Tipe: Koran
Tanggal: 2002-03-06
Halaman: 04
Konten
4cm WASPADA DEMI KEBENARAN DAN KEADILAN Harian Umum Nasional WASPADA Kita Terbit sejak 11 Januari 1947 Pendiri: H. MOHAMMAD SAID (17 Agustus 1905 - 26 April 1995) Hj. ANI IDRUS (25 November 1918-9 Januari 1999) Pemimpin Umum: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab: H. Prabudi P. Said Wakil Pemimpin Umum/Wapemred: H. Teruna Jasa Said Pemimpin Perusahaan: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA Redaktur Pelaksana : Azwir Thahir, Sofyan Harahap Dewan Pelaksana Redaksi : T. Junaidi, Hendra DS, Edward Thahir, Muhammad Joni, Sumaharja Ritonga. Nurhalim Tanjung. Akmal AZ. Rudhy Faliskan Alamat Kantor Pusat, Penerbit, Redaksi, Tata Usaha/Periklanan Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No. 1 Medan 20151 Tel. (061) 4150858 (3 saluran), Faks: (061) 4510025 e-mail :waspada@indosat.net.id Kantor Biro redaksi/Perwakilan Periklanan : (1) Bumi Warta Jaya, Jalan Kebon Sirih Timur Dalam No. 3 Tel. (021) 322216 Faks. (021) 3140817 Jakarta Pusat (2) Perwakilan Waspada Jalan Ratu Syafiatuddin No. 21-C Tel.(0651) 22385 Banda Aceh 23122 (3) Jalan Listrik No.11 Lhokseumawe Tel. (0645) 44206 (4) Komplek Windsor Square Blok B No. 28 Nagoya, Batam Tel. (0778) 430923 Penerbit PT Penerbitan Harian Waspada. Komisaris Utama: Tribuana Said Direktur Utama: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA SIUUP: 065/SK/MENPEN/SIUUP/A 7/1985 tanggal 25 Februari 1988 ISSN 0215-3017 Percetakan Percetakan Web PT Prakarsa Abadi Press, Jalan Letjen. Suprapto/Brigjen Katamso No. 1 Medan 20151 Tel.612681 Isi di luar tanggungjawab pencetak Harga iklan tiap mm kolom Rp. 7.000 ukuran 42 mm. Tajuk Rencana Laporan PERC Mengenaskan Kita ita sedih membaca laporan terbaru PERC antarnegara di Asia. Kualitas pendidikan Indonesia berada urutan ke-12 dari 12 negara Asia yang diteliti sebuah lembaga konsultan di Singapura (PERC-The Political and Economics Risk Con- sultancy). Korsel menduduki urutan I, Singapura II dan Jepang III. Posisi Indonesia di urutan terakhir di bawah Vietnam menduduki urutan ke-11. Padahal, negara yang kita sebut terakhir baru saja sembuh dari perang saudara" panjang. Hasil penilaian Program Pembangunan PBB (UNDP) pada 2000 menunjukkan pula kualitas SDM Indonesia di urutan ke-109 dari 174 negara, atau jauh dibanding Singapura (24), Malaysia (61), Thailand (76), Filipina (77) dan Vietnam (108). Masalah pendidikan memang berkolerasi lang- sung dengan kualitas SDM. Negara yang maju tingkat pendidikannya memiliki SDM yang ber- kualitas, sementara negara-negara miskin dan berkembang yang pendidikannya rendah hanya melahirkan SDM yang rendah pula. Melihat kenyataan itu, maka tidak ada pilihan lain, pemerintah harus tanggap dan memberi perhatian besar untuk mengatasi masalah pen- didikan dan rendahnya SDM ini agar tidak sema- kin memprihatinkan di masa mendatang. Pening- katan dunia pendidikan mutlak sehingga SDM bangsa Indonesia bisa meningkat. Kalau tidak, bangsa dengan 215 juta penduduk ini bakal men- jadi penonton dalam era pasar bebas se-ASEAN mulai 2003. K Krisis multidimensi yang melanda Indonesia lima tahun belakangan ini telah memporakpo- randakan segalanya. Indonesia jatuh menjadi negara miskin. Negara-negara lain memandang leceh pada Indonesia yang sudah pindah ke rumah gubuk. Tidak hanya negara-negara maju di Eropa dan Amerika saja, Singapura pun sudah unjuk gigi dengan menghina Indonesia sebagai negara sarang teroris. Problem pendidikan nasional kita semakin parah. Hal ini bisa terjadi karena pemerintah asyik berpolitik-ria, melupakan betapa pentingnya pen- didikan bagi rakyatnya. internasional agar kualitas pendidikan meningkat. Alasan Wardiman, dengan mengadopsi standar internasional nantinya akan ditemukan formula yang cocok dan tepat untuk diterapkan di seluruh daerah tingkat II setelah Ebtanas dihapuskan mulai tahun ini. Pemerintah silau dengan banyaknya manusia dengan berbagai gelar, termasuk doktor dan profesor Kalau melihat jumlah sarjana hingga profesor sepertinya tidak pantas Indonesia masuk rangking terendah dalam masalah pendidikan dan SDM Tetapi, itulah fakta yang harus kita terima meskipun dengan perasaan hati yang mengenaskan, sesuai hasil survei PERC, lembaga independen yang kredibilitasnya diakui. Menggunakan formula internasional menurut hemat kita jelas lebih tidak mungkin. Bisa-bisa nilai siswa akan semakin hancur-hancuran, karena dengan menggunakan formula Ebtanas saja nilainya sudah jeblok karena tidak meratanya penyebaran guru di daerah-daerah. Mengapa bisa jeblok? Tidak lain karena kualitas pendidikan nasional kita sangat rendah. Jadi, yang signifikan bagi dunia pendidikan nasional kita adalah perbaikan kurikulum dan peningkatan kualitas guru sehingga merata ke selu- ruh tanah air. Selama ini, hanya sekolah-sekolah di kota saja yang kualitas pendidikannya memadai karena memang dikejar para guru sehingga jumlah staf pengajar di sekolah favorit lebih dari cukup (berlebih). Bentrokan antara kaum Hindu dan Umat Is- lam yang sudah berulangkali terjadi disejumlah wilayah India, seperti beberapa tahun lalu di Ayo- dhya hingga terjadi pembakaran masjid, dan kini pecah di Gujarat, telah menyebabkan orang mem- pertanyakan pola sekularisme yang dijalankan India sejak kemerdekaannya tahun 1947. Dalam pola yang bersandar keduniaan dan dikuatkan oleh konstitusi itu, kebebasan beragama diberi keleluasaan begitu besar. Namun jauh sebelum konstitusi dikeluarkan hingga sekarang, India