Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2005-07-25
Halaman: 08

Konten


4cm 8 25 JULI 2005 SENIN Nama Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan Daftar Riwayat Hidup Tempat/Tanggal Lahir Alamat Tempat Tinggal Jenis Kelamin Agama Status Perkawinan Pekerjaan Riwayat Pendidikan Pengalaman Organisasi Pengalaman Pekerjaan Lain-lain. Tempat/Tanggal Lahir Alamat Tempat Tinggal Jenis Kelamin Agama Status Perkawinan Pekerjaan Riwayat Pendidikan Pengalaman Organisasi Pengalaman Pekerjaan Lain-lain : Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan : Tebing Tinggi, 8 Mei 1951 : Jln. Dr. Sutomo No.13 Kelurahan Rambung Kec. Padang Hilir Kota T.Tinggi : Laki-laki : Islam Walikota Tebing Tinggi Ir H Abdul Hafiz Hasibuan memberikan bantuan kepada sejumlah pengusaha kecil menengah dan mikro. Bantuan ini sebagai bentuk perhatian Pemko Tebing Tinggi terhadap :a. Sudah Kawin b. Nama Istri: Hj.Nuraisyah Siregar c. Jumlah Anak : 4 orang PNS : a. SR Kota Tebing Tinggi, tahun 1963 b. SMP Negeri 1 Tebing Tinggi, tahun 1966 c. SMA Negeri 7 Medan, tahun 1969 d. SI Teknik Sipil USU Medan, tahun 1978 Drs. H. Syahril Hafzein Nama 1. Riza Abdillah, SER, MSc. 2. M. Hazli Azhari : KORPRI : a. Kasi Jalan dan Jembatan Dinas PU Langkat, 1982-1983 b. Kadis PU Kota Tebing Tinggi, 1983-1987 c. Kadis PU Langkat, 1987-1990 d. Kadis PU Labuhan Batu, 1990-2000 e. Walikota Tebing Tinggi, 2000-2005 3. Indri Wahyuni Ramadhani 4. M. Harfiansyah : Prestasi yang pernah dicapai: 1. Predikat Kota Hijau dari Meneg KLH, 2001 2. Bintang Dharma Bhakti Pramuka, 2003 3. Peniti Emas dari Menteri Agama, 2004 4. Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI, 2004 5. Satya Lencana Karya Satya 20 tahun dari Presiden RI, 2004 6. Lencana Aditya Karya Mahatva Yodha Utama II, Karang Taruna Indonesia, 2004 7. Manggala Karya Bhakti Husada Arutala dari Menkes RI, 2004 : Laki-laki : Islam : Drs H Syahril Hafzein : Merbau, 5 Juni 1949 : Jalan Syekh Beringin No:8, Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Padang Hilir, Tebing Tinggi. : A: sudah kawin B: Nama Istri Hj Elly Farida C: Jumlah Anak : 3 orang : PNS A: SR Negeri 4 Rantau Prapat, tahun 1962 B: SMP Negeri Rantau Prapat, tahun 1965 KOTA Tebing Tinggi seba- gai jalur perlintasan menuju se- latan dan utara Sumatera se- mestinya menjadi lokasi pere. konomian yang menarik. Lokasi kota yang strategis, karena diapit berbagai area industri pengo- lahan dan industri perkebunan negara dan swasta, merupakan kekuatan lain yang semestinya diperhitungkan. Berangkat dari pemikiran demikian, Pemko Tebing Tinggi melalui kepemimpinan Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan (2000- 2005) meletakkan landasan pem- bangunan kota pada upaya pem berdayaan usaha kecil menengah dan mikro (UKM) serta koperasi sebagai salah satu pilar pemba- ngunan disamping pendidikan dan kesehatan. Hal ini berda- sarkan pada angka aktivitas eko- nomi daerah ini yang bertumpu pada 57,71 persen bergerak di sektor tersier, 34,31 persen di sektor sekunder dan selebihnya pada sektor primer. 1. M Hafril Fadly 2. Dessy Nur Syafrida Sunita 3. M. Faridz Syahrian C: SMA Negeri Rantau Prapat, tahun 1968 D: S1 Fak Sospol Univ. Parahyangan Bandung, tahun 1978 Dominasi kelompok sektor tersier dan sekunder dalam : KORPRI :A: KTU Inspektorat Wilayah Kota Tebing Tinggi tahun 1985-1986 B: Camat Padang Hilir Kota Tebing Tinggi tahun 1986-1990 C: Kadis Pendapatan Kota Tebing Tinggi, tahun 1990-1996 D: Kadis Pendidikan Kota Tebing Tinggi, tahun 1996-1999 E: Kepala BAPPEDA Kota Tebing Tinggi, tahun 1999-2005. : Camat terbaik se-Kota Tinggi, tahun 1987, 1988 dan 1989. struktur perekonomian Kota Te- bing Tinggi menunjukkan bahwa realitas kota ini tengah bergerak menuju