Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bernas
Tipe: Koran
Tanggal: 1992-05-22
Halaman: 02

Konten


2cm 2. JUMAT LEGI, 22 MEI 1992 BERNAS YOGYAKARTA Pembebasan Tanah Kantong Masalah Besar IKIP Yogya Diadili, Mengemudi Kurang Hati-hati BANTUL ML (49) warga Mayangan, Probolinggo, Jatim, diajukan ke persidangan di PN Bantul kemarin oleh Jaksa Penuntut Umum YB Mulyanto, karena didakwa sebagaimana diatur dalam pasal 359 KUHP, yakni kurang hati-hati dalam mengemudikan bus, menyebabkan tewasnya Hery. Di depan Majelis Hakim PN Bantul yang diketuai Hadi Istikno BA, dibantu hakim Paul Siburian SH dan Sri Andini SH, JPU dalam membacakan dakwaannya, secara rinci menguraikan, bahwa tanggal 25 Februari 92 pukul 04.00 terdakwa telah menewaskan Heri, pengemudi Daihatsu. Pagi itu, ML yang mengemudikan Bus "Mila" Nopol N 3701 R, dari terminal bus Umbulharjo melaju di jalan jurusan Yogya-Solo. Sampai di dekat Dusun Kanoman, Desa dan Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, tepatnya saat berada di tikungan sebelah timur pom bensin, matanya silau oleh sorot lampu mobil didepannya. Dalam keadaan jalan menikung tajam, terdakwa yang datang dari arah barat ini mengambil jalan terlalu ke kanan. Sedang korban bernama Heri, pagi buta itu juga melaju di jalan tersebut dengan mengemudikan Daihatsu Nopol B 7819 HE. Terdakwa yang merasa silau oleh sorot lampu mobil, akhirnya menabrak Daihatsu yang dikemudikan korban. Akibat kecelakaan itu, korban yang tubuhnya tergencet body mobil, tewas seketika. (saf) Marsanti Tewas Ditabrak Bus BANTUL Terdakwa Mus (58) sopir bus warga Sedayu, Turen, Malang, Jatim, oleh Jaksa Penuntut Umum FX Heri Sumanta SH, dibawa ke sidang pengadilan didakwa menewaskan Marsanti seorang pelajar SMP yang akan menyeberang jalan. Terdakwa, di depan Majelis Hakim PN Bantul yang dipimpin Ny Mikaila Warsito SH, dengan dibantu, Hakim Anggota Untung Widarto SH dan Fery Meriwati Tobing SH, tanpa didampingi pengacara. Tanggal 4 Desember 1991, pukul 06.45, terdakwa mengemudi- kan Bus "Agung" nomor Polisi N 3789 EK, melaju dari arah barat, dari terminal Umbuharjo Yogya, rencananya menuju Malang, Jatim. Sementara saksi Sabar anggota Polwil Yogya, pagi itu mengen- darai sepeda motor Yamaha. Sesampainya Dusun Kanoman, Desa dan Kecamatan Banguntapan, Bantul, terkejut melihat ada pengendara sepeda angin yang oleng ke tengah jalan. Untuk menghindari terjadinya tabrakan, Sabar berusaha meng- hindari sepeda angin tersebut dengan membelokkan motornya ke arah kanan. Namun ban motor yang dinaikinya slip, hingga motornya roboh. Terdakwa yang datang dari depan dengan kecepatan 50 KM per jam, melihat ada motor yang roboh dan jaraknya sudah terlalu dekat, menjadi gugup. Ia membanting kemudi ke kiri. Tetapi Sabar sempat terseret hingga beberapa meter karena tersangkut gardan bus, namun helm yang tak terlepas dari kepalanya itu telah melindunginya. Sedang bus menghindari motor yang roboh, berhasil. Tapi bus nyelonong ke arah kiri, justru menabrak Marsanti sehingga pelajar SMP itu tewas seketika. (saf) 58 Jupen Dikerahkan BANTUL - Sebanyak 58 Juru Penerang (Jupen) di 17 Kecamat- an se Bantul kini secara intensif dikerahkan untuk mengantisipasi kegiatan kampanye Pemilu di wilayah kerjanya masing-masing. "Untuk itu kami meminta kepada segenap Jupen di wilayah Bantul bila menghadapi suatu gejolak yang berkaitan dengan politik, hendaknya jangan ditangani sendiri, tapi lebih baik hal tersebut dilaporkan melalui pihak berwajib," kata Kepala Kantor Deppen Bantul, Parmoso, BA. (jok) KHATIB JUMAT Khatib dan Imam Jumat pada tanggal 22 Mei 1992 di Kotama- dya dan Kabupaten se Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah sebagai berikut : KECAMATAN GONDOMANAN: Masjid Besar Kauman, H Djarnawi Hadikusuma. Masjid Muttaqin Selatan Pasar Beringharjo, Drs Marwazi. Masjid Baiturrohim Mapolresta Ngupasan, H Abunda Faruk. Masjid Wakaf Al-Makmur Lobaningratan, Drs M Zaki ML/T Sugiarto SmHk. KECAMATAN GONDOKUSUMAN: Masjid Syuhada Kotabaru, Drs HA Azhar Basyir MA. Masjid Wakaf Al-Mujahidin Klitren Lor, Drs Med Moh Najib. Masjid Balai Yasa Pengok PJKA, Drs H Kamal Muchtar. Masjid Sonyoragi Baciro, Drs H Marsum. KECAMATAN DANUREJAN: Masjid Al-Mujahidin Juminahan, Drs Moh Hafidz MSA. Masjid Nurul Iman Ledok Macanan, Drs M Najib. Masjid Ukhuwah Islamiyah Tegal Lempuyangan, Abul