Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

​
Nama: Singgalang
Tipe: Koran
Tanggal: 2013-04-01
Halaman: 07

Konten


Senin, 1 April 2013 (20Jumadil Awal 1434 H) Peserta Ikuti aruyung MTB Lebih dari 500 peserta sepeda gunung (MTB) ruyung MTB 2013, Minggu (31/3). ati Tanah Datar, M. Shadiq Pasadique bersama Marwan, Kadinas Pendidikan Indra Kesuma ya menjamu rombongan peserta di gedung itu bupati mengatakan, iven ini sangat besar si wisata alam dan budaya Tanah Datar karena amati suasana yang sebenarnya. peserta yang berasal dari berbagai komunitas dan Jambi lewat iven inilah bisa mengunjungi tunya akan dikenang dan diceritakannya pada daerah ini. =, sangat mendukung iven yang bisa meng- berkunjung ke Batusangkar dan momentum ntuk iven internasional, yakni Tour de Singkarak makasih atas kehadiran peserta gowes. Kegiatan end saat ini yang sangat bermanfaat untuk it dengan wisata alam," tandas. olres Tanah Datar AKBP Lutvi Mardian me Star pada perjalanan sepanjang 20 kilometer awasan gedung Indojalito, pasar Batusangkar, menuju Panti Rambatan. tantangan ketika peserta memasuki lokasi ga menyusuri bukit Taruang-Taruang hingga kan ke Pillang hingga kembali ke Batusangkar. Yulifatdry mengatakan, iven yang didukung erti Bank Nagari Batusangkar, Pemkab, KNPI ya ini memberikan berbagai hadiah door prize hadiah utamanya frame sepeda diraih komuni- secara umum iven ini sukses terlaksana dan at dinikmati oleh peserta karena treknya tidak terlalu ekstrem walaupun menyusuri an jalan setapak (533) Peserta MTB menyusuri kawasan bukit Taruang- ELEPENGALAMAN MELAYANI 10 TAHUN REPUASAN MAXIMAL TERFURTI..!!! Layanan Prima dan Profesioanal SERVER PELOPOR INOVASI KAMI TELAH MEMBUKTIKAN DISAAT YANG LAIN BARU MULAI MEMIKIRKAN RMW AUTO SERVER Automatis Lancar & Automatis Nyaman - Inovasi SOFTWARE TIADA HENTI Inovasi TRX TANPA KODE PULSA!! Inovasi TRX BISA TANPA PIN/PAKAL Inovasi DEPOSIT OTOMATIS Inovasi REPLAY SMS TERBARU Inovasi FORMAT TRX TERLENGKAP Inovasi CLUSTERSTER & NASION 100% READY Inovasi PEMBAYARAN TAGIHAN VIA SALDO LISTRIK TELPON PDAM, SPEEDY DLL Inovasi JASA PELAYANAN TIKET PESAMAL TOUR TRAVEL & FINANCE LENGKAP TERMURAH BUKAN MURAHAN-JUJUR...!!! Harga Modal Mengikut Standar HPP Terendah Suplier Bukan Strategi Iklan Menjebak Calon Mira! (non Real DAFTAR SEKARANG BONUS SALDO LANGSUNG Kanik SMS:DAFTAR NAMAKOTA Kirim Ke:085274185008 Tampil Eeda...!! Bisa Cek Tramai Online melal PENDAFTARAN GRATIS..!! Wich Report tp:15.362.8.ES BONUS SPANDUK EKSLUSIVE Koice.www..com BONUS SALDO 0.5% & CASH BACK BONUS DESAIN BROSUR KHUSUS Facbook pala GROSIR MURAH TANPA PAKET SUB DEALER RESMI MKIOS MTRONIK, AXIS & SMART FREEN GROSIR TOKEN PLN MURNI GROSIR VOUCHER GAME ONLINE PENDAFTARANTELKOMVISION KIOS TIDAK PUAS MASANGAN SERVER BARU S7 GARANSI 100% UANG KEMBALI Jin. Jhoni Anwar No. 18 Lapai - Padang HP. 085274444440 Telp /Fax. 0751-41044 TELAHHADER CABANG2 KIRUSES PENAMBALAN SALDO DE TIAP WIL Anda Berala Lami Ma-RW M&Meaninkan And JITU PULSA Server Pulsa Inovasi Masa Depan INOVASI TERBARU Mengutamakan Kenyamanan Member >SUPORT SYSTEM OTOMATIS >TRANSAKSI TANPA KODE PULSA PREPLAY SMS TERBARU SMS PROMO NAMA COUNTER KE PELANGGAN >STOCK READY & LENGKAP READY STOCK 6 AREA CLUSTER & NASIONAL >KAMI ADA DIMANA ANDA BERADA KANTOR CABANG ADA DISELURUH WILAYAH KOTA PADANG&SUMATERA BARAT >PEMBAYARAN TAGIHAN VIA SALDO LISTRIK, TELEPON, PDAM & SPEEDY >INOVASI JASA