Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Koran Nusa Bali
Tipe: Koran
Tanggal: 2018-06-11
Halaman: 15

Konten


ONAL PLUS SAMBUNGAN u Galau detail kesana, KPK di Tulungagung dan Blitar. Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar juga men- jadi tersangka kasus suap. ia sudah me- an tadi sudah emudian ini etul dan tadi salah sudah khawatir juga angnya sudah aut. am menerima ai penyebab an diri karena au partai. Dia ngkah Syahri ke KPK. ta belum de- lau saya lihat h ke kemau- lasnya. us tersangka n bersamaan gkap tangan Syahri diduga menerima suap sebanyak 3 kali sebagai fee proyek-proyek pembangu- nan infrastruktur peningkatan jalan di Dinas PUPR Pemkab Tulungagung. Total peneri- maan Syahri sebesar Rp 2,5 miliar. Sedangkan Samanhudi di- duga menerima Rp 1,5 miliar terkait ijon proyek pembangu- nan sekolah lanjutan pertama di Blitar dengan nilai kontrak Rp 23 miliar. Saut menyebut fee itu diduga bagian dari 8 persen yang menjadi bagian Samanhudi dari total fee 10 persen yang disepakati. Lancar anto (4 kanan) dan Menhub Budi Karya Soemadi (10/6). Tol Wilangan-Kertosono Hingga H-5 lebaran, arus mudik di tol Jombang-Mojokerto (JoMo) masih lancar. Dalam 9 jam, ruas tol sepanjang 40,5 Km ini dilalui 6.216 kendaraan pemudik yang menuju ke tol fungsional Wilangan- Kertosono. Deputy Kepala Departemen Manajemen Pendapatan Astra Tol JoMo Achmad Rifan Tsamany mengatakan, pukul 05.30-14.30 WIB, tercatat 6216 kendaraan dari arah Surabaya yang keluar di gerbang tol (GT) Bandar, Jombang. go-Trenggalek Ambles ul Bahri si tanah si pasir masih menggunakan sistem buka ngguna tutup karena hanya ada satu jalur yang bisa dilalui. "Dinas PU pun rawan sudah menambah jalur baru ketiga disebelahnya supaya arus mudik erbaiki. dan balik tetap lancar. Kemungki- s," tutur nan baru bisa dilalui pada Rabu (13/6) mendatang," ujar dia. Saat ditanya area mana saja yang berbahaya di Ponorogo, Saeful mengaku di kawasan pe- dalam @mudik gunungan serta area perkotaan n pada di titik tertentu sering macet, (12/6) seperti area pasar Legi Song- mengim- golangit dan sekitar Alun-Alun untuk Ponorogo. ta area "Trouble spot justru banyak lubang di kota, tapi untuk warga yang berada di pegunungan pun juga harap berhati-hati karena ban- angkan yak jalan rusak akibat longsor atau amblas," pungkas dia. mentara elama 12 Pekan hilang di Brisbane sejak 12 pekan lalu. orang lanjut Novan, sedang mencari data Lusy. "Catatan pada SIMKIM paspor yang bersangkutan dikeluarkan di Indonesia," kata dia. si, yang ar dan etap di "Informasi dari Perhimpunan an sep- Indonesia Queensland, sementa- Minggu ra tidak ada yang mengenal yang malam, bersangkutan." Novan mengim- laporan bau, jika ada yang mengetahui keberadaan Lusy untuk segera El sudah melapor ke KJRI Sydney. Atau ilangnya menghubungi nomor kepolisian tas Indo- Queensland di 131444 seperti Imigrasi, tertera di laman resminya. Eks Sekretaris Golkar Loncat ke NasDem SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Minggu kemarin. apa-apa, Golkar solid kok. Han- ya seorang Komang Purnama, saya rasa tidak berpengaruh dengan kekuatan Golkar," tandas mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan ini. mang Purnama justru cabut dari partainya dan kemudian hijrah ke NasDem. Konon, Purnama diberi jatah maju ke DPRD Bali dari NasDem Dapil Denpasar untuk Pileg 2019 mendatang. "Ya, Purnama loncat dari Golkar ke NasDem setelah nggak dapat peran apa-apa di partai," ujar salah seorang kader senior Golkar di Denpasar, Minggu kemarin. Oka Gunastawa menegas- kan, Purnama akan diproyek- sikan partainya maju sebagai caleg DPRD Bali dari NasDem Dapil Denpasar dalam Pileg 2019 