Tipe: Koran
Tanggal: 2017-12-04
Halaman: 02
Konten
Color Rendition Chart 4cm 2 SENIN, 4 DESEMBER 2017 Pusat Rehabilitasi Jadi... Sambungan dari hal 1 Sebab, PSK atau dalam penanggulangan HIV/AIDS disebut wanita penjaja seks (WPS), salah satu kategori risiko tinggi tertular HIV/AIDS. Sementara pada poin c dia- tur, setelah berangsur-angsur dibina, PRSNP akan ditutup dalam waktu tiga tahun sete- lah Perda tersebut terbit. Tapi kini sudah masuk 15 tahun tak juga ditutup, malah jadi lokalisasi komersil,?kata politisi Partai Keadilan Sejah- tera (PKS) ini. la mempertanyakan eva- luasi dari Pemko Batam. Sudah seharusnya pusat rehabili- tasi Telukpandan alias sintai itu dikembalikan fungsinya sebagai pusat rehabilitasi. Baaf saya katakan, sama saja kita membiarkan praktik itu terjadi. Ini tanggungjawab utamanya di eksekutif,?ucap dia. Menurutnya, DPRD Batam sering menyampaikan hal ini ke Pemko Batam, namun kini belum ada evaluasi sama se- kali. Bami legislatif beberapa kali mengingatkan praktek yang sekarang itu bertentan- gan dengan Perda,?ujarnya. Wakil Wali Kota Amsakar Achmad enggan mengomen- tari hal ini. Ia menyampaikan pihaknya kini fokus pada tiga permasalahan sosial, yakni pengentasan kemiskinan, program Rehabilitasi Rumah Layak Huni (RTLH), dan penanganan Gelandangan dan Pengemis (Gepeng). ni yang kami fokus tangani tiga bulan terakhir ini,?kata Amsakar beberapa waktu lalu. Menurut Dedi, DPP harus segera menggelar rapat pleno untuk membentuk kepaniti- aan munaslub. Dedi berharap tanggal pelaksanaan Munaslub juga bisa diputuskan dalam pleno. "DPP tidak bisa meno- lak usulan DPD, karena ini prosedur yang diatur dalam AD/ART Partai Golkar," ujar- nya. Terpisah, Ketua Dewan Pem- bina (Wanbin) Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan, mekanisme pelaksanaan mu- naslub bisa disuarakan oleh DPD. Dalam hal ini, DPD I Golkar harus mengirimkan surat resmi terlebih dahulu kepada DPP untuk dibahas dalam pleno. "Sampai saat ini, keputusan Partai Golkar masih berdasar pada pleno terakhir, bahwa Partai Golkar menunggu ke- putusan praperadilan," kata Ical, sapaan akrab Aburizal. Sementara itu, Menteri So- sial RI Khofifah Indar Para- wansa, akhir tahun 2016 lalu kaget saat ditanyakan ada praktik prostitusi di Pusat Re- habilitasi Non Panti Teluk- pandan, Tanjunguncang. Ini berawal saat dia ditanya ba- gaimana penanganan prosti- tusi di tempat yang lazim disebut Sintai itu. Masa sih? Itu panti rehab Posisi Novanto Kian Sulit Sambungan dari hal 1 Menurut Ical, pleno yang diambil DPP Partai Golkar itu sah dan sesuai mekanisme organisasi. Karena itu, wanbin menyatakan dukungan atas keputusan pleno. Meski be- gitu, hasil pleno bisa saja dia- nulir, jika memang ada per- kembangan terbaru yang juga didasarkan pada peratu- ran organisasi Partai Golkar. "Keputusan pleno hanya bisa dianulir oleh pleno, atau mekanisme yang lebih tinggi seperti Rapimnas dan Munas atau Munaslub," ujar mantan ketua umum DPP Partai Gol- kar itu. kan??kata Khofifah waktu itu. Menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Sosial menargetkan tahun 2019, In- donesia bakal bebas lokali- sasi. Di Batam sendiri Kemen- terian mengaku akan berko- ordinasi dengan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi. Karena itu, Ical meminta kepada siapapun untuk ber- sabar dan menunggu. Semua proses harus dijalankan se- Sementara itu, pantauan Batam Pos di pusat rehabili- tasi yang kini benar-benar jadi lokalisasi itu, PSK atau WPS diwajibkan mengikuti pemeriksaan medis rutin per tiga bulan. Dari pemeriksaan itu, banyak menemukan