Tipe: Koran
Tanggal: 1991-06-18
Halaman: 04
Konten
2cm Color Rendition Chart A 4. SELASA, 18 JUNI 1991 OPINI KUSSg HAK ASASI watan Y RAYONISASI Mengkaji Ulang Rayonisasi SD RAYONISASI SD di DIY tidak jadi dilaksanakan tahun ini. tapi ditangguhkan sampai tahun ajaran 1992/1993. Tiga Urte berturut-turut sejak Sabtu sampai Senin kemarin, Bernas menurunkan berita mengenai masalah ini. Bagaimana juga orang tua siswa pasti kaget mendengar dan membaca pengumunan tersebut. Sebab paling tidak selama setahun mereka sudah memikirkan anaknya akan di sekolahkan ke mana. Segala sesuatunya dirasakan mendadak sekali. Seyogyanya masalah rayonisasi ini dibicarakan secara mendalam terlebih dahulu dengan semua instansi terkait. Juga dengan BP3 (Badan Pembantu Pengelolaan Pendidikan) dan yayasan-yayasan pendidikan swasta. Kalau dipandang perlu mengikutsertakan pakar pendidikan. Memang dalam rangka mengembangkan pendidikan di Indonesia kita sudah mempunyai pegangan, ialah UU Nomor 2/1989 tentang itulah kita Sistem Pendidikan Nasional. Dalam kerangka pecahkan bersama, segala macam aspek pendidikan nasional yang akan kita laksanakan, dari tingkat dasar sampai pendidikan tinggi. Yang sangat mendesak untuk dikerjakan ialah peningkatan mutu dari pendidikan. Apalagi di tingkat pendidikan dasar. khususnya SD. Sebab secara kuantitatif sudah mencukupi. Hal ini bisa dilihat dari makin berkurangnya populasi murid SD. Apakah hal ini antara lain disebabkan oleh keberhasilan KB atau kurang sinkronnya pemilihan lokasi SD Inpres. masih memerlukan penelitian. Umpamanya diperbatasan kota sudah ada SD. Lalu diseberangnya dibangun SD baru. Tentunya perhatian penduduk pada SD yang lama. Hingga yang baru bisa saja kekurangan murid. Atau juga jauh dari pemukiman penduduk, karena lebih gampang memperoleh tanah untuk pembangunan SD baru. Sedang di pemukiman baru. kita kira sudah waktunya developer diwajibkan membangun gedung SD, lengkap dengan sarana dan gurunya seperti halnya dengan pembangunan kawasan industri. Dibanyak negara suatu pemukiman baru. harus ada pendidikan dasarnya (9 tahun). Baru setelah masuk SMTA bersekolah di luar, terutama dari pertimbangan keselamatan. Bukan lagi masalah standar dan mutu. yang berprestasi ditempatkan di Bagi pengembangan SD faktor yang menentukan adalah guru, sarana dan orang tua. Yang perlu diperhatikan terutama faktor pertama dan kedua. Sudah waktunya guru SD yang sangat memerlukannya. Tidak terlalu terpusat di satu dua SD atau di kota-kota saja. Penempatan semacam itu akan dapat memacu peningkatan mutu guru dan sekolah. Apalagi sekarang kenaikan jenjang atau jabatan seorang guru ditentukan oleh nilai komulatif dari berbagai macam kemampuan yang ditentukan oleh departemen. Dengan demikian kompetisi intern di sekolah dapat dikembangkan. Juga ekstern dengan sekolah lain, supaya tidak tertinggal. Mengenai sarana, apa saja yang diperlukan seharusnya tersedia di setiap SD. Atau ditempatkan disatu SD atau cabang, ranting (tingkat kecamatan) Depdikbud yang dapat dipergunakan secara bersama, bergantian. Juga distribusi buku, kebutuhan satu buku untuk satu siswa, secepatnya dapat direalisir. Kalau di kota saja belum dapat dilaksanakan. apalagi di daerah terpencil, karena kurang memadainya komunikasi. Mengenai orang tua, snya di daerah yang kurang maju, kurang menguntungkan atau di desa, BP3 bersama dengan guru. lembaga masyarakat dan aparat pemerintah dapat bersama-sama mendudukkan orang tua sebagai figur sentral untuk menumbuhkan minat belajar anak semaksimal mungkin. Dengan makin mengecilnya perbedaan mutu pendidikan yang bisa dipantau dengan pengawasan- atau telah tercapai standarisasi (minim), soal mau sekolah di mana saja, kita kira tidak jadi persoalan lagi. Dengan segala perkembangan kita coba paparkan di atas, pemerataan pendidikan akan berjalan dengan sendirinya pula. Jika rayonisasi jadi dilaksanakan tahun 92/93 sebaiknya dikaji ulang. Dipelajari, dipertimbangkan