daerah penyedia jasa dan perdagangan. Gerakan ini ter nyata didukung oleh sekira 4.000 usaha mikro, kecil dan menengah yang beroperasi di berbagai jenis usaha, baik guna pemenuhan komoditas lokal, regional mau- pun untuk eksport. Angka anggaran yang terse- dia melalui APBD Kota Tebing Tinggi sepanjang lima tahun belakangan, terus membengkak seiring dengan daya pacu UKM dan koperasi. Pada tahun 2001 dana yang disiapkan mencapai Rp.311.000.000, selanjutnya pa- da tahun 2002, anggaran yang disiapkan mengalami kenaikan drastis hingga Rp. 631.000.000. Lalu setahun berikutnya dana pembangunan sektor UKM dan koperasi ini sedikit mengalami penurunan yakni Rp. 547.000. 000. Sedangkan pada tahun 2004 anggaran sektor ini menjadi Rp. 307.767.000. Tapi pada tahun 2005, perha tian Pemko terhadap sektor perda gangan, UKM dan koperasi men- capai puncaknya. Anggaran yang disediakan naik berkali lipat, hingga Rp 2.267.230.650. Dana sebesar ini digunakan untuk pem- biayaan promosi dan hasil indus- tri, perdagangan dan UKM, ma- gang para pengusaha UKM, pe- nyusunan data dan profil kope- rasi, serta temu usaha BUMN, swasta, bank dan koperasi. Pembinaan terhadap sektor industri, perdagangan, UKM dan koperasi yang dilakukan Dinas Perdagangan, UKM dan Koperasi (Deperindagkop) juga dilakukan secara kesinambungan. Pada tahun 2001 terdapat 443 UKM dan 1280 tenaga kerja terdiri dari perdagangan, industri pertanian, industri non pertanian dan aneka usaha. Tahun 2002 terbina seba- nyak 921 UKM dan 2019 tenaga kerja. Lalu pada tahun 2004 men- capai 939 UKM dan 2235 tenaga, sedangkan setahun berikutnya naik hingga 3621 UKM dan 10.717 tenaga kerja yang berhasil Pariwara Hafiz Dan "Sapta Programnya" Lima Tahun Ke Depan DINILAI banyak kalangan sukses dengan program tiga pilar yakni pendidikan, kesehatan serta usaha kecil dan mikro (UKM), menggerakkan Ir H Abdul Hafiz Hasibuan untuk melanjutkan program kerakyatannya. Program ini dia sampaikan ketika menyampaikan visi dan misi untuk mencalonkan diri sebagai walikota periode kedua 2005-2010. Tinggi menjadi kota jasa yang bertumpuk pada kualitas pendidikan dan kesehatan serta memiliki daya saing eko- nomi berbasis pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan." Hafiz memberi label program itu dengan sebutan "Sapta Program" yang didasarkan pada akar visi dan misi yang akan dia emban jika kelak terpilih untuk kedua kalinya sebagai orang nomor satu kota perlintasan itu. Visi Kota Tebing Tinggi ke depan, menurut Hafiz, adalah: Tebing Berdasarkan pada visi dan misi Kota Tebing Tinggi 2005- 2010, Ir H Abdul Hafiz Hasibuan memfokuskan upaya pencapaian melalui tujuh program andalan. Ketujuh program andalan dimaksud adalah: 1. Penyelenggaraan peme- rintahan daerah yang transpa- ran, akuntabel dan partisipatif Penyelenggaraaan pemerin- tahan daerah yang transparan, artinya segala tindakan dan pengambilan kebijakan akan dilaksanakan secara jelas dan tidak ada yang disembunyikan, sementara masyarakat mau- pun stake holder diberikan akses yang seluas-luasnya untuk me- ngetahui jalannya pemerin- tahan. Sedangkan akuntabel memberikan peluang, pelak- sanaan pemerintahan yang ada akan selalu dilaksanakan da- lam koridor yang harus dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya partisipatif ber- arti, seluruh masyarakat dan stake holder akan selalu dilibat- kan dalam perencanaan, pe- ngambilan kebijakan, imple- mentasi, monitoring dan penga- wasan. Untuk penyelenggaraan de- mikian, beberapa kegiatan prio- ritasnya diarahkan pada pene- gakan supremasi hukum, pem- bentukan Perda baru dan revisi Perda yang telah ada sesuai de- ngan kondisi daerah, penerapan pelayanan prima terhadap ma- syarakat, pembinaan aparatur Pemda yang terencana, pengua- tan kelembagaan perangkat da- erah, peningkatan peran serta masyarakat, serta peningkatan WALIKOTA Tebing Tinggi. Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan, sua- tu kali pernah diingatkan bawa- hannya, selama ini perhatian pendidikan selalu dkonsentrasi- kan pada pendidikan dasar dan menengah. Padahal, ada kerja yang juga penting, yakni me- nyiapkan anak Balita (0 sd. 5 tahun) untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih di atas. Hafiz tersentak dan membe- narkan, pendidikan untuk Balita selama ini terabaikan. Segera saja dia meminta Badan Pem- bedayaan Masyarakat Kelura- han (PMK), Dinas P dan K serta PKK Kota Tebing Tinggi mengge- rakkan pendirian pusat bermain (play group) yang dikenal dengan istilah pendidikan anak usia dini (PAUD) atau pendidikan anak dini usia (PADU). Maka dalam tempo singkat aktifitas penanganan PADU muncul menjadi gerakan daerah yang mendapat respon positif masyarakat luas. Respon kuat masyarakat ini memang tepat, mengingat jumlah Balita di Kota tebing Tinggi seperti informasi kualitas kordinasi dan sinkro- nisasi program kerja aparat secara intern maupun ekstern. 2. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan Dalam soal pemodalan, per hatian Pemko ternyata bersinergi dengan perhatian dunia usaha yang menjadi induk semang. De- perindagkop mencatat bahwa se- panjang 2001-2005, usaha kecil menengah dan mikro mendapat bantuan modal bergulir menca- pai Rp 3,477 miliar untuk 660 UKM dan mikro, sedangkan ko- perasi sebesar Rp 558.5000.000 untuk 28 unit koperasi. Pada tahun 2001 bantuan bergulir yang dikucurkan untuk usaha kecil menengah dan mikro sebesar Rp 194 juta, koperasi sebesar Rp 18.500.000. Setahun berikutnya meningkat menjadi Rp 199.176.000 untuk UKM dan mikro sedangkan koperasi Rp 100 juta. Pada program ini, mutu dan relevansi pendidikan merupa- kan kelanjutan dari program yang sudah terlaksana sebelum nya. Program ini akan difokus- kan pada mutu dan relevansi pendidikan. Sedangkan kegia- tannya meliputi, penerapan kurikulum secara lebih berdaya guna dan berhasil guna, pengem- bangan sekolah binaan khusus, misalnya dua SD untuk masing- masing kecamatan, tiga SMP dan 2 SMA. Bantuan pemodalan ini men- capai booming tahun 2003, ketika Pemko Tebing Tinggi mengucur kan dana hingga Rp 2.135 miliar untuk UKM dan mikro sedang kan koperasi mendapat bantuan Rp 340 juta. Lalu pada 2004, anggaran bantuan pemodalan UKM dan mikro sebesar Rp 553.750.000, sedangkan koperasi sebesar Rp 100 juta. Dan pada 2005, 126 pengusaha memperoleh bantuan pemodalan dengan anggaran tersedia Rp 396.000.000. Perhatian Pemko Tebing Tinggi dalam soal pemodalan di dukung pula oleh bantuan dari berbagai perusahaan nasio- nal (BUMN) dan swasta. Peru- Peningkatan jenjang pendi- dikan guru minimal S1 dan S2 untuk setiap mata pelajaran., peningkatan sarana dan prasa- rana penunjang pendidikan lain- nya. Peningkatan akhlak dan budi pekerti siswa serta memfa- silitasi berbagai kegiatan per- lombaan siswa. Membuka kesempatan pen- didikan seluas-luasnya kepada masyarakat miskin, baik dalam aspek biaya pendidikan maupun mutu pelajaran. Melanjutkan dan meningkatkan mutu pen- didikan kelompok pendidikan anak dini usia (PADU), serta membangun akses dengan per- guruan tinggi dan politeknik. 