Tipe: Koran
Tanggal: 1992-01-03
Halaman: 06
Konten
Color Rendition Chart 2cm 6. JUMAT LEGI, 3 JANUARI 1992 PASUGATAN Pagi Indonesia 06.30: Berita Pagi 07.00: Serbaneka 07.30: Film Rubic, The Amazing Cube 08.00: Pendidikan SLTP 08.30: Pendidikan SLTP 09.00: Pustaka Ilmu TVRI 05:30: Kuliah Subuh Tafsir (Bagian 1) 06.00: Selamat 1530: Film The Gobots 16.00: Film Seri Superboy 1630: Berita 16.45 Film My Sister Sam Miniseri Kedasih, Nusantara 17.30 Negeri Tercinta Nusantara Provinsi Sumatera Barat Daerah 17.00: Berita Tersayang 13.00 Film Flying Doctor 14.00: Film Sesame Street 15.00 Film The Incredible Hulk 12.00: Sinetron Bunga Bunga Episode Freefall 16.00: Film Beverly Hills 17.00 Film Adventures of Superman 17.30: Film Karts & Dog SERI Seri Engine Ludrication 09.30: Sinetron Miniseri Kedasib Episode Tali Kasib buat Kedasib (ID) 10.00: Olahraga 10.30: Wajah Mode 92 11.00 Pelajaran Bahasa Perancis dok de Cuisine La Leson 11.45: Film Favourite Son 12.30: Pendidikan SLTP (Siaran Ulangan) 13.00: Pendidikan SLTP (Siaran Ulangan) 18.00: Azan Maghrib 18.15 Cepat Tepat SMTA 18.45: Siaran Pedesaan 19.00: Berita Nasional Sebagaian besar pengun- jung tentu saja menghendaki Imaniar membawakan lagu- 1935 Pelajaran Bahasa Arab 20.00: Kami Ketengahkan 20.25: Dinamika 21.33: Drama Seri Losmen 22.30: Berita Terakhir 22.40: Film Cerita Prince of Terror Warisan Bu Brojo buat Kedasih Episode Tall PADA episode minggu lalu diceritakan, Bu Brojo memberikan wasiat berupa sebuah cin- cin peninggalan nenek moyangnya kepada Kedasih. Pemberian cincin wasiat itu rupanya sebuah isyarat kepergian Bu Brojo. Selang be- Kedasih H, TPL, berapa hari setelah pengsahan seperangkat Jumat 3 Januari, wasiat di hadapan notaris, Bu Brojo mening- Pukul 09.30 WIB. gal. Kepergian ibu asuh ini jelas membuat Ke- dasih dirundung murung yang berkepanjang- Kasih buat an. Ternyata Bu Brojo mewariskan juga sejumlah harta benda lain, di antaranya sebidang tanah seluas 2105 meter persegi berikut ba- ngunan dan segala isinya. Tak cukup itu, Bu Brojo juga mening- galkan sejumlah emas dan permata. 18.00: Dunia Dara 18.30: Seputar Indonesia 19.00: Berita Nasional 1930: Growing Pains 20.00 Film MacGyver 21.00: Dunia dalam Berita Pewarisan sejumlah harta kekayaan tersebut jelas membuat iri kalangan tertentu. Terutama menantu dan keponakan Bu brojo, Jalu dan Mirna, yang sejak semula memang sudah menunjukkan muka masam kepada Kedasih. Segala kemungkinan yang bakal terjadi, sebenarnya sudah dikatakan oleh Barot jauh hari sebelum- nya. Dan hal ini ternyata menjadi kenyataan. Sementara di pihak lain. tingkah Rudin belakangan semakin aneh saja. (agy) 2130: Informasi RCTI 21.40: Aneka Dialog 22.40: Film Bump in the Night 00.40: Film Another World akhir 01.40: Ber LESEHAN Pak Sosro, Taksi dan Malam Tahun Baru Drs KRT Sosrohadiningrat "Tadi saya sudah keliling kota untuk mencek suasana malam Tahun Baru. Enak Ibo bisa keliling kota. Cuma kali ini saya harus keluar uang Rp 14.000. Biasa untuk membayar taksi," ujarnya ketika dijumpai di teras Kantor Diparda, Selasa malam. Pak Sosro - panggilan akrabnya - pada malam Tahun Baru tetap berpakaian dinas, baju Hansip plus topinya. Hanya saja malam itu ia harus membungkus tubuhnya dengan jaket. "Maklum hawa dingin," katanya sambil tertawa. BAGI Kepala Dinas Pariwi- sata DIY Drs KRT Sosrohadi- ningrat malam Tahun Baru 1992 yang lalu mempunyai kesan yang teramat khusus, walaupun untuk itu harus me- rogoh kantong. Soalnya ia ber- kepentingan sekali terhadap suksesnya perayaan itu di se- panjang Jalan Malioboro. Bu- kan soal keamanan, tapi masa- lah pertunjukan yang digelar di jalan protokol ini. Tetapi seperti warga Yogya lainnya, menyambut Tahun Baru 1992 Pak Sosro tidak melupakan terompet yang belakangan telah menjadi salah satu atribut momentum tersebut. Di sela-sela hingar- bingarnya musik dangdut yang sedang beraksi di panggung depan kantor Diparda DIY ia menyembunyikan terompetnya. Kendati hanya di teras kantornya, Pak Sosro rupanya ingin juga menikmati detik-detik pergantian tahun baru tersebut. (sus) Lagu dan Bakmi bagi Imaniar BAGI Imaniar lagu dan bakmi tidak ada