Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bernas
Tipe: Koran
Tanggal: 1992-01-03
Halaman: 03

Konten


ru m Muda orang banyak, kelompok erumunan orang biasanya berani karena sensornya begitu keras," ujarnya. mentara, Kasubag Pene- Kanwil Depdikbud DIY X Koesdarto Pramono -salkan tindak kerusuhan. ut. Tahun Baru yang seha- dipergunakan untuk ang-senang dengan ber- bentuk keramaian, justru oleh perbuatan seke- k kaum muda yang terba- nosi hanya kerena ingin ari perhatian. ndakan itu jelas meresah- an menakutkan orang lain ngin menikmati hiburan," a seraya menambahkan, ini memang bukan yang ma kalinya terjadi. Karena lu perhatian dan penang- penuh dari semua pihak. a tidak bisa hanya meng- kan tenaga aparat keaman- ja, justru orangtua mem- i peranan besar dalam arahkan sikap dan tindak- ak-anaknya sedini mung- sambungnya. ak yang menginjak usia a memerlukan perhatian dari orangtua. Selain itu juga memerlukan hiburan ekreasi. "Karena itu orang- arus pandai-pandai men- an suasana rekreatif bagi anaknya," kata Koesdarto. mentara, Soedjito melihat mya diciptakan lapangan seluas mungkin. Dengan. urangnya pengangguran i berkurang juga keributan sering terjadi akibat ulah ompok orang yang kece- rustrasi, dan ingin menda-, erhatian.(rin/ros) awang Resah, lum Menyala yang diperlukan diangsur i bulan Maret hingga De- Der 1990. Dari jumlah Rp. 0.500 yang ditentukan, ata mereka membayar -8.078.000. ang serta kabel jaringan. dipasang pihak PLN. Na- hingga kini meskipun gan instalasi rumah terpa- tetapi aliran listrik belum disambung. ementara itu antara Desem- 1990 hingga sekarang, dike- kan SK Menteri Pertambang- an Energi No. 0995.K/49/M- 1991 tanggal 10 Juli 1991 g isinya berupa perubahan pemasangan baru. gingat pembayaran sudah kukan jauh hari (6 bulan h dulu) sebelum SK tersebut ar, masyarakat berharap tersebut tidak berlaku bagi eka. Tetapi ternyata PLN yakarta tetap memberikan t penjelasan tentang berla- ya tarip baru itu. umber itu mengeluhkan -"Mestinya, kalau PLN ini galami keterbatasan materi- tidak menerima pesanan ujar sumber itu.(wid) i-bagi Rezeki jadwal pelaksanaan proyek- yek dilaksanakan secara te- Jangan sampai ada kesan di am masyarakat, proyek ter- ti, karena hal itu akan me- bulkan permasalahan sosial. "Memang bagi pelaksananya, ap tahapan proyek diketahui ara pasti. Tetapi jangan sam- ada kesan terhenti yang pak dalam masyarakat, ka- a akan memancing persoalan nya. Namun demikian, ma- rakat juga perlu memberikan sukan tentang proyek yang esan terhenti," tuturnya. Sementara itu, Kabag Pem- ngunan Pemda Kotamadya gyakarta Ir Siti Subaryati laporkan dalam perubahan BD tahun 1991/1992 yang etujui DPRD II Kotamadya gyakarta November lalu, ah memberikan penambahan na sebesar Rp 1.359.931.525. na sebesar itu dipergunakan tuk menangani 22 proyek -u dan 24 proyek lanjutan. Dalam perubahan APBD itu tor sosial merupakan priori- dengan menerima dana besar Rp 778.790.375 yang an dipergunakan untuk me- sanakan 9 proyek baru dan proyek lanjutan. (tra) Bernasioan rapa kasus sertifikat tanan itu, mule adi, salah seorang korban, dan tiga Color Rendition Chart AGENDA YOGYA ANGKUTAN DARAT Kereta Api Yogyakarta - Jakarta KA Bima - Jakarta Kota (KT. Rp 54.000, Ekt, A Rp 50.000, Ekt B Rp 38.000) KA Fajar Utama - Gambir (Kis. Ek I Rp 33.500, Kls II Rp 14.000) KA Senja Utama Yogya - Gambir (Kis.Il Rp 15.000, Ek Rp 36.000) KA Senja Ekonomi Lempuyangan - Gambir (Kis III Rp 7.000) KA Senja Ekonomi Solo-T. Abang (Kis. III Rp 7.000) KA Gaya Baru Malam - Gambir (Kis. III Rp 7.000) KA Cepat Solo - PS. Senen (Kis. III Rp 5.000) Jurusan