wa- nita terjangkit penyakit me- nular seksual (PMS). Namun demikian mereka tetap aman melakoni profesi tersebut sebab petugas medis dari Puskesmas Batu i rutin memberikan pengobatan dan perawatan untuk mengobat penyakit tersebut. Ketua pengurus Pusat Re- habilitasi Sosial Non Panti Telukpandan, Ace Jamaluddin, mengatakan sejauh ini PMS yang menyerang para PSK itu belum memberikan dampak apapun. Baik kepada tamu ataupun kepada PSK sendiri. "Itu karena ada pengobatan yang rutin dari pihak Puske- smas. Penyakit itu sifatnya sementara dan bisa sembuh. Kalau ke tamu tentu tidak berbahaya, sebab di sini wajib pakai pengaman (kondom)," kata Ace, beberapa waktu lalu. Kawasan lokalisasi tersebut ditegaskan Ace memang ka- wasan wajib kondom. Tamu atau pengunjung yang ingin memakai jasa PSK di sana diwajibkan menggunakan kondom tanpa terkecuali. "Itu sudah peraturan tetap di sini. Ini untuk kebaikan bersama baik pekerja ataupun tamu yang datang," kata Ace. Meskipun selalu ada satu sampai lima wanita yang ter- serang PMS setiap peme- riksaan rutin itu, namun un- tuk penyakit mematikan HIV/ AIDS sejauh ini kata Ace belum terjangkit sama sekali. (cr13/ eja/nur) suai dengan mekanisme in- ternal partai, agar prosesnya berjalan lancar dan tanpa kegaduhan. "Kita harus mem- biasakan taat pada aturan organisasi," tandasnya. Terkait dengan potensi se- jumlah kader yang akan ma- ju dalam munaslub, Ical mem- berikan apresiasi kepada sia- papun yang ingin maju. Men- urut dia, nama-nama yang sudah muncul merupakan kader yang pernah dia pilih menjadi pengurus harian, saat menjabat ketua umum. "Saya dengar ada Pak Air- langga (Airlangga Hartarto, red), Pak Idrus (Idrus Marham, red), Pak Aziz (Aziz Syamsu- din), ada bu Titiek juga (Titiek Soeharto, red). Semuanya bagus," katanya. Terpisah, Wakil Ketua Ko- misi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M. Syarif mene- gaskan bahwa perkara du- gaan korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang menyeret Setya Nov- anto terus berjalan. Saat ini, pihaknya fokus bagaimana menghadapi praperadilan yang diajukan ketua DPR tersebut agar tidak menggugurkan penyidikan dan penetapan Novanto sebagai tersangka. "Saat ini kami fokus men- ghadapi praperadilan," ujar Laode saat, kemarin. Laode memang enggan buka-bukaan soal strategi pemberkasan Novanto mau- pun praperadilan di Penga- dilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Laoda juga enggan mengomentari pernyataan Novanto yang mengaku akan mundur dari Ketum Golkar maupun Ketua DPR. (bay/ tyo/jpg) Batam Pos www.batanipos.co.id | redaksi@batampos.co.id | http://twitter.com/batampos Diterbitkan Oleh PT Sijori Interbintana Pers Terbit sejak tanggal 10 Agustus 1998 Perintis/Pembina: H. Rida K Liamsi Komisaris Utama: H. Makmur Kasim Komisaris: Asnida Syukur Komisaris: Socrates Komisaris: Asparaini Rasyad Direktur Utama: Marganas Nainggolan Direktur Operasional: Candra Ibrahim Direktur Bisnis: Usep RS Direktur Digital: Hasan Aspahani General Manager: Guntur Marchista Sunan Pemimpin Redaksi: Muhammad Iqbal Redpel Halaman: Yusuf Hidayat Redpel Liputan: Tunggul Manurung Redpel Desain: Helmi YS Dewan Redaksi: Marganas Nainggolan (Ketua). Candra Ibrahim, Muhammad Iqbal, Tunggul Manurung, Yusuf Hidayat, Putut Ariyotedjo Tim Ombudsman: Sutan J Siregar SH SAMBUNGAN Kaum Gay dominan Sambungan dari hal 1 Yang tak kalah memprihat- inkan adalah, perilaku sodom ini di Batam ternyata peny- umbang angka besar penula- ran HIV-AIDS. Dinas Keseha- tan Kota Batam mencatat, jumlah gay yang memeriksa- kan diri ke klinik Voluntary