Tipe: Koran
Tanggal: 2018-10-18
Halaman: 04
Konten
2cm LIPUTAN6.COM 4 Nusa Bali KAMIS 18 OKTOBER 2018 Gede Gintaran Saputra Dijual, dikilokan atau dimusnahkan masih menunggu petunjuk Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah. SINGARAJA, Nusa Bali Ratusan ribu buku mata pelaja- ran dari tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Buleleng, ditemukan tidak layak pakai. Bagian Aset di Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten. Buleleng, kini tengah memikirkan pejualan secara lelang atas buku- buku tersebut. SINGARAJA, Nusa Bali Salah satu tokoh Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Gede Ginta- ran Saputra, 72, telah berpulang. Man- tan Wakil Ketua DPD II Golkkar Bule- leng yang sempat dua periode duduk di DPRD Bali (1997-1999, 1999- 2004) dan tigakali periode menjabat Ketua Iswana Migas Provinsi Bali ini meninggal mendadak setelah jatuh lemas usai minum obat, 9 Oktober 2018 pagi. Jenazah almarhum akan dibakar melalui prosesi Makingsan ring Gni di Setra Desa Pakraman Kubutambahan pada Sukra Paing Sinta, Jumat (19/10) besok. Pagi itu, almarhum Gintaran Saputra yang berada di rumah anak keempatnya, Komang Saraswata Seputra, di Denpasar, minum obat setelah makan bubur. "Pagi itu, al- marhum makan bubur. Setelah itu, Setelah meninggal, hari itu juga sekitar pukul 10.00 Wita, jenazah almarhum dibawa keluarganya ke rumah duka di Banjar Pasek, Desa Pakraman Kubutambahan. Hingga Rabu kemarin, jenazah almarhum masih disemayamkan di rumah duka. Rencananya, jenazah mantan Kepala Desa (Perbekel) Kubutamba- han dua kali periode tahun 1970-an Anak sulung almarhum, Luh Ratusan Ribu Buku Pelajaran Tak Layak Pakai BKD Pikirkan Penjualan Lelang Ratusan ribu buku mata pelajaran tingkat SD dan SMP yang tidak layak pakai tersebut, ditemukan setelah Bagian Aset BKD menelusuri aset- aset Pemkab Buleleng di seluruh sekolah melalui sensus aset, sejak April 2018 lalu. Dari penelusuran itu, setiap sekolah SD dan SMP memiliki tumpukan buku mata pelajaran yang tidak layak pakai. Saat ini, Bagian Aset BKD masih menghitung angka pasti dari buku mata pelajaran yang tidak layak pakai tersebut. "Perkiraan kami, seluruh se- kolah di masing-masing kecamatan, rata-rata ada buku mata pelajaran yang tidak layak pakai itu ratusan ribu. Kami masih menghimpun be- rapa jumlah buku yang rusak berat," ungkap Kepala Bagian (Kabid) Aset BKD Buleleng, Made Pasda Gunawan, Rabu (17/10). Dijelaskan, ratusan ribu buku mata pelajaran yang tidak layak pakai itu terjadi karena faktor fisik "Awalnya, kami bergerak sesuai kemampuan dengan menggunakan alat-alat sead- Tokoh Kubutambahan Meninggal Usai Minum Obat Jenazah Almarhum Gede Gintaran Saputra Dimakamkan Jumat Besok anya tanpa banyak meminta bantuan ke pihak lain. Tu- juan sederhana untuk ikut mengatasi sampah plastik di Buleleng dan sekitarnya," kata Putu Eka. Saat awal itu, kata Putu Eka, Rumah Plastik mampu menghasilkan caca- han plastik sebanyak 200 ton, lalu tahun 2017 meningkat menjadi 500 ton. Pada ta- hun 2018, hasil cacahannya meningkat tajam mencapai sekitar 500 ton. Menurut Putu Eka, hasil Petugas Bagian Aset sedang mendata aset-aset di sekolah-sekolah. dimana tahun penerbitan dan tahun pengadaan sudah terlalu lama. Di samping itu, kondisi fisik dari buku- buku tersebut juga tidak sesuai lagi dengan perkembangan kurikulum pendidikan yang ada. "Buku-buku tersebut berpotensi kita hapuskan nanti sebagai aset daerah. Sekarang kami masih himpun datanya," jelas Pasda. Menurut Pasda, setelah penghapu- ran sebagai aset, pihaknya berencana melelang buku-buku tersebut. Karena Terry Yuliandriana Seputra, men- gatakan sang ayah, Gede