3. Peningkatan dan mutu pelayanan kesehatan Ke depan peningkatan mutu dan pelayanan kesehatan akan diarahkan pada program-pro- gram sebagai berikut: mening- katkan dan mempermudah ak- ses masyarakat terhadap pusat kesehatan. Peningkatan kua- litas sarana dan prasarana kese- hatan, sehingga memenuhi stan- dar pelayanan kesehatan. Meningkatkan kualitas dan kompetensi dokter dan parame- dis lainnya. Reorientasi, revitali- sasi da perbaikan manajemen RS Umum menuju swastanisa- Kakan PMK Drs. Mukhtaruddin Zamzam, M.Kes, cukup besar dan memerlukan perhatian dari semua kalangan. Ada sebanyak 15.820 Balita di kota ini, dengan rincian sekira 9.000 anak usia 0-3 tahun dan selebihnya anak berusia 3-5 ta- hun. Mereka membutuhkan per- hatian serius semua kalangan termasuk pemerintah guna me- ningkatkan kualitas hidup gene- rasi penerus kota itu, kata Zam- zam suatu kali dalam percaka- pan. Tak sudi berlama-lama de- ngan konsep, ketiga instansi ini pun bergerak mewujudkan cita- cita membangun PADU di ber bagai kelurahan. Konsep awal pembangunan yang mereka ta- warkan hanya kemandirian. Artinya, membentuk PADU ini harus didasari tekad, modal dan pengelolaan mandiri dari ma- syarakat tanpa intervensi Pem- ko Tebing Tinggi. Hasilnya me- mang mencengangkan, karena hanya dalam tempo dua tahun, telah berdiri 15 unit PADU di berbagai kelurahan. Bantuan ini merupakan lang kah Pemko Tebing Tinggi untuk mempertemukan pengusaha be- sar dan BUMN guna menjalin kemitraan dan bapak angkat me- lalui kegiatan temu usaha. Se- hingga diharapkan akan muncul pengusaha kecil menengah dan mikro serta koperasi yang punya akses pemodalan dan pemasaran yang tangguh di masa depan. Pemko juga mengirimkan sejum- Tidak sampai di situ saja, lah pengusaha industri kerajinan melakukan studi banding ke berbagai sentra industri di kota- kota Jawa dan Sumatera, seperti Tasikmalaya untuk kerajinan tenun kain. Rumusan visi ini mengandung pengertian;Pertama, bahwa sebagai kota jasa Tebing Tinggi merupakan kota yang mampu memberikan jasa pelayanan kepada seluruh masyarakat kota dan juga melayani masyarakat yang berada di sekitar kota (hinterland). Kedua, bertumpuk pada kualitas pendidikan dan kesehatan mengandung pengertian Kota Tebing Tinggi dalam jangka lima tahun ke depan mampu memberikan jasa pelayanan yang baik dan berkualitas di bidang pendidikan dan kesehatan. Pendidikan dan pelatihan juga menjadi perhatian. Tercatat sejak tahun 2001, berbagai mela- kukan studi banding ke berbagai sentra industri di kota-kota bordir, produk pandai besi, diversifikasi produk kacang tumbuk, meubel kayu dan rotan serta peningkatan mutu manisan. si menjadi BUMD dengan tidak meninggalkan fungsi sosial RS Umum. Menjadikan RS Umum sebagai pusat pelayanan khusus/ spesialis tertentu. Perkembangan sektor indus- tri, perdagangan, UKM dan kope- rasi yang dipaparkan merupa- kan upaya-upaya yang dilakukan khusus menangani persoalan itu secara formal oleh satu dinas yang Akan tetapi, berbagai instansi ternyata memberikan perhatian Reorientasi dan revitalisasi serta perbaikan manajemen Puskesmas dan Puskesmas pembantu. Perbaikan gizi ma- syarakat terutama Balita. Pe- ngembangan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan ma- syarakat terutama keluarga mis- kin, melalui pelayanan gratis pada rawat inap Klas III. 4. Peningkatan daya saing ekonomi daerah Untuk program keempat ini, maka beberapa langkah akan dilaksanakan meliputi: Mem- permudah akses pemodalan bagi UKM melalui keberlanjutan dan penambahan modal bergulir Menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk memberikan kesempatan usaha secra lebih luas, adil dan merata bagi ma- syarakat. Memfasilitasi peningkatan kualitas produk UKM agar me- miliki daya saing. Penyediaan sarana dan prasarana yang representatif bagi promosi dan jaringan pemasaran UKM, termasuk membuka outlet pro- duk UKM di Kota Tebing Tinggi. Melakukan pembinaan terha- dap kelompok usaha masyara- kat melalui bimbingan pendam- pingan secara teknis dan mana- jerial. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penyiapan tenaga kerja terampil yang siap pakai dengan jalan membuka balai latihan kerja (BLK). Mem- fasilitasi tumbuhnya lembaga - lembaga keuangan baik bank maupun non bank. Meningkat kan daya tarik investor untuk berinvestasi di segala sektor ekonomi. Juga penataan dan pe- ningkatan pasar dan lingkungan pasar guna memberi kesempa- tan berusaha bagi PK 5. Ke 15 PADU yang berada di kelurahan dan sudah beroperasi itu, adalah Az Zahra (Karya Ja- ya), pira (Karya Jaya), Se- kar Wangi (Pinang Mancung), Cahaya (Rantau Laban), Cem- paka (Brohol), Mentari (Tua- lang), Srikandi (Persiakan), Ananda (Satria), Taqwa (Du- rian), Melati (Bulian), Nurhi- dayah (Pasar Baru), Tunas Bangsa (Pinang Mancung) dan Kurnia (Mandailing). Jumlah Balita yang diasuh belasan PA- DU itu berkisar antara 20 hingga 60 orang per unit. Tingginya animo masyara- kat untuk mendirikan PADU terlihat dari upaya aktivis PADU ini untuk membangun unit-unit belajar secara mandiri. "Ada di antara mereka yang mengguna- kan aula kantor kelurahan, ada juga yang buat sendri dari bahan bekas bangunan di halaman ru- mah mereka," terang Zamzam. Saat ini saja sejumlah PA- DU sedang dalam proses persia- pan untuk menyambut tahun ajaran baru. Karena memang targetnya untuk tahun 2005 su- 5. Peningkatan pengamalan ajaran agama dan kehidupan beragama yang cukup besar guna memberi kan daya dukung yang luas ter hadap dunia usaha di Kota Te- bing Tinggi. Pada program keagamaan ini, kegiatan akan diarahkan pada beberapa item yakni: Pe- ningkatan prasarana dan sara- na ibadah agama-agama. Pe- ngembangan lembaga-lembaga keagamaan dan ormas keaga- maan serta lembaga pendidikan agama seperti pembangunan Is- lamic Center. Pada sektor informal, ternyata denyut kegiatan usaha kecil me nengah dan mikro serta koperasi, rupanya jauh lebih kuat dan di- namis. Hal ini memungkinkan mengingat kepedulian Pemko yang besar dalam memfasilitas kegiatan usaha masyarakat. Pembangunan Pasar Gambir dan Pasar Sakti, merupakan langkah berani yang dilakukan Pemko Tebing Tinggi guna mem- fasilitasi kegiatan ekonomi kota. Pemko Tebing Tinggi mengha- biskan anggaran mencapai Rp 11 miliar dalam beberapa kali pusat perbelanjaan modern, tapi APBD hanya untuk membangun dalam kerangka peningkatan ekonomi kerakyatan. Diperkira- kan, jika gedung ini selesai dalam tahun 2005, maka ratusan peda- gang akan melakukan aktivitas ekonomi yang memberikan dam- pak luas bagi perkembangan eko- nomi informal kita itu. Begitu juga dengan kebijakan perluasan sentra perdagangan dengan dibukanya Pasar Sakti di Kecamatan Rambutan. Meski pembangunannya sempat me- nimbulkan kontroversi yang akut, tapi bagi masa depan Tebing Tinggi dalam hubungannya de- ngan daerah hinterland, pasar ini memang sangat prospektif. Dalam soal pemberian ijin menerapkan asas fleksibilitas usaha, Pemko Tebing Tinggi juga yang memudahkan pengusaha untuk membuka aktifitas ekono- Peningkatan kualitas dan kompetensi guru agama dan to- koh masyarakat/pemuka agama. Peningkatan dan penghatayatan serta pengembangan nilai-nilai keagamaan serta peningkatan kualitas kerukunan umat ber- agama. 6.Peningkatan pembangu- nan perkotaan dan permukiman Pembangunan perkotaan dan permukiman akan terfokus pada: Peningkatan kualitas dan pemeliharaab prasarana jalan dan jembatan. Pengelolaan sum- berdaya air melalui peningkatan kapasitas dan kualitas air ber- sih. Peningkatan kualitas sani- Pendidikan Usia Dini Menjadi Demikian Penting dah akan ada semua PADU di setiap kelurahan. Zamzam, kegiatan PADU ini se- jalan dengan kegiatan kaum ibu dan keluarga. Arahnya, adalah mempersiapkan Balita mema- suki masa pendidikan lebih di atas PADU. Disamping juga memberikan pengetahuan, ke- trampilan dan kesadaran kepa- da kaum ibu dan anggota keluar ga dalam membina Balita mela- lui rangsangan fisik, mental, in- telektual, spiritual, emosional, dan