Choir. KECAMATAN NGAMPILAN: Masjid Baiturrohman Asrama Polri Pathuk, Ahmad Mujahid BA. Masjid Taqwa Suronatan, Drs H Fahmi Muqaddas. KECAMATAN GEDONGTENGEN: Masjid Danujo Kemetiran Kidul, M Muhsin. KECAMATAN MERGANGSAN: Masjid Al-Amin Keparakan Lor, Drs Djamhari. Masjid Al-Ikhlas Mergangsan Lor, Maksum Hanafi. KECAMATAN UMBULHARJO: Masjid Baiturrohman Pandean, H Sayyidurrusli HS. KECAMATAN JETIS: Masjid Baitul Makmur Ledok Jogoyudan, Kundori. Masjid Al-Jihad Cokrodiningratan, Sabirin. Masjid Al- Amien Gowongan Kidul, Drs M Margono Puspo. KECAMATAN KRATON : Masjid Ngadisuryan, A Haris Rosul SH. KECAMATAN PAKUALAMAN: Masjid Faridan M Noto Jagalan Beji, Drs Abdul Malik Hasan. KABUPATEN BANTUL: Masjid Agung Manunggal Bantul, Dimhari BA. Masjid Jami' Bantul kota, KH Mabarun. Masjid Al- Muqorrobin, KH Dalhar Hamduh. Masjid Al-Aman Pedak, H Wasir Nuri BA. Masjid Al-Husna Palbapang, Jumali Ahsin. Masjid Al- Arofah Kompleks Kandepag Bantul, Drs Romli. KABUPATEN SLEMAN: Masjid Jendral Sudirman Jl Rajawali, Drs A Malik Madani MA. Masjid Al-Mujahidin IKIP Yogyakarta, Zanzawi Suyuti. Masjid Baiturrohim Kentungan, HM Syukri Fadloli SH. Masjid Wisma LPP Demangan Baru, Drs H Asmuni AR. Masjid Muhajirin Perumnas Condongcatur, drg Chuseini. Masjid Al-Husna Perumahan Kanwil BAKN I Mlati, Drs Suripto A Thohir. KABUPATEN KULONPROGO: Masjid Agung Wates, Drs Anwar Husni. Buwono X. "Yo wis. Muga-muga ndang mari," kata Kangjeng Ratu se- butan akrab GKR Hemas. ("Ya sudah mudah-mudahan cepat sembuh.") Worowidiastuti, adalah salah seorang pasien peserta kampa- nye Golkar yang dirawat di ru- mah sakit. Dara manis ini terja- tuh dari motor ketika mengikuti Yogya, Bernas Pembebasan tanah kantong merupakan masalah besar yang dihadapi IKIP Yogyakarta yang harus segera diatasi. Karena hal itu merupakan hambatan dasar untuk mewujudkan pemba- ngunan fisik. Seusai menengok Worowidi- astuti, GKR Hemas dan rom- bongan mengunjungi Ny. Bekti Rahmiyani. Karyawati BP-7 ini juga hamil (6 bulan). Ketika ikut Rektor IKIP Yogyakarta Prof Dr Djohar MS mengemukakan hal itu pada rapat senat terbuka memperingati Dies Natalis XXV- III IKIP Yogyakarta, di Auditori- um setempat, Kamis. Pidato dies disampaikan Prof Dr, RM Sukin- taka yang berjudul Pendidikan Jasmani Merupakan Wahana Pencapaian Manusia Indonesia Seutuhnya yang Berkualitas Menurut Djohar sejak tahun 1988 dari enam hektar tanah kantong baru tiga hektar yang bisa dibebaskan. Menurut renca- na di atas tanah tersebut akan digunakan membangun kolam renang, stadion mini serta ber- bagai fasilitas lapangan untuk pusat kegiatan olah raga. Fasili- tas tersebut akan digunakan untuk layanan pendidikan dan layanan masyarakat luas. Problem utama belum dapat dibebaskannya tanah kantong itu karena masalah dana, tegas Djohar. Lebih-lebih harga tanah kantong itu cukup tinggi. "Kami berharap kepada pihak-pihak yang terkait untuk membantu pembebasan tanah kantong tersebut," tutur Djohar. Sampai saat ini tanah yang dimiliki IKIP Yogyakarta seluas 42.369 ha. Anggaran DIP 1991/- Ketua panitia penyelenggara Harkitnas ke-84 DIY, Kakanwil Deppen DIY Drs Sudirwan, mengungkapkan hal tersebut kepada Bernas seusai Upacara Apel Bendera Harkitnas ke-84 di Stadion Kridosono, Rabu. Dalam upacara itu, bertindak selaku inspektur upacara, Gu- bernur DIY Sri Paku Alam VIII. Sedang pesertanya, selain Ba- risan Bhinneka Tunggal Ika, juga diikuit oleh para anggota veteran, KORPRI, Menwa, Hans- ip, Pra-muka, pelajar SMTA/ SMTP. 1992 IKIP Yogyakarta melaku- kan pembebasan tanah pada rencana kampus zone barat seluas 2.379 m2. Dana terserap untuk pembebasan tanah itu mencapai Rp 312.303.644. Kompetisi berat Di bagian lain Djohar juga mengisyaratkan semakin berat- nya kompetisi yang harus dija- lani lulusan IKIP Yogyakarta, karena terlalu banyak institusi penyelenggara pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja. Berkaitan dengan hal itu pengembangan IKIP Yogyakarta diorientasikan pada peningkat- an mutu, mewujudkan kampus menjadi masyarakat ilmiah, sosialisasi dalam arti luas. Menurutnya perlu ada re strukturisasi wawasan pengem- bangan program studi dan kuri- kulum. Selama ini program studi di IKIP Yogyakarta sifatnya terlalu spesifik yaitu menyiap- kan guru satu mata pelajaran di sekolah. Harkitnas DIY Ada Kemajuan Yogya, Bernas Upacara Apel Bendera Peri- ngatan