Yogyakarta-Bandung Mutiara Selatan (Kls. I Rp 23.000, Kis. Il Rp 14.000) KA Cepat Yogya (Kis. III Rp 4.000) KA Ekspres Siang Surabaya (Kis II Rp 10.000, Kls. IlIl Rp 4.400) Jurusan Yogyakarta - Surabaya KA Bima Il (KT. Rp 54.000, Ek. A Rp 50.000, Ek B Rp 38.000) KA Mutiara Selatan (Kls | Rp 23.000, Klis Il Rp 14.000) KA Ekspres Siang Bandung (Kls Il Rp 10.000, Kis III Rp 4.400) KA Cepat Purbaya (Kis III Rp 3,300) KA Gaya Baru Malam (Kis III Rp 4.500) Jurusan Yogyakarta - Purwokerto KA Purbaya (Kis. Ill Rp 3.300) Yogyakarta Surabaya SG 015 (berangkat 18.45-20.05) Daily/setiap hari Silver Class Gold Class Yogyakarta Denpasar SG 015 (berangkat 18.45-21.45) Daily/Setiap hari Silver Class Gold Class JUNE FU TETAPLAH DI SITU UNTUK Brk. 21.10 MEMIKIR- KANNYA 07.00 MANUSIA TELAH MENJADI KA- RANG 18.00 DENGAN MENGONTROL MATI MENJADI SABAR 17.10 MANUSIA PUN BAGIAN DARI ALAM 18.31 YANG SAYA MAKSUD ADALAH DIA! ANAK ITU JANGAN DILIBATKAN.. SAYA MOHON DIA DIBEBASKAN... 19.51 07:21 23.20 BAIKLAH! DIA SAYA BEBAS- KAN! OH TERIMA KASIH. 08.00 00.40 10.57 01.35 14.12 09.38 22.32 14.26 Dtg. 05.43 TAXI Centris 2548, 4877-Indra Kelana 5819, 63910-ASA 2027, 88018-JAS 61717- Puskoveri 63551, 63555- Rajawali 2976. Buka pintu Rp 800,- setiap kilometer kemudian Rp 400,-. Khusus JAS Taxi, tarif argo berlaku untuk seluruh DIY. ANGKUTAN UDARA 15.27 Garuda Indonesia Yogyakarta Jakarta GA 431 (berangkat 08.00-tiba 09.00) GA 433 (09.30-10.30) GA 435 (12.00-13.00) GA 437 (13.20-14.20). GA 439 (17.10- 18.10) GA 429 (khusus Senin, Kamis, Minggu 19.15 0 20.15) ekonomi Rp 116.000, eksekutif Rp 154.500. Jakarta Yogyakarta GA 430 (06.10-07.15) GA 432 (07.40-08.45) GA 434 (10.00- 11.05) GA 436 (11.30-12.35) GA 438 (15.20-16.26) GA 428 (khusus Senin, Kamis, Minggu 17.30-18.35) ekonomi RP 117.100, eksekutif Rp 155.600. Yogyakarta Denpasar GA 630 (08.10-10.10) GA 632 (12.10-14.30) GA 634 (16.10 - 18.30) GA 636 (17.10-19.30). Jam berangkat WIB, jam tiba Witeng RP 108.300 Denpasar-Yogyakarta GA 631 (07.15-07.25) GA 633 (11.15-11.25) GA 635 (15.15 -15.25) GA 637 (16.15-16.25) Jam berangkat Witeng, jam tiba WIB Rp 108.900. Sempati Air, mulai tanggal 15 Desember Fokker F-100 Yogyakarta Jakarta SG 014 (berangkat 08.35-09.35) Daily/setiap hari Silver class gold class Yogyakarta-Singapura SG 014 (berangkat 08.35-13.25) Daily/Setiap hari Silver class Gold Class EGO MANU- SIA AKAN HILANG 03.03 02.26 03.52 05.01 19.10 Rp 103.900,- Rp 139.100,- Yogyakarta-Ujungpandang SG 015 (berangkat 18.45-22.35) Daily/setiap hari Silver Class Rp 240.300,- Gold Class Rp 322.800,- Hubungi Telepon 61475, 65790, 66315, 66316 Kantor Buka Pukul 06.00-21.00. Tiket diambil di agen/diantar 07.03 Merpati Nusantara Dari Yogyakarta (berangkat 07.15) ke Surabaya (08.05) Rp 48.000, Banjarmasin (11.10) Rp 151.000, Balikpapan (11.30) Rp 214.000, Palangkaraya (11.40). Ujungpandang (11.50) Rp 214.000, Dili (12.50) Rp 344.000, Waingapu (13.15) Rp 221.000, Palu (13.40) Rp 294.000, Mataram (13.40), Samarinda (14.00) Rp 254.000, Kendari (Senin, Kamis, Minggu 14.10) Rp 276.000, Kupang (15.35), Tarakan (16.10) Rp 306.000, Ambon (16.35) Rp 377.000. Bouraq Indonesia 17.08 Dari Yogyakarta (berangkat 08.50) ke Banjarmasin (12.00) Rp 151.000, Balikpapan (12.30) Rp 214.000, Samarinda (14.30) Rp 254.000, Palangkaraya (14.35 ) Rp 208.000, Palu (15.20) Rp 302.000, Yogyakarta-Bandung (14.15-15.35) Rp 64.000 TELEPON PENTING 18.50 Penolong Bahaya Kebakaran (PBK) 113, 87101-Pemda DIY 62811-Pemda Kodya Yogya 5865-PMI Yogya 72176- Ambulance 118-SAR DIY 87559 - Gangguan Telepon 117-Gangguan PLN 2402 - Informasi Turis 3543 - Stasiun Tugu 2870- Garuda