Gintaran Saputra, menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju ke RS Puri Raharja Denpasar, Senin (9/10) pagi pukul 07.50 Wita. Awalnya, almarhum sehat-sehat saja. Hanya saja, sebelumnya per- nah kena stroke ringan sehingga suaranya kurang lancar dan sering batuk. Buleleng Ekspor Sampah Plastik ke China SINGARAJA, NusaBali Rumah Plastik atau tem- pat pencacahan sampah plastik di Desa Petandakan, Buleleng, mengekspor hasil cacahan sampah plastiknya hingga ke China dan negara lain. Putu Eka Darmawan, pemilik Rumah Plastik itu di Singaraja, Buleleng, Rabu (17/10), mengatakan Rumah Plastik itu didirikan pada April 2016 untuk membantu proses daur ulang sampah. plastik yang banyak berte- baran di daerah-daerah pent- ing di Buleleng. tahun 2018 meningkat ka- rena pasokan sampah plas- tik sudah makin banyak karena sudah melakukan kerja sama dengan sejumlah bank sampah. Kerja samanya bukan hanya dengan bank sampah di Buleleng, mel- ainkan juga bank sampah di Denpasar, Klungkung, dan Bangli, sehingga hasil caca- han meningkat tajam. dari sisi ekonomis, buku-buku terse- but masih memiliki nilai jual yang tinggi. Hanya saja, pihaknya masih perlu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan Dinas Arsip dan Per- pustakaan Daerah, untuk mendapat petunjuk apakah buku-buku tersebut bisa dijual, atau cukup dimusnahkan. "Kalau dari hitungan ekonomis nilai dari buku-buku tersebut, bisa dijual cukup tinggi karena jumlahnya sangat banyak. Tapi kami masih perlu minta ANTARA Pencacahan sampah plastik di Rumah Plastik atau tempat pencaca- han sampah plastik di Desa Petandakan, Buleleng. Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: I Gde Muliarsana SH Pemimpin Redaksi: I Ketut Naria ATARA BALI almarhum mínum obat. Nah, setelah minum obat, beliau istirahat. Tiba- tiba lemas, sehingga dilarikan ke RS Puri Raharja. Sayang, almarhum keburu meninggal dalam perjalanan ke RS," kenang Luh Terry kepada NusaBali, Rabu (17/10). "Hasil cacahan sampah plastik itu dikirim ke berba- gai daerah, termasuk keluar negeri, tergantung jenis dari plastik yang dicacah. Be- berapa jenis cacahan plastik ada yang dikirim ke pabrik alat-alat berbahan plastik di Jawa, ada juga yang dikirim ke Denpasar," katanya. Bahkan, ada juga pengiri- man keluar negeri. "Untuk petujuk, apakah bisa dijual, atau harus dimusnahkan atau dijadikan dokumen daerah," teragnya. Dalam sensus tersebut, selain men- emukan buku-buku mata pelajaran yang tidak layak pakai, Bagian Aset BKD juga menemukan barang-barang yang belum tercatat sebagai aset sekolah. Umumnya, barang-barang tersebut merupakan bantuan dari Komite sekolah. Pihak BKD pun kini telah mendata barang-barang tersebut guna dicatat kedalam asset. k19 beberapa jenis plastik dikirim ke China. Di sana, cacahan plastik ini diolah jadi produk tertentu, bisa diolah men- jadi kain dan produk lain," katanya. Selain menjadi tempat pen- cacahan sampah plastik, Ru- mah Plastik juga menyiapkan tempat belajar bagi warga yang berminat untuk belajar tentang pengolahan sampah plastik. Sementara itu, Ketut Bu- diasa, pengelola Bank Sampah di Desa Kalibukbuk, Buleeng, mengatakan para pengelo- la bank sampah di Buleleng menyatakan sangat terbantu dengan adanya Rumah Plastik karena pihak bank sampah da- pat menjual sampah-sampah plastik kepada rumah plastik untuk dicacah. Menurutnya, setiap sampah plastik yang dibawa ke Ru- mah Plastik memiliki harga yang berbeda-beda. "Misalnya sampah dari jenis botol pe- lumas kendaraan bermotor dihargai Rp150 per botol, jenis botol minuman kemasan dihargai mulai dari Rp1.500 hingga Rp3.500 per kilogram," katanya. ant Nusa Bali Menunjang Pembangunan untuk