PELAYANAN TIKET PESANAT, TOUR TRAVEL & FINANCE LENGKAP MENERIMA PENDAFTARAN: MASTER, DISTRIBUTOR AGEN & RS MKIOS MURAH & BERKUALITAS = REAL XL I-SAT T-SEL $5=5200 XI5 = 5350 15 = 5300 $10=10250 X110=10350 110=10300 GSM CDMA, PULSA PLN & VOC. GAME ONLINE ADA WEB DEFORT BANYAK BONUSNYA Website www.jitupula.co BONUS SPANDUK TOKO BONUS SALDO 8%&CASH BACK I SETINGAN BROSUR KHUSUS BONUIT DAFTAR SEKARANG BONUS SALDO LANGSUNG Kek SMS:DAFTAR NAMAKOTA Kim Ke 085356005400 Jin Adinegoro No. 2 D (Perlintasan Rel Kereta Api) Lubuk Buaya - Padang Simp. Baypas Duku (Dekat Jembatan Layang Bandara) Duku-Padang Pariaman BIRU PULSA: JI. Hamka No. 18 (Depan Basko Hotel) Air Tawar Padang HP 085356 000999 HARAN UMUM INDEPENDEN GGALANG k. Saru an 31 AT e m D7 A1 Tres Quartos ak CALANG N PRODUK USAHA ANDA Color Rendition Chart Senin, 1 April 2013 (20 Jumadil Awal 1434 H) - TAJUK Demokrat Bersandar kepada SBY PARA kader dan pengurus Partai Demokrat yang menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar di Sanur, Bali, Sabtu (30/3), menyandarkan harapan sebesar-besarnya hanya kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum Partai Demokrat yang baru menggantikan kedudukan Anas Urbaningrum. Alasan mereka bersepakat memilih SBY untuk menyelamatkan dan membangkit kembali partai itu. SBY diplih secara aklamasi ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat untuk dua tahun ke depan. Seperti diwartakan sejumlah media nasional, SBY bersedia menjadi ketua umum dengan dua syarat, pertama, hanya bersifat sementara semata-mata untuk penyelamatan partai dan sejumlah tugas diserahkan kepada ketua harian dan wakil majelis tinggi. Syarat yang kedua adalah dibentuknya lembaga ketua harian untuk membantu tugasnya selain sebagai kepala negara. Atas terpilihnya SBY dalam KLB Partai Demokrat tentu secara internal, SBY bisa dianggap dapat menyelesaikan permasalahan di tubuh partai pasca pengunduran diri Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Anas mundur setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dirinya sebagai tersangka kasus Hambalang. Diakui atau tidak dengan adanya konflik internal partai, Demokrat sempat goyang karena adanya sejumlah kader dan pengurus partai tersebut di sejumlah daerah mengundurkan diri karena merasa tidak nyaman. Mereka ini diduga adalah pengikut setia Anas. Kita berharap, dengan ditetapkannya SBY sebagai pemimpin partai tersebut dapat menyatukan seluruh kader untuk tetap solid membesarkan partai dan memenangkan pemilu ke depan. Di samping itu, meskipun SBY diberi jabatan untuk dua tahun ke depan hendaknya SBY dapat melakukan regenerasi. Bukankah Partai Demokrat disebut-sebut punya calon-calon berkualitas, salah satunya Marzuki Alie yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi di partai berlambang mercy tersebut. Jika tidak ada upaya regenerasi, maka Demokrat akan mengalami kemunduran karena tidak punya pemimpin selain SBY. Pada sisi lain kita berharap, meskipun SBY menjadi pemimpin partai, SBY sebagai Presiden RI negara harus membedakan posisinya baik sebagai pemimpin patai maupun kepala negara. Dan, harus bisa membagi waktunya untuk mengurusi partai dan rakyat. Bisakah SBY bisa berlaku demikian? Kita lihat saja terjangnya nanti! Dalam hal ini, meskipun Demokrat telah menyandarkan diri kepada SBY, namun SBY tidak boleh mengutamakan kepentingan partai dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai kepala negara. Ia dituntut untuk mengedepankan kepentingan negara dan kesejahteraan rakyat Indonesia. (*) Melestarikan Warisan Budaya SYOFYAN KUDAN BERBICARA kurikulum kita harus memahami makna dan arti dari kurikulum tersebut. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan. Kurikulum juga berarti perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus. Perangkat adalah alat perlengkapan. Jadi kurikulum merupakan perangkat mata pelajaran yang lengkap, sehingga jika digunakan dapat menghasilkan sesuai harapan kurikulum tersebut. Awal tahun pelajaran 2013/2014 ini (Juli 2013), kurikulum 2013 akan mulai dilaksanakan di Indonesia. Ada yang belum siap, sehingga meminta kepada Mendiknas untuk menunda pelaksanaan kurikulum 2013 tersebut. Ada yang demo dihadapan kemendiknas untuk menyampaikan aspirasinya. Ada sejumlah guru dan kepala sekolah yang belum siap melaksanakan, karena menurut informasi kurikulum 2013, akan menambah jumlah jam pelajaran perminggu, baik tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) maupun tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Dalam kurkulum tersebut, selain mata pelajaran pokok, juga akan dialokasikan jam pelajaran untuk muatan lokal (mulok). Kurikulum mulok, diarahkan sesuai potensi daerah masing-masing. Kurikulum mulok daerah Minangkabau (Sumatera Barat) akan berbeda dengan suku Sunda, suku Bugis, suku Dayak, suku Madura, suku Batak, suku Palembang dan suku daerah lainnya. Secara umum, masing-masing daerah akan melaksanakan kurikulum mulok tersebut berbeda materinya. Kurikulum muatan lokal, sasarannya adalah melestarikan warisan budaya bangsa ini, yang akhir-akhir ini sudah mulai hilang. Generasi muda sekarang, sudah terpengaruh oleh budaya global, sehingga meninggalkan budaya asli di masing-masing daerah. Penyusunan kurikulum muatan lokal yang merupakan seperangkat alat pengajaran tersebut, haruslah memanfaatkan tokoh-tokoh budayawan kita untuk bersedia mewariskan adat istiadat budaya yang berkembang di masing-masing daerah. Kurikulum mulok yang memuat budaya masing-masing daerah, jangan hanya seperti buku sejarah, tapi lebih banyak prakteknya di lapar Budaya yang berkembang di tengah-tengah masyarakat di masing-masing daerah tidaklah sama, karena itu adalah kekayaan budaya bangsa kita. Untuk itulah pelaksanaan kurikulum mulok ini lebih fokus kepada aplikasinya. Dalam pelaksanaannya terkendala dengan kapasitas guru yang kurang mampu, maka dapat dilakukan dengan memanfaatkan tokoh-tokoh yang tau seluk- beluk budaya tersebut. Budaya yang ada di masing-masing daerah dijadikan kurikulum mulok, sehingga budaya yang ada dapat tetap lestari dan ada generasi penerusnya, melalui sekolah. Tahapan mulok harus didesain sesuai tingkat pendidikan anak-anak, seperti usia SD, materi kurikulum mulok bersifat istilah-istilah umum saja yang ada di lingkungan keluarga siswa. Misalkan hubungan siswa tersebut dengan kakak atau adiknya, harus memanggil apa. Hubungan siswa SD dengan orang tuanya, harus panggil apa. Hubungan ia dengan kakek/neneknya, harus panggil apa. Begitu juga hubungan ia dengan pamannya. Kemudian sikap sianak kepada kakak dan adiknya, kepada kedua orang tua, kepada kakek/neneknya dan pamannya. Begitu juga dengan keluarga dekat lainnya. Juga dapat dimasukan materi tentang ranji turunan anak-anak tersebut, karena masih dapat dibantu oleh kedua orang