Indonesia 5184 - Merpati Nusantara 4272 - Bouraq 62664 - Terminal Bus Umbulharjo 87834. Pertolongan Polisi 110 -Polwil Yogya 2487-Polresta Yogya 2511 -Polsekta Gondomanan 2376-Ngampilan 2185 - Wirobrajan 2832-Kraton 87793 DE- NGAN ALAM 05.36 06.54 - Mantrijeron 3167 - Mergangsang 2138 - Umbulharjo 3916 - Kotage de 2577- Gondokusuman 3125-Pakualaman 3178-Danurejan 3709-Gedongtengen 2696- Jetis 3136-Tegalrejo 3877. RSUP Dr. Sardjito 87333-RS. Bethesda 88876-RS. Panti Rapih 63333-RS. PKU Muhammadiyah 2653-RS. Sudirman 2683-RS. Ludira Husada Tama 3651-RS. Khusus Bedah Patmasuri 72367-RSUD Kodya Yogyakarta -71195-RS. Mata Dr. Yap 62054-RS. Syaraf Puri Nirmala Pakualaman 5255. 20.30 16.35 04.06 17.45 Rp 116.000,- Rp 155.600,- USD 154 US D 194 Rp 57.700,- Rp 76.400,- BERNAS Kasus Pelajar SMA Dikeluarkan karena Merokok Pihak Sekolah akan Menuntut Orang Tua Siswa "Saya sudah tahu anak itu, karena saya memang hapal de- ngan anak-anak yang biasanya melakukan tindakan yang mem- bikin keonaran," cetusnya. Yogya, Bernas Kepala SMA Bhineka Tunggal Ika Yogyakarta Drs Th Y Sidhar- ta yang diadukan ke LBH Yogya karena mengeluarkan seorang siswa merokok, menegaskan bahwa pihaknya akan menuntut secara hukum orang tua siswa pengadu karena pengaduan kasus tersebut ke LBH. TANGAN TUAN YANG MEMAN- CUNG "Kami tegaskan bahwa kami akan menuntut orang tua siswa tersebut karena kasus ini," ce- tusnya tanpa mau memberikan keterangan atas penyataannya tersebut. Hal itu ditegaskan oleh Si- dharta kepada Bernas, di ru- mahnya, Selasa, ketika dimintai komentarnya atas kasus yang menimpa sekolah yang dipim- pinnya. Sebagaimana diberitakan Ber- nas (31/12), Bonaventura Yo- szie Jatmiko (17), siswa SMA Bhineka kelas ID dikeluarkan dari sekolah tersebut karena merokok. Diantar ibunya, Yoha- nita Sri Astuti, Jatmiko mengadu ke LBH Yogya hari Senin. Ketua LBH Yogyakarta Nur Ismanto SH menyatakan, bila Kepala sekolah SMA Bhineka hendak melakukan gugat balik, hal itu merupakan hal yang wajar. "Hal itu merupakan hak mereka dan kita harus meng- hormatinya," cetus Nur Ismanto ketika ditemui Bernas di kantor- nya, Kamis. Sementara itu Kasubag Pene- rangan Kanwil Depdikbud DIY Drs F. Koesdarto Pramono me- nyatakan belum ngecek kasus itu. "Saya mau ngecek ke seko- lah untuk mengetahui sampai sejauh mana sekolah memberi peringatan kepada siswa sehu- PUSATKAN MATA HATI 25 Penerbit PT Elex Media Komputindo Yogya, Bernas Hingga saat ini, obyek wisata Keraton Yogyakarta, belum di- sajikan secara utuh kepada ma- syarakat. Dalam arti, yang dija- dikan obyek wisata selama ini hanya keraton, dan belum memperhitungkan obyek wisata yang berada di sekitar Keraton. "Selama ini yang disajikan kepada wisatawan melulu ha- nya keraton. Padahal, di ling- kungan tersebut masih terdapat beberapa obyek wisata yang ti- dak kalah laku jualnya," tutur anggota Komisi C DPRD DIY, yang membidangi ekonomi dan wisata, Syamsuhadi, di rumah- nya, kemarin. 1011 Syamsuhadi menyebutkan beberapa obyek wisata di ling- kungan keraton yang mempu- nyai nilai jual bagi wisatawan adalah Alun-alun Utara maupun Alun-alun Selatan, Masjid besar, dan Pagelaran. BANKSKITLAH! Sayangnya, demikian Syam- su, obyek-obyek wisata tersebut belum disajikan secara penuh kepada masyarakat. Pada mu- sim liburan jalan raya yang melingkari alun-alun utara ba- nyak digunakan sebagai tempat parkir bagi bus wisatawan. Obyek Wisata Keraton Yogya Belum Disajikan Secara Utuh MEN- JADI SATU PADA TUAN GUBERNUR! SAYA RELA BILA TAK SATU BINA- TANG- PUN DATANG MENDE- KAT TAK JUGA MEN- JADI BATU bungan dengan kasus itu se- hingga Jatmiko