Mempertinggi Ketahanan Nasional Redaktur Pelaksana: Ana Bintarti Sidang Redaksi: I Ketut Naria, Ana Bintarti, I Gusti Putu Edi Sudarma, M Maolan, I Ketut Suardana. Anggota Redaksi: I Ketut Sukanta. M Reza Kello, Ari Siswanto, Agustinus Darfian, Kadek Sukara, I Wayan Nata, I Gusti Ayu Agung Indiani, I Nyoman Miasa, Pollikarpus Willigis. Fotografer: Yuda Angelia Riyanto. Bali: I Nyoman Wilasa, Ni Wayan Noviantari (Gianyar). I Wayan Nantra (Karangasem). Made Sudirta, Putu Lilik Surya Ariani (Buleleng). Putu Eka Sri Andayani (Bangli), Desak Ayu Sumberwati (Tabanan), Ida Bagus Diwangkara (Jembrana), Dewa Putu Agus Darmawan (Klungkung). Jakarta: Nopiyanti, Iman Widiyanto. Sekretaris Redaksi: Ni Ketut Ayu Puspawati, Made Agus Sanjaya. Produksi: Gede Suarbawa, Putu Roma Artalia, Nyoman Suada, Gede Sumaryana. NUSABALI/SUDIRTA ini akan dibakar melalui prosesi Makingsang ring Gni, Jumat besok. Almarhum Gintaran Saputra berpulang buat selamanya dengan meninggalkan 5 anak: Luh Terry Yuliandriana Seputra, Putu Hermy Dewi Yani Seputra, Kadek Alit Am- bara Seputra, Komang Saraswata Seputra, dan Ketut Hika Ginzakti Seputra, dari pernikahan dengan dua istrinya. Istri pertama, Rr Sekar- tadji, sudah mendahului berpulang tahun 2010. Sedangkan istri kedu- anya, Komang Harmini Muliawan, meninggal dunia tahun 2010. BULELENG SERGAP Almarhum Gede Gintaran Saputra sendiri merupakan salah satu tokoh Admin Iklan: Ni Made Yani Budiani, SE Koordinator Sirkulasi: Nengah Suyadnya Jakarta: Iman Widiyanto (Kepala Biro). Penerbit: PT Sinar Nusra Press Utama. NUSABALILILIK Perekaman e-KTP di batas waktu terakhir warga Buleleng yang dilaksanakan serentak seluruh warga Indonesia hingga akhir Desember mendatang. SINGARAJA, NusaBali Kurang lebih 25 ribu wajib KTP di Buleleng yang belum melakukan perekaman e-KTP terancam data kependudukannya di-nonaktifkan. Hal tersebut menyusul adanya hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakor- nas) Kementerian Dalam Negeri, terkait batas akhir perekaman pada 31 Desember mendatang. Data Kependudukan 25.000 Warga Terancam Di-off-kan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bule- leng, Putu Ayu Reika Nurhaeni di- hubungi Rabu (17/10) kemarin men- gatakan keputusan hasil rakornas itu berlaku di seluruh Indonesia. Bagi wajib KTP yang tidak melakukan perekaman e-KTP hingga batas waktu terakhir terancam data kependudukan- nya di-non-aktifkan. "Jadi tanpa KTP, konsekuensinya mereka tidak bisa mengakses layanan publik, seperti pen- gurusan rekening, administrasi kepen- dudukan dan yang lainnya," ungkap dia. Namun menurutnya data penduduk yang di-non-aktifkan tersebut dapat diaktifkan kembali oleh yang bersang- kutan. Dengan catatan langsung datang ke kantor Disdukcapil Buleleng."Yang bisa membuka dan mengaktifkan kembali hanya kami di disdukcapil, jadi harus langsung ke sini, tidak bisa di kecamatan," imbuhnya. SINGARAJA, NusaBali Kabupaten Buleleng me- lalui Dinas Pertanian, saat ini sedang konsen mengembang- kan potensi pertanian di se- luruh komoditi. Salah satunya menggenjot pengembangan la- han pertanian khusus tanaman padi organik. Bahkan tahun ini dua subak di Buleleng yang sudah tersertifikasi sebagai lahan pertanian organik sudah memanen beras sehatnya bebas dari unsur kimia. Kepala Bidang Tanaman Pangan, I Gede Suadnyana, seizin Kadis Pertanian I Nyo- man Genep, Rabu (17/10) mengatakan, saat ini Dinas Pertanian sedang berupaya mengembalikan mind set dan sistem pertanian kembali ke- pada alam. Seluruh proses penanaman dan perawatan padi dilakukan secara organik tanpa pupuk kimia yang selama ini digunakan hampir semua petani di Buleleng. "Kami baru mampu mem- bina