Tipe: Koran
Tanggal: 2005-03-22
Halaman: 04
Konten
4cm 4 22 MARET 2005 SELASA WASPADA Terbit sejak: 11 Januari 1947 Pendiri: H. Mohammad Said (1905-1995) Hj. Ani Idrus (1918-1999) Pemimpin Perusahaan/Pemimpin Umum Dr. Hj. Rayati Syafrin Wakil Pemimpin Perusahaan Drs.H.Bahtiar Tanjung Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab H. Prabudi Said Wakil Pemimpin Umum/Wapemred. H. Teruna Jasa Said Redaktur Pelaksana Azwir Thahir, Sofyan Harahap TAJUK RENCANA Segera Renovasi Dan Makmurkan! eresahan umat Islam di Medan atas pembangunan pusat perbelanjaan supermodern Sun Plaza di samping dan belakang Masjid Agung mungkin segera berakhir dengan menjadi tujuh lantai berbiaya Rp 59 miliar lebih. Masjid yang semula hanya mampu menampung 1.600 jamaah itu nantinya dapat menampung 8.600 jamaah, setelah direnovasi. Total bangunan mencapai 13.860 m2, dengan rincian bangunan empat lantai ke atas mencapai 10.085 m2 dan tiga lantai ke bawah (basement) seluas 3.775 m2. Tentunya kita yakin renovasi besar-besaran Masjid Agung bukan sekadar lips service, mengingat hal itu sudah diekspos secara terbuka oleh Gubsu HT Rizal Nurdin dan Walikota Medan H. Abdillah, Ak, MBA kepada Wapres HM Jusuf Kalla (headline Waspada 21/3). Wapres sendiri kita harap tidak hanya menyatakan dukungannya tetapi ikut menyumbang- kan dana pembangunan rumah Allah itu sehingga dapat mempercepat pembangunan dan tahap penyelesaiannya nanti. Intisari Renovasi Masjid Agung solusi tepat! Niat baik itu wajib disegerakan. 20 Hemat kita, tidaklah sulit bagi masyarakat Sumut, khususnya warga kota Medan, untuk merenovasi Masjid Agung ini bila para petinggi negara mendukungnya. Jika pembangunan pusat perbelanjaan Sun Plaza me- makan biaya ratusan miliar saja bisa selesai dalam hitungan bulan, maka tidak ada alasan renovasi Masjid Agung tersendat-sendat. Kalau sampai kejadian sungguh sangat memalukan. Berarti, para pejabatnya tidak serius mencarikan dana pembangunannya. Kontradiksi dengan pembangunan plaza, hotel, mall yang begitu cepat selesainya. Kita prihatin dengan terjadinya "clash" antara umat Islam dengan pengelola Sun Plaza karena pengusaha pusat perbelanjaan terletak di Jl. Zainul Arifin itu tidak menepati janjinya. Awalnya, umat Islam menolak kehadiran Sun Plaza karena dinilai dapat mengganggu peri- badahan, kekhusukan shalat, tetapi pengu- sahanya mampu mendekati dan meyakinkan Gubsu dan Walikota sehingga tiba-tiba saja sudah dilakukan pemancangan tiang lewat satu acara setengah promosi. Setelah Sun Plaza beroperasi, timbul konflik baru dengan Gubsu, setelah pihak Sun Plaza tidak menepati janji- janjinya, hanya membuka "jalan tikus" ke Masjid Agung. Hal itu me- nyulitkan konsumen untuk shalat ke dalam masjid. Pihak pengelola pun membandal tidak mengumandangkan azan saat waktu shalat tiba. Jadi, meskipun Masjid Agung sudah direnovasi besar-besaran tuntutan kepada Sun Plaza harus tetap dilakukan sehingga akses ke Masjid Agung harus dibuka seluas-luasnya, bukan hanya "jalan tikus" yang secara implisit mempersulit orang untuk menjalankan shalat ke sana. Sebenarnya, umat Islam di kota Medan tidak anti-pembangunan. Sebab, di Arab Saudi sekalipun masjid bisa berdampingan dengan pusat perbelanjaan, hotel dll. Namun tegas jarak pemisahnya, tidak bersebelahan dinding seperti Masjid Agung dan Sun Plaza. Lewat gambar-gambar dan informasi dari orang-orang yang sudah menunaikan ibadah haji kita bisa tahu antara bangunan pusat perbelanjaan dengan Masjid Nabawi di Madinah dan Masjidil Haram di