tuanya. Materi budaya yang perlu diketahui anak usia SD adalah nama-nama acara budaya, seperti kekah, kenduri, takziah, turun mandi dan lainnya yang ada di daerah tersebut. Sedangkan materi pelajaran mulok tingkat SLTP, lebih kepada mengetahui cara-cara pelaksanaan budaya di daerah masing-masing. Siswa SLTP diminta mengamati dan mencatat acara-acara budaya yang terjadi di lingkungan mereka. Misalkan budaya akikah, kematian, kenduri, turun ke sawah, budaya goro, musyawarah secara adat istiadat masing-masing dan lainnya. Sedangkan untuk tingkat SLTA materinya mengarah kepada penguasaan materi budaya yang ada, sehingga mereka dapat melanjutkan tradisi yang ada di daerah tersebut. Siswa SLTA mampu berbuat dan berpidato pada acara-acara adat budaya di daerahnya. Untuk memberikan pengetahuan tersebut, dapat dimanfaatkan tokoh-tokoh budaya yang ada di daerah tersebut dengan syarat mereka benar-benar menguasai keaslian budaya tersebut. Aplikasi warisan budaya tersebut, juga ditunjang dengan buku pendukung yang telah diakui keabsahaannya oleh dinas terkait bersama tokoh masyarakat. Setiap budaya yang ada, sebaiknya ada cerita yang meyakinkan siswa, sehingga mereka tertarik melaksanakan tradisi budaya tersebut. Sebagai contoh, budaya kenduri di suatu daerah. Apa saja yang harus disiapkan sebelum acara puncaknya kenduri. Ada acara peminangan pihak keluarga wanita kepada keluarga pria, atau sebaliknya tergantung daerah masing-masing. Kemudian ada kesekapatan bersama untuk menetapkan jadwal hari nikah, berhelat dan sebagainya. Untuk melaksanakan itu, apa saja yang harus dipenuhi oleh tuan rumah yang punya hajat, mulai dari tempat, acara hiburan, jenis makanan, siapa saja yang diundang, kamar pengantin, pakaian pengantin, acara siraman dan lainnya. Ada buku penjelasan itu semuanya, termasuk penjelasan pemakaian warna dari penataan ruangan, pakaian pengantin, pakaian pendamping, penanti undangan, ninik mamak dan lainnya. Begitu juga jenis makanan yang wajib disediakan dalam acara kenduri tersebut. (*) SINGGALANG-A-9 OPINI Pendidikan Tak Seperti Bertanam Singkong EDWARDI Wartawan Harian Singgalang memberikan bantuan lain yang menjadi kebutuhan PAUD. "Iuran pendidikan jarang tersendat," kata Nur- baiti. Pagi itu, Gunung Talang berkabut tebal. Dinginnya udara tak menyurutkan kaki anak-anak itu menuju tempat belajar. Mereka menyusuri jalan di tengah hamparan kebun teh yang menghijau. Bocah desa pun membeli masa depan di usia dini. dini, merupakan bagian pen- ting dalam membeli masa depan. Namun, pendidikan di usia emas tersebut justru terabaikan. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal Kemen- terian Pendidikan dan Kebu- dayaan, Lydia Freyani Ha- wadi yang dikutip republika- online, Jumat (22/2/2013), layanan pendidikan anak usia dini (PAUD) baru mampu menjangkau 35 persen dari total anak berusia 1-6 tahun yang berjumlah 30,1 juta or- ang. didikan usia dini bagi masa depan anak. Uang Rp15 ribu dianggap memberatkan. Ada juga kalangan yang me- nganggap kehadiran anak di PAUD, sama dengan bermain dengan teman sebaya yang bisa didapatkan dalam kese- harian di masyarakat. Juru bicara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ibnu Hamad menyebutkan, lembaganya bersama dinas pendidikan di daerah me- mantau kasus putus sekolah dan menindaklanjuti temuan- dengan mengembalikan anak putus sekolah ke sekolah. "Pemerintah akan membe- rikan