dua subak yakni Subak Cengana di Desa Sambangan, serta Subak Kedu di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, sebagai lahan pertanian organik, jadi benar-benar bersih dari pu- Desa Kubutambahan. Selain dua periode menjabat Perbekel Kubutam- bahan, Gintaran Saputra juga sempat dua periode duduk di Fraksi Golkar DPRD Bali. Buleleng Produksi Beras Sehat dari Lahan Organik Mantan Wakil Ketua DPD II Golkar Buleleng 1990-an ini juga dikenal sebagai pengusaha migas. Almarhum Gintaran Saputra pernah jadi pen- gurus Hipmi, Kadin, higga tiga kali periode menjabat Ketua Hiswana Migas Provinsi Bali. Jabatan inilah yang membuatnya semakin terkenal. Di masa tua hingga akhir hayatnya, almarhum Gede Gintaran ngayah sebagai Pamangku Dadia Jero Gede Kubutambahan. nar TAM Sedangkan jumlah wajib KTP yang belum melakukan perekaman hingga saat ini dengan jumlah 25 ribu terma- suk data pemilih pemula sebanyak 7.000 orang yang belum melakukan perekaman. Pihaknya pun mengaku dengan situasi tersebut akan mem- back up sepenuhnya kecamatan-ke- camatan yang diwilayahnya terdapat SMA/SMK, untuk layanan jemput bola perekaman ke sekolah-sekolah. Sementara untuk wajib KTP di luar data pemilih pemula sudah dibuka secara serentak di masing-masing ke- camatan sejak 15 Oktober lalu. Reika juga mengaku akan menerjunkan personil khsuus untuk mem-back up perekaman di masing-masing keca- matan dengan jadwal bergilir selama seminggu penuh. Mobil pelayanan keliling juga akan diturunkan untuk mempercepat proses perekaman. Mantan Camat Buleleng ini ber- harap, imbauan dan aturan baru itu, diharapkan masyarakat tidak lagi beralasan tidak datang dalam perekaman e-KTP, untuk kebaikan dan ketertiban administrasi kepen- dudukan. Bahkan pihaknya bersama Sekda Buleleng, Dewa Ketut Pus- paka sudah merapatkan semua ca- mat untuk menggenjot perekaman warga yang masih tercecer. k23 NUSABALI/LILIK Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian, I Gede Suadnyana puk kimia," ungkap dia. Kedua subak yang dirancang sebagai lahan pertanian organik sejak 2017 lalu pada Juli 2018 mener- ima pengakuan dari Lembaga Sertifikasi OrganikSeloliman (Lesos), sebagai lahan perta- nian organik. Proses pengembalian sistem pertanian kembali kepada alam itu merupakan upaya pemer- intah kabupaten Buleleng un- tuk meningkatkan produksi dan mutu produk pertanian di Buleleng. Hanya saja saat ini pihaknya masih terganjal soal pemahaman petani padi yang masih susah beralih dari pupuk kimia. "Mungkin karena sudah terbiasa melihat pertumbuhan tanamnya cepat, sedangkan kalau organik itu hasil panen- nya yang bagus baru kelihatan setelah setahun, karena me- merlukan waktu pengembalian kesehatan tanah, dan pertum- buhan tanaman perlahan," kata dia. Hanya saja kondisi itu menu- rut Suadnyana akan terbayar saat petani telaten merawat la- hannya dengan pupuk organik selama setahun dan memasuki musim panen. Secara ekonomis, beras organik harganya jauh lebih mahal dibandingkan de- gan beras yang dihasilkan dari lahan non organik. Beras pre- mium pada umumnya berkisar Rp 10-11 ribu per kilogram, sedangkan beras organik Rp 17 ribu per kilogramnya. Kelebihan beras organik itu pun terus disuarakan ke para petani sebagai perang- sang untuk beralih ke lahan organik. Sehingga ke depannya 10.335 lahan sawah yang ada di Buleleng menjadi penghasil beras sehat untuk memenuhi keperluan masyarakat. k23 SIUPP: No 193/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1986, 25 Juni 1986, ISSN: No 0215-3114. Bank: Bank BCA Capem Teuku Umar Denpasar No Rekening 666.002.0002 (Operasional) Alamat Kantor Pusat Jl Hayam Wuruk 110, Denpasar 80235 Telp. (0361)227410-12 