yang sekuler dan menjadi negara demokrasi terbesar di Asia, selalu diliputi konflik antarumat beragama. Dan apa yang terjadi di Gujarat, sung. guh sangat mencengangkan dunia, karena usia Setelah Pakistan meninggalkan India, maka praktis kaum Muslim menjadi minoritas di India dan sampai sekarang tetap minoritas, namun kehi- dupan sosial ekonominya bertambah baik. Sementara mayoritas rakyat India yang beragama Hindu dalam keterbelakangan ekonomi, kendati banyak juga yang hidup layak. Keterbelakangan ekonomi merupakan api penyulut yang gampang menimbulkan gejolak walau hanya dengan percikan kecil. Sistem kasta masih kuat menghinggapi kalangan umat Hindu yang berbenturan dengan sistem Islam yang menentang kasta. Perbedaan strata kehidupan ekonomi, sosial, budaya semakin mempertajam kon- flik antarumat beragama di India, sementara peme- rintah selalu bertindak lamban dalam menangani konflik di Gujarat yang sangat mudah membakar emosi. Di lain pihak, para pemimpin agama terutama Hindu yang tak bertanggungjawab bertindak menu- rut dorongan fanatismenya sendiri. Di dalam negeri sendiri, tindakan keras pemerintah India untuk menjaga keamanan terutama dalam melindungi kaum Muslim minoritas di Gujarat, terkesan sete- ngah hati. Padahal benih-benih konflik sudah sebegitu membara. Kemelut itu tampaknya akan berkembang terus, karena faktor-faktor penyulutnya cukup kuat. Seperti kita ketahui, sebuah konflik sosial biasanya tidak bermata tunggal, melainkan bersifat multidimensio nal. Konflik agama bisa saja berbaur dengan masalah politik, ekonomi, ras dan lain sebagainya. Demikian- lah sebenarnya yang terjadi di Gujarat. Pertentangan agama yang tak putus-putusnya di India telah menggangu pembangunan perekono- mian negara itu. Kebebasan beragama yang digelar India melalui konstitusi belum diterima dengan lapang dada oleh sebagian besar rakyat India. Peris- tiwa berdarah di Gujarat yang telah banyak mema- kan korban, mau tidak mau membuat sekularisme SUDUT BATUAH Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Jakarta Prof Dr Tb Rony Nitibaskara menyebutkan,kualitas pendidikan Indonesia terendah di Asia - Pantaslah Michael Jackson lebih popular dari pahlawan bangsa *Anggota Komisi I DPRH Chairul Anwar Lubis mengharapkan Laksamana Sukardi berpikir arif sebelum menetapkan saudaranya sebagai Dirut Garuda Lho,kapan lagi bantu saudara,kalau enggak sekarang, he...he...he Anggota Komisi VI DPR Abduh Paddare dikabarkan menuding rekan-rekannya berangkat haji tahun 2002 ibarat sambil menyelam minum air Wah bisa 'megap' dong pak Wak Doel Oleh Abdul Muis Nasution Kolumnis D unia masih bagai gunung ber- kabut, entah pun akan hujan atau segera panas-terik. Cuma, tanda- tanda yang membakar masih lebih mengumbar ke permukaan. Bahkan, di bawah lambaian matahari terbit, sering muncul sosok-sosok yang menawarkan kemarahan yang menyala-nyala. Entah kapan ada persimpangan jalan yang teduh yang mampu memayungi ke- bersamaan. Padahal di tengah api permusuhan yang marak, berbagai macam suara telah muncul beruntun menawarkan kekitaan yang manusiawi. Pangeran Abdullah bin Abdul Aziz menawarkan konsep lama bertema: "Tanah untuk perda- maian." Putra Mahkota Arab Saudi ini memang termasuk tokoh yang paling menonjol di kalangannya. la ahli politik dan strategi perang. Lebih dari itu, ia kini masih terus diperca- yai menjalankan roda pemerintahan Arab Saudi. Sejak Raja Fahd sakit ber- kepanjangan, politik dalam dan luar negeri Arab Saudi terpundak kepadanya. Pangeran Abdullah secara de-facto adalah penguasa Kerajaan Arab Saudi. Arafat Maju Kena... tunduk di bawah arahan Arafat, kini muncul sekeras Hamas demi mendu- kung Arafat yang kini disewenang- wenangi. Hanya Tawaran Sebenarnya tak ada hal baru yang diusulkan sang pangeran. Apa yang diusulkannya hanya tawaran kembali kepada Resolusi 242 Dewan Keamanan PBB 22 November 1967. Tapi yang lebih mempesona, ia jujur berpendapat dan memperlihatkan uluran tangan politik Arab Saudi sudah tidak sekaku dihabiskan untuk membeli nar- koba di negeri ini mencapai Rp 800 miliar sehari? Itu artinya Rp 24 triliun sebulan atau Rp 296 triliun setahun. Angka tersebut dengan logika setiap hari seorang junkies-pengguna narkoba menghabiskan belanja mini- mal Rp 200.000. Apakah pengguna narkoba di negeri ini, seperti data terbaru Gerakan Nasional Anti Narkotika. (Granat), mencapai 4 juta orang. Bagaimana dengan Sumatera Utara? Data akhir tahun 2001 yang berhasil dihimpun PIMANSU menun- jukan jumlah pemakai narkoba dalam angka konservatif mencapai 1.590 orang. Angka itu secara progresif harus dikali- kan 10 menjadi 15.900 orang. Angka sepuluh didasarkan pada "teori gunung esnya" Dadang Hawari yang maksud- nya, jika ada 1 orang pengguna yang diketahui, maka ada 10 orang pengguna yang tidak diketahui. Jika dicari rata- rata berarti ada 8.745 pengguna narkoba di Sumut. Oleh Ahmad Dayan Lubis Koordinator Harian Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumut Untuk Sumut berarti ada sekitar Rp 1.849 triliun dana yang dihabiskan oleh para junkies pertahunnya. Penulis melihat bahwa angka itu masih sangat konservatif. Seseorang yang lagi kema- ruk menggunakan narkoba bisa mengha- biskan uang sampai Rp 500 ribu sehari. Lagi pula angka itu baru berdasarkan seberapa besar uang yang dihabiskan junkies mengkonsumsi narkoba. Artinya, jika pendekatan yang di- lakukan adalah pendekatan berdasarkan peredaran uang semata-mata, maka angka itu akan membengkak lebih besar lagi. Mengapa? Karena