secara saksama dan mendalam semua aspek yang mendukung, dan yang menghambat. Membandingkan dengan wilayah lain dan sebagainya. Juga diikutsertakannya SD swasta dalam hal ini. Orang tua memasukkan anaknya ke sana, tidak semata-mata pertimbangan pendidikannya yang diutamakan. Tapi ada faktor lain, umpamanya aspek agama dan sebagainya yang porsinya tidak banyak diperoleh di SD umum. Masih ada waktu setahun untuk itu semuanya. DARI ANDA Pengirim rubrik ini harap melampirkan fotokopi KTP atau identitas lainnya Meskipun korbannya ada juga yang tinggal di kota, namun biasanya kebanyakan mereka tinggal dari wilayah pedesaan. Nampaknya kasus seperti ini masih akan tetap terjadi di masa-masa mendatang. Kare- na bisa dipastikan, ada saja orang jahat yang memanfaat- kan peluang ini untuk kepen- BERNAS menye- kolahkan anaknya, sebut saja di sekolah-sekolah non favo- Selain itu, keengganan para rit. juga orang tua pengamatannya terhadap prestasi yang selama ini dica- pai SD yang tidak difavoritkan itu, ditinjau dari menilai ebta- Kedua, untuk peningkatan nas murni (NEM). Tentunya mutu pendidikan dasar. Keti- pihak Kanwil dan Dinas Dep- ga, mencegah adanya sekolah dikbud sendiri mempunyai favorit. Nah, kalau memang data, berapa jumlah siswa tujuannya demikian, nanti yang lulus di SD non favorit hari akan kita lihat kira-kira dam- dengan NEM di atas 40 (nilai mungkin per subyek rata-rata lebih dari 8). Dari parameter ini BEBERAPA hari berselang kota Yogyakarta dikejutkan oleh sebuah berita menarik, yaitu tentang rencana rayoni- sasi penerimaan calon siswa SD untuk dearah DIY dan sekitarnya. Sehari kemudian, rencana tersebut misalnya dengan jarak lebih kurang 5 meter dari selatan ke utara sejak pagi hari. Petu- gas harus tegas mempersila- kan jamaah untuk berjalan ke selatan dan mendirikan sof di tempat tersebut sebelum sof yang berada di sebelah sela- tannya penuh. Begitu seterus- nya. Kalau perlu dengan lingan sendiri. Ada baiknya apabila Kanwil Depnaker provinsi DIY lebih banyak mengarahkan penyu kadang-kadang tidak ada luhan terhadap para remaja petugas yang mengatur sof di Alangkah baiknya apabila pedesaan. Agar setiap warga (dan orangtua) di wilayah sepanjang jalan tersebut. merasa di sepanjang jalan tersebut masyarakat harus curiga, kalau saja ada orang ditempatkan petugas berjajar, yang menawarkan jasa men- carikan pekerjaan tetapi be- lum-belum sudah meminta sejumlah uang. Sasaran o- rangtua ini jangan diabaikan, karena merekalah pendukung materi yang kadang-kadang sampai rela menjual sapi. Nampaknya kasus-kasus penipuan yang banyak diung- kap koran ini gemanya belum menggunakan peluit. kan. Kendala lain dari pemerata- an ialah tidak meratanya nya sejumlah SD. Kekurangan jumlah SD per kecamatan, pelaksanaannya (lihat Bernas siswa di beberapa SD memang dan jumlah anak berusia pra- ditunda 15-16/6/1991). Gagasan yang dan sebe- SD pada tiap kecamatan. saat ini yang akan diberlakukan pada tahun ajaran mendatang oleh Kanwil dan Dinas Depdikbud DIY segera mengundang se- dari segi sarana dan prasara- na, termasuk kualitas tenaga jumlah tanggapan yang tajam. Yang patut pak apa saja yang timbul akibat penerapan sis- tem rayonisasi. Rayonisasi SD, Sudah Saatnya? Sekolah favorit telah siap dengan data kepen- kibatkan mutu pendidikan dudukan seperti yang dimak- tidak seperti yang diharap- sud. bahwa sebenarnya kualitas sekolah favorit yang kita mili- ki sekarang ini kualitasnya Tujuan ketiga sistem rayo- nisasi, seperti diberitakan, ialah untuk mencegah adanya masih di bawah favorit. negeri. Jadi kan. Sebelum diberlakukan sekolah sekolah di Kanwil Membaca luar dan Dan kenapa tidak tersebut penulis Dinas Depdikbud DIY justru terheran-heran. kenapa justru lebih berupaya untuk sema- kin meningkatkan sekolah- sebaliknya, justru dijadikan sekolah favorit tersebut, dan bukan mencegah eksistensi- Seperti kita ketahui, pada nya. teladan? sekolah tingkat perguruan tinggi pun kita mengenal