Counseling Test (VCT) di Ba- tam tahun 2016 ada 386 orang. Dari jumlah itu, 194 orang atau 50 persennya positif HIV. Jika dibandingkan dengan wanita penjaja seks (WPS) di tahun yang sama, dari 935 orang yang memeriksakan kesehatan, hanya 90 orang positif HIV. Begitupun dengan pasangan risiko tinggi, dari 435 orang yang memeriksakan diri di 2016, hanya 89 yang positif HIV. Bandingkan juga dengan pelanggan pekerja seks (PPS) dari 820 orang yang mengik- uti pemeriksaan, hanya 170 orang positif HIV. Kalangan lain-lain dari 7.179 orang. positif HIV hanya 127 orang. Masih lebih tinggi yang posi- tif HIV dari kalangan gay. Begitupun jika dibandingkan dengan kalangan waria. Dari 386 yang tes kesehatan di 2016, ada 16 orang yang positif HIV. Warga binaan pemasyaraka- tan (WBP) dari 557 yang ikut tes, hanya 9 yang positif HIV. Pengguna narkoba lewat jarum suntik (Injecting Drug User/IDU) yang terinfeksi HIV malah kecil. Dari 10 orang yang memeriksakan diri hanya satu yang positif HIV. Kondisi serupa juga terjadi di 2017. Data Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS Kota Batam menyebut- kan, penularan HIV/AIDS dari kalangan laki-laki peny- uka sesama jenis juga men- dominasi. Januari hingga September saja, dari 271 gay yang meme- riksakan diri di VCT, baik di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan tingkat pertama dan lanjutan, hampir separoh (129 orang) atau 47,6 persen posi- tif HIV. Sementara waria yang mela- kukan tes dari 60 orang, 12 positif HIV. Wanita penjaja seks (PSK) dari 1.280 yang tes, 41 positif HIV. Pelanggan pen- jaja seks dari 721 yang dites, 91 positif HIV, kalangan lain- lain dari 4.960 yang dites, 52 positif HIV. Pasangan risiko tinggi dari 403 yang diperiksa, 47 positif HIV. Warga binaan pemasyara- katan 71 yang dites, tidak ada yang positif HIV. "Penularan HIV/AIDS dari hubungan sesama lelaki memang paling tinggi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Kamis (30/11). Angka tersebut masih lebih kecil dari kondisi riil di la- pangan. Sebab, masih banyak lelaki suka lelaki yang enggan me- meriksakan diri karena takut identitasnya terungkap. Masih banyak juga yang merasa di- rinya aman-aman saja, meski pernah melakukan hubungan sesama jenis. Karenanya, ia meminta ma- syarakat Batam untuk menjauhi perilaku homoseksual itu. Selain dilarang agama, eprila- ku itu juga sangat berisiko pada penularan HIV/AIDS. "Berperilaku normal dan se- tia pada pasangan sah," ujar Didi. Konselor HIV/AIDS yang sudah lebih dari 21 tahun menangani pasien dengan kasus HIV/AIDS (ODHA), dr Francisca L Tanzil, juga mem- benarkan kalau tren penula- ran HIV/AIDS beberapa tahun terakhir lebih banyak pada lelaki penyuka sesama lelaki. "ODHA di Batam saat ini memang mayoritas dari ka- langan gay, menyusul ibu rumah tangga, lalu anak di bawah umur," ungkap dokter yang akrab disapa Sisca, saat ditemui di Klinik Konseling dan Testing HIV Kasper, Pa- vilium Anyelir, Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam, Kamis (30/11) pekan lalu. Dalam hal penularan, meski perempuan lebih rentan dari laki-laki karena posisi dan bentuk dari anatomi kelamin, namun di Batam, banyak te- muan kasus-kasus ODHA karena hubungan sesama je- nis, termasuk biseksual. Dalam dunia gay, berdasar- kan pengakuan para pasien- nya, dokter Sisca mengung- kapkan, pasangan sesama laki-laki ini ada yang berperan sebagai laki-laki dan perem- puan. Umumnya yang berpe- ran perempuannya (bottom) yang paling rentan terkena penularan HIV/AIDS. "Kan mereka yang disodomi. Itu rentan tertular," ungkapnya lagi. Meski