mendatang. "Ya, kita proyeksikan Komang Purnama maju ke DPRD Bali Dapil Den- ,pasar," tandas Oka Gunastawa seraya menyebutkan Purnama. kini sudah cukup aktif di Nas- Dem Bali. Betulkah? Saat dikonfir- masi NusaBali kemarin, Ketua Bidang Organisasi dan Dae- rah DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, membenarkan Purnama sudah loncat pagar ke NasDem. Alasannya, yang bersangkutan merasa tidak nyaman lagi berada di Golkar. "Mungkin dia (Purnama) sudah tidak nyaman lagi di Golkar. Ya silakan saja, itu hak yang bersangkutan (hijrah ke partai lain, Red). Setiap war- ga negara punya hak politik, menentukan pilihan politik. Apalagi, di alam demokrasi sekarang di mana politik be- gitu dinamis," jelas IGP Wijaya. Menurut Wijaya, Purnama sendiri tidak pernah ada per- soalan dengan induk partai sebelumnya. Sebagai Ketua Bidang Organisasi dan Dae- rah DPD I Golkar Bali, Wijaya mengaku tidak berat melepas kepergian Purnama. "Nggak Menurut Ketua KRB (Koalisi Rakyat Bali yang merupakan gabungan parpol pengusung Mantra-Kerta), AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, Gede Made Anom Putra dan Putu Wirata Dwikora bisa dilaporkan atas tudingan pencemaran nama baik dan memberikan dokumen palsu, terkait laporan mereka ke Ba- sawlu Bali soal dugaan money politics Mantra-Kerta. Gus Adhi mengatakan, ada kesalahan bukti dan dokumen dari Anom Putra yang mel- aporkan Mantra-Kerta lakukan money politics karena bantuan desa pakraman tidak masuk dalam visi misinya. Masalahnya,, dari visi misi Mantra-Kerta yang ditunjukkan Anom Putra sebagai bukti laporkan ke Ba- waslu Bali, bukanlah visi misi Mantra-Kerta yang disetorkan ke KPU Bali. "Dari covernya saja sudah salah. Kalau visi misi Mantra- Kerta yang disetorkan secara resmi ke KPU Bali, covernya bertuliskan 'Nawa Candra'. Tapi, yang ditunjukkan masyarakat sebagai bukti laporan dugaan money politics ke Bawaslu itu tidak ada tulisan Nawa Candra," SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 SMA/SMK Bali andara di luar Kabupaten Buleleng. Wijaya menambahkan, perginya Purnama dari Gol- kar juga diimbangi dengan masuknya sejumlah kader baru ke kubu Beringin. Antara lain, dengan bergabungnya dua mantan politisi senior PDIP asal Buleleng, yakni Dewa Nyoman Sukrawan (eks Ketua DPRD Buleleng 2004-2009, 2009-2014) dan Made Arga Pynatih (eks Wakil Bupati Buleleng 2007-2012). Menurut Wijaya, gabungnya sederat kader baru ini me- buat soliditas Golkar semakin mantap menyongsong pesta. gonf demokrasi Pileg 2019 mendatang. "Kan banyak kader baru masuk ke Golkar. Jadi, ada yanga keluar, yang masuk ke Golkar juga banyak," tegas mantan Wijaya yang mantan anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali di era Orde Baru. Program ini disampaikan Calon Gubernur (Cagub) Way- an Koster saat menggelar si- makrama di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jem- brana, Minggu (10/6). Turut mendampingi Wayan Koster dalam simakrama di Gumi Makepung kemarin, antara lain, Ketua Tim Pemenan- gan Koster-Ace Kabupaten Jembrana Made Kembang Hartawan (Ketua DPC PDIP sekaligus Wakil Bupati Jem- brana), I Putu Artha (politisi PDI yang kini Bupati Jembra- na), hingga Kadek 'Lolak' Arimbawa (Korwil Bali DPP Hanura yang kini anggota DPD RI Dapil Bali), Di hadapan sekitar 500 warga yang hadir dalam si- makrama di Desa Penyaringan, Koster memaparkan visi misi dan program kerjanya selama 5 tahun ke depan. Ada tiga hal yang akan menjadi perhatian serius Koster-Ace di Kabu- paten Jembrana: pertanian, pendidikan, serta adat istiadat- seni-tradisí agama-budaya. Secara terpisah, Ketua DPW NasDem Bali IB Oka Gu- nastawa mengatakan Komang Purnama datang gabung ke partainya