adanya univer- sitas perintis (UGM, ITB, IPB dan UI). Kenapa universitas atas, Pemerataan siswa Tujuan pemerataan siswa rayonisasi, seharusnya memiliki data mengenai jum- lah anak-anak berusia 4-5 tahun, 5-6 tahun. dan 6-7 tahun pada tiap Kecamatan dipertanyakan pengajarnya. Faktor penun- paling sekarang, kapan waktu yang jang inilah yang sering diragu- dan jumlah SD yang tersedia kan kualitasnya oleh masya- rakat sehingga menyebabkan anak usia tersebut. Dari data tepat untuk memberla- untuk mengakomodasi anak- kukan ide rayonisasi terse- para orang tua enggan ini an dalam but? Sampai di mana kesiap- sekolah-sekolah dasar menerima dampak Seperti diberitakan, rayoni- sasi tersebut mempunyai tiga dapat diramalkan konti- nyuítas pengisian suatu SD. setidaknya dalam waktu 3 tahun. Tidak adanya data sema- bersumber dari cam itu, selain tidak rayonisasi? menja- tujuan. min tujuan pemerataan, jus- Pertama, untuk peme- rataan siswa agar kekosongan yang terjadi di sejumlah SD akan bisa dihindari. keka- tru dapat cauan. dalam akan sebuah kecamatan wah pada sebuah surat nasional terkenal. Bagaimana respon Anda terhadap kata- kata itu? Setuju tanpa syarat? Setuju dengan sejumlah sya- rat? Netral alias sekadar ang- kat bahu? Menolak mentah- mentah alias reaktif? Menolak dengan sejumlah catatan? Atau bagaimana? Saya yakin, jawaban Anda akan sangat beragam. Sebab, jawaban Anda akan sangat dipengaruhi bah- oleh (atau kan tergantung pada?) siapa Anda. Jawaban Anda itu se- kaligus mencerminkan siapa kira-kira Anda itu sesungguh- SD rasanya bisa diterima. semata-mata demi mengatasi kevakuman dan resiko tutup- nya. "Siapa" di sini bukan hanya terbatas pada dimensi identitas personal dalam re- lasi-relasi sosial, tetapi lebih jauh pada dimensi kualitas sensitivitas nurani dan inte- lektual. ini nampak adanya kontra- memprihatinkan, diksi dengan apa yang dinya- takan oleh Kakanwil bahwa narnya tak perlu terjadi kalau Sebelum diberlakukan sistem kualitas tiap SD yang ada mutu pendidikan dan guru Kanwil dalam kondisi baku sebenarnya sama. Jika benar Lukman Hakim setengah menyerah. Salah satu cara kita mere- nungkan kata-kata itu adalah dengan membuat padanan- padanan. Misalnya, You are what you eat, You are what you wear, You are what you drink, You are what (music) you listen, You are what (films) you see, dan sebagainya. (Nilai) Anda ditentukan oleh apa yang Anda makan, apa Di beberapa bagian sebaik- nya diberi daerah bebas silih Tidak heran Sehubungan dengan akan memang, karena rasio pencari datangnya Hari Raya Adha Raya Qurban, hari tasyriq. kerja dengan lapangan kerja yang ada memang tidak im- bang. tama jika dibandingkan ngan SD lain yang difavorit- terdapat 5 SD, masing-masing dengan daya tampung 30 kursi untuk kelas 1. Jika di kecamatan itu ternyata terdapat 250 anak (usia 6-7 tahun). lantas de- ngan penerapan sistem rayo- nisasi itu, akan dikemanakan anak? Sebaliknya, yang 100 saja sudah cukup untuk me- kekosongan juga akan terjadi nilai kualitas suatu SD, teru- jika di Kecamatan itu hanya ada 100 anak (usia 6-7 ta- hun). Semoga saja Kanwil de- yang Anda pakai, apa yang Anda minum, dan sebagainya. Di sini Anda (baca: manusia) dilihat secara sangat persial. Manusia dilihat dari benda- benda yang melekat padanya. Harga manusia ditentukan oleh beberapa harga baju yang dikenakannya, sampai ke pelosok pedesaan. terjebak setelah berada di Lagi, Pencari Pengurus Takmir Masjid Kerja Jadi juga sudah curiga, namun Ataukah sebenarnya mereka bagian selatan jalan tersebut. Danujo Kemetiran Kidul 2. Masalah pengumuman sementara ternak nginan untuk bisa bekerja qurban yang biasa dikuman- Mohon Penjelasan Yogyakarta. karena terdorong oleh kei- jumlah Korban Penipuan penipuan terhadap maka permintaan itu dipenu- dangkan panitia di Alun-alun Bernas memuat lagi kasus pencari hi juga. RT 7 RW 12 kerja. Kini jumlahnya tidak Moeljono Langgung-tanggung yakni 517 Dongkelan Kauman orang (Bernas 