begitu, dua-duanya dari pasangan tersebut bisa terkena karena peran yang bergantian dan gonta-ganti pasangan antar sesama gay. Umumnya yang konseling ada anggota polisi, TNI, pe- gawai bank, dan berbagai latarbelakang profesi. Namun paling banyak dari tempat- tempat pusat kebugaran (fit- nes). Tak sedikit juga yang sudah menikah dan punya anak. Namun identitas pri- badi mereka tetap wajib dira- hasiakan. Dokter Sisca juga menyebut- kan, makin lama warga Batam yang datang konseling makin banyak. Selain karena infor- masi yang sudah makin ba- nyak dan gampang diakses di internet, kesadaran masy- arakat yang rentan juga ma- kin tinggi untuk memeriksa- kan diri dan konseling. "Bulan ini banyak banget. Rata-rata 30-40 pasien baru per bulan. Ini hanya yang memeriksakan diri di RSBK saja ya, belum di tempat lain," ujar dokter Sisca. la pun menunjukkan data selama 10 bulan terakhir. Jumlah warga Batam yang konseling ke RSBK sebanyak 4.145 orang. Dari jumlah ter- sebut, sebanyak 4.123 orang di antaranya mengikuti rapid test atau test diagnosa cepat melalui pengecekan darah untuk mengetahui positif atau- negatif HIV/AIDS. Dari 4.123 orang yang tes darah tersebut, sebanyak 294 orang dinyatakan positif HIV. "Paling banyak laki-laki, 182 orang, sisanya 103 perem- puan," sebut Sisca. Mirisnya, dari 294 pasien positif HIV tersebut, sembilan di antaranya masih di bawah usia 14 tahun dan sudah tahap AIDS. "Masih di bawah umur dan usia sekolah sudah tahap AIDS. Miris banget," ujarnya. Khusus penderita yang su- dah sampai tahap AIDS saat ini tercatat 250 pasien. Rin- ciannya, 175 laki-laki dan 66 perempuan serta sembilan anak di bawah umur. "Khusus anak di bawah umur ini, ada yang masih SMP dan rata-rata karena seks bebas bukan karena turunan dari orangtua. Penderita SMP ini semua warga Batam. Dia pa- sien lanjutan kami," jelas Sisca. Usia pelajar di Batam me- mang rentan terkena penu- laran HIV/AIDS. Per- kembangan teknologi infor- masi yang tak bisa dan tak mungkin dibendung mem- buat usia pelajar makin melek teknologi dan terhubung du- nia luar yang seolah tanpa batas lagi. "Usia-usia sekolah itu kan upaya pencarian jati diri, menjadi lebih dominan mengikut arus," kata dokter Sisca. Kondisi ini diperparah dengan kurangnya pengawa- san orangtua dan pihak se- kolah, sehingga makin ba- nyak anak usia bawah umur terjun ke pergaulan bebas dan narkoba. "Tahun ini saja ada tiga laki-laki dan lima perem- puan usia sekolah yang sudah terkena AIDS, bukan cuma terkena virus lagi," jelas Sis- ca panjang lebar. Selain itu, ada juga beber- apa anak di bawah umur yang jadi korban perdagangan manusia. "Baru menstruasi sudah disuruh melayani di lokalisasi. Ini ada beberapa kasus," ungkapnya. Tak hanya itu, ibu hamil juga rentan terkena HIV/AIDS ini. Dari data yang didapat, per Januari-Oktober tahun ini, dari 1.438 ibu hamil yang konseling dan test HIV, ada 17 yang positif HIV dar 15 orang AIDS. Sementara ada 19 bayi yang lahir dari ibu dengan HIV positif. "Persentasenya sudah 1,18 persen. Jumlah ini sudah masuk kategori tinggi dari jumlah populasi masyarakat umum," jelas Sisca. Sementara itu, dilihat dari usia, penderita HIV/AIDS di Batam, didominasi usia pro- duktif. Data Dinas Kesehatan Kota Batam menyebutkan, pada 2016 sebanyak ada 694 positif HIV, 304 AIDS, dan 82 orang meninggal dunia. Dari 694 positif HIV, seba- nyak 549 positif HIV berusia 25-49 tahun. Menyusul usia 20-24 tahun sebanyak 76 orang. Usia 15-19 tahun 5 orang. Usia 5-14 tahun empat orang, kurang dari 4 tahun 20 orang, dan di atas 50 tahun 40 orang. Sedangkan