Harkitnas ke-84 DIY, di Stadion Kridosono, Rabu lalu, mengalami kemajuan. Hal itu ditandai oleh adanya Barisan Bhinneka Tunggal Ika. Sedang tahun-tahun sebelumnya, baris- an tersebut tidak ada. pernah menampilkan barisan tersebut" tandas Sudirwan. Dijelaskan, Barisan Bhinneka Tunggal Ika itu, terdiri dari para mahasiswa dan pelajar dari 27 provinsi di Indonesia yang kini sedang menuntut ilmu di Yog- yakarta. Mereka, secara berpa- sangan, memakai pakaian adat daerah asal masing-masing. Akibatnya, setiap program studi memiliki satu jenis kuriku- lum yang khusus dan terpisah sama sekali dengan kurikulum program studi lainnya, meski- pun berada dalam satu rumpun keilmuan. Budi Hartono SH Humas LBH Cabang Yogya di ruang kerja- nya kepada Bernas, Kamis men- jelaskan, permintaan tersebut menyusul pihak R. Supomo, pengemudi Kijang Super, dinilai akan bertindak main hakim sendiri. Menurutnya, R Supomo beberapa kali mendatangi tem- pat kost Muchlis Eka Saputra di "Struktur program semacam itu kurang efisien dan hanya menghasilkan lulusan memiliki gerak sangat sempit dalam me- masuki lapangan kerja," tegas Djohar. kampanye Golkar pada 13 Mei 1992 berboncengan dengan sua- minya, Heri Ruswanto (32) pe- gawai Sekretariat DPRD Tk. II Gunungkidul, terjatuh di Ka- rangrejek. Ia menderita sakit bumerus (sakit pada tulang pangkal lengan). . Menyinggung mengenai kegi- atan penelitian, Djohar menge- mukakan, secara kuantitatif penelitian tahun 1991/1992 mengalami penurunan sebesar 6,92 persen. Hal itu disebabkan terjadinya penurunan jumlah peneliti, banyak tenaga dosen yang mengikuti program S2 dan S3. Selain itu penurunan itu upaya meningkatkan kualitas. Tahun 1991/1992 penelitian yang dilakukan berjumlah 61 buah, dosen yang terlibat 111 Restrukturisasi wawasan dosen, jumlah dana penelitian pengembangan program perlu mencapai Rp 72.000.000. (sus) Sementara itu, wakil dari Timor Timur, Deriza, mahasiswi Fakultas Pertanian UGM semes- ter keempat mengatakan, diri- nya sangat bangga dilibatkan nya dalam upacara tersebut. "Saya bangga bisa ikut dalam Barisan Bhinneka Tunggal Ika pada Upacara Apel Bendera Peringatan Harkitknas ke-84 di "Ada sedikit kemajuan peri- ngatan Harkitnas di DIY tahun ini, karena ada Barisan Bhinne- ka Tunggal Ika. Sedang tahun- Timur dan berpasangan dengan tahun sebelumnya, kami belum rekan sedaerah, Benito. (sjw) DIY ini. Di samping itu, saya senang, karena saya bisa kenal dengan rekan-rekan dari berba- gai daerah, yang sebelumnya tak saya kenal sama sekali," tutur Deriza, yang waktu itu memakai pakaian adat Timor Merasa Dirinya Terancam Muchlis Mengadu ke LBH Yogya, Bernas Merasa dirinya terancam oleh tindakan main hakim sendiri yang dilakukan pihak lain, Mu- chlis Eka Saputra (18) mengadu dan meminta perlindungan ke LBH (Lembaga Bantuan Hu- kum) Cabang Yogyakarta. Masa- lah itu timbul akibat tabrakan yang dialami Muchlis yang me- ngendarai Suzuki Katana de- ngan Super Kijang milik R Supo- mo di bawah Jembatan Layang Lempuyangan Yogyakarta. Sesudah menerima pengadu- an tersebut, LBH Cabang Yog- yakarta segera minta kasus tabrakan Kijang AD 8339 AC dan Suzuki sehingga Katana BN 1113 AK di bawah Jembatan Layang Lempunya- ngan 25 April lalu, diajukan ke pengadilan. Disamping itu, pihak kepolisin diminta membe- rikan perlindungan hukum terhadap Muchlis Eka Saputra. Harapan itu disampaikan LBH Cabang Yogyakarta secara resmi melalui surat ditujukan kepada Kapolsek Umbulharjo dan tembusannya dikirimkan ke Kapolwil Yogyakarta, Kapolres- ta, Kajari Yogyakarta, Kamis (21/5). Miliran Yogya, untuk meminta ganti rugi senilai Rp 3 juta. Dalam upaya main hakim sendiri tersebut, pihak R. Supo- mo telah berhasil meminta ka- lung emas seberat 10 gram milik Muchlis Saputra. Perhiasan ini kemudian digadaikan senilai Rp 100.000 kepada Ny. Subarjinah, warga Bumijo oleh R. Supomo untuk mengongkosi biaya derek mobil. "Dia (R Supomo) mengancam akan datang lagi untuk meminta tambahan ganti ruginya. Ini membuat Muchlis Saputra tidak berani pulang ke tempat kost- terpaksa diungsikan oleh saudaranya," tambah Budi Hartono yang juga menjadi kuasa hukum Muclis Eka Sapu- tra ini. la menilai, tindakan R Supo- mo menuntut ganti rugi dengan mendatangi tempat kost Muchlis Saputra tidak layak dilakukan, sebab kasus tersebut belum diputus pengadilan. Sementara upaya damai