atas inisiatif sendiri. "Dia (Purnama) berinisiatif masuk ke Partai NasDem. Kita welcome saja dan meneri- manya," ujar Oka Gunastawa saat dikonfirmasi Nusa Bali, Sebagai mantan dosen, Koster memang dikenal san- gat konsen dalam bidang pendidikan. Koster pun telah menyiapkan segudang pro- gram dan kebijakan untuk memajukan dunia pendidikan di Bali. Di antaranya, program kuliah gratis S1, S2, hingga S3. Sedangkan SMA/SMK Bali Mandara yang dibangun Gu- bernur Made Mangku Pastika di Buleleng, nantinya juga akan dibangun di kabupaten lainnya ujar Gus Adhi dalam jumpa pers di Posko Apresiasi Sudikerta, Jalan Drupadi Denpasar, Minggu (10/6) siang. Gubernur Bali dan Wakil Guber- nur Bali," tandas politisi Golkar ini. Gus Adhi menyebutkan, Man- tra-Kerta tidak pernah berjanji memberikan uang. Mereka hanya memberikan komitmen dalam bentuk program. "Nggak ada berjanji akan memberikan uang. Hanya berkomitmen akan melak- sanakan program untuk pengua- tan desa pakraman. Itu terjadi di Geriya Sebasari di mana saat itu masyarakat dari Klungkung datang untuk urusan pertanian. Kalau dengan desa pakraman, nggak pernah Mantra-Kerta sam- paikan janji memberikan uang Rp 500 juta," ujar Gus Adhi yang kini anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali. Menurut Gus Adhi, Anom Putra bisa dilaporkan balik atas tuduhan melakukan perbuatan pencemaran nama baik dan memberikan dokumen atau ket- erangan palsu. "Itu pidana. Kami akan rapat dengan Tim Kampa- nye Mantra Kerta untuk menyiap- kan langkah. Apalagi, kalau nanti Bawaslu Bali menyatakan tidak terbukti money politics. Doku- men visi misi Mantra-Kerta yang disetorkan ke KPU Bali sudah Seperti halnya Purnama, Oka Gunastawa dulunya juga merupakan kader Golkar. Dia sempat menjabat sebagai Ketua Bidang Litbang DPD I Golkar Bali 2005-2010 di era kepemimpinan Cokorda Gede Budi Suryawan (CBS). Namun, di tengah jalan, Oka Gunastawa dilengserkan dari jabatannya, karena dianggap 'memberon- tak' kepemimpinan CBS. Ketika DPD I Golkar Bali sudah berada di tangan Ketut Sudikerta, Oka Gunastawa jus- tru cabut dari Partai Beringin. Politisi asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karan- gasem ini kemudian gabung ke Partai NasDem yang didiri- kan mantan politisi Golkar Surya Paloh. Oka Gunastawa langsung menjadi Ketua DPW NasDem Bali sampai sekarang. Sementara itu, Kaomang Purnama belum berhasil dikonfirmasi NusaBali terkait aksi loncat pagarnya ke Nas- di Bali. "Ada asramanya, sekolahn- ya gratis bagi mereka yang berprestasi dan miskin. Nanti biayanya diambil dari APBD. Lulusan SMA/SMK Bali Manda- ra di Buleleng itu banyak yang diterima di ITB, UI, bahkan luar negeri. Setelah lulus SMA nanti lanjut kuliah program S1, S2, dan S3 dalam dan luar negeri gratis. Syaratnya, ikatan dinas dengan Pemprov Bali. Jadi, setelah lulus harus mengabdi untuk Bali," tandas Koster.) Koster ingin mencetak SDM yang berkualitas untuk bersama-sama membangun Bali. Sedangkan dalam bi- dang kebudayaan, Koster telah memfasilitasi lebih dari pembangunan 300 wantilan, GOR, dan gedung serbaguna selama tiga periode duduk di Komisi X DPR RI. "Waktu saya reses di sini, salah satu aspirasinya adalah wantilan. Tadi, saya diinformasikan jika wantilannya belum cair. Makanya, saya langsung tele- pon ke pusat," tandas Koster mengenal kerja tuntasnya dalam memperjuangkan as- pirasi masyarakat. Dari hasil komunikasinya ke pusat, kata Koster, dana 'wantilan yang sedianya dire- alisasikan sejak 6 bulan lalu itu sudah ditransfer ke rekening desa penerima. "Ini kan sedi- anya dibangun 6 bulan lalu, ya. Karena ada suatu proses yang tertinggal, makanya agak lambat. Saya juga baru tahu, makanya tadi saya