Makkah dibatasi areal yang cukup luas, bisa untuk tempat parkir ribuan kendaraan, atau menjadi tempat jamaah shalat jika di dalam masjid kondisinya sudah penuh-sesak. Justru itu, kita setuju dilakukan renovasi Masjid Agung dengan men- jadikannya setara, bahkan sepatutnya lebih agung dari bangunan apa saja di kota Medan. Bukan Masjid Agung yang "kerdil" karena diapit bangunan "raksasa" di samping kiri-kanannya. Kesalahan pembangunan kota yang menyinggung perasaan umat Islam seperti kasus Masjid Agung (kasus sebelumnya Masjid Raya dengan Yuki Plaza) diharapkan tidak boleh terulang lagi di masa mendatang. Jangan buat umat Islam sampai kehilangan kesabaran. Aksi-aksi yang terjadi selama ini dinilai masih murni dan berjalan sangat sportif dalam bentuk orasi dan unjuk rasa, namun hal itu perlu menjadi perhatian pihak Sun Plaza. Jangan dianggap bagaikan angin lalu saja. Kita tidak ingin masalahnya yang sebenarnya kecil menjadi besar, apalagi sampai menimbulkan malapetaka. Bagi komunitas umat Islam tantangannya tidak hanya segera merenovasi Masjid Agung, tetapi juga bagaimana memakmurkannya. Kita tidak ingin bangunannya indah, besar, namun kegiatannya sepi, dan jamaahnya dapat dihitung dengan jari. Sejalan dengan program renovasi sudah sepatutnya program memakmurkan Masjid Agung juga menjadi menu utama yang harus dipikirkan oleh para ulama dan umarohnya. + Hubungi kami KANTOR PUSAT WASPADA Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No.1, Medan 20151 Tel: (061) 4150858 (3 saluran) Faks: (061) 4510025 28 E-mail: redaksi@waspada.co.id Website: http://www.waspada.co.id KANTOR PERWAKILAN WASPADA JAKARTA: Bumi Warta Jaya, Jalan Kebon Sirih Timur Dalam. No. 3, 10340 Tel: (021) 322216 Faks: (021) 3140817 BANDA ACEH Jalan Ratu Syafiatuddin No. 21-C, 23122 Tel & Faks: (0651) 22385 LHOKSEUMAWE: Jalan Listrik No.11 Tel: (0645) 44208 Penerbit: PT Penerbitan Harian Waspada Komisaris Utama: Tribuana Said Direktur Utama: Dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA, MM. SIUUP: 065/SK/MENPEN/SIUUP/A.7/1985 tanggal 25 Februari 1988 ISSN 0215-3017 Percetakan: PT Prakarsa Abadi Press Jalan Letjen. Suprapto/Brigjen Katamso No.1 Medan 20151 Tel. 612681 Isi di luar tanggungjawab pencetak Harga iklan tiap mm kolom: Rp. 7.000 ukuran 42 mm. Opini Wilayah Perbatasan Dan SDA Oleh Bachtiar Hassan Miraza bangkan terus kemajuan eko- nomi tersebut. Itu berarti ke- butuhan akan sumber daya alam terus meningkat. Adalah mustahil keinginan tersebut dapat dilaksanakan jika tanpa ada sumber daya alam. Sumber daya alam adalah kunci bagi kegiatan ekonomi masa kini dan masa mendatang dan oleh sebab itu keberadaannya harus dijaga dan dipelihara. Perang Timur Tengah yang berlang sung hingga saat ini tidak ter- lepas dari upaya mencari dan untuk menguasai sumber daya alam (minyak) bagi kepentingan saat ini dan masa mendatang. eberadaan potensi sumber daya alam dunia, baik kuan- K titas maupun kua- litas, semakin menurun. Pe- ngembangan science and technology tidak akan sanggup menggantikan posisi sumber daya alam dimaksud, di dalam kegiatan ekonomi sehari hari. Terbatasnya sumber daya alam itu antara lain disebabkan oleh kebutuhan dan permintaan ma- nusia yang terus meningkat di samping terjadinya pengu- rangan jumlah dan degradasi sumber daya alam oleh per- buatan manusia. Pengembang- an ekonomi yang terus berlan- jut, merupakan sebab utama me- ngapa ketersediaan sumber da- ya alam terus berkurang. Ini me- rupakan fenomena, menggam- barkan keadaan dunia terhadap sumber daya