bedanya. Kalau dalam bakmi ada istilah nyemek (setengah basah), dalam lagu pun de-mikian. Ini dilontarkannya ketika minta pendapat audience mengenai lagu yang akan dibawakannya pada Gala New Year's Eve Fiesta di Ambarukmo Palace Hotel Yogyakarta, pada malam Tahun Baru 1992 lalu. "Oke, mau pilih lagu apa? Lagu nye- mek atau lagu bof serunya lantang kepada lebih dari 384 tamu undangan yang meme- nuhi Ruang Roro Jonggrang di lantai 7 hotel berbintang em- pat itu. MASS DEMANG Dendam 7 Dengan kerut di kening, Mandaya duduk di pringgitan bersama ibunya. Nyi Tilam me- tidak berharap bahwa Ki mang Werdi dan Nyi Werdi duduk bersama mereka, karena ada hal yang khusus akan dibicarakan- nya dengan anak laki-lakinya ist lagu bot. Selain menyemarak- Imaniar kan suasana Tahun Baru, lagu bot asyik dan pas untuk mengha- ngatkan suasana malam itu yang sedikit agak lembab dan dingin. Tetapi dasar Imaniar, beberapa lagu nyemek atau slow malahan meluncur dari bibirnya yang sensual. Lagu The Greatest Love of All-nya George Benson, Esok kan Masih Ada-nya Utha Likuma- hua, dan bahkan lagu keroncong Yen Ing Tawang Ono Lintang dibawakannya tanpa perasaan "bersalah". Imaniar, yang selalu enerjik di atas panggung, belum puas juga "menghibur" penonton. Usai membawakan lagu The Greatest Love of All, ia menghampiri seniman Sapto Hudoyo, salah seorang pe- ngunjung pesta Tahun Baru itu. Ia meminta Sapto menirukan se- penggal lagu berulang-ulang. Untunglah Sapto sendiri bekas juara seriosa, sehingga bisa menimpali suara Imaniar yang sopran. Dan tepuk tangan meriah bergema untuk seniman Yogya yang punya rambut keperak-perakan itu. (tor) SH.MINTARDJA: BERNAS PEMBENAHAN-Meski 'nasib' perfilman nasional pada tahun ini tidak akan jauh lebih baik, sedikitnya secara tematis ditandai oleh adanya kesadaran baru dengan munculnya Perfilman Nasional Tapi tema-tema klasik ma- cam komedi, laga, mistik dan sejenisnya juga masih terus ja- lan. Karena film jenis ini meru- pakan benteng terakhir dalam mengantisipasi kondisi perfilm- an yang ada. Bagaimanapun film jenis ini masih akan tetap punya pasar," tandas Garin, di kantor Sinema Utama, Jakarta, Jumat (27/12). Film Ekspresi, Simtom Kesadaran Baru EKSISTENSI perfilman nasio- nal di tahun 1992 ini, agaknya masih akan digayuti sejumlah persoalan yang belum tuntas. Menurut Garin Nugroho misal- nya, apa yang terjadi dalam per- filman nasional belakangan ini, dan agaknya akan terus berlan- jut di tahun 1992, adalah masa transisi yang ditandai dengan kesadaran baru tetapi belum menemukan jawaban. Kesadar- an baru itu, ditandai dengan munculnya sejumlah tema yang disodorkan sebagai film person- al atau ekspresif. yang sudah menginjak dewasa itu. Film-film ekspresi atau per- sonal, menurutnya, harus tetap ada. Lepas dari pertimbangan pasar, film jenis ini ibaratnya benda-benda musium yang ha- rus tetap dipertahankan. "Buat saya, membuat film asal tahu tu- juannya, sudah cukup," katanya. Lebih lanjut dikatakan, untuk mencari jalan keluar dalam ke- melut perfilman belakangan ini, tidak cukup dengan mengada- kan diplomasi potitik, seperti mendatangi DPR, mengadakan Mubes, misalnya. Tapi kalau mau sukses, hendaknya disertai dengan kemenangan-keme- nangan realitas," lanjut sutradara Cinta dalam Sepotong Rotiyang baru saja dinobatkan sebagai film terbaik FFI 91 ini. ang pendapa serta menggoyang lampu minyak yang sudah me- nyala. Langit tampak mendung dan malam yang gelap pun te- rasa turun lebih cepat. Garin juga menggarisbawahi, pada tahun 1992 ini sejumlah Aksi Teror Sang Pangeran Kegelapan "Kau ingat gadis yang datang memperkenalkan diri itu?" berta- nya Nyi Tilam. "Ya, kenapa? Bukankah baru tadi pagi ia datang kemari?" sa- hut Mandaya. Film Cerita, The Prince of Terror, TVRI Stasiun Pusat Jakarta, Jumat 3 Januari, Pukul 22.40 WIB. "Mandaha," berkata ibunya setelah Mandaya duduk bersan- dar dinding di sebelahnya. Ke- dua tangannya bersilang di da- da. Udara memang terasa basah bersih." berhembus mengusap tiang-ti- film dengan tema yang bera- gam, semakin jelas pasarnya. Film laga, komedi, maupun film jenis personal sekalipun akan menuju ke arah kemapanan pangsa