13 dan 14/6- Tirtonirmolo Kasihan Bantul. Usul Buat 91). Barangkali ini jumlah terbesar dalam sejarah peni- puan tenagakerja selama ini di Yogyakarta. Kasus ini selalu muncul PHBI berganti. Budiawan eksistensi manusia pada dasarnya ditentukan oleh jumlah benda yang dimilikinya. Inilah mitos mutakhir yang kerap dihembuskan ke kita. Apa implikasi dari mitos ini? ko yang tempatnya strategis, sof mudah dijangkau dan buka untuk gang. Selama ini ba- sampai larut untuk menerima nyak para wanita yang terje- pengumpulan form yang telah bak berada di depan sof pria. Untuk dapat masuk ke sof Demikian semoga menda- wanita harus berputar jauh patkan perhatian seperlunya. Eko Puntoro dibagikan tadi. ke utara. Padahal baru tahu You Are What You Drive? "YOU ARE what you drive" (Anda adalah apa yang Anda kendarai), begitulah "judul" sebuah iklan mobil (ter)me- paling-unggulkan dirinya. Bukankah ini suatu ketidak- jujuran? Bukankah ini suatu kabar benda-benda harafiah bikin- adanya kecenderungan untuk memiliki benda-benda secara annya sendiri. Begitu halus canggihnya "invasi" sangat eksesif dan obsesif. dan benda-benda itu ke dalam Dengan kata lain. pemilikan "ruang dalam"-nya, sehingga benda-benda secara semaksi- proses desubjektivikasi itu mal mungkin. Kalau hal itu hampir-hampir tak terdeteksi oleh "radar" nuraninya. Atau, itu karena "radar" nuraninya telah dikacaukan terlebih pasti akan dipotong pada Hari TV Model 17 T menimbulkan Sebagai contoh, kiranya masih jauh dari ke Saya usulkan PHBI membuat form/isian yang dikirimkan ke masjid-masjid, pengurus P2A untuk daerah yang tidak ada masjidnya. sekolah-sekolah umum/Islam. Form dua macam. Yang perta- ma berisi laporan jumlah sampai ternak qurban yang sudah dengan Desember 1990, maka 16 A hitam putih tahun 1970 milik PT. Mekatama Raya petugas yang telah meneri- ma/menarik terse- Pemimpin Umum: Kusfandi Wakil: Mamak Sutamat Tak bisa dihindarkan lagi bahwa akibat dari semakin kuatnya mitos di atas adalah Pemimpin Redaksi : Abdurrachman Wakil Mamak Sutamat, R. Subadhi BERNAS Redaktur Pelaksana: Pramono BS, J. Roestam Afandi Wakil: Bambang Sigap Sumantri, Y.B. Margantoro, Yusran Pare Sekretaris Redaksi: Ny. Arie Giyarto. Redaktur Tamu: Rizal Mallarangeng, Suwarsono but. Pada tanggal 9 Juni 1991 jam 10.30 WIB, saya dida- tangi oleh petugas dari PT Mekatama Raya. Setelah me- meriksa data/berkas dari gedung TVRI Jakarta dan (eks) Kantor Pos mengenai iuran pembayaran 2. Pada kartu, lajur bu- lan/tanggal/bukti pembayar- an ditempel dua buah gambar tulisan TVRI bernilai a Rp 1.500,- untuk bulan Februari 1991, hampir seperti prangko- /materai pada kolom bulan Februari dan Mei. Untuk pem- bayaran iuran enam bulan. saya hanya diberi dua gambar dengan bulan yang sama. 3. Setelah menerima kartu tersebut, saya juga menerima Peningkatan mutu rayonisasi, seharusnya Kanwil Tujuan kedua dari sistem dan Dinas Depdikbud DIY rayonisasi adalah peningkatan telah mempersiapkan sejak pernyataan mutu pendidikan SD yang dini, membina SD-SD yang tidak difavoritkan. Dari segi mutunya masih di bawah dicegah? standar (atau di bawah SD favorit) sampai saya yang baru pindahan dari Ja- rangka tugas belajar, dikenai pemba- yaran iuran terhitung mulai dikumpulkan menyusul. Yang lebih penting PHBI agar membuat semacam Pos- Januan sampai dengan Juni 1991 sebesar Rp 3.000,-. tiga lembar tanda bukti pem- Setelah itu saya menerima: 1411 H yang Insya Allah jatuh Form ini harus sudah dikum- tanggal 23 Juni 1991 menda- pulkan pada malam takbiran karta ke Yogya dalam sebagian tang, kami ingin menyampai- Idul Adha. Form lain memuat orang kan beberapa usulan kepada jumlah ternak tambahan, PHBI Kotamadya Yogyakarta. 