sebagian barang dan sekeras masa lalu. Bukankah ketika Raja Fahd masih sehat wal afiat, sang raja pernah me- ngatakan, sekiranya pun seluruh negara Timur Tengah membuka hubungan di- plomatik dengan Israel, Arab Saudi tidak akan pernah termasuk di dalamnya. Saat itu, ia menyindir secara kasar Presiden Mesir Muhammad Anwar Sadat (almar- hum) yang menjalin Perjanjian Perda- maian Camp David dengan Israel. Dunia Arab kini menyadari, perang dengan Israel sesungguhnya perang dengan AS. Dan, dari gejala-gejala yang tampak, penjajahan terhadap dunia akan dijadikan satu paket. Dalam situasi yang sangat tanda tanya ini, sulit menduga: kapan pastinya Palestina mampu mem- proklamasikan kemerdekaannya secara wajar. Ketika Pangeran Abdullah bin Abdul Aziz menawarkan proses per- damaian yang sangat simpatik itu, Du- tabesar Arab Saudi untuk PBB Fawzi Shobokshi, mengejutkan sejumlah diplomat, Rabu (27/2), menuduh Is- rael tidak berselera damai. Menurut Faw- zi, Israel masih terus merencanakan membangun pemukiman-pemukiman liar di wilayah-wilayah Palestina. Mengejutkan memang, tapi bu- kankah Pangeran Abdullah menawarkan perdamaian atas nama negaranya, se- dangkan Dubes Pawzi berbicara berda- sarkan kenyataan? Kenyataan yang tampak, memang begitulah. Tawaran perdamaian yang bagaimana pun adilnya selalu ditafsirkan Israel seperti ajakan Berbagai Tanggapan Kalau demikian persepsinya, pantas komunikator politik di Indonesia sangat berang kepada Lee Kwan Yew. Menyi- kapi pernyataan tersebut, berbagai res- Pernyataan Sikap SPRSU Agenda reformasi yang da- hulu diperjuangkan bangsa Indo- nesia semakin jauh dari kenya- taan yang diharapkan. Bangsa Indonesia semakin terpuruk ke lembah kehancuran, karena ke- hormatan dan kedaulatan repu- blik ini sudah tergadaikan di se- gala bidang. Intervensi IMF (ka- pitalisme barat) di bidang ekono- mi dengan terus mengucurkan utang luar negeri, bukan menye- lesaikan persoalan bangsa Indo- nesia, tetapi malah semakin membuat bangsa ini terjual. Korupsi, kolusi dan nepotis- me (KKN) warisan rezim orde baru tidak pernah tertuntaskan, dan malahan semakin menggu- rita. Kembalinya kekuatan mi- literisme ke pentas politik nasio- nal, semakin membuktikan ke- munduran dari perjuangan refor- masi di Indonesia. itu tidak dikonsumsi di Sumut, tetapi diover ke luar daerah. Oleh karena itu, kalau berdasarkan temuan barang- barang haram itu (hasil tangkapan) yang menjadi patokan, maka angka peredaran gelap narkoba di Sumut sebesar Rp 36.329.151.000. Yang lebih ironis, pemerin- tahan Megawati tidak memiliki Inilah angka-angka yang fantastik justru di tengah haru biru krisis ekonomi. Bayangkan seperti dikutip Tempo edisi 16 Desember-pendapatan per kapita Indonesia hanya Rp 5,7 juta per tahun. Benar, di balik angka-angka itu ada ke- luarga kaya raya yang ambruk, warisan yang ludes atau deposito yang dikuras hingga kering, bahkan masih harus me- ngutang sesudah itu. Oleh Ardial P Pengamat Sospol dan Komunikasi Politik esan politik yang menarik perhatian publik minggu lalu, adalah pernyataan menteri senior Singapura Lee Kuan Yew yang menye- butkan Indonesia sarang teroris. Pesan pons komunikator politik tersebut. Di antaranya ada yang mengusulkan agar memutuskan hubungan diplomatik dengan Singapura. Abu Bakar Baasyir yang dituduh politik ini mendapat respon dari berbagai pemerintah Singapura sebagai dalang pihak, khususnya komunikator politik di tanah air, baik di kalangan komunika- tor suprastruktur politik maupun infras- truktur politik. Apa itu teroris? Teroris adalah orang yang melakukan pekerjaan te- ror-mempengaruhi rakyat untuk menentang pemerintah yang sah, tetapi usaha sia-sia. Terorisme adalah per- buatan dengan kekerasan yang menim- bulkan kekacauan kepada rakyat, ter- utama berlatar belakang politik (Badudu- Zain, 1996:1494). terorisme di Indonesia menyatakan si- kap, langkah paling baik yang perlu dilakukan pemerintah sekarang ini adalah memutuskan hubungan diplo- matik dengan negara kepulauan itu. Sebab menurutnya, secara ekonomi hubungan diplomatik dengan Singapura tidak memberikan keuntungan apa-apa. Sikap senada datang dari Panglima Laskar Jihad Ahlus Sunnah Wal Jamaah, Ustadz Ja'far Umar Thalib. Ia mendesak pemerintah Megawati untuk memu- tuskan hubungan diplomatik dengan Singapura. Abu Bakar Baasyir akan melaku- kan perlawan upaya hukum. Dia be- rencana menggugat mantan perdana menteri yang juga menteri senior Tapi sudahlah, kita tak mungkin terus bersedih menguras air mata kehi- dupan yang semakin kerontang. Bukan- kah hidup meniscayakan perjuangan dengan kerja keras dan ketulusan. Tak guna kita saling menyalahkan, apalagi melempar tanggungjawab. Yang terbaik adalah bergandengan tangan saling menopang berani melawan sambil terus kita selamatkan mereka yang sudah menjadi korban dan yang belum. Masalahnya adalah dari mana kita harus mulai melihat persoalan narkoba yang demikian rumit, tanpa jejak, dan menyita uang dalam jumlah yang sangat besar. Sebab, penyelesaian yang kita inginkan bersama tentunya adalah pe- nyelesaian yang menyeluruh. Dalam konteks inilah mengapa kemudian men- jadi sangat penting mencarikan paradig- ma pemberantasan narkoba. Identifikasi Persoalan Pertama, hasil penelitian dan pe- perang. Seharusnya, PBB (Persatuan Bangsa Bangsa) mempertimbangkan usul Arab Saudi, demi tujuan perdamai- an. Apalagi kekerasan Israel tidak pernah membuat pejuang Palestina berhenti melawan. Dan ketika usul Pangeran Abdullah masih menjadi suara yang hangat, Israel