pasar. guk. "Jangan berprasangka buruk terhadap gadis itu. Ia tidak da- tang karena di rumah ini ada se- orang jejaka. Tetapi ia benar-be- nar datang dengan hati yang Dikatakannya pula, era sine- ma elektronik jelas punya pe- ngaruh terhadap pasar film na- sional. Tapi bagaimanapun pe- nonton datang ke bioskop akan mencari sesuatu yang baru. Se- perti film seks atau sadisme mi- salnya, tetap akan menjadi pri- madona, karena hal ini tidak di- dapatkan dalam media elektro- nik, yang memang terkena sen- sor ketat. "Film-film yang mem- bawa suasana keintiman, yang tidak mereka dapatkan, itulah yang dicari penonton," lanjut- nya. "Aku juga tidak berpikir sam- pai ke sana, Ibu. Bahkan jika i- bu tidak memanggilku dan membicarakannya sekarang, a- ku cenderung untuk melupa- kannya." "Mandaya," berkata Nyi Ti- lam, "jika Ki Muwara minta a- naknya untuk memperkenalkan diri kepadaku, padahal anaknya seorang gadis, maka bukankah menjadi kewajibanku untuk "Aku pernah berkenalan de- minta kepadamu, agar kau juga ngan ayahnya dahulu. Tetapi itu datang menemui pamanmu Mu- sudah lama terjadi, pada saat-sa- wara untuk memperkenalkan at menjelang remaja. Tampak- dirimu?" nya ia masih ingat masa-masa itu, sehingga ketika kami sudah sama-sama menjelang hari tua, ia masih saja bersikap baik. Meskipun ia tidak datang sendi- ri, tetapi ia minta anak gadisnya datang memperkenalkan diri kepadaku. Mandaya mengangguk-ang- Menyinggung prospek para aktor dan aktrisnya di tahun 1992, Garin punya pandangan, aktor dan aktrs baru masih a- kan tetap di pakai. Terutama mereka yang berhasil di ajang FFI 91, akan mengeruk banyak keuntungan, karena banyaknya tawaran. "Dalam hal ini mereka diuji konsistensinya. Apakah bi- sa mempertahankan prestasinya atau tidak," tambahnya. "Apakah hal itu harus dilaku- kan secara khusus, Ibu? Bukan- kah pada suatu saat nanti aku juga akan berkenalan dengan paman Muwara itu?" Begitu juga artis-artis lama macam Rano Karno, Lidya Kan- dou, masih tetap laku. Aktris seperti Lidya, Garin mengistilah- kan, sudah mencapai titik balik. Tidak ada kejutan-kejutan da- lam kariernya sebagai bintang film. Kemapanan sudah ditemu- kan. "Main di film jelek pun, ia tetap kelihatan main bagus," ka- tanya. "Sebaiknya kau datang kepa- danya, sebagaimana Wening te- lah datang kemari, Mandaya. A- pa salahnya kau datang mem- Bernas dok film ekspresi atau personal. Labbes Widar, sutradara "Lagu untuk Seruni' ini, juga menyerukan tentang perlunya pembenahan suprastruktur. atau bintang televisi, itu sah sa- ja. Pada saatnya akan ditemu- kan masing-masing cocok di mana, sinetron atau film layar lebar. FILM produksi Italia karya sutradara Lamberto Bave The Prince of Terror berkisah ten- tang teror yang dilancarkan oleh makhluk mungil semacam janin manusia, yang dilahirkan oleh pasangan orang biasa, Arana dan Pitty. Atas perintah Sang Pangeran Kegelapan, makhluk ini sepanjang hari melakukan teror kepada masyarakat setem- pat dengan mengisap darah dan mencabut nyawa manusia. Se- luruh penduduk panik, diharu- biru ketakutan. Tak seorang pun bisa mencegah aksinya. "Sebenarnya kami sudah ber- gabung sejak tiga tahun lalu. Tetapi kami baru menyelengga- rakan kegiatan yang cukup be- sar di awal tahun 1992 ini. Da- lam waktu sepanjang itu, kami selalu mencoba memikirkan un- tuk berbuat sesuatu terhadap a- nak-anak. Dan, baru sekarang i- ni kami memberanikan diri me- nyelenggarakan festival," kata Derry Sima, pimpinan Teater Keliling yang menjabat benda- hara di Peta, saat ditemui di Arana dan Pitty sendiri tak paham kenapa keturunannya TVRI Stasiun Pusat Jakarta, Ka- bisa dititisi kuasa kegelapan, mis (02/01). yang tak lain simbol kejahatan Menurut Derry, berdasarkan tersebut. Pada mereka orang pengamatan panjang seiring de- biasa dan baik-baik. Tentu saja, ngan pementasan kelilingnya di kejahatan janin itu harus dila- beberapa daerah membuktikan, wan. Harus suatu kekuatan teater anak-anak sudah saatnya tandingan untuk menandingi difestivalkan. "Banyak sekali Sang Pangeran Kegelapan. grup di daerah seperti Surabaya, (agy) Padang atau Yogyakarta yang perkenalkan dirimu." Seperti biasa