alam saat ini. Sementara itu potensi sum- ber daya alam yang tersedia tidak bertambah, karena sum- ber daya alam dimaksud tidak dapat diperbaharui (non renew- able). Sebagian dari sumber daya alam itu memang ada yang dapat diperbaharui (re- newable) tetapi pembaharuan- nya kalah cepat dengan per- tumbuhan kebutuhan manu- sia. Itu berarti keberadaan sumber daya alam tetap berada di bawah kebutuhan manusia. Dalam beberapa dekade men- datang sumber daya alam betul betul menjadi barang langka, yang harganya mahal. Gejala- nya sudah terlihat dari berku- rangnya sumber minyak pada beberapa negara seperti Indo- nesia, sementara kebutuhhan terus meningkat, sejalan de- ngan pertumbuhan ekonomi dan naiknya kesejahteraan masyarakat. Posisi ekonomi suatu negara pada masa men- datang ditentukan oleh kepe- milikan sumber daya alam yang ada di negara tersebut. Yang Tidak Dapat Ditawar Semakin maju perekono- mian suatu bangsa semakin besar kebutuhannya terhadap sumber daya alam. Kebutuhan terhadap sumberdaya alam berbanding lurus dengan ke- majuan perekonomian suatu negara. Mengapa demikian. Pertama, karena adanya ke- inginan untuk mempertahan- kan maupun untuk mengem- Oleh Nisful Khoiri, M.Ag K alau tidak ada aral melintang, bulan Juni 2005 nantin i mempunyai arti penting bagi warga Ser- dang Bedagai (Sergai) karena pada bulan itu ditetapkan dan untuk pertama kalinya Sergai sebagai kabupaten pemekaran baru, melangsungkan pemilih- an kepala daerah secara lang- sung (Pilkadasung). Tentunya moment ini harus disambut positif sebagai media demokra- tisasi tuntutan dalam agenda aksi reformasi pemerintahan mewujudkan good governance di Sergai. Konsep Good Governance Kata good governance adalah term yang trend dibica- rakan saat ini, baik dalam se- minar, lokakarya, diskusi mau- pun berbagai kesempatan lainnya. Terlebih lagi menje- lang Pilkadasung yang terus diusung substansi dari Pilka- dasung tersebut. Good Govern- ance (bahas Inggris) secara etimologi government diartikan sebagai: The outhoritative di rection and administration of the affairs of men/woment in a nation state, city, etc. (Lembaga atau badan yang menyelenggarakan pemerin- tahan negara, negara bagian atau kota dan sebagainya). Is- tilah kepemerintahan juga ber- arti: The act, fact, manner of giverning (tindakan, fakta, pola dari kegiatan atau penyeleng- garaan pemerintahan). (Effen- dy: 2005) Menurut Sedarmayanti (2004:42) secara terminologi good governance berkembang dua pemahaman: Pertama, nilai yang menjunjung tinggi kehendak rakyat dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan ke- mampuan rakyat dalam pen- capaian tujuan nasional, ke- mandirian, pembangunan ber- kelanjutan dan keadilan sosial. Kedua, aspek fungsional dari pemerintahan yang efektif dan efisien dalam melaksanakan tugasnya untuk mencapai tu- juan tersebut. Kedua, kebutuhan yang te- rus meningkat, disebabkan oleh jumlah penduduk yang se- makin bertambah maupun kualitas kebutuhan manusia yang terus berubah. Dalam alam perekonomian, permin- taan akan barang dan jasa ti- dak akan pernah berhenti (a never ending demand). Itu berarti permintaan terhadap sumber daya alam juga demi- kian. Semakin tinggi tingkat kemajuan ekonomi suatu bang- sa, semakin tinggi pula kualitas kehidupannya dan semakin ba- nyak sumber daya alam yang diperlukan. Salah satu contoh adalah negara Singapura yang memin- dahkan sunset industries dari negaranya ke pulau Batam dan daerah sekitarnya. Sunset industries adalah industri yang banyak menghasilkan