dikeluarkan," katanya ketika dihubungi Ber- nas terpisah di kantornya, Ka- mis. Menurutnya, dalam menang- gapi kasus itu sebaiknya dilihat prosesnya sejak dari awal mula. Apakah pihak sekolah telah memberi peringatan yang dilak- sanakan secara bertahap atau tidak. Juga apakah ada sanksi kongkret kalau siswa melanggar sebuah peraturan. Telah siap Dalam lalu lintas hukum Perdata, lanjut Nur Ismanto, ren- cana gugatan Sidharta kepada orang tua wali murid pun meru- pakan hal yang wajar. Karena, Bonaventura masih di bawah umur yang belum bisa mengam- bil tanggung jawab hukum. "Namun, yang pelu diketahui kami pun sudah memperhitung- kan bahwa pihak sekolah Bhi- neka akan melakukan gugatan. Karena itulah, kami telah siap untuk menyelesaikan masalah ini melalui jalur hukum," tegas- nya. TUK- KUT Sidharta mengaku terkejut ketika Bernas memberitahunya tentang kasus yang menimpa sekolah yang diasuhnya telah diadukan oleh mantan siswa- nya. "Kami ucapkan terima kasih atas pemberitahuan ini. Dan, kami memang baru men- dengar kasus ini dari Anda," tuturnya terbata-bata. AKU MEMANG LAPAR Masih dengan suara yang terbata-bata ia mengatakan, meskipun hanya sekilas mem- bacakan pemberitaan Bernas, ia sudah dapat meyakini bahwa kasus tersebut menimpa seko- lahnya. "Akibatnya, keindahan alun- alun dan beberapa obyek wisa- ta di tempat tersebut menjadi punah, dan wisatawan tidak sadar akan keindahan obyek- obyek wisata tersebut," jelas wakil DPRD dari Fraksi Persatu- an Pembangunan ini. Selain itu, katanya melanjut- kan, berfungsinya jalan yang melingkari Alun-alun tersebut sebagai tempat parkir tidak saja menjadikan obyek wisata di lingkungan keraton kehilangan keindahan. Bahkan, menjadikan tempat tersebut semrawut kare- na arus lalu lintas. "Karena kesemrawutan lalu lintas, maka yang perlu ditakut- kan adalah terjadinya kecelaka- an lalu lintas yang membahaya- kan jiwa," tutur Syamsuhadi. KERA....!! Pada kesempatan tersebut Syamsuhadi menjelaskan bahwa obyek wisata Keraton merupa- kan obyek wisata milik Keraton. "Namun demikian, setahu saya sudah ada kesepakatan peme- rintah dengan pihak Keraton untuk untuk mengurangi kese- mrawutan tersebut dengan me- mbuat tempat parkir bagi ken- daraan wisata di Terminal Nga- bean," tuturnya.(ksb) LA UN-KRIUK BENDE MATARAM CERITERA: HERMAN PRATIKTO SEKARANG SAYA SERAHKAN NYAWAKU spor NYAM NYAR ENAK... AKU KE SINI MAU SEMEDI! BUKAN UNTUK MAIN-MAIN! www.orane GAMBAR: HASMI JARANG ADA PERWIRA MACAM KAMU HMH, APA YANG AKAN KAU LAKUKAN BILA KAU KUAMPUNI? LELUHURKU ADALAH PEMBERONTAK. MENGAPA TUAN MAU MENGAMPUNI AKU? MAU LAGI DONG UWAW APA SIH KAU RELA MEMBERIKAN NYAWA DEMI ORANG LAIN ITULAH ALASANKU! Lebih jauh ia mengatakan keheranannya atas kesediaan LBH Yogya untuk menerima pengaduan siswa-siswa tersebut. "Bila Anda ingin menanyakan kasusnya, sebaiknya bertanya saja kepada LBH apakah mere- ka cukup memahami kasus tersebut," cetusnya. Pada kesempatan itu Kepala SMA Bhineka menolak untuk memberikan komentarnya atas pemberitaan yang merugikan nama baik sekolahnya tersebut. 182 Juga ketika ditanyakan soal peraturan larangan merokok, jumlah siswa yang telah dikelu- arkan akibat sangsi itu, serta apakah yang bersangkutan telah diberitahu terlebih dulu, Si- dharta tetap menolak memberi kan komentar. Sementara itu ketika Bernas Akibat Angin Ribut di Gunungkidul berusaha menghubungi Ketua Yayasan Bhineka, Agung Kris- na, diperoleh keterangan bahwa Ketua Yayasan sedang tidak ditempat. "Kami tidak tahu, berapa lama, kemana Bapak dan ibu pergi. Soalnya, ketika pergi pun Ibu dan Bapak tidak memberita- hu kami," ujar seorang pemban- tu