Mandaya tidak banyak membantah. Ia pun ke- mudian mengangguk sambil menjawab, "Baiklah, Ibu. Besok aku akan datang memperkenal- kan diri kepada paman Muwara. Aku akan mengajak Mas De- mang untuk mengawani aku." "Itu tidak perlu, Mandaya. tu Apakah kau tidak berani pergi sendiri?" SEMENTARA itu Labbes Wi- dar menyatakan, kalau organi- sasi perfilman belum dibenahi, masih adanya orang-orang film yang datang ke DPR dan sejum- lah campur tangan pemerintah tidak dikurangi, dunia perfilman nasional akan mandeg. Ia me- ngharapkan, di tahun 1992 ini akan terjadi sebentuk deregulasi di bidang perfilman dan adanya pemihakan yang jelas terhadap pembinaan perfilman nasional. Juga, diharapkannya orang-o- rang film diberi kepercayaan untuk mengatur dirinya sendiri. Tidak terlalu banyak campur ta- ngan dari pemerintah. Menyinggung tema-tema film yang disodorkan di tahun 92, sutradara film Lagu untuk Seru- ni ini mengatakan, tema sosial yang lebih dekat dengan perma- salahan penontonnya, akan le- bih mendapat porsi lebih diban- Lagi pula, lanjut Garin, aktor ding tahun sebelumnya. Karena dan aktris nantinya akan menca- ragam ini akan memiliki pros- ri posisi masing-masing. Bolak- pek pasar yang cukup baik. balik sebagai bintang layar lebar "Dan tema sosial itu nantinya *** Menurut Labbes, kini belum saatnya untuk bicara tentang pasar film nasional. Yang lebih perlu, benahi sistemnya, sarana- nya, dan teknologinya. "Bagai- manapun, kita akan mengarah pada sistem globalisasi dunia. Orientasi kita tak sekadar pasar dalam negeri, tapi juga mulai melirik kemungkinan-kemung- kinan peluang pasar luar negeri. Untuk mencapai itu, harus di- ciptakan mekanisme pasar yang harmonis," tambahnya. Festival Teater Anak-anak PERSATUAN Teater Anak-a- nak (Peta) yang beranggotakan 25 sanggar teater anak-anak se-DKI Jakarta, bekerjasama de- ngan Direktorat Kesenian dan Yayasan Cipta Budaya Teater Keliling, akan menyelenggara- kan festival teater anak-anak se- DKI Jakarta pada tanggal 18 dan 19 Januari, disusul festival seru- pa untuk tingkat nasional pada April mendatang. "Bukan tidak berani, Ibu. Te- tapi sekadar mengurangi keka- kuan karena aku orang baru di sini." Tetapi ibunya tersenyum. Ka- tanya, "Sudahlah. Kau bukan kanak-kanak lagi. Kau tahu ba- gaimana kau harus bersikap. Se- kali lagi aku minta kau tidak u-- sah mengajak siapa-siapa." Mandaya mengangguk-ang- guk lagi sambil menjawab, "Ba- iklah, Ibu." Seperti yang dipesankan oleh ibunya, maka di hari berikutnya Mandaya merencanakan untuk menemui Ki Muwara. Adalah kebetulan kakeknya tidak me- ngajaknya pergi. Ki Werdi sen- diri hari itu tidak pergi ke mana- AKTOR yang terkenal seba- gai bintang action dalam serial Mad Max, Mel Gibson, Jumat berhasil memenangkan The Shakespeare Theatre's Will A- ward tahun ini, atas perannya sebagai Hamlet dalam film yang disutradarai Franco Zeffirelli dengan judul yang sama. Penanggungjawab artistik Shakespeare Theatre Michael Kahn mengatakan, Mel masuk dalam seleksi karena penampil- annya dianggap membantu me- ngenalkan teater klasik kepada para penonton film dan anak- anak. "Satu hal yang sangat jarang terjadi, orang yang kerap pesta mau menempatkan diri dalam kegiatan ini," ujar Kahn. Selain membintangi film, Mel juga tampil dalam video yang diberi nama Mel Gibson Goes Back to School yang diputar di sekolah-sekolah. Dalam video itu Mel menjelaskan kepada pa- ra siswa tentang Hamlet dan se- gala kegiatan di luar syuting. Dan video ini telah dikirim ke- pada 18.000 guru sebagai salah satu mata pelajaran. Semula, untuk kepentingan film Hamlet, Mel menyangka, ide yang bagus untuk mengu- bah gaya rambutnya, demi pe- ranannya sebagai tokoh utama dalam drama serius itu. Se- akan mengarah pada proses, apa yang dinamakan, menyindir diri sendiri," katanya. Sementara aktor dan anggota Dewan Kesenian Jakarta, Adi Kurdi mengatakan, sebaiknya film nasional di tahun 1992 le- bih mendekatkan diri pada per- soalan-persoalan yang ada di nya, mengambil masyarakat. tema-tema yang mengacu pada keseharian penontonnya. "Kare- na pada hakekatnya, penonton itu akan bercermin terhadap diri sendiri. Kalau tema-tema