polusi, baik dalam bentuk asap, abu dan suara hingar-bingar lain- nya, yang dianggap menggang- gu lingkungan dan kenyaman- an hidup. Kegiatan ekonomi yang banyak menghasilkan limbah dan berbagai kotoran, sampah serta bau seperti yang dihasilkan oleh kegiatan pe- ternakan maupun pasar induk sektor pertanian, juga tidak mereka sukai. Singapura mengekspor sampahnya ke luar negeri seperti ke Indone- sia. Saat ini saja bertumpuk sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) ke propinsi Riau lautan. Dan Singapura meno- lak permintaan Indonesia un- tuk me-re-ekspor sampah B3 tersebut kembali ke Singapura. Perekonomian modern saat ini tidak saja memikirkan efisiensi dan produktivitas tetapi juga memikirkan bagaimana bisa menjaga lingkungan dan men- ciptakan kenyamanan. Singapura pun menyiap- kan daerah-daerah yang udara- Terwujudnya good govern- ance tidak terlepas dari tiga elemen yang saling berintegral, yaitu: pemerintah (state), dunia usaha atau pihak swasta (pri- vate sektor) dan masyarakat Penyaringan Calon Kepala Daerah Substansi Pilkada sebe- narnya mencari sosok pemim- pin terbaik yang memenuhi kualifikasi untuk menjabat ke- pala daerah, karena pemimpin yang terbaik dan terpilih ber- kaitan erat dengan good gov- ernance. Di sinilah terlihat pe- mimpin yang terbaik tersebut mempunyai peranan dalam menggerakkan corak kehidup- an masyarakatnya. Terlebih lagi secara sosiologis Sergai terbentuk dalam masyarakat pluralis. Pola dan gaya seorang kepala daerah dibutuhkan da- lam menjembatani masyarakat pluralis sehingga pencapaian kolektif akan terwujud. Maka dibutuhkan sekali penyaringan calon kepala daerah yang be- nar-benar mendapat legitimasi masyarakat pluralis. Pada penyaringan calon kepala daerah, UU No. 32/2004 menjelaskan calon kepala da- erah harus menggunakan ken- daraan parpol. Artinya parpol yang mengajukan pasangan calon kepala daerah dengan syarat: Pertama, parpol atau gabungan parpol yang dapat mendaftarkan pasangan calon apabila memenuhi persyaratan perolehan sekurang-kurang- nya 15 persen dari jumlah kursi DPRD atau 15 persen dari aku- mulasi perolehan suara sah dalam pemilu anggota DPRD di daerah bersangkutan (Pasal 59 ayat 2). nya bersih dan yang dapat men- ciptakan suasana santai dan teduh serta nyaman. Karena da- erah Singapura tidak bisa me- nyiapkan lahannya maka mere- ka meminjam daerah Indone- sia. Hal seperti ini terlihat dari upaya investor Singapura mem- bangun kawasan Lagoi Resort di pulau Bintan. Mereka mencip- takan suatu lingkungan yang mampu mendekatkan manusia dengan alam dan kebebasan manusia di alam bebas. Di re- sort ini tersedia pantai dan pa- dang golf, club dan hotel me- wah, pelabuhan laut yang di- lengkapi dengan petugas imi- grasi dan pabean serta terisolir jauh dari pemukiman pendu- duk. Semua ini dilakukan se- bagai cara untuk menghilang- kan kepenatan kerja masyara- katnya sehari-hari. Itu berarti merupakan suatu kebutuhan. Jadi semakin tinggi kualitas hidup, semakin tinggi pula per- mintaan akan fasilitas kehidup- an dan semakin tinggi pula ke- butuhan akan sumber daya alam. Kedua, parpol atau ga- bungan parpol wajib membuka kesempatan seluas-luasnya bagi bakal calon perseorangan dan selanjutnya memeroses bakal calon melalui mekanisme yang demokratis dan trans- paran (Pasal 59 ayat 3). Ketiga, dalam proses penetapan pa- sangan calon, parpol atau ga- Tetangga Yang Harus Diwaspadai Malaysia dan Singapura adalah dua negara tetangga yang kemajuan ekonominya sangat pesat dan tingkat