ketua yayasan tersebut. Bahkan, ketika diupayakan untuk menjumpai ketua yayasan itu sekali lagi, usaha tersebut tetap sia-sia, karena ketua ya- yasan tidak ada di tempat. "Bila, ingin bertemu dengan bapak sebaiknya telepon dulu. Karena, bapak orangnya sibuk," ujar penjaga rumah. (rin/ksb) Hindari AIDS Turis Asing Dilarang "Booking" Demikian ditegaskan Pim- pinan Panti Pijat Tradisional "Ngupoyo Waras" Kecamatan Banguntapan, Bantul, R. Sutedjo Hadiprawiro dan Pimpinan Panti Pijat Tradisional "Saras" Kecamatan Kasihan, Bantul, JP. Nusantoro kepada Bernas seca- ra terpisah di ruang kerjanya, Kamis. Juru pijat di Saras, kata Nu- MAU santoro jumlahnya 28 orang dan selama menjalankan tugasnya mereka harus mematuhi tata- Menurut Sutedjo, pada saat menjelang datangnya tahun baru kemarin memang ada se- jumlah pegawainya di Bantul yang akan dibooking ke luar daerah oleh seorang turis, na- mun demikian hal tersebut dapat dicegah. turis "Jangankan seorang bermaksud macam-macam hen- dak membooking anak buah saya. Sedangkan tamu dalam negeri saja saya tak mengizin- kannya," ujar Sutedjo. Hal senada juga dilontarkan JP Nusantoro. Ia katakan, peno- lakan ajakan turis asing untuk membooking para karyawannya ke luar daerah tersebut guna menghindari adanya segala ke- mungkinan yang tidak diharap- kan. "Kebijakan itu kita diambil berdasarkan hasil musyawarah dan kesepakatan kita bersama dengan sejumlah pimpinan panti pijat tradisional yang ada di Bantul," kata Nusantoro keti- ka disinggung tentang alasan penolakan pembookingan. tertib yang telah dicanangkan pihak pimpinan. MILIK Wonosari, Bernas Bencana alam angin ribut yang terjadi empat hari berturut- turut (Minggu 29/12 hingga Rabu 1 Januari 1992) di empat Kecamatan Kabupaten Gunung- kidul, menimbulkan kerugian material Rp 70 juta. Ketua Harian Satuan Koordi- nasi Pelaksana (Satkorlak) Pe- nanggulangan Bencana Alam (PBA) Pemda Gunungkidul, Suhardjono, SH kepada Bernas di kantornya, Kamis katakan, jumlah rumah yang roboh men- capai 21, ratusan rusak, semen- tara tidak kurang 100 hektar tanaman padi dan palawija rusak dan terancam gagal pa- nen. Tak hanya itu, angin ribut juga merobohkan ratusan po- hon berukuran besar seperti akasia, mahoni, jati, melinjo dan Bantul, Bernas Di Pasar Beringharjo Dalam upaya untuk mence- gah menjalarnya penyakit AIDS, sejumlah pengelola panti pijat 60 Persen Pedagang Enggan Masuk Koppas merasa keberatan jika anak asuh mere- ka dibooking tamu asing ke luar daerah. MONUMEN ANDALAN WISATA -Obyek wisata Pantai Prangtritis di Kabupaten Bantul, merupakan andalan daerah itu dalam pemasukan dari sektor wisata. Menjelang tahun baru 1992, "Justru dengan menerima penghargaan ini saya mempu- nyai banyak PR (Pekerjaan Ru- mah) untuk membantu menghi- dupkan kerajinan di DIY," ujar- nya ketika dihubungi Bernas di- kediamannya, Kamis malam. Yogya, Bernas Dari 4.196 pedagang yang terdapat di Pasar Beringharjo, ternyata baru sekitar 40 persen, atau 1.770 pedagang yang men- jadi anggota Koppas (Koperasi Pedagang Pasar) Beringharjo. Sedangkan sisanya, hingga saat ini masih enggan menjadi ang- gota koperasi yang dipelopori oleh Prof Dr Mubyarto itu. Kerugian Material Mencapai Rp 70 Juta pai Rp 70 juta, dengan perin- cian, kerugian 21 rumah yang roboh Rp 35 juta, pohon yang roboh Rp 15 juta, kerusakan rumah akibat angin itu men- capai Rp 10 juta sedang keru- sakan tanaman pertanian padi dan palawija kacang, jagung dan kedelai Rp 10 juta. Pernyataan tersebut disam- paikan oleh Ketua Koppas, Su- harno HS, ketika bersama de- ngan beberapa anggotanya di- oleh Walikotamadya Yogyakarta R