yang disodorkan, jauh dengan perso-tangi film The Bounty pada ta- alan masyarakat, maka film kita hun 1984. Dan sepanjang scene juga akan semakin jauh dengan pertarungan pedang, banyak penontonnya," tambahnya. orang mengkhawatirkan pung- hingga yang dilakukannya tidak saja memotong rambut, melain- kan juga mencelupnya sebaik mungkin. Tapi hasilnya, sung- guh merupakan satu bencana. Mel yang mempesona lalu terli- hat seperti memakai helm ber- ujud jeruk dan memanggil seo- rang ahli make up artis untuk memperbaikinya. Akhirnya, sang bintang harus menerima sebutan 'si dungu' dengan po- tongan rambut ala Beatles. Demi tuntutan peran, Mel harus menghentikan rokok juga seperti saran pelatih dialeknya, yang disewanya untuk mem- bantu menghilangkan aksen Amerika-Australia yang dimiliki- nya. Untuk memberikan sen- tuhan yang lebih asli, Mel juga belajar mengendarai kuda, mes- kipun punggungnya terasa sakit lantaran jatuh ketika membin- Dalam festival tersebut, me- nurut Derry, bentuk garapan ti- dak dibatasi hanya dimainkan oleh anak-anak sebagai peme- rannya, tetapi juga oleh orang dewasa asal garapan benar-be- nar dikonsumsikan bagi penon- ton anak-anak. "Dan tentu saja ada biaya pendaftarannya dong, itu kan sebagai perikatan tang- gungjawab," katanya. (abi) sangat potensial," katanya. Dikatakannya, Peta tidak ha- nya akan menyelenggarakan festival tingkat DKI Jakarta ter- sebut. "Event ini akan kami lan- jutkan pada tingkat nasional, pada bulan April 1992 nanti. Dan akan kami lanjutkan ke ti- ngkat ASEAN yang akan kami a- dakan di Singapura," tandasnya. Khusus untuk festival teater anak-anak tingkat nasional, Peta akan menanggung biaya ako- modasi bagi seluruh peserta. "Pendaftaran bisa dilakukan via pos ke sekretariat Peta, Jalan Harpa II BB 21 Kelapa Gading Jakarta 14250, atau Sdr Ignatius gi," katanya dalam suatu wa- wancara dengan majalah video Abi d/a Persda Jalan Palmerah Eyewitness Barat 33 Jakarta Pusat. Cuma karena keterbatasan panitia, ka- mi akan membatasi berapa ju- SINEAS India terkenal Satyajit Ray (70) akan menerima peng- hargaan Oscar khusus karena pengabdiannya yang total da- lam dunia perfilman. Tetapi belum dapat dipastikan apakah Maret mendatang ia mampu ter- bang ke Hollywood untuk me- nerima penghargaan bergengsi tersebut, karena gangguan kese- hatan yang dialaminya dalam beberapa tahun terakhir. "Jujur saja, bisa atau tidak tergantung dokter saya. Maksudnya, jika dia bilang saya cukup sehat un- tuk pergi, maka saya akan per- Selama kariernya sebagai su- tradara, Ray sudah memproduk- si sekitar 30 film, sebagian da- mlah grup yang ikut ambil bagi- lam bahasa Inggris dan lainnya an," lanjutnya. mana. la ingin beristirahat sam- bil mengamati burung-burung peliharaannya. Ia tidak sempat melihat seekor menconya sakit dan mati dua hari yang lalu. Ia marah karena pembantunya ter- lambat memberitahukan kepa- danya, bahwa burung itu sakit. Baru kemudian pembantunya i- memberitahukan bahwa menco itu telah mati. Hari itu ia akan melihat bebe- rapa ekor burung yang dipeliha- ranya dengan baik di dalam be- berapa sangkar. Dua ekor beki- sar di dua buah sangkar yang dibuat khusus. Ketika matahari bergeser se- makin tinggi di langit, maka Mandaya pun telah meninggal- kan halaman rumahnya. Ketika ia bertemu kawannya dan berta- nya ke mana ia akan pergi, ma- ka Mandaya itu pun berkata, "Disuruh ibu. Ada perlu sedikit dengan orang padukuban sebe- lah." Lewat "Hamlet" Mel Gibson Terima 'Shakespeare Award' mer dan Kenneth Branagh. Dan film Hamlet yang sebagi- an besar scene-nya diambil di Skotlandia, menurut Mel, meru- pakan sesuatu yang paling me- ngerikan yang pernah dilaku- kan. Dalam film ini ia mesti berintegrasi dengan kultur yang samasekali beda. Harus masuk dalam tipe karakteristik yang belum pernah diperankannya. Hamlet disebutnya sebagai se- buah cerita indah yang bikin puyeng kepala. Pengarah laku dalam film La- gu untuk Seruni ini menam- bahkan, apa pun bentuknya, o- rang film harus pintar mengolah konflik, sehingga masyarakat penonton merasa terwakili. Ter- serah caranya, melalui kerja ko- lektif, atau secara personil, yang jelas ada