moral. "Kegiatan PADU ini seharinya hanya memakan wak- tu antara satu setengah jam jam hingga dua jam saja. Setelah itu mereka bisa kembali kepada ke- luarganya," terangnya. Pemko Tebing Tinggi pun merespon kegiatan ini. Bantuan pembinaan mulai mengucur ke- pada sejumlah PADU yang dini- lai sukses. Melalui dana APBD 2004 sebanyak sembilan PADU mendapat suntikan dana. Setiap unit mendapat bantuan antara Rp 2,5 juta hingga Rp10 juta. dimaksud. Tidak sampai di situ saja, PKK sebagai pembina kegiatan PADU ini menyertakan pula sejumlah aktivis PADU untuk melakukan studi banding ke Ja- wa dan Bali beberapa waktu lalu. Tujuannya tentu sebagai upaya menimba pengalaman dalam mengelola unit masing-masing. Konsep PADU ini menurut Kakan PMK Drs. Mukhtaruddin Zamzam, M.Kes berasal dari program Bina Keluarga Bahagia (BKB) dan PADU eks BKKBN. Namun kemudian program ini diaktualisasikan oleh PKK seba- gai program unggulan untuk se- tiap kelurahan. Dalam prakteknya, kata minya. Sehingga dalam beberapa tahun saja, berbagai pusat per belanjaan muncul melayani ke- butuhan warga kota. Setidaknya ada dua pusat perbelanjaan yang maju pesat ketika asas fleksibi- litas perijinan ini diberikan ke- pada pengusaha swasta, yakni Great Market, di Jalan Merdeka dan Central Raya di Jalan KF Tandean. Pusat perbelanjaan ini disamping mampu menyerap te- naga kerja lokal, juga menjadi kan ekonomi di sekitarnya ber denyut. Asas fleksibilitas perijinan ini juga berlaku bagi pengusaha real estate dan developer. Dampak positifnya terlihat ketika banyak developer yang berlomba untuk melakukan pembangunan ru- mah toko (Ruko) di inti kota. Kini hampir tidak ada lahan kosong yang terlihat di jalanan protokol, karena semua terisi oleh bangu- nan segi empat yang kemudian secara perlahan dan pasti menja- di sentra ekonomi baru. Kegiatan usaha malam juga memperlihatkan dinamikanya. Setelah bertahun-tahun pasca kerusuhan Mei 1998 lalu. Kota Tebing Tinggi di malam hari sunyi dari aktivitas ekonomi, kini aro- Pusat jajanan malam tumbuh ma usaha malam telah kelihatan di berbagai lokasi perlintasan strategis, misalnya di Jalan KF Tandean, Soeprapto, MT Haryono, Thamrin, Pahlawan, Patimura, Gatot Subroto dan KH Ahmad Dahlan. Ketiga, daya saing yang berbasis pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan mengandung pemahaman bahwa perekonomian daerah dikembangkan melalui pemberdayaan ekonomi rakyat agar memiliki daya saing dengan daerah lain. Sedangkan misinya terdiri atas empat item, yakni: Pertama, mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Kedua, meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa. Pada lokasi-lokasi jajanan malam ini, Pemko Tebing Tinggi sejak lama sudah memberikan Ketiga, meningkatkan ekonomi daerah yang bertumpu pada ekonomi kerakyatan, serta;Keempat, meningkatkan kualitas prasarana dan sarana penataanruang wilayah kota. tasi lengkungan dan drainase kota. Peningkatan pelayanan dan pengelolaan sampah. Melanjut kan pembangunan rumah sewa murah bagi keluarga miskin yang tersebar di seluruh keca- matan. Melanjutkan pemberian bantuan Aladin (atap, lantai dan didinding) kepada masyarakat miskin agar memiliki rumah la- yak huni. Pembangunan lapa- ngan bermain anak-anak. Demikian pula dengan upaya penanggulangan banjir yang dilakukan melalui kegiatan ke- giatan lokal maupun kerjasama antar daerah dengan pende- katan kepada Pemerintah Pro- vinsi Sumatera Utara. 