Widagdo di ruang kerjanya, Kamis kemarin. terima Dituturkan oleh Suharno, pi- hak Koppas memang telah be- rupaya menarik para pedagang Pasar Beringharjo yang belum pohon besar lainnya. Rumah yang roboh seluruh- nya 21, dengan perincian di Kecamatan Tepus ada 6, Se- manu 6 rumah, Patuk 1 rumah, dan Kecamatan Wonosari 7 rumah. Bencana alam angin ribut yang terjadi Minggu (29/- 12) merobohkan 14 rumah (Ber- nas 31/12) sedang 7 rumah yang lain roboh karena bencana. yang sama terjadi tiga hari ke- mudian (Senin 30/12 hingga Rabu 1/1-91). "Seandaianya di antara mere- ka ada yang melanggar, maka kita harus bertindak tegas men- skors," ujar Nusantoro.(jok) Larasati Suliantoro : Menyinggung modal kerja yang dimilikinya, Suhamo me- nuturkan saat ini Koppas sudah memiliki dana sebesar Rp 170 juta, yang berasal dari bantuan pengusaha muslim Yogyakarta dan iuran anggota. Sedangkan bidang usaha yang dijalankan, baru meliputi dua bidang, yakni simpan pinjam dan penjualan kantong plastik untuk keperluan pedagang Beringharjo. Produktivitas Padi Bantul Menurut Suhardjono, SH yang juga Kepala Bagian Kesra, rumah yang roboh rata-rata kayunya sudah tidak bisa dipa- kai lagi. "Hampir semua kayu dan perabot rumah tangga, han- cur," tambahnya. Menurutnya jumlah kerugian material akibat bencana alam itu yang menca- menjadi anggota. Namun demi- kian, masih terdapat kendala, antara lain belum dimilikinya kantor tersendiri oleh Koppas. Oleh karenanya, dalam perte- muan tersebut pengurus Koppas mengajukan permintaan ru- angan kantor di bagian Pasar Beringharjo, setelah renovasi usai. Tertinggi di DIY Bantul, Bernas Meski di Bantul lahan persa- wahan makin menyempit, tapi daerah ini masih mampu mem- berikan surplus produksi beras, dari tahun ke tahun tak menga- lami penurunan. Lima tahun belakangan ini, produktivitas padi di Bantul rata-rata 55 kuin- tal per-hektare. Hal ini merupa- kan produktivitas padi tertinggi di DIY. Ir Dra Larasati Suliantoro Ia mengakui keberhasilannya na industri ini merupakan pri- bukan semata-mata usahanya madona pedesaan yang menjadi sendiri, tetapi juga bersama andalan masyarakat sekitarnya. dengan rekan-rekannya yang Ny Etty sendiri masih prih- lain termasuk anggota perkum- atin, saat ini di Indonesia umu- pulan pecinta bunga "Mayasari". mnya dan Yogyakarta khusus- Industri kecil harus lebih nya kekurangan identitas dalam diberi perhatian, katanya. Kare- seni kerajinan. Akibatnya, di kemampuan teknologi pertani- an, tertinggi di provinsi DIY. TRI di Bantul secara berturut- Demikian Bupati Bantul da- lam sambutan tertulis yang di- bacakan Assekwilda I Pemda Bantul, Drs Sumarno PRS, saat menerima tim evaluasi otonomi daerah Provinsi DIY di Bantul, Bupati juga mengharapkan, Rombongan tim evaluasi dipim-akan memberikan peluang bagi Senin, di Pendopo Gose Bantul. keberhasilan bidang pariwisata, pin KRT Projodiningrat. perkembangan kerajinan rakyat, terutama pada sektor pemasa- ran, yang selanjutnya akan ber- dampak pula pada peningkatan pendapatan masyarakat dan da- turut maju ke lomba tingkat nasional, bahkan pada tahun 1987 bisa meraih juara Nasional. Sementara itu, di bidang pariwisata, Kabupaten Bantul menitik beratkan pada obyek wisata pantai, Samas dan Pa- rangtritis. Dua tempat wisata pantai tersebut telah berhasil menaikkan pendapatan daerah, bahkan dapat dikatakan saat ini bidang pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang menjadi andalan bagi Pemda Bantul. Dicontohkan, dalam masa ta- nam 1989/90, Bantul mengalami surplus beras 35.622,6 ton. Se- dang untuk intensifikasi TRI, target penyediaan lahan dan erah.