beasiswa bagi 14,3 juta pelajar di berbagai ting- katan," katanya yang dikutip voaindonesia. Pendidikan usia dini me- rupakan masa keemasan, sekaligus periode kritis da- lam menentukan kehidupan anak di masa selanjutnya. Pendidikan butuh biaya Harus diakui, ada para- doks di masyarakat me- nyangkut pembiayaan pendi- dikan. Ketika sebagian ma- syarakat melakukan apa saja dan mengeluarkan biaya yang tak sedikit demi masa depan anak, di lain pihak ma- sih banyak pula yang me- nganggap semua urusan ber- kaitan dengan pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah. Tak perlu heran kalau di masyarakat ada pemikiran, "Sedikit-sedikit biaya, apa saja kerja peme- rintah." Pemikiran itu me- munculkan apatisme, sehing- ga anak dibiarkan saja tak sekolah. Mereka anak didik di PAUD Widuri Koto Ateh, Na- gari Aia Batumbuk, Keca- matan Gunung Talang, Kabu- paten Solok. PAUD berdiri di lingkungan masyarakat peta- ni. Saat orang tua berakti- vitas di ladang, anak-anak mulai merajut masa depan melalui pendidikan. "Terlalu mahal risiko yang mesti ditanggung kalau mem- biarkan anak tak menjalani pendidikan di usia dini," kata dokter Nyoman, trainer PAUD di Kabupaten Solok ketika dimintai tanggapannya sepu- tar minimnya kesadaran orangtua terhadap arti pen- tingnya pendidikan usia dini. "Anak usia empat hingga enam tahun tercatat telah mengikuti PAUD sebanyak 60 persen," kata Lydia Freyani Hawadi. Anak yang seharus- nya menyenyam pendidikan usia dini lebih kurang 30 juta, sementara yang terlayani sekitar 16 juta. Artinya, ma- sih besar jumlah anak yang belum diasah potensi diri di usia emas. Tingginya kasus putus sekolah belum tentu semua berkorelasi dengan kemis- kinan. Faktor kesadaran yang paling dominan, pendi- dikan belum dijadikan prio- ritas. Berat membayar uang sekolah anak, sementara kebutuhan konsumtif dipe- nuhi. Tak aneh kondisi ini di masyarakat, anak tak seko- lah, tapi orang tua sanggup membeli rokok, mampu ba- yar kredit motor dan lain sebagainya. Beragam profesi dambaan meluncur dari mulut anak PAUD itu. "Saya mau jadi dokter," kata Kansa. Re- kan dia, ada yang ingin jadi polisi. Ada pula yang ingin jadi pilot. "Biar terbang te- rus," kata Rafes. Anak-anak tersebut memulai cita-cita besar dengan pendidikan berbiaya Rp5 ribu sebulan. Kurangnya kesadaran me- masukkan anak ke PAUD, lebih dominan pada masya- rakat pedesaan. Pendidikan di usia dini dianggap meng- habiskan uang. Ada pula anggapan, kalau hanya untuk bermain bersama teman sebaya, kenapa harus mem- bayar pula. Nyoman meyakinkan ma- syarakat kalau anak belajar itu bermanfaat bagi perkem- bangan anak di masa menda- tang. Pendidikan usia dini merupakan usia emas dalam perkembangan anak. "Ba- nyak yang salah kaprah me- mandang pendidikan di usia dini," kata Nyoman, seraya menyebutkan, masyarakat menganggap PAUD sekadar pendidikan. Padahal, PAUD selain pendidikan, juga meli- puti kesehatan, gizi dan ke- terlibatan orang tua. Potret anak yang terken- dala gara-gara biaya Rp15 ribu sebulan, merupakan bukti nyata pendidikan tak dianggap investasi oleh seba- gian orang. Ketika anak me- nancapkan cita-cita di lem- baga pendidikan dengan iuran Rp5 ribu sebulan, juga gambaran pendidikan harus dibeli dengan harga seka- rang. Artinya, pendidikan memang butuh biaya dan pengorbanan. Pembiayaan diperlukan, agar pendidikan dilaksana- kan sepenuh hati dan pen- didikan memang butuh