di 2017 dari Januari-September, pende- rita HIV 423 orang, AIDS 259 orang, meninggal dunia 36 orang. Dari 259 yang sampai tahap AIDS, ada 215 orang masuk kategori usia produk- tif dengan rentang usia 25-49 tahun. Kemudian 16 orang usia 20-24 tahun. Usia 5-14 tahun ada 9 orang, kurang dari 4 tahun 4 orang, dan di atas 50 tahun 16 orang. Data tersebut masih lebih kecil dari data yang sesunguh- nya. Sebab, masih ada bebe- rapa VCT, baik di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan yang belum menyerahkan data terbaru. Bahkan, yang tidak meme- riksakan diri diperkirakan jauh lebih banyak lagi. Secara keseluruhan, pen- derita HIV/AIDS di Kota Ba- tam dari tahun 1992-Juni 2017 mencapai 8.101 orang. Rin- ciannya, 5.303 HIV, 2.100 AIDS, dan 698 meninggal dunia (selengkapnya lihat tabel). Berbagai upaya pencegahan HIV/AIDS dilakukan Dinas Kesehatan Kota Batam. Mu- lai dari penyuluhan dan so- sialisasi kepada masyarakat umum, anak sekolah, hingga ke perusahaan-perusahaan. Termasuk pekerja pelabuhan dengan kerja sama dan diko- ordinir Komisi Penanggu- langan AIDS (KPA) Kota Ba- tam yang diketuai Wali Kota Batam, Muhammad Rudi. Khusus anak remaja di Ba- tam telah dibentuk oleh KPA Young Care about AIDS (YCAA ). Anggotanya hampir semua ketua OSIS se-Kota Batam. Upaya pencegahan juga dibantu oleh penyuluhan dan penjangkauan oleh masyara- kat yang peduli pada kasus HIV Kota Batam. Antara lain forum masyarakat peduli HIV Batam (FOMPAB), Forum warga peduli HIV Batam (For- waphi). Keduanya di-SK-kan Ke- pala Dinas Kesehatan Kota Batam dan juga menjadi ang- gota KPA BATAM. Khusus untuk penyuluhan dan penjangkauan LSL (le- laki suka lelaki/gay/homo), Dinkes Kota Batam bersama DIVISI PRODUKSI Liputan Khusus: Muhammad Nur (Penanggungjawab), Ahmadi Sultan, Chahaya Simanjuntak (Anggota) Redaktur/ Penanggungjawab Halaman: Suparman, Andriani Susilawas, Hasanul Safri, Mohammad Tahang Ratna Irtatik, Dede Hadi Mulyadi. Gustia Benny. Redaktur Liputan: Alfian Lumban Gaol, George Winokan, Galih Adi Saputro, Ryan Agung Pambudi Liputan Batam: Yashinta, Rengga Yuliandra, Rifki Setiawan, Eusebius Sara. Yo Yuhendn. Fiska Juanda, Adiansyah, Lenni Julia, Yulitavia. Yuliant, Wahyudin Nur, Febby Anggieta Pratiwi, Octo Zainul Ahmad, Dalil Harahap Cecep Mulyana. (Fotografer), Liputan Strategi Komunikasi & Informasi: M. Riza Fahlevi (Manager), Priya Ribut Santosa, Dewi Febsuni, Anwar Saleh, Agnes Dhamayanti, Yunus Suchari, Jamil Qasim, Suprizal Tanjung, Immanuel Sebayang William Seipatiratu, Iman Wachyudi. Yahya Burian. Online Putut Ariyotejo (Penanggungjawab). Yuliana Dewi. Liputan Daerah: Jallani, Yusnadi, Faradila Svendolline. Osias De, (Tanjungpinang). Coky D Nainggolan (Bintan). Wijaya Satria (Kabiro Lingga). Aulia Rahman (Natuna). Syahid (Anambas), Imam Soekarno (Kundur). Sandy Pramosinto. Tri Haryono (Tanjungbalai Karimun), Al Amin (Meranti). Departemen IT/EDP Halasan Sinaga (Penjab). Zul Bukhari (Staf IT EDP) Departemen Perwajahan, Artistik dan Pracetak: Sutriyanto (Kadep). Tibertus (Penjab Perwajahan), Kamaruzaman (Penjab Layout), Pranantaka (Penjab Estetika), Gofmin Afrizal (Penjab Montaging PS), Hairunas (Penjab Layout Minggu). Pracetak: Mahfud Ashari (Penjab). Amron Abadi. T.Marhisia Maghdalena. Well Hendra. Taufik Hidayatullah. Darmawan Arifianto, Radar Prambudi. Sekretariat Redaksi: Umy Kalsum (Kepala) Departemen HRD & Umum: Elmi Gust (Manager). Linglon BPL. Tungkup (Penjab). DIVISI USAHA Departemen Keuangan: Roslina Yants (Manager), Masyuni Simbolon (Penjab Keuangan). Indi Elisa (Penjab Kasir). Departemen