(saf) JUMAT LEGI, 3 JANUARI 1992.3 S Bernas/dys pantai yang indah dan kadang menelan korban itu, tak henti-hentinya dikunjungi para turis, baik domestik maupun turis asing. Para wisatawan berjemur usai mandi di pantai. Bernas/dok setiap daerah bisa dijumpai jenis kerajinan yang sama. Kondisi ini tidak mengun- tungkan dalam upaya mening katkan lama tinggal wisatawan. "Saya lagi mikir bagaimana su- paya kerajinan yang dijual di Malioboro benar-benar khas Sedang angin ribut yang terjadi di awal tahun, Rabu lalu, merobohkan rumah milik Sutris- no alias Rakih (39) penduduk Dusun Prigi Desa Sidoharjo Ke- camatan Tepus. Sementara, menyusul keru- sakan pada gedung SD Men- dang Desa Banjareja Kecamatan Tepus yang juga menjadi sasar- an angin ribut Minggu (29/12), proses belajar mengajar terpak- sa harus dialihkan pada rumah penduduk terdekat. (ryo) Sementara itu, Walikotama- dya R Widagdo dalam tanggap- annya menyatakan, untuk mam- pu mengembangkan koperasi, maka yang paling utama adalah pelayanan kepada anggota dan peningkatan sumber daya ma- nusianya. Oleh karena itu, Wi- dagdo mengharap, Koppas lebih meningkatkan pelayanan nya kepada anggota, dan teruta- ma meningkatkan kenyamanan pedagang pasar. Mengenai permintaan ruang- an untuk kantor Koppas, Wali- kota menyatakan belum dapat menjamin, karena hingga saat ini renovasi Beringharjo masih terus dilakukan. Namun demiki- an, ia tetap mempertimbangkan permintaan itu.(tra) Perlu Digarisbawahi Dan sepanjang tahun 1991, LBH Yogya menerima 380 kasus pengaduan dari masyarakat Yogya dan sekitarnya. Itu berar- ti sejak berdirinya, LBH Yog- yakarta telah menangani 3.907 kasus pencari keadilan. Nur Ismanto katakan hal itu dalam jumpa pers di kantornya, Senin lalu. Pengaduan Pembebasan Tanah Yogya, Bernas menjelaskan bahwa pada tahun Direktur LBH Cabang Yogya, ini terdapat 25 kasus struktural. Nur ISmanto SH mengatakan, Kasus-kasus tersebut bersifat kasus-kasus menonjol yang kolektif maupun individual yang mempunyai dampak luas bagi mempunyai dampak kemasyara- bawahi adalah pengaduan yang masyarakat, yang perlu digaris- katan cukup luas. berkisar pada pembebasan ta- nah yang dilakukan secara tidak obyektif dan ilegal. Sedangkan para pencari kea- dilan yang datang ke LBH, ke- banyakan berasal dari kalangan petani, buruh, pelajar maupun mahasiswa serta dari kalangan pekerja informal. Ada juga yang berasal dari pegawai negen, maupun dari lingkungan ABRI. Pembunuhan di Rel KA akan Direkonstruksi "Saya Ditunggu Pekerjaan Rumah" KALAU kita berjalan-jalan di sentra gerabah Kasongan, Ban- tul, atau sentra anyaman bambu di Gunungkidul akan melihat kerajinan lokal dengan desain mutakhir yang memenuhi selera pasar. Kondisi ini berbeda de- ngan beberapa waktu lalu, keti- ka desainnya masih lugu dan kurang digemari masyarakat. Kenyataan itu tidak dapat dilepaskan dari peranan seorang tokoh wanita sederhana yang menggemari busana dari bahan jumputan, batik atau kain lurik. Dialah Ir Dra Etty Larasati Su- liantoro, Rektor Institut Pertani- an Yogyakarta dan Ketua Per- kumpulan Pecinta Bunga "Ma- yasari". Keberhasilannya mem- bina perajin kecil ini, mengan- tarnya sebagai penerima peng- hargaan Upakarti. Wates, Bernas Tersangka pelaku pembu- nuhan sadis yang melindaskan korban di rel kereta api, S, da- lam waktu dekat akan melaksa- nakan rekonstruksi perbuatan- nya. Namun, kemungkinan re- konstruksi hanya dilakukan sekali saja, meskipun ia melaku- kan pembunuhan dengan me- lindaskan korbannya ke rel se- banyak dua kali. Sumber Bernas di Polres Ku- lonprogo menginformasikan hal itu Kamis di Wates. Dijelaskan, rekonstruksi