pe- ngorbanan. Pemberian bea- siswa mungkin menyelesai- kan persoalan putus sekolah, namun itu bukan berarti semua masalah selesai. Namun, kini pendidikan di PAUD tersebut digratiskan pengelola, setelah peme- rintah memberikan bantuan. Tak ada lagi pungutan pada anak-anak petani dalam me- ngawali sebuah cita-cita. Sebuah PAUD di Keca- matan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok, bahkan ada orang tua yang membiar- kan anaknya berhenti men- jalani pendidikan karena keharusan membayar Rp15 ribu sebulan. Desrina, tenaga pendidik di sana menyebut kan, bukan ketidakmampuan membayar Rp15 ribu yang menjadi penyebab orang tua melarang anak pergi belajar ke PAUD. Memang tak semua ma- syarakat kurang sadar terha- dap pentingnya pendidikan usia dini. Anakku Sayang, termasuk sebuah pengecua- lian dari 179 PAUD di Kabu- paten Solok. PAUD itu me- nempati sebuah gedung pin- jaman di Sumani, Kecamatan X Koto Singkarak. Pendidikan memang in- vestasi masa depan. Ketika anak-anak kebun tersebut menggapai mimpi, bukan berarti semua anak seusia mereka bisa pula menancap- kan cita-cita. Masih rendah kesadaran kalangan orang tua tentang pentingnya pen- didikan sebagai bekal masa depan bagi anak. Belum terpatri tekad untuk membeli masa depan dengan harga sekarang. Pendidikan bukan sekadar rutinitas. Pendidikan jangan dipandang sederhana. Pen- didikan bukan berarti anak pergi dan pulang sekolah tiap hari. Perlu kesadaran di ka- langan orang tua, pendidikan merupakan proses yang ha- rus dibarengi dengan penga- wasan dan niat untuk me- ningkatkan kualitas diri. Di Indonesia, tiap tahun angka putus sekolah. Data justru terjadi peningkatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukkan, setiap tahun lebih dari 1,5 juta anak tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dilansir voa- indonesia, 12 Februari 2013, data 2007 memperlihatkan, hanya 80 persen murid SD yang bertahan hingga lulus. Dari jumlah tersebut, sekitar 61 persen yang melanjutkan ke sekolah menengah per- tama dan yang sederajat. Ada orang tua yang mem- biarkan anak putus mengi- kuti PAUD, tapi mampu mem- beli rokok, punya telepon genggam dan mampu mem- bayar kredit sepeda motor. "Anak mengalami putus pen- didikan bukan karena kemis- kinan," kata Desrina. PAUD tersebut memiliki 74 anak didik. Sebagian besar mereka berasal dari keluarga petani, wiraswasta dan PNS. "Di sini kesadaran masya- rakat terhadap pendidikan usia dini luar biasa," kata pimpinan Anakku Sayang, Nurbaiti ketika dihubungi Singgalang. Bila ingin kehidupan yang lebih baik, memang memer- lukan pengorbanan dan kerja keras. Pendidikan merupa- kan investasi masa depan. Pendidikan tak seperti me- nanam singkong, kini dita- nam, dalam hitungan bulan bisa dipanen. Singkong, bila batang telah ditanam, tak perlu dirawat. Tak perlu dibersihkan rumput di se- kitar tanaman itu tumbuh. Singkong bisa dibiarkan tum- buh alami, tanpa harus mem- beri pupuk segala. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh menyebutkan, anak In- donesia harus membeli masa depan dengan harga seka- rang, sehingga tidak perlu membayar mahal dengan harga masa datang. Sebagai- mana diwartakan detikcom, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh menga- kui angka putus sekolah ma- sih tinggi. "Ini sesuatu yang memprihatinkan," katanya yang diwartakan tempo.co (11/2/2013). Bahkan, ada PAUD yang menggratiskan biaya pendi- dikan, "Kalau dipungut Rp10 ribu saja sebulan, anak bisa mengalami putus pendidik- an," kata Jon Afnel Hendri, tutor PAUD dari Dinas Pen- didikan Kabupaten Solok. Terhitung Maret 2013, menurut Nurbaiti hanya de- lapan anak yang berhenti sementara mengikuti pen- didikan. Mereka mengikuti orang tua masing-masing dinas ke luar kota. "Orang tua minta izin pula, karena mereka sebagai PNS dinas di luar kota," kata Nurbaiti. Selasa (4/12/2012), menurut menteri, pendidikan dalam segala hal secara bertahap disempurnakan agar bangsa memiliki daya saing. Pendidikan anak di usia Lebih memprihatinkan lagi, menurut Sekretaris Jen- deral Komisi Nasional Per- lindungan Anak, Syamsul Ridwan, diperkirakan 11,7 juta anak usia sekolah yang buta aksara. Persoalan terse- but dialami anak di daerah perbatasan, pedalaman, ter- masuk kota besar sekalipun. Pesan yang tersirat dari membeli masa depan dengan harga sekarang, saatnya semua pihak bertanggung jawab terhadap pendidikan dalam arti yang sesugguhnya. Masa depan harus digapai dan hari yang gemilang tak akan jatuh dari langit. (*) Bukan berarti kalangan orang tua itu tak bisa mem- bayar, namun kurang paham tentang arti pentingnya pen- Anakku Sayang memu- ngut Rp20 ribu sebulan pada orang tua. Warga di sana tak keberatan. Bahkan, ada yang di sebelah kanan Bundo Kanduang. Saat itu kembali perempuan cantik bersuara lembut itu berkata. SAKAI berlokasi di pesisir timur Pulau Perca. Dia adalah sahabat Raja Gasib, ayah Kaca Mayang, yang berhasil merebut kembali Putri Kaca Mayang dari tiga Pangeran Aceh yang menculiknya. Putri itu diselamatkan di tengah laut, sehari pelayaran menjelang sampai ke Malaka yang dikuasai Portugis. "Denai akan mendapat kehormatan seandainya Tuan tidak keberatan duduk di sebelah kiri denai, Tuanku Laksamana..." Kendati pantatnya baru saja terhenyak ke permadani, Sakai menjawab sambil mengangkat sembah. Di kanan Bundo Kanduang duduk pamannya, Palimo Gajah Tongga. Kemudian di ujung kanan sekali, di kanan Gajah Tongga, duduk Boe Fang Mhat, bekas salah satu laksamana kerajaan Cina yang sudah cukup lama mengabdi di Kerajaan Bukit Batu Patah yang dipimpin Bundo Kanduang, yang lokasinya jauh di pedalaman Pulau Perca dan "Maafkan hamba, Bundo Kanduang yang arif bijaksana. Sudah beberapa tahun jabatan itu tidak lagi hamba sandang..." "Maafkan pula Denai telah menyebut jabatan itu. Tapi duduklah di dekat Denai, mungkin ada yang akan kita bicarakan secara perlahan..." ujar Bundo Kanduang. 175 Makmur Hendrik berada di pinggang pegunungan batu-batu cadas. Kerajaan ini kelak pindah ke dataran tak jauh dari kaki gunung batu tersebut. Kelak pusat kerajaan pindah lagi ke sebuah dataran subur bernama Pagaruyung. Sementara kota yang ditinggalkan di bawah gunung batu yang pernah menjadi pusat Kerajaan Bukit Batu Patah itu, diberi nama Batusangkar. Dua perempuan cantik yang seperti adik beradik saja layaknya. Kaca Mayang duduk di kiri Bundo Kanduang. Sakai serba salah. Bersobok benar dia pada situasi yang ratusan tahun kelak disebut orang "maju kena mundur kena". Cuma saat peristiwa ini terjadi istilah itu belum dikenal orang. Saat itu, istilah setara yang dikenal oleh penduduk Melayu Darat, yaitu penduduk kerajaan yang dipimpin Bundo Kanduang, adalah istilah "kamari bedo". Tidak dituruti... Di kiri Kaca Mayang, di pinggir sekali, duduk Sakai sudah nyaris menghenyakkan pantatnya Datuk