1. Masalah pelaksanaan sholat led di Alun-alun Utara. Peristiwa yang sering terjadi selama ini jamaah sulit ma- suk ke Alun-alun karena terhalang jamaah lain yang sudah lebih dulu membuat sof di Jalan Trikora. Padahal Alun-alun masih banyak tem- pat kosong. Setelah saya amati beberapa kali ternyata pendidikan ditentukan oleh kualitas siswa, pengajar, dan Sedemikian terdevosikannya sehingga manusia tak lagi menyisakan ruang untuk merenungkan Jika rayonisasi tersebut diresmikan menjadi Ditujukan untuk mencegah adanya perintis dan sampai sekarang tetap dipertahankan demiki- an? Tentu karena kualifikasi dan prestasi yang telah dica- pai oleh universitas itu. Uni- versitas tersebut bahkan dise- SD favorit, ini sesungguhnya mengherankan. Mengapa dicegah? rahi tanggung jawab, antara Mengapa justru tidak dijadikan sekolah teladan? masyarakat. apalagi jika tidak ada fleksibi- sarana prasarana yang mema- dai. Kelemahan pada satu subsistem saja dapat menga- litas dalam pelaksanaannya. telah menjadi orientasi hidup- nya, maka niscaya hidupnya kembalikan akan terdevosikan untuk pengakumulasian materi. Telepon (0274) 61211, 61488, 64061, 64063, Fax: (0274) 64062 Biro Semarang: Jl. Menteri Supeno No. 30 Telp. 319659 Biro Solo: Jl. Slamet Riyadi No. 284 Telp. 42767 Komunikasi yang sarat dominasi pada dasarnya bu- kanlah suatu komunikasi yang sejati. Sebab, komunika- si yang sejati senantiasa men- syaratkan adanya saling-pe- ngakuan, saling-keterbukaan, dengan sekolah-sekolah favorit sama, kenapa perlu pening- katan mutu pendidikan bagi SD non favorit? tiap kecamatan. Kondisi yang baku inilah yang menyebab- kan anak-anak di luar negeri (tanpa diperintahkan), otoma- ada di DIY, baik pada tingkat dasar. menengah atau pun lanjutan, justru perlu diperta- hankan (atau diresmikan saja menjadi sekolah teladan), tis akan bersekolah di daerah dan Menurut hemat penulis, tujuan ini belum tentu terca- diminta kesediaannya untuk pai dengan penerapan rayoni- di mana mereka tinggal. Pene- ikut membina sekolah rapan rayonisasi yang tergesa- yang sasi mengingat keberhasilan non-favorit agar menjadi seko- lebih gesa tanpa persiapan yang lah yang matang, pada gilirannya akan meresahkan perjalanan kemudian. atas nama Drs. Ishadi SK. M.Sc selaku ketua Pelaksana 1. Kartu berwarna merah jambu dengan kop PT Mekata- ma Raya di bagian kiri atas dan tulisan /kop Kartu luran TVRI 1991 Yayasan TVRI No. 158/KEP/MENPEN/1990 tgl. 13-10-1990. Serta di bagian kanan atas No. 4921554, di bawah nomor tersebut terda- dan Dra. Sriyati selaku ben- dahara. Dengan data yang saya saya membayar iuran terima nomor 1,2 dan 3 seo- lah-olah Jakarta. Pada tanda bukti pat cap PT Mekatama Raya Rp 3.000.- + Rp 1.500,- = Rp Tidak tercantum 4.500,- alamat PT tersebut, baik di lotere terlihat seri April 1991 Yogyakarta maupun Jakarta. dan kwartal ke dua, berarti undian/lotere a' Rp 500,-. Di- bubuhi cetakan tanda tangan Dan tidak ada identitas dari undian telah kadaluwarsa. Di benak saya muncul tanda tanya. Nama dan identitas si yang ia lakukan adalah seorang bisnis, sosok sukses komunikasi yang sudah di- tumpangi dominasi. BANK: Lippo Bank Sudirman Yogyakarta AC 787.30.0386,5, Bank Niaga AC 211.2078.2 BANK BNI '46 Rek No. 008561001 Yogyakarta, Rekening Dinas & Giro Pos: J11848 Percetakan: PT Muria Baru Offset Yogyakarta. Isi di luar tanggung jawab percetakan Alamat Redaksi/Tata Usaha : Jl Jend. Sudirman 52, Yogyakarta 55224 mencapai kriteria tertentu. Pembinaan ini berarti pembakuan kuali- tas sekolah-sekolah dasar di Pemimpin Perusahaan: A. Kardjono Wakil: Bimo Sukarno Manajer Sirkulasi: Sugeng Hari Santoso, Manajer Iklan: Bimo Sukarno Penerbit: PT Bernas ISSN: 0215-3343 individu cenderung bersifat adaptif. Hal ini dengan kong- kret antara lain terlihat pada alasan yang berbunyi: "supa- ya tidak ketinggalan zaman". kebutuhan Dari sinilah maka bergeser menjadi keinginan (Ini terutama berlaku pada perilaku berkonsumsi). Dan dahulu. Proses pengacuan seperti kata Scho- "radar" itu secara kongkret hidupnya. Bahkan terlihat pada gencarnya sosia- lisasi nilai-nilai yang sangat reduksionistis dan reifikatif tersebut, yang dengan aktivitas spiritual dalam arti berefleksi tentang hidup