Tipe: Koran
Tanggal: 2005-07-31
Halaman: 11
Konten
VABI OMUNITAS MINAT BACA INDONESIA s ia juga, tapi tetap memilih gizi dan an," tuturnya. dayani penyebaran elajar SMA masuk gemar kanan siap saji. paknya kasus flu a menahan diri konsumsi maka- ak tahu kenapa, si itu, aku menco- idak mengkon- jenis unggas. it juga, soalnya a makan. Tapi bagai kemung- ahan diri dari itu mulai berhasil. k saat ini sama iran lagi makan man-teman masih pi enggak dulu. Antsipasi- n lain yang masih misalnya kentang ," papar Uci pang- yang ikut kegia-tan hnya itu. **h04 [ SMW/Dediriono rikan pengarahan MOS SMA Taman Ketua Yayasan, melaksankan sholat yang namanya pernah sekali-sekali akan atau nya karena itu akan Hepan kalian", tegas Dediriono. ung yang sekolah. Untuk enuh siswa, rakhir biasanya erjalanan -baru ini man wisata ke rogram liburan harian, guna vasan bagi para siswa SMP yang ahuan luas Hikan mereka n menjadi ta Sri Panda. Eni ei-21 Jun yang santai ngkan, dan seperti sinar pagi. Hangat, segar man bisa gosong. Jadi, tetap semua lancar. sisi gelapnya. Kalau perlu, dunianya kembali cerah. dak pernah malas ya. er n-23 Jul lapat keberuntungan. erlalu memaksakan diri. an apa saja yang menjadi untuk mencoba. Kegagalan ngan kesuksesan, lho. dibingungkan. isa lebih sabar dan h, jangan hanya disimpan, **m30/KW SIARAN MINGGU WASPADA Salah satu bentuk batu-batuan yang menggantung dari atap Gua Gong, layaknya tirai. Mengenal Tanaman Carnivorous Plant SEBENARNYA tumbuhan ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Habitatnya meliputi daerah berawa dan berlumpur. Namun, tidak dalam tanah yang umumnya. Bahkan mereka bisa beradaptasi di daerah yang hanya mempu- nyai kandungan nitrogen yang sangat rendah. Salah satu cara tumbuhan ini memper- tahankan diri adalah dengan menjebak serangga. Kemudian mereka akan mela- kukan dekom-posisi protein dari tubuh serangga itu dengan bantuan enzim. Selanjutnya digunakan kelenjar khusus untuk menyerap hasil dekomposisi. Metode jebakan berbeda pada masing-masing jenis tanaman. Seperti perangkap lengket, perangkap tersembunyi, atau perangkap licin. Berikutnya ada beberapa jenis tumbuhan tersebut. Seperti halnya sundew. Metode perangkap paling sederhana ditemukan pada sundew atau Drosera sp. Di Indo- nesia tumbuhan ini dikenal dengan nama "punggu api". Konon ia banyak ditemukan di Belitung, Sumatera Selatan, pada tanah pasir. Tumbuhan ini memiliki daun yang dimodifikasi menjadi rambut-rambut dengan tutup tentakel. Bagian tersebut berfungsi menangkap, memegang dan mencerna serangga. Pada bagian ujung tentakel terdapat gum-palan madu. Trik ini ternyata berhasil menarik serangga, seperti nyamuk dan semut. Setelah mangsa melekat pada cairan, kemudian tentakel distimulir untuk melipat ke atas seluruh tubuh serangga. Akibatnya mangsa akan mati lemas. Selanjutnya sundew mengeluarkan suatu cairan untuk menghancurkan tubuh hewan itu dan menyerap protein yang ada. Seluruh kejadian tersebut berlangsung hanya sekejap mata, lalu kita hanya mene- 'mayat' serangga di dalam daun. mukan Hal serupa juga terjadi pada Pitcher plant. Dari bentuknya yang unik, tak salah jika orang menamakannya daun kendi, tumbuhan periuk, kantong semar, atau pitcher plant. Sebutan itu ditujukan untuk sosok daunnya yang mirip seperti tabung atau pipa dengan tambahan 'payung' di bagian atasnya. Pada 'pipa' yang selalu terbuka itulah terdapat kelenjar nectar dan madu dalam jumlah yang banyak. Jika seekor serangga tergelincir masuk ke dasar tabung, maka dipastikan dia akan tenggelam dalam larutan getah dan zat asam. Setelah itu tumbuhan tersebut akan menyerap tubuh serangga