telah membunuh secara kejam tiga gerilyawan Palestina dan seorang pekerja di Gurun Negev, Is- rael Selatan. Sebaliknya di sekolah-sekolah yang jauh dari kota (luar daerah), apalagi di kawasan terpencil, jumlah guru sangat minim. Mengapa? Guru yang sudah ditempatkan di daerah terpencil atau luar kota akan selalu berupaya cepat-cepat bisa pindah ke daerah asalnya, atau dengan menggunakan berbagai cara termasuk membayar sogokan untuk bisa dipindahkan ke sekolah favorit. Akibatnya, jadwal belajar-mengajar di sekolah-sekolah luar kota dan terpencil kacau-balau. Guru tak datang, siswa pun pulang. Tak ada penggantinya sehingga pantas saja kalau kualitas pendidikan di negara kita mengenaskan saking sangat rendahnya. Menggunakan standar internasional memang baik untuk bisa mengejar ketertinggalan dunia pendidikan di tanah air. Namun tantangannya juga berat, apakah pemerintah mampu menyediakan sarana dan prasarananya? Kalau pemerintah serius kita yakin mampu, namun kita tidak yakin. Terbukti, selama ini saja untuk memperbaiki gedung sekolah yang rusak, atapnya bocor, dindingnya kupak-kapik, bangku dan mejanya patah tidak mampu diperbaiki. Kalau pemerintah saja tidak punya dana cukup, berarti formula internasional yang digagas Wardi- man belum bisa diterapkan. Tegasnya, hanya sege- lintir sekolah saja yang mampu mengimplemen- tasikan standar internasional tersebut, karena sa- ratnya permasalahan seputar kusutnya dunia pen- didikan kita, terutama dalam satu dasawarsa be- lakangan ini. Wajar kalau kita mendesak elite politik di negeri ini, baik eksekutif maupun legislatif untu mem- perhatikan dengan ekstra serius masalah rendahnya Yang menarik, mantan Menteri Pendidikan kualitas pendidikan dan SDM di negerinya yang dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Ing Wardiman sudah lampu merah", terutama meningkatkan Djojonegoro memberi usulan agar formula bentuk sarana dan prasarana, infrastruktur sekolah, guru, ujian akhir di daerah-daerah sebagai pengganti dan sarana pendukung lainnya yang selama ini Ebtanas/Ebta sebaiknya menggunakan standar masih belum mendapat perhatian. + Sekularisme India Kian Ternoda Analisis Politik Terhadap Tuduhan Lee Kwan Yew I ndia adalah sebuah negara besar dengan kehidupan demokrasi dan sekularisme di India sudah cukup tua. Pakistan yang dulu bagian dari India akhirnya memisahkan diri sebagai negara berdaulat karena agama pula. Mahatma Gandhi yang begitu dipuja masyarakat dunia, gagal mencegah retaknya persa- tuan India karena agama. Bahkan ia tewas dibunuh oleh kaum Hindu fanatik yang tidak menyukai to- leransi antarumat beragama di India yang dicanang- kan Mahatma Gandhi. sejuta masalah besar. Negara yang sering disebut sebagai anak benua itu memiliki kandungan konflik bukan alang kepalang, karena masalah- masalah agama, etnik, ekonomi, sosial dan lain sebagainya. Dari situ dapat dimengerti mengapa negara itu selalu dirundung percekcokan yang kandangkala membuat orang menjadi pesimistik. Satu masalah besar yang dihadapi sampai hari ini adalah masalah konflik antara penganut Islam-Hindu. Peristiwa menyedihkan dalam wujud perpisahan antara India dan Pakistan beberapa tahun lalu tampaknya belum cukup membuat rakyat India dari kelompok agama itu sadar. Bahkan kedua negara yang kini merosot menjadi tetangga, masih selalu berselisih mengenai wilayah Kashmir atas dalih agama. Belum lagi tuntas masalah Kashmir yang hingga kini masih bagai api dalam sekam antara India-Pakistan, kini pecah gumpalan api membara, yakni bentrokan antara kaum Hindu ekstrim dengan umat Islam di Gujarat. Bentrokan yang sudah berlangsung sekitar sepekan itu telah me- renggut korban 550 jiwa. Dari korban yang jatuh kebanyakan adalah umat Islam, yang minoritas. Begitulah nasib umat Islam, di manapun me- reka berada bila berada dalam kelompok minoritas agama tertentu selalu saja menjadi korban kese- wang-wenangan kelompok mayoritas, bahkan dibantai. Sebaliknya, bila penganut minoritas agama lain yang berada dalam kelompok mayoritas Islam, umat Muslim amat toleransi. Mereka selalu terlindungi. Inilah yang membuat prihatin kita kaum Muslim. Kejadian itu persis hari ketika Pa- ngeran Abdullah menawarkan pemi- kiran negaranya. Tapi tampaknya, mem- buat repot juga. Ketua Urusan Luar Ne- geri Uni Eropa, Javier Solana, merasa perlu mengunjungi Jeddah untuk berte- mu Pangeran Abdullah. Tapi apa arti kedatangannya, kalau hanya meminta Palestina mengakhiri perlawanan, sedangkan Israel masih tetap menduduki wilayah-wilayah yang mereka rebut dalam Perang Timur Tengah 1967. Karena itu pulalah, kampanye anti teroris yang terus digema-gemuruhkan Israel, hanyalah untuk mematikan nyali dunia sekaligus untuk mengakhiri perla- wanan dengan Israel. Dan teroris itu seperti ditimpakan kepada mereka yang tidak memihak AS. Mereka yang pro Gedung Putih, termasuk Israel yang tukang bunuh orang, tampaknya tetaplah termasuk kategori pahlawan. Jadi, membicarakan terorisme sekarang ini tampaknya tetaplah menurut kacamatan Presiden AS George Walker Bush. Tapi percayalah, dunia tidak terlalu mudah bertekuk lutut menerima tawaran ketidakadilan. Dan semangat pejuang Palestina yang telah terbiasa menantang malapetaka, bila mendengar suara senjata, sering seperti menikmati lagu Dan tekanan habis-habisan yang diarahkan Israel terhadap Presiden dan Pemimpin PLO Yasser Arafat, tam- paknya bukan semakin memperbaiki keadaan. Gerakan Fatah yang biasa Kesalahan Arafat Di tengah rentetan bom syahid yang tampaknya terus beruntun, Israel men- jawabnya dengan membombardir mar- kasbesar Yasser Arafat di Gaza City. Kesalahan Arafat yang sulit termaafkan Israel hanyalah karena pemimpin PLO Narkoba, Apakah ini Bukan Kutukan Tuhan? 