langsung telepon ke Jakarta. Katanya, seluruh dana sudah ditransfer. Silakan nanti hari Senin (11/6, Red) dicek. Kalau belum ma- Terkait apakah nanti Mantra- Kerta dinyatakan melanggar atau tidak aturan perundang- undangan, Anom Putra meny- erahkan sepenuhnya kepada Bawaslu Bali. "Apakah itu me- langgar pasal yang mana, kami tidak tahu. Silakan Bawaslu Bali yang memutuskan. Kami hanya merujuk apa yang dikatakan salah satu paslon dan apa yang disampaikan Bawaslu Bali di media tentang dugaan money politics. Kami hanya ingin ada kepastian hukum saja," papar pria asal Desa Nyitdah, Keca- matan Kediri, Tabanan ini. Parpol Mantra-Kerta Siapkan Laporan Balik SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 kami serahkan juga kepada Ba- waslu," Gus Adhi. terkait program bantuan desa pakraman Rp 500 juta. Pihak yang diancam akan dilaporkan balik adalah 1 Gede Made Anom Putra (masyarakat) dan Putu Wirata Dwikora (Ketua Bali Corruption Watch/BCW). Menurut Gus Adhi, dalam visi misinya, Mantra-Kerta memang tidak mencantumkan angka- angka. "Tapi, dalam implementasi misi poin 5, sudah ada disebutkan Sementara, Anom Putra menanggapi dingin ancaman parpol pengusung Mantra-Kerta yang akan melaporkannya balik atas dugaan pencemaran nama baik dan memberikan dokumen palsu. "Kalau kami hanya meru- tics Mantra-Kerta. Ketiga saksi tersebut turut mendampingi Anom Putra saat melapor ke Ba- waslu Bali, masing-masing Putu Wirata Dwikora (Ketua BCW), I Gede Putu Yudi Satria Wibawa, dan I Gede Nyoman Banupati. "Dengan 3 saksi pelapor ini, sudah cukup. Kami tidak me- pelestarian adat dan budaya juk dengan pernyataan Ketua manggil saksi lain lagi. Besok 800 Orang Ikuti Mudik Gratis Bersama... Mantra-Kerta terpilih jadi Pengawas Pemilu di media cetak dan on- line. Ketua Bawaslu Bali (I Ketut Rudia) mengatakan di media bahwa bila mana berjanji atau berkomitmen memberikan uang yang tidak tercantum dalam visi misi, itu patut diduga money politics," tandas Anom Putra saat dikonfirmasi, Minggu kemarin. akan kita umumkan kesimpulannya," ujar Rudia saat dihubungi Nuusa Bali di Kantor Bawaslu Bali, Jalan Tjokorda Agung Tresna Niti Mandala Denpasar, Minggu kemarin. Menurut Rudia, dasar dari hasil kesimpulan semuanya merujuk dengan Undang-un- dang terkait kepemiluan, mulai UU Nomor 10 Tahun 2016 ten- tang Pilkada Gubernur/Wakil- Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota hingga Peraturan KPU (PKPU) RI. Tidak ada saksi ahli dari akademisi dan pakar hukum yang dilibatkan. "Cukup dengan saksi pelapor dan dasar Undang- undang saja," tegas mantan Ketua Panwaslu Buleleng di Pilkada 2012 ini. Sementara itu, Ketua Bawas- lu Bali Ketut Rudia mengatakan pihaknya sudah meminta ket- erangan 3 saksi yang diajukan pelapor Gede Made Anom Putra terkait dugaan money poli- Dem. Saat dihubungi melalui telepon, Minggu kemarin, pon- selnya bernada mailbox. "Pembangunan GOR saya bantu. Sudah begitu, ada uni- versitas negeri, Akademi Ko- munitas Diploma I dan II yang mana 80 persen lulusannya terserap di Denpasar. Bantuan infrastruktur untuk hotmix jalan desa juga, sehingga 90 persen jalan di Jembrana ini sudah bagus. Jalan desanya hotmix semua," kata Koster. Komang Purnama sendiri. termasuk kader dengan karier yang relatif singkat di DPD I Golkar Bali. Bahkan, di inter- nal Golkar, dia sering disebut sebagai kader karbitan. Sebab, begitu muncul di Beringin, Pur- nama langsung diberi hadiah sebagai Sekretaris DPD I Gol- kar Bali pada Fenruari 2012. Saat itu, Purnama meng- gantikan Srikandi Golkar Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati, yang baru 2 tahun menjabat sebagai Sekretaris DPD I Golkar Bali ha- sil Musda 2010. Sri