pembunuhan ha- nya akan dilakukan khusus terhadap kejadian di rel kereta api, di wilayahTapen Hargomu- lyo, sekitar empat kilometer sebelah barat Temon Kulonpro- go, dekat perbatasan dengan Kabupaten Purworejo. Menurut pengakuan, jelas sumber tersebut, pembunuhan di Tapen dengan korban Karto Sukar, sama dengan yang dila- kukan S terhadap Sidik Purno- mo di Gawok Wates. Namun demikian karena jenazah kor- ban kasus Tapen ini tidak di- visum maka perlu polisi meya- kinkannya. Karena dari rekon- struksi tersebut bisa dilihat be- nar tidaknya informasi penga- kuan yang disampaikan. Sementara untuk pembunuh- an yang dilakukan S di Gawok polisi merasa cukup yakin kebe- naran pengakuan S. Karena se- mua bukti sudah ditemukan. "Oleh karena itu kami hanya bermaksud membuat rekons- truksi sekali saja. Kecuali kalau jaksa nanti berpendapat lain," tandas sumber itu. Menurutnya masalah rekonstruksi tersebut juga belum dilakukan koordina- si dengan kejaksaan. Sehingga pelaksanaan rekonstruksi juga belum bisa ditentukan.(wid) *** Menurut Nur Ismanto dari 380 kasus yang ditangani ter- Dijelaskan, banyaknya kasus rinci dalam 116 jenis kasus pi- pengaduan yang disampaikan dana, 12 kasus tenaga kerja, 73 masyarakat menunjukkan ada- kasus tanah, 179 kasus individu. nya kesadaran hukum yang Nur Ismanto selanjutnya makin meningkat.(ksb) Mengenai kasus ketenagaker- jaan atau buruh ternyata tetap saja menyangkut soal lemahnya perlindungan bagi tenaga kerja, jaminan ketenteraman, kese- lamatan, serta peningkatan taraf hidup secara memadai. Yogya dan tidak bisa dijumpai yang lebih baik. di daerah lain," tuturnya. Keberhasilannya menerima Upakarti bukan karena ia seo- rang pengusaha, tapi kepedu- liannya dalam membina pengu- saha kecil terutama di desa-desa dalam hal desain produk sehi- ngga mereka mendapatkan hasil kat desa, sudah terpatri dalam AGAKNYA, cukup banyak diri Ny Etty sejak remaja. Kala memang yang ingin dikerjakan itu ayahnya menjadi Residen di oleh Ny Etty, lebih-lebih setelah Pekalongan. Ia sangat trenyuh menerima penghargaan Upa- melihat para perajin batik harus karti ia tidak bisa berpangku menjajakan karyanya. tangan begitu saja, ongkang- ongkang tanpa berbuat sesuatu. Ketika ditanyakan tentang perasaannya pertama kali dise- but sebagai penerima penghar- gaan Upakarti dari presiden, Ny Etty mengaku bangga dan ka- get. Upakarti adalah penghar- gaan yang menjadi dambaan bagi kalangan industri kecil dan kerajinan sebagai tanda keber- hasilan mereka. Karena itu ia sangat bersyu- kur pada orang tuanya yang mengantarkannya mengenal kehidupan rakyat kecil di desa- desa. Kecintaannya pada masyara- *** PUTRI Jepara kelahiran 27 November 1991 ini tidak berang an-angan yang muluk-muluk terutama dalam masalah keman- usiaan. "Berada di Istana Negara bersama penerima penghargaan lain saya seperti tersesat, bing- ung. Bagaimana tidak. Di dalam ruangan itu saya melihat bera- neka ragam pengusaha, mulai dari pengusaha dodol sampai pengusaha semen," ujarnya nya. menceritakan pengalamannya di Istana Negara 28 Desember 1991 lalu. Perasaannya begitu peka, misalnya soal besek Bagi ma- syarakat sekarang, melihat ma- kanan yang dikemas dalam kar- dus merupakan pemandangan yang lumrah. Lebih praktis. menarik dan canggih. Tapi bagi Ny Etty pemanda- ngan itu justru mengusik batin- Kesibukannya dalam bidang pendidikan tidak mengurangi aktivitasnya membina perajin gerabah. Ya, rakyat kecil meru- pakan bagian dari kehidupan- nya dan ia tidak ingin mening- galkannya. Penghargaan dari Presiden Suharto tidak mengu- rangi keinginannya membina perajin kecil. (sus) 4cm 2cm