Pemasaran: Mulyadi Nasution (Manager), Dewi Anita (Penjab Adm/Pituang). Gudson Nainggolan (Penjab Eceran), Johandri (Penjab Langganan). Departemen Iklan: Agus Triono (Manager). P. Natalia Simorangkir (Penjab Piutang), Bayu Robersa (Penjab Artistik), Leevina Desianty (Perjab Pengembangan iklan). Herri Anton (Penjab iklan Kantor) Departemen EO: Herman Mangundap (Manager), Mider Sinaga (Penjab Bisnis). Ismanto (Penjab Operasional) Perwakilan-Perwakilan: Cipi Ckandina (Kepala Perwakilan Tanjungpinang). Jumi (Keuangan). Ichwanul Fazmi (Kepala Perwakilan Tanjungbalai Karimun). KPA melibatkan sejumlah pihak. Antara lain Yayasan Embun Pelangi, Gaya Batam, dan HIWABA. "Biaya Obat ARV baik pasien umum maupun BPJS sepenuh- nya ditanggung oleh Kemen- kes," kata Kepala Dinas Kese- hatan Kota Batam, Didi Kus- marjadi. Obat ARV ini disalurkan melalui Instalasi Farmasi Kota Batam. Namun ia menga- kui sering terjadi masalah bila pasien BPJS Kesehatan mengambil obat. BPJS Kese- hatan tidak menanggung biaya konsul dokter spesialis. Sedangkan sebelum mengam- bil obat perbulan, pasien wajib menemui dokter spe- sialis untuk mendapatkan resep dokter. Didi juga menjelaskan, bi- aya rumah sakit (Faskes la- njutan) yang ada pengobatan ARV berbeda-beda. Ada di RS Budi kemuliaan, RS Eli- sabeth, dan RSUD Embung Fatimah. "Kalau di PKM Lu- bukbaja sepenuhnya gratis," " kata Didi. Saat ini Puskesmas Lubuk- baja bekerja sama dengan Yayasan Kasih Suwitno dan Yayasan Embun Pelangi mendorong pemeriksaan LSL (gay) dengan menambah jam layanan khusus LSL di PKM lubukbaja menjadi 12 jam per minggu. Khusus pengidap HIV/AIDS dari kalangan PNS, Didi men- gatakan, tidak ada data khu- sus berapa jumlahnya. Namun, jika melihat data Sistem In- formasi HIV/AIDS berdasar- kan kelompok pekerjaan, nomor dua terbanyak adalah ibu rumah tangga. "PNS, TNI, Polri hanya 15 orang tahun 2016 dan 7 orang pada 2017," sebutnya. Konselor HIV/AIDS RSBK Batam, dr Francisca L. Tanzil, menyebutkan jumlah pen- derita AIDS yang meninggal di RSBK sepanjang 2017 ber- jalan sebanyak 31 orang. Laki-laki 19 orang dan 12 perempuan. Satu di antaranya perempuan di bawah usia 14 tahun. Kini, ada beberapa jenis obat yang sudah bisa menangkal pertumbuhan virus HIV di dalam tubuh, yakni Aluvia 200 gram, Efavirenz, Lami- vudine, dan Tenofoir. Khusus pasien dengan HIV positif awal atau lini 1, umum- nya dokter akan menganjur- kan Lamivudine dan Zido- vudine, atau nevirapine dan juga 3 in 1 obat gabungan dari efavirenz, lamivudine, dan tenofoir. Jika pasien sudah tak mem- pan atau resisten dengan obat tersebut, biasanya akan di- berikan Aluvia, Tenofoir Diso- proxil, dan Fumarate. "Obat ini tidak dijual bebas di apo- tek. Hanya didapatkan di tempat khusus," jelas Sisca. Dokter Sisca sendiri terjun ke penanganan HIV/AIDS sejak 1996. Kala itu, ia men- jadi Kepala Puskesmas Ke- camatan Belakangpadang. Hobi penelitian kesehatan dan saat itu tengah meneliti kasus Hepatitis B, ia berke- nalan dengan pemilik Yaya- san dan RSBK Sri Soedar- sono. Ia kemudian diajak bekerjasama untuk penang- gulangan AIDS dengan Utrecht University Belanda. Tak lagi menjadi Kepala Puskesmas Belakangpadang, ia pun bergabung dengan RSBK dan concern melayani di lokalisasi Samyong di Bu- kit Girang Batuampar sebelum akhirnya dipindah ke lokali- sasi Sintai di Tanjunguncang. Dia menceritakan awal-awal terjunnya ia menjadi kon- selor. Meski sudah paham secara teori, namun pada praktiknya ia sempat merasa risih dan jijik. Kala itu, ada pasien pria di Samyong, datang konseling karena merasa pernah cam- LAYANAN PELANGGAN