Wigunawati, kader militan asal desa Yehem- bang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana yang juga menjabat Ketua Kaukus Perempuan Poli- tik Indonesiia (KPPI) Bali, dise- but-sebut dipaksa turun dari jabatan Sekretaris DPD I Golkar Bali, demi memberi jalan bagi Purnama untuk mendampingi kepemimpin Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta. Untuk sektor pertanian, Koster ingin menatanya secara keseluruhan mulai hulu hing- ga hilir. Bahkan, Koster, ingin menjadikan sektor pertanian di Jembrana sebagai proyek percontohan untuk Bali. "Nanti kita kembangkan ke semua subak di Bali kalau di Jem- brana ini sukses. Bibit unggul padi dari Batan itu amat bagus meningkatkan kualitas perta- nian dan pendapatan petani," tegas akademisi bergelar Dok- tor Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung ini. Namun, dalam perjalanan- nya, Purnama kurang aktif di Golkar dengan berbagai alasan, termasuk kesibukan bisnis. Sampai akhirnya jabatan Sek- retaris DPD I Golkar Bali beralih ke tangan Nyoman Sugawa Korry melalui Musda di Inna The Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar Selatan, 10 Desember 2015 lalu. nat Koster juga ingin memban- gun industri pengolahan padi di Jembrana. Tujuannya, agar pengolahan padi bisa dilaku- kan di Jembrana. "Tidak sep- Koster menyebutkan, di akhir masa jabtannya, dia memperjuangkan 30 pen- gadaan wantilan se-Bali. Di biaya produksi. "Nanti hasil Jembrana, ada jatah 5 unit wantilan. Secara keseluru- han, Koster telah membantu pengadaan 35 wantilan di Jembrana. Itu belum termasuk pura, sekolah dari SD sampai SMA, juga ada bantuan siswa miskin.. Keputusan Bawaslu Bali ter- kait laporan Anom Putra yang akan diumumkan Senin (11/6) ini, adalah berupa kesimpulan saja. "Hanya sebuah kesim- pulan saja. Kalau memenuhi syarat, ya berlanjut dengan proses berikutnya. Kalau tidak memenuhi syarat, ya selesai sampai di situ. Kita lihat besok saja, kami akan pleno dulu," kata Rudia. nat Dalam hal ini, Pemkab Klung- kung melalui KUD yang ditunjuk membeli gabah kering panen seharga Rp 4.900-Rp 5.000/ kg (lebih mahal dari HET Rp 3.750/kg). Kemudian, harga jual beras sebesar Rp 9.500-9.600/ kg (lebih murah dari harga be- ras di pasaran yang mencapai Rp 9.850-10.000/kg). Dua Program dari Klungkung Masuk Top 99 Nasional SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 ini disampaikan lewat online, Jumat (8/5) lalu. lokal melalui BUMDes. Beras lokal yang biasa dijual di Nusa Penida Rp 11.000 lebih per kg, kini bisa turun dan sama dengan di Klungkung Daratan. "BUMDes tidak boleh mematok harga lebih tinggi, karena sudah disubsidi transport oleh Pemkab Klungkung," katanya. Kadis Pertanian Klungkung, IB Gde Juanida, Minggu (10/6), mengatakan program inovasi 'Beli Mahal Jual Murah (Bima Juara)' ini sudah diterapkan se- jak 2016. Dalam penerapannya, pemerintah menggandeng KUD dan BUMDes untuk membeli langsung gabah petani dengan harga lebih mahal dari pasaran. Kemudian, beras yang dihasil- kan dilepas ke pasaran dengan harga lebih murah. Sementara itu, Kadis Ling- kungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung, Anak Agung Kirana, menyatakan salah satu keunggulan program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) yang berhasil tembus Top 99 Nasional sudah diterap- kan di 12 desa di Gumi Serom- botan. Program TOSS terbukti efektif memanfaatkan sampah organik dan non organik men- jadi energi terbarukan berupa pelet, yang dijadikan sebagai bahan bakar listrik. "Dengan metode ini, jalur distribusi gabah dan pendistri- busian beras dapat dipangkas. Sebab, gabah tidak lagi dikirim ke luar daerah untuk digiling dan berasnya juga bisa