2. Tetap komitmen dalam menjalankan agenda reformasi tentang pencabutan dwi fungsi ABRI secara radikal. 3. Bertindak tegas dalam menghabisi korupsi, kolusi dan nepotisme sisa-sisa re- ngamatan PIMANSU selama ini me- nunjukan bahwa lebih dari 90 persen pengguna narkoba bermula dari coba- coba berdasarkan ajakan teman. Peng- gunaan pemulanya umumnya tidak membeli, tetapi diberikan secara gratis oleh temannya. Mungkin pada mulanya mereka menolak, tetapi tak kuasa lagi menolaknya untuk kesekian kalinya dan akhirnya mereka pun mencoba. Seperti sering dikatakan berbagai pihak, "sekali mencoba akan ketagihan." Kata kunci dari permasalahan terse- but adalah "ketahanan diri". Artinya, seseorang yang mempunyai ketahanan diri yang rapuh akan bisa dengan mudah dimasuki ajakan. Oleh karenanya itu, ketahanan diri inilah yang perlu ditum- buhkan dan dikembangkan. Ketahanan diri yang dimaksud bisa berbasis pada nilai-nilai spiritual dan moral tradisional. Kedua, pengguna narkoba yang sekitar 10 persen lagi bermula dari per- soalan ekonomi dan cinta. Ada motivasi yang mendapatkan uang dengan cara mudah, akhirnya jadi pengedar sekaligus pemakai. Yang lain, terlibat dalam perda- gangan gelap narkoba dan penyalah- gunaannya karena cinta. Pada mulanya berkenalan dan mungkin lalu berpacaran dengan penge- dar. Ada di antaranya yang sudah masuk dalam sindikat jaringan internasional, seperti yang banyak diperankan pria kulit hitam dari Nigeria. Kasus seperti ini banyak melanda wanita-wanita Indo- nesia. Di antara contoh wanita yang kemudian akhirnya dijatuhi vonis mati oleh PN Tangerang adalah Pranola alias Nola dan yang terakhir adalah Adit, juga diputus vonis mati PN Tangerang. Masih banyak contoh lain, di mana seseorang terlibat sebagai pengguna narkoba, bahkan menjadi pengedar malam yang mendayu-dayu. Perjuangan bagi mereka sering lebih banyak bersenjatakan semangat. Bila semangat jihad mereka berkobar, raung- an senjata yang menggelegar pun tidak jarang tersentuh mata hati mereka bagai lambaian kilat yang tergopoh-gopoh memotong langit. Singapura, Lee Kuan Yew. Tim Penga- cara Muslim (TPM) selaku kuasa hu- kumnya kini mulai berancang-ancang untuk menggugat Lee. Salah seorang anggota TPM, M Taufiq SH mengata- kan, upaya gugatan ini dilakukan untuk memberikan pelajaran kepada Lee dan perwakilan negara asing di Indonesia. Selain Lee, Taufiq mengatakan ada beberapa pihak yang akan digugat oleh TPM. Komposisinya bisa Lee Kuan Yew sebagai tergugat I, perwakilan Singapura di Indonesai sebagai tergugat II, dan pejabat-pejabat Singapura yang terkait lainnya sebagai tergugat III. Sementara itu, Umat Islam Su- rakarta (UIS) yang merupakan gabungan dari puluhan elemen Islam, dalam per- nyataan sikapnya menyatakan, tuduhan Lee Kuan Yew merupakan bentuk pele- cehan terhadap bangsa Indonesia. Tu- duhan itu juga bisa memicu konflik anta- rnegara serta mengganggu stabilitas Asia Tenggara. Di sisi lain, UIS juga menilai tu- duhan Lee tersebut bersifat provokatif sehingga akan memberi pembenaran atas masuknya intervensi militer AS Iktikad Baik Tapi menurut dugaan, selama Israel tidak mampu memperlihatkan iktikad baiknya secara meyakinkan, usul Pa- ngeran Abdullah akan menjadi hal yang sia-sia. Dan kelompok Hamas yang tidak kenal kompromi itu telah bersumpah sumpah menghancurkan Israel. Seperti menafikan usul Pangeran Abdullah yang sulit masuk akal mereka. Dan pejuang Palestina, tampaknya tidak pula terkecuali wanita. Untuk membuktikan mereka tidak tertarik usul- an Pangeran Abdullah, seorang wanita Palestina telah memilih bom sahid se- bagai jalan perjuangannya. Hamas sa- ngat melarang istilah bom bunuh diri karena menggambarkan seseorang mati konyol. Tapi mereka bukan terang-terangan mendustakan iktikad baik Pangeran Abdullah. Hanya saja usul seperti itu sudah lama ada, namun seperti tidak pernah didengar Israel. Betapa menge- rikan dan mencemaskan sekitar tempat kejadian, bahwa seorang wanita cantik dan masih punya harapan hari depan yang lebih baik, memilih jalan bom sya- hid di pos pemeriksaan militer Israel Tepi Barat. Solidaritas Perjuangan Rakyat Sumatera Utara (SPRSU) karena faktor ekonomi. Malah ada di antara mereka itu yang bahkan sampai berani melibatkan anggota keluarganya. Kondisi terakhir inilah yang antara lain terjadi di Kebun Kacang dan Kampung Bali di Jakarta. Di sana narkoba sudah dianggap hal biasa, termasuk di dalam keluarga. Tentang barang-barang narko- ba yang selalu ada di daerah itu ketika ditanya dari mana mereka akan me- ngatakan "itu datang dari surga." Jawab- an cuek yang menggambarkan bahwa narkoba dianggap hal lumrah. Ketiga, lemahnya penegakan hukum. Para bandar yang pernah ditang- kap bisa dengan mudah bebas, lalu kembali melakukan aksinya. Inilah yang menjadi bukti paling akurat bagi bandar- bandar yang lain bahwa hukum bisa, bahkan dengan mudah, dipermainkan. Di sisi lain, masyarakat pun akhirnya sinis, termasuk melaporkan kejahatan narkoba kepada aparat. Pasalnya, capek- capek mereka melapor, toh dibebaskan setelah ditangkap. Paradigma Pemberantasan Narkoba. Setiap kali aparat keamanan dita- nya, mengapa bandar narkoba si anu, di mana semua orang sudah mengetahui bahwa dia itu seorang bandar, tidak di- tangkap. Biasanya akan dijawab, "benar dia seorang bandar, tetapi