kehi- dupannya sudah tinggi. Kema- juan perekonomian mereka diperhitungkan untuk daerah Asia Tenggara. Living standard mereka jauh di atas yang ber- jalan di Indonesia. Kemajuan ekonominya membutuhkan sumber daya alam, sementara penggunaan sumber daya alam yang dimilikinya saat ini sudah optimal. Mereka sudah berada dalam batas ancaman keha- bisan sumber daya alam dan sekaligus akan mengancam ke- langsungan perkembangan perekonomiannya. Dan perlu diingat bahwa kemajuan ekonomi haruslah dirawat dan perawatan itu me- merlukan sumber daya alam. Dengan demikian, tidak ada waktu di mana manusia tidak memerlukan sumber daya alam. Kehidupan manusia ti- dak dapat dilepaskan dari sum- ber daya alam. Jadi di kala sumber daya alam yang dimi- liki sudah menipis, ke-butuhan sumber daya alam justru sema- kin tinggi dan oleh sebab itu mereka (Malaysia dan Singa- pura) harus mencari sumber daya alam yang baru. Dilihat dari sini, Indone- bungan parpol memperhatikan pendapat dan tanggapan ma- syarakat (Pasal 59 ayat 4). Ke- empat, parpol atau gabungan parpol hanya dapat mengu- sulkan satu pasangan calon dan pasangan calon tersebut tidak dapat diusulkan lagi oleh parpol atau gabungan parpol lainnya (Pasal 59 ayat 6). Problematika Pilkadasung Sergai sia harus berhati hati menjaga perbatasan dengan kedua ne- gara ini. Bagaimanapun mere- ka akan mencari berbagai alasan untuk mencaplok da- erah perbatasan, yang merupa- kan daerah kedaulatan negara Indonesia. Apalagi jika daerah perbatasan tersebut mengan- dung sumber daya alam yang melimpah seperti yang terda- pat di kepulauan Natuna atau blok Ambalat, atau hutan diper- batasan provinsi-provinsi di Kalimantan dengan Serawak Malaysia dan Brunei. Di da- erah perbatasan ini, tonggak tapal batas itu sering berpindah pindah dan memasuki daerah Indonesia. Tidak jelas siapa yang memindahkannya tetapi itu terjadi. Dengan demikian, pengusaha Malaysia bebas membabat hutan Indonesia dan di kirim ke daerah Malay- sia. Usaha penggergajian kayu (panglong) diposisikan di da- erah garis perbatasan sehingga jika hutan telah ditebang sege- ra digeser ke tempat pengger- gajian kayu daerah Malaysia dan Indonesia tidak bisa cam- pur tangan lagi walau Indone- sia tahu bahwa kayu tersebut berasal dari hutan Indonesia. Pengusaha kayu Malaysia ba- nyak yang menjadi pencuri kayu milik Indonesia dan pe- merintah Malaysia diam saja. Hal seperti ini harus dipantau dan diawasi agar kekayaan bumi Indonesia tidak dinikmati oleh negara lain. Hal yang sama juga terjadi pada potensi laut, yang meng- hasilkan ikan, yang dicuri oleh kapal ikan Malaysia dan Thai- land serta Jepang. Tidak ku- rang US $5 miliar setahunnya nilai ikan yang dicuri oleh ne- layan asing. Mengapa hal ini bisa terjadi. Karena Indone- sia berpikir sempit, berpikir secara inward looking, tidak mempunyai wawasan ke depan dan selalu bekerja hari ini un- tuk hari ini. Selama ini kita ha- nya berpikir mengenai kegiat- an ekonomi yang tradisional, yang telah kita anut berpuluh tahun dan tidak pernah mau berpikir untuk pindah ke jenis usaha lain. Dari tahun ke ta- hun, kita hanya bergerak di sektor pertanian (padi) dan sedikit ke perkebunan dan se- dikit sekali yang mau men- jamah potensi sumber daya alam lainnya seperti kelautan, pertambangan atau jasa ang- kutan laut. Merubah pola pikir dan merubah jenis kegiatan Pilkadasung Dan Good Governance (society). Artinya, ketiga elemen ini saling berintegrasi satu de- ngan yang lainnya. Untuk ter- ciptanya pemerintahan yang baik harus dibangun