langsung didistribusikan ke masyarakat," ujar IB Juniada di Semarapura, Minggu kemarin. "Kita di Jembrana punya panjang jalan kabupaten seki- tar 174 km dan jalan desa sepanjang 700 km. Kini kondis- inya 90 persen sudah sangat baik. Itu berkat perjuangan beliau (Koster) di pusat," tegas Wakil Bupati Jembrana ini. Bukan hanya itu, menurut Kembang Hartawan, Koster juga memperjuangkan pem- bangunan Akademi Komunitas yang memiliki program studi unggulan bidang pariwisata. "Jatahnya secara nasional hanya 10 unit, hingga jadi rebu- tan daerah-daerah lain. Namun, karena Pak Koster punya jar- ingan luas di Jakarta, Akademi Komunitas bisa dibawa ke Jem- brana," katanya sembari me- nyebut, setiap tahun Akademi Komunitas mampu menampung 152 mahasiswa. - Konsep 'Beli Mahal Jual Mu- rah' inilah yang bisa meningkat- kan pemanfaatan beras lokal, dengan menggandeng sejumlah KUD, BUMDes, dan swalayan. "Semoga ke depannya program inovasi ini terus bisa berkem- bang dengan baik," harap Kadis Pertanian Klungkung selaku leading sector program Bima Juara ini. Selain itu, harga beras di Nusa Penida dan Klungkung Daratan juga bisa disamakan. Hal ini karena Pemkab Klung- kung dengan program ungu- lannya yaitu distribusi beras "Terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Pemkab Banyuwangi dan Pemkab Badung, yang telah mensup- port kami. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Banyuwangi di Bali," jelas Agus- tinus Winjaya. Koster-Ace Siapkan Program Kuliah Gratis S1, S2, hingga S3 suk, segera kabari saya," jelas politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini menjabat Ketua DPD PDIP Bali ini. erti sekarang, padinya dijual ke Banyuwangi, lalu begitu jadi beras, hasilnya dijual lagi ke Bali. Maka, kita akan urus keseluruhannya," katanya. Koster menambahkan, nanti- nya pendapatan petani akan berkisar 20-30 persen biaya produksi. "Nanti hasil 14 Tahun Mengajar di 4 Sekolah... dibeli oleh BUMD yang dibentuk." Pemudik Ikawangi setelah naik bus di Setral Parkir Kuta, Minggu (10/6) pagi. SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Pemkab Badung. Semua bus yang digunakan merupakan kelas eksekutif. Selain itu, juga dikerahkan 5 unit truk untuk angkut kendaraan roda dua secara gratis. kata Winjaya, selain untuk mempererat hubungan antar keluarga Banyuwangi, juga seb- agai bagian upaya mendukung program pemerintah. Dalam hal ini, pemerintah dari pusat hingga daerah menekankan agar perjalanan mudik dapat berlangsung dengan baik tanpa ada hambatan ataupun korban jiwa. "Program pemerintah tentu tidak akan berjalan dengan baik kalau tak ada partisipasi aktif dari masyarakat. Padahal, kini pelayanan pemerintah sudah sangat baik," katanya. Winjaya mengatakan, meski ini kegiatan mudik gratis, tapi pihaknya berusaha memberikan pelayanan terbaik. "Bus yang digunakan juga bagus, kelas eksekutif. Jumlah penumpang diatur sesuai kapasitas setiap kendaraan," lanjut Winjaya. Program mudik gratis ini, HARIAN UMUM NusaBali 15 SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 (setingkat SMP) yang berlokasi di kampung halamannya di Desa Bukit, Kecamatan Karangasem (sejak tahun 2017 hingga seka- rang). Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Ka- bupaten Jembrana, Made Ke- mbang Hartawan, menyatakan Cagub Wayan Koster sudah banyak berbuat untuk pem- Sedangkan dua sekolah lagi bangunan Bali, termasuk Jem-- di mana Siti Martisah sempat brana. Di antaranya, pemban- mengajar sebelumnya adalah gunan sekitar 30 wantilan di SDN 1 Seraya Tengah (Keca- desa pakraman di Jembrana, matan Karangasem) dan SDN 4 pemuguran sejumlah pura, Seraya Barat (Kecamatan Karan- GOR, lapangan voli, hingga gasem). Siti Martisah jadi guru infrastruktur jalan raya dan di SDN 1 Seraya Tengah periode jalan desa. Menurut Gung Kirana, setelah pelet itu diujicoba di Bandung dan Jakarta, dengan campuran 85 persen sampah organik dan 15 persen non or- ganik, kadungan peletnya bisa menghasilkan energi 3.500 kal- ori. Lewat program TOSS yang diaunching Pemkab Klungkung pada Desember 2017, sampah- sampah baik di kota maupuan pedesaan bisa dimanfaatkan menjadi energi terbarukan. "Kita juga terus dorong desa terpenting kita menggugah hati agar menerapkan TOSS. Yang masyarakat agar sentatiasa menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sem- barangan, terutama sampah plastik," kata Gung Kirana. 2005-2015 silam). Sedangkan jadi guru di SDN 4 Seraya Barat dilakoni periode 2015-2018. Jadi, Siti Martisah sudah selama 14 tahun mengabdi sebagai guru tanpa honor, sejak mengajar di SDN 1 Seraya Tengah pada 2005. Guna menafkahi keluarg- anya, dia terpaksa mengajar sambil jualan jajan. Selain itu, nafkah untuk keluarga juga ditopang suaminya, Sukiono, yang bekerja sebagai buruh bangunan. Hebatnya, mereka mampu menyekolahkan empat anaknya: Wahyu Fajar Wiyono, Wahyu Surya Dwiyana, Amanda Tri Wahyuningrum, dan Chinta Diah Ayuningtyas. "Saat ini, saya sebenar juga masih mengajar di SDN 8 Seraya Tengah. Tapi, di sana saya mengajar hanya dua kali sepekan, yakni hari Jumat dan Sabtu. Saya mengajar mata pelajaran Bahasa Bali dan Seni Budaya di sana," jelas Siti Martisah saat dihubungi Nu- Program TOSS ini mendapat perhatian dari Dewan Pertim- bangan Presiden (Wantimpres). Anggota Wantimpres, Suharso Monoarfa, sempay melakukan kunjungan sekaligus melihat dua lokasi pengelolaan sampah atau TOSS di Desa Gunaksa (Ke- SENIN 11 JUNI 2018 Sementara itu, Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa yang ikut melepas keberangkatan 88 pemudik Ikawangi Dewata, kemarin pagi, menegaskan pemerintah setempat ingin membangun tiga hal. Pertama, solidaritas atar suku dan agama. camatan Dawan) dan Desa Tak- mung (Kecamatan Klungkung). Suharso pun mengapresiasi dan bangga dengan inovasi Pemkab Klungkung dalam men- gatasi masalah sampah melalui metode TOSS ini. pendidikan. Sebab, kalau berhenti mengajar, di rumah juga tidak punya kerjaan, hanya memelihara sapi milik tetangga," cerita Siti Dikonfirmasi Nusa Bali ter- pisah, Minggu kemarin, Sekda. Klungkung Gede Putu Winastra mengatakan, pihaknya sen- gaja mendaftarkan dua program inovasi, yakni Bima Juara dan. TOSS ikut kompetisi tingkat nasional. Ternyata, dua program ini berhasil tembus Top 99 Na- sional. "Ini tantangan bagi kita untuk mempertahankan dan mengembangkan keda program tersebut," jelas Putu Winastra. Sedangkan Bupati Klungkung non aktif, Nyoman Suwirta, mengatakan sejak awal pi- haknya membuat inovasi itu dan meyakini kedua program tersebut benar-benar mem- berikan manfaat kepada ma- syarakat. "Jadi, khusus untuk program 'Beli Mahal Jual Jual Murah', sesungguhnya sudah saya lakukan jauh-jauh hari sebelum menjadi bupati. Cuma, untuk melaksanakan ini kita harus membuat pilot project dulu di beberapa KUD," ujar Suwirta, Bupati yang sedang cuti karena maju lagi sebagai Cabup Klungkung ke Pilkada 2018.. Martisah. Siti Martisah sendiri merasa sangat bersyukur, karena di ten- gah upayanya mengabdi dan jadi guru tanpa bayaran, dia masih menyempatkan diri kuliah di Institut Agama Islam Ibrahimy (IAII) Sukerejo, Situbondo, Jawa Suwirta mengatakan, untuk mengajak masyarakat berino- vasi dalam program 'Bima Juara' ini, tidaklah mudah, karena harus ada bukti dulu. "Sekarang buktinya kan sudah ada. Tinggal nanti, mudah-mudahan saya diberikan jabatan kedua kalinya, baru kita akan kebut. Kita akan