men- jadi bahan tertawaan, walau- pun ritus-ritus keagamaan penhauer, bahwa keinginan selalu menginginkan. Dengan demikian maka mekanisme sistem ekonomi yang berlaku efektif tetap berlangsung. kemapanan bukan lagi seba- Akhirnya, ditunjang oleh hadirnya media masih dicoba Sungguh ironis! dipertahankan. massa cetak maupun elektro- harga nik yang kian canggih dan Kecenderungan manipula- gai syarat tetapi tujuan. Kalau kemapanan telah Ironi pada dasarnya adalah suatu kondisi yang menyim- memassal. makanan yang dikonsumsi- Contoh-contoh propaganda politik yang manipulatif dapat tif, itulah gejala yang tampak kita lihat pada saat-saat kam- mencolok dalam kebudayaan panye, yang tidak lama lagi akan dipentaskan di atas menjadi tujuan maka sebe- nya, harga mobil yang diken- suatu darainya, dan lain sebagainya. itu jelas merupakan suatu Proses pengacauan "radar" pan hipokrisi. Di balik realitas, ternyata ada realitas teknologis kongkret-faktual, lain yang sama sekali lain. Ini modern ini. hal ini da- Secara narnya telah lahir masyarakat "diam". Dalam "diam" inilah konon "kebahagiaan" ditemu- Dengan kata lain, harga ma- rekayasa yang digerakkan Indonesia. realitas nusia sama dengan harga oleh kepentingan-kepentingan berarti, barang-barang yang dimiliki- di permukaan pat kita kembalikan pada kan, tetapi sebenarnya hanya- dari "kekuatan-kekuatan tak suatu lah sesuatu yang semu. Se- iklan mobil di atas: You are sebenarnya hanyalah what you drive, yang kemudi- kamuflase, yang mampu membuat kita terkecoh latif, yang tentu maksudnya nya. Ini berarti manusia telah berwajah". Kalau "radar" itu pada telah benar-benar tak ber- bab. direduksikan sekadar tanpa dalam "kebahagiaan" baik, antara lain terlihat pada dalam pengertian yang diajar- kalimat yang berbunyi: "Anda spanduk yang berbunyi: "War- kan oleh masyarakat "diam" an antara lain diikuti kalimat- benda-benda yang dimiliki fungsi, dan benda-benda ha- merasa terkecoh. atau dikuasainya. Inilah yang rafiah tadi telah mengkoloni Kembali pada pembicaraan dan (merk mobil yang diiklan- adalah ga negara yang baik warga negara yang membayar itu, "ruang dalam" manusia, maka tentang mitos di atas, kita kan) merefleksikan kharisma manusia pernah tahu sebenarnya tidak tentang disebut gejala reifikasi atau dirinya. terbentuklah suatu mitos: menyaksikan bahwa tergusur- Hal ini tak lain karena dirinya pembendaan. Kalau manusia telah diben- bahwa tanpa benda-benda nya ruang berrefleksi itu ada- dakan, atau lebih tepat di- yang selalu diperbarui wajah- anggap sebagai benda semata- nya itu, telah menjadi bahan rebutan kekuatan-kekuatan tak ber- wajah itu. manusia seolah-olah mata, maka sebenarnya ia kehilangan eksistensinya. Manusia modern dalam kebudayaan teknologis-mod- sudah kehilangan dimensi Lalu apa implikasi dari mitos Baiklah. Di sini saya tidak subjektivitasnya yang paling ini? akan "menghakimi" Anda unik dan otentik. "Jati diri". ern atau masyarakat tekno- kratis akhirnya tak lebih se- yang menunjukkan sikap dalam arti esensi ke-"dini"- lah karena sibuknya manusia moderen pada persoalan-per- soalan teknis-teknologis se- mata-mata. Pertanyaan "ba- gaimana" selalu mengobsesi- nya. Dalam bertanya "bagai- mana" itulah sesungguhnya manusia telah merentangkan dua titik: Subyek dan Obyek. Antara dua titik itulah ia menggoreskan sebuah garis: jadilah garis yang searah. Sehingga tindakan komunika- beragam itu. Saya hanya akan mengajak Anda, kalau mau. annya telah direbut oleh untuk (sejenak) merenungkan kata-kata yang sungguh "me- perti produk-produk pabrik- pabrik raksasa. Mereka dicip- ta secara massal tetapi di- standardisasikan secara hi- rarkhis. Kemudian mereka diberi label, dan label itulah yang menjadi identitasnya. nantang" itu. Saya katakan "menantang", karena kata- pajak". Dengan jelas terlihat yang membedakannya dari Apa yang kata itu seolah-olah melem- parkan suatu undangan un- tuk "berperang". saya maksud dengan "perang" di sini