seperti halnya makanan. Beberapa tanaman yang termasuk dalam golongan ini adalah Sarracenia sp. Ia merupa-kan salah satu contoh carnivo- rous plant (tumbuhan pemakan daging). Lain halnya dengan Venus flytrap (foto). Tumbuhan dengan nama yang indah ini juga termasuk carnivorous plant. Sosok- nya terlihat layaknya sebuah perangkap. Daunnya yang berbentuk seperti kerang terbuka seakan siap untuk memakan setiap benda asing yang masuk ke dalam. Warna merah di bagian dalam meru-pakan unsur penarik serangga agar mendekat. Pada permukaan bagian dalam terdapat tiga bahkan lebih bulu-bulu kasar. Bila seekor serangga menyentuh bulu tersebut, maka daun akan terstimulir untuk segera menutup dan mengunci. Setelah itu tumbuhan ini akan mencerna cairan tubuh serangga. Dia baru akan membuka setelah beberapa hari sambil menunggu mangsa lain datang. Biasanya satu helai daun venus flytrap akan membuka dan menutup tiga sampai empat kali. Kemudian mekanisme menangkap tersebut kehilangan energi dan akhirnya daun tersebut mati. (cdj/ww) Populer Wisata Stalakmit Dan Stalaktit Di Gua Gong cukup logis anggapan masyarakat bahwa Gunung Kidul adalah karang yang berasal dari dalam laut. Memang lereng-lereng pegunungan kidul seperti batu-batu karang. di kiri dan kanan, lampu- lampu yang menyinari gua dan penyediaan kipas angin supaya udara di dalam gua dapat berputar sehingga wisatawan tidak kekurangan oksigen. seakan-akan ucapan selamat datang bagi pengunjung. Batu-batu dari dasar gua menjulang seperti penyangga dengan beraneka warna, kuning bersih, kuning keemasan, putih bersih dan putih buram. Menaiki ruang kedua, decak kagum bertambah karena batu- batuan alami semakin menarik. Batu-batuan yang menggantung dari atap gua layaknya seperti tirai yang luar biasa indahnya. kembali keruang pertama, kita melalui lorong-lorong yang berbeda dengan menuruni tangga-tangga dan melewati batu-batuan yang tidak puas-puasnya untuk dinikmati sampai ke mulut gua. berhasil menemukan mulut gua dan membersihkannya. sehingga berhasil masuk ke dalam gua melewati lorong- lorong gelap yang menyeramkan dan menakutkan. Wakino dan teman-temannya yang sempat tersesat di dalam gua berhasil menemukan jalan keluar. Semenjak itulah Gua Gong menjadi perhatian Pemerintah Daerah. Naik ke ruang empat, bentuk batu-batuan beraneka macam dan warnanya sudah berbeda dengan di ruang tiga karena batu-batuan di sini seolah- olah memiliki cahaya dan bersinar. Setelah diamati, ada bintik-bintik putih yang bersinar di sekeliling batu tersebut. Ruangan yang paling tinggi dalam gua ini, adalah ruang keenam, merupakan ruangan yang cukup luas dan akhir dari Gua Gong, walaupun ada lorong-lorong sempit lainnya yang dilarang untuk masuk. Kalau kita melihat ke bawah maka tampak beberapa sendang yang airnya agak mengering. Menurut guide yang membawa kami, pada musim hujan sendang tersebut digenangi air yang sangat jernih sehingga menambah kesejukan gua. Memasuki ruang ketiga, bentuk batuan lebih indah lagi. Stalakmit dan Stalaktit seolah-olah bersinar, ada yang seperti batu kristal dan ada pula yang sudah terbentuk menjadi marmer putih yang apabila disinari dengan senter akan tembus cahaya. Tak putus-putusnya tasbih dan takbir yang diucapkan menyaksikan keindahan alam buatan Allah Subhana Wata'ala ini. Di dalam ruang keenam ini ada batu yang sangat besar dan apabila dipukul akan bersuarakan Gooong. Kelak diketahui bahwa suara Gong bukan menjadi dasar penamaan gua ini. Di kiri dan kanan tangga tampak beberapa lukisan dari batu-batuan yang menggambarkan keagungan Tuhan. Batu- batuan bewarna putih memberikan gambaran seolah-olah