di kepolisian anta- ra kedua belah pihak (R. Supo- mo dan Muchlis Saputra) tidak tercapai kata sepakat. "Klien kami (Muchlis) menolak per- mintaan ganti rugi Rp 3 juta yang diajukan R. Supomo," jelasnya. Kecelakaan tersebut terjadi tanggal 25 April Lalu. Ketika itu, Sabtu sekitar pukul 20.30 ma- lam, Muchlis Eka Saputra me- ngendarai mobilnya dari Jalan Solo akan menuju Lempuyang- an. (Jok/had) diadakan dengan pengelompok- an rumpun bidang ilmu sehing- ga suatu program studi kedudu- kannya hanya sebagai program spesialisasi dari rumpun bidang ilmu. Ini berarti diantara pro- gram studi memiliki persamaan rumpun keilmuan pada tingkat- an tertentu memiliki kesamaan kurikulum. Dari Bethesda, rombongan melanjutkan kunjungan ke RS Panti Rapih. Berkaitan dengan hal itu, ujar Djohar, secara berangsur akan dilakukan penghapusan pro- gram-program yang bersifat non reguler yaitu program diploma yang semula diselenggarakan beberapa fakultas. Program diploma yang masih dipertahan- kan saat ini adalah D3 Pendidik- an Keterampilan Kerajinan yang belum memiliki program S1 dan program D2 PGSD. Ada empat pasien yang dira- wat inap di sini. Mereka adalah Frediko Valentino, Busmeri, Ayu Pratiwi dan Joko Susilo. Dua pasien pertama masuk RS hari "Saya juga mengajak pda penghuni IKIP Yogyakarta un- tuk menciptakan iklim kerja bersifat melembaga dan partisi- patif," ujar Rektor. Arsitek Austria ke Yogyakarta Yogya, Bernas Gubernur DIY Paku Alam VIII menerima rombongan kon- sultan arsitek dari Austria (The Architec Conselor at Austria Em- bassy) di Gedung Wilis Kepatih- an, Kamis pagi. Rombongan dipimpin Wifried A Ferch ini berjumlah 15 orang. Adapun tujuan dari kunjungan- nya ke Yogyakarta untuk meli- hat dari dekat arsitektur ba- ngunan kuno yang banyak di kota ini. Kecuali arsitektur ba- ngunan kuno dan Kraton Yog- yakarta juga ingin mencari ma- sukan tentang sistem transpor- tasi di Yogyakarta dan kraton. Disamping melihat berbagai bentuk arsitektur bangunan. kuno gaya Yogyakarta, akan melihat pula bangunan kuno lainnya seperti candi. Berbagai motif tradisional dan bentuk pelengkap bangunan lainnya yang akan menjadi sasaran pengamatan mereka. Dalam kunjungannya rom- bongan akan mengunjungi Bo- robudur, Parangtritis, dan Mera- pi. Dengan demikian acara ini sekaligus sebagai studi wisata dan studi banding. Kecuali itu, rombongan akan melihat dari dekat penanganan dan penang- gulangan bencana gunung Me- rapi. (win) Yogya, Bernas Sekwilda Provinsi DIY Drs Suprastowo mengatakan, salah satu sebab terjadinya penyim- pangan dan kekurangan di instansi Tingkat I DIY adalah karena kurang pahamnya terha- dap peraturan yang berlaku. Hal ini diungkapkan Sekwil- da dalam upacara penutupan Pemeriksaan reguler instansi di Tk I DIY di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Kamis pagi. Kegiatan ini sebagai upaya pengawasan dan merupakan salah satu fungsi manajemen dan mencapai daya guna dan hasil guna secara optimal. Da- lam pemeriksaan itu ditemukan 50 kekurangan dan sudah terse- lesaikan sebanyak 30 kasus. Dengan kegiatan ini diharapkan setiap pekerjaan yang dilaksana- kan dapat berjalan sesuai de- ngan perencanaan yang ditentu- kan. Bernas bbs, DORONG MOBIL Sampai saat ini ada sebagian anggota masyarakat yang agak anggota Polantas turut membantu mendorong-dorong mobilnya yang mogok kurang hormat pada anggota Polantas. Terutama para pengemudi kendaraan bermotor. selayaknya ia berterimakasih. "Pak Polisi" sendiri sudah barang tentu tidak mengharap. Tetapi kalau pengemudi mengalami "musibah macam ini, dan kebetulan ada dua apa-apa, kecuali membantu masyarakat yang tengah kesulitan seperti itu. Peminat Sarjana Masuk Desa Meningkat Yogya, Bernas raswastawan sesuai dengan po- tensi desa. Minat sarjana di DIY untuk mengikuti program Rintisan Sarjana Penggerak Pembangun an Pedesaan (SP3) semakin meningkat dari tahun ke tahun. Meski, program tersebut belum berhasil mendorong sarjana menjadi wiraswastawan pengge- rak pembangunan pedesaan. Demikian dikemukakan Ka Binmud Depdikbud DIY, Drs Ali Murty kepada Bernas di ruang kerjanya, kemarin. to. Mereka dikunjungi GKR Hemas setelah dari RS Panti Rapih. Tingginya minat sarjana un- tuk mengikuti program SP 3 tersebut terlihat dari besarnya jumlah sarjana yang ingin meng- ikuti program tersebut. "Setiap tahun sarjana yang mendaftar