adalah suatu pergulat- an untuk mengalahkannya, atau ditundukkan olehnya. Dengan kata lain, sesungguh- nya kita tidak bisa menghin- dar dari "peperangan" itu. Sebab, bersikap netral pada dasarnya sudah lebih dari lengkap petugas saya lupa mencatat, tetapi saya sempat menanyakan asal dan kuliah- Pakualaman bayaran iuran yang berupa Yogyakarta 55112. nya. Saya usul agar kartu iuran seperti model Kantor Pos saja dan tidak usah pakai lotere karena kesannya seperti judi. Yang penting siaran TVRI lebih ditingkatkan mutunya. Sebagai bukti kepada Re- daksi saya lampirkan fotoco- pynya. Tatut.HS. Gang Sumantri PA 1/669 mutunya. iklan sebuah merk rokok. dan arahnya sepihak. Hal ini dalam iklan itu terdapat gam- bar beberapa anak muda yang sambil berpakaian trendy secara kongkret dapat kita pada bahasa bahasa iklan dan propaganda menghisap rokok dalam-da- politik, yang senantiasa mem- lam. Lalu di sampingnya ada KUSS '91 INDARTO Langganan: Rp 7.500/bulan (7x seminggu) Tarip iklan: Umum Rp 2.000/mmk, Keluarga Rp 1.300/mmk, Kolom Rp 2.000/mmk (minimum 1x30 mm, maksimum 1x150 mm) Mini Rp 1.500/baris (minimal 3 baris, maksimal 15 baris). Semua ditambah PPN 10% SIUPP: SK Menpen No 110/Menper/SIUPP/A.7/1986, tanggal 22 Maret 1986. Redaktur: Agoes Widhartono, A.Tavip Pancoro, Giyarno MH, Hari Budiono, Indra Tranggono, Ireng Laras Sari, Nurhadi, Putut Wiryawan, Rs Rudatan, Sulaiman Ismail, Tatang Suherman. Staf Redaksi: Anggit Nugroho, Basili, Baskoro Muncar, Bambang Sukotjo, Daniel Tatag, Dedi H Purwadi, Dodi Kuskridho, Endah Saptorini, En Jacob Ereste, Yuliana Kusumastuti, Mantoro FX, Nuruddin, Rr. Susilastuti, Reni Rohmawati, Suroso, Suryanto Sastroatmodjo, Sugeng Prayitno, Tertiana Kriswahyuni, T. Poerya Langga, Tarko Sudiarno, Waris S Haroen, Wineng Endah Winarni. Biro Jakarta: Ant. Bramantara, Arlita Primasanti, Budi Prasetyo, Drajat Wibawanto, Herlambang Jati L., Heroe Baskoro, J. Sutarjo, Korano Nicholas, L.N. Indriyastuti, P. Sulasdi, Ries Mariana, Tonnio Irawan, Yan Supriatna. Semarang: Urip Daryanto (Koordinator), Yupratomo Dwi P, Suherdjoko, Solo: Krisno Wibowo (Koordinator), RHR. Sarjana BS. Purwokerto: Heru Prasetya Magelang: Mulyanto. Nah, analog lain ting- tanggung jawab Kanwil dan gi lainnya yang belum baik Dinas Depdikbud dalam mem- bina mutu pendidikan di se- kolah-sekolah tersebut. Pene- Menurut hemat penulis, meni- adakan sekolah favorit sung- kerugian guh merupakan besar manakala kita tahu ga negara di sini di tentukan dengan kelas tersendiri yang bahwa kebaikan seorang war- tak banyak dijumpai". kharisma bisa dibangun de- Percayakah Anda bahwa ngan jenis dan harga mobil yang Anda kendarai? Bukan- kah kharisma itu adalah se- suatu yang lebih bersifat in- Sedangkan kendaraan ner? saling-kejujuran. Dengan kata adalah sesuatu yang outer. lain, dalam komunikasi yang sejati, tidak ada sesuatu yang disembunyikan. dan juga tidak ada sesuatu yang dipak- sakan. Sedangkan dalam komunikasi yang ditumpangi politik. dominasi tadi, senantiasa ada Nah, inilah yang saya mak- sudkan dengan manipulasi realitas. Dan hal ini saya kira bisa dijumpai pada hampir setiap iklan dan propaganda sesuatu yang disembunyikan. pemaksaan untuk meman- paling dangnya sebagai yang hebat? Bukankah ini me- nyembunyikan suatu kepen- tingan, yakni meraih keun- rang itu? tungan untuk dirinya? Lebih bahwa jauh, bukankah ini suatu dengan hidup santai? manipulasi atas realitas? itu. yang Kalau kemapanan telah menjadi tujuan, maka sebenarnya telah lahir masyarakat "diam". Dalam "diam" inilah "kebahagiaan" ditemukan, tetapi sebenarnya itu hanyalah sesuatu yang semu. panggung politik Sedangkan propaganda non- komersial yang juga manipu- tulisan Creative Generation. Setujukah Anda bahwa gene- rasi yang kreatif itu adalah generasi yang serba tinggal kita tahu, memakai atau mengkonsumsi suatu barang, tanpa (mau) tahu proses penciptaan ba- setujukah Anda creative itu identik oleh ketaatannya dalam mem- bayar