tidak ada barang bukti." Gambaran tersebut mem- buktikan bahwa pengertian barang bukti masih sangat material. Secara hukum, kemudian paradigma yang digunakan bertumpu pada asas hukum praduga tak bersalah. Hemat penulis, asas hukum praduga tak bersalah tidak pas diterapkan kepada semua jenis dugaan tindak kejahatan, apalagi kasus narkoba dan korupsi. Alasannya, dua halini menyangkut delik dan sekutunya ke Indonesia. Membaca berbagai sikap rakyat Indonesia, tentu akan menarik perhatian Presiden Me- gawati. Megawati meresponnya secara diplomatis. Hal itu wajar, karena per- nyataan Lee penuh dengan muatan politis. Respons Presiden Megawati Soe- kamnoputri adalah meminta masyarakat berpikir jernih menanggapi pernyataan Lee Kuan Yew yang menyebutkan In- donesia menjadi sarang teroris. Tulisan harus ditandatangani dan disertai sense of crisis untuk menyelesai- kan semua persoalan ini, yang membuat rakyat bertanya-tanya ada apa atau apa ada di balik se- mua ini. Mungkin pemerintahan Megawati tidak mau belajar dari pendahulu-pendahulu yang telah berbuat kesalahan dalam memim- pin dan membawa kehidupan bangsa Indonesia. Rezim orde baru dinilai ba- nyak pihak telah mengekang hak- hak rakyat. Dengan berakhirnya rezim tersebut diharapkan terjadi perubahan situasi. Hak-hak dasar Oleh karena itu, untuk menyi- kapi kondisi bangsa Indonesia yang semakin tidak menentu di segala bidang kehidupan tersebut, Mengapa Kita Perlu rakyat selama ini dibatasi, sudah maka Solidaritas Perjuangan Rak- Memahami HAM? yat Sumatera Utara (SPRSU) me- nyatakan sikap: 1. Meminta ke- pada pemerintahan Megawati un- Sebelum sampai pada jawab- an pertanyaan di atas, kami ingin tuk menolak dan menghapuskan mengajak Anda melihat realitas utang-utang luar negeri, yang se- yang terjadi di tengah masyarakat makin menyengsarakan rakyat kita sekarang. Kekerasan demi Indonesia. kekerasan terus terjadi dan silih berganti. Pelakunya tidak hanya aparat negara (TNI/Polri) tetapi sudah meluas keberbagai lapisan, dan korbannya tetap masyarakat yang tidak berdaya. terbuka ruang untuk meman- faatkannya secara maksimal. Mi- nimal tumbuhnya masyarakat si- pil yang kuat dan tidak lagi men- jadi subjek di negeri ini. Harapan ini ternyata tinggal harapan, karena sosialisasi hak- hak kewarganegaraan yang men- jadi agenda penting tidak banyak dilakukan oleh masyarakat mau- pun kalangan berpendidikan. Akhirnya, proses pemberdayaan masyarakat sipil tidak bisa berja- lan sebagaimana diharapkan. Salah satu upaya memberda- Persoalan perlindungan hak Senada dengan Presiden Megawati, Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi, juga meminta masyarakat In- donesia untuk tidak melakukan reaksi berlebihan atas pernyataan Lee yang menuding Indonesia sebagai sarang terorisme. Sebab semakin bereaksi, maka tudingan Lee tersebut akan se- makin benar. RABU, 6 MARET 2002 Analisis Latar Belakang Rakyat Indonesia yang mayoritas Muslim, tidak bisa menerima pernyataan Lee. Hal ini menjadi perhatian serius di kalangan pengamat. Pengamat justru melihat di balik pernyataan tersebut. Apa latar belakangnya Lee tega menu- Surat Pembaca fotokopi KTP atau tanda pengenal lainnya. Benar dan objektif. Maksimum 1 folio, zim orde baru yang masih bercokol asasi manusia (HAM) di negeri di kehidupan bernegara bangsa ini sampai sekarang masih relatif Indonesia. 4. Meminta kepada se- memprihatinkan. Masih banyak luruh elemen rakyat untuk menya- pihak lebih mengedepankan ke- tukan barisan dalam memper- pentingan pribadi dan kelompok juangkan agenda reformasi yang nya, sehingga diabaikan hak-hak semakin terlupakan. rakyat secara luas. Komandan Al Aqsha, Brigade Nasser Awais mengemukakan, atau barangkali dapat dianggap sebagai tan- tangan perlawanan bahwa: "Ratusan pria bersenjata dan pelaku bom syahid kini siap menghadapi Israel." Tampak- nya ada juga manfaat kekerasan mereka terhadap warga Israel yang ingin damai. Sejak era intifadah berlangsung hingga hari ini, banyak warga Israel yang mendesak PM Israel Ariel Sharon agar mengakhiri pendudukan atas wila- yah-wilayah Palestina. Mereka merasa- kan betapa pahitnya melawan pejuang Palestina yang sangat bersemangat. Palestina itu sering tidak punya senjata apa-apa selain katapel dan batu berserakan di jalan. Tapi sudah sangat banyak penduduk Israel yang memilih menganggur ketimbang menghadapi amukan intifadah pejuang Palestina. Hebatnya, kadang-kadang pejuang yang sangat keras ini masih jauh di bawah umur dewasa. Pemimpin oposisi Partai Meretz Israel, Yossi Sarid, karena keinginannya untuk damai mengatakan, "Israel ini bukan hanya milik PM Ariel Sharon dan Menteri Pertahanan Benyamin ben Eliezer." Tapi, bukan Ariel Sharon kalau masih memiliki iktikad baik terhadap negara-negara Arab. khusus, sehingga perlu diperlakukan secara khusus pula. Ke masa yang akan datang lebih baik menerapkan asas hukum praduga bersalah atau pembuk- tian terbalik. Apabila ada laporan masyarakat bahwa si anu seorang bandar, maka aparat keamanan langsung menangkap- nya. Ia tidak akan dilepas, bahkan bisa divonis apabila ia tidak berhasil mem- buktikan bahwa dirinya benar. Cara ini sekaligus membuat para bandar kecut, sebab mereka tidak bisa berlindung di balik undang-undang. Inilah salah satu aspek penting yang perlu dirubah dalam Undang-Undang No. 12 tentang Narko- ba dan UU No.5 tentang Psikotropika. Selain itu, upaya memberantas pere- daran gelap dan penyalahgunaan nar- koba bisa dilakukan melalui revolusi pandangan masyarakat