DAN IKLAN TARIF IKLAN: Batam Pos pur bebas. Pertama datang masih da- lam kondisi sehat meskipun ada indikasi HIV. Kedua kall- nya, bobot tubuhnya berku- rang drastis dan tumbuh candida atau jamur di lidah- nya. "Saya kaget, itu ciri-ciri awal orang sudah terkena AIDS," ujar Sisca. la pun membuat surat ruju- kan ke RSBK dengan isi 'pasien ada indikasi AIDS'. Surat itu dilem dan menyerahkan ke perawat dengan identitas 'pasien dikasper segera'. Kas- per adalah kata sandi peme- riksaan pasien HIV/AIDS oleh RSBK untuk melindungi iden- titas pasien dari pasien umum lainnya. "Sehabis itu saya menangis, takut, cuci tangan, dan min- ta pada suami jangan dekat- dekat saya selama tiga bulan. Apalagi saat itu saya lagi ha- mil besar anak kedua," ceri- tanya. Sempat ia hampir mening- galkan konselor, namun ha- tinya meminta ia terus me- layani mereka yang terkena HIV dan AIDS. "Sempat ada pertentangan batin, tapi ada kepuasan bisa membantu mereka," ujarnya. Tidak Ada Anggaran Lalu seperti apa dukungan anggaran penanggulangan HIV/AIDS di Kota Batam? Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho, yang ditanya hal ini langsung meminta maaf. "Saya pribadi minta maaf. Ini menjadi kelemahan kami di DPRD Batam yang lalai dan tak pernah sosialisasi penang- gulangan HIV sepanjang tahun ini akibat tak diang- garkan padahal fungsi peng- anggaran ada di kami," ujar- nya. Pada 2016, pemerintah menganggarkan biaya penang- gulangan penyakit menular seksual termasuk AIDS di Batam sebesar Rp 748.950.100. Sejak itu, tak ada lagi ang- garan dengan alasan angga- ran Pemko Batam defisit. "Fokusnya Pemko saat ini pembangunan fisik. Secara lembaga kami dukung, tapi harusnya jangan mengesam- pingkan pembangunan akhlak manusia di kota ini," ujarnya. Meskipun tak ada anggaran khusus mengenai penanganan dan sosialisasi pencegahan HIV-AIDS tahun ini, Udin menilai harusnya Pemko Ba- tam melalui Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan tetap mengadakan edukasi lewat anggaran umum mereka. Dinas Kesehatan (Diskens) Kota Batam, misalnya. Ang- garan 2017 sebesar Rp154,3 miliar. Jumlah itu di luar ang- garan RSUD sebesar Rp 98,877 miliar. "Harusnya bisa diguna- kan dari dana itu," ujarnya. Sedangkan 2018 mendatang, Dinkes memiliki anggaran sebesar Rp 133,1 miliar dan RSUD sebesar Rp 96,3 miliar. Sedangkan penanggulangan penyakit menular seksual (PMS) hanya Rp 280 juta. Jauh menurun dari 2016. "Meskipun terjadi penuru- nan, mohon disisihkan dana dari situ untuk sosialisasi kesehatan khususnya pence- gahan HIV-AIDS ini," jelasnya. Bukan hanya anggaran cekak untuk pencegahan HIV/AIDS di Batam, ternyata Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Wali Kota Batam tentang Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Batam juga belum ada. Padahal, regulasi di atasnya mewajibkan. Saat ini hanya ada SK Nomor 187 tentang Pembentukan Tim Pengawas Pemeriksa Berkala dan Penggunaan Kondom. Kemudian SK Nomor 40 ten- tang Tim PMTS Paripurna. Lalu SK 89 tahun 2015 tentang Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Batam. (cha/nur/yuli) Iklan Umum/Display/BW Rp 55.000.-/mm kolam Iklan Umum/Display/FC Rp.75.000.-/mm kolom Iklan Ucapan Selamat Rp.10.000.-/mm kolom Iklan Dukacita Rp.7.500/mm kolom Iklan Hiburan/Film Rp.10.000.-/mm kolom Iklan Halaman Muka (BW) Rp.75.000/mm kolom Iklan Halaman Muka (FC) Rp. 120.000.