Laksamana dari Kerajaan Bukit Batu yang di sebelah kanan sekali. Persisnya diujung barisan â– Bersambung SINGGALANG Pemimpin Umum: H. Basril Djabar Wakil Pemimpin Umum: H. Darlis Syofyan, H. ME Djabar, Robby Irwanto Penasehat Hukum: H. Amiruddin, SH Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Khairul Jasmi Pemimpin Perusahaan: Hj. Rilianty Dewan Redaksi: H. Basril Djabar, H. Darlis Syofyan, Khairul Jasmi, Widya Navies, Sawir Pribadi Redaktur Pelaksana: Widya Navies, Sawir Pribadi Asisten Redaktur Pelaksana: Edwardi, Korlip: Gusnaldi Saman, Soesilo Abadi Piliang Koordinator Mingguan: A.R. Rizal Redaktur: Syafrizal, Hartono, Metrizal, Adi Hazwar, Lenggogeni, Eriandi, Effendi, Yuniar, Sidang Redaksi: Khairul Jasmi, Widya Navies, Sawir Pribadi, Soesilo Abadi Piliang, Hartono, Syafrizal, Metrizal, A.R. Rizal, Lenggogeni, Eriandi, Edwardi, Gusnaldi Saman, Adi Hazwar Reporter Padang: Syawaldi, Guspayendri, Dede Amri, Hendri Nova, Bambang Sulistio, Reporter Jakarta: Eri Satria Dharma, Yusman Mahyuddin Fotografer: Muhammad Fitrah, Koordinator Daerah Pasaman: Ibnu Hayat, Pasaman Barat: Nefran, Tanah Datar: Musriadi Musanif (Korda), Bakhtiar Danau Bukittinggi: H. Chun Masido (Korda), Martiapri Yanti Padang Panjang: Jasriman (Korda), Ananda Utama Pesisir Selatan: Marlison (Korda), Alek Sander Hek, Sijunjung: Nasrul Rasyad (Korda) Kota Solok: Wannedi Saman (Korda) Kabupaten Solok: Rusmel Dt. Sati (Korda), Waitlem Sawahlunto: Armadison (Korda), Subandi Pariaman: Darmansyah (Korda), Indra Sakti, Tommy Syamsuar, Damanhuri, Agam: Mursyidi, Asril Gindo (Korda), Ahmad Sumardi Payakumbuh: Edward D.F (Korda), Jefri Ricardo Magno Limapuluh Kota: Muhammad Bayu Vesky (Korda) Solok Selatan: Hendrivon (Korda) Dharmasraya: Yasrizal (Korda) Sekretaris Redaksi: Putri Juita Pracetak: Atria Effendi Kabag Percetakan: Dasril. M Kabag Iklan: Rika Yosmeri Kabag Personalia: Lin Iriani Kabag Pemasaran Hj. Iva Tureyza Idroes (Daerah), Osmarwan (Padang) Kabag Keuangan, Akutansi dan Pajak: Dessi Yanti Kabag Umum: Jurnal Sekretaris Pemimpin Umum: Rosnelly Kepala Perwakilan Usaha Jakarta: Soeparto Har. Alamat Redaksi/Perusahaan Jl.Veteran No.17, Padang, 25116 Telepon: (0751) 25001, 36923, 38338, 37306 Faxs: (0751) 33572 e-mail: hariansinggalang @Yahoo.co.id Website: www.hariansinggalang.co.id Alamat Perwakilan Jakarta: Maya Indah Building, Jalan Kramat Raya No. 3-G, Senen, Jakarta, 10450 Telepon Iklan dan Sirkulasi: (021) 3904751, 3904752, 3903112, 3929631 Facs: (021) 3929630 Harga langganan: (termasuk Edisi Minggu): Rp90.000 Luar Kota Padang / Luar Provinsi Sumatra Barat: tambah ongkos kirim Harga eceran: Rp.4000/eksemplar Tarif Iklan: Halaman satu Black and white @ Rp32.000/mmk Spot colour @ Rp60.000/mmk Full colour @ Rp72.000/mmk Halaman 2 s/d Halaman 28 black and white @ Rp16.000/mmk Spot colour @ Rp30.000/mmk Full colour @ Rp36.000/mmk Iklan keluarga @ Rp15.000/mmk Iklan mini: Tinggi maksimal 50 mm) @ Rp250.000/muat Iklan duka cita: Rp12.500/mmk Iklan Baris (Min. 3 baris Maks 5 baris) @ Rp 15.000/baris Dewan Perusahaan: H. Me Djabar (Ketua), Hj, Rosdiaty, H. Darlis Syofyan, H. Amiruddin, SH Supervisi Personalia: H. Amiruddin, SH. Pencetak: Unit Percetakan PT. Genta Singgalang Press (Padang) (Isi di luar tanggung jawab percetakan). Penerbit: PT Genta Singgalang Press (Anggota SPS) Izin: SK Menpen RI No.007/SK/MENPEN/SIUPP/A/1985, Tanggal 24 Oktober 1985. 4cm