gua ini benar- benar masih perawan, asli, di sana sini terdengar tetesan air sehingga menambah keasrian dan kesejukan di dalam gua. Keunikan dari gua ini adalah jalan keluar untuk KETIKA adik penulis menceritakan tentang keindahan Gua Gong, penulis bertanya: "Seperti apa sih hebatnya keinda- han Gua Gong tersebut"? Langsung dijawabnya: "Seperti di surga". Tentu saja jawaban ini mengun- dang tawa penulis, karena cerita tentang surga itu hanya ada di dalam kitab suci al-Quran dan hanya bisa diyakini dengan keimanan. Begitupun, Gua Gong ini menjadi prioritas pertama bagi penulis dan anak-anak waktu liburan kemarin. Perjalanan dari kota wisata Yogyakarta ke Gua Gong mencapai waktu 2 jam 30 menit dengan menggunakan mobil. Sepanjang perjalanan menjelang kabupaten Pacitan kita melewati kawasan Gunung Kidul yang gersang, karena memang di daerah ini selalu kekurangan air. Menurut sebahagian masyarakat setempat, kawasan Gunung Kidul beratus-ratus tahun yang lalu adalah laut, dan dengan proses alam muncul sebagai daratan tinggi sehingga terbentuk pegunungan. Penulis teringat dengan guru Ilmu Bumi sewaktu di SMP dahulu yang mengatakan bahwa gunung terjadi karena adanya tenaga dahsyat dalam perut bumi yang menekan dasar laut ribuan meter ke atas. Jadi BELAKANGAN ini bila anda berkunjung ke Ken- dari, di setiap sudut kota masyarakat banyak mem- bicarakan pembangunan Menara Persatuan Sultra (MPS). Maklumlah, proyek prestisius atau mercusuar Pemda Sultra yang kokoh menjulang setinggi 99 meter yang diarsiteki Danny Pomanto dan ka- wan-kawan asal Makassar, bakal menjadi Landmark (ciri khas) baru jantung ibukota provinsi yang lahir, 27 April 1964 itu. Selain mendapat pujian, pembangunan MPS di lokasi sekitar Jl. Balaikota dan Jl. Tebau Nunggu- Kendari yang Juni 2006 mendatang bakal menjadi lokasi MTQ, pun kerap mendapat kritik tajam lantaran wujudnya mirip Menara "mini" Jin Mao - Shanghai - China. Gua Gong berada di Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Tepatnya, di pesisir pantai selatan, di Dusun Pule, Desa Bomo, kecama- tan Punung, 37 Km kearah barat kota Pacitan. Gua Gong ini dikelilingi sederetan gunung, sebelah utara Gunung Manyar, sebelah timur adalah Gunung Gede, sebelah selatan adalah Gunung Karang Pulut dan sebelah barat adalah Gunung Grugah. Selain Gua Gong, kabupaten Pacitan mempunyai potensi wisata yang lain seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya dan wisata spritual. Terlepas dari sikap pro dan kontra tersebut, acungan dua jempol pantas ditujukan pada Danny dan kawan-kawan. Pasalnya, kendati tinggi MPS lebih rendah 18 meter dari Monas Jakarta (117 meter) - arsitek muda yang sebelumnya sukses membangun Masjid di Jl. Amirul Makassar ini, mampu menterjemahkan secara gamblang filosofi dan fungsi MPS yang diinginkan Gubernur Sultra - Ali Mazi SH. Semisal, kaki MPS yang sangat kokoh terdiri dari lima buah (Lihat gambar maket, red) yang meng- gambarkan lima etnis do- minan yakni Buton, Muna, Tolaki/Mekongga, Meronene dan Bugis. Sedangkan filo- sofi Bola Menara (Mutiara Dalam Gua Gong Gua Gong mempunyai enam ruang dan dari pintu gua atau ruang pertama penulis dan wisatawan lainnya langsung bertasbih : "Subhanallah" dan bertakbir "Allahu Akbar", untuk menyatakan kebesaran Allah, karena keindahan, keasrian dan keunikan gua yang luar biasa ini. Mungkin inilah yang dimaksud dengan perumpamaan surga oleh adik penulis. Ruang pertama yang sudah penuh dengan ukiran alami itu, Menara Persatuan Sultra, Landmark Baru Kendari Persatuan) bermakna Sta- bil, dinamis dan universal yang selama ini dijadikan dasar dari segala pemba- ngunan