bantu apa kekurangan daripada program 'Beli Mahal Jual Murah' itu," ujar tokoh inovatif dari kawasan seberang Nusa Penida, Klungkung ini. wan Kedua, soliditas untuk memban- gun kekompakan dalam kehidu- pan ber-Bhinneka Tunggal Ika. Ketiga, sinergitas antar pemerin- tah, yakni Pemkab Badung dan Pemkab Banyuwangi. "Kami hadir di sini dengan penuh rasa senang dan bangga untuk bersatu dan bersilatu- rahim dengan masyarakat asal Banyuwangi. Kami memiliki tanggung jawab moral kepada masyarakat asal Banyuwangi yang tinggal di Bali. Apa yang kami lakukan ini ingin membuk- tikan bahwa kita benar-benar Pancasilais. Bahwa Pancasila itu bukan sekadar dasar negara, tapi harus kita aplikasika," jelas birokrat asal Desa Pecatu, Keca- matan Kuta Selatan, Badung ini. Di sisi lain, salah seorang pemudik Ikawangi Dewata, Yatimah, mengaku sangat senang dengan sinergitas yang dilaku- kan Ikawangi Dewatya bersama Pemkab Badung dan Pemkab Banyuwangi. Yatimah sendiri mengaku baru pertama kali meng- ikuti program mudik gratis ini. Sebelumnya, dia pernah menden- gar ada program mudik gratis, tapi kala itu dirinya masih ragu. "Tahun lalu saya sudah dengar program mudik gratis ini. Tapi, saya saat itu masih sangsi dengan pelayanan. Namun, setelah mendengar cerita dari teman ternyata pelayanan luar biasa, meskipun gratis, akhirnya saya coba ikut tahun ini. Saya lihat busnya ternyata memang besih dan tidak sesak. Pokoknya, sangat nyaman," ujar perempuan paruh baya yang sudah 5 tahun tinggal di Bali ini. Sp saBali di kediamannya kawasan Banjar Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, Selasa (5/6) lalu. Menurut Siti Martisah, dirinya sama sekali tidak menerima gaji untuk mengajar di empat seko- lah berbeda ini. Semangatnya mengajar dilandasi sipirit un- tuk mengabdi kepada nusa dan bangsa. "Sebenarnya, saya juga ingin sekali dapat imbalan dan sangat berharap diangkat jadi guru kontrak. Tapi, sampai saat ini saya masih tetap mengabdi," jelas tamatan Pendidikan Guru Agama (PGA) Negeri Negara, Jembrana tahun 1990 dan Insti- tut Agama Islam Ibrahimy (IAII) Sukerejo, Situbondo, Jawa Timur pada 2012 ini. 1 Siti Martisah mengatakan, kalau toh nanti tidak diangkap menjadi guru kontrak, dirinya akan terus mengabdi secara ikh- Sedangkan mantan Kasek SDN Seraya Tengah, I Komang Suen- dra, mengatakan Siti Martisah sempat selama 10 tahun menga- jar di sekolahnya, yakni periode las. Sepanjang masih mampu 2005-2015. "Karena di SDN 1 mengajar anak-anak bangsa agar Seraya Tengah tidak ada lagi menjadi cerdas, dia akan terus siswa dari umat Islam, maka Bu menjalani profesinya ini. "Saya Siti Martisah kemudian pindah bertekad terus mengabdi di dunia ke SDN 8 Seraya Tengah," papar Komang Suendra. Timur hingga tamat tahun 2012. Sebelumnya, Siti Martisah men- empuh pendidikan formal di SDN 1 Seraya (tamat tahun 1984), MTSN Amlapura (tamat 1987). dan PGAN Negara (tamat 1990). Sementara itu, mantan Kepala Sekolah (Kasek) SDN 8 Seraya Tengah, I Wayan Tusan, mem- benarkan Siti Martisah mengajar sebagai guru pengabdi di seko- lahnya. "Bu Siti Martisah sudah lama mengajar di SDN 8 Seraya Tengah. Beliau mengajar sebagai guru Agama Islam. Sampai saya pindah, Bu Siti Martisah masih mengajar di sana," ungkap Wayan Tusan saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, beberapa hari lalu. Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Kepala Seksi Pendidikan Islam Kantor Kementerian Agama Karangasem, Asmuni, mengaku telah berjuang agar ada tambahan guru Agama Islam di daerahnya. "Kami telah memperjuangkan agar Bu Siti Martisah sebagai guru kontrak. Hanya saja, sampai saat ini belum dapat respons dari atasan," jelas Asmuni. k16 4cm