terhadap narkoba dan penggunanya. Gerakan ini bisa saja dinamakan "gerakan melek narkoba". Artinya, masyarakat wajib dibekali pe- ngetahuan sehingga ia tidak buta sama sekali tentang narkoba. Berdasarkan pengalaman di lapangan, ternyata ba- nyak orang tua tidak mengenal narkoba. Ini memudahkan sang anak memakai- nya, bahkan di kamarnya sendiri. Hal lain yang juga tidak kalah pen- tingnya adalah merubah pandangan masyarakat bahwa keluarga yang ada salah seorang anggotanya terkontaminasi narkoba merupakan aib yang harus ditu- tupi dan diselesaikan sendiri. Sebenar- nya, pandangan ini bisa berakibat fatal. Pasalnya, untuk kasus narkoba, semakin ditutupi maka akan semakin berkem- bang dan makin sulit diberhentikan. Perubahan paradigma pemberan- tasan narkoba yang sangat penting adalah merubah pandangan bahwa masalah narkoba bukan masalah kese- turkan pernyataannya yang menuduh Indonesia sarang teroris? Berhubung ini adalah isu politik, tentu analisisnya harus melalui pende- katan kajian politik. Pengamat militer dari Malang dan juga Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Muhadjir Effendy, menganggap tuduhan Lee hanya menunjukkan kepanikkan dalam negeri Singapura. Menurut dia, itu hanya cerminan paranoid Singapura terhadap ancaman negara tetangga. Menurut Pemred Waspada H. Prabudi Said, pernyataan menteri senior Singapura Lee Kuan Yew bahwa In- donesia menjadi sarang teroris, secara politis akan membuat Amerika Serikat khawatir terhadap Indonesia dan ujung- ujungnya, Singapura berharap negara adidaya itu akan memperkuat perta- hanan negeri singa itu. Bagaimana pula dengan analisis pembaca ? Analisisnya bisa lain atau sama. Tapi yang jelas, sebuah isu politik memang penuh dengan permainan dan kekejaman. Di Indonesia ada istilah maling teriak maling. Apabila kita bisa menerima analisis Prabudi, berarti itu tidak dapat melarang pejuang Palesti- na untuk tidak memerangi orang-orang Israel. Padahal telah terdengar sejak lama, pejuang Palestina berjanji mampu me- matuhi pasal-pasal perdamaian asal dila- kukan berdasarkan gagasan yang adil. Betapa kasarnya perlakuan yang dite- rima Arafat. Sejumlah helikopter Apache menembakkan roket ke gedung pusat kegiatan Presiden Arafat. Ini pertama kalinya kantor Arafat diserang terang- terangan. Untuk mencapai cita-cita itu- lah Jaringan HAM Sumatera Uta- ra menyusun program Kampanye dan Sosialisasi HAM kepada Ma- syarakat Sipil. Adapun materi pokok yang ingin didiskusikan meliputi: a. Apa itu hak asasi ma- nasia?, b. Klasifikasi HAM, c. Sejarah pemikiran dan perkem- bangan HAM di Indonesia, d. Ins- trumen-instrumen HAM, e. Upaya penegakan HAM di Indonesia. Untung saja ia tidak berada di tem- pat, dan intelnya begitu cepat mencium bau busuk perseteruan. Tapi Arafat bukanlah Arafat kalau berselera takut terhadap teror dan tantangan maut. Di balik tirai dunia yang panas-dingin, ia masih mampu berbasa-basi kepada angin deras Tepi Barat dan Jalur Gaza. Namun, Israellah yang sedikit me- nyadari bahwa gertakan dan kecaman ternyata tidak mampu memperbaiki ke- adaan. Sejak korban berjatuhan semakin banyak, Israel tampak mengubah taktik. Tapi, sampai kapan? Sejarah pasti akan bercerita. Setelah kekasaran, teror dan pembunuhan ternyata tidak membuat takut pejuang Palestina, kini Israel memperlonggar blokade mereka terha- dap Arafat. Selanjutnya dengan adanya diskusi, diharapkan tercapai tu- juan sebagai berikut: a. Tergalinya perspektif peserta tentang HAM, b. Dipahaminya dasar-dasar HAM dan sejarah filosofi HAM, c. Ada pemahaman tentang instrumen Tapi, tahukah mereka bahwa Arafat cuma mampu menunggu perdamaian yang adil. Lebih dari itu, posisinya kini akan maju kena, mundur kena, tanpa reaksi pun kena. Dan bila PM Ariel Sha- ron ingin memaksakan kehendaknya, tampaknya tidak akan berhasil, paling tidak saat ini. Betapa seriusnya upaya mencabik-cabik dunia, benar-benar merindukan orang pada masa aman yang nyaman. hatan fisik dan jiwa semata-mata, tetapi juga bersangkut paut langsung dengan masalah spiritual. Maraknya penyalah- gunaan narkoba sesungguhnya perlu dilihat, apakah ini bukan kutukan Tuhan kepada manusia yang lalai pada ajaran- Nya. Kalau memang cara pandang ini diterima, apalagi tidak ada tempat, pengobatan-kecali rumah sakit- yang melupakan pengobatan dari sisi agama, maka cara mengatasi narkoba mutlak dilakukan dengan mengembali- kan nilai-nilai agama yang hilang ke 'rahim masyarakat'. Ini menjadi penting karena ternyata tidak ada satu agama pun yang membenarkan penyalahgu- naan narkoba. Semua agama menen- tangnya. Ternyata selama ini, penyakit nar- koba cenderung dilihat sebagai persoalan fisik dan psikis semata-mata. Bukanya dilihat bahwa narkoba merupakan per- soalan spiritual pada mulanya. Mereka yang tidak memiliki kemampuan me- nolak narkoba, tidak mempunyai keta- hanan diri, dan buat secara informatif berkaitan langsung dengan lemahnya komitmen keagamaannya. Nah, akhirnya penulis sampai pada kesimpulan, didukung dengan data- data dan pengalaman mengelola hal- hal yang berkaitan dengan narkoba bahwa maraknya peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba sesungguhnya berawal dai makin menipisnya nilai- nilai agama di keluarga dan masyarakat. Tipis tebalnya nilai agama bukan diukur dari apakah ia anak kiai, pendeta, pastor tau guru agama, tetapi dari tradisi dan pengamalan beragama yang diterapkan sehari-hari. Meminjam bahasa populer, bagaimana seorang membumikan agamanya. Amerika akan melakukan suatu manu- ver