di Sultra. Lalu, ikatan Bundar Warna Hijau adalah lambang komitmen budaya provinsi yang memiliki dua wilayah pemerintahan kota dan delapan kabupaten itu. Dan simbol Mutiara Pem- bangunan yang terletak di bagian atas menara di bawah Master Antenna melambangkan tujuan akhir Pemda Sultra yakni mewujudkan masyarakat- nya yang sejahtera, adil dan merata, aman, dan demoktratis, serta maju dan berkembang secara berkelanjutan dalam era transparansi global. Sedangkan tinggi MPS dari dasar hingga Mutiara Persatuan berjarak 95 meter, mengambarkan tanggal, bulan dan tahun kelahiran Sultra (27+4+64-95). Kemudian, tinggi menara dari dasar sampai ujung antena ada- lah 99 meter yang meng- gambarkan Asmaul Husna (99 nama Allah yang dise- butkan dalam Al-Qur'an). Sementara fungsi bangunan seperti pelataran untuk Museum Sejarah, Batang menara menjadi transportasi vertikal (lift) dan Mutiara Persatuan untuk museum budaya, restoran dan tempat santai (Lounge). Serta Master Antenna dimana semua antenna dapat disatukan di MPS sehingga tak merusak pemandangan tata ruang kota Kendari dan berfungsi sebagai penangkal petir. "Nah, berdasarkan filosofi dan fungsinya tersebut MPS sangat Untuk memudahkan wisatawan mengitari gua, Pemerintah Daerah setempat telah merenovasi gua dengan membuat tangga yang permanen dan dibangun pagar pengaman Pertama-tama yang harus anda lakukan adalah cari alternatif lowongan kerja sebanyak mungkin. Jangan cuma Riwayat penemuan Gua Gong Berdasarkan brosur yang disusun oleh Drs. Wakino, Gua Gong ditemukan oleh kakek Wakino bernama mbah Noyo dan temannya mbah Joyo lebih kurang 60 tahun yang silam, dimana penduduk setempat mengalami kemarau panjang sehingga kekurangan air. Mbah Noyo dan mbah Joyo berusaha mencari air dan menemukan lorong-lorong gua kira-kira 400 meter dari perumahan penduduk. pantas untuk menjadi Landmark atau ciri khas kota Kendari yang baru. Direncanakan peresmian menara paling tinggi di Sultra itu bertepatan dengan pembukaan MTQ, bulan Juni 2006 menda- tang," terang Supandi Ishak, Humas Pemda Sultra kepada Siaran Ming- gu Waspada di Kendari, belum lama berselang. Bila membuka catatan sejarah, salah satu identitas kota Kendari yang terkenal dengan sebutan Kendari Werek sempat tenggelam beberapa waktu. Pasalnya, pioneer pengrajin perak Jie A Woi asal Kwang Tong China - bersa- ma puluhan pekerjanya hijrah ke Makassar pada tahun 1940-an dengan alasan untuk lebih dekat dengan pasar. Akibatnya, Kendari Werek yang sempat pupuler hingga ke daratan eropa dan asia itu, beberapa tahun sempat kalah pamor dengan produk kerajinan Perak Makassar. Bahkan hingga generasi ke- 4 pengrajin Kendari Werek sekarang, tak mampu mengulang puncak kejayaan souvenir perak. Kini, seiring pembangu- nan MPS yang diarsiteki insinyur asal Makassar dan kelak diproyeksikan menjadi Landmark baru kota Kendari, sejarah "balas budi' pun berulang. Kini giliran Danny Po- manto mengganti keterampilan Jie A Woi membuat perhiasan perak dengan kemampuan arsi- tekturnya dalam meran- cang-bangun menara yang kelak menjadi identitas ker banggan baru Kota Kendari. (AgusT) Dengan menggunakan alat penerangan tradisional berupa obor, kedua kakek tersebut berhasil menelusuri lorong-lorong gua hingga menemukan beberapa sendang dan mandi di dalamnya. Walaupun pengalaman itu telah diceritakan pada masyarakat sekitarnya, namun tak seorangpun yang berani mengikuti jejaknya, karena menurut masyarakat gua itu dianggap masih wingit. Didasari dengan cerita mbahnya, pada tanggal 5 Maret 1995, Wakino bersama 7 orang temannya 31 JULI 2005 MINGGU Menara Persatuan Sultra melamar kerja. Agar nggak 'nyesel' di kemudian hari, sebaiknya dalam melamar kerja sesuaikan dengan latar belakang pendidikan, keahlian, ketrampilan, minat, dan bakat. Walau pendidikan tidak selalu menentukan karir tetapi umumnya perusahaan menetapkan kualifikasi pendidikan tertentu untuk kesempatan yang ditawarkan. Alasannya, perusahaan mengharapkan kontribusi yang maksimal dari karyawan yang direkrutnya. 