengeluaran STNK di Singaraja, karena sudah dua bulan juga belum selesai. Katanya tidak ada blangkonya. Kiranya alasan kerusuhan dulu jangan di- pakai alasan, karena saya harus bolak-balik Denpasar - Singaraja yang minimal waktunya empat jam. Saya tinggal di Desa Cengkilung, salah satu desa tertinggal di Penatih. Sekarang ada perbaikan jalan, separo bagus dan separo tidak, apakah kontraktornya berbeda. Aspalnya sangat tipis, hingga ada kesan seka- dar ngabisin anggaran. Saya kira sekali membangun yang bagus, jan- gan sekadar-sekadar dan malah bikin habis anggaran. Wayan Penatih, Denpasar eks Transmigran asal Bali Ruang Buat Pembaca Ruang ini khusus untuk para pembaca menyampaikan keluhan, saran, dan pendapat kepada siapa saja. Dapat dikirim lewat facsimili nomor 0361-249477 atau langsung ke Jl. Belimbing 74 Denpasar. Surat yang dikirim langsung sertakan identitas diri Penduduk Liar dan PK-5 Saya lihat di Gatot Subroto Barat penduduk liar jumlahnya luar biasa, juga pedagang buah yang disediakan tempat sementara di sebelah got, sekarang sudah di pinggir jalan. Karena tempatnya se- mentara, apakah pemda sudah memikirkan tempat untuk memind- ahkan mereka, karena kalau keburu banyak akan susah. Sekarang saja tiap hari pasti muncul satu pedagang baru di sana. Hal sama saya terlihat di Jalan Imam Bon- jol yang dulunya sebagai taman, sekarang jadi tempat pedagang K-5. Kebetulan saya tinggal di sekitar sana, saya lihat ada satu rumah bedeng, ukurannya 3 x 3, tapi penghuninya sampai 10 or- ang, Saat saya ke kantor camat Denbar pernah tanya, katanya Made Satria Jagapati Trotoar Berlubang Kiranya pemda Gianyar mau memperhatikan, pasalnya di Padang Tegal, di selatan jalan Monkey Forest banyak trotoar yang berlubang. Bahkan pernah ada seorang turis Jepang terjatuh dan kukunya terlepas, juga turis lainnya mengalamai hal yang sama. Tamanisasi Kuburan Saya minta perhatiannya buat Wali Kota yang baru untuk seka- li-kali datang ke kuburan Badung di Setra Denpasar, Tegal. Sekarang rumputnya tinggi-tinggi dan terkesan tenget. Kalau bisa membuat gebrakan seperti Pak Suwendha dulu, menata kuburan dan men- jadikan taman, hingga menjadikan Denpasar sebagai kota budaya tidak hanya slogan. Bram Ubud POSKO Rama Tegal, Denpasar BP3 SDN 7 Pemecutan Klod Seperti halnya SDN 5 Padangsambian yang proyeknya ditangani Ir. Budi Utama dan sekarang di SDN 7 Pemecutan Klod. Keadaan SDN 7 ini kumuh dan kotor, hingga perlu diperhatikan. Di SDN 7 ini orangtua siswa disuruh membayar untuk perbaikan. Per siswa Rp 50 ribu, kalau siswanya 40 orang sudah berapa jumlahnya. Aktivis ormas puji kinerja DPRD Bali, tapi tindak lanjutnya sering nihil. -Tapi ada yang saban hari tutup mulut. Pernyataan Ketut Robin, yang terpilih sebagai Wakil Wali Kota resahkan guru SLTP 1 Denpasar. pernah ada sweaping, tapi pada Jangan Poles Mobil Usang Masalah bupati baru jangan sampai membeli mobil usang dan dipercantik menjadi baru. Jadi kalau mau beli yang baru harus memperhatikan kemampuan. Jangan sampai keresahan di SMP 1 yang di sebelah Pura Jagatnatha itu berlanjut pada yang lain, perlu dipersiapkan segalanya secara matang. Naya Denpasar Made Polos Denpasar Bukan pejabat, kalau tak bisa meresahkan rakyat. jam kantor. Tidak Berlistrik Binawan Tabanan HPI dalam pekan terakhir ini sidak terus-menerus, jaring pramuwisata liar. Jangan lupa, turis liar Salut DPRD Badung Jangan Dijegal Pan Kobar Setiap bulan masih diminta membayar iuran listrik untuk peneran- gan jalan, namun jalanan di Tegaltamu menuju Batuan depan rumah saya selalu gelap dan tidak berlistrik. Kami tak tahu harus mengadu ke mana, memang dulu pernah ada listrik, pakai neon di tahun 1980-an. tapi