untuk mengikuti program ini mencapai 100 orang. Padahal setiap angkatan, program ini hanya bisa menampung sarjana 25 orang," tuturnya. Pada kesempatan tersebut Ali Dari Sardjito, Kangjeng Ratu berkunjung ke RS PKU Muham- madiyah dan RSKB Patmasuri. Empat yang dirawat di RS PKU adalah Yusuf Maesan Kaus Kesan (masuk 17 Mei), pendu- Terjadinya Penyimpangan karena Kurang Paham Peraturan KABUPATEN GUNUNGKIDUL: Masjid Al-Amin Gadungsari, H Achid Bz BA. Masjid Baitul Muwahhidin Baleharjo, Kamijan BA. Masjid Safinatunnajah SMA Pembangunan I Wonosari, Drs Ya'cub. Masjid Al-Mujahidin Ringinsari, Untung Santoso. Masjid Al-Falah Kecamatan Karangmojo, M Turadi. Masjid Al-Hidayah Timulyo. Drs Ahmad Supono. Masjid Raya Al-Ikhlas Wonosari, Daldiri Asy'ari Bsc. Masjid Al-Mu'min Kota Semin, Yatmoko Miyardi/Su- royo Ms. Masjid Nurul Huda Bansari, Drs Moh Ilyas. Masjid Da- russalam Jeruksari, Kardo. Masjid Nurulhadi Ledoksari, Mustakim. Masjid Jami' Kecamatan Rongkop, Abdul Jalal/Sarjono BA. Woro Masih Dirawat di Bethesda kampanye Golkar di Sleman pa- da Minggu, 17 Mei 1992 lalu. Kaki kanannya retak. NY. NGADIYONO hanya da- pat terisak-isak sambil mengu- sap air mata yang meleleh di pipi. la sama sekali tidak me- nyangka bahwa Kamis sore, anaknya Worowidiastuti yang terbaring sakit di RS Bethesda Yogyakarta, mendapat kehor- matan dikunjungi GKR Hemas. Penduduk Kaliurang, Sleman ini tak dapat menyembunyikan ke- haruan yang mengaduk-aduk perasaannya. Apalagi, ketika GKR Hemas menghampirinya dan mengajaknya berdialog. GKR HEMAS bersama bebe- rapa fungsionaris Himpunan Wanita Karya (HWK) Kamis sore mengunjungi 14 pasien yang dirawat tinggal di lima rumah sakit. Masing-masing di RS Bethesda dua pasien, RSUP Dr. Sardjito dua pasien, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta em- pat pasien, dan RS Khusus Be- dah Patmasuri dua pasien. Sebenarnya, di RS Bethesda dirawat tinggal tiga orang. Na- mun, salah seorang di antara mereka, Ny. Yuliana Budining- sih penduduk Plembun, Ba- Rabu (20/5). Mahasiswa PTS ini duk Desa Wahyurejo, Kec. Len-- terjatuh di ringroad Utara. Kedu- dah, Kulonprogo, menderita anya menderita comotio cerebri retak kaki kiri karena terjepit (gangguan otak). Ayu Pratiwi, kendaraan. Urip Sujarwo (17 penduduk Sosrodipuran, jatuh Mei) penduduk Serang, Sen- pada 13 Mei dan menderita dang Sari, pengasih, menderita gangguan otak. Yang agak pa- gangguan otak. giyo (17 Mei) rah adalah Joko Susilo. Pemuda Kepala Dusun Maesan, Wahyu- berumur 15 tahun yang baru rejo, Lendah, Kulonprogo, luka- saja selesai mengikuti EBTA luka kaki kirinya. Dan Solichin SMP Aloysius ini jatuh dari se- (17 Mei), penduduk Cerme, peda motor pada 18 Mei 1992. Panjatan, Kulonprogo, luka-luka Untuk mengeluarkan darah pada beberapa bagian tubuh. kental di otak kecil, ia harus Dua yang dirawat di RS Pat- dioperasi. Sampai kemarin, Joko masuri adalah Musdi Harsono Susilo belum sadarkan diri. (20 Mei), penduduk Grogol, Kretek, Parangtritis, Bantul men- derita gangguan otak dan Yuri Susanto (17 Mei) penduduk Su- kunan, Banyuraden, Gamping, "Iki ibune? (Ini ibunya?)" "Inggih," tutur Ny. Ngadi- yono sambil mencium tangan permaisuri Sri Sultan Hamengku Dua pemuda penduduk Tri- dadi, Sleman, Suratno (jatuh 17 Mei) dan Sutomo (jatuh 20 Mei) juga menderita gangguan otak Bernas/eta nguntapan, Bantul sudah boleh DI RUMAH SAKIT - GKR Hemas ketika menjenguk pasien kecelakaan di Rumah Sakit dan dirawat di RSUP Dr. Sardji- Sleman, menderita patah tulang pulang Kamis siang. Wanita Bethesda. yang hamil tujuh bulan ini juga jatuh pada 17 Mei lalu, tetapi hanya menderita luka lecet. tangan. Yogya, Bernas Pasien hewan kesayangan yang diperiksakan di Poliklinik Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan UGM di Kampung Ku- ningan, caturtunggal, Depok, Sleman, rata-rata 10 ekor per hari. Dari jumlah itu, 75 persen anjing, 20 persen kucing, sisa- nya (5 persen) binatang cam- puran, seperti kera, burung, ayam, kuskus, ular dan sebagai nya. Sekretaris Jurusan Klinik Hewan Fakultas Kedokteran hewan UGM, Drh Suparto me- ngungkapkan hal tersebut kepa- da Bernas di kantornya, Rabu lalu. kegiatan untuk mencari-cari kesalahan. Setiap Hari 10 Ekor Pasien Hewan Masuk Poliklinik Poliklinik Hewan itu, kebanyak- an orang-orang kaya. Dijelaskan, animo masyarakat terhadap keberadaan Poliklinik Hewan itu saat