pajak. Dalam konteks ini, kebaikan seorang warga rapan ini hendaknya juga memperhatikan jumlah usia anak pra SD dan jumlah SD dalam tiap kecamatan agar tujuan pemerataan tercapai. Menurut hemat penulis, me- ngabaikan aspek-aspek di atas dapat menimbulkan dampak yang kurang baik berkualitas. bagi pendidikan anak, dan meresahkan masyarakat. *) Lukman Hakim, dosen pada Fakultas Farmasi UGM. Dari beberapa penulis -)) menilai Di menjadi obyek: obyek Satu contoh lain adalah berbagai kepentingan. Telah kita lihat bahwa de- ngan komunikasi yang mani- pulatif itu terjadi suatu domi- nasi makna. Imposisi domina- si makna itu sedemikian gen- carnya sehingga perilaku Penutup uraian di bahwa penerapan sistem penerimaan murid saatnya dilakukan. ini, agar sesuai dengan tujuan Penerapan yang akan dicapai, memperhatikan hendaknya kesamaan 4 kualitas sekolah di tiap keca- matan, hal mana menjadi rayonisasi SD belum manusia teks label". "produk-produk lainnya. Jadi dalam kon- negara direbut oleh kepen- Namun, sudah tentu, tidak setiap manusia menyerahkan tingan instansi pajak. Akan dirinya pada "pabrik raksasa" untuk diberi "label". Mereka tetapi pada saat yang lain, manusia-manusia kehendaknya untuk menjadi adalah warga negara yang baik itu mungkin direbut oleh instansi yang tak pernah menyerah pada struktur dan rekayasa demikian, mengkoloninya. modern, ini, adalah "manusia lain. Dengan su- yang siap byek senantiasa menjadi ba- Sudah tentu, jumlah mereka han rebutan. Ini berarti eksis- hanya segelintir saja. tensi subyek itu telah dibalik dari Sejarah memang tidak sepenuhnya tergantung pada segelintir manusia, segelintir manusia bisa meru- bah dan menggerakkan seja- tetapi rah. *** *) Budiawan adalah alumnus Fakultas Sastra UGM. BISNIS GALERI Informasi Saham No. NAMA SAHAM 1. ALUMINDO 2. ASTRA GRAPHIA 3. ASTRA INT 4, BANK DUTA 5. BONI 6. Bil 28. INTER PASIFIC 29. INDORAYON 30. JIH 44. TEMBAGA MULIA 45. TJIWI KIMIA 46. TRAFINDO P 47. TRIAS SENTOSA 48. TJILATJAP 49. UNGGUL INDAH 50. UNILEVER 7. BANK NIAGA 8. BRANTA MULIA 9. BUN 10. BUMI MODERN 11. CIPENDANA 12. CP INDONESIA 13. CP PRIMA 14. DANKOS LAS 15. DUTA ANGGADA 16. DUTA PERTIWI 17. ERATEX JAYA 18. FICORINVEST 19. GAJAH SURYA 8.500 21. GUDANG GARAM 20. GAJAH TUNGGAL 5,500 10.250 12.600 11.750 9.800 10.600 22. HM SAMPOERNA 23. HADTEX 24. INCO 25. INDAH KIAT 26. INDOCEMENT 27. INDROSPRING 10.000 9.000 Shilling Austria Dolar Australia France Belgia Dolar Brunei Darusalam Dolar Kanada Franc Swiss Mark Jerman Kron Denmark Franc Perancis Poundsterling Inggris Dolar Hongkong Lira Italia Yen Jepang Ringgit Malaysia Gulden Belanda Krone Norwegia Dolar Selandia Baru Peso Philipina Krone Swedia Dolar Singapura Bath Thailand Dolar AS 4cm PERDAN 9.800 8,550 14.850 8.000 8.500 31. JAPFA 32. LIPPO BANK. 33. MAYATEXDIAN 34. METRODATA 35. METROPOLITAN 3.500 36. PAN BROTHERS 8.700 37. PANIN BANK 3.550 38. PDFCI 8.750 39. PETROSEA 9.500 40. PRIMA ALLOY 6.650 41. RIG TENDERS 2.500 42. SEMEN CIBINONG 10.000 43. SOEDARPO 5.000 14.100 9.500 11.000 12.500 9.250 BTN BPD Bank Summa Bank Jakarta BII BBI Lippo Bank Danamon Bank Niaga BNI '46 BCA BTPN Bukopin BDN BHS Bapindo BDNI BBD BRI Bank Pasar Bank Duta 9.000 4.500 5.900 5.100 4.000 8.100 7.550 10.000 VALUTA ASIN 6.500 7,500 Daftar Kurs Konversi di Bank Indonesia... 3.500 7200 15.000 11.000 6.800 9.750 9.850 9.800 11.800 8.500 17.250 3.175 25% 24% 26% 24% 18% 25% SUKU BUNGA Bel 160 1473 54, 1094, 1688, 1330, 1127, 294, 332, 3355,- 249,2 151,5 1397,- 703,- 1002,0 289,7 1123, 70,3 314,- 1095,5 75,7 1942,C 1 bulan 22% 24,5% 23% 23% 24% 24,50% 26% 25% 25% 23% 23% 24,50% 23% 24% dijual Dijual cepat Tanah SHM. LS. 543 m2. Letak strategis. Jln. aspal. Tnp. Perantara. Hub. Isg. Plumbon RT. IV No. 20 Bgn. Tapan Yogyakarta PERS PT. USF MEN MULAI SETIAP HARI SAND GELAM HA FREKWI RADIO MATA YOG RAD MENGE BUDAY SSSSTT. saatnya anda berpaling ke: 1116 AM PESC radio SUARA BATA studio JL. A. YANI 186 BATA