sudah lepas dan sampai sekarang belum dipasang lagi. Wayan Singapadu Saya kira program Kapolri Local Boys for Local Job bagus dan saya kira seluruh masyarakat Bali harus mendukungnya untuk succes carier putra daerah itu sendiri, juga jangan menjegal. Jadi sukses di jenjang yang lebih tinggi. saya kira putra-putra daerah itu layak tetap dibantu agar terus Widastra Tabanan Parkir Depan Kuta Plaza Saya menyatakan salut pada DPRD Tk. II Badung yang san- gat reformis dan bersedia mem- bentuk pemerintahan yang legit imate dangan pemilihan bupati yang baru. Saya harap hal itu bisa ditiru DPRD Tk. I Bali, kare- na legitimasi pemerintahan sekarang patut dipertanyakan. Vijai Pecatu, Badung DENPOST Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Made Nariana, Pemimpin Perusahaan : Wayan Ukir, Terbit 1 Oktober 1996 Redaktur Pelaksana: Suyadnyana, IGP Artha. Staf Redaksi: Edy Asri, Adnyana, K. Karya, IB Geriawan. Illustrator: Putu Suaria Soetha- ma. Reporter: Sarmawa, Subrata, Sudiana, Sugendra, Raka Suasta, Putu Witari, Rahadi. Kontributor: Gus Hendra, Astra Prayoga, Sujaya, Edy Soegiarto, Sudana, Jelantik, Gagah, Fotografer: Arba Wirawan, Manajer Iklan: Gurnita, Manajer Sirkulasi: IB Wirawan. Desain Grafis: Suardhana. Galian PDAM Badung Mungkin ini agak darurat sedikit, khusus untuk pegawai PDAM Badung, pas di pertigaan Jalan Padang Luwih-Dalung dan perti- gaan Br. Semer, ada sungai di tengah jalan bekas galian PDAM Badung bila tidak segera ditangani akan menelan korban. Jalan di depan Kuta Plaza yang berseberangan dengan perkam- pungan yang menuju jalan Binekajati sangat rawan kecelakaan, pasal- nya sekalipun Kuta Plaza mempunyai area parkir luas, banyak yang parkir di depan pintu keluar-masuk, terutama saat penggantian karyawan, karena penjemput enggan masuk area parkir. Ini terjadi pada penjemput karyawan yang menggunakan roda dua maupun roda empat, sedangkan satpam yang bertugas mendiamkan saja. Baskoro Kuta Alamat Redaksi/Sirkulasi Jalan Belimbing 74 Denpasar, telepon 0361-246437, fax. 0361-249477, PO Box 3788 Denpasar. Jakarta: Jl. Palmerah Barat 21 F, telepon 021-5357602 Jakarta Pusat. Budaya Bersih Radikal Kerobokan Tarif Iklan: umum Rp 3.500.-, warna Rp 4.500, Rp 5.000, Rp 5.500 (disesuaikan banyaknya warna). Keluarga Rp 2.000-, mini Rp 4.000/baris maksimal 10 baris. Pariwara Rp 1.000.- Tarif iklan belum termasuk PPN 10%. Harga langganan Rp 15.000/bulan bayar di muka, eceran Rp 1.200.- Penerbit Koperasi Tarukan Media Dharma. Surat Izin Penerbitan Pers: Nomor 565/SK/MENPEN/SIUPP/1998, tanggal 30 September 1998. Anggota SPS, terbit tiap hari kecuali Minggu/libur. Saya mau nimbrung masalah kota budaya, tapi mulai dari lingkungan, yakni budaya ber- sih dulu. Saya melihatnya dari pemerintahan dulu, misalnya BI di Jalan Supratman dan peru- mahan milik Depkeh di Jalan Ratna. Di perumahan Depkeh Malu Tingkah Pejabat Kemarin siang setelah penggantian Kapolda, kebetulan saya ada di Kuta sedang makan di depan Kuta Beach Club, saya dikejutkan kemacetan jalan di sekitan Kuta Square. Ternyata rombongan ibu dan bapak dengan pakaian merah muda dan mobil dinas, bukannya parkir di tempat parkir tapi di tengah jalan. Kemacetan ini juga men- imbulkan pertanyaan rombongan wisatawan Jepang yang sedang Jembatan Tukad Ye Ho Sebagai masyarakat Beraban sangat prihatin jembatan di atas sun- gai Ye Ho tidak layak. Padahal sebagai urat nadi perdagangan masyarakat Beraban dan Tibublu, apalagi kalau hujan sangat membahayakan. Tolong Bupati Tabanan menyempatkan diri meninjau lokasi ini. Pencetak PT Percetakan BP. Isi di luar tanggung jawab percetakan. E-mail: denpos@indo.net.id Ardi Kediri Hei.. isinya KURANG לכu