ini masih sangat dipengaruhi pada kebutuhan ekonominya. Dalam arti, mere- ka yang sering meme- riksakan binatang piaraannya ke Poliklinik Hewan Fakultas Ke- dokteran Hewan UGM itu, kelu- arga yang kebutuhan primernya sudah jauh mencukupinya. Mereka yang sering ke polí- klinik tersebut, selain dari Kota Yogya dan sekitarnya, juga dari luar Yogya. Terutama, mereka itu para penyayang binatang (sjw) Pada kesempatan itu, diha- rapkan agar temuan-temuan pemeriksaan segera ditindaklan- juti sesuai ketentuan yang berla- ku. Kecuali itu, selalu berupaya meningkatkan pemahaman terhadap peraturan berlaku dan melaksanakannya, sehingga pe- nyimpangan dapat dihindarkan. Pemeriksaan ini dilaksanakan oleh aparat Inspektorat Wilayah Provinsi DIY. Adapun kegiatan ini berlangsung dari tanggal 6 Maret 13 April 1992, yang mencakup semua tugas yang dilaksanakan di Instansi ber- sangkutan. "Hasil-hasil pengu- sutan tidak akan bermanfaat apabila tidak segera di ambil langkah-langkah perbaikan," kata Kepala Itwil Prop DIY, Drs Herry Susanto. Dari kegiatan ini diperoleh "Pengawasan tidak mungkin kewajiban yang seharusnya dilaksanakan tanpa perenca- dikerjakan aparat yakni, menyu- naan, karena tidak ada pedo- sun program secara teratur pada man untuk melaksanakannya," kata Suprastowo. Demikian pula sebaliknya, perencanaan tanpa pengawasan akan menimbulkan penyimpangan yang sulit dice- gah. Karenanya, pemeriksaan yang dilakukan bukanlah suatu Murty menjelaskan, program SP3 mewajibkan para sarjana untuk berusaha di pedesaan selama dua tahun. Dan setiap tahun diberikan modal kerja. sebesar Rp 1,25 juta untuk satu kelompok yang terdiri dari 5 orang. Dengan demikian, maka selama dua tahun, setiap kelom- pok memperoleh modal usaha Rp 2,5 juta. Selain itu bagi setiap orang peserta program tersebut diberi- kan uang saku sebesar Rp 70 ribu. Tetapi pada program SP3 mendatang, uang bulanan bagi setiap peserta ditingkatkan men- jadi Rp 80 ribu. Sesuai kesepakatan DPD Tk. I Golkar DIY dengan PT Asu- ransi Bumi Putera 1912, setiap korban kampanye yang dirawat mendapat bantuan dana Rp 100.000. Sedang yang cacat tetap mendapat santunan maksi- mal Rp 1 juta. (put) Lebih jauh Ali Murty menge- mukakan, peserta program SP3 yang dimulai sejak tahun 1989 tersebut, diharapkan tidak lagi berminat untuk menjadi pega- wai negeri. Diharapkan peserta program dapat menjadi wi Dikatakan, binatang kesa- yangan yang diperiksakan di Poliklinik Hewan satu-satunya yang ada di DIY itu, khususnya anjing dan kucing, terutama karena gangguan pada pencer- naan dan pernafasan. Sedang binatang piaraan lainnya, seperti burung ocehan, misalnya, diperiksakan karena tak bisa mengoceh dan tak mau makan. Untuk binatang sejenis kera, lanjut Suparto, terutama dimintakan suntik vaksin rabies dan tetanus. Pada bagian lain Suparto me- ngatakan, para pemelihara bina- tang kesayangan yang sering memeriksakan piaraannya di "Tetapi kenyataannya, dari 25 orang peserta program SP3 tahun 1989, hanya seorang peserta yang tetap tinggal di pedesaan untuk tetap berusaha di pedesaan. Sisanya, mening- galkan pedesaan untuk mencari pekerjaan. Sebagian besar telah bekerja jadi pegawai negeri di luar Jawa," ungkapnya. Saat melewati Jalan Tentara Pelajar, korban tiba-tiba dipepet Dikemukakannya, seorang peserta program SP3 yang hing- ga kini masih bertahan berusaha di tingkat pedesaan, saat ini bekerja sebagai peternak ayam. "Saya yakin, sebenarnya pro- gram SP3 ini dapat berhasil. Asal saja mereka bekerja de- ngan serius. Buktinya, di Wono- giri ada peserta program ini yang telah berhasil menjadi petani semangka," ungkap Ali Murty. (ksb) Dalam karya ilmiah yang dibimbing guru besar FK-UGM Prof DR KRT Soejono Prawiro- husodo dan dr Adi Soekarto Inu juga menemukan bila wartawan mengalami gejala ansietas alter- natif pengobatan terbanyak dilakukan sendiri (28,2 persen) dibanding dengan pengobatan formal (25,6 persen). Mereka yang melakukan pengobatan non formal 24,7 persen dan tidak berobat 19,6 persen. Kenyataan itu cukup mena- rik, sebagian besar wartawan jadi obyek penelitian 68,4 per- sen mempunyai tingkat pendi- dikan universitas. Hal itu men- jukkan fasilitas pengobatan hanya merupakan satu alternatif pengobatan pada subyek de- ngan tingkat pendidikan relatif tinggi. Ada sebagian mengang- Proyek Ikan Air Deras di Bantul Macet