motivasi untuk mem- buat film sebagai bagian dari problem masyarakat itu sendiri. Satyajit Ray akan Terima Oscar Khusus Kawan-kawannya tidak berta- nya lagi. Dan Mandaya pun me- langkah terus menuju ke padu- kuban sebelah. Ketika Mandaya sampai di dalam bahasa Bengali. Jika Ma- ret depan betul ia menerima Os- car khusus tersebut, berarti itu penghargaan tertinggi yang per- nah diterimanya. "Ini berarti u- jung bagi segala jenis penghar- gaan. Saya pikir tidak akan ada apa-apa lagi setelah Oscar ini. Saya senang. Saya sangat baha- gia karena Oscar itu akan men- jadi sesuatu yang sangat istime- wa," katanya. (Rtr/mhg) gungnya. Tetapi, urusan punggung itu rupanya justru tak begitu dita- kutkan Mel sendiri. Permasalah- an yang paling berat adalah mendapatkan pegangan tentang karakter Hamlet. The Will Award itu sendiri diberikan secara rutin sejak tahun 1988 oleh The Shakes- peare Theatre Board of Trustees Penghargaan ini diberikan kepa- da mereka yang telah memban- tu mengenalkan teater klasik. hingga punya peluang-peluang Sedangkan penerima terakhir "Dan jangan beranggapan, penonton itu lebih bodoh, se- untuk membodohi penonton. Saya lebih condong mengata- kan, tahun 92 sebagai tahun belajar bagi orang-orang film. Biarkan ia penghargaan ini termasuk sutra- dara Joseph Papp dan aktor Kevin Kline, Christopher Plum- Mel Gibson dan Glenn Close dalam film "Hamlet". a- danya. Tanpa ada pengarahan Eros Djarot: Perfilman Nasional Tak Punya Sistem macam-macamnya. Asal di- ciptakan iklim yang sehat. Mi- salnya di badan sensor, harus benar-benar dipertanggungja- wabkan, dengan menerbitkan buletin setiap bulan, misalnya. Sehingga masyarakat akan men- dapatkan informasi, kenapa film A lolos, sementara film B tidak," ungkapnya. (agy) regol halaman rumah Ki Muwa- ra, maka ia pun menjadi berde- bar-debar. Tetapi Mandaya telah memaksa dirinya utnuk mema- suki halaman rumah itu. Temyata Mandaya memang beruntung. Ki Muwara masih belum berangkat ke sawah mes- kipun ia sudah bersiap-siap. Ketika Ki Muwara melihat da- ri celah-celah pintu seketbeng yang tidak tertutup rapat, maka Wening telah mendekatinya. A- gaknya gadis itu juga sudah me- lihat Mandaya memasuki regol halaman rumahnya. "Anak muda itulah anak Nyi Tilam, Ayah." "O," Ki Muwara mengerutkan keningnya. "Untuk apa ia datang kema- ri?" bertanya Wening. "Apa salahnya?" sahut ayah- nya. "Aku akan menemuinya." Ki Muwara pun kemudian dengan tergesa-gesa menyong- song Mandaya. Lewat pitnu se- ketbeng Ki Muwara turun ke ha- laman. MEL Gibson sebenarnya tak lebih dari seorang bapak yang betah bermain-main dengan e- nam anaknya. Atau seorang pe- ternak yang selalu rindu kepada sapi-sapinya di 323 hektar pe- ternakanya di Australia. Mandaya yang melihat seo- rang laki-laki datang menyong- Sedudah membintangi sekian film dan menjadi meteor yang menyilaukan Hollywood, kepa- da wartawan Reuter setahun la- lu, Mel mengaku merasa letih dan ingin pulang ke Australia untuk menjalani kehidupannya sendiri. Kembali kepada Robyn, istrinya, yang selalu disebutnya sebagai wanita kuat yang dicin- tainya. Juga kepada anak-anak- nya yang dengan bermain ber- sama-sama membuatnya jadi di- rinya sendiri. PADA 1992 ini diharapkan adanya perubahan-perubahan positif bagi perfilman nasional. Tetapi dari sejumlah indikasi yang ada menunjukkan kondisi perfilman domestik tersebut ti- dak akan berbeda jauh dengan kenyataan yang terjadi pada tahun lalu. Baginya, terus-menerus beru- rusan dengan film dan nama- nama peran, karakter-karakter yang bukan dirinya sendiri, ter- nyata meletihkan. Dunia akting yang digelutinya ternyata tak selamanya nikmat. Dan setelah merampungkan Hamlet bersa- ma Glenn Close, ia merasa telah sampai pada satu titik di mana ia mesti kembali kepada dirinya sendiri. "Bagaimana bisa bangkit, toh konsep yang kita jalani ini tidak jelas. Sistem juga tidak ada. Ya ketiadaan sistem itulah sistem yang sedang kita anut sekarang ini. Kebangkitan perfilman baru akan terjadi pada pertengahan tahun 1993. Sebab pada masa i- tu, orang perfilman minimal su- dah memiliki kesadaran ber- konstitusi untuk melakukan se- suatu di masa mendatang," tan- das