politik globalnya terhadap Indo- nesia. Dengan demikian, tidak semudah itu untuk melakukan tindakan gegabah terhadap Singapura, walaupun dia itu sebuah negara kecil. Kemungkinan be- sar, diduga Amerika berada di belakang- nya. Siapa berani saat ini menghadapi Amerika sebagai polisi dunia? Karena itu pantas Presiden Megawati mengajak rakyatnya secara arif dan meminta masyarakat berpikir jernih menanggapi pernyataan Lee Kuan Yew. 2 spasi/Artikel maksimum 5 halaman folio. yakan masyarakat sipil adalah memberikan pemahaman dasar tentang hak asasi manusia. Ada- nya wawasan dan kesadaran kritis terhadap perlindungan HAM, pa- da gilirannya dari masyarakat sipil akan muncul kemauan dan ke- mampuan untuk menegakkan HAM. Ajakan Presiden Megawati walau- pun baik, tapi sulit diterima di kalangan tertentu. Khususnya di kalangan umat Islam, apalagi namanya disebut-sebut sebagai dalang terorisme. Apabila tidak dilakukan perlawan hukum, berarti mereka menerima tuduhan tidak benar itu. Indonesia kini bagaikan bola panas politik yang tengah dipermainkan dalam politik global. Apabila barat tidak hati- hati, ini bisa menimbulkan isme keaga- maan yang berujud kepada perang aga- ma. Tentu ini tidak diinginkan dunia internasional. HAM di Indonesia, d. Tumbuh- nya kesadaran untuk tidak mela- kukan pelanggaran HAM, e. Ada pemahaman untuk mendesak pihak-pihak menegakkan HAM Sesi diskusi tentang HAM ini difasilitasi oleh Jaringan HAM Sumatera Utara yang me- libatkan masyarakat sipil seperti: 1. Organisasi kemasyarakatan pemuda, 2. Organisasi remaja/ mahasiswa, 3. Pelajar/siswa SMU/SMK, 4. Guru/staf pengaj- ar, 5. Kalangan jurnalis, 6. Ma- syarakat dampingan NGO. Bagi pihak (organisasi/ke- lompok) yang berminat untuk memanfaatkan kesempatan seri diskusi HAM ini dapat meng- hubungi sekretariat di: Jaringan HAM Sumatera Utara, Jl. Sipiso- piso No. 1-GLt. III Medan-20213, telp 7348094. Tohap P. Simamora Koordinator Eksekutif Dwi S Sekretaris Wartawan Daerah: BIRO JAKARTA: Hermanto, H Rahmatsyah Lubis, H Ramadhan Usman, Hasriwal AS BIRO SUMUT: Langkat: H Ibnu Kasir, Asrirais, Chairil Rusli; Binjai: Riswan Rika, Nazelian Tanjung, D.Serdang: HM Husni Siregar, Perdinan S, Dairi: Leston Sinaga, Tebingtinggi: Dhani E Elison, Muhammad Idris, Pematangsiantar: Yan MS Sinaga, Edoard Sinaga, Mulia Siregar, Tg. Balai: Aldyn Matova, Tarutung: Parlindungan Hutasoit, Tapsel: Syarifuddin Nasution, Balyan Kadir Nasution, Iskandar Hasibuan, Mohot Lubis, Kisaran: Abu Bakar Nasution, Nurkarim Nehe, Umaruddin Yasin Amin, Labuhanbatu: Nazran Nazier, Neirul Nizam, Agus Diansyah Hasibuan, Indra Muhery S, Armansyah Abdi, Sibolga: Zulfan Nasution BIRO ACEH: Banda Aceh: Adnan NS, Aldin NL, H Miswar Sulaiman, Zafrullah, T Mansursyah, Muhammad Zairin, T Ardiansyah, Aceh Besar: Iskandarsyah, Pidie: Samsuar, Bireuen: Samsul Rizal Jibro, Masykur Tom Randista, HAR Djuli, Mawardi Sulaiman, Aceh Tengah: Bahtiar Gayo, Aceh Utara: Bustami Saleh, M Jakfar Achmad, Jamali Sulaiman, Fakhrurrazzi Araly, Idrus Jeumpa, Arafat Nur, Muhammad Nasir Age, Aceh Timur: Syahrul Karim, Ibnu Sa'dan, Agusni AH, Kualasimpang: Muhammad Hanafiah, Aceh Barat: Rusli Idham, Hasaruddin, Aceh Selatan: Zamzami Surya, Aceh Singkil: Tarmizi Ripan, Aceh Tenggara: Mahadi Pinem, Blangkejeren: Buniyamin, Sabang: TZakaria Al Bahri. 1 Semua wartawan Harian Waspada dibekali tanda pengenal. WASPADA SUM DE Tin Color Rendition Chart T.TINGGI (Was nan (FPPP) DPR meninjau kemba Bulian 40% yang kenaikan terif ter rapat pleno dew Imbauan F-PP kan dalam suratny Maret 2002 kepada bingtinggi ditandata Fraksi Ramlam Ma Sekretaris Ishak Tr Menurut Isah: yang ditemui di rua sebaiknya PDAM Tebingtinggi sebelu Tewas TANJUNGE Dusun I, Desa L Deliserdang, te Simpang Permir pukul 07:00. Keterangan (TKP), pagi itu k bermaksud unt di tengah badar patan tinggi mu koral. Pengemudi Binjai, coba bar kecelakaan. Tap hingga kecelak di TKP. Setelah men luarga dibawa p mikan. Sement. kantor Lantas 4 Dua AEKKANO Andalas, yang n pintu dealer sep kanopan, Kec. 3) malam, menja di cat dengan Perbuatan (5/3) pagi saat s hendak berjuala tinja manusia d dan baunya sar nasi tersebut pa Menurut ke ke dua ruko ters kukan dengan m tersebut belum Setelah pem sorong rukonya kannya sendiri Su K.Tan KUALATAM tangki PT Sumatı Asahan, melakul Salah satu Nusantara (KPI bidang pengang ini melakukan ak nasib mereka yan Menurut Ket mereka mengaju yang diantarany Jamsostek. Men THR tidak jelas, delapan tahun ke hal lainnya yam Tuntutan pa ngan Kepala Cal temuan itu perus tikan aksi mogok yang rugi seber Juga, katan supir di Dumai. di sini. "Sebab a tentu akan dida Husen. Namun samp pakatan antara pi ini menurut renc Ditil Pria M- PANCURBA Dedi Sembiring, kam oleh Orang curbatu, Senin Dalam keada ke RSU Adam M melaporkan kej Menurut kete berolahraga lari pelaku, dan tanp lengan korban. M lari meyelamatka dan bersimbah d langsung kabur Warga sekita larikan korban Sementara it batu yang sehari- (3/3) siang, ditika di pekan Pancu Menurut ket belut terlibat pe yang sudah mab menikam perut k terburai.(cps) Sp Zhuhur. BINJAI BIREUN B.PIDIE Kota: MEDAN 12:39 12:52 B.ACEH 12:40 12:47 12:46 G.SITOLI 12:43 KJAHE 12:39 KISARAN 12:35 KOTACANE 12:42 Langsa 12:42 L.Semawe 12:45 LPAKAM 12:38 MEULABOH 12:50 PSIDEMPUAN 12:37 PSIANTAR 12:38 R.PRAPAT 12:35 SABANG 12:53 SIBOLGA 12:39 SI DIKALANG 12:40 SIGLI SINGKIL STABAT 1 1 1 1 1 1 1 12:50 12:42 12:39 TAKENGON 12:46 1 T.BALAI 12:34 1 TAPAK TUAN 12:45 1 TARUTUNG 12:38 1 TTINGGI 12:37 1 15