7. Perluasan wilayah dan penanganan ketimpangan (Dis- paritas) pengembangan wilayah kota. Program ketujuh ini dinilai sangat urgen dan harus ditun- taskan segera, maka langkah langkah yang akan diambil ada- lah: Melanjutkan pendekatan yang selama ini telah ada dengan Pemkab Serdang Bedagai, Pe- WASPADA T. Tinggi Membangun Daya Saing Ekonomi Dengan UKM mendapat binaan dari Deperin dagkop, baik pembinaan mana- jerial, pemasaran, maupun pe- modalan. sahaan-perusahaan itu adalah, PTPN III, PTPN IV, PT Suco- findo, PT.Jasa Marga, Pertanian, PT.Askrindo, dan PT Pos Indo- nesia. Total bantuan pemodalan yang diberikan perusahaan ini sepanjang lima tahun belaka- ngan mencapai angka Rp 2,416 miliar. guna pusat kota. Ir H Abdul Hafiz Hasibuan didampingi Kakan PMK Drs merintah Provinsi Sumatera Utara dan pemerintah pusat kiranya sudi melepas sebagian kecil wilayah mereka yang ber- batasan dengan Kota Tebing Tinggi dan melegitimasi upaya perluasan tersebut. Mukhtaruddin Zamzam, M.Kes dan Kadis P dan KDrs H Ali Ahman Harahap disuguhi tarian daerah oleh salah satu PADU di Kelurahan Brohol. Menangani ketimpangan (Disparitas) pengembangan wi- layah melalui keserasian dan keselarasan pemanfaatan ruang kota. Memprioritaskan pola pe- ngembangan pada kawasan pinggiran kota yang merupakan kawasan tumbuh, lambat, mela- lui peningkatan sarana dan pra- sarana jalan dan derajat konek- sitas jalan, jaringan air bersih, listrik, telefon, serta peningkatan sarana angkutan umum. Mengarahkan pihak pe- ngembang agar dalam pemba- ngunan perumahan dikembang- kan pada kawasan tumbuh kem- bang lambat, sehingga berfungsi sebagai pencegah penumpukan penduduk pada satu kawasan, *Abdul Khalik foto-foto Abdul Khalik Materi pelajaran pun dise- suaikan dengan usia anak, meli- puti aspek pengembangan nilai- nilai agama, fisik, bahasa, kog- nitif, sosial, emosional dan seni. Juga dilengkapi dengan Alat Permainan Edukasi (APE) dan alat permainan lainnya, serta mengajarkan Balita bagaimana cara hidup sehat. Di masa kepemimpinan Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan, dunia pendidikan Kota Tebing Tinggi gional. makin berwarna saja. Proses edukasi mulai Balita hingga de- wasa mendapat perhatian penuh. Walikota Tebing Tinggi Ir H meninjau salah satu usaha Abdul Hafiz Hasibuan ketika meubel yang menjadi produk andalan. Produk meubel ini mampu memenuhi pasar re- penerangan jalan yang cukup, di- samping terjaminnya keamanan warga. Sehingga kemudian para pedagang jajanan itu menjadikan trotoar jalan sebagai tempat usa- ha yang strategis. Pada daerah-daerah pinggi- ran kota, berbagai usaha keraji- nan menunjukkan geliat yang menggembirakan. Misalnya usa- ha meubel, belakangan menjadi andalan, karena mampu bersaing di pasaran regional. Para pe- ngusaha meubel ini bisa meme- nuhi pesanan dari luar daerah seperti Medan, Pematang Siantar, Kisaran, Rantau Prapat, bahkan hingga Pekan Baru dan Padang Lalu yang tidak bisa diabai- kan adalah munculnya konsen- trasi pedagang ala "monza" di Kota Tebing Tinggi. Para peda- gang pakaian bekas ini menjadi fenomena unik, karena bertum- buh secara alamiah tanpa sama sekali mendapat hambatan dari Pemko Tebing Tinggi. Sepanjang Jalan Besi dan sekitarnya di Kelurahan Pasar Gambir, Pemko malah memfasilitasi pengadaan lokasi usaha ini. Sehingga usaha "monza" merupakan salah satu kegiatan ekonomi alternatif yang yang terjadi di sektor perdaga- Dari semua perkembangan banyak dijalani masyarakat Te- bing Tinggi. ngan, industri dan jasa itu, ter pai Rp 8,5 miliar. Padahal di ta- hun 2001, PAD Kota Tebing Tinggi hanya sebesar Rp 3,5 miliar. Itu berarti, denyut kegiatan ekonomi kota lemang ini setiap tahunnya terus meningkat dan membaik. Seiring dengan berbagai akti vitas ekonomi kecil menengah dan mikro ini, Pemko Tebing Tinggi juga menyadari perlunya duku- ngan jasa perbankan. Hingga kini disamping berbagai perban- kan yang sudah ada sejak lama, yakni BRI, BNI, Bank Mandiri dan Bank Sumut, serta Pegadaian, beberapa perbankan swasta juga melakukan ekspansi