11 Penamaan Gua Gong Penamaan Gua Gong bukan karena ada batu yang apabila dipukul menyuarakan gong, tetapi penamaan Gua Gong berkaitan erat dengan salah satu nama dari perangkat gamelan Jawa. Konon pada saat tertentu, di gunung yang ada guanya sering terdengar bunyi- bunyian seperti gamelan Jawa, pertunjukan reog, bahkan sering terdengar orang menangis yang memilukan. Karena itu masyarakat di sekitarnya memberi nama gunung tersebut dengan gunung gong-gongan. Selain itu keindahan gua tersebut memang tiada duanya. Sehingga Wakino dan teman-temannya memberikan nama gua tersebut dengan Gua Gong dengan arti Gua Gong adalah gongnya gua. Semoga Gua Gong tetap terjaga keasriannya. Sulhati Syam Lante Dy South Su-DANN potentia 0111100 Fax (011) 8111179 Kiat Memburu Kerja Bagi Fresh Graduate MEMBURU pekerjaan bagi para 'fresh graduate' (baru tamat kuliah), emang nggak mudah. Di sekeliling anda ada ratusan bahkan ribuan sarjana baru yang sama-sama mencari kesempatan kerja. Karena mendapatkan pekerjaan setelah sekian lama berkutat dengan buku dan kampus memang dambaan setiap orang, nggak heran kalau persaingan begitu ketat. mengandalkan surat kabar untuk mencari kerja. Cari dari segala penjuru. Buka internet dan dapatkan informasi lowongan kerja. Dapatkan sebanyak mungkin daftar perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Kalau perlu carilah akses untuk mendapatkan lowongan kerja yang tidak dipublikasikan. Misalnya lewat 'orang dalem' di suatu perusahaan. Jangan takut dianggap 'nepotisme'. Toh kalau anda yakin punya kemampuan nggak ada salahnya juga masuk kerja lewat koneksi. Tapi jangan sekalipun merasa gentar dengan persaingan. Persiapkan diri anda sebaik mungkin sebelum melamar pekerjaan tertentu. Untuk menambah 'bekal' anda sebelum berjuang melamar kerja, simak dulu deh tips singkat berikut. Setelah anda mendapatkan informasi lowongan tersebut, perhatikan dengan cermat kualifikasi yang mereka tetapkan. Jangan coba-coba mengirimkan surat lamaran 'secara gambling'. Jika anda tidak memenuhi kualifikasi nggak perlu mengirim lamaran. Ungkapan iseng-iseng berhadiah' nggak perlu anda pakai dalam Tetapi seandainya pun bidang yang. anda inginkan tidak sesuai dengan pendidikan, maka anda harus konsisten pada keahlian yang anda miliki. Makanya sebelum mulai mengirim surat lamaran, evaluasi lah kemampuan dan kelemahan diri sendiri. Kemudian buatlah daftar profesi atau pekerjaan yang sesuai dengan com LAS ACTANT kemampuan anda. Sebaiknya jangan hanya menetapkan satu bidang pekerjaan yang anda inginkan. Sehingga jika anda gagal di satu bidang anda masih punya alternatif lain. Yang penting bidang yang anda tetapkan relevan dengan kualifikasi dan kemampuan anda. Setelah yakin dengan kualifikasi anda, segera layangkan lamaran. Jangan takut bersaing dengan mereka yang berpe- ngalaman. Walau fresh graduate, jika anda memiliki motivasi dan kompetensi yang tinggi anda akan mampu bersaing dengan mereka yang pengalaman. Ingat jangan gampang putus asa jika menemui kegagalan dalam menembus kesempatan kerja. Berjuang terus sampai anda mene- mukan pekerjaan impian anda. Sekali saja anda berhenti, kesuksesan akan semakin jauh dari kehidupan anda.(m18) Color Rendition Chart 2cm