-/mm kolom Permintaan halaman dikenakan tambahan biaya 25% dari harga nett. ALAMAT: Alamat Redaksi, Pemasaran, Iklan dan EO: Gedung Graha Pena Lantai 2, Telepon: (0778) 460000 (hunting), Fax (0778) 462162 dan (0778) 465111 Batam Center, Batam. Perwakilan Pekanbaru: Jalan Raya Pekanbaru- Bangkinang KM 10,5 Telepon (0761) 64634 Fax (0761) 64638. Perwakilan Jakarta: Gedung Indopas Lantai 6 Jalan Kebayoran 12 Jakarta Selatan, Telepon (021) 53699560-5333046. Perwakilan Tanjungpinang: Jalan Pramuka 3. Telepon (0771) 27714, 27715. Perwakilan Tanjungbalai Karimun: Jalan A. Yani, Sungai Lakam, Telepon (0777) 323686, Fax: (0777) 323685 Rekening PT. Sioni Interbintana Pers, NISP: 090.010.011377, Bank Riau Kepri Cabang Batam: 106-08-04456 Picetak pada: PT Ripos Bintana Press. Alamat: Komplek Graha Pena Batam, Batam Center, Batam. Isi di luar Tanggung jawab Percetakan Wartawan Batam Pos dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita. Wartawan Batam Pos dibekali dengan kartu pera ketika menjalankan tugas. Jika ada kejanggalan, baik tentang identitas wartawan maupun tentang tindakan wartawan dapat menghubungi Sekretariat Redaksi Batam Pos. EDITOR: ARMAN, LAYOU Ba DER YUU 11 SE M B S BA berp lanj yang timy skua dipr Ya skua itu tela Pial pert sa, B WIB Ap Tim ada mas din, begi besa Asi tidal men 2004 sem kam Mor Ma gun para tis. lanj tim stru mun Ha men lang mer nan terg anal ujar La para ber ada lam met tian Se lia r keki an f eval saat yanj hari A BA Kep muj Pers Inde lan l men gai k Di Ged Lati Mej para sudi jenji dep kep had Kep buk jurd di G Bata Nu mas One Batam Pos Golkar JP GROUP, Jakarta SEMBILAN bulan menjelang pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presi- den (cawapres) 2019, sejum- lah nama mulai digadang-ga- dang. Ironisnya, belum ada kader Partai Golkar yang me- nonjol dalam sejumlah survei. Baik di kursi RI-1 maupun RI- 2. Terbaru, survei Indo Baro- meter yang dirilis kemarin (3/12) menyebutkan bahwa nama Setya Novanto, yang menjadi satu-satunya kader aktif Golkar di bursa penca- presan, terpental dari 15 besar. Setnov (sapaannya) berada di urutan ke-19 dengan elek- tabilitas hanya 0,3 persen. Padahal, Golkar merupakan partai yang berada di posisi kedua dalam perolehan sua- ra pemilu terakhir. di 12,5 persen Berbagai dir nal Golkar be berdampak mengorbitkan in di pentas nasional. Mul kepengurusa kasus yang m umumnya, Yakni kasus ham" dan kasu Saat dikonfi na Tugas Sek Direktur Eksekutif Indo Baro- meter Muhammad Qodari Partai Golkan din mengatal mang belum Jadi Transit In menjelaskan, c dalam situasi yan sif beberapa ta Meski menemp dua dalam pe Pemilu 2014, el reka terus me memperoleh I ara pada Pemilu elektabilitasny Kabareskrim JAKARTA (BP) - Indonesia menjadi tempat transit imigran ilegal yang akan menuju ke New Zealand dan Australia. Karena itu Bareskrim Polri berupaya mencari solusi dengan kepolisian New Zea- land, negara tujuan imigran. Targetnya bisa mengungkap mafia perdagangan orang antarnegara, yang diharapkan bisa menghentikan gelombang imigran ilegal. Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto menuturkan, rencananya Senin (4/12) akan digelar pertemuan antara Polri dengan kepolisian New Zealand. Ada sejumlah hal yang akan dibahas antara ke- dua kepolisian tersebut. "Teru- tama soal penyelundupan orang atau tindak pidana per- dagangan orang (TPPO)," paparnya. Yang terbaru, ada dua kasus penyelundupan orang menuju ke New Zealand. Namun, te dulu di Indo tama, pada sebuah kapa. lanka berpen: terdampar d Nias. "Diket. nyata disel mafia perda terangnya. Untuk pe satu orang ribu Rupee rupee atau juta hingga F perjalanan kerusakan m ke Indonesi Kasus ked: ber lalu dia perahu der numpang 4 ketahui me negara Vie- mengalami bakar dalam "Dalam pe 11 ONE RESIDEN