Eros Djarot, produser dan sutradara film, di kantornya, di bilangan Bintaro Jakarta Selatan, Kamis (02/01). Meski kondisi perfilman na- sional pada tahun ini tidak akan lebih baik, tetapi Eros yakin film Indonesia tidak akan mati. "Saya tetap optimis itu. Sebab hanya bersamaan dengan matinya bangsa inilah film kita punah. Dan itu tidak bakal terjadi," lan- jutnya. "Saya ingin beristirahat sela- ma sepuluh bulan atau satu tahun. Jika tidak karena alasan yang lain, orang pun akan mulai merasa bosan melihat saya," ke- luhnya. Ternyata tidak. Toh akhirnya tak bisa menolak ta- waran bermain dalam produksi film baru. Eros lalu menyinggung lahir- nya generasi muda perfilman yang menandai perkembangan perfilman nasional selam 1991 dan para sineas muda tersebut konon merupakan generasi pe- nuh harapan. Bagi Eros, genera- si baru itu bukan produk suatu proses pembinaan yang bagus. "Mereka itu lahir di jalanan. Di negara kita tidak ada pembina- an generasi perfilman. Analisa saya ini berdasarkan dari sisi o- byektif, bukan berdasarkan ke- songnya, mengangguk hormat: Demikian Ki Muwara mendekat, Mandaya itu pun bertanya, "Ma- af, aku ingin menemui Ki Mu- wara." Ki Muwara tertawa. Katanya, "Akulah orangnya, Ngger. Mari- lah, naiklah. Bukankah kau a- nak laki-laki Nyi Tilam?" "Ya, Ki Muwara. Tetapi apa- kah Ki Muwara pernah menge- nal aku sebelumnya?" Ki Muwara tertawa. Katanya, "Duduklah." Mandaya pun kemudian du- duk di pringgitan. Sementara Ki Muwara masuk ke dalam untuk membenahi pakaiannya serta berpesan kepada Wening untuk menyiapkan dan menghidang kan minuman dan makanan ba- gi tamunya. "Bibi Siyem baru pergi seben- tar, Ayah." "Kenapa bibi Siyem?" "Bukankah minuman dan makanan itu harus dihidang- kan?" Tidak usah bibi Siyem. Kau sajalah yang menghidangkan." "Kenapa harus aku?" Karier bintang asal Australia ini dimulai lewat peran serdadu Australi dalam film Gallipoli (1980). Namanya mulai dikenal luas lewat Mad Max 1 dan Mad Max II, Lethal Weapon dan Road Warrior. Selain Air Ameri- ca dan Hamlet, ia juga muncul bersama Goldie Hawn dalam Bird on A Wire Bersama Sigo- urney Weaver, ia tampil dalam film Year of Living Dangerously yang berlatarbelakang suasana kekerasan politik zaman orde lama di Indonesia. Ayahnya, Gibson Jr, seorang pekerja di jawatan kereta api di New York, beremigrasi ke Aus- tralia untuk menghindarkan anak-anaknya dari dinas milisi dalam Perang Vietnam. Meski-> pun lahir dan remaja di New York, Mel merasa tak pemah bisa menjadi 'Amerika'. "Saya merasa lebih menyenangkan di Australia daripada di tempat mana pun lainnya. Saya bukan lagi seorang Amerika. Saya merasakan adanya sebuah jarak dengan Amerika," katanya. (TST/Rtr/ndo) Eros Djarot inginan," katanya. dok Diberikannya contoh, pembi- naan generasi baru perfilman di Malaysia cukup bagus dan hal i- tu sangat memungkinkan pada suatu saat nanti, film negeri tersebut akan bangkit. "Mereka ingin filmnya maju, maka dibentuklah dewan film yang bagus, studio-studio ba- gus, kamera-kamera bagus. Ma- syarakat kita sering terhanyut dalam membicarakan keberha- silan sineas muda. Sebenarnya tidak perlu pembicaraan seperti itu. Dunia film adalah dunia kreativitas. Kalau sudah berbin- cang soal kreativitas, maka a- danya pembatasan usia atau pe- nggenerasian sineas itu tidak perlu lagi. Sebab kreativitas bisa terjadi atau dilakukan oleh siapa saja, tidak terpagari oleh usia," katanya. MENURUT Eros, pengelom- "Tidak harus, Wening. Tetapi sebaiknya kaulah yang melaku- kannya." Wening tidak menjawab. Se- mentara itu, Ki Muwara telah pergi ke pringgitan untuk me- nemui Mandaya. pokan tua muda hanya akan melahirkan intrik-intrik politik, yang nantinya justru akan mela- hirkan kecanggungan. "Yang je- las, yang muda tetap mende- ngarkan yang tua. Sebab sekecil apa pun, mereka yang tua itu sudah berjasa yang dengan be- gitu harus kita hormati," kata- nya. "Agaknya ibu pun bermaksud demikian, Paman!" berkata Man- daya sambil mengangguk-ang- guk kecil. Muwara pun kemudian berta- nya, sejak kapan Nyi Tilam dan Pada 1991, Eros sendiri tidak membuat film dan lebih beru- rusan dengan pelbagai birokrat