ke kota lemang ini. Sebut saja misalnya Bank Syariah Mandiri yang maju pesat, dan Bank Danamon. Ada pula BCA, Bank Lippo, serta beberapa koperasi kredit yang sudah lama beroperasi. Unit perbankan ini berani masuk ke Kota Tebing Tinggi, karena melihat bahwa ada poten- si ekonomi yang besar pada kota ini. Nyatanya, kelompok perban- kan nasional dan swasta itu bisa terus bertahan dan mendapatkan provit dalam kegiatannya. nyata peran Pemko Tebing Tinggi Dari berbagai jenis usaha dibawah kepemimpinan Ir. H. kecil menengah dan mikro ini, Abdul Hafiz Hasibuan sangat Pemko Tebing Tinggi menarik besar. Berbagai kebijakan eko- retribusi atas kegiatan ekonomi nomi yang dia lakukan baik da- mereka. Maka tidak mengheran- kan apabila setiap tahunnya pen- dapatan asli daerah (PAD) kota Tebing Tinggi meningkat tajam. Untuk tahun 2005 saja, dana yang masuk ke kas Pemko menca- lam soal pembinaan pengusaha, perajinan usaha hingga akses usaha telah mampu menggerak- bagi masa depan kota. kan sektor ekonomi ini secara baik Abdul Khalik Color Rendition Chart WASPADA Mobi Sime SIMEULUE (Wa dengan Nopol B 217 Sabtu lalu terbalik Sinabang, Desa Kolo Simeulue. Kondisi mobil yam Jalan Melur Desa Sul rusak berat. Bagian serta dua kaca jend Sejauh ini belum maupun luka berat Kasat Lantas Pa dihubungi Waspada rapat di Banda Aceh, c tentang kecelakaan bengkel menyebutkar bodi bagian luar, tet Sepengetahuan karena ban pecah. Ka saat di turunan sala menuju pelabuhan fe awalnya bermaksud katanya.(crm) Exxon M Mahasis BANDA ACEH (V Unsyiah akan meng dua (internasional fe dipusatkan di Hurg Dalam rangkaia mengikuti program banha Faculty Of M Kedua mahasiswa Ysriadu (ketua umum FRusly (sekbid Luar N Indonesia). Selain dua utusar acara serupa akan di UNPAD, UGM dan U sembilan orang mer IFMSA adalah aca kedokteran dunia den program pertukara konferensi TB, kuli education, presentas Dalam pertemua Luar BEM FK Unsyia kondisi pendidikan ke Aceh secara umum mahasiswa FK sedu Soal biaya keberar Aceh, Sabtu (23/7), dit Mobil yang beropera Bantuan ini, kata itikat baik membant diharapkan bisa m perkembangan Fak Kahumas Exxon Mob di kantor Exxon Mol Oknum Ke Pendafta SINGKIL (Waspa di Kabupaten Aceh S uang pendaftaran m ditindak sesuai den Demikian Kadis Najamuddin, MM ke kerjanya mengomen atas tindakan oknum uang pendaftaran ba terdekat dari pemuk "Bila ada oknum pengutipan uang pend SD akan kita tindak: tegas Najamuddin. Ditambahkannya menyurati seluruh ke pengutipan uang penda 2005/2006 ini. Dia juga meminta k sekolah dasar yang mer Ketika ditanya jur 2006 di kabupaten itu jumlah angka pasti ka sekolah yang ada di Katanya, sistem pem kita berbeda, bila di k baru telah berlangsun Di sana pendaftaran m baru dimulai.(629) Ir. N MENGAPA rakya masih tergolong mis dengan warga lainn soalannya bukan har kan Bintang menyim Kecamatan den kilometer bujur sang 20 kilometer dari ibuk pun strategis, dilindu Sebuah danau andala Danau ini mirip Ton Di sekeliling Kota pinus dan hutan leb penyengat indahnya d pakan areal peternak andalan Aceh Tenga Di kecamatan inil setiap tahunnya didata Tapi mayoritas pemil setempat. 90 persen dalkan hidupnya da (perkebunan kopi ral bersawah, menanam dalkan isi danau sel Bagaimana liku- persen (1.854 KK ata sana? Waspada meng perjalanan yang mele kan. Perempusen (Pe Red) mayoritas pend timur Kota Bintang Kawasan menuju bersejarah di Gayo de galan tanda kerajaan rakyat untuk mener hutan lebat sepanjar membuka perempus Jaraknya dari Bint ke sana sangat rawan tanjakan dan turunan serakan, lubang di m relatif lebar mencapa KKA sebagai ruas jala an yang paling berat peperangan antara Namun lahirnya k hanya terdapat bebe manusia. Itu juga jaral mencapai beberapa Sebelum konflik, k