Faks (0361)236696. Biro Jakarta: Pelopor 11 No 34 Tegal Alur Jakarta Barat 11820 Telp. 93562769, E-mail: nusain@indo.net.id, hariannusa@yahoo.com (Denpasar), nusajkt@yahoo.com (Jakarta), Website: www.nusabali.com Percetakan: PT Temprina Media Grafika Cabang Denpasar (isi di luar tanggung jawab percetakan). Terbit 7 kali seminggu, 16 halaman. Langganan: Bali Rp 83.000, luar Bali: Rp 95.000 (Untuk membantu terciptanya profesionalisme jurnalistik, dilarang memberikan sesuatu apa pun kepada wartawan harian NusaBali terkait dengan tugas-tugas jurnalistik) Kenken, ne? Sampaikan informasi, peristiw penting atau keluhan problematik kawasan di sekitar Anda lewat rubri interaktif Kenken, Ne? Syaratnya tidak promotif, tidak berbau SARA atau menjelekka pihak tertentu. Caranya ketik nama-alamat-pesan da kirim SMS ke 081 236 386 386 Wayan-Banjar Babakan, Sukawati, Giany. 081916100xxx Kepada pihak terkait tolong jalan yar jebol dari desa Sukawati menuju ke des Tegenungan Kemenuh, Sukawati hara ditutup dengan permanen. Jalan yang jel sudah semakin parah dan sempit, sang membahayakan bagi pengguna jalan bi tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginka Suksma atas perhatiannya. PATROLI Sidang Oknum Wakasek Tiduri Sisw Terdakwa Ngotot Ban Semua Tuduhan OKNUM Wakasek SMA, Putu Arif Mahendra 30 usai menjalani sidang dugaan pencabulan sendiri di PN Denpasar, beberapa waktu lalu. DENPASAR, NusaBali Oknum Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMA di Denpasar, Putu Arif Mahendra alia yang menjadi terdakwa pencabulan siswi sidang pemeriksaan terdakwa di PN Denpa (16/10). Dalam sidang, terdakwa Arif m semua dakwaan yang menyebutkan diriny siswinya sendiri berulang-ulang. Sidang yang dipimpin majelis hakim Novita Riama dengan Jaksa Penuntut Um Putu Oka Surya Atmaja berlangsung tertutu usai sidang, JPU Oka didampingi Kasi Pic Denpasar, Arief Wirawan mengatakan dala terdakwa mantan Wakasek ini membant dakwaan yang dituduhkan. "Intinya terdal bantah semua dakwaan," jelas JPU. Ditanya terkait bukti telepon dan chat an kwa dan korban, JPU Oka mengatakan jug terdakwa. "Memang sempat kami tunjukka chat dan telepon antara terdakwa dan ka mencapai 70 kali, tapi tetap dibantah terangnya. Untuk menguatkan bukti di persidangan ya pada sidang pekan depan akan mer bukti audio percakapan antara terdakwa d "Nanti akan kita putarkan di hadapan maje jelas JPU Oka. Dalam dakwaan terungkap, aksi bejat ter Arif ini berawal sekitar Desember 2017 la siswi berinisial GC, 16 menghubungi ter yang merupakan guru ekstrakurikuler m- menanyakan kegiatan. Namun saat itu Arit Kelod, Desa Busungbiu, Buleleng ini ma GC dan mengajaknya pacaran. "Bisa gak kita ketemu kapan-kapan? K yuk?," bunyi pesan yang dikirim terdakwa GC. Aksi bejat dilanjutkan saat korban G ekstra menari di sekolah. Saat itu, terdakwa Arif yang menjac malah menyuruh GC masuk ke salah sat Di dalam ruangan yang sepi, terdakwa me meraba alat vital korban. Aksi tidak senor sempat dilakukan terdakwa di ruang gur Puncaknya, korban dipaksa datang ke sala di Denpasar sekitar Januari 2018 lalu. Korl menolak tapi langsung diancam oleh ter Korban yang datang ke hotel akhir memenuhi nafsu bejat sang guru. Per dilakukan beberapa kali oleh terdakwa. E diketahui jika korban pelecehan Wakasel hanya GC saja. Siswi lainnya berinisial KN jadi korban kebiadaban terdakwa. Bahkan, ini juga sempat melakukan perbuatan mes bersama-sama dengan terdakwa. rez Suami Divo Sidang TERDAKWA asal Malaysia, Mohd Akmar Firc sidang putusan di PN Denpasar, Selasa (16/1 Akmar DENPASAR, NusaBali Pasutri (pasangan suami Faraniz- istri) asal Malaysia, Mohd terdakw Color Rendition Chart