Bantul, Bernas Pengembangan ikan melalui proyek air deras pada anak sungai Winongo yang diterap- kan di tiga Dusun, Dongkelan Kauman, tegal Senggotan dan Tegal Kenongo Kecamatan Kasihan, Bantul kini nyaris ter- bengkelai dan terancam bubar. Hal itu diungkapkan Djuma- di, Ketua pengembangan ikan proyek air deras di rumahnya kepada Bernas, rabu. Macetnya pengembangan ikan melalui air deras di tiga dusun tersebut akibat tidak adanya penyuntik an dana dari Dinas Perikanan Yogyakarta. Dikatakan, dalam kurun waktu dua tahun lalu pengem- bangan ikan melalui air deras di daerah tersebut prospeknya cukup cerah. Sebab setiap kali panen bisa mencapai 12 kuintal lebih. "Karena itu sangat disayang- kan, jika pengembangan ikan di daerah tersebut nantinya tidak dilanjutkan. Sebab dari pihak Dinas Pertanian Bantul juga memberikan stimulan berupa sebuah tempat untuk pemasar- an ikan," katanya. Hal senada juga dilontarkan Ketua RT di wilayah Tegal Se- nggotan, Tirtonirmolo, Kasihan, bantul. Menurutnya, dari ketiga warga dusun setempat memang mempunyai rencana untuk mengembangkan ikan melalui Gelang Tri Astuti Dijambret Yogya, Bernas Suasana kampanye rupanya tak mempengaruhi aktivitas penjambretan. Korban kali ini dilaporkan bernama Tri Astuti (22), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), penduduk Plempoh, Bokoharjo, Prambanan, Sleman. Akibat peristiwa penjambret- an yang menimpanya, korban kehilangan gelang emas seberat 9 gram seharga Rp 180.000. Menurut penuturan Tri Astuti kepada pihak berwajib, ketika pulang dari kampusnya di Jalan itu ia sedang dalam perjalanan Cokroaminoto hendak pulang ke rumahnya. air deras. Untuk itu, katanya, pihaknya dalam upaya mengembangkan pembudidayaan ikan melalui air deras di tiga dusun tersebut membutuhkan campur tangan ivestor. (Jok) 117 Wartawan Yogya Mengalami Kecemasan Yogya, Bernas gap ansietas belum dianggap majunya pembangunan, kalang- Sebagian besar wartawan dari 117 anggota PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) menga- lami ansietas (kecemasan) kare- na dikejar-kejar waktu (50,4 persen). Frekuensi ansietas awal tahun dan akhir tahun. "Kecuali itu, kepada kepala instansi hendaknya semakin pada wartawan 32,5 persen. mengembangkan dan mening- katkan pengawasan melekat di instansi masing-masing," kata Sekwilda. (win) Demikian salah satu temuan dari dr Inu Wicaksana yang dituangkan dalam karya ilmiah memenuhi paripurna untuk sebagian persyaratan mencapai derajat spesialis I Program Studi Ilmu Kedokteran Jiwa. Karya ilmiah berjudul Ansietas pada wartawan di Yogyakarta suatu penyakit yang menim bulkan penanganan medis. Sedangkan lingkungan peker- jaan yang dirasa sebagai tekan- an, selain dikejar-kejar waktu, adalah imbalan gaji yang kurang sepadan (14,5 persen), atasan kurang menghargai (8,5 per- sen), persaingan keras antar. sejawat (7,7 persen), tidak ada peluang meningkat (5,9 persen), volume kerja yang berlebihan (5,1 persen) dan status pekerja- an kurang dihargai masyarakat (1,7 persen). an profesional di berbagai bi- dang semakin banyak jumlah- nya," ujar Inu Wicaksana kepa- da Bernas, Kamis (21/5). dari ansietas, penelitian dari Selain segi-segi psikososial segi organbiologik juga penting untuk dikerjakan, mengingat penelitian tentang hal ini masih sedikit jumlahnya. Tujuan penelitian Inu Wicaksana mengemuka- kan tujuan penelitian adalah mengetahui status epidemiolo- Dari hasil-hasil penelitian itu gik ansietas pada populasi war- menunjukkan perlu dikerjakan tawan PWI di Yogyakarta. Epi- usaha-usaha penyuluhan dalam demiologi analisis pola penyakit Responden dr Inu berjumlah 117 wartawan, 8 diantaranya wartawati. Kepada mereka diso- dori daftar pertanyaan untuk memperoleh hal-hal di ling- kungan perusahaan yang dirasa sebagai tekanan sehingga me- nimbulkan kecemasan. bentuk seminar atau simposium bagai kalangan profesional seperti hakim, manager perusa- haan, penerbang dan lainnya yang dilanjutkan dengan usaha preventif, kuratif maupun reha- bilitatif di lingkungan itu. "Hal ini mengingat semakin di dalam masyarakat. Analisis ini tergantung dari komparasi antara fraksi populasi penderita penyakit tertentu dengan selu- ruh populasi. Numerator fraksi tersebut tergantung cara menen- tukan kasus penyakit tersebut. (sus) dua laki-laki tak dikenal me- sepi. Sehingga ketika korban ngendarai sepeda