pemda yang baik (responsif, account- able, efektif, efisien, adil, taat hukum dan transparan). Ke- mudian ada kontribusi besar dari masyarakat yang saling berpartisipasi, sekaligus me- ngontrol setiap kebijakan pem- da. Partisipasi ini memegang peran kunci sebagai indikasi menunjukan terbinanya civil society (masyarakat madani) dalam masyarakat tersebut. Kedua, persoalan logistik dan perangkat administratif penyelenggaraan yang dalam waktu dekat juga tidak akan rampung secepatnya, mengi- ngat mekanisme tender dengan berbagai prosedur yang harus diikuti, tentu membutuhkan waktu yang lama proses pe- nyiapannya. Ketiga, persoalan sosialisasi juga menarik untuk dilihat, pe- mahaman sebahagian masya- rakat Sergai tentang Pilka- dasung mungkin masih ku- rang, apalagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan terisolir yang memerlukan waktu dalam mensosialisa- sikan Pilkadasung ini. Keempat, persoalan hori- zontal, konflik antar massa de- ngan massa calon kepala da- erah yang lain. Indikasi ini su- dah menunjukan sikap primor- dial sebagian masyarakat Ser- gai mempertahankan pejabat bupati yang bakal maju sebagai calon bupati dan menolak peja- bat bupati yang ditempatkan gubernur. Keputusan pemerintah dengan menaikan harga BBM, semakin menjepit ekonomi rakyat. Sementara sebagai manusia membutuhkan pemenuhan potensi- potensinya salah satunya kebutuhan jasmani. Kebutuhan ini antara lain; pangan, sandang dan papan. Ini merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi, jika tidak akan menghantarkan kepada kematian. usaha, tidak dilakukan dan merupakan salah satu faktor penghambat perkembang eko- nomi Indonesia. Mungkin dampak dari kenaikan BBM tidak begitu dirasakan oleh rakyat di pedesaan karena mereka masih dapat menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar. Namun bagaimana dengan rakyat perkotaan, amat terasa menyedihkan. Banyaknya tunawisma, pengangguran di perkotaan merupakan permasalahan sosial yang membahayakan. Upaya pemerintah Malay- sia merebut pulau Sipadan dan Ligitan beberapa waktu lalu, sebagai suatu contoh keber- hasilan mereka dan sekaligus merangsang mereka untuk merebut blok Ambalat. Dan jika ini berhasil, mereka pun akan melakukan hal yang sa- ma pada masa mendatang. Mereka sudah kehabisan sum- Ketidakmampuan rakyat kota dalam memenuhi kebutuhan hidup dapat mengantarkan hilangnya rasa malu pada diri ber daya alam sehingga kepen- tingannya pada sumber daya alam baru sangatlah mutlak. Penambangan pasir yang ham- pir melenyapkan salah satu pulau Indonesia, yang dilaku- kan oleh kontraktor Singapura, tidak saja dapat memperluas pulau Singapura tetapi dapat memperluas kawasan laut yang menjadi kedaulatan Si- ngapura karena tanda batas teritorial Indonesia telah hilang dan berpindah. Kelima, tidak kalah pen- tingnya lagi adalah money po- Kekhawatiran dan kera- litics, tidak saja bermain di ting- guan berbagai kalangan, apa- kat parpol, selaku kendaraan kah Pilkadasung Juni 2005 yang mengantarkan calon ke- menjamin terwujudnya good pala daerah bersangkutan juga governance ataukah tidak. bermain di tingkat horizontal, Tanpa terkecuali Pilkadasung seperti pembelian suara, keper- Sergai, kemungkinan-kemung- luan kampanye (kaos, stiker kinan rawan konflik yang me- rupakan antipati dari good governance justru akan terjadi. Pertama, problem normatif UU no. 32/2004, belum jelas mengatur secara teknis Pilka- dasung. Ini terlihat kestabilan pasal dalam UU No. 32/2004 dari 15 KPU provinsi memo- honkan agar dicabut (judicial Harga BBM Naik, mereka, yang pada Harga Diri Akan Turun akhirnya rela menggunakan segala cara bahkan menjual murah harga diri mereka seperti; merampok, melacur dan lain sebagainya. review) dan dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum te- tap karena bertentangan de- ngan UU 1945. Kesembilan pasal itu adalah pasal 57 ayat (1), pasal 65 ayat (4), pasal 66 ayat (3), pasal 67 ayat (1), pasal 82 ayat (2), pasal 89 ayat (3), pasal 94 ayat (2), pasal 106 ayat (1-7) dan pasal 114 ayat (4). Pada pasal 57 ayat (2) KPUD bertanggungjawab ke- pada DPRD. Aturan ini mem- buat peluang bagi DPRD untuk mengintervensi proses serta hasil Pilkadasung. Jika hasil Pilkadasung tersebut ditolak DPRD, konsekuensinya calon kepala daerah bisa saja dika- takan gugur dan Pilkadasung akan diulang. Ini sebuah fakta negeri yang harus diubah. Perubahan hanya dapat terwujud dengan perubahan pemikiran. Pemikiran merupakan fondasi bagi tingkah laku manusia. Demikian juga bagi manusia yang telah menggunakan segala cara, ini juga didasarkan pada pemikiran tertentu yaitu Negara Filipina dan Aus- tralia juga merupakan ancam- an yang potensial pada masa mendatang. Kedua negara ini berkepentingan dengan wila- yah kepulauan dan wilayah udara, yang menyangkut aspek ekonomi dan pertahanan. Fili- pina memang belum kede- ngaran akan mencaplok daerah perbatasan Indonesia tetapi tidak tertutup kemungkinan hal ini bisa terjadi jika Indo- nesia tidak awas. Daerah selat- an Filipina yang merupakan daerah pemberontak muslim menjadi penghambat baginya untuk mencaplok daerah yang berbatasan dengan Indonesia. Dukungan Australia terha- dap negara kecil Timtim tidak terlepas dari celah Timor yang memiliki potensi minyak bumi dan gas yang besar, yang posi- sinya berbatasan dengan Aus- tralia. Bagimanapun tingginya teknologi namun tidak akan mempunyai arti jika tidak ada sumber daya alam yang akan diolah. Dan seterusnya sumber daya alam yang melimpah disertai dengan kepemilikan teknologi tinggi akan membe- rikan harapan hidup yang ting- gi. Sayangnya teknologi tinggi hanya dimiliki oleh negara ne- gara kaya atau negara yang perekonomiannya telah maju. Indonesia belum sampai ke sana. Pertanggung jawaban Menjaga daerah kedau- dan berbagai aksesori lainnya) begitu pula menghadirkan massa ke lokasi kampanye, juga tidak terlepas permainan money politics. Berbagai konflik di atas ba- kal terjadi kalaulah tidak dian- tisipasi sedini mungkin. Tidak tertutup kemungkinan konflik itu dituduhkan kepada KPUD sebagai penyelenggara Pilka- dasung. am hal ini KPUD harus betul independen dan tidak mudah diintervensi oleh eksekutif maupun legislatif. Khususnya warga Sergai, mari songsong Pilkadasung bu- lan Juni 2005 nanti dengan damai, bermartabat dan ber- moral tanpa rawan konflik. Ja- SURAT PEMBACA WASPADA latan diperlukan kesungguhan, khusus untuk daerah yang ber- batasan dengan negara tetang- ga. Selama ini hal tersebut ter- lupakan sehingga satu per satu daerah kedaulatan Indonesia dicaplok oleh negara lain. Yang dicaplok bukan saja pulau atau daratan tetapi juga lautan. Pencaplokan ini sebenarnya dimaksudkan untuk menda- patkan sumber daya alam yang ada di situ. Bukan kawasannya yang penting tetapi potensi kekayaan alam yang terkan- dung di dalamnya. Anak cucu kita tentu akan memprotes para pemimpin In- donesia saat ini, yang kerjanya hanya bertengkar sesama anak bangsa dan lupa bahwa nega- ra lain sedang mengincar da- erah kedaulatan Indonesia. Buat apa sesama anak bangsa saling