sehubungan dengan perjuang- annya terhadap dunia film itu sendiri. Seorang wartawan seni- or di Jakarta menilai, sebagai se- niman pada tahun lalu Eros jus- tru lebih banyak bicara dan ti- dak berkarya sehubungan de- ngan kapasitasnya sebagai seni- man. Kritik ini dibantah Eros. "Memangnya saya ini mesin' Apakah eksistensi seniman itu hanya dibuktikan dengan meng- alimnya karya-karya? Apakah si- 'neas yang baik itu hanyalah me- reka yang bisa mencetak lima judul film setahun? Apa gunanya saya berkarya kalau tidak mem- berikan sesuatu kepada masya- rakat? Pada saatnya kita harus bicara, sebab memang diperlu- kan. Siapa sih yang akan mem- perjuangkan nasib kita kalau bukan kita sendiri? Kalau kita hanya berkarya, sedangkan la- pangan yang disediakan untuk kita tidak sehat, apa gunanya berkarya? Saya tidak mau terje- bak menjadi tukang. Bikin film itu bikin 'sesuatu'. Sebab itulah yang dibutuhkan orang. Kalau- pun saya tidak melahirkan film pada tahun lalu, toh saya bisa mengerjakan yang lainnya," pa- par Eros penuh semangat. (abi) Mandaya tinggal di padukuban induk. Mandaya dengan singkat menceritakan kenapa ia dan ibunya berada di padukuban induk sejak beberapa pekan ini. "Kakek dan nenek menjadi kesepian. Sementara itu tidak ada keluarga lain yang dapat menemani mereka," berkata Mandaya kemudian. Seperti pesan ibunya, maka Mandaya pun telah memperke- nalkan diri, "Menurut ibu, ibu telah berkenalan dengan paman sejak lama. Karena itu, sebagai- mana Wening telah datang un- tuk memperkenalkan diri, maka ibu pun minta aku datang kepa- da paman." "Terimakasih Ngger: Keda- tangan angger agaknya telah menyambung persahabatanku pringgitan dengan ibumu yang sempat ter- putus untuk waktu yang pan- jang. Tetapi bahwa dahulu kami sering bermain bersama, maka rasa-rasanya yang terputus itu dapat disambung lagi." Demikianlah, maka seperti pesan ayahnya, Wening pun te- lah menghidangkan minuman dan makanan. Meskipun bibi Si- yem sudah kembali, tetapi We- ning sendirilah yang membawa minuman dan makanan ke "Apakah kalian telah berke- nalan bertanya Ki Muwara. "Sudah, Paman. Kami berke- nalan ketika Wening menemui ibu di rumah kami," jawab Mu- wara. "Kalian berasal dari sebuah padukuban yang sama. Karena itu, sudah sewajarnya kalian sa- ling mengenal. Bahkan menjadi akrab seperti sanak kadang sendiri." (Bersambung) LUAR 4cm TAHUN BARU BASAH Tepat m melanda kawasan sepanjang panta dan lalu lintas terhenti Ghana Bebaskan 1.00 ACCRA - Pemerintah Ghan kepada 1.000 orang lebih Dewan Pertahanan Nasion Ghana, Kamis. Sebagian be adalah penjahat kriminal. M an amnesti di negara peng juta itu mencakup mereka Kendati demikian, mereka subversi, pembunuhan, p gangan narkotik, penculik pok yang beruntung me tahanan yang mendapat mendapatkan keringanan dihukum seumur hidup d tahun dan mereka yang menjadi hukuman seumur Korban Minuman Ke NEW DELHI- Jumlah kom keras beracun di India hin sebelumnya, seperti diberi orang. Peristiwa tragis Pengunjung bar murahan duk miskin tersebut datang merayakan malam pergar menyadari bahwa minuma keracunan. Puluhan korba dan kemungkinan besar ak Bush PRESIDEN George Bus sedang melawat ke Asia-P Empat negara dikunjun hari, Australia, Singapura, Selatan, dan Jepang. Misi memang sudah berubah tertunda sejak Novembe Semula, lawatan ini puny politis. Tapi kemudian politis hanya menjadi ke dari misi sesungguhnya: e mi, khususnya perdagang - Jepang. Setiap orang Amerika Presiden Amerika itu membenahi kehidupan mi di dalam negeri. Seja rang Teluk, Bush sudah b setelah perang selesai An akan membangun ek dalam negerinya. Tetapi Amerika masih merasa tinggal janji. *** TUJUAN utama di Asi lah Jepang. Walaupun de Amnesti Internasional di ington sempat "titip supaya Bush juga memp kan masalah hak asasi m di Asia bila bertemu para pemimpin negara- kawasan ini. Amnesti Inte nal itu blak-blakan mint: GRATIS PUNCAK DI YG MEMBUA YEN BIAO KUNGFU MA HARI INI ATRIUM 6 73.00-15.00-17.00 19.00-21.00 Penggarapan yg penub nuansa baru dan ide'gila SELAMA 18 BUL Dgn lokasi eksotis yg mendukung aksi spekta GURUN SAHARA MAROKO SPAN INGGRIS & FILIP STUDIO 1 OPERA Co MA ghost