motor, yang melaporkan kejadiannya kepada jenis maupun nopolnya tak petugas Polsekta Gedongte- sempat diketahui. Si pembon- ngen, Yogya, ia tidak dapat ceng secepat kilat menyambar menghadirkan saksi. gelang emas yang dikenakan di tangan kanan korban. Dituturkan pula oleh korban, sebenarnya beberapa saat sebe- Tri Astuti sebenarnya sudah lum penjambretan terjadi, ia berusaha mempertahankan sudah merasa ada dua pengen- miliknya, tetapi kalah cepat dan dara tak dikenal yang membun- tenaganya pun kalah kuat, ma- tuti sepeda motornya. Namun ka tanpa dapat dicegah lagi sampai menjelang peristiwa perhiasan berharga itu segera penjambretan, ia sama sekali berpindah tangan. Setelah men- tidak menyangka bahwa kedua dapatkan benda incarannya, laki-laki itu sedang menunggu sung tancap gas ke utara, ke jahat kepadanya. kedua laki-laki tersebut lang- kesempatan baik untuk berbuat arah Jalan Tentara Rakyat Mata- ram. Karena itu, ia juga tidak sem- pat mengamati ciri-ciri kedua Ketika peristiwa terjadi, jalan laki-laki yang menjambret ge- di sekitar TKP dalam keadaan langnya itu. (hri/ang) Dirgahayu 93 tahun RUMAH SAKIT BETHESDA Mirota Gejayan Jl. Gejayan (Mrican) CT. X/09 Telp./Fax. (0274) 4620 Yogyakarta 55281 FOOD SUPPLIER AGEND Berlaku mulai 11 Maret 1992 ANGKUTAN DARAT Kereta Api Yogyakarta-Jakarta KA Bima I- Jakarta Kota (KHU.Rp 55.000, Eks A Rp 52.000, Eks BR KA Fajar Utama-Gambir (Eks A Rp 35.000, Eks B Rp 30.500, Bis R KA Senja Utama Yogya-Gambir (Eks A Rp 38.000, Eks B Rp 35.500, Bis.R KA Senja Ekonomi Lempuyangan-Gambir (Klas Ek Rp 7.000) KA Senja Utama Solo-Gambir (Bis. Rp19,000) KA Senja Ekonomi Solo-Tanah Abang (Klas III Rp 7.000) KA Gaya Baru Malam-Pasar Senen (Klas ll Rp 7.000) KA Ekspres Solo-Pasar Senen 1 Rp 6.500) a Baya (Bis. Rp 15.0 KA (Klas III Rp KA Jaya Color Rendition Chart 5,000) Matarmaja Malang a Surabaya (Klas III Rp 7.000) Jurusan Yogyakarta-Bandung KA Mutiara Selatan (Eks A Rp 33.000, Eks B Rp 24.000, Bis. R KA Bima II Abima KA Ekspres Surabaya (Klas In Rp 4.400) YA Senis KA Senja Utama (Bis Rp 14.000) KA Cepat Capa (Bis. Rp 4.000) (Denp Jurusan Yogyakarta-Surabaya LEAS (Eks A Rp 46.000, Eks B Rp 35.000, Bis. R AND NA Mutiara KA Mutiara (Eks A Rp LEAGA HD KA Ekspres Siang Bandung (Bis.Rp 11.000, Ek Rp 4.400) 33.000, Eks B Rp 24.000, Bis.Rp KA Cepat Purbaya (Klas Ek Rp 3.300) KA Gaya Baru Malam (Klas Ek Rp 4.500) Jurusan Yogyakarta-Purwokerto KA Purbaya (Klas Ek Rp 2.700) TAXI Balikpapan Bangkok Batam Centris 2548, 4877 - Indra Kelana 58 Puskoveri 63551, 63555 - Rajawali kemudian Rp 400,- Khusus JAS Taxi ANGKUTAN UDARA Garuda Indonesia Yogyakarta Jakarta GA 429 (kecu (09.00-10.00) GA 433 (12.00-13 -14.00) GA 437 (16.00-17.00) GA 4 18.45-19.45) GA 439 (khusus Senin Rp 116.000, eksekutif Rp 154.500. Yogyakarta Denpasar GA 628 (ked (08.20-10.40) GA 632 (12.00-14.3 (12.20-14.40) GA 638 (khusus Sen. Jam berangkat WIB, jam tiba Witen Denpasar-Yogyakarta GA 631 (07.1 -15.25) GA 637 (16.15-16.25). Ja Sempati Air, Fokker F-100 Dari Yogyakarta Tujuan : Denpasar Hongkong Jakarta Manila Medan Pekanbaru Pontianak Singapore Surabaya Taipei SG014/SG5 SG014/SQ SG014/SG SG014/SG SG015 SG014/SQ SG014 SG014/SQ7 SG014/SG SG014/SG5 SG014/SG SG014 SG015 SG014/SQE SG014/SQ1 SG014/BR2 SG014/BR2 Hubungi Telepon 66353, 61475, 66315 Kantor buka pukul 06.00 - 21.00 Tiket Merpati Nusantara Dari Yogyakarta (berangkat 07.15) (11 10) Rp 151.000, Balikpapan Ujungpandang (11.50) Rp 214.000, 221 000, Palu (13 40) Rp 294 000, Ma Kendari (Senin, Kamis, Minggu 14 10 Rp 306 000, Ambon (16 35) Rp 377 C Bouraq Indonesia Dari Yogyakarta (berangkat 08.50) ke (12:30) Rp 214.000, Samarinda (14 208 000, Palu (15.20) Rp 302.000, Yo TELEPON PENTING Penolong Bahaya Kebakaran (PBK) Yogya 5865- PMI Yogya 72176-. Telepon 117-Gangguan PLN 2402 Garuda Indonesia 5184 - Merpati N Umbulharjo 87834-Pertolongan Polis Polsekta Gondomanan 2376-Ngal Mantrijeron 3167 - Mergangsan 2 Gondokusuman 3125 - Pakualaman Jetis 3136-Tegalrejo 3877-RSUP D Rapih 63333-RS PKU Muhammadiya Tama telp. 3651 dan 2033 (dokter dap suni 72367-RSUD Kodya Yogyakarta Nirmala Pakualaman 5255-Klinik 24 KANRFA FY CHINMI KU SI TANGAN BAJA GREEK ) تم الالبان اوج KAU PIKIR SELAMA INI KAU MA BERAS, SAYURAN? APA YANG TUMBUHAN ITU? TANAH DA KOTORAN LEMBU BAHKAN APAKAH TINJA MANUSIA. INI KAU JUGA MERASA MEN TANAH DAN KOTORAN?