bertengkar sementara negara lain secara diam-diam merencanakan untuk menca- plok wilayah kedaulatan nega- ra kita. Maka marilah kita membuka mata dan memper- gunakan akal sehat untuk me- nyelamatkan sumber daya alam agar kelak dikemudian hari kita tidak menjadi cercaan anak cucu. Penutup Diminta kesadaran pada semua pihak untuk mengawasi dan menjaga daerah perbatas- an dengan negara lain karena pada masa mendatang keter- sediaan sumber daya alam se- makin terbatas dan harga sum- ber daya alam sedemikian ma- halnya. Indonesia adalah nega- ra yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat luar biasa namun belum mam- pu mengolahnya. Banyak nega- ra lain yang mengincarnya, baik melalui kegiatan bisnis maupun melalui pencaplokan daerah. Pencaplokan daerah perbatasan adalah suatu cara untuk mendapatkan potensi sumber daya alam yang ada di daerah itu. Pembentukan direktorat perbatasan negara, yang bera- da di bawah salah satu departe- men perlu dipikirkan. Kerja dari direktorat ini akan mene- tapkan batas negara secara pasti. Setidak tidaknya harus ada pejabat negara yang memi- kirkan daerah perbatasan. Ja- ngan dibiarkan mengambang seperti saat ini. Penulis adalah Pemerhati Ekonomi dikanlah Pilkadasung ini seba- gai dimulai sistem pemerintah- an yang baik, memberikan pembelajaran politik kepada rakyat. Calon kepala daerah yang terpilih adalah kehendak rakyat mayoritas, setelah me- lihat kepatutan dan kelayakan, platform, kepribadian dedikasi, akuntabilitas, menegakkan hu- kum dan keadilan serta ke- mampuan dalam memimpin Sergai ke depan. Dukungan dan kualitasnya menjadi plar utar membawa Sergai good governance. Penulis adalah putra Sergai, dosen FH UMSU UNIVA dan pengurus BAZDA Sumut pemisahan agama dari kehidupan. Akibat penyingkiran semua hukum agama, agama jadi mandul dalam memperbaiki tingkah laku manusia. Terutama agama Islam sebagai agama sekaligus ideologi yang sempurna akan terlihat fungsinya sebagai penyelesai masalah manusia jika Islam diikutsertakan dalam mengatur kehidupan, yakinlah. Laila Hartati Mahasiswa UISU SUDUT BATUAH *Ketua Umum DPP Partai Golkar HM Jusuf Kalla mengatakan, tidak ada pemerintah menyulitkan masyarakatnya sendiri - Tak terkecuali BBM! *Ketua Umum DPP PPSI Dr Maruli HTT Pardede menyebutkan, perlu figur tepat memimpin kota Medan kedepan -Syaratnya rambut klimis, tak harus necis asal kumis tipis *Musisi Iwan Fals menyatakan, kenaikan harga BBM bencana tsunami paling dahsyat - Hingga tak ada lagi pelangi dimatamu! Wak Doel Color Rendition Chart WASPADA Besok, Wa Tawari 3.5 MEDAN (W bersama para M jamaah haji Ko Kabag Agam Nasution menga (21/3), kemudir Nasution me Tidak ada perub haji." Sedangkan sa telah rampung untuk dilaksana diharapkan ber Nasution me seluruhnya pac "Kita harapk bisa datang tepa akan dimeriahka Zulfan Effendi Panitia telal Pengadilan dar Sumut. Puluhan untuk menjaga Kenaikan Wewenang MEDAN (Wa kan wewenang Hukum dan HA bagi yang mem "Kita hanya dicetakkan Peru sesuai edaran y HAM Sumut Sa Menurut Sab sesuai edaran kenyataannya p edarannya," kata habiskan stok p Ditanya alas Sabli mengatak sedemikian rupa pihak lain. "Jadi pemalsuan pasp dipalsukan piha Saat ini saja 150.000. Jadi ka Disinggung a rintah untuk me Sabli tidak berk Rakerwil MEDAN (Wa (APSI) menyeler di Hotel Garuda Rakerwil dibu Ketua Umum AF Tuaman S.Ag, SH M.Syafi'i Sitepu seluruh anggota Dalam rapa Program-Program dan Otda dalam M rancangan kerja u Burhanuddin berjalan sukses d kerja yang lebih selalu berkarya berada.(m42)
